35
JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006 STRATEGI PEMASARAN INTEL DI INDONESIA: PRODUK DAN HARGA PERDANA WAHYU SANTOSA [email protected] Fakultas Ekonomi Universitas YARSI TUBAGUS SOFIUDDIN Direktorat Jenderal Pajak Depkeu RI Abstract In this paper we try to analyze about marketing strategy of Intel Corporation’s products such as microprocessor-chips for PC, PDA, cellular Phone etc. The focus of analyzing are product and price with the rise competitiveness and environmental concern among stake holders of business. Firm has to respond with strategic environmental marketing activities designed to meet growing demand in market of information & communication technology. We find that the strategy to meet for Intel in Indonesia is growth with horizontal integration. This paper focuses on the hi- tech product strategy dimensions of competitiveness environment marketing. Product design and development have important link to pricing policy and shortly product life cycle. Product concept, design and specification have impact on marketing strategy of competitors like AMD. The key success factors for Intel to win this competition are value chains from research & development to distribution channels, product development at the life cycle stages, and collaboration with branded customers like HP-Compaq, IBM, Toshiba, Acer, Dell and Microsoft (software). LATAR BELAKANG Globalisasi ekonomi yang terjadi di dunia semakin membuka lebar arus informasi antar negara. Dimana setiap negara dapat dengan leluasa melakukan data tranfer transaksi bisnis elektronis dalam waktu singkat melalui teknologi informasi. Teknologi informasi pada akhir tahun 1990 semakin berkembang, hal ini ditandai dengan lahirnya perusahaan-perusahaan bertaraf internasional yang menggunakan fasilitas teknologi informasi. Teknologi yang canggih ini semakin menjadi tuntutan dalam era globalisasi ekonomi sehingga ISSN 1411-0776

Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

In this paper we try to analyze about marketing strategy of Intel Corporation’s products such as microprocessor-chips for PC, PDA, cellular Phone etc. The focus of analyzing are product and price with the rise competitiveness and environmental concern among stake holders of business.

Citation preview

Page 1: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

STRATEGI PEMASARAN INTEL DI INDONESIA: PRODUK DAN HARGA

PERDANA WAHYU SANTOSA

[email protected] Fakultas Ekonomi Universitas YARSI

TUBAGUS SOFIUDDIN

Direktorat Jenderal Pajak Depkeu RI

Abstract

In this paper we try to analyze about marketing strategy of Intel Corporation’s products such as microprocessor-chips for PC, PDA, cellular Phone etc. The focus of analyzing are product and price with the rise competitiveness and environmental concern among stake holders of business. Firm has to respond with strategic environmental marketing activities designed to meet growing demand in market of information & communication technology. We find that the strategy to meet for Intel in Indonesia is growth with horizontal integration. This paper focuses on the hi-tech product strategy dimensions of competitiveness environment marketing. Product design and development have important link to pricing policy and shortly product life cycle. Product concept, design and specification have impact on marketing strategy of competitors like AMD. The key success factors for Intel to win this competition are value chains from research & development to distribution channels, product development at the life cycle stages, and collaboration with branded customers like HP-Compaq, IBM, Toshiba, Acer, Dell and Microsoft (software). LATAR BELAKANG

Globalisasi ekonomi yang terjadi di dunia semakin membuka lebar arus informasi antar negara. Dimana setiap negara dapat dengan leluasa melakukan data tranfer transaksi bisnis elektronis dalam waktu singkat melalui teknologi informasi. Teknologi

informasi pada akhir tahun 1990 semakin berkembang, hal ini ditandai dengan lahirnya perusahaan-perusahaan bertaraf internasional yang menggunakan fasilitas teknologi informasi. Teknologi yang canggih ini semakin menjadi tuntutan dalam era globalisasi ekonomi sehingga

ISSN 1411-0776

Page 2: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

mengakibatkan informasi menjadi tiada batas. Dalam era globalisasi ini, semua manusia membutuhkan aliran informasi dan komunikasi yang serba cepat, baik untuk business to business (B2B), goverrment to goverment (G2G), goverment to business (G2B), goverment to community (G2C), business to community (B2C) sampai dengan community to community (C2C). Konsekuensinya, seluruh entitas bisnis, pemerintahan dan komunitas masyarakat harus mempunyai jaringan (network) dan piranti komputer sebagai peralatan dasar yang canggih guna memenuhi kebutuhan informasi dan komunikasi melalui media internet.

Perusahaan-perusahaan yang memproduksi piranti teknologi informasi dan komunikasi (Information & Communication Technology-ICT) tersebut baik piranti lunak (software) maupun piranti keras (hardware) pada umumnya mempo-sisikan dirinya sebagai perusahaan-perusahaan multinasional san berorientasi pada pasar global. Maka, perusahaan-perusahaan ICT tersebut perlu memberikan produk dan jasa yang berkualitas tinggi dengan quality control (QC) maksimum, dimana setiap perusahaan

berusaha untuk memberikan pelayanan optimal pada konsumennya. Persaingan di bidang ini juga semakin ketat, karena perkembangan teknologi yang sangat cepat dan meningkatnya kebutuhan pelaku bisnis terhadap kuantitas dan kualitas akses informasi.

Akibatnya perusahaan-

perusahaan yang memproduksi perangkat teknologi informasi tersebut dalam bidang microprocessor, seperti Intel, dan AMD, juga akan mengalami persaingan yang semakin ketat. Setiap perusahaan ingin menciptakan produk dan layanan optimal bagi konsumennya dengan mengandalkan high end technology. Perusahaan-perusahaan high tech tersebut mengeluarkan berbagai macam jenis produk, diantaranya chip, yaitu perangkat lunak yang berfungsi sebagai otak dari suatu pemroses data berkecepatan tinggi seperti komputer, PDA, ponsel, dan lain-lain. Kinerja dan kualitas chips tersebut menjadi otak yang sangat penting bagi kinerja komputer secara keseluruhan. Perusahaan yang memproduksi chip seperti Intel

ISSN 1411-0776

Page 3: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

adalah suatu perusahaan besar yang sudah dikenal di dunia sebagai salah satu perusahaan microprocessor, yang ber-konsentrasi dalam bisnis intinya yaitu sebagai pemasok pro-dusen PC (Personnal Computer) dan Server (pendukung jaring-an) terkenal. Intel Corp saat ini terus memproduksi dan memasarkan produk-produk barunya, terutama dalam peningkatan kecepatan pemrosesan data dan bersifat lebih mobile.

Produk baru yang

dikeluarkan oleh Intel yaitu seperti media jinjing (pemutar media pribadi), TV (Television) layar datar, piranti genggam, PC hiburan, Wimax dan ponsel. Produk-produk tersebut akan dipasarkan ke seluruh dunia dan diperkirakan melalui produk-produk baru tersebut Intel akan mendapatkan keuntungan yang besar yaitu diprediksi akan mengalami pertumbuhan pendapatan dari produk baru sebesar 15% dari rata-rata pertahunannya sebesar $10 Milliyar dan labanya 46% tahun ini menjadi $ 8,2 Milliyar, melalui target pangsa pasarnya sebesar 83%. Melihat besarnya keuntungan yang akan diperoleh Intel jika pemasaran

produk-produk barunya berhasil di pasar maka kondisi keuangan Intel akan kembali membaik. Kondisi ini merupakan titik balik, setelah selama ini mengalami kerugian karena produk-produknya yang kurang mampu bersaing akibat persaingan yang ketat terutama dari perusahaan AMD yang memproduksi microprocessor-chip yang berkinerja tinggi.

Kondisi krisis yang

dialami Intel salah satu disebabkan oleh spesifikasi produk Intel kurang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumennya, sehingga mengalami kegagalan di pasar. Oleh sebab itu Intel merubah strateginya dalam kondisinya dengan menginvestasikan modal baru sebagai capital expenditure (CAPEX) sebesar $ 28 Milliar untuk membangun pabrik yang lebih canggih dengan teknologi terbaru. Investasi baru ini bertujuan untuk menghasilkan produk baru yang berkualitas tinggi dengan spesifikasi teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan di pasar, terutama perusahaan piranti keras branded seperti Hewlett-Packard, IBM, Texas

ISSN 1411-0776

Page 4: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

Instrument, Toshiba, Acer, Fujitsu, Sony dan lainnya.

Strategi perubahan yang

dilakukan Intel dipandang dunia bisnis sebagai tindakan yang berani yaitu menambah modalnya (equity) disaat posisi keuangan (free cash flow) yang sangat minim. Craig R. Barret yaitu seorang pimpinan dari perusahaan ini justru berfikir sebaliknya yaitu tidak membiarkan Intel bangkrut, dan berusaha mengangkat kondisi yang buruk menjadi lebih menjanjikan. Strategi investasi ini didasarkan pada segmen pasar yang sedang membutuhkan teknologi digital, oleh sebab itu Intel menetapkan pada pembuatan produk dalam bidang chip yang bukan hanya untuk komputer saja, tetapi juga untuk produk elektronik lainnya seperti TV sampai pada chip untuk peralatan medis. PERMASALAHAN Berdasarkan latar belakang masalah maka rumusan dari masalahnya adalah 1. Bagaimana kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman melalui analisis TOWS pada Intel Corporation?

2. Bagaimana strategi lini produk Intel Corporation?

3. Bagaimana strategi bauran produk Intel Corporation?

4. Bagaimana tahap daur hidup produk Intel Corporation?

5. Bagaimana strategi harga Intel Corporation?

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN MODEL ANALISIS Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran Strategi Produk

Menurut Philip (2003:407), product is anything that can be offered to a market to satisfy a want or need. Products that are marketed include physical goods, services, experiences, events, persons, places, properties, organizations, information, and ideas.

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Sebuah produk adalah segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu pasar sasaran dimana kemampuan-nya memberikan manfaat dan kepuasan termasuk benda, jasa, organisasi, tempat, orang dan ide.

ISSN 1411-0776

Page 5: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

Penawaran akan suatu produk juga dapat dibedakan berdasarkan tingkatan, yaitu: 1. Produk inti (Core or generic

product), Pada tingkat paling dasar, produk/jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan dan akan dikonsumsi oelh pelanggan dari setiap produk.

2. Produk dasar (Basic product), Produk Generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar (rancangan produk minimal agar dapat berfungsi). Pada tingkatan ini, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.

3. Produk yang diharapkan (The expected product), Produk Harapan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal (layak) diharapkan dan disepakati untuk dibeli. Pada tingkat ini, suatu set atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan dan disetujui pembeli ketika mereka membeli produk ini.

4. Produk dengan nilai tambah (The augmented product), Produk Pelengkap (augmented product), yakni

berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambahkan berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasaan dan bisa dibedakan dengan produk pesaing. Pada tingkat keempat ini, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan yang memenuhi keinginan pelanggan itu melampui harapan mereka.

5. Produk yang potensial (The potential product), Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan, yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk di masa mendatang. Pada tingkat kelima, mencakup semua pening-katan dan transformasi yang akhirnya akan dialami produk tersebut di masa depan.

Setiap produk berkaitan

secara hirarkis dengan produk-produk tertentu lainnya. Hierarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu yang dapat memuaskan kebuthan tersebut. Hierarki produk terdiri atas tujuh tingkatan (Kotler et al; 2003:409), yaitu :

ISSN 1411-0776

Page 6: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

1. Need Family, yaitu kebutuhan inti/dasar yang membentuk product family contoh rasa aman.

2. Product Family, yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu kebutuhan inti/dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. Contohnya tabungan dan penghasilan.

3. Kelas Produk (product class), yaitu sekumpulan produk di dalam produk family yang dianggap memiliki hubungan fungsional tertentu. Misalnya instrumen finansial.

4. Lini Produk (product line), yaitu sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan erat. Contohnya asuransi jiwa. Hubungan yang erat ini bisa dikarenakan salah satu faktor diantaranya fungsinya sama, dijual kepada kelompok konsumen yang sama, dipasarkan melalui saluran distribusi yang sama, harganya berada dalam skala yang sama.

5. Tipe Produk (product type), yaitu item-item dalam suatu

lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk.

6. Merek (brand), yaitu nama yang dapat ihubungkan/diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifi-kasi sumber atau karakter item tersebut.

7. Item, yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan erdasarkan ukuran, harga, penampilan atau atribut lainnya.

Analisis Produk yang sudah ada

Produk merupakan faktor esensial untuk melaksanakan suatu strategi bisnis yang dilakukan untuk memperbaiki kinerja bisnis. Untuk itu suatu perusahaan memerlukan strategi yang lebih fokus pada perencanaan porto-folio produk. Kombinasi produk yang membentuk portofolio produk dalam kerangka economies of scope untuk sebuah perusahaan merentang dari sebuah produk

ISSN 1411-0776

Page 7: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

tunggal hingga suatu lini produk sampai bauran lini produk. Mengevaluasi kinerja portofolio produk membantu manajemen dalam strategi untuk produk baru, modifikasi produk, dan penghapusan produk.

Analisis produk-produk yang ada mensyaratkan pene-lusuran kinerja berbagai produk didalam portofolio. Analisis portofolio adalah penetapan harga dan sistem hasil yang dipakai oleh suatu perusahaan

untuk mengevaluasi kinerja produk dan strategi pelayanan. Berdasarkan kinerja, ramalan permintaan, persaingan dan pertimbangan strategi lainnya, perusahaan mengambil keputusan untuk memperluas, membuat atau membatalkan produk perusahaan. Penelusuran kinerja produk tersebut diantaranya sebagai berikut :

Gambar 1 Penelusuran Kinerja Produk

Menetapkan Tujuan Kinerja Produk

Mengembangkan sistem evaluasi produk

Mengidentifikasi produk-produk bermasalah

Memilih strategi untuk menghilangkan masalah

ISSN 1411-0776

Page 8: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

Analisis Portofolio menentu- kan seberapa baik kinerja yang dicapai oleh strategi produk yang sudah berjalan. Informasi tersebut membantu perusahaan mengidentifikasi kebutuhan produk baru dan di mana strategi produk yang ada harus disesuaikan. Strategi produk mencakup keputusan-keputusan untuk setiap produk, lini produk, dan bauran produk. Tindakan-tindakan lini produk dapat berupa penambahan suatu produk baru, mengurangi biaya, memperbaiki produk, mengubah strategi pasar dan melikuidasi suatu produk. Sedangkan startegi bauran produk dapat mencakup penambahan sebuah lini produk, menghapuskan suatu lini atau mengubah prioritas lini produk. Strategi Lini Produk.

Banyak dari produk-produk baru sebenarnya merupakan modifikasi dari produk-produk yang telah ada. Sehingga perlu diidentifikasi terhadap suatu produk agar perusahaan mengetahui perlunya melakukan perubahan strategi terhadap produk yang sudah ada. Strategi yang dapat dilakukan diantaranya yaitu : 1. Penurunan Biaya

Rendahnya biaya akan memberikan suatu keunggulan utama bagi

perusahaan dalam persaingan. Biaya-biaya produk dapat diturunkan dengan mengubah desain teknik, perbaikan produksi, biaya-biaya pasokan, dan peningkatan produktivitas pemasaran.

2. Perbaikan Produk Produk sering diperbaiki dengan mengubah ciri, mutu, dan gayanya. Banyak perusahaan mengalokasikan sumber-sumber daya potensial untuk perbaikan produk mereka secara reguler misalnya dengan ciri yang unik yang merupakan salah satu cara untuk membedakan suatu merek dari pesaingnya. Cara lain dengan membiarkan pembeli memilih ciri yang diinginkan dalam sebuah produk. Ciri-ciri pilihan ini menawarkan pembeli dengan leluasa memilih suatu merek. Perbaikan mutu merupakan strategi penting untuk meningkatkan keunggulan bersaing, dimana suatu peru-sahaan melakukan mana-jemen mutu total sebagai suatu strategi bisnis dasar. Dalam perbaikan produk selain ciri dan mutu yang ditingkatkan oleh suatu perusahaan hal yang tak kalah pentingnya yaitu gaya yang menawarkan keunggulan ber-saing yang penting untuk

ISSN 1411-0776

Page 9: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

produk-produk tertentu. Selain itu gaya mungkin dapat merupakan cerminana mutu dalam katagori produk.

3. Perubahan Startegi Pemasaran Beberapa perubahan dalam penargetan dan penentuan posisi pasar seringkali merupakan hal yang penting dalam daur hidup produk tertentu. Masalah dan peluang dapat mengarah kepada penyesuaian strategi pasar pada suatu tahap daur hidup produk.

4. Penghapusan produk Membuang suatu produk bermasalah mungkin perlu dilakukan apabila strategi penurunan biaya, perbaikan produk, atau peruabahan bauran pemasaran tidak tepat. Dalam menentukan produk yang akan dibuang manajemen harus mempertimbangkan kriteria kinerja disamping penjualan dan konstribusi laba yang diberikan produk tersebut. Eliminasi (pembuangan) dapat terjadi pada tahap manapun dalam daur hidup produk, kendati biasanya dilakukan pada tahp perkenalan atau penurunan. Manajemen dapat memutuskan untuk menghentikan produksi dan menghabiskan stok yang ada

atau mencoba menjual produk ke perusahaan lain.

Strategi Bauran Produk

Modifikasi suatu bauran produk perusahaan merupakan suatu perubahan penting dalam strategi produk. Tujuan mengubah bauran produk adalah untuk :

1. Meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan

2. Menawarkan rentang produk secara lengkap kepada grosir atau pengecer

3. Memperoleh kekuatan pemasaran dan melakukan penghematan dalam distribusi, periklanan, dan penjualan langsung.

4. Memantapkan posisi merek yang ada

5. Melakukan diversifikasi guna menghindari ketergantungan pada salah satu produk saja. Bauran produk diperluas

melalui pengembangan internal atau dengan membeli seluruh perusahaan atau suatu lini produk. Analisis Daur Hidup Produk (Product Life-Cycle)

Siklus hidup produk atau Product Life-Cycle (PLC) adalan suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang

ISSN 1411-0776

Page 10: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

dinamika kompetitif suatu produk (Kotler: 2003:306). Tahap-tahap dalam daur hidup produk yaitu : 1. Perkenalan (Introduction),

yaitu suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk diperkenalkan ke pasar. Laba pada tahap ini belum diperoleh karena biaya perkenalan produk sangat besar.

2. Pertumbuhan (growth), yaitu suatu periode penerimaan pasar yang cepat dan peningkatan laba yang besar.

3. Kedewasaan (maturity), yaitu periode pertumbuhan penjualan yang menurun karena produk telah diterima oleh sebagian besar pembeli potensial. Tingkat laba tetap atau menurun karena pengeluaran pemasaran bertambah untuk mempertahan-kan produk menghadapi pesaing.

4. Penurunan (decline) yaitu periode ketika penjualan turun dan laba merosot.

Konsep PLC dapat diterapkan oleh pemasar sebagai kerangka kerja yang bermanfaat untuk menggambarkan bagaimana mekanisme produk dan pasar bekerja. Namun penggunaan konsep plc untuk meramalkan kinerja produk atau

untuk mengembangkan strategi pemasaran mngehadirkan beberapa masalah praktis, yaitu seperti seorang manajer yang sulit mengenali tahap PLC yang telah dicapai produknya. Menunjuk dengan tepat kapan produk berpindah ke tahap berikutnya dan menentukan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan produk melawati tahap-tahap itu. Sebagian isu dalam analisis daur hidup produk diantaranya yaitu : 1. Menentukan lama dari tingkat

perubahan daur hidup produk Menentukan tingkat

perubahan daur hidup produk merupakan hal yang penting karena perusahaan harus menyesuaikan strategi pemasarannya agar sesuai dengan kondisi yang berubah. Daur hidup produk yang berubah dengan singkat dan cepat menuntut perubahan strategi pemasaran didalam suatu lingkungan yang dinamis.

2. Mengidentifikasi tahap daur hidup produk yang ada sekarang dan memilih strategi produk yang sesuai dengan tahap tersebutTahap daur hidup produk mempunyai dampak penting dalam hal semua aspek penargetan dan penentuan posisi. Empat tahap strategi dihadapi dalam

ISSN 1411-0776

Page 11: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

pergerakan daur hidup produk yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kematangan, hingga penurun-an.

3. Mengantisipasi ancaman-ancaman dan menemukan peluang-peluang untuk meru-bah dan memperluas daur hidup produk Ancaman-ancaman yang dimiliki perusahaan dapat dihilangkan dengan memanfaatkan peluang yang dimiliki perusahaan sehingga dengan mengetahui ancaman dan peluang perusahaan dapat menentukan strategi untuk mengubah ataupun memperluas daur hidup produk.

Siklus hidup produk ini dapat digunakan untuk menganalisis: 1. Katagori produk (product

category), yaitu memiliki siklus hidup yang paling panjang, banyak katagori produk berada pada tahap mapan untuk jangka waktu yang tak terbatas, karena merek tumbuh hanya pada tingkat pertumbuhan populasi.

2. Bentuk produk (product form), yaitu lebih mengikuti standar PLC daripada katagori produk, biasanya produk yang berada pada bentuk produk

melewati tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan penurunan yang kemudian produk tersebut mengalami penggantian produk yang melewati tahap-tahap yang sama.

3. Produk, mungkin mengikuti standar PLC atau salah satu bentuk yang lain.

4. Produk bermerek (branded product), yaitu dapat memiliki PLC yang pendek atau panjang, walaupun banyak merek baru yang tidak dapat bertahan.

Strategi Harga

Menurut Kotler dan Amstrong, (2001:73). Harga (price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk”. Cravens (2003:377), berpendapat bahwa harga mempengaruhi kinerja keuangan dan juga sangat mempengaruhi persepsi pembeli dan menentukan posisi merek. Harga menjadi suatu ukuran tentang mutu produk bila pembeli mengalami kesulitan dalam mengevaluasi produk-produk yang kompleks.

Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Keputusan penentuan harga

ISSN 1411-0776

Page 12: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

sangat signifikan di dalam penentuan nilai/manfaat yang dapat diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran kualitas dari jasa. Strategi penentuan tarif dalam perusahaan penentuan tarif sebuah jasa akan menggunakan penentuan tarif premium pada saat permintaan sedang tinggi dan tarif diskon pada saat permintaan sedang menurun.

Dalam arti yang sempit harga (price) adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah dari seluruh nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat yang memiliki atau mengunakan produk atau jasa tersebut. Dimasa lalu harga telah menjadi faktor penting yang mempengaruhi pilihan pembeli. Hal ini masih berlaku dalam negara-negara miskin, diantar orang-orang miskin dan pada produk-produk komoditas. Namun, faktor-faktor non harga telah menjadi lebih penting dalam perilaku memilih pembeli pada saat ini. harga adalah satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan sementara elemen lainnya hanya mewakili harga.

Harga juga salah satu elemen yang paling fleksibel dari

bauran pemasaran. Tidak seperti sifat-sifat produk dan komitmen jalur distribusi, harga dapat berubah dengan cepat. Pada saat yang sama, penetapan harga dan persaingan harga adalah masalah utama yang dihadapi perusahaan. Namun banyak perusahaan yang tidak menangani harga dengan baik. Kesalahan-kesalahan yang biasa terjadi adalah : 1. Penetapan harga terlalu

berorintasi pada biaya. 2. Harga tidak cukup direvisi

untuk merefleksikan perubahan pasar.

3. Penetapan harga yang tidak memperhitungkan elemen bauran pemasaran lainnya..

4. Harga yang tidak bervariasi untuk produk yang dibuat.

5. Segmen pasar 6. Tujuan pembelian yang

berbeda

Beberapa faktor mempenga-ruhi keputusan manajemen mengenai bagaimana harga akan digunakan dalam strategi pemasaran. Peran harga dalam strategi pemasaran bergantung pada pasar sasaran, produk dan strategi distribusi yang dipilih. Langkah-langkah penting dalam memilih strategi penetapan harga untuk sebuah produk atau mengubah suatu

ISSN 1411-0776

Page 13: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

strategi yang ada yaitu dengan cara : menetapkan satu atau lebih tujuan penetapan harga yang meliputi mendapatkan posisi pasar, mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, merangsang permintaan, serta mempengaruhi persaingan.

Kemudian perlu dianalisis situasi penetapan harga dengan mempertimbangkan permintaan, biaya, persaingan. Analisis ini menunjukan fleksibilitas penetapan atau pengubahan harga. Berdasarkan hal ini dan tujuan harga, strategi penetapan harga dipilih. Akhirnya ditetapkanlah harga dan kebijakan tertentu untuk mengimplementasikan stretegi tersebut. Langkah-langkah penetapan harga

Langkah-langkah penting dalam memilih strategi penetapan harga untuk sebuah produk atau mengubah suatu strategi yaitu : 1. Tujuan penetapan harga

Perusahaan menggunakan strategi harga adalah untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain untuk mencapai hasil-hasil tertentu seperti penjualan, pangsa pasar, dan laba. Untuk penetrasi pasar atau posisi, dalam mencapai fungsi-fungsi tertentu misalnya penetapan harga promosi atau untuk

menghindari intervensi pemerintah. Tujuan penetapan harga berbeda-beda menurut faktor-faktor situasi yang ada dan referansi manajemen. Berikut ini adalah beberapa contoh tujuan penetapan harga : a. Mendapatkan posisi pasar:

contoh penggunaan harga rendah untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar. Pembatasan meliputi perang harga dan pengurangan atau penghapusan konstribusi laba.

b. Mencapai kinerja keuangan: harga-harga dipilih untuk membantu pencapaian tujuan keuangan seperti konstribusi laba dan arus kas. Harga yang terlalu tinggi mungkin tidak dapat diterima oleh para pembeli.

c. Penentuan posisi produk: harga dapat digunakan untuk meningkatkan citra produk, mempromosikan kegunaan produk, meciptakan kesadaran, dan penentuan posisi lainnya.

d. Merangsang permintaan harga: digunakan untuk

ISSN 1411-0776

Page 14: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

mendorong para penjual mencoba produk baru atau membeli merek yang ada ketika penjualan sedang lesu.

e. Mempengaruhi persaingan: tujuan penetapan harga mungkin untuk mempengaruhi para pesaing yang ada atau calon pembeli.

2. Menganalisis situasi penetapan harga Adalah hal yang penting dalam mengevaluasi ide-ide produk baru, dalam mengembangkan strategi uji pemasaran, dan dalam memilih strategi perkenalan secara nasional. Analisis ini juga penting bagi produk-produk yang mengalami perubahan dalam pasar dan lingkungan persaingan atau modifikasi strategi pemasaran terhadap daur hidup produk. Analisis penetapan harga ini meliputi : a. Kepekaan pasar produk

terhadap harga. Yaitu dimana suatu perusahaan harus melihat tantangan penentapan harga dalam suatu industri baru dengan mengestimasi bagaimana tanggapan pembeli

terhadap harga-harga alternatif.

b. Penentuan biaya produk, dimana pihak perusahaan didalam mengambil keputusan penetapan harga harus memiliki informasi tentang biaya yang akan dikeluarkan dalam membuata suatu produk seperti menganalisis strategi biaya produksi dan distribusi produk yang akan memberikan dampak volume terhadap biaya, jika perusahaan mampu menganalisis biaya-biaya tersebut maka dia memiliki keunggulan bersaing untuk memposisikan produknya dalam harga tinggi ataupun rendah.

c. Analisis pesaing, setiap strategi harga pesaing di evaluasi untuk menentukan : (1) perusahaan mana yang merupakan pesaing yang paling langsung atau aktual dan potensial untuk sasaran pasar, (2) bagaimana perusahaan-perusahaan yang bersaing di posisikan pada basis harga relatif dan sejauhmana harga

ISSN 1411-0776

Page 15: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

digunakan sebagai suatu bagian aktif dari strategi pemasaran, (3) sejauhmana keberhasilan strategi harga setiap pemasaran, (4) bagaimana reaksi para pesaing untuk mengubah strategi harga. Keberhasilan strategi harga pesaing biasanya diukur menurut kinerja keuangannya.

d. Penilaian terhadap hambatan-hambatan hukum dan etika, hambatan hukum merupakan pengaruh yang penting terhadap penetapan harga barang dan jasa dalam banyak lingkungan kerjasama dagang nasional dan regional yang berbeda.

3. Memilih strategi penetapan harga Strategi ini memberikan informasi yang sangat berguna untuk memilih strategi penetapan harga. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan seperti : a. Menentukan fleksibilitas

harga yaitu jarak harga diantara permintaan dan biaya mungkin kecil atau besar. Kesenjangan kecil menyederhanakan suatu keputusan, kesenjangan

yang besar menuntut rentang yang lebih besar dari strategi yang mungkin. Pemilihan suatu strategi harga didalam kesenjangan itu dipenmgaruhi oleh strategi persaingan baik sekarang maupun dimasa yang akan datang dan juga oleh pertimbangan hukum dan etika.

b. Memutuskan bagaimana memposisikan harga dikaitkan dengan biaya, memposisikan disini adalah bagaimana menetapkan seberapa tinggi harga yang harus dikenakan pada sebuah produk baru didalam merek fleksibilitas. Perusahaan-perusahaan dapat menggunakan suatu harga yang lebih rendah dengan tujuan volume bangunan dan posisi pasar atau manajemen dapat menetapkan suatu harga tinggi untuk menghasilkan margin harga yang besar. Strategi yang dapat dilakukan yaitu strategi penetrasi dan strategi skimming.

c. Memilih strategi bersaing dan penentuan posisi, Pemilihan strategi harga

ISSN 1411-0776

Page 16: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

tergantung pada bagaiamana manajemen memutuskan untuk menetapkan harga produk dikaitkan dengan persaingan dan apakah harga memegang peran aktif atau pasif didalam program pemasaran. Strategi sangat aktif yaitu digunakan untuk merek-merek bergengsi yang mencari pengaruh, sedangkan strategi kurang aktif dapat menimbulkan perang harga. Strategi pasif rendah digunakan oleh pabrikan yang produk-produknya mempunyai ciri-ciri biaya yang lebih rendah dibanding dengan para pemasok lainnya.

4. Menentukan harga dan

kebijakan khusus Didalam strategi ini dapat dilakukan dengan diantaranya yaitu : a. Penetapan harga khusus,

diperlukan untuk menetapkan suatu harga khusus untuk setiap butir produk atau memberikan suatu metode perhitungan harga untuk suatu transaksi antara pembeli dan penjual. Metode yang

dapat dilakukan dalam teknik ini adalah metode yang berorientasi pada biaya yang menggunakan biaya produksi dan pemasaran produk sebagai dasar penentuan harga. Serta metode yang berorientasi pada permintaan dan metode yang berorientasi pada persaingan.

b. Penetapan kebijakan dan strategi kebijakan harga, Harga merupakan titik sentral dalam strategi penentuan posisi perusahaan yang didukung dengan pertumbuhan dan kinerja keuangan. Suatu kebijakan penetapan harga dapat mencakup pertimbangan diskon, kemudahan pengembalian, dan pedomana kerja lainnya. Kebijakan merupakan landasan pelaksanaan dan pengelolaan strategi penetapan harga. Di samping hal tersebut pihak perusahaan perlu menentukan struktur penetapan harga, hal ini berkaitan dengan bagaimana setiap butir didalam lini produk harga dihubungkan dengan yang lain, produk-produk yang ada kemungkinan ditujukan pada pasar sasaran yang sama atau kelompok-kelompok pengguna akhir yang berbeda oleh sebab itu dasar penentuan strategi harga ini h harus dipilih

ISSN 1411-0776

Page 17: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

ada yang berorientasi pada pasar dan faktor-faktor persaingan dan juga ada yang berorientasi pada perbedaan biaya produksi tiap butir barang.

Pendekatan Model Analisis Strategi Lini Produk dan Bauran Produk

Gambar 2 Strategi Lini Produk Dan Bauran Produk

Perbaikan

Produk

STRATEGI BAURAN PRODUK

STRATEGI LINI

PRODUK

Mengubah Strategi

Pemasaran

Pengurangan Biaya

Menambah Produk Baru

Menghapuskan Produk-Produk

Khusus

Menambah Lini Produk Menghapuskan

Lini Produk

Mengubah Prioritas Lini

Produk

ISSN 1411-0776

Page 18: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

Tahapan Dalam Daur Hidup Produk

Pertimbangan Strategi

Pemasaran

TIPE-TIPE STRATEGI MEREK

Tipe Pengembangan Merek

Penguatan Merek

Pemposisian Ulang Merek

Modifikasi Merek

Tujuan Menetapkan posisi pasar

Memperluas pasar target

Mencari segmen pasar baru

Mempersiapkan

untuk masuk kembali

Strategi Produk

Menjamin mutu produk

Mengidentifikasi kelemahan

Menyesuaikan ukuran, warna dan kemasan

Memodifikasi ciri-ciri

Tujuan Periklanan

Membangun kesadaran merek

Menyediakan Informasi

Menggunakan perbandingan agar berbeda dari pesaing

Mendidik tentang

perubahan

Distribusi Membangun jaringan dan

distribusi

Mempererat antar

hubungan

Mempertahankan Distribusi

Menentukan

ulang dan menyampaikan

versi baru

Harga

Strategi

peluncuran atau penetrasi

Memenuhi Persaingan

Menggunakan Transaksi Harga

Mempertahankan harga

Tahapan

dalam daur hidup

Perkenalan

Pertumbuhan

Kematangan Ditinggalkan

ISSN 1411-0776

Page 19: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

Strategi Harga untuk produk lama dan baru

Gambar 3

Strategi Harga Untuk Produk Lama Dan Baru

Menetapkan Tujuan Penetapan Harga

Menganalisis Situasi Penetapan Harga

Memilih Strategi Penetapan Harga

Menentukan Harga dan Kebijakan Khusus

PEMBAHASAN Profil Perusahaan

Selama 35 tahun, Intel Corporation telah membangun revolusi dalam bidang komputer dan internet yang telah mengubah dunia. Pada tahun 1968 Intel Corporation berhasil menciptakan produk memori semikonduktor, Intel memperkenalkan kepada seluruh dunia Microprosesor pertamakalinya pada tahun 1971. Saat ini, Intel mensuplai chips, board, systems dan perakitan

software yang merupakan komponen-komponen yang terpenting dalam komputer. Produk-produk ini digunakan oleh pelanggan-pelanggan industri untuk mengciptakan sistem komunikasi dan komputerisasi yang handal.

Intel adalah pemimpin dalam industri semikonduktor dan teknologi serta memiliki kekuatan dalam menghadapi persaingan dalam skala operasi, terutama dengan memiliki beberapa pabrik dan konsisten

ISSN 1411-0776

Page 20: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

dalam perluasaan pasar worldwide. Intel memiliki fasilitas 11 pabrik dan enam tempat untuk perancangan dan test bagi fasilitas worldwide. Pada pabriknya tersebut Intel memproduksi silikon yang memiliki kemampuan yang tinggi bagi komponen-komponen mikropro-sesor, chipset dan flash memory. Setelah memproduksi silikon yang merupakan inti produk Intel kemudian Intel mengirim produk tersebut ke tempat perancangan dan fasilitas test untuk mencoba pada mikroprosesor dan apabila berfungsi dengan baik baru kemudian siap untuk dipasarkan.

Pada tahun 2003 Intel menghabiskan biaya sebesar $ 3,7 milyar dalm investasi permodalan untuk membantu membangun perusahaan dalam hal kapasitas produksi dan efisiensi perusahaan. Dimana Intel berhasil mengkonversi bentuk silikon dari 200 mm silicon menjadi 300 mm silicon. Pabrik pembuat chip ini mengeluarkan biaya bagi bentuk 300 mm lebih rendah 30 % dibandingkan dengan memproduksi bentuk yang 200 mm. Pada akhir tahun 2004, empat pabrik akan memproduksi silikon dengan ukuran 300 mm .

Penelitian dan Pengembangan

Pada tahun 2003, Intel menghabiskan biaya sebesar $ 4.4 milyar untuk bidang penelitian dan pengembangan. Pengembangan teknologi perusahaan membuat Intel berbeda dari para pesaingnya dan mempersiapkan fondasi bagi pertumbuhan perusahaan. Intel membangun bagian penelitian untuk meneliti cara kerja produknya dengan tenaga-tenaga ahli yang terampil sehingga mereka benar-benar mengetahui keunggulan-keunggulan yang ingin diciptakan perusahaan melalui produk-produknya. Laboratorium Intel, merupakan hal pokok dari bidang penelitian dan pengembangan dimana terdapat sekitar 7,000 peneliti dan ilmuan yang berasal dari berbagai negara.

e-Business

Misi dari Intel yaitu menjadi perusahaan yang mendunia, sehingga perusahaan 100% memusatkan perhatian pada tanggung jawab kerja, inovasi produk untuk menciptkan keuntungan. Perusahaan menciptakan sarana dan prasarana untuk pengembangan produk dan teknologi. Dimana Intel menggunakan sarana internet mulai dari pemesanan

ISSN 1411-0776

Page 21: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

material bagi produknya sampai kepada sistem pembayaran produknya, dimana lebih dari 60% pemesanan material dan 80% pemesanan produk oleh konsumen diproses secara elektronik.

Produk dan Jasa Utama Mikroprosesor atau sering

disebut juga sebagai otak central processing units (CPUs) seringkali dilukiskan sebagai pusat proses dari suatu komputer, karena alat ini merupakan pengendali utama dari proses pengolahan data pada personal computer, servers, workstations, dan perangkat komputer lainnya.

Sistem Usaha dan Personal Computer( PC):

• Microchips digunakan pada perangkat teknologi dengan daya (kemampuan) serta nilai daya yang tinggi juga pada mobile PC, PC tablet, dan digunakan pada jaringan dan workstation dengan level yang tinggi.

• Chipsets, merupakan alat pelaksana fungsi matematik yang penting yang terdapat pada CPU bagi komputer, server dan workstations.

• Motherboards, yang merupakan kombinasi mikroprosesor Intel dan chipset untuk membentuk suatu subsistem kunci dari PC ataupun server

Jaringan dan Komunikasi :

• Microchips digunakan dalam suatu sistem dalam lalu lintas informasi untuk mengirimkan dan menerima informasi secara langsung melalui jaringan internet perusahaan.

• Perangkat yang menggunakan jaringan dan perlatan yang melengkapi untuk berkomunikasi di internet, pada jaringan lokal maupun perangkat komputer di rumah.

• Perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) untuk kapasitas yang tinggi, penyebaran jaringan yang cepat.

• Produk jaringan tanpa kabel bagi perumahan dan bisnis.

• Komponen-komponen perangkat keras ( hardware) yang berkapasitas tinggi serta

ISSN 1411-0776

Page 22: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

penyebaran jaringan yang cepat.

• Microchip yang didesain untuk membangun fungsi-fungsi spesifik pada perangkat-perangkat seperti printer laser, jaringan telepon selular dan jaringan komunikasi lainnya.

Komunikasi Wireless dan komputer:

• Pemakaian prosesor, dimana berfungsi untuk memproses data seperti kalender, program e-mail, sebagai penambah daya pada komunikasi nirkabel dan telepon seluler.

• Baseband chipsets, yang merupakan pemabah komunikasi fungsi suara which bagi perangkat komunikasi tanpa kabel dan telepon selular.

• Flash memory, untuk menyimpan data ketika perangkat komputer dimatikan.

ANALISIS PERUSAHAAN Analisis SWOT

Evaluasi keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disebut analisis SWOT :

1. Analisis Lingkungan Eksternal (Analisis Peluang dan Ancaman) Secara umum suatu unit bisnis perlu memperhatikan faktor kunci macroenviromental forces (demografi, ekonomi, teknologi, legal, politik, dan sosial budaya) dan pelaku lingkungan mikro yang signifkan (customers, competitors, distributors, dan suppliers) yang pengaruhnya terhadap kemampuan meraih laba dan kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan utama menganalisis lingkungan untuk menemukan peluang pasar yang baru dan mengidentifikasi ancaman/hambatan potensial bagi perusahaan.

2. Analisis Lingkungan Internal (Analisis Kekuatan dan Kelemahan) Beberapa aspek lingkungan internal yang pelu mendapat perhatian melalui pendekatan fungsional khususnya aspek manajemen pemasaran, meliputi hal-hal seperti product development, harga jual, inovasi teknologi, market

ISSN 1411-0776

Page 23: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

research, dan saluran distribusi serta aspek-aspek lainnya.

Analisis terhadap keadaan Intel Corporation menggunakan analisis TOWS, bertujuan untuk mengetahui keadaan perusahaan pada saat sekarang ini dengan melihat kekuatan, kelemahan,

peluang dan tantangan yang dihadapi perusahaan, khususnya dalam bidang pemasarannya. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui strategi pemasaran apa yang harus diterapkan oleh perusahaan agar mampu bersaing dalam industri chips komputer.

Tabel 1

Kerangka Matriks Analisis TOWS

Strength 1. Unggul dalam

product development dan manufacturing.

2. Kemampuannya selalu selangkah lebih maju dari pesaingnya.

3. Monopoli Perusahaan.

4. Inovasi teknologi yang menciptakan produk berkualitas

5. harga jual relatif rendah

6. Memiliki saluran distribusi yang lebih luas dibandingkan dengan pesaing (5 saluran distribusi)

Weaknessses 1. Kurang memiliki

keahlian dalam bidang diluar bisnis intinya

2. Kurang dapat menilai pasar

3. Keterbatasan pengetahuan mengenai produk yang dibutuhkan konsumen

4. Kurangnya kerjasama dengan perusahaan lainnya dalam mengembangkan produk.

Opportunities 1. Semakin

berkembangnya

Strength Opportunities Melakukan riset

Weaknesses Opotunities. Menciptakan

ISSN 1411-0776

Page 24: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

era digitalisasi 2. kebutuhan akan

teknologi informasi yang semakin meluas

3. Pangsa pasar yang potensial

mengenai teknologi informasi yang sedang berkembang

Mempromosikan

Intel dan produk-produknya pada konsumen dan distributor.

produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen

Meningkatkan pengetahuan para keayawan dengan sistem pelatihan

Threatment. Strength Threatment Menginvestasikan

modal Mengembangkan

produk baru Memperluas

segmen baru yang sesuai dengan needs and wants customers

Weaknesesses Threatment Melakukan

kerjasama dengan perusahaan lain untuk membuat produk yang unggul

1. Persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan-perusahaan sejenis

2. Munculnya Pesaing-pesaing baru yang telah berpengalaman

Membuat hak paten bagi produk-produknya

3. Tuntutan dari pasar yang terus berubah

MATRIKS IFAS – EFAS

FAKTOR STRATEGIS INTERNAL

KEKUATAN BOBOT

RATING

SKOR

1. Unggul dalam Product development dan manufacturing.

0.10 9 0,9

2. Kemampuannya selalu selangkah lebih maju dari pesaingnya.

0.10 8 0,8

3. Monopoli Perusahaan. 0.10 7 0,7

ISSN 1411-0776

Page 25: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

4. Inovasi teknologi yang menciptakan produk berkualitas

0.05 7 0,35

5. Harga jual yang relatif rendah 0,10 7 0,7 6. Memiliki saluran distribusi

yang lebih luas dibandingkan dengan pesaing (5 saluran distribusi)

0,05 6 0,3

KELEMAHAN

1. Kurang memiliki keahlian dalam bidang diluar bisnis intinya

0.20 1 0.20

2. Kurang dapat menilai pasar 0.10 1 0.10 3. Keterbatasan pengetahuan

mengenai produk yang dibutuhkan konsumen

0.10 2 0.20

4. Kurangnya kerjasama dengan perusahaan lainnya dalam mengembangkan produk.

0.10 2 0.20

TOTAL 1 4,45

FAKTOR STRATEGIS EKSTERNAL BOBOT RATING SKOR

PELUANG 1. Semakin berkembangnya era

digitalisasi 0.15 8 1,2

2. Kebutuhan akan teknologi informasi yang semakin meluas 0.20 8 1,6

3. Pangsa pasar yang potensial 0.15 7 1,05

ANCAMAN

1. Persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan-perusahaan sejenis

0.20 1 0,20

2. Munculnya Pesaing-pesaing baru yang telah berpengalaman 0.15 1 0.15

ISSN 1411-0776

Page 26: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

3. Tuntutan dari pasar yang terus berubah 0.15 2 0.30

TOTAL 1 4,5

Gambar 4 Bentuk Matriks GE

EXTERNAL

GROWTH

Konsentrasi melalui integritas vertikal

GROWTH Konsentrasi melalui integritas horozontal

9 6 3 0

RETRENCHTMENT Turnaround

STABILITY HATI-HATI

GROWTH Konsentrasi

melalui integritas horizontal STABILITY

Tak ada perubahan profit strategi

RETRENCHTMENT Captive

Company atau Divestment

GROWTH

Diversifikasi

GROWTH Diversifikasi

- Terpusat - Konglomerasi

RETRENCHTMENT Bangkrut atau

Likuidasi

6

I

N

T

E

R

N

A

L

3

Pembahasan Matrik TOWS

Intel berada pada posisi Strategi Pertumbuhan Konsentrasi, yang ditunjukkan pada matrik TOWS di atas. Posisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berkonsentrasi dan bertumbuh

kembang pada semua atau hampir pada semua sumber daya yang sejenis. Secara Internal Intel dalam mengatasi persaingannya yaitu dengan cara segmen pasarnya diperluas untuk mengurangi potensi persaingan melalui

ISSN 1411-0776

Page 27: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

penciptaan dan inovasi produk.

Hal yang dilakukan Intel adalah dengan membidik segmen pasar dengan semua golongan artinya baik segmen bawah maupun segmen atas. Karena produk yang dihasilkan oleh Intel sudah beragam. Strrategi Eksternal yang dilakukan Intel, yaitu

melakukan kerjasama dengan perusahaan lain yang berperan sebagai pemakai dari produk Intel seperti LG yang menggunakan chip untuk CPU yang diproduksinya.

Analisis Sasaran Pemasaran (Ansoff)

Gambar 5 Matriks Ansoff

Peningkatan Kebaruan Teknologi

PRODUK

Yang Ada Baru

PA

SAR

Ba

ru

Yang

A

da

Peningkatan Kebauran Pasar

PENETRASI PASAR

(PeP)

PENGEMBANGAN

PRODUK (PbP)

PERPANJANGAN (Memoerluas) PASAR

(PJP)

DIVERSIFIKASI

(DIV)

Penjelasan Matriks Ansoff: Matriks Ansoff adalah sarana yang sangat membantu bagi Intel Coorpotarion dalam menetapkan sasaran pemasaran. Situasi bersaing yang dilakukan Intel dapat dilihat dengan dua dimensi, yaitu produk dan pasar.

Sasaran pemasaran (Marketing objectives) adalah seleksi komitmen kuantitatif dan kulitatif pemasaran, yang dinyatakan dalam bentuk standar kinerja untuk suatu periode operasi atau kondisi tertentu untuk dicapai dalam tenggang waktu yang

ISSN 1411-0776

Page 28: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

diberikan. Standar kinerja biasanya dinyatakan dalam bentuk volume penjualan dan beberapa macam ukuran kemampuan laba, dan kondisi yang dicapai merupakan persentase pangsa pasar dan hal tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan matriks Ansoff. Matriks ini akan menunjukkan posisi persaingan yang dilakukan oleh Intel dengan melihat produk yang dijual dan kepada siapa produk tersebut dijual (Pasar).

Kedudukan Intel dalam menetapkan sasaran pemasarannya adalah dengan memilih strategi peningkatan kebauran teknologi dengan menggembangkan produk yang ada pada peningkatan kebauran pasar baru. Artinya Intel memanfaatkan produk yang sudah di produksi sebelumnya yaitu PC (Personal Computer) dan Server, dengan membuat Chip-chip yang diciptakan semakin canggih, sehingga produk-produk tersebut memiliki kualitas dan fungsi yang lebih baik, dan hal tersebut merupakan kebutuhan dan keinginan konsumen di masa sekarang. Produk-produk yang ada tersebut dibuat dalam bentuk lain tetapi masih dalam satu lini, yaitu PC dan Server, yaitu seperti Chip pada Handphone, Television. Hal tersebut menjadikan Intel

lebih berkembang karena Intel memasuki pasar-pasar baru atau memperluas pasar, yaitu tidak hanya menetapakan pasar komputer tetapi menetapkan sasaran pada pasar konsumen yang lebih luas yaitu dengan target konsumen dari mulai pelajar, pekerja, bahkan pada instansi-instansi, karena produk-produk hasil pengembangan tersebut adalah produk yang dibutuhkan oleh berbagai pihak.

Intel Corporation dalam menetapkan sasarannya dapat memperhatikan tiga elemen penting yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur penetapan sasaran yang jelas, yaitu perlu memperhatikan: • Ciri-ciri khusus yang dipilih

sebagai ukuran keefisienan. • Alat ukur atau skala yang

digunakan untuk mengukur ciri-ciri khusus.

• Nilai-nilai tertentu pada skala yang ingin dicapai perusahaan.

Analisis Pendekatan Masalah Strategi Lini Produk pada Intel Corp.

Produk Chip dan Server adalah produk inti yang dikeluarkan oleh Intel Corporation dimana dalam strategi lini produk ini, perusahaan melakukan langkah-langkah perbaikan lini produk, hal ini terjadi pada chip

ISSN 1411-0776

Page 29: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

itanium yang beberapakali mengalami kegagalan yaitu dengan menambah kekuatan dari chip yang diproduksinya hal ini dilakukan untuk mempertahankan dominasinya disektor server. Seperti pada produk chip komputer yang awalnya diproduksi Pentium I kemudian mengalami inovasi-inovasi baru hingga sampai sekarang diproduksi Pentium V.

Intel juga berusaha untuk memulai perang harga jika pesaing utamanya yaitu AMD lebih unggul dalam menarik pelanggan corporate.

Intel melebarkan sayapnya juga kesektor selain chip komputer dengan membuat semi konduktor bagi berbagai produk baru mulai dari Pemutar Video Jinjing, hingga TV Layar Datar (gambar 7). Produk ini pada gilirannya diharapkan mendongkrak bisinis PC dan Server Inti Intel. Strategi Bauran Produk

Intel melakukan penambahan produk baru yang memiliki standar kualitas yang lebih baik dari produk sebelumnya yaitu seperti pada produk TV Layar Datar dimana Intel mengembangkan prosesor untuk mengurangai sinyal TV yang dapat membuat harga sebagian layar datar menjadi setengah pada tahun ini. Hal ini dapat membuat Intel memperoleh

potongan pasar lumayan besar, yaitu pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan dengan pesaingnya.

Strategi bauran produk juga dilakukan dengan menambah dengan lini produk baru dimana Intel berencana menggulirkan sebuah chip yang didasarkan pada sebuah teknologi bernama Wimax, yang dapat digunakan untuk mengantarkan akses internet nirkabel berkecepatan tinggi ke seluruh kota dengan harga sekitar $ 100.000. Strategi Daur Hidup Produk (Product life-cycle)

Intel Corporation berada pada pada tahap kedewasaan yaitu tahap dimana pada suatu titik kondisi perusahaan pada tingkat pertumbuhan penjualan produk semakin melambat, tahap ini biasanya akan berlangsung lebih lama dari pada tahap-tahap sebelumnya. Intel Corporation berada pada fase kedewasan menurun (decading maturity), yaitu tingkat penjualan absolut mulai menurun dan pelanggan mulai beralih pada produk lain dan subtitusinya. Perlambatan tingkat pertumbuhan penjualan mengakibatkan kelebihan kapasitas dalam industri. Kelebihan kapasitas ini mendorong ketatnya persaingan. Para pesaing bertarung untuk

ISSN 1411-0776

Page 30: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

menemukan dan memasuki tempat yang sesuai (niche). Dimana sering melakukan penurunan harga, dan meningkatkan iklan dan perdagangan serta transaksi konsumen, meningkatkan anggaran untuk mengembangkan perbaikan produk dan perluasan lini produk. Dalam tahap ini banyak perusahaan-perusahaan industri yang mengalami kemunduran dan persaingan semakin ketat, yang pada akhirnya industri ini hanya terdiri dari para pesaing yang kokoh yang keinginan dasarnya adalah memperoleh keuntungan kompetitif.

Strategi Pemasaran pada Tahap Dewasa adalah dimana Intel Corporation mengambil tindakan dalam meninggalkan produk-produk mereka yang kurang kuat, mereka memilih untuk mengkonsentrasikan sumber daya mereka pada produk yang lebih menguntungkan dan pada produk baru, yaitu dengan menetapkan beberapa strategi yaitu dengan Modifikasi Pasar, dilakukan dengan: a. Mengubah orang yang bukan

pemakai, yaitu Intel Corporation yang dimana dalam pemasaran produknya saat itu mengalami kegagalan. Hal ini dikarenakan

perusahaan kurang memahami keinginan pasar dan persiapan yang lebih baik untuk bersaing dalam pasar baru jika dilihat dari tingkat penjualan yang menurun, serta laba yang menurun. Dan kemajuan ekonomi menjadi penyebab lemahnya kondisi Intel Corporation sehingga terjadi persaingan yang semakin ketat dalam industri ini. oeh sebab itu perusahaan ini mengembangkan produknya dengan menyakinkan bahwa chip yang diproduksi memiliki teknologi dan sistem yang lebih canggih bila dibandingkan dengan produk yang diproduksi oleh perusahaan pesaing lainnya.

b. Memasuki segmen baru, Perusahaan ini berusaha melakukan terobosan-terobosan dengan menciptakan produk-produk baru atau memodifikasi produk dan memperluas pasar sasarannya, dimana Intel berusaha menciptakan chip-chip bagi berbagai pasar elektronik konsumen, piranti genggam, nir kabael, dan perlengkapan komunikasi bahkan peralatan medis. Oleh sebab itu Intel memiliki segmen pasar mulai dari kelas ekonomi bawah, menengah

ISSN 1411-0776

Page 31: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

dan atas. Dengan pertimbangan harga-harga yang dijual pada produk-produknya menjangkau semua kelas ekonomi konsumennya.

c. Memenangkan pelanggan pesaing, Intel melakukan kerjasama dengan berbagai pihak agar produknya dikenal oleh masyarakat dunia, dengan mengadakan kerjasama pada distributor-distributor dan perusahaan industri yang bergerak dalam bidang komputer, handphone dan lain-lain yaitu konsumen pengguna chip.

Strategi di atas didukung dengan usaha Intel yang menginvestasikan sekitar $2 Millyar dalam segala hal mulai dari desain chip hingga pemasaran guna masuk ke pasar baru dimana pendapatan Intel dari pasar yang baru sebesar $4,4 Milliar, diperkirakan akan naik sebesar $10 Millyar. Sehingga setelah perusahaan menciptakan produk-produk baru jika dilihat dari daur ulang produknya perusahaan berada pada tahap kematangan, dimana Intel telah mencari segmen pasar yang baru yaitu konsumen para pengguna teknologi digital, dan telah menyesuaikan manfaat yang ingin didapat oleh konsumen, dan telah

memposisikan dirinya berbeda dari para pesaingnya dengan menggunakan distribusi yang baik dan harga yang minim.

Strategi Harga

Strategi penetapan harga yang dilakukan oleh Intel adalah memusatkan perhatiannya pada kondisi eksternal (tindakan pesaing dan peluang untuk memperoleh keunggulan bersaing) dan internal.

Situasi penetapan harga yang dilakukan oleh Intel yaitu : a. Menentukan atau menetapkan

harga produk baru yaitu penetapan harga lebih rendah dibandingkan dengan harga sebelumnya.

b. Mengevaluasi kebutuhan untuk menyesuaikan harga karena adanya kekuatan eksternal dan perubahan dalam daur hidup produk.

c. Mengubah strategi penentuan posisi yang mensyaratkan modifikasi terhadap strategi harga yang sekarang, yaitu penentuan target sasaran pada semua kalangan.

d. Menanggapi tekanan-tekanan dari perang harga dan ancaman-ancaman persaingan lainnya, seperti persaingan dari perusahaan AMD, IBM dan lain-lain.

Faktor-faktor yang melatar belakangi dalam penetapan harga

ISSN 1411-0776

Page 32: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

yang dilakukan oleh Intel Corporation, yaitu: 1. Faktor-faktor internal

Yaitu, yang mempengaruhi penetapan harga meliputi tujuan pemasaran perusahaan, strategi bauran pemasaran, dan organisasi perusahaan.

2. Faktor-faktor eksternal Yaitu, yang mempengaruhi keputusan penetapan harga meliputi sifat penawaran dan permintaan, persaingan, dan elemen-elemen lingkungan lainnya.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Intel berada pada posisi Strategi Pertumbuhan Konsentrasi, yang ditunjukkan pada matrik TOWS. Intel Corporation berkonsentrasi dan bertumbuh kembang pada semua atau hampir pada semua sumber.

2. Intel menetapkan sasaran pemasarannya dengan memilih strategi peningkatan kebauran teknologi dengan menggembangkan produk yang ada pada peningkatan kebauran pasar baru. Artinya Intel memanfaatkan produk

yang sudah di produksi sebelumnya yaitu PC (Personal Computer) dan Server, dengan membuat Chip-chip yang diciptakan semakin canggih.

3. Strategi Lini Produk yang dilakukan oleh Intel Corporation yaitu dengan melakukan langkah-langkah perbaikan lini produk, serta pengurangan biaya dan menambah produk baru dengan membuat semi konduktor bagi berbagai produk baru mulai dari Pemutar Video Jinjing, hingga TV Layar Datar. Produk ini pada gilirannya diharapkan mendongkrak bisinis PC dan Server Inti Intel.

4. Dalam strategi bauran produk Intel melakukan penambahan produk baru yang memiliki standar kualitas yang lebih baik dari produk sebelumnya yaitu seperti pada produk TV Layar Datar dimana Intel mengembangkan prosesor untuk mengurangai sinyal TV yang dapat membuat harga sebagian layar datar menjadi setengah pada tahun ini.

ISSN 1411-0776

Page 33: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

5. Pada mulanya Intel Corporation berada pada pada tahap penurunan, dimana dalam pemasaran produknya mengalami kegagalan. Tetapi kemudian Perusahaan ini berusaha melakukan terobosan-terobosan dengan menciptakan produk-produk baru dan memperluas pasar sasarannya, Sehingga setelah perusahaan menciptakan produk-produk baru jika dilihat dari daur ulang produknya perusahaan berada pada tahap kematangan.

6. Strategi Harga yang dilakukan oleh Intel Corporation adalah memusatkan perhatiannya pada kondisi eksternal (tindakan pesaing dan peluang untuk memperoleh keunggulan bersaing) dan internal.

Saran

1. Bagi Perusahaan-perusahaan microprocessor, yaitu untuk lebih memperhatikan kualitas, harga dari produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar.

2. Bagi Intel Corporation, yaitu jika akan membuat suatu produk baru harus mempelajari terlebih dahulu market dan segmen yang menjadi sasaran, sehingga saat produk dipasarkan, produk tersebut dapat respon yang baik di pasaran. Dan lebih memperhatikan pada kebutuhan dan keinginan konsumen, serta menyusun strategi awal yang baik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.

DAFTAR PUSTAKA Cravens, David W., (2003),

Strategic Marketing, Mc GrawHill.

David, R. Fred., (2000), Concepts

in Strategic Management, 8th edition, Prentice Hall College.

Kotler & Armstrong, (2001),

Principle of Marketing, New Jersey, Prentice Hall Inc.

Kotler, Philip, (2003), Marketing

Management 11th edition, New Jersey, Simon & Schuster Company

ISSN 1411-0776

Page 34: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

J. Paul Peter & Jerry C. Olsen (1996) Consumer Behavior and Marketing Strategy, Richard-Irwin USA.

Hooley, Graham, Saunders, John

dan Piercy, Niegel, (2004), Marketing Strategy and Competitive Positioning, Third Edition, Prentice Hall.

Sumber Majalah : Cliff Edwards, (2004, Maret),

Ambisi Intel, Business Week, No 04, Hal 44.

Bruce Einhorn, (2003, Oktober),

Mendaki Tangga Teknologi Dunia, Business Week, No 18, Hal 16.

Manjeet Kripalani dan Pete

Engardio, (2003, Desember), Kebangkitan India , Business Week, No 26-28, Hal 46

ISSN 1411-0776

Page 35: Strategi Pemasaran Intel Di Indonesia

JURNAL DIKTA EKONOMI Vol 3 No. 2 Agustus 2006

ISSN 1411-0776