Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Akademika Baiturrahim
Vol.7 No 1, Maret 2018
41
STUDI INDEGENOUS PENYALAHGUNAAN
NARKOBA PADA MAHASISWA/I STIKBA JAMBI
Muhammad Hidayat
Program studi D 3 Keperawatan STIKes Baiturrahim Jambi
Email : [email protected]
ABSTRACT The tendency to increase the use of addictive substances among young people allegedly in
line with increasing pressure in all areas of life including students.The study was
conducted with the aim to find out how the description of drug abuse in students STIKBA
Jambi.Sampling technique used is non-random sampling technique with data collection
tool in the form of open-ended questionnaire.It is known that according to the STIKBA
students' admission they never use drugs (99%), the reason never to abuse drugs (46%),
the effect of never using drugs is to stay healthy (98%), knowledge of where and how
acquisition of drugs is not know (85%), source of income is still from parents (99%), the
positive effect of never using drugs is body remain healthy (49%), knowledge of drug type
is shabu-shabu (24,2%) .According to the STIKBA students' admission they never use
drugs (99%) and those who have used drugs (1%) factors causing previous drug abuse is
due to social factors, this is based on the conclusions of direct interviews from the
informant who stated that the association factor with peers that are too free and
uncontrolled cause the students get involved in doing drugs drug misuse.
Keywords: Drug abuse, STIKBA students
ABSTRAK
Kecenderungan meningkatnya penggunaan zat adiktif di kalangan kaum muda diduga
sejalan dengan meningkatnya tekanan dalam segala bidang kehidupan termasuk juga
mahasiswa/I. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana gambaran
penyalahgunaan narkoba pada mahasiswa/I STIKBA Jambi.Teknik pengambilan
sampling yang digunakan adalah teknik non random sampling dengan alat pengumpul
data berupa open-ended questionnaire. Diketahui bahwa menurut pengakuan mahasiswa/I
STIKBA adalah mereka tidak pernah menggunakan narkoba (99%), alasan tidak pernah
menyalahgunakan narkoba karena berbahaya (46%), dampak tidak pernah menggunakan
narkoba adalah tetap sehat (98%), pengetahuan dimana dan cara memperoleh narkoba
adalah tidak tahu (85%), sumber penghasilan masih dari orang tua (99%), dampak positif
tidak pernah menggunakan narkoba adalah tubuh tetap sehat (49 %), pengetahuan tentang
jenis narkoba adalah sabu-sabu (24,2 %). Menurut pengakuan mahasiswa/I STIKBA
adalah mereka tidak pernah menggunakan narkoba (99%) dan mereka yang pernah
menggunakan narkoba (1%) faktor yang menyebabkan terjadinya penyalahgunaan
narkoba sebelumnya adalah disebabkan karena faktor pergaulan, hal ini didasarkan pada
kesimpulan dari hasil wawancara langsung dari informan yang menyatakan bahwa faktor
pergaulan dengan teman sebaya yang terlalu bebas dan tidak terkontrol menyebabkan
mahasiswa ikut terjerumus melakukan penyalah gunaan narkoba narkoba.
Kata Kunci: Penyalahgunaan narkoba, mahasiswa/I STIKBA.
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
42
PENDAHULUAN
Generasi muda sebagai generasi
penerus pembangunan bangsa diharapkan
memiliki kepribadian yang mantap serta
berbudi pekerti luhur, terampil serta
mampu menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi. Lebih-lebih dalam
menghadapi era global, generasi muda
dituntut memiliki keunggulan kompetitif
pada persaingan antar bangsa di segala
bidang kehidupan. Generasi muda yang
tangguh dan bermutu unggul, sehat
jasmani dan rohani, merupakan prasyarat
mutlak bagi masa depan bangsa. Oleh
karena itu, kebijakan bagi masa depan
generasi muda senantiasa memperoleh
perhatian yang besar.
Terwujudnya generasi muda
yang berkemampuan unggul, sehat lahir
dan batin, merupakan tanggungjawab
bersama antara orangtua, masyarakat,
dan pemerintah. Lembaga pendidikan
memiliki peran yang strategis dalam
mengarahkan, menciptakan iklim yang
kondusif, mensosialisasikan nilai dan
norma kehidupan bagi terbentuknya
manusia Indonesia yang berakhlak serta
berkepribadian.
Semua orang yakin dirinya tidak
akan pernah menyalahgunakan narkoba.
Namun kenyataannya, hampir semua
orang pernah menerima tawaran salah
satu jenis narkoba. Penawaran terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, pada setiap
waktu dan di setiap tempat. Awalnya
menolak. Karena bujukan, ingin tahu,
ingin mencoba, apalagi gratisan, akhirnya
mau menerima, dan pemakaiannya
berlanjut. Itu sebabnya orang tidak siap,
ketika menghadapi situasi penawaran
narkoba. Orang harus terampil berkata
tidak ! Jika tidak, meskipun tahu bahaya
narkoba, belum tentu mampu
menolaknya. Perlu sikap percaya diri,
agar mampu menolak tekanan kelompok
sebaya.
Kecenderungan meningkatnya
penggunaan zat adiktif di kalangan kaum
muda diduga sejalan dengan
meningkatnya tekanan dalam segala
bidang kehidupan. Kaum muda yang
tidak mampu menghadapinya dapat
dengan mudah melarikan diri,
memperoleh kenikmatan dan ketenangan
dengan menggunakan obat (zat) tersebut.
Gejala penyalahgunaan narkoba
telah mulai merebak sejak 30 tahun yang
lalu. Menurut Hawari (1991),
berkembanganya penyalahgunaan obat
dan narkotika terutama diawali sekitar
tahun 1969, yang ditandai dengan
beberapa remaja mulai datang berobat ke
lembaga Kesehatan Jiwa. Pada tahun
1975 pengguna narkoba diperkirakan
baru sekitar 5 ribu orang, tetapi pada
tahun 2004 pengguna narkoba sudah
mencapai sekitar 3 juta dengan mayoritas
pengguna remaja. Jumlah kasus tindak
pidana narkoba juga mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun di kota
Jambi seperti tampak pada tabel berikut.
Tabel 1. Jumlah Kasus Narkoba di kota
Jambi tahun 2015 s.d. 2016
Jenis
Kelamin
Kasus Narkoba
Rawat
Inap
2015
Rawat
Inap
2016
Rawat
Jalan
2015
Rawat
Jalan
2016
Laki-laki 28 32 9 26
Perempuan 2 1 1 0
30 33 10 26
Sumber: BNN kota Jambi, 2017
Berdasarkan uraian di atas,
fenomena pada saat ini menunjukkan
bahwa kejadian penyalahgunaan narkoba
meningkat. BNN kota Jambi, 2017
menjelaskan pula bahwa terdapat 3 orang
diantaranya adalah mahasiswa.
Pendidikan merupakan salah satu pihak
yang berkewajiban dan bertanggung
jawab dalam upaya pencegahan
penyalahgunaan narkoba dikalangan
remaja yang berstatus mahasiswa. Karena
remaja merupakan objek yang secara
emosional masih labil, sehingga sangat
rentan untuk menggunakan narkoba.
Mulai dari rasa ingin tahu, mau coba-
coba, ikut-ikutan teman, rasa solidaritas
grup yang kuat dan memilih lingkungan
yang salah sampai dengan faktor
keluarga yang kurang perhatian dan lain
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
43
sebagainya. Disamping dari objek
sasarannya yang labil, sekolah dan
kampus yang menjadi tempat yang rentan
untuk peredaran narkoba.
Salah satu aspek penting yang
perlu dilakukan adalah pencegahan
(preventif) penyalahgunaan narkoba,
serta pelaksanaan berbagai langkah
bekerjasama dengan beberapa instansi
terkait untuk melakukan pembinaan
mahasiswa agar mengetahui dan
menyadari bahaya penyalahgunaan dan
pemakaian narkoba.
Berdasarkan uraian tersebut
diatas maka rumusan masalahnya adalah
bagaimana gambaran penyalahgunaan
narkoba pada mahasiswa/I STIKBA
Jambi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan suatu penelitian
yang mendalam (in-depth), berorientasi
pada kasus dari sejumlah kecil kasus,
termasuk satu studi kasus (Morissan,
2012: 22
Subjek dalam penelitian ini
berjumlah 701 mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturrahim
Jambi (STIKBA), berasal dari 5 program
studi reguler yang berbeda, yaitu
program studi D3 Keperawatan, Program
studi D3 Kebidanan, Program studi D3
fisioterafi, Program Studi S1
Keperawatan, dan Program Studi S1
Gizi. Teknik pengambilan sampling yang
digunakan adalah teknik non random
sampling. Jenis sampel ini tidak dipilih
secara acak. Tidak semua unsur atau
elemen populasi mempunyai kesempatan
yang sama untuk dipilih menjadi sampel.
Unsur populasi yang terpilih menjadi
sampel bisa disebabkan karena kebetulan
atau karena faktor lain yang sebelumnya
sudah direncanakan oleh peneliti.
Penelitian ini menggunakan
instrument berupa kuesioner dengan
pertanyaan terbuka. Setiap subjek
diminta untuk menjawab pertanyaan
dengan jujur yang terdiri dari 10
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan adalah sebagai berikut:
1. Apakah anda pernah menggunakan
narkoba ?
2. Alasan menggunakan atau tidak
menggunakan narkoba ?
3. Dampak menggunakan atau tidak
menggunakan narkoba ?
4. Keinginan menggunakan atau tidak
menggunakan narkoba ?
5. Dimana memperoleh narkoba ?
6. Bagaimana mempereoleh narkoba ?
7. Sumber keuangan dan keuangan yang
diperoleh dipergunakan untuk
narkoba atau tidak dipergunakan
untuk narkoba ?
8. Dampak positif dan negative
menggunakan atau tidak
menggunakan narkoba ?
9. Jenis narkoba yang digunakan atau
jenis narkoba yang diketahui ?
10. Apakah sedang menggunakan
narkoba ?
HASIL DAN PEMBAHASAN
Temuan penelitian adalah hasil
yang didapatkan dari sebuah penelitian
yang telah dilakukan oleh peneliti, baik
dengan menggunakan metode observasi,
wawancara maupun dengan metode
survei. Dalam hal ini, temuan penelitian
yang didapatkan oleh peneliti yaitu
berupa jawaban-jawaban dari para
responden. Terdapat 10 pertanyaan yang
harus di jawab oleh responden penelitian.
1. Soal no. 1 (Apakah anda pernah
menggunakan narkoba ?)
Pada soal nomor satu dilakukan
proses koding tahap satu dan didapatkan
3 kategori yang diambil dari hasil
jawaban responden. Untuk memberikan
gambaran secara lebih mudah, peneliti
menyajikan hasil koding tahap satu
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
44
Tabel 1 Apakah anda pernah
menggunakan narkoba ?
NO Kategori Frekuensi
Pengakuan
%
1. Tidak Pernah 694 99
2. Pernah 6 0,9
3. Kadang-
kadang
1 0,1
Total 701 100
%
Kelompok yang terkategorisasikan
berada pada urutan nomor 1 sampai 3,
selanjutnya koding tahap dua dilakukan
untuk mengelompokkan kategori-
kategori yang spesifik ke dalam satu
kategori umum, untuk lebih mudah
dipahami, peneliti menyajikannya dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 2 Koding tahap 2, soal nomor 1
NO Kategori Frekuensi
Pengakuan
%
1. Tidak
Pernah
694 99
2. Pernah 7 1
Total 701 100
%
Lanjutan koding tahap 2, soal nomor 1
Berdasarkan tabel di atas, diketahui
bahwa kategori tidak pernah memiliki
skor tertinggi yaitu sebesar 99 % dengan
responden sebanyak 694 orang.
2. Soal no. 2 (Alasan menggunakan
atau tidak menggunakan narkoba ?)
Pada soal nomor dua dilakukan
proses koding tahap satu dan didapatkan
15 kategori yang diambil dari hasil
jawaban responden. Peneliti
mengelompokkan jawaban responden ke
dalam dua kelompok, yaitu kelompok
yang terkategorisasi sebanyak 700
jawaban dan sebanyak 1 jawaban yang
tidak terkategorisasikan. Untuk
memberikan gambaran secara lebih
mudah, peneliti menyajikan hasil koding
tahap satu dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 3 Koding tahap 1, soal nomor 2
Alasan
Kategori
% Tidak
Pernah
Pern
ah
Kadan
g-
kadan
g
Berbahaya 90 - - 13
Bisa
ketergantungan/
kecanduan
18 - - 3
Dapat
menghancurkan
kehidupan dan
kesehatan
98 - - 14
Merusak masa
depan
38 - - 5
Tidak
bermanfaat
78 - - 11
Haram 168 - - 24
Tidak baik
untuk
dikonsumsi
8 - - 1
Dapat merusak
diri dan orang
lain
58 - - 8
Merusak sosial,
budaya, mental
20 - - 3
Rugi 28 - - 4
Tidak
ingin/tidak
tertarik
90 - - 13
Coba-coba - 3 - 0,
4
Cuma Ingin
tahu
- 2 - 0,
3
Mengimbangi
Kawan
- - 1 0,
1
Tidak
dijelaskan
- 1 - 0,
1
Selanjutnya koding tahap dua
dilakukan untuk mengelompokkan
kategori- kategori yang spesifik ke dalam
satu kategori umum, untuk lebih mudah
dipahami, peneliti menyajikannya dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
45
Tabel 4 Koding tahap 2, soal nomor 2
Alasan
Kategori
Tidak
Pernah
Perna
h
Kadan
g-
kadan
g
Berbahaya 322 - -
Tidak berguna 204 - -
Haram 168 - -
Coba-coba - 5 -
Mengimbangi
Kawan
- - 1
Tidak
dijelaskan
- 1 -
3. Soal no. 3 (Dampak menggunakan
atau tidak menggunakan narkoba ?)
Pada soal nomor tiga dilakukan
proses koding tahap satu dan didapatkan
6 kategori yang diambil dari hasil
jawaban responden. Peneliti mengelom-
pokkan jawaban responden ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok yang
terkategorisasi sebanyak 695 jawaban
dan sebanyak 6 jawaban yang tidak
terkategorisasikan. Untuk memberikan
gambaran secara lebih mudah, peneliti
menyajikan hasil koding tahap satu
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 5 Koding tahap 1, soal nomor 3
Dampak
Kategori
% Tidak
Perna
h
Perna
h
Kada
ng-
kadan
g
Tetap sehat 634 - - 91
Pikiran
terkontrol
30 - - 4
Bersemanga
t
20 - - 3
Beruntung 10 - - 1
Terasa
melayang
- - 1 0.
1
Tidak
dijelaskan
- 6 - 0,
9
Selanjutnya koding tahap dua dilakukan
untuk mengelompokkan kategori-
kategori yang spesifik ke dalam satu
kategori umum, untuk lebih mudah
dipahami, peneliti menyajikannya dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 6 Koding tahap 2, soal nomor 3
Alasan
Kategori
% Tidak
Perna
h
Perna
h
Kadan
g-
kadang
Tetap
sehat
684 - - 98
Berun-
tung
10 - - 1
Terasa
melayang
- - 1 0,
1
Tidak
dijelaskan
- 6 - 0,
9
4. Soal no. 4 (Keinginan menggunakan
narkoba ?)
Pada soal nomor empat dilakukan proses
koding tahap satu dan didapatkan 5
kategori yang diambil dari hasil jawaban
responden. Peneliti mengelompokkan
jawaban responden ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok yang
terkategorisasi sebanyak 700 jawaban
dan sebanyak 1 jawaban yang tidak
terkategorisasikan. Untuk memberikan
gambaran secara lebih mudah, peneliti
menyajikan hasil koding tahap satu
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 7 Koding tahap 1, soal nomor 4
Keinginan
Kategori
% Tidak
Perna
h
Perna
h
Kadang
-kadang
Tidak
disebutkan
- 1 - 0,
1
Tergantun
g situasi
- - 1 0,
1
Sudah
berhenti
- 5 - 0,
8
Tidak 594 - - 85
Tidak
akan
pernah
100 - - 14
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
46
Selanjutnya koding tahap dua dilakukan
untuk mengelompokkan kategori-
kategori yang spesifik ke dalam satu
kategori umum, untuk lebih mudah
dipahami, peneliti menyajikannya dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 8 Koding tahap 2, soal nomor 4
Alasan
Kategori
% Tidak
Perna
h
Pe
rn
ah
Kadan
g-
kadan
g
Tidak
disebutkan
- 1 - 0,1
Tergantung
situasi
- 1 0,1
Sudah
berhenti
- 5 0,8
Tidak ingin 694 - - 99
5. Soal no. 5 (Dimana memperoleh
narkoba ?)
Pada soal nomor lima dilakukan proses
koding dan didapatkan 4 kategori yang
diambil dari hasil jawaban responden.
Peneliti mengelompokkan jawaban
responden ke dalam dua kelompok, yaitu
kelompok yang terkategorisasi sebanyak
695 jawaban dan sebanyak 6 jawaban
yang tidak terkategorisasikan. Untuk
memberikan gambaran secara lebih
mudah, peneliti menyajikan hasil koding
tahap satu dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 9 Koding tahap 1, soal nomor 4
Tempat
memperoleh
narkoba
Kategori
% Tidak
Perna
h
Perna
h
Kada
ngka
dang
Tidak
disebut kan
- 6 - 0,9
Sama teman - - 1 0,1
Tidak tahu 594 - - 85
Bandar
narkoba
100 - - 14
6. Soal no. 6 (Bagaimana cara
memperoleh narkoba ?)
Pada soal nomor enam dilakukan proses
koding dan didapatkan 4 kategori yang
diambil dari hasil jawaban responden.
Peneliti mengelompokkan jawaban
responden ke dalam dua kelompok, yaitu
kelompok yang terkategorisasi sebanyak
695 jawaban dan sebanyak 6 jawaban
yang tidak terkategorisasikan. Untuk
memberikan gambaran secara lebih
mudah, peneliti menyajikan hasil koding
tahap satu dalam bentuk tabel sebagai
berikut:
Tabel 10 Koding tahap 1, soal nomor 4
Cara
memperol
eh narkoba
Kategori
% Tidak
Perna
h
Perna
h
Kadan
g-
kadang
Tidak
disebutkan
- 6 - 0,
9
Diberi
teman
- - 1 0,
1
Tidak
tahu
594 - - 8
5 Bandar
narkoba
100 - - 14
7. Soal no. 7 (Sumber keuangan dan
keuangan yang diperoleh
dipergunakan untuk narkoba atau
tidak dipergunakan untuk narkoba ?)
Pada soal nomor tujuh dilakukan
proses koding dan didapatkan 4 kategori
yang diambil dari hasil jawaban
responden. Peneliti mengelompokkan
jawaban responden ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok yang
terkategorisasi sebanyak 697 jawaban
dan sebanyak 4 jawaban yang tidak
terkategorisasikan. Untuk memberikan
gambaran secara lebih mudah, peneliti
menyajikan hasil koding tahap satu
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
47
Tabel 11 Koding tahap 1, soal nomor 7
Sumber
Penghasila
n
Kategori
% Tida
k
Pern
ah
Pern
ah
Kadan
g-
kadan
g Tidak
disebutkan - 4 - 0,
6 Tidak
berpenghasi
lan
- - 1 0,
1
Teman dari
teman - 2 - 0,
3 Dari orang
tua dan
tidak
bersedia
untuk
mendapatka
n narkoba
694 - - 99
8. Soal no. 8 (Dampak positif dan
negative menggunakan atau tidak
menggunakan narkoba ? )
Pada soal nomor delapan dilakukan
proses koding tahap satu dan didapatkan
16 kategori yang diambil dari hasil
jawaban responden. Peneliti
mengelompokkan jawaban responden ke
dalam dua kelompok, yaitu kelompok
yang terkategorisasi sebanyak 2 jawaban
dan sebanyak 5 jawaban yang tidak
terkategorisasikan pada dampak positif
menggunakan narkoba sedangkan
dampak negative menggunakan narkoba
7 jawaban tidak terkategori. Dampak
positif tidak menggunakan narkoba
sebanyak 689 jawaban terkategori dan
sebanyak 5 jawaban tidak terkategori,
dampak negative tidak menggunakan
narkoba sebanyak 694 jawaban
terkategori. Untuk memberikan
gambaran secara lebih mudah, peneliti
menyajikan hasil koding tahap satu
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 12 Koding tahap 1, soal nomor 8
Dampak
Kategori
% Tid
ak
Per
nah
Per
nah
Kad
ang-
kada
ng
Dampak
positif
menggu
nakan
narkoba
Pikiran
tenang
- 1 1 0,
3
Tidak
disebutk
an
- 5 - 0,
7
Dampa
k
negatif
mengg
unakan
narkob
a
Tidak
disebutk
an
- 7 - 0,
1
0
Dampa
k
positif
tidak
mengg
unakan
narkob
a
Dapat
digunaka
n sebagai
obat
pereda
nyeri
45 - - 6
Tubuh
tetap
sehat
251 - - 3
6
Pikiran
tetap
sehat
89 - - 1
3
Tidak
ketagiha
n
34 - - 5
Tidak
melangg
ar agama
85 - - 1
2
Tidak
melangg
ar
hukum
18 - - 3
Tidak
mengha
mburkan
uang
78 - - 1
1
Tidak
merusak
diri dan
orang
lain
45 - - 6
Tidak
mengece
wakan
18 - - 3
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
48
orang tua
Terhinda
r dari
masalah
5 - - 0,
8
Tidak
dijelaska
n
5 - - 0,
8
Tidak
terjerum
us
pergaula
n bebas
18 - - 3
Dampa
k
negativ
e tidak
mengg
unakan
narkob
a
Tidak
ada
dampak
negative
694 - - 9
9
Selanjutnya koding tahap dua dilakukan
untuk mengelompokkan kategori-
kategori yang spesifik ke dalam satu
kategori umum, untuk lebih mudah
dipahami, peneliti menyajikannya dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 13 Koding tahap 2, soal nomor 8
Dampak
Kategori
% Tid
ak
Per
nah
Per
nah
Kad
ang-
kada
ng
Dampa
k
positif
mengg
unakan
narkob
a
Pikiran
tenang
- 1 1 0,
3
Tidak
disebutk
an
- 5 - 0,
7
Dampa
k
negatif
mengg
unakan
narkob
a
Tidak
disebutk
an
- 7 - 0,
1
0
Dapat
digunaka
n sebagai
obat
pereda
45 - - 6,
4
Dampa
k
positif
tidak
mengg
unakan
narkob
a
nyeri
Tubuh
tetap
sehat
340 - - 4
9
Tidak
ketagiha
n
34 - - 5
Tidak
melangg
ar norma
agama
dan
negara
108 - - 1
5,
4
Tidak
mengha
mburkan
uang
78 - - 1
1,
1
Tidak
merusak
diri dan
orang
lain
45 - - 6,
4
Tidak
mengece
wakan
orang tua
18 - - 3
Tidak
dijelaska
n
5 - - 0,
8
Tidak
terjerum
us
pergaula
n bebas
18 - - 3
Dampa
k
negativ
e tidak
mengg
unakan
narkob
a
Tidak
ada
dampak
negative
694 - - 9
9
9. Soal no. 9 (Jenis narkoba yang
digunakan atau jenis narkoba yang
diketahui ?)
Pada soal nomor sembilan dilakukan
proses koding dan didapatkan 18 kategori
yang diambil dari hasil jawaban
responden. Peneliti mengelompokkan
jawaban responden ke dalam dua
kelompok, yaitu kelompok yang
terkategorisasi sebanyak 666 jawaban
dan sebanyak 35 jawaban yang tidak
terkategorisasikan. Untuk memberikan
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
49
gambaran secara lebih mudah, peneliti
menyajikan hasil koding tahap satu
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 14 Koding tahap 1, soal nomor 9
Jenis
narkoba
yang
diketahu
i
Kategori
% Tidak
Pernah
Perna
h
Kadan
g-
kadan
g
Inex - 1 - 0,1
Sabu-
sabu
- 1 - 0,1
Ganja - 2 - 0,3
Putaw - - 1 0,1
Tidak
disebutk
an
- 2 - 0,3
Inex 28 - - 4
Sabu-
sabu
170 - - 24,
2
Ganja 162 - - 23,
1
Putaw 32 - - 4,6
Heroin 60 - - 8,6
Kokain 28 - - 4
Dekstro 10 - - 1,4
Morfin 32 - - 4,6
Ekstasi 96 - - 13,
7
Opium 14 - - 2
Nikotin 22 - - 3,1
Gorilla 7 - - 1
Tidak
disebutk
an
33 - - 4,8
701 100
10. Soal no. 10 (Apakah sedang
menggunakan narkoba ?)
Pada soal nomor sepuluh dilakukan
proses koding dan didapatkan 1 kategori
yang diambil dari hasil jawaban
responden. Peneliti mengelompokkan
jawaban responden ke dalam satu
kelompok, yaitu kelompok yang
terkategorisasi sebanyak 701 jawaban.
Untuk memberikan gambaran secara
lebih mudah, peneliti menyajikan hasil
koding tahap satu dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Tabel 15 Koding tahap 1, soal nomor 10
N
O
Sedang
menggun
akan
narkoba
Kategori
% Tida
k
Pern
ah
Pern
ah
Kada
ng-
kada
ng
1 Tidak 694 6 1 10
0
Total 701 10
0
Pembahasan
1. Gambaran mahasiswa/I pernah
menggunakan narkoba bahwa
mahasiswa/I STIKBA tidak pernah
menggunakan narkoba sebesar 99 %
dengan responden sebanyak 694
orang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa pengakuan mahasiswa/I mengenai
pernah menggunakan narkoba itu
beragam, dalam hal ini terdapat 3
kategori yang bisa menggambarkan
pengakuan mahasiswa/I STIKBA tentang
pernah menggunakan narkoba.
a. Tidak pernah
Kategori tidak pernah menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah pengakuan
mahasiswa/I tidak pernah menggunakan
narkoba. Tidak semua remaja/
mahasiswa/i menyalahguna kan atau
mencoba narkoba. Beberapa ciri perkem
bangan remaja yang rentan terhadap
gangguan penggunaan narkotika,
psikotropika, alkohol dan zat adiktif lain
b. Pernah
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
50
Kategori pernah menurut mahasiswa/I
STIKBa adalah pengakuan mahasiswa/I
pernah melakukan penyalahgunaan
narkoba pada saat masih berstatus SLTA
dan saat penelitian jawabannya sudah
berhenti menggunakan penyalahgunaan
narkoba.
c. Kadang-kadang
Kategori jarang menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah pengakuan
mahasiswa/I jarang melakukan
penyalahgunaan narkoba pada saat masih
berstatus SLTA dan saat penelitian
jawabannya tergantung situasi melakukan
penyalahgunaan narkoba.
2. Gambaran alasan menggunakan atau
tidak menggunakan narkoba
a. Alasan tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa pengakuan mahasiswa/I
mengenai alasan tidak pernah
menggunakan narkoba itu beragam,
dalam hal ini terdapat 3 kategori yang
bisa menggambarkan pengakuan
mahasiswa/I STIKBA tentang tidak
pernah menggunakan narkoba.
1). Berbahaya
Kategori berbahaya menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah pengguna
narkoba bisa menjadi ketergantungan,
dapat merusak diri dan orang lain, tidak
baik untuk dikonsumsi, merusak mental,
sosial dan budaya, serta dapat
menghancurkan kehidupan dan
kesehatan.
Menurut Ardani, et al. (2007: 232)
psikologi kesehatan memberikan
perhatian bagaimana perilaku dan
pengalaman manusia dapat
mempengaruhi kesehatan. Selain itu
Ardani, et al. (2007: 230) menambahkan
bahwa dasar pemikiran psikologi
kesehatan adalah adanya hubungan
antara pikiran manusia (mind) dengan
tubuhnya. Berdasarkan hal tersebut maka
seseorang yang berada dalam kondisi
sehat akan memiliki pikiran yang sehat
pula, sehingga dengan pikiran yang sehat
itu terciptalah kehidupan yang sejahtera.
2). Tidak berguna
Kategori tidak berguna menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah hanya
menghamburkan uang sehingga
menimbulkan kerugian.
3). Haram
Kategori haram menurut mahasiswa/I
STIKBA adalah aturan agama yang
mengharamkan segala jenis barang yang
memabukkan seperti narkoba sehingga
terganggunya tingkat kesadaran
penyalahgunaan narkoba.
b. Pernah
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa pengakuan mahasiswa/I
mengenai alasan pernah menggunakan
narkoba itu karena coba-coba. Penyebab
seseorang pertama kali
menyalahgunakan narkoba hampir
dipastikan karena rasa ingin tahu
yang sangat besar, penjelajahan, petualangan, ingin menunjukkan
keberanian, ingin ambil risiko, nekat.
Masa remaja juga dikenal dengan masa
labil, mudah terpengaruh, mudah meniru,
tanpa memikirkan akibat di masa datang,
BNN (2003). Menurut Landau (dalam
Afiatin, 2004b) penyebab terjadinya
penyalahgunaan narkoba pada remaja
yaitu: gaya hidup keluarga, predisposisi
pada alkohol, tekanan kelompok teman
sebaya, kekacauan remaja, dan masalah-
masalah psikologis dan emosional yang
serius. c. Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa pengakuan mahasiswa/I
menge-nai alasan jarang menggunakan
narkoba itu karena pergaulan untuk
mengim-bangi kawan.
3. Gambaran dampak menggunakan atau
tidak menggunakan narkoba
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dampak tidak pernah menggu-
nakan narkoba itu menjadi 3 kategori
yang bisa menggambarkan pengakuan
dampak mahasiswa/I STIKBA tentang
tidak pernah menggunakan narkoba yaitu
1). Tetap sehat
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
51
Kategori tetap sehat menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah tidak sakit
fisik, mental yang diakibatkan karena
nar-koba, pikiran terkontrol dan
bersemangat dalam menjalankan
aktivitas.
2) Beruntung
Kategori beruntung menurut mahasiswa/I
STIKBA adalah tidak menimbulkan
kerugian dari sudut apapun seperti
materi, uangnya bisa dipergunakan untuk
keperluan kuliah. Lingkungan tetap
harmonis tidak bermasalah.
b. Pernah
Kategori ini tidak dijelaskan.
c.Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dampak tidak pernah
menggunakan narkoba itu menjadi 1
kategori yang bisa menggambarkan
pengakuan dampak mahasiswa/I
STIKBA tentang jarang menggunakan
narkoba yaitu terasa melayang.
4.Keinginan menggunakan narkoba
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa keinginan menggunakan narkoba
itu menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasis
wa/I STIKBA tentang tidak ingin
menggunakan narkoba.
Kategori tidak ingin menurut maha
siswa/I STIKBA adalah tidak dan tidak
akan pernah menggunakan narkoba.
b. Pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa keinginan menggunakan narkoba
itu menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasis
wa/I STIKBA tentang sudah berhenti
menggunakan narkoba. Kategori sudah
berhenti menurut mahasiswa/I STIKBA
adalah tidak mau menggunakan narkoba
lagi.
c.Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa keinginan menggunakan narkoba
itu menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasiswa/I
STIKBA tentang tergantung situasi
menggunakan narkoba. Kategori tergan-
tung situasi menurut mahasiswa/I
STIKBA adalah kondisi mau meng-
gunakan narkoba lagi.
5. Tempat memperoleh narkoba
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa tempat memperoleh narkoba itu
menjadi 2 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasiswa/I
STIKBA tentang tempat memperoleh
narkoba yaitu :
1) Tidak tahu
Kategori tidak tahu menurut maha-
siswa/I STIKBA adalah tidak mengetahui
tempat memperoleh nar-koba.
2) Bandar narkoba
Kategori Bandar narkoba menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah tempat
mendapatkan narkoba.
b. Pernah
Tidak disebutkan tempatnya.
c.Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa tempat memperoleh narkoba itu
menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasis-
wa/I STIKBA tentang tempat mempe-
roleh narkoba yaitu sama teman.
Kategori sama teman ini menurut
pengakuan penyalahgunaan narkoba
adalah narkoba didapatkan dari teman.
6. Cara memperoleh narkoba
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa cara memperoleh narkoba itu
menjadi 2 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasiswa/I
STIKBA tentang cara memperoleh
narkoba yaitu :
1). Tidak tahu
Kategori tidak tahu menurut mahasiswa/I
STIKBA adalah tidak mengetahui cara
memperoleh narkoba.
2) Bandar narkoba
Kategori Bandar narkoba menurut
mahasiswa/I STIKBA adalah cara
mendapatkan narkoba.
b. Pernah
Tidak disebutkan caranya.
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
52
c.Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa cara memperoleh narkoba itu
menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasiswa/I
STIKBA tentang cara memperoleh
narkoba yaitu sama teman.
Kategori sama teman ini menurut
pengakuan penyalahgunaan narkoba
adalah narkoba didapatkan dari teman.
7. Sumber keuangan mahasiswa
diperoleh dipergunakan untuk narkoba
atau tidak digunakan untuk narkoba
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sumber keuangan untuk
memperoleh narkoba atau tidak
digunakan untuk narkoba itu menjadi 1
kategori yang bisa menggambarkan
pengakuan mahasiswa/I STIKBA
tentang sumber keuangan yaitu dari
orang tua dan tidak bersedia untuk
mendapatkan narkoba:
b. Pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sumber keuangan untuk
memperoleh narkoba atau tidak
digunakan untuk narkoba itu menjadi
2 kategori yaitu Tidak disebutkan
sumbernya dan teman dari teman.
c.Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sumber memperoleh narkoba itu
menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasis-
wa/I STIKBA tentang sumber keuangan
memperoleh narkoba yaitu tidak
berpenghasilan yang hanya didapat dari
teman.Kategori sama teman ini menurut
pengakuan penyalahgunaan narkoba
adalah narkoba didapatkan dari teman.
8. Dampak positif dan negative
menggunakan narkoba atau tidak
menggunakan narkoba
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dampak positif tidak
menggunakan narkoba itu tubuh tetap
sehat, tidak melanggar agama dan
Negara, tidak menghamburkan uang
dapat digunakan sebagai obat pereda
nyeri, tidak merusak diri dan orang lain,
tidak ketagihan, tidak meengecewakan
orang tua, tidak terjerumus pergaulan
bebas.
b. Pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dampak positif tidak
menggunakan narkoba itu menjadi 2
kategori yaitu Tidak disebutkan
sumbernya dan pikiran tenang.
c. Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa sumber memperoleh narkoba itu
menjadi 1 kategori yang bisa
menggambarkan pengakuan mahasiswa/I
STIKBA tentang sumber keuangan
memperoleh narkoba yaitu tidak
berpenghasilan yang hanya didapat dari
teman. Kategori sama teman ini menurut
pengakuan penyalahgunaan narkoba
adalah narkoba didapatkan dari teman.
9. Jenis narkoba yang digunakan atau
jenis narkoba yang diketahui
a. Tidak pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa jenis narkoba yang diketahui yaitu
sabu-sabu, ganja, ekstasi, heroin, putaw,
morfin, inex, kokain, nikotin, opium,
dekstro, gorilla dan tidak disebutkan.
b. Pernah
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa jenis narkoba yang pernah
digunakan ganja, inex, sabu-sabu.
c. Kadang-kadang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa jenis narkoba yang pernah
digunakan adalah putaw.
10.Apakah sedang menggunakan narkoba
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa semua mahasiswa/I berdasarkan
pengakuan semuanya tidak sedang
menggunakan narkoba.
SIMPULAN
Gambaran mahasiswa/I STIKBA pernah
menggunakan narkoba bahwa
mahasiswa/I STIKBA tidak pernah
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
53
menggunakan narkoba sebesar 99 %
dengan responden sebanyak 694 orang
.
SARAN
Hal yang bisa dilakukan untuk
meminimalisir mahasiswa/i dalam
penyalahgunaan NAPZA sebagai
berikut:
1. Membangkitkan kesadaran beragama,
mencari informasi dan hal-hal yang
positif dan bermanfaat
2. Selektif dalam memilih teman
3. Menghindarkan diri dari lingkungan
yang tidak tepat
4. Menanamkan pendidikan agama
sejak dini
5. Mencari tahu fakta-fakta tentang
narkoba termasuk akibat-akibat yang
akan ditimbulkan apabila
mengkonsumsi barang haram
tersebut.
6. Menciptakan kehidupan beragama di
dalam berumah tangga dan
menciptakan suasana kasih sayang
antara kedua orang tua dan anak.
7. Bekerjasama dalam menghadapi
sindikat pengedar NAPZA, serta
berani melaporkan ke aparat apabila
melihat sinyalemen adanya pengedar
pengedar atau pengguna di sekitar
kita.
8. Diharapkan peran orang tua untuk
lebih mengawasi dan membimbing
anggota keluarganya, serta lebih
meluangkan waktunya untuk selalu
berada disisi anak-anaknya dalam
kondisi apapun, sehingga remaja
tidak terjerumus melakukan hal- hal
yang menyimpang terutama
melakukan penyalahgunaan
narkoba.
9. Masyarakat hendaknya melakukan
kegiatan yang positif dan berguna
agar remaja tidak terlibat dalam
kasus penyalahgunaan narkoba serta
memperdalam iman dan taqwa guna
ketahanan diri dalam menghadapi
dan memecahkan permasalahan
hidup.
10. Diharapkan pihak BNN lebih
meningkatkan pengawasan dan
menindak tegas para pelaku
kejahatan narkoba yang dapat
merusak generasi bangsa, serta lebih
meningkatkan pemahaman-
pemahaman kepada masyarakat
akan bahaya penyalahgunaan
narkoba.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsini. 2006.
Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik Jakarta,
Rineka Cipta.
2. Alifia, U, 2008. Apa Itu
Narkotika dan Napza. PT
Bengawan Ilmu, Semarang.
3. BNN-RI 2009”advokasi
pencegahan penyalahgunaan
narkoba,
4. Budianto. 1989. Narkoba dan
Pengaruhnya. Ganeca Exact.
Bandung
5. Darman, Flavianus. Mengenal
Jenis dan Efek Buruk Narkoba.
Visimedia, Jakarta. 2006.
6. Kartini Kartono. 1992. Patologi
Sosial 2. Kenakalan Remaja.
Rajawali Press, Jakarta
7. Libertus Jehani & Antoro
dkk. 2006. Mencegah
Terjerumus Narkoba.
Visimedia. Jakarta
8. Moh. Taufik Makaro, Suhasril
dan Moh. Zakky. 2005. Tindak
Pidana Narkotika.
Ghalia Indonesia. Bogor.
9. Soekanto, Soejono. 2009.
Sosiologi Suatu Pengantar.
Jakarta. PT. Raja Grafindo
Persada.
10. Siahaan, Jokie. 2009. Perilaku
Menyimpang Pendekatan
Sosiologi. Jakarta. PT Indeks.
11. Silalahi, Ulber. 2010. Metode
Penelitian Sosial. Jakarta. Refika
Aditama.
Jurnal Akademika Baiturrahim Vol.7 No 1, Maret 2018
54
12. Sadhi Astuti,Made. 2003.
Hukum Pidana Anak dan
Perlindungan Anak. Malang.
Universitas Negeri Malang
13. Sugiyono. (2010). Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D.Cetakan ke-17.
Bandung. Alfabeta.
14. Soetomo. 2013. Masalah
Sosial dan Upaya
Pemecahannya. Yogyakarta.
Pustaka Pelajar.
15. Umar, Husain. 2002. Metode
Riset Komunikasi dan
Organisasi. Jakarta.
PT.Gramedia.