116
i STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH WARMINDO WALA WELEU BERDASARKAN ANALISIS SWOT (Kasus Jalan Kledokan III Caturtunggal, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Alexander Christian Agnefa 11 1334 041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

i

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL

MENENGAH WARMINDO WALA WELEU BERDASARKAN

ANALISIS SWOT

(Kasus Jalan Kledokan III Caturtunggal, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan EkonomiBidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Alexander Christian Agnefa11 1334 041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk keluarga besar Semarang dan KuninganKeluarga Mbah Kuat dan Keluarga Abah Akrim

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterkuUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

v

MOTTO

Jadilah Garam Dan Terang Dunia( Matius 5:13-15)

Terjadilah Padaku Menurut Perkataan-Mu( Lukas 1:38 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Juni 2018

Penulis

Alexander Christian Agnefa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUANPUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Alexander Christian AgnefaNomor Mahasiswa : 111334041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada PerpustakaanUniversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAHWARMINDO WALA WELEU BERDASARKAN ANALISIS SWOT

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikankepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalandata, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet ataumedia lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari sayamaupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama sayasebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,Pada tanggal 11 Juni 2018

Yang menyatakan,

( Alexander Christian Agnefa )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

viii

ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAHWARMINDO WALA WELEU BERDASARKAN ANALISIS SWOTKasus Jalan Kledokan III Caturtunggal, Depok, Sleman, Daerah Istimewa

Yogyakarta

Alexander Christian AgnefaUniversitas Sanata Dharma

2017

Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) strategi pengembanganpermodalan bagi UMKM Warmindo Wala Weleu berdasarkan analisis SWOT, (2)strategi pengembangan pemasaran bagi UMKM Warmindo Wala Weleuberdasarkan analisis SWOT.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Survei pada pemilikdan karyawan sebanyak 4 orang pada bulan Desember 2016. Data dikumpulkandengan wawancara dan kuesioner yang kemudian diolah berdasarkan analisisSWOT.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) strategi pengembangan usaha yangdapat dilakukan Warmindo Wala Weleu adalah Strategi Kekuatan – Peluang (S –O), (2) strategi pengembangan permodalan adalah menerapkan prinsip dasarakuntansi dalam pengelolaan dana, (3) strategi pengembangan pemasaran adalahmelakukan promosi produk dari Warmindo Wala Weleu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT STRATEGY FOR MICRO BUSINESS WARMINDOWALA WELEU BASED ON SWOT ANALYSIS

A Case Study at Kledokan III Street, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta

Alexander Christian AgnefaUniversitas Sanata Dharma

2017

The purposes of this reseach are to know about : (1) development strategy ofcapital for Micro Business Warmindo Wala Weleu based on SWOT analysis. (2)development strategy of marketing for Micro Business Warmindo Wala Weleubased on SWOT analysis.

This research is a kind of quantitative descriptive research. Data taken fromthe owner and also from the four employees. This research was carried out inDecember 2016. Data were gathered by interview and the questionnaires whichwere processed by SWOT analysis.

The result of this research shows that : (1) development business strategy forWarmindo Wala Weleu is in strength – opportunity (S – O) strategy principle, (2)strategy of capital development applied accounting basic principle, (3) marketingdeelopment strategy is carrying out by promoting products from Warmindo WalaWeleu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah Warmindo Wala

Weleu Analisis SWOT”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Untuk

itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang selalu menyertai kehidupan penulis melalui berkat

dan kuasaNya.

2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Ignatius Bondan Suratno S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Agustinus Heri Nugroho S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang

bersedia meluangkan waktu, tenaga, pikiran, untuk memberikan bimbingan,

perhatian, masukan, yang sangat berharga dengan penuh kesabaran sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xi

5. Saudara Tatang Patrik Yohanes Talarmin yang berkontibusi besar dalam

terwujudnya Warmindo Wala Weleu dan sahabat setia dalam situasi segala

lingkungan pergaulan dan pergumulan masalah selama berjuang di tengah

Kota Yogyakarta sebagai anak rantau Kuningan.

6. Ayu dan Marcel Karyawan sekaligus Sahabat perjuangan Warmindo Wala

Weleu.

7. Seluruh dosen dan staf sekretariat Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan pengarahan untuk

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

8. Responden yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna

melengkapi data yang penulis perlukan.

9. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung melalui doa, kasih sayang,

semangat, nasihat untuk selalu sabar dan bersyukur dalam melakukan segala

hal.

10. Kedua adikku Edward dan Damian tersayang, kakak angkatku dari SMA

Stefanus Chandra.

11. Mikail Adi V, Bayu Wiratmoko, David Christo Hutapea, Abednego, serta

teman-teman SMA yang selalu mendukung melalui semangat, dan doa.

12. Fransisca Ayu Gayatri yang selama ini selalu mendampingi dalam

penyelesaian skripsi ini, dengan memberikan support, semangat, dan doanya.

13. Ayu, Ali, Gius, Hosse, Boy, Albet, Japri, Cahyo dan Frans atas kontribusi ide

serta motivasi dalam menyelesaikan skripsi maupun patner in crime selama

di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xii

14. Untuk sahabat-sahabatku dan adik-adik angkatku dari SMA SEDES

SAPIENTIAE angkatan tahun kelulusan 2011, 2012 dan 2013 atas dinamika

persaudaraan maupun sahabat satu lingkungan pergaulan selama di

Yogyakarta.

15. Kawan-kawan satu rumah kost mulai dari Gowok sampai Wisma Ardissal

atas canda tawa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

16. Kakek nenek semua, om, pakde, bulik, ua, mimih dan sepupu yang selalu

memberikan dukungan, doa dan semangat.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang

memberikan bantuan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun bagi penulis agar dapat belajar lebih baik lagi untuk ke depannya dan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan semua pihak yang

membutuhkan.

Yogyakarta, 11 Juni 2018Penulis

Alexander Christian Agnefa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

HALAMAN PERSEMBAHAN iv

HALAMAN MOTTO v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii

ABSTRAK viii

ABSTRACT ix

KATA PENGANTAR x

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR GAMBAR xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Batasan Masalah 8

C. Rumusan Masalah 8

D. Tujuan Penelitian 8

E. Manfaat Penelitian 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xiv

BAB II KAJIAN TEORI 10

A. Strategi 10

1. Definisi Strategi 10

2. Perumusan Strategi 11

3. Tingkatan Strategi 12

4. Jenis-Jenis Strategi 13

B. Pengembangan 15

C. Usaha 16

D. Pengembangan Usaha 17

1. Definisi Pengembangan Usaha 17

2. Unsur Pengembangan Usaha 18

3. Tingkatan Pengembangan Usaha 19

4. Masalah-Masalah Pengembangan Usaha 20

E. Usaha Mikro 24

F. Analisis SWOT 25

G. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Dengan Analisis SWOT 27

H. Warmindo 30

I. Penelitian Sebelumnya 31

J. Modal 32

K. Pemasaran 34

J. Kerangka Berpikir 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42

A. Pendekatan Penelitian 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xv

B. Jenis Penelitian 42

C. Variabel Penelitian 43

D. Teknik Pengumpulan Data 43

E. Narasumber Penelitian 44

F. Teknik Analisis Data 44

G. Tahapan Analisis SWOT 45

H. Operasional Variabel 45

I. Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal 46

J. Penyusunan Kuesioner 46

K. Penentuan Responden Pengisian Kuesioner 47

L. Analisis Data 47

M.Pembatasan Masalah 53

BAB IV GAMBARAN UMUM WARMINDO WALA WELEU 54

A. Gambaran Umum Warmindo Wala Weleu 54

1. Sejarah Warmindo Wala Weleu 54

2. Letak dan Luas Warmindo Wala Weleu 56

3. Menu, Resep dan Harga Produk Warmindo Wala Weleu 56

4. Jam Beroperasi Warmindo Wala Weleu 58

5. Fasilitas Warmindo Wala Weleu 59

6. Struktur Organisasi 62

7. Segmentasi Pasar Warmindo Wala Weleu 62

BAB V PEMBAHASAN 63

A. Hasil Analisis SWOT 63

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xvi

B. Strategi Pengembangan UMKM Warmindo Wala Weleu 75

C. Data Tambahan Dari Pemilik Warmindo Wala Weleu 77

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 80

A. Kesimpulan 80

B. Saran 81

C. Keterbatasan Penelitian 82

DAFTAR PUSTAKA 83

LAMPIRAN 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sumbangan UMKM periode 2010-2013 2

Tabel 1.2 Faktor internal dan eksternal selama prasurvey 6

Tabel 3.1 Kisi-kisi Pemasaran dan Permodalan 46

Tabel 5.1 Elemen Faktor Internal Warmindo Wala Weleu 64

Tabel 5.2 Elemen Faktor Eksternal Warmindo Wala Weleu 64

Tabel 5.3 Perumusan Internal dan Eksternal Tambahan 65

Tabel 5.4 Faktor Kekuatan dan Kelemahan Warmindo Wala Weleu 66

Tabel 5.5 Faktor Peluang dan Ancaman Warmindo Wala Weleu 67

Tabel 5.6 Internal Strategy Factor Analysis System (IFAS) 68

Tabel 5.7 Eksternal Strategy Factor Analysis System (EFAS) 69

Tabel 5.8 Matriks Interaksi Faktor Internal dan Eksternal 71

Tabel 5.9 Matriks Interaksi IFAS-EFAS SWOT 72

Tabel 5.10 Pembobotan Hasil Kuesioner SWOT 74

Tabel 5.11 Urutan Alternatif Strategi SWOT 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Langkah-langkah analsis SWOT 41

Gambar 4.1 Struktur organisasi Warmindo Wala Weleu 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner 86

Lampiran II Data Responden 90

Lampiran III Hasil Instrumen Pemasaran 92

Lampitan IV Hasil Instrumen Permodalan 94

Lampiran V Data Kuesioner Tambahan 96

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi menimbulkan persaingan pelaku usaha yang ketat.

Segala bentuk usaha yang ingin bertahan dan berkembang memerlukan

strategi managemen secara efisien dan efektif. Bentuk usaha apapun pasti

memiliki kelebihan dan kelemahan, baik disadari atau tidak oleh pelaku

usaha. Namun pada dasarnya, pelaku usaha ingin memanfaatkan kelebihan

usahanya dan meminimalis kelemahan. Bentuk pemanfaatan dalam usaha

dinamakan strategi (Agyris, 1985). Strategi merupakan respon secara terus

menerus terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kelemahan internal

yang dapat mempengaruhi organisasi (Rangkuti, 1997:4).

Strategi tidak terlepas dari analisis manajemen yang melekat pada

bidang usaha atau organisasi. Analisis usaha bersinggungan dengan aspek-

aspek managemen. Kadarman bersama Jusuf mengartikan managemen

sebagai rentetan langkah terpadu untuk mengembangkan suatu usaha atau

organisasi sebagai sistem bersifat dinamis dan teknis. Menurut Rangkuti

(2007) di dalam managemen terdapat sistem pengembangan, pengawasan

dan pengendalian yang berdampak baik bagi perintis usaha maupun usaha

sedang beroperasi agar mampu bersaing, bertahan dan berkembang dengan

strategi yang telah dirumuskan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

2

Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) salah satu bagian penting

dari perekonomian suatu daerah maupun negara. Peran penting UMKM

telah mendorong negara Indonesia untuk terus berupaya mengembangan

UMKM. Walaupun kecil dalam skala jumlah pekerja, aset dan pendapatan,

namun dengan jumlahnya yang besar dapat menunjang perekonomian.

Perkembangan dan timbal balik UMKM terhadap negara menunjukkan

peningkatan yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan data BPS di bawah

ini:

Tabel 1.1

Sumbangan UMKM periode 2010-2013

No Indikator Satuan 2010 20111 Jumlah UMKM Unit 53.823.732 55.206.4442 Pertumbuhan UMKM Persen 2,01 2,573 Jumlah Tenaga Kerja UMKM Orang 99.401.775 101.772.4584 Pertumbuhan Tenaga Kerja UMKM Persen 3,32 2,335 Sumbangan PDB UMKM Rp. Miliar 1.282.571,80 1.369.326,006 Pertumbuhan Sumbangan PDB Pesen 5,77 6,767 Nilai Ekspor UMKM Rp. Miliar 175.894,89 187.441,828 Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM Persen 8,41 6,56

No Indikator Satuan 2012 20131 Jumlah UMKM Unit 56.534.592 57.895.7212 Pertumbuhan UMKM Persen 2,41 2,413 Jumlah Tenaga Kerja UMKM Orang 107.657.509 114.144.0824 Pertumbuhan Tenaga Kerja UMKM Persen 5,83 6,035 Sumbangan PDB UMKM Rp. Miliar 1.451.460,20 1.536.918,806 Pertumbuhan Sumbangan PDB Pesen 6,00 5,897 Nilai Ekspor UMKM Rp. Miliar 166.626,50 182.112,708 Pertumbuhan Nilai Ekspor UMKM Persen -11,10 9,29

Sumber : Data BPS tahun 2010-2013

Berdasarkan data pada tabel di atas pertumbuhan PDB UMKM tahun

2010 sebanyak 5,77% dan tahun 2013 meningkat menjadi 5,89%,

sedangkan pertumbuhan ekspor meningkat 9,29%. Data tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

3

menunjukkan bahwa UMKM semakin berkembang dalam perekonomian

nasional.

UMKM yang cukup berperan dalam pertumbuhan perekonomian

daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah UMKM Warung Makan

Indomie (Warmindo). Salah satu UMKM Warmindo ini terletak di

Kelurahan Caturtunggal, Depok, Sleman yakni Warmindo Wala Weleu.

Penduduk Kelurahan Caturtunggal mayoritas merupakan penduduk domisili

sementara, karena di huni oleh mahasiswa dari berbagai wilayah di

Indonesia, sedangkan mata pencarian penduduk aslinya pegawai swasta,

PNS dan petani.

Berdasarkan prasurvey lapangan, Warmindo Wala Weleu merupakan

UMKM yang bergerak di bidang kuliner. Di mana komoditas utamanya

makanan dan minuman cepat saji, seperti produk mie instan Indomie,

sedangkan produk minumannya Good Day, Torabika dan Nutrisari. Produk-

produk tersebut banyak diminati lantaran enak, murah dan cepat saji. Selain

itu kelebihan produk-produk tersebut adalah pilihan rasa yang beragam

sesuai selera konsumen. Bagi kalangan mahasiswa, rasa enak dan harga

murah merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, hadirnya UMKM

Warmindo Wala Weleu di Kelurahan Caturtunggal membantu para

mahasiswa menghemat pengeluaran uang saku yang terbatas. Aspek lain

UMKM Warmindo Wala Weleu adalah syarat modal yang tidak tinggi dan

tidak memerlukan keahlian khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

4

Hasil wawancara dengan pemilik Warmindo Wala Weleu menutur

bahwa Wala Weleu mengalami titik statis dari berbagai faktor. Salah satu

faktor adalah harga bahan-bahan baku seperti bawang, ikan dan telur

melesat naik lantaran stok di Pasar Caturtunggal terbatas pada tahun 2016.

Kelangkaan itu menyebabkan pendapatan yang tidak sesuai dengan

pengeluaran. Pasalnya, harga jual di Warmindo Wala Weleu tidak bisa

diubah berdasarkan keputusan pemilik Warmindo Wala Weleu secara

sepihak. Permasalahan lain, rendahnya pengembangan produk, peralatan

masak dan fasilitas warung.

Solusi mengatasi permasalahan adalah penambahan alat dapur, namun

hal ini tidak terrealisasi karena keterbatasan modal. Permodalan merupakan

kendala yang tidak hanya dialami Warmindo Wala Weleu, tetapi pengusaha

kecil lainnya. Syarat-syarat UMKM dalam peminjaman modal merupakan

kendala tersendiri bagi pengusaha kecil. Keterbatasan modal berdampak

pada peralatan masak Warmindo Wala Weleu yang masih menggunakan

alat dapur rumahan. Hal ini dapat dilihat dalam pembuatan produk

makanan, bila dibandingkan dengan tempat makan lain yang sudah

menggunakan teknologi terbaru dapat mengurangi waktu pembuatan dengan

rasa yang sama. Kesulitan lain adalah tidak dapat menyediakan mesin

pendingin untuk menyimpan bumbu masak dan bahan lain yang mudah

busuk agar mengurangi biaya harian.

Faktor lain yang menghambat perkembangan Warmindo Wala Weleu

adalah persaingan usaha yang semakin padat di lingkungan Kledokan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

5

Selama prasurvey terdapat 2 warung makan besar dan 3 WARMINDO

selain Warmindo Wala Weleu yang berdiri sepanjang Jalan Kledokan 3.

Kondisi lingkungan yang bersaing secara aktif tersebut menimbulkan

kesulitan sendiri dalam memperkenalkan Warmindo Wala Weleu pada

masyarakat di lingkungan Kledokan.

Selama prasurvei dikemukakan pula oleh pemilik Warmindo Wala

Weleu bahwa terdapat rencana membuka usahanya untuk beroperasi selama

24 jam. Pemilik menuturkan bahwa terdapat banyak mahasiswa yang dalam

pengamatannya masih aktif beraktivitas hingga larut malam. Menurut beliau

alasan mahasiswa masih aktif hingga larut malam adalah sedang

mengerjakan tugas dari dosen masing-masing universitas, menonton

pertandingan bola, menikmati kuliner yogyakarta di malam hari, bermain

bersama rekan-rekannya dan beberapa kegiatan lainnya. Terbayangkan oleh

pemilik para mahasiswa yang tinggal di kost daerah Kledokan enggan

masak untuk makan atau minum, sehingga ketika tengah malam akan

memutuskan keluar mencari warung terdekat dari tempat para mahasiswa

tinggal. Namun rencana tersebut menjadi hambatan bila mengingat kesulitan

memperoleh sumber daya manusia (SDM) merupakan kendala sendiri untuk

mewujudkan rencananya tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

6

Berdasarkan data di atas, peneliti meringkas dalam bentuk tabel untuk

mempermudah pemahaman mengenai rincian data selama prasurvey.

Berikut rincian data pada Warmindo Wala Weleu dalam tabel SWOT

sederhana:

Tabel 1.2

Faktor internal dan eksternal selama prasurvey

No. Keterangan Indikator

1. Faktor Eksternal:

a. Peluang

1) Luasnya pasar di Kledokan.

2) Konsumsi dan daya beli masyarakat yang

terus meningkat.

3) Harga bahan baku relatif murah.

4) Ekspetasi pemilik terhadap organisasi tinggi.

5) Produk serupa di UMKM lain di sekitar

Kledokan selisih lebih mahal.

b. Ancaman

1) Tingginya kompetisi usaha daerah

Kledokan.

2) Penyediaan dana dalam waktu dekat tidak

memungkinkan.

2 Faktor Internal:

a. Kekuatan

1) Biaya modal rendah.

2) Biaya produksi rendah.

3) Sarana serta prasarana fisik diperoleh mudah

dan murah.

4) Karyawan berusia muda yang potensial

untuk dikembangkan.

5) Upah karyawan tidak tinggi.

6) Lokasi bidang usaha strategis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

7

7) Bidang usaha Warmindo menjadi pilihan

utama masyarakat terutama mahasiswa

untuk makan dan minum di Yogyakarta.

b. Kelemahan

1) Belum lengkapnya susunan standar

operasional produk.

2) Kompetensi karyawan dalam mengelola

dana tergolong rendah.

3) Belum memiliki sistem pengelolaan resiko

yang handal.

4) UMKM Warung pemilik belum begitu

dikenal oleh pasar.

Berdasarkan uraian di atas peneliti menarik 4 faktor secara garis besar

yang mempengaruhi kelangsungan usaha Warmindo Wala Weleu, yaitu:

SDA, SDM, modal dan pemasaran. Maka dari itu peneliti ingin menguji

lebih lanjut mengenai keempat faktor tersebut dalam kaitannya dengan

perumusan strategi pengembangan bagi UMK Warmindo Wala Weleu.

Kebutuhan kebijakan perihal strategi pengembangan oleh pemilik

UMKM Warmindo Wala Weleu mendorong peneliti untuk meneliti lebih

lanjut demi mempertahankan dan mengembangkan Warmindo Wala Weleu

dan usaha sejenis lainnya. Proses mengidentifikasi serta analisis

karakteristik Warmindo Wala Weleu menggunakan teori SWOT. Analisis

dari teori SWOT tersebut akan menjelaskan informasi yang dapat

memberikan arah bagi UMKM dalam mencapai tujuan usahanya dengan

memberikan indikasi tantangan usahanya dan meminimalkan resiko untuk

memenuhi kebutuhan pendapatan yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

8

B. Batasan Masalah

Dalam proses penelitian ini ditemukan banyak aspek yang dapat

dianalisis. Aspek-aspek tersebut adalah produk, SDM, pelayanan konsumen,

persepsi pelanggan terhadap UMKM, permodalan serta pemasaran.

Peneliti memilih aspek permodalan serta pemasaran sebagai fokus

penelitian untuk dianalisis dengan teori SWOT.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan dalam latar belakang, maka

rumusan masalah yang disusun dalam penelitian ini adalah:

1. Apa strategi pengembangan permodalan dalam UMKM Warmindo Wala

Weleu berdasarkan analisis SWOT?

2. Apa strategi pengembangan pemasaran dalam UMKM Warmindo Wala

Weleu berdasarkan analisis SWOT?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan

penelitian yang hendak dicapai adalah:

1. Untuk mengetahui strategi pengembangan permodalan bagi UMKM

Warmindo Wala Weleu berdasarkan analisis SWOT.

2. Untuk mengetahui strategi pengembangan pemasaran bagi UMKM

Warmindo Wala Weleu berdasarkan analisis SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

9

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Pemilik UMKM Warmindo Wala Weleu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau masukan

dalam menentukan strategi pengembangan UMKM Warmindo Wala

Weleu untuk mencapai tujuan usahanya.

2. Pengusaha UMKM Warmindo

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau masukan

bagi pengusaha UMKM Warmindo dalam mempertahankan dan

mengembangkan usahanya.

3. Pemerintah Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran dan masukan

untuk pengambilan kebijakan mengenai UMKM Warmindo dan

sejenisnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mengembangkan

UMKM di lingkungan Kelurahan Kledokan dan seluruh masyarakat

Daerah Istimewa Yogyakarta.

4. Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi,

pembanding dan pengembangan bagi peneliti selanjutnya yang

melakukan riset mengenai UMKM.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

10

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Strategi

1. Definisi Strategi

Secara Etimologi, Strategi berasal dari turunan kata dalam Bahasa

Yunani yaitu Strategos yang berarti ‘Komandan Militer’ pada zaman

demokrasi Athena. Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan

militer saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang berbeda

seperti strategi bisnis, olahraga, ekonomi, pemasaran, perdagangan,

manajemen strategi dan sebagainya. Berikut beberapa pengertian strategi

menurut para ahli:

Menurut Craig dan Grant (1996), strategi adalah penetapan sasaran dan

tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan serta alokasi

sumber daya yang diperlukan untuk mencapai.

Menurut Freddy Rangkuti (2006 :183) strategi merupakan alat untuk

mencapai tujuan.

Menurut David (2001) strategi adalah cara untuk mencapai tujuan

jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis,

diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi

karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

11

Definisi strategi menurut para ahli di atas dapat disimpulkan secara

garis besar bahwa strategi didefinisikan sebagai teknik untuk mendapatkan

kesuksesan dalam pencapaian tujuan suatu organisasi atau usaha.

2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke

depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi,

menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang

strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan

customer value terbaik (Hitt, dkk 1997:15). Beberapa langkah yang perlu

dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:

a. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di

masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang

dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.

b. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur

kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi

oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.

c. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari

strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

d. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif

strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dan

kondisi eksternal yang dihadapi. Memilih strategi yang paling sesuai

untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang. (Hariadi,

2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

12

3. Tingkatan Strategi

Merujuk pada pandangan Higgins (1985) dan Schendel dan Charles

Hofer menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut

Master Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business

strategy dan functional strategy.

a. Enterprise Strategy

Strategi ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi

mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok

yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Dalam

masyarakat yang tidak terkendali itu terdapat pemerintahan dan berbagai

kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik dan

kelompok sosial lainnya. Maka dalam strategi enterprise terlihat relasi

antara organisasi dan masyarakat luar sejauh interaksi itu akan dilakukan

sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga

menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha

untuk memberi pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan

masyarakat.

b. Corporate Strategy

Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi sehingga sering disebut

Grand Strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi.

c. Business Strategy

Strategi pada tingkat ini menjelaskan cara merebut pasar di tengah

masyarakat. cara menempatkan organisasi dalam prioritas konsumen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

13

Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh keuntungan-

keuntungan strategi yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya

organisasi ke tingkat yang lebih baik.

d. Fungsional Strategy

Strategi ini merupakan strategi pendukung dan penunjang suksesnya

strategi lain. Ada tiga jenis strategi fungsional yaitu:

(1) Strategi fungsional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang

memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi

yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran,

sumber daya, penelitian dan pengembangan.

(2) Strategi functional manajemen yang mencakup fungsi-fungsi

manajemen yaitu planning, organizing, implementating, controlling,

staffing, leading, motivating, communicating, decision making,

representing, dan integrating.

(3) Strategi isu strategik yang fungsi utamanya ialah mengontrol

lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun

situasi yang belum diketahui atau statis.

4. Jenis-Jenis Strategi

Berikut pilihan strategi yang dapat digunakan sesuai situasi yang

dihadapi organisasi:

a. Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal kadang

semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

14

memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para distributor,

pemasok, dan atau pesaing.

b. Strategi Intensif

Penetrasi pasar dan pengembangan produk disebut sebagai strategi

intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha intensif demi posisi

persaingan perusahaan dengan produk yang ada.

c. Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi

konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa

baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik.

Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan

yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau

jasa baru yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

d. Strategi Defensif

Selain strategi integrative, intensif, dan diversifikasi, organisasi juga

dapat menjalankan strategi defensif. Strategi defensif merupakan pilihan

perusahaan dalam hal rasionalisasi biaya, divestasi, atau likuidasi.

e. Strategi Umum Michael Porter

Menurut Porter ada tiga landasan strategi yang dapat membantu

organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya,

diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum.

Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar

dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

15

perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat

produk dan menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan

ditujukan kepada konsumen yang relatif tidak terlalu peduli terhadap

perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa

yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

B. Pengembangan

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata pengembangan

mengartikan proses, cara, perbuatan mengembangkan. Kata

mengembangkan sendiri memiliki arti memajukan atau meluaskan usaha

dagang dan sebagainya. Berikut definisi pengembangan menurut para ahli dan

undang-undang:

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002,

pengembangan adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan yang telah

terbukti kebenarannya untuk meningkatkan fungsi, manfaat dan aplikasi

ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada atau menghasilkan

teknologi baru.

Menurut Seels & Richey (Alim Sumarno, 2012) pengembangan berarti

proses menterjemahkan atau menjabarkan spesifikasi rancangan ke dalam

bentuk fisik. pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk

berdasarkan temuan dari uji lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

16

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan

adalah proses atau cara untuk meningkatkan kualitas produk atau usaha ke arah

lebih baik untuk tujuan tertentu.

C. Usaha

Secara umum usaha merupakan setiap aktivitas yang dilakukan manusia

untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Jika diartikan secara khusus, istilah

usaha dapat diartikan ke dalam banyak makna dan sangat bergantung dengan di

mana istilah usaha ini digunakan. Contoh di bidang ekonomi, kata usaha

biasanya identik dengan aktivitas bisnis. Menurut KBBI, usaha adalah kegiatan

dengan mengerahkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu tujuan.

Usaha atau organisasi menurut ilmu ekonomi diartikan oleh beberapa ahli

diantaranya:

1. J. R. Schermehorn

Organisasi adalah sekumpulan oeang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama.

2. Dwight Waldo

Organisasi adalah struktur antar hubungan pribadi yang berdasarkan

wewenang formal dan kebiasaan di dalam suatu system administrasi.

3. Harold Kontz & Doonell

Organisasi adalah hubungan struktural dengan mana sesuatu perusahaan

dipersatukan dalam rangka kerja dan kinerja perseorangan dikoordinasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

17

Uraian definisi usaha atau organisasi di atas dapat disimpulkan bahwa

usaha merupakan unit bisnis yang melakukan kegiatan ekonomi secara

masif demi mencapai tujuan organisasi.

D. Pengembangan Usaha

1. Definisi Pengembangan Usaha

Pengembangan suatu usaha adalah tanggung jawab dari setiap

pengusaha atau wirausaha yang membutuhkan pandangan kedepan,

motivasi dan kreativitas (Anoraga, 2007:66). Jika hal tersebut dapat

dilakukan oleh setiap wirausaha, maka besarlah harapan untuk dapat

menjadikan usaha yang semula kecil menjadi skala menengah bahkan

menjadi sebuah usaha besar. Berikut definisi pengembangan usaha menurut

para ahli lainnya:

Menurut Brown dan Petrelo (Sugiono 2004:20) pengembangan usaha

adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan

masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka lembaga

usaha akan meningkat pula demi memenuhi kebutuhan tersebut.

Menurut Steinford (Haris 2012) pengembangan usaha adalah kegiatan

milik badan usaha atau perseorangan yang menyediakan barang atau jasa

yang diperlukan konsumen. Kegiatan tersebut beroperasi dengan memiliki

badan hukum atau tidak memiliki badan hukum.

Berdasarkan definisi ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

definisi pengembangan usaha adalah kegiatan mengembangkan produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

18

barang atau jasa yang bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen dan

eksistensi organisasi terhadap persaingan bisnis.

2. Unsur Pengembangan Usaha

Menurut Freddy Rangkuti terdapat 2 unsur dalam pengembangan usaha

yaitu:

a. Unsur dari dalam organisasi atau faktor internal yakni:

(1) Terdapat niat dari pengusaha untuk mengembangkan usahanya

menjadi lebih besar.

(2) Mengetahui teknik memproduksi barang seperti jumlah barang yang

harus di produksi, cata yang efektif untuk mengembangkan produk

dan sebagainya.

(3) Menyusun anggaran yang bertujuan menghitung pemasukan dan

pengeluaran produk.

b. Unsur dari luar organisasi atau faktor eksternal yakni:

(1) Mengikuti perkembangan informasi dari luar organisasi.

(2) Tidak mengandalkan dana pinjaman dari luar

(3) Mengetahui lingkungan sekitar yang baik untuk mendirikan usaha.

(4) Harga dan kualitas produk sejenis.

(5) Diferensiasi produk.

(6) Peluang usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

19

3. Tingkatan Pengembangan Usaha

Tingkatan dalam pengembangan usaha yakni:

a. Tingkat Produk

Tingkat produk memfokuskan perusahaan dalam pengembangan

produk atau menciptakan produk baru.

b. Tingkat Komersial

Bentuk pengembangan usaha di tingkat komersial berarti prospeksi

murni et Dur. Hal ini berarti fokus berburu pelanggan baru dan

memposisikan perusahaan di segmen pasar yang baru. Sebagai contoh,

perusahaan dapat terdiri dari agen seperti; distributor, pemegang lisensi,

franchisee, atau cabang nasional atau internasional.

c. Tingkat Korporasi.

Situasi ketika perusahaan harus memutuskan diantara pilihan

membuat atau membeli kompetensi organisasi tertentu dan menentukan

untuk memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan maka inilah

pengembangan tingkat korporasi. Pengembangan ini berfokus di luar

daripada produk maupun komersial tingkat tetapi pada korporasi

tingkatan usaha.

d. Tingkat keamanan dalam proses penjualan barang

Pengembangan tingkat ini menggunakan cara menjual produk

dengan harga yang terjangkau dan memiliki kualitas yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

20

4. Masalah-masalah dalam suatu Pengembangan Usaha

Adapun analisa masalahnya yakni:

a. Faktor kurangnya permodalan

Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk

mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan dikarenakan

pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan

atau perusahaan yang sifatnya tertutup dan mengandalkan modal dari si

pemilik yang jumlahnya terbatas. Sedangkan modal pinjaman dari bank

atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara

administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.

b. Kesulitan dalam pemasaran produk

Kesulitan memasarkan produk dapat berakibat berlebihnya

penyimpanan produk di gudang. Hal ini berakibat pada pendapatan bagi

unit usaha.

c. Persaingan usaha yang semakin ketat

Persaingan usaha yang semakin ketat mendesak para pengusaha

bersaing dengan pengusaha lainnya. Hal ini apabila tidak diantisipasi

maka pengusaha yang kalah bersaing akan mengalami gagal produk.

d. Kesulitan bahan baku

Kesulitan dalam bahan baku adalah faktor yang sangat vital dalam

proses pengembangan usaha . Jika tidak ada bahan baku maka akan

dipastikan secara perusahaan tidak bisa melakukan kegitan usahanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

21

e. Kurangnya keahlian teknis dan tenaga ahli

Suatu unit usaha membutuhkan tim kerja dan spesialisasi untuk

mengembangkan perusahaannya. Maka diperlukan investasi dalam

penerimaan tenaga ahli dan pengembangan sumber daya manusia.

f. Pemasaran

Pemasaran mencakup analisis dalam memasarkan produk di dalam

maupun di luar negeri. Sebagai berikut merupakan contoh aspek

pemasaran (segmentasi) yakni permintaan produk, penempatan unit

usaha, potensi pasar, tata cara memasarkan produk serta tender pekerjaan

utamanya pada usaha jasa.

g. Bahan Baku

Persediaan bahan baku kurang memadai dan berfluktuasi adanya

kebijakan ekspor dan impor yang berubah-ubah, pembeli besar yang

menguasai bahan baku, pengusaha besar enggan membuat kontrak

dengan pengusaha kecil

h. Teknologi

Tenaga kerja terampil sulit diperoleh dan dipertahankan karena

lembaga pendidikan dan pelatihan kurang dapat menghasilkan tenaga

terampil yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha kecil.

i. Manajemen

Pola manajemen yang sesuai dengan kebutuhan dan tahap

perkembangan usaha sulit diterapkan karena pengetahuan dan skill

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

22

pengusaha kecil relatif rendah. Akibatnya, pengusaha kecil belum

mampu menyusun strategi bisnis yang tepat.

j. Birokrasi

Perizinan tidak transparan, mahal, berbelit-belit, diskriminatif, lama

dan tidak pasti, serta terjadi tumpang tindih vertikal (antara pusat daerah)

dan horizontal (antar instansi daerah). Penegakan dan pelaksanaan

hukum dan berbagai ketentuan masih kurang serta cenderung kurang

tegas. Pengusaha kecil dan asosiasi usaha kecil kurang dilibatkan dalam

perumusan kebijakan tentang usaha kecil.

k. Infrastruktur

Masalah terkait infrastruktur yakni: Listrik, air dan telepon bertarif

mahal dan sering menghadapi gangguan serta pelayanan petugas yang

kurang baik. Terbatasnya prasarana yang dibutuhkan seperti jalan, listrik,

telepon, air, serta fasilitas penanganan limbah dan gangguan.

l. Kemitraan

Kemitraan antara usaha kecil dan usaha menengah dalam pemasaran

dan sistem pembayaran, baik produk maupun bahan baku, dirasakan

belum bermanfaat.

m. Pengembangan Produk

Kebanyakan kegagalan pengusaha adalah membuat produk yang

tidak dibutuhkan masyarakat atau salah langkah dalam menentukan

strategi pengembangan produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

23

n. Memetakan Kompetisi

Poltak (2012) menyarankan agar setiap calon pengusaha untuk

melakukan riset SWOT (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman)

dan terus mengawasi para pesaing. Penyusunan rencana sangat penting

bila kompetisi terus terjadi.

o. Permintaan

Poltak (2012) mencontohkan Wal-Mart yang memposisikan untuk

pelanggan kelas bawah dengan menyediakan barang-barang generik dan

dengan harga paling murah. Positioning ini membuat permintaan Wal-

Mart menjadi elastis.

p. Harga

Penentuan harga merupakan hal yang paling sulit ditentukan oleh

seorang yang baru terjun dalam dunia bisnis. Hal ini dikarenakan harga

perlu menyesuaikan situasi perekonomian atau berinovasi dengan

menciptakan produk baru yang terjangkau.

q. Siklus Penjualan

Seorang pengusaha pemula harus memperhatikan siklus penjualan

produknya, kertahanan produk lama atau tidak. Unit usaha juga harus

memperhatikan lamanya suatu produk di pasaran dengan terus berinovasi

mengeluarkan produk-produk baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

24

r. Pengelola berbeda dalam usaha

Hal ini dicontohkan jika dalam usaha bersama dan antar pengelola

membuat fungsi dan hak dalam menjalankan roda usaha, mudah

ditemukan berbeda pandangan dalam mengambil keputusan.

s. Persediaan

Dalam usaha perdagangan eceran atau grosir jika membeli stok yang

lokasinya jauh dari tempat usaha dapat terjadi keterlambatan dan

mengakibatkan stok kurang lengkap dan dapat menghambat pemasukan.

t. Biaya Awal

Biaya awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan

perputaran awal. Hal ini bisa diartikan bahwa belum ada strategi

keuangan dalam pengertian improvisasi anggaran dan belanja.

E. Usaha Mikro

Secara umum usaha mikro didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi rakyat

yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil

penjualan tahunan serta kepemilikan. Menurut Bank Dunia, usaha mikro

merupakan model usaha terkecil. Amerika dan eropa mendefinisikan usaha

mikro sebagai usaha dengan jumlah pekerja di bawah 10 orang. Berikut

definisi usaha mikro menurut undang-undang, badan pemerintah dan para ahli:

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2008 menetapkan

definisi tentang usaha mikro, kecil, dan menengan. Definisi usaha mikro dalam

ketetapan undang-undang tersebut adalah usaha produktif milik perorangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

25

yang memenuhi kriteria kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 atau

memiliki hasil penjualan salam setahun paling banyak Rp300.000.000,00.

Menurut Kementrian Menteri Negara Koperasi dan UMKM, usaha kecil

termasuk usaha mikro adalah entitas usaha yang memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp200.000.000,00 tidak termasuk tanah dan bangunan

berdirinya usaha kecil. Hasil penjualan kriteria usaha kecil dalam setahun

paling banyak Rp1.000.000,00.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), definisi UMKM berdasarkan

kuantitas tenaga kerja adalah entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja

sebanyak kurang dari 5 orang. Termasuk anggota keluarga yang tidak dibayar.

Menurut Bank Indonesia usaha mikro (SK. Direktur BI

No.31/24//Kep/DER tanggal 5 Mei 1998). Usaha yang dijalankan oleh rakyat

miskin atau mendekati miskin. Dimiliki oleh keluarga sumber daya lokal dan

teknologi sederhana.

Berdasarkan definisi usaha mikro di atas, dapat disimpulkan bahwa usaha

mikro adalah rintisan usaha yang didirikan dengan modal rendah dan pendiri

usaha dapat merangkap sebagai karyawan dalam usaha tersebut.

F. Analisis SWOT

Definisi Analisis SWOT Menurut Freddy Rangkuti (2009:18) adalah

proses identifikasi berbagai faktor secara sistematis guna menentukan rumusan

yang tepat dan melakukan strategi perusahaan yang terbaik. Analisis ini

berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan

peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

26

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan

keputusan strategis perusahaan selalu berkaitan erat dengan pengembangan

misi, visi, tujuan, strategi serta kebijakan perusahaan. Oleh karenanya

perencanaan yang strategis sangat memerlukan analisa-analisa dari masing

masing SWOT di lingkungan perusahaan saat ini.

Menurut Gitosudarmo (2001: 115) Kata SWOT merupakan pendekatan

dari Strenghts, Weakness, Opportunity, and Threats, yang dapat diterjemahkan

menjadi : Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman. Dalam metode atau

pendekatan ini harus ditentukan mengenai kekuatan yang perusahaan miliki,

kelemahan yang melekat pada perusahaan, kesempatan yang terbuka bagi

perusahaan dan mampu mengetahui ancaman, gangguan, hambatan serta

tantangan (AGHT) yang dihadapi perusahaan.

Pengertian Analisis SWOT Menurut Jogiyanto (2005:46) SWOT sangat

diperlukan dalam menilai kekuatan-kekuatan maupun kelemahan-kelemahan

dari sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan serta menilai

kesempatan-kesempatan eksternal maupun tantangan-tantangan yang dihadapi.

Berdasarkan teori para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa analisis

SWOT adalah analisis dari kekuatan, kelemahan, kesempatan serta ancaman

perusahaan berdasarkan factor internal dan eksternal perusahaan. Berikut

definisi faktor-faktor dalam SWOT.

1. Faktor berupa kekuatan

faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk

satuan-satuan bisnis didalamnya adalah antara lain kompetisi khusus yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

27

terdapat dalam organisasi yang dilihat pada keunggulan unit usaha di

pasaran. Asumsi demikian dikarenakan satuan bisnis memilki sumber

keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih kuat

dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan

direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

2. Faktor kelemahan

Faktor kelemahan yang dimaksud yakni keterbatasan atau kekurangan

dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang

serius bagi penampilan kinerja organisasi yang tidak memuaskan.

3. Faktor peluang

Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi

lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.

4. Faktor ancaman

Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu

faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis.

Faktor ini jika tidak diatasi akan menjadi bahaya bagi satuan bisnis yang

bersangkutan di masa sekarang maupun dimasa depan.

G. Strategi Pengembangan Usaha Mikro Dengan Analisis SWOT

Unit usaha yang menghasilkan berbagai jenis produk akan bersaing di

berbagai tingkatan bisnis atau pasar. Dengan demikian, strategi bisnisnya dapat

ditekankan pada Strategic Business Units (SBU). Pada prinsipnya SBU

memiliki karakteristik sebagai berikut (Hall, 1978: Abell dan Hammond,

1979):

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

28

1. Memiliki misi dan strategi.

2. Menghasilkan produk atau jasa yang berkaitan misi dan strategi.

3. Menghasilkan produk atau jasa secara spesifik.

4. Bersaing dengan pesaing yang telah diketahui dengan jelas.

Konsep srategi mulai berkembang dari sekedar alat untuk mencapai tujuan

(Chandler) kemudian berkembang menjadi alat bersaing (Porter Learned,

Christensen) dan selanjutnya menjadi tindakan dinamis untuk menjadi respon

terhadap kekuatan-kekuatan internal dan eksternal (Mintzberg, Steiner), sampai

menjadi alat untuk memberikan motivasi kepada stakeholder agar perusahaan

dapat memberikan kontribusi secara maksimal. Seiring berjalannya waktu

konsep strategi berubah menjadi pemahaman keinginan konsumen di masa

yang akan datang dengan memperhatikan konsep dan pengembangan

perencanaan strategis untuk merebut peluang dengan pesaing dalam kompetisi

pasar.

Berdasarkan konsep di atas dapat diidentifikasikan berbagai aspek dalam

konsep strategi. Aspek-aspek tersebut merupakan bagian dari Kekuatan,

kelemahan, peluang serta ancaman (SWOT) dalam suatu unit bisnis. Sehingga

memerlukan analisis yang tepat untuk menentukan formula strategi yang akan

diterapkan pada unit bisnis. Analisis SWOT sebagai alat identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis

SWOT dapat dijadikan sebagai acuan alat perumusan strategi perusahaan.

Berikut matriks SWOT yang menggambarkan secara jelas faktor internal dan

eksternal sebagai alternatif perumusan strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

29

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O)

Strategi SO

Daftar kekuatan

untuk meraih

keuntungan dari

peluang perusahaan.

Strategi WO

Daftar untuk memperkecil

kelemahan dengan

memanfaatkan keuntungan

dari peluang yang ada.

Ancaman (T)

Strategi ST

Daftar kekuatan

untuk menghindari

ancaman.

Strategi WT

Daftar untuk memperkecil

kelemahan dan menghindari

ancaman.

Berdasarkan Matriks SWOT diatas maka didapatkan 4 langkah strategi

pengembangan yaitu sebagai berikut :

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan

untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi ST

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan

untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

F. Internal

F. Eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

30

3. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan

untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang

eksternal.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi

WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari

ancaman eksternal.

Dari keempat langkah strategi tersebut dengan perhitungan analisis

SWOT yang ada, dapat ditemukan satu atau dua dari keempat pilihan diatas

sebagai strategi yang sesuai dengan kondisi perusahaan.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi

pengembangan usaha usaha mikro dapat didapat setelah melalui proses

analisis SWOT dengan output pilihan antara SO, ST, WO dan atau WT.

H. Wamindo

Warmindo merupakan singkatan dari Warung Makan Indomie.

Warmindo sebelumnya dikenal oleh masyarakat sebagai warung burjo (bubur

kacang hijau) yang pada awalnya hanya sebuah warung yang menyediakan

menu makanan bubur kacang ijo dan ketan hitamnya dicampur dengan

santan. Namun saat ini, warung burjo tidaklah selalu identik dengan produk

kacang hijau. Berikut definisi Warmindo:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

31

Menurut Rusli Warmindo adalah warung makan yang menjual olahan

produk berbahan dasar utama mie instan merk Indomie yang telah

disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.

Wisnu berpendapat bahwa Warmindo ialah warung makan dengan menu

sederhana, harga terjangkau dan bentuk tempat sederhana yang fokus pada

konsumen dari klangan menengah ke bawah.

Dyah mengartikan Warmindo sebagai usaha mikro yang bergerak di

bidang olahan produk mie maupun minuman instan dan menunjuk keluarga

atau kerabat sebagai karyawan. Umumnya Warmindo melekat sebagai usaha

yang dirintis dan dioperasikan oleh orang Jawa Barat.

Berdasarkan definisi diatas, Warmindo dapat disimpulkan sebagai usaha

mikro atau kecil yang bergerak dalam bidang olahan mie instan dan

menembus konsumen kalangan menengah ke bawah.

I. Penelitian Sebelumnya

Berdasarkan penelitian sebelumnya dalam kasus strategi pengembangan

industri Batik Tulis Lasem (Tahwin & Mahmudi 2013:67), strategi

pengembangan industri Batik Tulis Lasem digunakan sebagai upaya

mewujudkan agar industri Batik Tulis Lasem menjadi kegiatan ekonomi yang

memiliki nilai tambah dan berdaya saing tinggi, tidak hanya memiliki

keunggulan komparatif melainkan juga keunggulan kompetitif sehingga

mampu menembus pasar ekspor. Rumusan strategi pengembangan didasarkan

kombinasi strategi matrik SWOT adalah strategi SO, yaitu menggunakan

kekuatan (Strength) yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang (opportunity)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

32

yang ada. Implementasi strategi ini adalah mengembangkan jaringan

pemasaran dengan memanfaatkan networking serta mengembangkan quality

control dan meningkatkan produktifitas dengan memanfaatkan teknologi

modern.

Mengutip skripsi dari Anggreini (2016) yang berjudul Strategi

Pengembangan Usaha Kecil Menengan Sektor Industri Kerajinan Batu Bata

Berdasarkan Analisis SWOT di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul,

Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk mengembangan sumber daya

manusia, teknologi, pemasaran dam permodalan industri batu bata piyungan.

Hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa strategi yang efektif berdasarkan

kombinasi matrik SWOT adalah bertahan (WT). Industri kerajinan batu bata

perlu menciptakan inovasi produk, penambahan jenis produk agar memiliki

daya tarik yang tinggi dan mengadakan kerja sama dengan pedagang lain di

luar wilayah piyungan agar proses distribusi lebih luas.

J. Modal

1. Definisi Modal

Berikut modal menurut para ahli:

a. Prof. Bakker

Menurut Prof. Bakker, modal dapat diartikan sebagai barang –

barang konkret yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang

ada dalam neraca bagian debit, maupun berupa daya beli atau pun nilai

tukar barang – barang yang tercatat di neraca bagian kredit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

33

b. Lawrence J. Gitman

Menurut Lawrence J. Gitman, pengertian modal adalah pinjaman

jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan, atau pun setiap hal yang

ada di bagian kanan neraca perusahaan selain kewajiban saat ini.

c. Bambang Riyanto

Menurut Bambang Riyanto, modal merupakan hasil produksi yang

digunakan kembali untuk memproduksi lebih lanjut. Dalam

perkembangannya, kemudian modal ditekankan pada nilai, daya beli,

atau pun kekuasaan menggunakan yang ada dalam barang – barang

modal.

2. Jenis – jenis Modal Perusahaan

a. Pinjaman

Pengertian modal pinjaman merupakan setiap modal yang didapatkan

dari hasil pinjaman kepada pihak luar perusahaan. Beberapa contoh modal

pinjaman adalah modal yang didapatkan dari penerbitan obligasi, modal

yang didapatkan dari pinjaman kepada kreditur, dan modal dagang.

b. Modal Sendiri

Modal sendiri merupakan setiap modal yang berasal dari modal

sendiri. Secara umum, modal sendiri dapat disamakan dengan modal

internal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

34

3. Biaya Operasional

Sudarsono dan Edillius (2001: 201) biaya operasional adalah biaya

operasi yang dikeluarkan untuk operasional usaha sebuah perusahaan.

Biaya operasional dikelompokkan menjadi:

a. Biaya tetap yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran volume

kegiatan tertentu.

b. Biaya variabel yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume dan frekuensi kegiatan.

K. Pemasaran

1. Definisi Pemasaran

Berikut definisi pemasaran menurut para ahli:

Menurut Hasan (2013:4), pemasaran adalah proses mengidentifikasi,

menciptakan dan mengkomunikasikan nilai, serta memelihara hubungan

yang memuaskan pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan

perusahaan. “Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan

pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan

mendapatkan laba”. (Swastha dan Irawan, 2008:5)

Menurut Boyd, dkk (2000:4), “Pemasaran adalah suatu proses yang

melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan

perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

pertukaran dengan pihak lain”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

35

Menurut Downey (2002:3), ”Pemasaran didefenisikan sebagai telaah

terhadap aliran produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui

pedagang perantara sampai ke tangan konsumen”.

2. Unsur Pemasaran

Menurut Mc. Daniel Dkk (2001:56) dalam pemasaran terdapat 4 unsur

penting yakni:

a. Product (produk)

Produk merupakan kombinasi barang dan jasa yang di tawarkan

perusahaan kepada pasar sasaran. Produk tidak hanya meliputi unit

fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, dan pelayanan purna

jual.

b. Price (harga)

Harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk

mendapatkan suatu produk. Harga bukan saja suatu komponen bagi

perusahaan untuk mengembalikan modalnya. Tetapi juga untuk

mendapatkan keuntungan dan menentukan kelangsungan hidup

perusahaan.

c. Place (Tempat )

Tempat menunjukan berbagai kegiatan yang di lakukan perusahaan

untuk menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi

perusahaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

36

d. Promotion (Promosi)

Promosi adalah kegiatan yang menghasilkan informasi,

membujuk, atau mengingatkan konsumen akan manfaat dari suatu

produk tujuan dari melakukan kegiatan promosi adalah:

1) memperkenalkan produk baru kepada masyarakat.

2) Memperpanjang masa kedewasaan produk.

3) Menjaga stabilitas prusahaan dari kemungkinan persaingan.

4) Mendorong penjualan produk.

L. Kerangka Berpikir

Kondisi awal Warmindo Wala Weleu ditemukan 2 faktor utama

permasalahan. Pertama, faktor pemasaran yaitu belum lengkapnya susunan

standar operasional produk dalam Warmindo Wala Weleu dan unit usaha

Warmindo Wala Weleu belum begitu dikenal oleh lingkungan berdirinya

Warmindo Wala Weleu. Kedua, faktor permodalan dalam hal ini ketersediaan

dana untuk mengembangkan produk dan pemasaran Warmindo Wala Weleu

relatif minim serta tidak memungkinkan diperoleh dalam waktu dekat.

Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang menjadi peluang serta

kekuatan yang ditemukan pada Warmindo Wala Weleu. Faktor utama dalam

peluang tersebut adalah harga bahan baku yang murah dan konsumsi daya

beli masyarakat yang terus meningkat. Selanjutnya faktor utama dari

kekuatan adalah biaya modal dan produksi rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

37

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan dalam bentuk

tabel analisis SWOT sebagai berikut.

No. Keterangan Indikator

1. Faktor Eksternal:

d. Peluang

1) Luasnya pasar di Kledokan.

2) Konsumsi dan daya beli masyarakat yang terus

meningkat.

3) Harga bahan baku relatif murah.

4) Ekspetasi pemilik terhadap organisasi tinggi.

5) Produk serupa di UMKM lain di sekitar Kledokan

selisih lebih mahal.

e. Ancaman

1) Tingginya kompetisi usaha daerah Kledokan.

2) Penyediaan dana dalam waktu dekat tidak

memungkinkan.

2 Faktor Internal:

a. Kekuatan

1) Biaya modal rendah.

2) Biaya produksi rendah.

3) Sarana serta prasarana fisik diperoleh mudah dan

murah.

4) Karyawan berusia muda yang potensial untuk

dikembangkan.

5) Upah karyawan tidak tinggi.

6) Lokasi bidang usaha strategis.

7) Bidang usaha Warmindo menjadi pilihan utama

masyarakat terutama mahasiswa untuk makan dan

minum di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

38

b. Kelemahan:

1) Belum lengkapnya susunan standar operasional

produk.

2) Kompetensi karyawan dalam mengelola dana

tergolong rendah.

3) Belum memiliki sistem pengelolaan resiko yang

handal.

4) UMKM Warung pemilik belum begitu dikenal

oleh pasar.

4 unsur utama dalam menganalisis SWOT Warmindo Wala Weleu telah

terpenuhi sehingga tahap selanjutnya akan diidentifikasi dalam matriks

SWOT yang nantinya diharapkan akan mendapatkan strategi yang sesuai

untuk diterapkan pada Warmindo Wala Weleu. Berikut matriks analisis

SWOT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

39

Kekuatan1. Biaya modal renzzzdah.2. Biaya produksi rendah.3. Sarana serta prasarana fisik diperoleh mudah dan murah.4. Karyawan berusia muda yang potensial untuk

dikembangkan.5. Upah karyawan tidak tinggi.6. Lokasi bidang usaha strategis.7. Bidang usaha Warmindo menjadi pilihan utama

masyarakat terutama mahasiswa untuk makan danminum di Yogyakarta.

Kelemahan1. Belum lengkapnya susunan strandar

prosedur operasional.2. Kompetensi karyawan dalam mengelola

dana tergolong rendah.3. Belum memiliki sistem pengelolaan resiko

yang handal.4. UMKM Warung pemilik belum dikenal oleh

pasar.

Peluang

1. Luasnya pasar diKledokan.

2. Konsumsi dan daya belimasyarakat yang terusmeningkat.

3. Harga bahan baku relatifmurah.

4. Ekspetasi pemilikterhadap organisasi tinggi.

5. Produk serupa di UMKMlain di sekitar Kledokanselisih lebih mahal.

Strategi SO1. Meningkatkan inovasi produk. (S2-S4-S7-O2-O3)

Strategi WO1. Memberikan promo produk yang bertujuan

untuk meningkatkan penjualan danmengenalkan Warmindo Wala Weleu. (S2-S4-S7-02-03)

Faktor Internal

Faktor Ekternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

40

Kekuatan1. Biaya modal rendah.2. Biaya produksi rendah.3. Sarana serta prasarana fisik diperoleh mudah dan

murah.4. Karyawan berusia muda yang potensial untuk

dikembangkan.5. Upah karyawan tidak tinggi.6. Lokasi bidang usaha strategis.7. Bidang usaha Warmindo menjadi pilihan utama

masyarakat terutama mahasiswa untuk makan danminum di Yogyakarta.

Kelemahan1. Belum lengkapnya susunan strandar

prosedur operasional.2. Kompetensi karyawan dalam mengelola

dana tergolong rendah.3. Belum memiliki sistem pengelolaan resiko

yang handal.4. UMKM Warung pemilik belum dikenal

oleh pasar.

Ancaman

1. Tingginya kompetisiusaha daerah Kledokan.

2. Penyediaan dana daripihak luar dalam waktudekat tidakmemungkinkan.

Strategi ST1. Menciptakan dan menjual produk baru di lingkungan

kledokan. (S1-S2-S6-T1)

Strategi WT1. Meminimalisir adanya memorial produk.2. Mengelola pengeluaran untuk menstabilkan

biaya tetap. (W1-W4-T1)

Faktor Internal

Faktor Ekternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

41

Berdasarkan pemaparan di atas berikut langkah-langkah analisis SWOT

terhadap Warmindo Wala Weleu dalam bentuk bagan.

Gambar 2.1

Bagan langkah-langkah analisis SWOT

Kondisi Awal

Tindakan

Pemasaran sertapermodalan kurang

meuaskan bagipemilik

Analisis SWOT

Peningkatanpemasaran serta

permodalan denganstrategi WT(Defensif)

Kondisi Akhir

Kesimpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus

(observational case studies) dengan pendekatan kuantitatif yang memadukan input

data kualitatif dan kuantitatif sekaligus (mix method). Karena pada penelitian ini,

penulis beranjak dari studi kasus yang menghasilkan input data kualitatif (persepsi

manusia) dengan bantuan kuesioner. Namun dalam analisisnya, data kualitatif

tersebut akan diolah menjadi data kuantitatif dengan menggunakan analisis SWOT

yang kemudian hasil analisisnya disimpulkan kembali melalui penjabaran hasil

analisis yang berbentuk kualitatif.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode yang meneliti

mengenai status dan obyek tertentu, kondisi tertentu, sistem pemikiran atau suatu

kejadian tertentu pada saat sekarang. Tujuannya adalah untuk membuat deskripsi

atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-

sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Metode deskriptif digunakan

untuk mengkaji sesuatu seperti apa adanya (variabel tunggal) atau pola hubungan

(korelasional) antara dua variable atau lebih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

43

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian dapat dibedakan menjadi (Sugiono, 2011: 39)

1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah permodalan dan pemasaran.

2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu :

1. Studi Kepustakaan, bertujuan untuk merumuskan konsep dan teori landasan

penelitian, melalui penelaahan berbagai literatur, buku, naskah ilmiah, laporan

penelitian, dokumen, yang berkaitan dengan pengembangan UMKM.

2. Observasi atau penelitian lapangan, yaitu teknik pengumpulan data melalui

pengamatan secara langsung pada obyek penelitian. Teknik observasi bertujuan

untuk mengamati suatu fenomena sosial sekaligus melakukan pengumpulan

data serta mengamati keseluruhan gejala-gejala atau fenomena yang terjadi.

Terdapat beberapa variabel penelitian yang berkenaan dengan observasi ini,

yakni berkaitan dengan strategi pengembangan permodalan dan strategi

pengembangan pemasaran UMKM Wala Weleu.

3. Wawancara, bertujuan untuk mendapatkan informasi secara langsung yang

dapat menjelaskan atau menjawab permasalahan penelitian yang bersangkutan

secara obyektif. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan terhadap pe,ilik

Warmindo Wala Weleu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

44

4. Kuesioner, yakni berupa daftar pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian yang harus dijawab dan diisi oleh responden sebagai sampel yang

terpilih. Responden dalam penelitian ini yakni Pemilik Warmindo Wala Weleu

dan karyawan.

E. Narasumber Penelitian

Narasumber untuk analisis perumusan model melalui metode SWOT ini

direncanakan sebanyak 4 orang. Pemilihan narasumber ditentukan secara sengaja

(purposive) berdasarkan tingkat kepentingannya terhadap permasalahan yang

diteliti serta pengetahuan dan pengalamannya terhadap permasalahan. Karena

tujuan penelitian adalah menggali informasi mengenai strategi pengembangan

permodalan dan strategi pengembangan pemasaran. Dengan demikian, responden

ditunjuk berdasarkan keahliannya. Adapun kriteria dari responden tersebut adalah

pemilik Warmindo Wala Weleu.

F. Teknik Analisis Data

Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini menggunakan

metode analisis SWOT. Penggunaan analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis

faktor-faktor internal pihak pengusaha dalam mengembangkan usahanya sehingga

diketahui apa saja faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan. Disamping

menganalisis faktor internal juga dilakukan analisis faktor-faktor eksternal untuk

mengetahui peluang dan ancaman yang dihadapi dalam rangka meningkatkan daya

saing kawasan industri kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

45

Berdasarkan dari hasil analisis SWOT, diperoleh alternatif-alternatif

kebijakan terpilih dan kemudian dilanjutkan analisisnya untuk menentukan

pemilihan prioritas kebijakan, karena tidak semua hasil alternatif analisis SWOT

dapat di lakukan secara simultan, hal ini dikarenakan adanya berbagai

keterbatasan.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden terpilih untuk digunakan dalam analisis SWOT. Data sekunder

diperoleh dari BPS, hasil riset akademis, pengusaha, dan instansi lain yang relevan

yang digunakan sebagai data pendukung.

G. Tahapan Analisis SWOT

Dalam melakukan analisis SWOT, tahapan kegiatan yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal.

2. Penyusunan kuesioner.

3. Penentuan responden dan pengisian kuesioner.

4. Analisis Data.

H. Operasional Variabel

Kisi-kisi disusun berdasarkan teori dari Freddy Rangkuti pada bukunya yang

berjudul “Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT”. Freddy Rangkuti

berpendapat bahwa dalam analisis SWOT memerlukan data faktor eksternal dan

internal. Dua faktor tersebut yang menjadi dasar dari penyusunan kisi-kisi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

46

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Pemasaran dan Permodalan

I. Identifikasi Faktor-Faktor Internal dan Eksternal

Kegiatan pertama yang dilakukan dalam analisis SWOT adalah identifikasi

faktor-faktor internal dan eksternal yang merupakan tahapan penting karena

merupakan dasar untuk kegiatan analisis selanjutnya. Kegiatan yang dilakukan

adalah merumuskan faktor-faktor internal dan eksternal, yang dalam penelitian ini

dilakukan melalui studi pustaka terhadap dokumen dan literatur terkait.

J. Penyusunan Kuesioner

Faktor-faktor internal dan eksternal yang telah dirumuskan, kemudian diminta

masukan dari narasumber yang diyakini menguasai permasalahan untuk

VariabelSub.

VariabelSub subvariabel

Sub sub subvariabel

IndikatorButirSoal

Pemasaran Place - - Place 1Promote Jenis Fisik

tradisional Digital 2,3digital

SWOTPemasaran

- - - SWOT 4,5,6

Modal Modal awal - - Modal awal 1Biayamodal awal

- - Biaya modalawal

2

Bahan baku - - Bahan baku 3Upah - - Upah 4Biayaoperasional

- - Biayaoperasional

5

PerolehanModal

- - PerolehanModal

6,7,8

SWOTPemasaran

- - - SWOT 7,8,9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

47

melakukan pengurangan, penambahan, maupun penajaman terhadap faktor-faktor

tersebut. Tahapan ini sangat penting untuk mendapatkan faktor-faktor internal dan

eksternal yang signifikan dalam rangka mencapai tujuan penelitian yaitu

pengembangan permodalan dan pemasaran usaha Warmindo Wala Weleu.

Untuk mengantisipasi adanya faktor-faktor penting lainnya yang belum

termasuk, maka dalam kuesioner diberi tempat kosong di urutan bawah, sehingga

responden dapat menambahkan faktor lainnya yang dianggap relevan dengan

permasalahan yang ada.

K. Penentuan Responden Pengisian Kuesioner

Setelah kuesioner selesai disusun, kuesioner diberikan kepada responden

yang dipilih berdasarkan faktor keterkaitan serta pemahaman terhadap masalah

yang diteliti (purposive sampling). Dalam penelitian ini, responden ditujukan

terhadap Pemilik Usaha Warmindo Wala Weleu dan karyawan.

Pemilihan kelompok tersebut sebagai responden adalah berdasarkan masalah

yang dilakukan dalam studi, sinergis dengan kepentingan atau tugas responden

baik langsung maupun tidak langsung serta asumsi bahwa responden dianggap

mengetahui permasalahan yang sedang dilakukan studi.

L. Analisis Data

Berdasarkan hasil kuesioner didapatkan persepsi ahli terhadap penilaian

indikator-indikator utama, yang terbagi ke dalam 2 bagian, yaitu : faktor internal

dan faktor eksternal pada Usaha Warmindo Wala Weleu. Berdasarkan hasil

penilaian faktor-faktor internal dan eksternal, selanjutnya dilakukan identifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

48

unsur-unsur yang dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, kesempatan dan

peluang dari stakeholder. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunity). Namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threat),

yang diharapkan mampu untuk menyeimbangkan antara kondisi internal yaitu :

kekuatan dan kelemahan dengan kondisi ekternal yaitu peluang dan ancaman

yang ada, kemudian diimplementasikan dalam matriks SWOT, untuk mendapatkan

strategi terbaik (the best strategy).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan visi, misi dan

tujuan, kondisi sekarang, kondisi yang akan datang, strategi dan kebijakan.

Dengan demikian, analisis kebijakan dapat dilakukan melalui faktor-faktor

strategis analisis SWOT.

Penilaian ahli dari faktor internal-eksternal tersebut akan menghasilkan

kelompok faktor-faktor : Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Kemudian

dilakukan analisis matriks SWOT, dengan melakukan interaksi merger

(penggabungan) dari kelompok faktor internal (Strength, Weakness), dengan

kelompok faktor eksternal (Opportunity, Threat).

Hasil kombinasi interaksi strategi : SO, WO, ST dan WT menunjukkan bahwa

4 strategi pilihan yang dapat ditempuh dalam melihat persepsi responden, terhadap

berbagai kemungkinan dalam pengambilan keputusan kebijakan yang dapat

dilakukan. Hasil interaksi antara strategi internal dan strategi eksternal dapat

menunjukkan strategi dominan terbaik untuk solusi yang dipilih sebagai strategi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

49

andalan. Dalam analisis matriks SWOT terjadi interaksi penggabungan dari

strategi yang meliputi kombinasi interaksi strategi internal-eksternal yang terdiri

dari:

1. Strategi SO (Strength-Opportunity), ciptakan strategi yang menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang.

2. Strategi ST (Strength-Threat), ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO (Weakness-Opportunity), ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk menciptakan peluang.

4. Strategi WT (Weakness-Threat), ciptakan strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk mengatasi ancaman.

Sebelum membuat matrik interaksi faktor strategi eksternal dan internal

(EFAS-IFAS). Tentukan terlebih dahulu faktor strategi eksternal dan internal

dengan cara sebagai berikut:

1. External Strategy Factor Analysis (EFAS)

EFAS matrik digunakan untuk menganalisis hal-hal yang menyangkut

persoalan ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum,

teknologi dan informasi tentang persaingan di pasar industri di mana

perusahaan berada. Tahap dalam mengembangkan EFAS matrik adalah

sebagai berikut:

a. Pembuatan faktor strategis lingkungan eksternal yang mencakup perihal:

peluang (opportunities) dan ancaman (threats).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

50

b. Penentuan bobot faktor strategis dengan skala mulai dari 0.0 (tidak

penting) sampai 1.0 (sangat penting). Bobot mengindikasikan tingkat

kepentingan faktor terhadap keberhasilan industri/perusahaan.

Memperkirakan bobot dapat ditentukan dengan konsensus kelompok atau

pendapat para ahli di bidang tersebut, atau yang lain. Total seluruh bobot

dari faktor strategis harus sama dengan satu.

c. Pemberian rating faktor strategis untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) dengan 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai

rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar

diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian

rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancaman sangat

besar ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya adalah sedikit

ratingnya 4.

d. Kalikan bobot dengan rating untuk memperoleh nilai faktor pembobotan.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0 (poor).

e. Jumlahkan nilai pembobotan pada kolom untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan utnuk membandingkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

51

perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang

sama.

2. Internal Strategy Factor Analysis (IFAS)

Langkah penyimpulan dalam mengelola lingkungan internal dapat

dipakai dalam menyusun IFAS matrik. Alat perumusan strategi ini

menyimpulkan dan mengevaluasikan kekuatan dan kelemahan yang besar

dalam daerah fungsional perusahaan dan juga memberikan suatu basis bagi

pengidentifikasian dan pengevaluasian hubungan di antara daerah-daerah

tersebut. Intuitive judgement sangat diperlukan dalam penggunaan IFAS

matrik ini. Tahap pengembangan IFAS matrik adalah sebagai berikut:

a. Pembuatan faktor strategis lingkungan internal yang mencakup perihal:

kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).

b. Penentuan bobot faktor strategis dengan skala mulai dari 0.0 (tidak

penting) dampai 1.0 (sangat penting), berdasarkan pengaruh faktorfaktor

tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1.0.

c. Pemberian rating faktor strategis untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) dengan 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang

bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai

mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya

dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

52

yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan

besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan perusahaan di bawah rata-rata industri nilainya

4.

d. Kalikan bobot dengan rating untuk memperoleh nilai faktor pembobotan.

Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang

nilainya bervariasi mulai dari 4.0 (outstanding) sampai dengan 1.0 (poor).

e. Jumlahkan nilai pembobotan pada kolom untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

internalnya. Total skor ini dapat digunakan utnuk membandingkan

perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industri yang

sama.

Untuk mengetahui posisi relatif kawasan dibandingkan dengan

kawasan lain yang juga menjual produk keripik di Kota Bandar Lampung,

maka perlu dilakukan analisis dengan menggunakan CP Matrik

(Competitive Profile Matrix). Bobot, rating dan nilai baik pada CP Matrik

maupun pada IFAS-EFAS matrik memiliki tujuan yang sama.

Perbedaannya, faktor strategis pada CP Matriks lebih luas, tidak mencakup

data yang spesifik dan actual, bahkan berfokus pada pengeluaran internal

yang berbeda pada IFAS matrik. Faktor strategis dalam CP Matrik juga

tidak dikelompokkan ke dalam kekuatan dan kelemahan seperti dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

53

IFAS matrik. Rating dan nilai bagi kawasan lain dapat dibandingkan

dengan kawasan yang diteliti. Nilai 1 pada rating diberikan jika kondisi

kawasan yang diteliti lemah dibandingkan kawasan lain, 2 = sedikit lemah,

3 = sedikit lebih kuat, 4 = paling kuat.

M. Pembatasan Masalah

Penelitian ini bersifat deskriptif dan ditujukan untuk merumuskan strategi

pengembangan permodalan dan pemasaran berdasarkan kondisi internal maupun

eksternal usaha yang bersangkutan. Hal ini dilakukan dengan cara pengumpulan

data yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan secara

kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mencari

alternatif model pengembangan usaha atau mengevaluasi suatu bentuk model

pengembangan usaha. Oleh karena itu, dalam analisis penelitiannya, digunakan

analisis SWOT.

Penggunaan analisis SWOT dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor

internal pihak pengusaha sehingga diketahui apa saja faktor yang menjadi

kekuatan dan kelemahan. Disamping menganalisis faktor internal juga dilakukan

analisis faktor-faktor eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang

dihadapi dalam rangka meningkatkan daya saing usaha tersebut. Berdasarkan dari

hasil analisis SWOT, diperoleh alternatif-alternatif kebijakan terpilih. Hal ini

karena beberapa alternatif terpilih yang dihasilkan melalui analisis SWOT, belum

tentu dapat dilakukan semuanya secara simultan karena berbagai keterbatasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

54

BAB IV

GAMBARAN UMUM WARMINDO WALA WELEU

A. Gambaran Umum Warmindo Wala Weleu

1. Sejarah Warmindo Wala Weleu

Warmindo Wala Weleu berdiri pada tanggal 22 Maret 2016 atas

gagasan dua mahasiswa asal Kuningan, Jawa Barat yang masih berstatus

aktif saat itu di salah satu perguruan tinggi Yogyakarta. Kedua mahasiswa

tersebut memiliki jiwa wirausaha yang tinggi sejak awal Tahun 2015 dan

bersepakat untuk memunculkan suatu gagasan usaha yang dapat di rintis

oleh keduanya. Pada awal kemunculan gagasan tersebut dikarenakan

desakan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memenuhi

keinginan keduanya untuk memperoleh pengalaman dalam berwirausaha.

Pemilik mengatakan bahwa Yogyakarta yang merupakan kota istimewa

di Pulau Jawa telah sukses mempengaruhi banyak masyarakat untuk

mengembangkan ide di segala bidang. Terdapat banyak peluang terbuka

bagi individu maupun kelompok untuk berkreasi dan berekspresi. Diantara

peluang-peluang tersebut akhirnya dimanfaatkan sebagian masyarakat

untuk berkreasi dengan mengembangkan bisnis kuliner dengan ide yang

baru dan unik bagi kalangan masyarakat Yogyakarta yang dinamis. Akan

tetapi keinginan yang datang dari masyarakat akan produk tersebut identik

dengan harga yang murah dan rasa yang nikmat. Faktor inilah yang

berpengaruh besar dalam mempertimbangkan usaha di Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

55

Harga yang murah dan rasa yang nikmat muncul karena Yogyakarta

memiliki populasi tinggi dalam jumlah mahasiswa sejak dahulu kala.

Mahasiswa yang berjumlah besar inilah yang akhirnya dijuluki banyak

orang bahwa Yogyakarta merupakan “Kota Pelajar”.

Pendiri Warmindo Wala Weleu yang juga berstatus mahasiswa,

berkeinginan besar untuk memanfaatkan peluang tersebut. Diskusi panjang

untuk menemukan bidang usaha yang cocok di Yogyakarta secara berlarut-

larut semakin terjebak dalam kebingungan. Berbagai usaha kuliner mulai

dari kafe, warung kopi, gerobak nasi goreng sampai angkringan telah

disinggahi sebagai referensi untuk mempertimbangkan usaha yang sesuai

dengan permintaan masyarakat Yogyakarta dan penganggaran modal yang

tersedia.

Pada suatu kesempatan, kedua mahasiswa tersebut mendatangi kerabat

yang juga datang dari Kuningan dan memiliki usaha di Kota Yogyakarta.

Kedatangan mereka ini bertujuan untuk sarapan serta mendiskusikan ide

mendirikan usaha pada kerabatnya tersebut. Akhirnya beliau memberikan

masukan untuk mendirikan usaha seperti dirinya yang mendirikan

Warmindo. Alasan utamanya dikarenakan Warmindo telah dikenal

masyarakat kota Yogyakarta terutama para mahasiswa. Warmindo telah

menjadi pilihan utama para mahasiswa untuk makan dan minum

dikarenakan harga yang murah serta rasa yang identik dengan cita rasa

masyaakat Jawa Barat. Gagasan tersebut diterima oleh keduanya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

56

tertarik untuk mendiskusikan langkah-langkah untuk memulai dan

perhitungan alokasi modal yang keduanya miliki.

Singkat cerita berdirilah Warmindo dengan nama Wala Weleu. Menurut

salah mereka, nama Wala Weleu tersirat makna yang dalam bagi para

pendiri. Hal ini dikarenakan Wala Weleu berasal dari daerah mereka yang

artinya eskspresi atau tingkah laku kebingungan. Bagi pendiri, Wala Weleu

merupakan proses dalam memulai sampai tahap mengembangkan usahanya

yang ketika itu tanpa pengalaman dalam memasak dan ilmu kuliner yang

pada akhirnya mau belajar serta mengembangkan diri demi pengalaman

yang berguna bagi diri sendiri maupun orang banyak.

2. Letak dan Luas Warmindo Wala Weleu

Warmindo Wala Weleu terletak di Jl. Kledokan III RT04/RW02

Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Luas usaha tersebut seluas 48

meter persegi dengan panjang 12 meter dan lebar 4 meter.

3. Menu, Resep dan Harga Produk Warmindo Wala Weleu

Menu yang menjadi andalan Warmindo Wala Weleu menurut pemilik

adalah Magelangan dan Mie Tek-Tek. Kedua produk tersebut dijual dengan

harga Rp10.000,00. Harga yang sama dengan perolehan produk akan

berbeda bila makan di tempat dan memilih yang disediakan dalam menu

Warmindo Wala Weleu yakni:

a. Paket Magelangan I

Magelangan + Es Teh= Rp10.000,00.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

57

b. Paket Mie Tek-Tek I

Mie Tek-Tek + Nasi setengah porsi + Es Teh= Rp10.000,00.

Kedua produk tersebut diminati konsumen karena harga murah serta

rasa yang nikmat dengan suguhan sesendok sambal khas yang racikannya

belum tersedia di usaha sejenis lainnya. Pemilik menuturkan bahwa yang

spesial dari produknya tersebut adalah bumbu masak hasil racikan pribadi

serta resep sambal hasil pengembangan terhadap selera pedas masyarakat

daerah-daerah di Indonesia.

Pemilik menuturkan bahwa hasil racikannya tersebut bukanlah rahasia

agar produknya tidak memiliki kompetitor. Bahkan beliau dengan senang

hati menginformasikan pada siapapun yang bertanya mengenai resepnya

tersebut. Beliaupun dengan senang hati membagikan resepnya tersebut pada

penelitian milik peneliti dan berharap dapat menjadi pertimbangan bagi

wirausaha baru untuk memulai usaha sejenis. Berikut resep bumbu

Magelangan maupun Mie Tek-Tek serta bumbu sambal versi pemilik yakni:

a. Resep bumbu Magelangan dan Mie Tek-Tek

1) 350 gram cabai keriting merah

2) 4 buah kemiri

3) 8 siung bawang merah

4) 10 siung bawang putih

5) 500 ml minyak goreng

Blender seluruh bahan tersebut sampai halus lalu masak dalam wajan

dengan api kecil sembari sampai warna kemerahan. Takaran bumbu satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

58

porsi Magelangan adalah 1 sendok makan dan 50 gram rebon (udang

kecil) sedangkan Mie Tek-Tek setengah sendok teh dan 30 gram rebon

(udang kecil).

b. Resep sambal Warmindo Wala Weleu

1) 120 gram cabai keriting merah

2) 250 gram cabai rawit

3) 4 buah kemiri

4) 10 siung bwang merah

5) 7 siung bawang putih

6) 500 ml minyak goreng

Blender kasar seluruh bahan tersebut lalu msak dalam wajan dengan

api kecil. Setelah itu masukkan bahan-bahan di bawah ini:

1) 65 gram gula merah

2) 3 helai daun jeruk

3) 2 keping terasi merk ABC

4) 4 helai daun salam

5) Sebatang daun sereh

6) 50 gram lengkuas

Setelah memasukkan bahan-bahan tersebut, aduk sampai sambal

terlihat sedikit mengendap memisah di bawah minyak.

4. Jam Beroperasi Warmindo Wala Weleu

Warmindo Wala Weleu beroperasi setiap hari dalam seminggu kecuali

terdapat tanggal merah hari raya besar maka akan di liburkan. Sehari-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

59

harinya usaha tersebut konsisten mulai beroperasi Pukul 10.00 WIB

sampai Pukul 02.00 dini hari.

5. Fasilitas Warmindo Wala Weleu

Berikut fasilitas-fasilitas yang disediakan dan dapat dimanfaatkan oleh

konsumen pada Warmindo Wala Weleu yakni:

a. WiFi gratis

Para konsumen dapat memanfaatkan internet gratis dengan

kecepatan 32 Mbps sampai 64 Mbps yang disediakan Warmindo Wala

Weleu untuk mengerjakan tugas pribadi, bermain permainan online,

memperoleh informasi dari media online dan sebagainya. Alat

pemancar sinyal internet yang digunakan Warmindo Wala Weleu

adalah Mifi yang di produksi oleh Smartfren tipe M2Y keluaran Tahun

2016 dan telah mengadopsi teknologi 4G sebagai jaringan sinyal terkuat

serta kecepatan unduhan internet tercepat yang sesuai untuk wilayah

Kota Yogyakarta. Meskipun alat tersebut terlihat mewah namun pada

faktanya alat tersebut di dapat oleh kedua pendiri dengan harga murah

dan layak digunakan bagi usaha kecil seperti halnya Warmindo Wala

Weleu.

b. Full Musik

Kedua pendiri meyakini bahwa alunan musik tertentu dapat

menimbulkan rasa nyaman serta kesenangan sendiri bagi konsumen.

Sebagai bentuk sederhana dari ekspresi musik tersebut, tercetuslah ide

menyediakan speaker bass sederhana untuk mewujudkan tersedianya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

60

musik tersebut. Selama proses berjalannya ide musik tersebut, ternyata

mendapat sambutan baik yang datang dari konsumen. Beberapa aliran

musik yang biasanya di minati konsumen yakni Rock 70’s, pop, Slow

Rock dan sebagainya.

c. USB Bluetooth Adapter

salah satu fungsi USB Bluetooth Adapter adalah mengkonversi

perintah memainkan musik pada smartphone atau komputer bagi

speaker dengan sinyal bluetooth. Alat tersebut didapatkan pemilik

dengan harga murah dan bermanfaat besar bagi kemudahan pengunjung

yang ingin memainkan musik dari perangkat miliknya. Keuntungan

menggunakan alat ini adalah tidak memerlukan kabel untuk

menghubungkan perangkat konsumen dengan sepeaker yang disediakan

sehingga konsumen hanya perlu diam di posisi duduknya lalu

menghubungkan perangkatnya dengan sinyal USB Bluetooth Adapter.

Apabila sudah terhubung, pengunjung dapat menikmati musik favorit

miliknya sembari menjelajah dunia maya dengan internet gratis yang

disediakan dengan perangkat yang sama.

d. TV

Pemilik menyadari bahwa budaya mayoritas masyarakat ketika

menyantap makanan adalah dengan menyaksikan acara televisi. Maka

ketersediaan televisi dalam usaha ini bagi pemilik merupakan prioritas.

Selain itu, konsumen yang sebagian besar penggemar bola merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

61

diuntungkan karena sembari menyaksikan pertandingan bola tidak perlu

khawatir akan minuman serta makanan ringan yang selalu tersedia.

e. Soket

Soket merupakan sumber listrik untuk alat pencocok yang dipasang

pada ujung kabel listrik (steker) agar dapat mengoperasikan perangkat

yang membutuhkan listrik seperti lampu, microwave dan sebagainya.

Warmindo Wala Weleu menyediakan soket pada setiap meja. Pemilik

mengerti kemajuan teknologi saat ini berimplikasi pada penggunaan

smartphone yang telah dimiliki sebagian besar masyarakat. Hadirnya

soket tersebut berguna agar konsumen tidak khawatir bila daya

smartphone lemah ketika sedang memanfaatkan internet maupun musik

yang ada. Selain itu soket merupakan hal yang tidak dapat terlepas dari

penggunaan laptop. Tersedianya soket tersebut dapat dimanfaatkan oleh

pengunjung untuk mengerjakan tugas maupun berselancar dunia maya.

f. Toilet

Warmindo Wala Weleu menyediakan toilet secara gratis bagi

pengunjung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

62

6. Struktur Organisasi

Berikut adalah struktur organisasi UMKM Warmindo Wala Weleu

Gambar 4.1

Struktur organisasi Warmindo Wala Weleu

7. Segmentasi Pasar Warmindo Wala Weleu

Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2009:5)

adalah pembagian sebuah pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang

berbeda. Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai pembagian pasar yang

berbeda-beda menjadi kelompok pasar yang homogen agar mendapatkan

target pemasaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan, karakteristik atau

keinginan pembeli dalam pasar homogen tersebut.

Segmentasi pasar berdasarkan demografi adalah pengelompokan pasar

berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi atau tingkat pendidikan.

Segmentasi pasar Warmindo Wala Weleu adalah kelompok mahasiswa di

Kota Yogyakarta.

Pemilik 1

Staff 2Staff 1

Pegawai Kontrak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

63

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan dalam

rangka mengembangkan usaha Warmindo Wala Weleu dengan pendekatan

analisis SWOT. Analisi SWOT digunakan dalam rangka menjaring penilaian

expert terhadap faktor-faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

Berdasarkan penilaian IFAS (Internal Factor Analysis System) dan EFAS

(External Factor Analisys System), didapatkan beberapa alternatif strategi yang

dapat digunakan dalam mengembangkan Usaha Warmindo Wala Weleu.

Setelah memperoleh beberapa alternatistrategi melalui analisis SWOT,

maka perlu dilakukan pemilihan prioritas berdasarkan kriteriayang di tetapkan.

Penentuan prioritas ini perlu dilakukan karena untuk melakukan seluruh strategi

yang diperoleh akan membutuhkan sumber daya yang tidak selalu tersedia.

A. Hasil Analisis SWOT

Analisis SWOT dalam rangka pemilihan alternatifstrategi untuk

mengembangkan Usaha Warmindo Wala Weleu dilakukan dengan tahap sebagai

berikut :

1. Perumusan Faktor Internal dan Faktor Eksternal

Tahapan pertama dari kegiatan penelitian ini adalah melakukan kajian

terhadap faktor-faktor internal dan eksternal Usaha dalam rangka mencari

strategi terbaik untuk mengembangkan Usaha Warmindo Wala Weleu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

64

Identifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan strategi pengembangan

Usaha Warmindo Wala Weleu dilakukan dengan mempelajari berbagai

literatur kepustakaan, dokumen-dokumen, serta wawancara langsung dengan

berbagai pihak (Narasumber) yang diyakini mengetahui (expert) permasalahan

yang sedang diteliti.

Hasil perumusan identifikasi elemen-elemen faktor internal diuraikan pada

tabel 5.1 berikut

Tabel 5.1Elemen Faktor Internal Warmindo Wala Weleu

NO Faktor-faktor Internal Usaha Warmindo Wala Weleu

1 Biaya modal rendah.

2 Biaya produksi rendah.

3 Sarana serta prasarana fisik diperoleh mudah dan murah.

4 Karyawan berusia muda yang potensial untuk dikembangkan.

5 Upah karyawan tidak tinggi.

6 Lokasi bidang usaha strategis.

7 Bidang usaha Warmindo menjadi pilihan utama masyarakat terutamamahasiswa untuk makan dan minum di Yogyakarta.

Sumber : Hasil penelitian penulis

Penjelasan

Sedangkan, hasil perumusan identiikasi elemen-elemen faktor eksternal

diuraikan pada tabel 5.2 berikut

Tabel 5.2Elemen Faktor Eksternal Warmindo Wala Weleu

NO Faktor-faktor Eksternal Usaha Warmindo Wala Weleu

1 Luasnya pasar di Kledokan.

2 Konsumsi dan daya beli masyarakat yang terus meningkat.

3 Harga bahan baku relatif murah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

65

4 Ekspetasi pemilik terhadap organisasi tinggi.

5 Produk serupa di UMKM lain di sekitar Kledokan selisih lebih mahal.

Sumber : Hasil penelitian penulis

2. Penyusunan Kuesioner SWOT

Berdasarkan hasil perumusan indikator-indikator faktor internal dan

eksternal tersebut, selanjutnya dilakukan penyusunan kuesioner SWOT.

Setelah kuesioner selesai disusun, kemudian diminta masukan dari narasumber

untuk menghilangkan pertanyaan yang tidak perlu, menambahkan pertanyaan

penting yang belum dimasukkan atau dipertajam pertanyaan yang sudah

disusun. Ada beberapa faktor tambahan baik pada aspekinternal maupun

eksternal usaha berdasarkan hasil yang diperoleh dari narasumbersebagaimana

terdapat pada tabel 5.3 berikut

Tabel 5.3Perumusan Faktor Internal dan Eksternal Tambahan

NO Faktor Internal

1 Antusiasme Pengusaha terhadappengembangan pengetahuan danperluasan network

2 Standarisasi mutu yang sama dengan produk maupun kemasan

3 Diadakannya banner atau bentuk promosi lainnyadari pengusaha

4 Membuat spesifikasi kualitas produk untuk masing-masingsegmentasi pasar

5 Fasilitas dan infrastruktur kawasan yang memadai baik lahan maupunbangunan

NO Faktor Eksternal

1 Bantuan teknologi tepat guna bagi pengusaha untuk pemasaran

Sumber : Hasil penelitian penulis

Setelah mengadopsi perbaikan dari narasumber, kemudian dilakukan uji

coba pengisian kuesioner kepada beberapa responden untuk melihat apakah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

66

ada kesulitan secara teknis dalam pengisian kuesioner atau tidak. Apabila ada

kesulitan dapat memberikan presepsinya sebagaimana mestinya. Setelah

kuesioner secara teknis tidak ada masalah yang fundamental lagi, maka

kuesioner siap diberikan kepada responden.

3. Responden Analisis SWOT

Pemilihan responden ditetapkan secara purposif atau ditetapkan langsung

berdasarkan adanya kepentingan yang bersangkutan terhadap permasalahan

yang diteliti serta memiliki pengetahuan atau pemahaman terhadap masalah

tersebut. responden yang diminta melakukan pengisian data kuesioner SWOT

yakni pemilik Warmindo yang berjumlah 1 orang dan karyawan yang

berjumlah 3 orang.

Jumlah responden yang melakukan penilaian/pengisian kuesioner adalah

sebanyak 4 responden yang dari segi pendidikan terdiri dari Pendidikan Sarjana

S1. Dari keempat responden tersebut, 1 orang responden perempuan,

sedangkan 3 orang responden laki-laki.

4. Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Berdasarkan hasil penilaian responden terdapat beberapa faktor internal

yang menjadi kekuatan serta kelemahan Warmindo Wala Weleu sebagaimana

tedapat dalam tebel berikut

Tabel 5.4

Faktor Kekuatan dan Kelemahan Warmindo Wala Weleu

Faktor Internal

Faktor Kekuatan Faktor Kelemahan

1) Biaya modal rendah.2) Biaya produksi rendah.

1) Belum lengkapnya susunanstandar operasional produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

67

3) Sarana serta prasarana fisik diperolehmudah dan murah.

4) Karyawan berusia muda yangpotensial untuk dikembangkan.

5) Upah karyawan tidak tinggi.6) Lokasi bidang usaha strategis.7) Bidang usaha Warmindo menjadi

pilihan utama masyarakat terutamamahasiswa untuk makan dan minumdi Yogyakarta.

2) Kompetensi karyawan dalammengelola dana tergolongrendah.

3) Belum memiliki sistempengelolaan resiko yanghandal.

4) UMKM Warung pemilikbelum begitu dikenal olehpasar.

Sumber : Hasil penelitian penulis

Sedangkan untuk faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman

bagi Warmindo Wala Weleu dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.5

Faktor Peluang dan Ancaman Warmindo Wala Weleu

Faktor Eksternal

Faktor Peluang Faktor Ancaman

1) Luasnya pasar di Kledokan.2) Konsumsi dan daya beli masyarakat yang

terus meningkat.3) Harga bahan baku relatif murah.4) Ekspetasi pemilik terhadap organisasi tinggi.5) Produk serupa di UMKM lain di sekitar

Kledokan selisih lebih mahal

1) Tingginya kompetisi usahadaerah Kledokan.

2) Penyediaan dana dalam waktudekat tidak memungkinkan.

5. Pembobotan Internal Factor Analysis System (IFAS) dan Eksternal

Factor Analysis System (EFAS)

Setelah ditentukan kekuatan dan kelemahan pada faktor internal serta

peluang dan ancaman pada faktor eksternal, selanjutnya dilakukan

pembobotan IFAS-EFAS elemen SWOT yang dapat dilihat pada tabel 5.6

dan 5.7 berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

68

Tabel 5.6

Internal Strategy Factor Analysis System (IFAS)

Faktor Strategi Internal BOBOT RATINGBOBOT X

RATING

KEKUATAN

Biaya modal rendah. 0,07 3 0,21Biaya produksi rendah. 0,15 3 0,45Sarana serta prasarana fisikdiperoleh mudah dan murah. 0,05 2 0,10

Karyawan berusia muda yangpotensial untuk dikembangkan. 0,05 1 0,05

Upah karyawan tidak tinggi. 0,10 2 0,20Lokasi bidang usaha strategis. 0,10 4 0,40Bidang usaha Warmindo menjadipilihan utama masyarakat terutamamahasiswa untuk makan dan minumdi Yogyakarta

0,20 4 0,80

TOTAL KEKUATAN (S) 2,21

KELEMAHAN

Belum lengkapnya susunan standaroperasional produk. 0,08 1 0,08

Kompetensi karyawan dalammengelola dana tergolong rendah. 0,08 1 0.08

Belum memiliki sistem pengelolaanresiko yang handal. 0,02 1 0,02

UMKM Warung pemilik belumbegitu dikenal oleh pasar. 0,10 4 0,40

TOTAL KELEMAHAN (W) 0,58TOTAL 1.0 2,79Sumber : Hasil penelitian penulis

Berdasarkan matriks IFAS di atas, terlihat bahwa bidang usaha

Warmindo menjadi pilihan utama masyarakat terutama mahasiswa untuk

makan dan minum di Yogyakarta memiliki bobot tertinggi dengan nilai

0,20. Lalu belum memiliki sistem pengelolaan resiko yang handal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

69

memiliki bobot terendah dengan nilai 0,02. Sedangkan tingkat daya tarik

yang tinggi juga masih berada pada bahwa bidang usaha Warmindo

menjadi pilihan utama masyarakat terutama mahasiswa untuk makan dan

minum di Yogyakarta dengan nilai 0,80 dan biaya produksi rendah dengan

nilai 0,45. Sehingga berdasarkan hasil dari matriks IFAS adalah sebesar

2,79. Dengan demikian, Usaha Warmindo Wala Weleu sebenarnya

memiliki daya tarik kekuatan yang cukup besar, namun memerlukan

adanya upaya untuk memperbaiki kelemahan yang ada pada Usaha

Warmindo Wala Weleu.

Tabel 5.7

Eksternal Strategy Factor Analysis System (EFAS)

Faktor Strategi Eksternal BOBOT RATINGBBT X

RTNG

PELUANG

Luasnya pasar di Kledokan. 0,15 3 0,45Konsumsi dan daya beli masyarakat yangterus meningkat.

0,20 2 0,40

Harga bahan baku relatif murah. 0,15 3 0,45Ekspetasi pemilik terhadap organisasitinggi. 0,20 2 0,40Produk serupa di UMKM lain di sekitarKledokan selisih lebih mahal

0,15 1 0,15

TOTAL PELUANG (O) 1,85

ANCAMAN

Tingginya kompetisi usaha daerahKledokan. 0,05 4 0,20Penyediaan dana dalam waktu dekattidak memungkinkan. 0,10 4 0,40TOTAL ANCAMAN (T) 0,60TOTAL 1.0 2,45Sumber : Hasil penelitian penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

70

Berdasarkan matrik EFAS diatas, ekspektasi pemilik terhadap

organisasi tinggi memiliki nilai tertinggi yaitu 0,20. Sedangkan tingginya

kompetisi usaha daerah kledokan memiliki nilai terendah yaitu 0,05.

Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat nilai EFAS sebesar 2,45.

Artinya perubahan pada faktor eksternal ini memiliki tingkat daya tarik

yang cukup tinggi terhadap pengembangan usaha Warmindo Wala Weleu.

Jika dibandingkan dengan nilai IFAS, menunjukkan bahwa Usaha

Warmindo Wala Weleu memiliki kemampuankuat

dalammenghadapiperubahan eksternal.

5. Perumusan Strategi

Untuk mengetahui prioritas dan keterkaitan antar strategi

berdasarkan pembobotan SWOT, maka dilakukan interaksi kombinasi

strategi internal-eksternal, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Interaksi kombinasi strategi SO : strategi yang menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan peluang

b. Interaksi kombinasi strategi WO : strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang.

c. Interaksi kombinasi strategi ST : strategi yang menggunakan kekuatan

untuk mengatasi ancaman.

d. Interaksi kombinasi strategi WT : strategi yang meminimalkan

kelemahan untuk mengatasi ancaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

71

Dari interaksi tersebut, kemudian dibuat matriks interaksi

sebagaimana dijelaskan pada tabel 5.8 berikut

Tabel 5.8

Matriks Interaksi Faktor Internal dan Eksternal

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT

Sumber : Hasil penelitian penulis

Perumusan strategi-strategi SO, ST, WO,WT, disusun berdasarkan

faktor internal S dan W; serta faktor eksternal O dan T ke dalam matriks

interaksi IFAS-EFAS SWOT seperti pada tabel 5.6 dan 5.7. Kemudian

berdasarkan matriks interaksi SWOT dilakukan pembobotan penilaian

untuk menentukan skala prioritasnya. Susunan strategi alternatif

berdasarkan urutan prioritasnya tersebut dapat dilihat pada tabel 5.9

F. Internal

F. Eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

72

Tabel 5.9

Matriks Interaksi IFAS-EFAS SWOT

Kekuatan1. Biaya modal rendah.2. Biaya produksi rendah.3. Sarana serta prasarana

fisik diperoleh mudahdan murah.

4. Karyawan berusia mudayang potensial untukdikembangkan.

5. Upah karyawan tidaktinggi.

6. Lokasi bidang usahastrategis.

7. Bidang usaha Warmindomenjadi pilihan utamamasyarakat terutamamahasiswa untuk makandan minum diYogyakarta.

(BOBOT-2,21)

Kelemahan1. Belum lengkapnya

susunan strandarproseduroperasional.

2. Kompetensikaryawan dalammengelola danatergolong rendah.

3. Belum memilikisistem pengelolaanresiko yang handal.

4. UMKM Warungpemilik belumdikenal oleh pasar.

(BOBOT-0,58)

Peluang1. Luasnya pasar di

Kledokan.2. Konsumsi dan daya

beli masyarakat yangterus meningkat.

3. Harga bahan bakurelatif murah.

4. Ekspetasi pemilikterhadap organisasitinggi.

5. Produk serupa diUMKM lain di sekitarKledokan selisih lebihmahal.

(BOBOT-1,85)

Strategi SO1. Membuka cabang. (S1-

S2-S3-S7-O1-O2-03)2. Meningkatkan inovasi

produk. (S2-S4-S7-O2-O3)

SO = 4,06

Strategi WO1. Memberikan promo

produk yangbertujuan untukmeningkatkanpenjualan danmengenalkanWarmindo WalaWeleu. (W4-O2-O5)

WO = 2,43

Sumber : Hasil penelitian penulis

Faktor Internal

Faktor Eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

73

Kekuatan1. Biaya modal rendah.2. Biaya produksi rendah.3. Sarana serta prasarana

fisik diperoleh mudahdan murah.

4. Karyawan berusia mudayang potensial untukdikembangkan.

5. Upah karyawan tidaktinggi.

6. Lokasi bidang usahastrategis.

7. Bidang usaha Warmindomenjadi pilihan utamamasyarakat terutamamahasiswa untuk makandan minum diYogyakarta.

(BOBOT-2,21)

Kelemahan1. Belum lengkapnya

susunan strandarproseduroperasional.

2. Kompetensikaryawan dalammengelola danatergolong rendah.

3. Belum memilikisistem pengelolaanresiko yang handal.

4. UMKM Warungpemilik belumdikenal oleh pasar.

(BOBOT-0,58)

Ancaman1. Tingginya kompetisi

usaha daerahKledokan.

2. Penyediaan danadalam waktu dekattidakmemungkinkan.(BOBOT-0,60)

Strategi ST1. Menciptakan dan

menjual produk baru dilingkungan kledokan.(S1-S2-S6-T1)

ST = 2,81

Strategi WT1. Meminimalisir

adanya memorialproduk. (W1-W4-T1)

2. Mengelolapengeluaran untukmenstabilkan biayatetap. (W2-T2)

WT = 1,18

Sumber : Hasil penelitian penulis

Faktor Internal

Faktor Eksternal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

74

Hasil dari matriks interaksi IFAS-EFAS tersebut, secara ringkas dapat

dilihat pada tabel 5.10 berikut :

Tabel 5.10

Pembobotan Hasil Kuesioner SWOT

S = 2,21 W = 0,58

O = 1,58 SO = 4,06 WO = 2,43

T = 0,60 ST = 2,81 WT = 1,18

Sumber : Hasil penelitian penulis

Berdasarkan pembobotan hasil kuesioner, maka disusun prioritas

strategi berdasarkan kombinasi strategi yang memiliki nilai paling tinggi

sampai paling rendah, sebagaimana terdapat pada tabel 5.11 berikut

Tabel 5.11

Urutan Alternatif Strategi SWOT

PRIORITAS STRATEGI BOBOT NILAI

I Strength – Opportunity (SO) 4,06

II Strength – Threat (ST) 2,81

III Weakness – Opportunity (WO) 2,43

IV Weakness –Threat (WT) 1,18

Sumber : Hasil penelitian penulis

IFAS

EFAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

75

B. Strategi Pengembangan UMKM Warmindo Wala Weleu

Berikut adalah hasil analisis SWOT dalam menentukan strategi

pengembangan Usaha Warmindo Wala Weleu :

1. STRATEGI SO

Strategi pengembangan ini menggabungkan kekuatan dan peluang yang

harus dilakukan;

a. Membuka cabang, dengan membukanya cabang baru diharapkan bahwa

pemilik dapat mendapatkan profit lebih. Terlebih lagi bahwa dengan

dibukanya cabang baru dapat menarik tenaga kerja lebih banyak,

sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.

b. Meningkatkan inovasi produk, dengan meningkatkan inovasi produk

diharapkan bahwa konsumen di berikan pilihan produk yang semakin

bervariasi, dengan demikian konsumen tidak merasa monoton karena

produk yang tidak bervariasi.

2. STRATEGI WO

Strategi pengembangan ini menggabungkan kelemahan dan peluang

yang harus dilakukan;

a. Memberikan promo produk yang bertujuan untuk meningkatkan

penjualan dan mengenalkan Warmindo Wala Weleu, dengan

memberikan promo produk atau paketan makanan dirasa menjadi salah

satu alternatif promosi yang efektif, karena dengan adanya promo akan

lebih menarik untuk para konsumen yang kebanyakan adalah

mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

76

3. STRATEGI ST

Strategi pengembangan ini menggabungkan kekuatan dan ancaman yang

harus dilakukan;

a. Menciptakan dan menjual produk baru di lingkungan kledokan.

Menciptakan produk baru yang bertujuan untuk menghindari

persaingan dengan kompetitor di lingkungan kledokan.

4. STRATEGI WT

Strategi pengembangan ini menggabungkan kelemahan dan ancaman

yang harus dilakukan;

a. Meminimalisir adanya memorial produk. Dengan meminimalisir

memorial produk diharapkan bahwa produk sisa atau yang terbuang

akan lebih sedikit, sehingga kerugian akan meminimalisir kerugian.

b. Mengelola pengeluaran untuk menstabilkan biaya tetap. Strategi

berikut diharapkan dapat memanfaatkan dana hasil pengelolaan

biaya untuk mengembangkan lingkungan internal unit bisinis,

seperti: menata ulang layout unit bisnis, menyimpan modal untuk

mengembangkan usaha, dan dana lain untuk keperluan mendadak.

Urutan alternatif strategi hasil interaksi IFAS-EFAS pada tabel 5.11

menunjukkan bahwa yang menghasilkan alternatif strategi dengan bobot

tertinggi adalah strategi Strength-Opportunity (SO), diterjemahkan sebagai

strategi yang mempertahankan dan meningkatkan faktor kekuatan Usaha

Warmindo Wala Weleu untuk memanfaatkan peluang yang ada. Kondisi ini

memperlihatkan bahwa pemilik Usaha Warmindo Wala Weleu harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

77

menggunakan peluang-peluang yang ada sebaik-baiknya dengan

mengoptimalkan kekuatan yang telah dimiliki, sehingga akan terciptanya

strategi yang diharapkan akan meningkatkan profit usaha.

Strategi Strength-Opportunity (SO) berdasarkan matriks IFAS-EFAS

SWOT pada tabel memiliki beberapa strategi kebijakan sebagai berikut :

1. Membuka cabang

2. Meningkatkan inovasi produk

Berdasarkan strategi SO tersebut harus di prioritaskan terlebih dahulu

strategi mana yang akan paling berpengaruh positif atau yang paling mendesak

untuk segera diterapkan, namun apabila semua dapat dilaksanakan secara

bersama-sama karena dirasa akan bersinergi, maka dapat juga langsung

diterapkan bersamaan.

C. Data Tambahan Dari Pemilik Usaha Warmindo Wala Weleu

Selain telah dilakukan analisis SWOT, berikut adalah data tambahan yang

telah diberikan oleh pemilik Usaha Warmindo Wala Weleu :

1. Variabel Pemasaran

a. Luas daerah pemasaran Warmindo Wala Weleu adalah sepanjang daerah

jalan kledokan saja. Karena letaknya yang lumayan strategis, dekat

dengan kampus Atmajaya dan dekat dengan lingkungan kos.

b. Sejauh ini pemilik Usaha Warmindo Wala Weleu hanya melakukan iklan

di media sosial dan secara lisan dalam melakukan promosi.

c. Dengan dilakukannya promosi/iklan tersebut sudah berpengaruh terhadap

meningkatnya penjualan. Kedepannya diharapkan dapat lebih di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

78

tingkatkan kembali promosi agar lebih berpengaruh lagi kepada

meningkatnya penjualan.

d. Sejauh ini ada kendala yang berpengaruh terhadap penjualan, hal ini

dipengaruhi secara internal dan eksternal usaha.

e. Dalam usaha sejenis (Warmindo) banyak pesaing yang menjadi

kompetitor. Karena usaha Warmindo ini adalah usaha yang banyak di

sukai oleh konsumen, sehingga banyak kompetitor dalam satu wilayah.

d. Omset per bulan untuk Usaha Warmindo Wala Weleu adalah diatas

Rp.20.000.000,-. Dengan omset sebesar tersebut dapat dikatakan bahwa

usaha Warmindo ini adalah usaha yang menjanjikan.

2. Variabel Permodalan

a. Ketika mendirikan usaha Warmindo Wala Weleu modal awal yang

disiapkan sebesar Rp. 25.000.000,-

b. Ketika mendirikan usaha Warmindo Wala Weleu modal awal yang

dikeluarkan sebesar Rp. 15.000.000,- yang digunakan untuk sewa

tempat, peralatan dan renovasi tempat.

c. Biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku awal berdirinya

usaha Warmindo Wala Weleu adalah sebesar Rp. 1.500.000,-

d. Biaya yang dikeluarkan utnuk upah karyawan per bulan adalah sebesar

Rp. 1.200.000,-

e. Biaya yang dipersiapkan untuk keperluan operasional per bulan adalah

sebesar Rp. 500.000,-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

79

f. Modal yang digunakan untuk mendirikan Usaha Warmindo Wala Weleu

adalah modal pribadi yang di kumpulkan oleh 2 orang pemodal.

g. Dalam hal permodalan tidak ada bantuan dari pemerintah.

h. Pemilik modal melakukan pembukuan terkait permodalan hanya pada

saat dibutuhkan saja. Namun pembukuan terkait penjualan, dan laporan

keuangan selalu dilakukan setiap hari.

i. Sistem administrasi keuangan yang selama ini berjalan masih ada

penggabungan antara uang pribadi dengan uang atas usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

80

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang mengacu pada masalah dapat

ditarik kesimpulan adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis SWOT, strategi yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan Pemasaran dan Permodalan Usaha Warmindo Wala Weleu

adalah sebagai berikut:

a. Membuka cabang baru

b. Meningkatkan inovasi produk agar bervariatif dalam jenis produk dan

dapat menarik minat konsumen.

2. Berdasarkan analisis Variabel pemasaran didapatkan kesimpulan bahwa

letak tempat usaha sudah cukup strategis karena dekat dengan lokasi

mahasiswa tinggal dan studi. Maka, untuk menjangkau luas pemasaran

lebih luas memerlukan promosi agar informasi mengenai Warmindo Wala

Weleu lebih dikenali oleh pasar. Selain itu, pada hasil pemasaran produk,

Warmindo Wala Weleu memiliki hasil cukup memuaskan dengan omset

berkisar Rp20.000.000,00 per bulannya. Dengan omset sebesar itu dapat

dikatakan usaha sejenis Warmindo menjanjikan di Kota Yogyakarta.

3. Variabel permodalan Warmindo Wala Weleu berdasarkan analisis SWOT

menunjukkan bahwa dengan modal Rp25.000.000,00 terhadap

pengeluaran modal awal untuk mendirikan Warmindo Wala Weleu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

81

tergolong rendah, yakni Rp15.000.000. Pengeluaran tersebut mencakup

bahan baku, peralatan, renovasi tempat serta pegawai Warmindo Wala

Weleu. Namun dalam pengelolaan dana, Warmindo Wala Weleu belum

dapat mengoperasikan sistem pengelolaan yang baik sesuai prinsip dasar

akuntansi.

B. Saran

Saran yang dapat peneliti kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

a. Merencanakan program permodalan yang lebih transparan serta promosi

produk UMKM daerah-daerah sebagai aplikasi pengembangan UMKM

dan peningkatan daya beli masyarakat. Langkah awal yang dapat

dilakukan adalah melakukan survey UMKM di berbagai wilayah sebagai

bentuk informasi berbagai jenis UMKM, produk yang dipasarkan serta

informasi penunjang lainnya yang diperlukan.

2. Pemilik Warmindo Wala Weleu

a. Meneruskan serta berinovasi dalam kegiatan promosi dan paket produk

agar mudah dikenali masyarakat dan menarik minat berkunjung kembali.

b. Meningkatkan kualitas produk dengan inovasi rasa dan atau tampilan

produk sesuai perkembangan zaman serta permintaan pasar.

c. Meminimalisir memorial produk yang bertujuan untuk menghemat biaya.

Hal ini dikarenakan penggunaan bahan baku utama produk tidak diukur

dan terdiri dari bahan-bahan yang mudah kadaluarsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

82

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah:

1. Tidak ada data sekunder yang mendukung penelitian mengenai Warmindo

Wala Weleu.

2. Peneliti melakukan pembobotan pada EFAS dan IFAS karena pemilik sulit

mempertimbangkan serta menjumlahkan sehingga pemilik mempercayakan

pada peneliti.

3. Penelitian ini tidak dapat dikatakan relevan secara ilmiah dalam hal

responden karena tidak menggunakan metode penentuan jumlah sample

yang baik hingga 30 responden.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

83

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy. 2016. Teknik Membedah Kasus Bisnis Analisis SWOT.

Jakarta: Gramedia.

Azwar, S. 1987. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Liberty.

Cannon, J. 2008. Pemasaran dasar, edisi 16 pendekatan manajerial global. Jakarta:

Salemba Empat.

Fred, D. 2006. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Ihsan, Adib. 2010. Usaha Camilan Modal <1 Juta Balik Modal 1 Bulan. Yogyakarta:

Pustaka Ghatama.

Istijanto. 2007. 63 kasus pemasaran terkini indonesia dan membedah strategi dan taktik

pemasaran baru. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Suryabrata, S. 2000. Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Kanisius.

Wulandari, A.2009. Pengaruh-pengaruh lingkungan eksternal dan lingkungan internal

terhadap orientasi wirausaha dalam upaya meningkatkan kinerja perusahaan.

Vol. 11 No 2, Agustus.

Supramono. 1993. Statistika. Yogyakarta: Andi Offset.

Sekaran, Umar, 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Umar, Husein. 2004. Metode Riset Bisnis. Jakarta: Gramedia.

Kurniawan, Albert. 2009. Belajar Mudah SPSS untuk Pemula. Yogyakarta: MediaKom.

S. Supriyanto dan Ernawati, 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta: CV

Andi Offset.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia : Analisis, Perencanaan,

Implementasi dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

84

Swastha, Basu dan Irawan. 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty.

Hasan, Ali. 2013. Marketing Dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta: Caps.

Kotler dkk. 2009. Managemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip, dkk, 2000, Manajemen Pemasaran dengan pemasaran efektif dan

Profitable. Jakarta: Gramedia.

Kotler, Philip, dan Armstrong, 2004, Dasar-dasar Pemasaran, Edisi Kesembilan, PT.

Indeks, Jakarta.

Boyd, Harper W. 2000. Manajemen pemasaran. Jakarta: Erlangga.

David, Downey. 2002. Manajemen Agrobisnis. Jakarta: Erlangga.

Stanton, William. J. 2000. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

85

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

86

LAMPIRAN I

Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

87

INSRUMEN PENELITIAN

Nomor Responden :

Tanggal pengisian :

I. IDENTITAS RESPONDEN DAN PROFIL USAHA1. Nama :2. Jenis Kelamin :3. Umur :4. Asal :5. Posisi dalam usaha :6. Pendidikan Terakhir :

II. DAFTAR PERTANYAAN

A. Variabel Pemasaran

1. Berapakah luas cakupan daerah pemasaran WARMINDO WALAWELEU ?a. Sepanjang daerah Jalan Kledokan, Kelurahan Caturtunggal dan

Kecamatan Depok.b. Sepanjang daerah Jalan Kledokan dan Kelurahan Caturtunggal.c. Sepanjang daerah Jalan Kledokan.

2. Seperti apa bentuk promosi yang dilakukan untuk memasarkan produkWARMINDO WALA WELEU?a. Membuat iklan di Google Business, membuat iklan di media sosial

dan secara lisan.b. Membuat iklan di media sosial dan secara lisan.c. Belum pernah melakukan promosi.

3. Apakah dengan promosi/iklan berpengaruh dalam meningkatkanpenjualan?a. Sangat berpengaruh. b. Berpengaruh. c. Tidak

berpengaruh4. Adakah kendala yang sangat berarti dalam meningkatkan penjualan?

a. Tidak ada kendala. b. Ada kendala c. Sangat ada kendala5. Bagaimana tingkat persaingan dalam usaha WARMINDO?

a. Sangat banyak pesaing. b. Banyak pesaing c. Tidak ada pesaing6. Berapakah omset per bulan dari WARMINDO WALA WELEU?

a. >Rp20.000.000,00b. Rp10.000.000,00 sampai Rp19.999.999,99c. <Rp10.000.000,00

B. Variabel Permodalan1. Berapa jumlah modal awal yang disiapkan ketika mendirikan

WARMINDO WALA WELEU?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

88

a. >Rp25.000.000,00b. Rp15.000.000,00 sampai Rp24.999.999,99c. <Rp15.000.000,00

2. Berapa jumlah modal awal yang dikeluarkan ketika mendirikanWARMINDO WALA WELEU?a. >Rp24.000.000,00b. Rp16.000.000,00 sampai 23.999.999,99c. <Rp16.000.000,00

3. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pembelian bahan baku per bulan?a. >Rp24.000.000,00b. Rp16.000.000,00 sampai 23.999.999,99c. <Rp16.000.000,00

4. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk upah karyawan per bulan?a. <Rp3.000.000,00b. Rp2.000.000,00 sampai Rp2.999.999,99c. >Rp2.000.000,00

5. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional (listrik, air, wifi,telepon, transportasi dll) per bulan?a. >Rp600.000,00b. Rp300.000,00 sampai Rp599.999,99c. >Rp300.000,00

6. Bagaimana perolehan sumber modal untuk mendirikan WARMINDOWALA WELEU?a. Modal sendiri.b. Pinjaman keluarga.c. Modal sendiri dan pinjaman dari keluarga.

7. Apakah ada bantuan pemerintah dalam hal permodalan?a. Ada dan dalam bentuk cuma-cuma.b. Ada dan dalam bentuk bunga ringan.c. Tidak ada.

8. Apakah saudara melakukan pembukuan keuangan menyangkut modal?a. Melakukan setiap bulan.b. Melakukan setiap minggu.c. Hanya saat ketika diperlukan.

9. Bagaimana sistem administrasi keuangan usaha saudara?a. Memisahkan semua transaksi milik pribadi dengan usaha.b. Masih ada sebagian yang digabungkan antara uang pribadi dengan

uang atas usaha.c. Menggabungkan seluruh uang pribadi dengan usang atas usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

89

Berikut ini adalah rating tingkat kepentingan dan rating pengaruh dalam

usaha. Anda dipersilahkan untuk mengisinya dengan bobot mulai dari 1 (Sangat

Tidak Penting); 2 (Cukup Penting); 3 (Penting) dan 4 (Sangat Penting) dan

mengisi bobot mulai rentang 0 (Tidak Berpengaruh) sampai 1 (sangat

berpengaruh).

No Pertanyaan Bobot Rating

1 Biaya modal WARMINDO WALA WELEU relatifrendah.

2 Biaya produksi WARMINDO WALA WELEU tidaktinggi.

3 Proses mendapatkan sarana dan prasarana WARMINDOWALA WELEU murah dan tidak sulit.

4 Karyawan WARMINDO WALA WELEU sangatproduktif dan mampu dikembangkan.

5 Upah karyawan WARMINDO WALA WELEU layak dancukup.

6 Lokasi berdiri WARMINDO WALA WELEUmenjangkau pasar dan dekat dengan distributor.

7 WARMINDO telah menjadi pilihan utama masyarakatdaerah Kota Yogyakarta.

8 Belum ada prosedur khusus dalam proses pengolahanproduk.

9 Pengetahuan karyawan dalam hal pengelolaan keuanganWARMINDO WALA WELEU belum maksimal.

10WARMINDO WALA WELEU belum mempersiapkansegala hal sehubungan dengan antisipasi resiko yang dapatterjadi sewaktu-waktu.

11WARMONDO WALA WELEU belum begitu dikenalluas di lingkungan Kledokan.

12 Daerah pemasaran di Kledokan luas.13 Daya beli masyarakat terus meningkat.14 Harga perolehan bahanbaku murah.

15 Harapan pemilik terhadap WARMINDO WALA WELEUbesar dan penuh ide inovatif.

16 Harga produk WARMINDO WALA WELEU terhadapWARMINDO lain sekitar Kledokan selisih lebih murah.

17 Persaingan bisnis daerah WARMINDO WALA WELEUsangat ketat

18 WARMINDO WALA WELEU dalam waktu dekat tidakakan menambah biaya dan modal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

90

LAMPIRAN II

Data Responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

91

Jenis Kelamin

Usia

Pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

92

LAMPIRAN III

Hasil Instrument

Pemasaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

93

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

94

LAMPIRAN IV

Hasil Instrument

Permodalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

95

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

96

LAMPIRAN V

Data Kuesioner

Tambahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL …

97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI