5
Strategi dan Kebijakan Sektor Manufaktur di Masa yang Akan Datang M. Rifki Zulfikar 319970

Strategi Dan Kebijakan Sektor Manufaktur Di Masa Yang

  • Upload
    rifki

  • View
    217

  • Download
    4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Strategi dan Kebijakan Sektor Manufaktur di Masa yang

Citation preview

Strategi dan Kebijakan Sektor Manufaktur di Masa yang Akan Datang

Strategi dan Kebijakan Sektor Manufaktur di Masa yang Akan DatangM. Rifki Zulfikar319970Background PermasalahanPermasalahan perdagangan internasional Indonesia adalah imporData statistik BPS menyebutkan pada 2004 belanja impor Indonesia mencapai angka US$46,52 miliar Dan tahun 2008 sebesar US$128,79 dengan komposisi impor migas US$30,49 dan nonmigas US$98,32Industri manufaktur berupa otomotif, tekstil, garmen, dan industri alas kaki merupakan sektor industri yang paling terancamDengan adanya impor tersebut dikhawatirkan dapat mematikan industri lokalSubtitusi Impor sebagai Alternatif SolusiMerupakan kebijakan untuk memproduksi barang-barang yang diimpor. Tujuan utamanya adalah menghemat devisa.Karakteristik Substitusi ImporMengganti produk-produk impor di dalam negeriMenciptakan produk dalam negeri sendiriMeningkatkan neraca perdagangan nasionalMeningkatkan daya saing komoditas nasional

Keuntungan Industri Substitusi ImporMenghemat penggunaan devisa importMenciptakan lapangan kerja/pekerjaan yang luas bagi masyarakat.Terjadi transfer of technologi (alih teknologi).Menjamin stabilitas harga/menstabilkan harga jual.Menjamin tersedianya barang-barang hasil subtitusi impor di pasar.Perluasan pasar.Membuka pasar-pasar kecil.Dunia perbankan semakin berkembang/membuat banyak berdirinya bank. misal : membeli sudah menggunakan cek bank berkembangTransportasi/pengangkutan berkembang.Proteksi IndustriKebijakan proteksi industri umumnya bersifat sementara, sebab tujuannya untuk melindungi industri yang baru berkembang, sampai mereka mampu bersaing. Jika industri tersebut sudah berkembang, maka perlindungan dicabut. Perlindungan yang diberikan biasanya adalah pengenaan tarif dan atau pemberian kuota untuk barang-barang produk negara lain yang boleh masuk ke pasar domestik.