Upload
moch-fadhly-hartanu
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 Stress Dan Stemi
1/1
Hubungan antara stres dan hipertensi telah lama dievaluasi secara luas. Stres secara mendadak
menunjukkan p eningkatan tekanan darah melalui peningkatan cardiac o utput dan d enyut jantung
tanpa pengaruh resistensi perifer total. Pada keadaan stres a kut didapatkan peningkatan kadar
katekolamine, kortisol, vasopresin, endorphin dan aldosteron, yang mungkin s ebagian
menjelaskan mekanisme peningkatan tekanan darah. Meskipun faktor utama yang berperankarena aktivasi sistem saraf simpatis t elah didukung oleh beberapa penelitian. Penelitian-
penelitian p ada t ikus m erupakan a wal dari penelitian u ntuk menentukan jalur-jalur khusus si stem
saraf pusat, yang mengubah rangsangan yang penuh stres m enjadi tanda-tanda pencetus su atu
respon kardiovaskuler tanpa partisipasi kortikal. Selanjutnya, stres akut akan mengurangi
ekskresi natrium ginjal, yang kontribusi peningkatan tekanan darah. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa st res yang berkepanjangan mungkin mempengaruhi orang-orang atau
hewan-hewan untuk memperpanjang periode h merupakaipertensi dan pada p opulasi tertentu
merupakan faktor resiko p erkembangan st res penginduksi hipertensi. Kemungkinan stres yang
berkepanjangan menyebabkan hipertensi merupakan akibat dari faktor tropik d ari neurohormonal
yang menyebabkan h ipertropi atau a therosklerosis va skuler. Karena s tres juga d apat
mempengaruhi pengukuran tekanan darah yang disebabkan oleh fenomena “hipertensi- mantel
putih” (white-coat hipertension), pada monitoring tekanan darah pasien rawat jalan timbul
sebagai gambaran penting d alam mengevaluasi pasien dengan hipertensi. (Journal of
Hypertension 1990, 8 (suppl 41: S103 – 107) - See more at:
http://www.artikelkedokteran.com/291/hubungan-stress-dan-
hipertensi.html#sthash.pAqkaWRc.dpuf