227
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN SRAGEN DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH MANDIRI DI KABUPATEN SRAGEN Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Oleh: YOGHA AJI PRAYOGO (D1109028) PROGRAM SWADANA TRANSFER ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM

KABUPATEN SRAGEN DALAM PEMBERDAYAAN USAHA

MIKRO, KECIL DAN MENENGAH MANDIRI

DI KABUPATEN SRAGEN

Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi

Oleh:

YOGHA AJI PRAYOGO

(D1109028)

PROGRAM SWADANA TRANSFER ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM

KABUPATEN SRAGEN DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH MANDIRI

DI KABUPATEN SRAGEN

Disusun Guna Memenuhi Syarat-syarat Untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

Oleh:

YOGHA AJI PRAYOGO

D1109028

PROGRAM SWADANA TRANSFER ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 3: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Drs. Pramono, SU

NIP. 19490407 198003 1001

Page 4: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima dan disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Pada hari :

Tanggal : Juli 2012

Panitia Penguji

Ketua : Drs. Sukadi, M.Si. ( )

NIP.19470820 197603 1 001

Sekretaris : Faizatul Ansoriyah, S. Sos, M.Si ( )

NIP. 198203042 00812 2 003

Penguji : Drs. Pramono, SU. ( ) NIP 194904071980031001

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dekan

Prof. Drs. Pawito, Ph.D.

NIP.195408051985031002

Page 5: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

iv

MOTTO

Belajar dari kegagalan adalah cara meraih kesuksesan. Tidak pernah gagal

berarti tidak pernah menang

( Sri Dhamananda Nayake)

Satu-satunya orang yang tidak membuat kesalahan ialah orang yang tidak

berbuat apa-apa. Jangan takut pada kesalahan, selama tidak mengulangi

kesalahan yang sama

( Roosevelt )

Jangan menyerah pada keadaan, hanya orang bodoh yang tidak mau

berusaha bangkit dari keterpurukan

( Penulis )

Page 6: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya kecilku ini aku persembahkan untuk :

Orang tuaku tercinta atas kasih sayangnya,yang tak henti-hentinya

memberikan bimbingan dan dukungan baik moral maupun spiritual.

Adikku tersayang.

Rekan-rekan seperjuangan kuliah.

Page 7: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan berkah, karunia dan hidayah-NYA serta kemudahan jalan

yang diberikan-NYA sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang

berjudul “STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM

KABUPATEN SRAGEN DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH MANDIRI DI KABUPATEN SRAGEN”

Proses penyusunan skripsi ini melibatkan pihak-pihak yang telah

memberikan bimbingan, dukungan, dorongan dan bantuan kepada penulis. Oleh

karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan rasa hormat yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Drs. Pramono, SU selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar

membimbing, memotivasi, serta memberi banyak masukan selama ini.

2. Bapak Soepad, Bapak Dasno, Ibu Ida Qurnia, dan segenap karyawan

Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen, yang memberikan

informasi dan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini serta membantu

penulis dalam proses pencarian data.

Page 8: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

vii

3. Ibu Ri Handayani dan Bapak Yoshep dan segenap karyawan Dinas

Perdagangan dan Perpajakan Kabupaten Sragen serta Bapak Suwanto

selaku petugas UPTD Kecamatan Masaran.

4. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Prof. Drs. Pawito, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Keluarga, kekasih, teman-teman serta seluruh sahabat yang telah

memberikan bantuan dan selalu memberi semangat.

7. Serta semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini jauh dari

kesempurnaan hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki.

Oleh karena itu kritik dan saran yang menuju kearah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Sebagai kata penutup, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi perkembangan Program Studi Ilmu Administrasi Negara, serta bagi pihak-

pihak yang memerlukannya.

Wassalamualaikum, Wr,Wb

Surakarta, Juli 2012

Penulis

Yogha Aji Prayogo

Page 9: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERETUJUAN ........................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

MOTTO........................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

DAFTAR ISI................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL.......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

ABSTRAK...................................................................................................... xiii

ABSTRACK................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah.......................................................................... 9

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................... .... 10

A. Landasan Teori................................................................................. 10

1. Strategi........................................................................................ 10

a. Definisi Strategi.................................................................... 10

b. Tahapan Strategi................................................................... 17

c. Tipe-tipe Strategi.................................................................. 17

d. Tingkat Strategi.................................................................... 18

e. Srategi Pemasaran Pasar Berkembang................................. 20

f. Implementasi Strategi........................................................... 23

g. Hambatan dalam implementasi strategi............................... 32

2. Pemberdayaan............................................................................ 34

a. Definisi Pemberdayaan........................................................ 34

b. Dimensi Pemberdayaan........................................................ 39

Page 10: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

ix

c. Prinsip-prinsip Pemberdayaan.............................................. 41

d. Pendekatan Pemberdayaan................................................. 44

e. Indikator Pemberdayaan UMKM....................................... 46

3. Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah............................. 58

4. Jenis-jenis UMKM................................................................... 61

5. Kriteria UMKM........................................................................ 63

6. Keunggulan dan Kelemahan UMKM....................................... 69

7. Strategi Pemberdayaan UMKM Mandiri Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen................................. 75

B. Kerangka Pemikiran........................................................................ 83

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................. ... 86

A. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian......................................... ... 86

B. Jenis Penelitian............................................................................... ... 87

C. Sumber Data Penelitian.................................................................. ... 88

D. Teknik Pengumpulan Data............................................................. ... 91

E. Validitas Data................................................................................. ... 95

F. Teknik Sampling................................................................................ 95

G. Teknis Analisis Data.......................................................................... 96

BAB IV HASIL PENELITIAN...................................................................... 99

A. Deskripsi Lokasi............................................................................. ... 99

1. Keadaan Umum dan Letak Geografis Kabupaten Sragen........ .. 99

2. Gambaran Umum DisperinKop & UMKM Kabupaten Sragen. 102

a. Pembentukan Organisasi...................................................... 102

b. Kedudukan........................................................................... 103

c. Tugas Pokok dan Fungsi...................................................... 103

d. Visi dan Misi........................................................................ 104

e. Kebijakan.............................................................................. 104

f. Program................................................................................ 105

g. Susunan Organisasi.............................................................. 106

h. Gambaran Perkembangan UMKM di Kabupaten Sragen.... 148

Page 11: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

x

i. Jumlah Pegawai Dinas Perinkop dan UMKM di Kabupaten

Sragen.................................................................................. 150

B. Pembahasan..................................................................................... 152

1. Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Mandiri...................................................................................... 152

a. Bimbingan Teknis................................................................ 153

b. Pendidikan dan Pelatihan..................................................... 161

c. Bantuan Peralatan................................................................ 167

d. Promosi Produk.................................................................... 172

e. Perkuatan Permodalan.......................................................... 179

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 208

A. Kesimpulan ..................................................................................... 208

B. Saran ................................................................................................ 211

Page 12: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kategori Usaha dari BPS ................................................................... 60

Tabel 1.2 Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ...................... 64

Tabel 1.3 Kriteria Usaha Kecil dan Menengah menurut World Bank ............... 67

Tabel 1.4 Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah European Commision ............. 69

Tabel 1.5 Analisis Kekuatan dan Kelemahan UKM .......................................... 73

Tabel 2.1 Jumlah Pegawai Negeri Dijajaran Pemerintah Daerah Kabupaten

Sragen tahun 2010 ............................................................................

100

Tabel 2.2 Banyaknya Pejabat Struktural di Jajaran Pemerintah Kabupaten

Sragen tahun 2010 ............................................................................

101

Tabel 2.3 Jumlah Industri Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Jumlah

Investor Industri Kecil dan Menengah tahun 2006-2010 .................

148

Tabel 2.4 Perkembangan Jumlah Pedagang tahun 2006-2010 ......................... 149

Tabel 2.5 Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan ............................ 150

Tabel 2.6 Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan ........................................... 150

Tabel 2.7 Daftar Jenis Usaha Peserta Bimtek tahun 2009 – 2011 .................... 158

Tabel 2.8 Daftar Jenis Usaha Peserta Diklat tahun 2009 – 2011 ...................... 166

Tabel 2.9 Data Bantuan Peralatan Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM

tahun 2008 – 2011 ............................................................................

168

Tabel 2.10 Peserta UMKM yang Telah Mengikuti Pameran tahun 2008 –

2010...................................................................................................

176

Tabel 2.11 Anggaran Dana Bergulir tahun 2007 – 2011..................................... 195

Page 13: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran ........................................................... 85

Gambar 2.1 Skema Analisis Interaktif...................................................... 98

Gambar 3.1 Bagan Organisasi Dinas Perinkop dan UMKM.................... 151

Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penyaluran KrediT UPDB.......................... 192

Gambar 3.4 Bagan Melampirkan Persyaratan yang Ditentukan .............. 205

Gambar 3.5 Bagan Pemberitahuan Hasil Survey...................................... 206

Page 14: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

xiii

ABSTRAK

YOGHA AJI PRAYOGO. D1109028. STRATEGI DINAS

PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN SRAGEN

DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

MANDIRI DI KABUPATEN SRAGEN. Skripsi. Program Studi

Administrasi Negara. Jurusan Ilmu Administrasi. Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2012. 212 Hal.

Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen merupakan perangkat

daerah Kabupaten Sragen yang dibentuk dengan tugas pokok melaksanakan

sebagian tugas pemerintah daerah Kabupaten Sragen di bidang perindustrian,

koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. Semakin bertambahnya jumlah

usaha mikro dan kecil yang merupakan titik awal suatu perusahaan dikarenakan

tumbuhnya kesadaran masyarakat akan perlunya meningkatkan perekonomian

hidupnya, akan tetapi permasalahan permodalan dan manajemen menjadi kendala

secara umum banyak ditemui para pengelola usaha. Perkembangan untuk

menjadikan usaha yang mandiri dan berkualitas merupakan keinginan para

pengelola usaha dan menjadi cita-cita mulia yang ingin dicapai dalam jangka

panjang bagi Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui dan menggambarkan mengenai strategi Dinas

Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen dalam memandirikan UMKM yang ada

di Kabupaten Sragen.

Metode penelitian dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif

kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan

narasumber, fakta-fakta yang ditemukan di lokasi penelitian, dan arsip/dokumen

yang berkaitan dengan penelitian. Teknik penarikan sampel menggunakan

purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling digunakan ketika

peneliti menetapkan narasumber yaitu pegawai Dinas Perinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen. Snowball sampling digunakan untuk menentukan siapa

narasumber selanjutnya yang mengetahui permasalahan penelitian. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

wawancara, observasi, dan telaah dokumen. Validitas data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode trianggulasi data. Analisis data pada penelitian ini

dengan menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian yang dilakukan di Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten

Sragen dapat diketahui bahwa secara umum Dinas Perinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen telah melaksanakan strategi untuk memberdayakan UMKM

mandiri. Strategi dalam memberdayakan UMKM mandiri meliputi: 1. Bimbingan

Teknis, 2. Promosi Dagang, 3. Pemberian Bantuan.

Page 15: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

xiv

ABSTRACT

YOGHA AJI PRAYOGO. D1109028. DEPARTMENT OF INDUSTRY

COOPERATION STRATEGIES AND DISTRICT SRAGEN SME

EMPOWERMENT IN MICRO, SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES

IN DISTRICT SELF SRAGEN. Thesis. State Administration Study

Program. Administration Department. Social and Political Sciences Faculty.

Sebelas Maret University. Surakarta. 2012. 212 pages.

Department of Industry Cooperatives and SMEs Sragen is a Regency

Sragen formed with the main task of carrying out some tasks of local government

in the field of industry Sragen, cooperatives and small and medium micro

enterprises. The increasing number of small and micro businesses that are the

starting point of a company due to growing public awareness of the need to

improve the economy of his life, but the problems of capital and management in

general a lot of obstacles encountered by business managers. Developments to

make an independent effort and quality is the desire of the business manager and a

noble ideal to be achieved in the long run for the Office of Industry Cooperatives

and SMEs Sragen. This study aims to determine and describe the strategy of

Industry Cooperatives and SMEs in memandirikan Sragen MSMEs in Sragen.

Research methods in this study was descriptive qualitative research

methods. Sources of data in this study were obtained from interviews with

informants, the facts found in the study site, and archives / documents related to

the research. The sampling technique used purposive sampling and snowball

sampling. Purposive sampling is used when investigators determined that an

employee resource of Industry Cooperatives and SMEs Sragen. Snowball

sampling is used to determine who the next speaker who knows the problems of

research. Data collection techniques used in this study is by interview,

observation, and document review. The validity of the data used in this study is

the method of data triangulation. Data analysis in this study using a model of

interactive analysis.

Results of research conducted at the Department of Industry Cooperatives

and SMEs Sragen can be seen that in general the Industry Cooperatives and SMEs

Sragen has been implementing a strategy to empower independent SMEs. Self-

empowering strategies in SMEs include: 1. Technical Guidance, 2. Trade

promotion, 3. Relief.

Page 16: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak era orde baru masalah kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan

penguasaan aset nasional merupakan masalah pelik yang menjadi kendala

dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber daya nasional. Kondisi

ini menjadi indikator bahwa masyarakat banyak belum berperan sebagai

subyek dalam pembangunan. Dengan dibekali modal material dan mental,

rakyat memiliki hak berpartisipasi dalam pembentukan dan pembagian

produk nasional. Hal tersebut menginspirasikan perlunya pemberdayaan

ekonomi rakyat yang kemudian berkembang menjadi isi untuk membangun

sistem perekonomian yang bercorak kerakyatan.

Berbicara masalah ekonomi rakyat nampaknya tidak pernah terlepas dari

pembicaraan tentang UMKM. Kecenderungan kemampuan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) memberikan sumbangan yang signifikan

terhadap perkembangan perekonomian suatu negara tidak saja terjadi di

Indonesia dan negara-negara berkembang saja namun juga terjadi di negara-

negara maju pada saat-saat negara tersebut membangun kemajuan

perekonomian sampai sekarang. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

merupakan salah satu andalan utama bagi ketahanan ekonomi sebuah negara.

Terbukti di masa krisis dengan banyak usaha konglomerasi yang dililit hutang

luar negeri, usaha kecil menengah terutama yang berorientasi eksport justru

meraup keuntungan yang luar biasa. Sebagian lagi dapat bertahan sekaligus

1

Page 17: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

berkembang dengan berbagai cara karena kecilnya investasi & modal yang

berputar.

Perkembangan sektor UMKM selama ini sungguh menggembirakan.

Peningkatan peran dan kegiatan usaha sektor UMKM semakin nampak

khususnya sejak krisis tahun 1997. Di tengah-tengah proses restrukturisasi

sektor korporat dan BUMN yang berlangsung lamban, sektor UMKM telah

menunjukkan perkembangan yang terus meningkat dan bahkan mampu

menjadi penopang pertumbuhan ekonomi nasional, seperti di sektor

keuangan, khususnya industri perbankan, telah pula mampu menyediakan

kebutuhan pembiayaan dengan tingkat pertumbuhan dan porsi yang lebih

besar untuk UMKM. Perkembangan inilah yang menjadi pendorong bagi

peningkatan pertumbuhan dan peran sektor UMKM dalam perekonomian

nasional. Kementrian Koperasi dan UKM menfokuskan kinerja pemerintahan

dalam mempercepat pertumbuhan sektor usaha mikro kecil dan menengah

serta pengembangan koperasi secara berkelanjutan, seperti memapankan

peningkatan kompetensi dan daya saing pelaku usaha dengan membangun

sistem informasi dan UKM secara online agar lebih mudah mengakses

informasi yang diperlukan oleh para pelaku usaha atau industri, mencetak

atau menciptakan 1.000 sarjana wirausaha baru setiap tahunnya dengan

asumsi jumlah enterprenuer di kalangan usaha mikro kecil dan menengah

semakin ideal 2% terhadap jumlah penduduk, peningkatan distribusi

pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah oleh pemerintah melalui kredit

usaha rakyat (KUR) dengan target penyaluran ditetapkan sebesar Rp. 20

Page 18: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

triliun setiap tahunnya, pengembangan koperasi dengan penempatan tiga

koperasi berskala besar di setiap provinsi dengan asumsi pengembangan

tersebut menjadi percontohan bagi koperasi lainnya.

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) periode 2004-

2009 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 tahun

2005, pemerintah telah menetapkan arah kebijakan dan program

pemberdayaan bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) yaitu melalui, pertama, revitalisasi peran Koperasi dan Perkuatan

posisi UMKM dalam Sistem perkonomian nasional. Kedua, revitalisasi

koperasi dan perkuatan UMKM dilakukan dengan memperbaiki akses

KUMKM terhadap permodalan, tekologi, informasi dan pasar serta

memperbaiki iklim usaha. Ketiga, mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya

pembangunan. Keempat, mengembangkan potensi sumberdaya local.

Untuk tujuan tersebut di atas, Kementerian Negara Koperasi dan UKM

bekerjasama dengan instasi terkait dan Pemerintah Daerah Propinsi serta

Pemda Kabupaten/Kota Madya, telah melaksanakan program-program

pemberdayaan UMKM dan koperasi yang difokuskan pada pemberdayaan

institusional umkm dalam bentuk program, peningkatan akses umkm terhadap

sumber-sumber pendanaan, pemberdayaan di bidang produksi melalui

bantuan sektor usaha selektif sebagai stimulant, pengembangan jaringan

pemasaran, pemberdayaan sumberdaya umkm, pengkajian penelitian dan

pengembangan sumberdaya umkm dan koperasi

(http://winarti135.blogspot.com).

Page 19: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Dalam pemberdayaan institusional UMKM dalam bentuk program lebih

berkaitan dengan kegiatan administratifnya yaitu seperti, pertama,

penyederhanaan perizinan dan pengembangan system perizinan satu pintu,

serta bagi usaha mikro perizinan cukup dalam bentuk registrasi usaha. Kedua,

penataan Peraturan Daerah (Perda) untuk mendukung pemberdayaan

KUMKM. Ketiga, penataan dan penyempurnaan Peraturan Perundang-

undangan yang berkaitan dengan pengembangan KUMKM. Keempat,

pengembangan koperasi berkualitas dan yang terakhir adalah revitalisasi

koperasi.

Peningkatan akses UMKM terhadap sumber-sumber pendanaan

memfokuskan hal-hal mengenai, pertama, pengembangan berbagai Skim

Perkreditan untuk UMKM. Kedua, pengembangan Lembaga Kredit Mikro

(LKM) baik bank maupun non bank. Ketiga, pemberdayaan mikro dan usaha

kecil melalui program Sertifikasi Tanah. Keempat, bantuan perkuatan secara

selektif pada sektor usaha tertentu sebagai stimulant.

Pemberdayaan di bidang produksi melalui bantuan sektor usaha selektif

sebagai stimulant memiliki berbagai macam program di dalamnya, yaitu

program pengembangan pengadaan pangan koperasi dengan sistem bank

padi; program pengembangan usaha KUMKM melalui pengadaan bibit

Kakao, Jambu Mente dan Jarak; program pengembangan usaha penangkapan

ikan; program pengembangan usaha sarana penunjang perikanan; program

pengembangan usaha budidaya ternak; program bantuan perkuatan alat

pemecah batu; program bantuan perkuatan pengolahan eceng gondok dan alat

Page 20: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

tenun bukan mesin; program pengembangan penggunaan LPG dan bioenergi

untuk mendukung kegiatan produksi UMKM; program pemberdayaan

UMKM melalui pengembangan Pembangkit Listrik tenaga Matahari

(PLTMH); pemberdayaan KUMKM melalui usaha pengolahan dan budidaya

Rumput Laut.

Selain itu pemerintah memiliki program pengembangan jaringan

pemasaran yang terkonsentrasi terhadap perihal promosi proyek UMKM;

modernisasi usaha ritel koperasi; pengembangan sarana pemasaran UMKM;

pengembangan Trading Board dan Data Center; dan pameran di dalam dan di

Luar negeri. Dan untuk lebih memantapkan kembali program-program

pemerintah diatas maka tidak lupa pemerintah mempertimbangkan

pemberdayaan sumberdaya UMKM yang memiliki misi dalam penumbuhan

Wirausaha baru; peningkatan kemampuan teknis dan manajerial Koperasi dan

UMKM; pengembangan kualitas layanan Koperasi; pendidikan dan pelatihan

perkoperasian bagi kelompok usaha produktif; dan pengembangan prasarana

dan sarana pendidikan dan pelatihan.

Setelah program tersebut diatas terlaksana, maka pemerintah melakukan

pengkajian penelitian dan pengembangan sumberdaya UMKM dan koperasi

dengan konsep pengkajian, penelitian dan pengembangan potensi kendala dan

permasalah koperasi dan UKM; diskusi Permasalahan dan Isu-isu strategis

dalam proses pemberdayaan UMKM; sosialisasi hasil-hasil kajian, penelitian,

pengembangan dan diskusi pemberdayaan Koperasi dan UMKM, melalui

Page 21: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

penerbitan buku, jurnal dan majalah Ilmiah; dan pengkaderan dan

pengawasan kinerja aparat dan sumberdaya KUMKM.

Sejalan dengan itu, peran koperasi dan UMKM dalam perekonomian

Indonesia selama ini menunjukkan posisi strategisnya dalam mendukung

pertumbuhan ekonomi nasional yang ditandai dengan kedudukannya sebagai

pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor, penyedia lapangan

kerja terbesar, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal

dan pemberdayaan masyarakat, pencipta pasar baru dan sumber inovasi dan,

sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor

Semua keberhasilan tersebut tentu saja dengan memperhatikan berbagai

faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaiannya dan juga tujuan perusahaan

suatu manajemen puncak. Kedua hal tersebut sangatlah bersinambungan dan

saling berkaitan satu sama lain. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai,

terdapat dua faktor pokok yang diperhatikan, yakni faktor eksternal yang

tidak terkontrol oleh perusahaan dan faktor internal yang sepenuhnya berada

dalam kendali perusahaan. Faktor eksternal adalah lingkungan bisnis yang

melingkupi operasi perusahan yang daripadanya muncul peluang

(oppotunities) dan ancaman (threats) bisnis. Selain itu, faktor ini juga

meliputi lingkungan industri (industry environment) dan lingkungan bisnis

makro (macro environment) yang terdiri atas ekonomi, politik, hukum,

teknologi, kependudukan, dan sosial budaya. Sedang faktor internal meliputi

manajemen fungsional yang terdiri pemasaran, keuangan, operasi, SDM,

penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya

Page 22: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

organisasi (corporate culture). Faktor ini juga dapat mengidentifikasi

kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) perusahaan.

Sejarah UMKM di negara Indonesia adalah sebuah perjuangan panjang

yang sangat berarti bagi katup penyelamat ekonomi negara Indonesia sejak

tahun 1997, sekitar 80% potensi dan kekuatan ekonomi dikuasai bidang

koperasi dan UMKM. Hal tersebut sudah terbukti pada saat terjadi krisis

ekonomi. Sektor UMKM dan koperasi mampu menjadi penyelamat roda

ekonomi negara. Selain sebagai katup penyelamat, UMKM juga memberikan

kontribusi yang besar terhadap pembentukan PDB (Product Domestik Bruto).

Peningkatkan kontribusi PDB inilah yang mampu menggerakkan dan

memacu percepatan pertumbuhan perekonomian dalam negeri. Pada tahun

2003 Usaha Kecil memberikan sumbangan sebesar Rp1.013,5 triliun (56,7 %

dari total PDB) dengan jumlah UMKM secara nasional ada 42,4 juta (Semnas

“Strategi Pemberdayaan UMKM di Wilayah Surakarta”) dan meningkat

menjadi Rp1.257,76 juta pada tahun 2006 (www.majalahwk.com). Nilai

ekspor UMKM juga terus meningkat, karena ada ciri khas lokal Indonesia

dan merupakan produk budaya (culture product). Sifat UMKM yang fleksibel

serta dapat dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat bawah dan menengah,

dan mereka dapat dengan mudah berpartisipasi di dalamnya. Fleksibilitas

yang dimiliki oleh UMKM dan tingkat skala yang kecil, telah meletupkan

semangat untuk memulai usaha kapan saja dan bersifat mudah untuk

mengawalinya. Mengingat modal yang diperlukan untuk memulai usaha

hanya skala kecil, membutuhkan tehnologi lokal yang bersifat sederhana dan

Page 23: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

apa adanya, yang mana dominan bertumpu pada kemampuan masyarakat

lokal.

Sektor UMKM telah menjadi sektor penting bagi Pemerintah Kabupaten

Sragen dalam menggerakkan perekonomian setempat dan mengurangi angka

pengangguran. Jumlah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di

Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, setiap tahun semakin meningkat. Pada

tahun 2008 jumlahnya mencapai sekitar 47.000 pengusaha, pada tahun 2009

jumlahnya sekitar 50.000 pengusaha UMKM yang kemudian pada tahun

2010 jumlah pelaku UMKM di Sragen mencapai sekitar 56.000 pengusaha.

Adanya peningkatan secara pesat tersebut, merupakan hasil dari upaya

pemerintah dalam menggerakkan masyarakat dan juga tingginya kesadaran

dan dukungan partisipasi masyarakat dan swasta dalam menggerakkan sektor

UMKM (www.antarajateng.com). Hal tersebut ditunjukan dengan jumlah

pencari kerja yang menganggur dari tahun ke tahun terus berkurang. Pada

2009 jumlah pencari kerja menganggur berjumlah sekitar 6.400 orang dan

pada 2010 menurun menjadi 4.000 orang. Akan tetapi pembinaan UMKM di

Kabupaten Sragen dirasakan masih ada yang belum sesuai dengan harapan

warga Kabupaten Sragen (www.umkm-soloraya.com). Baik dari segi

permodalan maupun bimbingan manajemen serta terbatasnya anggaran yang

dikucurkan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen. Oleh karenanya Disperinkop

UMKM Kabupaten Sragen berencana akan berusaha memaksimalkan

keterbatasan yang ada agar masyarakat dapat lebih mandiri dan dapat

melakukan kegiatan UMKM secara swadaya.

Page 24: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai strategi apa dan bagaimana strategi tersebut

dapat memberdayakan UMKM Kabupaten Sragen secara swadaya atau

mandiri. Adapun judul yang dipilih adalah “STRATEGI DINAS

PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN SRAGEN

DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN

MENENGAH MANDIRI DI KABUPATEN SRAGEN”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat dirinci pokok

permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan penelitian, yaitu

bagaimanakah strategi Disperinkop Kabupaten Sragen dalam pemberdayaan

UMKM mandiri di Kabupaten Sragen ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui strategi yang direncanakan oleh Disperinkop

Kabupaten Sragen dalam pemberdayaan UMKM mandiri.

2. Sebagai bahan masukan dan pemikiran agar dapat menjadi bahan

pertimbangan oleh organisasi, lembaga pemerintahan dan semua pihak

yang terkait dalam rangka membantu memecahkan masalah-masalah

yang dihadapi baik sosial, ekonomi maupun budaya.

Page 25: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

1. Strategi

a. Definisi Strategi

Kata strategi yang berasal dari bahasa Yunani strategos atau

strategeus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jenderal,

namun dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara (state officer)

dengan fungsi yang luas sedangkan dalam artian sempit, strategy

berarti the art of the general (seni jenderal) dimana pada jaman Yunani

Kuno tersebut sang jenderal dianggap memiliki tanggung jawab yang

besar dalam peperangan (Salusu 1996:85). Pendapat yang lain

mendefinisikan strategi sebagai kerangka kerja (frame work), teknik

dan rencana yang bersifat spesifik atau khusus (Rabin et.al, 2000:xv).

Hamel dan Prahalad dalam Umar (2002) menyebutkan kompetensi inti

sebagai suatu hal yang penting.

Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus–menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut

pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa

depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang

dapat terjadi dan bukan dimulai dengan apa yang terjadi. Terjadinya

kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen

10

Page 26: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu

mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.

Pada dasarnya strategi merupakan rencana yang cermat meneganai

kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Kamus Besar Bahasa

Indonesia (1989;859)). Strategi menurut Hadari Nawawi (2000:147)

adalah strategik dalam manajemen sebuah organisasi dapat diartikan

sebagai kiat, cara, dan taktik utama yang dirancang secara sistematik

dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, yang terarah pada

tujuan strategik organisasi. Definisi tersebut memiliki makna yang

hampir serupa dengan definisi yang dikemukakan oleh Michael

Allison dan Jude Kaye. Definisi strategi menurut Michael Allison dan

Jude Kaye (2005:3) yaitu adalah prioritas atau arah keseluruhan yang

luas yang diambil oleh organisasi. Strategi adalah pilihan-pilihan

tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi. Pada

dasarnya strategi yang dikemukakan diatas dititikberatkan pada tujuan

organisasi.

Berbeda dengan J. Salusu (2003:101), menurutnya strategi ialah

suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu organisasi

untuk mencapai sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan

lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan. Definisi

tersebut memiliki kesamaan makna dengan definisi yang diutarakan

oleh Itami (1987) dalam Mudrajad Kuncoro (2005:13), strategi yaitu :

“Menentukan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan

memberikan pedoman untuk mengkoordinasikan aktivitas

Page 27: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi

lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas

lingkungan yang diingkian oleh perusahaan dan jenis organisasi

seperti apa yang hendak dijalankan”

Lebih rinci definisi yang diutarakan diatas yaitu terdapat

pertimbangan mengenai kondisi lingkungan yang sewaktu-waktu dapat

berubah-ubah. Terdapat pula definisi strategi yang diutarakan oleh para

ahli mencamtumkan aspek kebijakan yang diambil dalam suatu

organisasi. Menurut Kenneth Andrews dalam buku Analisis Strategi

Kontemporer (1999:10)

“Strategi merupakan bentuk-bentuk dari tujuan-tujuan, kebijakan

utama, dan rencana untuk mencapai tujuan tersebut, yang

dipaparkan sedemikian rupa sehingga dapat menerangkan dalam

usaha apa organisasi tersebut bergerak atau seharusnya bergerak,

dan apa jenis perusahaan tersebut atau apa macamnya”

Begitu pula definisi menurut James Brian Quinn (1992:5) dalam

Yosal Irianta (2004:12)

“Strategi diartikan sebagai pola atau rencaana mengintegrasikan

tujuan pokok, kebijakan dan rangkaian tindakan sebuah organisasi

kedalam satu kesatuan yang kohesif”

Menurut Steiner dan Miner (dalam Robson 1997:4) dalam Yosal

Irianta (2004:12)

“Strategi mengacu pada formulasi, misi, tujuan, dan obyektif

dasar organisasi; strategi-strategi program dan kebijakan untuk

mencapainya; dan metode yang diperlukan untuk mencapai

tujuan-tujuan organisasi”

Paula Jarzabkowski and Andreas Paul Spee dalam International

Jurnal of Management Reviews (2009:70) mengemukakan :

Page 28: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

“From an strategy as practice perspective, strategy has been

defined „as situated socially accomplished activity, while strategizing

comprises those actions, interactions and negotiations of multiple

actors and the situated pratices that they draw upon in accomplishing

that activity” (International Journal of Management Reviews, 2009:70)

Dalam jurnal diatas, dalam sudut pandang strategi sebagai

tindakan, strategi didefinisikan sebagai pelaksanaan aktivitas social,

sementara pengorganisasian terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi-

interaksi dan negosiasi-negosiasi dari banyak pelaku dan dalam

prakteknya digambarkan dalam menyelesaikan aktivitas tersebut.

Hal tersebut sedikit mempunyai persamaan makna dengan

pernyataan Federica Ricceri dan James Guthri dalam 3rd Workshop on

Visualising, Measuring, and Managing Intangibles & Intellectual

Capital (2007:7):

“Strategisation involves two concept: strategy formulation and

implementation. These concept are seen as being interactive and

part of a contimuous process of innovation and accurs throughout

the organization when emergent strategies are allowed to be

autonomously set by the managers ang the workforce, within or

outside the current strategy”

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa strategi meliputi dua

konsep yaitu pembuatan strategi dan implementasi. Konsep-konsep

tersebut merupakan proses yang saling berhubungan dan berkelanjutan

dalam inovasi dan penetapan, berupa inovasi secara perlahan-lahan

atau pun radikal yang muncul dalam sebuah organisasi ketika sebuah

strategi baru digunakan oleh semua pimpinan.

Page 29: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Sedangkan menurut Coulter (2002:7) dalam Mudrajad Kuncoro

(2005:2)

“Strategi merupakan sejumlah keputusan dan aksi yang ditunjukan

untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya

organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam

lingkungan industrinya.

Dengan demikian beberapa ciri strategi yang utama adalah :

1) Goal directed action yaitu aktivitas yang menunjukkan “apa”

yang diingkan organisasi dan “bagaimana”

mengimplementasikannya

2) Mempertimbangkan semua kekuatan internal (sumber daya

dan kapabilitas), serta memperhatikan peluang dan

tantangan”

Dari beberapa penjelasan definisi strategi yang telah diutarakan

dapat diambil kesimpulan bahwa inti dari strategi adalah suatu cara,

pola, kiat dan taktik utama yang cermat direncanakan secara sistematis

untuk mencapai tujuan dan misi organisasi melalui satu tindakan.

Pengolahan suatu strategi terjadi dalam lingkup manajemen suatu

organisasi dengan melalui unsur-unsur yang akan menjadi tahapan-

tahapan suatu strategi. Unsur-unsur yang ada dalam manajemen

tersebut apabila dijabarkan dalam penjelasan adalah sebagai berikut :

1) Perencanaan (Planning)

Suatu organisasi dapat terdiri atas dua orang atau lebih yang

bekerja sama dengan cara yang efektif dan efisien untuk mencapai

tujuan. Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen

mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut:

a) Pemilihan dan penetapan tujuan organisasi dan penentuan

strategi, langkah, kebijaksanaan, program, proyek, metode dan

standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Page 30: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

b) Pemilihan sejumlah kegiatan untuk diterapkan sebagai

keputusan tentang apa yang harus dilakukan, kapan dan

bagaimana akan dilakukan serta siapa yang akan

melaksanakannya.

c) Penetapan secara sistematis pengetahuan tepat guna untuk

mengontrol dan mengarahkan kecenderungan perubahan

menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan.

d) Kegiatan persiapan yang dilakukan melalui perumusan dan

penetapan keputusan, yang berisi langkah-langkah

penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan

yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Merupakan sistem kerjasama sekelompok orang, yang dilakukan

dengan pembidangan dan pembagian seluruh pekerjaan atau tugas

dengan membentuk sejumlah satuan atau unit kerja, yang

menghimpun pekerjaan sejenis dalam satu-satuan kerja. Kemudian

dilanjutkan dengan menetapkan wewenang dan tanggungjawab

masing-masing diikuti dengan mengatur hubungan kerja baik

secara vertikal maupun horizontal.

3) Pelaksanaan (Actuating)

Pelaksanaan atau penggerakan dilakukan organisasi setelah sebuah

organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian

dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil

Page 31: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan kerja

yang dibentuk.

4) Penganggaran (Budgeting)

Merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting

peranannya. Karena fungsi ini berkaitan tidak saja dengan

penerimaan, pengeluaran, penyimpanan, penggunaan dan

pertanggungjawaban namun lebih luas lagi berhubungan dengan

kegiatan tatalaksana keuangan. Kegiatan fungsi anggaran dalam

organisasi sektor publik menekankan pada pertanggungjawaban

dan penggunaan sejumlah dana secara efektif dan efisien. Hal ini

disebabkan karena dana yang dikelola tersebut merupakan dana

masyarakat yang dipercayakan kepada organisasi sektor publik.

5) Pengawasan (Control)

Pengawasan atau kontrol harus selalu dilaksanakan pada organisasi

sektor publik. Fungsi ini dilakukan oleh manajer sektor publik

terhadap pekerjaan yang dilakukan dalam satuan atau unit

kerjanya. Kontrol diartikan sebagai proses mengukur

(measurement) dan menilai (evaluation) tingkat efektivitas kerja

personil dan tingkat efisiensi penggunaan sarana kerja dalam

memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.

(Nawawi,2003:52)

Page 32: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Tahapan Strategi

Beberapa tahapan atau cara pembuatan strategi dikemukakan oleh

Mintzberg dalam James A.F Stoner dan Charles Wankel (2003:164)

yaitu :

1) Cara wiraswasta

Seorang pemimpin yang kuat, umumnya pendiri kegiatan usaha

yang bersangkutan, mengambil keputusan yang berani dan penuh

resiko secara intuitif, yaitu dengan cara mengandalkan

pertimbangan pribadi yang dibentuk oleh pengalamannya.

2) Cara adatif (“ilmu melakukan terobosan”)

Manajer yang adatif hanya menanggapi setiap situasi yang muncul

dan cenderung mengambil sikap bertahan menghadapi para

pesaingnya.

3) Cara perencanaan

Cara ini memberikan kerangka pedoman dan petunjuk arah yang

tegas yang tidak memiliki oleh kedua cara yang lain. Para

perencana tingkat puncak mengikuti suatu prosedur yang sistematis

yang mengharuskan mereka menganalisa lingkungan dan

organisasi sehingga dapat mengembangkan suatau rencana untuk

menyongsong masa depan.

c. Tipe-tipe strategi

Menurut Freddy Rangkuti (2006:6-7), pada prinsipnya terdapat

tiga-tipe strategi yaitu :

Page 33: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

1) Strategi manajemen. Meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh

manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro.

2) Strategi investasi. Merupakan kegiatan yang berorientasi pada

investasi.

3) Strategi bisnis. Berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen.

Menurut Koteen (1991) dalam J. Salusu (1996:104), tipe-tipe

strategi dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Corporate strategi (strategi organisasi).

Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai

dan inisiatif-inisiatif tujuan strategik yang baru.

2) Program strategi (strategi program).

Strategi ini lebih memberikan perhatian terhadap implikasi-

implikasi strategik dari suatu program tertentu.

3) Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya).

Memusatkan perhatian pada pemaksimalan pemanfaatan sumber-

sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas

kinerja organisasi. Sumber daya berupa tenaga, keuangan, dan

teknologi.

4) Institutional Strategy (strategi kelembagaan).

Fokus dari strategi ini adalah pengembangan kemampuan

organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik.

d. Tingkat Strategi

Menurut Higgins (1985) dalam J. Salusu (1996:101) menjelaskan

empat tingkatan strategi yaitu :

1) Enterprise Strategy

Page 34: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Strategi berikut ini berhubungan dengan respon dari masyarakat,

sehingga terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar,

sejauh interaksi itu akan dilakukan sehingga dapat mendatangkan

keuntungan bagi organisasi.

2) Corporate Strategy

Disebut juga grand strategy karena dalam kegiatannya berkaitan

dengan misi organisasi dan meliputi semua yang digeluti oleh

suatu organisasi.

3) Business Strategy

Tingkatan berikut menjabarkan mengenai bagaimana merebut

pasaran di tengah masyarakat. Strategi berikut bertujuan untuk

memperoleh keuntungan-keuntungan strategik yang sekaligus

mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang

lebih baik.

4) Functional Strategy

Strategi pendukung untuk menunjang suksesnya strategi lainnya.

Terdapat tiga jenis strategi fungsional yaitu :

a) Strategi fungsional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi

yang memungkinkan organisasi untuk hidup sebagai satu

kesatuan ekonomi yang sehat antara lain yang berkaitan dengan

keuangan, pemasaran, sumber daya, penulisan dan

pengembangan

Page 35: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

b) Strategi fungsional manajemen, yaitu mencakup planning,

organizing, implementing, controlling, staffing, leading,

motivating, communicating, decision making, reprenting and

integrating.

c) Strategi isu stratejik, fungsi utamanya adalah untuk mengontrol

lingkungan baik situasi lingkungan yang sudah diketahui

maupun situasi yang belum diketahui atau yang sudah berubah.

e. Srategi Pemasaran Pasar Berkembang

David W. Carvens (1996;290) dalam bukunya Strategic

Marketing, mengutarakan strategi penting bagi pasar yang sedang

berkembang sebagai berikut :

1) Analisis pasar. Tahap pertumbuhan yang berkaitan dengan

pengalaman sang pembeli terhadap produk yang dijual,

diperlukannya koordinasi yang kuat terhadap perencanaan bisnis

dan pemasaran dalam menyeleksi peluang pertumbuhan dengan

memahami faktor kecenderungan pasar dalam mengevaluasi daya

tarik pasar saat ini dan di masa mendatang. Sehingga pasar dapat

bervariasi diantara segmen-segmen di pasar produk.

2) Segmentasi pasar. Pengidentifikasian kelompok konsumen dengan

kebutuhan yang hampir sama memerlukan peningkatan penentuan

sasaran, sedangkan efisiensi dan peningkatan standarisasi

dipengaruhi oleh pengalaman terhadap produk, poses, dan

teknologi material. Tahapan ini dapat diidentifikasikan pola

Page 36: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

penggunaan dan karakteristik pembeli. Hasil analisis mengenai

segmen makroekstrem dan pembeli dapt menjadi pedoman untuk

mengestimasi pasar potensial.

3) Struktur industri dan persaingan. Pada dasarnya pasar dengan

pertumbuhan yang tinggi sangat menarik, dan yang dapat

memasuki pasar lebih awal akan memperoleh keunggulan bersaing

yang penting.

“Pertama, pertumbuhan pasar yang jelas dapat menarik banyak

pesaing-pasar dan saluran distribusinya tidak dapat mendukung

mereka. Intensitas persaingan ditekankan pada saat

pertumbuhan pasar itu gagal menyesuaikan diri dengan harapan

atau bahkan terlalu lambat. Kedua, produsen yang masuk lebih

awal tidak dapat menangani perubahan faktor-faktor kunci atau

teknologi, kurangnya keahlian dalam hal keuangan atau

keahlian organisasi.”

Pada perusahaan yang sudah matang, miliki keunggulan dalam hal

keahlian dan sumber daya untuk menjadi pemimpin pasar.

Sedangkan bagi pengusaha yang belakangan memasuki pasar juga

mempunyai keunggulan, yaitu dapat mengevaluasi daya tarik pasar

pada saat pengembangan awal. Sehingga semua pihak

mendapatkan keuntungan mereka masing-masing.

4) Strategi untuk keunggulan bersaing. Terdapat dua karakteristik

yang menjadi prioritas utama dalam analisis perusahaan industri,

yaitu :

a) Tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi untuk

perusahaan yang bersaing dengan agresif pada lingkup pasar

Page 37: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

yang luas dibandingkan dengan perusahaan konservatif yang

bersaing dengan dasar yang sama.

b) Tingkat kelangsungan hidup tinggi (sekitar tiga perempatnya)

untuk kedua perusahaan, baik yang agresif maupun konservatif.

5) Strategi penentuan sasaran dan posisi. Penentuan pasar sasaran

berkembang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a) Kemampuan dan sumber daya organisasi

b) Lingkungan yang bersaing

c) Perluasan dimana pasar dapat disegmen

d) Pasar potensial dimasa mendatang

e) Hambatan masuk kepasar untuk menghadapi pesaing potensial

Strategi penentuan sasaran bertujuan untuk menjangkau

pembeli dalam jumlah besar. Keuntungan tersebut akan terlihat

pada saat kebutuhan pembeli berbeda atau saat produk

dideferensasikan. Pada lingkup pasar yang sempit dapat

menguntungkan bagi organisasi kecil. Segmen yang tidak begitu

penting bagi pesaing besar dan pemimpin pasar akan dimanfaatkan

oleh pesaing kecil dan jika para pembeli memiliki kebutuhan yang

hampir sama, maka organisasi kecil dapat memperoleh keuntungan

dengan melalui spesialisasi produk atau komponen khusus. Strategi

penentuan posisi berkaitan dengan variasi strategi penentuan

sasaran. Karena banyak faktor yang mempengaruhi pilihan strategi

khusus, seperti penggunaan komponen penentuan posisi pasar yang

Page 38: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

berbeda, penjualan terhadap target sasaran perusahaan bisnis, dan

anggaran dalam penjualan serta pemasaran.

Suatu kebijakan tidak akan ada artinya jika tidak dilaksanakan atau

diimplementasikan. Fungsi implementasi adalah untuk membentuk

suatu hubungan yang memungkinkan tujuan-tujuan ataupun sasaran-

sasaran kebijakan publik diwujudkan sebagai “outcome” (hasil akhir)

kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Fungsi

implementasi mencakup pula penciptaan “policy delivery system”

(sistem penyampaian / penerusan kebijakan publik) yang biasanya

terdiri dari cara-cara atau sarana-sarana tertentu yang dirancang secara

khusus serta diarahkan menuju tercapainya tujuan-tujuan sasaran-

sasaran yang dikehendaki. (Solichin Abdul Wahab, 2008 : 185)

f. Implementasi Strategi

Mengenai pentingnya implementasi dalam proses kebijakan

disampaikan oleh Udoji dalam Solichin Abdul Wahab (1997: 59) yang

mengatakan bahwa: pelaksanaan kebijakan adalah sesuatu yang

penting, bahkan mungkin jauh lebih penting daripada pembuatan

kebijakan. Kebijakan - kebijakan akan sekedar berupa impian atau

rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak

diimplementasikan.

Banyak ahli menyampaikan konsep implementasi dengan berbagai

macam sudut pandang, Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier

Page 39: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dalam Solihin Abdul Wahab (1997:65) menjelaskan makna

implementasi dengan mengatakan bahwa :

“Memanami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program

dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian

dari implementasi kebijaksanaan, yaitu kejadian dan kegiatan

yang timbul sesudah disahkannya pedoman kebijaksanaan negara

yang baik mencakup usaha-usaha untuk mengadministrasikannya

maupun untuk menimbulkan akibat atau dampak nyata pada

masyarakat”

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa implementasi

merupakan proses yang menyangkut segala hal baik berupa kejadian

maupun kegiatan yang timbul setelah kebijakan digariskan untuk

menimulkan akibat atau dampak kepada masyarakat, sedangkan

menurut Pariata Westra dalam ensiklopedi administrasi bahwa yang

dimaksud dengan konsep implementasi adalah :

“Usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua

rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan

dengan melengkapi segala kebutuhan alat-alat yang dibutuhkan,

siapa yang akan melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya,

kapan mulai dan berakhirnya dan bagaimana cara yang harus

dilaksanakan” (Pariata Westra, 1989:210)

Pendapat Westra memiliki makna bahwa proses implementasi

tidak hanya berkaitan dengan usaha untuk melaksanakan rencaan dan

kebijaksanaan yang telah ditetapkan, tetapi berkenan juga dengan

kegiatan penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi

pelaksanaan kebijaksanaan itu sendiri.

Dari uraian diatas nampak jelas bahwa implementasi adalah suatu

proses yang memerlukan perencanaan yang jelas, melibatkan sejumlah

sumber-sumber termasuk manusia, dana dan kemampuan

Page 40: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

organisasional yang didalamnya serta melibatkan individu-individu

sebgai anggota masyarakat dan juga pejabat-pejabat atau aparatur

negara yang befungsi sebagai implementator atau pelaksana dan juga

instansi swasta lainnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Setelah mengetahui pengertian implementasi, selanjutnya akan

dibahas tentang definisi daripada program. Istilah “program” menurut

Arikunto dan C. S. Abdul Jabar (2004: 2), secara umum dapat

diartikan sebagai “rencana”. Selanjutnya dijelaskan apabila program

dikaitkan dengan evaluasi program maka program dapat didefinisikan

sebagai :

“Suatu unit atau kesatuan kegiatan yang merupakan realisasi atau

implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam proses yag

berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang

melibatkan sekelompok orang.” (Arikunto dan C. S. Abdul jabar.

2004: 2-3)

Kemudian Arikunto juga menjelaskan bahwa program adalah

“sederetan kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.” (Arikunto, 1988: 3)

Menurut Arikunto (1988 : 2-3) program dapat bermacam-macam

wujudnya, antara lain dilihat dari berbagai aspek, seperti tujuan, jenis,

jangka waktu, luas, sempitnya, pelaksananya, sifatnya dan sebagainya.

1) Ditinjau dari tujuan

Program dapat dilihat dari tujuannya, yakni ada program yang

bertujuan untuk mencari keuntungan dan juga ada program

yang betujuan untuk kegiatan sosial. Keberhasilan program

Page 41: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

yang bertujuan untuk mencari keuntungan dapat diukur dengan

cara menilai seberapa keuntungan yang diperoleh dari program

tersebut. Sedangkan keberhasilan program yang bertujuan

untuk kegiatan sosial dapat diukur dengan cara menilai

seberapa banyak program tersebut dapat bermanfaat bagi orang

lain.

2) Ditinjau dari jenis

Dilihat dari jenisnya, program dapat berupa program

pendidikan, program kemasyarakatan, program pertanian dan

sebagainya. Dalam mengukur keberhasilannya pada setiap

program-program tersebut tidak mempunyai ukuran khusus,

tetapi cenderung mempunyai cara yang sama dalam mengukur

keberhasilan program yang ada.

3) Ditinjau dari jangka waktu

Dilihat dari jangka waktunya, jenis-jenis program terdiri dari

program jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Adapun dalam mengukur keberhasilannya yaitu dengan menilai

apakah program dapat mencapai tujuan dalam jangka waktu

yang telah ditetapkan.

4) Ditinjau dari keluasannya

Ada program sempit dan program luas, yakni mencakup

batasan sasaran kebijakannya apakah program tersebut

Page 42: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

mempunyai sasaran kebijakan yang luas atau hanya pada

kalangan tertentu saja.

5) Ditinjau dari pelaksana

Terdapat program kecil dan juga besar, yakni dilihat dari

seberapa banyak pelaksana yang terlibat dalam suatu program.

Program tersebut disebut program besar apabila mempunyai

pelaksana lebih dari seratus orang.

6) Ditinjau dari sifatnya

Ada program penting dan program kurang penting. Program

penting dan kurang penting dapat dilihat dari dampak dari

program tersebut, yakni apakah program tersebut mempunyai

dampak yang menyangkut nasib orang banyak atau hanya

beberapa kalangan tertentu saja.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program merupakan

suatu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh

sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan

secara berkesinambungan. Oleh karena suatu program adalah

perencanaan, maka perencanaan tersebut akan diarahkan pada

pencapaian tujuan. Dan pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa

implementasi strategi merupakan proses yang meliputi berbagai

kegiatan manajemen yang diperlukan untuk menempatkan suatu

perencanaan strategi menjadi suatu aksi yang akhirnya mencapai

tujuan organisasi.

Page 43: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Implemenatsi strategi adalah sejumlah total aktivitas dan pilihan

yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan sebuah perencanaan

strategis. Implemantasi strategi merupakan proses berbagai strategi

dan kebijkan berubah menjadi tindakan melalui pengembangan

program , anggaran, dan prosedur (Hunger dan Wheelen, 2003:296).

Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Program, yaitu pernyataan aktifitas – aktifitas atau langkah –

langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan.

b) Anggaran, yaitu program yang dinyatakan dalam bentuk satuan

uang, setiap program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya

yang dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan

mengendalikan.

c) Prosedur, yaitu system langkah – langkah atau teknik teknik yang

berurutan yang menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas

atau pekerjaan diselesaikan. (J. David Hunger dan Thomas L.

Wheelen, 2003:11)

Menurut Hunger dan Wheelen, untuk memulai proses

implementasi, manajer strategis harus memperhatikan tiga pertanyaan

berikut :

Siapa yang akan melaksanakan rencana strategis yang telah

disusun?

Apa yang akan dilakukan?

Page 44: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Bagaimana Sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam

implementasi akan melaksanakan berbagai hal yang diperlukan?

(Hunger dan Wheelen, 2003:297)

Lebih lanjut Hunger dan Wheelen menjelaskan bahwa program,

anggaran, dan prosedur hanyalah bentuk rencana yang disusun lebih

mendetail yang pada akhirnya membawa pada implementasi strategi

yang telah dibuat. Proses manajemen strategis secara keseluruhan

mencakup beberapa jenis aktivitas krusial yang berorientasi pada

tindakan untuk implementasi strategi : pengorganisasian, penyususnan

staf, pengarahan, dan pengawasan. (Hunger dan Wheelen, 2003: 303-

304)

Dalam international journal of management Reviews (strategy-as-

practice: A review and future directions for the field) :

“this review has contributed to the a-as-p field in three ways. First,

it has provided an overview and map of the field, based on its own

terminology and issues, which has helped to better explain those

terminology and issues. Second, it has exposed gaps in fulfilling

the as-a-p research agenda, particularly with empirical work.

Third, it has proposed altenative theoretical recources from other

fields of research, which may be used to address those gaps.”

(Paula Jarzabkowski and Andreas Paul Spee, 2009:90)

Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa dalam jurnal tersebut

disumbangkan tiga langkah dalam hal pelaksanaan strategi. Pertama,

disiapkan pandangan yang luas dan memetakan bidang, berdasarkan

pada istilah dan isu. Kedua, menyingkap celah yang memenuhi agenda

penelitian strategi. Ketiga, dikemukakan sumber alternative teoritis

Page 45: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

dari penelitian bidang lain, yang digunakan untuk menunujukan celah

tersebut.

Jadi implementasi suatu strategi menuntut suatu kehati – hatian,

karena menyangkut bagaimana melaksanakan strategi tersebut.

Apabila strategi tersebut merupakan hasil keputusan strategis yang

inkrimental maka implementasinya tidak menimbulkan masalah yang

terlalu banyak. Tetapi kalau merupakan keputusan yang baru

ditetapkan, maka akan sulit pelaksanaannya.

Dalam tahapan implementasi strategi, strategi yang telah

diformulasikan kemudian diimplementasikan. Menurut Cown (2001

:14), pada tahap implementasi ini beberapa aktivitas yang mendapat

penekanan kegiatan antara lain :

a. Menetapkan tujuan tahunan.

b. Menetapkan kebijakan.

c. Memotovasi karyawan.

d. Mengembangkan budaya yang mendukung.

e. Menetapkan struktur organisasi yang efektif.

f. Menyiapkan budget.

g. Mendayagunakan sistem informasi.

h. Menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja perusahaan.

Menurut Fred R. David (1989 : 408 -409), terdapat beberapa

karakteristik dari Implementasi Strategi. Yaitu :

a. Implementasi Strategi mengelola sumber daya dan berbagai

kekuatan yang berkaitan dengan persiapan dan pengarahan tenaga

Page 46: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

serta sumber daya sebelum bertindak sementara berlangsung

kegiatan operasional.

b. Implementasi strategi lebih berfokus pada efisiensi.

c. Implementasi strategi lebih merupakan pada proses operasional.

d. Implementasi strategi membutuhkan motivasi dan ketrampilan

kepemimpinan.

e. Implementasi strategi mensyaratkan koordinasi diantara banyak

orang.

Sedangkan menurut Hadari nawawi, implementasi strategi terdiri

dari beberapa langkah, seperti : sasaran operasional, program/proyek

tahunan, kebijakan situasional, jaringan kerja internal dan eksternal,

pengorganisasian, pelaksanaan (actuating), pengangguran, dan

pengawasan. (Nawawi, 2003: 149-150)

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi

strategi mencangkup dua unsur pokok, yaitu :

Pengembangang strategi dalam proyek / program,

anggaran, dan prosedur

Mengacu pada teori David Hunger dan Thomas Wheelen, definisi

program adalah pernyataan aktivitas – aktivitas atau langkah –

langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali

pakai (Hunger dan Wheelen, 2003: 17)

Operasionalisasi program biasanya ditetapkan dalam bentuk

proyek / kegiatan. Anggaran adalah program yang dinyatakan secara

Page 47: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

rinci dalam biaya, yang dapat digunakan oleh manajemen untuk

merencanakan dan mengendalikan. Prosedur adalah sistem langkah

atau teknik – teknik yang berurutan yang menggambarkan secara rinci

bagaimana suatu tugas atau pekerjaan diselesaikan. (Hunger dan

Wheelen, 2003: 17-18)

Pelaksanaan fungsi – fungsi manajemen.

Fungsi – fungsi manajemen menurut G. R. Terry terdiri dari :

planning (perencaan), organizing (pengorganisasian), actuacting

(penggerakan), controlling (pengawasan). Fungsi perencaan dalam

manajemen strategis merupakan suatu proses tersendiri tidak menjadi

bagian dalam implementasi, demikian pula fungsi pengawasan dakam

manenjemen strategis adalah suatu proses tersendiri yang terdapat

pada proses control dan evaluasi.

g. Hambatan dalam implementasi strategi

Menurut Hunger & Whellen (2003:297) dalam menerapkan

strategi sering ditemui beberapa masalah/hambatan yang dihadapi.

Masalah mulai muncul terjadi saat pelaksanaan suatu strategi. Masalah

yang sering muncul dalam organisasi antara lain:

1) Implementasi berjalan lebih lambat dari perencanaan awalnya.

2) Munculnya masalah-masalah utama yang tidak terduga.

3) Koordinasi kegiatan yang tidak efektif.

Page 48: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

4) Perhatian terhadap aktivitas persaingan dan penanganan krisis yang

berlebihan sehingga mengalihkan perhatian terhadap implementasi

yang harus dijalankan.

5) Kurangnya kemampuan para karyawan yang terlibat dalam

implementasi strategi.

6) Tidak memadainya pendidikan dan pelatihan karyawan tingkat

bawah.

7) Tidak terkendalinya faktor-faktor lingkungan eksternal.

8) Tidak memadainya kepemimpinan dan pengarahan dari para

manajer departemen.

9) Tidak jelasnya implementasi pada tugas dan aktivitas kunci.

10) Tidak memadainya pemantauan aktivitas oleh sistem informasi

yang dimiliki.

Alexander dalam penelitiannya terhadap hampir seratus

presiden dan divisi perusahaan (1991) mengungkapkan beberapa

masalah yang sering dijumpai dalam pelaksanaan strategi (J.Salusu,

2004:431). Masalah yang sering timbul adalah jangka waktu

pelaksanaan. Jangka waktu pelaksanaan ternyata jauh lebih lama dari

yang direncanakan karena timbulnya banyak masalah baru yang tidak

diprediksi sebelumnya. Sementara itu koordinasi tidak berjalan efektif,

pengarahan dari unit kerja yang kurang tepat sehingga eselon bawah

belum begitu paham dengan strategi yang digunakan. Masalah lain

yang juga sering dihadapi adalah kualitas kepemimpinan yang kurang

Page 49: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

memadai dan kurangnya pengarahan dan informasi yang bisa diterima

eselon bawahan yang menyebabkan interpretasi yang diterima

karyawan berbeda dari yang sebenarnya. Selain itu, kurangnya

informasi mengenai faktor yang berkaitan dengan strategi sehingga

produk atau pelayanan yang dihasilkan tidak sesuai dengan tujuan

yang diharapkan

2. Pemberdayaan

a. Definisi Pemberdayaan

Pemberdayaan dilahirkan dari bahasa Inggris, yakni

empowerment, yang mempunyai makna dasar „pemberdayaan‟, di

mana „daya‟ bermakna kekuatan (power). Bryant & White (1987)

menyatakan pemberdayaan sebagai upaya menumbuhkan kekuasaan

dan wewenang yang lebih besar kepada masyarakat miskin. Cara

dengan menciptakan mekanisme dari dalam (build-in) untuk

meluruskan keputusan-keputusan alokasi yang adil, yakni dengan

menjadikan rakyat mempunyai pengaruh. Sementara Freire (Sutrisno,

1999) menyatakan empowerment bukan sekedar memberikan

kesempatan rakyat menggunakan sumber daya dan biaya

pembangunan saja, tetapi juga upaya untuk mendorong mencari cara

menciptakan kebebasan dari struktur yang opresif.

Konsep lain menyatakan bahwa pemberdayaan mempunyai dua

makna, yakni mengembangkan, memandirikan, menswadayakan dan

Page 50: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

memperkuat posisi tawar menawar masyarakat lapisan bawah

terhadap kekuatan-kekuatan penekan di segala bidang dan sektor

kehidupan. Makna lainnya adalah melindungi, membela dan berpihak

kepada yang lemah, untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak

seimbang dan terjadinya eksploitasi terhadap yang lemah (Prijono dan

Pranarka, 1996).

Pemberdayaan mengandung dua kecenderungan, yakni primer dan

sekunder. Kecenderungan primer berarti proses pemberdayaan

menekankan proses memberikan atau mengalihkan sebagian

kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar

individu menjadi lebih berdaya. Sedangkan kecenderungan sekunder

melihat pemberdayaan sebagai proses menstimulasi, mendorong atau

memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan

untuk menentukan apa yang menjadi pilihannya (Prijono dan

Pranarka, 1996).

Sedangkan dalam kajian ini pengertian “pemberdayaan” dimaknai

sebagai segala usaha untuk membebaskan masyarakat miskin dari

belenggu kemiskinan yang menghasilkan suatu situasi di mana

kesempatan-kesempatan ekonomis tertutup bagi mereka, karena

kemiskinan yang terjadi tidak bersifat alamiah semata, melainkan

hasil berbagai macam faktor yang menyangkut kekuasaan dan

kebijakan, maka upaya pemberdayaan juga harus melibatkan kedua

faktor tersebut.

Page 51: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Konsep pemberdayaan merupakan hasil dari proses interaksi di

tingkat ideologis dan praksis. Pada tingkat ideologis, pemberdayaan

merupakan hasil interaksi antara konsep top-down dan bottom-up,

antara growth strategy dan people centered strategy. Sedangkan di

tingkat praksis, proses interaksi terjadi melalui pertarungan antar

ruang otonomi. Maka, konsep pemberdayaan mencakup pengertian

pembangunan masyarakat (community development) dan

pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community based

development). Community development adalah suatu proses yang

menyangkut usaha masyarakat dengan pihak lain (di luar sistem

sosialnya) untuk menjadikan sistem masyarakat sebagai suatu pola

dan tatanan kehidupan yang lebih baik, mengembangkan dan

meningkatkan kemandirian dan kepedulian masyarakat dalam

memahami dan mengatasi masalah dalam kehidupannya,

mengembangkan fasilitas dan teknologi sebagai langkah

meningkatkan daya inisiatif, pelayanan masyarakat dan sebagainya.

Secara filosofis, community development mengandung makna

„membantu masyarakat agar bisa menolong diri sendiri‟, yang berarti

bahwa substansi utama dalam aktivitas pembangunan masyarakat

adalah masyarakat itu sendiri.(www.pemberdayaan.com)

Secara singkat definisi pemberdayaan diutarakan oleh Ife,

(1995:56), sebagai berikut :

Page 52: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

“pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan

orang-orang yang lemah atau tidak beruntung.”

Sedangkan menurut Rappaport (1984:3), definisi pemberdayaan

adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas

diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa atas) kehidupannya.

Definisi pemberdayaan yang berorientasi pada pengubahan

struktur social, dikemukakan oleh Rappaport dalam Suharto (1998:3).

Menurut Rappaport dalam Suharto :

“pemberdayaan menunjuk pada usaha realokasi sumber daya

melalui pengubahan struktur sosial. Pemberdayaan adalah suatu

cara yang diarahkan kepada masyarakat, organisasi atau

komunitas agar mampu menguasai (berkuasa atas)

kehidupannya”.

Definisi tersebut senada dengan definisi pemberdayaan yang

dikemukakan Swift dan Levin (1987:13)

“pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali

kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial.”

Dengan lebih detail Torre (1985:18) mengemukakan bahwa

pemberdayaan adalah:

“A process through which people become strong enough to

participate within, share in the control of, and influence events

and institutions affecting their lives, (and that in part)

empowerment necessitates that people gain particular skills,

knowledge and sufficient power to influence their lives and the

live those they care about”.

Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi

cukup kuat untuk berpartisipasi dalam, berbagi pengontrolan atas, dan

mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga

Page 53: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan

bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan

yang cukup untuk mempengaruhi kehidupannya dan kehidupan orang

lain yang menjadi perhatiannya.

Menurut Ife (1995:61-64), pemberdayaan memuat dua pengertian

kunci yakni kekuasaan dan kelompok lemah. Kekuasaan di sini

diartikan bukan hanya menyangkut kekuatan politik namun

mempunyai arti luas yang merupakan penguasaan masyarakat atas:

1) Power over personal choices and life chances. Kekuasaan atas

pilihan-pilihan personal dan kesempatan-kesempatan hidup,

kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan mengenai

pilihan hidup, tempat tinggal dan pekerjaan dan sebagainya.

2) Power over the definition of need. Kekuasaan atas pendefinisian

kebutuhan, kemampuan menentukan kebutuhan selaras dengan

aspirasi dan keinginan.

3) Power over ideas. Kekuasaan atas ide atau gagasan, kemampuan

mengekspersikan dan menyumbang gagasan dalam interaksi,

forum dan diskusi secara bebas dan tanpa tekanan.

4) Power over institutions. Kekuasaan atas lembaga-lembaga,

kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi

lembaga-lembaga masyarakat seperti; lembaga pendidikan,

kesehatan, keuangan serta lembaga-lembaga pemenuh kebutuhan

hidup lainnya.

Page 54: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

5) Power over resources. Kekuasaan atas sumber daya, kemampuan

memobilisasi sumber daya formal dan informal serta

kemasyarakatan dalam memenuhi kebutuhan hidup.

6) Power over economic activity. Kekuasaan atas aktivitas ekonomi

kemampuan memamfaatkan dan mengelola mekanisme produksi,

distribusi serta pertukaran barang dan jasa.

7) Power over reproduction. Kekuasaan atas reproduksi, kemampuan

dalam kaitannya dengan proses reproduksi dalam arti luas seperti

pendidikan, sosialisasi, nilai dan prilaku bahkan kelahiran dan

perawatan anak.

b. Dimensi Pemberdayaan

Dari Torre yang dikutip oleh Parson menjelaskan tentang dimensi

pemberdayaan yang terdiri dari 3 dimensi yaitu:

(http://kertyawitaradya.wordpress.com)

1) A development process that begins with individual growth, and

possibly culminates in larger scope such as social change.

2) A psychological state marked by heightened feelings of self-esteem,

efficacy and control.

3) Liberation resulting from a social movement, which begins with

education and politization of powerless people and later involves

collective attempts by the powerless to gain power and to change

those structure that remain oppressive.

Pemberdayaan dapat diartikan sebagai tujuan dan proses. Sebagai

tujuan, pemberdayaan adalah suatu keadaan yang ingin dicapai, yakni

masyarakat yang memiliki kekuatan atau kekuasaan dan keberdayaan

yang mengarah pada kemandirian sesuai dengan tipe-tipe kekuasaan

Page 55: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yang disebutkan sebelumnya. Menurut Edi Suharto (1985:205)

Pemberdayaan sebagai proses memiliki lima dimensi yaitu:

1) Enabling; adalah menciptakan suasana atau iklim yang

memungkinkan potensi masyarakat berkembang secara optimal.

Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat dari sekat-

sekat struktural dan kultural yang menghambat.

2) Empowering adalah penguatan pengetahuan dan kemampuan yang

dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi

kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu

menumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri

masyarakat yang menunjang kemandirian.

3) Protecting yaitu melindungi masyarakat terutama kelompok-

kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok-kelompok

kuat dan dominan, menghindari persaingan yang tidak seimbang,

mencegah terjadinya eksploitasi kelompok kuat terhadap yang

lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan segala

jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan

masyarakat kecil. Pemberdayaan harus melindungi kelompok

lemah, minoritas dan masyarakat terasing.

4) Supporting yaitu pemberian bimbingan dan dukungan kepada

masyarakat lemah agar mampu menjalankan peran dan fungsi

kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong

Page 56: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

masyarakat agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang

semakin lemah dan terpinggirkan.

5) Fostering yaitu memelihara kondisi kondusif agar tetap terjadi

keseimbangan distribusi kekuasaan antara berbagai kelompok

masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin keseimbangan

dan keselarasan yang memungkinkan setiap orang memperoleh

kesempatan usaha.

c. Prinsip-prinsip Pemberdayaan

Menurut beberapa penulis, seperti Solomon (1976), Rappaport

(1981, 1984), Pinderhughes (1983), Swift (1984), Weick, Rapp,

Suliva & Kristhardt (1989) didapatkan kesamaan prinsipil dalam

pemahaman tentang pemberdayaan yaitu :

(http://kertyawitaradya.wordpress.com)

1) Empowerment is a collaborative process, with the people and the

practitioner working together as a partner.

2) The empowering process views society systems as competent and

capable, given access to resources and opportunities.

3) Competence is acquired or refined through life experience,

particularly experience affirming efficacy, rather than from

circumstances where one is told what to do.

4) Society must perceive them selves as casual agent, able to effect

changes.

Page 57: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

5) Solution, evolving from the particular situation, are necessarily

diverse and emphasize `complexities of multiple contributory

factors in any problem situation (Solomon, 1976:27)

6) Informal social networks are a significant sources of support for

mediating stress and increasing one`s competence and sense of

control.

7) People must participate in their own empowerment; goals, means,

and outcomes must be self defined.

8) Level of awareness is a key issue in empowerment; knowledge

mobilizes action for change (Swift & Levin, 1987:81)

9) Empowerment involves access to resources and the capacity to use

those resources in an effective way.

10) The empowerment process is dynamic, synergistic, ever changing,

and evolutionary; problems always have multiple solution.

11) Empowerment is achieve through the parallel structure of personal

and socioeconomic development”. (Du Bois & Miley, 1992:212)

Dilihat dari sudut pandang perspektif pekerjaan sosial, terdapat

beberapa prinsip pemberdayaan, yaitu sebagai berikut :

1) Pemberdayaan adalah proses kolaboratif. Karenanya pekerja sosial

dan masyarakat harus bekerja sama sebagai partner

2) Proses pemberdayaan menempatkan masyarakat sebagai aktor atau

subyek yang kompeten dan dapat menjangkau sumber-sumber dan

kesempatan-kesempatan

Page 58: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3) Masyarakat harus melihat diri mereka sendiri sebagai agen penting

yang dapat mempengaruhi perubahan

4) Kompetensi diperoleh atau dipertajam melelui pengalaman hidup,

khususnya pengalaman yang memberikan perasaan mampu pada

masyarakat

5) Solusi-solusi, yang berasal dari situasi khusus harus beragam yang

berasal dari faktor-faktor yang berada pada situasi masalah tersebut

6) Jaringan-jaringan sosial informal merupakan sumber dukungan

yang penting bagi penurunan ketegangan dan meningkatkan

kompetensi serta kemampuan mengendalikan seseorang

7) Masyarakat harus berpartisipasi dalam pemberdayaan mereka

sendiri, tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan oleh mereka

sendiri

8) Tingkat kesadaran merupakan kunci dalam pemberdayaan, karena

pengetahuan dapat memobilisasi tindakan bagi perubahan

9) Pemberdayaan melibatkan akses terhadap sumber-sumber tersebut

secara efektif

10) Proses pemberdayaan bersifat dinamis, sinergis, berubah terus,

evolusi dengan permasalahan selalu memiliki beragam solusi

11) Pemberdayaan dicapai melalui struktur-struktur personal dan

pembangunan ekonomi secara paralel. (Suharto,2005:68-69)

Page 59: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Sedangkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, prinsip pemberdayaan UMKM

antara lain :

1) Penumbuhan kemandirian, kebersamaan, dan kewirausahaan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah untuk berkarya dengan prakarsa

sendiri;

2) Perwujudan kebijakan publik yang transparan, akuntabel, dan

berkeadilan;

3) Pengembangan usaha berbasis potensi daerah dan berorientasi

pasar sesuai dengan kompetensi Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah;

4) Peningkatan daya sain Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; dan

5) Penyelenggaraan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian

secara terpadu.

d. Pendekatan Pemberdayaan

Edi Suharto (2005:66-67) menjelaskan pemberdayaan dapat

dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu:

1) Pendekatan mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap individu

melalui bimbingan, konseling, crisis intervention. Tujuan

utamanya adalah membimbing atau melatih individu dalam

menjalankan tugas-tugas kesehariannya. Model ini sering disebut

sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered

approach).

Page 60: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2) Pendetakatan mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok

masyarakat, pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kelompok sebagai media intervensi. Pendidikan,

pelatihan, dinamika kelompok biasanya digunakan sebagai strategi

dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, keterampilan serta

sikap-sikap kelompok agar memiliki kemampuan memecahkan

permasalahan yang dihadapi.

3) Pendekatan makro. Pendekatan ini sering disebut dengan strategi

sistem pasar (large-system strategy), karena sasaran perubahan

diarahkan pada sistem lingkungan yang luas. Perumusan kebijakan,

perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, pengorganisasian dan

pengembangan masyarakat adalah beberapa strategi dalam

pendekatan ini.

Beradasarkan Keputusan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia,

Tbk. Nomor: KD 51/KU200/PUK-00/2003 tentang Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) bahwa pemberdayaan usaha

kecil diimplememtasikan berbadasarkan 3 (tiga) indikator utama yaitu

peningkatan asset (modal), penjualan (omset), serta meningkatnya

jumlah tenaga kerja dari mitra binaan. Guna mengkaji ukuran-ukuran

pemberdayaan usaha kecil, Suharto mengemukakan bahwa

pemberadayaan usaha kecil harus dilihat dari akar permasalahan yang

dihadapai usaha kecil yang terdiri dari faktor internal dan faktor

eksternal. Berkaitan dengan pemberdayaan usaha kecil pada aspek

Page 61: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

eksternal yang berhubungan dengan kemampuan (kapabilitas) usaha

kecil diukur melalui seberapa jauh usaha kecil dapat bertahan dalam

persaingan usaha dan iklim usaha, mampu tetap mengakses berbagai

sumber daya seperti informasi, teknologi, pasar dan akses pada

permodalan. Di aspek lain, Erwan (2004:74) mengemukakan tentang

aspek internal dari pemberdayaan usaha kecil yang terdiri dari

kuantitas dan kualitas sumber daya yang dimiliki usaha kecil

serta kompetensi usaha. Sedangkan menurut Erwan (2004:80) bahwa

tujuan pemberadayaan usaha kecil adalah membentuk usaha kecil yang

mandiri sehingga dapat berkembang menjadi usaha menengah. (www.

kertyawitaradya.wordpress.com)

e. Indikator Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai beberapa indikator

pelaksaan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah. Beberapa

indikator yang menjadi alat ukur tersendiri terhadap pelaksaan

pemberdayaan UMKM antara lain (www.scribd.com);

1) Tersedianya SDM yang berkualitas dan professional

Untuk dapat tersedianya SDM berkualitas dapat diperoleh

melalui peningkatan pendidikan formal dan nonformal, serta

peningkatan kompetensi sumberdaya manusianya. Pendidikan

merupakan salah satu pilar dalam pembangunan manusia

berkualitas. Pendidikan yang baik direfleksikan antara lain dengan

indikator kesetaraan pendidikan, demokratis

Page 62: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

dalam penyelenggaraan pendidikan, populis tidak elitis, dan

disesuaikan dengan pemberdayaan masyarakat yang relevan.

2) Tersedianya dukungan regulasi yang kondusif

Peningkatan kompetensi dapat diperoleh antara lain melalui

kompetensi dalam membentuk jaringan, kompetensi teknologi

informasi, kompetensi kerjasama tim, dan kompetensi

mengkomunikasikan ide-idenya. Disamping itu juga diperlukan

kemampuan memadukan beberapa faktor yang dimiliki SDM

tersebut, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman,

kecerdasan, intuisi, dan selalu belajar dari kesalahan sebelumnya.

3) Tersedianya pengawasan yang efektif

Pengawasan dan bimbingan dalam pembentukan dan

pengembangan UMKM merupakan prioritas penting, termasuk

memberikan kemudahan kelengkapan perijinan dan dokumen legal

usaha. Bimbingan pada UMKM hendaknya bukan hanya pada

tahap penyebaran brosur dan buku juklak saja, tapi secara konkrit

membantu satu per satu kelembagaan usaha kecil dan menengah

yang belum berjalan maupun yang sudah berjalan. Lebih penting

lagi adalah aksi terjun langsung membenahi kondisi usaha kecil

menengah satu persatu, sehingga dapat diketahui latar

belakang penyebab ketidak mampuan mengelola usaha. Apakah

disebabkan karena faktor SDM, keterampilan manajemen, akses

pembiayaan, atau pilihan teknologi yang tidak efisien.

Page 63: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

4) Tersedianya teknologi informasi yang murah

Pemanfaatan teknologi informasi sangat diperlukan oleh

UMKM, antara lain untuk tercapainya pemasaran yang lebih luas

ke berbagai konsumen perorangan maupun konsumen korporat.

Disamping itu juga diperlukan tercapainya efektifitas internal

dalam administrasi pembukuan yang rapi, misalnya menggunakan

paket perangkat lunak teknologi informasi yang terbaru.

Pemanfaatan teknologi informasi ini juga dapat mengurangi biaya

komunikasi karena menggunakan sarana email atau internet

dibanding percakapan melalui telepon yang memiliki kelemahan

tidak dapat menunjukkan gambar-gambar maupun brosur-brosur

yang penting.

5) Tersedianya pembiayaan modal yang mudah diakses

Demikian pula bantuan permodalan yang mudah diakses, juga

sangat penting karena sangat membantu usaha kecil dan menengah

dalam memperoleh kredit perbankan. Selama ini hanya 20% saja

UMKM yang dapat memperoleh kredit perbankan.

The Commission on Global Government (Mandela, 1995)

menyatakan bahwa pemberdayaan tergantung pada kemampuan

masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, karena kemiskinan

mencerminkan ketiadaan pilihan bagi seseorang. Kepastian ekonomi

adalah esensial agar masyarakat mempunyai kemandirian dan

kemampuan untuk menguasai power.

Page 64: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Dalam hal ini, Ginandjar Kartasasmita (1986) mengungkapkan,

upaya memberdayakan masyarakat dapat dilihat dari tiga sisi. Pertama,

menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang (enabling). Di sini titik tolaknya adalah bawa

setiap manusia, setiap masyarakat, memiliki potensi yag dapat

dikembangkan. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa

daya, karena, kalau demikian masyarakat itu akan punah.

Pemberdayaan adalah upaya untuk membangun daya itu, dengan

memotivasikan dan membangkitkan kesadaran akan potensi yang

dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh

masyarakat (empowering). Dalam rangka ini diperlukan langkah-

langkah lebih positif, selain penciptaan iklim dan suasana. Pe-nguatan

ini melingkupi langkah-langkah nyata dan menyangkut penyediaan

berbagai masukan (input) serta pembukaan akses ke dalam berbagai

peluang (opportunities) yang akan membuat masyarakat menjadi

makin berdaya. Untuk itu, perlu ada program khusus bagi masyarakat

yang kurang berdaya, karena program-program umum yang belaku

untuk semua tidak selalu dapat menyentuh lapisan masyarakat ini.

Ketiga, memberdayakan mengandung pula arti melindungi.

Dalam proses pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi

bertambah lemah karena kekurangberdayaan dalam menghadapi yang

kuat. Melindungi tidak berarti mengisolasi atau menutupi dari

Page 65: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

interaksi, karena hal itu justru akan mengerdilkan yang kecil dan

melunglaikan yang lemah. Melindungi harus di lihat sebagai upaya

untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak seimbang, serta

eksploitasi yang kuat atas yang lemah (www.makassarpreneur.com).

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998

tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Undang-

Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah pada umumnya pemberdayaan UMKM yang pemerintah

kehendaki dan pemerintah lakukan adalah pemberdayaan yang berupa

upaya yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha,

dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim,

pembinaan dan pengembangan usaha terhadap usaha mikro kecil, dan

menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha

yang tangguh dan mandiri. Sedangkan definisi usaha kecil yang

mandiri sendiri adalah usaha kecil yang memiliki kemampuan

memecahkan masalah dengan bertumpu pada kepercayaan dan

kemampuan sendiri tanpa tergantung pada pihak lain.

Dalam pengertian diatas, terdapat dua kata kunci dalam hal

pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah mandiri yang

ditetapkan oleh pemerintah, yaitu pembinaan dan pengembangan usaha

serta penumbuhan iklim usaha. Berikut penjelasan hal-hal mengenai

pengembangan usaha dan penumbuhan iklim usaha.

1) Pembinaan dan Pengembangan Usaha

Page 66: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Pembinaan dan pengembangan adalah upaya yang dilakukan

oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan

masyarakat untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan,

dan bantuan perkuatan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

kemampuan dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Pemerintah dan Pemerintah Daerah memfasilitfsi pengembangan

usaha dalam bidang:

a) Produksi dan Pengolahan

Pembinaan dan Pengembangan dalam bidang produksi dan

pengolahan dilakukan dengan cara:

(1) Meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta

kemampuan manajemen bagi Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah;

(2) Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan

prasarana, produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan

penolong, dan kemasan bagi produk Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah;

(3) Mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi

dan pengolahan; dan

(4) Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan

perekayasaan bagi Usaha Menengah.

b) Pemasaran

Page 67: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Pembinaan dan Pengembangan dalam bidang pemasaran

dilakukan dengan cara:

(1) Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran;

(2) Menyebarluaskan informasi pasar;

(3) Meningkatkan kemampuan manajemen dan teknik

pemasaran;

(4) Menyediakan sarana pemasaran yang meliputi

penyelenggaraan uji coba pasar, lembaga pemasaran,

penyediaan rumah dagang, dan promosi Usaha Mikro dan

Kecil;

(5) Memberikan dukungan promosi produk, jaringan

pemasaran, dan distribusi; dan

(6) Menyediakan tenaga konsultan profesional dalam bidang

pemasaran.

c) Sumber Daya Manusia

Pembinaan dan Pengembangan dalam bidang sumber daya

manusia dilakukan dengan cara:

(1) Memasyarakatkan dan membudayakan kewirausahaan;

(2) Meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial; dan

(3) Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan dan

pelatihan untuk melakukan pendidikan, pelatihan,

penyuluhan, motivasi dan kreativitas bisnis, dan penciptaan

wirausaha baru.

Page 68: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

d) Desain dan teknologi

Pembinaan dan Pengembangan dalam bidang desain dan

teknologi dilakukan dengan cara:

(1) Meningkatkan kemampuan di bidang desain dan teknologi

serta pengendalian mutu;

(2) Meningkatkan kerjasama dan alih teknologi;

(3) Meningkatkan kemampuan Usaha Kecil dan Menengah di

bidang penelitian untuk mengembangkan desain dan

teknologi baru;

(4) Memberikan insentif kepada Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah yang mengembangkan teknologi dan

melestarikan lingkungan hidup;

(5) Mendorong Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah untuk

memperoleh sertifikat hak atas kekayaan intelektual.

2) Penumbuhan Iklim Usaha

Iklim Usaha adalah kondisi yang diupayakan Pemerintah dan

Pemerintah Daerah untuk memberdayakan usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah secara sinergis melalui penetapan berbagai peraturan

perundang-undangan dan kebijakan di berbagai aspek kehidupan

ekonomi agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memperoleh

pemihakan, kepastian, kesempatan, perlindungan, dan dukungan

berusaha yang seluas-luasnya. Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Page 69: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

menumbuhkan Iklim Usaha dengan menetapkan peraturan

perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi aspek:

a) Pendanaan;

Aspek pendanaan ditujukan untuk:

(1) memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah untuk dapat mengakses kredit

perbankan dan lembaga keuangan bukan bank;

(2) memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas

jaringannya sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah;

(3) memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan

secara cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif dalam

pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundan-

undangan; dan

(4) membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk

mendapatkan pembiayaan dan jasa/produk keuangan

lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga

keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem

konvensional maupun system syariah dengan jaminan yang

disediakan oleh Pemerintah.

b) Sarana dan prasarana;

Aspek sarana dan prasarana ditujukan untuk:

Page 70: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

(1) mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan

mengembangkan pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil; dan

(2) memberikan keringanan tarif prasarana tertentu bagi Usaha

Mikro dan Kecil.

c) Informasi usaha;

Aspek informasi usaha ditujukan untuk :

(1) membentuk dan mempermudah pemanfaatan bank data dan

jaringan informasi bisnis;

(2) mengadakan dan menyebarluaskan informasi mengenai

pasar, sumber pembiayaan, komoditas, penjaminan, desain

dan teknologi, dan mutu; dan

(3) memberikan jaminan transparansi dan akses yang sama

bagi semua pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atas

segala informasi usaha.

d) Kemitraan;

Aspek kemitraan ditujukan untuk:

(1) mewujudkan kemitraan antar-Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah;

(2) mewujudkan kemitraan antara Usaha Mikro, Kecil,

Menengah, dan Usaha Besar;

(3) mendorong terjadinya hubungan yang saling

menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha antar-

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

Page 71: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

(4) mendorong terjadinya hubungan yang saling

menguntungkan dalam pelaksanaan transaksi usaha antara

Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Usaha Besar;

(5) mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi

tawar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

(6) mendorong terbentuknya struktur pasar yang menjamin

tumbuhnya persaingan usaha yang sehat dan melindungi

konsumen; dan

(7) mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan

usaha oleh orang perorangan atau kelompok tertentu yang

merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

e) Perizinan usaha;

Aspek perizinan usaha ditujukan untuk:

(1) menyederhanakan tata cara dan jenis perizinan usaha

dengan sistem pelayanan terpadu satu pintu; dan

(2) membebaskan biaya perizinan bagi Usaha Mikro dan

memberikan keringanan biaya perizinan bagi Usaha Kecil.

f) Kesempatan berusaha;

Aspek kesempatan berusaha ditujukan untuk:

(1) menentukan peruntukan tempat usaha yang meliputi

pemberian lokasi di pasar, ruang pertokoan, lokasi sentra

industri, lokasi pertanian rakyat, lokasi pertambangan

Page 72: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

rakyat, lokasi yang wajar bagi pedagang kaki lima, serta

lokasi lainnya;

(2) menetapkan alokasi waktu berusaha untuk Usaha Mikro

dan Kecil di subsektor perdagangan retail;

(3) mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang

memiliki kekhususan proses, bersifat padat karya, serta

mempunyai warisan budaya yang bersifat khusus dan

turun-temurun;

(4) menetapkan bidang usaha yang dicadangkan untuk Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah serta bidang usaha yang

terbuka untuk Usaha Besar dengan syarat harus bekerja

sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

(5) melindungi usaha tertentu yang strategis untuk Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah;

(6) mengutamakan penggunaan produk yang dihasilkan oleh

Usaha Mikro dan Kecil melalui pengadaan secara langsung;

(7) memprioritaskan pengadaan barang atau jasa dan

pemborongan kerja Pemerintah dan Pemerintah Daerah;

dan

(8) memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.

g) Promosi dagang; dan

Aspek promosi dagang ditujukan untuk:

Page 73: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

(1) meningkatkan promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah di dalam dan di luar negeri;

(2) memperluas sumber pendanaan untuk promosi produk

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah di dalam dan di luar

negeri;

(3) memberikan insentif dan tata cara pemberian insentif untuk

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang mampu

menyediakan pendanaan secara mandiri dalam kegiatan

promosi produk di dalam dan di luar negeri; dan

(4) memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual atas

produk dan desain Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

dalam kegiatan usaha dalam negeri dan ekspor.

h) Dukungan kelembagaan.

Aspek dukungan kelembagaan ditujukan untuk

mengembangkan dan meningkatkan fungsi inkubator, lembaga

layanan pengembangan usaha, konsultan keuangan mitra bank,

dan lembaga profesi sejenis

lainnya sebagai lembaga pendukung pengembangan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah.

3. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang

memiliki peran yang cukup tinggi, terutama di Indonesia yang masih

Page 74: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

tergolong negara berkembang. Dengan bertambahnya jumlah UMKM

dapat mempengaruhi penciptaan kesempatan kerja bagi para pengangguran

serta UMKM dapat menjadi salah satu alternatif sumber pendapatan

khususnya di daerah pedesaan dan rumah tangga berpendapatan rendah.

Makna yang terkandung dalam definisi UMKM sendiri sangat

bervariasi. Pengertian UMKM berdasarkan Undang-Undang yaitu Bab I

pasal 1 UU No. 9 tahun 1995.

“Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan

memenuhi kriteria kekayaan bersih/hasil penjualan tahunan serta

kepemilikannya sebagaimana diatur dalam undang-undang

Usaha menengah dan besar adalah kegiatan ekonomi yang

mempunyai kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

lebih besar daripada kekayaan besih dan hasil penjualan tahunan

usaha kecil”

Sedangkan dalam Peraturan Direksi Lembaga Pengelola Dana Bergulir

Koperasi dan Usaha Miro, Kecil dan Menengah No 23/PER/LPDB/2009

dalam Bab I Ketentuan Umum, terdapat dua klasifikasi pengertian usaha

mikro dan usaha kecil, yaitu:

“Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan dan atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria memiliki kekayaan

bersih paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta

rupiah)

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

kriteria memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,- (lima

puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,- (tiga

Page 75: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 2.500.000.000,- (dua milyar

lima ratus juta rupiah).”

Pengertian UMKM atau UKM menurut Suhardjono (2003:33) dibagi

menjadi dua, yaitu :

a. Menurut UU No. 9 tahun 1995 dan surat edaran BI no. 3/9/bkr tahun

2001 tentang usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat memiliki

hasil penjualan tahunaan maksimal 1 milyar dan memiliki kekayaan

bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha paling banyak

200 juta rupiah.

b. Menurut kategori BPS, usaha kecil identik dengan industri kecil dan

industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan

jumlah pekerjaannya yaitu :

Tabel. 1.1

Kategori Usaha dari BPS

Kategori Usaha Jumlah Pekerja

Industri Rumah Tangga 1 – 4 orang

Industri Kecil 5 – 9 orang

Industri Menengah 20 – 99 orang

Industri Besar Lebih dari 100 orang

Sumber: Suhardjono (2003:33)

Terdapat kriteria-kriteria usaha yang masuk ke dalam kelompok usaha

kecil menengah seperti yang dikemukakan oleh Suhardjono (2003:33)

berdasarkan UU no. 9 tahun 1995 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.

3/9 Bkr tahun 2001. Kriteria usaha kecil tersebut adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak 200 juta

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

b. Memiliki hasil penjualan bersih tahuanan (omzet) paling banyak 1

milyar.

Page 76: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

c. Milik warga negara Indonesia (WNI).

d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan/cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai atau terafiliasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.

e. Berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang berbadan

hukum termasuk koperasi.

Terdapat beberapa definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) beserta kriteria UMKM yang sesuai dengan Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM), antara lain:

a. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi

kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang

ini.

c. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam undang-undang

ini.

4. Jenis-Jenis UKM

Secara umum UKM bergerak dalam 2 (dua) bidang, yaitu bidang

perindustrian dan bidang perdagangan barang dan jasa. Menurut Keppres

No. 127 Tahun 2001, adapun bidang atau jenis usaha yang terbuka bagi

usaha kecil dan menengah di bidang industri dan perdagangan adalah:

Page 77: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

a. Industri makanan dan minuman olahan yang melakukan pengawetan

dengan proses pengasinan, penggaraman, pemanisan, pengasapan,

pengeringan, perebusan, penggorengan dan fermentasi dengan cara-

cara tradisional.

b. Industri penyempurnaan benang dari serat alam maupun serat buatan

menjadi benang bermotif/celup, ikat dengan menggunakan alat yang

digunakan oleh tangan.

c. Industri tekstil meliputi pertenunan, perajutan, pembatikan, dan

pembordiran yang memiliki ciri dikerjakan dengan ATBM, atau alat

yang digerakkan tangan termasuk batik, peci, kopiah, dsb.

d. Pengolahan hasil hutan dan kebun golongan non pangan:

1) Bahan bangunan atau rumah tangga, bambu, nipah, sirap, arang,

sabut.

2) Bahan industri: getah-getahan, kulit kayu, sutra alam, gambir.

e. Industri perkakas tangan yang diperoses secara manual atau semi

mekanik untuk pertukangan dan pemotongan.

f. Industri perkakas tangan untuk pertanian yang diperlukan untuk

persiapan lahan, proses produksi, pemanenan, pasca panen dan

pengolahan, kecuali cangkul dan sekop.

g. Industri barang dari tanah liat, baik yang diglasir maupun yang tidak

diglasir untuk keperluan rumah tangga.

Page 78: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

h. Industri jasa pemeliharaan dan perbaikan yang meliputi otomotif, kapal

dibawah 30 GT, elektronik dan peralatan rumah tangga yang

dikerjakan secara manual atau semi otomatis.

i. Industri kerajinan yang memiliki kekayaan khasanah budaya daerah,

nilai seni yang menggunakan bahan baku alamiah maupun imitasi.

j. Perdagangan dengan skala kecil dan informasi.

5. Klasifikasi atau Kriteria UMKM/UKM

a. Kriteria UMKM di Indonesia

Kriteria usaha kecil dan menengah diatur dalam Undang-Undang

UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) No. 20 Tahun 2008 pada

pasal 6. Kriteria Usaha Mikro adalah yang memiliki kekayaan bersih

paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil

penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah). Kriteria Usaha Kecil adalah yang memiliki kekayaan bersih

lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan

paling banyak Rp. 500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha ; atau yang memiliki hasil

penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah). Sedangkan Kriteria Usaha Menengah

adalah yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000,00

Page 79: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.

10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha; atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih

dari Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah sampai

dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar

rupiah).

Tabel. 1.2

Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

No URAIAN ASSET OMZET

1. Usaha Mikro Max. 50 jt Max. 300jt

2. Usaha Kacil >50 jt – 500 jt >300jt – 2,5 M

3. Usaha Menengah >500 jt – 10 M >2,5 M – 50 M

Sumber : Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM)

Klasifikasi usaha mikro kecil dan menengah jika dilihat dari

jumlah pekerja menurut BPS dalam Bustanul Arifin (2004:67) sebagai

berikut :

1) Usaha mikro, usaha yang memiliki jumlah pekerja kurang dari 5

(lima) orang termasuk tenaga kerja keluarga.

2) Usaha kecil, usaha dengan jumlah pekerja 5-9 orang.

3) Usaha menengah, memiliki jumlah pekerja 20-99 orang.

Sedangkan menurut Menteri Negara Koperasi dan PKM dalam

Bustanu Arifin (2004:67) menggolongkan beberapa usaha jika dilihat

dari asset dan omset yang dimiliki yaitu sebagai berikut :

1) Usaha kecil memiliki aset ≤ Rp. 200 juta (diluar tanah dan

bangunan) dan omset yang mencapai Rp. 1 miliar/tahun

Page 80: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

2) Usaha menengah memiliki aset sebesar Rp. 200 juta dan omset

sebesar Rp. 1-10 miliar/tahun

Lebih lengkap diuraikan oleh Bank Indonesia, yaitu :

1) Usaha mikro. Usaha yang dioperasikan oleh rakyat miskin atau

dekat miskin, bersifat keluarga, menggunakan sumber daya lokal

2) Usaha kecil. Usaha dengan jumlah aset < Rp. 200 juta (di luar

tanah dan bangunan) dan omset < Rp. 1 miliar/tahun

3) Usaha menengah. Usaha dengan jumlah aset ≤ Rp. 5 miliar untuk

sektor industri; sedangkan jumlah aset ≤ Rp. 600 juta (di luar tanah

dan bangunan) untuk sektor industri non manufaktur dan dengan

omset tahunan < Rp. 3 miliar

Selain berdasar Undang-undang tersebut, terdapat beberapa istilah

lain yang didapat dari sudut pandang perkembangannya Usaha Kecil

Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria Usaha

Kecil Dan Menengah yaitu:

1) Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang

digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang

lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohnya adalah

pedagang kaki lima.

2) Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang

memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat

kewirausahaan.

3) Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah

yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima

pekerjaan subkontrak dan ekspor

Page 81: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4) Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang

telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan

transformasi menjadi Usaha Besar (UB).

( http://infoukm.wordpress.com)

Kriteria usaha kecil juga dikemukakan dalam Komisi untuk

Perkembangan Ekonomi (commity for economic development) ECD

antara lain (Suryana, 2003:87) :

1) Manajemen berdiri sendiri dengan manajer sebagai pemilik

2) Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil

3) Daerah operasi bersifat lokal

4) Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil

Sedangkan kriteria UMKM/UKM dari ciri-cirinya pada dasarnya

dapat dianggap sama, yaitu (Titik dan Abd. Rochman, 2005:15) :

1) Struktur organisasi yang sangat sederhana

2) Tanpa staf yang berlebihan

3) Pembagian kerja yang kendur

4) Memiliki hierarki manajerial yang pendek

5) Aktivitas sedikit yang formal dan sedikit menggunakan proses

perencanaan

6) Kurang membedakan aset pribadi dari aset perusahaan

b. Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Berdasarkan Lembaga dan

Negara Asing

Page 82: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Lembaga dan negara-negara asing mendefinisikan Kriteria Usaha

Kecil dan Menengah berdasarkan pada beberapa hal yaitu, jumlah

tenaga kerja, pendapatan dan jumlah aset. Kriteria Usaha Kecil Dan

Menengah tersebut sebagai berikut :

1) Kriteria Usaha Kecil dan Menengah menurut World Bank

Menurut World Bank, Usaha Kecil Dan Menengah dikelompokkan

menjadi tiga kelompok:

Table. 1.3

Kriteria Usaha Kecil dan Menengah menurut World Bank

Sumber : http://infoukm.wordpress.com

2) Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Singapura

Medium Enterprise,

dengan kriteria :

1. Jumlah karyawan

maksimal 300

orang

2. Pendapatan

setahun hingga

sejumlah $ 15 juta

3. Jumlah aset hingga

sejumlah $ 15 juta

Small Enterprise, dengan

kriteria :

1. Jumlah karyawan

kurang dari 30 orang

2. Pendapatan setahun

tidak melebihi $ 3

juta

3. Jumlah aset tidak

melebihi $ 3 juta

Micro Enterprise, dengan

kriteria :

1. Jumlah karyawan

kurang dari 10 orang

2. Pendapatan setahun

tidak melebihi $ 100

ribu

3. Jumlah aset tidak

melebihi $ 100 ribu

Page 83: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Singapura mendefinisikan Usaha Kecil dan Menengah sebagai

usaha yang memiliki minimal 30% pemegang saham lokal serta

aset produktif tetap (fixed productive asset) di bawah SG $ 15 juta.

3) Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Malaysia

Malaysia, menetapkan definisi UKM sebagai usaha yang memiliki

jumlah karyawan yang bekerja penuh (full time worker) kurang

dari 75 orang atau yang modal pemegang sahamnya kurang dari M

$ 2,5 juta. Definisi ini dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Small Industry (SI), dengan kriteria jumlah karyawan 5 – 50

orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah M $ 500 ribu

b) Medium Industry (MI), dengan kriteria jumlah karyawan 50 –

75 orang atau jumlah modal saham sampai sejumlah M $ 500

ribu – M $ 2,5 juta.

4) Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Jepang

Negara Jepang membagi Usaha Kecil dan Menengah sebagai

berikut :

(1) Mining and manufacturing, dengan kriteria jumah karyawan

maksimal 300 orang atau jumlah modal saham sampai

sejumlah US$2,5 juta.

(2) Wholesale, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100

orang atau jumlah modal saham sampai US$ 840 ribu

(3) Retail, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 54 orang

atau jumlah modal saham sampai US$ 820 ribu

Page 84: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

(4) Service, dengan kriteria jumlah karyawan maksimal 100 orang

atau jumlah modal saham sampai US$ 420 ribu

5) Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Negara Korea Selatan

Korea Selatan, mendefinisikan UKM sebagai usaha yang

jumlahnya di bawah 300 orang dan jumlah assetnya kurang dari

US$ 60 juta.

6) European Commision, membagi UKM ke dalam 3 jenis, yaitu :

Table. 1.4

Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah European Commision

Sumber : http://infoukm.wordpress.com

6. Keunggulan dan Kelemahan UMKM

Menurut Suryana (2003:88), dalam UMKM terdapat beberapa

keunggulan dan juga beberapa kelemahan.

a. Keunggulan UMKM

Medium-sized Enterprise,

dengan kriteria :

a) Jumlah karyawan

kurang dari 250 orang

b) Pendapatan setahun

tidak melebihi $ 50

juta

c) Jumlah aset tidak

melebihi $ 50 juta

Small-sized Enterprise,

dengan kriteria :

a) Jumlah karyawan

kurang dari 50 orang

b) Pendapatan setahun

tidak melebihi $ 10

juta

c) Jumlah aset tidak

melebihi $ 13 juta

Micro-sized Enterprise,

dengan kriteria :

a) Jumlah karyawan

kurang dari 10 orang

b) Pendapatan setahun

tidak melebihi $ 2 juta

c) Jumlah aset tidak

melebihi $ 2 juta

Page 85: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

1) Memiliki kebebasan untuk bertindak

Kebebasan untuk bertindak disini dimaksudkan kebebasan

bertindak untuk menyesuaikan kekuatan usaha dengan keadaan

yang sering kali berubah-ubah.

2) Fleksible

Perusahaan kecil sangat luwes dalam menyesuaikan diri dengan

kebutuhan disekelilingnnya.

3) Tidak mudah goncang

Karena bahan baku dan sumber daya lainnya kebanyakan local

maka perusahaan kecil tidak rentan terhadap fluktuasi bahan baku

impor. Bahkan bila bahan baku impor sangat mahal dapat dijadikan

peluang oleh perusahaan kecil yang menggunakan bahan baku

local dengan memproduksi barang-barang keperluan ekspor.

b. Kelemahan UMKM

1) Aspek structural

Kelemahan dalam aspek structural adalah kelemahan di bidang

manajemen dan organisasi serta kelemahan dalam pengendalian

mutu.

2) Aspek cultural

Aspek cultural menjadi penyebab munculnya kelemahan aspek

structural. Aspek cultural mengakibatkan kurangnya akses

informasi dan lemahnya berbagai persyaratan lain guna

memperoleh akses permodalan, pemasaran, dan bahan baku.

Page 86: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Beberapa kelemahan berikut merupakan kelemahan yang pada

umumnya bersumber dari sumber daya manusia itu sendiri, yaitu

(Incubator Bisnis STIE BPD Jateng 2000 dalam Pandji dan Djoko

(2002:263)) :

1) Cepat puas diri

2) Tidak memiliki pendidikan yang tepat dan relevan. Banyak

pengusaha yang mengawali usahanya tidak didukung oleh latar

belakang yang dimiliki.

3) Kurang mengetahui tentang pengetahuan hokum dan peraturan.

Banyak pengusaha kecil “tergusur” oleh peraturan-pertauran

pemerintah.

4) Jarang melakukan inovasi. Kebanyakan pengusaha dalam menata

letak barang tidak pernah melakukan perubahan, menambah,

penerangan sehingga produk yang dijual kurang menarik pembeli.

Tanpa perubahan yang berarti, tanpa ada masa depan.

5) Sistem pembukuan tidak teratur. Pengusaha kecil umumnya tidak

memiliki buku keluar masuk keuangan.

6) Keluarga sentris. Mencampuradukkan bisnis dengan keluarga,

selain terkadang pemilik usaha mendelegasikan hak dan kewajiban

secara luas kepada orang bukan keluarganya.

7) Kurang tanggap atau percaya kepada ilmu modern. Pengusaha

yang “berhasil” dengan menggunakan metode yangdilaluinnya

Page 87: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

membawa kerberhasilan usahanya, merasa “alergi” untuk

menambah wawasan teori baru.

8) Tidak ada (jarang) mempunyai perencanaan baku (tertulis)

sehingga menyulitkan dalam mengevaluasi ukuran keberhasilan

dengan pasti. Ketiadaan perencanaan mengakibatkan tindakan dan

kebijakan hanya bersifat apa adanya atau berdasarkan perasaan.

Akibatnya karyawan (bawahan) pada akhirnya tidak memiliki

pegangan dan tidak memiliki arah.

9) Tidak berorientasi ke masa depan, melainkan pada hari kemarin

atau hari ini. Keebanyakan pengusaha kecil mengekor pada

keberhasilan orang lain atau berjalan asal coba karena tidak ada

kegiatan lain.umumnya oerientasi atau titik tolaknya pada barang

atau jasa yang laku kemarin atau hari ini dan tidak mampu melihat

atau mencoba kecenderungan masa depan.

10) Tidak melakukan analisis pasar yang terbaru. Pengusaha kecil

biasanya hanya melakukan “ilmu kira-kira” tentang pasar

produksinya, pengusaha tidak mengetahui secara pasti potensi

pasara, pesaingnya, perkembangan teknologi dan lainnya.

11) Tidak ada (jarang) melakukan pengkaderan. Menurut pengamatan,

pengusaha pelopor biasanya tidak menularkan “ilmunya” kepada

generasi selanjutnya. Hal ini mungkin didasari oleh rasa takut

disaingi, kurang percaya kepada orang lain. Inilah yang

Page 88: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

menyebabkan usaha kecil yang telah dirintis tidak berlanjut pada

generasi keduanya.

Berikut tabel kekuatan dan kelemahan UMKM di Indonesia

menurut Tulus Tambunan,

Tabel. 1.5

Analisis Kekuatan dan Kelemahan UKM

Faktor-faktor Kekuatan Kelemahan

a. Manusia a. Motivasi yang kuat untuk

mempertahankan usahanya

b. Suplai tenaga kerja yang

melimpah dan upah yang

murah

a. Kualitas SDM yang terbatas

b. Produktivitas rendah

c. Etos kerja dan disiplin

rendah

d. Penggunaan tenaga kerja

yang cenderung eksploitasi

dengan tujuan mengejar

target

e. Sering mengandalkan

anggota keluarga sebagai

pekerja tidak dibayar.

b. Ekonomis

(bisnis)

a. Mengandalakan sumber-

sumber keuangan informal

yang mudah diperoleh

b. Mengandalkan bahan baku

lokal yang relatif lebih

murah

c. Melayani segmen pasar

bawah yang tinggi

permintaan (proporsi dan

populasi yang banyak)

a. Nilai tambah yang diperoleh

rendah dan akumulasinya

sulit terjadi

b. Manajemen keuangan buruk

Sumber : Tulus Tambunan (2002 ; 32)

Dari tabel diatas, terlihat bahwa UKM memiliki tenaga kerja yang

melimpah dan motivasi yang tinggi sehingga masalah pengangguran

dapat teratasi dengan adanya UKM. Sedangkan jika dilihat dari

ekonomisnya, UKM lebih efisien dari badan usaha lannya karena

bahan baku dapat didatangkan dari dalam negeri sendiri. Tetapi yang

menjadi permasalahan dari UKM adalah SDM yang berlum dilatih

Page 89: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

menjadi tenaga professional sehingga produktivitas serta kualitasnya

menjadi rendah.

Dalam International Journal of The Strategic Management

Forum(Indian institute of technology Kanpur : Strategic issues in

SME’s)menyatakan :

“Although, Indian Small and Medium Enterprises (SMEs) account

for 40 % of the industrial production, 35 % of the total

manufactured exports of the country, 95 % of all industrial units

and about 70 % of employment 1, they are under tremendous

pressure of providing employment and experiencing sluggish

growth because of dwindling agriculture sector and globalization.

The Goverment of India (GoI) has recognized the potential of

SMEs in terms of providing entrepreneurial training, technological

up-gradation, financial assistance, market provision, raw material

supply, etc. Despite these supportive measures, the small scale

industry is unable to come out of its moribund situation. There are

two reason, the first is the high administrative cost and lack of

managerial and executive capacity, and the second is that policies

mostly favour large firms (Schmitz and Musyck, 1994). Besides,

other possible reasons could be that the present government

policies are unable to target strategic issues of industries which

lead SMEs towards competitive advantage.” (Keerthi Prajapati,

2008:1)

Disebutkan bahwa : Meskipun, Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

di India mencatat sebesar 40 % dari produksi industri, 35 % dari total

ekspor yang diproduksi negara, 95 % dari semua unit industri dan

sekitar 70 % dari pekerjaan1, mereka berada di bawah tekanan besar

penyediaan lapangan kerja dan mengalami pertumbuhan lamban

karena sektor pertanian berkurang dan globalisasi. Pemerintah India

telah mengakui potensi UKM sebagai kontributor yang signifikan

terhadap pertumbuhan ekonomi dan GDP, dan mendukung UKM

dalam hal memberikan pelatihan kewirausahaan, teknologi up-

gradasi, bantuan keuangan, penyediaan pasar, pasokan bahan baku,

dan lain-lain. Meskipun mendukung ini langkah, industri skala kecil

tidak mampu untuk keluar dari situasi hampir mati. Ada dua alasan,

yang pertama adalah tingginya biaya administrasi dan kurangnya

Page 90: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

manajerial dan kapasitas eksekutif, dan yang kedua adalah kebijakan

yang menguntungkan sebagian besar perusahaan besar (Schmitz dan

Musyck, 1994). Selain itu, alasan lain yang memungkinkan adalah

kebijakan pemerintah sekarang tidak dapat mentargetkan isu-isu

strategis industri UKM yang mengarah ke arah keunggulan

kompetitif.

7. Strategi Pemberdayaan UMKM Mandiri Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

Pada dasarnya pemberdayaan yang dilakukan Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM Kabupaten merupakan pencitraan terhadap

peraturan-peraturan mengenai koperasi dan usaha mikro kecil dan

menengah yang telah ditentukan. Peraturan ataupun ketetapan-ketetapan

yang menjadi pedoman atau landasan untuk pemberdayaan koperasi dan

usaha mikro kecil dan menengah antara lain :

a. Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-292/MK.5/2006 tentang

Penetapan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah pada Kementerian Negara Koperasi dan

Usaha Kecil dan Menengah sebagai Instansi Pemerintah yang

Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

b. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2008 tentang

Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir pada Kementerian

Negara/Lembaga;

c. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Nomor 11/Per/M.KUKM/VI/2008 tentang Organisasi Tata Kerja

Page 91: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah;

d. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,

dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 93,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4866);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4502);

f. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan Percepatan

Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah;

g. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2009 tentang

Lembaga Pembiayaan; Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang

Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995

Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

3611);

h. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1998 tentang Pembinaan dan

Pengembangan Usaha Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1998 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3743)

Page 92: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

i. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4502);

j. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005

tentang perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002

tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara;

k. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan

Usaha Menengah;

Berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah diatur diatas, dan telah

dijelaskan terlebih dahulu dalam indicator-indikator pemberdayaan yang

tercantum diatas, maka berikut ini strategi pemberdayaan yang telah

dilakukan oleh Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten

Sragen beserta beberapa indikasi yang dapat menjadi tolok ukur baik atau

tidaknya strategi yang dimiliki Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM

Kabupaten Sragen.

a. Bimtek (Bimbingan Teknis)

Dalam program atau kegiatan bimtek, terdapat kebijakan untuk

kemudian dilanjutkan diadakannya Diklat (pendidikan dan pelatihan)

yang didalamnya juga terdapat program Banlat (bantuan peralatan).

Didalamnya oleh para petugas akan diberikan teori-teori mengenai

manajemen, kewirausahaan dan metode pemasaran produk yang

Page 93: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

diadakan oleh pemerintah kabupaten maupun dari pemerintah pusat

tingkat provinsi yang berkoordinasi dengan petugas tingkat kecamatan.

Dengan beberapa kebijakan yang menjadi indikasi kegiatan Bimtek

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1998 tentang

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil, yaitu antara lain :

1) Pembinaan dan pengembangan usaha kecil oleh pemerintah yang,

berupa :

a) Produksi dan Pengolahan

b) Pemasaran

c) Sumber Daya Manusia

d) Desain dan teknologi

2) Penumbuhan Iklim Usaha

a) Pendanaan

b) Sarana dan prasarana

c) Informasi usaha

d) Kemitraan

e) Perizinan usaha

f) Kesempatan berusaha

g) Promosi dagang

h) Dukungan kelembagaan

b. Diklat (Pendidikan dan Pelatihan Kilat)

Dalam program atau kegiatan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan

Kilat) terdapat pemberian materi dan praktek-praktek yang sesuai

Page 94: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

dengan jenis usaha masing-masing peserta yang sedang diadakan

Diklat. Dengan beberapa kebijakan yang menjadi indikasi kegiatan

Bimtek sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1998

tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil serta Undang-

undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah yaitu antara lain :

1) Penyediaan tenaga konsultan profesional, sarana, prasarana, dana,

teknologi dan informasi;

2) Bimbingan dan konsultasi;

3) Pendidikan dan pelatihan;

4) Advokasi;

5) Pendirian klinik konsultasi bisnis untuk usaha kecil

c. Banlat (Bantuan Peralatan)

Banlat atau Bantuan Peralatan merupakan program bantuan yang

berupa pemberian peralatan yang diberikan kepada para peserta Diklat

pada akhir-akhir acara Diklat. Beberapa kebijakan yang menjadi

indikasi kegiatan Bimtek sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor

32 tahun 1998 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil

serta Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah yaitu antara lain :

1) Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana dan prasarana,

produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong, dan

kemasan bagi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Page 95: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

2) Mendorong penerapan standarisasi dalam proses produksi dan

pengolahan.

3) Mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan

mengembangkan pertumbuhan Usaha Mikro dan Kecil.

d. Promosi Produk

Kegiatan ini pada dasarnya menunjukkan beberapa produk -

produk unggulan UMKM yang ada di Kabupaten Sragen kepada

masyarakat luar dengan tujuan agar produk tersebut dikenal oleh

khalayak ramai mungkin bahkan para pengunjung tertarik untuk terjadi

kontak dagang. Kontak dagang merupakan tujuan akhir dari strategi

yang satu ini. Kontak dagang bertujuan untuk terjadinya transaksi yang

terjadi antara pengusaha dengan pembeli ataupun pengusaha yang ada

dengan pengusaha besar yang lainnya yang kemudian diharapkan

terjadi kerjasama dalam jangka panjang. Berikut beberapa tolok ukur

yang menjadi indikasi kegiatan Promosi Produk sesuai dengan

Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

1) Meningkatkan promosi produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

di dalam dan di luar negeri;

2) Memperluas sumber pendanaan untuk promosi produk Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah di dalam dan di luar negeri;

3) Memberikan insentif dan tata cara pemberian insentif untuk Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah yang mampu menyediakan

Page 96: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

pendanaan secara mandiri dalam kegiatan promosi produk di dalam

dan di luar negeri; dan

4) Memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual atas produk

dan desain Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam kegiatan

usaha dalam negeri dan ekspor.

5) Sebagai wujud pelaksanaan pembinaan terhadap usaha

perdagangan UKM atau IKM menuju peningkatan ekonomi daerah

dan nasional.

6) Menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap produk-produk

produksi dalam Negeri dan Meningkatkan motivasi masyarakat

untuk berperan serta dalam industri kreatif dan meningkatkan

penghargaan dan kecintaan terhadap produk-produk dalam negeri.

e. Perkuatan Permodalan

Perbantuan permodalan yang diadakan oleh Disperinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen dibagi menjadi dua jenis, yaitu dana

bergulir (recovery fund) yang didanai oleh APBD II Kabupaten Sragen

dan program kemitraan usaha menengah dan usaha besar dengan usaha

kecil dimana perusahaan – perusahaan besar berstatus sebagai mitra

kerja sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

1) Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah untuk dapat mengakses kredit perbankan dan

lembaga keuangan bukan bank;

Page 97: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2) Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya

sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

3) Memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara

cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundan-undangan; dan

4) Membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk

mendapatkan pembiayaan dan jasa atau produk keuangan lainnya

yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan

bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun

system syariah dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah.

Page 98: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

B. KERANGKA PIKIR

Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen merupakan

perangkat daerah Kabupaten Sragen yang memiliki tugas pokok

melaksanakan sebagian tugas pemerintah daerah Kabupaten Sragen di bidang

perindustrian, koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. Dengan

pemberdayaan dan pembinaan yang berkesinambungan dengan visi dan misi

organisasi, Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM dituntut untuk mampu

menciptakan usaha mikro kecil menengah dan koperasi yang berkualitas serta

unggul, mandiri dan berdaya saing.

Dengan semakin bertambahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya

berwirausaha, hal tersebut dapat menumbuh kembangkan UMKM di segala

penjuru daerah Kabupaten Sragen. Sehingga banyak tenaga kerja yang

diserap dan secara tidak langsung dapat mengurangi jumlah kemiskinan dan

jumlah pengangguran, hal itu berdampak pula pada meningkatnya derajat

kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.

Pertumbuhan dan perkembangan UMKM pada umumnya mengalami

permasalahan pada kualitas sumber daya manusia yang tergolong masih

rendah, keterbatasan permodalan dan fasilitas, serta masih lemahnya

manajemen para pelaku wirausaha, sehingga diperlukan suatu strategi untuk

memecahkan masalah-masalah tersebut. Tentu saja hal tersebut tidaklah

mudah dilakukan, mengingat banyaknya hambatan-hambatan dan juga

banyak aspek yang menjadi pertimbangan. Oleh karena itu, Disperinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen dituntut untuk mampu membina dan

Page 99: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

memberdayakan UMKM Kabupaten Sragen agar terus berkembang dan

tumbuh secara mandiri. Oleh karenanya Dinas Perindustrian Koperasi dan

UMKM mengeluarkan beberapa strategi, pertama, Bimtek (bimbingan

tehnis), dalam program atau kegiatan bimtek, terdapat kebijakan untuk

kemudian dilanjutkan diadakannya Diklat (pendidikan dan pelatihan) yang

didalamnya terdapat juga pemberian Banlat (bantuan peralatan). Didalamnya

oleh para petugas akan diberikan teori-teori mengenai manajemen,

kewirausahaan dan metode pemasaran produk yang diadakan oleh pemerintah

kabupaten maupun dari pemerintah pusat tingkat provinsi yang berkoordinasi

dengan petugas tingkat kecamatan. Kedua, promosi produk, kegiatan ini pada

dasarnya memamerkan beberapa produk - produk unggulan UMKM yang ada

di Kabupaten Sragen kepada masyarakat luar dengan tujuan agar produk

tersebut dikenal oleh khalayak ramai mungkin bahkan para pengunjung

tertarik untuk terjadi kontak dagang. Kontak dagang merupakan tujuan akhir

dari strategi yang satu ini. Kontak dagang bertujuan untuk terjadinya

transaksi yang terjadi antara pengusaha dengan pembeli ataupun pengusaha

yang ada dengan pengusaha besar yang lainnya yang kemudian diharapkan

terjadi kerja sama dalam jangka panjang. Ketiga, perbantuan permodalan,

perbantuan permodalan yang diadakan oleh Disperinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen dibagi menjadi dua jenis, yaitu dana bergulir (recovery

fund) yang didanai oleh APBD II Kabupaten Sragen dan program kemitraan

BUMN dengan usaha kecil dimana perusahaan – perusahaan besar yang

berperan untuk memberikan pinjaman dengan status sebagai mitra kerja.

Page 100: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Secara singkat kerangka pikir bagi penelitian ini dapat digambarkan

dengan skema sebagai berikut :

Gambar. 1.2

Kerangka Pikir

Tujuan :

Usaha mikro kecil dan

menengah yang mandiri

Strategi Pemberdayaan dan

Pembinaan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah Kabupaten

Sragen :

1. Bimbingan Teknis/Diklat

dan Bantuan Peralatan

2. Promosi Produk

3. Perkuatan Permodalan

(Data base Disperinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen)

Visi dan Misi Dinas Perindustrian,

Koperasi dan UMKM Kabupaten

Sragen

Page 101: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM

Kabupaten Sragen yang merupakan penanggung jawab teknis dalam

pertumbuhan dan pengembangan usaha kecil serta koperasi di Kabupaten

Sragen. Penelitian ini dilaksanakan dengan pertimbangan bahwa usaha mikro

kecil dan menengah di Kabupaten Sragen tumbuh dengan pesat dengan

adanya kesadaran masyarakat sekitar mengenai kebutuhan hidup yang

semakin meningkat sehingga diperlukan strategi untuk memberdayakan

UMKM secara swadaya (mandiri) agar pertumbuhan UMKM yang ada di

Kabupaten Sragen dapat bertahan dan berkembang. Penulis memilih lokasi

penelitian dengan alasan :

a. Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM merupakan kantor

pemerintahan yang berwenang dan bertugas untuk melayani masyarakat

yang berkaitan dengan industry, koperasi dan usaha-usaha masyarakat

Kota Sragen.

b. Penulis ingin mengetahui peran dan strategi dari Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM dalam memberdayakan industry, koperasi dan

usaha-usaha masyarakat Kabupaten Sragen.

86

Page 102: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dimana penulis

akan menggambarkan kondisi obyek atau keadaan fenomena sosial yang

sebenarnya atas permasalahan yang ditemui. Metode kualitatif merujuk pada

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, apa yang ditulis dan

dikatakan oleh informan atau tingkah laku yang diamati. Sehingga dapat

disajikan suatu fakta secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dan

penarikan kesimpulan.

Menurut HB. Sutopo (2004:43), “Laporan penelitian kualitatif cenderung

menggunakan model laporan studi kasus yang berbeda dengan yang sering

disebut sebagai laporan ilmiah atau laporan tehnis.”

Berbeda dengan pendapat Bogdan dan Taylor dalam bukunya Lexy J.

Moloeng (1998:3), “Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-

orang dan pelaku yag diamati.” Pendekatan kualitatif diarahkan pada latar dan

individu secara holistic dan berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi

tentang hubungan-hubungan kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang

berlangsung dan pengaruh-engaruh dari suatu fenomena.

Sedangkan metode yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Oleh

Hadir Nawawi dalam bukunya Penelitian Terapan, “Metode deskriptif adalah

pemecahan maslah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan

keadaan obyek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang

tampak atau sebagaimana adanya.”(Hadari Nawawi, 1996:11). Metode ini

Page 103: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

lebih mengutamakan peenemuan fakta sebagaimana keadaan sebenarnya

sehingga penelitian deskriptif menghasilkan deskripsi, gambaran secara

sistematis, factual dan akurat mengenai fakta-fakta dilapangan, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang diselidiki.

Dalam laporan ini penulis akan berusaha menyajikan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis dari obyel penelitian, baik para petugas Disperinkop

dan UMKM maupun dari para pengusaha mikro, kecil dan menengah di

wilayah Kabupaten Sragen.

C. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian kualiltatif yang diungkapkan oleh Lofland

yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (1998:112) menjelaskan bahwa “Sumber

data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.

Berbeda dengan apa yang diutarakan oleh H.B. Sutopo (2002:50),

“Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia, peristiwa atau

aktivitas, tempat atau lokasi, benda, beragam gambar dan rekaman, dokumen

dan arsip”.

Oleh karena pendapat diatas, maka penulis dalam melakukan penelitian

menggunakan data yang berupa informan, tempat dan peristiwa, arsip dan

dokumen, yang lebih lengkapnya yaitu sebagai berikut.

Page 104: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

1. Narasunber

Narasumber merupakan obyek penelitian yang berupa manusia

yang memberikan tanggapan-tanggapan kepada apa yang ditanyakan

atau diminta oleh peneliti. HB. Sutopo (2002:58) berpendapat “Sumber

data yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah yang

berupa manusia yang dalam posisi sebagai narasumber atau informan”.

Dalam penelitian ini ditunjuk sejumlah informan yang dapat

memberikan keterangan-keterangan dan data yang diperlukan :

1) Bp. Sudasno Tri Sardjito SE, Kasi Fasilitas UMKM

2) Bp. Drs. Supat, Kasi Pengembangan UMKM

3) Ibu Ida Qurnia, Staff

4) Ibu Ri Handayani, Kabid. Perdagangan

5) Bp. Yoshep B Passar, Kasi Pengembangan Perdagangan dan

Jasa

6) Bp. Suwanto, Petugas UPTD Koperasi dan Industri Kecamatan

Masaran

7) Wirausaha wilayah Kabupaten Sragen yang telah mendapatkan

pembinaan dari Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM.

2. Tempat dan peristiwa

Tempat atau lokasi penelitian juga merupakan salah satu jenis

sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM yang akan menjadi tempat

atau lokasi penelitian. Dari tempat atau lokasi tersebut, peneliti dapat

Page 105: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

dengan cermat dan kritis dalam mengkaji, menarik kesimpulan yang

berkaitan dengan permasalahan penelitian.

Sedangkan peristiwa yang dimaksud adalah peristiwa yang

berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang terjadi selama penelitian

dilaksanakan di lokasi yang baerkaitan serta aktivitas pemberdayaan

atau pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian Koperasi dan

UMKM untuk UMKM di Kabupaten Sragen dapat tumbuh dan

berkembang secara mandiri.

3. Dokumen

Definisi dokumen menurut Suharsimi Arikunto (1998:87) sebagai

berikut, “Suatu metode yang digunakan untuk mencari data mengenai

hal-hal atau variable yang berupa catata, transkip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen, legenda dan sebagainya”.

Selanjutnya pendapat oleh HB. Sutopo (2002:54), “Bahan tertulis

atau benda yang bergayutan dengan suatu aktivitas atau peristiwa

terttentu. Ia bisa merupakan rekaman tertulis, tetapi juga berupa

gambar atau benda peninggalan yang berkaitan dengan suatu aktivitas

atau peristiwa tertentu”.

Sumber yang didapat di luar kata-kata dan tindakan merupakan

sumber kedua, akan tetapi hal tersebut tidak dapat diabaikan. Dilihat

dari sumber data, sumber bahan yang berasal dari sumber tertulis dapat

dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah dan arsip-arsip Dinas

Perindustrian Koperasi dan UMKM. Sedangkan sumber data yang

Page 106: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

direncakan untuk digunakan dalam penelitian ini adalah buku dan

arsip-arsip dinas yang bersangkutan, berupa surat undangan perihal

pelaksanaan bimbingan tehnik, surat pemberitahuan pengadaan

pameran dan daftar peserta yang mengikuti program-program yang

berkaitan dengan bimbingan tehnik dan diklat, promosi produk dan

kontak dagang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk

mendapatkan data yang akan diproses dalam suatu penelitian. Sedangkan

terdapat beberapa teknik pengumpulan data yang akan digunakan, antara lain :

1. Wawancara atau Interview

Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan

cara melakukan wawancara terhadap informan atau narasumber yang

bersangkutan dilakukan secara bebas dan pertanyaannya bersifat

terbuka dengan harapan informan mampu memberikan data yang

sesungguh-sungguhnya. Wawancara dilakukan dengan menggunakan

pedoman wawancara yang telah ditentukan. Penentuan informan atau

narasumber dilakukan secara selektif yang didasarkan pada criteria

tertentu (criteria-based selection).

Menurut Lexy J. Moleong (1998:135), “Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh

dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan

Page 107: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan

jawaban atas pertanyaan itu”.

Wawancara dalam penelitian kualitatif pada umumnya tidak

dilakukan secara terstruktur ketat dengan pertanyaan tertutup seperti

didalam penelitian kuantitatif, tetapi dilakukan secara tidak terstruktur

atau sering disebut teknik “wawancara mendalam” karena peneliti

merasa tidak tahu dengan apa yang tidak diketahuinya.

Menurut HB. Sutopo (2002:61) tahapan dalam wawancara adalah

sebagai berikut:

a. Penentuan siapa yang akan diwawancarai

Artinya peneliti harus bisa mewawancarai informan yang

memang memiliki informasi yang benar, lengkap dan

mendalam.

b. Persiapan wawancara

Setelah penentuan informan, peneliti perlu mempersiapkan diri

untuk memahami pribadi dan peran informan dalam

konteksnya, sehingga bila perlu peneliti berusaha

menyesuaikan diri dengan karakter dan posisi informasnnya

agar tidak terjadi kesan yang mungkin kurang tepat sehingga

bisa berakibat hanya mendapatkan informasi yang kurang

sesuai dengan yang sebenarnya diharapkan.

c. Langkah awal

Page 108: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Pada saaat pertemuan dengan informan, peneliti perlu benar-

benar memahami konteksnya gar suasana wawancara dapat

berjalan lancer, oleh karena itu peneliti perlu menjalin

keakraban dengan informan yang dihadapi.

d. Pengusahaan agar wawancara bersifat produktif

Iram wawancara perlu dijaga supaya tetap santai tetapi lancar.

Peneliti jangan banyak memotong pembicaraan dan berusaha

menjadi pendengar yang baik tetapi lritis. Peneliti jangan

banyak bicara supaya bisa belajar lebih banyak dalam

kelancaran prosesnya. Tunjukan kesan bahwa yang dinyatakan

oleh informan benar-benar merupakan sesuatu yang penting

dan berharga, sehingga ia tetap berminat dan bersungguh-

sungguh dalam memberikan informasinya.

e. Penghentian wawancara dan mendapat kesimpulan

Bila peneliti menangkap gejala kelelahan baik pad informan

maupun peneliti sendiri, maka ia wajib berfikir apakah sudah

waktunya peneliti bisa menghentikan wawancara dan sudah

bisa menarik kesimpulan dari semua informasi yang telah

diperolehnya

2. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan terhadap obyek penelitian sebagai sarana

untuk melengkapi data dari hasil wawancara.

Page 109: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Pengertian observasi menurut Ariyono Suyono (1985:308)

“Metode pengumpulan data dalam penelitian masayrakat dengan

melihat dan mendengar terjadinya gejala-gejala social yang menjadi

obyek peneltitan untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan lebih

lanjut”.

Secara teori observasi ini dapat membantu bagi peneliti untuk

dapat memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian, digunakan

teknik observasi berperan pasif dimana peneliti tidak terlibat langsung

dalam kegiatan yang dilakukan oleh peneliti. Sehingga peneliti hanya

mengamati kegiatan yang sedang berlangsung dari objek penulisan.

3. Analisis Dokumentasi

Analisi dokumentasi merupakan salah satu metode pengumpulan

data yang dilakukan dengan melihat dokumen yang telah terkumpul,

kemudian menganalisisnya. Jadi dalam metode ini terdapat data yang

berbentuk tulisan dan itu bisa merupakan keterangan tentang keadaan

masa sekarang maupun keadaan di masa lampau yang sewaktu-waktu

dapat dilihat kembali.

“Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering

memiliki posisi penting dalam penelitian kualitatif. Terutama jika

sasaran kajian mengarah pada latar belakang atau berbagai peristiwa

masa kini yang sedang diteliti”.(HB. Sutopo, 2002:69).

Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan cara

mempelajrai buku, laporan, undang-undang, arsip atau dokumen

Page 110: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

lainnya yang relevan dengan permasalahan penulisan. Analisis

dokumentasi yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut :

Peneliti mengumpulkan data-data yang diperoleh dari dokumen-

dokumen yang kemudian peneliti memisahkan dan mengatur kembali

data yang didapat sehingga dihasilkan data dengan berbentuk kalimat

deskriptif disusun secara logis dan sistematis yang kemudian dilakukan

penarikan kesimpulan akhir.

E. Validitas Data

Validitas adalah kesahihan data didalam suatu penelitian, data dicatat

dalam kegiatan penelitian, harus diusahakan kemantapan kebenarannya, oleh

karena itu setiap penelitian harus memilih dan menentukan cara-cara yang

tepat untuk mengembangkan validitas data yang diperolehnya. Validitas data

merupakan jaminan bagi kemantapan dan tafsir makna penelitian. Dalam

penelitian ini peneliti menggunakan Triangulasi Data untuk validitas data,

karena untuk lebih dapat mengembangkan data, maka diperlukan pengecekan

dan pembandingan segala sumber data yang telah didapatkan agar keakuratan

kebenaran yang sesungguhnya dapat dihasilkan kemantapannya dan dapat

dipertanggung jawabkan.

F. Teknik Sampling

Dalam suatu penelitian, cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya

sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data yang

Page 111: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

sebenarnya dengan memperlihatkan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar

diperoleh sampel yang representative. Dalam penelitian kualitatif ini peeliti

menggunakan teknik “purposive sampling”, hal ini dikarenakan teknik ini

lebih mampu untuk menangkap kedalaman data dalam menghadapi realitas

yang tidak tunggal.

Terdapat beberapa keunggulan yang didapat dari teknik purposive

sampling ini menurut Lexy J. Moleong (1998:165), antara lain :

“1. Menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber

dan bangunannya.

2. Menggali informasi yang akan menjadi dasar rancangan dan teori yang

muncul”.

G. Analisis Data

Teknik analisis data dalam suatu penelitian merupakan hal yang penting,

agar data yang terkumpul dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan

dapat menghasilkan jawaban dari permasalahan penelitian. Analisis data

yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif.

Model ini di dalamnya terdapat 4 komponen analisis yang utama yaitu:

a. Pengumpulan Data

Pada tahap pengumpulan data ini, data yang telah diperoleh dari hasil

wawancara, observasi langsung dan analisis dokumentasi dikumpulkan

menjadi satu. Pengumpulan data meliputi, yaitu :

Page 112: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

1) Mengumpulkan data di lokasi studi dengan melakukan observasi,

wawancara mendalam dan mencatat dokumen.

2) Menentukan strategi pengeumpulan data yang dipandang paling tepat,

dan menentukan focus, serta pendalaman dan pemantapan data pada

proses pengumpulan data berikutnya.

b. Reduksi Data

Pada tahap ini data masih bersifat kasar, semua data yang diperoleh

ditelaah secara mendalam, kemudian hal-hal yang tidak berkaitan dengan

penelitian dibuang. Pada dasarnya pada tahapan analisis ini mempertegas

atau memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting,

dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat

dilakukan.

c. Sajian Data / Data Display

Merupakan suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan riset dapat dilakukan. Dengan melihat penyajian data, peneliti

akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan

sesuatu pada analisis ataupun tindakan lain berdasar pengertian tersebut.

d. Penarikan Kesimpulan

Dari sajian data yang telah tersusun, selanjutnya peneliti dapat

menarik kesimpulan akhir. (HB. Sutopo, 2002:91-93)

Keempat komponen tersebut dilakukan dalam bentuk interaktif

dengan proses pengumpulan data sebagai siklus dimana penelitian tetap

bergerak dalam empat komponen yaitu : dari pengumpulan data, reduksi

Page 113: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

data, penyajian data sampai kepada penarikan kesimpulan. Dalam bentuk

skema dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1

Skema Analisis Interaktif

Pengumpulan Data

Sajian Data

Penarikan

Kesimpulan

Reduksi Data

Page 114: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

BAB IV

DISKRIPSI LOKASI DAN PEMBAHASAN

A. DISKRIPSI LOKASI

1. Keadaan Umum dan Letak Geografis Kabupaten Sragen

Kabupaten sragen merupakan salah satu kabupaten di propinsi Jawa

Tengah. Secara geografis Kabupaten Sragen berada di perbatasan antara

Jawa Tengah da Jawa Timur. Batas batas wilayah Kabupaten Sragen:

Sebelah Timur : Kabupaten Ngawi (propinsi jawa timur)

Sebelah Barat : Kabupaten Boyolali

Sebelah Selatan : Kabupaten Boyolali

Sebelah Utara : Kabupaten Grobogan

Luas wilayah Kabupaten Sragen adalah 941,55 km2 yang terbagi

dalam 20 kecamatan, 8 kalurahan, dan 200 desa. Secara fisiologis, wilayah

Kabupaten Sragen terbagi atas: 40.037,93 Ha (42,52%) lahan basah

(sawah) dan 54.117,88 Ha (57,48%) lahan kering. Kabupaten Sragen

terletak pada: 7º 15 LS dan 7º 30 LS dan 110º 45 BT dan 111º 10 BT.

Wilayah Kabupaten Sragen berada di dataran dengan ketinggian rata rata

109 M diatas permukaa laut.Sragen menpunyai iklim tropis dengan suhu

harian yang berkisar antara 19 31º C. Curah hujan rata-rata di bawah 3000

mm per tahun dengan hari hujan di bawah 150 hari per tahun. Jumlah

penduduk Sragen berdasarkan data tahun 2005 sebanyak 865.417 jiwa,

99

Page 115: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

terdiri dari 427.253 penduduk laki-laki dan 438.164 penduduk perempuan.

Kepadatan penduduk rata rata 919 jiwa/km2.

Luas Wilayah : 94.155 Ha

Luas Sawah : 40.129 Ha

Tanah Kering : 54.026 Ha

Dan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Sebelah selatan Bengawan Solo (9 Kec. 88 Desa & Kelurahan) :

Luas Wilayah : 32.760 ha (34,79 %)

Tanah Sawah : 22.027 ha (54,85 %)

b. Sebelah utara Bengawan Solo (11 Kec. 120 Desa):

Luas Wilayah : 61.395 ha (65,21 %)

Tanah Sawah : 18.102 ha (45,15 %)

Berikut jumlah pegawai negeri yang terdapat di badan, dinas, kantor

dan bagian di pemerintahan Kabupaten Sragen.

Tabel. 2.1

Jumlah Pegawai Negeri Dijajaran Pemerintah Daerah Kabupaten

Sragen tahun 2010

NAMA INSTANSI

(BADAN/DINAS/KANTOR/BAGIAN)

JENIS KELAMIN

LAKI - LAKI PEREMPUAN JUMLAH

(1) (2) (3) (4)

Sekretariat Daerah 172 73 245

Sekretariat Dewan 37 7 44

BAPPEDA 30 8 38

Inspektorat 28 18 46

BKBPMD 113 56 169

BKD 38 26 64

Badan Diklat dan Litbang 87 21 108

Badan KESBANGPOLLINMAS 29 4 33

Page 116: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Badan Perijinan Terpadu 25 14 39

Badan Pelaksana Penyuluh 166 23 189

BPUMD 22 12 34

Badan Lingkungan Hidup 194 27 221

Dinas Kehutanan dan Perkebunan 59 11 70

Dinas Tenaga Kerja dan Trans 49 21 70

Kantor Arsip dan Dokumen 9 3 12

Dinas Sosial 25 15 40

Dinas Pekerjaan Umum 342 30 372

Dinas Kesehatan 315 616 931

Dinas Pendidikan 4.415 3.889 8.304

Dinas Pertanian 48 9 57

Dinas Perinkop dan UMKM 85 40 125

Dinas Peternakan dan Perikanan 96 24 120

DPPKAD 40 36 76

Dinas Hubkominfo 98 7 105

Dinas Parbud, Pemd dan OR 41 18 59

Kantor SATPOL PP 38 1 39

Dinas Kependudukan dan Capil 17 14 31

Kecamatan seKabupaten Sragen 480 107 587

Rumah Sakit Umum Daerah 163 217 380

Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah 231 44 275

Kantor Ketahanan Pangan 6 - 6

Kantor Perpustakaan Daerah 4 2 6

Kantor Pengelolaan Data Elektronik 17 10 27

JUMLAH 7.519 5.403 12.922

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah

Table.2.2

Banyaknya Pejabat Struktural di Jajaran Pemerintah Kabupaten

Sragen tahun 2010

BULAN PEJABAT STRUKTURAL (ESELON)

JUMLAH II III IV V

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Sekretariat Daerah 6 10 29 - 45

Sekretariat Dewan 1 2 4 - 7

BAPPEDA 1 5 11 - 17

Inspektorat 1 5 15 - 21

BKBPMD 1 5 30 - 36

BKD 1 5 10 - 16

Page 117: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Badan Diklat dan Litbang 1 4 12 - 17

Badan KESBANGPOLLINMAS 1 4 11 - 16

Badan Perijinan Terpadu 1 5 11 - 17

Badan Pelaksana Penyuluh 1 4 8 - 13

BPUMD 1 4 9 - 14

Badan Lingkungan Hidup 1 5 12 - 18

Dinas Kehutanan dan Perkebunan 1 5 15 - 21

Dinas Tenaga Kerja dan Trans 1 5 16 - 22

Kantor Arsip dan Dokumen - 1 3 - 4

Dinas Sosial 1 4 17 - 22

Dinas Pekerjaan Umum 1 5 28 - 34

Dinas Kesehatan 1 5 43 - 49

Dinas Pendidikan 1 7 40 - 48

Dinas Pertanian 1 5 17 - 23

Dinas Perinkop dan UMKM 1 5 36 - 42

Dinas Peternakan dan Perikanan 1 5 32 - 38

DPPKAD 1 5 14 - 20

Dinas Hubkominfo 1 4 23 - 28

Dinas Parbud, Pemd dan OR 1 5 13 - 19

Kantor SATPOL PP - 1 4 - 5

Dinas Kependudukan dan Capil 1 4 10 - 15

Kecamatan seKabupaten Sragen - 40 205 - 245

Rumah Sakit Umum Daerah 1 - 3 - 4

Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah 1 5 35 - 41

Kantor Ketahanan Pangan - 1 4 - 5

Kantor Perpustakaan Daerah - 1 4 - 5

Kantor Pengelolaan Data Elektronik - 1 4 - 5

JUMLAH 33 172 728 - 932

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah

2. Gambaran Umum DisperinKop & UMKM Kabupaten Sragen

a. Pembentukan Organisasi

DisperinKop & UMKM Kabupaten Sragen dibentuk berdasarkan :

1) Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 14 tahun 2003 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Kabupaten Sragen.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman

Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

Page 118: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

3) Peraturan Daerah Kabupaten Sragen Nomor 41 tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah.

4) Peraturan Bupati Sragen Nomor 14 tahun 2008 tentang Penjabaran

Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian Koperasi

dan UMKM Kabupaten Sragen.

5) Perda Nomor 3 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

Daerah Kabupaten Sragen Nomor 10 tahun 2008 tentang Pola

Organisasi Pemerintahan Daerah Kabupaten Sragen.

b. Kedudukan

DisperinKop & UMKM Kabupaten Sragen adalah unsur pelaksana

Pemerintah Kabupaten Sragen yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, dengan

dipimpin oleh seorang Kepala Dinas.

c. Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah mempunyai tugas pokok yaitu melaksanakan sebagian tugas

pemerintah daerah Kabupaten Sragen di bidang Perindustrian,

Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Sehubungan dengan

tugas-tugas diatas, DisperinKop dan UMKM mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1) Perumusan kebijakan teknis di bidang Perindustrian, Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Page 119: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

2) Pelaksanaan kebijakan teknis, pemberian bimbingan di bidang

Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

3) Memberikan pelayanan umum.

d. Visi dan Misi

Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

mempunyai visi yakni “Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi

berkualitas” Dan misinya adalah “Terwujudnya Usaha Mikro Kecil

Menengah dan Koperasi yang Unggul, Mandiri dan Berdaya Saing”.

Guna mewujudkan visi dan misi tersebut, kebijakan yang ditempuh

meliputi :

1) Mengembangkan perekonomian daerah yang bertumpu pada

potensi dan pemberdayaan masyarakat untuk menciptakan

kesempatan berusaha, kesempatan bekerja, peningkatan

pendapatan dan pemerataan pembangunan.

2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha mikro kecil menengah

dan koperasi melalui pengembangan kewirausahaan, teknologi

fasilitas, permodalan dan akses pasar.

3) Terjaminnya ketersediaan barang dan jasa kebutuhan pokok

masyarakat dan jaminan harga produk masyarakat yang stabil dan

menguntungkan.

e. Kebijakan

1) Pemberdayaan industry kecil menengah dalam rangka peningkatan

daya saing.

Page 120: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

2) Penumbuhan dan pengembangan desa industry dalam rangka

penciptaan lapangan kerja, penyerapan tenaga kerja, dan

peningkatan pendapatan keluarga.

3) Fasilitasi akses pasar dan sumber permodalan bagi industry kecil

menengah (IKM).

4) Memperluas dan mempermudah akses pasar dan sumber

pembiayaan bagi usah mikro kecil menengah dan koperasi.

5) Mewujudkan ketersediaan barang dan jasa kebutuhan masarakat

dalam jumlah yang cukup merata.

6) Menumbuh kembangkan koperasi dan UMKM dalam rangka

memperkuat perekonomian daerah yang berbasis ekonomi

kerakyatan.

7) Peningkatan kelembagaaan koperasi dan UMKM.

f. Program

Program yang ditempuh guna merealisasikan arah kebijakan

tersebut meliputi:

1) Penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif.

2) Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi.

3) Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UMKM.

4) Pengembangan system pendukung usaha bagi UMKM.

5) Penataan struktur industry.

6) Peningkatan kapasitas IPTEK system produksi.

Page 121: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

g. Susunan Organisasi

1) Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian Koperasi

dan UMKM

Tugas dan fungsi serta tata kerja dalam Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen diatur dalam Peraturan

Bupati Sragen Nomor 14 tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas dan

Fungsi serta Tata Kerja dalam Dinas Perindustrian Koperasi dan

UMKM Kabupaten Sragen. Dalam peraturan tersebut terdapat lima

bab yang masing-masing mengatur mengenai Ketentuan Umum,

Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsional Disperinkop dan

UMKM, Tata Kerja dan Ketentuan Lain-lain.

a) Susunan Organisasi

Dalam bab kedua yaitu Susunan Organisasi, telah

ditetapkan susunan organisasi sebagai berikut :

(1) Kepala Dinas

(2) Sekretaris Dinas

(a) Subag Keuangan

(b) Subag Kepegawaian dan Umum

(c) Subag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

(3) Bidang Perindustrian

(a) Seksi Agro Industri dan Hasil Hutan

(b) Seksi Industri Kimia dan Bahan Bangunan

Page 122: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

(c) Seksi Industri Logam, Mesin, Elektro dan Aneka

Industri

(4) Bidang Koperasi

(a) Seksi Kelembagaan Koperasi

(b) Seksi Pengembangan Usaha Koperasi

(c) Seksi Fasilitas dan Pembiayaan Koperasi

(5) Bidang Lembaga Keuangan Mikro

(a) Seksi Sumber Daya Manusia Lembaga Keuangan

Mikro

(b) Seksi Permodalan Lembaga Keuangan Mikro

(c) Seksi Pendapatan Lembaga Keuangan Mikro

(6) Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

(a) Seksi Pengembangan UMKM

(b) Seksi Fasilitasi UMKM

(c) Seksi Permodalan UMKM

(7) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Unit ini terdiri atas 20 UPTD yang tersebar di 20

kecamatan yang terdiri atas seorang Kepala UPTD dan

sejumlah tenaga yang menangani bidang industri,

perdagangan, koperasi dan UMKM.

(8) Kelompok Jabatan Fungsional

Page 123: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

Kelompok ini terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang

jabatan yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai

dengan bidang keahlian dan ketrampilan.

b) Tugas dan Fungsional Disperinkop dan UMKM

(1) Kepala Dinas

Uraian tugas Kepala Dinas Perindustrian, Koperasi dan

UMKM sebagai berikut :

(a) Melaksanakan tugas-tugas kantor Dinas Perindustrian,

Koperasi dan UMKM.

(b) Menyusun Rencana dan Program Operasional serta

laporan di Bidang Perindustrian, Koperasi dan UMKM.

(c) Memberikan Pelayanan Teknis dan Administratif bagi

seluruh satuan organisasi dilingkungan Kantor Dinas

Perindagkop dan UMKM.

(d) Melaksanakan dan membina hubungan kerja

sama/koordinasi dengan Lembaga/Instansi Pemerintah

dan Non Pemerintah di wilayah Kabupaten.

(e) Melaksanakan pembinaan dan pengembangan

Administrasi dan Ketatalaksanaan dalam rangka

peningkatan pelayanan kepada masyarakat dibidang

Perindustrian, Koperasi dan UMKM.

Page 124: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

(f) Memberikan pembinaan dan pengarahan serta mengatur

pengelolaan kepegawaian keuangan surat menyurat dan

kearsipan perlengkapan dan rumah tangga Dinas.

(g) Memberikan bimbingan, pengarahan dan petunjuk-

petunjuk teknis dalam rangka pelaksanaan tugas kepada

Sekretaris, bidang, dan Kasi dilingkungan Dinas

Perindagkop dan UMKM.

(h) Melaksanakan dan mengatur penanda tanganan surat-

menyurat Dinas dan Perijinan/BH Koperasi di

lingkungan Dinas Perindagkop dan UMKM.

(i) Menghadiri rapat seminar, ceramah, atau pertemuan

lainnya yang berhubungan dengan sektor Perindagkop

dan UMKM.

(j) Mengawasi pelaksanaan pembinaan dan bimbingan

teknis di bidang Perindustrian Koperasi dan UMKM

serta pengawasan proyek-proyek pembangunan.

(k) Mengadakan sosialisasi dibidang Perindustrian,

Koperasi dan UMKM.

(l) Membantu menyelesaikan tugas-tugas dalam satu

Tim/Panitia yang terbentu di Kabupaten yang

berhubungan dengan sektor Perinkop dan UMKM.

Page 125: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

(m) Memimpin dan mengadakan rapat seminar/dinas dalam

rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas Perinkop dan

UMKM.

(n) Dalam melaksanakan tugas-tugas lain atas petunjuk

Bupari dan Sekda.

(2) Sekretaris Dinas

Uraian tugas Sekretaris Dinas sebagai berikut :

(a) Menyusun program kerja dibidang umum, keuangan

kepegawaian, evaluasi dan pelaporan sesuai ketentuan

yang berlaku sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

(b) Mengkoordinasikan bidang-bidang teknis dilingkungan

Dinas Perinkop dan UMKM sesuai petunjuk pimpinan.

(c) Menjabarkan perintah atasan sesuai petunjuk / pedoman

/ perundang-undangan yang berlaku.

(d) Mendistribusikan tugas kepada para kepala sub bagian

sesuai dengan tugasnya masing-masing untuk

dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab agar

tidak ada tugas yang terbengkalai/tumpang tindih.

(e) Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada para

kepala sub bagian yang menjadi tanggungjawab baik

secara lisan maupun tertulis agar dalam melaksanakan

tugas sesuai peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Page 126: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

(f) Mengelola laporan para kasubag yang menjadi

tanggungjawabnya untuk disampaikan kepada Kepala

Dinas.

(g) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Kepala

Dinas sesuai bidang tugasnya, agar dalam pengambilan

kebijakan tepat, berdaya guna dan berhasil guna.

(h) Memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh

bidang di lingkungan Dinas Perinkop dan UMKM serta

memberikan pengarahan surat-surat, baik surat masuk

maupun surat keluar serta penataan berkas kedalam

system kearsipan.

(i) Mengatur pelaksanaan urusan umum yang meliputi

pengadaan, penyaluran, penyimpanan, investasi,

pemeliharaan peralatan dan perlengkapan serta

mengajukan usulan untuk menghapus inventaris.

(j) Mengatur pelaksanaan umum yang meliputi protocol,

keamanan dan ketertiban, penggandaan/percetakan,

pemeliharaan gedung, perjalanan dinas dan kebersihan

lingkungan.

(k) Memberikan pelayanan kepada Kepala Dinas dalam

pengelolaan Administrasi, kerjasama dengan

Pemerintah Pusat dan Provinsi, unit/instansi lain dan

lembaga swasta.

Page 127: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

(l) Mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk

pembinaan Kepegawaian.

(m) Mengkoordinasikan penyusunan pedoman dan petunjuk

teknis pembinaan Organisasi dan Tata Laksana serta

Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN)

(n) Memberikan penilaian DP3 kepada para Kasubag

dibawah tanggungjawabnya.

(o) Mengkoordinasikan penyusunan program anggaran dan

pengelolaan Administrasi Keuangan.

(p) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Kepala Dinas.

(3) Sub Bagian Keuangan

Uraian tugas Kepala Sub Bagian Keuangan sebagai berikut:

(a) Menyusun rencana Sub Bagian Keuangan dibidang

rutin, gaji dan penerimaan PAD (Pendapatan Asli

Daerah) berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai

bahan acuan kerja dan bahan masukan atasan.

(b) Mengatur administrasi tugas-tugas penyusunan rencana

anggaran pengurusan keuangan, penyusunan laporan

keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk

ketertiban administrasi pelaksanaan.

Page 128: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

(c) Mempelajari dan memeriksa konsep laporan

pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan secara berkala

maupun insidentil sebagai bahan masukan atasan.

(d) Mengadakan evalusi tugas-tugas Sub Bagian Keuangan

untuk penyusunan anggaran yang akan datang.

(e) Mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dalam

hal penyusunan rencana anggaran, mengurus keuangan

dan pertanggung jawaban keuangan untuk memperoleh

data sebagai bahan masukan atasan.

(f) Melaksanakan penelitian keuangan dalam rangka

pengelolaan keuangan dengan cara membandingkan

terhadap peraturan yang berlaku agar tidak terjadi

penyimpangan dengan memberi paraf pada :

i. Pengajuan SPP gaji dan Kekurangan Gaji

ii. SPJ Gaji dan Kekurangan Gaji

iii. Pengajuan SPP rutin

iv. SPJ rutin dan Pendukungnya

v. Laporan Keuangan Rutin dan Insidentil

(g) Memberikan dan memeriksa konsep laporan keuangan

dengan cara membandingkan terhadap peraturan yang

tersedia dan kebenaran untuk diberi paraf dan ditanda

tangani yang berwenang.

Page 129: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

(h) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan dengan

ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan atasan.

(i) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

Dinas atau Kepala Dinas.

(4) Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

(a) Menyusun rencana Sub Bagian Kepegawaian dibidang

kepegawaian jumlah pegawai, kenaikan pangkat, gaji

berkala, promosi, pelatihan, pension dan kebutuhan

pegawai berdasarkan peraturan yang berlaku sebagai

bahan acuan kerja dan bahan masukan atasan.

(b) Melaporkan DUK dan kekuatan pegawai secara

berkala kepada Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

(c) Mempersiapkan penyusunan laporan kekuatan

pegawai dilingkungan Dinas Perindagkop dan UMKM

(d) Menghimpun, memelihara dan menyiapkan peraturan

perundang-undangan di bidang kepegawaian.

(e) Mengurus kenaikan pangkat, gaji berkala, cuti, diklat,

mutasi, pension dan administrasi kepegawaian lainnya.

(f) Mengelola file kepegawaiannya

(g) Menghimpun dan memberikan penilaian DP3 kepada

bawahan.

(h) Menyusun data kepegawaian berdasarkan Daftar Urut

Kepangkatan (DUK)

Page 130: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

(i) Menyiapkan bahan pedoman/petunjuk tentang

Perjalanan Dinas Pegawai.

(j) Melaporkan pelaksanaan tugas kepada atasan dengan

ketentuan yang berlaku sebagai bahan masukan atasan.

(k) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris Dinas atau Kepala Dinas.

(l) Menyusun renca dan menjabarkan program kerja sub

bagian umum sebagai bahan pedoman dalam

melaksanakan tugas dan membuat jadwal kegiatan

sehingga semua rencana dapat dilaksanakan tepat

waktu dan tepat sasaran.

(5) Menerima, mencatat semua pengiriman paket/wesel/surat-

surat dinas serta menyampaikan kepada yang

berkepentingan.

(a) Mengarahkan semua naskah dinas serta mencatatnya

dalam kartu kendali atau lembar pengantar menurut

tingkat ketentuan yang berlaku.

(b) Mengatur klasifikasi surat-surat menururt ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(c) Mencatat jumlah naskah dinas masuk dan naskah keluar

serta mengolah kartu kendali menurut ketentuan yang

berlaku.

Page 131: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

(d) Mengatur dan mengurus semua peralatan dan

perlengkapan surat menyurat serta melaksanakan

konsultasi dan koordinasi dengan dinas terkait.

(e) Mengatur penggunaan stempel Dinas dan stempel

Jabatan.

(f) Memberikan pelayanan/pengeturan surat menyurat

kepada semua satuan kerja dilingkungan dinas.

(g) Melaksanakan administrasi dan inventarisasi pengadaan

barang atau penghapusan milik dinas.

(h) Mengurus dan memelihara gedung-gedung beserta

kelengkapannya milik dinas.

(i) Memelihara dan mengatur pemakaian ruang-ruang

rapat.

(j) Menyiapkan ruangan dan akomodasi untuk rapat,

upacara serta protokoler dan pertemuan lainnya.

(k) Mengatur dan memelihara kebersihan lingkungan

kantor.

(l) Melakukan penjagaan keamanan kedalam terhadap

personil, materiil, dan informasi.

(m) Mengurus tata tertib keamanan lalu lintas dan penataan

parkir kendaraan dinas.

(n) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris

dinas atau kepala Dinas.

Page 132: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

(6) Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

Uraian tugas Kepala Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan

Pelaporan sebagai berikut :

(a) Menyiapkan perumusan dan penjabaran teknis

perencanaan, monitoring dan pelaporan program

kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian,

Koperasi, dan UMKM.

(b) Mengkoordinir perumusan penyusunan dan penjabaran

teknis perencanaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan program kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Perindustrian, Koperasi, dan UMKM.

(c) Menyiapkan dan menghimpun materi rencana kerja

anggaran, program dan kegiatan monitoring, evaluasi

dan pelaporan Pembinaan dan Pengembangan

Perindustrian, Koperasi, dan UMKM.

(d) Menyusun laporan bulanan, tri wulan, semester, dan

akhir tahun di bidang Pembinaan dan Pengembangan

Perindustrian, Koperasi, dan UMKM.

(e) Menyusun rencana materi program kerja anggaran dan

kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian,

Koperasi, dan UMKM.

(f) Mempersiapkan materi sidang anggaran dan rencana

kerja dinas.

Page 133: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

(g) Menghimpun dan menyusun Dokumen Program

Anggaran, Dokumen Program Pengumpulan dan

Pengolahan Data dan kegiatan Pembinaan dan

Pengembangan Perindustrian, Koperasi, dan UMKM.

(h) Menghimpun dan menyusun dokumen pelaksanaan

kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan

Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian,

Koperasi, dan UMKM.

(i) Melaksanakan administrasi Dokumen Program

Anggaran, Dokumrn Program monitoring, evaluasi

dan pelaporan kegiatan Pengembangan Pembinaan

Perindustrian, Koperasi, dan UMKM.

(j) Menghimpun dan menyusun materi Musrenbang,

pengembangan monitoring, evaluasi dan pelaporan di

bidang Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian,

Koperasi, dan UMKM.

(k) Menghimpuan dan menyusun Rencana Kerja Tahunan,

Rencana Kerja Strategis Dinas, Rencan Pembangunan

Jangka Menengah (RPJM) dan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) di bidang

Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian,

Koperasi, dan UMKM.

Page 134: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

(l) Menghimpun, menyusun dan mengusulkan Rencana

Kerja Tugas Pembantuan dan Dekonsentrasi di bidang

Pembinaan dan Pengembangan Perindustrian,

Koperasi, dan UMKM.

(m) Menghimpun dan menyusun laporan Perkembangan

Pembinaan Perindustrian, Koperasi dan UMKM secara

berkala dan setiap saat diperlukan.

(n) Melaksanakan koordinasi dengan bidang dan instansi

terkait dalam bidang Pembinaan dan Pengembangan

Perindustrian, Koperasi, dan UMKM.

(o) Menyusun LKIP pembinaan dan pengembangan

industri, Koperasi dan UMKM.

(p) Pengelolaan katatausahaan yang terkait dengan dengan

seksi perencanaan, monitoring, evaluasi dan

pelaporan..

(q) Melaksanakan tugas-tugas lain dari atasan langsung

dan atau pimpinan yang lebih tinggi.

(r) Dalam pelaksanaan tugas, seksi Perencanaan, Evaluasi

dan Pelaporan bertanggung jawab melaporkan

pelaksanaan tugas dan fungsi kepada Kepala Dinas

melalui Kepala Bidang.

(7) Bidang Perindustrian

Uraian tugas Kepala Bidang Perindustrian sebagai berikut :

Page 135: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

(a) Melaksanakan tugas-tugas Dinas dibidang

Perindustrian.

(b) Mempersiapkan data, menyusun rencana dan program

kerja tahuanan bidang Perindustrian.

(c) Mengkoordinir pelaksanaan program operasional

UKM.

(d) Mempersiapkan dan melaksanakan pembinaan

bimbingan bagi Pengembangan UKM industri.

(e) Melakukan pengawasan tentang pelaksanaan kegiatan

pembinaan dan pengembangan program UKM pada

masing-masing seksi.

(f) Melakukan kerjasama kemitraan dengan dunia usaha

dalam pengembangan pembangunan bidang industri di

daerah.

(g) Mengkoordinir kegiatan pengawasan standar industri

atas produk.

(h) Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas secara

berkala.

(i) Menginventarisasi dan menganalisa permasalahan

pada pengembangan dan peningkatan UKM industri.

(j) Melaksanakan dan membina hubungan kerjasama

dengan lembaga/instansi pemerintah dan pemerintah

terkait ditingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat.

Page 136: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

(k) Melaksanakan pembinaan administratif dan

ketatalaksanaan dalam rangka pelayanan kepada

masing-masing seksi dilingkungan Kabid.

(l) Menghadiri rapat dan pertemuan lain yang

berhubungan dengan sector industri.

(m) Mempersiapakan mengikutsertakan diklat pegawai

dilingkungan bidang industri untuk kelancaran tugas

bidang.

(n) Mengawasi pelaksanaan kegiatan rutin dilingkungan

bidang agar sesuai program yang telah ditentukan.

(o) Melaksanakan tugas-tugas lain atas petunjuk Kepala

Dinas.

(p) Dalam pelaksanaan tugas bertanggungjawab kepada

Kepala Dinas.

(8) Seksi Industri Agro dan Kehutanan

Uraian tugas Kepala Seksi Industri Agro dan Kehutanan

sebagai berikut :

(a) Memahami peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang

pelaksanaan tugas.

(b) Menyusun implementasi program di seksi industri hasil

pertanian dan kehutanan.

Page 137: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

(c) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas di seksi industri

hasil pertanian dan kehutanan

(d) Mensosialisasi program seksi industri hasil pertanian

dan kehutanan.

(e) Mengkoordinasi dan mengevaluasi program seksi

industri hasil pertanian dan kehutanan

(f) Mengevaluasi bahan-bahan pembinaan dan

pengembangan seksi industri hasil pertanian dan

kehutanan

(g) Mengkoordinasi dan mengevaluasi aktifitas di seksi

industri hasil pertanian dan kehutanan

(h) Mengkoordinasi dan mengevaluasi tugas seksi industri

hasil pertanian dan kehutanan dan menyusun laporan

pertanggungjawaban program

(i) Melakukan tugas lain yang ditunjuk atasan langsung

(j) Dalam melaksanakan tugas bertanggungjawab kepada

Kepala Bidang.

(9) Seksi Industri Logam Mesin, Elektro dan Aneka Industri

Uraian tugas Kepala Seksi Industri Logam Mesin, Elektro

dan Aneka Industri sebagai berikut :

(a) Memahami peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang

pelaksanaan tugas.

Page 138: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

(b) Menyusun implementasi program di seksi industri

logam dan telematika elektronika.

(c) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas di seksi industri

logam mesin dan telematika elektronika.

(d) Mensosialisasikan Seksi Industri Logam mesin dan

Telematika Elektronika.

(e) Mengkoordinasi dan mengevaluasi program seksi

industri logam mesin dan telematika elektronika.

(f) Mengevaluasi bahan-bahan Pembinaan dan

Pengembangan Seksi Industri Logam Mesin dan

Telematik Elektronika.

(g) Mengkoordinasi dan mengevaluasi aktifitas di Seksi

Industri Logam Mesin dan Telematik Elektronika.

(h) Mengkoordinasi dan mengevaluasi bahan laporan di

Seksi Industri Logam Mesin dan Telematik

Elektronika.

(i) Mengkoordinasi dan mengevaluasi tugas Seksi Industri

Logam Mesin dan Telematika Elektronika dan

menyusun laporan pertanggungjawaban program.

(j) Melakukan tugas lain atas petunjuk atasan langsung.

(k) Dalam melaksnakan tugas bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang.

(10) Seksi Kimia dan Bahan Bangunan

Page 139: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Uraian tugas Kepala Seksi Kimia dan Bahan Bangunan

sebagai berikut :

(a) Memahami peraturan perundang-undangan dan

ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang

pelaksanaan tugas.

(b) Menyusun implementasi program di seksi Kimia dan

Aneka Industri.

(c) Mengkoordinasi pelaksanaan tugas di seksi Kimia dan

Aneka Industri.

(d) Mensosialisasikan program seksi Kimia dan Aneka

Industri.

(e) Mengkoordinasi dan mengevaluasi program seksi

Kimia dan Aneka Industri.

(f) Mengkoordinasi dan mengevaluasi aktifitas seksi

Kimia dan Aneka Industri.

(g) Mengkoordinasi dan mengevaluasi bahan laporan di

seksi Kimia dan Aneka Industri.

(h) Mengkoordinasi dan mengevaluasi tugas seksi Kimia

dan Aneka Industri menyusun laporan

pertanggungjawaban program.

(i) Melakukan tugas lain sesuai petunjuk atasan.

(j) Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang.

Page 140: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

(11) Bidang Koperasi

Uraian tugas Kepala Bidang Koperasi sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana dan program bahan perumusan

dan penjabaran kebijakan teknis pemberian

bimbingan, pembinaan, perlindungan, konsultasi,

pengawasan, kelembagaan dan usaha, pendirian atau

pembubaran koperasi.

(b) Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi

yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan

koperasi meliputi memberikan kesempatan usaha

kepada koperasi, meningkatkan dan memantapkan

kemampuan koperasi agar menjadi koperasi yang

sehat, tangguh dan mandiri, mengupayakan tata

hubungan usaha yang saling menguntungkan serta

pemberdayaan koperasi dalam masyarakat.

(c) Menyiapkan kebijakan teknis meliputi fasilitas

pembiayaan antara koperasi dengan lembaga

perbankan, BUMN/BUMD, dan Lembga Keuangan

Alternatif non Bank.

(d) Mempersiapkan, bimbingan bagi pengembangan

organisasi dan manajemen, usaha serta permodalan

Koperasi.

Page 141: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

(e) Melaksanakan pemantauan dan pengendalaian

terhadap kelembagaan, manajemen, system usaha serta

permodalan/struktur permodalan Koperasi.

(f) Pelaksanaan tugas lain yang dinerikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(12) Seksi Permodalan dan Usaha Koperasi

Uraian tugas Kepala Seksi Permodalan dan Usaha Koperasi

sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program bahan pembinaan dan

penjabaran teknis bidang pembinaan kelembagaan dan

administrasi organisasi Koperasi.

(b) Menyusun dan mengelola bahan penyuluhan

Perkoperasian.

(c) Melakukan dan mengatur pelaksanaan penyuluhan,

publikasi perkoperasian serta membudayakan koperasi

dalam masyarakat.

(d) Melakukan bimbingan, penyuluhan dan fasilitasi

terhadap pendirian koperasi.

(e) Melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap

pengelolaan, administrasi organisasi dan usaha

koperasi.

(f) Melakukan pemeriksaan dan pelaksanaan sendi dasar

koperasi.

Page 142: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

(g) Memberikan petunjuk dan pembinaan administtrasi

pembukuan dan kegiatan usaha koperasi.

(h) Memberikan bimbingan dan pembinaan pelaksanaan

audit koperasi.

(i) Memberikan bimbingan teknis, advokasi dan

penyelesaian masalah koperasi.

(j) Memberikan bimbingan, penyuluhan dan fasilitasi bagi

perubahan Anggaran Dasar Koperasi.

(k) Memberikan bimbingan, penyuluhan dan fasilitasi bagi

pembubaran Koperasi.

(l) Melakukan penelaahan Anggaran Dasar dan Akte

Pendiriran Koperasi.

(m) Memfasilitasi perijinan usaha Koperasi.

(n) Mengatur dan mengurus bimbingan pengembangan

organisasi menejemen dan kelembagaan koperasi.

(o) Melakukan evaluasi dan pengendalian kegiatan

pengawasan Koperasi di daerah.

(p) Menghimpun dan melaksanakan penelaahan peraturan

perundang-undangan Koperasi.

(q) Memberikan fasilitasi konsultasi hukum terhadap

Koperasi.

(r) Mendorong, mengembangkan dan membantu

pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan

Page 143: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

penelitian perkoperasian dalam rangka peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Koperasi.

(s) Memberika ijin/menolak operasional KSP/USP dari

luar kabupaten yang akan membuka kantor cabang di

Kabupaten Sragen.

(t) Memberikan petunjuk dan pembinaan teknis

pengangkatan dan pemberhentian Pengelola, Manajer

dan Karyawan Koperasi.

(u) Membimbing pelaksanaan laporan tahunan Koperasi.

(v) Menghimpun dan mencatat kegiatan Rapat Anggota

Koperasi.

(w) Melakukan pendataan dan evaluasi kelembagaan

Koperasi.

(x) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahaan.

(y) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas seksi.

(z) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas seksi.

(aa) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

Koperasi.

Page 144: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

(bb) Dalam rangka malaksanakan tugas, Kepala Seksi

Kelembagaan Koperasi bertanggungjawab kepada

Kepala Bidang Koperasi.

(13) Seksi Pengembangan Usaha Koperasi

Uraian tugas Kepala Seksi Pengembangan Usaha Koperasi

sebagai berikut:

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran, kebijakan teknis dibidang

pengembangan usaha Koperasi.

(b) Memberikan bimbingan teknis bagi pengembangan

usaha Koperasi bidang pertanian, perkebunan,

perikanan, peternkan, perdagangan, aneka jasa, agro

industri, kerajinan, distribusi, produksi, konsumsi dan

simpan pinjam.

(c) Memberikan motivasi dan pengembangan

kewirausahaan terhadap SDM Koperasi.

(d) Membantu pengembangan jaringan usaha Koperasi

dan kerjasama yang saling menguntungkan antar

koperasi.

(e) Memberikan kesempatan usaha yang seluas-luasnya

kepada Kopersai.

(f) Mengupayakan kerjasama kemitraan dalam

pengembangan usaha Koperasi.

Page 145: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

(g) Melakukan bimbingan teknis penerapan teknologi

tepat guna bagi Koperasi.

(h) Melakukan bimbingan teknis pengembangan

sentra/klaster Koperasi.

(i) Melakukan pemberdayaan dan usaha mikro/sektor

informal.

(j) Melakukan bintek penguatan jaringan pasar produk

Koperasi.

(k) Menyusun laporan perkembangan usaha, permodalan

dan kinerja Koperasi.

(l) Melakukan bimbingan teknis pengembangan BDS,

MAP sentra Koperasi.

(m) Melakukan pendampingan dalam rangka magang

pengembangan usaha Koperasi.

(n) Memberikan bimbingan teknis dalam menangani

pengadaan pangan, pupuk, dan smesCo Mart serta

pemasaran hasil produk Koperasi.

(o) Melakukan pendataan dan evaluasi pengembangan

usaha Koperasi.

(p) Melaksanakan pegendalian serta pengawasan terhadap

kegiatan usaha Koperasi.

(q) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

Page 146: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

(r) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(s) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas Seksi.

(t) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

Koperasi.

(u) Dalam rangka melaksanakan tugas, Kepala Seksi

Pengembangan Usaha Koperasi bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Koperasi.

(14) Seksi Fasilitas dan Pembiayaan Koperasi

Uraian tugas Kepala Seksi Fasilitas dan Pembiayaan

Koperasi sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran, kebijakan teknis di bidang simpan

pinjam, permodalan, jasa keuangan, pengawasan,

Pengawasan dan Penilaian kesehatan serta

pemeringkatan Koperasi.

(b) Membina/konsultasi administrasi keuangan,

manajemen dan usaha KSP/USP Koperasi dengan pola

konvensional dan syariah.

(c) Melaksanakan bimbingan teknis terhadap Tempat

Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP) Koperasi.

Page 147: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

(d) Melaksanakan bimbingan teknis terhadap KSP/USP

Koperasi /LKM pelaksanaan program subsidi.

(e) Melaksanakan bimbingan teknis terhadap

koperasi/KUD Pelaksana Lembaga Ekonomi Produktif

Masyarakat Mandiri (LEPMM).

(f) Menyiapkan rekomendasi bagi Koperasi/KUD yang

mengajukan permohonan untuk memperoleh

bantuan/fasilitas.

(g) Melaksanakan bimbingan teknis perpajakan terhadap

KSP/USP Koperasi.

(h) Memfasilitasi kerjasama pelaksanaan kegiatan

Swamitra KSP/USP Koperasi dengan perbankan.

(i) Mengadakan pembinaan dan pelatihan dalam rangka

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia pengelola

KSP/USP Koperasi.

(j) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

KSP/USP Koperasi/LKM pelaksanan Dana Bergulir.

(k) Menyusun laporan dan data keragaan KSP/USP

Koperasi.

(l) Melakukan pengguliran dan pemanfaatan dana bergulir

bagi Koperasi/LKM

(m) Menyusun dan meplaporkan hasil monitoring dan

evaluasi.

Page 148: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

(n) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(o) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(p) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas Seksi.

(q) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

Koperasi.

(r) Dalam rangka melaksanakan tugas, Kepala Seksi

Fasilitasi dan Pembiayaan Koperasi bertanggungjawab

kepada Kepala Bidang Koperasi.

(s) Melakukan evaluasi kelayakan usaha Koperasi yang

mengajukan permohonan kredit/fasilitas Koperasi.

(t) Memfasilitasi pelaksanaan kredir KKP/KKPA dan

kredit lainnya bagi Koperasi.

(15) Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Uraian tugas Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana dan program bahan perumusan

dan penjabaran kebijakan teknis, pemberian

bimbingan, pembinaan, konsultasi dan kelembagaan

UMKM.

Page 149: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

(b) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang

produksi, pemasaran dan jaringan usaha UMKM.

(c) Pembinaan dan pengembangan usaha UMKM meliputi

produksi, pemasaran, SDM dan teknologi.

(d) Menyiapkan kebijakan teknis meliputi fasilitas

pembiayaan antara Usaha Mikro Kecil dan Menengah

dengan Lembaga Perbankan, BUMN/BUMD, dan

Lembaga Keuangan Alternatif non Bank.

(e) Mempersiapkan, membimbing bagi pengembangan

organisasi dan kelembagaan UMKM.

(f) Penyiapan rencana dan program bahan perumusan dan

penjabaran kebijakan teknis pemberian bimbingan di

bidang pengawasan UMKM.

(g) Memberikan kemudahan dan fasilitas dalam memenuhi

persyaratan untuk memperoleh pembiayaan.

(h) Pemberian motivasi dan Penumbuhan Jiwa

Kewirausahaan.

(i) Memberikan kemudahan dan memfasilitasi perijinan

bagi UMKM.

(j) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas Sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(16) Seksi Pengembangan UMKM

Page 150: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

Uraian tugas Kepala Seksi Pengembangan UMKM sebagai

berikut:

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran, kebijakan teknis di bidang

pengembangan UMKM.

(b) Penyiapan perumusan kebijakan, program dan

perencanaan terhadap penumbuhan wirausaha baru.

(c) Meningkatkan teknik produksi dan pengolahan serta

kemampuan manajemen bagi UMKM.

(d) Memberikan dukungan promosi produk, jaringan

pemasaran dan distrbusi.

(e) Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial

UMKM.

(f) Memasyarakatkan dan membudayakan kewiraushaan

UMKM.

(g) Memberikan kesempatan usaha seluas-luasnya kepada

UMKM.

(h) Mengupayakan kerja sama kemitraan dalam

pengembangan usaha UMKM.

(i) Penyelenggaraan pameran dan pasar rakyat.

(j) Melakukan bimbingan teknis pengembangan

sentra/klster UMKM.

Page 151: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

(k) Melakukan pemberdayan dan usaha mikro/sektor

informal.

(l) Menyusun laporan perkembangan usaha, permodalan

dan kinerja UMKM.

(m) Melakukan pendataan dan evaluasi pengembangan

usaha UMKM.

(n) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(o) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(p) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas Seksi.

(q) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

UMKM.

(r) Dalam rangka melaksanakan tugas, Kepala Seksi

Pengembangan UMKM bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang UMKM.

(17) Seksi Fasilitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

Uraian tugas Kepala Seksi Fasilitas Usaha Mikro Kecil dan

Menengah sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran, kebijakan teknis di bidang

pengembangan usaha UMKM.

Page 152: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

(b) Memberikan pembinaan, bimbingan teknis, dan

konsultasi pengembangan usaha UMKM.

(c) Melaksanakan bimbingan teknis perpajakan terhadap

UMKM.

(d) Memfasilitasi kerjasama pelaksanaan kegiatan

kemitraan UMKM.

(e) Memberikan bimbingan teknis serta fasilitasi Hak Atas

Kekayaan Intelektual (HAKI), Hak Atas Tanah (HAT)

dan Sertifikasi Ijin Kesehatan, serta fasilitasi lain

terhadap usaha UMKM.

(f) Menyelenggarakan pembinaan dan

pelatihan/bimbingan teknis pengembangan teknologi

dalam rangka peningkatan kualitas usaha UMKM.

(g) Memfasilitasi terjalinnya jaringan usaha UMKM.

(h) Memfasilitasi terbentuknya sentra/klaster UMKM.

(i) Menyusun laporan dan data keragaan UMKM.

(j) Menyusun dan melaporkan hasil monitoring dan

evaluasi.

(k) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(l) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

Page 153: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

(m) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas seksi.

(n) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

UMKM.

(o) Dalam rangka melaksanakan tugas, Kepala Seksi

Fasilitasi UMKM bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang UMKM.

(18) Seksi Permodalan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM)

Uraian tugas Kepala Seksi Permodalan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran, kebijakan teknis di bidang

permodalan, jasa keuangan, administrasi keuangan dan

pengawasan UMKM.

(b) Pelaksanaan pembinaan UMKM dalam mengakses

pembiayaan melalui Perbankan, Penjaminan Lembaga

bukan Bank, Modal Ventura, Pinjaman dari dana

penyisihan laba BUMN, APBN, APBD dan Hibah.

(c) Penyediaan saran dan prasarana produksi UMKM.

(d) Pelaksanaan pengembangan Lembaga Pemasaran dan

Jaringan Distribusi UMKM.

(e) Bimbingan etika bisnis dan pelayanan prima.

Page 154: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

(f) Bimbingan teknis penetapan harga dan kelayakan

usaha.

(g) Koordinasi lintas sektoral dan atau lembaga lain

pendukung UMKM (asosiasi-asosiasi dan Kadin).

(h) Menyiapkan rekomendasi bagi UMKM yang

mengajukan permohonan untuk memperoleh

bantuan/fasilitas.

(i) Mengadakan pembinaan dan pelatihan dalam rangka

tertib administrasi keuangan UMKM.

(j) Menyusun laporan dan data keragaan permodalan

UMKM.

(k) Menghimpun dan melakukan evaluasi hasil

pemantauan UMKM.

(l) Melakukan monitoring pengguliran dan pemanfaatan

dana UMKM.

(m) Menyusun dan melaporkan hasil monitoring dan

evaluasi.

(n) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(o) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(p) Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas Seksi.

Page 155: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

(q) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

UMKM.

(r) Dalam rangka melaksanakan tugas, Kepala Seksi

Permodalan UMKM bertanggung jawab kepada

Kepala Bidang UMKM.

(19) Bidang Lembaga Keuangan Mikro

Uraian tugas Kepala Bidang Lembaga Keuangan Mikro

sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran kebijakan, teknis pemberian

bimbingan sosialisasi, pembinaan, perlindungan,

konsultasi, pengawasan, SDM dan pendampingan

LKM.

(b) Menciptakan dan mengembangkan iklim dan kondisi

yang mendorong pertumbuhan dan pemasyarakatan

Lembaga Keuangan Mikro menjadi lembaga yang

berbadan hukum.

(c) Menyiapkan kebijakan teknis meliputi fasilitasi

pembiayaan anatar LKM dengan lembaga perbankan,

BUMN/BUMD, Lembaga Keuangan Non Bank dan

Lembaga Keuangan Alternatif.

(d) Mempersiapkan, bimbingan bagi pengembangan

organisasi dan usaha LKM.

Page 156: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

(e) Penyiapan rencana dan program bahan perumusan dan

penjabaran kebijakan teknis pemberian bimbingan

pengawasan di bidang pengawasan dan hukum.

(f) Melaksanakan pemantauan dan pengendalian atas

pelaksanaaan LKM sesuai ketentuan yang berlaku.

(g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(20) Seksi Sumber Daya Manusia Lembaga Keuangan Mikro

Uraian tugas Kepala Seksi Seksi Sumber Daya Manusia

Lembaga Keuangan Mikro sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran teknis bidang pembinaan

kelembagaan, administrasi organisasi dan SDM LKM.

(b) Melakukan bimbingan perangkat organisasi,

pengelolaan dan administrasi organisasi dan usaha

LKM.

(c) Melakukan pemeriksaan dan pengwasan terhadap

pengelolaaan, administrasi organisasi dan usaha LKM.

(d) Melakukan bimbingan teknis kualitas SDM LKM.

(e) Melakukan bimbingan teknis dan kelembagaan SDM

pengelola LKM.

(f) Memberikan petunjuk dan pembinaan administrasi

pembukuan dan kegiatan usaha LKM.

Page 157: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

(g) Memfasilitasi perijinan usaha LKM.

(h) Mengatur dan mengurus bimbingan pengembangan

organisasi, manajemen dan kelembagaan LKM.

(i) Melakukan evaluasi dan pengendalian kegiatan

pengawasan LKM.

(j) Mendorong, mengembangkan dan membantu

pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penyuluhan dan

peneltian dalam rangka peningkatan kualitas sumber

daya manusia (SDM) LKM.

(k) Memberikan fasilitas konsultasi hukum terhadap

LKM.

(l) Menghimpun dan melaksanakan penelaahan peraturan

perundang-undangan LKM.

(m) Membimbing pelaksanaan laporan tahunan LKM.

(n) Melakukan pendataan dan evaluasi kelembagaan

LKM.

(o) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(p) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(q) Menyusun laporan pelaksanaan tugas seksi.

(r) Melakukan tugas lain atas petunjuk kepala bidang

LKM.

Page 158: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

(s) Dalam rangka melaksanakan tugas, kepala seksi SDM

LKM bertanggung jawab kepada Kepala Bidang LKM.

(21) Seksi Permodalan Lembaga Keuangan Mikro

Uraian tugas Kepala Seksi Permodalan Lembaga Keuangan

Mikro sebagai berikut :

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran kebijakan teknis dibidang

permodalan, jasa keuangan, administrasi keuangan dan

pengawasan LKM.

(b) Pelaksanaan pembinaan LKM dalam mengakses

pembiayaan melalui perbankan, penjaminan lembaga

bukan bank, modal ventura, pinjaman dari dana

penyisihan laba BUMN, APBN, APBD dan hibah.

(c) Penyediaan sarana dan prasarana produksi LKM.

(d) Pelaksanaan pengembangan lembaga pemasaran dan

jaringan distribusi LKM.

(e) Bimbingan etika bisnis dan pelayanan prima.

(f) Bimbingan teknis penetapan harga dan kelayakan

usaha.

(g) Koordinasi lintas sektoral dan atau lembaga lain

pendukung LKM.

(h) Menyiapkan rekomendasi bagi LKM yang mengajukan

permohonan untuk memperoleh bantuan atau fasilitasi.

Page 159: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

(i) Mengadakan pembinaan dan pelatihan dalam rangka

tertib adminstrasi keuangan LKM.

(j) Penyusunan laporan dan data keragaman permodalan

LKM.

(k) Menghimpun dan melakukan evaluasi hasil

pemantauan LKM.

(l) Melakukan monitoring pengguyuran dan pemanfaatan

dana LKM.

(m) Menyusun dan melaporkan hasil monitoring dan

evaluasi.

(n) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(o) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(p) Menyusun laporan pelaksanaan tugas seksi.

(q) Melakukan tugas lain atas petunjuk kepala bidang

LKM.

(r) Dalam rangka melaksanakan tugas kepala seksi

permodalan LKM bertanggung jawab kepada kepala

bidang LKM.

(22) Seksi Pendapatan Lembaga Keuangan Mikro

Uraian tugas Kepala Seksi Pendapatan Lembaga Keuangan

Mikro sebagai berikut :

Page 160: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

(a) Menyiapkan rencana program, bahan perumusan dan

bahan penjabaran kebijakan teknis sosialisasi,

inventarisasi atau pendataan, pengawasan dan

pendampingan LKM.

(b) Menginventarisir dan mendata perkembangan status

kelembagaan LKM (UED-SP, BKD, BUKP, LPN,

LPD, BKK, KUBE, P4K, BKM, PNPM Mandiri

Perkotaan/Pedesaan, Kel PEMP, OPK, Kel UPPKS,

UPKD, Kelompok Tani, PUAP, LSPBM, BMT, dll).

(c) Mengadakan pembinaan, sosialisasi maupun

pendampingan bagi LKM.

(d) Menyusun laporan dan data keragaan LKM.

(e) Menghimpun dan melakukan evaluasi pendataan

LKM.

(f) Menyusun dan melaporkan hasil monitoring dan

evaluasi LKM.

(g) Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan tugas

bawahan.

(h) Memimpin dan mengadakan rapat berkala dalam

pelaksanaan tugas.

(i) Menyusun laporan berkala dan tahunan keragaan

LKM.

(j) Menyusun laporan pelaksanaan tugas Seksi.

Page 161: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

(k) Melakukan tugas lain atas petunjuk Kepala Bidang

LKM.

(l) Dalam rangka melaksanakan tugas, Kepala Seksi

Pendataan LKM bertanggung jawab kepada Kepala

Bidang LKM.

(23) Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit Pelaksana Teknis Dinas di 20 (dua puluh) Wilayah

Kecamatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Operasional Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM di

wilayah Kecamatan. Uraian tugas Unit Pelaksana Teknis

Dinas (UPTD) sebagai berikut :

(a) Penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan

teknis pembiaan dan pengawasan bidang industri,

koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah

diwilayah kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

(b) Pelaksanaan tugas operasional pembinaan pengawasan

bidang industri, koperasi dan usaha mikro kecil dan

menengah diwilayah kerja yang menjadi tanggung

jawabnya.

(c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala

Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(24) Tata Kerja

Page 162: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan

kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. Dalam

melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris Dinas,

Bidang Perindustrian, Bidang Koperasi, Bidang UMKM,

Bidang Lembaga Keuangan Mikro dan Kelompok Jabatan

Fungsional ajib menerapkan prinsip koordinasi integrasi

dan sinkronisasi secara vertikal dan horisontal dilingkungan

masing-masing dan antara satuan organisasi Pemerintah

Kabupaten Sragen serta dengan instansi lain sesuai dengan

tugas pokoknya.

(a) Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan

Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM bertanggung

jawab memimpin, mengkoordinasikan bawahan

masing-masing dan memberikan bimbingan serta

petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(b) Setiap pemimpin satuan organisasi dalam melaksanakan

tugasnya wajib mengetahuai, mematuhi petunjuk,

bertanggungjawab dan menyampaikan laporan kepada

masing-masing.

(c) Pimpinan satuan organisasi dalam melaksanakan

tugasnya wajib mengkaji laporan yang diterima dan

mempergunakannya sebagai bahan pertimbangan

laporan lebih lanjut.

Page 163: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

(d) Setiap pimpinan satuan organisasi Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM berkewajiban mengawasi

bawahan dan mengambil tindakan apabila terjadi

penyimpangan serta mengambil langkah-langkah yang

diperlukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

h. Gambaran Perkembangan UMKM di Kabupaten Sragen

Tabel. 2.3

Jumlah Industri Kecil dan Menengah, Tenaga Kerja dan Jumlah

Investor Industri Kecil dan Menengah tahun 2006-2010

NO URAIAN SATUAN TAHUN

2006 2007 2008 2009 2010

1 IKM

a. Jml IKM unit 16,491 16,569 16,792 16,970 17,091

b. Jml T.K IKM orang 49,509 50,147 50,618 51,416 51,965

c. Jml Inves IKM Rp. Juta 40,238 41,258 41,872 42,378 42,523

2 Industri Besar

a. Jml IB unit 12 13 13 13 13

b. Jml T.K IB orang 11,784 11,744 13,146 13,407 13,852

c. Jml Inves IB Rp. Juta 555,769 557,767 558,872 569,685 569,796

Sumber: Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

Pada peningkatan nominal dari table. 8 diatas terlihat jelas selalu

terjadi peningkatan baik pada jumlah IKM itu sendiri yang telah

mempengaruhi pertambahan jumlah tenaga kerja di tiap tahunnya serta

mempengaruhi jumlah investasi pula. Rata-rata pertambahan pada

jumlah IKM di Kabupaten Sragen tercatat 150 IKM pertahunnya dan

rata-rata 0,88% per tahun pertambahan tersebut terjadi. Hal tersebut

memberi dampak rata-rata penyerapan tenaga kerja per tahunnya

sekitar 1865 orang atau sekitar 3,69% per tahunnya. Sedangkan pada

Page 164: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

jumlah investasi rata-rata peningkatan sekitar sebesar 571 per tahunnya

atau sekitar 1,35% per tahunnya.

Hal tersebut diatas menunjukkan perubahan yang signifikan selama

pelaksanaan program dan kegiatan-kegiatan yang telah Dinas

Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen adakan pada

tahun 2006 sampai dengan tahun 2010.

Tabel. 2.4

Perkembangan Jumlah Pedagang tahun 2006-2010

Sumber: Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

Pada tabel sektor perdagangan juga terlihat perubahan yang tidak

sedikit terjadi peningkatan. Rata-rata peningkatan jumlah pedagang

mikro pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2010 mencapai angka

530 unit per tahunnya atau sekitar 1,68% per tahunnya. Sedangkan

untuk pedagang kecil mencapai rata-rata 132 unit pe tahun atau sekitar

1,66% untuk pertambahan jumlah pedagangnya setiap tahun. Pada

pedagang menengah dan pedagang besar rata-rata bertambah 22 unit

dan 9 unit pedagang tiap tahun atau untuk pedagang menengah adalah

2,46% di tiap tahunnya dan 3,26% untuk pedagang besar di tiap

tahunnya.

NO URAIAN SATUAN TAHUN

2010* 2009 2008 2007 2006

1 Jml Pedagang

a. Mikro Unit 32,220 31,842 31,009 30,578 30,100

b. Kecil Unit 8,090 7,893 7,717 7,659 7,561

c. Menengah Unit 925 901 875 859 837

d. Besar Unit 294 271 264 261 257

Jumlah 41,529 49,007 39,865 39,357 38,755

Page 165: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

i. Jumlah Pegawai Dinas Perikop dan UMKM Kabupaten Sragen

1) Jumlah pegawai berdasarkan jenjang pendidikan.

Tabel. 2.5

Jumlah Pegawai berdasarkan Jenjang Pendidikan

Sumber : Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen

2) Jumlah pegawai berdasarkan golongan.

Tabel. 2.6

Jumlah Pegawai berdasarkan Golongan

No Pendidikan Jumlah

1 SMP 2

2 SMA 29

3 SMEA 12

4 STM 4

5 D3 7

6 S1 39

7 S2 11

Jumlah 104

No Golongan Jumlah

1 I/d 1

2 II/a 14

3 II/b 2

4 II/c 6

5 II/d 2

6 III/a 17

7 III/b 24

8 III/c 10

9 III/d 20

10 IV/a 5

11 IV/b 2

12 IV/c 1

Sumber : Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen

Page 166: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

Gambar. 3.1

BAGAN ORGANISASI

DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI DAN UMKM KABUPATEN SRAGEN

UPTD PENGELOLA DANA

BERGULIR

20 UPTD

KEPALA DINAS

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN

KEUANGAN

SUB BAGIAN PERENCANAAN, EVALUASI

DAN PELAPORAN

SEKRETARIAT

SUB BAGIAN UMUM DAN

KEPEGAWAIAN

BIDANG KOPERASI BIDANG INDUSTRI BIDANG LEMBAGA

KEUANGAN MIKRO

SEKSI KELEMBAGAAN

KOPERASI

SEKSI

AGRO INDUSTRI DAN

HASIL HUTAN

SEKSI SUMBER DAYA

MANUSIA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SEKSI PENGEMBANGAN

USAHA KOPERASI

SEKSI

INDUSTRI KIMIA DAN BAHAN BANGUNAN

SEKSI PERMODALAN

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

SEKSI FASILITAS DAN

PEMBIAYAAN KOPERASI

SEKSI INDUSTRI LOGAM,

MESIN, ELEKTRO DAN ANEKA INDUSTRI

SEKSI PENDAPATAN

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

BIDANG USAHA MIKRO,

KECIL DAN MENENGAH

SEKSI PENGEMBANGAN

UMKM

SEKSI FASILITASI UMKM

SEKSI PERMODALAN

UMKM

Page 167: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

B. PEMBAHASAN

Strategi Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Mandiri

Dalam usahanya untuk pemberdayaan UMKM mandiri, Dinas

Perindustrian Koperasi dan UMKM mencanangkan beberapa strategi yang

berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1998 tentang

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kecil dan Undang-undang Nomor 20

tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, yaitu dengan

diadakannya pembinaan kepada para UKM melalui lima program yaitu

Bimtek (bimbingan teknik), Diklat (pendidikan dan pelatihan), Banlat

(bantuan peralatan), promosi produk dan perkuatan modal. Hal tersebut

dikemukakan oleh salah satu pegawai DisperinKop & UMKM Kabupaten

Sragen Bapak Sudasno dalam petikan wawancara sebagai berikut :

“disini strategi untuk memberdayakan UMKM, kita mengadakan suatu

pembinaan yaitu melalui Bimtek atau Bimbingan Teknis yang didalamnya

akan kita berikan pemahaman, penjelasan materi-materi atau teori-teori

serta praktek mengenai kewirausahaan, permodalan, manajemen, dll.

Setelah Bimtek lalu kita adakan tindak lanjut yaitu Diklat atau pendidikan

dan pelatihan, di dalamnya tidak jauh berbeda dengan Bimtek, ada

penyampaian materi dan teori juga, tetapi dalam Diklat kita ada Banlat

atau Bantuan Peralatan untuk menunjang usaha mereka. Terus strategi

selanjutnya adalah Promosi Produk, promosi produk ini seperti pameran,

yaitu memperkenalkan produk-produk UMKM yang ada di Kabupaten

Sragen kepada dunia luar. Strategi yang terakhir adalah Perkuatan

Permodalan, kita memberikan bantuan permodalan agar mereka yang

kurang mampu dalam persoalan permodalan dapat tetap menjalankan

usahanya.” (Wawancara 8 Agustus 2011)

Page 168: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

Kelima program tersebut telah menjadi program rutin yang dilaksanakan

oleh Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen selama ini. Berikut

penjelasan lebih lanjut mengenai kelima program tersebut.

a. Bimtek (Bimbingan Teknis)

Bimbingan Tehnik merupakan suatu program rutin yang diadakan oleh

Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen di setiap

tahunnya. Bimbingan Tehnik diadakan tiga sampai empat kali dalam satu

tahun, akan tetapi pelaksanaan Bimtek tergantung dari jumlah dana yang

disediakan oleh pemerintah Kabupaten dalam satu tahun.

Tujuan diadakannya Bimtek adalah untuk memberikan bimbingan

tehnik kepada pelaku usaha kecil atau usaha yang sedang memulai

usahanya yaitu berupa pengarahan mengenai penjelasan dan pemahaman

manajemen, kewirausahaan, dan permodalan sehingga dapat berkembang

dan tumbuh menjadi usaha yang dan kedepan mampu bersaing baik

dipasar lokal, regional maupun nasional. Pada dasarnya Bimbingan Teknis

berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan produksi dan

pengolahan, desian teknologi, sarana dan prasarana, kesempatan berusaha

dan dukungan kelembagaan. Hal tersebut dikemukakan oleh Bapak

Sudasno selaku Kasi Fasilitasi UMKM di Dinas PerinKop & UMKM

Kabupaten Sragen.

“Pada dasarnya materi yang diberikan dalam Bimtek yaitu berupa teori

pemahaman, penjelasan manajemen, serta teknis kewirausahaan dan

perbankan. Dalam program ini diharapkan kedepannya para pemilik

Page 169: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

usaha kecil dapat menjadi usaha menengah dan berdiri sendiri.”

(Wawancara 8 Agustus 2011)

Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Ibu Ratih pengusaha

sekaligus pengrajin batik Dewi Ratih :

“selama mengikuti Bimtek banyak manfaat yang saya dapatkan,

seperti dulu ada pengembangan industri dan teknologi informasi

pemasaran. Dari situlah saya merasa ada tambahan ilmu yang dapat saya

gunakan seperti pemasaran melalui internet seperti itu.” (Wawancara 11

Januari 2012)

Langkah awal Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen dalam

memperkenalkan program dan kegiatan-kegiatan yang akan mereka

adakan adalah mensosialisasikan program-program atau kegiatan tersebut

kepada masyarakat sekitar Kabupaten Sragen dengan melalui Musrenbag

di tingkat kecamatan yang dihadiri oleh para tokoh-tokoh masyarakat

sekitar. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Bapak Mulyono selaku

Kasi Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mengandung langkah-langkah

berikut ini :

”Disperindag Kop & UMKM Kab. Sragen mengadakan pendataan

IKM. Serta mengadakan pendataan masalah-masalah yang dihadapi IKM

tersebut. Mengadakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang)

pada tingkat desa, kec. dan kab. Pengajuan proposal dari para pengusaha

IKM batik dalam rangka pengembangan usahanya. Dari data yang

diperoleh melalui pendataan yang dilakukan oleh Dinas sendiri;

Musrenbang pada tingkat desa, kec. dan kab. ; serta proposal yang

diajukan para pengusaha IKM. Maka kami mengusulkan kepada Panitia

Anggaran Eksekutif. Setelah melalui pembahasan dan disesuiakan dengan

kemampuan anggaran pemerintah Kabupaten Sragen (melalui revisi

anggaran) maka diajukan kepada Panitia Anggaran Dewan/DPRD

Kabupaten Sragen. Apabila disetujui oleh Panitia Anggaran Eksekutif dan

Panitia Anggaran Dewan (DPRD Kabupaten Sragen) maka diajukan lagi

kepada Gubernur Jawa Tengah untuk memperoleh persetujuan, yang

Page 170: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

kemudian ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda) tentang Penetapan

dan Penjabaran Anggaran. Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) tentang

Penetapan dan Penjabaran Anggaran tersebut, maka Disperindag Kop &

UMKM Kabupaten Sragen mulai merealisasikan rencana pengembangan

IKM.” (Wawancara 11 Januari 2012)

Tempat pelaksanaan Bimtek tidak ditentukan secara pasti, dengan

pertimbangan tempat yang akan digunakan harus cukup luas dan di dalam

ruangan agar kegiatan dapat berjalan secara kondusif. Jumlah peserta yang

akan mengikuti Bimtek tidak selalu sama, jumlah tersebut tergantung dari

kuota Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen.

Aparat DisperinKop & UMKM Kabupaten Sragen berkoordinasi dengan

petugas UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas) Koperasi dan Perindustrian

di setiap Kecamatan dan Kepala Desa yang bersangkutan yang ada di

Kabupaten Sragen untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai

kegiatan Bimtek.

Hal tersebut dikemukakan oleh salah satu pegawai DisperinKop &

UMKM Kabupaten Sragen Bapak Sudasno dalam petikan wawancara

sebagai berikut :

“Bimtek diadakan 3 sampai 4 kali dalam 1 tahun. biasanya untuk

terjun kelapangan, kita berkoordinasi dengan petugas UPTD di

kecamatan. Untuk tempat pelaksaan Bimtek dan sosialisasi kami

serahkan kepada petugas UPTD, karena untuk menghemat waktu dan

tenaga untuk data para UMKM di daerah-daerah, UPTD yang

mengetahui lebih dahulu, kemudian kami yang akan mengelolanya

lebih lanjut dan untuk seberapa banyak peserta yang akan datang

dalam Bimtek, kami tugaskan kepada petugas UPTD, misalnya kami

menugaskan 20 atau 40 orang petugas UPTD, maka tiap orang akan

membawa 2 perwakilan UMKM.” (Wawancara, 8 Agustus 2011)

Page 171: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

Hal ini sesuai dengan wawancara dengan Bapak Wahid pengusaha

sekaligus pengrajin batik Abimanyu :

“untuk kegiatan Bimtek jadwalnya tidak pasti ya, dari Dinas bilangnya

kalau ada anggaran barulah mereka akan mengadakan Bimtek.”

(Wawancara 12 Januari 2012)

Dalam kegiatan Bimtek, DisperinKop & UMKM Kabupaten Sragen

melakukan kerjasama dengan beberapa pihak untuk memberikan

penjelasan teori dan praktek terhadap bidang UMKM yang bersangkutan.

Mereka yang bertugas sebagai tenaga pengajar bertemu langsung dan

saling bertukar informasi mengenai masalah industri kecil dengan para

pengusaha kecil yang telah hadir di tempat yang telah ditentukan

sebelumnya.

Hal tersebut dikemukakan oleh salah satu pegawai DisperinKop &

UMKM Kabupaten Sragen Bapak Sudasno dalam petikan wawancara

sebagai berikut :

“biasanya kami bekerjasama dengan pihak lain untuk memberikan

atau menyampaikan teori, seperti untuk materi pemasaran/wirausaha

kami mengundang Bp. Musdiman dan untuk materi

perkreditan/perbankan kami mengundang petugas dari BKK dari

daerah setempat. Pada waktu itu Bimtek diadakan di Kecamatan Gesi

yang bertempat di Pendopo Kecamatan Gesi, karena di Pendopo itu

sudah cukup luas untuk mengadakan pelatihan Bimtek.” (Wawancara

8 Agustus 2011)

Peserta Bimtek dihimbau untuk mengenakan pakaian Batik, hal ini

dimaksudkan agar menjadi seragam tanpa ada pembedaan maupun

diskriminasi dan juga hal tersebut secara tidak langsung berperan serta

Page 172: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

untuk melestarikan budaya Batik di Kabupaten Sragen. Bimtek dimulai

dengan sambutan pembukaan oleh Kepala Disperinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen, Kepala Camat setempat, Kepala Desa dan Kapolsek

Kecamatan setempat pada pukul 8.30 WIB yang berlangsung kurang lebih

setengah jam. Kemudian dilanjutkan pada pukul 10.00 WIB sampai

dengan pukul 11.30 WIB penyampaian materi mengenai pemasaran dan

wirausaha yang disampaikan oleh tenaga pengajar yang telah ada. Materi

kedua yaitu perkreditan dan perbankan disampaikan kemudian setelah

materi dan praktek yang pertama telah usai disampaikan. Kurang lebih

selama empat jam kegiatan Bimtek berlangsung, para pengusaha saling

mengungkapkan perkembangan dan masalah yang dihadapi dalam

mengembangkan usahanya dan saling bertukar pendapat dengan petugas

Dinas Perinkop dan UMKM untuk memecahkan permasalahan yang

ditemui oleh para pemilik usaha.

Industri batik merupakan jenis usaha yang paling banyak berpartisipasi

dalam keseluruhan kegiatan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011.

Data berikut menunjukkan bahwa industri batik mampu menjadi produk

unggulan di Kabupaten Sragen. Hal tersebut sesuai dengan ungkapan

Bapak Yoseph B. Passar selaku Kasi. Pengembangan Perdagangan dan

Jasa Dinas Perdagangan.

“di Sragen batik merupakan salah satu produk unggulan masyarakat,

untuk aneka macam makanan olahan kami masih kalah bersaing

dengan daerah lain.”

Page 173: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

(Wawancara 12 September 2011)

Hal tersebut memperlihatkan bertambahnya minat para pengusaha

untuk mengikuti kegiatan program Bimtek. Berikut perbandingan peserta

UMKM yang mengikuti Bimtek dilihat dari jenis usaha yang terjadi dalam

Bimtek tahun 2009 - 2011.

Tabel. 2.7

Daftar Jenis Usaha Peserta Bimtek

tahun 2009 – 2011

No. Jenis Usaha Tahun

2009 2010 2011

1 Batik 1 2 -

2 Konveksi 3 - -

3 Kayu 1 - -

4 Kulit 1 - -

9 Catering 1 - -

11 -Aneka makanan

-Kue dan roti 2 - -

-Emping Singkong 1 - -

-Kripik 1 - -

-Jamur Tiram 1 - -

-Nata de coco 1 - -

-Tempe Kripik 1 - -

-Kacang oven 1

14 Pupuk Organik 1 - -

Jumlah 16 2 0

Sumber : Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

Pengadaan Bimbingan Teknis dimulai dengan adanya laporan

permintaan pelaksanaan Bimtek dari para pelaku UKM kepada petugas

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Koperasi dan Industri di tiap-tiap

Kecamatan yang bersangkutan. Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan

Page 174: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

pembuat proposal oleh sang pelapor dengan ketentuan yang telah

ditentukan oleh UPTD. Petugas UPTD merupakan unit yang menjadi

tangan panjang Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten

Sragen. Proposal tersebut diperiksa dan dilakuakn pengecekan oleh

petugas UPTD Kecamatan. Setelah pengecekan selesai dan tidak

permasalahan maka segera petugas UPTD melaporkan proposal tersebut

terdahulu kepada KESBANGLIMNAS dan BAPPEDA yang bertempat di

kabupaten. Oleh petugas BAPPEDA, laporan kemudian diberikan kepada

kantor-kantor dinas yang bersangkutan dengan permasalahan-

permasalahan yang sesuai dengan bidangnya. Oleh Dinas Perinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen laporan ataupun proposal tersebut kemudian

ditindak lanjuti terlebih dahulu dengan menurunkan petugas survey yang

bertugas untuk memberikan pantas atau tidaknya dan perlu atau tidaknya

suatu permintaan dari para pengelola usaha tersebut direalisasikan.

Disperinkop dan UMKM membuat surat pengajuan pengadaan Bimtek

yang ditujukan kepada Badan Kepegawaian Daerah di Kabupaten yang

kemudian surat pengajuan tersebut diberitahukan kepada DPRD

Kabupaten Sragen untuk mendapatkan surat tembusan pelaksanaan

Bimbingan Teknis. Hal tersebut seperti yang diutarakan oleh Bapak Supad

selaku Kasi Pengembangan UMKM:

“untuk alur pelaksanaan Bimtek awalnya ada permintaan dari

masyarakat untuk diadakannya bimbingan. Melalui petugas UPTD

koperasi dan industri di kecamatan, proposal yang telah mereka

Page 175: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

(UMKM) buat akan kami tindak lanjuti dengan melaporkannya ke

BKD di kabupaten yang kemudian pengajuan tersebut akan diperiksa

oleh DPRD kabupaten Sragen dan jika disetujui maka akan kami

dapatkan surat tembusan dari DPRD bahwa bimbingan teknis dapat

dilaksanakan.” (Wawancara 8 Agustus 2011)

Senada dengan pernyataan diatas, Bapak Suwanto selaku petugas

sekaligus panitia Bimtek UPTD Koperasi dan Industri Kecamatan

Masaran mengutarakan :

“sekarang untuk pelaksanaan semua program yang berkaitan dengan

masyarakat, seperti pembinaan, pengajuan proposal kegiatan terlebih

dahulu melalui saya yang kemudian akan saya sampaikan ke Sragen.

Sekarang untuk pelaksanaan semua program adalah „bottom up‟,

sehingga mereka minta ke pemerintah seperti bantuan peralatan dan

semacamnya. (Wawancara 31 Desember 2011)

Untuk jangka waktu antara pengajuan permintaan Bimbingan Teknis

dengan kapankah Bimtek tersebut dapat terealisasikan tidaklah dapat

dipastikan. Hal tersebut dikarenakan oleh persetujuan dari pemerintah

Kabupaten yang tidak serta merta menyetujui permohonan tersebut

dengan alasan tidak adanya atau belum adanya dana anggaran untuk

pengadaan Bimtek. Oleh karenanya Dinas Perinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen tidak bisa memastikan berapa lama jangka waktu

realisasi permohonan Bimtek yang telah diajukan oleh masyarakat. Hal

tersebut seperti yang diungkapkan Bapak Mulyono selaku Kasi

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

“untuk kapan atau secepatnya permohonan Bimtek tersebut segera

terealisasi tidak dapat kami pastikan. Karena kami harus menunggu

keputusan dari Pemkab, kembali lagi semua terhalang oleh anggaran

dana yang belum mencukupi. Dan kemudian setelah anggaran sudah

Page 176: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

ada, kami baru mengajukan kembali permohonan bimtek yang dulu-

dulu belum terlaksana.” (Wawancara 13 Januari 2012)

Berdasarkan keterangan dan penjelasan diatas, menurut penuturan para

pengelola usaha, pelaksanaan program atau kegiatan Bimbingan Teknis

yang diadakan oleh Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen

dirasakan cukup memuaskan oleh kabanyakan pengelola usaha mikro

kecil dan menengah. Hal tersebut diutarakan oleh bapak Eko Wahyudi,

sebagai pemilik Batik Brotojoyo.

“untuk saat ini masih bagus mas, belum terlihat kekurangan-

kekurangan yang berarti dalam pembinaan Bimtek. Semua berjalan

dengan lancar-lancar saja. Lagipula pada saat bimtek, kita kan hanya

diberikan materi-materi pemasaran, cara pengelolaan dan produksi.”

(Wawancara 12 Februari 2012)

Hal tersebut agak berbeda dengan pernyataan saudari Disa sebagai

salah satu pegawai Batik Brotoseno.

“kalau dari Dinas masih sering juga datang kemari ya meskipun hanya

sekedar memantau perkembangan atau memberikan informasi jika ada

pameran-pameran. Tetapi mereka (Dinas Perinkop dan UMKM) masih

kurang giat dalam hal kemitraan, karena dari pihak swasta malah lebih

sering menawarkan untuk mengadakan kerja sama ke kami dengan

pihak lain”. (Wawancara 12 Februari 2012)

b. Diklat (Pendidikan dan Pelatihan Kilat)

Diklat merupakan kegiatan yang diadakan sebagai tindak lanjut dari

Bimbingan Tehnik yang diadakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM

Semarang. Pada dasarnya dalam Diklat yang diadakan dinas berkaitan

dengan hal-hal pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia,

Page 177: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

sarana dan prasarana, dan penumbuhan iklim usaha melalui dukugan

lembaga pmerintah.

Dalam Diklat, peserta diberikan materi dan informasi lanjutan yang

sebelumnya disampaikan dalam Bimbingan Teknis yang diadakan

beberapa hari sebelumnya. Untuk pengadaan Diklat, mayoritas tempat

yang akan digunakan ditentukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM di

Semarang karena pemberitahuan untuk pengadaan Diklat dikeluarkan oleh

Dinas ditingkat provinsi. Hal tersebut senada dengan pernyataan Bapak

Suwanto selaku petugas sekaligus panitia Bimtek UPTD Koperasi dan

Industri Kecamatan Masaran mengutarakan :

“jadwal untuk pengadaan Diklat tidaklah pasti, yang pasti Diklat

diadakan setelah Bimtek selesai dan Diklat diadakan minimal 3 hari

dalam seminggu. Diklat diadakan langsung oleh petugas pusat, tempat

dan kapan pelaksanaan akan diadakan sudah ditentukan oleh pusat.”

(Wawancara 8 Agustus 2011)

Hal tersebut senada dengan pernyataan bapak Eko Wahyudi pemilik

Batik Brotojoyo.

“undangan untuk Diklat sebenarnya tidak selalu sama, jarang sekali

informasi Diklat saya dengar. Sudah lama saya tidak mendengar ada

Diklat.” (Wawancara 12 Februari 2012)

Tujuan diadakannya Pendidikan dan Pelatihan adalah untuk

meningkatkan pengetahuan kemampuan dan ketrampilan para pemiliki

usaha atau industri. Setelah Diklat sudah terlaksana maka akan ditindak

lanjuti dengan perkuatan peralatan pelatihan ketrampilan usaha berupa

Banlat (Bantuan Peralatan). Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai

Page 178: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

peneyelenggaraan serta kualifikasi peserta Diklat yang diadakan oleh

Dinas Koperasi dan UMKM Semarang.

1) Penyelenggaraan Diklat

a) Peserta yang akan mengikuti Diklat diharuskan

mengkonfirmasikan keikutsertaannya 3 hari sebelum jadwal

pengadaan Diklat.

b) Peserta diharuskan mendaftarkan diri terlebih dahulu pada waktu

dan tempat yang telah ditetapkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM

Semarang.

c) Diklat diadakan selama minimal 3 hari, dengan peserta diminta

untuk datang dan tinggal ditempat yang telah ditentukan sehari

sebelum jadwal pelaksanaan Diklat sebagai Form terlampir.

d) Untuk akomodasi dan konsumsi peserta selama mengikuti Diklat,

dibiayai APBD Tahun Anggaran yang bersangkutan.

2) Kualifikasi Peserta

Persyaratan peserta Diklat sebagai berikut :

a) UMKM di bidang yang ditentukan pernah mengikuti Diklat pada

tahun sebelumnya.

b) Pendidikan minimal SLTA

c) Sehat jasmani dan rohani

d) Peserta bersedia mengikuti pendidikan sehingga selesai dan

menindaklanjuti hasil penelitian

Page 179: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

e) Membuat pernyataan kesanggupan mengelola peralatan pelatihan

usaha yang telah ditentukan dan disesuaikan.

3) Kelengkapan Peserta

a) Membawa Surat Perintah Tugas (SPT) asli dari

kantor/dinas/instansi yang membina Koperasi, Pengusaha Kecil

dan Menengah setempat.

b) Pada acara pembukaan dan penutupan, peserta diharuskan bersedia

memakai pakaian yang telah ditentukan, seperti baju putih lengan

panjang, celana hitam/gelap dan memakai dasi.

c) Pada kegiatan belajar memakai pakaian sopan.

d) Membawa profil UMKM

e) Membawa pas photo berwarna ukuran 3 x 4 sebanyak 3 (tiga)

lembar.

f) Membawa baju olah raga.

Peserta yang akan mengikuti Diklat telah ditentukan oleh petugas

Dinas Koperasi dan UMKM Semarang. Peserta akan dikelompokkan

menjadi beberapa kelompok yang memiliki jenis usaha yang sama dan

sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.yang diinginkan seperti yang

terlihat pada Daftar Peserta Bimbingan Teknis. Berikut ini petikan

wawancara dengan Bapak Supat, selaku Kasi Pengembangan UMKM

Kabupaten Sragen :

Page 180: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

“perlu diketahui untuk kuota peserta Diklat telah ditentukan oleh Pusat

bagi tiap-tiap Kebupaten, missal UKM bengkel yang akan di Diklat

dengan kuota 30 orang, maka di tiap Kabupaten hanya akan diberikan

kuota sebanyak 2 orang perbengkelan. Jadi peserta yang akan

mengikuti Diklat berdatangan dari berbagai daerah Kabupaten.”

(Wawancara 8 Agustus 2011)

Lokasi Diklat ditentukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Semarang

yaitu dengan frekuensi penempatan paling banyak di Balai Latihan

Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah yang bertempat di Jl.

Berdikari Raya no. 9 Srondol Barat dan yang bertempat di Jl. Setia Budi

no. 192 Srondol Semarang.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bapak Eko Wahyudi selaku

pemilik usaha Batik Brotojoyo.

“kalau untuk Diklat, kami dapat undangan dan bertempat di Semarang

tepatnya di Balai Latihan Koperasi dan UMKM. Setahu saya memang

disanalah tempat yang digunakan untuk keperluan seperti Diklat itu.

Sedangkan untuk pesertanya, ya kadang kita beragam juga, tetapi pada

akhhirnya nanti juga mereka dikelompokan sendiri-sendiri sesuai

dengan yang lain yang sesama jenis usaha.”

(Wawancara 12 Februari 2012)

Berikut data para peserta yang telah mengikuti Diklat (Pendidikan

Pelatihan Kilat) tahun 2009 – 2011.

Page 181: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

Tabel. 2.8

Daftar Jenis Usaha Peserta Diklat

tahun 2009 – 2011

No. Jenis Usaha Tahun

2009 2010 2011

1 Batik 4 - 2

2 Konveksi 1 2 1

3 Kayu - - -

4 Kulit - - -

5 Sablon 2 3 -

6 CV 1 - -

7 Border 2 - -

8 Handycraft 2 - -

9 Catering 1 3 1

10 Ikan 2 - -

11 -Aneka makanan - 1 1

-Rengginan 1 - -

-Trowolo 1 - -

-Kue dan roti - 5 -

-Emping

Singkong - 1 1

-Kripik - 1 -

-Jamur Tiram - 1 -

-Marneng - 1 -

-Nata de coco - 1 -

-Tempe Kripik - - 1

12 Bengkel 1 2 -

13 Boga - 2 -

14 Pupuk Organik - 1 2

15 Pertokoan - - 1

16 Kelontong - - 2

17 Mebel - 1 3

18 Counter - - 1

19 Makanan ringan - 1 -

Jumlah 37 29 29

Sumber : Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

Page 182: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

c. Banlat (Bantuan Peralatan)

Banlat atau Bantuan Peralatan merupakan kegiatan yang diadakan

sebagai bagian dari kegiatan Diklat yang diadakan oleh Dinas Koperasi

dan UMKM Semarang. Bantuan peralatan diberikan pada saat Diklat

selesai oleh petugas Dinas Koperasi dan UMKM Semarang yang memiliki

wewenang untuk membagikan bantuan peralatan tersebut. Bantuan

tersebut akan dikembalikan oleh para pemilik usaha dalam bentuk berupa

uang melalui perjanjian berapa lama waktu yang disanggupi untuk

mengangsur kepada Dinas Perinkop dan UMKM. Bantuan peralatan tidak

selalu ada hal tersebut dikarenakan anggaran yang terbatas sehingga perlu

diadakan seleksi para UKM atau IKM yang pantas untuk mendapatkan

bantuan peralatan. Berikut daftar Bantuan Peralatan yang telah dilakukan

oleh Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen tahun

2008 – 2011. Hal tersebut seperti yang dingkapkan oleh Bapak Supad

selaku Kasi Pengembangan UMKM Kabupaten Sragen.

“untuk bantuan peralatan memang terhalang oleh dana, oleh karenanya

kami tidak bisa menjamin akan adanya bantuan peralatan untuk para

peserta Diklat.” (Wawancara, 8 Agustus 2011)

Berikut data mengenai daftar bantuan peralatan dan jumlah anggaran

pengadaan bantuan peralatan Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten

Sragen tahun 2008 – 2011.

Page 183: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

Table. 2.9

Data Bantuan Peralatan Dinas Perindustrian Koperasi dan

UMKM tahun 2008 – 2011

Tahun

Tanggal dan

Jumlah

Anggaran

(Rp)

Lokasi dan Sasaran Bantuan Peralatan Volume Sumber

Dana

2008

75.000.000

IKM Perbengkelan

Kec. Sragen

Kec. Karangmalang

Kompresor 4 PK

Gerenda Dinamo

Drey Gedog

Traker Serbaguna

Kunci Ring/Pas

Kunci Shoock

Drey

Boor Duduk

Lemari Alat

Alat Stel Pelek

3 unit

3 unit

3 set

3 set

3 set

3 set

3 set

3 set

3 set

3 set

APBD

90.000.000

IKM Bata Merah

Kel. Nglorog, Kec. Sragen

Ds. Srimulyo, Kec.

Gondang

Mollen + Penggerak 4 HP 2 unit APBD

10.000.000 IKM Batik

Kel. Nglorog, Kec. Sragen

Canting Seri

Kompor

Wajan

Gawangan

Alat Cap Batik

4 set

20set

20 set

20 set

2 unit

APBD

110.000.000

IKM Paving dan

Pertukangan

Kec. Mondokan

Mesin Cetak Paving

Hidrolis

Mesin Pompa Air

Bak Perendam Faving

Rak Produksi

Mesin Ampelas

Mesin Pasah

Mesin Profil

Boor Listrik

1 unit

1 unit

3 bh

3 bh

3 unit

3 unit

3 unit

3 unit

APBD

65.000.000

IKM Sepatu dan Tas

Kec. Tanon

Kec. Sumberlawang

Mesin Pesek

Mesin Pres

Mesin Jahit Sepatu

Tribut Lis

Cap Merk

Mesin Jahit

1 bh

1 bh

2 bh

1 bh

1 bh

10 bh

APBD

50.000.000

IKM Bordir

Kec. Miri

Kec. Gondang Mesin Bordir 8 bh APBD

50.000.000 IKM Kertas Seni

Kel. Sine

Mesin Creser

Mesin Blender

1 set

1 set APBD

Page 184: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Timbangan Digital

Kompor Minyak Tbung

Dandang Stainlees

Ember Plastik

Kaos Tangan Karet

Bak Cetak Stainlees

(50X150X150)

Secreen (25X50X30)

Siku Besi Penebal

Rakel

1 set

2 unit

2 bh

2 bh

4 unit

1 set

4 set

2 set

1 M

65.000.000 IKM Logam

Kec. Karangmalang

Mesin Gerenda Listrik

Boor Duduk Listrik

Gunting Potong

16 unit

2 unit

16 unit

APBD

25.000.000

IKM Makanan Olahan

Kec. Sragen

Kec. Kedawung

Mesin Penggiling Dagin

Mesin Kupas Kedelai

Mesin Perajang Kerupuk

Mixer

Blower

Dandang Pengukus

Adonan Krupuk

Wajan Penggoreng

1 unit

2 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 bh

1 bh

APBD

100.000.000

IKM Mebel

Kec. Jenar,

Kec. Gemolong

Kec. Kali Jambe

Kec. Masaran

Kec. Karangmalang

Kec. Sambirejo

Mesin Profil

Mesin Pasah

Mesin Plener

Boor Listrik

6 unit

6 unit

4 unit

1 unit

APBD

128.570.000 Zona Industri

Kec. Kalijambe

Mesin Profil

Mesin Pasah

Mesin Boor Tembak

10 unit

10 unit

5 unit

APBD

95.000.000 Pusat Packing dan Labelling

Mesin Vakum Packing

Blender Listrik

Mesin Cup

Botol semi Otomatis

Mesin Peniris Gorengan

Papan Nama Pusat

Packing

1 unit

2 unit

1 unit

1 unit

1 unit

APBD

2009

240.552.00 IKM Mebel

Kabupaten Sragen

Mesin Profil

Mesin Pasah

Boor Tangan

6 bh

6 bh

6 bh

APBD

55.000.000

6 kel. Penjahit, bengkel

sepeda motor, tambal ban,

mainan anak dan industri

alat rumah tangga

Kabuapten Sragen

Mesin jahit butterfly

Kompresor 4 PK

Drey Gedod

Traker Serbaguna

Pres Tutup Lingkaran 10

cm

Pres Tutup Lingkaran 12

11 unit

2 unit

1 set

1 set

1 set

1 set

APBD

Page 185: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

cm

Pres Tutup Lingkaran 13

cm

Pres Plong Lingkaran 10

cm

Pres Plong Lingkaran 12

cm

Pres Plong Handle

1 set

1 unit

1 unit

1 unit

50.000.000 IKM Las

Kec. Sragen

Diesel 16 PK

Gerenda Porong

355X3,2X25,4 m

Boor duduk

Boor tangan

Tanggem

Gunting plat

1 unit

2 bh

2 bh

2 bh

2 bh

2 bh

2 bh

APBD

20.000.000 Pemotong rumput Mesin Pemotong rumput 2 unit APBD

2010

50.000.000 Kec. Sambungmacan

Auto Club

Oven

Kompor Gas+Tabung

2 unit

2 unit

2 unit

50.000.000

IKM Bengkel : Kec.

Sidoarjo, Kec.

Karangmalang

IKM Mebel : Kec.

Sukodono

IKM Mainan anak : Kec.

Mondokan

IKM Perkalengan : Kec.

Plupuh

IKM Rotan : Kec.

Sumberlawang

Alat Roll Plat

Genset

Hand Press

Tanggem

Kompresor

Selang Kompresor

Staples Tembak

Ms. Poles Yunior R

Ms. Amplas Dempul

Kunci Ring Pass

Kunci Shock

Spray Gun

Ms. Pasah

Ms. Profil

Ms. Boor

1 bh

2 unit

1 TTG

1 unit

6 unit

1 roll

2 bh

1 bh

1 bh

1 bh

1 bh

1 bh

1 bh

1 bh

1 bh

APBD

50.000.000

IKM Penjahitan : Kec.

Karangmalang, Kec.

Ngrampal

Ms. Seset Kulit

Ms. Bordir

Ms. Jahit

1 bh

2 bh

12 bh

APBD

125.000.000 IKM Makanan Olahan : 11

Kecamatan Kab. Sragen

Seller Plastik

Screen Sablon

22 bh

7 bh APBD

89.000.000

IKM Konveksi : Ds. Jabung

dan Gedongan Kec.

Kalijambe

Ms. Bordir

Ms. Jahit Highspeed

Ms. Overdeck

2 bh

2 bh

2 bh

APBD

75.000.000 IKM Cwtak Beton : Kec.

Gondang Ms. Cetak Beton/Resplang

Rekayasa 1 paket APBD

90.000.000 IK Rambut : Kel. Sine Kec.

Sragen

Ms. Jahit Highspeed

Rak Aluminium

4 unit

3 unit APBD

53.500.000 IKM Makanan Olahan :

Kec. Kedawung, Kec. Gesi

Ms. Penipis Adonan

Ms. Peniris Minyak

1 unit

1 unit APBD

Page 186: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Sumber : Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Prindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

Pelaksanaan pembagian Bantuan Peralatan bersamaan dengan

dilaksanakannya Diklat dengan ketentuan yang telah diatur oleh Petugas

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Pusat. Berikut ini

petikan wawancara dengan Bapak Sudasno, selaku Kasi Fasilitas UMKM

Kabupaten Sragen :

“untuk bantuan peralatan akan dipertimbangkan oleh petugas Dinas di

Provinsi dan untuk siapa yang mendapatkan bantuan peralatan maupun

yang tidak, menurut saya itu bersifat untung-untungan. Memang ada

yang mengeluhkan hal tersebut, akan tetapi mau bagaimana

lagi.“(Wawancara 8 Agustus 2011)

Hal senada juga dingkapkan oleh Bapak Drs. Supad selaku Kasi

Pengembangan UMKM Kabupaten Sragen mengenai pembagian Bantuan

Peralatan bagi para pengelola usaha.

“soal pembagian peralatan Banlat, petugas dari Provinsi lah yang

memiliki hak untuk membagikan peralatan dan pembagiannya

Ms. Penggiling Tepung

Wajan Penggorengan

Besar

Oven Listrik

Mixer

Seller

Blender

Saringan

Panci

Bakaran Roti

Timbangan Digital

Loyang

Mesin Mini

1 unit

2 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

1 unit

12 bh

1 unit

2011 4 Maret 2011

95.000.000

IKM Tepung Mokaf

Kec. Sokodono

Kec. Mondokan

Kec. Sambirejo

Kec. Masaran

Ms. Perajang Singkong

Ms. Penepung

4 unit

4 unit APBD

Page 187: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

biasanya dilakukan pada akhir Diklat. ada yang mendapatkan, ada juga

yang tidak, bahkan sudah ikut beberapa kali tetapi masih saja tidak

mendapatkan bantuan peralatan.”(Wawancara 15 September 2011)

Begitu pula dengan pernyataan bapak Eko Wahyudi selaku pemilik

usaha Batik Brotojoyo.

“saya pernah mendapatkan bantuan peralatan, tetapi saya tidak begitu

mengerti soal system atau peraturan pembagian bantuan tersebut.

Hanya pihak panitia yang tahu siapa-siapa yang bakal dapat bantuan

peralatannya mas. Kalau saya bisa memaklumi itu.” (Wawancara 12

Februari 2012)

Dana yang dipergunakan untuk memberikan Bantuan Peralatan adalah

dana yang berasal dari dana APBD II Kabupaten Sragen. Oleh karenanya

dana yang dibutuhkan untuk membelanjakan Bantuan Peralatan tidaklah

sama untuk setiap pengadaannya. Hal tersebut seperti yang diungkapkan

Bapak Supat selaku Kasi Pengembangan UMKM Kabupaten Sragen.

“untuk tahun ini baru satu kali ada Banlat, itu saja hanya terbatas

untuk mesin perajang singkong dan mesin penepung dengan dana

sebesar Rp. 95 juta yang diadakan kemarin pada tanggal 4 Maret 2011.

Kami harus meminta persetujuan dari Kabupaten terlebih dahulu untuk

memberikan Banlat, karena Kabupaten mengatur semua mengenai

pendanaan.” (Wawancara 8 Agustus 2011)

d. Promosi Produk

Strategi kedua Disperinkop dan UMKM Kabupaten Sragen dalam

pemberdayaan UMKM mandiri yaitu mengenai pemasaran atau

perkenalan produk-produk industri dan usaha yang dimiliki masyarakat

Sragen. Dalam kegiatan promosi produk ini mengusung konsep

pembinaan dan pengambangan bidang pemasaran, penumbuhan iklim

Page 188: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

usaha yang berkaitan dengan informasi usaha, mengenai promosi dagang

dan tidak terkecuali dukungan instansi atau lembaga pemerintah. Terdapat

dua macam promosi produk yang telah dijalankan oleh Dinas

Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen, yaitu promosi

produk melalui kontak dagang dan promosi melalui pameran.

“untuk promosi produk kita memiliki 2 kegiatan yaitu kontak dagang

dan promosi itu sendiri. Bedanya adalah kontak dagang diadakan

untuk pertemuan langsung antara para investor atau pedagang-pedag

besar lain yang ingin mengadakan kerja sama dengan pedagang-

pedagang kecil dan industri kecil dan menengah. Sedangkan promosi,

melalui pameran.” (Wawancara 8 Agustus 2011)

Belum ada jadwal rutin yang pasti dalam pelaksanaan promosi produk

dan kontak dagang. Kedua kegiatan tersebut diadakan dengan adanya

surat perintah baik dari pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah

dan adanya undangan untuk berpartisipasi dalam pameran yang diadakan

oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan dari pihak lain maupun

Pemerintah Kabupaten atau provinsi lain. Pengajuan kegiatan pameran

dan kontak dagang sangatlah fleksibel, karena dalam pengajuan kedua

kegiatan dapat langsung ke Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah

Kabupaten Sragen maupun melalui Dinas Perindustrian Koperasi dan

UMKM Kabupaten Sragen. Kedua dinas tersebut melakukan kerjasama

untuk permasalahan promosi produk dan kontak dagang yang ada di

Kabupaten Sragen. Hal tersebut diutarakan oleh Bapak Yoshep B. Passar

selaku Kasi. Pengembangan Perdagangan dan Jasa Dinas Perdagangan.

Page 189: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

“untuk menginformasikan pameran atau kontak dagang dapat

langsung datang ke kita maupun ke Disperinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen terlebih dahulu. Pada dasarnya kita beserta jajaran

Disperinkop dan UMKM Kabupaten Sragen memiliki tugas yang

hamper sama, yaitu dibidang UMKM, bedanya hanya Disperinkop dan

UMKM lebih kespesifik proses industri sedangkan kita (Dinas

Perdagangan dan Perpajakan Daerah) langsung pada barang yang siap

jual.” (Wawancara 12 September 2011)

Kedua kegiatan tersebut akan diadakan jikalau ada permintaan

pengadaan promosi atau kontak dagang dari perorangan atau pihak lain.

Hal tersebut dikarenakan terbatasnya anggaran serta mahalnya harga

untuk menyewa peralatan dan akomodasi yang dibutuhkan untuk

mengadakan kedua kegiatan tersebut. Hal tersebut diutarakan oleh Bapak

Supat di Disperinkop dan UMKM Kabupaten Sragen.

“pengadaan promosi produk hanya pada saat even-even tertentu saja

karena peralatan yang mahal dan anggaran yang terbatas, jadi untuk

mengadakan kedua kegiatan tersebut kami hanya dapat menunggu jika

ada anggaran yang cukup, atau ada undangan pameran yang datang ke

kami atau permintaan pengadaan kegiatan kontak dagang dari

perorangan atau individu. Tapi untuk di Sragen biasanya promo-

promo itu diadakan pada saat HUT Kota Sragen.” (Wawancara 8

Agustus 2011)

Hal tersebut senada dengan apa yang diutarakan Bapak Yoshep B.

Passar selaku Kasi. Pengembangan Perdagangan dan Jasa Dinas

Perdagangan.

“promosi produk biasanya diadakan lewat pameran, dan sering kali

pameran tersebut kita dapat dari undangan oleh pihak lain atau

undangan dari kabupaten, provinsi maupun Negara lain. Memang

dibutuhkan dana yang banyak untuk mengikuti suatu pameran,

makanya hanya pengusaha-pengusaha besar dan unggulan yang berani

kami fasilitasi untuk mengikuti pameran.”(Wawancara 12 September

2011)

Page 190: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Begitu pula dengan pernyataan Bapak Eko Wahyudi pemilik Batik

Brotojoyo.

“waktu itu saya mendapat undangan dari Dinas Perinkop Sragen untuk

datang dan ikut serta memamerkan produk batik saya. Itu di Semarang

saya pernah tanggal 15 samapai tanggal 20 Februari 2011yang di

Balatkop.” (Wawancara 12 Februari 2012)

Dalam hal promosi produk yang dilakukan melalui sebuah pameran

dan kontak dagang yang diadakan dengan mempertemukan para pengelola

UMKM dan para pengusaha-pengusaha besar lainnnya memang

diprioritaskan untuk dihadiri dan diikuti oleh para UMKM yang sudah

memiliki keunggulan kualitas produk, memiliki jumlah anggaran produksi

yang mumpuni dan jumlah hasil produksi yang banyak. Hal tersebut

dikarenakan untuk menjaga kepercayaan dan eksistensi para pengelola

UMKM Kabupaten Sragen. Hal tersebut diutarakan oleh Bapak Yoshep B.

Passar selaku Kasi. Pengembangan Perdagangan dan Jasa Dinas

Perdagangan.

“kita hanya berani mengikutsertakan UMKM yang unggulan saja

untuk pameran dan kontak dagang, yaitu dengan kriteria jumlah

produksi yang banyak, kualitas bagus, dan jumlah dan yang banyak

pula. Kalau untuk UMKM yang baru mendapatkan bimbingan teknis

dari Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM kita belum berani,

karena memang mereka baru saja mulai dan masih kecil.” (Wawancara

12 September 2011)

Hal tersebut senada dengan pernyataan Mbak Disa yang mengutarakan

bahwasanya hanya produsen-produsen produk unggulan yang mampu

mengikuti pameran-pameran.

Page 191: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

“untuk pameran-pameran seperti itu mayoritas masih dari pengusaha-

pengusaha besar mas, masalahnya juga dana yang dibutuhkan juga

banyak, per stand bisa sampai jutaan mas.” (Wawancara 12 Februari

2012)

Hal tersebut benar adanya dengan pernyataan Bapak Mujiyono

pemilik Fahmi Collection.

“rata-rata untuk menyewa stand yang standar saja sudah 10 juta lebih.

Itu yang berukuran 2x3 m, dengan fasilitas listrik, karpet, 1 meja 2

kursi. “ (Wawancara 12 Februari 2012)

Berikut data para pemilik usaha yang pernah mengikuti pameran pada

tahun 2008 – 2011.

Tabel. 2.10

Peserta UMKM yang Telah Mengikuti Pameran

tahun 2008 - 2010

No Nama Pemilik/

Perusahaan Jenis Usaha Keterangan

1

Sri Subekti

CV. Wana Bekti

Handayani

Buah Naga

HUT Kota Sragen ke

260, 17 Mei 2008

2 Untung Wibowo Sukowati

Ndayu Alam Asri

Krispi, Tawes,

Bawang Madu

3 Sri Sukamti

Sumber Rejeki Emping Garut

4 Ny. Sri Daryatmi Pardjanto

PDT Kacang Gurih

5 Sri Wahyuni Susu Kedelai

6 Suyamto

PB. Padi Mulya Beras Organik

1-5 Juni 2008 di

Exhibition Hall

gedung SME

TOWER

(SMESCO UKM)

7 Drs. Tri Setyo Budi, MM

PD. PAL Beras Organik

8 Juwadi Susu Kedelai Kaleyo HUT Kota Sragen ke

260, 17 Mei 2008

9 Wartitik

Dewi Ratih Batik

SOLO BATIK

CARNAVAL 2008

10 Suwanto AR

Sofura Kemala Batik

HUT Kota Sragen ke

260, 17 Mei 2008

Page 192: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

11 Eko Suprihono

Brotoseno Batik

1-5 Juni 2009 di

Exhibition Hall

gedung SME

TOWER

(SMESCO UKM)

12 Asih Widowati Handycraft

29 Oktober 2009

Balai Latihan

Koperasi dan UMKM

Prov. Jateng

Jl. Berdiklari Raya

No. 9 Srondol Barat -

Semarang

13 Raminah

Putri Lestari Batik

BANTEN EXPO 30

September – 4

Oktober 2009 di

alun-alun barat dan

timur Kota Serang

14 Ismanto

Mawar Indah Batik

HUT Kota Sragen ke

262 17 Mei 2009 15

Aswanda

Windasari Batik

16 Sofyan

Mahmudah Batik

17 Wahid Al Amin

Abimanyu Batik

29 Oktober 2009

Balai Latihan

Koperasi dan UMKM

Prov. Jateng

Jl. Berdiklari Raya

No. 9 Srondol Barat -

Semarang

18 Wakiman

Widya Kusuma Batik

HUT Kota Sragen ke

262 17 Mei 2009

19 Sulis Tryanto

Rama Mukti Batik

29 Oktober 2009

Balai Latihan

Koperasi dan UMKM

Prov. Jateng

Jl. Berdiklari Raya

No. 9 Srondol Barat -

Semarang

20 Aris Daryanto

Puntodewo Batik

HUT Kota Sragen ke

262 17 Mei 2010 21

Bu Yadi Marsono BUMD

Arafat Batik

22 Ratih Handayani

Mitra Sari Batik

Page 193: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

23 Sadino Ahmad Naim

Wahyu Tiga Jaya Batik

24 Agung Nugroho

Batik Tomy Batik

25 Ngatimin

Batik Lestari Batik

26 Edi Murtono

Kriya Rumah Kita Souvenir/Handycaft

29 Oktober 2010

Balai Latihan

Koperasi dan UMKM

Prov. Jateng

Jl. Berdiklari Raya

No. 9 Srondol Barat -

Semarang

27 Ngadiyo

Sekar Jagad Batik

BANTEN EXPO 30

September – 4

Oktober 2010 di

alun-alun barat dan

timur Kota Serang

28 Almusani Kaligrafi

HUT Kota Sragen ke

263 17 Mei 2011

29 Jumanto

Daimestar Kerajinan tas

30 Suwardi

Happy Collection Kerajinan tas

32 Mujiyono

Fahmi Collection Kerajinan Batik

Gelar Produk Daerah

(GPD) Expo 3-6

November 2011

Mega Mall Batam

Center-Batam

34 Sumarsono

Dewi Arum Batik

29 Oktober 2011

Balai Latihan

Koperasi dan UMKM

Prov. Jateng

Jl. Berdiklari Raya

No. 9 Srondol Barat -

Semarang

35 Yanti

Galleri Sukowati Batik

HUT Kota Sragen

263 tanggal 17 Mei

2011

36 H Slamed TP

Brotojoyo Batik

15– 20 Februari 2011

Balai Latihan

Koperasi dan UMKM

Prov Jateng.

Jl. Setiabudi no. 192

Srondol-Semarang

37 Indro Susilo

Sido Mukti Batik

20 – 26 Maret 2011

Balai Latihan

Page 194: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

Koperasi dan

UMKM Prov Jateng.

Jl. Setiabudi no. 192

Srondol-Semarang

38 Ngadimin WP Mebel 19 April 2011

Ruang Cetho Hotel

Pondok Sari 2 Timur

2 Balekambang,

Tawangmangu 39 Sudarti Cholil Mebel

Sumber : Dinas Perdagangan dan Perpajakan Daerah Kabupaten

Sragen Kabid. Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan

e. Perkuatan Permodalan

Perkuatan permodalan merupakan strategi ketiga yang dilakukan oleh

Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen dalam

pemberdayaan UMKM mandiri. Strategi tersebut berdasarkan pada

Keputusan Bupati Sragen Nomor 570 tahun 2008 tentang Pengelola

Badan Layanan Umum Micro Finance Dinas Perindustrian Koperasi dan

UMKM Kabupaten Sragen yang sekarang telah berganti nama menjadi

Unit Pengelola Dana Bergulir (UPDB). Terdapat dua program yang

diterapkan Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen

dalam perkuatan permodalan, yaitu program dana bergulir dan program

bina mitra. Berikut akan penulis jelaskan lebih lanjut mengenai kedua

kegiatan tersebut.

1) Dana Bergulir (recovery fund)

Program dana bergulir merupakan program yang berlandaskan pada

Peraturan Bupati Sragen Nomor 34 tahun 2010 tentang Petunjuk

Page 195: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Pelaksanaan Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perindustrian

Koperasi dan UMKM Kabupaten Sragen, program tersebut diadakan

dengan pertimbangan mengingat banyaknya usaha mikro kecil dan

menengah, koperasi, Lembaga Keuangan Mikro dan Kelompok Usaha

Bersama serta Badan Usaha Daerah yang terbatas permodalannya,

maka diperlukan adanya suatu dana pinjaman lunak bergulir untuk

memperkuat permodalan dengan prosedur yang mudah, cepat dan

murah. Pada dasarnya sumber dana yang digunakan untuk program

dana bergulir adalah dana APBD II. Berikut akan penulis jelaskan

lebih lanjut mengenai hal-hal apa saja yang berkaitan dengan dana

bergulir.

a) Persyaratan Penerima Kredit

Calon penerima kredit yang layak sebagai berikut :

(1) Usaha mikro, kecil, menengah, koperasi dan Lembaga

Keuangan Mikro serta kelompok-kelompok Usaha Bersama

yang berdomisili di Kabupaten Sragen

(2) Telah mempunyai kegiatan usaha ekonomi produktif di bidang:

(a) perdagangan : took kelontong, pedagang pengumpul,

pedagang pasar, pedagang eceran dan lain sebagainya;

(b) industri : pembuatan kerupuk, tahu, tempe, batu bata,

genting, mebel, konveksi, anyaman, kerajianan logam,

pande besi, pengolahan limbah dan lain sebagainya;

Page 196: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

(c) jasa : fotokopi, usaha penjahitan, sablon, jasa wisata,

perbengkelan dan lain sebagainya;

(d) kelompok usaha : industri, perdagangan, pertanian,

peternakan, perikanan dan lainnya;

(e) koperasi : pusat koperasi, KSU, KUD, KSP, Kopontern,

Koperasi Syariah/UJKS dan Koperasi jenis lainnya;

(f) LKM : LKD, LKK, LPEK dan serta kelompok usaha

bersama dan Lembaga Keuangan Mikro lainnya di

Kabupaten Sragen.

(3) Tidak memiliki tunggakan kredit yang bersumber dari dana

APBN, APBD provinsi, APBD Kabupaten, BUMN, Perbankan

dan sumber dana lainnya kecuali KUT yang tunggakannya

masih berada di kelompok petani atau tani yang dibuktikan

dengan hasil audit dari Akuntan Publik atau hasil

pemeriksanan dari Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM

Kabupaten Sragen.

(4) Dinilai layak dan memiliki kredibilitas pinjaman yang baik.

(5) Mengajukan permohonan pinjaman modal kepada Unit

Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen baik langsung atau melalui pelaksanan

Dinas Teknis Pembina masing-masing.

Page 197: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

(6) Mempunyai kesanggupan dan kemampuan untuk

mengembalikan pinjaman sesuai dengan surat perjanjian

dengan Unit Pengelola Dana Bergulir.

(7) Bersedia menyerahkan angunan sesuai dengan ketentuan teknis

paling sedikit 150% dari jumlah kredit.

(8) Penyakuran pinjaman dan pembayaran angsuran (pokok +

bunga) melalui Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop

dan UMKM Kabupaten Sragen.

b) Plafond Kredit, Jangka Waktu, Jasa, dan Pembagian Keuntungan

(1) Besarnya Kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah baru

paling banyak Rp. 25.000.000,- dan nasabah lama paling

banyak Rp. 50.000.000,- dengan catatan apabila angsuran

pinjaman sebelumnya lancar tanpa cacat.

(2) Besarnya kredit untuk koperasi, Lembaga Keuangan Mikro,

Kelompok Usaha baru paling banyak Rp. 50.000.000,- dan

nasabah lama paling banyak Rp. 250.000.000,- dengan catatan

apabila angsuran pinjaman sebelumnya lancar tanpa cacat.

(3) Jangka waktu kredit maksimal 2 (dua) tahun terhitung sejak

realisasi.

(4) Jasa kredit untuk koperasi, LKM (LKK dan LPEK), kelompok,

UMKM sebesar 12% per tahun efektif dengan rincian :

Page 198: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

(a) Dinas/Badan/Kantor/Bagian yang melakukan executing

dalam penyaluran kredit pembagian jasa diatur sebagai

berikut :

i. 7% Jasa Unit Pengelola Dana Bergulir

ii. 5% BOP Dinas Teknis yang membidangi

(b) Dinas/Badan/Kantor/Bagian yang melakukan chanelling

dalam penyaluran kredit pembagian jasa diatur sebagai

berikut :

i. 9% Jasa Unit Pengelola Dana Bergulir

ii. 3% BOP Dinas Teknis yang membidangi

(5) Penetapan pembagian keuntungan :

Keuntungan bersih Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas

Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen setelah

diperhitungkan biaya operasional dan pajak, pembagiannya

ditetapkan sebagai berikut :

(a) Pendapatan Asli Daerah : 40 %

(b) Cadangan Modal : 25 %

(c) Cadangan Resiko Kredit : 10 %

(d) Kesejahteraan/Jasa Produksi/Sosial : 20 %

(e) Pembinaan : 5 %

c) Mekanisme Penyaluran dan Pengembalian Kredit

Page 199: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

Permohonan kredit ditujukan kepada Unit Pengelola Dana Bergulir

Dinas Perinkop dan UMKM melalui Dinas Teknis Kabupaten yang

membidangi dilengkapi sebagai berikut :

(1) Usaha Mikro

(a) Surat keterangan permohonan kredit dari desa atau

kelurahan atau kecamatan;

(b) Foto kopi kartu keluarga;

(c) Foto kopi KTP;

(d) Agunan;

(2) Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(a) Surat keterangan permohonan kredit dari desa atau

kelurahan atau kecamatan;

(b) Kopi ijin usaha (SIUP, TDP/TDIK)

(c) Foto kopi kartu keluarga;

(d) Foto kopi KTP;

(e) Agunan;

(3) Lembaga Keuangan Desa/Kelurahan (LKD/K)

(a) Surat keputusan LKD/K dari desa/kelurahan/kecamatan

setempat;

(b) Susunan pengurus yang disahkan oleh Kepala

Desa/Kelurahan yang diketahui Camat setempat;

(c) Foto kopi KTP Pengurus;

Page 200: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

(d) Stempel;

(e) Agunan;

(4) Lembaga Pengembangan Ekonomi Kecamatan (LKK/LPEK)

(a) Surat keputusan LKK/LPEK dari Camat setempat;

(b) Susunan pengurus yang disahkan oleh Camat setempat;

(c) Foto kopi KTP pengurus;

(d) Stempel;

(e) Agunan;

(5) Kelompok

(a) Susunan kelompok yang diketahui Kepala Desa/Kelurahan

yang disahkan oleh UPTD Kecamatan setempat yang

membidangi;

(b) Foto kopi KTP pengurus

(c) Stempel

(d) Agunan

(6) Koperasi

(a) Akte pendirian d.n pengesahan BH Koperasi

(b) Laporan keuangan terakhir

(c) Susunan pengurus

(d) Petikan berita acara rapat

(e) Surat kuasa

(f) Foto kopi KTP pengurus

Page 201: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

(g) Stempel

(h) Agunan

Catatan : khusus untuk koperasi Pegawai Negeri agunan bias

digantikan dengan Surat pernyataan pertanggungjawaban dari

Kepala Satker.

(7) Badan Usaha Daerah

(a) Perijinan

(b) Laporan keuangan terakhir

(c) Surat kuasa

(d) Foto kopi KTP pemohon

(e) Stempel

(f) Surat pernyataan pertanggungjawaban dari pimpinan

perusahaan.

d) Seleksi calon penerima kredit

(1) Sebelum permohonan kredit diajukan kepada Unit Pengelola

Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM, Dinas Teknis

Kabupaten telah meneliti dan mengadakan pengecekan ke

lokasi untuk menilai kelayakan usaha dan kelengakapan

persyaratan administrasi sesuai ketentuan meliputi :

(a) Jenis usaha yang akan dibiayai;

(b) Tenaga kerja yang terlinat dalam kegiatan usaha;

Page 202: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

(c) Kebutuhan bahan baku/bahan penolong/modal kulakan

setiap bulan;

(d) Volume penjualan produk yang dihasilkan perusahaan

setiap hari/bulan/tahun;

(e) Biaya operasional harian/bulanan/tahunan;

(f) Data sisa kredit perusahaan dari Lembaga Keuangan lain;

(g) Karakteristik kedisiplinan pengusaha dari pengalaman

Pinjaman Modal yang lalu (keterangan dari tokoh

masyarakat dan atau Kepala Kelurahan/Lurah

Desa/Lembaga Keuangan lain);

(h) Kemampuan membayar angsuran kredit;

(2) Bagian kredit Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Prinkop dan

UMKM meneliti kembali kelayakan dan kelengkapan

persyaratan administrasi yang telah diajukan melalui UPTD

Kecamatan atau Dinas Teknis Kabupaten;

(3) Dinas Teknis Kabupaten memberikan saran dan pertimbangan

kepada Bagian Kredit Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas

Perinkop dan UMKM kelayakan nilai kredit yang akan

diputuskan kepada masing-masing pemohon;

(4) Bagian Kredit Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop

dan UMKM mengusulkan kepada Pimpinan Unit Pengelola

Page 203: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

Dana Bergulir untuk menyetujui atau menolak permohonan

kredit dimaksud;

(5) Pimpinan Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan

UMKM hasil evaluasi kelayakan Bagian Kredit selanjutnya

memutuskan untuk menyetujui atau menolak permohonan

kredit dimaksud;

(6) Dalam hal permohonan kredit disetujui atau ditolak, Unit

Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM memberi

jawaban tertulis dengan berbagai alasan.

e) Pencairan Kredit

(1) Setelah semua persyaratan dilengkapi, maka Bagian Kredit

Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM

menyiapkan surat perjanjian kredit bermaterai Rp. 6.000,-;

(2) Surat perjanjian memuat tentang nilai kredit, jangka waktu

kredit, besar angsuran pokok dan jasa, serta agunan;

(3) Biaya administrasi dan meterai dibebankan kepada penerima

kredit sebesar 1% dari nilai kredit;

(4) Pencairan kredit untuk lembaga, surat perjanjian wajib

ditandatangani pengurus lengkap sedang untuk UMKM wajib

ditandatangani oleh suami dan atau istri.

f) Pengembalian Kredit

Page 204: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

(1) Bagian Kredit Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Prinkop

dan UMKM membuat jadwal pengembalian kredit sesuai

target;

(2) Penerima kredit wajib mentaati pengembalian kredit sesuai

jumlah dan jadwal dalam surat perjanjian;

(3) Dinas Teknis Kabupaten bertanggung jawab atas kelancaran

pengembalian kredit di wilayah binaan masing-masing sesuai

ketentuan;

(4) Dalam hal terjadi kemacetan yang tidak mungkin bisa

ditangani sendiri Dinas Teknis Kabupaten, maka Bagian

Pengawas Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan

UMKM membantu Bagian Kredit untuk mengadakan

penagihan dan mengambil langkah-langkah nyata untuk

penanganannya;

(5) Untuk tindakan preventif terhdap pengembalian kredit sesuai

target, Bagian pengawas Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas

Perinkop dan UMKM membuat analisis dan kategori

kolektibilitas terhadap pinjaman lancer, kurang lancer,

diragukan dan macet.

g) Sanksi

(1) Sesuai dengan kewenangannya apabila penerima kredit tidak

mempergunakan dana sesuai pengajuan, maka Unit Pengelola

Page 205: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Dana Bergulir akan menarik kembali kredit yang telah

direalisasikan;

(2) Unit Pengelola Dana Bergulir mempunyai kewenangan untuk

menguangkan agunan yang telah diserahkan apabila penerima

kredit tidak mampu membayar dan atau tidak mempunyai

itikad baik utnuk mengembalikan kredit sesuai perjanjian yang

telah disepakati oleh kedua belah pihak.

h) Anggaran dan Belanja

(1) Setiap 5 (lima) tahun Unit Pengelola Dana Bergulir menyusun

Bisnis Plan, dan setiap tahun selambat-lambatnya 3 (tiga)

bulan sebelum tahun buku berikutnya Unit Pengelola Dana

Bergulir menyampaikan Rencana Bisnis dengan Anggaran

(RBA) kepada Kepala Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten

Sragen untuk mendapatkan pengesahan;

(2) Kepala Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen

menyetujui dan mengesahkan Renca Bisnis dengan Anggaran

dan Unit Pengelola Dana Bergulir tersebut;

(3) Dalam waktu satu bulan setelah diajukan RBA tersebut belum

mendapatkan persetujuan dari Kepala Dinas Perinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen, maka Unit Pengelola Dana

Bergulir menggunakan RBA tahun yang lau;

Page 206: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

(4) Anggaran tambahan dan atau perubahan anggaran yang terjadi

dalam tahun buku yang bersangkutan harus mendapatkan

persetujuan terlebih dahulu dari Kepala Dinas Perinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen.

i) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

(1) Monitoring dan Evaluasi

(a) Dalam rangka mengoptimalisasi keberhasilan program

sesuai sasaran, maka mitra binaan penerima kredit perlu

dilakukan monitorig dan pembinaan oleh Unit Pengelola

Dana Bergulir (UPDB) Dinas Perinkop dan UMKM selaku

pendamping;

(b) Tugas pandamping adalah memberika bimbingan teknis

dan manajemen usaha kepada para penerima kredit dengan

rincian tugas sebagai berikut :

i. mengadakan pembinaan administrasi keuangan dan

usaha ;

ii. memonitoring pemanfaatan dan Pinjaman Modal Kerja;

iii. mengadakan pembinaan teknis dan manajemen usaha;

iv. memberi informasi pasar terhadap produk-produk

UMKM penerima pinjaman Modal kerja ini;

Page 207: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

v. memberi informasi perkembangan teknologi dan

desain, guna meningkatkan kualitas produk yang

dihasilkan oleh UMKM.

(2) Pelaporan

Mekanisme pelaporan Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas

Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen sebagai berikut :

(a) Unit Pengelola Dana Bergulir membuat laporan keuangan

kepada Kepala Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten

Sragen setiap dua minggu sekali;

(b) Kepala Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen

membuat laporan tentang perkembangan dan laporan

keuangan kepada Bupati Sragen setiap satu bulan sekali.

j) Bagan Alur Sistem Penyaluran Kredit (Pemberian Kredit) dari

UPDB kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Koperasi dan

Lembaga Keuangan Mikro serta Kelompok-kelompok Usaha

Bersama

Gambar. 3.2

Bagan Prosedur Penyaluran KrediT UPDB

DISPOSISI

BID. KREDIT

CEK KELENGKAPAN

PERSYARATAN

UPDB

PROPOSAL DINAS/ UPTD

DIREKTUR

Page 208: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

Pengajuan proposal permohonan kredit kepada UPDB melalui

Dinas Teknis atau UPTD Kecamatan yang akan diteruskan oleh Dinas

Teknis/UPTD kepada UPDB untuk dicatat di Bidang Kredit sub

Bidang Administrasi Kredit. Proposal dicatat dan diberi Kartu Kendali

dan Kartu Disposisi yang kemudian dokumen diisi dan diserahkan

kepada Direktur UPDB. Oleh Direktur UPDB, proposal akan

didisposisi untuk memberikan arahan yang ditulis dalam Kartu Surat

Masuk. Dokumen yang sudah didisposisi kemudian diberikan ke

Bidang Kredit bersama dengan proposal permohonan kredit.

Kemudian Bidang Kredit mendisposisi ke sub Bidang Analisa Kredit

untuk ditindak lanjuti sesuai otorisasi Direktur. Sub Bidang Analisa

BID. KREDIT CEK ULANG KE

LOKASI PEMOHON MEMBUAT LHPL

KOORDINASI DENGAN BID.

KEUANGAN DAN BID.

PENGAWAS

KEPUTUSAN

KREDIT

SPK 2

SPK 1

PENANDATANGANAN

PERJANJIAN

KREDIT

REALISASI

Page 209: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

Kredit mengadakan cek ulang ke lapangan berdasarkan Laporan Hasil

Pengecekan Lapangan (LHPL) Dinas Teknis/UPTD Kecamatan. Cek

ulang dimaksudkan untuk memastikan kelayakan usaha, kelengkapan

administrasi, karakter dan kemampuan mengangsur dari pemohon.

Setelah persyaratan lengkap, satu berkas permohonan dimasukkan

kedalam map menjadi berkas pemohon. Berkas tersebut diserahkan ke

sub Bidang Administrasi Kredit. Berkoordinasi dengan Bidang

Akuntansi Keuangan dan Bidang Pengawasan untuk menentukan

besarnya kredit, setelah diputuskan besarnya kredit, Bidang Akuntansi

dan Keuangan meminta persetujuan Direktur untuk diotorisasi. Setelah

mendapatkan otorisasi dari Direktur, Bidang Kredit sub Bidang

Administrasi Kredit membuat Surat Perjanjian Kredit. Nilai kredit

yang diputuskan dengan surat perjanjian kredit diperiksa oleh Bidang

Akuntansi Keuangan, setelah sesuai diotorisasi dan diserahkan ke sub

Bidang Keuangan. Setelah berkas permohonan dan surat perjanjian

kredit telah lengkap sub Bidang Keuangan membuat kuitansi sebagai

Bukti Kas Keluar untuk bukti pencairan kredit kepada Debitur sebesar

nominal yang tertera pada Surat Perjanjian Kredit. Surat kredit,

kuitansi dan berkas kemudian diserahkan ke Bagian Akuntansi untuk

dicatat dalam pengeluaran kas yang berdasarkan Bukti Kas Keluar

yang diterima dari sub Bidang Keuangan ke dalam tabel kas keluar

kemudian mengarsipkan Surat Perjanjian Kredit, Bukti Kas Keluar,

Page 210: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

dan Berkas Permohonan. Selanjutnya dibuatkan kartu pihutang debitur

dan mencatat bertambahnya piutang debitur ke dalam Buku Besar.

Berikut rincian besarnya anggaran untuk Dana Bergulir tahun 2007

– 2011.

Tabel. 2.11

Anggaran Dana Bergulir tahun 2007 – 2011

Tahun Dana APBD II (Rp.)

2007 6.600.000.000

2008 2.000.000.000

2010 8.600.000.000

2011 7.600.000.000

Sumber : Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen

Pada tahun 2007 Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop

dan UMKM Kabupaten Sragen mendapatkan kucuran dana dari APBD

II sebesar RP. 6.300.000.000,- untuk keperluan Dana Bergulir. Akan

tetapi terdapat dana tambahan yang diminta oleh Unit Pengelola Dana

Bergulir yang pertama sebanyak Rp. 200.000.000,- dan yang kedua

kalinya sebanyak Rp. 100.000.000,-. Pada tahun 2008 Unit Pengelola

Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen kembali

mendapatkan dana sebesar Rp. 2.000.000.000,- dan jumlah

keseluruhan dana dari 2007 sampai dengan 2008 masih bertahan

sampai dengan tahun 2010. Kemudian pada tahun 2011, Unit

Page 211: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan UMKM mengembalikan

sebagian dana yaitu sebesar Rp. 1.000.000.000,- kepada pemerintah

daerah. Pengembalian sebagian dana tersebut dikarenakan permintaan

dari pemerintah daerah. Dalam pembagian Dana Bergulir yang

diadakan oleh Unit Pengelola Dana Bergulir Dinas Perinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen sangat menjamin kerahasiaan identitas

nasabah yang menerima pinjaman modal kerja. Hal tersebut untuk

menjaga loyalitas kedua belah pihak dalam menjalin kerjasama bisnis.

2) Mitra Bina

Program Mitra Binaan merupakan strategi Dinas Perinkop dan

UMKM Kabupaten Sragen dalam mewujudnyatakan penumbuhan

iklim usaha dalam aspek kemitraan yang sesuai dengan Undang-

undang nomor 20 tahun 2008. Dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor. 44 tahun 1997 tentang Kemitraan. Kemitraan adalah

kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah dan atau

dengan usaha besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh usaha

menengah dan atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip-prinsip

kemitraan usaha.

Prinsip-prinsip kemitraan diatas di maksud terdiri atas delapan hal

sebagai berikut :

a) Bersifat bisnis

Page 212: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

kemitraan usaha dilaksanakan atas dasar kerjasama dengan

memperhatikan kaidah-kaidah bisnis dan perdagangan secara

umum.

b) Saling membutuhkan

pihak-pihak yang terlibat dalam kemitraan usaha hendaknya

menetapkan sikap dan tindakan yang saling membutuhkan.

c) Saling percaya

Guna tercapainya hubungan kerja yang harmonis dalam kemitraan,

maka perlu dibangun suasana saling percaya diantara pihak-pihak

yang terlibat didalamnya, sehingga dapat dicapai suatu hubungan

sinergis, saling mengisi dalam suasana kebersamaan.

d) Sukarela

Sukarela menjadi unsure yang sangat penting dalam hubungan

kemitraan. Melalui prinsip ini akan dapat dibangun kesadaran yang

akan membangkitkan motivasi untuk berbagi secara tulus dan

saling mengisi satu sama lain.

e) Disiplin

Suatu hal yang harus menjadi komitmen bersama dan dilakukan

dengan sebaik-baiknya oleh pihak-pihak yang bermitra. Melalui

kedisiplinan yang tinggi akan dihasilkan layanan produk dan

kerjasama yang handal, sehingga dapat mengantar kemitraan usah

mencapai hasil yang optimal.

Page 213: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

f) Saling menguntungkan

Melalui cara ini diharapkan semua pihak yang menjalin kemitraan

usaha dapat memperoleh kesempatan untuk meningkatkan laba

atau jasa ataupun pelayanan terhadap para anggotanya, sehingga

dapat diperoleh keuntungan optimal sebagaimana yang

diharapkan.

g) Dapat dipercaya

Setiap aktivitas jalinan hubungan, produk atau jasa yang

dihasilkan, dan kinerja masing-masing pihak yang menjalin

kemitraan hendaknya dilakukan dengan penuh tanggung jawab,

transparan dan terukur, sehingga siapapun dan aktivitas apapun

dalam rangka kemitraan usaha, dapat menimbulkan kepercayaan

bagi semua pihak terkait.

h) Saling memperkuat

Dalam upaya mencapai usaha yang solid, maka pengelola bisnis

dalam kemitraan, permodakan, maupun sumber daya manusia

(melalui pelatihan yang dibiayai oleh bisnisnya), atau melalui

pertukaran pengalaman dan upaya-upaya lainnya yang bermanfaat

untuk saling memperkuat.

Dalam hal kemitraan terdapat pola-pola yang beraneka ragam yang

diatur dalam Undang-undang nomor 20 tahun 2008, antara lain :

a) inti-plasma;

Page 214: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

199

Pelaksanaan kemitraan dengan pola inti plasma dimaksudkan

Usaha Besar sebagai inti membina dan mengembangkan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah, yang menjadi plasmanya dalam:

(1) penyediaan dan penyiapan lahan;

(2) penyediaan sarana produksi;

(3) pemberian bimbingan teknis produksi dan manajemen usaha;

(4) perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang

diperlukan;

(5) pembiayaan;

(6) pemasaran;

(7) penjaminan;

(8) pemberian informasi; dan

(9) pemberian bantuan lain yang diperlukan bagi peningkatan

efisiensi dan produktivitas dan wawasan usaha.

b) subkontrak;

Pelaksanaan kemitraan usaha dengan pola subkontrak

dimaksudkan untuk memproduksi barang dan/atau jasa, Usaha

Besar memberikan dukungan berupa:

(1) kesempatan untuk mengerjakan sebagian produksi dan/atau

komponennya;

(2) kesempatan memperoleh bahan baku yang diproduksi secara

berkesinambungan dengan jumlah dan harga yang wajar;

Page 215: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

200

(3) bimbingan dan kemampuan teknis produksi atau manajemen;

(4) perolehan, penguasaan, dan peningkatan teknologi yang

diperlukan;

(5) pembiayaan dan pengaturan sistem pembayaran yang tidak

merugikan salah satu pihak; dan

(6) upaya untuk tidak melakukan pemutusan hubungan sepihak.

c) waralaba;

Usaha Besar yang memperluas usahanya dengan cara waralaba

dimaksudkan Usaha Besar dan atau Usaha Menengah memberikan

kesempatan dan mendahulukan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah yang memiliki kemampuan. Pemberi waralaba dan

penerima waralaba mengutamakan penggunaan barang dan/atau

bahan hasil produksi dalam negeri sepanjang memenuhi standar

mutu barang dan jasa yang disediakan dan/atau dijual berdasarkan

perjanjian waralaba. Pemberi waralaba wajib memberikan

pembinaan dalam bentuk pelatihan, bimbingan operasional

manajemen, pemasaran, penelitian, dan pengembangan kepada

penerima waralaba secara berkesinambungan.

d) perdagangan umum;

Pelaksanaan kemitraan dengan pola perdagangan umum

dimaksudkan dapat dilakukan dalam bentuk kerjasama pemasaran,

penyediaan lokasi usaha, atau penerimaan pasokan dari Usaha

Page 216: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

201

Mikro, Kecil, dan Menengah oleh Usaha Besar yang dilakukan

secara terbuka. Pemenuhan kebutuhan barang dan jasa yang

diperlukan oleh Usaha Besar dilakukan dengan mengutamakan

pengadaan hasil produksi Usaha Kecil atau Usaha Mikro

sepanjang memenuhi standar mutu barang dan jasa yang

diperlukan. Pengaturan sistem pembayaran dilakukan dengan tidak

merugikan salah satu pihak.

e) distribusi dan keagenan;

Dalam pelaksanaan kemitraan dengan pola distribusi dan

keagenan, Usaha Besar dan/atau Usaha Menengah memberikan

hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa kepada Usaha

Mikro dan/atau Usaha Kecil.

f) bentuk-bentuk kemitraan lain, seperti: bagi hasil, kerjasama

operasional, usaha patungan (joint venture), dan penyumberluaran

(outsourching)

Pada umumnya segala bentuk pola tersebut memiliki tujuan yang

sama yaitu antara lain :

a) mewujudkan kemitraan antar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

b) mewujudkan kemitraan antara Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan

Usaha Besar;

Page 217: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

202

c) mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan

dalam pelaksanaan transaksi usaha antar Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah;

d) mendorong terjadinya hubungan yang saling menguntungkan

dalam pelaksanaan transaksi usaha antara Usaha Mikro, Kecil,

Menengah, dan Usaha Besar;

e) mengembangkan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;

f) mendorong terbentuknya struktur pasar yang menjamin tumbuhnya

persaingan usaha yang sehat dan melindungi konsumen;

g) mencegah terjadinya penguasaan pasar dan pemusatan usaha oleh

orang perorangan atau kelompok tertentu yang merugikan Usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah.

Dengan melalui program Mitra Binaan dimana dalam prakteknya

para usaha kecil dan mikro tidak hanya dapat bekerjasama dengan

usaha menengah saja, tetapi mereka juga dapat bekerjasama dengan

para pengusaha perusahaan besar atau menengah meliputi usaha

nasional (milik negara dan swasta), usaha patungan dan usaha asing

yang melakukan kegiatan ekonomi di Indonesia. Selanjutnya program

kemitraan usaha menengah dan usaha besar dengan usaha kecil secara

umum dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Sumber dana kemitraan

Page 218: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

203

(1) Dana pemrograman kemitraan bersumber dari penyisihan laba

setelah pajak sebesar 1 % sampai dengan 3 %.

(2) Hasil bunga pinjamank, bunga deposito, dan atau jasa giro

program kemitraan setelah dikurangi beban operasional.

(3) Pelimpahan dana program kemitraan dari BUMN, lain dan jika

ada.

(4) Dana program kemitraan diberikan dalam bentuk

(a) pinjaman untuk modal kerja dan atau pembelian aktiva

tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan.

(b) pinjaman khusus jangka pendek dalam rangka memenuhi

pesanan rekan mitra binaan.

(c) Hibah untuk membiaya pelatihan, pendidikan,

perdagangan, pemasaran, promosi dan hal-hal lain

menyangkut peningkatan produktivitas mitra binaan.

Besarnya dana hibah ditetapkan maksimal 20 % dari dana

program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.

b) Tata cara pemitraan peminjaman dana program kemitraan

(1) Calon mitra binaan menyampaikan rencana dana pinjaman

dalam rangka pengembangan usahanya untuk diajukan kepada

BUMN.

(2) Pengeajuan rencana dana pinjaman, sekurang-kurangnya

memuat data sebagai berikut :

Page 219: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

204

(a) Nama dan alamat unit usaha

(b) Nama dan alamat pemiik atau pengurus unit usaha

(c) Bukti identitas diri pemilik atau pengurus

(d) Bidang usaha

(e) Izin usaha atau surat keterangan usaha dari pihak yang

berwenang

(f) Perkembangan kinerja usaha (arus kas, perhitungan

poendapatan beban dan neraca atau data yang menunjukan

keadaan keuangan serta hasil usaha)

(g) Rencana usaha dan kebutuhan dana

i. BUMN Pembina melaksanakan seleksi dan evaluasi

secara langsung atas permohonan yang diajukan oleh

calon mitra binaan setelah berkoordinasi dengan

koordinator BUMN Pembina.

ii. Calon mitra binaan yang yang layak bina,

menyelesaikan proses administrasi pinjaman dengan

BUMN Pembina bersangkutan.

iii. Pemberian pinjaman kepada calon mitra binaan

dituangkan dalam surt perjanjian atau kontrak yang

sekurang-kurangnya memuat :

- Nama dan alamat BUMN Pembina dan mitra binaan

Page 220: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

205

- Hak dan kewajiban BUMN Pembina dan mitra

binaan

- Jumlah pinjaman dan peruntukannya.

- Syarat pinjaman (jangka waktu pinjaman, jadwal

angsuran pokok dan bunga)

iv. BUMN Pembina dilarang memberikan pinjaman pada

calon mitra binaan BUMN Pembina lain.

(3) Besarnya bunga pinjaman dana program kemitraan maksimal

12 % per tahun dengan system perhitungan bunga efektif.

(4) Prosedur dan tahapan pemberian dana talangan kemitraan

i. Tahap I. Bagan Melampirkan Persyaratan yang Ditentukan

Gambar. 3.4

Bagan Melampirkan Persyaratan yang Ditentukan

Usaha Kecil Mengajukan Permohonan

Usaha Besar/Menengah/BUMN

Ditolak

Survey Lapangan

Diterima

Mempelajari Berkas-berkas Persyaratan

Pemberitahuan Waktu Survey

Page 221: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

206

ii. Tahap II. Bagan Pemberitahuan Hasil Survey

Gambar. 3.3

Bagan Pemberitahuan Hasil Survey

Sumber : Unit Pengelola Teknis Daerah Dinas Perinkop dan UMKM

Kabupaten Sragen

Dalam suatu perjanjian terseburt agar tidak terjadi penguasaan atau

ketergantungan yang dapat memberatkan atau menguntungkan salah

satu pihak dan jikalau terdapat pelanggaran dalam perjanjian tersebut,

sanksi akan pelanggaran tersebut telah diatur pula dalam Undang-

undang nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah dalam pasal 39 dan pasal 40 yang mengatur mengenai

Sanksi Administratif dan Ketentuan Pidana. Berikut ini isi kedua pasal

tersebut.

Persiapan yang Dilakukan

Pemberitahuan Hasil Survey

Ditolak Diterima

Tahap III Persiapan Realisasi

Keputusan Final

Ditolak Diterima

Realisasi Tahap IV

Pelunasan/Pembayaran Angsuran

Page 222: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

207

Pasal 39

(5) Usaha Besar yang melanggar ketentuan Pasal 35 ayat (1)

dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha

dan/atau denda paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) oleh instansi yang berwenang.

(6) Usaha Menengah yang melanggar ketentuan Pasal 35 ayat (2)

dikenakan sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha

dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar

rupiah) oleh instansi yang berwenang.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian sanksi

administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 40

Setiap orang yang menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan

mengaku atau memakai nama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

sehingga mendapatkan kemudahan untuk memperoleh dana, tempat

usaha, bidang dan kegiatan usaha, atau pengadaan barang dan jasa

untuk pemerintah yang diperuntukkan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun

dan pidana denda paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

rupiah).

Page 223: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

208

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan melihat data-data,

keterangan dan penjelasan yang diperoleh diatas, dapat diambil kesimpulan

bahwa pelaksana strategi pemberdayaan UMKM mandiri di Kabupaten Sragen

adalah berdasarkan Peratuan Bupati Kabupaten Sragen No. 14 Tahun 2008

tentang penjabaran tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas PerinKop & UMKM

Kabupaten Sragen, maka Dinas PerinKop & UMKM Kabupaten Sragen memiliki

tugas membantu Bupati dalam melaksanakan kewenangan pemerintah kabupaten

di bidang Perindustrian, Koperasi dan UMKM berdasarkan azas otonomi dan

tugas pembantuan, termasuk dalam pemberdayaan UMKM. Tipe strategi yang

digunakan dalam pemberdayaan UMKM mandiri adalah Corporate Strategy,

dimana dalam pemecahan masalah Dinas PerinKop & UMKM Kabupaten Sragen

akan memilih alternative-alternative yang paling menguntungkan atau yang

terbaik diantara yang terbaik, serta sesuai dengan petunjuk dan pedoman

organisasi atasan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Sebelum menerapkan strateginya, Dinas PerinKop & UMKM Kabupaten Sragen

akan mengidentifikasi dan menganalisis kondisi UMKM yang ada, yakni dengan

melihat aspek-aspek yang dinilai menjadi kelebihan dan kekurangan UMKM oleh

Dinas PerinKop & UMKM Kabupaten Sragen. Sesuai dengan petunjuk dari

197

Page 224: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

209

pemerintah pusat, Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen menerapkan 3

strategi pokok dalam pemberdayaan UMKM, meliputi :

1. Bimbingan Teknis, meliputi (a) pengembangan ragam produk, (b) teknik

produksi, (c) pemasaran, (d) pendidikan dan pelatihan, (e) manajemen

permodalan dan keuangan, (f) kewirausahaan. Antusias para pengelola UKM

berperan positif dengan 18 jenis IKM tercatat mengikuti bimbingan teknis

pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 yang dilanjutkan dengan 60 jenis

IKM mengikuti diklat pada tahun 2009 sampai tahun 2011.

Dengan pembinaan dan pengembangan melalui bimbingan teknis dan

diklat oleh Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen, berbagai hasil

positif ditunjukkan dengan adanya berbagai perubahan-perubahan

peningkatan, antara lain investasi yang bertambah di tiap tahun rata-rata

1,35% periode tahun 2006-2010. Meskipun demikian pada kenyataannya

anggaran APBD yang masih kurang mencukupi ternyata menjadi kendala

utama dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis dan juga

kegiatan diklat. Bahkan kegiatan Diklat yang telah dilaksanakan Dinas

Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen dirasa kurang efektif mengingat

kegiatan tersebut diintervensi oleh pemerintah provinsi.

2. Promosi Dagang, meliputi (a) promosi produk, (b) kontak dagang. Berbagai

hasil positif ditunjukkan dengan adanya berbagai perubahan-perubahan

peningkatan, antara lain jumlah tenaga kerja yang semakin meningkat dengan

rata-rata sebesar 3,69% per tahunnya untuk tahun 2006 sampai dengan tahun

Page 225: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

210

2010. Promosi dagang juga berimbas pada jumlah investasi yang bertambah

di tiap tahunnya. Kurang optimalnya penggunaan media informasi yang telah

maju sekarang ini menjadi kendala dalam penyebaran informasi yang

berklaitan dengan pemasaran baik secara regional, nasional maupun

internasional.

3. Pemberian Bantuan, meliputi (a) bantuan permodalan, (b) bantuan peralatan.

Pengaruh positif ditunjukkan dengan adanya peningkatan, jumlah investor

tentunya dan juga peningkatan di sektor dagang dengan terlihat rata-rata

1,68% per tahun untuk pedagang mikro, rata-rata 1,66% per tahun untuk

pedagang kecil, rata-rata 2,46% per tahun untuk pedagang menengah dan rata-

rata 3,26% per tahun untuk pedagang besar. Akan tetapi campur tangan

pemerintah provinsi dalam pemberian bantuan peralatan dirasa sangat kurang

tepat mengingat adanya otonomi daerah yang menyatakan bahwa segala

pelaksanaan kegiatan Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen

dipertanggungjawabkan kepada Pemerintahan Kabupaten (Bupati) bukan

kepada pemerintah provinsi. Ditambah lagi hal tersebut telah mempengaruhi

transparansi birokrasi yang dirasa masih sangat kurang dalam hal pemberian

bantuan permodalan dan juga pemberian bantuan peralatan, sehingga masih

menimbulkan tanda tanya terhadap transparansi informasi yang didapat dari

Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen.

Page 226: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

211

B. SARAN

Dalam kegiatan memberdayakan UMKM mandiri yang dilakukan oleh Dinas

PerinKop & UMKM Kabupaten Sragen, maka penulis memberikan saran yang

dapat dimanfaatkan oleh instansi-instansi terkait :

1. Memang permasalahan pendanaan dalam mengadakan suatu kegiatan sudah

menjadi kebiasaan situasi. Sebenarnya hal tersebut mudah untuk dipecahkan,

efektivitas pengeluaran anggaran operasional sangat diperlukan mengingat

terbatasnya anggaran APBD II yang menjadi sumber dana operasional

kegiatan Dinas Perinkop dan UMKM Kabupaten Sragen.

2. Campur tangan pemerintah provinsi dalam hal kegiatan Diklat dan Pemberian

Bantuan sangat tidak tepat, mengingat hal tersebut dapat mengganggu

otonomi daerah Kabupaten Sragen dalam mengatur segala urusan yang

menyangkut segala kegiatan perangkat daerah di Kabupaten Sragen. Hal

tersebut seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Provinsi

dan Pemerintah Kabupaten Sragen.

3. Diharapkan Dinas PerinKop & UMKM Kabupaten Sragen dapat lebih terbuka

dalam memberikan informasi baik melalui media masa maupun

menginformasikan secara tatap muka langsung dengan masyarakat. Hal

tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan

Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang sekarang telah maju, sehingga

masyarakat dapat lebih efisien untuk mengakses segala informasi yang

dibutuhkan.

Page 227: STRATEGI DINAS PERINDUSTRIAN KOPERASI DAN UMKM …/Strategi... · strategi dinas perindustrian koperasi dan umkm kabupaten sragen dalam pemberdayaan usaha mikro, ... program swadana

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

212

4. Melalui pusat komunikasi bisnis berbasis web di setiap daerah untuk

memfasilitasi UMKM dalam mengembangkan jaringan usahanya. Pusat

komunikasi bisnis berbasis web ini perlu dibangun di setiap kabupaten atau

jika mungkin di setiap kecamatan. Fasilitas tersebut berupa ruangan khusus

dilengkapi dengan seperangkat komputer yang terkoneksi dengan internet,

serta dilengkapi website UMKM masing-masing daerah, di bawah

pengelolaan dan pembiayaan pemerintah daerah. Hal ini didasari pada

kenyataan bahwa sebagian besar UMKM berlokasi di desa-desa dan kota-kota

kecamatan, belum mampu untuk memiliki jaringan internet sendiri, apalagi

memiliki websitenya. Padahal untuk pengembangan usaha dengan akses pasar

global harus memanfaatkan media virtual.

5. Menumbuh kembangkan minat kewirausahaan kepada generasi muda. Hal

tersebut dapat dilakukan melalui tambahan pengetahuan kepada siswa – siswi

sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Karena dirasa masih

sangat kurang jika pengetahuan kewirausahaan hanya disampaikan kepada

siswa – siswi sekolah kejuruan dan kepada mahasiswa – mahasiswi di

perguruan tinggi. Kewirausahaan perlu ditingkatkan dengan harapan dengan

kewirausahaan yang akan tercipta tersebut dapat mengurangi jumlah

pengangguran dan menambah pendapatan masyarakat sekaligus

mensejahterakan kehidupan masyarakat di Bumi Sukowati.