122
STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh: Yosefa Supiyati NIM: 139114002 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD

SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun oleh:

Yosefa Supiyati

NIM: 139114002

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

iv

HALAMAN MOTTO

“Kegagalan terbesar kita adalah menyerah. Cara paling pasti untuk sukses adalah

mencoba sekali lagi” – Thomas A. Edison

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

Untuk bapak, mamak, dan adik-adik yang selalu mendukung dan berbesar hati

untuk mempercayai saya bahwa saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

Untuk para sahabat dan teman-teman atas segala perjumpaan dan kebersamaan

serta terkhusus untuk para wanita hebat Ibu-ibu persit yang menginspirasi para

wanita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

vii

STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI

BERTUGAS

Yosefa Supiyati

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk

mengungkap pengalaman stress dan coping pada istri TNI-AD saat ditinggal

suami bertugas. Untuk mengungkap pengalaman stress peneliti menggunakan

tanda stress yang terdiri dari stress fisik dan psikologi. Sementara untuk

mengungkap coping yang digunakan peneliti menggunakan strategi coping

Lazarus (1986) yang terdiri dari problem focused coping dan emotional focused

coping. Pengambilan data dilakukan menggunakan metode wawancara semi-

terstruktur. Analisis yang digunakan yaitu metode analisis isi (AIK) dengan

pendekatan deduktif terarah. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah tiga orang.

Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa istri TNI-AD yang ditinggal

tugas mengalami perasaan sedih dan cenderung bermalas-malasan dari biasanya

dan juga kepikiran suami yang disebabkan oleh sumber stress life event yaitu

ditinggal suami bertugas. Selain itu, juga muncul tanda stress seperti perasaan

khawatir dan mudah marah yang bersumber dari chronic strain. Sementara

coping yang muncul secara umum pada problem focused coping berupa planful

coping dan seeking social support. Pada emotional focused, coping istri TNI-AD

yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility yaitu menerima risiko

penugasan suami dan meyesuaikan diri. Sementara coping yang sengaja dibentuk

oleh lingkungan batalyon yaitu coping distancing dengan kegiatan rutin ibu-ibu

dan juga berdoa.

Kata Kunci: Perasaan sedih, khawatir, menerima risiko penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

viii

STRESS AND COPING OF INDONESIAN ARMY WIVES WHOSE

HUSBANDS LEFT ON DUTY

Yosefa Supiyati

ABSTRACT

This research is a qualitative research aiming to reveal stresses and coping

experiences of Indonesian Army wives whose husbands left on duty. In order to

reveal stress experiences, the researcher utilized stress signs which consisted of

physical and psychological stresses. Whereas, in order to investigate coping, the

researcher utilized coping strategy by Lazarus (1986) which consisted of problem

focused coping and emotional focused coping. The data collection was done by

conducting a semi-structured interview. The analysis was done by employing

content analysis which utilizedthe directional deductive approach. There were

three participants in this study. In general, the results showed that Indonesian

Army wives whose husbands left on duty experienced sad feeling, tended to laze

around than usual and kept thinking of their husbands caused by stress life event

sources which was left by their husbands to go on duty. Moreover, there also

occurred stress signs such as feeling anxious and bad-tempered which were

sourced from chronic strain. Meanwhile, coping which generally occurred in

problem focused coping were planful coping and seeking social support. In

emotional focused coping, Indonesian Army wives whose husbands left on duty

used accepting responsibility which was accepting their husbands’ assignment

risks and adapting. Meanwhile, coping which was deliberately formed by the

battalion environment was coping distancing by conducting routine activities of

Indonesian Army wives and also praying.

Keywords: sad feeling, anxiety, accepting assignment risks

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

x

KATA PENGANTAR

Terima kasih dan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena saya

masih bisa berjuang dalam menyelesaikan skripsi ini. Selama proses pengerjaan

skripsi, tentu banyak hambatan yang saya lalui, satu satunya cara untuk keluar

dari hambatan tersebut adalah terus mencoba dan menyelesaikannya. Meskipun

saya terlambat dalam mengerjakan skripsi, tetapi saya memperoleh pelajaran

untuk saya kedepan terutama dalam penelitian ini, saya juga belajar bagaimaa

mengamati tanda stress yang muncul pada diri saya saat mengerjakan skripsi serta

yang terpenting adalah penggunaan problem focused coping untuk mengubah

situasi yang sulit dan jangan pernah malu untuk mencari social support dalam

keadaan sulit.

Oleh karena itu dengan setulus hati saya mengucapkan banyak terima kasih

kepada:

1. Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Semesta, terima kasih

atas segala proses yang telah dan akan terus berjalan dalam hidup saya,

hingga proses ini begitu bermakna dan berharga

2. Terima kasih kepada Bapak Prof. Augustinus Supratiknya, Ph.D. selaku

dosen pembimbing yang selalu mendidik, memberikan dukungan, arahan,

semangat kepada saya untuk terus mengerjakan. Terima kasih sudah

mengingatkan saya untuk terus berproses dan tetap maju

3. Ibu dr. Titik Kristiyani, M.Psi selaku Dekan fakultas Psikologi universitas

Sanata Dharma dan jajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xi

4. Terima kasih kepada Ibu Monica E. Madyaningrum, M.Psych., Ph.D.

selaku dosen pembimbing Akademik yang menyemangati saya untuk terus

maju menyelesaikan tugas akhir saya

5. Terima kasih kepada Komandan dan jajarannya, di Batalyon tempat saya

mengambil data penelitian dan juga ibu persit senior yang

mempertemukan saya dengan responden penelitian.

6. Terima kasih kepada seluruh responden yang sudah bersedia

berpartisipasi, baik dari awal hingga akhir penelitian.

7. Terima kasih kepada kedua orangtua saya, Bapak Marianus Acit dan Ibu

saya Onu yang memberikan banyak dukungan dan kepercayaan kepada

saya

8. Terima kasih kepada Adik-adik saya lidia wenny dan Libertus Wendy, and

yang terus menyemangati agar segera menyelesaikan skripsi

9. Terima kasih kepada sepupu saya Serena Ella Sumiati yang menginspirasi

saya dalam pemilihan topik penelitian

10. Terima kasih kepada teman seperjuangan dibawah bimbingan Prof. A.

Supratiknya: Anti, vian, citra, indah, vian, zerlinda, ko rikjan, kak reka dan

erik wang yang banyak membantu saya dalam berproses mengerjakan

skripsi

11. Terima kasih kepada sahabat saya Totok Victor, D.S Patricia laras, RR.

Gora Vatsu I, liyana Safitri, yang senantiasa memberi semangat dan

menemani saya dalam menyelesaikan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xii

12. Terima kasih kepada sonya wisung, teman baik sekaligus teman yang

menamani saya dalam perijinan pengambilan data, terima kasih juga untuk

KI yang membantu saya dalam berdiskusi untuk menentukan latar

belakang penelitian.

Terlepas dari ucapan terima kasih yang telah saya berikan kepada berbagai pihak,

sayalah yang bertanggungjawab penuh atas semua kesalahan yang mungkin

terjadi dalam skrispi ini. Peneliti menyadari skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan sehingga peneliti terbuka akan setiap kritik dan saran yang

disampaikan untuk perkembangan yang lebih baik.

Yogyakarta, 19 Oktober 2020

Peneliti,

Yosefa Supiyati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING………………….ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………......iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………….......iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………….....v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………….......vi

ABSTRAK……………………………………………………………….……vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS…………………………………….ix

KATA PENGANTAR…………………………………………………….…...x

DAFTAR ISI………….……………………………………………................xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………...…….........xvi

DAFTAR TABEL……………………………………………………...….…xvii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….1

Latar Belakang …………………………………..................................1

Pertanyaan Penelitian …………………………………….....13

Tujuan Penelitian………………………………...................................13

Manfaat Penelitian…………………………………………………....13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………….…........15

Istri Tentara Nasional Angkatan Darat (TNI-AD) ……………….…15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xiv

Stress………………………………………………………..………..17

Pengertian…………………………………………………….17

Tanda-Tanda Stress………………………………..………....18

Sumber Stress……………… …………….……... ………….19

Coping Stress………………………………………………………..21

Pengertian…………………………………………………….21

Bentuk Coping ……………………….……………...............22

Kerangka konseptual………………………………………..............26

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….......30

Jenis dan Desain Penelitian…………………………...……...............30

Fokus Penelitian…………………………………………...................31

Partisipan……………………………………………………….…....32

Peran Peneliti……………………………………………………........33

Metode Pengambilan Data………………………. ……......................34

Analisis dan Interpretasi Data………………………………..............38

Kredibilitas Data ……………………………………….... ..….……..43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………...……………….44

Pelaksanaan Penelitian………………………………………….........44

Latar belakang Partisipan dan Dinamika Proses Wawancara..............46

Hasil Penelitian……………………………………………………....52

Stress…………………………………………………..................53

Coping stress………………………………………………….….63

Pembahasan……………………………………………………..…....85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……….……………………...........96

Kesimpulan………………………………………………….............96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xv

Keterbatasan Penelitian……………………………………………...98

Saran………………………………………………………...............99

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..101

LAMPIRAN……………………………………………………………….105

Lampiran A. Informed Consent …………………………………....106

Lampiran B. Form Debriefing …………………………………....108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Bagan kerangka konseptual penelitian……………………………….29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pedoman Wawancara……………………………………………….39

Tabel 2 Aspek dan indikator seseorang yang mengalami stress……………...43

Tabel 3 Jenis coping dan indikator yang digunakan………………………..44

Tabel 4 Waktu dan Tempat wawancara…………………………………....48

Tabel 5 Demografi Partisipan………………………………………............49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Berdasarkan berita harian CNN Indonesia jumat 19 Mei 2017 dilaporkan

empat orang Prajurit TNI tewas dan 8 luka-luka saat melakukan gladiresik latihan

tempur pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dan pertempuran darat 2017 di

Natuna, Kepulauan Riau. Selain itu, berita harian Kompas Selasa, 4 Desember

2018, Pos TNI di Distrik Mbua Hancur diserang oleh kelompok bersenjata

(KKB), satu orang TNI Yonif 755 Kostrad. Pada dasarnya, dinas militer

membawa risiko cedera dan kematian. Risiko ini paling jelas selama masa perang,

tetapi juga ada selama misi kemanusiaan dan penjaga perdamaian, serta selama

pelatihan lapangan (Burrell et al, 2006).

Pada umumnya pasangan yang sudah menikah tentu menginginkan tinggal

serumah dengan pasangan. Akan tetapi, mengingat adanya berbagai alasan,

pasangan suami istri tidak dapat memenuhi keinginan untuk tinggal bersama pada

pada waktu tertentu. Seorang istri TN-AD harus bersedia menghadapi

konsekuensi dari penugasan suami, yaitu ditinggalkan dalam waktu yang cukup

lama yang akan berdampak pada kehidupan perkawinan dan seluruh anggota

keluarga (Prakash et al, 2011). Selama suami sedang ditugaskan, beberapa istri

cenderung untuk menghindari berita tentang perang yang terjadi pada militer

karena istri menyadari bahwa pekerjaan suami sangat rentan dan menyadari

bahwa mati ataupun cidera mungkin saja terjadi pada suaminya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

2

Selama suami bertugas, terdapat dua beban tambahan yang harus

ditanggung oleh istri prajurit. Pertama beban psikis yaitu istri harus menyesuaikan

diri dengan ketidakhadiran suami yang menyebabkan perasaan kesepian,

perpisahan, kecemasan serta risiko yang mungkin dialami suami seperti

kecelakaan maupun kematian pasangan saat dalam satuan tugas. Kedua adalah

peran ganda yaitu istri mengambil alih peran suami serta ayah dalam keluarga,

termasuk peran-peran mengatur urusan rumah dan mengasuh anak. Selain itu,

peran lain yang harus dijalani istri prajurit TNI Angkatan Darat adalah turut

menjalankan organisasi Persatuan Istri Prajurit (Persit).

Dalam proses menyesuaikan diri dengan ketidakhadiran suami, istri harus

mengelola rumah tangga akibat penugasan suami. Tampaknya hal ini sangat

menantang bagi wanita yang sedang hamil atau yang memiliki anak kecil, karena

banyak ibu muda mengalami kesulitan untuk mempertahankan rutinitas sementara

suami mereka ditugaskan (Kelly, et al., 1994). Penelitian lain yang dilakukan

oleh (Marnocha, 2012) menemukan bahwa kekacauan emosi merupakan salah

satu fase yang muncul pada istri tentara yang sedang ditinggalkan saat penugasan

suami. Sebagian besar peserta merasakan adanya peningkatan stress kehidupan

sehari-hari, dengan tanggung jawab tambahan dan hilangnya bantuan pasangan.

Misalnya saat istri baru melahirkan, mereka harus siap ditinggalkan suami untuk

penugasan sehingga harus merawat bayinya tanpa kehadiran suami.

Menurut Lazarus (1997) Stress diartikan ketika seseorang mengalami

tuntutan yang melampaui sumberdaya yang dimilikinya untuk melakukan

penyesuaian diri. Dalam keadaan stress, terdapat kesenjangan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

3

ketidakseimbangan antara tuntunan dan kemampuan individu baik tuntutan

internal maupun eksternal. Sementara Slamet dan Markam (2003) mengartikan

stress sebagai keadaan dimana beban yang dirasakan seseorang tidak sepadan

dengan kemampuan untuk mengatasi beban itu.

Pada saat seseorang mengalami stress, gejala fisik yang paling sering

ditemukan selama penugasan prajurit pada istri yaitu detak jantung akan

meningkat, tekanan darah pada tubuh akan meningkat, meningkatkan intensitas

pernafasan, akan terjadi tegang pada otot perut, sakit kepala dan kelelahan.

Sementara gejala psikologis yang muncul seperti insomnia, gangguan makan,

perubahan menstruasi, masalah perilaku, kesepian, kesedihan, munculnya rasa

khawatir atau cemas (Blount, et al., 1992). Litiloly dan Swastiningsih (2014) juga

menemukan gejala stress yang dialami istri yang menjalani long distance

marriage yaitu adanya perasaan cemas, penurunan nafsu makan, penurunan berat

badan secara drastis, gangguan tidur serta meningkatnya rasa malas selama

ditinggal suami bekerja keluar daerah.

Dalam menangani stress yang dialami istri tentara akibat penugasan suami,

maka diperlukan strategi coping. Menurut Lazarus dan Folkman (1998) coping

adalah usaha-usaha individu baik secara kognitif maupun perilaku untuk

mengatasi, mengurangi atau mentolelir tuntutan-tuntutan internal maupun

eksternal yang disebabkan oleh hubungan antara individu dengan peristiwa-

peristiwa yang dinilai menimbulkan stress. Pada saat suami bertugas, istri TNI-

AD harus menjalani kehidupan tanpa kehadiran suami dan tidak bisa

berkomunikasi setiap saat dengan suami. Hal ini mengakibatkan sulitnya bagi istri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

4

untuk mendapatkan dukungan, terutama secara emosional dari suami sebagai

salah satu bentuk coping. Selain itu, permasalah coping lainnya yaitu, ketika

tinggal di batalyon, istri memiliki keterbatasan waktu untuk ke luar rumah,

sehingga tidak memiliki waktu yang leluasa untuk bisa bertemu teman dan

keluarga. Shin (2006) menyatakan bahwa dukungan sosial dari keluarga, teman

dan pasangan secara signifikan menunjukkan kesejahteraan psikologis yang lebih

baik. Selain itu, permasalahan coping lainnya yang dialami istri TNI-AD yaitu

adanya keterbatasan dalam penggunaan emotional focused coping terutama dalam

mengekpresikan emosi-emosi negatif yang dirasakan, karena istri perlu menjaga

sikap dan tutur kata, baik lisan maupun dalam media sosial.

Lazarus dan Folkman (1986) membagikan dua cara coping yaitu coping

yang berfokus pada masalah (problem focused coping) dan coping yang berfokus

pada emosi (emotion focused coping). Problem-focused coping pertama, terdiri

dari planful problem solving, dimana seseorang berusaha mengubah situasi,

mengacu pada perencanaan atau tentang cara menyelesaikan masalah termasuk

berpikir tentang pilihan dan memikirkan konsekuensi masa depan. Kedua, seeking

social support, strategi ini melibatkan orang lain sebagai sumber daya untuk

membantu mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Ketiga, confrontative

coping, merupakan upaya agresif yang dilakukan seseorang untuk mengubah

situasi seperti menunjukkan kemarahan, membuat orang bertanggungjawab untuk

mengubah pikirannya serta berjuang untuk hal yang diinginkan, termasuk

melakukan hal yang bertentangan dengan aturan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

5

Sementara coping yang berfokus pada emosi (emotional focused coping)

terdiri dari lima kategori. Pertama, yaitu self controlling (pengendalian diri)

merupakan upaya seseorang untuk mengatur perasaan dan tindakannya sebelum

melakukan sesuatu. Kedua, accepting responsibility (menerima tanggungjawab)

yaitu mengakui perannya sendiri dalam masalah yang dihadapi, menerima segala

sesuatu yang terjadi saat ini dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialami.

Ketiga, distancing (menjaga jarak), pada coping ini, seseorang berupaya

mengelola emosi dengan berusaha menghindar atau berhenti memikirkan masalah.

Keempat, escape avoidance (penghindaran masalah) yaitu upaya seseorang untuk

melarikan diri atau menghindari situasi yang menyebabkan stress. Kelima, positif

reappraisal (penilaian positif) yang berfokus pada pertumbuhan pribadi, misalnya

berdoa dan bersyukur.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan. Saat istri

Prajurit TNI-AD ditingal tugas oleh suami yang bertugas di luar daerah pada

waktu lebih dari 3 bulan. Maka istri akan mengalami stress karena ketidakhadiran

suami yang menyebabkan perasaan kesepian, kurangnya pengungkapan kasih

sayang, hilangnya bantuan pasangan dalam mengurus rumah tangga seperti

mengurus anak dan mengurus rumah. Selain itu, Risiko cidera dan kematian pada

saat suami bertugas di daerah rawan konflik menjadi salah satu beban psikis bagi

istri. Ketika istri dapat mengelola stress dan menemukan coping yang tepat, maka

diharapkan istri dapat lebih memahami dan menerima akan tanggung jawab

penugasan suami agar terhindar dari konflik. Berdasarkan latar belakang tersebut,

peneliti ingin mengungkap pengalaman stress yang dialami istri TNI-AD serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

6

coping yang digunakan dalam menangani stress. Jika istri dapat mengelola stress

dengan baik dan menemukan coping yang tepat maka hal ini dapat mempengaruhi

kehidupan perkawinan suami istri dan berdampak pada kesejahteraan pasangan

karena dapat mengelola respon stress dengan baik.

Penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai istri anggota TNI-AD yang

tinggal di Batalyon diantaranya, Damayanti, dkk ( 2016) pada istri tentara yang

tinggal di batalyon Kaveleri 3/tank Singosari, Malang. Dalam penelitian pada 6

subjek ditemukan bahwa selama penugasan suami, istri merasa gelisah mendengar

suami akan ditugaskan meskipun istri memahami penugasan suami. Disisi lain,

istri merasa bangga namun khawatir saat suami bertugas karena kesulitan

menggantikan peran ayah dan merawat anak. Seorang istri yang suaminya

mendapatkan penugasan diwajibkan untuk menetap di batalyon dengan tujuan

untuk keamanan serta memudahkan pengawasan. Pada penelitian tersebut, peneliti

menyarankan agar penelitian selanjutnya menindaklanjuti stress yang dialami

istri tentara dan mekanisme coping yang digunakan serta melengkapi credibility

dengan melakukan triangulasi data pada pejabat setempat.

Penelitian mengenai istri anggota prajurit TNI juga dilakukan oleh Amelia,

dkk (2018) mengenai hubungan antara self disclosure dan religius dengan

komitmen pernikahan pada istri TNI-AL. Sebagai seorang istri prajurit TNI-AL

harus siap menerima konsekuensi ditinggal berlayar sewaktu-waktu dalam waktu

tertentu. Penugasan suami menimbulkan rasa khawatir dan cemas pada istri. Oleh

sebab itu, perlunya religiusitas pada istri TNI-AL. Selain itu, istri diharapkan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

7

terbuka dengan menceritakan segala sesuatu kepada suami serta melakukan

kegiatan positif saat penugasan suami.

Rachmawati dan Mastuti (2013) yang meneliti mengenai perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan pada istri Brigif 1 Marinir TNI-AL yang mengalami long

distance marriage. Pada penelitian ini ditemukan adanya perbedaan tingkat

kepuasan perkawinan ditinjau dari tingkat penyesuaian perkawinan pada istri

anggota BRIGIF MARINIR TNI-AL yang mengalami long distance marriage.

Penelitian lain yang meneliti pernikahan jarak jauh pada istri pelaut TN-AL

ditemukan bahwa awal menjalani pernikahan jarak jauh, ke empat subjek

merasakan kesedihan dan seiring berjalannya waktu, istri dapat memahami situasi

dan kondisi saat menjalani pernikahan jarak jauh. Problematika yang dialami istri

TNI-AL yaitu permasalahan pengasuhan, komunikasi dan pembagian peran.

Kendala utama yang dirasakan terkait komunikasi adalah terkait sinyal, karena

suami bekerja di laut. (Supatmi & Masykur, 2018).

Penelitian mengenai stress dan coping yang dilakukan diluar negeri seperti

yang dilakukan Wheeler dan Stone (2010) ditemukan bahwa beberapa responden

mengandalkan saran dari keluarga dan teman-teman yang mengalami situasi yang

sama. Hubungan dengan teman menjadi lebih kuat karena menghadapi

pengalaman yang sama. Tanda stressor yang ditemukan terkait penugasan suami

yaitu masalah yang mempengaruhi kondisi emosi dan fisik istri, kesulitan dengan

tangnggungjawab membesarkan anak serta ketidakpastian masa depan. Meskipun

istri mengalami kesulitan akibat penugasan suami, sebagian besar subjek

membahas mengenai kekuatan yang mereka kembangkan akibat pemisahan, istri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

8

mengalami kesadaran baru tentang masalah sosial serta kesadaran akan prioritas

dan hubungan dalam kehidupan mereka sendiri. Sehingga peneliti juga

menyarankan agar penelitian masa depan meneliti mengenai wawasan dalam

pertumbuhan pribadi yang terjadi pada individu atau kekuatan positif yang

dikembangkan oleh istri akibat penugasan suami.

Penelitian lainnya yang juga dilakukan diluar Negeri (Cafferky & Shi,

2015) memaparkan strategi coping yang dilakukan oleh istri militer saat suami

ditugaskan yaitu adanya kedekatan tidak realistis selama suami ditugaskan seperti

menghabiskan waktu dengan menangis dikamar serta menunggu dering telepon

dari suami dan hampir tidak bisa meninggalkan telepon selulernya. Beberapa istri

memanfaatkan kekuatan emosional mereka dengan membawa kemeja suami

untuk tidur agar terasa dekat dengan suaminya. Selain itu, beberapa istri

menggunakan jurnal harian untuk mengekspresikan perasaannya dan

menceritakan kegiatan sehari hari untuk suami.

Penelitian lain mengenai stress dan coping pada suami istri yang dilakukan

oleh Litiiloly dan Swastiningsih (2014) menggunakan metode penelitian kualitatif

dengan pendekatan fenomelogis mengenai dampak psikologis yang dialami

subjek penelitain saat ditinggal suami bekerja diluar daerah yaitu adanya perasaan

cemas dan khawatir, penurunan nafsu makan, gangguan tidur, serta meningkatnya

rasa malas. Selain itu, istri merasa terbebani dalam mengurus anak serta muncul

perasaan bersalah karena tidak menjalankan kewajibaan sebagai seorang istri

untuk melayani suami. Penelitian yang meneliti mengenai coping stress yaitu

mengenai Strategi Penanggulangan Stress pada Istri Prajurit Batalypn X yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

9

sedang ditinggal tugas suami pertama kali” menggunakan metode purposive

sampling dan sampel dalam penelitian tersebut berjumlah 84 istri prajurit dengan

menggunakan alat ukur kuisioner Ways of coping dari Lazarus dan Folkman

(1986) oleh Barlyra (2014).

Berdasarkan beberapa penelitan diatas, beberapa penelitian mengenai stress

di kehidupan istri tentara memang sudah pernah dilakukan. Berdasarkan tinjauan

pustaka, peneliti menemukan beberapa defisiensi. Dari segi konsep, peneliti

menggunakan konsep stress Safarino (1998) yang terdiri aspek fisik dan aspek

psikologis pada konteks istri TNI-AD masih sedikit ditemukan. Selain itu, belum

ditemukan penelitian yang membahas mengenai sumber stress oleh Thoits (1995)

pada konteks istri TNI-AD saat ditinggal suami bertugas.

Penelitian lainnya pada istri TNI-AD mengenai resiliensi diri ditemukan

bahwa informan secara tidak langsung mengasah kemampuan mereka untuk

belajar mengontrol emosi, mengendalikan kesulitan dengan menghadapi kesulitan

dengan tenang, memiliki sikap optimisme, menerima berbagai risiko serta

tantangan di masa depan (Armanda sari & Wulandari, 2015)

Pada konsep coping, memang sudah banyak yang menggunakan coping

stress menurut Lazarus & Folkman (1986). Akan tetapi, pada konteks responden

istri TNI-AD masih sedikit diteliti.

Ditinjau dari metode yang digunakan, peneliti terdahulu menggunakan

metode kuantitatif untuk mengukur stress dan melihat coping yang digunakan

pada istri tentara. Metode penelitian tersebut, kurang dapat mengungkapkan

kondisi stress yang sebenarnya dialami istri TNI-AD yang tinggal di Batalyon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

10

saat suami bertugas didaerah yang berbeda. Selain itu, juga dirasa kurang bisa

mengungkapkan strategi coping yang digunakan dalam menangani stress. Adapun

penelitian yang menggunakan metode kualitatif pada istri TNI-AD yang tinggal di

Batalyon oleh Litiloly dan Swastiningsih (2014) sebatas menggali mengenai

stress yang dialami namun belum menggali mengenai coping yang digunakan

serta faktor-faktor yamg mempengaruhi stress maupun coping.

Berdasarkan defisiensi diatas, maka penelitian ini secara khusus akan

mengeksplorasi pengalaman stress istri TNI-AD yang ditinggal suami bertugas

berdasarkan pendekatan stress menurut Safarino dan Smith (1998). Penelitian ini

juga akan mengeksplorasi strategi coping dalam menangani stress pada istri TNI-

AD saat suami bertugas dengan menggunakan konsep coping Lazarus & Folkman

(1986)

Penelitian ini memberikan kebaruan dari konsep, peneliti menggunakan

tanda stress oleh Safarino dan Smith (1998) yang terdiri aspek fisik dan aspek

psikologis. Pada penelitian sebelumnya pada konteks istri TNI-AD belum

ditemukan penelitian yang menggunakan konsep stress Safarino dan Smith

(1998).

Pada penelitian sebelumnya, tidak pernah memakai frame tertentu, terutama

mengenai sumber stress pada konteks istri TNI-AD. Kebaharuan penelitian ini

adalah penggunaan satu teori yaitu teori Thoits (1995) yang terdiri dari life event,

chronic event dan daily hassles dalam mengidentiffikasi sumber stress.

Pada konsep coping, memang sudah banyak yang menggunakan coping

stress menurut Lazarus & Folkman (1986). Akan tetapi, pada konteks responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

11

istri TNI-AD masih sedikit diteliti. Konsep coping menurut Lazarus (1986)

terdiri dari 2 tipe coping utama yaitu problem focused coping dan emotional

focused coping.

Adapun konsep coping lainnya yang juga menggunakan 2 tipe coping

utama, problem focused coping dan emotional problem coping yaitu Stuart dan

Sundeen (1991). Meskipun keduanya sama menggunakan coping yang berfokus

pada masalah dan coping yang berfokus pada emosi, akan tetapi peneliti lebih

memilih menggunakan konsep coping menurut Lazarus. Adapun kelemahan

coping yang dimiliki Stuart dan Sundeen (seperti dikutip dalam Maryam, 2017)

yakni, pada problem coping Stuart dan Sundeen tidak terdapat planful problem

coping yaitu bentuk coping yang diperlukan untuk mengubah keadaan dalam

memecahkan masalah. Selain itu, pada emotional focused coping, konsep coping

oleh Lazarus seperti self control, accepting responsibility dan positif reappraisal

lebih memiliki perseptif yang lebih positif pada copingnya. Sebaliknya, pada

konsep emotional coping Stuart dan Sundeen cenderung mengarah pada coping

yang negatif seperti penggunaan deniel, rasionalisasi, kompensasi, represi,

regresi, proyeksi dan displacement, yang dirasa kurang sesuai pada konteks

partisipan.

Partisipan yang dipilih dalam penelitian ini adalah Istri Tentara Nasional

Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD) yang ditinggal suami bertugas. kriteria

inklusif partisipan adalah pernah atau sedang ditinggal suami bertugas pada

daerah yang berbeda lebih dari 3 bulan serta memiliki anak. Hurlock dan

Elisabeth (1997) mengatakan bahwa salah satu penunjang dalam penyesuaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

12

perkawinan adalah masa menjadi orangtua dan jika anak pertama lahir pada tahun

pertama perkawinan. Apabila pasangan belum bisa menyesuaikan diri maka akan

mengalami stress.

Peneitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain analisis isi

kualitatif (AIK) dengan menggunakan pendekatan deduktif-terarah. Peneliti akan

melakukan proses klasifikasi sistematis berupa coding pada teks untuk

mengidentifikasikan suatu tema atau pola (Hsieh & Shannon, 2015, seperti

dikutip dalam Supratiknya, 2015). Metode analisis data yang akan digunakan

yaitu analasis isi terarah. Sedangkan prosedur pengambilan data yang akan

dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode wawancara semi

terstruktur.

Pertanyaan Penelitian

Bagaimanakah gambaran stress dan coping pada istri TNI-AD dalam menangani

stress saat suami bertugas?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali pengalaman stress istri TNI-

AD selama ditinggal suami bertugas serta ingin mengetahui coping yang

digunakan dalam menangani stress berdasarkan pendekatan Lazarus dan Folkman

(1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

13

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan baru di

bidang psikologi sosial dan klinis, khususnya yang berkaitan dengan stress dan

coping bagi istri tentara yang suaminya sedang dalam tugas militer.

Manfaat Praktis

Manfaat penelitian ini yaitu dapat digunakan sebagai acuan bagi para

psikolog TNI-AD dalam memberikan treatment yang tepat bagi para istri TNI-AD

yang ditinggal bertugas. Selain itu, dapat menjadi acuan para calon istri tentara

agar dapat memiliki gambaran mengenai stress dan coping yang dialami istri

prajurit TNI-AD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Istri Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD

Berdasarkan UU no 34 tahun 2004 tentang tugas TNI Angkatan Darat yaitu

melaksanakan tugas TNI mantra darat di bidang pertahanan, melaksanakan tugas

TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat dengan negara lain.

Melaksanakan tugas TNI dalam pengembangan kekuatan mantra darat dan

melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan di darat. Sebagai istri prajurit

TNI Angkatan Darat tidak dapat dipisahkan dari anggota TNI-AD, baik dalam

melaksanakan tugas organisasi maupun dalam kehidupan pribadi. Oleh karena itu,

istri prajurit TNI-AD harus mensukseskan tugasnya baik sebagai kekuatan

pertahanan keamanan maupun sebagai komponen pembangunan bangsa. Selain

mendampingi suami dalam menunaikan tugas negara, istri TNI-AD juga

tergabung dalam organisasi istri prajurit TNI-AD yang bernama persit kartika

Chandra kirana atau biasa disebut persit.

Istri yang memiliki suami seorang TNI harus bersedia menghadapi

konsekuensi dari penugasan suami, yaitu ditinggalkan dalam waktu yang cukup

lama yang akan berdampak pada kehidupan perkawinan dan seluruh anggota

keluarga (Praskah et al 2011). Selama suami bertugas, istri harus mengurus rumah

tangga sendiri seperti memperbaiki genteng yang bocor, mengelola keuangan

sendiri dalam rumah tangga serta mengurus anak.

Pasangan suami istri idealnya tinggal serumah, namun karena tuntutan

pekerjaan yang mengharuskan salah satu pasangan bekerja di luar daerah, dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

15

waktu yang cukup lama, maka pasangan suami istri harus menjalani long distance

marriage. Istri yang memiliki suami seorang TNI harus bersedia menghadapi

konsekuensi dari penugasan suami, yaitu ditinggalkan dalam waktu yang cukup

lama yang akan berdampak pada kehidupan perkawinan dan seluruh anggota

keluarga (Praskah et al 2011).

Selama suami bertugas, istri harus mengurus rumah tangga sendiri seperti

memperbaiki genteng yang bocor, mengelola keuangan sendiri dalam rumah

tangga serta mengurus anak. Hal ini juga dialami oleh istri pelaut yang mengalami

long distance marriage, yaitu adanya perasaan cemas, khawatir, serta merasa

terbebani mengurus anak sendiri (Litiloly & Swastiningsih, 2014). Hal ini juga

didukung oleh Supatmi dan Masykur (2018) yang meneliti mengenai hubungan

pernikahan jarak jauh pada istri pelaut, yaitu adanya permasalahan dalam

pengasuhan anak dan komunikasi tidak lancar.

Adapun hal yang membedakan antara istri TNI-AD dengan istri yang

mengalami long distance marriage lainnya, selain harus mengurus rumah tangga

sediri tanpa bantuan suami serta mengantikan peran suami, istri TNI-AD juga

berperan sebagai anggota organisasi persatuan istri prajurit (persit). Selain

mendukung tugas suami, seorang istri TNI-AD dalam keanggotaannya sebagai

persit juga turut mendukung kebijakan pimpinan TNI-AD dengan membina dan

mengarahkan perjuangan istri anggota TNI-AD, menciptakan rasa persaudaraan

dan kekeluargaan, rasa persatuan dan kesatuan, serta senasib sepenanggungan

sebagai istri prajurit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

16

Berdasarkan website resmi Komandan Cadangan Strategi Angkatan Darat

(KOSTRAD, diunduh tanggal 26 September 2017) Persit Chandra kirana

melaksanakan senam dan olahraga bersama. Kegiatan rutin ini dilaksanakan dua

kali seminggu tepatnya pada hari selasa dan dan jumat yang diikuti oleh seluruh

anggota persit yang dipimpin langsung oleh ketua persit. Kegiatan olahraga

bersama merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menjaga dan memelihara

kebugaran dan kesehatan. Selain itu, kegiatan tersebut juga sebagai kesempatan

untuk saling bersilaturahmi, sehingga anggota persit semakin akrab, kompak, bisa

bersenang-senang, bercanda ria dan melepaskan penat dibalik kesibukkan

mengurus keluarga. Selain kegiatan olahraga, kegiatan rutin lainnya yaitu

pertemuan rutin arisan bulanan, dengan tujuan untuk meningkatkan kebersamaan

dan menjalin silaturahmi, serta memberikan pengarahan sekaligus informasi yang

berkembang (tni.ad.mil)

Selain itu, pangkat suami dalam TNI-AD menentukan jabatan istri dalam

keanggotaan persit. Hal ini berarti bahwa, semakin tinggi pangkat suami, maka

istri juga memiliki pangkat yang tinggi dan lebih berpengaruh dalam organisasi

(Chotimah & Hadi, 2014). Selain itu, saat suami ditugaskan, istri harus tinggal di

batalyon. Istri yang tinggal di batalyon harus mengikuti peraturan yang ada di

batalyon, misalnya apabila ada keperluan di luar batalyon, istri harus membuat

laporan kepada penjaga yang bertugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

17

Stress

Pengertian stress

Lazarus (1998) menyebutkan stress terjadi ketika seseorang mengalami

tuntutan yang melampaui sumberdaya yang dimilikinya untuk melakukan

penyesuaian diri. Dalam keadaan stress, terdapat kesenjangan atau

ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan individu baik internal

maupun eksternal. Individu yang mengalami stress merasa tidak berdaya terhadap

peristiwa-peristiwa yang ada disekitarnya. Slamet dan Markam (2003) juga

mengartikan stress adalah suatu keadaan dimana beban yang dirasakan seseorang

tidak sepadan dengan kemampuan untuk mengatasinya. Sedangkan stress menurut

Robert S. Feldman, 1989 (seperti dikutip dalam Fausiah & Widury, 2008)

mengartikan stress sebagai proses yang menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu

yang mengancam, menantang, ataupun membahayakan dan individu merespon

peristiwa itu pada level fisiologis, emosional, kognitif, dan perilaku.

Dalam menghadapi stress, setiap individu memiliki cara penyesuaian diri

yang khusus. Hal tersebut tergantung bagaimana individu tersebut berusaha

menghadapi (coping) situasi yang menekan yang tergantung dari kemampuan

yang dimiliki, pengaruh lingkungan, pendidikan dan bagaimana ia

mengembangkan dirinya (Slamet & Markam, 2003).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

18

Tanda-Tanda Stress

Aspek Fisik

Beberapa gejala fisik yang dirasakan seseorang ketika sedang mengalami stress

yaitu, sakit kepala, tidur tidak nyenyak, hilangnya nafsu makan serta produksi

keringat berlebih (Safarino, 1998). Beberapa penelitian menemukan bahwa stress

memberikan pengaruh yang buruk pada fungsi kekebalan tubuh dan hal ini berarti

dapat berhubungan dengan munculnya berbagai penyakit fisik. Selain itu,

perasaan kehilangan ternyata dapat menyebabkan perubahan pada sistem

kekebalan tubuh. Penelitian lain yang dilakukan oleh Stone dan Neale (seperti

dikutip dalam Fausiah & Widury, 2008) menunjukkan bahwa peristiwa kehidupan

sehari-hari dapat mempengaruhi fluktuasi mood atau perasan seseorang.

Peningkatan peristiwa-peristiwa yang tidak menyenangkan disertai dengan

menurunnya peristiwa yang menyenangkan dapat menurunkan mood pada

seseorang. Keluhan somatisasi yang paling umum terjadi yaitu merasa lelah atau

memliki sedikit energi, kram menstruasi atau masalah lain saat periode, masalah

sakit punggung,kesulitan tidur, dan sakit kepala (Burton, 2009).

Aspek Psikologis

Pada tanda-tanda psikologis dapat dibedakan menjadi aspek kognisi,

emosi dan tingkahlaku.

Kognisi. Tanda tanda stress dari aspek kognisi seperti daya ingat menurun,

mudah lupa, konsentrasi berkurang sehingga kurang fokus. Keluhan orang

yang mengalami stress termasuk mimpi buruk, konsentrasi dan daya ingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

19

berkurang. Wheeler (2005) mengatakan bahwa rasa takut akan keselamatan

menyebabkan kurangnya konsentrasi pada tugas sehari-hari.

Emosi. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pasangan suami-istri yang

suaminya sedang mendapat penugasan, menunjukkan berbagai tahap kesedihan

dan kehilangan, termasuk kemarahan, depresi, dan penerimaan. Tanda-tanda

stress lainnya dari segi emosi yaitu mudah marah, kecemasan berlebih, merasa

sedih atau depresi.

Tingkah Laku. Pada aspek tingkah laku gejala stress seperti mudah

menyalahkan orang lain, mencari kesalahan orang lain, melanggar norma serta

menunda pekerjaan.

Sumber Stress

Sumber stress diartikan sebagai segala sesuatu atau pemicu yang

menyebabkan individu merasa tertekan atau terancam. Sumber stress terdiri dari

life event (peristiwa kehidupan), chronic strain (ketegangan kronis) dan daily

hasless (permasalahan kehidupan sehari-hari).

Life Event (Peristiwa Kehidupan)

Life event merupakan suatu peristiwa bermakna yang berpotensi dapat

membuat individu mengalami stress, sehingga membuat individu mengalami

perubahan aktivitas yang pernah dilakukannya sehari-hari (Dohrenwend, 2006).

Life event berfokus pada perubahan-perubahan dalam kehidupan yang

membutuhkan penyesuaian. Faktor ini disebabkan oleh interaksi individu dengan

lingkungan seperti pindah rumah, hilang pekerjaan dan lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

20

Chronic Strain (Ketegangan Kronis)

Sumber stress kronis terkait dengan interaksi individu dan kondisi yang

dihadapi dalam melaksanakan tanggungjawab peran sosial utama (Pearlin 1982,

1999a, Pearlin et al 1981; Wheaton 1986 ) Pada ibu yang memiliki anak, stress

pengasuhan timbul akibat ketidaksesuaian antara tuntutan yang dirasakan

orangtua dan kemampuan orangtua dalam memenuhi tuntutan tersebut.

Sumber stress ini berasal dari dalam individu seperti stressor psikologis

tekanan dari dalam diri individu yang bersifat negatif seperti frustasi, kecemasan,

rasa bersalah, takut maupun cemburu. Stress kronis juga disebutkan sebagai

kesulitan hidup yang berulang.

Konflik peran sosial seperti tuntutan untuk menjadi orangtua tunggal dan

kekhawatiran bahwa suami akan terluka termasuk dalam chronic strain yang

menimbulkan stress psikologis dari aspek emosional pada istri TNI-AD yang

ditinggalkan. Marnocha (2012) mengatakan bahwa adanya peningkatan stress

pada istri tentara dengan tanggung jawab tambahan dan hilangnya bantuan

pasangan, terutama saat istri baru melahirkan dan harus merawat bayi tanpa

kehadiran suami. Kekhawatiran bahwa suami akan terluka atau tidak dapat

kembali ke rumah meningkatkan tingkat kecemasan pada istri, terlebih ketika

mengetahui ada tentara lain yang terluka atau tewas saat bertugas (Dimiceli,

2009).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

21

Daily Hassles (Peristiwa Kehidupan Sehari-hari)

Daily Hassles adalah permasalahan sehari-hari yang terdapat kesulitan

kesulitan, tetapi kesulitan tidak berlangsung terus-menerus dan bisa terselesaikan

dengan waktu yang singkat. Sumber stress ini juga disebutkan sebagai tuntutan

yang menjengkelkan, memuat frustasi serta menyusahkan. Daily hassles

disebabkan dari beberapa sumber, diantaranya yaitu bidang sosial, fisik serta

faktor situasional (Kanner et al, 1981).

Penelitian yang dilakukan oleh Stone Neale (dalam Fausiah & Widury,

2008) menunjukkan bahwa peristiwa kehidupan sehari-hari dapat mempengaruhi

fruktuasi mood atau perasaan seseorang akibat meningkatnya peristiwa yang tidak

menyenangkan disertai dengan menurunnya peristiwa yang menyenangkan dapat

menurunkan mood pada seseorang.

Sumber daily hassles (peristiwa kehidupan sehari-hari) dapat juga

disebabkan oleh sumber chronic strain atau peristiwa yang berulang.

Berdasarkan sumber stress tersebut, maka istri TNI-AD yang ditinggalkan suami

bertugas memerlukan coping stress untuk bisa mengatasi stress yang dirasakan.

Coping Stress

Pengertian

Menurut Lazarus dan Folkman (1998) coping stress adalah usaha-usaha

individu baik secara kognitif maupun perilaku untuk mengatasi, mengurangi atau

mentolerir tuntutan-tuntutan internal maupun eksternal yang disebabkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

22

hubungan antara individu dengan peristiwa-peristiwa yang dinilai menimbulkan

stress. Seseorang dapat melakukan bermacam-macam cara penyesuaikan diri

untuk mengatasi berbagai macam stress. Tiap orang mempunyai cara-cara

penyesuaian diri yang khusus, yang tergantung dari kemampuan-kemampuan

yang dimiliki, pengaruh-pengaruh lingkungan, pendidikan, dan bagaimana ia

mengembangkan dirinya. Hal ini didukung oleh Fausiah dan Widury (2008) yang

mengatakan bahwa penggunaan coping tidak dapat dipastikan mana yang terbaik

yang dapat berlaku untuk semua orang, mungkin yang terbaik adalah

menggunakan kedua coping secara fleksibel.

Bentuk Coping

Penelitian ini menggunakan teori coping Lazarus dan Folkman (1986) yang

terdiri dari 2 tipe coping, yaitu problem focused coping dan emotional focused

coping.

Problem Focused Coping

Problem focused coping adalah suatu tindakan yang diarahkan untuk

memecahkan masalah. Perilaku coping ini cenderung dilakukan jika individu

merasa bahwa sesuatu yang konstruktif dapat dilakukan terhadap situasi yang

menekan, atau individu merasa yakin bahwa sumber daya yang dimiliki dapat

mengubah situasi (Maryam, 2017).

Individu yang menggunakan problem focused coping, biasanya langsung

mengambil tindakan untuk memecahkan masalah atau mencari informasi yang

berguna untuk membantu memecahkan masalah. (Fausiah & Widury, 2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

23

Planful Problem Solving. Seseorang yang menggunakan coping ini

melakukan upaya untuk mengubah situasi. Mengacu pada semua perencanaan

atau pemikiran tentang cara menyelesaikan masalah termasuk berpikir tentang

pilihan, memikirkan konsekuensi di masa depan, dan melibatkan pendekatan

analitik dimana seseorang memikirkan cara untuk memecahkan masalah yang

melibatkan perencanaan sekaligus mengeksekusi rencana tersebut menjadi

sebuah tindakan langsung.

Seeking Social Support. Strategi ini melibatkan orang lain sebagai sumber

daya untuk membantu mencari solusi dari masalah yang dihadapi, termasuk

mencari saran, informasi atau bantuan langsung dan juga dukungan emosional.

Dukungan sosial dari keluarga, teman dan pasangan secara signifikan

menunjukkan kesejahteraan psikologis yang lebih baik dan tingkat depresi

yang lebih rendah (Shin, 2006). Selama suami bertugas, dukungan sosial dari

teman dapat membantu mengurangi rasa kesepian. Mengunjung keluarga atau

dikunjungi oleh keluarga, dianggap sebagai hal yang menghibur dan

menyenangkan karena dapat bericara dan mencari saran dari keluarga dan

teman (Wheeler & Stone, 2010). Meskipun demikian, dukungan sosial dari

teman pada lingkungan militer bukan menjadi faktor utama. Hal ini mungkin

disebabkan karena ketika bercerita kepada sesama teman lingkungan militer,

akan ada rasa khawatir jika rahasia mereka diketahui dan dianggap tidak

mampu menghadapi tantangan (Dandeker et, al. 2006). Penelitian yang sejalan

dengan penelitian ini mengatakan bahwa seseorang mungkin merasa malu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

24

dengan meminta dukungan karena akan merasa bahwa dengan mencari

dukungan akan dilihat sebagai seseorang yang tidak berdaya.

Confrontative Coping. Upaya agresif untuk mengubah situasi seperti

menunjukkan tingkat permusuhan, mengekspresikan kemarahan pada orang

yang menyebabkan masalah serta memuat orang bertanggung jawab untuk

mengubah pikirannya. Selain itu, pengguna coping ini akan berjuang untuk apa

yang ia inginkan dan melakukan sesuatu hal meskipun dipikir tidak berhasil,

tetapi setidaknya ia telah melakukan sesuatu. Bereaksi mengubah keadaan yang

dapat mengambarkan tingkat risiko yang harus diambil. Hal ini juga termasuk

melakukan hal yang bertentangan dengan aturan.

Emotional Focused Coping

Emotional focused coping merupakan usaha-usaha yang dilakukan seseorang

dengan tujuan memodifikasi fungsi emosi, tanpa melakukan usaha untuk

mengubah stressor secara langsung. Emotional focused coping cenderung

dilakukan ketika individu tersebut merasa tidak dapat mengubah situasi karena

sumber daya yang dimiliki tidak mampu mengatasi situasi. (Maryam, 2017).

Fausiah dan Widury (2008) mengatakan bahwa, individu dengan emotional

focused coping lebih menekankan pada usaha untuk menurunkan emosi negatif

yang dirasakan ketika menghadapi masalah atau tekanan.

Strategi coping ini diwakili oleh lima kategori: sel control, accepting

responsibility distancing, escape avoidance, dan positif appraisal.

Self Controlling (Pengendalian diri). Seseorang berupaya untuk mengatur

perasaan dan tindakannya sebelum melakukan sesuatu. Hal ini juga termasuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

25

menyimpan perasaan sendiri dan membuat orang tidak mengetahui apa yang

dirasakan. Selain itu, pengendalian diri juga mencoba untuk tidak tergesa

dalam melakukan sesuatu.

Accepting Responsibility (Menerima Tanggungjawab). Seseorang

mengakui perannya sendiri dalam permasalahan yang dihadapi dan berusaha

menempatkan segala sesuatu sebagaimana mestinya. Seseorang menerima

segala sesuatu yang terjadi saat ini dengan sebagaimaan mestinya dan

menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialami (Maryam, 2017). Misalnya,

mengkritik atau menceramahi diri sendiri, meminta maaf jika melakukan

kesalahan dan mencoba untuk tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan.

Distancing (Menjaga Jarak). Pada coping ini, seseorang melakukan upaya

untuk menjaga jarak, menolak untuk memikirkan masalah, mencoba untuk

melupakan masalah seolah semunya baik-baik saja. Strategi ini berupaya

mengelola emosi dengan berusaha menghindari atau berhenti memikirkan

masalah sepenuhnya Hal ini termasuk upaya untuk menghindari berpikir

tentang masalah dengan menggunakan rangsangan yang mengganggu,

hiburan, atau beberapa aktivitas yang mengganggu. Misalnya dengan

mendengarkan musik.

Escape Avoidance (Penghindaran Masalah). Upaya seseorang untuk

melarikan diri atau menghindari situasi yang menyebabkan stress. Misalnya

tidur lebih lama dari biasanya, minum alkohol dan obat-obatan terlarang.

Seseorang juga mengambarkan angan-angan dengan berharap bahwa situasi

akan baik-baik saja. Istri tentara seolah-olah perlu menghindari radio dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

26

televisi yang berhubungan dengan berita militer karena dianggap

menyebabkan kecemasan tambahan (Marnocha, 2012).

Positif Reappraisal (Penilaian positif). Upaya seseorang untuk menciptakan

makna positif dengan berfokus pada pertumbuhan pribadi. Seseorang yang

menggunakan coping penilaian positif bertumbuh kearah yang lebih baik

termasuk pengalaman religius seperti berdoa dan bersyukur.

Kerangka Konseptual

Menjadi istri prajurit TNI-AD harus siap ditinggal kapanpun selama suami

menjalani panggilan tugas. Hal ini tidaklah mudah bagi seorang istri yang masih

memiliki usia perkawinan dibawah 12 tahun. Istri harus menyesuaikan diri dengan

ketidakhadiran suami dan tinggal di Batalyon selama suami bertugas. Sebagai

pasangan suami istri tentunya ingin tinggal satu rumah. Akan tetapi, mengingat

suami harus siap bertugas untuk negara maka istri harus membiasakan diri.

Mengingat tugas menjadi seorang anggota TNI-AD memiliki risiko-risiko seperti

cidera hingga risiko besar yaitu kematian maka istri terkadang merasa

cemas/khawatir akan keselamatan suami di tempat tugas. Selama suami bertugas,

terkadang juga muncul rasa kesepian karena tidak ada tempat untuk berbagi cerita

bahkan membuat istri harus mengurus rumah tangga sendiri. Bagi pasangan yang

sudah memiliki anak, menngurus anak sendiri menjadi beban tambahan bagi istri.

Apalagi merawat anak pertama yang dimana istri mendapatkan pengalaman

pertama menjadi seorang ibu yang membutuhkan suami untuk bertukar peran

dalam mengurus anak. Jika istri tidak bisa beradaptasi dengan ketidakhadiran

suami maka akan menimbulkan stress bagi istri. Stress yang muncul dapat berupa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

27

stress fisik seperti kelelahan, sakit kepala dan stress psikologi seperti gangguan

makan, insomnia, masalah perilaku dan lainnya.

Selama suami bertugas, istri harus bisa menyesuaikan diri dari

ketidakhadiran suami. Untuk menyesuaikan diri, terdapat dua beban tambahan

yang harus ditanggung oleh istri TNI-AD selama penugasan suami. Pertama,

beban psikis, yaitu istri harus menyesuikan diri dari ketidakhadiran suami yang

menyebabkan perasaan kesepian dan kecemasan akan risiko yang mungkin

dialami suami dalam satuan tugas. Kedua, adalah peran ganda yaitu mengambil

alih peran suami sebagai ayah dalam keluarga, termasuk mengatur rumah tangga

dan mengasuh anak. Selain itu, istri TNI-AD juga turut serta dalam menjalankan

organisasi Persatuan Istri Tentara persit). Istri TNI-AD yang dapat menyesuaikan

diri dari ketidakhadiran suami dianggap dapat beradaptasi pada peran yang harus

dijalankan. Akan tetapi, akan menjadi hal yang sangat menantang bagi istri yang

sedang hamil atau yang memiiki anak kecil, karena banyak ibu muda mengalami

kesulitan untuk mempertahankan rutinitas sementara suami mereka ditugaskan.

(Kelly, 1994).

Stress terjadi ketika ketika seseorang mengalami tuntutan yang melampaui

sumberdaya yang dimilikinya untuk melakukan penyesuaian diri (Lazarus, 1998).

Tanda-tanda stress terbagi menjadi dua, yaitu stress fisik dan stress psikologis.

Stress fisik memberikan pengaruh bagi fungsi kekebalan tubuh, yang

berhubungan dengan munculnya berbagai penyakit fisik seperti sakit kepala, tidur

tidak nyenyak hilang nafsu makan serta produksi keringat berlebih. Sementara

aspek psikologis terdiri dari kognisi, emosi dan perilaku. Tanda stress psikologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

28

pada aspek kognisi seperti daya ingat menurun, konsentrasi berkurang, serta

mimpi buruk. Pada tanda emosi, akan muncul rasa sedih, kemarahan, depresi,

kecemasan dan munculnya rasa khawatir. Pada aspek perilaku, seseorang yang

mengalami stress memiliki tanda seperti mudah menyalahkan orang lain, mencari

kesalahan orang lain, menunda pekerjaann dan melanggar norma.

Untuk menangani stress maka istri TNI-AD memerlukan coping. Coping

adalah usaha-usaha individu baik secara kognitif maupun perilaku untuk

mengatasi, mengurangi atau mentolerir tuntutan-tuntutan internal maupun

eksternal yang disebabkan individu oleh hubungan antara individu dengan

peristiwa-peristiwa yang dinilai menimbulkan stress. Teori coping dalam

penelitian ini yaitu menggunakan teori Lazarus dan Folkman (1986) yang terdiri

dari pertama, problem focused yang terdiri dari planful problem solving,

confrontative coping, dan seeking social support. Kedua, emotional focused

coping, yang terdiri dari self control, avoidance, positif reappraisal, accepting

responsibility serta distancing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

29

Gambar 1.

Bagan Kerangka Konseptual Penelitian

Istri TNI-AD

di tinggal

tugas

Mengalami

Stress:fisik dan

psikologis

Memerlukan

coping

Emotional focused coping

Problem focused coping

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

30

BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitia kualitatif, yaitu jenis penelitian yang

mencoba menggali dan menangkap makna mengenai isu yang diteliti, sehingga

peneliti harus terjun langsung ke dalam suasana ilmiah partisipan untuk

mengambil berbagai macam data, baik wawancara, observasi maupun dokumen-

dokumen. Penelitian kualitatif mencoba untuk mencari gambaran menyeluruh atau

holistic dari isu yang diteliti, dimana peneliti menginterpretasikannya dari apa

yang dia saksikan, dengar, dan pahami (Creswell, dalam Supratiknya, 2015).

Desain dalam penelitian ini menggunakan analisis isi kualitatif (AIK)

dengan pendekatan deduktif terarah, yaitu metode penelitian untuk menafsirkan

secara subjektif isi data berupa teks melalui proses klasiikasi sistematik berupa

coding atau pengodean dan pengidentifikasian aneka tema atau pola (Hsieh &

Shannon, 2015, seperti dikutip dalam Supratiknya, 2015). Peneliti menggunakan

metode ini karena sudah ada teori maupun hasil-hasl penelitian sebelumnya

mengenai suatu fenomena (Supratiknya, 2015). Dalam penelitian ini, peneliti

ingin mengungkap pengalaman stress dan strategi coping pada konteks baru

dengan menggunakan kelompok partisipan istri TNI-AD yang tinggal di Batalyon

selama suami bertugas pada daerah yang berbeda. Kriteria partisipan yaitu pernah/

sedang ditinggal tugas lebih dari 3 bulan, sedang hamil atau sudah memiliki anak

usia Sekolah Dasar yang tinngal di Yogyakarta. Tujuan penelitian ini untuk

mengeksplorasi dinamika stress istri TNI-AD serta cara coping dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

31

menggunakan teori Lazarus dan Folkman (1986) yang meliputi problem focused

coping emotional focused coping. Problem focused coping terdiri dari planful

problem solving, seeking social support dan confrontative coping. Emotional

focused coping terdiri dari self controlling, accepting responsibility, distancing,

escape avoidance serta positif reappraisal. . Untuk mengetahui hal tersebut,

peneliti menggunakan prosedur pengambilan data berupa wawancara semi

terstruktur, yang diharapkan dapat mendorong partisipan untuk mengungkapkan

pengalamannya secara personal dan mendalam.

Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah stress dan coping istri TNI-AD saat

ditinggal suami bertugas. Peneliti hendak mengungkap dinamika stress yang

dialami istri TNI-AD selama penugasan suami. Stress adalah suatu keadaan

dimana seseorang mengalami tuntutan yang melampaui sumberdaya yang dimiliki

untuk melakukan penyesuaian diri. Dalam keadaan stress, terdapat kesenjangan

atau ketidakseimbangan antara tuntutan dan kemampuan individu baik internal

maupun eksternal (Lazarus, 1998). Sementara coping stress menurut Lazarus dan

Folkman (1998) adalah usaha-usaha individu baik secara kognitif maupun

perilaku untuk mengatasi, mengurangi atau mentolerir tuntutan-tuntutan internal

maupun eksternal. Tuntutan-tuntutan tersebut disebabkan oleh hubungan antara

individu dengan peristiwa yang dinilai menimbulkan stress.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

32

Partisipan

Penelitian ini melibatkan tiga istri TNI-AD sebagai partisipan. Kriterianya

adalah pernah atau sedang ditinggal tugas lebih dari 3 bulan, sedang hamil atau

memiliki anak usia Sekolah Dasar saat ditinggalkan. Hurlock dan Elisabeth

(1997) mengatakan bahwa salah satu penunjang dalam penyesuaian perkawinan

adalah masa menjadi orangtua dan jika anak pertama lahir pada tahun pertama

perkawinan. Apabila pasangan belum bisa menyesuaikan diri maka akan

mengalami stress.

Terkait pemilihan partisipan, peneliti menggunakan teknik berupa criterion

sampling yaitu bertujuan untuk meninjau dan mempelajari semua kasus yang

memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti supaya sesuai dengan tujuan

penelitian. Selain itu, penelitian menggunakan pendekatan purposif, yaitu memilih

anggota sampel secara selektif berpedoman pada kriteria yang dirumuskan secara

rinci sesuai pertanyaan penelitian. Sampel partisipan homogen, yaitu memiliki

karekteristik yang kurang lebih sama terkait masalah yang hendak diteliti. Adapun

kriteria sampel yang dirumuskan berdasarkan pertanyaan penelitian yaitu

partisipan mengalami tanda-tanda stress akibat penugasan suami yang meliputi

stress fisik maupun psikologis. Pemilihan partisipan berdasarkan rekomendasi

dari komandan atau pengurus persit serta menyesuaikan kondisi partisipan yang

memungkinkan untuk melakukan sesi wawancara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

33

Peran Peneliti

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrument kunci. Artinya

peneliti memainkan peranan penting dalam pengambilan data. Peneliti juga

diharuskan untuk menjalin kontak secara intensif dengan partisipan dengan terjun

langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data, mengamati perilaku, atau

mewawancarai partisipan (Supratiknya, 2015). Untuk itu, peneliti harus

membekali diri dengan sebuah protocol, yaitu instrument pengumpulan data

berupa pedoman wawancara atau pedoman observasi (Supratiknya, 2015).

Penelitian ini juga menekankan peneliti untuk memperoleh data yang kredibel

berdasarkan sudut pandang partisipan, yaitu peneliti harus benar-benar berusaha

menyerap atau menangkap makna tentang isu atau masalah yang diteliti

sebagaimana diyakini dan dihayati oleh partisipan (Supratiknya, 2015).

Penelitian ini menyesuaikan tempat penelitian berdasarkan kesepakatan

dengan partisipan untuk mempertimbangkan kerahasian, serta kenyamanan

partisipan untuk menceritakan pengalamannya. Dalam rangka merekrut

partisipan, peneliti melakukan pendekatan kepada komandan batalyon untuk

melakukan ijin penelitian serta pemilihan partisipan. Setelah itu, peneliti

mendapat rekomendasi dari komandan batalyon. Lalu peneliti menghubungi

langsung partisipan yang direkomendasikan oleh komandan batalyon untuk

menyampaikan maksud dan tujuan serta meminta kesediaan partisipan untuk

melakukan wawancara. Setelah mendapatkan kesediaan dari partisipan, peneliti

lalu menjelaskan gambaran umum penelitian dan memberikan lembar informed

consent yang kemudian ditandatangani oleh partisipan. Dalam hal ini, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

34

berperan menjaga kerahasiaan data serta kepercayaan yang diberikan oleh

partisipan. Selain itu, peneliti juga melakukan observasi terhadap perilaku

nonverbal partisipan. Setelah data terkumpul, peneliti kemudian melakukan

transkip wawancara.

Potensi buruk yang mungkin terjadi pada partisipan yaitu munculnya

perasaan sedih, khawatir, serta perasaan ketidaknyamanan lainnya ketika

menceritakan pengalaam terkait penugasan suami. Untuk mengantisipasi perasaan

tidak nyaman tersebut, peneliti mendiskusikan tempat pengambilan data

berdasarkan kenyamanan partisipan untuk menceritakan pengalamannya. Selain

itu, peneliti juga mempersilahkan partisipan untuk mengetahui tema penelitian

dan prosedur pengambilan data. Isu sensitif yang dapat muncul terkait etika

adalah terbongkarnya identitas partisipan. Untuk mengantisipasi hal tersebut

maka, peneliti menggunakan inisial ITN1, IT2, dan ITN3 untuk meminimalisir

terkait etika.

Metode Pengambilan Data

Dalam penelitian ini, metode utama pengambilan data adalah wawancara.

Wawancara adalah sebuah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini

dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) dan terwawancara

(interviewee). Tujuan dari wawancara ini adalah memfasilitasi sebuah interaksi,

dimana peneliti mengajukan pertanyaan dan partisipan menceritakan

pengalamannya dengan ijinnya. Setelah itu, sebagian besar dalam proses

wawancara ini, partisipan bercerita dan pewawancara mendengarkan cerita

tersebut. Wawancara yang dilakukan adalah wawancara semi terstruktur yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

35

memungkinkan peneliti dan partisipan terlibat dalam sebuah dialog dimana

selanjutnya pertanyaan-pertanyaan awal peneliti dapat dimodifikasi sesuai

jawaban partisipan, serta peneliti dapat mendalami hal-hal baru, penting dan

menarik yang muncul selama proses dialog berlangsung.

Sebelum proses wawancara, ada beberapa tahapan yang digunakan agar

pengambilan data dapat dilaksanakan dengan baik. Tahap pelaksanaan tersebut

adalah :

1. Melakukan pencarian partisipan sesuai dengan kriteria untuk

berpartisipasi dalam penelitian. Pencarian partisipan ini dengan cara

menghubungi pihak-pihak terkait dan menjalin kerjasama dengan

pihak terkait seperti batalyon

2. Setelah mendapatkan partisipan sesuai dengan kriteria, peneliti

melakukan pendekatan kepada partisipan dengan tujuan untuk

menjelaskan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta memberikan

lembar informed consent sebaagi terkait kesediaan partisipan dalam

penelitian

3. Peneliti bersama dengan partisipan menyusun jadwal penelitian

4. Melaksanakan kesepakatan wawancara sesuai kesepakatan peneliti dan

partisipan. Pada sesi wawancara, peneliti menggunakan bantuan alat

perekam (digital recorder). Disamping itu, peneliti juga mencatat

perilaku nonverbal partisipan selama proses wawancara berlangsung.

5. Setelah semua data terkumpul, peneliti melakukan transkrip hasil

rekaman wawancara yang didapatkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

36

6. Peneliti menghubungi partisipan kembali untuk memberikan debrief

dari proses penelitian yang sudah dijalankan.

Berikut adalah pedoman wawancara yang dugunakan dalam penelitian ini:

Tabel 1

Pedoman Wawancara

No Pertanyaan

1. Protokol Wawancara Untuk mengungkap Stress Yang Dirasakan

Pertanyaan Inti

Apa beban terberat yang ibu rasakan saat ditinggal suami bertugas?

Pertanyaan Probing

a) Bagaimanakah proses adaptasi ibu saat awal ditingal tugas?

b) Apa saja perbedaan saat ada suami dan saat ditinggal suami dalam

keseharain ibu?

c) Hal apa yang paling menantang saat ditinggal suami bertugas?

d) Kesulitan apa saja yang ibu alami saat tidak ada suami?

Pertanyaan Inti

Perasaan seperti apakah yang ibu rasakan saat ditinggal suami bertugas?

Pertanyaan Probing

a) Bagaimanakah mood ibu sehar-hari saat ditinggal suami bertugas?

b) Bagaimana perasaan ibu saat melahirkan tidak ditemani suami?

c) Bagaimanakah perasaan ibu saat harus menjalani peran sebagai ibu

sekaligus mengantikan peran suami?

d) Apakah anda kendala saat mengurus anak sendiri?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

37

No Pertanyaan

Pertanyaan inti

Hal apakah yang paling ibu khawatirkan saat suami dalam satuan tugas?

Pertanyaan Probing

a) Bagaimanakah dampak dari perasaan yang ibu rasakan dalam kehidupan

sehari-hari?

b) Bagaimanakah komunikasi yang terjadi saat suami bertugas?

Pertanyaan Inti

Apakah ada keluhan mengenai kesehatan ibu selama suami bertugas?

Pertanyaan probing

a) Bagaimanakah kualitas tidur ibu selama suami bertugas?

b) Apakah ibu pernah sakit saat ditinggal suami?

2. Protokol Wawancara Untuk Mengungkap Coping Yang Digunakan

Pertanyaan Inti

Bagaimana cara ibu menangani permasalahan yang selama ini ibu alami

selama

s suami bertugas?

Pertanyaan probing

a) Apa yang ibu lakuan saat belum mendapat kabar dari suami?

b) Upaya apa saja yang ibu lakukan untuk mengubah situasi yang ibu

alami?

c) Kegiatan apa saja yang ibu lakukan agar tidak terlalu memikirkan suami?

d) Apakah ibu selalu menceritakan apa yang ibu rasakan kepada suami?

e) Saat ada kendala terkait pengasuhan anak, hal apa saja yang biasa ibu

lakukan?

f) Saat ibu ada masalah selama suami bertugas, siapakah yang berpengaruh

bagi ibu?

g) Apakah ada yang ingin ibu tambahkan terkait permasalahan yang ibu

alami dan cara ibu menanganinya?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

38

Analisis dan Interpretasi Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis isi

kualititif (AIK). AIK merupakan suatu metode untuk menganalisis peran-peran

komunikasi yang bersiat lisan, tertulis, atau visual (Supratikyna, 2015). Penelitian

ini menghasilkan data berupa transkrip dari hasil wawancara. Ketika data selesai

ditranskrip, lalu data tersebut dikumpulkan menjadi satuan analisis. Data-data

hasil penelitian tersebut kemudian dikategorikan berdasarkan kesamaan makna

sehingga diperoleh suatu deskipsi yang padat terhadap fenomena yang sedang

diteliti (Supratiknya, 2015).

Analisis isi kualitatif (AIK) dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

deduktif atau analisis terarah. Proses analisis data yang dilakukan oleh peneliti

mengikuti langkah-langkah berikut (Supratiknya, 2018) :

1. Membaca secara berulang-ulang corpus data berupa transkip verbatim

responden yang dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur;

2. Melakukan initial coding atau menemukan kode-kode tertentu dalam

transkrip verbatim secara induktif baris demi baris (inductive, line-by-line

approach) dengan membandingkan pada konsep stress yang terdiri drai

stress fisik dan stress psikologis dan juga konsep coping yang digunakan

oleh peneliti;

3. Mengelompokkan kode-kode ke dalam sub-subtema/kategori/kriteria yaitu

sejenis konsep besar dengan cakupan isi yang lebih luas dibandingkan

kode, dengan tujuan menemukan sejenis narasi analitik yang koheren dari

keseluruhan corpus data;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

39

4. Memperhalus atau mempertajam analisis dengan cara menempatkan

subtema-subtema dalam susunan hirarkis tertentu menjadi tema besar; sub-

subtema tersebut selanjutnya diberi label atau nama, masing-masing

subtema dilengkapi dengan kutipan-kutipan yang dicuplik dari transkrip

verbatim sebagai bukti atau pendukung sehingga diperoleh narasi yang

utuh tentang fenomena yang diteliti.

Skema awal pengodean yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan kriteria stress berdasarkan aspek fisik dan aspek psikologis. Pada

aspek psikologis terdiri dari kognisi, emosi dan tingkah laku. Apabila peneliti

masih menemukan data-data yang belum dimasukan dalam kode, maka peneliti

akan membaca dan kembali menganalisis apakah data-data tersebut hanyalah

termasuk sukategori atau perlu membuat suatu kode baru. Selain itu, untuk koding

pada coping stress, peneliti mengunakan kriteria coping menurut Lazarus &

Folkman (1986) Kriteria coping terdiri dari problem focused coping dan

emotional focused coping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

40

Kriteria yang digunakan dalam koding tertera dalam table berikut:

Tabel 2

Aspek dan indikator seseorang yang mengalami stress

Aspek Stress Indikator

a. Aspek stress fisik

b. Aspek Stress psikologis

1). Kognisi

2). Emosi

3). Perilaku

Stres memberikan pengaruh buruk pada

fungsi kekebalan tubuh yang berhubungan

dengan munculnya penyakit fisik. Hal ini

termasuk somatisasi, kesulitan tidur dan

masalah saat menstruasi

Daya ingat menurun, mudah lupa,

konsentrasi berkurang sehingga kurang

fokus dan mimpi buruk

Mudah marah, sedih, adanya kecemasan,

rasa kesepian, khawatir, penerimaan diri

dan depresi

Mudah menyalahkan orang lain, mencari

kesalahan orang lai melanggar norma

serta menunda pekerjaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

41

Tabel 3

Jenis coping dan indikator coping yang digunakan

Jenis coping Indikator

a. Prolem Focused Strategies

1) Planful focused solving

2) Seeking social support

3) Confrontatif coping

Melakukan upaya untuk mengubah situasi,

memiliki perencanaan tentang cara

menyelesaikan masalah, berpikir tentang

pilihan, memikirkan konsekuensi di masa

depan. Berpikir analitik dengan memikirkan

cara pemecahan masalah yang melibatkan

perencanaan sekaligus mengeksekusi rencana

Melibatkan orang lain sebagai sumber daya

untuk membantu mencari solusi dari masalah,

termasuk mencari saran, mendapatkan

informasi atau bantuan langsung dan juga

dukungan emosional

Upaya agresif untuk mengubah situasi

dengan menunjukkan tingkat permusuhan,

mengekpresikan kemarahan pada orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

42

Jenis Coping

Indikator

b. Emotional focused strategies

1). Self controlling

2). Acceptin Responsibility

3). Distancing

4) Avoidance

5) Positif reappraisal

Mengatur perasaan dan tindakan sebelum

melakukan sesuatu, tidak tergesa dalam

melakukan sesuatu, membuat orang tidak

mengetahui apa yang dirasakan dan

memendam perasaan sendiri

Mengakui perannya sendiri dalam masalah

yang dihadapi dan menempatkan sesuatu

sebagaimana mestinya, menyesuaikan diri

dengan kondisi yang dialami

Menjaga jarak, menolak memikirkan

masalah, mengelola emosi dengan berusaha

menghindari atau berhenti memikirkan

masalah seperti hiburan

Melarikan diri aatu menghindari situasi yang

menyebabkan stress. Seperti tidur lebih dari

biasanya, penggunaan obat dan alkohol

Menciptakan makna positif dengan berfokus

pada pertumbuhan pribadi. Hal ini termasuk

pengalaman religius seperti berdoa dan

bersyukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

43

Kredibilitas Data

Peneliti menggunakan beberapa strategi untuk menguji kredibilitas

penelitiannya. Strategi pertama yang digunakan yaitu rich and thick description,

yaitu menggambarkan setting penelitian dan membahas salah satu elemen dari

pengalaman-pengalaman partisipan. (Creswell, 2012). Peneliti memaparkan

secara rinci latar belakang partisipan mulai dari usia, tingkat pendidikan, agama,

usia perkawinan, usia anak, jumlah anak, jenis kelamin anak, lamanya penugasan

suami serta lokasi penugasan. Strategi kedua yang digunakan adalah peer

debriefing atau review oleh sejawat. Untuk memastikan keakuratan tersebut,

peneliti meminta teman sejawat melakukan review dengan memeriksa kembali

transkrip rekaman wawancara dan memeriksa kesesuaian pemaknaan hasil

verbatim yang sudah disusun oleh peneliti, kemudian peneliti melakukan tanya

jawab terkait pemaknaan coding, untuk memastikan tidak ada coding yang

bergeser berdasarkan panduan coding yang sudah ditetapkan.

Penelitian ini menggunakan dua strategi untuk menguji konsistensi hasil

penelitian. Stategi pertama adalah memeriksa transkrip-transkrip rekaman

wawancara atau observasi untuk memastikan tidak ada kesalahan-kesalahan serius

yang bisa terjadi selama proses transkip rekaman wawancara dan observasi.

Strategi kedua adalah memastikan tidak ada definisi dan makna yang

mengambang mengenai kode-kode selama proses koding dengan terus

membandingkan data dengan kode-kode atau dengan menulis catatan tentang

kode-kode dan definisi-deinisi (Gibbs, 2007, seperti dikutip dalam Creswell,

2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan Penelitian

Pengumpulan data ini dilakukan pada Desember 2019 sampai Januari 2020.

Pada pertemuan pertama, terdapat enam orang istri TNI-AD yang

direkomendasiakn serta bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dengan

menyetujui informed concent. Akan tetapi, setelah berlangsungnya wawancara

awal, peneliti menemukan hanya empat orang istri TNI-AD yang paling sesuai

dengan kriteria penelitian. Dua partisispan gugur karena kurang sesuai dengan

kriteria penelitian, diantaranya karena tidak tinggal di batalyon dan sedang

berkuliah sehingga tinggal bersama orangtua selama suami bertugas. Selain itu,

satu dari partisipan yang gugur cenderung tidak memunculkan pengalaman stress

dan cenderung menjawab dengan keadaan baik-baik saja dan biasa saja sehingga

sulit bagi peneliti untuk menggali lebih jauh mengenai pengalaman stress dan

coping saat ditinggal tugas. Berdasarkan hasil tersebut, maka peneliti memilih

empat orang istri TNI-AD yang paling sesuai dengan kriteria penelitian.

Pada akhir sesi wawancara, peneliti meminta kesediaan partisipan untuk

dihubungi kembali untuk melengkapi sesi wawancara dengan meminta nomor

telpon partisiapn. Untuk mempersiapkan sesi wawancara berikutnya, peneliti

kembali menghubungi partisipan. Akan tetapi, pada sesi kedua ini, satu partisipan

tidak bisa ditemuai setelah dihubungi beberapa kali sehingga partisipan yang

tersisa yaitu sejumlah tiga orang. Dalam hal ini, peneliti berperan menjaga

kerahasiaan data serta kepercayaan yang diberikan oleh partisipan. Selain itu,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

45

peneliti juga melakukan observasi terhadap perilaku nonverbal partisipan. Setelah

data terkumpul, peneliti kemudian melakukan transkip wawancara.

Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara yang

dilakukan oleh peneliti sendiri kepada ketiga istri TNI-AD yang pernah ditinggal

tugas oleh suami selama lebih dari 6 bulan. Wawancara selanjutnya dilakukan di

beberapa tempat karena menyesuaikan kesepakatan dengan partisipan. Duransi

wawancara bervariansi antara 14 menit hingga 46 menit. Berikut peneliti

lampirkan rangkuman waktu dan tempat diadakannya wawancara yang disajikan

Tabel 4

Waktu dan tempat pelaksanaan wawancara

No Partisipan Sesi Waktu Lokasi

1. ITN1 I 24 Januari 2020 Lingkungan Batalyon

II 28 Januari 2020 Lingkungan Batalyon

2. ITN2 I 24 Januari 2020 Lingkungan Batalyon

II 29 Januari 2020 Lingkungan Batalyon

3. ITN3 I 24 Januari 2020 Lingkungan Batalyon

II 6 Februari 2020 Lingkungan Batalyon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

46

Latar belakang Partisipan dan Dinamika Proses Wawancara

Berikut merupakan data demografi partisipan yang disajikan dalam tabel

dibawah ini

Tabel 5

Demografi Partisipan

LingNo Keterangan Partisipan 1 Partisipan 2 Partisipan 3

1. Inisial ITN1 ITN2 ITN3

2. Usia 24 tahun 26 tahun 36 tahun

3. Pengalaman ditinggal Pertama Kedua Ketiga

4. Pendidikan Terakhir S1 S1 S1

5. Pekerjaan IRT IRT Pemilik warung

6. Jumlah anak Sedang hamil 2 2

saat ditinggal tugas

7. Usia anak/ Hamil 4 bln 3 bln Hamil (tugas1)

kandungan

(tugas 1) 4 bulan dan 5

thn

3 thn dan (tugas 2)

Hamil 6 bln (tugas2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

47

Wawancara dilakukan oleh peneliti secara langsung bertemu secara

personal terhadap setiap partisipan. Sebelum wawancara dimulai, peneliti

menjelaskan garis besar mengenai penelitian dan beberapa hal yang perlu

diketahui oleh partisipan. Tiap partisipan telah menyetujui untuk berpartisipasi

dalam penelitian ini yang dibuktikan dengan surat pernyataan persetujuan

(informed concent) yang mencakup pemberian informasi lengkap tentang

penelitian termasuk risiko-risiko dan pemberian kesediaan untuk berpartisipasi

oleh partisipan sesudah mengetahui informasi-informasi yang diketahui. Setelah

proses pengolahan data, peneliti kembali menghubungi partisipan untuk

memberikan form debriefing yang berisi mengenai penjelasan penelitian yang

sesungguhnya serta memberikan alamat layanan konseling yang bisa

dimanfaatkan, seandainya terjadi ketidaknyamanan akibat dari penelitian yang

dilakukan (Supratiknya, 2020). Sehubungan dengan kondisi saat ini yang tidak

memungkinkan maka peneliti tidak bisa bertemu secara langsung dengan

partisipan, sehingga peneliti meminta persetujuan partisipan dengan mengirim

form debrief melalui pesan pada aplikasi WhatApp. Setelah partisipan membaca

form debrief tersebut, peneliti mendapat persetujuan dari partisipan berupa pesan

text melalui aplikasi WhatApp.

Partisipan pertama adalah seorang ibu yang memiliki anak satu. Pada saat

penugasan, partisipan belum lama menikah dan sedang hamil muda. Partisipan

mengaku tidak menyangka jika akan ditinggal suaminya bertugas sementara

mereka baru menikah dan hamil muda. Penugasan tersebut bukan seharusnya

jadwal suami partisipan, karena ada personil yang kurang sehingga suami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

48

partisipan harus ikut berangkat ke Kalimantan Utara selama kurang lebih 1 tahun

dari awal keberangkatan hingga tiba lagi di Batalyon.

Partisipan saat ditinggal tugas oleh suami berusia 24 tahun. Menurut partisipan,

pada saa partisipan lulus kuliah, ia langung diajak untuk menikah dan tinggal di

batalyon. Hal tersebut membuat partisipan cukup terkejut dengan peraturan dan

dinamika yang ada sebagai istri TNI-AD yang tinggal di Batalyon. Saat suami

bertugas, partisipan sedang hamil 4 bulan dan belum banyak mengenal tetangga,

kecuali satu teman yang dikenalnya saat proses pengajuan pernikahan.

Pengambilan data dilakukan sebanyak dua kali yaitu pada tanggal 24 Januari dan

29 Januari 2020. Pengambilan data pertama berlangsung selama 15 menit di

sebuah ruangan yang terletak di depan lapangan lingkungan Batalyon. Partisipan

menggunakan baju berwarna hitam panjang dan celana hitam dan jilbab berwarna

hitam. Pada pertengahan sesi sempat ada jeda karena ada pemberitahuan oleh

senior untuk mempersingkat proses wawancara dengan harapan satu partisipan

bisa diwawancarai selama 5 menit saja jika memungkinkan. Partisipan tampak

lancar dalam menceritakan pengalaman pertamanya ditinggal tugas oleh suami.

Pada sesi wawancara kedua, wawancara dilakukan di teras sebuah gedung

lingkungan batalyon. Partisipan saat itu mengajak anaknya, akan tetapi anak

partisipan bisa bermain sendiri dan hanya sesekali meminta ijin ibunya untuk

bermain di lingkungan sekitar. Pada sesi ini, partisipan tampak sangat terbuka

untuk membagikan pengalamnya selama suami bertugas. Partispam juga

menceritakan ketatnya aturan yang ada di batalyon selama suami bertugas.

Misalnya adanya pembatasan jam keluar serta membuat laporan keluar masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

49

area batalyon. Apabila ada hal-hal yang mencurigakan, ada kemungkinan akan

diawasi.

Partisipan kedua berinisial ITN2 adalah seorang istri TNI-AD yang pernah

ditinggal tugas oleh suami sebanyak 2x yaitu penugasan pertama di Kalimantan

utara dan pengalaman kedua di Kalimantan barat. Saat suami bertugas, partisipan

diwajibkan untuk tetap tinggal di Batalyon agar mempermudah pengawasan dan

juga tetap bisa mengikuti kegiatan yang telah di agendakan untuk ibu-ibu persit.

Selama suami ditugaskan, responden dan anggota persit lainnya dipadatkan

dengan sejumlah kegiatan, diantaranya olahraga bersama, pengajian dan aktivitas

lain yang sudah di jadwalkan

ITN2 saat ini berusia 30 tahun dan saat penugasan, partisipan berusia 25

tahun. Pengalaman yang paling menantang menurut ITN2 adalah ketika suami

bertugas di Kalimantan barat. Hal tersebut dianggap pengalaman paling

menantang, karena pada saat itu, ITN2 sedang hamil 6 bulan dan juga memiliki

satu anak yang masih berusia 3 tahun. Saat suami bertugas selama kurang lebih 11

bulan. Selama penugasan suami, ITN2 tetap bisa berkomunikasi dengan suami,

meskipun tidak setiap hari dikarenakan lokasi penugasan yang tidak terjangkau

oleh signal sehingga komunikasi akan terjalin ketika suami mendapat giliran

waktu untuk menelpon dan mencari signal ke daerah yang lebih tinggi untuk bisa

menjangkau sinyal.

Pengambilan data dilakukan dua kali yaitu pada 24 Januari dan 28 Januari

2020. Pada pengambilan data yang pertama, wawancara berlangsug secara singkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

50

selama 15 menit. Pengambilan data pertama terbatas oleh waktu karena harus

bergantian dengan responden lainnya. Akan tetapi wawancara tersebut dilakukan

secara bergantian dalam sebuah rungan yang terletak di depan lapangan dalam

lingkungan Batalyon. Pada wawancara pertama ITN 2 menggunakan baju panjang

berwarna hitam dengan menggunakan jilbab berwarna abu-abu dan celana kain

berwatna coklat. Karena keterbatasan waktu yang disediakan, maka peneliti

memanfaatkan waktu tersebut untuk menjelaskan informed consent dan juga

menggali informasi penting yang diperlukan untuk memastian kesesuaian ITN 2

dengan kriteria responden yang dibutuhkan. Pada pengambilan data yang kedua

dilakukan di rumah dinas ITN2 dalam lingkungan Batalyon. Wawancara

berlangsung selama 46 menit. ITN 2 menggunakan baju lengan panjang berwarna

hitam dan celana panjang saat sesi wawancara. Pada sesi ini, ITN 2 tampak lebih

santai dan lebih terbuka dalam menceritakan pengalamannya.

Partisipan Ketiga berinisial ITN 3 adalah seorang istri TNI-AD yang pernah

ditinggal tugas oleh suami sebanyak 3x yaitu Papua, Libanon dan Kalimantan

Utara. Berdasarkan pengalaman ditinggal tugas, penugasan di Papua merupakan

penugasan yang paling rawan menurut partisipan. Hal tersebut dikarenakan saat

itu sedang ada wabah penyakit malaria, sehingga partisipan menghawatirkan

kondisi suami. Sementara saat penugasan di Kalimantan utara partisipan kesulitan

untuk menghubungi suami akibat susahnya mendapatkan jaringan komunikasi.

Sementara saat ditinggal di Libanon justru tidak begitu terasa saat suami ikut serta

dalam tugas perdamaian dan mudahnya berkomunikasi setiap hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

51

Partisipan memilih untuk pulang ke kampung halaman selama suami

bertugas karena sedang hamil dan akan melahirkan pada saat suami bertugas di

Papua. Menurut partisipan, seharusnya ketika suami ditugaskan, istri wajib tinggal

di batalyon. Akan tetapi, karena orangtua atau keluarga partisipan tidak dapat

mendampingi di batalyon, maka partisipan tetap ingin pulang kampung dengan

syarat kusus, yaitu partisipan menanggung segala risiko yang mungkin terjadi

karena di luar pengawasan anggota satuan.

Pengambilan data wawancara dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 24

januari dan 9 februari. Wawancara pertama dilakukan bersamaan dengan

partisipan lainnya yaitu di sebuah rungan yang berada di depan lapangan dalam

lingkungan batalyon. Wawancara berlangsung selama 14 menit. Pada wawancara

pertama, partisipan menggunakan baju terusan berwarna merah dan menggunakan

jilbab berwarna hitam. Partisipan tampak lancar dalam menceritakan

pengalamannya. Akan tetapi kurang mendalam. Partisipan tampaknya sempat

berkomunikasi dengan partisipan sebelumnya mengenai pertanyaan penelitian.

Hal ini terlihat ketika peneliti belum memulai bertanya pada pertanyaan tertentu,

partisipan langsung memberikan latarbelakang yang peneliti perlukan seperti

jumlah anak, area penugasan suami dan juga asal daerah partisipan sambil

sesekali melihat layar telpon genggam miliknya. Sesi wawancara kedua,

dilakukan pada 9 Februari 2020 di depan warung partisipan karena sambil

menunggu warung. Partisipan pada sesi wawancara kedua menggunakan daster.

Wawancara berlangsung selama 15 menit, dengan sesekali jeda karena ada

pembeli yang datang. Dalam proses wawancara, partisipan sesekali tampak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

52

membutuhkan waktu lebih lama untuk memikirkan perasaan-perasaan yang

muncul saat ditinggal suami bertugas.

Hasil Penelitian

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian ini, peneliti akan

mengeksplorasi secara keseluruhan mengenai gambaran stress dan coping stress

yang digunakan oleh istri TNI-AD yang tinggal di Batalyon selama suami

bertugas. Aspek stress mencakup aspek fisik dan aspek psikologis. Pada aspek

psikologis, terdiri dari kognisi, emosi dan perilaku. Selain itu, peneliti juga akan

menjelaskan hasil penelitian terkait sumber stress pada istri TNI-AD yang

ditinggal tugas. Pada konsep coping peneliti akan mendeskripsikan coping yang

digunakan dalam menangani stress. Peneliti menggunakan coping dari Lazarus

(1986) yang terdiri dari problem focused coping dan emotional focused coping.

Problem focused coping terdiri dari planful problem solving, seeking social

support dan confrontative coping. Sementara emotional focused coping terdiri

dari self controlling, accepting responsibility, distancing, escape avoidance dan

positif reappraisal.

Dalam melakukan analisis, peneliti melakukan beberapa langkah

(Supratiknya, 2018) yaitu (1) membaca secara berulang-ulang corpus data

lazimnya berupa transkip verbatim ungkapan partisipan yang dikumpulkan

melalui wawancara semi terstruktur, (2) melakukan intial coding atau menemukan

kode-kode tertentu dari dalam transkip verbatim secara induktif baris demi baris

(inductive, line by-line approach) dengan membandingkannya berdasarkan

konsep-konsep yang sudah ditentukan yaitu stress dan coping (3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

53

mengelompokkan kode-kode ke dalam sub-kategori yaitu sejenis konsep besar

dengan cakupan isi yang lebih luas dibandingkan kode, dengan tujuan

menemukan narasi analitik yang koheren dari keseluruhan corpus data; dan (4)

memperhalus atau mempertajam analisis dengan cara menempatkan subkategori-

kategori dalam susunan hirarkis tertentu menjadi tema besar Sub-sub kategori

tersebut selanjutnya diberi label atau nama, masing-masing sub-kategori

dilengkapi dengan kutipan-kutipan yang dicuplik dari transkip verbatim sebagai

bukti atau pendukung, sehingga diperoleh narasi yang utuh tentang fenomena

yang diteliti

Stress

Pada bagian ini, peneliti akan memaparkan hasil pengalaman stress istri

TNI-AD yang ditinggal suami bertugas dengan memaparkan stress yang terdiri

dari stress fisik dan psikologis. Pada stress psikologis peneliti akan memaparkan

pengalaman stress psikologis berdasarkan kognisi, emosi dan perilaku.

Tanda-Tanda Stress

Stress Fisik. Stress memberikan pengaruh buruk pada fungsi kekebalan

tubuh. Hal ini dapat berhubungan dengan munculnya berbagai penyakit fisik.

Dalam penelitian ini ditemukan adanya gejala stress fisik yang muncul pada

partisipan (ITN1 dan ITN2) saat ditinggal suami bertugas. Gejala stress fisik

yang muncul yaitu kelelahan karena mengurus anak sendiri tanpa bantuan

suami (ITN2). Hal tersebut dapat terlihat dari kutipan berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

54

Kelelahan

ITN2 : Mungkin karena capek, nggak ada yang bantuin momong, Kadang

kita juga butuh istirahat sejenak. Kadang kan kalo anak tidur ada

pekerjaan lainnya. Giliran kita mau tidur, nggak bisa, cumak itu sih

masalahnya. Mungkin karna anak masih kecil sih, jadi nggak terlalu

banyak problemnya sih. Cuma anak, dan capek jugak.(baris 77-82)

Selain kelelahan, tanda stress fisik lain yang muncul pada partisipan yaitu

demam yang hanya muncul pada satu partisipan.

Demam

ITN1 : januari akhir. kalau nggak salah, itu sakit. Sakit apa? Demam,

demam itu, ada kurang lebih 4 hari, Posisi hamil, demam,batuk filek,

nggak nyaman kan mungkin masih kepikiran juga gituk kan. Sampe sakit.

Sakit itu.. 4 hari demam (baris 141-145)

Tanda-tanda stress fisik lain yang muncul yaitu nafsu makan yang berkurang

saat tidak ada suami.

Nafsu makan berkurang

ITN2: Nasfu makan berkurang. jadi mikir, disana makan ada yang kurang

nggak, Jadi saya tu kalo pas ditinggal tugas, saya kecil mbak. Jadi giliran

suami pulang, saya gendutan. Nggak tau, padahal dari segi makan sama

aja.(baris 149-151)

Selain itu, tanda-tanda stress fisik yang muncul lainnya yaitu tidur yang tidak

nyenyak karena terus memikirkan suami.

Tdur tidak nyenyak

ITN1: Tidurnya ya masih suka kepikiran karena dalam seminggu itu,

masih dalam penampungan. Posisi kan belum berangkat Kalo udah telpon

ya baru bisa nyenyak jadi nggak kepikiran (baris 169-170)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

55

Pada penelitian ini, tanda-tanda stress fisik hanya muncul pada ITN1 dan

ITN2. Tanda-tanda stress fisik yang muncul diantaranya yaitu demam yang

dialami oleh ITN1. Hal ini terjadi karena menurut partisipan ia terus

memikirkan suami yang meninggalkannya bertugas. Hal ini disebabkan

pengalaman ditinggal tugas merupakan pengalaman pertama bagi ITN1. Selain

demam, kualitas tidur ITN1 juga tidak nyenyak apabila belum ada kabar dari

suami. Sementara pada ITN2 tanda stress fisik muncul berupa nafsu makan

yang berkurang. Perbedaan nafsu makan ITN1 pada saat ada dan tidak ada

suami berdampak pada berat badan partisipan. Ditinggal suami bertugas

menjadi salah satu sumber stress yaitu chronic strain karena berasal dari

dalam individu seperti tekanan yang ada dalam diri individu yang bersifat

negatif. Hal ini dapat terlihat dari respon partisipan yang tidak bisa tidur

nyenyak jika belum ada kabar dan juga sakit karena kepikiran suami.

Tanda-tanda stress fisik lain yang muncul yaitu kelelahan. Kelelahan ini

terjadi karena tidak adanya bantuan pasangan, terutama dalam hal mengurus

anak terlebih jika memiliki lebih dari satu anak seperti yang dialami ITN2. Hal

ini termasuk dalam sumber stress yaitu chronic strain karena terkait dengan

interaksi individu dengan kondisi yang dihadapi dalam melakukan

tanggungjawab peran sosial.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpukan bahwa tanda-tanda stress yang

muncul pada tanda fisik yaitu adanya kelelahan, demam, berkurangnya nasfu

makan serta tidur yang tidak nyanyak yang bersumber dari chronic strain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

56

Stress Psikologis. Secara umum tanda-tanda stress psikologis dapat dilihat dari

tanda-tanda psikologis secara kognitif, emosi dan perilaku.

Emosi. Tanda stress psikologi yang paling banyak muncul adalah tanda-tanda

secara emosi. Hal ini dapat terlihat berdasarkan kutipan berikut :

Sedih

ITN1: Pas melahirkan jugak suami nggak ada kan,, Jadi ya sedihnya karena

nggak ada suami aja. Kalo misal udah bekeluarga gitu kan enaknya sama

suami apa-apa minta tolong suami (baris 14-17)

waktu awal-awal ditinggal itu, moodnya ibu itu seperti apa bu? sedihlah…pas itu waktu berangkat berangkat dari sini..jam 12an apa jam 1

gitu.nah Ibu-ibunya pake bis, berangkat sekitar jam 2. waktu itu nyusul sampek

sana sampe siang. Akhirnya sore tu berangkat kapalnya kita di pinggir gitu

kan. badan lagi hamil, ditinggal, banyak yang nangis disitu

ITN2: Itu mah kadang kalok paling sedih itu pas ditinggal tugas, anak-anak

sakit. (baris 66)

Sedih ya mungkin karena suami nggak ada. Ada yang kuranglah pokoknya

(baris 66)

ITN3: Itu yang pas di Kalimantan itu pas di jawa timur. perasaan sedih, itu

seharian mbak pas nganter (baris 62)

Sedih, ya sedih. Pas melahirkan itu tetap telpon tapi nggak bisa pas itu. Pas

gencar2nya dia latihan itu (baris 47-48)

Selain perasaan sedih karena ditinggal suami, ketiga partisipan juga

mengalami rasa khawatir. Rasa khawatir ini terbagi menjadi 3 hal yaitu

khawatir akan perjalanan suami, khawatir akan kesehatan suami serta khawatir

akan keselamatan saat berperang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

57

Khawatir akan perjalanan suami

ITN1: Dah sampe sana, namanya juga kalau di pelosok, gak ada sinyal,

susah, Ya ada sinyal juga tempat tertentu Enggak di tempat tinggalnya. itupun

harus, perjalanannya jauh. pake motor itu berapa jam gitu, lupa mana lewatin

hutan. Itu kan harus ada temannya kalo nggak kan kita gatau namanya hutan

kan, benar-benar hutan jadi kan mikirnya selama perjalanan pas dia cari

sinyal. Pas dia.. mau pulang kan gak tau. (baris 65-73)

Khawatir akan kesehatan suami

ITN3: Ya khawatirnya suami saya disana gimana. Soalnya kan daerah rawan

juga toh sama penyakitnya juga disana tu mbak ngeri. Malaria itu banyak

yang kena kan, Kalok udah kambuh kayak gitu mbak menggigilnya. Tugas itu

nek papua itu ngeri penyakitnya (baris 118-125)

Khawatir saat suami dalam perang

ITN2: Ya mungkin kalo disana, kalo suami pas cerita ini, Ikut nangkap

buronan narkoba, jadi e agak khawatir. Disanakan pake senjata tajam, eh

senjata api. Suami kan nggak bawa Jadi ya was-was juga sih (baris 32-36)

ITN3 : Yang paling menantang itu yang mana bu? Yang libanon mbak. Kan

jarang pulang, perasaan khawatir dan lain-lain ya ada. Kalo di libanon kan

tau sendiri perangnya gimana

Tanda-tanda lain yang menunjukkan seseorang mengalami stress secara emosi

yaitu kesepian saat ditinggal suami.

Kesepian

ITN 1: satu minggu itu emang sedihhh banget kan. tapi pas masih kerasa

ditinggal kerasa kesepian, pokoknya kerasa banget. tapi kadang-kadang

perasaan kesepian itu sampe ada seminggu (baris 122-124)

ITN2 : Sepi..biasanya ada yang diajak ngobrol apa diajak ini, sharing, nggak

ada. Semua sendiri, apa-apa mikir sendiri (baris 63-64)

Em.. itu perasaan kesepian pas ditinggal tugas biasanya berapa lama bu?

Kalo yang 3 bulan ditinggal tugas itu. Kangennya tu udah ujung lah. Poll kalo

3 bulan sebelum pulang itu rasanya pengen cepet-cepet (baris 67-70)

Saat mendengar berita tentang perang, istri menjadi cemas akan keselamatan

suami saat sedang bertugas . Hal ini juga dialami oleh ITN2 dan ITN3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

58

Cemas

ITN2: Kalo nonton berita itu kan ngeri mbak, jadi agak parno dikit. Parnonya

gimana bu? Namanay sindikat mbak, ya mesti kan senjata tajam, senjata api.

Giliran suami nggak bawa. Lah gimana. (baris 137-140)

Selain mencemaskan suami setelah mengetahui berita, partisipan juga merasa

takut jika terjadi apa-apa pada suami.

Takut terjadi apa-apa

ITN3: Ya kadang perasaannya Cuma itu mbak, sakit sama takut kenapa-napa

kan ada berita itu (baris 153-154)

Adapun tanda-tanda lain saat istri TNI-AD mengalami stress secara emosi

yaitu adanya perasaan kehilangan , seperti ada sosok yang kurang

Kehilangan parthner hidup

ITN2: Mungkin kalo pas saya, ada sosok yang kurang Seperti kehilangan

sosok, ya parthner hiduplah. Itu pas posisi tinggal di pos yang pertama di

Kalimantan barat itu lho, Itu kan posisi anak juga masuk Rumah Sakit, jadi

harus mikir sendiri. Capek pikiran, capek badan juga. Sosok parthner hidup

itu gimana bu maksudnya? Gimana ya, susah ya jelasnya Ya, kayak teman

buat tukar pendapat, Trus kalo ada masalah ini gimana penyelesainnya. Kalo

yang kecil itu sakit kalo suami ada disini ya tenang. Kenapa orangtua nggak

dikasi tau, ya karena ada sosok suami disini, ya udah wes lengkap. Mau sedih,

yang penting kalau saya itu jadi satu gitulah mbak. (baris 20-31)

Istri TNI-AD yang ditinggal tugas merasa khawatir, cemas dan takut

akan keselamatan suami, baik dari segi kesehatan, keselamaatan perjalanan dan

juga saat suami berada dalam situasi perang atau mengancam. Hal ini

bersumber dari chronic strain berupa tekanan dalam diri individu karena tidak

tahu akan kondisi suami sehingga menimbulkan rasa khawatir dan cemas pada

partisipan. Adapun tanda stress berdasarkan tanda emosi yang juga sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

59

muncul yaitu perasaan sedih karena suami tidak menemani saat melahirkan

maupun mengasuh anak. Hal ini bersumber dari life event yaitu konsekuensi

dari penugasan suami.

Selain itu, perasaan kesepian juga muncul berdasarkan tanda stress secara

emosi yang juga bersumber dari chronic strain. Perasaan kesepian terjadi pada

rentang satu minggu hingga tiga bulan setelah keberangkatan. Perasaan

kesepain muncul karena partisipan masih dalam proses penyesuaian sehingga

belum terbiasa akan ketidakhadiran pasangan, tidak ada teman untuk sharing

ataupun bertukar pikiran.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpukan bahwa tanda stress yang

muncul dalam aspek stress emosi yaitu perasaan sedih yang bersumber dari life

event akibat ditinggal suami bertugas. Tanda stress emosi lain yaitu rasa

khawatir akan kesehatan suami, khawatir akan keselamatan dalam perjalanan

maupun dalam kondisi perang yang bersumber dari chronic strain berupa

tekanan dari dalam individu yang tidak tahu akan kondisi suami. Selain itu,

tanda emosi yang jarang muncul yaitu perasaan kesepian,cemas, takut terjadi

apa-apa pada suami serta kehilangan parthner hidup yang juga bersumber dari

chronic strain.

Kognisi. Tanda-tanda stress secara psikologis lainnya dapat dilihat pada aspek

kognisi. Pada penelitian ini, tanda stress secara kognisi dialami oleh ITN1 dan

ITN2. Salah satu tanda partisipan mengalami stress secara kognisi saat

ditinggal suami bertugas yaitu bingung membagi waktu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

60

Bingung membagi waktu

ITN2: Hal apa lagi bu yang biasanya buat ibu tambah kepikiran gitu?

Kalo pas kegiatan mbak. Kalo pas kegiatan pagi, suami nggak ada, saya

pegang anak sendiri . Cuma itu aja. Kegiatan pagi, senam. (baris 83-85)

Selama suami bertugas partisipan juga sering kepikiran suami dalam

penugasan

Mikir

ITN1: sama perjalanan kemarin kan setaun ya, mikirnya nantik, pas lahiran

gada suami gituk kan. Mana jauh dari keluarga, keluarga suami kan juga

jauh. Yaudah sedihnya itu aja. kok ngerasa gada siapa-siapa. Gak punya

siapa-siapa

ITN2: Jadi ya, sebenarnya mikir. Tapi kalo ditanya kenapa mikir? Ya

otomatislah itu suami pergi kan. Suami gada itu, Dari segi hati kan lebih

nyaman kalau suami ada itu lo. (baris 17-19)

Selain itu, peneliti juga menemukan tanda stress yang juga masuk dalam

tanda stress kognisi yaitu curiga kepada suami

curiga

ITN1: Pernah jam 9 malam kan, nggak ada komunikasi, di WA nggak bales

gitu kan. Kok malam-malam gini kemana? Gitu kan mikirnya, namanya juga

masih kota kan. Gimana? Apa jalan-jalan apa kemana..dimananya disana lah

kan. Trus udah gitu jam 10 baru dapat kabar, tadi ada pengarahan. Loh, kok

nggak ngasi tau dulu? Ya pas itu aja. Berantemnya pas belum ada ini. Pas

masih di penampungan. Sinyal-sinyal kan pas masih banyak tuh. Kalo di

pelosok nggak sering berantem karna nggak ada sinyal. Namanya juga di

hutan mau ngapain sih. Namanya di kota kan bisa kemana aja. (baris 178-

186)

Pada tanda kognisi, partisipan ITN2 bingung membagi waktu saat harus

menjaga anak sementara juga harus mengikuti rutinitas yang telah terjadwal

dalam lingkungan batalyon. Sumber stress ini termasuk dalam chronic strain

berupa konlik peran dimana partisipan harus mengurus anak sementara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

61

partisipan juga memiliki peran sosial sebagai anggota PERSIT yang harus

mengikuti rutinitas harian sebagai anggota PERSIT. Selain itu, tanda-tanda

yang juga termasuk dalam kognisi yaitu memikirkan suami yang muncul pada

ITN1 dan ITN2 yang mengatakan bahwa saat ditinggal suami otomatis akan

“mikir” karena ketidakhadiran suami. Adapun temuan lain yang juga masuk

dalam tanda stress kognisi yaitu rasa curiga pada suami saat tidak memberi

kabar. Akan tetapi, tanda stress kognisi ini tidak muncul pada ITN3.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan tanda-tanda stress

kognitif dalam penelitian ini yaitu bingung membagi waktu. Bingung

membagi waktu berumber dari konflik peran yaitu mengurus anak dan juga

harus mengikuti kegiatan sebagai ibu persit. Selain itu, tanda stress terus

memikirkan suami dan juga rasa curiga saat suami terlambat memberi kabar

juga bersumber dari chronic strain berupa tekanan dalam diri partisipan yang

negatif .

Tingkah Laku. Tanda-tanda seseorang yang mengalami stress psikologis

juga dapat terlihat berdasarkan perilaku. Dalam penelitian ini tanda stress

tingkah laku dialami oleh ketiga partisipan seperti menjadi lebih malas masak

saat tidak ada suami

Malas-malasan

ITN1: Dampakya? ya paling jadi malas ngapa ngapain. paling ya cuma

malas malas an aja. Paling ya beli. (baris 187-189)

ITN2: Biasanya nyiapin sarapan, jadi sarapan nggak ada. Masak juga buat

anak, masak juga saya jarang mbak. Jadi lebih malas-malasan (13-15)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

62

Menjadi seorang istri TNI-AD harus siap ditinggal tugas oleh suami. Pada

saat keberangkatan, istri berkesempatan untuk mengantar suami hingga

pelabuhan. Setelah keberangkatan suami, partisipan menangis seharian dan

tidak keluar rumah saat ditinggal suami (ITN3)

Menangis seharian tidak keluar rumah

ITN3: pertama ya tegar. Tapi udah ditinggal pergi itu ya langsung nangis,

Seharian nggak keluar (baris 67-68)

Saat menjadi orangtua tunggal, partisipan harus mengurus anak sendiri dan

juga kehidupan di rumah tanpa bantuan pasangan. Hal tersebut membuat

partisipan menjadi mudah marah

Marah-marah

ITN2: jadi marah-marah ke anak, kalau anak-anak udah tidur malam itu,

Kan kita capek, anak-anak kalo disuruh tidur nggak mau. ya Cuma itu aja,

marah-marah ke anak, ya agak emosi (72-74)

ITN3: kalo bertengkar itu ya paling kalok di telpon itu kan kadang susah itu

loh. Kadang anaknya nyari , pengen telpon tapi papanya nggak bisa gitu kan.

Kadang marahnya kayak gitu. Kan kita nggak tau kondisi disana kayak

gimana (baris 172-174)

Tanda stress psikologis secara tingkah laku yang sering muncul yaitu

bermalas-malasan. Saat suami ditugaskan, partisipan mengaku lebih sering

bermalas-malasan. Saat ada suami, biasanya partisipan membuat sarapan

namun ketika suami bertugas menjadi jarang masak dan hanya masak untuk

anak sehingga cenderung membeli makanan. Tanda stress perilaku bermalas-

malasan bersumber dari sumber stress yaitu life event yaitu ditinggal suami

bertugas. Tanda stress tingkahlaku yang juga sering muncul pada tanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

63

perilaku yaitu partisipan menjadi mudah marah-marah yang disebabkan

karena capek mengurus anak dan ingin istirahat tetapi tidak bisa. Hal ini

bersumber dari chronic strain akibat ketidaksesuaian antara tunutan yang

dirasakan sebagai orangtua dengan kemampuan dalam memenuhi tuntutan.

Selain itu, tanda stress perilaku yang jarang muncul yaitu menangis seharian

yang bersumber dari life event berupa ditinggal suami bertugas.

Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan tanda-tanda stress

yang muncul pada aspek tingkah laku yaitu malas-malasan serta menangis

seharian yang bersumber dari life event yaitu ditinggal suami bertugas. Selain

itu, tanda perilaku yang juga muncul yaitu mudah marah yang bersumber dari

chronic strain terkait pengasuhan.

Coping Stress

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan hasil coping stress berdasarkan

bentuk-bentuk coping.

Bentuk Coping

Penelitian ini membahas mengenai bentuk coping yang digunakan oleh

istri TNI-AD dalam mengatasi stress yang dirasakan. Adapun bentuk coping yang

digunakan dalam penelitian menggunakan coping Lazarus and Folkman (1986).

Coping ini terbagi menjadi problem focused coping dan emotional focused

coping.

Problem focused Coping. Problem focused coping terbagi menjadi planful

problem solving, seeking social support dan confrotative coping.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

64

Planfull Problem Solving. Seseorang yang menggunakan coping ini akan

melakukan upaya untuk mengubah situasi. Hal ini mengacu pada perencanaan

atau pemikiran tentang cara menyelesaikan masalah. Ketika harus melakukan

segala sesuatu sendiri tanpa bantuan suami, isri TNI-AD mau tidak mau harus

bisa menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sendiri.

Mau nggak mau harus bisa

ITN1: Kadang kalo ke pasar, mau nggak mau harus bisa. Yang awalnya

nggak bisa, jadi bisa gitu lo. Awalnya mikir kayak gini, bisa nggak ya? Bisa

nggak ya? Awalnya nggak brani pas posisi gendong gini bawa motor . Pas

umur 3 bulan, 4 bulan pergi ke pasar. Bisa nggak ya? jadi benar-benar

harus diakalin. Harus pelan-pelan, lama-lama bisa sendiri (baris 216-221)

Duluk, mikirnya bisa nggak ya sendiri? Trus misalnya kalo gendong bawa

motor bisa nggak ? Cobaklah pelan-pelan. Kadang orang tanyak, bisa

nggak? Kalo emang nggak brani nggak usah. Namanya juga kebutuhan, mau

nggak mau, bisa nggak bisa harus bisa. (baris 230-232)

Apa ya.. paling duluk pernah banget pas hamil udah agak besar sih, 6 atau 7

bulan. Posisi itu geser-geser lemari sendiri , beberes rumah sendiri gitu. Ya

diberesin, digeser-geser sampe kalo misal ada yang maku-maku sendiri.

Pokoknya kayak nukang rumah sendiri tu di posisi hamil. Gimana ya, kalo

nunggu suami lama gitu. Kalo (baris 298-302)

Planful problem solving lain yang digunakan oleh partisipan yaitu

memikirkan konsekuensi di masa depan oleh ITN1 yang tetap harus makan

karena menyadari bahwa bayi dalam kandungannya juga harus makan.

Sementara pada ITN2 mengingatkan suaminya agar tetap selamat dan harus

pulang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

65

Harus makan demi bayi

ITN1: Namanya orang demam kan ya. Nggak enak makan. . Tapi kan harus

makan.. karna kita dua, Ya harus makan..bayi diperut juga harus makan

(baris 153-154)

Bentuk planfull coping yang memikirkan masa depan yaitu tidak boleh sakit.

Hal ini dikarenakan istri menyadari tidak ada yang akan mengurus anak jika

ia sakit

Tidak boleh sakit

ITN2: Tapi saya nggak sakit. Karna kalau sakit, anak-anak siapa yang

ngurus (baris 147-148)

Saat sedang sakit dalam kondisi hamil, ITN1 pergi berobat ke dokter

kandungan agar diresepkan obat sesuai kondisinya yang sedang hamil

Ke Dokter Kandungan

ITN1: sampe nggak keluar dari rumah, Sampe benar-benar nggak nyaman,

ampe tetangga bilang gimana? Apa, bisa nggak? bisa kok nggak papa. Cuma

paling kan minum obat. Cuma kan pas sakit itu kan periksa ke dokter

kandungan (baris 146-149)

Adapun bentuk coping yang memikirkan masa depan yaitu partisipan

mengingatkan suami untuk berhati-hati saat bertugas serta memberi gambaran

estimasi perjalanan agar istri bisa memprediksi kedatangan suami

Mengingatkan suami

ITN1: Trus Selalu bilang, pokoknya nantik kalo nanti kalo misal dah sampe

harus bilang. Jadi kita biar tau perjalanannya jam sgini, kira-kira jam sgini

udah sampek nih. trus harus ngasi kabar, biar kita tenang Kalo misal dah

sampe Tapi kan kita ndak bisa prediksi, trus datang ngabarin (baris 84-89)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

66

ITN2: Mungkin kalo pas suami telpon, dulu pas suami berangkat pamit,

pulang. Ya itulah. Janji pulang harus pulang. Gitu aja sih (baris 154-155)

Nggak usah aneh-anehlah pokoknya, Kayak kemarin, yang berurusan dengan

sindikat narkoba. Saya bilang nggak usah ikut. Ya nggak bisa. Orang udah

terlanjur (baris 188-189)

Apa yang ibu lakukan saat tau suami ikut? Saya ya ini, Cuma hati-hati.

Anak-anak masih kecil. Yang ini kan belum liat mbak, anaknya (baris 190-

192)

ITN3: karena dia tugas nanti malah kepikiran, disana malah dipenugasan

kan macem macem mbak. takut e masalah di kesehatannya. kalo dia nanti

pas gencar takut e nanti nggak konsen kan bisa juga toh. Nggak fokus, lebih

baik saya tutupi (baris 185-187)

Selain itu, yang termasuk dalam planful problem solving yaitu melakukan

tindakan langsung seperti pada kutipan berikut:

Meminta ijin

ITN3: Kan biasanya nggak boleh pulang waktu lahiran itu. Tapi karna ibu

saya kerja jadinya ya pulang. saya kan punya anak kecil, jadinya saya ijin ke

komandan untungnya ya boleh.. tapi resiko harus ditanggung kita kalo ada

apa-apa (baris 40-43)

Bentuk tindakan langsung yang muncul pada partisipan yaitu menelpon suami

seperti yang dilakuakn oleh ITN2 dan ITN3

Menelpon

ITN2: Telpon, trus ya suami mungkin juga udah tau. Anaknya aktif semua,

jadi ya, yang sabar.. Cuma nasehatin gitu mbak (baris 161-162)

ITN3: Kalo kangen itu biasanya gimana bu? Telpon. Kalo nggak bisa di

telpon yaudah paling sama anak-anak (baris 63-64)

Tindakan langsung yang juga muncul pada partisipan saat anak sakit yaitu

mengendong kedua anaknya seperti kutipan berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

67

Mengendong Anak

ITN3: Kalo anak sehat itu nggak papa. Kalo lek sakit itu loh mbak anak dua.

satunya gendong, satunya taroh depan (baris 98-99)

Dalam menyelesaikan masalah secara langsung, istri TNI-AD juga perlu

menentukan pilihan dalam menghadapi masalah yang dihadapi seperti yang

muncul pada ITN1 dan ITN2.

Menentukan Pilihan

ITN1: Mikirnya yaudahlah kalo lagi sakit biar rumah berantakan, yang

penting ngurus anak dulu. Ini dulu kan belum makan, jadi ASI aja. Kalo

makan beli aja. Sampe rumah berantakan kayak gimana pas lagi sakit. Udah

biarin aja, yang penting anak keurus (baris 235-237)

ITN2: Saya tu pernah pulang kampung, pas lebaran nggak ada kendaraan.

Naik kereta tiket habis dan posisi bawa anak itu umur 5 bulan, Ke

purwokerto ke sini naik bus. Dan itu busnya nggak terus eksekuti duduk satu-

satu. Nggak Padat itu lho..saya ngerasa, ya Allah.. kok saya sendiri Untung

anak nggak rewel, jadi diajak panas-panas gini (baris 87-92)

Mencari Informasi di internet

ITN1: Trus waktu itu sering buka google kalo misal kenapa-napa. Ya

misalnya yang batuk filex nggak pake obat-obatan gitu, jadi searching (baris

292-293)

ITN1: Kalo yang kayak gitu seringa searching searching aja. Kan di

instagram itu ada yang parenting-parenting , tentang ngasuh bayi tu kayak

gimana (288-289)

Trus waktu itu sering buka google kalo misal kenapa-napa. Ya misalnya yang

batuk filex nggak pake obat-obatan gitu, jadi searching (baris 292-293)

Memberi Pengertian

ITN2: Ya Cuma ngasi tau aja. Ayahnya berangkat tugas. Namanya tentara

itu ya berangkat tugas. Kerjanya ya buat Negara, ngamanin Indonesia. Itu,

ayahnya juga berangkat, jadi abang sama. Cuma ngasi pengertian ke

anaknya (baris 195-198)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

68

Menerapkan Pengalaman

ITN1: Trus dulu kan juga basicnya kuliah kesehatan kan, jadi pernah praktik

juga di ruang bayi, jadi ingat-ingatlah. Apalagi dulu pas kuliah ada pijet bayi

gitu, jadi diterapin ke anak sendiri (baris 290-291)

Seseorang yang menggunakan coping ini melakukan upaya untuk

mengubah situasi. Hal ini meliputi perencanaan atau pemecahan masalah,

memikirkan konsekuensi di masa depan serta tindakan langsung dalam

memecahkan masalah. Planful coping yang paling sering muncul yang

pertama, yaitu tindakan langsung. Partisipan dalam penelitian ini melakukan

tindakan langsung untuk mengubah situasi yang dihadapi. Hal ini dapat

terlihat ketika partisipan merindukan suaminya seperti yang dilakukan oleh

ITN3 dengan langsung menelpon suami. Planful coping yang juga sering

muncul dalam tindakan langsung yaitu menentukan pilihan. Dalam penelitian

ini, menentukan pilihan dilakukan oleh ITN1 ketika sedang sakit yang

membiarkan rumah berantakan karena harus mengurus anak terlebih dahulu.

Strategi coping yang juga termasuk dalam tindakan langsung yaitu meminta

ijin kepada komandan. Hal ini dilakukan oleh ITN3 yang meminta ijin untuk

melahirkan di kampung karena orangtua tidak bisa datang sehingga partisipan

yang haruss pulang. Selain itu, ITN3 juga melakukan tindakan langsung

untuk mengendong kedua anaknya dengan mengendong satu anak dibelakang

dan satunya lagi digendong di depan.

Planfull problem solving tindakan langsung juga dilakuakn oleh ITN2

dengan cara memberi pengertian langsung kepada anak akan tentara yang

bekerja untuk Negara. Selain itu, tindakan langsung yang dilakukan yang oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

69

ITN1 yaitu mencari informasi di internet terkait cara mengobati batuk tanpa

memberikan obat.

Peneliti juga menemukan hal yang termasuk dalam planful problem

solving tindakan langsung yaitu menerapkan pengalaman. Partisipan

menggunakan pengalamannya sewaktu kuliah yang pernah praktik di ruang

bayi untuk diterapan kepada anaknya.

Seeking Social Support

Strategi coping ini melibatkan orang lain sebagai sumber daya untuk

membantu mencari solusi dari masalah yang dihadapi, termasuk mencari

saran, informasi atau bantuan langsung maupun emosional. Seeking social

support dalam penelitian ini muncul pada semua partisipan. Dukungan

informasi dalam peneltian ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:

Mencari Informasi

ITN1: karna emang kan gak sama. Kan satu pos itu ada berapa orang gitu

ya. Jadikan suaminya siapa, suaminya siapa? nanti kan kita nanyak sama

istrinya. Bu.. eee.. suaminya udah sampe belum? Udah ngabarin belum? Kok

ini om saya belum ngabarin ya? Gitu.kalo misalnya kan , ada yang udah

ngasi tau kok. Yodah, meskipun pas nggak ada sinyal atau entah hp nya mati

atau gimana kan kita gak tau. kadang saling tanyak aja sama suaminya yang

bareng-bareng disitu Sama istri yang suaminya juga satu pos gitu. (baris 96-

103)

Kalo nggak nanya tetangga yang anaknya lebih dari dua, yang besar dari ini.

Nanyanya tu gimana kalo gini gini? Sharing sama tetangga yang anaknya

lebih besar. Jadi lebih seringnya nanya ke tetangga yang udah pengalaman

ngerasain ngurus anak dua gitu (baris 294-296

Bu.. eee.. suaminya udah sampe belum? Udah ngabarin belum? Kok ini om

saya belum ngabarin ya? Gitu.kalo misalnya kan. ada yang udah ngasi tau

kok. Yodah, meskipun pas nggak ada sinyal atau entah hp nya mati atau

gimana kan kita gak tau. kadang saling tanyak aja sama suaminya yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

70

bareng-bareng disitu, sama istri yang suaminya juga satu pos gitu (baris 96-

103)

ITN3: Saya paling nanyak teman-teman yang satu pos sama suami. Kemarin

ngubungi nggak? Pos nya suami kita ndak. Dak ada apa-apa gitu. Jadi ibu

Tanya ke sesama istri ya? iya, satu pos gitu kan ada beberapa orang (baris

161-165)

Tau. Saya kan kalo telpon kan mesti nanyak toh barangannya om siapa-siapa

yang bekeluarga. Kalo yang bujangan kan belum ada istrinya (baris 167-

168)

Selain dukungan informasi, seeking social support dalam penelitian ini

juga berupa dukungan emosional misalnya dukungan emosional karena ada

anak.

Ada Anak

ITN1: Soalnya udah ada ini juga kan, jadi nggak terlalu fokus sama suami.

Ada anak juga, jadi kehibur juga sama ini. Jadi nggak selalu pegang hp

(baris 175-177)

Dukungan emosional yang juga muncul dalam penelitian ini yaitu adanya

dukungan keluarga yang menunggu partisipan saat melahirkan.

Dukungan keluarga

ITN2: Dari keluarga, soalnya Bapak Ibu kebetulan nungguin sebelum dari

lahiran. Trus yang kedua ini, sebelum lahiran sampai suami pulang tu di

asrama juga. Mungkin karena saudara juga dekat, jadi saya bisa terbantu.

Dari mungkin menyelesaikan masalah kecil, sampai besar, itu ya tukar sama

saudara. Saudara kandung itu kan dekat banget. Kakak juga di sini semua

Jadi ya bukan Cuma bantu tenaga, tapi cover semuanya.

Cerita ke orangtua, ke suami juga. Ini gimana, Karna kan anak udah tidur

juga. Jadi ngobrol sama ayahnya (baris 158-159)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

71

ITN3: Ya kita kan paling bingung to mbak. Jadi ke orangtua Kalo ada

masalah ke ibu saya biasanya. Jadi lebih nyaman ke ibu atau ke teman

sesama ini bu? Ke ibu saya lah. Nggak cerita sama orang lain. Kalo sama

oranglain takut e kan, namanya orang kan. gak tau. lain kan, mending sama

orangtua sendiri (baris 189-193)

Cerita ke Suami

ITN1: Paling cerita kalo misal ada sinyal, pasti cerita misalnya ada yang

nyebelinlah. Ada tetangga yang benar-benar.. suaminya kan nggak tugas

(baris 257-258)

ITN2: Kayak, sabar ya, sabar bund. Kayak cowok itu kan biasanya

feelingnya itu kayak Jadi suami bukan tipe cowok yang romantis, jadi kalo

jauh gitu nggak terus yang romatis. Tapi pernah marah nggak bu? Kalo

saya emang marahnya, emang banyak omong. Kalo suami diam. Jadi ya

beda. Saling melengkapi. Suami mending diamlah, ngalah lah. Gimana

ngomongnya bu kalo marah? Cerita apa aja mbak. Suami yang dengerin.

Cukup jadi pendengar setia aja kalo saya Karna capek itu lama-lama bisa

ilang Soalnya capek Cuma capek ngurus anak sih Masalah anak, sebenarnya

ya Cuma butuh pendengar setia aja (baris 107-117)

Ya sekedar sharinglah. Sebenarnya saya tu kalo marah-marah, suami juga

udah tau. Marah-marah Cuma di dengerin aja. Nanti juga reda (baris 163-

164)

Ya mungkin karna pacaran udah lama jugak. Jadi ya kayak teman gitu

Diceritain, ngomong apa yang dirasakan, apa yang terjadi disini. Ya

diceritain (baris 168-172)

Kangen ya bilang kangen. Ya trus mau bilang apa? Susah jauh, lah kangen

obatnya Cuma ketemu. Ketemu ya belum bias. Jujur aja bilang kangen.

Kayak gitu aja Kadang setiap hari suami mesti ada nelpon sih Cerita

kegiatannya, hari ini ngapain aja, ngapain aja gitu (baris 183-187)

Adanya teman lain yang juga ditinggal oleh suami membuat partsipan merasa

ia memiliki teman yang senasib

Ada teman

ITN1: Ya sedih lah. Tapi nggak Cuma sendiri kayak gitu. Teman sebelah

juga nggak didampingi suami. Sebelumnya juga ada teman yang ditinggal

suami (baris 194-19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

72

ITN3: kan yang disebelah juga ditinggal jadi ya. se.barak itu, ada yang

berangkat, ada yang nggak. Jadi ada temannya. Oh jadi ibu merasa ada

teman yang se.. iya.. senasib mbak. Kadang kita makan bareng.. yang pake

daun itu lho mbak. wah asik ya bu. Malah..rukun. akrab sama teman

sebelah-sebelah (baris 70-75)

Bentuk seeking social support yang juga muncul pada partisipan yaitu

dukungan langsung dari orang disekitar

Orang Kantor

ITN1:Trus gitu yang orang kantornya nggak berangkat bertanggungjawab

sama istri-istri yang disini. Jadi kalo missal ada yang mau lahiran, mereka

siap nganterin. Siap ndampingin. Siap nemani. Kalo misal ada apa-apa

lapor. Karena mereka yang bertanggungjawan sama ibu-ibu disini. Jadi pas

suami berangkat, titiplah istriku. Ya di pantaulah gitu (baris 196-199)

Minta tolong, kalo ada apa-apa minta tolong. Suami kan udah berangkat.

Kalo missal minta tolong bilang aja bulek nggak papa, bilang sama istri saya

Pas melahirkan itu kan Cuma ditemani ibuk. Jadi orang kantor yang

nganterin maksudnya pas lahiran itu mereka nungguin, buat ngambil ari-

arinya trus nguburin. (baris 201-204)

ITN3: sepi lah mbak.nggak ada suami kan..apalagi kalo beli-beli apa kan.

Kadang galon gitu, bersih-bersih halaman. Kan nggak ada suami jadi ya

nyuruh orang akhirnya kan. Oh jadi minta tolong orang ya bu? iya. Kayak

gas gitu kan saya nggak brani, jadi nyuruh orang, Maksute paling orang

koperasi apa nomor orang luar gitu, orang bisa ngantar sama masang (baris

83-94)

Saat ditinggal suami bertugas, partisipan mendapat bantuan dari tetangga

seperti saat melahirkan maupun juga bantuan untuk mengantar anak yang

sakit.

Bantuan Tetangga

ITN1: Trus habis lahiran itu kan syukuran, masak gitu. Tetangga yang

masakin. Udah dibagi-agi kok tugasnya. Trus tetangga yang sebelah itu

ngantar ke rumah sakit, bawain makanan (baris 205-207)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

73

ITN3: Selama anaknya sehat ya nggak papa . tapi kalok pas anak sakit itu

loh. Kan kita susahnya kan harus bawa ke itu. Kan malam gelap-gelap gitu.

Kadang harus ngetok sebelahnya minta temeni gitu (baris 140-143)

Nyuruh Orang

ITN3: Sepi lah mbak.nggak ada suami kan..apalagi kalo beli-beli apa kan.

Kadang galon gitu, bersih-bersih halaman. Kan nggak ada suami. jadi ya

nyuruh orang akhirnya kan. Oh jadi minta tolong orang ya bu. iya. Kayak

gas gitu kan saya nggak brani, jadi nyuruh orang. Maksute paling orang

koperasi apa nomor orang luar gitu orang bisa ngantar sama masang (baris

88-94)

Seeking social support yang pertama yaitu mencari bantuan informasi.

Mencari informasi merupakan seeking social support yang paling banyak

muncul. Partisipan mencari informasi mengenai siapa saja yang berada satu

pos dengan suami sehingga bisa saling bertanya kepada sesama istri yang

ditinggalkan. Hal tersebut dilakukan karena sulitnya mendapat jaringan

komunikasi sehingga apabila salah satu dari istri sudah mendapat kabar dari

suami maka akan disampaikan juga pada istri lainnya.

Seeking social support yang kedua yaitu dukungan emosional.

Dukungan emosional paling banyak muncul yaitu dukungan emosional dari

keluarga dan juga dari suami. Suami menjadi sumber dukungan emosional

sebagai teman sharing dan berkeluh kesal. Selain suami, partisipan juga

mendapatkan dukungan emosional dari keluarga. Selain mendapatkan

dukungan emosional dari suami, partisipan juga mendapat dukungan dari

teman sebelah rumah. Sementara dukungan emosional yang jarang muncul

yaitu dukungan emosional anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

74

Seeking social support yang ketiga yaitu dukungan langsung. Dukungan

langsung yang paling sering muncul adalah dukungan yang berasal dari

lingkungan batalyon termasuk dukungan dari kantor secara langsung dan juga

tetangga asrama batalyon. Selain itu tetangga yang juga ditinggal suami

menjadi teman senasib bagi partisipan sehingga menjadi lebih akrab satu

sama lain. Dukungan langsung yang jarang muncul yaitu meminta bantuan

orang yang di luar batalyon seperti memasang gas dan mengangkat gallon.

Confrontative coping . Confrontative coping merupakan upaya agresif yang

dilakukan seseorang untuk mengubah situasi seperti menunjukkan tingkat

permusuhan serta mengekspresikan kemarahan pada orang lain. Pada

penelitian ini, confontative yang muncul yaitu berbicara dengan memberi

sindiran kepada suami karena tidak ikut merasakan begadang untuk

mengasuh anak.

Memberi sindiran

ITN1: Pernah telponan sama ayahnya, bilang sama ayahnya enak ya, nanti

kalo udah pulang anaknya udah besar, nggak ikut ngurusin sampe begadang

. Sampe 2 bulan itu sering nggak tidur, 1 jam bangun, selang se jam bangun.

Nggak ngerasain begadang, nanti tau-tau udah besar (baris 223-226)

Hasil temuan yang juga termasuk dalam confrontative coping yaitu

menunjukkan kemarahan kepada anak.

Menunjukkan kemarahan

ITN2: O jadi marah-marah ke anak, kalau anak-anak udah tidur malam itu.

Kan kita capek, anak-anak kalo disuruh tidur nggak mau. ya Cuma itu aja,

marah-marah ke anak, ya agak emosi (baris 72-74)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

75

Berdasarkan hasil penelitian ini confrontative yang muncul yaitu

memberi sindiran kepada suami karena tidak merasakan bagaimana begadang

untuk mengasuh anak. Selain memberi sindiran, bentuk coping lain yang juga

muncul yaitu menunjukkan kemarahan kepada anak karena merasa capek dan

anak tidak mau diajak tidur sementara partisipan ingin istirahat.

Emotional Focused Coping. Pada bagian ini peneliti akan memaparkan

hasil penelitian emotional coping.

Self Controlling (Pengendalian Diri). Seseorang yang menggunakan coping

ini berupaya untuk mengatur perasaan dan tindakannya sebelum melakukan

sesuatu. Self controlling yang Pertama yaitu pengendalain tindakan seperti

tidak langsung bercerita kepada suami karena tidak ingin suami kepikiran.

Tidak langsung bercerita

ITN1: Besoknyaaa..kan dikasi tau jugak kan di asrama memang lagi ada

kejadian. Jadi suami-suami kalo ada apa-apa disni juga dikasi tau kan. Trus

besok suami berangkat nih. Ke tempat yang ada sinyal. Langsung nelponlah

Sengaja nggak cerita kan. Biar nggak khawatir ( baris 164-167)

Waktu itu..kan Pas posisi udah sembuh baru cerita susah sinyal sih ya. Pas

sakitnya nggak bilang. takut kepikiran. Pas posisi udah sembuh baru cerita.

Nggak papa kok, udah sembuh (baris 156-157)

ITN3: paling ya ceritanya simpan dulu, Kan nggak ada sinyal (baris 60)

Ya, maksudnya ngga terbuka si nggak. selama penugasan itu loh. Tapi kalok

cerita yang susah-susah gitu jarang saya cerita, kasian kan. Paling kalo bisa

kita atasi sendiri kita atasi sendiri gitu. (baris 181-183)

Strategi coping pengendalian tindakan lainnya yaitu ketika merasa capek saat

bekerja maka partisipan beristirahat terlebih dahulu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

76

Hal yang termasuk dalam pengendalian tindakan yaitu tidak pilih-pilih teman

dalam lingkungan batalyon. Partisipan tidak hanya berteman dengan yang

suaminya juga sedang dalam tugas tetapi juga pada istri yang suaminya tetap

berada di lingkungan batalyon.

Tidak pilih teman

ITN3: Ya sama aja kita nggak pilih-pilih. Tapi ya, dia yang nggak ditinggal

suaminya juga suaminya jaga kan. Jaga di dalam gitu lo (baris 77-78)

Setiap pasangan tentu pernah bertengkar, hal ini juga dialami pada ITN2 yang

meskipun sering bertengkar tetapi tetap berpegang pada komitmen

pernikahan.

Berpegang pada komitmen

ITN2: Wah sering mbak. Kalau Cuma bertengkar itu sering. Tapi kan balik

lagi komitmen awal, namanya orang nikahan nggak Cuma sehari dua hari.

Kalo masalah ibaratkan karpet, digulung, diulur lagi, digulung, diulur lagi.

Gitu kalo jarak jauh (baris 100-103)

Strategi coping lain pengendalian tindakan yang muncul dalam penelitian ini

yaitu tidak ingin hutang budi.

Tidak ingin hutang budi

ITN2: Satu letting , kebetulan rumahnya sebelahan mbak. Jadi ya emang

kayak saudara. Ya kalau hanya sekedar cerita , kangen atau masalah apa

ya..nggak kebiasaan sih. Soalnya cerita ke orang kalo masalah pribadi itu

nggak. Alasan ibu nggak terbuka banget ke tetangga itu apa bu? Biasanya,

sebetulnya saya orangya tu kalo dibilang tertutup nggak sih mbak. Tapi ya

kalok masalah pribadi, yaudah intern aja yang tau. Seumpama ini. Nggak

suka, orangnya nggak suka utang budi. Bukannya nggak suka ya, nggak mau

utang budi aja sih. (baris 208-214)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

77

Saat harus mengurus rumah tangga sendiri tanpa bantuan suami, partisipan

berusaha mengatasi masalahnya sendiri terlebih dahulu

Mengatasi masalah sendiri

ITN3: Kalo saya masih bisa diatasi sendiri, ta atasi sendiri. Soalnya kan

kasian kalo kepikiran (baris 178-179)

ITN1: Gimana ya, kalo nunggu suami lama gitu. Kalo mau minta tolong ke

tetangga nggak enak gitu (baris 302-303)

Self controlling yang kedua yaitu pengendalian perasaan. Bentuk

pengendalian perasan dalam penelitian ini muncul pada ITN1 yang merasa

sedih saat mengantar suami berangkat sehingga ingin menangis. Akan tetapi

partisipan dapat mengendalikan perasaan untuk tidak menangis di bus karena

merasa malu.

Mau nangis tapi malu

ITN1: Sedihlah pokoknya . Sampek pulang lagi, di bis. Namanya kan di bis

banyak orang. mau nangis kan malu ya..(110-111)

Salah satu hal yang menantang bagi istri saat ditinggal suami yaitu harus

mengurus anak sendiri tanpa bantuan pasangan sehingga istri merasa capek.

Akan tetapi partisipan mengendalikan perasaanya untuk tidak mengeluh

Tidak boleh ngeluh

ITN2: Karna ada dua anak ya, dibilang capek, iya. Tapi nggak boleh

ngeluh sih. Jadi di batin itu kayak berat (baris 120-121)

Bentuk pengendalian perasan lain yang muncul pada aprtisipan yaitu

menenangkan diri untuk sabar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

78

Sabar

ITN2: Saya tu dari awal masuk kesini aja udah kaget mbak. Dengan

peraturannya yang PERSIT harus seprti ini, seperti ini. Apalagi pas habis

selesai sekolah, nikah, langsung isi. Jadi ya harus sabar..sabar..sabar aja

terus (baris 121-122)

Berdasarkan hasil penelitain,bentuk pengendalian diri yang paling

pertama yaitu pengendalian tindakan. Pengendalian tindakan yang dilakukan

yaitu tidak langsung bercerita. Alasan partisipan untuk tidak membagi cerita

kepada suami yaitu karena tidak ingin suami kepikiran yang dikhawatirkan

akan berdampak pada konsentrasi suami dalam menjalankan tugas.

Pengendalian tindakan yang juga sering muncul yaitu mengatasi masalah

sendiri, karena merasa tidak enak meminta bantuan tetangga. Sementara

pengendalain tindakan yang jarang muncul yaitu tidak pilih-pilih teman. tidak

ingin hutang budi dan berpegang pada komitmen. Meskipun sering

bertengkar, tetapi partisipan tetap berpegang teguh pada komitmen

pernikahan.

Strategi coping self controlling yang kedua yaitu pengendalian

perasaan. Bentuk pengendalian perasaan yaitu meyakinkan diri untuk tidak

mengeluh dan harus bersabar yang muncul pada ITN2 terutama saat

mengurus anak sendiri meskipun ada perasaan capek. Bentuk lain dari

pengendalian perasaan dalam penelitian ini yaitu menahan diri untuk tidak

menangis diperjalanan karena banyak orang di bus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

79

Accepting Responsibility ( Menerima Tanggungjawab). Seseorang yang

menggunakan coping accepting responsibility akan menerima segala sesuatu

sebagaimana mestinya dan menyesuaikan diri dengan kondisi yang dialami.

Menjadi istri TNI-AD harus mengikuti aturan yang berlaku. Hal ini termasuk

menerima risiko ditinggal tugas oleh suami.

Menerima risiko

ITN1: satu minggu itu emang sedihhh banget kan selang itu udah. cobak

adaptasikan dengan keadaan kayak gini yodahlah ngakpapa, yodahlah

namanya tugas, namanya udah resiko gitukan (baris 136-139)

Ya sedih lah. tapi nggak cuma sendiri kayak gitu Teman sebelah juga nggak

didampingi suami Sebelumnya juga ada teman yang ditinggal suami (baris

191-193)

Ya nggak masalah sih. Namanya juga risiko namanya menjadi istri kan ya.

Ada yang sampe di ikutin kabur gitu Saya kan kalo udah di asrama, kalo

nggak penting-penting banget, keluar tu males (baris 252-256)

ITN2: Antara e, iklas nggak iklas nggak iklas suami tugas. Tapi ya risiko, jadi

ya harus dijalani (baris 48-49)

Selain harus menerima risiko menjadi istri TNI-AD, partisipan juga perlu

menyesuaikan diri untuk dengan kondisi yang dialami.

Menyesuaikan diri

ITN1: Lama-lama sebulan, 2 bulan terbiasa aja. Lama-lama nggak kerasa,

tau-tau udah mau pulang Cepet..Udah balik lagi ke penampungan, jadikan

sinyal ada lagi (baris 132-134)

ITN2: Saya tu dari awal masuk kesini aja udah kaget mbak dengan

peraturannya yang PERSIT harus seprti ini, seperti ini apalagi pas habis

selesai sekolah, nikah, langsung isi. Jadi ya harus sabar..sabar..sabar aja

terus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

80

ITN3: jadi kalo telpon itu ya berenti gitu. tapi jam-jam an. Malam jarang

telpon, gentian sama yang lain. Kadang bisa siang, bisa sore. hp nya belum

canggih mbak (baris 55-57)

keluarnya ngak boleh lama. kalo dibatasi gitu gimana perasaannya bu? Ya

kan kita udah dikasi tau mbak kalo ditinggal itu istri prajurit itu ya harus anu

apa. harus tau ,nggak kayak orang biasa Apa-apa ada aturannya. Jadi pas

awal nikah tau kalo akan ditinggal? Ya tau lah. Kan dikasi tau to besok kalo

tentara gini, sering ditinggal gitu mau nggak.

Peneliti akan membahas bentuk coping accepting responsibility yang

menonjol dalam penelitain yaitu menyesuaikan diri dengan kondisi yang

dialami. Untuk bisa menyesuaikan diri dengan penugasan suami, sebagai istri

TNI-AD partisipan menerima risiko penugasan suami yaitu ditinggal tugas

meskipun ada perasaan berat, antara iklas dan tidak iklas akan tetapi

partisipan menyadari bahwa hal tersebut merupakan risiko yang harus

dijalani.

Partisiapan mmenyadari bahwa menjadi istri TNI-AD tidak seperti istri

pada umumnya karena istri TNI-AD memiliki aturan-aturan yang harus

dijalankan. Salah satunya yaitu tetap tinggal di asrama batalyon selama suami

bertugas. Hal ini dilakukan oleh seluruh partisipan yang tinggal di asrama

batalyon. ITN2 menceritakan bahwa pada awal datang ke batalyon partisipan

merasa kaget dengan aturan-aturan yang yang ada. Selain itu, istri TNI-AD

tidak bisa sembarang keluar masuk batalyon karena adanya pembatasan

waktu untuk ijin keluar. Pada saat ingin keluar batalyon, partisipan harus

menulis ijin dan setelah pulang kembali juga harus mengisi laporan kembali.

Bentuk lain penyesuaian diri yang harus dilakukan oleh partisipan saat

ditinggal suami bertugas yaitu adanya keterbatasan komunikasi. Saat berada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

81

dalam lokasi penugasan suami tidak bisa selalu memberi kabar karena harus

bergantian mencari singnal komunikasi

Distancing . Seseorang yang menggunakan coping distancing berupaya

untuk mengelola emosi dengan berusaha menghindari atau berhenti

memikirkan masalah sepenuhnya. Dalam penelitian ini coping distancing

muncul pada ketiga partisipan seperti mengalihkan perhatian pada aktivitas

yang padat yang telah dijadwalkan.

Kumpul ibu-ibu

ITN1: Yaudah misalnya udah yang dalam rumah beres, keluar.. kumpul gitu

teman-teman. trus kadang juga kan sering ada kegiatan diasrama. jadi ya

nggak terlalu sepi-sepi banget, Jadi yaudah nggak kerasa (baris 129-130)

ITN2: Ya ini lah, kadang dibuat kumpul-kumpul ibu-ibu kegiatan. Itu nanti

ilang sendiri kok (baris 180)

ITN3: Ya kan kegiatan juga full mbak. Kalo ditinggal tugas gitu jadi

memang kegiatan dibanyakin Palig liburnya Cuma hari minggu, jumat, apa

sabtu (baris 132-134)

Olahraga

ITN3: Biasanya kalo senin itu, senin selasa itu mesti olahraga bersama

jumat olahraga bareng (baris 136-137)

Untuk menghindari rasa bosan, para partisipan dalam penelitian ini juga

menggunakan coping distancing dengan jalan-jalan di luar asrama batalyon

meskipun dengan waktu yang terbatas.

Jalan-Jalan

ITN1: Soalnya waktu itu kan pergi juga paling ke sunmor itu paling rame-

rame gitu . jadi rame-rame ke sunmor yuk..biar nggak sepi trus, kayak gitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

82

ITN3: Kalo bosan tak ajak jalan-jalan ke alun-alun dibatasi keluarnya ngak

boleh lama (baris 105-106)

Bentuk coping distancing lainnya yang juga muncul dalam penelitian ini

yaitu bersikap cuek yang muncul pada ITN1.

Berdasarkan hasil penelitain dapat disimpulkan bahwa bentuk distancing

coping yang paling sering muncul yaitu berkumpul bersama ibu-ibu

lingkungan batalyon. Saat suami dalam satuan tugas, kegiatan ibu-ibu persit

sengaja dipadatkan bahkan hampir setiap hari selalu ada kegiatan bersama.

Selain itu juga muncul distancing dengan cara olahraga bersama. Hal ini juga

merupakan bagian dari kegiatan yang sudah dijadwalkan untuk ibu-ibu persit.

Bentuk distancing coping yang jarang muncul yaitu jalan-jalan. Untuk

menghilangakan rasa bosan, partisipan pergi ke tempat hiburan baik bersama

teman maupun bersama anak meskipun dengan waktu yang terbatas.

Escape Avoidance.

Tidak saling teguran

ITN1: Ya posisi sempat nggak teguran. Ya malas gitu lo. Jengkel (baris 278)

Bentuk coping avoidance lainnya juga muncul dalam penelitian ini yaitu

bersikap Bodoh amat yang muncul pada ITN1.

Mada bodoh

ITN1: Kalo aku sih apa ya..masa bodoh, maksudnya bisa dibilang acuh tak

acuh orangnya. Soalnya posisi kan lagi hamil, kan nanti nggak kepikiran

juga (271-272)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

83

Untungnya saya cuek, akhirnya ke balas Kita nggak ngapa-ngapain dia, kita

nggak ganggu dia, dia suka cari kesalahan kita (baris 265-266)

Berdasarkan hasil penelitain diaats dapat disimpulkan bahwa Escape

avoidance coping yang muncul dalam penelitian ini yaitu tidak berteguran

dengan orang yang menjadi salah satu sumber stress karena merasa jengkel.

Selain tidak berteguran, partisipan juga bersikap masa bodoh terhadap sumber

stress tersebut. Pada peenlitian ini, escape avoidance coping hanya muncul

pada satu partisipan.

Positif Reapraisal. Seseorang yang menggunakan coping ini menciptakan

makna positif dengan berfokus pada pertubuhan pribadi. Hal ini juga

termasuk pengalaman religius.

Berdoa

ITN2: Minta sama Allah jaga suami (baris 153)

ITN3: nanti hari rabu itu biasanya yasinan pagi bareng di kompi trus kamis

nanti yasinan di kompi di masjid gitu (baris 138-139)

Bentuk coping positif reapraisal yang juga muncul pada istri TNI-AD dalam

penelitian ini yaitu Bersyukur.

Bersyukur

ITN2: Allhamdulillah..suami jugak mungkin nggak bias jauh toh mbak

(baris 94)

ITN3: Tapi kan ada anak-anak, Allhamdulillah mbak .positif aja sih kalo

saya pikirannya (baris 96)

Kalo sekarang ya nggak. Allhamdullilah Udah biasa ditinggal (baris 11 in 5-

116)

Tapi kan udah ada anak-anak jadi nggak sepi banget mbak. Untung ada

anak-anak itu loh (baris 131)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

84

Saya biasa aja, untungnya anak cewek itu nggak terlalu rewel mbak bayinya

maksudnya dia nggak rewel gitu lo jadi diam bisa di sambil jadi enak toh

(baris 146-147)

Selain itu, bentuk coping yang termasuk dalam positif reappraisal yaitu

menemukan makna positif

Makna Positif

ITN1: Tapi untungnya itu, punya tetangga yang baik-baik itu aja sih (baris

119)

Mikirnya waktu itu yaudahlah nggak ada suami. tapi orang sini baik-baik

semua (baris 195)

Untungnya nggak pernah begadang kan, termasuk nggak susah juga ngurus

pas kecil. Ngerti juga loh ibunya Cuma sendiri gitu Untungnya kalo misal

pas ditinggal masak, ditinggalin mainannya diem gitu. Tau-tau tidur (baris

213-215)

ITN2: Ya gimana ya mbak, susah diceritain Susah e diungkapkan pake kata-

kata kan gimana ya Pasti senang, lahirannya normal, lancer (baris 58-60)

ITN3: tapi lebih enak sih di libanon.kan dia jaga-jaga kayak perdamaian

gitu lo. Kayak sering patrol-patroli (baris 21-22)

Menjaga komitmen

ITN2: Kalo dari segi e, menjaga komitmen itu e..nggak terlalu saya

khawatirkan sih. Karena memang dari pacaran jugak udah 8 tahun Mungkin

dari segi kesetiaannya juga udah percaya (baris 125-127)

Berpikir Positif

ITN3: Udah pengalaman ditinggal beberapa kali to mbak. Jadi positif aja

saya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

85

Berserah Pada Tuhan

ITN1: Ah malas ah mikirin orang kayak gituk. Ya diceritain. Biar Allah yang

balas (baris 273)

Mengadu pada Allah

ITN1: Mikirnya, ya Allah, baru nikah, belum lama barengnya lah intinya

(baris 113)

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpukan bahwa coping positif

reappraisal yang paling menonjol yaitu memiliki makna positif yang muncul

pada seluruh partisipan. Selain itu, positif reappraisal yang juga sering

muncul yaitu bersyukur. Kehadiran anak membuat partisipan bersyukur

karena tidak terlalu berfokus pada kepergian suami, meskipun anak juga

sebagai salah satu sumber stress pada pembahasan sebelumnya. Sementara

positif reappraisal yang jarang muncul yaitu berpegang pada komitmen serta

positif reappraisal yang berkaitan dengan komunikasi pada Tuhan seperti

berdoa, berserah pada Tuhan serta mengadu pada Tuhan. Coping reappraisal

dalam penelitian ini banyak berhubungan dengan kehadiran anak dan adanya

orang baik disekitar partisipan.

Pembahasan

Pada bagian ini peneliti akan membahas temuan stress dan coping yang

digunakan pada istri TNI-AD secara umum untuk menjawab pertanyaan

penelitian. Selain itu, peneliti akan memberikan interpretasi berdasarkan hasil

penelitain dengan membandingkan dengan penelitain sebelumnya dan juga

mengaitkan pada latarbelakang partisipan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

86

Istri TNI-AD yang ditinggal tugas pada daerah yang berbeda dalam waktu

yang cukup lama akan mengalami tanda-tanda stress . Adapun tanda stress yang

muncul pada istri TNI-AD yang ditinggal tugas secara umum disebabkan oleh

beberapa sumber stress, yaitu life event dan chronic strain. Secara umum, tanda

stress yang muncul yaitu tanda stress psikologis berupa perasaan sedih, khawatir,

mudah marah, bermalas-malasan dan juga kepikiran suami. Perasaan sedih

muncul disebabkan oleh sumber stress life event yaitu ditinggal tugas oleh suami

dalam waktu yang cukup lama sehingga partisipan merasa kehilangan teman

untuk sharing.

Selain itu, tanda stress berupa perasaan khawatir juga sering muncul yakni

perasaan khawatir akan perjalanan, kesehatan dan juga khawatir akan kondisi

suami saat daalm perang ataupun dalam situasi rawan konflik. Perasaan khawatir

yang dialami partisipan bersumber dari chronic strain berupa tekanan dalam diri

individu karena tidak tahu akan kondisi suami sehingga menimbulkan rasa

khawatir dan cemas pada partisipan. Chronic strain berupa ketidaktahuan akan

kondisi suami juga menyebabkan partisipan sering kepikiran suami. Sementara

itu, saat suami bertugas, partisipan juga cenderung bermalas-malasan yang

bersumber dari life event yaitu adanya perubahan interaksi individu dengan

lingkungan akibat ditinggal tugas, seperti lebih malas masak dibanding saat suami

berada di rumah. Tanda stress lain yang juga muncul dalam penelitian ini yaitu

perilaku mudah marah yang bersumber dari chronic strain akibat ketidaksesuaian

antara tuntutan yang dirasakan sebagai orangtua dan kemampuan partisipan dalam

memenuhi tuntutan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

87

Saat mengalami stress, partisipan memerlukan coping untuk mengurangi atau

mentolerir tuntutan-tuntutan baik secara internal maupun eksternal. Coping stress

yang sering digunakakan dalam penelitian ini yaitu problem focused coping atau

coping yang berfokus pada masalah. Probem focused coping yang paling

menonjol yaitu planfull problem solving Planful problem solving banyak

digunakan pada situasi yang berhubungan dengan anak, baik saat sedang hamil,

melahirkan hingga mengurus anak tanpa bantuan suami. Problem focused coping

yang juga sering muncul yaitu seeking social support. Suami menjadi sumber

dukungan emosional bagi istri, terutama untuk berbagi cerita dan bertukar pikiran.

Akan tetapi, ketika komunikasi dengan suami terhambat akibat kurangnya signal

komunikasi, istri memerlukan orang lain untuk berbagi cerita, dalam hal ini yaitu

oragtua atau keluarga partisipan. Sementara pada emotional focused coping

partisipan menggunakan self controlling atau pengendalian tindakan dengan

mencoba mengatasi masalah sendiri terlebih dahulu. Selain itu juga memiliki

pengendalian tindakan untuk tidak langsung bercerita pada suami agar tidak

menganggu konsentrasi yang diduga akan berdampak pada keselamatan suami.

Partisipan juga menggunakan coping accepting responsibility dengan

menyesuaikan diri sebagai istri TNI-AD yang harus tinggal dilingkungan batalyon

dan menerima risiko penugasan suami. Saat penugasan suami, seluruh partisipan

menggunakan coping distancing yang diberlakukan bagi seluruh anggota persit

dalam lingkungan batalyon seperti olahraga dan pertemuan lainnya. Selain adanya

kegiatan rutin seperti olahraga, juga muncul coping positif reappraisal yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

88

pengajian bersama bagi yang beragama islam. Bentuk lain dari coping positif

reappraisal yang muncul pada seluruh partisipan yaitu memiliki makna positif.

Penugasann suami yang berada pada daerah rawan konflik menimbulkan

rasa khawatir akan keselamatan suami yang menjadi sumber stress berupa

Chronic Strain pada partisipan. Rasa khawatir dialami oleh seluruh partisipan

namun pada konteks yang berbeda. Pada ITN1 rasa khawatir muncul saat

perjalanan suami yang bertugas di Kalimantan menggunakan helicopter. Hal ini

terjadi karena partisipan pernah mendengar berita helicopter yang hilang sehingga

khawatir akan terjadi hal yang serupa pada suami. Sementara pada ITN2 rasa

khawatir muncul ketika mengetahui suami berurusan dengan sindikat narkoba

yang diduga membawa senjata api maupun senjata taham sehingga

mengkhawatirkan kselamatan suami. Perasaan khawatir akan kselamatan suami

juga dialami oleh ITN3 saat suami bertugas pada daerah rawan konflik, yaitu

menjaga perdamaian di libanon. Selain itu, ITN3 juga menghawatirkan kesehatan

suami saat suami sedang bertugas di papua karena sedang khawatir terkena

malaria. Adapun penelitian yang mendukung penelitian ini yaitu Burrell et al

(2006) menyebutkan pada dasarnya, dinas militer membawa risiko cedera dan

kematian. Risiko ini paling jelas selama masa perang, tetapi juga ada selama misi

kemanusiaan dan penjaga perdamaian, serta selama pelatihan lapangan.

Kekhawatiran tersebut semakin kuat ketika partisipan mengetahui ada berita yang

berhubungan dengan situasi yang sama dengan yang dihadapi suami saat itu.

Penelitian ini juga didukung oleh Dimiceli (2009) yang menyatakan kekhawatiran

bahwa suami akan terluka atau tidak dapat kembali ke rumah meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

89

tingkat kecemasan pada istri, terlebih ketika mengetahui ada tentara lain yang

terluka atau tewas saat bertugas

Pada tanda stress perilaku muncul tanda stress yaitu mudah marah yang

dialami oleh ITN2 berkaitan dengan pengasuhan dimana partisipan ingin istirahat

sementara anak tidak mau diajak tidur. Sementara pada ITN3 rasa marah muncul

ketika suami tidak bisa dihubungi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Kansas et al, (2015) yang mengatakan bahwa perasaan marah dan

kesal juga muncul terhadap situasi yang dialami akibat kurangnya dukungan

pasangan, baik secara emosional maupun dukungan langsung. Selain itu, pada

tanda perilaku, partisipan jadi bermalas-malasan saat tidak ada suami, termasuk

menjadi jarang masak. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Litiloly dan Swastiningsih (2014) yang menyebutkan bahwa adanya gejala stress

berupa aspek perilaku yaitu adanya rasa malas pada istri selama suami bekerja ke

luar daerah.

Penugasan suami pada daerah tertentu dalam waktu yang cukup lama dapat

menimbulkan sumber stress life event bagi partisipan. Beberapa tanda stress yang

diakibatkan oleh sumber life event dalam penelitian ini yaitu munculnya tanda

stress fisik. Tanda stress fisik hanya muncul pada ITN1 dan ITN2. Adapun tanda

stress fisik yang muncul pada ITN1 yaitu demam yang diakui partisipan karena

sering memikirkan suami. Selain itu, saat ditinggal suami bertugas partisipan

mengatakan tidak bisa tidur nyenyak jika belum mendapat kabar dari suami.

Sementara pada ITN2 stress fisik yang muncul yaitu kelelahan karena mengurus

anak sendiri tanpa bantuan pasangan. Selain kelelahan, tanda stress fisik yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

90

juga muncul pada ITN2 yaitu nafsu makan berkurang. Penelitian ini sejalan

dengan Burton et al (2009) juga menemukan bahwa pada pasangan yang

ditugaskan, tingkat stress somatisasi lebih tinggi daripada pasangan yang tidak

ditinggal tugas. Keluhan somatic yang paling umum adalah kesulitan tidur,

masalah punggung, rendah energi dan kelelahan. Sementara pada ITN3 tidak

muncul tanda-tanda stress fisik karena menurut partisipan ia tidak boleh sakit

karena harus mengurus anak-anak.

Dalam proses menyesuaikan diri dengan ketidakhadiran suami, istri harus

mengelola rumah tangga akibat penugasan suami. Hal ini sangat menantang bagi

wanita yang sedang hamil atau yang memiliki anak kecil, karena banyak ibu muda

mengalami kesulitan untuk mempertahankan rutinitas sementara suami mereka

ditugaskan (Kelly et al, 1994). Hal ini juga ditemukan dalam penelitian ini yaitu

mengelola rumah tangga sendiri termasuk juga mengurus anak tanpa bantuan

suami. Seluruh partisipan mengalami pengalaman tidak ditemani suami saat

melahirkan hingga mengurus anak sendiri. Mengurus anak sendiri tanpa bantuan

suami juga merupakan salah satu sumber stress bagi partisipan. Hal ini

berhubungan denagn chronic strain, yaitu adanya ketidaksesuaian antara tuntutan

yang dirasakan orangtua dan kemampuan orangtua dalam memenuhi tuntutan

tersebut. Ketidaksesuain tuntutan pengasuhan yang sering dikeluhkan partisipan

yaitu ketika anak sakit, adanaya kelelahan mengurus anak sendiri akibat tidak

adanya bantuan pasangan sementara partisipan ingin istirahat. Selain itu, ketika

baru melahirkan, partisipan akan banyak begadang dan mengurus anak sendiri.

saat suami bertugas, partisipan ditemani orangtua saat melahirkan, akan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

91

setelah satu hingga tiga bulan, orangtua partisipan akan pulang dan partisipan

harus mengurus anak sendiri tanpa bantuan keluarga maupun suami.

Ketidakhadiran suami juga menimbulkan tanda stress emosi yaitu perasaan sedih

karena suami tidak menemani saat melahirkan maupun mengasuh anak.

Pada tanda stress kognisi, adanya rasa curiga yang dialami ITN1 dan

bingung membagi waktu pada ITN2 dan juga kepikiran suami pada ITN1 dan

ITN2. Sementara pada ITN3 tidak muncul tanda stress kognitif. Hal ini sesuai

dengan pernyataan ITN3 yang mengatakan bahwa dirinya sudah biasa ditinggal

tugas sehingga cenderung berpikir positif. Sementara pada tanda stress

tingkahlaku tanda stress yang muncul yaitu bermalas-malasan yang muncul pada

ITN1 dan ITN2. Selain itu juga muncul perilaku marah-marah yang terjadi pada

ITN2 yang berkaitan dengan kelelahan yang dialami sehingga menjadi mudah

marah ketika anak tidak mau tidur sementara partisipan ingin istirahat. Pada ITN3

rasa marah muncul ketika suami tidak bisa dihubungi.

Selain itu, Keterbatasan jaringan komunikasi menjadi salah satu sumber

stress berupa chronic strain bagi partisipan. Sunpatmi dan Masykur (2018)

menyebutkan bahwa salah satu problematika istri pelaut yang menjalani

pernikahan jarak jauh yaitu masalah komunikasi. Adanya keterbatasan jaringan

komunikasi dalam penelitian ini membuat partisipan harus memikirkan sendiri

masalah yang dihadapi tanpa bisa meminta pendapat suami. Suami merupakan

teman sharing atau berbagi cerita, teman untuk bertukar pikiran dan juga parthner

hidup seperti yang dikatakan oleh ITN2. Akan tetapi keterbatasan jaringan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

92

komunikasi pada tempat penugasan suami menyebabkan komunikasi tertunda

sehingga menimbulkan stress.

Problem focused coping yang sering muncul yaitu seeking social support.

Suami menjadi sumber dukungan emosional bagi istri, terutama untuk berbagi

cerita dan bertukar pikiran. Akan tetapi, ketika komunikasi dengan suami

terhambat akibat kurangnya signal komunikasi, istri memerlukan orang lain untuk

berbagi cerita, dalam hal ini yaitu oragtua atau keluarga partisipan. Sementara

teman letting, atau tetangga bukan menjadi sumber utama dalam berbagi cerita

atau keluh kesah saat ditinggal suami karena partisipan. Selain itu, berkumpul

bersama teman atau sesama ibu persit. Hasil penelitian ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dandeker at al, (2006) yang menemukan bahwa

dukungan sosial yang berasal dari teman dapat membantu pasangan mengurangi

rasa kesepian ketika pasangan berada di tempat tugas. Akan tetapi, dukungan

sosial dari lingkungan militer bukan menjadi faktor utama sebagai pendukung.

Sebagai istri TNI-AD harus siap merima konsekuensi dari penugasan suami.

Konsekuensi penugasan tersebut yaitu ditinggalkan dalam waktu yang cukup lama

yang akan berdampak pada kehidupan perkawinan dan seluruh anggota keluarga (

Praskash, et al, 2011). Pada penelitian ini, meskipun ada perasaan berat dan antara

iklas dan tidak iklas akan tetapi partisipan menyadari bahwa hal tersebut

merupakan risiko yang harus dijalani. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang

dilakukan oleh Sari dan Wulandari (2015) yang menemukan bahwa aspek

resiliensi pada istri anggota TNI-AD dapat ditemukan pada situasi yang menekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

93

serta secara tidak langsung mengasah kemapuan untuk mengontrol emosi dengan

berbagai keadaan.

Emotional focused coping yang sering muncul yaitu seseorang yang

menggunakan coping ini berupaya mengatur tindakan dan perasaanya. Bentuk

pengendalian diri yang pertama yaitu pengendalian tindakan. Pengendalian diri

yang sering muncul yaitu tidak langsung bercerita Partisipan menunda untuk

membagikan cerita kepada suami. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya jaringan

komunikasi di tempat penugasan suami. Selain itu, alasan partisipan untuk tidak

membagi cerita kepada suami yaitu karena tidak ingin suami kepikiran yang

dikhawatirkan akan berdampak pada konsentrasi suami dalam menjalankan tugas.

Penelitian yang sejalan dengan hasil penelitian ini oleh Hill (1949) bahwa istri

militer mungkin ragu untuk berbagi stress dengan suami karena takut akan

mengalihkan perhatian suami yang dikhawatikan akan mempengaruhi

keselamatan suami saat bertugas. Namun berbeda pada ITN2 yang tidak menunda

berbagi informasi pada suami. ITN2 cenderung berbagi cerita apapun kepada

suami termasuk juga berkeluh kesah. Karena menurut partisipan,suami juga harus

mengetahui apa yang partisipan alami.

Saat suami bertugas, partisipan juga menggunakan coping distancing.

Adapun distancing coping yang muncul dalam penelitian ini yaitu dengan

menyibukkan diri dengan kegiatan untuk mengurangi pikiran tentang suami.

Bentuk distancing coping dalam penelitan ini yaitu dengan melakukan olahraga

dan berkumpul bersama ibu-ibu persit yang sudah dijadwalkan. Kegiatan tersebut

hampir diadakan setiap hari seperti senam pagi serta pertemuan lainnya. Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

94

yang sejalan dengan penelitian ini oleh Blank (2012) yang mengatakan bahwa

perilaku yang sering digunakan adalah berusaha untuk tetap sibuk dan olahraga

adalah salah satu strategi coping yang dianggap paling efektif. Berdasarkan hasil

penelitian, melakukan kegiatan bersama ibu-ibu lainnya memang dapat megurangi

pikiran tentang suami dan mengurangi rasa kesepian. Meskipun kegiatan tersebut

terbukti dapat mengurangi rasa kesepian dan mengurangi pikiran tentang suami,

tetapi hal ini juga dapat menjadi salah satu sumber stress bagi partisipan terutama

karena bingung harus membagi waktu antara mengurus anak dan mengikuti

kegiatan seperti yang dialami ITN2.. .

Coping stress positif reappraisal yang paling menonjol yaitu memiliki

makna positif yang muncul pada seluruh partisipan. Selain itu, positif reappraisal

yang juga sering muncul yaitu bersyukur. Kehadiran anak membuat partisipan

bersyukur karena tidak terlalu berfokus pada kepergian suami, meskipun anak

juga sebagai salah satu sumber stress pada pembahasan sebelumnya. Selain itu,

positif reappraisal yang jarang muncul yaitu menjaga komitmen yang muncul

pada ITN2 berpikir positif dan berserah kepada Tuhan. Positif reappraisal banyak

berhubungan dengan kehadiran anak dan adanya orang baik disekitar partisipan

Coping yang jarang muncul yaitu confrontative coping pada problem solving

yang muncul pada ITN1 dengan memberi sindiran. Sementara pada ITN2

confrontative yang muncul yaitu menunjukkan kemarahan. Coping ini tidak

muncul pada ITN3 mungkin karena partisipan yang cenderung berpikir positif dan

sudah memiliki pengalaman ditinggal lebih sering disbanding kedua partisipan.

Selain itu, coping yang juga jarang muncul pada emotional focused coping yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

95

coping avoidance. Coping ini hanya muncul pada ITN1 yaitu tidak berteguran

dengan orang yang menjadi salah satu sumber stress karena merasa jengkel.

Selain tidak berteguran, partisipan juga bersikap masa bodoh terhadap sumber

stress tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti mengambil beberapa

kesimpulan untuk mengekplorasi pengalaman stress dan coping yang digunakan

pada istri TNI-AD saat ditinggal suami bertugas. Adapun kesimpulan penelitian

ini sebagai berikut:

1. Istri TNI-AD yang ditinggal tugas dinas militer dalam waktu yang relatif

lama mengalami stress berupa stress fisik dan psikologis. Stress yang dialami

istri TNI-AD bersumber dari life-events akibat ditinggal tugas dalam waktu

yang relatif lama. Selain bersumber dari life event, tanda stress yang muncul

juga bersumber dari chronic strain.

2. Tanda stress fisik yang muncul dalam penelitian ini yaitu kelelahan akibat

pengasuhan tanpa bantuan suami yang bersumber dari chronic strain kberupa

tuntutan yang dirasakan sebagai orangtua dan kemampuan untuk memenuhi

tuntutan tersebut. Selian itu, tanda stress fisik lain yaitu demam dan

penurunan nafsu makan yang bersumber dari life event yang terjadi karena

penugasan suami pada awal penugasan. Tanda stress fisik lain yang muncul

yaitu tidur tidak nyenyak ketika belum mendapat kabar dari suami. Pada tanda

stress fisik hanya muncul pada ITN1 dan ITN2 sementara ITN3 mengatakan

ia tidak boleh sakit karena harus mengurus anak.

3. Seluruh partisipan menunjukkan adanya tanda stress psikologis berupa

tanda emosi, kognitif dan tingkahlaku. Stress psikologis yang terjadi saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

97

ditinggal suami bertugas bersumber dari life event. Hal ini mengakibatkan

munculnya perasaan sedih dan kesepian. Sumber Stress life event juga

mengakibatkan munculnya sumber stress lain berupa chronic strain.

Pengasuhan anak tanpa bantuan suami merupakan salah satu sumber cronic

strain bagi partisipan yang menyebabkan kelelahan akibat pengasuhan yang

juga menimbulkan rasa marah bagi partisipan. Selain itu, sumber chronic

strain lain yaitu adanya hambatan dalam komunikasi serta tantangan

penugasan suami menyebabkan partisipan tidak tahu akan kondisi suami

sehingga menimbulkan rasa khawatir dan cemas pada partisipan. Selain itu,

penugasan suami mengakibatkan munculnya rasa malas dari biasanya seperti

cenderung malas masak.

4. Seluruh partisipan menggunakan problem focused coping yaitu planful

problem coping dan seeking social support. Penggunaan planful probem

coping ditemukan terkait cara partisipan mengubah situasi yang berkaitan

dengan anak. Pada seeking social support, suami merupakan sumber

dukungan utama bagi partisipan Akan tetapi, ketika tidak memungkinkan

untuk mendapatkan dukungan suami, partisipan mengandalkan keluarga

sebagai sumber dukungan. Semetara teman dan tetangga menjadi dukungan

langsung seperti teman ngobrol dan juga bantuan langsung saat melahirkan

atau megantar anak ke rumah sakit.

5. Adapun emotional focused coping yang digunakan seluruh partisipan yaitu

coping distancing dengan cara menyibukkan diri seperti olahraga bersama dan

pertemuan lainnya. Hal ini memang sudah diprogramkan oleh pihah pengurus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

98

batalyon ataupun persit. Selain berolahraga, partisipan juga sesekali

berpergian mencari hiburan di luar asrama batalyon. Selain itu, adanya

pengajian bergilir juga merupakan coping positif reappraisal yang ditemukan

pada seluruh partisipan, karena merupakan kegiatan rutin yang harus diikuti

oleh anggota lingkungan batalyon.

6. Sebagai istri TNI-AD Partisipan menerima konsekuensi yaitu ditinggal

tugas dalam waktu yang cukup lama sehingga partisipan perlu menyesuaikan

diri, Saat suami bertugas, partisipan juga mengendalikan tindakan dan

perasaan. Bentuk pengendalian tindakan yaitu tidak langsung bercerita pada

suami, tidak pilih teman, berpegang pada komitmen. Sementara pengendalain

perasaan yaitu mengatasi masalah sendiri, bersabar, tidak menangis di tempat

umum.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu:

1. Peneliti kurang bayak melakukan rapport pada partisipan. Rapport hanya

dilakukan pada pertemuan awal yang disepakati dengan senior persit setelah

kegiatan rutin berlangsung

2. Peneliti kurang dapat menggali tanda stress fisik dan kognitif dengan

metode penelitain yang digunakan

3. Peneliti kurang mampu menggali stress terkait kehidupan pernikahan

antara hubungan suami dan istri dan pengungkapan kasih sayang selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

99

ditinggal suami bertugas dan hanya berfokus pada stress terkait

pengasuhan anak tanpa bantuan suami

4. Peneliti kurang menggali seberapa efektif coping yang digunakan

Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil identifikasi kelemahan diatas, berikut

beberapa saran yang dapat peneliti ajukan:

Bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk memastikan ketersediaan

partisipan berdasarkan kriteria yang dibutuhkan terlebih dahulu. Setelah

menemukan partisipan yang sesuai dengan kriteria maka perlu membangun

rapport dan mengikuti kegiatan harian setidaknya sekali untuk melihat gambaran

kegiaatan yang dilakukan di lapagan. Selain itu, untuk peneliti selanjutnya yang

ingin meneliti terkait stress yang dialami, disarankan untuk menggunakan mix

method yaitu dengan memberikan kuisioner skala stress terlebih dahulu lalu

kemudian dilengkapi dengan pengambilan data wawancara untuk memperdalam

tanda stress. Selain itu, dalam hal coping stress disarankan menggali seberapa

efektif coping yang digunakan seperti distancing yang diterapkan oleh semua

partisipan. Penelitain selanjutnya juga disarankan untuk mengungkap stress

terkait hubungan pernikahan dan juga pengungkapan kasih sayang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

100

Bagi Psikolog TNI-AD

Perlu untuk memantau secara berkala mengenai stress yang dialami istri

TNI-AD saat ditinggal suami bertugas, terutama bagi istri yang pertama kali

ditinggal tugas. Selain itu, mengingat stress yang dirasakan cenderung terkait

pengasuhan anak, maka disarankan agar psikolog TNI-AD memanfaatkan

pertemuan rutin PERSIT dengan mengisi pertemuan terkait dengan parenting

sehingga para ibu lebih bisa percaya diri dalam menghadapi tantangan terkait

pengasuhan tanpa suami.

Bagi calon pasangan TNI-AD

Diharapkan setelah membaca penelitian ini, calon pasangan TNI-AD dapat

mempelajari pengalaman-pengalaman istri TNI-AD yang pernah ditinggal tugas

dan dinamika yang ada dalam lingkungan batalyon sehingga memiliki gambaran

untuk bisa menyesuaikan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

101

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R., Abidin, M. Z., & Riskasari, W. (2018). Hubungan antara self

disclosure dan religiusitas dengan komitmen pernikahan pada istri pelaut

TNI-Al. Jurnal Psikologi Poseidon (Jurnal Ilmiah Psikologi dan Psikologi

Kemaritiman), 1(1), 25-35. https://doi.org/10.30649/jpp.v1i1.10

Barlyra, A. (2014). Studi deskriptif mengenai strategi penanggulangan stress

pada istri Prajurit Batalyon “X” yang sedang ditinggal bertugas pertama

kali [Thesis tidak diterbitkan]. Universitas Maranatha

Burrell, L. M., Adams, G. A., Durand, D. B., & Castro, C. A. (2006). The impact

of military lifestyle demands on well-being, army, and family outcomes.

Armed Forces & Society, 33(1), 43–58.

https://doi.org/10.1177/0002764206288804

Blount, B. W., Curry, A., & Lubin, G. I. (1992). Family separations in the

military. Military Medicine, 157(2), 76-80.

https://doi.org/10.1093/milmed/157.2.76

Burton, T., Farley, D., & Rhea, A. (2009). Stress-induced somatization in spouses

of deployed and nondeployed servicemen. Journal of the American

Academy of Nurse Practitioners, 21(6), 332–339.

https://doi.org/10.1111/j.1745-7599.2009.00411.x

Cafferky, B., & Shi, L. (2015). Military wives emotionally coping during

deployment: balancing dependence and independence. The American

Journal of Family Therapy, 43(3), 282–295.

https://doi.org/10.1080/01926187.2015.1034633

Coyne, J. C., Aldwin, C., & Lazarus, R. S. (1981). Depression and coping in

stressful episodes. Journal of Abnormal Psychology, 90(5), 439–447.

https://doi.org/10.1037/0021-843x.90.5.439

Damayanti, F. E., Ratnawati, R., & Fevriasanty, F. I. (2016). Pengalaman istri

tentara (TNI-AD) yang tinggal di Batalyon saat suami bertugas di daerah

rawan konlik. Jurnal Ilmu Keperawatan: Journal of Nursing Science, 4(2),

127–144. https://jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/view/113/132

Dimiceli, E. E., Steinhardt, M. A., & Smith, S. E. (2009). Stressful experiences,

coping strategies, and predictors of health-related outcomes among wives

of deployed military servicemen. Armed Forces and Society, 36(2), 351–

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

102

373. https://doi.org/10.1177/0095327x08324765

Dohrenwend, B. P. (2006). Inventorying stressful life events as risk factors for

psychopatology: Toward resolution of the problem of intracategory

variability. Psychological Bulletin, 132(3), 477-495.

https://doi.org/10.1037/0033-2909.132.3.477

Fausiah, F., & Widury, J. (2005). Psikologi abnormal klinis dewasa. UI-Press.

Folkman, S., Lazarus, R. S., Dunkel-Schetter, C., DeLongis, A., & Gruen, R. J.

(1986). Dynamics of a stressful encounter: Cognitive appraisal, coping,

and encounter outcomes. Journal of Personality and Social Psychology,

50(5), 992–1003. https://doi.org/10.1037/0022-3514.50.5.992

Hurlock, & Elizabeth, B. (1997). Psikologi perkembangan suatu pendekatan

rentang kehidupan (Edisi kelima). Erlangga.

Joseph, A. L., & Afifi, T. D. (2010). Military wives’ stressful disclosures to their

deployed husbands: The role of protective buffering. Journal of Applied

Communication Research, 38(4), 412–434.

https://doi.org/10.1080/00909882.2010.513997

Jurnaliston, R. (2018, December 4). Pos TNI di Distrik Mbua hancur diserang 250

Orang. Kompas.Com.

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/04/20041161/pos-tni-di-distrik-

mbua-hancur-diserang-250-orang.

Kanner, A. D., Coyne, J. C., Schaefer, C., & Lazarus, R. S. (1981). Comparison of

two modes of stress measurement: Daily hassles and uplifts versus major

life events. Journal of Behavioral Medicine, 4(1), 1–39.

https://doi.org/10.1007/bf00844845

Kelly, M. L., Herzog-Simmer, P. A., & Harris, M. A. (1994). Effects of Military-

Induced Separation on the Parenting stress and family functioning of

deploying mothers. Military Psychology, 6(2), 125–138.

https://doi.org/10.1207/s15327876mp0602_4

Litiloly, F., & Swastiningsih, N. (2014). Manajemen stress pada istri yang

mengalami long distance marriage. Jurnal Fakultas Psikologi, 2(2), 53-

61. https://media.neliti.com/media/publications/241800-manajemen-stres-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

103

pada-istri-yang-mengalam-221a9ede.pdf

Marnocha, S. (2012). Military wives’ transition and coping: Deployment and the

return home. ISRN Nursing 798342, 2012, 1–8.

https://doi.org/10.5402/2012/798342

Maryam, S. (2017). Strategi coping: Teori dan sumberdayanya. JURKAM: Jurnal

Konseling Andi Matappa, 1(2), 101-107.

https://doi.org/10.31100/jurkam.v1i2.12

Prakash, J., Bavdekar, R., & Joshi, S. (2011). The woes of waiting wives:

Psychosocial battle at homefront. Medical Journal Armed Forces India,

67(1), 58–63. https://doi.org/10.1016/s0377-1237(11)80016-x

Rachmawati, D., & Mastuti, E. (2013). Perbedaan tingkat kepuasan perkawinan

ditinjau dari tingkat penyesuaian perkawinan pada istri BRIGIF 1

MARINIR TNI -AL yang menjalani long distance marriage. Jurnal

Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 2(1), 1-8.

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/Dwi%20Rachmawati_110810051_ringk

asan.pdf

Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (1998). Health psychology : Biopsychosocial

Interactions (3th

ed.). Wiley.

Sari, D., & Wulandari, D. (2015). Resiliensi diri dalam menghadapi tekanan

kehidupan (studi pada istri anggota TNI Angkatan Darat). PSYCHO

IDEA, 13(1), 12-19.

http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/PSYCHOIDEA/article/view/157

9

Setyawan, F. (2017, May 17). Empat prajurit TNI tewas saat latihan tempur di

natuna. CNN Indonesia.

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170517194113-20-

215575/empat-prajurit-tni-tewas-saat-latihan-tempur-di-natuna.

Shin, J., Nhan, N. V., Crittenden, K. S., Hong, H. T. D., Flory, M., & Ladinsky, J.

(2006). Parenting stress of mothers and fathers of young children with

cognitive delays in Vietnam. Journal of Intellectual Disability Research,

50(10), 748–760. https://doi.org/10.1111/j.1365-2788.2006.00840.x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

104

Slamet, S., & Markam, S. (2003). Pengantar psikologi klinis. UI-Press.

Supatmi, I., & Masykur, A. M. (2020). “Ketika berjauhan adalah sebuah pilihan”

Studi fenomenologi pengalaman istri pelaut yang menjalani pernikahan

jarak jauh (long distance marriage). Empati, 7(1), 288–294.

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20221/19074

Supratiknya, A. (2007). Kiat merujuk sumber acuan dalam dalam penulisan karya

ilmiah. Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi penelitian kuantitatif & kualitatif dalam

psikologi. Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2020). Debriefing dalam penelitian psikologi (Manuskrip tidak

diterbitkan). Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma

Thoits, P. A. (1995a). Stress, coping, and social support processes: where are we?

what next? Journal of Health and Social Behavior, 35, 53-79.

https://doi.org/10.2307/2626957

Wheeler, A. R., & Torres Stone, R. A. (2009). Exploring stress and coping

strategies among national guard spouses during times of deployment: A

research note. Armed Forces & Society, 36(3), 545–557.

https://doi.org/10.1177/0095327x09344066

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

105

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

106

Lampiran A.

Informed Consent

Saya menyatakan bersedia berpartisipasi sebagai subjek dalam penelitian

yang dilakukan oleh Yosefa Supiyati dari Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta. Saya paham bahwa penelitian ini bertujuan memperoleh informasi

tentang pengalaman saat ditinggal suami bertugas. Saya adalah salah satu dari (6)

orang yang akan dilibatkan sebagai subjek dalam penelitian ini.

1 Partisipasi saya dalam penelitian ini bersifat suka rela. Saya paham bahwa

sebagai subjek saya tidak akan memperoleh imbalan materi. Saya bisa

membatalkan dan tidak melanjutkan partisipasi saya sebagai subjek tanpa

sanksi apa pun. Jika saya memutuskan membatalkan dan tidak melanjutkan

partisipasi saya sebagai subjek, tidak seorang pun akan tahu selain (para)

peneliti.

2 Saya paham bahwa apa yang akan saya lakukan dalam penelitian ini penting

dan mungkin menarik. Namun bila ternyata saya merasa tidak nyaman

melakukannya maka saya berhak menolak memberikan jawaban atau

melakukan tugas yang diminta.

3 Saya paham bahwa partisipasi yang dibutuhkan dari saya adalah menjalani

wawancara yang diselenggarakan oleh peneliti dari Universitas Sanata

Dharma. Kegiatan tersebut membutuhkan waktu selama 60-90 menit. Para

peneliti mungkin akan membuat catatan-catatan, membuat rekaman audio-

video saat kegiatan berlangsung dan melakukan tanya-jawab pada akhir

kegiatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

107

4 Saya paham bahwa para peneliti tidak akan menyebutkan nama saya dalam

laporan yang disusun berdasarkan informasi yang diperoleh dari penelitian ini,

dan bahwa kerahasiaan saya sebagai subjek dalam penelitian ini dijamin

sepenuhnya. Data dan informasi lain yang diperoleh dari penelitian ini hanya

akan digunakan untuk kepentingan ilmiah yang menjamin kerahasiaan individu

dan institusi yang menjadi sumbernya.

5 Saya paham bahwa pimpinan, dosen atau pihak lain di Universitas Sanata

Dharma tidak akan pernah mengetahui jawaban atau hasil pengerjaan tugas

saya dalam penelitian ini. Dengan demikian saya tidak akan pernah mengalami

akibat negatif apa pun dari apa yang saya katakan atau lakukan dalam

penelitian ini.

6 Saya telah membaca dan memahami penjelasan yang diberikan kepada saya.

Saya telah memperoleh jawaban yang memuaskan terhadap semua pertanyaan

saya, dan secara suka rela saya menyatakan sepakat berpartisipasi sebagai

subjek dalam penelitian ini.

7 Saya telah memperoleh salinan Kesepakatan Partisipasi Penelitian ini.

Yogyakarta,

Mengetahui,

(Yosefa Supiyati) (ITN1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

108

Lampiran B.

Form Debriefing

Terima kasih atas peran serta Anda sebagai partisipan dalam penelitian tentang

Pengalaman Stress dan Coping Pada Istri TNI-AD Saat ditinggal Suami

Bertugas Penelitian ini bertujuan mengungkap Pengalaman Stress dan coping

yang digunakan.

Sekali lagi, terima kasih atas peran serta Anda dalam penelitian ini. Jika

Anda mengenal teman atau kenalan yang mungkin juga layak terpilih sebagai

partisipan dalam penelitian ini, saya mohon Anda tidak membicarakan penelitian

ini dengan mereka sampai sesudah mereka memperoleh kesempatan untuk

berperan serta sebagai partisipan. Jika mereka tahu sebelumnya tentang

pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam penelitian ini, hal itu bisa

menjadikan hasil-hasil penelitian ini tidak valid. Saya akan sangat menghargai

kerjasama Anda terkait hal ini.

Jika ada hal-hal yang ingin Anda tanyakan tentang penelitian ini, silakan

Anda kemukakan sekarang juga atau silahkan menghubungi Pembimbing saya

Prof. A. Supratiknya, Ph.D.melalui [email protected]. Jika

kemudian Anda mengalami kecemasan atau ketidaknyamanan akibat peran serta

Anda dalam penelitian ini, silakan menghubungi saya Yosefa Supiyati melalui

081217036969, atau Pembimbing saya melalui [email protected].

Saya juga memberikan alamat layanan konseling yang bisa Anda manfaatkan

P2TKP yang ada di Fakultas Psikologi Kampus III Universitas Sanata Dharma,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: STRESS DAN COPING PADA ISTRI TNI-AD SAAT DITINGGAL SUAMI BERTUGAS · 2021. 1. 7. · Pada emotional focused, coping istri TNI-AD yang ditinggal tugas menggunakan accepting responsibility

109

Krodan, Maguwoharjo, kec. Depok, Sleman, Yogyakarta, seandainya Anda

mengalami kecemasan atau ketidaknyamanan akibat peran serta Anda dalam

penelitian ini.

Sekali lagi, terima kasih atas peran serta Anda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI