92
STRATEGI PELAYANAN HAJI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TERHADAP JAMAAH HAJI TAHUN 2009 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I ) Oleh : IWAN NIM : 106053002004 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010 M

STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

  • Upload
    ledien

  • View
    230

  • Download
    5

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

STRATEGI PELAYANAN HAJI KANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TERHADAP JAMAAH

HAJI TAHUN 2009

Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )

Oleh :

IWAN NIM : 106053002004

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 2: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

STRATEGI PELAYANAN HAJI KANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TERHADAP JAMAAH

HAJI TAHUN 2009

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )

Di Susun Oleh :

IWAN Nim : 106053002004

Pembimbing

Dra. Hj. Jundah Sulaiman MA NIP. 196200303 199203 2 001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H / 2010 M

Page 3: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2010

Iwan

106053002004

Page 4: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

ABSTRAK

Iwan STRATEGI PELAYANAN HAJI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA

JAKARTA BARAT TERHADAP JAMAAH HAJI TAHUN 2009.

Begitu besarnya peran pemerintah khususnya Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dalam Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah, berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat yang ingin menunaikan rukun Islam yang kelima. Pelayanan Administrasi, Dokumentasi, Transfortasi, Konsumsi, Kesehatan dan Manasik agar penyelenggaraan ibadah haji dapat dilakukan berdasarkan asas Keadilan, Profesionalitas dan Akuntabilitas dengan Prinsip Nirlaba. Yang didasari pada UU No. 13 Tahun 2008.

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat adalah sebuah lembaga instansi Pemerintah dimana terdapat Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun 1951 yang menetapkan adanya Kantor Penerangan Agama Propinsi beserta tempat dan kedudukannya. Dan tiap-tiap Kantor Agama Propinsi memiliki Kantor Kementerian Agama di tingkat Kabupaten agar mempermudah kinerja dalam melayani masyarakat hingga lapisan yang paling bawah.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan kualitatif, yang menghasilkan data deskriptif dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Dari hasil penelitian penulis, teryata Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat memberikan pelayanan kepada jamaah haji, agar dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menunaikan ibadah haji, karena pergi haji tidak hanya melibatkan satu pihak akan tetapi melibatkan berbagai pihak yang terkait dan hubungan luar negeri yang memerlukan persyaratan-persyarat yang harus dilengkapi.

Sedangkan dalam Strategi Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat bekerja sama dengan lembaga-lembaga terkait seperti KBIH, KUA, BANK, dan lain-lain. Dan berupaya untuk memberikan informasi baik melalui via telephon, tatap muka (jamaah dengan petugas) serta pembinaan Pasca Haji.

Dengan demikian walaupun pelayanan haji tahun 2009 masih ada kekurangan dan masalah tapi masih bisa diatasi oleh karyawan/ karyawati Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Sehingga mereka dapat melayani jamaah yang terdaftar pada tahun 2009 sebanyak 1019 orang yang ingin menunaikan ibadah haji ke tanah suci.

i

Page 5: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

KATA PENGANTAR

ن الرحيـمبســم الله الرحمـ

Ungkaian kata yang harus kita ucapkan adalah rasa syukur kita kepada

sang Illahi rabbi, atas Taufiq dan Hidayah yang senantiasa mewarnai setiap

langkah dan niat tulus kita, sehingga mesti melewati perjalanan yang teramat

panjang dan bertubi-tubi, mesti rintangan, cobaan yang selalu melanda tapi

dengan tekat dan niat Lillahi Ta’ala. Alhamdullah penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik dengan judul “STRATEGI PELAYANAN HAJI

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT

TERHADAP JAMAAH HAJI TAHUN 2009”

Lantunan sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Seorang manusia yang dengan ikhlas mengemban amanah

Allah pemilik kesempurnaan, dan pada akhirnya risalah itu sampai kepada kita

semua selaku ummatnya.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah dengan sabar membantu dan

membimbing terwujudnya skripsi ini. Dengan penuh hormat dan ketulusan,

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Komaruddin Hidayat MA, selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Arief Subhan MA, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ii

Page 6: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

3. Drs. Hasanuddin Ibnu Hibban MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah

(MD)

4. Drs. Cecep Catrawijaya MA, selaku Sekretaris Jurusan Mamajemen Dakwah

(MD) yang telah banyak membantu dan memberikan informasinya dikala

penulis berkonsultasi.

5. Dra. Hj. Jundah Sulaiman MA, selaku Pembimbing skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis supaya menghasilkan skripsi yang

baik dan benar, beliau juga selalu memberikan ruang kebebasan yang sungguh

leluasa kepada penulis untuk menentukan berbagai proporsi, kategori dan

interpretasi pada skripsi ini.

6. Seluruh Tim Penguji Sidang Munaqossah baik Ketua Sidang, Pengguji I/II,

Sekretaris, serta Pembimbing.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, dan yang tidak

lupa juga Dr. Suparto. S.Ag. M.Ed. MA, dan juga staf akademik beliau yang

telah memberikan ilmunya dengan tulus, semoga bermanfaat di dunia dan

akhirat kelak nanti khususnya bagi penulis dan umumnya bagi seluruh

mahasiswa Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

8. Seluruh Staf petugas Perpustakaan baik Perpustakaan Umum maupun

Perpustakaan Dakwah dan Komunikasi

9. Drs. H. Madroji, SH, S.Ag selaku Ketua Peny. Haji dan Umrah Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat yang telah banyak membantu penulis

dan meminjamkan serta memberikan beberapa buku, dan bersedia

diwawancarai guna melakukan skripsi ini.

iii

Page 7: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

10. Bapak. Endang S. pd.I, selaku Analis Kepegawaian dan segenap TU Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat yang telah memberikan informasi-

informasinya kepada peneliti.

11. Ayahanda Nasir Sainin Bin Sinin dan Ibunda Apsah Binti H. Said, yang telah

mendidik dan memberikan kasih sayang dan perhatian yang tulus, baik moril

maupun materil serta kekuatan do’a yang selalu mengiringi demi kebahagian

dan kesuksesan penulis, “Kerido’an Allah berada dikerido’an orang tua dan

kemungkaran Allah berada dikemungkarang orang tua” sehingga penulis

mengambil judul ini untuk mengetahui informasi-informasi tantang haji dan

ingin membantu kedua orang tua peneliti yang inggin berangkat haji (ketanah

suci) pada tahun 2010 ini.

12. Kepada keluarga besar Nasir Sainin Bin Sinin dan Ibu Apsah Binti H. Said,

sehingga memiliki keluarga yang harmonis, insya allah. Di antaranya:

Fajriah_ Nadi Hasan_ Nadiah_ Iwan_ Nur’aini. Muda-mudahan Allah selalu

memberikan rahmat kepada keluarga kami. Amin ya Rabbal Alamin

13. Serta tak lupa pula rekan-rekan seperjuangan fisabilillah Manajemen Dakwah

2006 yang tak mungkin penulis sebutkan namanya satu persatu terima kasih

atas bantuan dan kebersamaannya yang indah semasa kuliah hingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Raih masa depan dengan Good Luck For You

All

Penulis berharap dan berdo’a, semoga seluruh pengorbanan yang di

berikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini akan mendapatkan

iv

Page 8: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

balasan yang setimpal disisi-nya. Jazakumullah Khairan Katsiran Wa’asa an

Yahdiyakum Illa Husni Sabilih

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Jakarta. 10 Juni 2010

DAFTAR ISI

v

Page 9: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

ABSTRAK ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................ 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 5

D. Metode Penelitian ...................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 12

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Strategi ......................................................................... 14

1. Pengertian Strategi ............................................................... 14

2. Proses Strategi ..................................................................... 18

3. Faktor- faktor Strategi ......................................................... 22

B. Konsep Pelayanan …………………………………………… 23

1. Pengertian Pelayanan ........................................................... . 25

a. Service Triagle .............................................................. 26

b. Total Quality Service .................................................... 27

2. Manajemen Pelayanan ......................................................... 28

3. Strategi Pelayanan Haji ....................................................... 30

a. Pengertian Strategi Pelayanan ………………………….. 30

vi

Page 10: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

b. Implementasi …………………………………………… 31

c. Evaluasi …………………………………………………. 33

C. Konsep Jamaah Haji …………………………………………... 36

1. Pengertian Haji .................................................................... 36

2. Biaya Penyelenggaraan Haji ................................................ 38

3. Pengelompokan Jamaah Haji ............................................... 39

4. Perbekalan Calon Jamaah Haji ............................................ 40

BAB III GAMBARAN UMUM PENYELENGGARAAN URUSAN

HAJI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA

JAKARTA BARAT

A. Sejarah Kantor K Kementerian Agama Kota Jak-Bar .............. 41

B. Visi- Misi Kantor Kementerian Agama Kota Jak-Bar .............. 44

C. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat ............................................................................. 45

D. Struktur Organisasi Dan Struktur Kerja Kantor Kementerian

Agama Kota Jak-Bar ................................................................ 48

BAB IV STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TERHADAP

JAMAAH HAJI TAHUN 2009

A. Penyelenggaraan Ibadah Haji Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat Tahun 2009 ................................................ 54

B. Pelayanan Haji .......................................................................... 54

1. Administrasi ........................................................................ 54

vii

Page 11: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

viii

2. Dokumentasi ....................................................................... 57

3. Transportasi ........................................................................ 63

4. Akomodasi........................................................................... .. 65

5. Konsumsi ............................................................................ 65

6. Kesehatan ............................................................................ 67

7. Manasik .............................................................................. 69

C. Analisis ..................................................................................... 72

1. Strategi ……………………………………………………. 72

2. Hasil ……………………………………………………… 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................... 77

B. Saran-saran ............................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….... 78

LAMPIRAN

Page 12: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah haji merupakan Rukun Islam yang kelima, kepada kaum

Muslim, Allah SWT menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji mabrur,

tidak berlebihan jika dengan menunaikan ibadah haji, seseorang muslim

merasa telah menyempurnakan Agamanya. Dalam konteks masyarakat

muslim Indonesia, gelar haji secara sosiologis juga merupakan status sosial.

Para penyandangnya tidak hanya di pandang sebagai alim, yaitu seseorang

yang memiliki kemampuan dalam bidang ilmu Agama. Oleh karena itu,

sebagaimana telah disebutkan dalam sebuah penelitian, gelar haji sering kali

muncul sebagai modal Agama (reliqius capital) yang memiliki kekuatan dan

legitimasi dalam arena pertarungan dilingkungan komunitas, baik diwilayah

perdesaan maupun perkotaan, dan dijadikan sebagai alat strategis dalam upaya

memperoleh pengakuan sosial.1

Haji pada hakekatnya merupakan aktifitas Suci yang pelaksanaannya

diwajibkan oleh Allah kepada seluruh Ummat Islam yang telah mencapai

(istitho’ah) mampu, disebut aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan

adalah Ibadah. Haji juga disebut sebagai Ibadah puncak yang melambangkan

ketaatan serta penyerahan diri secara total kepada Allah baik secara fisik-

material maupun spiritual.2

1 Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji (Jakarta : FDK Fress, 2008), hal.1 2 Ali Syari’ati, Haji (Bandung: Penerbit Pustaka, 2000 m), hal. 1

1

Page 13: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

2

Sebagaiman Allah berfirman di dalam Al-Qur’an, sebagai berikut:

)97: المائدة (للناس قياما الحرام البيت الكعبة اهللا جعل

Artinya:”Allah telah menjadikan ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia”. (QS. Al-Maidah : 97).3

Ibadah haji adalah ibadah fisik yang memerlukan baik kesehatan

maupun ketahanan stamina agar kekuatan mentalis, kekuatan tersebut

diperlukan dalam seluruh prosesi ibadah haji semenjak dari Tanah Air,

menuju Arab Saudi, berada di Arab Saudi maupun kembali ke Tanah Air,

dalam pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan oleh ummat Islam dari seluruh

dunia setiap tahunnya mengandung makna dan nilai-nilai moral yang tinggi

yang diperlukan dalam rangka membangun sumber daya manusia yang ideal

dan unggul. Hal ini tergantung kepada orang yang melaksanakannya dan

manusia yang mampu menangkap makna yang subtansial dan seluruh

rangkaian ibadah haji dari mulai mengenakan pakaian ihram, wukuf, melontar

jumroh, tahalul, thowaf, sa’i, dan lain sebagainya. Terdapat tiga aspek yang

mempengaruhi keberhasilan operasional haji sehingga pembinaan, pelayanan

dan perlindungan berlangsung lancar dan sukses. Pertama legalitas, UU No.13

Tahun 2008. Kedua adalah menyangkut fasilitas yang ada baik 10 asrama haji

embarkasi yang ada serta kesiapan Kementerian Agama dan Departemen

Kesehatan dalam penyiapan atau penyediaan fasilitas pendukung maupun

fasilitas lainnya di Arab Saudi. Dalam UU No. 13 Tahun 2008 tentang

3 Departemen Agama RI, Hikmah Ibadah Haji (Jakarta: Bimbingan Masyarakat Islam dan

Penyelenggaraan Ibadah Haji, 2003)

Page 14: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

3

penyelenggaraan ibadah haji diisyaratkan tiga hal yang harus diupayakan

secara konsisten dan terus-menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini Kantor

Kementerian agama sebagai Leading sector penyelenggaraan ibadah haji

yaitu:

1. Pembinaan yang mencakup bimbingan, penyuluhan dan penerangan

2. Pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, tranfortasi, akomodasi

dan lain-lainnya

3. Perlindungan yang meliputi Keselamatan, Keamanan serta Asuransi

perlindungan dari pihak lain yang merugikan jamaah.4

Adapun ciri-ciri pelayanan yang baik agar dapat dilakukan untuk

memberikan kepuasan bagi jamaah, memberikan sumber daya manusia yang

profesional, sarana dan prasarana yang baik, serta bertangungjawab kepada

setiap jamaah dari awal hingga selesai pemberangkatan, dan mampu melayani

secara cepat dan tepat, mampu berkomunikasi dengan baik, memberikan

jaminan kerahasian setiap transaksi, memiliki pengetahuan umum lainnya,

mampu memberikan kepercayaan kepada jamaah haji.5 Oleh karena, sebagai

instansi pemerintah khususnya Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat, yang mempunyai tugas pokok untuk memberikan pelayanan yang

terbaik bagi tamu-tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah haji. Baik

mereka yang ada di Tanah Air, maupun di Tanah Suci serta sekembalinya dari

Tanah Suci. Pelayanan yang baik adalah berupaya untuk menyediakan

fasilitas, keamanan dan kenyamanan yang diperlukan oleh setiap warga

4 Kamil, Media Indonesia, Edisi Selasa, 9 Juli 2002 5 Kasmir, Etika Costamer Service, h. 9

Page 15: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

4

Negara seperti, administrasi, dokumentasi, transportasi, akomodasi, kesehatan,

konsumsi, dan manasik haji. Kantor Kementertian Agama Kota Jakarta Barat

merupakan instansi yang dinaungi oleh Menteri Agama RI, yang dimana

Kantor Kementertian Agama Kota Jakarta Barat berupaya untuk memberikan

pelayanan bagi masyarakat setempat yang ingin berangkat ke Tanah Suci.

Selain itu, bimbingan yang diberikan oleh KUA dan KBIH sangat

memberikan pengaruh bagi kesempurnaan peyelenggaraan ibadah haji yang

dinaunggi oleh Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat. Mengingat

penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas Nasional dan menyangkut

martabat nama baik Bangsa, kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan

ibadah haji merupakan tanggungjawab pemerintah, keikutsertaan dalam

penyelenggaraan ibadah haji merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

system dan manajemen penyelenggaraan ibadah haji.

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat merupakan suatu

instansi pemerintah yang berusaha keras untuk memberikan pelayanan terbaik

untuk jamaah haji, sekarang Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

telah menyediakan ruang Studio foto untuk jamaah haji yang belum

mengetahui ukuran past foto yang harus dibawa saat pendaftaran. Untuk itu

penulis akan mengkaji tentang: "Strategi Pelayanan Haji Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji Tahun

2009 ''

Page 16: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

5

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Agar dalam pembahasan skripsi ini lebih terarah, maka penulis

membatasi masalah yang akan dibahas pada tataran pelaksanaan Strategi

Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Terhadap

Haji Tahun 2009

2. Rumusan Masalah

Sedangkan masalah pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini

adalah mengenai :

a. Strategi Apa yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat dalam melakukan Pelayanan haji tahun 2009

b. Pelayanan apa yang diberikan oleh Kantor Kementerian Agama Kota

Jak-Bar terhadap jamaah haji tahun 2009

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran yang

jelas mengenai pendaftaran, pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang

diberikan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dalam

pelaksanaan Ibadah Haji serta Analisis dalam melaksanakan pelayanan

ibadah haji tahun 2009. Maka tujuan penelitian ini adalah:

Page 17: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

6

a. Mengetahui Strategi Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Kota

Jak-Bar tahun 2009

b. Mengetahui pelayanan apa yang diberikan oleh Kantor Kementerian

Agama Kota Jak-Bar Terhadap Jamaah Haji Tahun 2009

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan menjadi referensi,

wawasan dan pengalaman mengenai Strategi Pelayanan Haji Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji Tahun

2009.

b. Manfaat Praktis

1) Sebagai bahan masukan bagi pihak Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat dalam memberikan pelayanan terhadap jamah

haji Tahun 2009

2) Agar memberikan motivasi bagi para karyawan/ karyawati

khususnya. Penyelenggaraan Haji dan Umrah agar lebih bersikap

baik, ramah, santun dalam memberikan pelayanan terhadap jamaah

haji

3) Sebagai rujukan bagi Kantor Kementerian Agama Kota lain yang

ada disekitar DKI Jakarta dan umumnya Kandepag luar DKI

Page 18: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

7

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu

dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data desrikrif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang di amanati.

Untuk memahami istilah penelitian ini, perlu kiranya dikemukakan teori

menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan “ Metode Kualitatif ialah

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamanati.

Pendekatan ini diarahkan pada latar individu tersebut secara (holistic)

utuh.6 Dalam hal ini penulis memilih metode kualitatif ini, agar dapat

memperoleh data yang lengkap dan akurat.

2. Subjek dan Objek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah Kantor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat yang terdapat sekelompok orang yang dapat

memberikan informasi refresentatif, mereka terdiri dari, Kasi haji dan staff

jajarannya serta jamaah haji tahun 2009 yang telah dibantu oleh Kantor

Kementerian Agama Kota Jak-Bar melalui pelayanan haji yang diberikan.

Sedangkan yang menjadi Objek penelitian skripsi ini adalah Strategi

Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Jakarta Barat Terhadap

Jamaah Haji Tahun 2009.

6 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2000), Cet.II, h. 3

Page 19: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

8

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di KANTOR KEMENTERIA

AGAMA KOTA JAKARTA BARAT. Jl. Perdana No.10 Wijaya Kusuma

Telp. (021) 5663501. Waktu penelitian dimulai pada bulan Februari dan

berakhir pada bulan Maret 2010.

4. Tehnik Pengumpulan Data

Dalam tehnik pencatatan yang digunakan adalah dengan cara

merekam menggunakan tape recorder lalu mencatat kembali hasil

wawancara sesuai apa adanya, dan Field Risearch (Penelitian Lapangan),

penulis mengadakan jenis penelitian dengan datang langsung ke lapangan

(objek) penelitian di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

sedangkan data yang diperoleh dari metode ini merupakan data (Primer)

penelitian diantaranya:

a. Observasi

Observasi adalah usaha memperoleh dan mengumpulkan data

dengan melakukan pengamatan terhadap suatu kegiatan secara akurat

serta mencatat fenomen yang muncul dan mempertimbangkan

hubungan antara aspek dalam fenomena tersebut.7

b. Wawancara

Wawancara (interview) ialah Tanya jawab lisan antara penulis

dengan Kasi Haji, Staff Jajarannya, serta jamaah haji tahun 2009

secara langsung.8 Penulis menggunakan teknik interview bebas

7 Masri Sigarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, h. 3 8 Usman, Metodologi Penelitian Sosial, h. 57

Page 20: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

9

terpimpin, yaitu penulis menggunakan beberapa pertanyaan kepada

responden yang telah penulis persiapkan, lalu dijawab oleh pemberi

data (Responden) dengan bebas dan terbuka.

c. Dokumentasi

Dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen.9 penulis mengunakan data-data dan sunber-

sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.

Sedangkan data-data ini, penulis peroleh dari buku-buku, profile,

company, arsip-arsip, maupun diktat-diktat pelayanan haji Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dan lain sebagainya yang

dapat mendukung serta berkaitan dengan masalah penelitian.

Selanjutnya dengan menggunakan data-data tersebut, penulis berusaha

untuk memaparkan kerangka awal mengenai objek studi yang ditulis

memahami seksama, kemudian memberikan interpretasi sesuai

kecenderungan dan Freme Of Thingking. Dalam teknik penulisan

skripsi ini, penulis berpedokan pada buku” pedoman skripsi, tesis, dan

disertasi ” yang ditertibkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press

Tahun 2007

5. Analisa Data

Dalam menganalisa data penulis mengunakan metode deskriptif,

metode deskriptif adalah langkah-langkah dalam melakukan representasi

objektif tentang gejala-gejal yang terdapat dalam maslah yang diselidiki,

9 Usman, Metodologi Penelitian Sosial, h. 73

Page 21: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

10

dengan kata lain, metode ini tidak terbatas sampai pada pengumpulan data.

Tetapi meliputi juga analisis dan interpretasi tentang arti data itu.10

6. Teknik Penulisan

Dalam penulisan ini, penulis berpedoman pada buku. Pedoman

penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi), yang disusun oleh tim

penulis UIN JAKARTA dan di terbitkan oleh CEQDA UIN Jakarta pada

tahun 2007.

E. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak pendapat yang harus

diperhatikan dan menjadi perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis

mengadakan suatu kajian kepustakaan, akhirnya penulis menemukan beberapa

skripsi yang membahas tentang ibadah haji tapi ada suatu skripsi yang hampir

sama dengan skripsi yang akan penulis teliti, judul- judul skripsi tersebut

adalah:

1. Nita Megahayanti “ Sistem Pelayanan Haji dan Umrah PT. Altular Wisata

Mulia Jakarta” Pembahasan yang ada pada skripsinya adalah mengenai

upaya PT. Altular Wisata Mulia Jakarta dalam pelayanan haji. Serta faktor

pendukung dan penghambat dalam pelayanan ibadah haji.

2. Feri Rahamawati “ Strategi Harga Lazuardi For Umrah And Hajj Jakarta

Timur Dalam Meningkatkan Jumlah Jamaah Haji Dan Umrah.‘’ Skripsi

mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah 2009 yang berisi tentang. strategi

10 Soejono dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,

(Jakarta : Rineka Cipta, 2005), h. 24

Page 22: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

11

harga lazuardi for umrah and hajj jakarta timur dalam meningkatkan

jumlah jamaah haji dan umrah. Dalam meningkatkan harga bagi calon

jamah haji dan umrah, agar strategi yang dimiliki mampu menjadikan

segmen pasar agar tertarik kepadanya.

3. Hj. Nurahyani “ Pelayanan Haji Dan Umrah PT. Nurul Amanah Sirindo

Jakarta Terhadap Jamaah.‘’ Skripsi mahasiswa jurusan Manajemen

Dakwah tahun 2006 berisi tentang, pelayanan haji dan umrah PT. Nurul

amanah sirindo jakarta terhadap jamaah. Dalam memberikan pembinaan,

pelayanan dan perlindungan pelaksanaan ibadah haji dan umrah pada

jamaah, serta factor pendukung dan penghambat pelayanan haji.

Demikian tinjauan pustaka ini penulis lakukan dimana perbedaan

bahasan atau materi antara apa yang akan penulis teliti dengan skripsi-skripsi

terdahulu terlihat pada objek penelitiannya bahwa pada penelitian terdahulu

hanya menjelaskan Sistem Pelayanan Haji Dan Umrah, Strategi Harga

Lazuardi For Umrah And Hajj, Pelayanan Haji Dan Umrah PT. Nurul Amanah

Sirindo. Sedangkan penulis memberi judul skripsi ini dengan judul “ Strategi

Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Terhadap

Jamaah Haji Tahun 2009, dimana penulis memaparkan tentang Strategi apa

yang dilakukan dan pelayanan apa saja yang diberikan kepada jamaah haji.

Sedangkan penulis memaparkan tentang Strategi Pelayanan Haji

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji Tahun

2009, demikian tinjauan yang penulis amati. Disini penulis menambahkan

Page 23: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

12

dengan judul “Strategi Pelayanan Haji Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji Tahun 2009”.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penulisan skripsi ini, maka penulis membuat

sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab, dengan susunam sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini menguraikan Latar Belakang Masalah, Perumusan

Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian,

dan Sistematika Penulisan

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Terdiri dari beberapa hal diantaranya pengertian Strategi,

Pengertian Pelayanan, Service Triagle, Total Quality Service,

Manajemen Pelayanan dan Ciri-ciri Pelayanan yang Baik Serta

Pengertian Jamaah Haji

BAB III: GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA

KOTA JAKARTA BARAT

Terdiri dari gambaran umum Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat yang terdiri dari: Sejarah Berdirinya, Visi dan Misi,

Tugas Pokok dan Fungsi, Struktur Organisasi dan Struktur Kerja

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dalam membantu

pelayanan ibadah haji tahun 2009

Page 24: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

13

BAB IV: ANALISA STRATEGI PELAYANAN HAJI KANTOR

KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT

TERHADAP JAMAAH HAJI TAHUN 2009

Terdiri dari: Pelayanan ibadah haji Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat terhadap jamaah haji tahun 2009, baik dari segi

administrasi, dokumentasi, transportasi, akomodasi, kesehatan,

konsumsi, manasik. Serta strategi pelayanan apa yang dilakukan

oleh Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat terhadap

jamaah haji tahun 2009. Dan yang terakhir analisis penulisan

dalam meneliti berbagai kegiatan di Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat khusnya Penyelenggaraan Haji dan Umrah .

BAB V: PENUTUP

Sebagai akhir dari karya ilmiyah yang diteliti yaitu berisi tentang

Kesimpulan-Kesimpulan dan Saran-saran serta Lampiran-lampiran

yang diperlukan dalam penelitian skripsi ini.

Page 25: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Strategi

1. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti “seni

berperang” Suatu strategi memiliki dasar-dasar atau skema untuk

mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat

untuk mencapai tujuan. Kata strategi berasal dari Yunani, yaitu stratogos,

yang berarti memimpin. Dalam konteks awalnya, strategi diartikan sebagai

negeralship atau suatu yang dilakukan oleh para jendral dalam membuat

rencana untuk menaklukan musuh dan memenangkan peperangan.1 dari

Awalnya, istilah ini lebih banyak dikenal dalam dunia militer. Strategi

berarti sesuatu yang dikerjakan oleh para jendral, strategi dalam

peperangan adalah pengaturan cara untuk memenangangkan peperangan.

Di samping itu sacara lebih bebas perkataan “Strategi sebagai teknik dan

taktik dapat diartikan juga sebagai “ kiat ’’seorang komandan untuk

memenangkan peperangan yang menjadi tujuan utamanya”. Kondisi itu

menunjukan bahwa selain strategi, teryata terdapat unsur tujuan

memenangkan perang yang sangat penting pengaruh dan peranannya

dalam memilih dan mengarahkan strategi peperangan, sehingga disebut

1 Setiawan Hari Purwono dan Zalkiflimsnsyah. Manajemen Strategi Sebuah Konsep

Pengantar. (Jakarta : LembagaPenerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001), h. 20

14

Page 26: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

15

sebagai “Tujuan Startegik”.2 Oleh karena itu pengertian yang paling

umum dan tua tentang istilah strategi selalu dikaitkan dengan pekerjaan

para jendral dalam peperangan. Hal ini terlihat dari apa yang dimuat dalam

oxford pocket dictionary strategi adalah seni perang, khususnya

perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju posisi yang

layak, rencana tindakan atau kebijakan dalam bisnis atau politik dan

sebagainya.

Sedangkan dari segi terminologi penulis lebih banyak menguraikan

pengertian strategi menurut sebagian orang yang didefinisikan sebagai

berikut, di antaranya:

a. Stainer dan Minner dalam bukunya Manajemen Strategic

mengatakan bahwa strategi adalah penempatan misi perusahaan,

penetapan sasaran organisasi dalam mengingat kekuatan external

maupun internal, perumusan kebijakan dan strategi tertentu untuk

mencapai sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat,

sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.3

b. Chandler yang dikutip oleh supriono dalam bukunya yang berjudul

Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis mengatakan bahwa strategi

adalah penentuan dasar goal jangka panjang dan tujuan perusahaan

serta pemakaian cara-cara dan alokasi sumner-sumber yang diperlukan

untuk mencapai tujuan.4

2 H. Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit, (Yogyakarta: Gajah

Mada University Press, 2000), h. 147 3 George Steiner dan Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta : Erlangga), h. 20 4 Supriono, Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, (Yogyakarta : BPFE, 1985), h. 8

Page 27: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

16

c. Fuad Amsyari dalam bukunya yang berjudul Strategi Perjuangan

Umat Islam Indonesia mengatakan bahwa : strategi dan taktik adalah

metode untuk memenangkan suatu persaingan. Persaingan ini

berbentuk suatu percampuran fisik untuk merebut suatu wilayah

dengan memakai senjata tajam dan tenaga manusia sedangkan dalam

bidang militer dan taktik adalah suatu cara atau tehnik memenangkan

suatu persaingan antara kelompok-kelompok yang berbeda orientasi

hidupnya. 5

d. Onong Uchjana dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi

Teori dan Praktek, mengatakan bahwa strategi pada hakikatnya adalah

perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.6

e. Sondang Siagian dalam bukunya yang berjudul Analisis Serta

Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi, menyatakan bahwa

strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan

tenaga yang tersedia, sesuai dengan tuntunan perubahan lingkungan.7

Dari beberapa pengertian di atas, dan menurut penulis, strategi

hakikatnya perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan, pada

dasarnya perencanaan dan manajemen harus didasari dengan strategi agar

perencanaan dan manajemen yang kita lakukan serta rencanakan memiliki nilai

yang berbeda agar dapat meraih tujuan yang kita harapkan.

5 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung : Mizan, 1990),

h. 4 6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung : PT. Remaja

Rosda Karya, 1999), h. 3 7 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi,

(Jakarta : PT. Gunung Agung , 1986), Cet. K-2, h. 17

Page 28: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

17

Dan dari beberapa definisi diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan

tentang strategi yaitu :

1. Strategi merupakan dasar kunci utama untuk mencapai tujuan yang kita

harapkan bersama.

2. Dalam perencanaan tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang di

pertimbangkan dan harus dipilih

3. Strategi merupakan satu-kesatuan rencana yang terpadu yang diperlukan

untuk mencapai tujuan yang diinginkan

4. Strategi yang di pilih harus di implementasikan oleh organisasi dan

akhirnya harus di evaluasi terhadap strategi tersebut.

Dalam Buku H. Hadari Nawawi manajemen strategi organisasi non

profit mengatakan: “Manajemen Strategi adalah perencanaan berskala besar

(disebut perencanaan strategik) yang berorintasi pada jangkauan masa depan

yang jauh (disebut VISA), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen

puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan

organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha

menghasilkan sesuatu (perencanan operasional untuk menghasilkan barang/

jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimaliasi

pencapaian tujuan (disebut tujuan strategi) dan berbagai sasaran (Tujuan

Operasional) organisasi.8

Strategi juga dapat dibedakan dari dua aspek yakni bentuk dan isi

strategi. Dari segi bentuk memperlihatkan strategi sebagai suatu rencana, maka

8 H. Hadari Nawawi, Manajemen Strategik Organisasi Non Profit, h. 149

Page 29: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

18

strategi dirumuskan sebelum kegiatan dilaksanakan dan berfungsi sebagai

pedoman dalam pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang akan dilaksanakan.

Dari aspek isi. Strategi merupakan sasaran perusahaan dan program

untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan dalam periode tertentu. Sasaran

dalam program tersebut dirumuskan berdasarkan asumsi-asumsi mengenai

situasi saat ini dan hasil prediksi tentang masa depan perusahaan. Berdasarkan

krakteristik di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah proses rencana

yang bersifat menyeluruh dan terintegrasi berisikan sasaran dan program

jangka panjang yang dirumuskan berdasarkan keunggulan dan kelemahan

perusahaan guna menghadapi peluang dan ancaman dari luar.

Karena strategi adalah sebagai suatu alat untuk mencapai suatu tujuan

perusahaan, strategi memiliki beberapa sifat9

a. Menyatu (unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam

perusahaan

b. Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencakup seluruh aspek dalam

perusahaan

c. Integral (Integrated), yaitu strategi akan cocok/ sesuai dari seluruh

tingkatan.

2. Proses Strategi

Seperti yang dikatakan oleh Joel Ross dan Michael bahwa sebuah

organisasi tanpa adanya strategi umpama kapal tanpa adanya pengemudi,

9 Agustinus Sri Wahyuni, Manajemen Strategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik,

(Jakarta: Binarupa Aksara, 1996), Cet. Ke-I, h. 16

Page 30: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

19

bergerak terputus dalam lingkaran. Organisasi yang dimiliki seperti

pengembara, tanpa adanya tujuan tertentu.10

Adapun proses strategi terdiri dari tiga tahapan: Perumusan Masalah,

Implementasi Strategi dan Evaluasi Strategi.

a. Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk didalamnya adalah

pengembangan tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan suatu objektivitas, menghasilkan strategi alternatif memilih

strategi untuk dilaksanakan.11 Dalam perumusan strategi juga ditentukan

suatu sikap untuk memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan

suatu keputusan dalam suatu proses kegiatan.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipandukan menjadi

kerangka kerja diantaranya:

1) Tahap Input (Masukan)

Dalam tahap ini proses yang dilakukan adalah meringkas

informasi sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan untuk

merumuskan strategi.

2) Tahap Pencocokan

Proses yang dilakukan adalah memfokuskan pada penghasilan

strategi alternatif yang layak dengan mengadukan faktor-faktor

eksternal dan internal.12

10 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3 11 Ibid, h. 15 12 Ibid, h. 183

Page 31: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

20

3) Tahap Keputusan

Menggunakan satu macam teknik, di peroleh dari input sasaran

dalam mengevaluasi strategi alternatif yang telah diidentifikasikan

dalam tahap ke- 2.13

Perumusan strategi haruslah selalu melihat ke arah depan dengan

tujuan, artinya peran perencanaan amatlah penting dan mempunyai andil

yang besar baik bersifat internal maupun eksternal.

b. Implementasi Strategi

Implementasi srtategi termasuk pengembangan budaya dalam

mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif,

mengubah arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan

memanfaatkan system informasi yang masuk.14

Implementasi strategi sering pula disebut sebagai tindakan dalam

strategi karena implementasi berarti memobilisasi untuk mengubah

strategi yang dirumuskan menjadi tindakan. Menetapkan tujuan,

melengkapi kebijakan, mengalokasikan sumber daya dan mengembangkan

budaya yang mendukung, strategi merupakan usaha yang dilakukan dalam

mengimplementasikan strategi. Implementasi yang sukses memerlukan

dukungan yang di siplin, motifasi dan kerja keras.

13 Ibid, h. 198 14 Ibid, h. 5

Page 32: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

21

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dalam strategi ialah evaluasi strategi. Ada tiga macam

aktivitas mendasar untuk mengevaluasi strategi adalah:

1) Meninjau faktor-faktor ekternal dan internal yang menjadi dasar

strategi. Adapun faktor perubahan eksternal seperti tindakan yang

dilakukan. Perubahan yang ada akan menjadi suatu hambatan dalam

mencapai tujuan begitu pula dengan faktor internal yang diantaranya

strategi yang tidak efektif atau aktifitas implementasi yang buruk dapat

berakibat buruk pula bagi hasil yang akan dicapai.

2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan). Menyelidiki penyimpangan dari rencana, mengevaluasi

prestasi individual dan menyimak kemajuan yang dibuat kearah

penyampaian sasaran yang dinyatakan. Kriteria untuk mengevaluasi

strategi harus dapat diukur dan dibuktikan, kriteria yang meramalkan

hasil lebih penting dari pada kriteria yang mengungkapkan apa yang

telah terjadi.

3) Mengambil tindakan korektif tidak harus berarti bahwa strategi yang

sudah ada akan ditinggalkan atau bahkan strategi harus dirumuskan.

Tindakan korektif diperlukan bila tindakan korektif sesuai dengan

yang dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan, maka

situasilah tindakan korektif diperlukan.15

15 Ibid, h. 104

Page 33: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

22

Tindakan korektif harus menempatkan posisi yang telah baik untuk

lebih mampu memanfaatkan kekuatan internal, menghindari, mengurangi,

dan meringankan ancaman eksternal serta mampu memperbaiki

kelemahan internal. Segala kegiatan korektif harus konsisten secara

internal dan bertanggungjawab secara sosial. Evaluasi strategi diperlukan

kerena keberhasilan hari ini bukan merupakan jaminan keberhasilan di

masa depan. Evaluasi strategi mungkin berupa tindakan yang kompleks

dan peka, karena terlalu banyak penekanan pada evaluasi strategi akan

merugikan suatu hasil yang dicapai.

Evaluasi perlu untuk semua organisasi dari semua kegiatan dengan

mempertanyakan pertanyaan dan asumsi manajerial, harus memicu

tinjauan dari nilai-nilai yang merangsang kreativitas.

3. Faktor - Faktor Strategi

Kesadaran bagi setiap orang baik individu atau kelompok organisasi,

baik organisasi sosial maupun organisasi bisnis tentang tujuan yang hendak

dicapai akan berubah. Suatu usaha untuk mencapai tujuan tersebut dan sebuah

usaha-usaha yang mengerahkan pada penyampaian tujuan disebut strategi.

Suatu strategi harus efektif dan jelas karena ia mengarahkan organisasi

kepada tujuannya untuk itu konsep suatu strategi memperhatikan faktor-faktor

penetapan strategi, diantaranya :

a. Lingkungan

Lingkungan tidak pernah berada pada kondisi tetap dan selalu berubah.

Perubahan yang terjadi berpengaruh sangat luas kepada segala sendi

Page 34: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

23

kehidupan manusia. sebagai individu masyarakat, tidak hanya kepada cara

fikir tetapi juga tingkah laku, kebiasaan, kebutuhan dan pandangan hidup.

b. Lingkungan Organisasi

Lingkungan organisasi yang meliputi segala sumber daya dan kebajikan

organisasi yang ada.

c. Kepemimpinan

S. P Siagan memberikan definisi tentang kepemimpinan yakni “Seorang

pemimpin adalah orang tertinggi dalam mengambil keputusan. Oleh

karena itu setiap pemimpin dalam menilai perkembangan yang ada dalam

lingkungan baik itu eksternal atau internal berbeda.16

B. Konsep Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, pelayanan diartikan

sebagai kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang

atau jasa.17

Pelayanan diartikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang

atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan atau

nasabah.18

Dari beberapa pengertian tentang pelayanan para ahli

mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda satu sama lain. Diantara

16 S. P. Siagan, Manajemen Modern ( Jakarta: Masagung, 1994), cet. Ke-2, h. 9 17 Departemen Pendidikan Nasional, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2002), Edisi ke-3, Cet ke-2, h. 646 18 Kamsir, Etika Customer Service, (Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2005), h. 15

Page 35: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

24

para ahli yang mengemukakan pendapat tentang pelayanan yaitu sebagai

berikut:

a. Menurut Philip Kottler, “Pelayanan dapat diartikan suatu aktifitas yang

bermanfaat yang diberikan oleh satu atau beberapa pihak kepada pihak

lain untuk dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan yang pada

dasarnya bersifat tidak terwujud dan tidak akan menimbulkan

kepemilikan apapun kepada yang menerimanya.19

b. Sedangkan menurut H. N. Casson, mendefinisikan pelayanan sebagai

tindakan-tindakan yang dinyatakan atau dikerjakan untuk

menyenangkan, memberi petunjuk atau memberi keuntungan kepada

pembeli dengan tujuan atau menciptakan goodwill atau nama baik

serta meningkatkan penjualan serta pendapatan.20

c. Menurut AS. Moenir, pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan

melalui aktifitas orang lain yang langsung diterima, atau dapat

dikatakan bahwa pelayanan merupakan tindakan yang dilakukan orang

lain agar masing-masing memperoleh keuntungan yang diharapkan

dan mendapat kepuasan.21

19 Philif Kottler, Marketing Management: Analisis Planning Implementation and Control

Figh Edition New Jersey: (Prentice Hall,1994), h. 446 20 Herbert N. Casson, Petunjuk Praktis Dalam Berusaha, (Surabaya: Usaha Nasional,

1981), h. 93 21 A. S. Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, (Jakarta: Bumi Aksara,

2000), Ct ke-4, h. 17

Page 36: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

25

d. Pelayan menurut Atep Adya Barata adalah “segala usaha penyediaan

fasilitas dalam rangka mewujudkan kepuasan para calon pembeli atau

pelanggan sebelum dan sesudah terjadinya transaksi”.22

Sedangkan definisi pelayanan yang lebih rinci diberikan oleh

Gronroos “pelayanan adalah suatu aktivitasa atau serangkaian aktivitas

yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai

akibat adanya interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain

yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan

untuk memecahkan permasalahan konsumen/ pelanggan. 23

Bahwa dapat dikatakan pelayanan sebagai bantuan dalam kebaikan

yang bermanfaat dan saling menghasilkan satu sama lain atau dapat

dikatakan sebagai manfaat dari hasil karya yang bukan komoditi yang

nyata, artinya hasilnya tidak dapat dilihat secara langsung.

Pengertian dari service of excellence adalah yang berkaitan dengan

jasa pelayanan yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam upaya untuk

memberikan rasa kepuasan, dan membutuhkan kepercayaan terhadap

pihak pelanggannya (konsumen), sehingga mereka merasa dipentingkan

atau diperhatikan dengan baik dan wajar. Memenangkan strategi

persaingan dalam bisnis jasa pelayanan melalui kiat pelayanan prima

tersebut, tidaklah cukup hanya melakukan suatu proses administrasi

dengan cepat, tetapi “bagaimana” memperlakukan para pelanggan yang

sedemikian rupa sehingga memperlihatkan cara kita dapat melayani

22 Atep Adya Barata, Bisnis dan Hukum Perdata Dagang SMK, (Bandung: Armico, 1999), h. 93

23 Ibid, h. 3

Page 37: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

26

dengan sebaik mungkin serta menumbuhkan kesan atau persepsi yang

positif dari pihak para pelanggan (costomer oriented).24 Ada dua Teori

pelayanan berkualitas yang dikemukakan oleh Karl Albert, yaitu Service

Triagle dan Total Quality Service.

a. Service Triagle

Yaitu suatu model interaktif manajemen pelayanan yang

menghubungkan antara perusahaan dengan pelanggan/ jamaah. Model

tersebut terdiri dari 3 elemen, yaitu:

1) Strategi Pelayanan

Adalah strategi untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan/

jamaah dengan kualitas sebaik mungkin sesuai dengan standar oleh

perusahaan atau lembaga pemerintah.

2) Sumber Daya Manusia Yang Memberikan Pelayanan

Orang yang berinteraktif secara langsung maupun tidak

langsung dengan pelanggan/ jamaah harus memberikan pelayanan

secara tulus, responsif, ramah, fokus dan menyadari bahwa kepuasan

dan kenyamanan pelanggan/ jamaah adalah segalanya.

3) Sistem Pelayanan

Adalah dengan prosedur pelayanan kepada pelanggan yang

melibatkan seluruh fasilitas fisik termasuk sumber daya manusia yang

dimiliki oleh perusahaan atau lembaga pemerintah lainnya.

24 Rosady Ruslan, SH, MM, Manajemen Humas & Komunikasi: Konsepsi & Aplikasi,

(Jakarta: Grapindo Persada, 2002), Edisi Revisi, h. 284

Page 38: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

27

b. Tolat Quality Service

Pelayanan mutu adalah kemampuan perusahaan atau lembaga

pemerintah untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada orang yang

berkepentingan dengan pelayanan yaitu: pelanggan, pegawai, dan pemilik.

Dalam Total Quality Manajeman, baik pelanggan internal maupun

pelanggan eksternal merupakan driver. Pelanggan eksternal menentukan

kualitas jasa yang disampaikan kepada mereka (jamaah), sedangkan

pelanggan internal tenaga kerja, proses dan lingkungan yang berhubungan

dengan jasa. 25

Pelayanan mutu terpadu memiliki 4 elemen penting yang saling

terkait:

1) Strategi Formatif

Adalah petunjuk arah dalam memberikan pelayanan berkualitas

kepada pelanggan/ jamaah sehingga perusahaan atau lembaga

pemerintahan dapat mempertahankan.

2) Education, Training and Communication

Adalah tindakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia agar mampu memberikan pelayanan berkualitas, mampu

memahami keinginan dan harapan pelanggan/ jamaah

3) Process Improvement

Adalah desain ulang berkelanjutan untuk menyempurnakan

proses pelayanan kepada pelanggan.

25 Drs. M. N. Nasution, M. Sc., A.P U, Manajemen Mutu Terpadu (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2005), edisi Ke-2, h. 22

Page 39: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

28

4) Assesment Measurement and Feeddback

Adalah penelitian dan pengukuran kinerja yang telah dicapai

oleh karyawan atas pelayanan yang telah diberikan kepada pelanggan/

jamaah.26

2. Manajemen Pelayanan

Agar dapat mengetahui definisi manajemen pelayanan,

sebelumnya harus memahami pengertiannya. Oleh karena itu dibawah ini

akan diuraikan tentang definisi manajemen sebagai berikut. Dalam kamus

manajemen, arti dari istilah manajemen diantaranya adalah: manajemen,

pengurus, kepemimpinan, ketatalaksanaan, ketatapengurusan, pengelolaan

dan sebagainya.27 Sedangkan dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, kata

manajemen berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran.28

Kata manajemen dari bahasa inggris, yaitu to manage, yang

sinonimnya antara lain to handle, berarti mengurus, to guide, berarti

pemimpin atau membimbing dan to control berarti memeriksa, jadi dilihat

dari asal katanya, manajemen berarti mengurus, membimbing,

pengawasan, atau memimpin.29

26 Nur Siti Aliya, Pelayanan Prima Kantor Departemen Agama Jakarta Barat Terhadap

Jamaah Haji, (Jakarta: 2008), h. 26-27 27 Moekijat, Kamus Manajemen, (Bandung: Cv. Mandar Maju, 1990), Cet ke-4, h. 290-

291 28 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1997), h. 623 29 E. K. Mochtar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,

(Jakarta: Barata Karya Aksara, 1986), cet ke-1, H. 14

Page 40: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

29

Dengan sangat bervariasi para ahli manajemen mendefinisikan

manajemen dari sudut pandang mereka. Dapat dikemukakan mengenai

batasan-batasan pengertian manajemen oleh George R Terry, yang

dikutip oleh Rosady ruslan sebagai berikut: manajemen merupakan sebuah

proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan, yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui

memanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya.30

Berdasarkan pengertian di atas manajemen pelayanan dapat

diartikan sebagai suatu proses penerapan ilmu dan seni untuk menyusun

rencana, mengimplementasikan rencana, mengkordinasikan dan

menyelesaikan aktivitas-aktivitas pelayanan demi tercapainya tujuan-

tujuan pelayanan.31

Menurut A.S Moenir yang dimaksud dengan manajemen

pelayanan adalah manajemen proses, yaitu sisi manajemen yang mengatur

dan mengendalikan proses pelayanan, agar mekanisme kegiatan pelayanan

dapat berjalan tertib, lancar tepat mengenai sasaran dan memuaskan bagi

pihak yang harus dilayani.32 Untuk dapat menyelenggarakan manajeman

pelayanan dengan baik, ada prinsip-prinsip manajemen pelayanan yang

dapat dipakai sebagai acuan, prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah

sebagai berikut Identifikasi kebutuhan konsumen yang sesungguhnya

a. Sediakan pelayanan yang terpadu (one- stop- shop)

30 Rosady Ruslan, Manajemen Humas, h. 1 31 Ibid, h. 2 32 A. S Moenir, Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, h. 186

Page 41: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

30

b. Buat system yang mendukung pelayanan konsumen

c. Usahakan agar semua orang atau karyawan bertanggung jawab terhadap

kualitas pelayanan

d. Layanilah keluhan jamaah secara baik

e. Karyawan adalah sama pentingnya dengan konsumen/ jamaah

f. Bersikap tegas tetapi ramah terhadap konsumen/ jamaah

g. Jalin komunikasi dan intraksi dengan jamaah.33

3. Strategi Pelayanan Haji

a. Strategi Pelayanan

Sebaimana telah kita ketahui bahwa pengertian strategi

pelayanan adalah proses rencana bantuan utama dalam kebaikan yang

bermanfaat dan saling menghasilkan satu sama lain yang juga bersifat

menyeluruh dan terintegrasi berisikan sasaran dan program jangka panjang

yang dirumuskan berdasarkan keunggulan dan kelemahan perusahaan atau

instansi guna menghadapi peluang dan ancaman dari luar. Pemberian

pelayanan atau jasa yang baik pada jamaah haji akan memberikan kepuasan

kepada para jamaah yang akhirnya menciptakan loyalitas terhadap karyawan (staf

haji) yang bersangkutan. Bila pelayanan atau jasa itu akan di persepsikan baik

dan memuaskan, sebaliknya bila pelayanan atau jasa yang diterima lebih rendah

33.Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayana: Pengembangan Model

KonseptuaL, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), Cet ke-1, h. 2

Page 42: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

31

dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan atau jasa itu akan di persepsikan

buruk.34

Strategi pelayanan yang dilakukan oleh pihak Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya Kasi Haji dan Umrah

bahwa strategi yang dilakukan oleh karyawan/ staff bagian haji antara lain:

Pertama yaitu menyiapkan diri dengan menggunakan fasilitas

yang ada bahwa sesuai dengan aturan kepegawaian bahwa pegawai itu

masuk bekerja mulai jam 08:00-16:30 Wib, kami melayani masyarakat

sesuai dengan ketentuan yang ada, dan kami juga dapat melayani

masyarakat yang ingin mendaftarkan dirinya untuk pergi haji pada jam-

jam istirahat dikarenakan masyarakat datangnya tidak menentu, maka dari

itu kami harus tetap melayani mereka.

Kedua adalah via telepon serta jemput bola dalam arti

mendatangi jamaah apabila tidak jelas dengan akuransi SPPH.

Ketiga dengan menginformasikan kepada jamaah yang ikut

dalam rombongan yayasan KBIH melalui ketua yayasan tersebut. Dan

apabila belum ada jawaban, maka kami akan mencari alamat jamaah

tersebut dengan jelas.

b. Implementasi Strategi Pelayanan Haji

Tahap penerapan merupakan suatu yang paling vital bagi

keberhasilan suatu organisasi perusahaan. Tahap adanya penerapann yang

paling efektif, akan menjadi impian yang jauh dari kenyataan. Pada tahap

ini dibutuhkan suatu aktifitas yang luas dan membutuhkan komitmen serta

34 Kamsir, Etika Coustomer Service, (Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada, 2005), h. 9

Page 43: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

32

kerjasama dari seluruh unit tingkat dan petugas jika suatu organisasi ingin

berhasil.

Implementasi strategi pelayanan haji yang dituangkan dalam

bentuk memberikan brosur, memasang spanduk di depan Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat agar menarik masyarakat Kota

Jakarta Barat yang ingin menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, yang

meliputi sebagai berikut:

1. Spanduk yang dipasang di depan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat untuk menarik minat masyarakat Kota Jakarta Barat yang ingin

menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, dalam pelaksanaan strategi

tersebut dapat memberikan kemudahan informasi bagi jamaah haji.

2. Seminar pasca haji yang dilakukan setelah jamaah haji pulang dari Tanah

Suci, dan dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat.

3. Menerbitkan majalah yang didalamnya akan membahas tentang informasi-

informasi kegiatan keagamaan yang berada di Kantor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat.

Ketika calon jamaah haji ingin mendaftarkan dirinya untuk

pergi haji dan akan dijelaskan tentang beberapa persyaratan-persyaratan,

program bimbingan ibadah haji, biaya, akomodasi dan lain-lain.

Kegiatan startegi pelayanan haji Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat berdasarkan surat keputusan Menteri Agama No. 13

tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Organisasi

dan tata kerja Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya

Page 44: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

33

Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah berupaya memberikan pelayanan

terhadap jamaah haji seperti, administrasi, dokumentasi, transportasi,

akomodasi, kesehatan, ketring, serta manasik haji.35

c. Evaluasi Srategi Pelayanan Haji

Penyelenggaraan ibadah haji bukan tidak diawasi. Pengawasan

dilakukan oleh DPR-RI sejak perencanaan, yaitu penentuan komponen

biaya penyelenggaraan haji. Pengawasan DPR-RI juga dilakukan pada saat

pelaksanaan, pemantauan operasiaonal sampai dengan evaluasi. Dan

dalam mengevaluasi strategi pelayanan haji Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat, penulis menggunakan pendekatan SWOT yang terdiri

dari:

1. Strenght (kekuatan)

Kekuatan dalah keuntungan yang dimiliki, kekuatan strategi

pelayanan haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat tahun 2009

adalah dengan dasar hukum yang dimiliki oleh Pemerintah tentang

penyelenggaraan ibadah haji antara lain:

a. Undang-undang No. 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah

Haji “Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan untuk memberikan

pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui

system dan manajemen penyelenggaraan yang baik agar pelaksanaan

Ibadah haji dapat berjalan dengan aman, lancer dan nyaman sesuai

35 Kantor Kementerian Agama RI, Tata Cara Pendaftaran Haji Tahun 2002, ( Jakarta.

Tahun 2002 ), h. 2

Page 45: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

34

dengan tuntutan Agama serta jamaah haji dapat melaksanakan ibadah

haji secara mandiri sehingga agar memperoleh haji mabrur”

b. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.20 Tahun 2007 Tentang

Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1428 H/ 2007 M

“Besarnya BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usulan Menteri setelah

mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik

Indonesia”

c. Keputusan Menteri Agama No.373 Tahun 2002 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kantor Wilayah Agama Provinsi dan Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/ Kota sebagaimana telah diubah dengan keputusan

Menteri Agama No. 480 Tahun 2003.

d. Peraturan Menteria Agama No. 15 tahun 2006 Tntang Petunjuk

Pelaksanaan Ibadah Haji.

e. Dalam Pelayanan memakai alat-alat yang lebih modern dengan fasilitas

selain SISKOHAT, Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

juga mengadakan photo langsung di scan di Kantor dan cap jari asli

bagi jamaah yang mendaftar agar dapat disimpan dikomputer.

2. Weakness (kelemahan)

Kelemahan adalah keterbatasan yang dimiliki oleh organisasi,

kelemahan strategi pelayanan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat Terhadap Jamaah Haji:

a. Karena haji merupakan agenda perjalanan tahunan yang wajib dilakukan

oleh Pemerintah dalam memberikan pelayanan maka dapat dilihat

Page 46: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

35

bahwasanya kelemahan instansi Pemerintah adalah tidak dapat

memberangkatkan semua calon jamaah haji yang telah melunasi sampai

menunggu porsi yang di berangkatkan dari Saudi Arabia, sehingga

banyaknya jamaah yang tidak sabar menunggu akan berpaling untuk

menggunakan jasa travel yang lebih cepat.

b. Kurangnya sarana yang disediakan oleh Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat terutama tempat duduk bagi calon jamaah haji ketika

pendaftaran SPPH maupun pelunasan.

c. Letak kantor yang kurang strategis dari jalan raya/ besar, sehingga banyak

dari kalangan masyarakat yang tidak mengetahui letak Kantor tersebut.

3. Opportunity (peluang)

Peluang adalah strategi yang menguntungkan, peluang yang

dapat dimanfaatkan dalm Strategi Pelayanan Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji adalah:

a. Dengan adanya kasus trevel yang menyengsarakan jamaah di Tanah Suci

merupakan peluang bagi instansi Pemerintah sebagai pengembalian

kepercayaan jamaah agar mereka berpaling menggunakan jasa atau

pelayanan instansi pemerintah yang lebih bertanggung jawab kepada para

jamaah haji

b. Penanganan yang dilakukan secara langsung oleh karyawan terkait ketika

pendaftaran dimana jamaah haji yang mengikuti KBIH (Kelompok

Bimbingan Ibadah Haji) wajib datang ke Kantor Kementerian Agama

Page 47: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

36

Kota Jakarta Barat untuk memberikan cap jempol, sebagai tanda pada

paspor.

4. Threats (ancaman)

Ancaman adalah kendala yang tidak menguntungkan. Ancaman

yang dihadapi pada strategi pelayanan Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat adalah:

a. Adanya trevel- trevel haji yang menjanjikan kelebihan yang dimiliki dan

ditawarkan dalam perjalanan haji, sehingga bagi kalangan yang

mempunyai dana lebih, mereka lebih memilih trevel haji yang sudah tentu

menjanjikan segala kebaikan dengan segala fasilitas yang baik dan relative

memakan wakyu yang singkat.

b. Banyaknya KBIH (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji) yang membantu

calon jamaah haji bagi mereka yang tidak ingin repot.36

C. Konsep Jamaah Haji

1. Pengertian Haji

Haji menurut pengertian bahasa,”berarti berniat pergi, bermaksud,

atau menuju ke suatu tempat tertentu”.37

Haji dalam pengertian istilah para ulama, ialah menuju ke Ka’bah

untuk melakukan perbuatan-perbuatan tertentu. Atau dengan perkataan

36 H. Madroji Alamsyah SH. S Ag, Wawancara Pribadi, (Jakarta: 29 April 2010)

37 Ahmad Thib Raya, Suti Musdah Mulia, h. 227

Page 48: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

37

bahwa haji adalah mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan

suatu pekerjaan tertentu.38 Sebagaiman firman Allah, berikut ini:

)97: المائدة( للناس قياما امالحر البيت الكعبة اهللا جعلArtinya: ”Allah telah menjadikan ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat

(peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia”. (QS. Al-Maidah : 97)39

Melaksanakan kewajiban haji, hanya sekali seumur hidup. Oleh

karena itu, haji merupakan salah satu rukun Islam yang kelima yang

diwajibkan oleh Allah SWT kepada orang-orang yang mampu

menunaikannya. Salah satu bukti bahwa haji merupakan Ibadah Mahdoh

(Bersifat Vertikal).

Haji menurut syara’ adalah: sengaja mengunjungi Ka’bah untuk

melaksanakan serangkaian amal ibadah sesuai dengan syarat dan rukun

tertentu. Sebagaiman firman Allah, yaitu:

)97: عمران ال (سبيال إليه استطاع من البيت حج الناس على وهللاArtinya: ”Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah,

yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke Baitullah”. (Al-Imran:97). 40

Perintah haji yang diturunkan pada tahun itu belum dilakukan oleh

Nabi dan Kaum Muslimin setahun kemudian, yaitu pada tahun ke-10

Hijriah. Ibadah haji merupakan ibadah yang besar yang setiap saat orang

dapat menunaikannya, karena melaksanakan Ibadah haji membutuhkan

kekuatan fisik disamping kekuatan dana bagi muslim yang tinggal jauh

38 Ibid, h. 228 39 Departemen Agama RI, Hikmah Ibadah Haji, h. 4 40 Dr. Hj. Zurizal Z & Aminuddin, M.Ag, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Lembaga Penelitian

Universitas Islam Negeri, 2008), h. 185

Page 49: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

38

dari Mekkah. Oleh karena itu, Allah hanya mewajibkan bagi orang-orang

yang mampu hal yang perlu dicermati adalah konsep Istitha’ah, sebagai

prasyarat utama bagi jamaah haji. Konsep istitha’ah yang selama ini

banyak dipahami umat Islam tampaknya baru sebatas kemampuan

ekonomi. Padahal dalam kajian yang bersifat teologis, Istitha’ah juga

menunjukan pada nilai kemampuan yang bersifat spirit. Artinya,

kemampuan ekonomi saja tidak cukup, tetapi perlu juga memiliki

kemampuan dalam memahami potret lingkungan sosialnya, terutama bagi

mereka yang sudah pernah haji. Bagi orang yang sudah berhaji, harusnya

tidak egois mementingkan urusan haji berkali-kali tanpa menghiraukan

kondisi sosial yang masih memperhatikan seperti sekarang ini.41

2. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)

Biaya penyelenggaraan ibadah haji berasal dari jamaah haji yang

membayar sejumlah dana untuk menunaikan Ibadah haji kepada menteri

Agama melalui Bank-bank Pemerintah/ swasta yang ditunjuk Pemerintah.

Penunjukan bank-bank penerimaan setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah

Haji dilakukan oleh Menteri Agama setelah mendapat pertimbangan Gubernur

Bank Indonesia. Yang disetor oleh jamaah, inilah yang disebut dengan Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Besarnya BPIH Berbeda-beda setiap

tahunnya sesuai dengan flaktulasi nilai tukar mata uang asing dan kondisi

perekonomian serta besar pengeluaran biaya penyelenggaraan haji.42

41 Muhammad M. Basyuni, Esai-Esai Keagamaan, (Jakarta: FDK Press, 2008), h. 254 42 Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, h. 143

Page 50: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

39

Penyetoran BPIH dapat dilakukan diseluruh kantor Cabang BPS BPIH dalam

satu propinsi domisili jamaah haji yaitu:

a. PT. Bank BRI b. PT. Bank BNI (termasuk BNI Syariah) c. PT. Bank BTN d. PT. Bank Mandiri e. PT. Bank Syariah Mandiri f. PT. Bank Muamalat Indonesia g. PT. Bank DKI Jakarta h. PT. Bank Bukopin (termasuk Syariah Bukopin).43

3. Pengelompokan Jamaah Haji

Didaerah Tk. II (sesudah masa pendaftaran ditutup) jamaah haji

dikelompokan sebagai berikut:

a. Regu, terdiri dari 10 orang ketua regu yang dipilih dari dan oleh anggota

regu dengan tugas membimbing dan menjaga keutuhan regu.

b. Rombongan terdiri dari 50 orang yaitu: 5 regu termasuk seorang ketua

rombongan.

c. Kloter ( kelompok terbang terdiri dari 7 s/d 9 rombongan ( lebih kurang

355 s/d 480 orang), dipimpin oleh ketua/ TPIH kloter dari daerah yang

bersangkutan dan bertugas mengkoordinasikan pimpinan rombongan agar

tetap berada dalam satu kloter dan satu maktab atau muzawwir.

43 Departemen Agama RI Dirokterat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan

Haji, Petunjuk Perjalanan dan Kesehatan Haji, (Jakarta: 1987/ 1998), h. 5

Page 51: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

40

4. Perbekalan Jamaah Haji

Untuk mempersiapkan perbekalan haji, Dirjen Bimas Islam dan Urusan

Haji menentukan asumsi-asumsi jumlah jamaah berdasarkan Quato yang

ditetapkan. Asumsi jumlah jamaah ini dimaksudkan sebagai pegangan untuk

pengadaan perbekalan yaitu tentang buku-buku bimbingan-bimbingan, obat-

obat, dan jumlah petugas yang diupayakan lebih dini.44

44 Departemen Agama RI, Petunjuk dan Perjalanan Kesehatan Haji, h. 3-8

Page 52: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

BAB III

GAMBARAN UMUM KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA

JAKARTA BARAT

A. Sejarah Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

Ketika awal pembentukan Kantor Kementerian Agama (Departemen

Agama) pada tahun 1946, urusan penerangan Agama ditugaskan kepada suatu

unit bagian yang bernama Bagian Penyiaran, Penyelidikan dan Kebudayaan.

Kemudian pada tanggal 20 Oktober 1946 Tertib Surat Keputusan Menteri

Agama Nomor 1185/K.7 yang mengubah nama bagian tersebut diatas menjadi

Bagian Penyiaran dan Penerangan, Singkat cerita.

Peraturan Menteri Agama No. 11 Tahun 1951 yang menetapkan

adanya Kantor-Kantor Penerangan Agama di Propinsi beserta tempat

kedudukannya, sebagai tambahan dan kelengkapan tugas penerangan, ditiap-

tiap KUA diangkat dua pegawai yang diserahi tugas, dimana tiap-tiap Kantor

Agama Propinsi memiliki Kantor-Kantor Kementerian Agama di tingkat

Kabupaten agar mempermudah Kinerja Kantor Kementerian Agama dalam

melayani masyarakat hingga lapisan yang paling bawah.

Dan pada Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat yang

pertama kali dipimpin oleh bapak. KH. Soemantri pada tahun 1980 hingga

tahun 1984 dimana pada kepemimpinan beliau untuk pengelolaan sekolah

keagamaan seperti Madrasah-madrasah dikelola oleh Unit Pendais dan untuk

pengelolaan pemberdayaan Masjid dikelola oleh Penais dan setiap seksi

41

Page 53: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

42

dikepalai oleh Kasi atau Kepala Seksi dan untuk sekeretariat dibawah Ka.Sub-

Bag Tata Usaha dibantu oleh Kaur atau Kepala Urusan.

Setelah KH. Soemantri menjabat sebagai Kepala Kantor kemudian

digantikan oleh H. Gusti Abdurrahman pada masa kepemimpinan beliau pada

tahun 1984 sampai tahun 1988. Pada masa kepemimpinan H. Gusti

Abdurrahman tidak terdapat perbedaan dalam ruang lingkup struktur dan

masih memakai kebijakan dari Kantor Kementerian Agama Propinsi, dan pada

tahun 1988 hingga 1992 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

dipimpin oleh H. Ahmada Rohadi sama seperti sama-sama sebelumnya pada

kepemimpinan beliau juga tidak ada perubahan dalam ruang lingkup struktural

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dan kebijakan yang dipakai

sama seperti kebijakan-kebijakan yang dulu.

Setelah H. Ahmada Rohadi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat kemudian dipimpin oleh Drs. H. Memed Parta beliau memimpin Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dari periode tahun 1992 hingga tahun

1996 dan tidak banyak perubahan dengan periode-periode sebelumnya.

Akhirnya pada tahun 1996- 2000 pada periode ini banyak sekali perubahan-

perubahan yang terjadi diruang lingkup Departemen Agama itu sendiri, seperti

penambahan-penambahan unit kerja pada periode ini Kantor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat dipimpin oleh Bapak. Drs. Mas’ud Hasan.

Perubahan yang terjadi di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

disebabkan karena adanya kebijakan dari Kantor Kementerian Pusat seperti

pada tahun 1997 dilakukan usaha perubahan nomenklatur Direktorat

Page 54: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

43

Perencanaan Islam menjadi Pendidikan Agama Islam kepada masyarakat yang

secara struktural ditempatkan pada Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat.

Sedangkan Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan

Urusan Haji akan dibentuk dua Direktorat baru yaitu Direktorat siaran &

Tamaddhun Islam dan Direktorat Zakat & Wakaf. Namun tidak terbentuk

tetapi pada tahun 2000, upaya tersebut dilakukan lagi hingga Direktorat

Pendidikan Agama Islam pada masyarakat dan Pemberdayaan Masjid serta

masuk dalam struktur Direktorat Kelembagaan Islam berdasarkan Keputusan

Menteri Nomor 1 Tahun 2001 tentang, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat.

Jadi peniadaan Direktorat Penerangan Agam Islam tidak ada hubungan

konsepsional sama sekali dengan peniadaan Penerangan pada pemerintahan

Presiden Abdurahman Wahid hal itu menjadi momentum untuk mewujudkan

cita-cita yang mulai diusahakan tahun 1997. Pada tahun 2000-2004 Kantor

Kementerian Kota Jakarta Barat dipimpin oleh Drs. H. Damirin Mahdin pada

periode beliau banyak sekali perubahan yang terjadi dan adanya kebijakan-

kebijakan yang baru seperti perubahan nama untuk para kaur menjadi

kordinator kerja dan adanya penambahan seksi unit kerja serta diperbanyaknya

jabatan funsional sehingga adanya penambahan dalam unit kerja seperti

adanya Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Penyelengaraan Zakat dam Wakaf

serta unit Penamas yang merupakan singkatan dari Pendidikan Agama Islam

dan Pemberdayaan Masjid serta dipisahkan Pondok Pesantren dengan

Madrasah dinama keduanya tidak lagi digabung seperti dulu melainkan

terpisah dan Penais berubah nama menjadi Mapenda dan PK Pontren.

Page 55: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

44

Pada periode tahun 2004 hingga sekarang Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat dipimpin oleh Bapak H. Sutami. M. Pd beliau merupakan

pindahan dari Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Timur pada periode

beliau saat ini perubahan yang terjadi adalah diberinya kewenangan pada

Kantor Kementerian Agama Jakarta Barat untuk membuat surat Keputusan

tapi dibatasi hanya untuk golongan II dan karyawan Honorer dan sampai saat

ini belum ada perubahan-perubahan yang terlihat, oleh karena itu Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat merupakan bagian dari Kantor

Kementerian Agama Republik Indonesia yang mengembang tugas yang sama,

hanya sub kerja dan wilayah yang berbeda. Kantor Kementerian Agama

Jakarta Barat berada di Jl. Perdana No. 10 Wijaya Kusuma Tlp. 021- 5663501,

5647452, fax. 021- 5663501 Jakarta 11460, sedangkan Kantor Kementerian

Kementrian Agama Republik Indonesia berada di Jl. Lapangan Banteng Barat

No. 3-4 Jakrta 10710, fax 021- 3812306, tlp. 021- 3812306 – 3433004 –

3843005.

B. Visi- Misi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

1. Visi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

Visi dari Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat adalah:

“Tanggap dan terampil dalam mewujudkan kehidupan umat beragama

yang berkualitas dan partisipatif di Kota Jakarta Barat. ”

Page 56: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

45

2. Misi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

a. Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan manajemen

b. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan bidang urusan

Agama Islam

c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan Bimbingan Haji dan Umrah

d. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan penyelengaraan

Pendidikan pada Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada sekolah

umum serta sekolah luar biasa.

e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan penyelenggaraan

Pendidikan keagamaan dan Pondok pesantren

f. Meningkatkan kualitas pelayanan dan penyelenggaraan Pendidikan

Agama Islam pada Masyarakat dan pemberdayaan Masjid.1

“ Motto Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat ”

“ IKHLAS BERAMAL ”

C. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat

1. Tugas Pokok

a. Tugas Pokok Kementerian Agama RI

Kantor Kementerian Agama mempunyai Tugas membantu Presiden

dalam menyelenggarakan sebagai tugas umum Pemerintah dan

pembangunan dibidang Agama.

1 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat, Profil Perusahaan

Page 57: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

46

b. Tugas Pokok Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

Menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dan

pembangunan dibidang Agama diwilayah Kota Jakarta Barat sesuai

dengan keputusan Menteri Agama No. 45 Tahun 1981

2. Fungsi

a. Funsi Pokok Kementerian Agama RI

1) Penetapan kebijakan pelaksanaan, kebijakan teknis dan

pengendalian pelaksanaannya, pengelolaan kekayaan Negara serta

perumusan dan penyiapan kebijakan umum dibidang Agama

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

2) Pembinaan dan koordinasi pelaksanaan tugas administrasi Kantor

Kementerian Agama dalam arti perencanaan dan pendayagunaan

sumberdaya, pengorganisasian, serta hubungan antar lembaga

3) Penilitian dan pengembangan proses dalam melaksanakan tugas

serta penyajian informasi

4) Pelaksanaan pengawasan fungsional.

b. Fungsi Pokok Kementerian Agama Jakarta Barat

1) Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis

dibidang Agama berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta berdasarkan kebijaksanaan Menteri Agama dan

Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta, serta Pemerintah

Kotamadya Jakarat Barat

2) Pembinaan, pembimbing pelayanan kepada masyarakat umat

beragama

Page 58: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

47

3) Penilitian dan pengembangan proses dalam melaksanakan tugas

serta penyajian informasi

4) Pelaksanaan pengawasan fungsional.

c. Fungsi Pokok Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

1) Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis

dibidang Agama berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta berdasarkan kebijaksanaan Menteri Agama dan

Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta, serta Pemerintah

Kotamadya Jakarat Barat

2) Pembinaan, pembimbing pelayanan kepada masyarakat umat

beragama

3) Kordinasi manajerial terhadap pelaksanaan tugas diseluruh jajaran

Kantor Kementerian Agama Kotamadya Jakarta Barat dengan

pemanfaatan seoptimal mungkin sumber daya yang ada.

4) Pengelolaan dan pengamanan semua asset Pemerintah yang

menjadi tanggungjawab Agama Propinsi DKI Jakarta dan Menteri

Agama

5) Pemantapan hubungan kerja yang serasi dengan pemerintah

kotamadya Jakarta Barat, Kantor Wilayah Departemen Agama

Propinsi DKI Jakarta dan Menteri Agama RI serta lintas sektorat

(lembaga pemerintah maupun lembaga keagamaan) di wilayah

kotamadya Jakarta Barat.

Page 59: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

48

D. Struktur Organisasi Kantor Kementerian Kota Jakarta Barat

KA

. Kan

tor

Kem

entr

ian

Aga

ma

Kot

a Ja

kart

a Ba

rat

Drs

. H S

utam

i M P

d.I

Ka.

SU

BAG

T .U

Drs

. H. A

hmad

Bai

haqi

, Ms

KA

SI U

RA

IS

H

. Yus

uf Q

usya

eri,

S. S

os I

KA

SI P

K. P

OTR

EN

Euis

Nur

ul B

adri

ah, S

.Ag

KA

SI M

APE

ND

A

H. F

auad

i. M

. Pd.

I

KA

SI P

ENA

MA

S D

rs.H

. Ham

idul

lah

AR

. M. S

i

Peny

. ZA

KA

T &

WA

KA

F

Drs

. H. T

aufik

BIM

AS

BUD

HA

Mul

yono

, S. A

g

Peny

. HA

JI &

UM

RA

H

H. M

adro

ji, S

H,S

. Ag

Page 60: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

49

KU

A

TA

MB

OR

A

Drs

. Moh

. Aru

din

KU

A

KA

LID

ER

ES

Drs

. Syu

kri

KU

A

TA

MA

N S

AR

I

Kho

ul, S

. Sos

.I

KU

A

KE

BO

N J

ER

UK

H. A

.H. S

obar

i S. A

g

KU

A

PAL

ME

RA

H

H. J

ayad

in S

.Ag

KU

A

KE

MB

AN

GA

N

Drs

. Sul

aim

an

KU

A

GR

OG

OL

Drs

. H. A

bdur

rahm

an

KU

A

CE

NG

KA

RE

NG

Drs

. H. I

smai

l

Page 61: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

50

Struktur Kerja Kantor Kementerian Kota Jakarta Barat

1. Ka. Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

a. Mengepalai Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat sebagai

perwakilan dari daerah Departemen

b. Memimpin Rapar di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

c. Menghadiri berbagai undangan yag ditunjukan kepada Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

2. Kepala Bagian Tata Usaha

a. Memimpin pelaksanaan tugas dilingkungan Subbagian Tata Usaha

b. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan teknis Keungan dan IKN

c. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan teknis Keortalaan dan

kepegawaian

d. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan teknis Hukum, Humas dan

3. Kasi Urais

a. Memimpin pelaksanaan tugas dilingkungan Urais

b. Melaksanakan perumusan dan penetapan sasaran, program dan

kegiatan Urais

c. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan dibidang kepenghuluan,

4. Kasi Mapenda

a. Melaksanakan pelayanan dibidang kurikulum

b. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang ketenagaan dan

kesiswaan

Page 62: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

51

c. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang kelembagaan dan

ketatalaksanaan. Dan lain-lain

5. Kasi Pk. Pontren

a. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan

keagamaan

b. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan

salafiyah

c. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang kerjasama

kelembagaan dan pengembangan potensi pontren, dan lain-lain

6. Kasi Penamas

a. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang pendidikan al-

Qur’an dan MTQ

b. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang penyeluhan dan

Lembaga Dakwah

c. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan dibidang Siaran dan

Tamaddun, dan lain-lain

7. Peny. Haji dan Umrah

a. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan penyuluhan Haji dan Umrah

b. Melaksanakan bimbingan dan pelayanan jamaah dan petugas haji

c. Melaksanakan penelaahan dan pemecahan masalah serta

pengembangan system dan teknis pelaksanaan tugas dibidang

penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Dan lain-lain

Page 63: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

52

8. Bimas Budha

a. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan penyuluhan agama dan ganis

keagamaan

b. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan pendidikan agam budha

c. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan pemberdayaan umat dan

informasi. dan lain-lain

9. Peny. Zakat dan Wakaf

a. Melakukan bimbingan pengembangan lembaga Zakat dan Wakaf

b. Melakukan penelaahan dan pemecahan masalah serta berkembang

system dan teknis pelaksanaan tugas Seksi Pemberdayaan Zakat dan

Wakaf

c. Melakukan bimbingan dan pelayanan Zakat dan Wakaf,dan lain-lain.2

Adapun kaitan antara struktur itu sendiri dengan kinerja organisasi

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dalam rangka

menyukseskannya antara lain:

1. Menyusun program perencanaan rutin dan pembangunan secara terpadu

2. Melaksanakan program dan pelaporan

3. Melakukan pelayanan dan pembinaan di bidang penyusunan dan kebijakan

serta pengembangan organisasi kepegawaian

4. Meningkatkan sumber daya manusia

5. Membangun sistem informasi pelayanan

6. Meningkatkan pelayanan bimbingan/ penyuluhan haji dan umrah

2 Peraturan Menteri Agama RI, Peta dan Uraian Jabatan Pada Kantor Wilayah

Departemen Agama Provinsi, (Jakarta: Biro Organisasi dan Tatalaksana, 2005), h. 2

Page 64: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

53

7. Pengadaan sarana dan prasarana

8. Mengusulkan bantuan pengadaan kitab Suci Al-Qur’an dan terjemah

9. Meningkatkan kualitas pelayanan dan bimbingan penyuluhan dan lembaga

dakwah

10. Mengusulkan kendaraan operasional untuk pemantauan pelaksanaan yang

optimal di Wilayah Jakarta Barat.3

3 Modul Akuntabilitas Kinerja. Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat, h. 14

Page 65: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

BAB IV

ANALISIS STRATEGI PELAYANAN HAJI KANTOR KEMENTERIAN

AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TERHADAP JAMAAH HAJI TAHUN

2009

A. Penyelenggaraan Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

Tahun 2009.

Sebagaiman yang telah di jelaskan pada Bab I, dalam undang-undang

No. 13 tahun 2008 tentang penyelenggaraan Ibadah Haji ada berapa hal yang

harus diupayakan secara konsisten dan terus menerus dalam penyelenggaraan

Ibadah haji, yaitu.

Pertama : Pelayanan yang terdiri dari pelayanan administrasi, dokumentasi

transportasi, akomodasi, kesehatan dan konsumsi, serta manasik

haji.

B. Pelayanan Haji

1. Administrasi

Administrasi adalah seluruh proses kegiatan yang dilakukan dan

melibatkan semua orang secara bersama dalam organisasi untuk mencapai

tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama.1

Langkah awal yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kota

Jakarta Barat dalam hal ini adalah membuka pendaftaran calon jamaah haji.

Jamaah haji dapat memperoleh informasi tentang Penyelenggaraan Ibadah

1 Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, h. 79

54

Page 66: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

55

Haji melalui pusat-pusat informasi yang telah ditunjuk oleh Kantor

Kementerian Agama RI seperti yang ada di Kantor Kementerian Agama

Jakarta Barat terletak Jl. Perdana No.10 Wijaya Kusuma Jakarta Barat Telp.

(021) 5663501, 5647452, Fax. (021) 5663501 Jakarta 11460, dengan cara

memberikan arahan-arahan tentang persyaratan yang perlu dipenuhi oleh

jamaah haji demi mempermudah kegiatan tersebut, adapun persyaratan

dokumen peserta haji, ialah:

a. Menabung ke Bank dengan biaya RP. 21.000.000 (Dua Puluh Satu

Juta Rupiah) setelah itu buku tabungan di foto copy sebanyak 1 lembar

b. Membawa foto 3x4=34 dan 4x6=10 lembar, dengan ukuran kepala

80% backrund putih

c. Membawa foto copy KTP 2 lembar

d. Membawa surat kesehatan dari puskesmas setempat

e. Menggisi SPPH

f. Balik ke Bank untuk mengambil No. PORSI

g. Setelah mendapatkan No. Porsi kembali ke Kantor Kementrian Agama

Kota Jakarta Barat untuk daftar ulang.

Sehingga Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat mampu

memberangkatkan jamaah haji tahun 2009 sebagai berikut:

Page 67: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

56

Tabel I Data Karyawan Kantor Kementerian Agama Jakarta Barat Tahun

2009-2010 M Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Dalam Angka Prosentase (%) Laki-Laki 6 60 % Perempuan 4 40 %

Jumlah 10 100%

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah karyawan/ karyawati yang

melayani jamaah haji, yang membantu dan mengurusi prosedur pendaftaran

dalam menyelesaikan pendaftaran untuk perjalanan ibadah haji. Dan jamaah

pun jika datang ke Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat akan

mengetahui bagian atau staf haji yang berjumlah 10 orang tersebut, sehingga

tidak perlu bingung dan bertanya-tanya kepada bagian lain.

Data Karyawan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Tahun 2009-2010 M

Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat

Pendidikan

Jumlah Dalam Angka

Prosentase (%) S.1 2 20 % S.2 5 50 %

SMA 3 30 % Jumlah 10 100%

Sementara dari segi pendidikan yang dimiliki oleh masing-masing

karyawan/ karyawati bervariasi dari yang hanya mengenyam pendidikan

SLTA sampai pada tingkat pendidikan jenjang S2, dan karyawan tersebut

diusahakan dapat memberikan pelayanan yang bermutu, walaupun dari tingkat

Page 68: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

57

pendidikan yang dimiliki oleh karayawan/ karyawati lebih rendah dari pada

pendididkan jamaah haji tahun 2009

Data Karyawan Kantor Kementerian Agama Jakarta Barat Tahun 2009-

2010 M

Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Dalam Angka Prosentase (%)

21- 30 4 40 %

31- 40 3 30 %

41-50 3 30 %

Jumlah 10 100%

Dari segi usia mereka dalam memberikan pelayanan terhadap jamaah

haji tahun 2009, diupayakan agar bisa saling membantu dan tolong menolong

serta saling menghormati baik kepada yang tua, muda dan kecil.

2. Dokumentasi

Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Agama Republik Indonesia

dan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor : 2 tahun 2009

Nomor : M.HH-02.HM.03.02 tahun 2009 tentang Penerbitan Paspor Biasa

bagi Jemaah Haji. Proses pelayanan paspor bagi jamaah haji pada tahun 1430

H / 2009 M dilaksanakan di Kantor Imigrasi terdekat dengan pengantar dari

Kantor Kementerian Agama Kota / Kabupaten dengan melampirkan :

a. Foto copy Kartu Tanda Penduduk ( KTP );

b. Foto copy Kartu Keluarga ( KK );

c. Foto copy Akte Kelahiran /Surat Kenal Lahir / Surat Nikah / Ijazah;

Page 69: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

58

d. Dalam hal Akte Kelahiran / Surat Kenal Lahir / Surat Nikah / ijazah tidak

ada, maka dapat diganti dengan Surat Keterangan Tambahan identitas dari

Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten / Kota setempat ;

e. Foto copy lembar bukti setor lunas BPIH atau 1430 H;

f. Paspor biasa bagi yang sudah memilikinya dan sudah habis masa

berlakunya atau masih dua suku kata.

g. Melampirkan Formulir SPRI ( PERDIM 11 ), nama terdiri dari 3 kata.

Dengan membuat pengantar ke Kantor Imigrasi Kota Jakarta Barat,

petugas dari Kantor Kementerian Agama membawa semua persyarataan

secara kolektif calon jemaah haji. Kemudaian dilakukan Pengambilan foto,

sidik jari dan tanda tangan. Paspor yang sudah diterbitkan dan diberi cap

“Jamaah Haji Indonesia, oleh Imigrasi, kemudian diserahkan petugas Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat.

Untuk pelayanan paspor bagi jamaah haji yang terdaftar di Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat terdiri dari :

a. Yang membuat baru sebanyak 930 Orang

b. Paspor yang diperpanjang masa berlakunya sebanyak 62 Orang

c. Calon jemaah haji batal/ tunda berangkat ( tidak diajukan Paspor ), Tidak

Ada

Bagi jamaah haji yang telah memiliki paspor, dapat digunakan apabila

masa berlaku paspor tersebut sekurang-kurangnya 6 bulan terhitung sejak

keberangkatan jamaah haji terakhir. Untuk biaya pembuatan paspor jamaah

haji dibebankan kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.

Page 70: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

59

Pemegang paspor yang akan digunakan untuk keperluan ibadah haji

tidak dapat diambil untuk keperluan apapun.

Setelah paspor diserahkan ke Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat dari Kantor Imigrasi Kota Jakarta Barat, maka para petugas yang telah

ditunjuk melakukan kegiatan :

a. Menyiapkan tempat pengamanan/ penyimpanan paspor.

b. Memploting paspor jamaah haji (setiap 10 eksemplar paspor) berdasarkan

BPS BPIH dan pada cover belakang paspor dilampirkan lembar pelunasan

BPIH lembar Merah.

c. Menempelkan stiker nama dan striker Provinsi DKI Jakarta pada paspor haji.

d. Menempelkan pas foto ukuran 4 x 6 cm pada cover depan paspor haji di

sudut kiri atas.

e. Melakukan konfirmasi dan penginputan paspor haji kedalam Siskohat.

f. Membuat daftar nominatif pemvisaan paspor jemaah haji.

g. Mengirim paspor jemaah haji ke Kanwil Departemen Agama Provinsi

DKI Jakarta untuk proses pemvisaan selanjutnya.

Untuk rincian jumlah paspor jamaah haji yang telah terdaftar di Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dengan rincian sebagai berikut :

- Jumlah terdaftar di Kandepag Kota Jakarta Barat : 1019 orang

- Jumlah tunda keberangkatan belum paspor : 0 orang

- Jumlah batal keberangkatan belum paspor : 1 orang

Jumlah paspor terkirim ke Kanwil : 1018 orang

Page 71: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

60

Pada prinsipnya proses pengajuan dan pembuatan paspor bagi

jamaah haji mengalami kendala dikarenakan pengalihan dari proses paspor

coklat menjadi paspor hijau namun pada prinsipnya berjalan sesuai

dengan jadwal waktu yang telah ditentukan.2

STATISTIK JAMAAH HAJI TAHUN 2009

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA JAKARTA BARAT TAHUN

2009 M/ 1430 M

Berdasarkan Jenis Kelamin Jamaah Haji Tahun 2009 Jenis Kelamin

No

Kecamatan L P

Jumlah

1 Cengkareng 78 84 162

2 Kebon Jeruk 123 155 278

3 Palmerah 61 85 146

4 Kembangan 73 86 159

5 Kali Deres 52 59 111

6 Grogol 32 33 65

7 Tamboran 40 41 81

8 Taman Sari 7 10 17

JUMLAH 466 553 1019

2 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat, Laporan Penyelenggaraan Haji

Tahun 2009 M/ 1430 H

Page 72: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

61

Berdasarkan jenis kelamin jamaah haji yang berangkat pada tahun

2009 yang terdaftar langsung di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat adalah laki-laki yang berjumlah 466 dan perempuan berjumlah 553 yang

memang perlu dilayani oleh karyawan/ karyawati Kantor Kementerian Agama

Kota Jakarta Barat baik dari mulai pendaftaran sampai pada acara pelatihan

manasik yang diselenggarakan.

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

PENDIDIKAN

No

Kecamatan

SD SMP SMA SM S1 S2 S3 JML

1 Cengkareng 34 25 66 10 24 3 0 162

2 Kebon Jeruk 81 26 95 18 52 5 1 278

3 Palmerah 29 23 94 20 17 3 0 146

4 Kembangan 48 13 38 19 35 6 0 159

5 Kali Deres 43 20 35 6 7 0 0 111

6 Grogol 12 11 14 5 20 2 1 65

7 Tamboran 40 20 18 0 3 0 0 81

8 Taman Sari 3 2 12 0 0 0 0 17

JUMLAH 290 140 332 78 158 19 2 1019

Sementara banyaknya jamaah haji wilayah kota Jakarta Barat pada

tahun 2009 berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel diatas,

dimana tingkat pendidikan yang dimiliki dari masing-masing jamaah haji

Page 73: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

62

sangat berbeda-beda, jadi seoptimal mungkin pelayanan yang diberikan

kepada mereka semua.

Berdasarkan Usia

UMUR

No

Kecamatan

20 30/40 41/50 51/60 61/70 71-- JML

1 Cengkareng 8 30 55 50 16 3 162

2 Kebon Jeruk 7 46 72 116 32 5 278

3 Palmerah 4 20 36 55 26 5 146

4 Kembangan 10 22 41 61 20 5 159

5 Kali Deres 5 13 32 35 21 5 111

6 Grogol 1 6 23 17 17 1 65

7 Tamboran 4 7 12 36 19 3 81

8 Taman Sari 0 1 6 7 3 0 17

JUMLAH 39 145 277 377 154 27 1019

Melihat dari segi umur, bahwa sanya lebih banyak jamaah haji tahun

2009 yang berangkat pada usia diatas 51 tahun dimana pada masa tersebut,

memang merupakan tangungjawab yang besar bagi karyawan/ karyawati

dalam mengupayakan pemberian pelayanan yang sangat prima terhadap

jamaah haji, apabila usia mereka rentang dengan tubuh yang lemah yang

memerlukan perhatian intensif.

Page 74: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

63

Berdasarkan Pekerjaan PEKERJAAN

No

Kecamatan PNS TNI PENS SWT DG TN BUMN IRT PLJ

1 Cengkareng 17 0 5 49 25 1 2 58 5

2 Kebon Jeruk 34 1 9 79 28 3 4 116 4

3 Palmerah 17 4 7 40 13 1 3 59 2

4 Kembangan 35 0 8 44 5 2 2 56 7

5 Kali Deres 6 3 4 32 7 2 2 53 2

6 Grogol 12 1 6 13 9 0 2 21 1

7 Tamboran 2 0 1 21 16 0 0 37 4

8 Taman Sari 1 0 0 3 6 0 0 7 0

JUMLAH 124 9 40 281 109 15 15 407 25

Dari tingkat pekerjaan yang dimiliki oleh jamaah haji berbeda-beda,

tapi yang paling banyak adalah ibu-ibu rumah tangga sebesar 407 orang.

3. Transportasi

a. Maskapai yang akan mengangkut jamaah haji tahun 1429 H. adalah PT.

Garuda Indonesia dan Saudi Arabia Airlines

1) PT. Garuda Indonesia akan mengankat jamaah dari Embarkasi: Banda

Aceh, Medan, Padang, Palembang, Jakarta (kecuali jawa barat), Solo,

Banjarmasin, Balik Papan dan Makasar

2) Saudi Arabia Airlines akan mengangkat jamaah dari Embarkasi,

Batam, Jakarta (khususnya jawa barat dan Surabaya)

Page 75: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

64

b. Angkutan Di Arab Saudi

Angkutan antar kota dan Masya’ir Muqaddasah dilakukan oleh naqobah

sesuai dengan taklimul haji

c. Angkutan Domestik dari daerah ke Embarkasi diatur oleh masing-masing

daerah sesuai keperluan

d. Mengacu kepada kalender Ummul Qura Arab Saudi masa operasional

penerbangan haji baik pada phase I (pemberangkatan) maupun phase II

(pemulangan) masing-masing 28 hari, terdiri dari gelombang I :13 hari dan

gelombang II :15 hari, sehingga masa tinggal jamaah haji di arab Saudi

antara 38 s/d 39 hari

e. Masuk asrama haji

f. Awal pemberangkatan jamaah haji tahun 2009 Tanggal 22 Oktober tahun

2009

g. Akhir kedatangan jamaah haji di Tanah Air tanggl 01 Januari Tahun 2009

h. Jamaah haji diperbolehkan membawa barang bawaan dengan

menggunakan 1 (satu) koper yang diberikan oleh pihak penerbangan yang

dapat diisi semaksimal 35 kg, kecuali untuk embarkasi Banda aceh dan

palembang diatasi 15 kg pada waktu dibawa oleh jamaah haji serta air

zam-zam sebanyak 5 liter.

Page 76: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

65

4. Akomodasi Pemondokan

a. Pengadaan pemondokan dilakukan oleh Tim Penyewa Pemondokan

Jamaah Haji di Arab Saudi yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umrah

b. Plafon sewa pemondokan sebesar SR.2.000 di mekkah dan SR.500 di

madinah dengan pembebanan kepada jamaah secara profesional

c. Pemerintah akan menyewa rumah-rumah dekat masjidil haram. Jika tidak

terpenuhi, maka akan memanfaatkan rumah-rumah di wilayah yang

memiliki akses mudah ke masjidil haram. Sedangkan di madinah

penempatan jamaah di wilayah Markaziah dan non Markaziah

d. Untuk peningkatan pelayanan dilakukan pembentukan, penempatan

petugas dan penyediaan fasilitas pelayanan jamaah di 15 sektor

(mekkah), 5 (madinah)

5. Konsumsi

Pengertian menu sebagai alat pemasaran bagi suatu hotel/ tempat

restoran yang menghubungkan keinginan tamu-tamu dengan penyedia

makanan.3

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat untuk memberikan

konsumsi terhadap jamaah tidak luput dari Dipa, atau OP (Projek Operasional)

dan biaya yang telah terkumpul dari jamaah haji akan di transfer dari Pusat

kekanwil, Kanwil ke Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

3 Kesrul. Penyelenggaraan Operasional Perjalanan Wisata, (Jakarta : PT. Grapindo,

2003), cet. 1, h, 24

Page 77: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

66

Penyelenggaraan Haji dan Umrah lalu diberikan Ke KUA untuk konsumsi

jamaah haji yang mengikuti bimbingan manasik haji, dana yang akan

dikenakan sebesar 15.000 (lima belas ribu rupih) pertemuan. 15 x 14 =

210.000 dengan nominal ini jamaah berhak mendapatkan konsumsi ketika

bimbingan manasik baik di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

maupun di KUA kecamatan masing-masing, dan konsumsi yang diberikan

berbentuk makanan ringan/ Snack.

Oleh karena itu, Pemerintah Agama dalam hal ini Penyelenggaraan

Haji dan Umrah memilih menu internasional yang memang disajikan langsung

dari masing-masing pemondokan/ hotel setiap harinya selama berada di kota

Mekkah dan Madinah, ini merupakan bagian terpenting dari pelayanan yang

disunguhkan oleh Pemerintah kepada para jamaah haji tahun 2009 dalam

rangka menjaga stamina dan kesehatan jamaah.

Adapun konsumsi yang dapat dinikmati oleh jamaah, selain Menu

internasional terdapat pula Menu Indonesia seperti makanan empat sehat lima

sempurna, dan menu-menu lainnya yang tersedia, untuk jamaah, setiap jamaah

akan mendapatkan makan sebanyak 2 kali dalam sehari: siang hari dan malam

hari

Page 78: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

67

6. Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pemeriksaan, perawatan dan pemeliharaan

kesehatan jamaah haji untuk menjaga agar jamaah haji tetap dalam keadaan

sehat antara lain tidak menularkan atau ketularan penyakit selama

menjalankan ibadah haji.4

Haji bukan hanya ibadah rohani saja namun juga merupakan ibadah

fisik, artinya para jamaah harus memiliki badan yang sehat agar dapat

melakukan ibadah haji dengan baik.5

Pembinaan kesehatan haji tahun 2009 dilakukan secara terus-menerus

sejak terdaftar sampai saat keberangkatan haji meliputi beberapa aspek antara

lain: chek up golongan darah, umur/ usia jamaah dan lain-lain, tidak hanya itu

akan tetapi Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat mengadakan acara

Seminar kepada para jamaah haji tahun 2009 tentang kesehatan yang dipimpin

oleh Bapak. Sudin yang membahas tentang suntik vaksin meninghitis, flu

burung, dan obat-obatan yang perlu disediakan oleh jamaah, sehingga para

jamaah haji dapat melakukan seluruh rangkaian perjalanan ibadah haji dengan

kesehatan yang optimal.

Untuk itu, Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya.

Penyelenggaraan Haji dan Umrah sangat memperhatikan pemeriksaan

kesehatan dan pemberian vaksin meninghitis yang dilaksanakan di Puskesmas

masing-masing wilayah Kecamatan yang terdiri dari 8 (delapan) Puskesmas

Kota Jakarta Barat, karena puskesmas kecamatan memiliki fasilitas dan alat-

4 Ahmad Nizam dan Alatif Hasan, Manajemen Haji, (Jakarta : Zikru Hakim, 2000) 5 Departemen Agma RI, Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah, (Jakarta : 2000),

h.7

Page 79: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

68

alat yang memadai, tidak hanya itu buku kesehatan jamaah haji pun dapat

dikeluarkan oleh Puskesmas Kecataman dengan ketentuan sesuai domosili

masing-masing jamaah, dengan keputusan Pemerintah berupaya untuk

bekerjasama dalam rangka melayani jamaah haji seefektif mungkin, dengan

harapan para jamaah dapat meningkatkan daya tubuh dan trantisipasi oleh

penyakit pada saat di Tanah Suci, sehingga mereka pun lebih fokus dalam

menjakankan ibadah haji .

Disamping pembinaan kesehatan, disediakan pula keperluan obat-

obatan dan alat kesehatan yang memadai sejak di Tanah Air, selama dalam

pesawat udara dan kebutuhan di Arab Saudi, TKHI (Tim Kesehatan Haji

Indonesia) Kota Jakarta Barat memberikan pelayanan kesehatan dengan

membawa obat-obatan yang dibutuhkan oleh jamaah, disamping itu, jamaah

yang ingin membawa obat-obatan untuk kepentingan pribadinya dipersilahkan

oleh Tim Kesehatan dengan cara berkonsultasi terlebih dahulu oleh tim

kesehatan haji kloter.

Adapun pelayanan di Tanah Suci, pihak Pemerintah membentuk unik

pelayanan kesehatan di setiap Maktab dan penambahan obat-obatan emergensi

serta prasarana laboratorium, yang siap diberikan kepada jamaah apabila ada

yang terjangkit penyakit, pelayanan kesehatan oleh TKHI ktoter secara

terintegrasi dengan cara piket bergilir antara dokter dan para medis, sehingga

pelayanan kepada jamaah haji dapat dilakukan sepanjang waktu.6

6 H. Matroji Alamsyah SH. S.Ag, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 29 April 2010)

Page 80: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

69

7. Manasik

Sebagaimana kita ketahui bahwa jamaah haji sangat beragam antara

lain dari segi pendidikan, kelompor umur, jenis kelamin dan lain sebagainya,

oleh karena itu perlu pelayanan yang sangat optimal untuk itu pembinaan

jamaah haji sangat dan perlu di berikan kepada seluruh jamaah haji.

Melalui Buku Manasik yang telah diberikan oleh Pemerintah dalam hal

ini dari Kantor Kementerian Agama, agar jamaah haji dapat memahami dan

mendalami materi manasik haji. Selain mendapatkan buku manasik tentu

jamaah haji mendapatkan materi-materi manasik dari Pembimbing yang telah

di tunjuk oleh Kantor Kementerian Agama kota Jakarta Barat.

Maksud dan tujuan diberikan manasik haji adalah memberikan

gambaran dan penguasaan tentang pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci dan

dapat membentuk jamaah haji yang mandiri dengan tujuan akhir adalah

menjadi haji mabrur.

Pelaksanaan Bimbingan manasik haji terbagi menjadi dua pola yaitu :

a. Bimbingan Manasik Masal dilaksanakan oleh Kanor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat.

b. Bimbingan Manasik KLasikal dilaksanakan di Kantor Urusan Agama

(KUA) di masing-masing Kecamatan.

Pelaksanaan Manasik Masal dilaksanakan sebanyak 4 kali pada

tanggal 13 September dengan mengundang seluruh jemaah haji yang telah

melunasi BPIH.

Page 81: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

70

Manasik Masal menggunakan materi :

a. Kebijakan Pemerintah Tentang Perhajian

b. Perjalanan Ibadah Haji

c. Kesehatan Haji

d. Pengenalan Tanah Suci.

Adapun tempat pelaksanaan Manasik haji Masal dilaksanakan di Aula

Wijaya Kusuma Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat.

Disamping Pembinaan Manasik Masal yang telah dilaksanakan, ada

kegiatan lain yaitu kegiatan Penataran Karu dan Karom. Penataran Karu dan

Karom dilaksanakan pada tanggal 6, 7, 8 Oktober 2009 karu, sedangkan untuk

pelaksanaan karom pada tanggal 12, 13, 14 Oktober 2009 di laksanakan di

Aula Wijaya Kusuma Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat diikuti

sebanyak 25 Karom dan 99 Karu dengan nara sumber terdiri dari :

a. Kementrian Agama Pusat RI

b. Kanwil Kementerian Agama DKI Jakarta

c. Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

d. Suku Dinas Kesehatan Pemda Provinsi DKI Jakarta

Page 82: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

71

JADWAL MATERI BIMBINGAN BAGI JAMAAH HAJI

WILAYAH KOTA JAKARTA BARAT

TAHUN 1930 H/ 2009 M

N

o

HARI/

TANGGAL

MATERI

PELAKSANAAN

WAKTU

1

Selasa, 28 Juli 2009

BIMBINGAN MASSAL I

- Kebijakan pemerintah

tentang perhajian

- Bimbingan Kesehatan

Kandepag

Kota/

Kabupaten

2

Kamis, 13 Agustus

2009

BIMBINGAN KEC KUA

Panduan Perjalanan Haji

a. Kegiatan di tanah air

b. Kegiatan di asrama haji

c. Kegiatan di pesawat

KUA

Kecamatan

8 Jam

3 Sabtu, 18 Agustus

2009

Kesehatan dalam ibadah

haji

KUA

kecamatan 8 Jam

4

Selasa, 18 Agustus

2009

Bimbingan Manasik Haji

a. Akhlakul karimah

b. Adat istiadat bangsa arab

c. Kegiatan di tanah Suci

KUA

Kecamatan

8 Jam

5

Kamis, 20 Agustus

2009

Bimbingan Manasik Haji

a. Niat umrah haji

KUA

Kecamatan

8 Jam

Page 83: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

72

b. Thawaf

c. Sa’I dan Tahalul

6

Sabtu, 22 Agustus

2009

Bimbingan Manasik Haji

a. Praktek umrah haji

Halaman KUA Kecamatan

KUA

Kecamatan

8 Jam

7

Selasa, 25 Agustus

2009

Bimbingan Manasik Haji

a. Niat Haji

b. Wukuf di arafah

KUA

Kecamatan

B. Analisis

1. Starategi

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya Seksi

Penyelenggaraan Haji dan Umrah berupaya memberikan pencerahan kepada

masyarakat yang ingin beribadah ke Tanah Suci, yakni menunaikan rukun

Islam yang kelima (Haji).

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya seksi

Penyelenggaraan Haji dan Umrah membentuk beberapa staff/ karyawan dan

setiap di antara mereka diberikan tugas masing-masing guna memberikan

pelayanan yang baik kepada masyarakat yang ingin mendaftarkan dirinya

untuk pergi haji, oleh karena itu pelayanan yang harus diberikan kepada

mereka adalah : Pelayanan administrasi, dokumentasi, akomodasi/

pemondokan, konsumsi, kesehatan, dan manasik haji, ada beberapa hal yang

Page 84: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

73

harus diketahui oleh hal layak yaini. Administrasi merupakan langkah awal

yang dilakukan oleh Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dalam hal

ini adalah pembukaan pendaftaran calon jamaah haji, yang dilakukan setiap

hari kecuali hari sabtu dan minggu serta hari-hari besar/ tanggal merah,

jamaah haji dapat informasi tentang penyelenggaraan ibadah haji melalui

pusat-pusat informasi tentang penyelenggaraan haji melalui pusat-pusat

informasi yang ditunjuk oleh Kantor Kementerian Agama RI seperti yang ada

di Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat, terletak Jl. Perdana No. 10

Wijaya Kusuma Jakarta Barat.

Dan dokumentasi merupakan persyaratan yang harus dipenuhi oleh

jamaah haji seperti photo copy kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk

(KTP), photo copy lembar bukti setoran lunas BPIH dan lain-lain, sehingga

pada tahun 2009 Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya

Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah mengeluarkan paspor haji bagi

jamaah sebanyak 1029 paspor hijau.

Bimbingan manasik haji merupakan suatu kebutuhan bagi jamaah haji

yang harus mereka ketahui/ laksanakan, karena didalamnya mencakup meteri-

materi yang sangat penting baginya di antaranya:

a. Kebijakan Pemerintah tentang Perhajian

b. Perjalanan Ibadah Haji

c. Kesehatan Haji

d. Pengenalan Tanah Suci

e. Akhlakul karimah

Page 85: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

74

f. Adat istiadat bangsa arab

g. Kegiatan di tanah Suci

h. Niat umrah haji

i. Thawaf

j. Sa’I dan Tahalul

Strategi yang dilakukan berbagai cara, baik dengan mengunakan

metode seminar, tatap muka/ dialog tanya jawab apabila ada salah satu jamaah

yang tidak memahami materi yang telah disampaikan, hal ini dilakukan agar

jamaah haji menjadi mandiri dan memahami tata cara dalam melaksanakan

ibadah haji dengan baik, agar menjadi Haji Mabrur.

2. Hasil

Dari strategi pelayanan yang diberikan kepada jamaah haji tahun 2009

yang telah di rumuskan dan d jelaskan di atas, diharapkan Strategi Pelayanan

Haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji

Tahun 2009 dapat terselenggara dan tercapai dengan tujuan yang diinginkan,

sehingga dengan cara yang dilakukan agar masyarakat Kota Jakarta Barat

mampu mengetahui tata cara pelayanan yang dilakukan oleh Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya Seksi Penyelenggaraan

Haji dan Umrah, dan informasi-informasi ketika mereka terdaftar sebagai

jamaah haji, baik itu melalui via telepon, internet, dan lain sebagainya,

sehingga Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dapat tercapai tujuan

serta menambah dan meningkatkan jumlah jamaah haji yang ingin

Page 86: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

75

mendaftarkan dirinya untuk pergi haji. Pada akhirnya Kantor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat telah melayani Jamaah Haji yang berangkat ke

Tanah Suci pada tahun 2009 sebanyak 833 Jamaah, sehingga mereka merasa

senang dan puas atas pelayanan haji yang telah diberikan kepada mereka.

Dengan demikian Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat akan

tetap memperhatikan para jamaah haji dengan cara tetap membangun

komunikasi dan seminar Pasca Haji, Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat kepada jamaah haji tahun 2009 yang telah pulang ke Tanah Air, pihak

Seksi Penyelengaraan Haji dan Umrah Jakarta Barat akan tetap menjalin

komunikasi secara interpersonal melalui penerbitan majalah, dan seminar

“Pasca Haji ”.

Hasil dari analisis ini adalah, Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta

Barat khususnya Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah akan diupayakan

untuk dipertahankan, karena pelayanan untuk memberikan kemudahan dan

kebutuhan yang berbeda-beda dengan informasi-informasi dan layanan yang

lain, agar para jamaah khususnya jamaah tahun 2009 merasa senang dengan

pelayanan yang diberikan walaupun masih ada kekurangan disana-sini.

Sehingga mereka merasa senang karena bisa melaksanakan rukun Islam yang

kelima.

Page 87: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pada pembahasan sebelumnya, maka penulis

berkesimpulan bahwa:

Penyelenggaraan Ibadah Haji Indonesia melibatkan tugas-tugas pokok

baik dari tingkat pusat sampai dengan tingkat daerah dengan tanggungjawab

dan kewenagannya mempunyai hak dan tanggungjawab sesuai dengan

kreteria, bidang dan kewenagannya masing-masing.

Pada prinsipnya penyelenggaraan haji pada tahun ini berjalan cukup

lancar walaupun masih ada kekurangan disana-sini akan tetapi masih bisa

diatasi oleh para petugas Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat dan

instansi yang terkait yang membantu penyelenggaraan haji khususnya tahun

2009.

1. Strategi pelayanan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

merupakan proses rencana bantuan utama dalam kebaikan yang bermanfaat

dan saling menghasilkan satu sama lain yang juga bersifat menyeluruh dan

terintegrasi berisikan sasaran dan program baik jangka panjang maupun

jangka pendek yang dirumuskan berdasarkan keunggulan dan kelemahan

instansi guna menghadapi peluang dan ancaman dari luar.

76

Page 88: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

77

2. Pendaftaran calon jamaah haji, dilaksanakan di Kantor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat, sesuai dengan Undang-Undang Nomor : 13

Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

3. Pelayanan haji Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat khususnya

Seksi Haji dan Umrah sudah cukup baik karena pada pelaksanaannya telah

diterapkan sesuai dengan teori dan praktek dalam hal Pelayanan Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat secara administrasi sudah cukup

maksimal terhadap jamaah dengan memfasilitasi secara professional baik

di Tanah Air maupun di Tanah Suci.

B. Saran – Saran

Akhirnya penulis hanya dapat memberikan sekelumit saran yang

mudah-mudahan dapat memberikan input (masukan) kepada Kantor

Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

1. Penerapan pelayanan Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat

khususnya Seksi Haji tahun 2009 sudah cukup baik/ maksimal salah

satunya adalah dengan adanya pelayanan yang diberikan kepada para

jamaah dari karyawan perusahaan/ instansi yang mempunyai kualitas yang

lebih dengan memberikan bimbingan serta arahan lebih insentif agar

menimbulkan kesan dan kepuasan bagi jamaah haji khususnya tahun 2009

2. Ketika jamaah tidak mengetahui Golongan darahnya yang merupakan

persyaratan wajib ketika daftar haji, alangkah baiknya Kantor Kementerian

Agama Kota Jakarta Barat berupaya membentuk puskesmas sendiri yang

Page 89: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

78

3. Menambahkan sarana berupa lemari besar, agar dokumentasi SPPH jamaah

terletak dengan rapih agar tidak mengurangi keindahan tata ruangan Seksi

Haji dan Umrah Kota Jakarta Barat.

Page 90: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

DAFTAR FUSTAKA

Amsyari, Fuad. Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, Bandung : Mizan, 1990

Adya, Barata Atep. Bisnis dan Hukum Perdata Dagang SMK, Bandung: Armico, 1999

Alamsyah, Matroji. Kepala Peny. Haji dan Umrah, Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat 2010, Wawancara Pribadi, (Jakarta : 29 April 2010)

Departemen Agama RI. Hikmah Ibadah Haji Jakarta: Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggaraan Ibadah Haji, 2003

Departemen Agama RI. Petunjuk dan Perjalanan Kesehatan Haji

Departemen Agama RI Dirokterat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji, Petunjuk Perjalanan dan Kesehatan Haji, Jakarta: 1987/ 1998

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1997

Departemen Agama Provinsi. Jakarta: Biro Organisasi dan Tatalaksana, 2005

Departemen Agma RI. Bimbingan Ibadah Haji, Umrah dan Ziarah, Jakarta : 2000

David, Fred. Manajemen Strategi, Jakarta : Prenhalindo, 2002

Casson, Herbert. Petunjuk Praktis Dalam Berusaha, Surabaya: Usaha Nasional, 1981

Nizam, Ahmad. dan Alatif Hasan, Manajemen Haji, Jakarta : Zikru Hakim, 2000

Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat. Profil Perusahaan

Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat. LaporanPenyelenggaraan Operasional Haji Tahun 2009 M/ 1430 H

Kamil. Media Indonesia, Edisi Selasa, 9 Juli 2002

Kamsir. Etika Customer Service, Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2005

Page 91: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

Kottler, Philif. Marketing Management: Analisis Planning Implementation and Control Figh Edition New Jersey: Prentice Hall,1994

Kesrul. Penyelenggaraan Operasional Perjalanan Wisata, Jakarta : PT. Grapindo, 2003

Moekijat. Kamus Manajemen, Bandung: Cv. Mandar Maju, 1990

Mochtar. E. K. Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, Jakarta: Brata Karya Aksara, 1986

Maftuh, M Basyuni. Esai-Esai Keagamaan, Jakarta: FDK Press, 2008

Maftuh, M Basyuni. Reformasi Manajemen Haji,

Modul Akuntabilitas Kinerja. Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Barat,

Nurahyani. Pelayanan Haji dan Umrah: PT Nurul Amanah Sirindo Jakarta Terhadap Jamaah, Jakarta: 2006

Nawawi, Hadari. Manajemen Strategik Organisasi Non Profit,

Nasution, N. Manajemen Mutu Terpadu, Bogor : Ghalia Indonesia, 2005

Purwanto, Iwan. Manajemen Strategi, Bandung: Yrama Widya, 2007

Purwono, Hari Setiawan. dan Zalkiflimsnsyah. Manajemen Strategi Sebuah Konsep Pengantar. (Jakarta : LembagaPenerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2001)

Peraturan Menteri Agama RI. Peta dan Uraian Jabatan Pada Kantor Wilayah

Departemen Agama Provinsi, Jakarta: Biro Organisasi dan Tatalaksana, 2005

Ratminto, & Atik Septi Winarsih. Manajemen Pelayana: Pengembangan Model KonseptuaL, Penerapan Citizen’s Charter dan Standar Pelayanan Minimal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005

Ruslan, dan Rosady. Manajemen Humas & Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, Jakarta ; Grapindo Persada, 2002

Stainer, George, dan Minner. Manajemen Strategi, Jakarta : Erlangga

Supriono. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis, YogyaKarta: Gajah Mada University Press, 2000

Sri, Wahyuni Agustinus. Manajemen Srategik: Pengantar Proses Berfikir Strategik, Jakarta: Binarupa Aksara, 1996

Page 92: STRATEGI PELAYANAN KANTOR KEMENTERIAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/... · Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya ... maupun ketahanan

Siagan, S.P. Manajemen Modern, Jakarta: Masagung, 1994

Siti, Aliyah Nur. Pelayan Prima Kantor Departemen Agama Jakarta Barat Terhadap Jamaah Haji, Jakarta:2008

Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi, Jakarta: PT. Gunung Agumg, 1989

Sardor, Ziaunndin. Tantangan Dunia Islam Abad 21, Terjemahan A.E Priono Hasan, Bandung :Mizan, 1996

Sigarimbun, Masri. dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Soejono. dan Abdurrahman, Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapan,

(Jakarta : Rineka Cipta, 2005)

Usman, Husaini. dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2003

Uchjana, Efenddy Onong. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 1999

Zurizal. dan Aminuddin, M.Ag, Figih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian Universitas Islam Negeri, 2008