163
STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN DESA DANGDEUR KECAMATAN JAYANTI KABUPATEN TANGERANG Skripsi Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh Muhamad Ibrohim NIM : 1113054000041 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYRAKAT ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UINIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/2018 M  

STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

DESA DANGDEUR KECAMATAN JAYANTI

KABUPATEN TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh

Muhamad Ibrohim

NIM : 1113054000041

JURUSAN PENGEMBANGAN MASYRAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UINIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/2018 M

 

Page 2: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

LEMBAR PERSETUJUAN

Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan

Desa Dangdeur Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang

SkriPsi

DiajukanKepadaFakultasilmuDakwahDanKomunikasi

untuk memenuhi syarat memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S- Sos)

Oleh

Muhamad Ibrohim

1113054000041

Di bawah bimbingan

-Jry-Prof. Dr. KII. Asep Usman Ismail' MA

NrP. 1960 0720 L99l 0310 01

, PROGRAM STUDI

PENGEMBANGAi\ MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS ILMU DAK\ilAII DAN II,MU KOMUNIKASI

UIN SYARTF IIIAYATULLAH JAKARTA

143912018

 

Page 3: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

I,Ei\ I TtAR PENGESAHAN PANITIA IJ,IIAN

Skr.ill-si bcr iudirl Strategi l'ctrgetubangan Kenrandirian Santri po16okt'e s:littl ett Da;tt'ttl ..\ltsan Dcsa Drrngrlerrr Kecltrratan ,lal,anti Iiabult:rtc1l':tttgcr:tttg tclrLlr dirLjLLliritr dalaur sidang nruniirlasah Fakultas Dak,,l,aI cl:r1 lnrLrKorllurrik:r-ri t;l\ Srarit' IliilayatLrllah Jakarta pacla tanqeal 20 Septcnrbcr. 2()j 8.Skripsi ini tclrrlr diter-irnrr sebagai salah satu svariit nierlperoleh gelar Sar-jariaSosial (S.Sos) 1llcla pnrgram stLrdi Pergcnrbangzur rr,Iasyarakat Islam.

Jakarla, 20 Scptember 201 S

Sidang Munaqasyah

?4r anggota

1\{. Hudri, MA

r\tiegota

Drs. Yusra Kilun, M. Pd

NtP.19600711) 199103 I 001

j(etua rrterantkap anggota

ilamsari, M.Si.

rcrrgql PengLr.ji II

 

Page 4: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Muhamad Ibrohim

NIM : 1113054000041

Dengan ini menyatankan bahwa skripsi yang berjudulSTRATBGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRIPONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN DESADANGDEUR KECAMATAN JAYANTI KABUPATENTANGERANG adalah benar merupakan karya saya sendiri dantidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunannya. Adapunkutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Saya bersediamelakukan proses yang semestinya sesuai dengan peraturanperudangan yang berlaku jika ternyata skripsi sebagian ataukeseluruhan merupakan plagiat dari karya orang lain.

Demikian pemyataan ini dibuat untuk digunakan sepeilunya.

Jakafta, 15 Oktober 2018

1 1 13054000041

 

Page 5: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

i

ABSTRAK

Muhamad Ibrohim

Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan

Desa Dangdeur Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang

Santri merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

Agama Islam yaitu ulama-ulama yang dulunya menjadi santri dan

menempuh pendidikan di pesantren. Kemandirian santri

merupakan kontruksi yang didesain untuk melahirkan santri

tangguh bermoral dan bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai

universal ke Islaman. Permasalahan kemandirian dalam

kehidupan di pondok pesantren sangat berpengaruh pada mental

santri. Bagaimanapun, santri dituntut untuk hidup mandiri dalam

menjalan aktivitas sehari-hari selama di pondok pesantren.

Seperti yang dijelaskan dalam firman Allah bahwa

manusia diciptakan di muka bumi menjadi khalifah yang

berusaha menjalankan ketaatan kepada Allah dan mengambil

petunjuk-Nya. Pondok pesantren Daarul Ahsan tempat dimana

seorang menimba ilmu agama, maupun pengetahuan umum.

pesantren mendidik santri agar menjadi orang yang berakhlak

baik, didik menjadi orang berpengetahuan luas, berintegritas

berdaya bagi orang lain, dan mampu menjalin kehidupan sosio

kultural.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1. Bagaimana

strategi pengembangan kemandirian santri di pondok pesantren

Daarul Ahsan. 2. Implementasi kemandirian di pondok pesantren

Daarul Ahsan. 3. Mengetahui apa saja hasil yang diperoleh oleh

santri selama tinggal di pondok pesantren.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, melalui

pengamatan langsung, observasi, dan wawancara, terhadap

responden atau infoman. Hasil dari penelitian ini adalah : bahwa

pondok pesantren Daarul Ahsan mampu menciptakan generasi

santri yang berdikari, dan mandiri. Dengan beberapa aspek

 

Page 6: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

ii

tersebut digunakan untuk mendukung pada kepribadian santri

dengan keterpaduan dan keseimbangan dalam pembinaan

keutuhan kepribadian (Integrated Personality) aspek tersebut

meliputi aspek strategi Kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan

ilmu pengetahuan yang luas dan mendalam, sebagai penjabaran

dari sifat Rasul, Fathanah. Aspek strategi afektif, yakni

pembinaan sikap mental (mental attitude, jiwa kepribadian), yang

mantap dan matang, sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Amanah.

Aspek strategi psikomotorik, yakni pembinaan tingkahlaku

(behavior) dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat

Rasul, Shidiq. serta aspek kognatif, yakni pembinaan

keterampilan (Skill) kepemimpinan yang terlatih dan bijaksana

sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Tabligh. Pondok pesantren

sebagai penopang generasi penerus bangsa memberikan manfaat

khususnya pada masyarakat.

 

Page 7: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat serta karuia-Nya yang sungguh

menjadi sumber pengetahuan penulis dalam menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Strategi Pengembangan Kemandirian

Santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan Desa Dangdeur

Kecamatan Jayanti Kabupaten Tangerang”. Skripsi ini diajukan

kepada Program Sastra 1 Jurusan Pengembangan Masyarakat

Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam

Negri. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada

junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, hingga para

sahabat, serta pengikutnya hinngga akhir zaman.

Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi merupakan

salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi strata satu (S1)

guna memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam di Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kebahagiaan yang tidak ternilai bagi penulis secara pribadi

adalah dapat mempersembahkan hasil yang terbaik kepada kedua

orang tua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

Sebagai bentuk penghargaan yang tidak tertuliskan

penulis, sampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif

Hidayatulah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Wakil Dekan Bidang

Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Page 8: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

iv

4. Dr. Raoudhonah, M.Ag., selaku Wakil Dekan Bidang

Administrasi Keuangan Mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

5. Dr. Suhaimi, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Wati Nilamsari, M.Si, selaku Ketua Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi.

7. Muhammad Hudri S.Ag., M.Pd, selaku Sekertaris Jurusan

Pengembangan Masyarakat Islam Fakultas Ilmu Dakwah

dan Ilmu Komunikasi.

8. Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.A., selaku Dosen

Pembimbing yang telah meluangkan waktunya

memberikan bimbingan dan pengarahan serta membantu

literatur dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

9. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi khususnya dosen Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam, yang senantiasa memberikan ilmu,

membimbing dan memberikan pengarahan selama

perkuliahan.

10. Ayahanda tercinta Alm. H. Idris merupakan tokoh yang

amat berpengaruh dalam kehidupan, baik dalam hal

perilaku serta rasa tanggung jawab.

11. Ibunda tercinta Ibu Hj. Asnawati yang selalu mensuport

baik lahir maupun batin inilah guru spritual spanjang

sejarah kehidupan untuk seorang anak.

12. Kakanda Ishaq yang telah memberikan formulasi dalam

kehidupan sehingga dapat menyelesaikan jenjang

Perguruan Tinggi UIN syarrif Hidayatullah Jakarta

13. Seluruh keluarga tercinta yang banyak memberikan

peranan penting dalam kehidupan.

 

Page 9: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

v

14. KH. Maman L. Hakim, MA pimpinan pondok pesantren

Daarul Ahsan sosok panutan yang penuh karismatik

dalam mendidik santriwan dan santriwati.

15. Muhamad Ubaidillah (Bedi Bhetoy), Iqbal Qurnawan,

Agus Atoyib, Adesta Guntoro, M. Fahrul rozi, yang selalu

mendukung dalam menyelesaikan skripsi.

16. Sahabat terbaik Siti Surya Ningsih, Sumiyati, Anang, Arif

Alimuddin, Saeful Millah Izzudin, Rizky Setiawan, M.

Anugrah Al-Faritsy yang selalu memberikan semangat

serta menyadarkan dalam meneyelesaikan Skripsi.

17. Sayid Muarif, Ahmad Khudori, Bambang Bahtiar. Yang

telah suport tanpa batas.

18. Sahabat seperjuangan Sarah Fauziah, Aulia Ulfa, Mir’atun

Nisa, Nurul Andani, Ajeng Dwi, Vikron Fahreza, Ali

nida, Zaenal Arifin, Aan Sujana, Ade Fauzan. yang saling

memberikan semangat untuk menyelesaikan penelitian

ini, serta seluruh teman-teman Jurusan Pengembangan

Masyarakat Islam angkatan Tahun 2013.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk pembaca

pada umumnya dan penulis pada khususnya, terimakasih

kepada berbagai pihak yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Jakarta, 15 Oktober 2018

Muhamad Ibrohim

1113054000041

 

Page 10: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1

B. Batasan Dan Rumusan Masalah ...................................... 10

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 11

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 11

E. Metodelogi Penelitian ..................................................... 12

F. Tinjauan Pustaka ............................................................. 18

G. Sistematika Penulisan ..................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 21

A. STRATEGI KEMANDIRIAN SANTRI ........................ 21

1. Pengertian Strategi .................................................... 21

2. Pengertian Kemandirian ............................................ 21

3. Pengertian Santri ....................................................... 22

B. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI PONDOK

PESANTREN .................................................................. 29

1. Tinjauan Umum ........................................................ 32

2. Tinjauan Khusus ....................................................... 33

C. TINJAUAN STRATEGI PEMBERDAYAAN SANTRI

......................................................................................... 28

1. Pengertian Pemberdayaan ........................................ 28

2. Nilai Strategi Dalam Pemberdayaan ......................... 29

3. Strategi Pemberdayaan Santri Melalui Life Skills ..... 31

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN ..................... 35

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Ahsan ...... 35

B. Kecakapan Hidup Di Pondok Pesantren Daarul Ahsan .. 37

 

Page 11: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

C. Macam –Macam Life Skill Di Pondok Pesanten Daarul

Ahsan .............................................................................. 41

D. Nilai Strategi Dalam Pemberdayaan ............................... 45

E. Pemberdayaan Santri Melalui Life Skills ....................... 46

F. Visi Dan Misi Pondok Pesantren Daarul Ahsan ............. 48

G. Disiplin Pondok Pesantren Daarul Ahsan ....................... 52

H. Tata Tertib Santri ............................................................ 53

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS ....................................... 57

A. TEMUAN PENELITIAN ............................................... 57

1. Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan ............................................ 57

2. Ciri-Ciri Kemandirian ............................................... 59

3. Target Pengembangan Kemandirian Santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan ............................................ 60

4. Target Strategi Pengembangan Kemandirian Santri

Pondok Pesantren Daarul Ahsan ............................... 62

5. Implementasi Kemandirian Santri Pondok Peantren

Daarul Ahsan ............................................................. 65

B. ANALISIS HASIL PENELITIAN ................................ 68

BAB V PENETUP .................................................................... 91

A. Kesimpulan ................................................................... 91

B. Saran .............................................................................. 93

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 95

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................ 99

 

Page 12: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kehidupan pada masa kini diwarnai dengan kemajuan dalam

berbagai bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah

membawa manusia kepada taraf kehidupan yang relatif lebih maju. Hal

ini merupakan keberhasilan manusia dalam rangka mengembangkan

dirinya. Sebagai Agama Islam berkembang melalui dua macam struktur,

struktur keyakinan dan struktur peribadatan.1

Pendidikan modern dihadapkan pada dilema pendidikan kepada

tranmisi sains dan mengabaikan pendidikan karakter. kepribadian

padahal, pendidikan sains yang tidak disertai dengan pembinaan karakter

akan membawa proses dehunanisasi yang dapat menyebabkan

melemahkan dan bahkan hilangnya nilai-nilai patriotisme seperti cinta

tanah air, disiplin Nasional. Oleh sebab itu, para orang tua banyak

memilih pesantren sebagai alternatif untuk memwujudkan impian

mereka, yakni memiliki anak yang berkompeten dalam sains, berakhlak,

dan berkarakter.

Situasi sosial, kultur masyarakat kita akhir-akhir ini memang

semakin mengkhawatirkan. Ada berbagai macam peristiwa dalam

pendidikan yang semakin merendahkan harkat dan derajat manusia.

Hancurnya nilai-nilai moral, merebaknya ketidak adilan, tipisnya

rasa solidaritas telah terjadi dalam lembaga Pendidikan. Hal ini

1 Subandi, Psikologi Dzikir, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009), hal. 18

 

Page 13: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

2

mewajibkan kita mempertanyakan sejauh mana lembaga pendidikan kita

telah mampu menjawab dan tanggapan atas berbagai macam persoalan

dalam masyarakat, ada apa dengan pendidikan kita sehinnga manusia

dewasa ini yang telah lepas dari lembaga pendidikan formal tidak mampu

menghidupi gerak dan dinamika masyarakat yang lebih membawa

berkah dan kebaikan bagi semua orang.2

Lembaga pendidikan merupakan salah satu lembaga diantara

lembaga lain yang ada dalam masyarakat. Kita tidak bisa mengharapkan

lembaga pendidikan kita semacam obat mujarab bagi segala penyembuh

luka manusia yang telah teraniaya oleh kebijakan pemerintah maupun

kebijakan yang lain. Oleh karena itu, pendidikan karakter serta

pengembangan kemandirian memiliki bidireksional, yaitu pengembangan

kemampuan intelektual dan kemampuan moral, dua arah pengembangan

ini diharapkan menjadi semacam idealisme bagi para siswa agar mereka

semakin semakin mampu mengembangkan ketajaman intelektual dan

integritas diri sebagai pribadi yang memiliki karakter kuat.

Penerapan dan kebiasaan dalam beragama yang diharapkan tentu

saja melibatkan banyak pihak dalam upaya mewujudkan tujuannya.

Diantaranya adalah peran pendidikan formal, Pendidikan nonformal, dan

peran pendidikan informal. Peneliti fokus untuk meneliti peran

pendidikan nonformal khususnya Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

Pendidikan di Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh

komponen bangsa Indonesia. Masyarakat ikut dalam upaya

mencerdaskan kehidupan bangsa ini, tidak hanya dari segi materi dan

moril, tetapi juga ikut serta memberikan sumbangsih yang signifikan

2 Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter, (Jakarta: PT. Grasindo, 2007), hal.

112

 

Page 14: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

3

dalam menyelenggarakan pendidikan.3 Muculnya berbagai lembaga

perguruan swasta yang merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan

masyarakat. Lembaga swasta dapat terbentuk jalur pendidikan luar

sekolah termasuk jalur pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat

atau pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan lembaga

keagamaan Islam yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat.

Perkembangan masyarakat dewasa ini menghendaki adanya pembinaan

peserta didik dilaksanakan secara seimbang antara nilai dan sikap,

pengetahuan, kecerdasan, keterampilan, kemampuan berkomunikasi, dan

berinteraksi dengan masyarakat secara luas, serta meningkatkan

kesadaran terhadap alam lingkungannya. Proses pendidikan di pesantren

merupakan interaksi antara Pengasuh dan Ustadz sebagai pendidik dan

santri sebagai peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Peran

pengasuh dan Ustadz dalam proses pendidikan kepada santri dituntut,

bisa memberikan bimbingan serta pegaruh agar bisa mewujudkan

kemandirian dengan tuntunan agama Islam. Pesantren sebagai lembaga

pendidikan sekaligus lembaga sosial di satu sisi dituntut berperan dalam

mengawal perjalanan moral masyarakat. Akan tetapi di sisi lain juga

pesantren dituntut untuk perperan aktif dalam menjawab aneka macam

kebutuhaan masyarakat yang belakangan semakin meningkat dan relatif.

Pesantren mau tidak mau harus berpartisipasi dalam mengatasi

permasalahan nyata masyarakat seperti kemiskinan, kebodohan, dan

kerusakan lingkungan, keterbatasan suber daya alam minimnya sanitasi

lingkungan dan sejenisnya.4 Melalui Pesantren akan muncul gambaran

terlahirnya santri-santri yang siap saji dengan segala potensinya sehingga

3 Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter. hal 115 4 Zubaidi, Pemberdayaan Masyarakat Bebasis Pesantren, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 2007), hal. 27

 

Page 15: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

4

dapat membentuk kemandirian serta bermanfaat bagi masyarakat dan

lingkungan.

Seiring dengan perkembangan zaman fungsi pondok pesantren

bertambah. Pondok pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga

keagamaan, tetapi juga sebagai pusat perkembangan masyarakat di

berbagai sektor kehidupan. Proses internalisasi agama Islam kepada

santri berjalan penuh. Dalam pesantren, dengan pimpinan dan

keteladanan para Kiyai dan para Ustadz serta pengelola khas, tercipta

satu komunikasi tersendiri, yang di dalamnya terdapat semua aspek

kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, budaya dan organisasi.5

Dalam pesantren tidak ada kata orang tua dan anak, tetapi kakak, adik,

atau saudara menjadikan santri memiliki jiwa sosial, loyalitas yang baik.

Santri hidup bersama dengan santri yang lain menuntut santri

mempunyai jiwa social yang baik, saling mengerti dan saling

menghormati satu sama lain. Seluruh kegiatan dan proses pendidikan di

pesantren menuntut para santri menjadi orang mandiri.

Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dalam berbagai hal, baik

yang kecil maupun yang besar. Meskipun Ustadz atau pengurus ikut

mengawasi kegiatan para santri. Banyak unsur yang menunjang watak

mandiri santri, umpanya saja kesediaan mengabdi dengan jalan berkarya

di pesantren tanpa memperoleh imbalan pinansial seimbang, bahkan

kebanyakan tanpa imbalan apapun. Begitu pula kesediaan santri untuk

tinggal di pesantren dalam kondisi fisik yang tidak menyenangkan

selama bertahun-tahun, dengan bilik sempit atau asrama yang amat

sederhana tanpa peralatan, penerangan dan kadang tanpa persediaan air

5Departemen Agama RI, Profil Pondok Pesantren Mu’dalah, (Jakarta: Depag

RI, 2014), hal. 286

 

Page 16: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

5

yang cukup. Semuanya kesukaran itu digunakan karena satu kesadaran

bahwa pesantren adalah alat perjuangan agama untuk mengubah wajah

kehidupan moral masyarakat sekitarnya.6

Mereka tidak mengharapkan pelayanan apapun dari pihak

pesantren., bahkan sebaliknya mereka bersedia memberikan pelayanan

pada pesantren, umpamanya saja dengan menyediakan diri sebagai

tenaga kerja yang tak dibayar, pada waktu pembuatan pembangunan-

bangunan fisik di dalamnya, suatu hal yang diperlukan untuk dapat hidup

mandiri proses pendidikan tidak terlepas dari pengarahan, penyuluhan,

bimbingan yang bersifat menyeluruh kepada peserta didik untuk

mewujudkan kemandirian peserta didik. Kyai sebagai pengasuh selalu

memberikan mauidhah khasanah (pelajaran yang baik) berupa perkataan

melalui kegiatan pengajian maupun contoh yang nyata dalam kehidupan

sehari-hari. Kyai juga sebagai pemimpin mengatur seluruh sistem

pesantren melalui pegurus-pengurus pesantren. Kyai juga sebagai

uswatun khasanah (suri tauladan yang baik) untuk para ustadz, pengurus

dan santri-santrinya.

Kepemimpinan kyai sangat berpengaruh dalam seluruh kegiatan

pesantren dan juga berpengaruh pada akhlak santri, kemandirian santri,

jiwa social santri dan lainnya. Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik

untuk meneliti strategi pengembangan kemandirian santri yang

diterapkan di Pondok pesantren Daarul Ahsan.

Masa depan peradaban Indonesia modern haruslah bertumpu pada

peradaban yang berbudi luhur, mampu bersaing dengan peradaban-

peradaban dunia lainnya. Lembaga pesantren dengan visinya yang selalu

berkembang menyesuaikan dirinya. Dewasa ini mengalami perubahan

6 Departemen Agama RI, Profil Pondok Pesantren Mu’dalah, hal. 287

 

Page 17: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

6

turut memainkan peranan penting dalam proses transformasi peradaban

Indonesia modern itu.

Dalam konteks tersebut, Kyai dan tradisi pesantren adalah dua

variable yang tak dipisahkan. Benar, bahwa lembaga pesantren terikat

dengan formulasi eksplesit Islam tradisional, tetapi Kyai yang menjadi

penghubung antara Islam tradisonal dan dunia nyata ini juga merupakan

bagian kehidupan bangsa ini. Posisi Kyai seperti ini tergolong unik, dan

menjadi inti dari kualitasnya yang dominan. Walaupun posisi itu menjadi

persoalan dan menyulitkannya, namun justru di sinilah letak keaggungan

Kyai. Kyai adalah pemimpin kreatif yang selalu berupaya

mengembangkan pesantren dalam dimensi-dimensi baru, dan panorama

berwajah plural. Kehidupan pesantren dewasa ini, merupakan indikasi

adanya kreasi jenius Kyai.

Pendidikan pesantren, sebagai salah satu lembaga pendidikan

Islam sejak lama telah membuktikan keberadaannya dan keberhasilannya

dalam meningkatkan sumberdaya manusia, atau human resources

development.7 Kita mengetahui bahwa banyak pesantren yang cikal

bakalnya merupakan sebuah langgar (mushola kecil) yang didikan oleh

seorang Kyai. Mushola tesebut, pada mulanya, selain dipergunakan

sholat juga dipergunakan untuk mengajar anak-anak sekitar tentang tata

cara membaca Al-Qur’an dan dasar-dasar agama. Dari hal sedserhana ini,

kemudian lambat laun didatangi oleh para santri dari tetangga desa yang

kemuian turut memberikan andil dalam perkembangan sebuah pesantren.

Di lembaga ini, santri diajarkan membaca, menghafal dan memahami Al-

Qur’an, kitab-kitab kuning (al-kutub al-mutabaroh). Dalam konteks

7 Rohani Shidiq, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidikan Pesantren,

(Yogyakarta: Istana Publishing, 2015), hal, 8-9.

 

Page 18: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

7

pendidikan pesantren ini, menurut pandangan Gus Dur, pendidikan

Islama merupakan pendidikan yang terarah yang disiapkan oleh seorang

Kyai, kepada santri (peserta didik) nya. Pendidikan dimaksud

dipersiapkan sebagai aksi kultur untuk transformasi, kedewasaan dan

kemerdekaaan. Dalam konteks pendidikan pesantren, Gus Dur

menjelaskan bahwa “proses mengajar di lingkungan pondok pesantren

bukan sekedar menguasai ilmu-ilmu keagamaan melainkan proses

pembentukan pandangan hidup, dan penentuan prilaku para santri itu

kembali ke pondok pesantren ke dalam masyarakat”.8

Hal ini terbukti dalam perkembangan dewasa ini, dari pesantren

banyak lahir pemimpin bangsa dan pemimpin masyarakat. Pesantren juga

telah memberikan nuansa dan mewarnai corak dan pola kehidupan

masyarakat di sekitarnya. Oleh karnanya, tepat kiranya bila pesantren

disebut sebagai lembaga pendidikan yang telah berhasil menjadi benteng

pertahanan yang kokoh menghadapi dahsyatnya gelombang budaya dan

peradaban yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam dan adat ketimuran.

Clifford Greertz, antropolog AS telah mencatat prestasi cultural broker

(pembentukan kultur), maupun sebagai benteng pertahanan bagi nilai-

nilai religious yang dipegang teguh oleh komunitas muslim di

Indonesia.9

Risalah Islam selalu melandaskan sesuatu semata-mata untuk

mencari ridha Allah. Demikian pula dalam proses pendidikan. Dalam

tradisi pesantren, seorang santri ketika dalam proses belajar, sangat

dianjurkan untuk selalu pasrah dan berserah dan berserah diri pada Allah

dan tidak memikirkan orientasi keduniaan apapun. Mereka dituntut untuk

9 Rohani Shidiq, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidikan Pesantren, hal, 9

 

Page 19: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

8

focus pada pencarian ilmu pengetahuan, dan meninggalkan baying-

bayang kelak akan menjadi apa setalah belajar. Dengan demikian,

proyeksi dan tujuan pendidikan merupakan upaya atau proses untuk

menghasilkan peserta didik yang cerdas secara spiritual dan intelektual

sekaligus. Demikian gambaran yang dapat di ambil dari Gus Dur.10

Pemikiran Gus Dur mengenai tujuan pendidikan merupakan

manifestasi dari dari watak dasar tradisi pesantren, di mana proses

transmisi ilmu bukanlah segala-galanya, akan tetapi diperlukan pula

adanya moralitas yang akan membentuk karakter keulamaan, yakni

kesadaran bersama setiap santri (peserta didik) untuk memahami ilmu

yang didapat harus diamalkan untuk tujuan pengabdian pada umat

manusia guna mencapai ridha Tuhan sebagai orientasi hidupnya, al-

hayatu ‘ibadatun kulluha li-btighai mardatil-llah.

Tujuan pendidikan Islam demikian berpijak pada fungsi dan

tanggung jawab transformatif manusia sebagai seorang hamba (‘abdu-

llah) dan pengemban amanat untuk menyejahterakan masyarakat

(khalifah).

Intinya adalah bahwa kerja pendidikan harus dapat menjalankan

peran dan fungsi dari dimensi kehambaan dan kekhalifahan manusia

secara kebersamaan. Kedua hal tersebut harus dapat diperankan secara

bersamaan untuk memakmurkan dan menyejahterakan masyarakat.

Menurut pandangan Gus Dur, fungssi kekhalifahan manusia merupakan

hak untuk menjadi ‘pengganti Tuhan’ di muka bumi, sebuah fungsi

kemasyarakatan yang mengharuskan senantiasa memperjuangkan dan

melestarikan cita hidup masyarakatan untuk menyejahterakan manusia

10 Rohani Shidiq, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidikan Pesantren, hal, 10

 

Page 20: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

9

secara menyeluruh dan tuntas. Dengan demikian, umat Islam diharuskan

untuk menentang segala bentuk eksploitasi, dehumanisasi dan ketidak

adilan dalam segala bidang, terlebih dalam proses pendidikan. Karena

arah pendidik Islam adalah untuk “mencetak” peserta didik yang bersifat

mistik-imanen, yakni dengan menempakan agama sebagai komplementer

yang Saling melemgkapi untuk menjawab tantangan realitas dan

menyelesaikan problem kemanusiaan, seperti kemiskinann, penindasan,

kebodohan dan berbagai bentuk sisi negative lainnya. Lebih dari itu,

pendidikan Islam juga diharapkan dapat menjadi penggerak masyarakat

(community organizer) di mana masyarakat para peserta didik terlibat

aktif dalam upaya pemberdayaan.11

Melaksanakan program yang berorientasi pemberdayaan sehingga

berdampak pada proses berkelanjutan tersebut bukan hal yang mudah.

Banyak di temukan bahwa suatu program atas bantuan/asistensi dari

pemerintah mau non pemerintah memang dapat mendorong tumbuhnya

aktivitas lokal. Dan jelas implementasi dalam proses pelaksaan harus

terorganisir, tahapan manajemen pengembangan masyarakat (santri)

adalah kata lain dari fungsi pengorganisasian suatu kegiatan pengaturan

pada sumberdaya untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta

menggapai tujuan organisasi atau lembaga pendidikan pesantren.12

Pesantren menurut banyak kalangan memiliki kontribusi dalam

pengembangan masyaraakat. Hal ini mengigat bahwa yang

dikembangkan di lembaga pendidikan Islam tersebut sarat dengan nilai

persaudaraan dan prinsip-prinsip lain untuk penataan kehidupan

11 Rohani Shidiq, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidikan Pesantren, hal,

57-59. 12 Muhtadi, Tantan Hermansah, Manajemen Pengembangan Masyarakat

Islam, (Ciputat, UIN JAKARTA PRESS, 2013), hal 46-48.

 

Page 21: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

10

bermasyarakat. Relasi antara pesantren dan masyarakat tidak heran

berlangsung dalam suasana penuh kedekatan dan persaudaraan. Manfaat

keberadaan pesantren dalam hal transmisi dan transfer ilmu pengetahuan

ke Islaman, di sisi lain pesantren memiliki watak yang tak bisa

dilepaskan dari pngembangan dan pemberdayaan masyarakat. Dengan

lain ungkapan, kedekatan antara pesantren dan masyarakat yang terjalin

dalam suasana matualistik dalam melahirkan komposisi masyarakat yang

berkapasitas dan santri-santri pesantren yang tidak saja intelek secara

keilmuan, tetapi juga memiliki kearifan dan juga kebijakan dalam proses

internalisasi keislaman di tengah kehidupan bermasyarakat.13

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar peneliti ini lebih terfokus dan terarah dari tujuan yang

semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data

dan informasi yang diperlukan, maka penelitian ini dibatasi pada

penelitian santri di Lembaga Pendidikan Pesantren Daarul Ahsan

yang memberikan strategi pengembangan kemandirian santri,

Pondok Pesantren Daarul Ahsan, Dangdeur, Jayanti, Tangerang.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana strategi pengembangan kemandirian santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan?

b. Sejauh mana target strategi pengembangan kemandirian yang

dapat dicapai oleh Pondok Pesantren Daarul Ahsan?

C. Tujuan Penelitian

13 Lany Oktavia dkk, Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesntren, (Jakarta,

Rumah Kitab, 2014), hal. 161-162

 

Page 22: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

11

1. Untuk mengetahui Bagaimana strategi pengembangan kemandirian

santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan

2. Untuk mengetauhi Sejauh mana target strategi pengembangan

kemandirian yang dapat dicapai oleh Pondok Pesantren Daarul

Ahsan

3. Untuk mengetahui Apa hambatan dan dukungan yang diperoleh

Pondok Pesantren Daarul Ahsan dalam strategi pengembangan

kemandirian santri

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak

yang berminat maupun yang terkait dalam pemberdayaan masyarakat

(santri) yang berbasis pendidikan Pondok Pesantren, yaitu:

1. Segi Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian-

kajian dalam menerapkan strategi pengembangan kemandirian

santri. Selain itu peneliti juga dapat menambah pengetahuan tentang

bagaimana upaya yang dilakukan dalam pengembangan kemandirian

santri di Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

2. Segi Praktis

Diharapkan dapat bermanfaat dalam sebuah pertimbangan

untuk mengambil kebijakan terkait dalam menerapkan masalah

strategi pengembangan kemandiri santri.

3. Masyarakat

Dalam hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

pengetahuan kepada masyarakat khususnya mengenai

pengembangan kemandirian santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

 

Page 23: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

12

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian kualitatif dalam kondisi sewajarnya untuk dirumuskan

menjadi generalisasi yang dapat diterima oleh akal sehat manusia.14

Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Secara holistik,

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada

suatu konteks khususnya alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

metode ilmiah.15

Dalam penelitian ini penulis berupaya mendeskripsikan atau

melihat fenomena tentang srategi pengembangan kemandirian santri

memalui kegiatan yang diterapkan di Pondok Pesantren. Dalam

penelitian ini penulis berusaha menggambarkan dengan pengumpulan

data melalui wawancara mendalam, tinjauan pustaka, dan pengamatan

di lapangan yang berkaitan dengan objek yang diteliti. Penulis ingin

melihat proses yang terjadi dalam strategi pengembangan kemandirian

santri melalui proses kegiatan santri Pondok pesantren Daarul Ahsan.

2. Macam Dan Sumber Data

Adapun macam data pada penelitian ini terbagi menjadi dua

bagian yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer

Data primer adalah data utama yang terdiri dari kata-kata

dan tindakan. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini

berasal dari hasil wawancara dengan responden di lapangan serta

14 Nawawi Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 1992) Cet. 1 hal. 3. 15 Lexy J Moleong, Metedologi penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), hal. 6.

 

Page 24: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

13

hasil observasi pada subjek penelitian, yaitu data berasal dari

Pimpinana, Ustadz, Majlis Pengasuhan, dan Santri Pondok

Pesantren Daaarul Ahsan.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah berupa catatan atau dokumen yang

diambil dari berbagai letirature, internet atau tulisan-tulisan yang

berhubungan dengan masalah penelitian ini.

3. Teknik Pengumpulan Data

Sehubung dengan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa

teknik pengumpulan data yaitu:

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi yaitu pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala-gejala yang diteliti.16 Observasi atau pengamatan

adalah metode pengumpulan yang digunakan untuk menghimpun

data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan. Suatu

kegiatan pengamatan baru dikategorikan sebagai kegiatan

pengumpulan data penelitian apabila memiliki kriteria yaitu:

pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan

secara serius, pengamatan harus berkaitan dengan tujuan

penelitian yang telah ditetapkan, serta pengamatan dicatat secara

sistematik dan dihubungkan dengan proporsisi umum dan bukan

dipaparkan sebagai suatu yang hanya menarik perhatian.17

Dalam teknik observasi ini untuk memperoleh data

peneliti mengunjungi dan meninjau lokasi penelitian yaitu

16 Husaini Usman dan Purnomo, Metedologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT

Bumi Aksara, 2000), hal. 54. 17 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 115.

 

Page 25: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

14

Pondok Pesantren Daarul Ahsan Dangdeur Jayanti, Tangerang,

sambil mengamati dan mencatat kejadian ke dalam buku catatan

kecil mengenai kegiatan yang sedang berlangsung dalam kegiatan

pengembangan kemandirian santri di lokasi penelitian. Sehingga

dapat terlihat dampak dari kegiatan yang diberikan Pondok

Pesantren Daarul Ahsan kepada santriwan/santriawati.

Untuk meningkatkan validitas hasil pengamatan peneliti

menggunakan beberapa alat bantu, antara lain handphone yang

sudah dilengkapi dengan kamera, buku tulis dan pulpen. Alat

bantu kamera digunakan oleh peneliti untuk merekam kejadian

dalam bentuk gambar dan membantu mengingat apa yang dilihat

pada saat observasi. Sehingga peneliti hanya terfokus pada

pengamatan yang membutuhkan penglihatan. Buku tulis dan

pulpen membantu peneliti dalam mencatat kejadian pada objek

penelitian.

b. Wawancara

Wawancara mendalam adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau

orang yan diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan

terlihat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan

demikian kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya

dalam kehidupan informan.18

18 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, hal. 108

 

Page 26: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

15

Dalam penelitian ini penulis mewawancarai Ustadz H.

Madtosi selaku ketua Yayasan, dan KH. Maman Lukman Hakim,

MA. Selaku pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ahsan. Peneliti

mengadakan Tanya jawab berkenaan dengan strategi kemandirian

pengembangan santri pondik pesantren Daarul Ahsan, ber etika,

sopan santun, berbicara di depan orang dengan baik. Yang

semuanya mempunyai tujuan untuk menjadikan masyarakat

(santri) ini menjadi kader-kader manusia yang berwawasan jauh

kedepan yang gemilang.

c. Studi Dokumen

Studi dokumentasi mencari data yang tertulis, baik berupa

buku, jurnal atau tulisan.19 Dokumentasi adalah pengumpulan

bahan tertulis ataupun filem yang memiliki sifat alamiah, sesuai

dalam konteks dan berada dalam konteks sehingga dapat

digunakan sebagai bukti untuk pengujian.20 Dalam hal ini untuk

memperoleh kelengkapan data peneliti meminta langsung kepada

pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ahsan dan pengurus Pondok

Pesantren dalam hal ini yang memberikan strategi kemandirian

pengembangan santri yang tiggal di dalam Pondok.

4. Teknik Analisis Data

Analisis data yaitu menelaah seluruh data yang tersedia dari

berbagai sumber dengan hasil yang diperoleh dari lapangan melalui

19 Imam Suprayogo dan Tobroni, Metode Penelitian Sosial Agama, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 34. 20 Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja

Rosadakarya, 2007). hal. 216-217

 

Page 27: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

16

wawancara, pengamatan, dokumen pribadi, dokumen resmi dan foto.

Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja

menggunakan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya

menjadi satuan yang dikelola, mensintesiskanya mencari dan

menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang

dipelajari, serta memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada

orang lain.21 Dalam menganalisis data hasil peneliti menjelaskan

catatan hasil temuan lapangan dan setelah itu disimpulkan.

5. Teknik Pengujian Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik

pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas

sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu

derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability),kebergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability).22

Dalam penelitian penulis menggunakan pertama kriterium

derajat kepercayaan. Berfungsi sebagai melaksanakan inkuiri

sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat

dicapai, dan menunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan

dengan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang

diteliti. Dalam penelitian ini, penulis melakukan beberapa kali

kunjungan ke Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Daarul

Ahsan untuk melakukan wawancara, observasi langsung saat

berjalanya pelatihan, meminta dokomentasi Pondok Pesantren

Daarul Ahsan dan sambil ngopi-ngopi santai dengan santri dalam

proses kegiatan di dalam Pesantren. Kedua, triangulasi yakni teknik

21 Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hal. 247-248 22 Lexy, J Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, hal. 324-331

 

Page 28: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

17

keabsahan data untuk keperluan pengecekan atau sebagai

pembanding data. Hal itu dapat dicapai dengan membandingkan data

hasil pengamatan dengan data hasil wawancara, membandingkan apa

yang dikaitkan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya

secara pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang-orang

tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang

waktu, membandingkan hasil wawacara dengan isi suatu dokumen

yang berkaitan.

6. Instrumen dan Alat bantu

Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti. Kedudukan

peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus

merupakan perncanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis,

penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil

penelitianya. Pengertian instrumen atau alat penelitian disini tepat

karena ia menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian.23

7. Teknik Pemilihan Informan

Teknik yang digunakan untuk pemelihan informan dalam

penelitian ini adalah teknik purposive sampling, bertujuan dimana

informan dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu dan dianggap

sebagai orang-orang yang tepat dalam memberikan informasi yang

sesuai dengan kebutuhan penelit. Peneliti menggali dari pihak-pihak

yang terlibat dalam pengembangan kemandirian santri yang

dilakukan Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

8. Waktu dan Lokasi Penelitian

23 Lexy J Moleong, Metedologi penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2007), hal. 168.

 

Page 29: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

18

Waktu penelitian adalah setiap hari senin sampai jumat, dan

lokasi penelitian akan dilakukan di Lembaga Pendidikan Islam

Pondok Pesantren Daarul Ahsan Jl. Raya serang KM 31 Ds.

Dangdeur Kec. Jayanti Tangerang – Banten 15610. Dengan melihat

langsung bagaimana pengembangan kemandirian yang dilakukan

santri melalui kegiatan yang dilakukan sehari-hari di Pondok

Pesantren, sehingga akan mempermudah peneliti dalam

mengidentifikasi permasalahan yang ada. Alasan peneliti memilih

lokasi tersebut untuk dijadikan bahan penelitian adalah:

a. Lokasi yang mudah dijangkau sehingga peneliti dapat

menghemat waktu dan biaya

b. Lembaga Pendidikan Islam yang sejalan dengan pembangunan

Indonesia yakni mencerdaskan anak Bangsa

c. Sistem pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Daarul Ahsan

menitik beratkan pada strategi pengembangan kemandirian

santri

d. Tempat penelitian yang pernah belajar selama 6 tahun

F. Tinjauan Pustaka

Sejauh ini sudah banyak peneliti yang meneliti

pemberdayaan masyarakat dalam lembaga, yayasan dan sebagainya.

Akan tetapi fokus kajiannya berbeda namun subyeknya sama yaitu

masyarakat (santri).

Judul skripsi: Upaya Yayasan Bina Mandiri “Master”Pemberdayaan

Anak Jalanan Melalui Program Pelatihan Keterampilan Computer Di

Depok Jawa Barat

Penulis : Vivih Rahmawati Mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam

Tahun 2014

 

Page 30: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

19

Isi pokok : Skripsi ini berisikan tentang pemberdayaan anak jalanan

yang dilakukan oleh, yayasan Bina Mandiri “Master” melalui pelatihan

computer.

Judul skripsi : Upaya meningkatkan Life Skill Anak Jalanan

Melalui Keterampilam Otomotif Bagi Klien Anak Jalanan Di

Sosial Devlopment Center (SDC) Bambu Apus Jakarta Timur

Penulis : Ahmad Hary Deni Mahasiswa Pengmbangan Masyarakat Islam

Tahun 2010

Isi Pokok: skripsi ini berisi tentang upaya yang dilakukan oleh social

development center (SDC) dalam meningkatkan life skill agar anak-anak

dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, bakat dan minat

mereka dapat tersalurkan serta dapat menciptakan jiwa kreatif dan

mandiri.

Dalam penulisan ini, agar mempermudah penulis menggunakan

teknik penulisan yang didasarkan pada buku pedoman penulisan Skripsi,

Tesis, Disertasi”, yang diterbitkan oleh CeQDA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, cetakan tahun 2007.

Skripsi yang penulis bahas adalah mengenai Strategi

pengembangan kemandirian santri yang dilakukan Pondok Pesanten

Daarul Ahsan melaului sistem pendidikan bebasis Pesantren, fokus

program lembaga tersebut adalah memberikan pendidikan pembinaan

kecerdasan ilmu pengetahuan, pembinaan sikap dan mental dan

kepribadian, serta pembinaan keterampilan (Skill) kepemimpinan yang

terlatih, dan bijaksana.

G. Sistematika Penulisan

 

Page 31: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

20

BAB I : Merupakan bagian dari pendahuluan yang terdiri dari latar

belakang masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metedologi penelitian, kajian

pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II : Akan memaparkan mengenai tinjaun teoritis, pengertian

strategi, kemandirian, santri serta Pondok Pesantren. teori

strategi, pengertian kemandirian, faktor penyebab hambatan dan

dukungan pesantren, system pengembangan kemandirian apa

saja yang di terampkan kepada santri pondok pesantren Daarul

Ahsan, dan bagaimana strategi pengembangan kemandirian

santri yang diberikan Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

BAB III : Akan memaparkan mengenai Lembaga Pendidikan Pondok

Pesantren Daarul Ahsan, sejarah, visi dan misi, struktur

pengurusan, sistem pendidikan, peraturan Pondok Pesantren.

BAB IV : Akan memaparkan mengenai hasil temuan lapangan yang

menganalisa hasil penelitian mengenai Strategi Pengembangan

Kemandirian Santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

BAB V : Kesimpulam dan saran dari hasil penelitian yang diperoleh dan

akan dijelaskan secara konkrit yang diharapkan dapat

bermanfaat bagi Lembaga Pendidikan Pondok Pesantren Daarul

Ahsan pada khususnya, dan pada umumnya masyarakat luas.

 

Page 32: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

21

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini, penulis akan menjelaskan tentang tinjauan teori yang

berkaitan dengan strategi, pengembangan kemandirian, santri pondok

pesantren Daarul Ahsan.

A. Strategi Kemandirian Santri

1. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani “strategos” (

stratos militer Ag: memimpin) yang berarti “generalship” atau

suatu yang dikerjakan para jemdral perang dalam membuat rencana

untuk memenangkan perang dimana jendral dibutuhkan untuk

memepin suatu angkatan perang.24

Pada awalnya konsep strategi (strategy) didefinisikan

sebagai berbagai cara untuk mendapatkan tujuan (way to achieve

ends). Konsep gerik ini terutama sesuai dengan perkembangan

awal penggunaan konsep strategi digunakan dalam dunia militer.

dalam dunia militer adalah berbagai cara yabg digunakan oleh

panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam memenangkan

pertempuran (war). Sedangkan yang

2. Pengertian Kemandirian

24 Hendrawan Supratikno, Advanced Stategic Management: Back To Basic,

(Jakarta: PT Gravindo Utama, 2003), Hal 19

 

Page 33: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

22

Menurut Anita Lie (2004 : 2) dan S arah Prasti (2004 : 3),

menyatakan bahwa : “Kemandirian adalah untuk kegiatan atau

tugas sehari-hari atau sedikit bimbingan sesuai dengan tahapan

perkembangan dan kapasitasnya”. “Kemandiran adalah prilaku

yang menentukan bahwa menentukan bagaimana yang menentukan

bagaimana kita bereaksi tahap terhadap situasi setiap yang

memerlukan beberapa jenis keputusan versifat moral dan

merupakan sikap yang harus dikembangkan seorang anak untuk

bisa menjalani kehidupan tanpa ketergantungan orang lain”.

Kemandirian merupakan sebuah mentalitas yang diajarkan

oleh Islam. Kemandirian merupakan mental untuk berani menjalani

kehidupan tanpa menggantungkan diri kepada orang lain, akan

tetapi seseorang harus mempunyai keyakinan bahwa kehidupan

seseorang harus selalu digantungkan kepada Allah. Ajaran

kemandirian ini tidak hanya hanya disampaikan secara teori di

dalam kelas akan tetapi pondok pesantren Daarul Ahsan juga

memperaktekan pendidikan kemandirian ini dalam kehidupan

sehari-hari di pondok.

3. Pengertian Santri

Menurut pengertian yang dipakai dalam lingkungan orang-

orang orang-orang pesantren, seorang alim hanya bisa disebut kyai

bila mana memiliki pesantren dan santri yang tinggal dalam

pesantren untuk mempelajari kitab-kitab Islam klasik. Oleh karena

itu, santri merupakan elemen penting dalam suatu lembaga

pesantren. Perlu diketahui bahwa, menurut tradisi pesntren, santri

terdiri dari dua :

 

Page 34: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

23

a. Santri mukim, yaitu murid-murid yang berasal dari daerah yang

jauh dan menetap dalam kelompok pesantren. Santri mukim

yang paling lama tinggal di pesntren biasanya merupakan satu

kelompok tersendiri yang memang bertanggung jawab

mengurusi kepentingan pesantren sehari-hari ; mereka juga

memikul tanggung jawab mengajar santri-sntri muda tentang

kitab-kitab dasar dan menengah. Dalam sebuah pesantren yang

besar dan masyhur terdapat putra-putra kyai dari pesantren-

pesantren lain yang belajar disana; mereka ini biasanya akan

menerima perhatian istimewa dari kyai ; tetapi saya tidak

mempunyai keterangan yang cukup apakah mereka membentuk

suatu kelompok seperti yang pernah terjadi di pesantren

tebuireng semasa KH. Asyim asy’ari. Para putra kyai ini

memainkan peranan yang sangat penting dalam kelanjutan

kepemimpinan lembaga-lembaga pesntren. Tetapi, karena tidak

memadainya data yang ssaya kumpulkan, saya tidak dapat

menyajikan pembahasan lebih lanjut tentang peranan putra-putra

kyai dalam komposisi santri di pesantren.

b. Santri kalong, yaitu murid-murid yang berasal dari desa-desa di

sekitar pesantren, biasanya tidak menetap dalam pesantren.

Untuk mengikuti pelajarannya di pesantren, mereka bulak-balik

(ngelaju) dari rumahnya sendiri. Biasanya perbedaan antara

pesantren besar dan pesantren kecil dapat dilihat dari komposisi

santri kalong. Semakin besar sebuah pesantren, semakin besar

jumlah santri mukimnya. Dengan kata lain, pesantren kecil

memiliki lebih banyak santri kalong dario pada santri mukim.

Seorang santri pergi dan menetap disuatu pesantren karena

berbagai alesan :

 

Page 35: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

24

1. Ia ingin mempelajari kitab-kitab lain yang membahas islam

secara lebih mendalam dibawah bimbingan kyai yang

memimpin pesantren ;

2. Ia ingin memperoleh pengaalaman kehidupan pesantren,

baik dalam bidang pengajaran, keorganisasian mnaupun

hubungan dengan pesantren-pesantren terkenal ;

3. Ia ingin memusatkan studinya dipesantren tanpa disibukkan

oleh kewajiban sehari-hari di rumah keluarganya.

Disamping itu, dengan tinggal di sebuah pesantren yang

sangat jauh letaknya dari rumahnya sendiri ia tidak mudah

pulang-balik meskipun kadang-kadang menginginkannya.

Dimasa silam, pergi dan menetap di sebuah pesantren yang

jauh dan masyhur merupakan suatu keistimewaan bagi seorang santri

nyang penuh cita-cita ia harus memiliki keberanian yang cukup,

penuh ambisi, dapat menekan perasaan rindu kepada keluarga

maupun teman-teman sekampungnya, sebab selesi pelajarannya di

pesntren ia diharapkan menjadi seoran alim yang dapat kitab-kitab

dan memimpin masyarakat dalam kegiatan keagamaan. Ia juga

diharapkan dapat memberikan nasehat-nasehat mengenai persoalan-

persolan kehidupan individual dan masyarakat yang bersangkut-paut

erat dengan agama. Itulah sebabnya maka biasanya hanya seorang

calon yang penuh kesungguhnya dann ada harapan akan berhasil saja

yang diberi kesempatan untuk belajar di pesantren yang jauh ini

semua harus ia tunjukan pada waktu mengikuti pengajian sorogan di

kampungnya.

B. Pendidikan Kecakapan Hidup di Pondok Pesantren

 

Page 36: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

25

Pendidikam kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan

yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, intelektual

dan kecakapan intelektual dan dan kecakapan vokasional untuk

bekerja atau usahamandiri.25

Life skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang

dimilki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema

hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian

secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi

sehingga akhirnya.26 Kecakapan hidup (life skill) lebih luas

keterampilan untuk bekerja, apalagi keterampilan secara manual.

Life skill cenderung pada bakat yang dimiliki oleh seorang santri,

dengan demikian life skills dapat diartikan sebagai kecakapan hidup.

Kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang

secara praktis dapat membekali seorang santri dalam mengatasi

berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan, kecakapan itu

menyangkit aspek pengetahuan sikap didalamnya termasuk fisik dan

mental, serta kecakapan kejujuran yang berkaitan dengan

pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi

tuntunan dan tantangan hidup dalam kehidupan.

Life skill mengacu pada berbagai ragam kemampuan yang

diperlukan seseorang untuk memenuhi kehidupan dengan sukses,

bahagia dan secara martabat di masyarakat. Life skill merupakan

25 Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS, (Jakarta, Depdiknas RI, 2003),

hal. 48.

26 Konsep Pendidikan Kecakapan untuk Hidup (Life Skiills Education), dalam

http://pakguruonline.pendidikan.net/life_skill_1.htm

 

Page 37: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

26

kemampuan komunikasi secara epektif, kemampuan

mengembangkan kerjasama, melaksanakan peranan sebagai warga

Negara yang bertanggung jawab, memilki kesiapan serta kecakapan

untuk bekerja, dan memiliki karakter dan etika untuk terjun ke dunia

kerja.

Dengan demikian lembaga pendidikan formal maupun non

formal wajib meberikan keterampilan pilihan oleh narasumber

teknis, dengan harapan santri mempunyai bekal untuk bekerja dan

berusaha yang dapat mendukung pencapaian taraf hidup yang lebih

baik. Dan dapat menolong sntri agar mempunyai harga diri dan

kepercayaan diri dalam mencari nafkah dalam konteks peluang yang

ada di lingkungannya serta dengan mudah memecahkan masalah

yang dihadapinya.

Dalam pendidikan life skill pembelajaran yang diberikan

adalah pelajaran yang mampu memberikan kesadaran terhadap

santrisehingga santri mau dan mampu belajar, santri tahu apa yang

hendak dikerjakan atau tahu yang pekerjaan alternative dalam

hidupnya, santri mampu memberikan motivasi untuk hidup dalam

era sekarang dan memiliki orientasi hidup ke masa depan, dan

mampu hidup bersama.27

Oleh karena itu kecakapan untuk hidup (life skills) dapat di

definikan sebagai suatu kepandaian, kemahiran, kesanggupan, atau

kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menempuh perjalan

hidup atau untuk menjalani kehidupan.

27 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill education) Konsed dan

Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet II. hlm. 71.

 

Page 38: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

27

Dalam suatu lokakarya intensifikasi pengembangan pendidikan

pesantren bulan Mei 1987 di Jakarta telah meremuskan tujuan

institusional pendidikan pesantren sebagai berikut.28

1. Tujuan Umum

Membina warga negara agar berkepribadian muslim dengan

ajaran-ajaran ama Islam dan menanamkan rasa keagamaan

tersebut dalam semua segi kehidupan serta menjadikannya

orang berguna bagi Agama, masyarakat, dan negara.

2. Tujuan khusus

Mendidik santrianggota masyarakat untuk menjadi orang

muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia,

memilki kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir dan batin

sebagai warga negara yang berpancasila.

Rumusan tujuan umum dan khusus dari pendidikan

pesantren sebagaimana tersebut diatas, mengharuskan pesantren

tidak hanya mengajar ilmu agama saja , akan tetapi pesantren

mempelajari ilmu umum dan sntri dibekali keterampilan hidup.

Departemen pendidikan nasional membagi life

skillmenjadi empat bagian :

a. Kecakapan personal (personal skills) yang mencakup

kecakapan mengenal diri (social skills), kecakapan mengenal

diri ini merupakan penghayatan manusia sebagai makhluk

Tuhan, dan juga sebgai modal dalam meningkatkan dirinya

sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya sendri dan

lingkungannya dan juga sebgai alat bagi invidu untuk

28

 

Page 39: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

28

mengembangkan potensi yang ada pada dirinya yakni dengan

keterampilan belajar ( learning skills).

b. Kecakapan sosial (social skills) mencakup kecakapan

komunikasi dengan empati, dan kecakapan bekerjasama

empati, sikap penuh pengertian dan seni komunikasi dua

arah.kecakapan ini sangat membantu seseorang lebih

berkompenten secara sosial.

c. Kecakapan akademik (academic skills) disebut juga

kemampuan berfikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan

perkembangan berpikir ilmiah rasional yang masih bersifat

umum. Kecakapan ini lebih mengarah kepada kegiatan yang

bersifat akademik atau keilmuan.

d. Kecakapan vokasional (vocational skills) disebut juga dengan

kecakapan kejujuran yaitu kecakapan yang dikaitkan dengan

bidang bekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.

C. Tinjuan Strategi Pemberdayaan Santri

1. pengertian pemberdayaan

pemberdayaan dalam pemikiran Edi Suharto adalah sebuah

proses sebagaimana orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi,

dalam berbagai pengentrol atas, dan mempengaruhi kejadian-

kejadian serta lembaga lembaga yang mempengaruhi kehidupannya,

pemberdayaan menekankan bahwa orang yang memperoleh

 

Page 40: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

29

keterampilan, pengetahuan dan kekuasaan yang cukup untuk

mempengaruhi kehidupan orang lain yang menjadi perhatian.29

Namun, secara etimologi pemberdayaan berasal dari kata

“berdaya” yang berati kekuatan, kemampuan bertenaga atau

mempunyai akal (cara melihat dan sebagainya) untuk mengatasi

sesuatu.30

Dalam bahasa inggris pemberdayaan bersal dari kata

“empowerment” dan “empower” yang artinya pemberdayaan atau

memberdayakan. Dengan kata lain pemberdayaan berarti usaha

memberi daya, kekuatan, ataupun potensi kepada seseorang yang

hendak sadarkan sehingga mereka mempunyai kekuatan atau

kemampuan dalam mengatasi segala sesuatu yang dihadapi.

2. Nilai Nilai Strategi Dalam Pemberdayaan

Beberapa landasan yang sangat membantu dalam

pemberdayaan masyarakat khususnya yang penulis maksud dalam

konsep strategi pemberdayaan santri ada puluhan makna yang

banyak dan arti yang dimuat di semua buku yang ada, namun yang

paling penting dalam suatu strategi pemberdayaan sebagai mana

angka nilai dalam esensi ingin merubah tatanan kehidupan

masyarakat dapat terrealisasikan dalam kehidupan yang baik.

29 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung PT

Refika Aditama 2005), hlm. 58 30 Tim Pusat Penelitian Bahasa Departemen pendidikan Dan Kebudayaan,

hlm. 189

 

Page 41: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

30

Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan nilai esensi dalam

pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat yang penulis

kutip dari Islam SM yaitu,31

Pertama, adanya nilai kemandirian, suatu pengembangan

dalam nilai “kemandirian” misalnya nampak pada penyadaran

kelompok sasaran untuk memetakan masalah atau kebutuhan

mereka, menentuka prioritas pogram pemecahan atau

pemenuhannya dan pelaksanaan oleh mereka sendiri, kelompok

sasaran menjadi tidak lagi bergantung pada negara.

Kedua, nilai “kesukarelaan”, dalam hal ini diri seseorang

akan Nampak pada peran serta aktif dalam mendampingi anggota

sasaran dalam seluruh strategi kegiatan. Kemudian, berusaha

menemukan masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang di

tafsirkan berdasarkan dalam konsep kekuatan.

Ketiga, yaitu nilai “keswadayaan dan keswasembadaan”

yang mana akan Nampak pada pendayagunaan sumberdaya

material dan keterampilan sumberdaya lokal. Yang memberikan

kontributif inovasi dan kreativitas dalam masyarakat.

Keempat, “keterkaitan dengan norma” dimana secara

persamaan, keterbukaan, partisipasi toleransi dan lain sebagainya

yang nampak baik dalam diskusi diskusi anggota kelompok sasaran

tentang pemetaan masalah atau kebutuhan mereka dalam penetuan

prioritas program aksi maupun dalam pelaksanaan program itu

sendiri.

31 Ismail SM, “Sinifikasi Peran Pesantren Dalam Pengembangan Masyarakat

Madani” Dalam Islami SM dan Abdul Mukti (eds), Pendidikan Islam Demokrasi dan

Masyarakat Madani (Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2000), hlm 184

 

Page 42: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

31

Suatu gagasanan mengenai peranan pesantren dalam

strategi pemberdayaan santri, bukanlah suatu yang final. Ia tidak

lebih sebagai suatu hipotesi dalam kerangka mengantisipasi

perubahan, yang merupakan strategi yang tidak pernah berakhir

menyertai pesantren sebagai system pendidikan dan sosil khas

Indonesia yang unik.

3. Strategi Pemberdayaan santri melalui Life skills

pada dasarnya setiap jalan pasti ada panduan khusus yang hendak

di tempuh, begitupun dalam tahap atau konsep dalam

memberdayakan masyarakat (santri) dalam hal ini. Yang

sebagaimana pemberdayaan adalah suatu upaya untuk membangun

daya (masyarakat) dengan mendorong, memotivasi dan

membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta

berupaya untuk mengembangkannya.32

Menurut Edi Suharto, pemberdayaan menunjukan pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah shingga

mereka memiliki kekuatan atau kemampuan, antara lain dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka meliki kebebasan

(freedom). Bukan saja berarti bebas mengemukakan pendapat,

melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari

kesakitan.33

Pertama, menciptakan suasana iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat itu berkembang. Titik tolaknya adalah

32 Mubyartanto, Membangun Sistem Ekonomi, (Yogyakarta: BPFF, 2000), hlm

263 33 Edi Suharto, Membangun Maasyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm 58

 

Page 43: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

32

pengenalan bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki

potensi (daya) yang dapat dikembangkan.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimilki oleh

masyarakat, dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah positif

dan nyata, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang

akan membuat masyarakat menjadi semakin berdaya dalam

memanfaatkan peluang.34

Adapun menurut pendapat lain saudara Isbandi Rukminto

Adi, dalam konsep untuk memberdayakan masyarakat dapat

dilakukan dengan tiga cara yaitu ;

a. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk

berwiraswasta, bergelut dalam aspek ekonomi, bertindak

dengan merancang munculnya diskusi tentang apa yang

menjadi apa yang menjadi masalah dalam masyarakat.

b. Memberikan informasi tentang pengalaman kelompok lain

yang telah sukses dan sejahtera.

c. Menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat

dimanfaatkan.35

Menurut Ali Riyadi, program pengajaran di Madrasah

keagamaan disusun berdasarkan tiga bidang pengembangan yang

meliputi : bidang pengembangan pendidikan karakter, bidang

pengembangan pendidikan akademik, bidang pengembangan

34 Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan

Masyarakat, (Jalarta: PT Bina Retna Pariwisata, 2003), hlm 16 35 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial, (Jakarta : Ui Press 2003), hlm 23

 

Page 44: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

33

pendidikan keterampilan dan bidang pengembangan unggulan

pesantren.36

Lebih lanjut pendekatan pelaksanaan proses dan

pencapaian tujuan strategi kemandirian santri di atas dapat dicapai

melalui penerapan pendekatan pemberdayaan yang dapat disingkat

menjadi 5P yaitu:

a. Pemungkinan : menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara

optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan

masyarakat dari sekat-sekat kultural dan struktural yang

menghambat

b. Penguatan: memperkuat pengetahuan dan kemampuan

yang dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah

dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayaan

harus mampu menumbuh-kembangkan segenap

kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat yang

menunjang kemandirian mereka.

c. Perlindungan : melindungi masyarakat terutama

kelompok-kelompolok lemah agar tidak tertindas oleh

kelompok kuat, menghindari terjadinya persaingan yang

tidak seimbang (apalagi tidak sehat) antara yang kuat dan

lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok

kuat terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan harus

diarahkan pda penghapusan segala jenis diskriminasi dan

dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil

36 Ali Riyadi, Politik Pendidikan Menggugat Birokrasi Pendidikan Nasional,

(Jakarta : Ar-Ruzz, 2006), hlm 120.

 

Page 45: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

34

d. Penyokongan : memberikan bimbingan dan dukungan

agar masyarakat mampu menjalankan peranan dan tugas-

tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu

menyokong masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam

keadaan dan posisi yang semakin lemah dan terpinggirkan

e. Pemeliharaan : memelihara kondisi yang kondusif agar

tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan antara

berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan

harus mampu menjamin keselarasan dan keseimbangan

yang memungkinkan setiap orang memperoleh

kesempatan berusaha.37

37 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian

Streategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial & Pekerjaan Sosial, hlm.68-69

 

Page 46: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

35

BAB III

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Ahsan

Gambaran sejarah singkat sekilas tentang pondok pesantren

Daarul Ahsan yang memberikan upaya pengembangan kemandirian

santri melalui aspek pendidikan. Pondok pesantren Daarul Ahsan

didirikan pada tanggal 15 juli 1999, terletak di desa Dangdeur,

kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, provinsi Banten, pondok

pesantren yang didirikan oleh Ustadz H. Madtosi dan Ustadz H. Maman

Lukman Hakim, MA. Ini diresmikan oleh Abuya KH. Damanhuru

(Pandeglang), Abuya KH. Bustomi (Pandeglang), Abuya KH. Ahmad

Romli (Dangdeur), dan hadir pula pada saat peresmian H. Rhoma Irama

dan Qori Internasional, Ustadz Nanang Kosim.

Sisitem pendidikan di pondok pesantren Daarul Ahsan menganut

sistem integrated curriculum, yaitu keterpaduan kurikulum antara yang

satu dengan yang lainnya tidak bias dipisahkan; kurikulum modern dan

salaf, kurikulum Depag dan Diknas.

Pondok pesantren Daarul Ahsan memberikan solusi alternatif,

menyuguhkan sebuah lembaga pendidikan Islam masa depan dengan

pendidikan formal setigkat menengah pertama dan menengah atas yang

dikemas dalam satu paket pesantren, bertujan membentuk sumber daya

manusia bertafaqquh fiddien yang memiliki wawasan dan menyiapkan

 

Page 47: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

36

Insan pembangunan Indonesia yang berbudi luhur, cerdas, trampil

kreatif, dinamis dan religius.

Upaya dalam melaksanakan pendidikan sepanjang hayat (Long

Life Education) sesuai dengan perintah Rosulullah SAW juga dalam

membantu merealisasikan program pendidikan karakter yang harus

menjadi belahan mata uang dari pendidikan sains, tidaklah cukup dengan

hanya mentransmisikan nilai-nilai budi pekerti (akhlak) dan norma-

norma keagamaan, tetapi memerlukan suatu proses pendidikannyang

mencakup penghayatan pelatihan (driling) dan pembiasaan (ta’awwud).

Dan ini hanya yang terpadu dan mengarah kepada pembinaan

kepribadian seutuhnya.

Sejalan dengan tujuan pembanguna Indonesia, yaitu membangun

manusia Indonesia seutuhnya, kita dituntun mencari formula alternatif

yang menyiapkan kader-kader manusia yang berwawasan jauh ke depan,

berilmu amaliah dan beramal ilmiah agar mampu menjembatani antara

pembangunan fisik material dan mental spritual yang (integrate

personality). Proses pendidikan terpadu demikian ini hanya dapat

dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Pesantren. Dan lebih dari itu,

hanya dengan keyakinan hidup dan keagamaan yang tidak akan

tergoyahkan oleh arus perubahan nilai-nilai social buday yang

dihembuskan oleh Era Globalisasi.

Sistem pendidikan dan pengajaran pesantren adalah pendidikan

kemasyarakatan yang memadukan nilai-nilai keunggulan, sebagai

pendidikan terpadu dengan pengertian:

 

Page 48: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

37

1. Keterpaduan antara Iman, Ilmu, dan Amal.

2. Keterpaduan dan keseimbangan dalam pembinaan keutuhan

kepribadian (Integrated Personality) yang meliputi aspek-aspek:

a. Kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan

yang luas dan mendalam, sebagai penjabaran dari sifat Rasul,

Fathanah.

b. Afektif, yakni pembinaan sikap mental (mental attitude, jiwa

kepribadian). Yang mantap dan matang, sebagai penjabaran dari

sifat Rasul, Amanah.

c. Psikomotorik, yakni pembinaan tingkahlaku (behavior) dengan

akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Shidiq.

d. Kognatif, yakni pembinaan keterampilan (Skill) kepemimpinan

yang terlatih dan bijaksana sebagai penjabaran dari sifat Rasul,

Tabligh.

3. Keterpaduan dalam kegiatan pendidikan dan kehidupan kampus

yang meliputi:

a. Dzikir/Ibadah, untuk membina manusia yang beriman, bertaqwa,

berakhlak, mulia, berdisiplin, berdedikasi dan bertanggung jawab.

b. Fikir, untuk membina manusia yang mempunyai keahlian dan

keterampilan yang handal serta berwawasan IPTEK dan

pembangunan.

c. Amar, yakni keterampilan bekerja dan dapat berwira usaha (Al-

I’timadu ‘Alanafsi).38

B. Pendidikan Kecakapan Hidup di Pondok Pesantren Daarul Ahsan

Pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah pendidikan yang

memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, intelektual dan

38 Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Daarul Ahsan, Dangdeur -

Jayanti -Tangerang, 4-7.

 

Page 49: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

38

kecakapan intelektual dan dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau

usaha mandiri.39

Life skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimilki

seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan

kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif

dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya.40

Kecakapan hidup (life skill) lebih luas keterampilan untuk bekerja,

apalagi keterampilan secara manual. Life skill cenderung pada bakat

yang dimiliki oleh seorang santri, dengan demikian life skills dapat

diartikan sebagai kecakapan hidup.

Kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara

praktis dapat membekali seorang santri dalam mengatasi berbagai macam

persoalan hidup dan kehidupan, kecakapan itu menyangkit aspek

pengetahuan sikap didalamnya termasuk fisik dan mental, serta

kecakapan kejujuran yang berkaitan dengan pengembangan akhlak

peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntunan dan tantangan hidup

dalam kehidupan.

Life skill mengacu pada berbagai ragam kemampuan yang

diperlukan seseorang untuk memenuhi kehidupan dengan sukses, bahagia

dan secara martabat di masyarakat. Life skill merupakan kemampuan

komunikasi secara epektif, kemampuan mengembangkan kerjasama,

melaksanakan peranan sebagai warga Negara yang bertanggung jawab,

39 Depdiknas, Undang-Undang SISDIKNAS, (Jakarta, Depdiknas RI, 2003),

hal. 48.

40 Konsep Pendidikan Kecakapan untuk Hidup (Life Skiills Education), dalam

http://pakguruonline.pendidikan.net/life_skill_1.htm

 

Page 50: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

39

memilki kesiapan serta kecakapan untuk bekerja, dan memiliki karakter

dan etika untuk terjun ke dunia kerja.

Dengan demikian lembaga pendidikan formal maupun non formal

wajib meberikan keterampilan pilihan oleh narasumber teknis, dengan

harapan santri mempunyai bekal untuk bekerja dan berusaha yang dapat

mendukung pencapaian taraf hidup yang lebih baik. Dan dapat menolong

sntri agar mempunyai harga diri dan kepercayaan diri dalam mencari

nafkah dalam konteks peluang yang ada di lingkungannya serta dengan

mudah memecahkan masalah yang dihadapinya.

Dalam pendidikan life skill pembelajaran yang diberikan adalah

pelajaran yang mampu memberikan kesadaran terhadap santrisehingga

santri mau dan mampu belajar, santri tahu apa yang hendak dikerjakan

atau tahu yang pekerjaan alternative dalam hidupnya, santri mampu

memberikan motivasi untuk hidup dalam era sekarang dan memiliki

orientasi hidup ke masa depan, dan mampu hidup bersama.41

Oleh karena itu kecakapan untuk hidup (life skills) dapat di

definikan sebagai suatu kepandaian, kemahiran, kesanggupan, atau

kemampuan yang ada pada diri seseorang untuk menempuh perjalan

hidup atau untuk menjalani kehidupan.

Dalam suatu lokakarya intensifikasi pengembangan pendidikan

pesantren bulan Mei 1987 di Jakarta telah meremuskan tujuan

institusional pendidikan pesantren sebagai berikut.42

a. Tujuan Umum

41 Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill education) Konsed dan

Aplikasi, (Bandung: Alfabeta, 2006), Cet II. hlm. 71.

 

Page 51: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

40

Membina warga negara agar berkepribadian muslim dengan

ajaran-ajaran ama Islam dan menanamkan rasa keagamaan tersebut

dalam semua segi kehidupan serta menjadikannya orang berguna

bagi Agama, masyarakat, dan negara.

b. Tujuan khusus

Mendidik santrianggota masyarakat untuk menjadi orang

muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia,

memilki kecerdasan, keterampilan dan sehat lahir dan batin sebagai

warga negara yang berpancasila.

Rumusan tujuan umum dan khusus dari pendidikan pesantren

sebagaimana tersebut diatas, mengharuskan pesantren tidak hanya

mengajar ilmu agama saja , akan tetapi pesantren mempelajari ilmu

umum dan sntri dibekali keterampilan hidup.

Departemen pendidikan nasional membagi life skillmenjadi

empat bagian :

a. Kecakapan personal (personal skills) yang mencakup kecakapan

mengenal diri (social skills), kecakapan mengenal diri ini merupakan

penghayatan manusia sebagai makhluk Tuhan, dan juga sebgai

modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu yang

bermanfaat bagi dirinya sendri dan lingkungannya dan juga sebgai

alat bagi invidu untuk mengembangkan potensi yang ada pada

dirinya yakni dengan keterampilan belajar ( learning skills).

b. Kecakapan sosial (social skills) mencakup kecakapan komunikasi

dengan empati, dan kecakapan bekerjasama empati, sikap penuh

pengertian dan seni komunikasi dua arah.kecakapan ini sangat

membantu seseorang lebih berkompenten secara sosial.

 

Page 52: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

41

c. Kecakapan akademik (academic skills) disebut juga kemampuan

berfikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan perkembangan

berpikir ilmiah rasional yang masih bersifat umum. Kecakapan ini

lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik atau

keilmuan.

d. Kecakapan vokasional (vocational skills) disebut juga dengan

kecakapan kejujuran yaitu kecakapan yang dikaitkan dengan bidang

bekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.

C. Macam-macam life skill Pondok Pesantren Daarul Ahsan

1. Public Speaking

Public speaking merupakan sebuah program yang ada dalam

kegiatan life skill Pondok Pesantren Daarul Ahsan, ini

merupakakn rutinan yang diadakan oleh pondok untuk

menguatakan kapasitas seorang santri, agara mereka mandiri

dalam mental dan matang untuk menyampaikan dakwah.

Kegiatan ini sebagai kegiatan runtin para santri yang menjadi

nilai tambah untuk para santri sehingga mereka terbiasa ketika

sesuatu saat kembali kerumah, dan ditunjuk untuk ceramah bisa

menyampaikan materi dengan baik.

Keterampilan dalam berdakwah merupakan bagian dari

seni yang harus dimiliki oleh setiap santri yang langsung

bersentuhan dengan masyarakat, oleh sebab itu para santri benar-

benar di latih untuk memiki keterampilan tersebut. Keterampilan

yang mereka dibiasakan menyampaikan ceramah didepan para

santri lainya maupun langsung kemasyarakat. Pelatihan yang

diberikan kepada santri melalui praktek langsung dengan kegiatan

rutin yang diwajibkan Mereka dituntut menyampaikan materi

 

Page 53: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

42

dakwah didepan para teman-temannya Disinilah para santri

melatih mental mereka untuk berceramah.

2. Kepramukaan

Keperamukaan adalah termasuk dari strategi membentuk

kemandirian para santri yang belajar di pondok Darul Ahsan,

nilai-nilai dalam keperamukaan adalah proses pembentukan

kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui

penghayatan serta pengalaman kepramukaan merupakan proses

pendidikan di luar sekolah atau keluarga dalam bentuk kegiatan

menarik, menyenangkan, sehat, terarah, teratur.

3. Jurnalistik

Program pengembangan santri melalui Kegiatan jurnalistik

sebagai media komunikasi memegang peranan penting bagi

kehidupan manusia, tidak hanya cetak dan eletronik namun juga

online. Hal ini tidak terlepas dari peran serta teknologi yang

sedang gencar menawarkan berbagai macam produk dengan

kecanggihan masing masing aplikasi yang pada hakikatnya

mengajarkan santri pondok Pesantren Daarul Ahsan untuk

memperoleh informasi secara cepat, tepat, akurat, mudah, murah,

efektif dan efisien. Inilah strategi pengembangan kemandirian

yang diterapkan di pondok peantren Daarul Ahsan untuk

menciptakan santri yang melek akan dunia media informasi.

4. Seni Musik Islami

Seni merupakan bagian dari kegiatan yang ada dalam

pengembangan skill para santri terutama dalam bidang musik,

karena seorang santri yang berada dalam jaman modern,

 

Page 54: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

43

merupakan tuntuntan sehingga mereka dibekali dengan keahlian

tersebut. Dalam hal ini mereka bisa mengepresikan dirinya

melalui pengembangan bakat pada santri. Melalui kegiatan musik

Islami pondok pesantren Daarul Ahsan bisa berdakwah melalui

bidang kesenian yang telah diterapkan di dalam pondok.

5. Olahraga

Kegiatan berolahraga bentuk kegiatan yang sangat penting dalam

membetuk keribadian santri agar lebih mandiri, manfaat dalam

pengembangan serta nilai-nilai dalam olahraga memberikan

dampak yang sangat banyak diantaranya adalah memberikan

kesehatan pada diri santri, serta memberikan akal yang sehat.

Daarul Ahsan memberikan wadah besar dalam mengembangkan

minat serta potensi yang dimilki santri seperti Futsal, Volly ball,

bulutangkis dan lain sebagainya. Inilah aspek pendukung

menciptakan santri lebih berintegritas dan mandiri melalui

pengembangan potensi dalam program olahraga.

Manfaat Mengikuti Ekskul Olahraga dan inilah manfaat yang bagi

santri dalam mengikuti kegiatan olahraga diantaranya adalah :

1. Tubuh sehat, pikiran sehat

Melalui pengembangan kebiasaan aktivitas fisik yang

sehat, anak-anak dan remaja tidak hanya mendukung

tubuh yang sehat, tetapi juga cenderung menunjukkan

peningkatan kinerja di sekolah. Keuntungan hebat lainnya

dari klub olahraga – yang umumnya melibatkan komitmen

jangka panjang – adalah bahwa jika orang muda aktif

secara fisik sejak usia dini, mereka lebih mungkin untuk

terus demikian pada masa dewasa awal.

2. Mengembangkan Keterampilan Sosial

 

Page 55: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

44

Kegiatan terstruktur, seperti olahraga tim, terkait dengan

tingkat perilaku antisosial yang lebih rendah pada anak-

anak. Klub olahraga dapat membantu mengembangkan

keterampilan sosial yang penting seperti kewarganegaraan

yang baik, hubungan teman sebaya yang positif, dan

menghormati otoritas.

Menurut Unigo, santri yang berpartisipasi dalam olahraga

pondok pesantren belajar memetik manfaat lebih dengan

mewakili komunitas mereka di lapangan atau pengadilan.

Atlet-atlet ini mengalami kegembiraan dari persaingan tim

dan menikmati tiap pekerjaan yang dilakukan dengan baik

untuk sekolah mereka. Perasaan dan kehormatan saat

mewakili tim olahraga dan komunitas dapat menular ke

aspek hidup yang lain dari para pelajar.

3. Membangun Kepercayaan Diri

Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang terlibat

dalam olahraga dan aktivitas fisik lebih percaya diri ini

sangat penting dalam perkembangan santri. Klub olahraga

memungkinkan santri untuk membangun rasa percaya diri

dan harga diri dengan cara percaya pada kemampuan

mereka sendiri. Hal ini dicapai dengan menerima

dorongan dan pujian dari pelatih dan orangtua, serta

belajar untuk menerima kritik yang membangun.

4. Mengembangkan Keterampilan Diri

Klub olahraga memberikan kesempatan bagi santri untuk

mempelajari keterampilan yang akan membantu mereka di

pesantren, serta dalam karier masa depan dan hubungan

pribadi mereka. Melalui keterlibatan dalam olahraga,

 

Page 56: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

45

mereka belajar kepemimpinan, kerja tim, pemecahan

masalah, tanggung jawab, disiplin diri, dan rasa inisiatif.

5. Toleransi

Klub olahraga membantu santri-santri terutama mereka

yang dirugikan membangun persahabatan dan merasa jadi

bagian dari komunitas yang lebih luas. Dengan

menyatukan individu dari berbagai ras, agama, jenis

kelamin dan latar belakang ekonomi, olahraga dapat

meningkatkan rasa saling menghormati, toleransi, dan

memahami.

D. Nilai Nilai Strategi Dalam Pemberdayaan

Beberapa landasan yang sangat membantu dalam pemberdayaan

masyarakat khususnya yang penulis maksud dalam konsep strategi

pemberdayaan santri ada puluhan makna yang banyak dan arti yang

dimuat di semua buku yang ada, namun yang paling penting dalam suatu

strategi pemberdayaan sebagai mana angka nilai dalam esensi ingin

merubah tatanan kehidupan masyarakat dapat terrealisasikan dalam

kehidupan yang baik.

Maka dari itu penulis dapat menyimpulkan nilai esensi dalam

pemberdayaan dalam pengembangan masyarakat yang penulis kutip dari

Islam SM yaitu,43

43 Ismail SM, “Sinifikasi Peran Pesantren Dalam Pengembangan Masyarakat

Madani” Dalam Islami SM dan Abdul Mukti (eds), Pendidikan Islam Demokrasi dan

Masyarakat Madani (Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2000), hlm 184

 

Page 57: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

46

Pertama, adanya nilai kemandirian, suatu pengembangan dalam

nilai “kemandirian” misalnya nampak pada penyadaran kelompok

sasaran untuk memetakan masalah atau kebutuhan mereka, menentuka

prioritas pogram pemecahan atau pemenuhannya dan pelaksanaan oleh

mereka sendiri, kelompok sasaran menjadi tidak lagi bergantung pada

negara.

Kedua, nilai “kesukarelaan”, dalam hal ini diri seseorang akan

Nampak pada peran serta aktif dalam mendampingi anggota sasaran

dalam seluruh strategi kegiatan. Kemudian, berusaha menemukan

masalah-masalah yang terjadi dari peristiwa yang di tafsirkan

berdasarkan dalam konsep kekuatan.

Ketiga, yaitu nilai “keswadayaan dan keswasembadaan” yang

mana akan Nampak pada pendayagunaan sumberdaya material dan

keterampilan sumberdaya lokal. Yang memberikan kontributif inovasi

dan kreativitas dalam masyarakat.

Keempat, “keterkaitan dengan norma” dimana secara persamaan,

keterbukaan, partisipasi toleransi dan lain sebagainya yang nampak baik

dalam diskusi diskusi anggota kelompok sasaran tentang pemetaan

masalah atau kebutuhan mereka dalam penetuan prioritas program aksi

maupun dalam pelaksanaan program itu sendiri.

Suatu gagasanan mengenai peranan pesantren dalam strategi

pemberdayaan santri, bukanlah suatu yang final. Ia tidak lebih sebagai

suatu hipotesi dalam kerangka mengantisipasi perubahan, yang

merupakan strategi yang tidak pernah berakhir menyertai pesantren

sebagai system pendidikan dan sosil khas Indonesia yang unik.

E. Strategi Pemberdayaan santri melalui Life skills

 

Page 58: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

47

Pada dasarnya setiap jalan pasti ada panduan khusus yang hendak

di tempuh, begitupun dalam tahap atau konsep dalam memberdayakan

masyarakat (santri) dalam hal ini. Yang sebagaimana pemberdayaan

adalah suatu upaya untuk membangun daya (masyarakat) dengan

mendorong, memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan potensi

yang dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.44

Menurut Edi Suharto, pemberdayaan menunjukan pada

kemampuan orang khususnya kelompok rentan dan lemah shingga

mereka memiliki kekuatan atau kemampuan, antara lain dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka meliki kebebasan

(freedom). Bukan saja berarti bebas mengemukakan pendapat, melainkan

bebas dari kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan.45

Pertama, menciptakan suasana iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat itu berkembang. Titik tolaknya adalah pengenalan

bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi (daya) yang

dapat dikembangkan.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimilki oleh

masyarakat, dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah positif dan

nyata, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan

membuat masyarakat menjadi semakin berdaya dalam memanfaatkan

peluang.46

44 Mubyartanto, Membangun Sistem Ekonomi, (Yogyakarta: BPFF, 2000), hlm

263 45 Edi Suharto, Membangun Maasyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm 58 46 Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan

Masyarakat, (Jalarta: PT Bina Retna Pariwisata, 2003), hlm 16

 

Page 59: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

48

Adapun menurut pendapat lain saudara Isbandi Rukminto Adi,

dalam konsep untuk memberdayakan masyarakat dapat dilakukan dengan

tiga cara yaitu ;

a. Menumbuhkan keinginan masyarakat untuk berwiraswasta, bergelut

dalam aspek ekonomi, bertindak dengan merancang munculnya

diskusi tentang apa yang menjadi apa yang menjadi masalah dalam

masyarakat.

b. Memberikan informasi tentang pengalaman kelompok lain yang

telah sukses dan sejahtera.

c. Menghubungkan masyarakat dengan sumber yang dapat

dimanfaatkan.47

Menurut Ali Riyadi, program pengajaran di Madrasah keagamaan

disusun berdasarkan tiga bidang pengembangan yang meliputi : bidang

pengembangan pendidikan karakter, bidang pengembangan pendidikan

akademik, bidang pengembangan pendidikan keterampilan dan bidang

pengembangan unggulan pesantren.48

F. Visi Dan Misi Pondok Pesantren Daarul Ahsan

1. Visi Pesantren

“ Terwujudnya lembaga pendidikan yang baik, benar dan indah”

Kami memilih visi ini untuk tujuan jangka panjang , jangka menengah

dan jangka pendek. Visi ini menjiwai seluruh civitas akademika

Pondok Pesantren untuk selalu mewujudkannya setiap saat dan

berkelanjutan dalam mencapai tujuan pesantren. Visi tersebut

mencerminkan pprofil dan cita-cita pensatren sebagai berikut :

47 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial, (Jakarta : Ui Press 2003), hlm 23 48 Ali Riyadi, Politik Pendidikan Menggugat Birokrasi Pendidikan Nasional,

(Jakarta : Ar-Ruzz, 2006), hlm 120.

 

Page 60: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

49

“ dengan mencari yang baik, kan melahirkkan etika”

“ dengan mencari yang benar, akan menghasilkan Ilmu”

“ dengan mencari yang indah, akan menghasilkan Seni”

2. Misi Pesantren

a. Menanamkan moral dan akhlaqul karimah pada setiap pesrta

didik.

b. Menciptakan pesrta didik yang menguasai ilmu pengetahuan

agama dan umum secara komprehenshif.

c. Menciptakan peserta didik yang menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi, komunikasi, dan informasi.

d. Mengembangkan potensi, minat dan bakat kemampuan peserta

didik

e. Menciptakan lingkungan yang asri, bersih dan indah.

3. Tujuan Pesantren

Tujuan pesantren merupakan jabaran dari visi dan misi agar

komunikatif dan bisa diukur sebagai berikut:

a. Menjadikan moral dan akhlaqul karimah sebagai pijakan

utama dalam kehidupan.

b. Unggul dalam penguasaan ilmu Agama dan umum

c. Mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi

dan informasii.

d. Menggali dan mengembangkan secara kontinyu dan terarah

potensi, minat dan bakat secara kemampuan pesrta didik

melalui berbagai kegiatan.

e. Meningkatkan kebersihan, kerapihan, keindahan, keasrian dan

kerindangan lingkungan.

 

Page 61: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

50

Dalam bentuk kongkritnya, tujuan pendidikan di pondok

pesantren Daarul Ahsan membentuk muslim/muslimah yang:

1) Baik, yang berarti moral dan akhlak harus jadi

penghias dirinya dalam kehidupan bermasyarakat

dimana berada, yang berlandaskan aqidah Islamiyah

maka ia menjadi orang baik dan beretika.

2) Benar, yang mempunyai kecerdasaan dan kepandaian

untuk memahami dan menerima serta menguasai ilmu

pengetahuan Agama dan ilmu pengetahuan umum

secara benar dan mampu mengaplikasikannya dalam

kehidupan sehari-hari, maka ia maka ia menjadi orang

yang berilmu.

3) Indah, yang mencintai dan memiliki kepedulian

terhadap kebersihan, keasrian, kerapihan dan

keindahan lingkungan sekitarnya maka ia menjadi

orang yang memiliki jiwa seni tinggi.

4. Panca Jiwa Pondok Pesantren Daarul Ahsan

Kehidupan dalam pesantren Daarul Ahsan senantiasa dijiwai oleh

suasana-suasana yang kita simpulkan dalam PANCA JIWA, yaitu

sebagai berikut:

a. Jiwa Keikhlasan

Sepi ing pamrih (karena tidak didorong oleh keinginan

memperoleh keuntungan-keuntungan tertentu), semta-mata

karena untuk ibadah, hal ini meliputi segenap suasana

 

Page 62: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

51

kehidupan Pondok Pesantren Daarul Ahsan. Dengan

demikian, terdapatlah suasana hidup yang harmonis antara

Kyai yang disegani santri yang taat dan penuh cinta serta

hormat denngan segala keikhlasannya, maka seorang santri

haruslah benar-benar mengerti dan menyadari arti lillah,

artinya beramal, arti taqwa dan arti ikhlas.

b. Jiwa Ukhwah Islamiyah

Kehidupan di Pesntren Daarul Ahsan meliputi suasana

persodaraan akrab, maka segala kesenangan akan akan

diraskan bersama-sama dengan jalinan perasaan keagamaan,

ukhuwah (persodaraan) ini, bukan hanya saja didalam

pesantren itu sendir, tetapi mempengaruhi ke arah persatuan

umat dalam masyarakat sepulangnya santri dari pesantrennya.

c. Jiwa Kesederhanaan

Kehidupan dalam pondok senantiasa diliputi suasana

kesederhanaan, sederhana bukan berarti pasif, sederhana

bukan berarti miskin, sekali lagi bukan. Tetapi mengandung

unsur kekuatan dan ketabahann hati, penguasa diri dalam

menghadapi perjuangan hidup dengan segala kesulitan. Maka

dibalik kesederhanaan itu terpancarlah jiwa yang besar, maju

terus dalam menghadapi perjuangan hidup, pantang mundur

dalam segala keadaan.

d. Jiwa Kesanggupan Menolong Diri Sendiri (Berdikari)

Perjalanan inilah yang menjadikan senjata hidup yang

ampuh berdikari bukan saja dalam arti bahwa santri selalu

belajar dan berlatih mengurus kepentingan sendiri, tetapi juga

pondok pesantren itu sendir sebagai lembaga pendidikan tidak

 

Page 63: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

52

pernah menyadarkan kehidupan nya kepada bantuan dan belas

kasih orang lain, itulah yang disebut self help.

e. Jiwa Bebas

Para santri bebas dalam berfikir dan berbuat, bebas

dalam menentukan masa depannya, dalam memilih jalan

hidup di masyarakat kelak. Dengan jiwa besar dan optimis

dalam menghadapi kehidupan, tuntunan di bawah garis-garis

yang telah ditentukan oleh Allah AWT. Dengan penuh

tanggung jawab baik dalam kehidupan pondok itu sendiri

maupun dalam kehidupan masyarakat. Jiwa yang menguasai

pondok itulah yang dibawa oleh santri sebgai bekal pokok

dalam kehidupan didalam masyarakat, dan jiwa pesanten

inilah yang harus senantiasa dihidup-hidupkan, dipelihara dan

dikembangkkan sebaik-baiknya.

E. Disiplin Pondok Pesantren Daarul Ahsan

Mau tidak mau, manusia terpaksa pasti berdisiplin atau terkena

disiplin. Orang hidup, segala yang hidup, bahkan segala sesuatu tidak

akan dapat terlepas dari disiplin rumah tangga, disiplin perkumpulan,

disiplin partai, disiplin negara, disiplin dalam berjalan dijalan yang besra,

disiplin diri sendiri, disiplin kesehatan bahkan di hutanpun tetap disiplin.

Barang siapa yang tidak mau mengikuti, tentu akan ada akibatnya.

Binatang dibelantara pun selalu terkena disiplin / peraturan. Yakni

disiplin iklim, disiplin teman, disiplin dari keadaan tempatnya. Maka dari

itu orang tidak akan dapaty bebas 100 % dari macam-macam disiplin,

mau tidak mau, berat atau ringan.

 

Page 64: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

53

Agama Islam mengandung pelajaran amat penting tentang

disiplin dan self-disiplin. Ingatlah sholat dengan pembagian waktunya,

puasa dengan self-disiplinnya dan seharusnya.

Maka kita tidak boleh mengartikankan kata bebas dan merdeka. Bebas

bukan berarti tidak berdiplin, tetapi sebenarnya bebas ialah kebebasan

berbifikir dalam memilih disiplin disiplin yang akan ditaati. Jangan

terlalu rendah berfikir, seperti halnya orang mengartikan merdeka dengan

tidak membayar pajak, atau merdeka dengan naik kereta api tidak usah

membayar.

Menjalankan disiplin amat ringan sekali, apabila telah niat / mau

berdisiplin tetatapi ammat sangat beratnya apabila dikerjakan dengan

sebab paksaan. Rasa tepat sebagaimana diterangkan dalam al- Qur’an

tentang disiplin sembahyang, yang diketakan berat bagi orang paksaan,

tetapi ringan bagi orang yang tahu arti sembahyang. “innaha lakabiratuun

illa ‘alal khaysi’in” sesungguhnya sembahyang itu, brat kecuali orang-

orang yang khusyu’ (QS. Al-Baqorah (2) : 45).

Latihan disiplin masyarakat

Segala sesuatu di pondok pesantren Daarul Ahsan mengandung

didikan dan latihan disiplin untuk terjun ke dalam masyarakat kelak

akhirnya menasehatkan :

1. Berdisiplin dengan penuh keinsyafan

2. Ingatlah untuk apa semua peraturan itu

3. Semuanya tidak lain hanya untuk kebaikan dan kemajuan kita

bersama, kemmajuan dan kebaikan kita senddiri.

4. Biasakan hidup teratur, dan dapat mengataur.

5. Pandai-pandailah membawa diri dan mengusai diri.

6. Bersiap-siaplah untuk dipimpin dan mau memimpin.

 

Page 65: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

54

F. Tata Tertib Santri

I. Tata Tertib Umum

Seluruh santri di wajibkan untuk :

a. Taat dan patuh pada Pimpinan dan pembantu pembantunya.

b. Menjalankan disiplin dan sunnah-sunnah pesantren yang telah

ditentuka.

c. Berkepribadian yang baik, sopan santun terhadap sesama.

d. Menjaga hak pribadi, dan milik pondok pesantren.

e. Izin ke majlis pengasuhan santri apabila hendak pilang/keluar

pesantren, serta menepati waktu izin sesuai dengan waktu yang

ditentukan.

f. Memakkai busana yang sesuai dengan iklim pondok pesantren.

g. Mengucapkan salam kepada sesama temman, dewan Guru dan

orang lain.

h. Membuang sampah pada tempatnya.

2. Seluruh Santri dilarang untuk :

a. Mengambil barang orang lain tanpa izin.

b. Meghina sesama teman dan orang lain

c. Melanngar susila dan norma Agama

d. Merokok

e. Membawa senjata tajam, senjata api, dan benda-benda berbau

mistik.

f. Berhubungan dengan lawan jenis.

g. Membawa alat-alat elektronik (HP, Mp3, Ipad, Tablet, Laptop,

Flasdisk dll)

h. Berkelahi

3. Tata Tertib Bahasa

 

Page 66: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

55

Seluruh santri diwajibkan untuk :

a. Berbahasa dengan bahasa resmi pondok pesantre (B. Arab dan

Innggris)

b. Menginterventarisir slogan-slogan bahasa yang telah di tashih.

c. Memiliki buku “daily Convertation”

d. Menghafal kosa kata yang telah disampaikan

e. Membawa note book atau kamus kecil

f. Memiliki kamus-kamus yang telah ditentikan sesuai jenjang atau

tingkat kelas.

4. Seluruh santri dilarang untuk :

a. Menghina teman yang semangat menggunaka bahasa resmi

b. Menyebarkan slogan-slogan yang dapat merusak bahasa resmi

c. Mengganggu keikhlasan teman, Guru atau Pimpinan.

d. Dilarang keras menggunakan kata-kata kasar

 

Page 67: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

56

 

Page 68: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

57

BAB IV

TEMUAN DAN ANALIS

A. Temuan Penelitian

1. Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok Pesantren

Daarul Ahsan

Pesantren merupakan tempat dimana seorang menimba dan

mengkaji ilmu, agama maupun pengetahuan umum. Di pesantren

dididik menjadi orang yang berakhlak baik, dididik menjadi orang

yang berpengetahuan luas, berintegritas, berdaya bagi orang lain, dan

mampu menjalin kehidupan sosio kultural. Maka dari itu pondok

Pesantren Daarul Ahsan, siap mewujudkan santrinya kreatif dan

inovatif melalui pemberdayaan menunjukan pada kemampuan santri

khususnya kelompok rentan dan lemah shingga mereka memiliki

kekuatan atau kemampuan, antara lain dalam memenuhi kebutuhan

dasarnya sehingga mereka meliki kebebasan (freedom). Bukan saja

berarti bebas mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari

kelaparan, bebas dari kebodohan, bebas dari kesakitan.49

Pertama, menciptakan suasana iklim yang memungkinkan

potensi masyarakat itu berkembang. Titik tolaknya adalah pengenalan

bahwa setiap manusia dan masyarakat memiliki potensi (daya) yang

dapat dikembangkan.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimilki oleh

masyarakat, dalam rangka ini diperlukan langkah-langkah positif dan

nyata, serta pembukaan akses kepada berbagai peluang yang akan

49 Edi Suharto, Membangun Maasyarakat Memberdayakan Rakyat, hlm 58

 

Page 69: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

58

membuat masyarakat menjadi semakin berdaya dalam memanfaatkan

peluang.50

Dalam hal ini, pesantren tidak hanya mengajar ilmu agama saja , akan

tetapi pesantren mempelajari ilmu umum dan santri dibekali

keterampilan hidup.

Departemen pendidikan nasional membagi life skill menjadi empat

bagian :

a. Kecakapan personal (personal skills) yang mencakup kecakapan

mengenal diri (social skills), kecakapan mengenal diri ini

merupakan penghayatan manusia sebagai makhluk Tuhan, dan

juga sebgai modal dalam meningkatkan dirinya sebagai individu

yang bermanfaat bagi dirinya sendri dan lingkungannya dan juga

sebgai alat bagi invidu untuk mengembangkan potensi yang ada

pada dirinya yakni dengan keterampilan belajar ( learning skills).

b. Kecakapan sosial (social skills) mencakup kecakapan komunikasi

dengan empati, dan kecakapan bekerjasama empati, sikap penuh

pengertian dan seni komunikasi dua arah.kecakapan ini sangat

membantu seseorang lebih berkompenten secara sosial.

c. Kecakapan akademik (academic skills) disebut juga kemampuan

berfikir ilmiah yang pada dasarnya merupakan perkembangan

berpikir ilmiah rasional yang masih bersifat umum. Kecakapan ini

lebih mengarah kepada kegiatan yang bersifat akademik atau

keilmuan.

50 Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan Pemberdayaan

Masyarakat, (Jalarta: PT Bina Retna Pariwisata, 2003), hlm 16

 

Page 70: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

59

d. Kecakapan vokasional (vocational skills) disebut juga dengan

kecakapan kejujuran yaitu kecakapan yang dikaitkan dengan

bidang bekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat.

2. Ciri-ciri Kemandirian

a. Kemandirian secara psikososial tersusun dari tiga aspek

yaitu sebagai berikut :

b. Mandiri emosi adalah aspek kemandirian yang berhubungan

dengan perubahan pendekatan atau keterkaitan hubungan

emosional individu, terutama sekali dengan orang tua atau

orang dewasa lainya yang banyak melakukan interaksi dengan

dirinya.

c. Mandiri bertindak adalah kemampuan untuk membuat

keputusan secara beba, menindaklanjuti, serta bertanggung jawab.

d. Mandiri berfikir adalah kebebasan memaknai seperangkat

prinsip tentang benar-salah, baik-buruk, dan apa yang berguna

bagi dirinya.

Ciri-ciri kemandirian yang Pertama, kemandirian emosional.

Hubungan anatar anak dan orang tua berubah dengan sangat cepat,

lebih- lebih setelah anak memasuki usia remaja. Seiring dengan

semakin mandirinya anak dalam mengurus dirinya sendiri pada

pertengahan masa kanak-kanak, maka perhatian orang tua dan orang

dewasa lainya terhadap anak semakin berkurang.

Kedua, kemandirian bertindak. Mandiri dalam bertindak

berarti bebas untuk bertindak sendiri tanpa terlalu bergantung pada

bimbingan orang lain. Kemandirian bertindak, khususnya kemampuan

mandiri secara fisik sebenarnya sudah dimulai sejak usia anak dan

 

Page 71: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

60

meningkat dengan tajam sepanjang usia beranjak remaja.

Peningkatan itu bahkan lebih dramatis daripada peningkatan

kemandirian emosional.

Ketiga, kemandirian berfikir, kemandirian berfikir merupakan

proses yang paling komplek, tidak jelas bagaiman proses berlangsung

dan pencapaianya terjadi melalui proses internalisasi yang pada

lazimnya tidak disadari. Ciri kemandirian mandiri dalam berfikir

ditandai dengan cara berfikir semakin abstrak, keyakinan yang

dimiliki berbasis ideologis, keyakinan-keyakinan semakin mendasar

pada nilai-nilai mereka sendiri bukan hanya nilai yang ditanamkan

oleh orang tua.51

3. Target Pengembangan Kemandirian Santri di Pondok

Pesantren Daarul Ahsan

Kehidupan di Pondok Pesantren Daarul Ahsan ibarat hidup di

lingkungan masyarakat, para santri diajarkan untuk hidup dengan

mandiri. Hal tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip yang diterapkan

oleh tiap pondok pesantren yang ada di Nusantara. Santri dididik dan

dibina guna menjadi insan yang mandiri dan kreatif tanpa terus

menerus membebani orang lain.

Santri pondok Daarul Ahsan dituntut untuk menjalankan

disiplin yang ada di lembaga tersebut. Mulai dari terbit fajar

(persiapan sholat subuh berjamaah) hingga malam hari. Segala

aktivitas santri diatur demi berjalannya suatu kedisiplinan, hal

tersebut merupakan salah satu wujud terciptanya rasa kemandirian

pada santri. Kehidupan di pondonok pesantren memiliki kegiatan

51 Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

2011, hlm. 133.

 

Page 72: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

61

yang membentuk santri mengembangkan potensinya, ini merupkan

proses kemandirian pada santri.

KH. Maman Lukman Hakim, MA mengungkapkan

(Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ahsan) bahwa:

“kemandirian adalah perilaku seseorang untuk hidup dengan

usaha mandiri tidak bergantungan pada orang lain. Orang

yang mandiri identik memecahkan masalahnya sendiri tanpa

minta bantuan orang lain.”52

Lebih jauh KH. Maman Lukman Hakim, MA mengatakan :

”Menanamkan kemandirian pada santri secara garis besar

dilakukan dengan 2 cara : pertama, teoritis, yaitu

menanamkan jiwa kemandirian pada diri santri melalui

pelajaran-pelajaran tertentu yang diajarkan di kelas.

Contohnya pelajaran mahfudzot ada materi tentang

kemandirian, yaitu bersandar pada diri sendiri adalah modal

dasar keberhasilan. Kedua, praktis, yaitu menanamkan jiwa

kemandirian pada diri santri melalui aktifitas dan kegiatan

sehari-hari tanpa bantuan orang tua atau orang lain, seperti

makan, mandi, dan merapihkan tempat tidur dilakukan

sendiri tanpa ada orang tua atau pembantu”.53

“Iqbal dan Ayash (Alumni Pondok Pesantren Daarul Ahsan)

memiliki pandangan yang sama mengenai kemandirian santri,

mereka beranggapan bahwa hidup di pesantren haruslah mandiri

sebab harus siap jauh dari orang tua dalam menjalankan segala

aktivitasnya sendiri”.54

52 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB 53 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB 54 Wawancara pribadi dengan Ayassh Lukman Hakim (Alumni Pondok

Pesantren Daarul Ahsan) Dangdeur, Jayanti, Tangerang 23 November 2017), Pukul

12.00 WIB

 

Page 73: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

62

Salah satu santri (Zulfikar Reza), ia melakukan segala

sesuatu di pondok pesantren secara sendiri meskipun terkadang

meminta bantuan teman-temannya. Hal ini dia anggap sebagai

pembelajaran bagi dirinya agar menjadi santri mandiri, sejauh ini ia

merasa banyak perubahan dalam kehidupannya karena suasana yang

berbeda akan tetapi hal ini akan terbiasa jika dilakukan secara ikhlas,

sebab kehidupan di pesantren tidak seperti hidup di dalam penjara

yang serinng dikatakan banyak orang.55

Bambang Bahtiar (wali santri) merasa dirinya tenang dan

ama ketika menitipkan anaknya ke pesantren, sebab lingkungan

pondok pesantren lebih terjaga dibandingkan kehidupan di luar, hal

ini menjadikan alasan dirinya untuk menitipkan anaknya.56

Berdasarkan uraian diatas kemadirian dapat ditanamkan melalui

dua cara yaitu teoritis dan praktis. Selain santri diberikan ilmu untuk

pengetahuannya, pondok pesantren Daarul Ahsan menerapkan praktis

dalam hal ini santri dibrikan pendidikan kecakapan hidup merupakan

kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali seorang

santri dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan,

kecakapan itu menyangkit aspek pengetahuan sikap didalamnya

termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejujuran yang berkaitan

dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu

menghadapi tuntunan dan tantangan hidup dalam kehidupan.

4. Target Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan

Menurut Edi Suharto, strategi pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga aras atau matra pemberdayaan yaitu:

55 Wawancara pribadi dengan Iqbal dan Ayash Alumni Pondok Pesantren

Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 23 November 2017), Pukul 13.00 WIB 56 Wawancara pribadi dengan Bambang Bahtiar, wali santri Pondok Pesantren

Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 26 November 2017), Pukul 09.00 WIB

 

Page 74: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

63

a. Aras Mikro, pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara

individu melalui bimbingan, konseling, stress management,

crisis intervention.

b. Aras Mezzo, pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok

klien. Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan

kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan dan pelatihan,

dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai strategi

dalam meningkatkan kesadaran pengetahuan, keterampilan dan

sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan

permasalahan yang dihadapinya.

c. Aras Makro, pendekatan ini disebut juga sebagai strategi

sistem besar (large-system strategy), karena sasaran perubahan

diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan

kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial,

lobbying, pengorganisasian masyarakat.57

Strategi pengembangan kemandirian santri pondok

pesantren Daarul Ahsan melalui (1) strategi aras mikro, strategi

ini mengembangkan kemandirian secara individu dengan

melalui bimbingan, dan konseling, tujuan utamanya adalah

membimbing atau melatih santri agar mengembangkan

kepribadiannya dalam melakukan aspek kehidupan sehari-hari.

(2) strategi aras mezzo : strategi ini cakupannya dengan

mengembangkan secara kelompok, media pelatihan, lembaga,

dan pendidikan. Teori ini lebih menekankan pada kecerdasan

dan keterampilan santri, hal ini merupakan pokok dalam

pengembangan kemandirian santri.

57 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian

Streategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 50

 

Page 75: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

64

Seluruh kegiatan dan proses pendidikan di pesantren

menuntut para santri untuk mandiri, bertanggung jawab terhadap

diri sendiri dalam berbagai hal, baik yang kecil maupun yang

besar. Meskipun pada hal lain ustaz atau pengurus ikut

mengawasi kegiatan santri. Banyak unsur yang mendukung dalam

proses kemandirian santri, misalnya kesediaan mengabdi dengan

berkarya tanpa memperoleh imbalan finansial di pesantren.

Begitu pula kesediaan santri untuk tinggal di pesantren dalam

fasilitas yang amat terbatas.

KH. Maman Lukman Hakim mengungkapkan konsep

kemandirian santri sebagai berikut:

(a) Santri harus aktif, kreatif, inovatif, dan produktif. (b) Santri

harus mampu mengenali jati dirinya. (c) Santri harus mampu

mengelola keuangannya sendiri, (d) Santri harus berani

bertanggung jawab atas tindakannya sendiri, (e) Santri mampu

hidup dalam kesederhanaan.58

Kiai juga sebagai pemimpin mengatur seluruh sistem

pesantren melalui pengurus pesantren. Kiai juga sebagai uswatun

khasanah untuk para ustaz, pengurus dan santri-santrinya. Peran

kepemimpinan kiai sangat berpengaruh dalam seluruh kegiatan

pesantren dan juga berpengaruh pada akhlak santri, kemandirian

santri, jiwa sosial santri dan sebagainya. Selain itu, pesantren

dapat mengajarkan santrinya menjadi lebih mandiri dalam

berbagai kehidupan. Seperti yang di ungkapkan oleh pimpinan

pondok pesantren:

58 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 76: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

65

“pesantren adalah tempat curahan ilmu, pesantren adalah

temapat kawah candra dimuka, pesantren adalah padepokan

masa depan. jelas sekali, pesantren mengajarkan ilmu ilmu

kehidupan dan membentuk kemandirian”.59

Upaya dalam membentuk kerpibadian santri, serta mewujudkan

santri yang kretif dan invosi, pondok pesantren memberikan solusi bagi

bangsa ini dalam menciptakan geberasi penerus bangsa dan penerus

umat.

5. Implementasi Kemandirian Santri Pondok Pesantren Daarul

Ahsan

Awal berdirinya, pesantren memiliki visi, misi target dalam

pelaksaan pesantren. Visi pesantren, secara umum adalah

masyarakat kehidupan beragama yang harmonis dan humanis sesuai

dengan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits.

Sedangkan misi pesantren adalah mencetak santri yang siap terjun

kemasyarakat untuk mengembangkan Agama Islam dengan

menjaga pendapat para ulama terdahulu dan mengambil dari

penemuan yang baru para ulama sekarang ila pendapat mereka lebih

baik sesuai dengan perkembangan zaman.

Tujuan yang menjadi target pelaksanaan pendidikan

pesantren menjadi dua, yaitu target jangka pendek dan target jangka

panjang. Target jangka pendek pesantren adalah mencetak santri

yang tangguh dan handal dalam menyebarkan atau menyampaikan

pesan pesan Agama kepada masyarakat.

59 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 77: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

66

Hal ini sesuai dengan pernyataan Kiai Maman Lukman

Hakim, MA. Ketika ditanya prihal konsep yang selama ini

diterapkan oleh pondok pesantren Daarul Ahsan, beliau berkata :

“Jelas semua aspek kehidupan, baik itu dari (1) aspek sosial, santri

berinteraksi satu sama lain selama 24 jam, mereka akan terbiasa

dengan berbagai warna kehidupan yang ada disekitar mereka, karena

santri datang dari berbagai macam pelosok nusantara tentu berbeda

budaya dan bahasa. (2) aspek ekonomi, santri yang masuk ke

pesantren beragam ekonomi orang tuanya, ada yang miskin dan ada

pula yang kaya, bercampur dalam satu kehidupan tidak

mencerminkan status ekonomi keluarganya di rumah, ketikaa anak

orang kaya pun kesederhanaan dan kebersehajaan. (3) aspek sikap,

santri dituntut untuk bersikap tawadhu’, hormat terhadap sesama

mandiri (tidak bergantung pada orang lain), sikap inilah yang akan

membentuk santri menjadi orang yang mampu menyelesai semua

pekerjaan tepat waktunya mengatasi masalah pada solusinya.” 60

Berdasarkan uraian diatas kemadirian dapat ditanamkan melalui

dua cara yaitu teoritis dan praktis. Selain santri diberikan ilmu untuk

pengetahuannya, santri pun harus diajarkan cara bergaul yang baik

dengan rekannya, hal ini agar santri dapat terhindar dari dampak

negatif yang terjadi di masyarakat.

Kemandirian seorang santri sangat penting, agar santri dapat

memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan tanpa harus selalu

bersandar pada orang lain.

Lembaga pondok pesantren memberikan implementasi terhadap

santrinya diantaranya adalah :

60 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 78: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

67

Keterpaduan antara Iman, Ilmu, dan Amal. Maksudnya ialah

sebagaimana manusia pada hakikatnya khusunya umat Islam

tumbuhnya keImanan sebagai dasar pondasi umat Islam

sebagaimana khalayak nya sebuah lembaga pondok pesantren

tentunya jelas menciptakan saantri yang berpegang teguh terhadap

Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan Ilmu yang wajib kita tumpu dari

buayan sampe akhir hayat sebagi penopang kehidupan manusia.

ketika seseorang yang kuat akan ke Imanannya serta keIlmuannya

khendaklah ia menyampaikan ilmunya dan sunnatullah.

1. Keterpaduan dan keseimbangan dalam pembinaan keutuhan

kepribadian (Integrated Personality) yang meliputi aspek-aspek:

a. Kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu

pengetahuan yang luas dan mendalam, sebagai penjabaran

dari sifat Rasul, Fathanah.

b. Afektif, yakni pembinaan sikap mental (mental attitude,

jiwa kepribadian). Yang mantap dan matang, sebagai

penjabaran dari sifat Rasul, Amanah.

c. Psikomotorik, yakni pembinaan tingkahlaku (behavior)

dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat Rasul,

Shidiq.

d. Kognatif, yakni pembinaan keterampilan (Skill)

kepemimpinan yang terlatih dan bijaksana sebagai

penjabaran dari sifat Rasul, Tabligh.

2. Keterpaduan dalam kegiatan pendidikan dan kehidupan

kampus yang meliputi:

a. Dzikir/Ibadah, untuk membina manusia yang beriman,

bertaqwa, berakhlak, mulia, berdisiplin, berdedikasi dan

bertanggung jawab.

 

Page 79: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

68

b. Fikir, untuk membina manusia yang mempunyai keahlian

dan keterampilan yang handal serta berwawasan IPTEK

dan pembangunan.

c. Amar, yakni keterampilan bekerja dan dapat berwira

usaha (Al-I’timadu ‘Alanafsi).61

B. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

menemukan bahwa berdirinya lembaga pondok pesantren Daarul

Ahsan merupkan lembaga yang bergerak di bidamg pendidikan, yang

mana pondok pesantren tidak hanya menciptakan santri tumbuh

berkembang secara kecerdasannya saja, akan tetapi pondok pesantren

Daarul Ahsan membentuk santri dengan karakter, akhlak, serta

pengembangan kemandirian yang miliki pada diri santri. Hal tersebut

selaras dengan pernyataan Kiai yang menyatakan :

“Indikatornya adalah santri mampu hidup tanpa kehadiran

orang tuanya disisinya, santri mampu mengatur keuangan

untuk waktu yang lama, tidak bergantung pada orang lain,

hidup dalam kesederhanaan dan kesehajaan.”62

Anak masuk ke pesantren, diharapkan anak tersebut tumbuh

menjadi sosok yang mandiri dan bertanggung jawab meskipun

dengan tanpa kehadiran orang tua nya. Para santri juga diharapkan

untuk dapat mengatur keuangan pribadinya sendiri. Dan juga tumbuh

menjadi pribadi yang sederhana.

Terwujudnya visi lembaga pendidikan yang baik, benar, dan

indah. Serta Misi yang dimiliki ponodok pesantren Daarul Ahsan

61 Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Daarul Ahsan, Dangdeur -

Jayanti -Tangerang, 4-7. 62 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 80: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

69

sebagai pondasi dasar menciptakan santri yang bermoral dan

berakhlaqul karimah serta menguasai ilmu pengetahuan umum scara

konprehenship. Saat ini lembaga pondok pesantren di perhitungkan

dikancah dunia pendidikan Nasional karena dapat menciptakan

generasi penerus bangsa yang mandiri.

Daarul ahsan merupakan pondok pesantren modern yang

memiliki sistem yang berbeda yang mana menerapkan sisitem

modern dan salafiyah hal inilah yang menjadikan dayatarik

masyarakat sekitar agar anaknya dapat belajar di Daarul Ahsan,

dengan tantangan zaman golobalisasi serta pesatnya dunia teknologi

dan informasi, dengan dua sistem keterpaduan modern dan salafiyah

dapat menopang santri untuk belajar ilmu Agama dan pengetahuan

Umum. Saat ini Daarul Ahsan sudah memilki alumni kurang lebih

delapan ratus alumni yang sudah tersembar di berbagai Kota dan

Desa khususnya di manyarakat, yang sudah dibekali selama ia

mesantren di Daarul Ahsan dengan hasil yang di dapatkan banyak

alumni yang berkembang dan mandiri di masyarakatnya. Hal tersebut

sesuai dengan harapan yang dikatakan oleh KH. Maman Lukman

Hakim, MA :

”Insya Allah mudah-mudahan alumni Daarul Ahsan

mayoritas hidup mandiri tidak menggantungkan hidupnya

pada keluarganya, karena sudah di didik mandiri.”63

Adapun strategi yang dilakukan oleh pondok pesantren

Daarul Ahsan ialah dengan cara :

63 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 81: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

70

Daarul Ahsan memiliki strategi dalam mengembangkan

santrinya melalui keterpaduan dan kesimbangan dalam pembinaan

pada santri yang tingaal di pesantren. Hal yang paling mendasar yang

harus dibimbing oleh Kiyai Ustadz, serta pengurus ponodok yaitu

membimbing keutuhan pribadi (Integrated Personality), artinya

membangun kepribadian baik secara emosial maupun secara

intelektual serta memberikan wadah bagi santri yang memiliki

potensi baik dibidang keagamaan maupun dibidang kesenian.

Membangun secara intelektual terutuma dengan kognitif,

yaitu pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas dan

mendalam, sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Fathanah.

Afektif, yakni pembinaan sikap mental (mental attitude, jiwa

kepribadian) yang mantap dan matang, sebagai penjabaran dari sifat

Rasul, Amanah.

Psikomotorik, yaitu pembinaan tingkah laku (behavior)

dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Shidiq.

Kognitif, yakni pembinaan keterampilan (skill) kepemimpinan

yang terlatih dan bijaksana sebagai penjabaran dari sifat Rasul,

Tabligh. Menurut pandangan Kiai Maman, orang yang sukses harus

memiliki kepribadian dan jaringan yang kuat, berikut pemaparannya :

“orang yang ingin sukses di masyarakat modalnya harus punya value

(nilai kepribadian) jaringan yang kuat untuk mempermudah rizki

(silaturrahim), dan model kalau saya lebih cenderung pada inovasi.

 

Page 82: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

71

Alumni Daarul Ahsan harus punya itu kalo ingin lancar dan mudah

dala meraih prestasi kehidupan”64

Kiai dan Pondok pesantren Daarul Ahsan berperan sebagai

wadah untuk menjadikan para santri menjadi pribadi yang lebih

mandiri melalui pendidikan formal dan nonformal yang berada di

pesantren.

4. Keterpaduan dalam kegiatan pendidikan dan kehidupan kampus

yang meliputi:

a) Zikir/Ibadah, untuk membina manusia yang beriman,

bertaqwa, berakhlak mulia, berdisiplin, berdedikasi dan

bertanggung jawab. Berzikir atau beribadah dapat

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zikir dan beribadah

dapat pula membentuk insan yang beriman, bertaqwa, dan

berakhlakul karimah. Hal ini dapat pula menimbulkan rasa

tanggung jawab untuk saling membantu.

b) Fikir, untuk membina manusia yang mempunyai keahlian

dan keterampilan yang handal serta berwawasan IPTEK dan

pembangunan, dengan inovasi serta kemampuan skill santri

yang haurus dikembangkan tidak hanya dalam asapek

keagamaan dan ke ilmuannya, akan tetapi dalam konteks

pengetahuan ilmu teknologi juga harus mampu bersaing

dengan seokolah umum. Strategi yang harus dicapai dalam

persaingan dunia di era digital harus mengusai ilmu

teknologinya.

64 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 83: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

72

c) Amar, yakni keterampilan bekerja dan dapat berwirausaha

(Al-I’timadu ‘Alanafsi).65 Meskipun pesantren, meski di

pesantren, para santri pun diajarkan mengenai pelajaran-

pelajaran pada aspek sosial, hal diharapkan agar para santri

dapat terampil dalam berwirausaha. Seperti dijelaskan oleh

Kiai Maman dalam kutipannya.

“Jelas semua aspek kehidupan, baik itu dari (1) aspek sosial,

santri berinteraksi satu sama lain selama 24 jam, mereka akan

terbiasa dengan berbagai warna kehidupan yang ada disekitar

mereka, karena santri datang dari berbagai macam pelosok

nusantara tentu berbeda budaya dan bahasa. (2) aspek

ekonomi, santri yang masuk ke pesantren beragam ekonomi

orang tuanya, ada yang miskin dan ada pula yang kaya,

bercampur dalam satu kehidupan tidak mencerminkan status

ekonomi keluarganya di rumah, ketikaa anak orang kaya pun

kesederhanaan dan kebersehajaan. (3) aspek sikap, santri

dituntut untuk bersikap tawadhu’, hormat terhadap sesama

mandiri (tidak bergantung pada prang lain), sikap inilah yang

akan membentuk santri menjadi orang yang mampu

menyelesai semua pekerjaan tepat waktunya mengatasi

masalah pada solusinya”.66

Melakukan aktivitas serta kegiatan di pesantren bisa mengubah

prilaku hidup seseorang menjadi lebih mandiri ( tidak mengandalkan

orang lain) . Seperti yang dikemukakan oleh Alya Rosa ( santriwati

65 Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Daarul Ahsan, Dangdeur-

Jayanti-Tangerang, 4-7. 66 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 84: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

73

pondok pesantren Daarul Ahsan) bahwa kemandirian adalah sifat yang

harus dimiliki santri, sifat yang dibutuhkan melatih diri santri melatih diri

sendiri tidak nyusahin orang lain.67

Aspek emosial merupakan salah satu aspek untuk terbentuknya

sikap mandiri, sebab aspek tersebut menekankan santri untuk melepas

diri dari ketergantungan pada orang tua dalam memenuhi kebutuhannya.

Santri yang mandiri secara emosional tidak hidup disebuah pondok

pesantren amatlah dinamis dan tidak monoton, banyak pelajaran yang

didapat pada kehidupan sehari-harinya, seperti, disiplinan dalam berbagai

hal.

Bertindak dalam mengambil keputusan merupakan sifat dasar

bagi seorang santri ketika jauh dari orang tua, ada beberapa komponen

yang harus kita kuasai dalam diri santri seperti mengatur waktu. saja

dalam hal mengatur ekonomi atau uang jajan yang kita penggang sendiri,

ini tugas pribadi sebisa mungkin harus bias mengambil sikap atau

tindakan yang sesuai dengan koridor jangan sampe boros. Seperti yang

dikatakan oleh Adul Ajib santri kelas IX pondok pesantren berkata :

“Bisa ngatur waktu, ngatur uang, dan nambah wawasan juga ilmu yang

di da kemandirian santri dapat dilihat dari banyaknya kegiatan santri

yang masih dilakukan secara manual oleh masing – masing personal,

seperti mencuci pakaian, mengambil nasi, membersihkan lingkungan

pondok dan lain lain”.68

67 Wawancara pribadi dengan Alya Rosa Santriwati Pondok Pesantren Daarul

Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 22 November 2017), Pukul 19.00 WIB 68 Wawancara pribadi dengan Adul Ajib santri Pondok Pesantren Daarul

Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 22 November 2017), Pukul 22.00 WIB

 

Page 85: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

74

Hal ini bertujuan untuk melahirkan seorang santri yang soleh dan

bermanfaat untuk kehidupan di masyarakan, pesantren merupakan tempat

diamana seorang menimba ilmu dan mengkaji ilmu, agama maupun

pengetahuan umum. Selain itu pesantren juga, mendidik santri agar

menjadi orang yang berakhlak baik, didik menjadi orang berpengetahuan

luas, berintegritas berdaya bagi orang lain, dan mampu menjalin

kehidupan sosio kultural.

2. Ciri-ciri Kemandirian

e. Kemandirian secara psikososial tersusun dari tiga aspek

yaitu sebagai berikut :

f. Mandiri emosi adalah aspek kemandirian yang

berhubungan dengan perubahan pendekatan atau keterkaitan

hubungan emosional individu, terutama sekali dengan

orang tua atau orang dewasa lainya yang banyak

melakukan interaksi dengan dirinya.

g. Mandiri bertindak adalah kemampuan untuk membuat

keputusan secara beba, menindaklanjuti, serta bertanggung

jawab.

h. Mandiri berfikir adalah kebebasan memaknai

seperangkat prinsip tentang benar-salah, baik-buruk, dan apa

yang berguna bagi dirinya.

Ciri-ciri kemandirian yang Pertama, kemandirian

emosional. Hubungan anatar anak dan orang tua berubah dengan

sangat cepat, lebih- lebih setelah anak memasuki usia remaja.

Seiring dengan semakin mandirinya anak dalam mengurus

dirinya sendiri pada pertengahan masa kanak-kanak, maka

 

Page 86: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

75

perhatian orang tua dan orang dewasa lainya terhadap anak

semakin berkurang.

Kedua, kemandirian bertindak. Mandiri dalam bertindak

berarti bebas untuk bertindak sendiri tanpa terlalu bergantung pada

bimbingan orang lain. Kemandirian bertindak, khususnya

kemampuan mandiri secara fisik sebenarnya sudah dimulai sejak

usia anak dan meningkat dengan tajam sepanjang usia beranjak

remaja. Peningkatan itu bahkan lebih dramatis daripada peningkatan

kemandirian emosional.

Ketiga, kemandirian berfikir, kemandirian berfikir

merupakan proses yang paling komplek, tidak jelas bagaiman proses

berlangsung dan pencapaianya terjadi melalui proses internalisasi

yang pada lazimnya tidak disadari. Ciri kemandirian mandiri dalam

berfikir ditandai dengan cara berfikir semakin abstrak, keyakinan

yang dimiliki berbasis ideologis, keyakinan-keyakinan semakin

mendasar pada nilai-nilai mereka sendiri bukan hanya nilai yang

ditanamkan oleh orang tua.69

3. Target Pengembangan Kemandirian Santri di Pondok Pesantren

Daarul Ahsan

Kehidupan di Pondok Pesantren Daarul Ahsan ibarat hidup di

lingkungan masyarakat, para santri diajarkan untuk hidup dengan

mandiri. Hal tersebut sejalan dengan prinsip-prinsip yang diterapkan

oleh tiap pondok pesantren yang ada di Nusantara. Santri dididik dan

dibina guna menjadi insan yang mandiri dan kreatif tanpa terus

menerus membebani orang lain.

69 Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta,

2011, hlm. 133.

 

Page 87: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

76

Santri pondok Daarul Ahsan dituntut untuk menjalankan

disiplin yang ada di lembaga tersebut. Mulai dari terbit fajar

(persiapan sholat subuh berjamaah) hingga malam hari. Segala

aktivitas santri diatur demi berjalannya suatu kedisiplinan, hal

tersebut merupakan salah satu wujud terciptanya rasa kemandirian

pada santri. Kehidupan di pondonok pesantren memiliki kegiatan

yang membentuk santri mengembangkan potensinya, ini merupkan

proses kemandirian pada santri.

KH. Maman Lukman Hakim, MA mengungkapkan

(Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ahsan) bahwa kemandirian

adalah perilaku seseorang untuk hidup dengan usaha mandiri tidak

bergantungan pada orang lain. Orang yang mandiri identik

memecahkan masalahnya sendiri tanpa minta bantuan orang lain.70

Lebih jauh KH. Maman Lukman Hakim, MA mengatakan :

“Menanamkan kemandirian pada santri secara garis besar

dilakukan dengan 2 cara : pertama, teoritis, yaitu menanamkan jiwa

kemandirian pada diri santri melalui pelajaran-pelajaran tertentu

yang diajarkan di kelas. Contohnya pelajaran mahfudzot ada materi

tentang kemandirian, yaitu bersandar pada diri sendiri adalah modal

dasar keberhasilan. Kedua, praktis, yaitu menanamkan jiwa

kemandirian pada diri santri melalui aktifitas dan kegiatan sehari-

hari tanpa bantuan orang tua atau orang lain, seperti makan, mandi,

dan merapihkan tempat tidur dilakukan sendiri tanpa ada orang tua

atau pembantu”.71

Iqbal dan Ayash (Alumni Pondok Pesantren Daarul Ahsan)

memiliki pandangan yang sama mengenai kemandirian santri,

mereka beranggapan bahwa hidup di pesantren haruslah mandiri

70 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB 71 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 88: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

77

sebab harus siap jauh dari orang tua dalam menjalankan segala

aktivitasnya sendiri.72

Salah satu santri (Zulfikar Reza), ia melakukan segala

sesuatu di pondok pesantren secara sendiri meskipun terkadang

meminta bantuan teman-temannya. Hal ini dia anggap sebagai

pembelajaran bagi dirinya agar menjadi santri mandiri, sejauh ini

ia merasa banyak perubahan dalam kehidupannya karena suasana

yang berbeda akan tetapi hal ini akan terbiasa jika dilakukan

secara ikhlas, sebab kehidupan di pesantren tidak seperti hidup di

dalam penjara yang serinng dikatakan banyak orang.73

Bambang Bahtiar (wali santri) merasa dirinya tenang dan

ama ketika menitipkan anaknya ke pesantren, sebab lingkungan

pondok pesantren lebih terjaga dibandingkan kehidupan di luar,

hal ini menjadikan alasan dirinya untuk menitipkan anaknya.74

Berdasarkan uraian diatas kemadirian dapat ditanamkan

melalui dua cara yaitu teoritis dan praktis. Selain santri

diberikan ilmu untuk pengetahuannya, santri pun harus

diajarkan cara bergaul yang baik dengan rekannya, hal ini

agar santri dapat terhindar dari dampak negatif yang terjadi di

masyarakat.

Kemandirian seorang santri sangat penting, agar santri dapat

memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan tanpa harus

selalu bersandar pada orang lain.

72 Wawancara pribadi dengan Ayassh Lukman Hakim (Alumni Pondok

Pesantren Daarul Ahsan) Dangdeur, Jayanti, Tangerang 23 November 2017), Pukul

12.00 WIB 73 Wawancara pribadi dengan Iqbal dan Ayash Alumni Pondok Pesantren

Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 23 November 2017), Pukul 13.00 WIB 74 Wawancara pribadi dengan Bambang Bahtiar, wali santri Pondok Pesantren

Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 26 November 2017), Pukul 09.00 WIB

 

Page 89: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

78

4. Strategi Pengembangan Kemandirian Santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan

Menurut Edi Suharto, strategi pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga aras atau matra pemberdayaan yaitu:

d. Aras Mikro, pemberdayaan dilakukan terhadap klien

secara individu melalui bimbingan, konseling, stress

management, crisis intervention.

e. Aras Mezzo, pemberdayaan dilakukan terhadap

sekelompok klien. Pemberdayaan dilakukan dengan

menggunakan kelompok sebagai media intervensi.

Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya

digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran

pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar

memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang

dihadapinya.

a) Aras Makro, pendekatan ini disebut juga sebagai strategi

sistem besar (large-system strategy), karena sasaran

perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih

luas. Perumusan kebijakan, perencanaan sosial,

kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian

masyarakat.75

Strategi pengembangan kemandirian santri pondok

pesantren Daarul Ahsan melalui (1) strategi aras mikro, strategi

ini mengembangkan kemandirian secara individu dengan melalui

bimbingan, dan konseling, tujuan utamanya adalah membimbing

atau melatih santri agar mengembangkan kepribadiannya dalam

75 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian

Streategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial, h. 50

 

Page 90: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

79

melakukan aspek kehidupan sehari-hari. (2) strategi aras mezzo :

strategi ini cakupannya dengan mengembangkan secara

kelompok, media pelatihan, lembaga, dan pendidikan. Teori ini

lebih menekankan pada kecerdasan dan keterampilan santri, hal

ini merupakan pokok dalam pengembangan kemandirian santri.

Seluruh kegiatan dan proses pendidikan di pesantren

menuntut para santri untuk mandiri, bertanggung jawab terhadap

diri sendiri dalam berbagai hal, baik yang kecil maupun yang

besar. Meskipun pada hal lain ustaz atau pengurus ikut

mengawasi kegiatan santri. Banyak unsur yang mendukung dalam

proses kemandirian santri, misalnya kesediaan mengabdi dengan

berkarya tanpa memperoleh imbalan finansial di pesantren.

Begitu pula kesediaan santri untuk tinggal di pesantren dalam

fasilitas yang amat terbatas.

KH. Maman Lukman Hakim mengungkapkan konsep

kemandirian santri sebagai berikut: (a) Santri harus aktif, kreatif,

inovatif, dan produktif. (b) Santri harus mampu mengenali jati

dirinya. (c) Santri harus mampu mengelola keuangannya sendiri,

(d) Santri harus berani bertanggung jawab atas tindakannya

sendiri, (e) Santri mampu hidup dalam kesederhanaan.76

Kiai juga sebagai pemimpin mengatur seluruh sistem

pesantren melalui pengurus pesantren. Kiai juga sebagai uswatun

khasanah untuk para ustaz, pengurus dan santri-santrinya. Peran

kepemimpinan kiai sangat berpengaruh dalam seluruh kegiatan

76 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 91: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

80

pesantren dan juga berpengaruh pada akhlak santri, kemandirian

santri, jiwa sosial santri dan sebagainya. Selain itu, pesantren

dapat mengajarkan santrinya menjadi lebih mandiri dalam

berbagai kehidupan. Seperti yang di ungkapkan oleh pimpinan

pondok pesantren:

“pesantren adalah tempat curahan ilmu, pesantren adalah

temapat kawah candra dimuka, pesantren adalah padepokan

masa depan.jelas sekali, pesantren mengajarkan ilmu ilmu

kehidupan dan membentuk kemandirian”.77

5. Implementasi Kemandirian Santri Pondok Pesantren

Daarul Ahsan

Di awal berdirinya, pesantren memiliki visi, misi target

dalam pelaksaan pesantren. Visi pesantren, secara umum adalah

masyarakat kehidupan beragama yang harmonis dan humanis

sesuai dengan ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan

Al-Hadits.

Sedangkan misi pesantren adalah mencetak santri yang

siap terjun kemasyarakat untuk mengembangkan Agama Islam

dengan menjaga pendapat para ulama terdahulu dan mengambil

dari penemuan yang baru para ulama sekarang ila pendapat

mereka lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman.

Tujuan yang menjadi target pelaksanaan pendidikan

pesantren menjadi dua, yaitu target jangka pendek dan target

jangka panjang. Target jangka pendek pesantren adalah mencetak

77 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 92: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

81

santri yang tangguh dan handal dalam menyebarkan atau

menyampaikan pesan pesan Agama kepada masyarakat.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Kiai Maman Lukman

Hakim, MA. Ketika ditanya prihal konsep yang selama ini

diterapkan oleh pondok pesantren Daarul Ahsan, beliau berkata :

“Jelas semua aspek kehidupan, baik itu dari (1) aspek sosial,

santri berinteraksi satu sama lain selama 24 jam, mereka akan

terbiasa dengan berbagai warna kehidupan yang ada disekitar

mereka, karena santri datang dari berbagai macam pelosok

nusantara tentu berbeda budaya dan bahasa. (2) aspek

ekonomi, santri yang masuk ke pesantren beragam ekonomi

orang tuanya, ada yang miskin dan ada pula yang kaya,

bercampur dalam satu kehidupan tidak mencerminkan status

ekonomi keluarganya di rumah, ketikaa anak orang kaya pun

kesederhanaan dan kebersehajaan. (3) aspek sikap, santri

dituntut untuk bersikap tawadhu’, hormat terhadap sesama

mandiri (tidak bergantung pada orang lain), sikap inilah yang

akan membentuk santri menjadi orang yang mampu

menyelesai semua pekerjaan tepat waktunya mengatasi

masalah pada solusinya.” 78

Berdasarkan uraian diatas kemadirian dapat ditanamkan

melalui dua cara yaitu teoritis dan praktis. Selain santri diberikan

ilmu untuk pengetahuannya, santri pun harus diajarkan cara

78 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 93: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

82

bergaul yang baik dengan rekannya, hal ini agar santri dapat

terhindar dari dampak negatif yang terjadi di masyarakat.

Kemandirian seorang santri sangat penting, agar santri

dapat memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan tanpa

harus selalu bersandar pada orang lain.

Lembaga pondok pesantren memberikan implementasi

terhadap santrinya diantaranya adalah :

Keterpaduan antara Iman, Ilmu, dan Amal. Maksudnya

ialah sebagaimana manusia pada hakikatnya khusunya umat

Islam tumbuhnya keImanan sebagai dasar pondasi umat Islam

sebagaimana khalayak nya sebuah lembaga pondok pesantren

tentunya jelas menciptakan saantri yang berpegang teguh

terhadap Al-Qur’an dan Hadist. Sedangkan Ilmu yang wajib kita

tumpu dari buayan sampe akhir hayat sebagi penopang kehidupan

manusia. ketika seseorang yang kuat akan ke Imanannya serta

keIlmuannya khendaklah ia menyampaikan ilmunya dan

sunnatullah.

1) Keterpaduan dan keseimbangan dalam pembinaan keutuhan

kepribadian (Integrated Personality) yang meliputi aspek-

aspek:

e. Kognitif, yakni pembinaan kecerdasan dan ilmu

pengetahuan yang luas dan mendalam, sebagai penjabaran

dari sifat Rasul, Fathanah.

f. Afektif, yakni pembinaan sikap mental (mental attitude,

jiwa kepribadian). Yang mantap dan matang, sebagai

penjabaran dari sifat Rasul, Amanah.

 

Page 94: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

83

g. Psikomotorik, yakni pembinaan tingkahlaku (behavior)

dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat Rasul,

Shidiq.

h. Kognatif, yakni pembinaan keterampilan (Skill)

kepemimpinan yang terlatih dan bijaksana sebagai

penjabaran dari sifat Rasul, Tabligh.

i. Keterpaduan dalam kegiatan pendidikan dan kehidupan

kampus yang meliputi:

j. Dzikir/Ibadah, untuk membina manusia yang beriman,

bertaqwa, berakhlak, mulia, berdisiplin, berdedikasi dan

bertanggung jawab.

k. Fikir, untuk membina manusia yang mempunyai keahlian

dan keterampilan yang handal serta berwawasan IPTEK

dan pembangunan.

l. Amar, yakni keterampilan bekerja dan dapat berwira

usaha (Al-I’timadu ‘Alanafsi).79

C. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti

menemukan bahwa berdirinya lembaga pondok pesantren Daarul

Ahsan merupkan lembaga yang bergerak di bidamg pendidikan, yang

mana pondok pesantren tidak hanya menciptakan santri tumbuh

berkembang secara kecerdasannya saja, akan tetapi pondok pesantren

Daarul Ahsan membentuk santri dengan karakter, akhlak, serta

pengembangan kemandirian yang miliki pada diri santri. Hal tersebut

selaras dengan pernyataan Kiai yang menyatakan :

79 Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Daarul Ahsan, Dangdeur -

Jayanti -Tangerang, 4-7.

 

Page 95: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

84

“Indikatornya adalah santri mampu hidup tanpa kehadiran

orang tuanya disisinya, santri mampu mengatur keuangan

untuk waktu yang lama, tidak bergantung pada orang lain,

hidup dalam kesederhanaan dan kesehajaan.”80

Anak masuk ke pesantren, diharapkan anak tersebut tumbuh

menjadi sosok yang mandiri dan bertanggung jawab meskipun

dengan tanpa kehadiran orang tua nya. Para santri juga diharapkan

untuk dapat mengatur keuangan pribadinya sendiri. Dan juga tumbuh

menjadi pribadi yang sederhana.

Terwujudnya visi lembaga pendidikan yang baik, benar, dan

indah. Serta Misi yang dimiliki ponodok pesantren Daarul Ahsan

sebagai pondasi dasar menciptakan santri yang bermoral dan

berakhlaqul karimah serta menguasai ilmu pengetahuan umum scara

konprehenship. Saat ini lembaga pondok pesantren di perhitungkan

dikancah dunia pendidikan Nasional karena dapat menciptakan

generasi penerus bangsa yang mandiri.

Daarul ahsan merupakan pondok pesantren modern yang

memiliki sistem yang berbeda yang mana menerapkan sisitem

modern dan salafiyah hal inilah yang menjadikan dayatarik

masyarakat sekitar agar anaknya dapat belajar di Daarul Ahsan,

dengan tantangan zaman golobalisasi serta pesatnya dunia teknologi

dan informasi, dengan dua sistem keterpaduan modern dan salafiyah

dapat menopang santri untuk belajar ilmu Agama dan pengetahuan

Umum. Saat ini Daarul Ahsan sudah memilki alumni kurang lebih

delapan ratus alumni yang sudah tersembar di berbagai Kota dan

80 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 96: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

85

Desa khususnya di manyarakat, yang sudah dibekali selama ia

mesantren di Daarul Ahsan dengan hasil yang di dapatkan banyak

alumni yang berkembang dan mandiri di masyarakatnya. Hal tersebut

sesuai dengan harapan yang dikatakan oleh KH. Maman Lukman

Hakim, MA :

”Insya Allah mudah-mudahan alumni Daarul Ahsan

mayoritas hidup mandiri tidak menggantungkan hidupnya

pada keluarganya, karena sudah di didik mandiri”81

Adapun strategi yang dilakukan oleh pondok pesantren

Daarul Ahsan ialah dengan cara :

Daarul Ahsan memiliki strategi dalam mengembangkan

santrinya melalui keterpaduan dan kesimbangan dalam pembinaan

pada santri yang tingaal di pesantren. Hal yang paling mendasar yang

harus dibimbing oleh Kiyai Ustadz, serta pengurus ponodok yaitu

membimbing keutuhan pribadi (Integrated Personality), artinya

membangun kepribadian baik secara emosial maupun secara

intelektual serta memberikan wadah bagi santri yang memiliki

potensi baik dibidang keagamaan maupun dibidang kesenian.

Membangun secara intelektual terutuma dengan kognitif,

yaitu pembinaan kecerdasan dan ilmu pengetahuan yang luas dan

mendalam, sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Fathanah.

Afektif, yakni pembinaan sikap mental (mental attitude, jiwa

kepribadian) yang mantap dan matang, sebagai penjabaran dari sifat

Rasul, Amanah.

81 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 97: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

86

Psikomotorik, yaitu pembinaan tingkah laku (behavior)

dengan akhlak mulia sebagai penjabaran dari sifat Rasul, Shidiq.

Kognitif, yakni pembinaan keterampilan (skill) kepemimpinan

yang terlatih dan bijaksana sebagai penjabaran dari sifat Rasul,

Tabligh. Menurut pandangan Kiai Maman, orang yang sukses harus

memiliki kepribadian dan jaringan yang kuat, berikut pemaparannya :

“orang yang ingin sukses di masyarakat modalnya harus punya value

(nilai kepribadian) jaringan yang kuat untuk mempermudah rizki

(silaturrahim), dan model kalau saya lebih cenderung pada inovasi.

Alumni Daarul Ahsan harus punya itu kalo ingin lancar dan mudah

dala meraih prestasi kehidupan”82

Kiai dan Pondok pesantren Daarul Ahsan berperan sebagai

wadah untuk menjadikan para santri menjadi pribadi yang lebih

mandiri melalui pendidikan formal dan nonformal yang berada di

pesantren.

5. Keterpaduan dalam kegiatan pendidikan dan kehidupan kampus

yang meliputi:

d) Zikir/Ibadah, untuk membina manusia yang beriman,

bertaqwa, berakhlak mulia, berdisiplin, berdedikasi dan

bertanggung jawab. Berzikir atau beribadah dapat

mendekatkan diri kepada Allah SWT. Zikir dan beribadah

dapat pula membentuk insan yang beriman, bertaqwa, dan

berakhlakul karimah. Hal ini dapat pula menimbulkan rasa

tanggung jawab untuk saling membantu.

82 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

 

Page 98: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

87

e) Fikir, untuk membina manusia yang mempunyai keahlian

dan keterampilan yang handal serta berwawasan IPTEK dan

pembangunan, dengan inovasi serta kemampuan skill santri

yang haurus dikembangkan tidak hanya dalam asapek

keagamaan dan ke ilmuannya, akan tetapi dalam konteks

pengetahuan ilmu teknologi juga harus mampu bersaing

dengan seokolah umum. Strategi yang harus dicapai dalam

persaingan dunia di era digital harus mengusai ilmu

teknologinya.

f) Amar, yakni keterampilan bekerja dan dapat berwirausaha

(Al-I’timadu ‘Alanafsi).83 Meskipun pesantren, meski di

pesantren, para santri pun diajarkan mengenai pelajaran-

pelajaran pada aspek sosial, hal diharapkan agar para santri

dapat terampil dalam berwirausaha. Seperti dijelaskan oleh

Kiai Maman dalam kutipannya.

“Jelas semua aspek kehidupan, baik itu dari (1) aspek sosial,

santri berinteraksi satu sama lain selama 24 jam, mereka akan

terbiasa dengan berbagai warna kehidupan yang ada disekitar

mereka, karena santri datang dari berbagai macam pelosok

nusantara tentu berbeda budaya dan bahasa. (2) aspek

ekonomi, santri yang masuk ke pesantren beragam ekonomi

orang tuanya, ada yang miskin dan ada pula yang kaya,

bercampur dalam satu kehidupan tidak mencerminkan status

ekonomi keluarganya di rumah, ketikaa anak orang kaya pun

kesederhanaan dan kebersehajaan. (3) aspek sikap, santri

dituntut untuk bersikap tawadhu’, hormat terhadap sesama

83 Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Daarul Ahsan, Dangdeur-

Jayanti-Tangerang, 4-7.

 

Page 99: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

88

mandiri (tidak bergantung pada prang lain), sikap inilah yang

akan membentuk santri menjadi orang yang mampu

menyelesai semua pekerjaan tepat waktunya mengatasi

masalah pada solusinya”.84

Melakukan aktivitas serta kegiatan di pesantren bisa mengubah

prilaku hidup seseorang menjadi lebih mandiri ( tidak mengandalkan

orang lain) . Seperti yang dikemukakan oleh Alya Rosa ( santriwati

pondok pesantren Daarul Ahsan) bahwa kemandirian adalah sifat yang

harus dimiliki santri, sifat yang dibutuhkan melatih diri santri melatih diri

sendiri tidak nyusahin orang lain.85

Aspek emosial merupakan salah satu aspek untuk terbentuknya

sikap mandiri, sebab aspek tersebut menekankan santri untuk melepas

diri dari ketergantungan pada orang tua dalam memenuhi kebutuhannya.

Santri yang mandiri secara emosional tidak hidup disebuah pondok

pesantren amatlah dinamis dan tidak monoton, banyak pelajaran yang

didapat pada kehidupan sehari-harinya, seperti, disiplinan dalam berbagai

hal.

Bertindak dalam mengambil keputusan merupakan sifat dasar

bagi seorang santri ketika jauh dari orang tua, ada beberapa komponen

yang harus kita kuasai dalam diri santri seperti mengatur waktu. saja

dalam hal mengatur ekonomi atau uang jajan yang kita penggang sendiri,

ini tugas pribadi sebisa mungkin harus bias mengambil sikap atau

84 Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB 85 Wawancara pribadi dengan Alya Rosa Santriwati Pondok Pesantren Daarul

Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 22 November 2017), Pukul 19.00 WIB

 

Page 100: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

89

tindakan yang sesuai dengan koridor jangan sampe boros. Seperti yang

dikatakan oleh Adul Ajib santri kelas IX pondok pesantren berkata :

“Bisa ngatur waktu, ngatur uang, dan nambah wawasan juga ilmu yang

di da kemandirian santri dapat dilihat dari banyaknya kegiatan santri

yang masih dilakukan secara manual oleh masing – masing personal,

seperti mencuci pakaian, mengambil nasi, membersihkan lingkungan

pondok dan lain lain”.86

Hal ini bertujuan untuk melahirkan seorang santri yang soleh dan

bermanfaat untuk kehidupan di masyarakan, pesantren merupakan tempat

diamana seorang menimba ilmu dan mengkaji ilmu, agama maupun

pengetahuan umum. Selain itu pesantren juga, mendidik santri agar

menjadi orang yang berakhlak baik, didik menjadi orang berpengetahuan

luas, berintegritas berdaya bagi orang lain, dan mampu menjalin

kehidupan sosio kultural.

86 Wawancara pribadi dengan Adul Ajib santri Pondok Pesantren Daarul

Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 22 November 2017), Pukul 22.00 WIB

 

Page 101: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

90

 

Page 102: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

91

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menujnjukan bahwa strategi

pengembangan kemandirian santri di pondok pesantren Daarul

Ahsan Tangerang, melaui pendekatan terintegrasi pada

segmenkegiatan serta lingkungan yang diciptakan pda pondok

pesantren. Unsur-unsur nilai karakter yang dikembangkan

bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadist serta nilai luhur

pancasila. Yang terdiri dari nilai fundamental instrumental dan

praksis, yaitu sebagai makhluk Tuhan, yang makhluk social, serta

sebgai makhluk individu. Penanaman unsur-unsur nilai karakter

tersebut kuhususnya pengembangan kemandirian pada santri serta

disiplin dilaksanakan melalui pendekatan menyeluruh melalui

pembelajran, pembiasaan, ekstrakulikuler serta kerjasam dengan

pihak keluarga dan masyarakat. Dengan metode pemberian

nasihat, pembiasaan, pahala dan sangsi, serta keteladanan dari

Kyai dan pengajarnya. Dalam pelaksanaannya, pengembangan

kemandirian dan disiplin santri mengalami beberapa kendala,

baik bersifat eksternal maupun internal. Akan tetapi sejauh ini,

beberapa kendala tersembut masih dapat ditangani oleh pengelola

pondok pesantren adapu keunggulan hasil yang dikembagkan

dalam membangun pengembangan kemandirian santri pada

pondok pesantren Daarul Ahsan Tangerang, dibuktikan dengan

beberapa hal berikut :

1). Terdapat perubahan yang semakin baik alam sikap,

tatakrama serta prilaku santri.

 

Page 103: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

92

2). Munculnya kemadirian santri dalam berfikir dan

bertindak.

3). Munculnya kedisiplinan dalam mengelola waktu serta

menaati tata peraturan.

4). Muculnya pigur-pigur yang menjadi panutan dalam

lingkungan masyarakat, baik dalam bidang

pendidikan, keagamaan, kesehatan serta organisasi

kemasyarakatan.

Besar harapan seluruh komponen seluruh pengasuh pondok

pesantren maupun pihak wali santri yang tgelah memberikan

kepercayaan terhadap pesantren Daarul Ahsan agar anaknya tubuh

berkembang dan mandri baik dalam aspek pengetahuan keagamaan

ataupun ilmu pengetahuan umum, dan yang tepenting adalah mempunya

nilai akhlakul karimah.

Konsep yang diterapkan yang dimiliki pondok pesntren Daarul

Ahsan amat integral yang mana memadukan antara system modern dan

salafiyyah ini yang menjadi santri lebih berkualitas yang bisa mengusai

Ilmu Agma dan Ilmu pengetahuan Umum.

Dengan Visi Misi yang dimiliki pesantren sebagai acuan dasar untuk

terus berkembang dan membina, serta mengasuh santri selama tinggal di

pondok sehingga dapat tercapainyan sandri yang akademis dan religious

sehingga biasa menjadi penerus Bangsa dan Penurus Ummat.

B. Saran

Dari berbagai informasi yang didapatkan dari hasil

penelitian, terdapat beberapa permasalahan yang menjadi catatan

bagi peneliti yang mana hal tersebut menjadi dasar peneliti untuk

 

Page 104: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

93

memberikan masukan dan usulan untuk mengembangkan strategi

kemandirian pada santri di Jl. Raya Serang Desa Dangdeur

Kecamatan Jayanti, Tangerang. Peneliti berharap saran yang

diberikan dapat dijadikan sebgai bahan pertimbangan.

a. Pondok pesantren Daarul Ahsan secara system harus lebih

di tingkatkan baik secara eksternal maupun internalnya

agar memliki keselarasan dalam mengembangkan santri.

b. Agar terwujudnya system yang harmonis serta efektivitas

kegiatan yang ada di pesantren khalayaknya pesantren

memperhatikan fasilitas yang memadai.

c. Mengembangkan kemandirian serta menjadikan santri

dengan berkepribadian baik secara mentalitas ataupun

secara ke Ilmuan Daarul Ahsan harus tepat mencari

Ustadz, serta pengasuh yang ada di dalam pesantren.

d. Hubungan lembaga dengan masyarakat harus lebih

diperhatikan agar terciptanya lingkungan yang harmonis.

e. Pemerintah juga diharapkan untuk lebih sering

memberikan perhatian khusus terhadap pondok pesantren

Daaru Ahsan , sebagai mana santri adalah penerus masa

depan umat dan Bangsa

f. Pemerintah terlalu banyak men intervensi system dunia

pendidikan secara otomatis ini akan menghambat

perkembangan pondok pesntren yang ada di seluruh

Indonesia.

 

Page 105: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

94

 

Page 106: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

95

DAFTAR PUSTAKA

1. Daftar Buku

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi,

Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta:

Kencana, 2008.

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya. 2014.

Departemen Agama RI, Profil Pondok Pesantren Mu’dalah, Jakarta :

Depag RI, 2014

Dhofier Zamarkhsyari, Tradidisi Pesantren, Studi Pandangan Hidup

Kyai Dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia. Jakarta:

LP3S, 2011

Hadari Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta :

Gajah Mada University Press, 1992.

Hadari Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosia. Yogyakarta :

Gajah Mada University Press, Cet. 1, 1992.

Husaini Usman Purnomo, Metode Penelitian Sosial. Jakarta : PT

Bumi Aksara, 2000.

Irwanto, Muhammad, Farid & Anwar, Jeffry, Anak yang

Membutuhkan Perlindungan Khusus di Indonesia: Analisis

Situasi. Jakarta : PKPM Unika Atmajaya, Departemen sosial,

dan UNICEF, 1999.

Koesoema Doni A,Pendidikan Karakter. Jakarta : PT. Grasindo,

2007.

Lany Oktavia dkk, Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesntren.

Jakarta : Rumah Kitab, 2014.

Muhtadi, Tantan Hermansah, Manajemen Pengembangan

Masyarakat Islam. Ciputat. UIN JAKARTA PRESS, 2013.

Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2007.

 

Page 107: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

96

Nurhayati Eti, Psikologi Pendidikan Inovatif. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2011.

Oktavia Lany dkk, Pendidikan Karakter Berbasis Tradisi Pesntren.

Jakarta : Rumah Kitab, 2014.

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung : Alfabeta, 2011.

Suprayogo. Imam dan Tobroni, Metode penelitian Sosial Agama.

Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004.

Shidiq Rohani, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidikan Pesantren.

Yogyakarta : Istana Publishing, 2015.

Suprayogo Imam dan Tobroni. 2004. Metode Penelitian Sosial

Agama. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sondang Siagin, Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi

Organisasi. Jakarta : PT Gunung Agung, 1998.

Shidiq Rohani, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidikan

Pesantren. Yogyakarta : Istana Publishing, 2015.

Stainer George dan Jhon Minner. Manajemen Stratefik. Jakarta:

Erlangga)

Usman Husaini dan Purnomo, Metedologi Penelitian Sosial. Jakarta

: PT Bumi Aksara, 2000

Uchjana Onong Effendi, Ilmu Komunikai. Bandung : Rosda, 2007.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka, 2017.

Zubaidi, Pemberdayaan Masyarakat Bebasis Pesantren. Yogyakarta

: Pustaka Pelajar, 2007.

Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill education) Konsed

dan Aplikasi, Bandung: Alfabeta, Cet II, 2006.

Ismail SM, “Sinifikasi Peran Pesantren Dalam Pengembangan

Masyarakat Madani” Dalam Islami SM dan Abdul Mukti

(eds), Pendidikan Islam Demokrasi dan Masyarakat Madani

(Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2000.

 

Page 108: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

97

Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan

Pemberdayaan Masyarakat, Jalarta: PT Bina Retna

Pariwisata, 2003.

Mubyartanto, Membangun Sistem Ekonomi, (Yogyakarta: BPFF,

2000), hlm 263

Adi, Rukminto Isbandi Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Ui Press, 2003.

Riyadi Ali, Politik Pendidikan Menggugat Birokrasi Pendidikan

Nasional, Jakarta : Ar-Ruzz, 2006.

Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2011, hlm. 133.

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat,

Bandung PT Refika Aditama, 2005.

2. Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim, MA, Pimpinan

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November

2017), Pukul 10.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Ayassh Lukman Hakim (Alumni Pondok Pesantren

Daarul Ahsan) Dangdeur, Jayanti, Tangerang 23 November 2017), Pukul 12.00

WIB

Wawancara pribadi dengan Bambang Bahtiar, wali santri Pondok Pesantren

Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 26 November 2017), Pukul 09.00

WIB Wawancara pribadi dengan Alya Rosa Santriwati Pondok Pesantren Daarul

Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 22 November 2017), Pukul 19.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Iqbal dan Ayash Alumni Pondok Pesantren Daarul

Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang 23 November 2017), Pukul 13.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Adul Ajib santri Pondok Pesantren Daarul Ahsan

(Dangdeur, Jayanti, Tangerang 22 November 2017), Pukul 22.00 WIB

3. Sumber Observasi

 

Page 109: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

98

Hasil Observasi di Pondok Pesantren Daarul Ahsan. Pukul 09:30 Wib.

Tangerang. Tanggal 24 September 2017.

Hasil Survey dan Data Dokumentasi Pondok Pesantren Daarul Ahsan,

Tangerang 21 September 2017.

Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren Daarul Ahsan,

Dangdeur - Jayanti -Tangerang.

4. Sumber Internet

Konsep Pendidikan Kecakapan untuk Hidup (Life Skiills Education),

dalam http://pakguruonline.pendidikan.net/life_skill_1.htm

 

Page 110: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

99

HASIL WAWANCARA DENGAN

KH. MAMAN LUKMAN NUL HAKIM, MA

SELAKU PIMPINAN

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Menurut Pak Kyai apa yang

dimaksud dengan kemandirian ?

KH. MAMAN HAKIM : kemandirian adalah perilaku

seseorang untuk hidup

dengan usaha mandiri tidak

bergantungan pada orang lain.

Orang yang mandiri identik

memecahkan masalahnya sendiri

tanpa minta bantuan orang lain.

2. PEWAWANCARA : Bagaimana konsep kemandirian

menurut Pak Kyai ?

KH. MAMAN HAKIM : konsep kemandirian santri

menurut saya adalah (a). Santri

harus aktif, kreatif, inovatif, dan

produktif. (b). Santri harus mampu

mengenali jati dirinya. (c). Santri

harus mampu mengelola

keuangannya sendiri, (d). Santri

harus berani bertanggung jawab

atas tindakannya sendiri, (e). Santri

mampu hidup dalam

kesederhanaan.

3. PEWAWANCARA : Apa saja indikator kemandirian

santri ?

KH. MAMAN HAKIM : indikatornya adalah santri mampu

hidup tanpa kehadiran orang tuanya

disisinya, santri mampu mengatur

keuangan keuangan untuk waktu

 

Page 111: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

100

yang lama, tidak bergantung pada

orang lain, hidup dalam

kesederhanaan dan kesehajaan.

4. PEWAWANCARA : Bagaimana mewujudkan

kemandirian santri secara umum menurut Pak Kyai ?

KH. MAMAN HAKIM : menanamkan kemandirian pada

santri secara garis besar dilakukan

dengan 2 cara : pertama, teoritis,

yaitu menanamkan jiwa

kemandirian pada diri santri melalui

pelajaran-pelajaran tertentu yang

diajarkan di kelas. Contohnya

pelajaran mahfudzot ada materi

tentang kemandirian, yaitu

”bersandar pada diri sendiri adalah

modal dasar keberhasilan”.

Kedua, praktis, yaitu menanamkan jiwa

kemandirian pada diri santri melalui

aktifitas dan kegiatan sehari-hari tanpa

bantuan orang tua atau orang lain, seperti

makan, mandi, dan merapihkan tempat

tidur dilakukan sendiri tanpa ada orang tua

atau pembantu.

5. PEWAWANCARA : kemandirian santri itu menyangkut apa

saja menurut Pak Kyai?

A. Sikap

B. Ekonomi

C. Sosial

KH. MAMAN HAKIM : jelas semua aspek kehidupan, baik

itu dari (1) aspek sosial, santri berinteraksi

satu sama lain selama 24 jam, mereka

akan terbiasa dengan berbagai warna

kehidupan yang ada disekitar mereka,

 

Page 112: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

101

karena santri datang dari berbagai macam

pelosok nusantara tentu berbeda budaya

dan bahasa. (2) aspek ekonomi, santri

yang masuk ke pesantren beragam

ekonomi orang tuanya, ada yang miskin

dan ada pula yang kaya, bercampur dalam

satu kehidupan tidak mencerminkan status

ekonomi keluarganya di rumah, ketikaa

anak orang kaya pun kesederhanaan dan

kebersehajaan. (3) aspek sikap, santri

dituntut untuk bersikap tawadhu’, hormat

terhadap sesama mandiri (tidak

bergantung pada prang lain), sikap inilah

yang akan membentuk santri menjadi

orang yang mampu menyelesai semua

pekerjaan tepat waktunya mengatasi

masalah pada solusinya.

6. PEWAWANCARA : Bagaimana pesantren dapat

mewujudkan kemandirian santri?

KH. MAMAN HAKIM : dengan terus menerus

menanamkan jiwa pondok dan dua

cara tadi pada santri tiada henti

dalam kehidupan sehari-hari.

7. PEWAWANCARA : Apakah pesantren yang

mengajarkan santri atau pesantren yang membentuk kemandirian

santri ?

KH. MAMAN HAKIM : pesantren adalah tempat curahan

ilmu, pesantren adalah temapat

kawah candra dimuka, pesantren

adalah padepokan masa depan.jelas

sekali, pesantren mengajarkan ilmu

ilmu kehidupan dan membentuk

kemandirian.

 

Page 113: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

102

8. PEWAWANCARA : Pak Kyai yang mengajar atau Pak

Kyai yang membentuk kemandirian santri ?

KH. MAMAN HAKIM : semua kehidupan di pesantren

diakui atau tidak semuanya bermuara pada

satu sosok pimpinan pesantren yaitu kyai,

biasanya kyai menjadi sumber inspirasi dan

ideologi bagi santrinya.

9. PEWAWANCARA : Apakah Pondok Pesantren Daarul

Ahsan sudah mandiri?

KH. MAMAN HAKIM : Insya Allah, pondok pesantren

Daarul Ahsan dari awal pendiriannya

sampai saat ini selalu berfikir untuk

mandiri dan tidak menggantungkan

kehidupannya dari belas kasih orang lain,

karena Daarul Ahsan selalu yakin “berdiri

di atas kaki sendiri” adalah modal dasr

untuk tumbuh dan berkembang.

10. PEWAWANCARA : Apakah pondok pesantren Daarul

Ahsan sudah mandiri?

KH. MAMAN HAKIM : Alhamdulillah Daarul Ahsan

sudah menghasilkan alumni-alumni yang

berhasil di masyarakat, ini menunjukan

bahwa santrin Daarul Ahsan tumbuh dan

berkembang hasil dari jiwa kemandirian

tadi.

11. PEWAWANCARA : Apakah pondok pesantren Daarul

Ahsan sudah melahirkan kemandirian santri ?

KH. MAMAN HAKIM : Insya Allah mudah-mudahan

alumni Daarul Ahsan mayoritas hidup

mandiri tidak menggantungkan hidupnya

 

Page 114: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

103

pada keluarganya, karena sudah di didik

mandiri.

12. PEWAWANCARA : Apakah alumni Daarul Ahsan

yang menjadi PNS atau birokrat meiliki mentalitas kemandirian ?

KH. MAMAN HAKIM : PNS atau Birokrat bukan simbol

ketergantungan, tapi itu bagian dari

profesi/jabatan pekerjaan

seseorang, maka alumni Daarul

Ahsan yang menjadi PNS atau

Birokrat Insya Allah memiliki

mental kemandirian yang baik.

13. PEWAWANCARA : secara keseluruhan modal yang

dimiliki santri atau alumni Daarul Ahsan diantaranya Nilai,

jaringan, dan model. Bagaimana menurut Pak Kyai ?

KH. MAMAN HAKIM : orang yang ingin sukses di

masyarakat modalnya harus punya

value (nilai kepribadian) jaringan

yang kuat untuk mempermudah

rizki (silaturrahim), dan model

kalau saya lebih cenderung pada

inovasi. Alumni Daarul Ahsan

harus punya itu kalo ingin lancar

dan mudah dala meraih prestasi

kehidupan.

 

Page 115: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

104

 

Page 116: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

105

HASIL WAWANCARA DENGAN

ALYA ROSA

SANTRIWATI KELAS IX

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

ALYA ROSA : Kemandirian adalah sifat yang

harus dimiliki santri, sifat yang dibutuhkan

melatih diri santri melatih diri sendiri tidak

nyusahin orang lain.

2. PEWAWANCARA : Kenapa santri yang tinggal di

podok harus mandiri ?

ALYA ROSA : kerena kemadirian itu sangat

dibutuhkan, buat kedepannya bisa

dimanfaatkan.

3. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri

selama tinggal di pondok pesantren ?

ALYA ROSA : susah-susah gampang buat

mandiri itu, banyak cobaannya.

4. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian

santri ?

ALYA ROSA : proses kemandirian itu yah harus

dimulai dari kesadaran pribadi dulu sih,, itu

yang paling dasar mah.

5. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian

itu ?

 

Page 117: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

106

ALYA ROSA : penting banget ini suatu pelajaran

agar kedepannya terbiasa

6. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak mandiri ?

ALYA ROSA : hambatannya, 1) cobaan dari

temen. 2) godaan kaka kelas ade kelas

juga. 3) kadang ngaruh kadang nggk juga

untuk disiplin di pondok itu.

7. PEWAWANCARA : hal apa sajakah santri yang

menjadikan santri lebih ?

ALYA ROSA : Lingkungan serta motivasi dari

Kyai dan Ustadz

 

Page 118: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

107

HASIL WAWANCARA DENGAN

MUTIA IRIANI YUSUF

SANTRIWATI KELAS X

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

8. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

MUTIA IR : mandiri adalah yang mampu

menyelesaikan persoalan sendiri

9. PEWAWANCARA : kapan santri harus mulai mandiri ?

MUTIA IR :ya dari pertamaa kita masuk

pesantre ya kita di tuntut untuk mulai terbiasa mandiri

10. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri

selama tinggal di pondok pesantren ?

MUTIA IR :ya dari nyuci baju sendiri yang

biasanya di cuciin orang tua dan sekarang d tuntut untuk bisa

mandiri

11. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian

santri ?

MUTIA IR :di mulai dari diri sendiri untuk

belajar membiasakan mandiri walaupun tanpa bantuan orang

tua

12. PEWAWANCARA : apa sajakah santri yang

menjadikan santri lebih mandiri ?

MUTIA IR : motivasi dari Kyai dan dorongan

orang tua

13. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak mandiri ?

MUTIA IR : lingkungan yang kebawa kita buat

ikut malesa-malesan

 

Page 119: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

108

14. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian

itu ?

MUTIA IR : jelas penting inikan modal utama

banget dalam kehidupkan sehari hari

 

Page 120: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

109

HASIL WAWANCARA DENGAN

ADUL AJIB

SANTRIWAN KELAS IX

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

ABDUL NAJIB : Yah, untuk melakukan sesuatu

tanpa bantuan orang lain, suapaya terbiasa

agar tidak dimanja, mau ngapa-ngapain

sendiri biasanyakan ama orang tua.

2. PEWAWANCARA : kapan santri harus mulai mandiri ?

ABDUL NAJIB : sebelum mondok juga selama

dirumah orang tua sudah mendidik buat

mandiri, baik dalam hal aktivitas

keseharian. Apalagi tinggal di pesantren

jelas mandiri modal utama yang harus

dimulai dari diri sendiri.

3. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri

selama tinggal di pondok pesantren ?

ABDUL NAJIB : sejauh ini sih banyak

perkembangan yang saya alam apalagi

selama tinggal di pesantren Daarul Ahsan,

dari mulai mengatur waktu, uang, dan

pergaulan jua.

4. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian

santri ?

 

Page 121: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

110

ABDUL NAJIB : proses kemandirian di pondok

tidak terlepas dari kebiasaan keseharian di

pesantren yang begitu adanya disiplin,

bimbingan ustadz, dan ajakan temen juga.

5. PEWAWANCARA : apa sajakah yang menjadikan

santri lebih mandiri ?

ABDUL NAJIB : kedisiplinan akan menghasilkan

kebiasaan itu aja sih.

6. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak

ABDUL NAJIB : biasanya temen yang ngajak

males-malesan

7. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian

itu ?

ABDUL NAJIB : walau bagaimana pun kemandirian

pembelajaran untuk dan persiapan hidup di masyarakat nanti,

jadi sangat penting menurut saya.

 

Page 122: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

111

HASIL WAWANCARA DENGAN

IQBAL QURNAWAN

MAHASISWA

ALUMNI ANGKATAN X

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Bagaimana kemandirian santri

pondok pesantren Daarul Ahsan ?

IQBAL QURNAWAN :bicara mandiri jelas santri-santri

sangatlah mandiri, kami ditanamkan sifat berdikari untuk

dapat hidup dimanapun. Sebagai santri kemandirian adalah

pokok yang mendasar dalam menjalani hidup di pesantren,

karena kami harus siap jauh dari orang tua, keluarga dan

teman-teman bermain di kampung. Mandiri di sini bukan

berarti selalu sendiri, melainkan kegiatan-kegiatan yang

mampu dikerjakan dengan tangan sendiri setiidaknya bisa

kami lakukan. Contoh kecil dari mengambil nasi, mengatur

uang dan sebagainya.

2. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri

selama tinggal di pondok pesantren ?

IQBAL QURNAWAN : sampai saat ini menurut

pengamatan saya sendiri, banyak sekali mengalami perubahan

yang signifikan, dari yang serba ketergantungan kepada orang

tua dan orang-orang disekeliling kita, kini mulai membentuk

pribadi yang lebih baik. Mampu menghilangkan

ketergantungan dan mulai berkiprah dengan diri sendiri.

3. PEWAWANCARA : indikator apa saja yang

menjadikan santri mandiri ?

IQBAL QURNAWAN : ada beberapa indikator yang

merubah sifat-sifat para santri. Seperti ajaran kedisiplinan dari

pesantren, motivas-motivasi yang membangun dari para

pendidik, dan ilmu-ilmu agama yang mendorong semangat

spiritual santri.

 

Page 123: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

112

4. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian

itu ?

IQBAL QURNAWAN : Sangatlah penting. Banyak orang

yang tidak bisa melanjutkan kiprahnya di dunia yang sudah

dihiasi dengan perusahaan sendiri, jatuh dan merosot karena

ia selalu bergantung terhadap orang tuanya. Maka hidup

mandiri sangatlah penting untuk peroses jangka panjang.

5. PEWAWANCARA : apa hambatan santri tidak mandiri

ketika tinggal di pondok pesantren Daarul Ahsan ?

IQBAL QURNAWAN : hambatan para santri tiidak

mampu hidup mandiri di pesantren bisa datang dari faktor

kemewahan yang dibawa oleh santri ke dalam pondok.

Seperti orang tua yang selalu memfasilitasi anaknya di

pesantren secara berlebihan dan tidak melepaskan anak

sepenuhnya pada pengurus pesantren. Maka hal demikian

menyebabkan santri akan bertindak lebih semaunya sendri

dan tidak mau menjalani hidup layaknya santri yang

sederhana dalam sikap kaya dalam pemikiran.

 

Page 124: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

113

HASIL WAWANCARA DENGAN

AYYASH LUKMAN HAKIM

MAHASISWA

ALUMNI ANGKATAN XII

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Bagaimana kemandirian santri

pondok pesantren Daarul Ahsan ?

AYYASH LH : Sejauh ini, kemandirian santri

pondok pesantren Daarul Ahsan dapat dibilang cukup.

Berbagai kegiatan yang mereka lakukan dipondok, juga

ketiadaan orang tua disisi mereka menuntut mereka untuk

melakukan pekerjaanya sendiri.

2. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri

selama tinggal di pondok pesantren ?

AYYASH LH : selama tinggal di pondok

pesantren Daarul ahsan, kemandirian santri meningkat secara

signifikan sesuai dengan umurnya. Biasanya santri akan benar

– benar mandiri ketika mencapai kelas 1 SMA.

3. PEWAWANCARA : indikator apa saja yang

menjadikan santri mandiri ?

AYYASH LH : kemandirian santri dapat dilihat

dari banyaknya kegiatan santri yang masih dilakukan secara

manual oleh masing – masing personal, seperti mencuci

pakaian, mengambil nasi, membersihkan lingkungan pondok

dan lain lain.

4. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian

itu ?

 

Page 125: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

114

AYYASH LH : kemandirian itu penting, karena

tanpa adanya kemandirian seseorang akan banyak bergantung

pada orang lain dan hanya akan menjadi sampah masyarakat.

5. PEWAWANCARA : apa hambatan santri tidak mandiri

ketika tinggal di pondok pesantren Daarul Ahsan ?

AYYASH LH : perhatian yang berlebihan dari

orang tua,

HASIL WAWANCARA DENGAN

ZULFIKAR REZA PAHLEFI

SANTRIWATI KELAS IX

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

ZULFIKAR REZA P : melakukan sesuatu tanpa

menyusahkan iorang lain dari segi materi

maupun tenaga

2. PEWAWANCARA : kapan santri harus mulai mandiri ?

ZULFIKAR REZA P : iyah dimulai dari sekarang,

terutama dari diri sendiri biar nggk nyusahin, udah

ada persiapan buat kedepannya.

3. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri

selama tinggal di pondok pesantren ?

ZULFIKAR REZA P :sajauh ini sih saya ngerasa banyak

perubahan karena dengan suasana yang berdeda,

akan menjadi terbiasa dengan melakukan sesuatu

tanpa orang tua dan orang lain.

4. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian

santri ?

 

Page 126: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

115

ZULFIKAR REZA P : masih nggk dikit perubahannya,

nggak ada waktu, peranan ustadz

serta pengurus lumayan ngaruh juga

sih

5. PEWAWANCARA : apa sajakah yang menjadikan

santiri lebih mandiri ?

ZULFIKAR REZA P : motivasi dari Mudir dan temen-

temen juga

6. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak mandiri ?

ZULFIKAR REZA P : hambantannya biasa yah, temen

paling, males-malesan

7. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian

itu ?

ZULFIKAR REZA P : penting banget biar nggk

nyusahin, udah ada persiapan buat

kedepannya.

 

Page 127: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

116

Lampiran 1

KEGIATAN OBSERVASI

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

NO TANGGAL MENGAMATI OBJEK

OBSERVASI DESKRIPSI

1. 21 Agt 2017 Lokasi Pondok

pesantren

Daarul Ahsan

Kondisi

lingkungan di

Pondok

pesantren

Daarul Ahsan

pondok pesantren Daarul

Ahsan yang berlokasi di

Jl. Raya Serang KM 31

Ds. Dangdeur Kec.

Jayanti Kab. Tangerang

Banten. Kode pos 15610.

Ponodok pesantren

Daarul Ahsan merupakan

Lembaga pendidikan

yang berbasis modern,

yang sekarang di Pimpin

oleh KH. Maman

Lukman Hakim, MA.

Pondok pesantren Daarul

Ahsan memiliki santri

kurang lebih 800

santriwan dan santriawati

dari berbagai daerah di

Kabupaten Kota dan

Provinsi.

Dengan kondisi

lingkungan yang dinamis

yang mana santri dalam

kesehariannya belajar dan

mengaji, maka dari itu

dinamika perkembangan

santri yang digembleng

Ilmu Agama dan

pelajaran Umum agar

menjadi generasi penerus

Bangsa dan Agama.

 

Page 128: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

117

2. 02 Sep 2017 Akses Jalan Akses jalan

menuju

Pondok

pesantren

Daarul Ahsan

Akses yang amat strategis

menuju Pondok

Pesantren Daarul Ahsan

karena dekatnya dengan

jalan TOL Jakarta Merak

membuat para walisantri

ingin belajar di pesantren.

dengan lokasi tersebut

sangat mudah di temui,

kondisi jalan yang bagus

disebabkan dukungan

pemerintah ikut andil

dalam mesejahterakan

dunia pendidikan.

3. 23 Okt 2017 Proses

kegiatan di

pondok

pesantren

Daarul Ahsan

Santri

mempersiapka

n buku-buku

pelajaranya

sebelum jam

pelajaran

dimulai

Santri

Pengajian kitab

kuning setiap

malam hari

Darul ahsan

menggembleng santrinya

agar bisa menjadi santri

yang mandiri dan bisa

memahami ilmu-ilmu

agama. Santri di pondok

pesantren di ajarkan

pendidikan agama dan

pendidikan umum agar

santri setelah keluar dari

pondok pesantren bisa

menjadi penerus bangsa

dan agama.

 

Page 129: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

118

Beberapa Para

asatid dan

asatidah yang

mengajar para

santriwan dan

santriwati

Santri

mengikuti

kegiatan

ekstrakulikuler

di dalam

lingkungan

pondok

pesantren

daarul ahsan

Santri di

wajibkan

Sholat

berjamaah

lima waktu

4. 07 Nov 2017 Santri Pondok darul

ahsan sudah

memili alumni

Pondok pesantren daarul

ahsan berdiri pada tahun

1999 dan kini sudah

memiliki beberapa

alumni dan kini para

alumni-alumni yang dari

puluhan tahun belajar di

pondok pesantren daarul

ahsan sekarang sudah di

terapkan di masyarakat.

Yang dulunya sebelum

mondok masih belum

mandiri dan setelah

mesantren sudah bisa

mandiri.

 

Page 130: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

119

5. 14 Nov 2017 Fasilitas

pondok

pesantren

daarul ahsan

Sarana dan

prasarana,

pondok

pesantren

daarul ahsan

memiliki

fasilitas milik

sendiri seperti

ruangan

belajar untuk

para santri,

lapangan

olahraga,

dapur, kantin

dan gedung

Fasilitas yang ada di

pondok pesantren daarul

ahsan. seperti ruangan

belajar untuk santri dengan

keadaan yang sangat bersih

membuat santri yang akan

belajar bisa lebih fokus dan

nyaman untuk belajar.

Adapun dari pihak pondok

pesantren menyediakan

lapangan olahraga agar

santri tetap sehat jasmani

dan rohaninya. Santri

memulai olahraganya

setiap hari libur pondok

pesantren seperti di hari

minggu.

6. 01 Des 2017 Bahasa Bahasa yang

digunakan oleh

santri dan

ustad

mengunakan

bahasa Arab

dan Inggris.

Untuk berinteraksi sehari

harinya. Para santri dan

ustad diwajibkan

menggunakan bahasa

Arab dan Ingris. Karena

pondok pesantren

tersebut berbasis

moderen. Dan santri yang

melanggar peraturan di

pondok pesantren akan

mendapatkan hukuman

7. 16 Des 2017 Interaksi Interaksi santri

dengan

pengurus

pondok

pesantren

Interaksi

pengurus

pondok

Dalam sehari-harinya

santri dengan santri lain

atau dengan ustadnya

untuk bercakap-cakap

harus menggunakan

bahasa arab dan inggris

agar santri setelah keluar

dari pesantren sudah

 

Page 131: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

120

pesantren

dengan

masyarakat

yang ada di

sekitar pondok

Interaksi santri

dengan

masyarakat di

sekitar pondok

biasa berbicara

menggunakan bahasa

arab atau inggris. Dan

percakapan antara santri

dengan ustad seperti yang

penulis lihat sangat

mahir. Adapun

percakapan ustad dengan

masyarakat setempat

menggunakan bahasa

indonesia dan santri pun

setiap berbicara dengan

masyarakat setempat

menggunakan bahasa

indoesia.

 

Page 132: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

121

Lampiran 2

Struktur Pengurus Pondok Pesantren Daarul Ahsan

Ketua Yayasan : KH. Madtosi

Mudirul Ma’had : KH. Maman Lukman Hakim, MA

Bendahara : Siti Eneng Marni. S. Pd.

Surtiyah , SE, Sy

Ninda Septiarini

Tata usaha dan administrasi perkantoran

: Nasrullah, M. P.

Ahmad Rajab Setiandi, S. Kom

Agus Baehaki

Chusnul Khotimah

1. Bidang Pendidikan dan Pengajaran

Kabid : Anan Afandi, S. Pd.I

Anggota : Haryanto, S. Pd.I

Ahmad Rajab Setiandi, S. Kom

Apipudin, S. Pd

Ahmad Khotim

Dicka Al-Hasan

Lisnawati. S. Pd

Chuusnul Khotimah

Neneng Kurniasih

 

Page 133: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

122

2. Bidang ‘Ubuddiyah ( Ibadah )

Kabid : Kusnadi, S. Pd.I

Angggota : Zelani AB, S. Pd.I

M. Azhar

Dede Iif Syarif Hidayatullah

Romatiatul Lutfiah

Magfiroh

3. Bidang Pengasuhan

Kabid : Mukromin

Anggota : Ahmad Roni

Rasmani

Gian Ikhsan Maulana

Sahrul Lutfi

Maspufah, S.Pd.I

Yuli Indah Sari

Siti Hujaemah

Nuranisah

4. Bidang Pengembangan Bahasa dan Budaya

Kabid : Safrudin, SE, M.Pd

Anggota : Ade Buckhori

Sandi Yanuar Yunus

Ahmad khotam

Ayyash Lukmanul Hakim

Siti Nurhikmah

Sulitianingsih

 

Page 134: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

123

5. Bidang Olahraga

Kabid : Didin Mukhlisudin , S.Sos.I

Anggota : Ahmad Roni

Citra Gustiani Dewi

Ninda Seoptiarini

6. Bidang Humas dan Pemberdayaan Alumni

Kabid : Ahmad Haerudin, M.Pd.

Sandi Yanuar Yunus

Ahmad Khudori

Opah Maspupah

Ninda Septiarini

Iim Imaniah

7. Bidang pengembangan Bakat dan Seni

Kabid : Bahrul Hikam

Anggota : Ahmad Khudori

Jejen Nahrowi

Sahrul Lutfi

Halimatussakdiyah

Tri Eka Komara, S.Pd

Iim Imaniah

Magfiroh

8. Bidang Pengembangan Ekonomi Pesantren (Kopontren)

Kabid : Matawi, SE, M.Pd.

Anggota : Apipudin, S.Pd

Ahmad muhroji

Arif Husaeni Latif

Siti Paikah, S.Pd

Neneng Kurniasih

 

Page 135: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

124

9. Bidang Sarana dan Prasarana

Kabid : Abdul Syukur Hadi

M. Azhar

Dede iif

Siti sulpah

Neneng Kurniasih

10. Bidang Non Struktural

Redaktur Pengelola Majalah

Apipudin, S.Pd

Ahmad khudori, S.Pd.

Pengembangan Teknologi dan Informasi

Ahmad Rajab Setiandi, S.Kom

 

Page 136: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

125

LAMPIRAN 3

LAMPIRAN 4

 

Page 137: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

126

 

Page 138: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

127

 

Page 139: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

DAFTAR PUSTAKA

1. Daftar Buku

Adi, Rukminto Isbandi Pemikiran-Pemikiran dalam

Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Ui

Press, 2003.

Anwar, Pendidikan Kecakapan Hidup (life skill

education) Konsed dan Aplikasi, Bandung:

Alfabeta, Cet II, 2006.

Bungin, Burhan, Penelitian Kualitatif, Komunikasi,

Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial

Lainnya. Jakarta: Kencana, 2008.

Departemen Agama RI, Profil Pondok Pesantren

Mu’dalah, Jakarta : Depag RI, 2014

Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2014.

Dhofier Zamarkhsyari, Tradidisi Pesantren, Studi

Pandangan Hidup Kyai Dan Visinya Mengenai

Masa Depan Indonesia. Jakarta: LP3S, 2011

Eti Nurhayati, Psikologi Pendidikan Inovatif, Pustaka

Pelajar, Yogyakarta, 2011, hlm. 133.

Gunawan Sumodiningrat, Pengembangan Daerah dan

Pemberdayaan Masyarakat, Jalarta: PT Bina

Retna Pariwisata, 2003.

Hadari Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosia.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press, Cet. 1,

1992.

Hadari Nawawi, Instrumen Penelitian Bidang Sosial.

Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1992.

Husaini Usman Purnomo, Metode Penelitian Sosial.

Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000.

 

Page 140: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

Irwanto, Muhammad, Farid & Anwar, Jeffry, Anak yang

Membutuhkan Perlindungan Khusus di Indonesia:

Analisis Situasi. Jakarta : PKPM Unika Atmajaya,

Departemen sosial, dan UNICEF, 1999.

Ismail SM, “Sinifikasi Peran Pesantren Dalam

Pengembangan Masyarakat Madani” Dalam

Islami SM dan Abdul Mukti (eds), Pendidikan

Islam Demokrasi dan Masyarakat Madani

(Yogyakarta Pustaka Pelajar, 2000.

Koesoema Doni A,Pendidikan Karakter. Jakarta : PT.

Grasindo, 2007.

Lany Oktavia dkk, Pendidikan Karakter Berbasis

Tradisi Pesntren. Jakarta : Rumah Kitab, 2014.

Moleong Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif. Ban-

dung : Remaja Rosdakarya, 2007.

Mubyartanto, Membangun Sistem Ekonomi,

(Yogyakarta: BPFF, 2000), hlm 263

Muhtadi, Tantan Hermansah, Manajemen Pengemba-

fngan Masyarakat Islam. Ciputat. UIN JAKARTA

PRESS, 2013.

Nurhayati Eti, Psikologi Pendidikan Inovatif.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011.

Oktavia Lany dkk, Pendidikan Karakter Berbasis

Tradisi Pesntren. Jakarta : Rumah Kitab, 2014.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta :

Balai Pustaka, 2017.

Riyadi Ali, Politik Pendidikan Menggugat Birokrasi

Pendidikan Nasional, Jakarta : Ar-Ruzz, 2006.

Shidiq Rohani, Gus Dur Penggerak Dinamisi Pendidi-

kan Pesantren. Yogyakarta : Istana Publishing,

2015.

 

Page 141: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

Shidiq Rohani, Gus Dur Penggerak Dinamisi

Pendidikan Pesantren. Yogyakarta : Istana

Publishing, 2015.

Sondang Siagin, Analisa Serta Perumusan Kebijakan

dan Strategi Organisasi. Jakarta : PT Gunung

Agung, 1998.

Stainer George dan Jhon Minner. Manajemen Stratefik.

Jakarta: Erlangga)

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung : Alfabeta, 2011.

Suharto Edi, Membangun Masyarakat Memberdayakan

Rakyat, Bandung PT Refika Aditama, 2005.

Suprayogo Imam dan Tobroni. 2004. Metode Penelitian

Sosial Agama. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprayogo. Imam dan Tobroni, Metode penelitian Sosial

Agama. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004.

Uchjana Onong Effendi, Ilmu Komunikai. Bandung :

Rosda, 2007.

Usman Husaini dan Purnomo, Metedologi Penelitian

Sosial. Jakarta : PT Bumi Aksara, 2000

Zubaidi, Pemberdayaan Masyarakat Bebasis Pesantren.

Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2007.

 

Page 142: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

2. Sumber Wawancara

Wawancara pribadi dengan KH. Maman Lukman Hakim,

MA, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Ahsan

(Dangdeur, Jayanti, Tangerang 25 November 2017),

Pukul 10.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Ayassh Lukman Hakim (Alumni

Pondok Pesantren Daarul Ahsan) Dangdeur, Jayanti,

Tangerang 23 November 2017), Pukul 12.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Bambang Bahtiar, wali santri

Pondok Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti,

Tangerang 26 November 2017), Pukul 09.00 WIB Wawancara pribadi dengan Alya Rosa Santriwati Pondok

Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang

22 November 2017), Pukul 19.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Iqbal dan Ayash Alumni Pondok

Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang

23 November 2017), Pukul 13.00 WIB

Wawancara pribadi dengan Adul Ajib santri Pondok

Pesantren Daarul Ahsan (Dangdeur, Jayanti, Tangerang

22 November 2017), Pukul 22.00 WIB

3. Sumber Observasi

Hasil Observasi di Pondok Pesantren Daarul Ahsan.

Pukul 09:30 Wib. Tangerang. Tanggal 24

September 2017.

Hasil Survey dan Data Dokumentasi Pondok Pesantren

Daarul Ahsan, Tangerang 21 September 2017.

Modul, Mengenal Lebih Dekat Pondok Pesantren

Daarul Ahsan, Dangdeur - Jayanti -Tangerang.

 

Page 143: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

4. Sumber Internet

Konsep Pendidikan Kecakapan untuk Hidup (Life Skiills

Education), dalam

http://pakguruonline.pendidikan.net/life_skill_1.ht

m  

Page 144: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

112

HASIL WAWANCARA DENGAN

KH. MAMAN LUKMAN NUL HAKIM, MA

SELAKU PIMPINAN

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Menurut Pak Kyai apa yang dimaksud

dengan kemandirian ?

KH. MAMAN HAKIM : kemandirian adalah perilaku

seseorang untuk hidup

dengan usaha mandiri tidak

bergantungan pada orang lain. Orang

yang mandiri identik memecahkan

masalahnya sendiri tanpa minta

bantuan orang lain.

2. PEWAWANCARA : Bagaimana konsep kemandirian

menurut Pak Kyai ?

KH. MAMAN HAKIM : konsep kemandirian santri menurut

saya adalah (a). Santri harus aktif,

kreatif, inovatif, dan produktif. (b).

Santri harus mampu mengenali jati

dirinya. (c). Santri harus mampu

mengelola keuangannya sendiri, (d).

Santri harus berani bertanggung jawab

atas tindakannya sendiri, (e). Santri

mampu hidup dalam kesederhanaan.

3. PEWAWANCARA : Apa saja indikator kemandirian santri

?

KH. MAMAN HAKIM : indikatornya adalah santri mampu

hidup tanpa kehadiran orang tuanya

disisinya, santri mampu mengatur

keuangan keuangan untuk waktu yang

lama, tidak bergantung pada orang lain,

 

Page 145: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

113

hidup dalam kesederhanaan dan

kesehajaan.

4. PEWAWANCARA : Bagaimana mewujudkan kemandirian

santri secara umum menurut Pak Kyai ?

KH. MAMAN HAKIM : menanamkan kemandirian pada santri

secara garis besar dilakukan dengan 2

cara : pertama, teoritis, yaitu

menanamkan jiwa kemandirian pada

diri santri melalui pelajaran-pelajaran

tertentu yang diajarkan di kelas.

Contohnya pelajaran mahfudzot ada

materi tentang kemandirian, yaitu

”bersandar pada diri sendiri adalah

modal dasar keberhasilan”.

Kedua, praktis, yaitu menanamkan jiwa

kemandirian pada diri santri melalui aktifitas

dan kegiatan sehari-hari tanpa bantuan orang

tua atau orang lain, seperti makan, mandi, dan

merapihkan tempat tidur dilakukan sendiri

tanpa ada orang tua atau pembantu.

5. PEWAWANCARA : kemandirian santri itu menyangkut apa saja

menurut Pak Kyai?

A. Sikap

B. Ekonomi

C. Sosial

KH. MAMAN HAKIM : jelas semua aspek kehidupan, baik itu

dari (1) aspek sosial, santri berinteraksi satu

sama lain selama 24 jam, mereka akan

terbiasa dengan berbagai warna kehidupan

yang ada disekitar mereka, karena santri

datang dari berbagai macam pelosok

nusantara tentu berbeda budaya dan bahasa.

(2) aspek ekonomi, santri yang masuk ke

 

Page 146: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

114

pesantren beragam ekonomi orang tuanya,

ada yang miskin dan ada pula yang kaya,

bercampur dalam satu kehidupan tidak

mencerminkan status ekonomi keluarganya di

rumah, ketikaa anak orang kaya pun

kesederhanaan dan kebersehajaan. (3) aspek

sikap, santri dituntut untuk bersikap tawadhu’,

hormat terhadap sesama mandiri (tidak

bergantung pada prang lain), sikap inilah yang

akan membentuk santri menjadi orang yang

mampu menyelesai semua pekerjaan tepat

waktunya mengatasi masalah pada solusinya.

6. PEWAWANCARA : Bagaimana pesantren dapat

mewujudkan kemandirian santri?

KH. MAMAN HAKIM : dengan terus menerus menanamkan

jiwa pondok dan dua cara tadi pada

santri tiada henti dalam kehidupan

sehari-hari.

7. PEWAWANCARA : Apakah pesantren yang mengajarkan

santri atau pesantren yang membentuk kemandirian santri ?

KH. MAMAN HAKIM : pesantren adalah tempat curahan ilmu,

pesantren adalah temapat kawah candra

dimuka, pesantren adalah padepokan

masa depan.jelas sekali, pesantren

mengajarkan ilmu ilmu kehidupan dan

membentuk kemandirian.

8. PEWAWANCARA : Pak Kyai yang mengajar atau Pak

Kyai yang membentuk kemandirian santri ?

KH. MAMAN HAKIM : semua kehidupan di pesantren diakui

atau tidak semuanya bermuara pada satu sosok

pimpinan pesantren yaitu kyai, biasanya kyai

 

Page 147: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

115

menjadi sumber inspirasi dan ideologi bagi

santrinya.

9. PEWAWANCARA : Apakah Pondok Pesantren Daarul

Ahsan sudah mandiri?

KH. MAMAN HAKIM : Insya Allah, pondok pesantren Daarul

Ahsan dari awal pendiriannya sampai saat ini

selalu berfikir untuk mandiri dan tidak

menggantungkan kehidupannya dari belas

kasih orang lain, karena Daarul Ahsan selalu

yakin “berdiri di atas kaki sendiri” adalah

modal dasr untuk tumbuh dan berkembang.

10. PEWAWANCARA : Apakah pondok pesantren Daarul

Ahsan sudah mandiri?

KH. MAMAN HAKIM : Alhamdulillah Daarul Ahsan sudah

menghasilkan alumni-alumni yang berhasil di

masyarakat, ini menunjukan bahwa santrin

Daarul Ahsan tumbuh dan berkembang hasil

dari jiwa kemandirian tadi.

11. PEWAWANCARA : Apakah pondok pesantren Daarul

Ahsan sudah melahirkan kemandirian santri ?

KH. MAMAN HAKIM : Insya Allah mudah-mudahan alumni

Daarul Ahsan mayoritas hidup mandiri tidak

menggantungkan hidupnya pada keluarganya,

karena sudah di didik mandiri.

12. PEWAWANCARA : Apakah alumni Daarul Ahsan yang

menjadi PNS atau birokrat meiliki mentalitas kemandirian ?

KH. MAMAN HAKIM : PNS atau Birokrat bukan simbol

ketergantungan, tapi itu bagian dari

profesi/jabatan pekerjaan seseorang,

maka alumni Daarul Ahsan yang

 

Page 148: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

116

menjadi PNS atau Birokrat Insya Allah

memiliki mental kemandirian yang

baik.

13. PEWAWANCARA : secara keseluruhan modal yang

dimiliki santri atau alumni Daarul Ahsan diantaranya Nilai, jaringan,

dan model. Bagaimana menurut Pak Kyai ?

KH. MAMAN HAKIM : orang yang ingin sukses di

masyarakat modalnya harus punya

value (nilai kepribadian) jaringan yang

kuat untuk mempermudah rizki

(silaturrahim), dan model kalau saya

lebih cenderung pada inovasi. Alumni

Daarul Ahsan harus punya itu kalo

ingin lancar dan mudah dala meraih

prestasi kehidupan.

 

Page 149: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

117

HASIL WAWANCARA DENGAN

ALYA ROSA

SANTRIWATI KELAS IX

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

ALYA ROSA : Kemandirian adalah sifat yang harus

dimiliki santri, sifat yang dibutuhkan melatih

diri santri melatih diri sendiri tidak nyusahin

orang lain.

2. PEWAWANCARA : Kenapa santri yang tinggal di podok

harus mandiri ?

ALYA ROSA : kerena kemadirian itu sangat

dibutuhkan, buat kedepannya bisa

dimanfaatkan.

3. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri selama

tinggal di pondok pesantren ?

ALYA ROSA : susah-susah gampang buat mandiri

itu, banyak cobaannya.

4. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian santri

?

ALYA ROSA : proses kemandirian itu yah harus

dimulai dari kesadaran pribadi dulu sih,, itu

yang paling dasar mah.

5. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian itu ?

 

Page 150: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

118

ALYA ROSA : penting banget ini suatu pelajaran agar

kedepannya terbiasa

6. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak mandiri ?

ALYA ROSA : hambatannya, 1) cobaan dari temen.

2) godaan kaka kelas ade kelas juga. 3) kadang

ngaruh kadang nggk juga untuk disiplin di

pondok itu.

7. PEWAWANCARA : hal apa sajakah santri yang

menjadikan santri lebih ?

ALYA ROSA : Lingkungan serta motivasi dari Kyai

dan Ustadz

 

Page 151: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

119

HASIL WAWANCARA DENGAN

MUTIA IRIANI YUSUF

SANTRIWATI KELAS X

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

8. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

MUTIA IR : mandiri adalah yang mampu

menyelesaikan persoalan sendiri

9. PEWAWANCARA : kapan santri harus mulai mandiri ?

MUTIA IR :ya dari pertamaa kita masuk pesantre

ya kita di tuntut untuk mulai terbiasa mandiri

10. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri selama

tinggal di pondok pesantren ?

MUTIA IR :ya dari nyuci baju sendiri yang

biasanya di cuciin orang tua dan sekarang d tuntut untuk bisa

mandiri

11. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian santri

?

MUTIA IR :di mulai dari diri sendiri untuk belajar

membiasakan mandiri walaupun tanpa bantuan orang tua

12. PEWAWANCARA : apa sajakah santri yang menjadikan

santri lebih mandiri ?

MUTIA IR : motivasi dari Kyai dan dorongan

orang tua

13. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak mandiri ?

MUTIA IR : lingkungan yang kebawa kita buat

ikut malesa-malesan

14. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian itu ?

 

Page 152: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

120

MUTIA IR : jelas penting inikan modal utama

banget dalam kehidupkan sehari hari

 

Page 153: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

121

HASIL WAWANCARA DENGAN

ADUL AJIB

SANTRIWAN KELAS IX

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

ABDUL NAJIB : Yah, untuk melakukan sesuatu tanpa

bantuan orang lain, suapaya terbiasa agar tidak

dimanja, mau ngapa-ngapain sendiri

biasanyakan ama orang tua.

2. PEWAWANCARA : kapan santri harus mulai mandiri ?

ABDUL NAJIB : sebelum mondok juga selama dirumah

orang tua sudah mendidik buat mandiri, baik

dalam hal aktivitas keseharian. Apalagi tinggal

di pesantren jelas mandiri modal utama yang

harus dimulai dari diri sendiri.

3. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri selama

tinggal di pondok pesantren ?

ABDUL NAJIB : sejauh ini sih banyak perkembangan

yang saya alam apalagi selama tinggal di

pesantren Daarul Ahsan, dari mulai mengatur

waktu, uang, dan pergaulan jua.

4. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian santri

?

ABDUL NAJIB : proses kemandirian di pondok tidak

terlepas dari kebiasaan keseharian di pesantren

yang begitu adanya disiplin, bimbingan ustadz,

dan ajakan temen juga.

 

Page 154: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

122

5. PEWAWANCARA : apa sajakah yang menjadikan santri

lebih mandiri ?

ABDUL NAJIB : kedisiplinan akan menghasilkan

kebiasaan itu aja sih.

6. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak

ABDUL NAJIB : biasanya temen yang ngajak males-

malesan

7. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian itu ?

ABDUL NAJIB : walau bagaimana pun kemandirian

pembelajaran untuk dan persiapan hidup di masyarakat nanti, jadi

sangat penting menurut saya.

 

Page 155: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

123

HASIL WAWANCARA DENGAN

IQBAL QURNAWAN

MAHASISWA

ALUMNI ANGKATAN X

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Bagaimana kemandirian santri pondok

pesantren Daarul Ahsan ?

IQBAL QURNAWAN :bicara mandiri jelas santri-santri

sangatlah mandiri, kami ditanamkan sifat berdikari untuk dapat

hidup dimanapun. Sebagai santri kemandirian adalah pokok yang

mendasar dalam menjalani hidup di pesantren, karena kami harus

siap jauh dari orang tua, keluarga dan teman-teman bermain di

kampung. Mandiri di sini bukan berarti selalu sendiri, melainkan

kegiatan-kegiatan yang mampu dikerjakan dengan tangan sendiri

setiidaknya bisa kami lakukan. Contoh kecil dari mengambil nasi,

mengatur uang dan sebagainya.

2. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri selama

tinggal di pondok pesantren ?

IQBAL QURNAWAN : sampai saat ini menurut pengamatan

saya sendiri, banyak sekali mengalami perubahan yang

signifikan, dari yang serba ketergantungan kepada orang tua dan

orang-orang disekeliling kita, kini mulai membentuk pribadi yang

lebih baik. Mampu menghilangkan ketergantungan dan mulai

berkiprah dengan diri sendiri.

3. PEWAWANCARA : indikator apa saja yang menjadikan

santri mandiri ?

IQBAL QURNAWAN : ada beberapa indikator yang merubah

sifat-sifat para santri. Seperti ajaran kedisiplinan dari pesantren,

motivas-motivasi yang membangun dari para pendidik, dan ilmu-

ilmu agama yang mendorong semangat spiritual santri.

4. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian itu ?

 

Page 156: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

124

IQBAL QURNAWAN : Sangatlah penting. Banyak orang

yang tidak bisa melanjutkan kiprahnya di dunia yang sudah

dihiasi dengan perusahaan sendiri, jatuh dan merosot karena ia

selalu bergantung terhadap orang tuanya. Maka hidup mandiri

sangatlah penting untuk peroses jangka panjang.

5. PEWAWANCARA : apa hambatan santri tidak mandiri

ketika tinggal di pondok pesantren Daarul Ahsan ?

IQBAL QURNAWAN : hambatan para santri tiidak mampu

hidup mandiri di pesantren bisa datang dari faktor kemewahan

yang dibawa oleh santri ke dalam pondok. Seperti orang tua yang

selalu memfasilitasi anaknya di pesantren secara berlebihan dan

tidak melepaskan anak sepenuhnya pada pengurus pesantren.

Maka hal demikian menyebabkan santri akan bertindak lebih

semaunya sendri dan tidak mau menjalani hidup layaknya santri

yang sederhana dalam sikap kaya dalam pemikiran.

 

Page 157: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

125

HASIL WAWANCARA DENGAN

AYYASH LUKMAN HAKIM

MAHASISWA

ALUMNI ANGKATAN XII

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Bagaimana kemandirian santri pondok

pesantren Daarul Ahsan ?

AYYASH LH : Sejauh ini, kemandirian santri pondok

pesantren Daarul Ahsan dapat dibilang cukup. Berbagai kegiatan

yang mereka lakukan dipondok, juga ketiadaan orang tua disisi

mereka menuntut mereka untuk melakukan pekerjaanya sendiri.

2. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri selama

tinggal di pondok pesantren ?

AYYASH LH : selama tinggal di pondok pesantren

Daarul ahsan, kemandirian santri meningkat secara signifikan

sesuai dengan umurnya. Biasanya santri akan benar – benar

mandiri ketika mencapai kelas 1 SMA.

3. PEWAWANCARA : indikator apa saja yang menjadikan

santri mandiri ?

AYYASH LH : kemandirian santri dapat dilihat dari

banyaknya kegiatan santri yang masih dilakukan secara manual

oleh masing – masing personal, seperti mencuci pakaian,

mengambil nasi, membersihkan lingkungan pondok dan lain lain.

4. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian itu ?

AYYASH LH : kemandirian itu penting, karena tanpa

adanya kemandirian seseorang akan banyak bergantung pada

orang lain dan hanya akan menjadi sampah masyarakat.

5. PEWAWANCARA : apa hambatan santri tidak mandiri

ketika tinggal di pondok pesantren Daarul Ahsan ?

 

Page 158: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

126

AYYASH LH : perhatian yang berlebihan dari orang

tua,

HASIL WAWANCARA DENGAN

ZULFIKAR REZA PAHLEFI

SANTRIWATI KELAS IX

PONDOK PESANTREN DAARUL AHSAN

1. PEWAWANCARA : Apa yang dimaksud dengan

kemandirian ?

ZULFIKAR REZA P : melakukan sesuatu tanpa

menyusahkan iorang lain dari segi materi

maupun tenaga

2. PEWAWANCARA : kapan santri harus mulai mandiri ?

ZULFIKAR REZA P : iyah dimulai dari sekarang, terutama

dari diri sendiri biar nggk nyusahin, udah ada

persiapan buat kedepannya.

3. PEWAWANCARA : sejauhmana kemandirian santri selama

tinggal di pondok pesantren ?

ZULFIKAR REZA P :sajauh ini sih saya ngerasa banyak

perubahan karena dengan suasana yang berdeda, akan

menjadi terbiasa dengan melakukan sesuatu tanpa

orang tua dan orang lain.

4. PEWAWANCARA : bagaimana proses kemandirian santri

?

ZULFIKAR REZA P : masih nggk dikit perubahannya,

nggak ada waktu, peranan ustadz serta

pengurus lumayan ngaruh juga sih

5. PEWAWANCARA : apa sajakah yang menjadikan santiri

lebih mandiri ?

 

Page 159: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

127

ZULFIKAR REZA P : motivasi dari Mudir dan temen-temen

juga

6. PEWAWANCARA : hambatan apa sajakah yang

menjadikan santri tidak mandiri ?

ZULFIKAR REZA P : hambantannya biasa yah, temen

paling, males-malesan

7. PEWAWANCARA : seberapa pentingkah kemandirian itu ?

ZULFIKAR REZA P : penting banget biar nggk nyusahin,

udah ada persiapan buat kedepannya.

 

Page 160: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

LAMPIRAN 1

 

Page 161: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

LAMPIRAN 2

 

Page 162: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

KBMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAI\ ILMU KOMUNIKASI

Jl. lr. H. Juanda No. 95. Ciputat I5412. Indonesia\\'ebsrte : wu,u,.fi dkom.uinjkt.ac.id

Telp./Fax: (62-21) 1 4327 28 I 1 41 03580Email : frdkom@uinjkt. ac. id

r\omorLampiranHal

: Un.0I/F5/PP.00.9/ 4rzl /2017

: Izin Penelitian (Skripsi)

Kepada Yth,Kepala LPI Pondok pesantren Daarul AhsanDangdeur Jayanti Tangerang Banten

Jal<arta, I September 2017

di'Iempat

As s al ctnr u' al aikum lltr. Wb.

Dekan Fakultas llmuJakarta menerangkan bahwa

NamaNomor PokokTempat/TanggalLahirSemesterJurusan/KonsentrasiAlamatTelp.

Tembusan:l. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua Jurusan/Prod i pengembangan Masyarakat Islam

adalah benar mahasiswa aktif pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi uINsyarif Hidayatullah Jakartayang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalam rangkapenulisan skripsi dengan Judul "strategi Pengembangan Kemandirian santri pon pesDaarul Ahsan"

Sehubungan denga, itu, dimohon kiranya Bapak/Ibu/sdr. dapatmenerima/nrengizinkan mahasiswa kanti tersebut dalam pelutsanaan kegiatarr dimaksud.

Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.

Il'as s al amu' al a i kum Wr. Wb.

Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah

Muhamad IbrohimI r i3054000041Tangerang, ll Juli 1995IX (Sembilan)Pengembangan Masyarakat IslamKaliasin Sukamulya Tangerang Banten08 I 3 86669087

Dekan

Subhan, MAr l0 199303 t 0o4A

-r^L,dH@r rrL.\III I

% ,@

 

Page 163: STRATEGI PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK …

ffi(rrrrstlrl=. +llrrlt,l 4;A r-- ' 40

LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

PO1NDOK PESA}NTREN DAARUT AIISANRaudhatul Athfal I TK Islam, Madrasah Tsanawiyah (MTsf & MA

Jl, Raya Serang KM, 31 Ds. Dangdeur Kec. Jayanti Tangerang 15610 E 021 - 5950202

SLT RA T KETER{I{GA T PEI\{ELIT IAT{

Ncmor : 042llpl-DA/ponpes/Ivl20 1 g

Yang bertanda tangan di barvah ini, Pirnpinan Pondok pesantren Daarul Ahsanmenerangkan bahwa .

Nama :MUHAMAD ItsROHIM

Tempat Tgl Lahir . Tangerang, 1l Juli 1995

NiM . 1113054000041

Semester : IX (Sembilan)

Jurusan i Konsentrasi : Pengembangan Masvarakat lslarn

Karnpus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Telah mengadakan penelitian di Pondok Pesantren Daarul Ahsan Jal.anti Tangerang untukpenulisan skripsi dengan judul : "strategi Pengembangan Kemandirian Santri ponpes DaarulAhsan"

Demikian surat keterangan ini karni buat dengan sebenar - benarn-va agar dapat digunakansebagaimana rnestinya.

Tangerang, 29 April 20i8

Pimpinan Ponpes Daarul Ahsan

ItitiRHAKINl- i!l-A