22
Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Written by Educatio Indonesiae Saturday, 17 March 2012 08:48 - Educatio Indonesiae, Vol. 13. No. 1, Maret 2005 Hal. 43-64, ISSN. 1411-6936  Busmin Gurning Universitas Negeri Medan The subject of jthis paper is to explain the importance of studying English, so that the institution of education could introduce English from elementary school even kindergarten. Beside that, this paper also shorn some basic factors which should be noticed in studying English. Based on those factors, the concept of practical studying for children is being developed. Therefore, the process of studying for children need specific and interesting technical studying strategy. Cooperative studying should be given for children with special ability. Through this inclusive studying, the differences should be controlled to achieve the same goal. Communication materi is also importance to preserve, based on the needs to improve the motivation of studying. By doing those strategy we expect the communication competence could be used to fulfilled the needs, through English (Editor). Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing semakin marak di berbagai lembaga 1 / 22

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Educatio Indonesiae, Vol. 13. No. 1, Maret 2005Hal. 43-64, ISSN. 1411-6936

 

Busmin Gurning

Universitas Negeri Medan

The subject of jthis paper is to explain the importance of studying English, so that the institutionof education could introduce English from elementary school even kindergarten. Beside that,this paper also shorn some basic factors which should be noticed in studying English. Based onthose factors, the concept of practical studying for children is being developed. Therefore, theprocess of studying for children need specific and interesting technical studying strategy.

Cooperative studying should be given for children with special ability. Through this inclusivestudying, the differences should be controlled to achieve the same goal. Communication materiis also importance to preserve, based on the needs to improve the motivation of studying. Bydoing those strategy we expect the communication competence could be used to fulfilled theneeds, through English (Editor).

Pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing semakin marak di berbagai lembaga

1 / 22

Page 2: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

pendidikan yang menyelenggarakan sekolah dasar dan bahkan taman kanak-kanak.Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah lanjutan pertama atau pun sekolah menengah umumdan kejuruan sudah lama dilaksanakan. Yang menjadi perbincangan serius sekitar sepuluhtahun yang lalu adalah pembelajaran bahasa Inggris di SD. Di saat perbincangan belumberakhir, pembelajaran bahasa Inggris berlangsung terus. Hal ini didasari dengan pentingnyapembelajaran tersebut mengingat bahasa Inggris adalah bahasa global atau bahasa pergaulandunia.

Perbincangan seperti disebutkan di atas merupakan pemikiran para ahli pendidikan bahasayang mendukung dilaksanakannya pembelajaran bahasa Inggris di tingkat SD dan kelompokahli yang menolak dilaksanakannya pembelajaran bahasa Inggris di SD. Di beberapa negaraseperti Malaysia dan Phillipina bahasa Inggris telah diajarkan sejak dini. Namun, perlu diingatkondisi Indonesia dengan kondisi kedua negara tersebut berbeda. Selain sebagai bahasakedua secara umum pada kedua negara tersebut, negara tersebut telah memiliki masyarakatbahasa (language community) bahasa Inggris. Artinya, terdapat kelompok masyarakat yangmenggunakan bahasa Inggris, yang secara langsung dapat membantu siswa belajar bahasa disekolah lalu mendapat latihan bagaimana menggunakan bahasa itu dalam kehidupan yangnyata setiap hari. Hal seperti ini tidak terdapat di Indonesia, sehingga apabila siswa belajarbahasa Inggris di sekolah mereka tidak pernah melatih penerapan bahasa yang dipelajaridalam kehidupan nyata akibatnya mereka tidak tahu bagaimana menggunakan bahasa itu.Keadaan ini dapat mengakibatkan pembelajaran kurang bermakna dan menjadi sia-sia diberbagai sekolah tertentu walaupun masih ada yang berhasil di sebagian sekolah. Dasar inilahyang dikhawatirkan oleh beberapa ahli disamping proses dan materi yang kurang memadaiyang bisa menimbulkan kesan negatif terhadap bahasa Inggris.

Ternyata kebutuhan kelihatannya lebih mendesak daripada menunggu keputusan yang bersifatargumentatif-akademis tentang boleh tidaknya pembelajaran bahasa asing kepada anaksekolah dasar dan taman kanak-kanak. Pada akhirnya depertemen pendidikan nasionalmemperbolehkan pembelajaran dilakukan sebatas muatan lokal di sekolah negeri, walaupuntelah lama sebelumnya sekolah swasta telah melaksanakannya dengan pertimbangan bisnis.Kecenderungan ini tak terbendung, pada akhirnya semua sekolah negeri maupun swasta telahsepenuhnya menyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar dan tamankanak-kanak. Pembelajaran bahasa Inggris di SD negeri dimulai dari kelas tiga, sedang padaumumnya SD swasta pembelajaran bahasa ini dimulai dari kelas satu.

Terlepas dari pro dan kontra seperti disebutkan di atas, pembelajaran bahasa Inggris menjadihal penting bagi para pemerhati pendidikan, guru-guru, dan bahkan lembaga penghasil guruatau LPTK. Disebutkan demikian karena pembelajaran bahasa Inggris diberikan denganberbagai pertimbangan yang betul-betul mendasar, sehingga kekhawatiran sepertipembelajaran yang sia-sia tidak terjadi. Kekhawatiran tersebut harus diantisipasi dari berbagai

2 / 22

Page 3: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

faktor yang substansial dan teknis. Hal lain yang menjadi dasar pertimbangan yang kuat dalampembelajaran bahasa adalah sifat anak apabila belajar bahasa di usia dini dan keinginnyauntuk menguasai bahasa pertama dengan baik dan menginginkan penguasaan bahasa kedua(Doman, 1987, 34). Hal ini penting karena penguasaan bahasa kedua dan ketiga berdampakpositif terhadap pertumbuhan intelektual anak (Dechert, 1990, 5).

Masalah dan Tujuan Penulisan

Berdasarkan uraian di atas, pembelajaran bahasa Inggris di usia dini merupakan awalpengenalan bahasa asing yang memerlukan perhatian yang sesaksama. Hal ini penting, karenapembelajaran bahasa Inggris yang kurang tepat akan mengakibatkan rendahnya motivasibelajar bahasa Inggris. Oleh sebab itu pengenalan bahasa Inggris bernuansa ke-SD-an sangatperlu. Sehubungan dengan itu bagaimana sifat anak SD belajar bahasa Inggris, bagaimanastrategi, dan bagaimana materi pembelajaran yang diperlukan untuk membelajarkan bahasaInggris kepada siswa SD ?

Pemerolehan bahasa kedua atau asing ( bahasa Inggris) di sekolah dasar atau tamankanak-kanak memerlukan pembelajaran yang lebih khusus. Pembelajaran bahasa Inggris yangtidak mempertimbangkan faktor-faktor tertentu yang lebih mendasar akan menghasilkan ptosespembelajaran yang efektif dan pada akhirnya akan berakibat negartf terhadap program itusendiri. Pertirnbangan inilah yang mendasari penulisan makalah ini. Makalah ini bertujuan untukmenjelaskan bagaimana sifat anak belajar bahasa asing, bagaimana strategi pembelajaranbahasa asing di usia dini, dan bagaimana materi ajar yang disajikan.

Anak dalam Belajar Bahasa Inggris

Pemerolehan bahasa kedua atau asing merupakan suatu proses yang sangat kompleks.Banyak faktor yang mempengaruhi seseorang dalam pemerolehan bahasa kedua. Dari sekianbanyak faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa faktor umur, faktor monitor, faktorinput, menjadi bahasan utama padabagian ini yang menjadi dasar pembelajaran bahasa Inggris.

Pengaruh Umur dalam Belajar Bahasa Inggris

3 / 22

Page 4: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Secara garis besar ada beberapa faktor dalam belajar bahasa Inggris yang dapat dibedakanatas iaktor internal dan eksternal (Ellis, 1986, 24). la lebih lanjut mengatakan bahwa faktorinternal adalah faktor pribadi dan faktor umum. lamenggolongkan faktor pribadi menjadi keaktifan kelas, sikap terhadap guru, materi pelajaran, dan teknik belajar mengajar. Faktor umum adalah umur, bakat, kemampuan kognitif, motivasi, dan kepribadian. Dari sekian banyak faktorinternal dan eksternal faktor umur menjadi fokus bahasan atau isu penting yang mempengaruhipemerolehan bahasa asing (Krashen dan Terrell, 1983, 45).

Faktor umur sebagai salah faktor yang dapat mempengaruhi pemerolehan bahasa asing.Anak-anak kelihatannya lebih cepat dan lebih mudah memperoleh bahasa asing dibandingkandengan orang dewasa pada usia 15 tahun). Orang dewasa lebih banyak mengalami kesulitandalam memperoleh tingkat kemahiran bahasa asing (Krashen dan Terrell, 1983, 45).Sehubungan dengan itu gejala yang secara luas teramati mengarah pada hipotesis mengenai usia optimal atau periods kritis seperti diungkapkan oleh Lenneberg (1967) dan periode sensitif(Oyzma., 1976) dalam Dechert (1990, 40) dalam belajar bahasa kedua dan asing.

Lenneberg menguatkan bahwa belajar bahasa alamiah dapat terjadi hanya selama periodekritis dalam pemerolehan bahasa, yaitu antara umur 2 tahun dan sampai usia pubertas. la lebihlanjut mengatakan bahwa sebelum usia 2 tahun belajar bahasa tidak mungkin terjadi karenakurang kedewasaan otak. Pada saat pubertas laterisasi fungsi bahasa ke hemisfer dominantelah selesai yang mengakibatkan hilangnya plastisitas serebral yang diperlukan untuk belajarbahasa alamiah. Jadi setelah masa pubertas bahasa harus diajarkan dan dipelajari melaluiusaha sadar.

Faktor biologis lain yang penting dalam pemerolehan bahasa kedua dan asing adalah peranan otot-otot alat bicara. Plastisitas otot-otot ini mempengaruhi pemerolehan bahasa kedua atau asing terutama dalampelafalan atau pengucapan. Bukti-bukti menunjukkan bahwa seorang di atas umur pubertasumumnya tidak memperoleh kemahiran dalam pelafalan atau pengucapan yang baik sepertipenutur asli, karena kurangnya plastisitas otot alat bicara (organs of speech).

4 / 22

Page 5: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Oleh sebab itu tidak perlu guru memaksakan penghilangan aksen asing, karena tidak mungkinbagi orang dewasa untuk menguasai suatu bahasa tanpa aksen bahasa yang telah dikuasainya(Scovel, 1969). Penelitian yang dilakukan oleh Scarcella dan Higa dalam Krashen dan Terrell,(1983, 46) menunjukkan bahwa anak-anak lebih mampu melakukan percakapan dengan baiksebagai respons terhadap lingkungan walaupun anak-anak mendapatkan input yang sederhanadibandingkan dengan orang dewasa. Penjelasan di atas merupakan faktor umur yangberhubungan dengan faktor biologis.

Faktor kedua dalam hal umur ini adalah faktor kognitif. Faktor kognitif ini Krashen (1980)menyimpulkan bahwa permulaan tahapan operasi formal menandai permulaan dari akhirperiode kritis atau peka (criticalperiod). Pada tahap ini seseorang mempunyai kemampuan berpikir yang lebih tinggi tentang konsepabstrak dan hipotetik di samping konsep kongkret, sehingga memungkinkan seseorangmempunyai kemampuan berpikir secara abstrak tentang bahasa, mengkonsepkan generalisasilinguistik, memanipulasi kategori-kategori linguistik, mengkonstruksikan, dan mengerti tentangteori tentang bahasa.

Faktor ketiga dalam umur ini adalah faktor afektif. Faktor ini tnerupakan keadaan ide periodekritis dengan perubahan afektif yang terjadi pada anak-anak pada permulaan pubertas.Anak-anak niemiliki kapasitas entitas yang lebih tinggi daripada orang dewasa. Mereka belummengembangkan hambatan-hambatan tentang identitas diri, oleh karena itu tidak takutmengambil risiko ketika mereka bereksperimen dengan pengetahuan bahasa kedua atauasingnya yang masih jauh dan sempurna. Karena mereka masih muda mereka tidak terhalangidalam belajar bahasa kedua atau asing dengan sikap negatif terhadap penutur bahasa itu.Mereka pada umumnya memiliki motivasi integratif yang kuat, percaya diri yang tinggi, memilikitingkat kecemasan yang rendah untuk belajar bahasa (Krashen dan Terrell, 1983, 46).

Kecepatan dan keberhasilan pemerolehan bahasa kedua atau asing sangat dipengaruhioleh faktor umur. Hal ini ditunjukkan oleh siswa yang maju paling cepat. Oyama (1976)menyelidiki kelompok kelahiran Italia yang berimigrasi ke Amerika yang berumur 5 —18 tahun dan telah belajar bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau asing. la lebih lanjutmengatakan bahwa umur pada waktu kedatangan mereka jauh lebih kuat menentukan tingkatpelafalan yang diperolehnya dibandingkan dengan lama mereka tinggal di Amerika. la jugamenyelidiki pengaruh awal usia belajar bahasa dengan kesimpulan bahwa awal usia belajarmempengaruhi kecepatan belajar dan awal usia belajar mempengaruhi tingkatkeberhasilan belajar bahasa asing atau Inggris. Ternyata anak yang datang di Amerika padausia muda lebih baik hasilnya ketimbang yang lebih tua, sedangkan masa usia tinggal diAmerika tidak begitu besar pengaruhnya. Dengan demikian faktor umur menjadi sesuatu halyang penting untuk dipertimbangkan dalam memulai belajar j bahasa asing atau Inggris,

5 / 22

Page 6: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

karena pada usia dini ini terdapat kelenturan otak, kesensitifan atau kepekaan terhadapunsur bahasa dan keplastisitasan alat bicara yang dapat diberdayakan seoptimal mungkindalam pembelajaran bahasa yang baik.

Pengaruh Monitor dalam Belajar Bahasa Inggris

Dalam belajar bahasa kedua atau bahasa asing monitor sangat penting. Monitor merupakanbagian dari sistem internal siswa yang berperan dalam proses pembelajaran. Apabilaseseorang mempelajari sebuah buku, maka ia akan terikat pada apa yang lazim disebutsebagai pembelajaran. Dalam hal ini siswa menggunakan monitornya. Siswa kanmenggunakan monitornya ketika ia sedang mengerjakan latihan-latihan atau menghafalkansuatu dialog atau bahan lainnya. Pengetahuan linguistik yang didapat melalui monitor dapatdigunakan untuk menyusun kalimat dan memperbaikinya baik dalam berbicara maupunmenulis. Faktor umur dan perbedaan individual mempengaruhi monitor dan juga tingkatpengelaman belajar.

Monitor akan difungsikan ketika seseorang berusaha untuk memperbaiki kehilafan-kehilafanyang mereka lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa monitor dipergunakan. Siswa dapatmemonitor kosakata, tata bahasa, fonologi ketika ia menggunakan bahasa dalam interaksinya.Monitor dipakai untuk memperbaiki produksi dengan menggunakan pengetahuan. Pemakaianmonitor memerlukan syarat-syarat : (1) memonitor harus memiliki waktu, (2) fokus perhatianpada bentuk bahasa,dan (3) pemonitor harus mengetahui aturan tata bahasa yang digunakan.Siswa diharapkan dapat menggunakan gramar yang benar jika banyak waktu, jika iamemfokuskan pada bentuk, ketika ia tahu akan aturan (Krashen dan Terrell, 1983, 59).

Pemakaian monitor dipengaruhi oleh perbedaan individu. Krashen dan Terrell (1983, 44)menggolongkan monitor atas tiga jenis yaitu over-use, under-use, dan optimal use. Dalam over-use siswa selalu memonitor atau mengadakan pengecekan terhadap bahasa yang dipelajari. Dalam

under-use, siswa tidak selalu menggunakan alat monitornya ketika ia belajar bahasa akibatnya adabeberapa kesalahan yang dilakukan dalam gramar atau pengucapan (pronunciation), dankosakata tanpa disadari. Siswa dalam optimal monitor selalu menggunakan monitor apabiladiperlukan atau perbaikan masih bisa dilakukan dalam berbahasa, misalnya dalam manulis.Karena masih cukup waktu memperbaiki kesalahan dalam gramar, pilihan kosakata, dan ejaanmaka siswa menggunakan monitor untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang ada.Berdasarkan uraian ini monitor sangat penting diberdayakan dalam din siswa ketika mereka

6 / 22

Page 7: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

belajar bahasa Inggris khususnya.

Peranan Input dalam Belajar Bahasa Inggris

Dalam pandangan behaviouristik siswa sebagai mesin yang ttiemproduksi bahasa, danlingkungan linguistik dipandang sebagai raktor penentu yang sangat penting. Teori inimendeskripsikan tagkah laku siswa dengan menggunakan prinsip stimulus-respons. Mentalisberanggapan bahwa siswa sebagai a grand initiator, dalam hal ini input dipandang sebagai picu yang dapat mengaktifkan mekanisme internal siswa. Input dianggap sebagaipendorong saja atau pemercepat proses. Dengan demikian kehadiran input sangatberperanan penting dalarn pemerolehan bahasa kedua atau asing yang lazim disebut sebagai hipotesis input oleh Krashen, dan Terrell (1983, 40). Dengan hipotesisi input ini siswa memperoleh bahasakedua atau asing hanya dengan satu cara yaitu dengan cara memahami maknapesan yang sampai kepadanya. Dengan kata lain bahwa siswa bisa berbahasa asing karenatelah mendapat input yang bisa dimengerti maknanya. Ada pun kemampuan siswa itu bertambah baik mengikuti urutan yang tetap dan sama pada semua orang. Pemerolehandan pembelajaran merupakan faktor utama dalam hipotesis dalam hipotesis input.

Sehubungan dengan input Ellis (1986, 137) membedakan konsep antara input dan intake. Input adalah data, keterangan, bahan-bahan bahasa kedua yang didengar oleh siswa, sedangkan intake yaitu bagian dari bahasa kedua yang diasimilasikan dan disediakan dalam sistem interlanguage. Dengan demikian input adalah seperangkat data, keterangan, dan bahan-bahan bahasa kedua yang telah dipahamioleh pembelajar bahasa yang digunakan untuk mengembangkan dan memperoleh input yang lain. Pengembangan bahasa kedua dan asing . terbentuk berdasarkan interaksi antara input dengan mekanisme pemerolehan yang terbentuk dari yang telah dimiliki (Smith dalam Dechert,1990, 223). Input tersebut didapat melalui proses pemerolehan dan pembelajaran seperti: (1) pemahaman kata, (2) konsep, (3)

7 / 22

Page 8: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

kalimat, (4) struktur paragraf, dan (5) sikap dan tujuan. Pemahaman kata dapat dilatihkan dengan mempertimbangkan konteksnya, dan mencakup (1) struktur kata, (2) sinonim dan antonim, (3) bahasa figuratif, (4) dan penggtinaan kamus. Konsep merupakan hubungan yang terjadi antara pengertian dan makna dengan pengalaman.

Input merupakan sesuatu yang diperoleh sebagai hasil adanya interaksi. Input dapat diperolehsecara lisan maupun tertulis. Oleh karena itu input di lingkungan kelas berarti input yangpemerolehannya hanya melalui kegiatan di dalam kelas. Secara aksiomatik pemerolehanbahasa kedua dapat berlangsung atau terjadi secara lancar bila data bahasa kedua sebagaiinput dan seperangkat mekanisme internal tersedia.

Peranan Motivasi dalam Belajar Bahasa Inggris

Motivasi merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam belajar bahasa kedua atauasing. Motivasi dapat diartikan sebagai energi atau tenaga yang dapat menggerakkan suatutindakan. Lebih lanjut Lambert (1972) dalam Brown dan Gonzo (1995, 215) mengatakan bahwamotivasi adalah dorongan hasrat atau keinginan dan alasan untuk mencapai tujuan secarakeseluruhan. Gardner (1985) dalam Brown dan Gonzo (1995) mengatakan bahwa motivasibelajar bahasa kedua atau asing dipengaruhi sikap yang berhubungan dengan kelompok dankonteks, keterpaduan, dan sikap terhadap situasi belajar. Secara umum motivasi dapatdikategorikan atas dua bagian yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsikmerupakan keinginan seseorang untuk mencapai tujuan yang bukan pemberian dari luar.Satu-satunya ganjaran adalah kepuasan seseorang karena kemampuannya melakukansesuatu. Dalam mencapai sesuatu tujuan itu atau keinginan itu timbul hanya dari dalam diriorang itu sendiri. Kesadaran sendiri yang berperan dalam menentukan upaya yang dilakukan.Motivasi intrinsik dapat disebut juga sebagai motivasi instrumental. Dalam belajar bahasakonsep motivasi ini perlu diterapkan untuk mendorong siswa untuk belajar bahasa sebagaikeinginan individu. Upaya untuk memicu motivasi intrinsik untuk aktif dalam diri siswa.

8 / 22

Page 9: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Motivasi ekstrinsik atau instrumental merupakan dorongan dari luar diri siswa dalam belajarbahasa kedua atau asing. Motivasi ini sangat berperan dalam mendorong siswa belajar lebihdari pada motivasi intrinsik. Misalnya dalam belajar bahasa Inggris siswa telah rnengetahuimanfaatnya apabila seseorang bisa berbahasa Inggris dengan baik ia akan mendapatkankemudahan atau pekerjaan yang baik. Hal ini dibuktikan oleh Gardner dan Maclntyre dalamBrown dan Gonzo (1995, 213) dalam penelitian yang disimpulkan bahwa motivasi ekstinsik atauinstrumental berpengaruh terhadap penguasaan materi bahasa kedua atau asing. Berdasarkanuraian motivasi ini guru diharapkan mampu mendorong siswa lebih giat belajar berdasarkankonsep motivasi ekstrinsik yang ada yang dapat berpengaruh pada diri siswa dalam belajarbahasa Inggris. Tanpa adanya motivasi (intrinsik atau ekstrinsik) dalam diri siswa mustahilsiswa berhasil dalam belajar. Namun faktor motivasi tidak berdiri-sendiri tetapi motivasiberhubungan dengan faktor lainnya dalam belajar.

Materi Pembelajaran Bahasa Inggris

Dalam pembelajaran bahasa kedua atau asing materi pembelajaran merupakan salah satuyang penting untuk dipertimbangkan. Dengan memberikan materi yang tepat, berartimemberikan apa yang mereka butuhkan. Pemenuhan apa yang dibutuhkan sudah merupakanciri pembelajaran yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Mereka telah merasakan bahwakebutuhan telah terpenuhi berdasarkan analisis kebutuhan. Materi yang telah memenuhikebutuhan juga memiliki ciri berdasarkan usia. Materi untuk usia taman kanak-kanak dansekolah dasar tidak sama dengan materi siswa sekolah lanjutan pertama atau atas. Ciri lainmateri pembelajaran adalah 'authentic' atau 'genuine'. Materi pelajaran diambil dari lingkungansekitar siswa sehingga mereka mencoba membahasakan apa yang mereka tersebut ataupelajari dalam kehidupan nyata secara sederhana. Dengan perkataan lain mereka mencobamengungkapkan pengalaman tentang apa yang dilakukan (doing), dirasakan (sensing), dilihat (seing), dan sebagai apa (being) orang atau dia sendiri di sekitarnya. Otentisitas materi akan mendorong siswa secara internaldan eksternal untuk mengungkapkan pengalaman dari lingkungannya lebih percaya diri.

Dalam pembelajaran bahasa secara komunikatif materi pembelajaran yang diberikan lebihbersifat fungsional daripada penguasaan gramatika. Hal ini mengindikasikan bahwa materipembelajaran lebih menitikberatkan pada penggunaan bahasa berdasarkan konteksberbahasa. Konteks berbahasa yang dimaksudkan dalam hal ini adalah konteks sosial A^nkonteks budaya, dan aspek ideologi (Eggins, 1994, 51). Konteks sosial disebut 'register' dan konteks budaya disebut sebagai'genre'. Di sini bahasa berfungsi sebagai bagaimana melakukan sesuatu melalui bahasa

9 / 22

Page 10: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

(Brumfit dan Finacchiaro, 1986. 28). Eggins (1994) lebih lanjut mengatakan bahwa pemilihanmateri bahasa berdasarkan ketiga aspek di atas lebih rnenekankan pada bagaimana orang menggunakan bahasa (how do people use language) dan bagaimana bahasa itu dibentuk untuk digunakan (how is language structured for use).

Pemilihan materi pembelajaran harus didasarkan pada bahasa yang terbentuk berdasarkansemiotik berstrata (stratified semiotics) yang terdiri dari bahasa dan konteks bahasa. Konteksmeliputi situasi, budaya, dan ideologi. Konteks situasi mencakup tiga unsur yaitu "field" (topik yang sedang digunakan sebagai bahan), "mode" (peranbahasa yang dipakai dalam interaksi), dan "tenor" (peran hubungan antara orang yangberinteraksi). Konteks budaja mencakup sistem, nilai, dan struktur sosial, dan ideologi meliputi kelas, gender, etnis, generasi, nilai, dan sudut pandang.

Beberapa tahun terakhir ini di Indonesia telah terjadi perubahan paradigma dalam pengajaranbahasa Inggris. Perubahan paradigma itu adalah perubahan dari pengajaran berorientasi padabentuk (form) ke pengajaran berorientasi pada makna (meaning). Dengan demikian,kebermaknaan (meamnsfu/ness) merupakan tujuan utama pengajaran bahasa. Kebermaknaan merupakan kesesuaian antara maknadengan situasi berbahasa. Apabila seseorang menggunakan bahasa pada satu situasi tertentutindak bahasa merupakan ekspresi makna. Inilah yang disebut bahasa sebagai satu sistem makna (Bloor dan Bloor, 1995, 1). Apabila seseorang berbahasa pada satu situasi tertentu ia dapatmelakukan sesuatu setelah mendengar bahasa berarti ia telah memahami fungsi bahasa ataudisebut fungsi komunikati/ (communicative functions) (Bloor dan Bloor, 1995, 8). Sebuah ungkapan 'Good afternoon' fungsi komunikatifnya adalah 'greeting'. Tetapi apabila seorang siswa datang terlambat ke kelas di pagi hari lalu guru mengucapkanungkapan "Good afternoon' maka ungkapan memiliki fungsi komunikatif yang berbeda dengan fungsi komunikatifsebelumnya. Fungsi komunikatif ungkapan tersebut adalah sebagai 'sindiran' (reprimand). Dengan demikian ungkapan yang sama dapat memiliki fungsi komunikatif yang berbeda karenasituasi penggunaan bahasa berbeda. Melalui pengajaran komunikatif siswa dapat menerapkan

10 / 22

Page 11: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

bagaimana bahasa digunakan untuk melakukan sesuatu. Hal ini dapat berarti bahwapemerolehan bahasa dan belajar bahasa yang terjadi di dalam kelas sesuai dengan konteksberbahasa (Krashen dan Terrel, 1983, 18-19).

Sehubungan dengan penjelasan di atas bahwa pilihan linguistik (linguistic choice) menjadisesuatu yang penting diajarkan di sekolah. Pilihan linguistik ini didasarkan pada bagaimanabahasa bekerja (Bloor dan Bloor, 1995, 2). Ujaran misalnya What's the time ?', Tell the time,please', I'd like to know the time', The time, what is it ?'. Kalimat pertama adalah berbentuk interogarif, yang keduaberbentuk imperatif, yang ketiga berbentuk deklaratif. Keempat ujaran ini memiliki fungsi bahasa yang sama walaupun memiliki bentuk yang berbeda.Pada contoh berikut ini akan ditunjukkan fungsi bahasa dari ujaran yang kelihatan tidakberhubungan secara gramatikal tetapi berhubungan secara fungsional (Widdowson, 1979, 35).Komunikasi pada usia dini sudah menggunakan pelesapari unsur (ellipsis) dan menjadikan percakapan menarik. Bentuk seperti ini perlu dikembangkan secara alamiahbukan teoretis.

Ujaran Fungsi

A: That's the telephone Request

B: I'm in the bath Excuse

C: Okay Acceptance of excuse

11 / 22

Page 12: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Materi pembelajaran tidak diberikan secara kaku tetapi alamiah seperti bagaimana penutur aslimenggunakan bahasa itu. Bentuk seperti ini juga ditemukan di semua bahasa termasuk bahasaIndonesia, misalnya:

A: Jadi nggak ayahmu berangkat ke Medan kemarin?

B: Bagaimana? Jalan ke Cengkareng 'kan banjir !

C: Oh, ya, baru saya ingat!

Berikut ini akan dipapar fungsi-fungsi bahasa dalam bentuk yang sangat variatif untukmengungkapkan makna seperti disebutkan di atas. Paparan tersebut ada pada bagian berikut.

Fungsi: Giving Order

Bentuk Kalimat: Imperative Conditional, Infinitiv, Modal, Participle

Realisasi :

"Please go now" "Perhaps it would be preferable if you went now"; "I expect you to go now""You must go now"; "You should be going now"

Paparan tersebut menunjukkan bahwa satu fungsi bahasa dapat diungkapkan dengan berbagaijenis bentuk kalimat dan realisasinya mengikuti bentuk kalimat. Dengan cara ini siswa memilikivariasi kalimat dalam mengungkapkan satu maksud atau fungsi bahasa. Pemerkayaan bentukungkapan untuk menyatakan satu maksud sangat penting. Sebaliknya satu kalimat dapatbermakna lebih dari satu makna. Hal ini terjadi karena kalimat sangat bergantung pada konteksberbahasa seperti telah dibahas sebelum ini, misalnya 'Y

12 / 22

Page 13: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

ou are very clever'. Ungkapan ini memiliki makna ganda. Kalimat itu boleh digunakan untuk memuji bila siswabenar pintar, dan bisa juga mengejek bila guru telah merasa kesal karena siswa belum jugamampu mengucapkan kata yang telah beberapa kali dicoba atau dilatih.

Materi pembelajaran bahasa Inggris disesuaikan dengan tingkat atau kelas. Materi meliputiketerampilan membaca, menulis, berbicara/mendengar, pragmatik, dan tata bahasa. Untukmengembangkan keterampilan berbahasa tersebut penguasaan unsur-unsur bahasa sepertilafal, ejaan dan kosa kata diberikan. Materi tersebut diintegrasikan dalam wacana atau bacaanberupa tema-tema dan berupa gambar. Kepasihan (fluency) sudah harus menjadi fokus utamapembelajaran bahasa bukan lagi pada penguasaan tata bahasa dan membaca pemahaman.

Berdasarkan penjelasan ujaran dan fungsi di atas kompetensi komunikatif dapat berkembang.Kompetensi ini tentu didukung oleh komptensi lainnya misalnya kompetensi gramatikal,kompetensi wacana, kompetensi sosiokultural, dan kompetensi strategis. Pembentukan kalimatatau klausa dan frasa sangat penting dalam tindak rutur, walaupun kompetensi di tahap awaltidak menjadi fokus. Kesalahan tatabahasa sangat manusiawi. Kompetensi wacana sebagairealisasi hubungan antarklausa secara kohesif atau koheren sangat mungkin terjadi dan perludikembangkan. Secara alamiah interaksi atau transaksi terjadi sesuai dengan konteks sosial,karena bahasa adalah fenomena sosial. Kompetensi strategis masih diperlukan dalam interaksiuntuk menguatkan makna yang belum jelas dengan pengulangan, keraguan (hesitation), pemakaian kata-kata yang banyak (circumlocution) dan sebagainya.

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Pendekatan Komunikatif

Pendekatan pembelajaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pendekatan komunikatif.Pendekatan ini merupakan reaksi terhadap pendekatan bahasa sebelumnya. Pembelajaranberdasarkan pendekatan komunikatif menitik beratkan tujuan pada penggunaaan kalimatsesuai dengan konteks seperti telah disinggung pada sebelumnya. Pembelajaran didasarkanpada upaya mendeskripsikan tujuan pembelajaran bahasa pada penginkatan kemampuankomunikatif (Littlewood, 1984, 24). Artinya pendekatan komunikatif mampu menggunakanbahasa pada latar komunikasi yang sebenarnya. Savignon (1984, 57) menyebutkannya sebagai

13 / 22

Page 14: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

kemampuan komunikatif.

Kemampuan yang diharapkan dari hasil pembelajaran bahasa berdasarkan pendekatankomunikatif mengacu pada kemampuan menggunakan bahasa pada latar komunikatif atau berdasarkan konteks berbahasa (ideologi, situasi, dan budaya). Hymes (1985) dalamK.Das.(1985) memandang kemampuan komunikatif sebagai gabungan dari dua kemampuanyaitu kemampuan menggunakan aturan atau membentuk kalimat dan bagaimana menggunakan bahasa itu dalam interaksi sosial. la juga memandang bahwakemampuan komunikatif mengacu pada pengetahuan mengunakan aturan pembentuk kalimat, menguunakan kosakata, semantik, aruran-aturan berkomunikasi dan pola-pola tingkah laku sosial linguistik masyarakat. Dengan demikian pengajaran bahasadidasarkan pada silabus bahasa yang diorganisir berdasarkan fungsi bahasa, namunpengetahuan dan keterampilan membentuk kalimat berdasarkan aturan tidak dapat diabaikan.

Littlewood dalam K. Das (1985) mengatakan bahwa ada dua dimensi yang perlu diperhatikandalam pendekatan komunikatif, yaitu (a) dimensi baru yang berkenan dengan batasan tujuan,kemampuan yang dibutuhkan siswa tidak terbatas pada penggunaan struktur bahasa, tetapijuga mencakup keterampilan lain yang berhubungan dengan bagaimana menghubungkanstruktur dengan fungsi bahasa yang komunikatif dengan cara yang tepat dan dalam situasinyata, (b) dimensi baru yang berkembang dengan jenis aktivitas belajar yang dibutuhkandengan tujuan belajar berkomunikasi.

Pendekatan komunikatif dalam pembelajaran bahasa Inggris digunakan untuk mengungkapkankonsep-konsep yang sesuai dengan fungsi bahasa pada situasi dan konteks yang tepat.Konsep-konsep yang dimaksudkan di sini ialah nosi, fungsi bahasa, dan kategori-kategorisemantik tata bahasa (Richards, dkk dalamSubyakto, 1988, 32). Pada tahap pre-komunikatif siswa diharapkan mampu menyampaikanmengungkapkan kalimat baru berdasarkan strutkrtur dan atau kalimat yang tidak berstruktur.Pada tahap komunikatif siswa diharapkan telah mampu membentuk kalimat baru berdasarkankonteks. Pada tahap ini siswa telah mampu menguraikan kesalahan dan telah mulaimenekankan kelancaran walaupun masih terhadap kesalahan secara gramatik. Dalam operasiyang lebih praksis di lapangan metode belajar kooperatif sangat penting dilakukan untukmembuat situasi kelas yang lebih kooperatif.

Pembelajaran bahasa secara fungsional memiliki ciri yang berbeda dengan pembelajaransebelumnya yang lebih menekankan pada penguasaan struktur. Pembelajaran bahasa denganmengunakan pendekatan komunikatif, keempat keterampilan berbahasa diajar secara terpadu (integrated).

14 / 22

Page 15: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Ketika guru mengajarkan "Reading comprehension" ia harus melibatkan keterampilan lain yanglebih memungkinkan diberikan, misalnya keterampilan berbicara atau menulis. Keterampilanmenulis dapat dilibatkan dengan menyuruh siswa menjawab pertanyaan sederhana. Demikianjuga halnya dengan keterampilan berbahasa lainnya seperti mendengar dengan berbicara ataumenulis dapat dilakukan sekaligus. Materi lain di luar keterampilan berbahasa tersebut jugadiberikan secara terpadu untuk menunjang kesempurnaan penguasaan bahasa. Materigrammar diberikan melalui pengajaran menulis dan berbicara. Tugas atau pekerjaan siswadikoreksi lalu siswa akan merespons umpan balik yang diberi guru. Demikian juga halnya dalamberbicara. Unsur kalimat yang lengkap tidak menjadi keharusan dalam bahasa lisan, karenasangat kontekstual seperti telah digambarkan di atas. Melalui cara ini siswa dapatmengembangkan keterampilan berbahasa bagaimana menggunakan bahasa di dalam interaksisosialnya untuk melatih kepasihan bukan bagaimana siswa membentuk bahasa.

Teknik Kooperatif dalam Belajar

Belajar kooperarif merupakan teknik belajar yang sangat tepat diterapkan karena siswa dapatbelajar secara bersama-sama dalamj kelas yang sangat heterogen baik dalam hal kemampuan,minat, dan; motivasi. Belajar kooperatif merupakan; prektek pendidikan yang pada umumnya diikuti dengan pemerolehan hasil belajar dan tingkah laku sosial yang dikembangkan secaramendalam bagi siswa pria dan wanita. Menurut Hill dan Hill (1990, 7) bahwa belajar kooperatifitu; merupakan kegiatan yang terjadi ketika dua orang atau lebih bekerja untuk mencapai tujuanyang sama. Berdasarkan pengertian keduai definisi ini terdapat dua hal penting yangterkandung di dalamnyaj yaitu mulai dari tujuan yang sama dan adanya kebergantungan positifsesama anggota. Dalam mencapai tujuan yang sama untuk: mencapai hasil belajar yang baiksiswa membutuhkan peran siswa lain yang memiliki kemampuan yang berbeda termasuk anakberbakat.

Dalam praktek pembelajaran komunikatif belajar secara kooperatif memberi keunggulankomparatif dengan teknik belajarj lain. Ada beberapa keunggulan belajar secara kooperatifseperti: (a) dapat meningkatkan hasil belajar, (b) mengembangkan pemahamani yang lebihmendalam, (c) menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan, (d) mengembangkanketerampilan kepemimpinan, (e) mengembangkan sikap positip, (f) mengembangkanself-esteem,; (g) mengembangkan belajar inklusif, (h) menumbuhkan rasa memiliki, dan (i)menumbuhkan keterampilan yang bersifat futuristk. Keunggulan ini tidak dimiliki oleh setiapteknik belajar lain. Setiap individu dapat membangun dan mengorganisir merekaj dilingkungannya. Di samping itu, belajar kooperatif ini juga mengembangkan interaksi sosial yangmengarahkan ke pengembangan kognitif knjutan (Hill dan Hill, 1990,1-6).

15 / 22

Page 16: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Dalam belajar kooperatif pembentukan kelompok belajar dilakukan dengan menempatkansiswa berbakat di dalam kelompok yang heterogen. Mereka dirninta menjadi tutor sebaya danpelatih di dalam kelompok yang heterogen tersebut. Hal ini dilakukan karenaj di kelas tersebutterdapat sejumlah siswa yang memiliki kesempatan: belajar yang terbatas dan melatihketerampilannya daripada siswa lainnya. Guru menginginkan siswa berbakat meremodelkandirinya dalam membantu siswa lain. Namun adakalanya kegiatan seperti ini menjadipenghambat keinginan anak berbakat untuk mengembangkan dirinya, walaupun hal seperti inimenjadi problema bagi anak berbakat dalam belajar kooperatif (Winebrener, 2001,173).

Melalui pembelajaran komunikatif dengan teknik kooperatif memanfaatkan kemampuan individusiswa yang sangat heterogen dalam mencapai tujuan yang sama. Perbedaan individu sangatdihargai, sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar.

Proses Pembelajaran

Pembelajaran bahasa Inggris memerlukan proses yang dapat diterapkan untuk meningkatkanmotivasi belajar siswa. Proses pembelajaran harus dirancang sedemikain rupa sehinggapembelajaran itu memiliki ciri tersendiri dari pada pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi.Nuansa ke SD annya harus dilihat sebagai satu keseluruhan (holistiK). Proses pembelajaranyang dapat dilakukan berdasarkan pendekatan komunikatif seperti: pembelajaran denganmedia, bernyanyi, simulasi/role play, oral drill.

Pembelajaran kosakata melalui media merupakan salah satu proses yang sangat kondusifdalam pemerolehan bahasa Inggris. Pengenalan kata benda dilengkapi denganpenggunaannya akan sangat efektif. Media yang digunakan dapat berupa gambar atau bendaasli. Pada umumnya materi pembelajaran yang sering diberikan dengan media adalahpengenalan warna, kata benda, kata sifat, dan kata lainnya. Pembentukan frasa atau kalimatsederhana atau menyebutkan kata dalam bahasa Inggris berdasarkan kejadian pada gambar,misalnya siswa membentuk frasa dari kata benda "book" menjadi:

a book

my book

16 / 22

Page 17: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

your book

this book

red book

thick book

Tina's book

Pada tahap ini siswa akan melatih menggunakan monitor untuk membedakan pemakaian a,my, your, this, red, dan thick dalam frasa dan input dalam dirinya untuk menghubungkan skemata yang telah ada denganmateri berikutnya. Pada frasa berikut kata benda berbeda-beda dan dimulai dengan kata sifatyang sama seperti:

my head

my hand

my hair

17 / 22

Page 18: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

my knee

my foot

my fingers

Pembelajaran dengan bernyanyi merupakan teknik belajar yang diminati oleh banyak guru dansiswa. Seleksi terhadap bahan nyanyian menjadi penting untuk menghubungkan materi dengantingkat kesulitan. Pembelajaran melalui nyanyian ini bertujuan untuk melatih siswa melafalkan kata (noun, verb, adjective, adverb), ungkapan pendek, dan mengingat kosa kata dengan retensiyang baik, misalnya "Twinkle- twinkle little stars, How are wonder what you are, up above and also high, like a diamond in the sky, twinkle — twinkle little star, How are wonder what you are." Nama anggota badan pun bisa dinyanyikandengan bentuk seperti ditunjukkan di atas.

Pembelajaran dengan simulasi atau bermain peran juga sangat efektif dalam membelajarkanmateri. Siswa dirninta melakonkan suatu kejadian pada satu situasi yang terjadi di dalam ataudi luar kelas. Hal ini bertujuan untuk menanamkan proses pemerolehan bahasa. Simulasi danbermain peran dilakukan untuk memerankan dialog atau gerakan yang sangat sederhanamisalnya menyuruh berdiri, membuka pintu dan lain sebagainya sebagai upaya mengorganisiraktivitas dalam bentuk bahasa secara terkontrol dan berlatih berbahasa secara pre-komunikatif(Lirtlewood, 1984, 67). Dalam hal ini siswa disamping melakukan sesuatu melalui bahasamereka juga berlatih mengucapkan kalimat sederhana agar lebih fasih. Simulasi ini dilakukanuntuk menekankan pembelajaran bahasa pada makna daripada bentuk. Contoh sederhanadapat ditunjukkan pada bagian berikut ini, seperti:

Stand up!

18 / 22

Page 19: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Walk there !

Turn around!

Sit down!

Come here!

Put off your shoes !

Pembelajaran dengan teknik 'oral drill' merupakan aktivitas berdasarkan tema yang telahdirencanakan seblumnya. Oral drill ini digunakan untuk mengembangkan keterampilanberbahasa dari tingkat yang sangat sederhana sampai pada tingkat yang lebih tinggi, dalambentuk keterampilan berbahasa terbimbing. Teknik pembelajaran ini didasarkan pada stimulusdan respons (Finnochiaro, 1986:23), misalnya pada percakapan sederhana berikut:

A: Is it a pen ? B : Yes, it is

A: Is it black ? B: No it isn't. It is red

A: How are you ? B: I am well/fine/good/pretty good

Dalam pengembangan keterampilan berbicara siswa diperkenalkan melakukan berbagai tindaktutur yang bersifat transaksional atau interaksional seperti: memperkenalkan diri, bertemu,berpisah, menyuruh/mengajak orang melakukan sesuatu, mengungkapkan terima kasih,memuji dan memberi selamat. Demikian juga halnya dengan mengungkapkan berbagaiperasaan misalnya surprise, simpati, bahagia, rasa tak percaya, kecewa, menyampaikan berita,dan lain sebagainya dengan menggunakan monolog berikut: Hello. My name's ..., Hi..., Well, I

19 / 22

Page 20: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

have to go now..., Shall we start with number one?, I'm so sorry,! can't make it, Thank jou verymuch indeed, Congratulations!, Look at you!, Oh, really, Oh, no !, I'd like to express my deepestcondolences... dst.

Demikian juga halnya dengan memberi respon terhadap tindak yang dilakukan temanberkomunikasi sangat perlu dengan tindak tutur bahasa secara transaksional atau interaksionallisan, seperti: Berkenalan, Bertemu, Berpisah, Menyetujui undangan/ajakan/tawaran, Membalasungkapan terima kasih, Membalas pujian dan ucapan selamat, dengan ungkapan monologberikut: Pleased to meet you too, Hello!, See you. Take care!, Thanks for the invitation, That'sOK., Let's meet at four, That's alright, You're welcome, Thank you, dst.

Penutup

Pembelajaran bahasa kedua atau asing khususnya bahasa Inggris menjadi sangat pentingkarena kegunaannya yang sangat strategis. Oleh sebab itu institusi pendidikanmenyelenggarakan pembelajaran bahasa Inggris mulai dari sekolah dasar dan bahkan mulaidari sekolah taman kanak-kanak di beberapa sekolah swasta. Dalam pemerolehan bahasaInggris itu pendekatan komunikatif menjadi pendekatan yang tepat dipraktekkan untuk memacupemerolehan bahasa Inggris. Dalam hal ini teknik belajar kooperatif yang melibatkanindividu yang berbeda untuk mencapai tujuan yang sama digunakan. Pembelajaran bahasaInggris di sekolah dasar memiliki ciri yang berbeda dengan pembelajaran orang dewasa. Olehsebab itu, materi pelajaran dan strategi pembelajaran merupakan pertimbanganyang penting dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar berdasarkan sifat anak usia dini. Peranan usia, monitor dan input dalam belajar tidak terlepas dari upaya pemerolehan bahasaInggris bagi siswa berusia dini.

Daftar Kepustakaan

Bloor, T. & Bloor, M.,1995. The functional of analysis of English. London: OUP.

Brumfit, C. & Finocchiaro, M. 1986. Functional-notional approach. London: OUP.

20 / 22

Page 21: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

Donn, G. 1986. Mengajar Bayi Anda Membaca. Terjemahan. Jakarta. Gaya Favorit Press.

Dechert,H.W. 1990. Current Trends in European Second Language Acquisition Research. London:Multilingual Matters.s

Eggins, S. 1994. An Introduction to Systemic functional Linguistics. London: Pinter.

Ellis, R-, 1986. Understanding Second Language Acquisition. New York: OUP.

Finocchiaro, M. dan Brumfit, C. 1985. The functional— Notional Approach: From a Theory toPractice. Oxford: OUP.

Gardner, R.C. dan Maclntyre, P.D. 1995. "An Instrumental Motivation in LangaugeStudy: Who Says It Isn't Effective?. Dalam BrownH.D. dan Gonzo, S.T. (Eds). Readings onSecond Language Acquition (p. 213). New York: Prentice Hall Regents, Englewood Cliffs.

Hill, S. & Hill, T., 2001. The collaborative classroom: a guide to co-operative learning. Victoria:eleanor curtain.

Krashen, S.D. & Terrel, T.D. 1983. The natural approach: language acquisition in theclassroom. London: OUP.

Krashen, S.D. 1980. "The Monitor Model fro Adult Second Performance"Dalam Reading onEnglish as a Second Language, (Ed.) Kenneth C. Cambridge: Wintrop Publisher.

Littlewood, W., 1984. Communication Language Teaching. An Introduction. London:Cambridge University Press. Littlewood, W. 1985. Integrating the New and Old is A

21 / 22

Page 22: Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Di Sekolah Dasar

Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Dasar

Written by Educatio IndonesiaeSaturday, 17 March 2012 08:48 -

communicative Approach, dalam K. Das (ed), Communicative Language Teaching (pp. 1 -13). Singapore: SEAMEO-RELC, Singapore University Press.

Savignon, S.J. 1986. Communicative Competence: Theory and Classroom Practice. Cambridge: Massachusetts: Addison - Wesley.

Subyakto, S.U. 1988. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Depdikbud.

Winebrenner, S., (ed) 2001. Teaching Gifted Kids in the Regular Classroom. Minneapolis:Free Spirit

Widdowson, H.G., 1979. Explorations in Applied Linguistics. Oxford: OUP.

22 / 22