18
STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA 2007-2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Al Faisal Mulk 2013110067 UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 1759/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018 BANDUNG 2018

STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR

SAHAM INDONESIA 2007-2015

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat untuk memeroleh gelar Sarjana Ekonomi

Oleh: Al Faisal Mulk 2013110067

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM SARJANA EKONOMI PEMBANGUNAN Terakreditasi Berdasarkan Keputusan BAN-PT No. 1759/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018

BANDUNG 2018

Page 2: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

STOCK PRICE BUBBLE ON INDONESIAN

STOCK MARKET 2007-2015

UNDERGRADUATE THESIS

Submitted to complete part of the requirements for Bachelor’s Degree in Economics

By Al Faisal Mulk 2013110067

PARAHYANGAN CATHOLIC UNIVERSITY FACULTY OF ECONOMICS

PROGRAM IN DEVELOPMENT ECONOMICS Accredited by National Accreditation Agency No. 1759/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2018

BANDUNG 2018

Page 3: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …
Page 4: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …
Page 5: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

i

ABSTRAK

Perekonomian Indonesia terus mengalami pertumbuhan pasca krisis moneter tahun

1998. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong perkembangan pasar saham

Indonesia dilihat melalui perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG)

yang memiliki tren peningkatan. Peningkatan harga saham yang berlebihan dan

menjauhi nilai fundamentalnya, stock price bubble, dapat berdampak buruk bagi

perekonomian ketika bubble tersebut mencapai kondisi bursts. Penelitian ini

mengidentifikasi stock price bubble pada pasar saham Indonesia periode 2007-

2015. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan metode Specification Tests yang

dikembangkan oleh Kubicova & Komarek (2011). Metode ini dibangun dengan

asumsi perilaku investor yang bersifat rasional. Hasil penelitian menemukan bahwa

tidak terdapat stock price bubble pada pasar saham Indonesia periode 2007-2015.

Tidak terdeteksinya kondisi bubble pada pasar saham Indonesia didukung oleh

perilaku rasional investor yang bertindak sesuai dengan kondisi fundamental.

Kata kunci: stock price bubble, nilai fundamental, harga saham, perilaku rasional

investor

Page 6: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

ii

ABSTRACT

Indonesia economy continue to grow after the monetary crisis in 1998. Indonesia’s

economic growth boosted the development of Indonesia’s stock market by the

development of Indonesia stock price index (IHSG) which has an upward trend.

Excessive stock price increases and away from it’s fundamental value, stock price

bubble, could have a negative impact to the economy when the bubble’s bursts.

This study identify stock price bubble on the Indonesian stock market for 2007-2015.

Identification done with using Specification Tests method developed by Kubicova &

Komarek (2011). This method is built under assumption that the investor behavior is

rational. This research finds that stock price bubble is not found on Indonesian stock

market for period 2007-2015. Thus, the absence of bubble condition on Indonesian

stock market supported by investor’s rational behavior which acts according to the

fundamental conditions.

Key words: stock price bubble, fundamental value, stock price, investor rational

behavior

Page 7: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

iii

PRAKATA

Alhamdulillahirabbil alamin.

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Stock

Price Bubble pada Pasar Saham Indonesia 2007-2015”. Penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang

membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi perbaikan di masa

mendatang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan, arahan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis

ingin mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada pihak-pihak yang

telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, diantaranya:

1. Kedua orang tua tercinta, Selly Warsiana Soewarta dan Faizin

Djakasuria, terima kasih banyak atas segala doa, kasih sayang,

dukungan, materi, perhatian, nasihat sehingga penulis dapat termotivasi

untuk selalu membahagiakan dan memberikan yang terbaik untuk

mereka.

2. Kedua adik penulis, Hadjun Ibrahim Djakasuria dan Siti Furqonti Fatimah

Djakasuria, serta seluruh keluarga besar penulis terutama Oma, Tante

Wendy, Bapak Agus, Mama Euis, Mama Fenty, Mama Dotty, Papa Ivan,

Om Adha, Om Dinda dan seluruh anggota keluarga yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas segala bantuan,

bimbingan, perhatian, kasih sayang, dan motivasinya selama ini.

3. Ibu Dr. Miryam Bellina L. Wijaya, selaku dosen pembimbing dan Ketua

Program Studi Ekonomi Pembangunan. Terima kasih banyak atas

segala waktu, pikiran, ilmu, dan tenaga dalam membimbing penulisan

skripsi ini. Terima kasih juga atas nasihat, pelajaran, perhatian, dan

pengalaman yang berharga selama penulis menimba ilmu di Universitas

Katolik Parahyangan.

4. Bapak Charvin Lim, S.E., M.Sc. selaku dosen ko-pembimbing, terima

kasih banyak atas ilmu, waktu, dukungan, pikiran, motivasi, tenaga, dan

bimbingannya dalam penulisan skripsi ini serta terima kasih atas

pengalaman berharga selama masa perkuliahan.

Page 8: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

iv

5. Ibu Hilda L. Masniaritta Pohan, Ph.D., selaku dosen wali penulis. Terima

kasih banyak atas ilmu, waktu, perhatian, dukungan, pikiran, motivasi,

tenaga, pengalaman, dan bimbingannya selama ini.

6. Seluruh dosen dan staff keluarga Ekonomi Pembangunan : Bapak Dr.

Fransiscus Haryanto, Ibu Ivantia Savitri M., Ph.D., Bapak P.C. Suroso ,

Drs., MSP., Lic.Rer.Reg., Ibu Anna F. Poerbonegoro Dra., M.A., Bapak

Chandra, S.E., M.M., M.Sc., Bapak Aswin Masudi, S.E., MSE., Ibu

Januarita Hendrani, Ph.D., Bapak Ishak Somantri, Drs., MSP., Ibu

Noknik K. Herawati, Dra., M.P., Ibu Siwi Nugraheni, Dra., M.Env., Bapak

Dian Fordian, Bapak Agus Sukmana, dan Bapak Yohanes Eko Winarno.

7. Keluarga “Yang Penting Hepi” : Jodi, Nurkhandika, Aldwyn, Faza, Fiat,

Hanandito, Galih, Shafly, Faisal, Tris, Dikcit, Agung, Sarkoji, Rizal.

Terima kasih atas dukungan dan pengalaman yang berarti.

8. Keluarga Kontrakan Yons : Darryl, Jonathan, Benedict, dan Diggem.

Terima kasih atas dukungan dan pengalaman yang berarti.

9. Imun, Rania, Tsana, Kaka, Getha, Ajeng, Mariska, Gege, Tari, Aurel,

Eno. Terima kasih atas dukungan dan pengalaman selama perkuliahan.

10. Geng Perantau : Arda, Argha, Ferdinand, Yosi, Timmy, dan Fikri, serta

rekan-rekan IESP 2013 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terima kasih atas segala dukungan dan pengalaman selama

perkuliahan.

11. Keluarga besar LKM 2015/2016 khususnya keluarga Kementerian Luar

Negeri : Benny, Afi, Indah, Adi, Anton, Olin, Clarissa, Dea, Elsa, Fairus,

Ule, Ica, Irene, Laras, Meylina, Rana, Rizal, Sarah, Bayu, Shandy.

Terima kasih atas pelajaran, dukungan, motivasi, dan pengalaman

bersama.

12. Keluarga besar Penegak Disiplin Fakultas Ekonomi Universitas

Parahyangan : Adot, Jojo, Rendra, Decky, Majid, Boim, Ira, Irvan, Adrian,

Sari, Akbar, Saras, Ica, Nico, Vito, Rio, Bit, Mega, Salsa, Ical, Meddy,

Ijul, Faishal, Unuy, Obet, Aji, Yeni, Jadul, Intan, Danti, Ines, Bowo, Ivan,

Rawa, Radhit, Sheila, Carol, Barata, Kemal, Mikha, Danyie, Elvina,

Inesia, Ivander, Izzi, Jemy, Chika, Dede, Vita. Terima kasih atas

pengalaman berharga selama ini.

Page 9: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

v

13. Sahabat seperjuangan EMK : Andrew, Opi, Catra, Tara, Regina, Thania,

Anas, Jessica, Nauli, Cechil, Ervina, Nidia, Mathew, Audi, Raisa, Sarah,

Iman, Billy, Efryda, Hafiz, Rifa, Artauli, dan Windy. Sukses untuk kita

semua!

14. Sahabat Ekonomi Pembangunan : Lukman, Singgih, Minceu, Deba,

Ebet, Arthur, Mia, Agung, Dana, Gerry, Kahfi, Pandu, Gege, Rizfa,

Gereon, Radit, Ije, Iyay, Gabay, Nizar, Fikran, Henk, Rey, Tilu, Haris,

Bila, Tami, Arini, Dira, Zeisha, Sheby, Lizzy, Farel, Tama, Gelora, Laras,

Sisi, Yolla, Kea, Rama, Venny, Torino. Terima kasih telah menjadi

bagian dari perjalanan perkuliahan penulis.

15. Sahabat-sahabat penulis hingga saat ini, Yohanes, Icha, Eldwin, Rizal,

Reyner, Inno, Arvel, Veto, Yosu, Osmar, Kenny, Aii, Abby, Guntur,

Nervy, Acep, Aldi, Arma, Desmar, Fay, Azka, Boma, Delgar, Gusti, Rozi,

Zaka, Edu, Fakhri, Ibnu, Jelita, Nadya, Dara, Nde, Ivy, Acit, Bli, Mabel,

Rosi, Ridho Yoga, Rere, Kiki, Fika, Ading, Cheya, Fanny, Belle, Agis,

Iko. Terima kasih atas segala dukungan dan canda tawa selama ini.

16. Keluarga Sabhawana Angkatan 32 : Dea, Dimas, Dika, Ajay, Eka,

Harzha, Anin, Inan, Okky, Rhisyad, Selta, Odi, dan Yasmin. No guts no

glory! Sukses untuk kita semua!

17. Semua pihak dan rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu,

terima kasih atas segalanya.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat kepada para

pembacanya. Besar harapan penulis agar skripsi ini dikembangkan untuk

penelitian-penelitian berikutnya yang lebih baik. Sadar bahwa skripsi ini masih jauh

dari kata sempurna, penulis sangat terbuka terhadap kritik ataupun saran yang

bersifat membangun guna menyempurnakan skripsi ini.

Bandung, Juli 2018

Al Faisal Mulk

Page 10: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………….. ................................................................................................ i

ABSTRACT………. ..................................................................................................... ii

PRAKATA…………….. .............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... viii

BAB 1 – PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 11.2 Rumusan Masalah Penelitian ........................................................................ 41.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................... 51.4 Kerangka Pemikiran ...................................................................................... 5

BAB 2 – TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................. 7

2.1 Stabilitas Sistem Keuangan ........................................................................... 72.2 Pasar Finansial ............................................................................................ 102.3 Saham ......................................................................................................... 122.4 Stock Price Bubble ...................................................................................... 142.5 Rational Bubbles .......................................................................................... 18

BAB 3 – METODE DAN OBJEK PENELITIAN ......................................................... 21

3.1 Metode Penelitian ........................................................................................ 213.2 Objek Penelitian ........................................................................................... 24

BAB 4 – HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 28

4.1 Hasil Pengolahan Data ................................................................................ 284.2 Pembahasan ................................................................................................ 31

BAB 5 – PENUTUP .................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 36

LAMPIRAN 1. HASIL REGRESI MODEL PERTAMA ......................................... A-1

LAMPIRAN 2. HASIL REGRESI MODEL DENGAN VARIABEL PENGUJI ........ A-2

LAMPIRAN 3. UJI MULTIKOLINEARITAS .......................................................... A-3

LAMPIRAN 4. HASIL UJI VIF .............................................................................. A-4

RIWAYAT HIDUP PENULIS ................................................................................... B-1

Page 11: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Laju Pertumbuhan PDB Indonesia 1999-2016 (%) ..................... 2

Gambar 2. Grafik Perkembangan Indeks Pasar Modal 2011-2017 ......................... 3

Gambar 3. Hubungan Stabilitas Sistem Keuangan dan Stabilitas Moneter ............ 8

Gambar 4. Indikator Pengukuran Stabilitas Sistem Keuangan ............................... 9

Gambar 5. Peran Pasar Finansial dalam Pendanaan dan Investasi ..................... 11

Gambar 6. Grafik Harga Saham Perusahaan (Rupiah) ......................................... 25

Gambar 7. Grafik Nilai Fundamental Perusahaan (Satuan) .................................. 26

Gambar 8. Posisi Koefisien Uji Durbin-Watson ..................................................... 29

Page 12: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Variabel dan Sumber Data ...................................................................... 22

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 28

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas VIF Model Pertama ......................................... 28

Tabel 4. Hasil Uji Multikolinearitas VIF Model Kedua ............................................ 28

Tabel 5. Kriteria Nilai Uji Durbin-Watson ............................................................... 29

Tabel 6. Hasil Regresi Model Pertama .................................................................. 30

Tabel 7. Hasil Regresi Model dengan Variabel Penguji ........................................ 30

Page 13: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

1

BAB 1 – PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Stabilitas sektor keuangan merupakan salah satu perhatian utama otoritas di suatu

negara. Hal ini didasari pada sektor keuangan yang memiliki peran penting melalui

penyaluran dana kepada pihak yang membutuhkan. Sektor keuangan hadir untuk

memfasilitasi perkembangan sektor riil. Dengan adanya sektor keuangan, sektor riil

dapat tambahan modal yang dapat digunakan untuk kegiatannya. Selain itu, sektor

keuangan juga menjadi tempat bagi pemilik dana yang ingin menginvestasikan

dananya. Sebagai intermediasi bagi berbagai pihak, kegiatan dalam sektor

keuangan patut menjadi perhatian karena fungsinya yang memiliki hubungan

kepada berbagai pihak.

Pasar modal merupakan bagian dari sektor keuangan dan kegiatan pada pasar

modal harus diperhatikan guna mendukung stabilitas sektor keuangan. Pasar modal

menjadi alternatif bagi emiten yang membutuhkan suntikan dana untuk

perkembangan dan ekspansi perusahaan serta mengelola modalnya. Di sisi lain,

investor dapat memeroleh produk investasi yang cenderung lebih menarik dengan

return yang lebih menarik dibanding produk keuangan lainnya. Investor dapat

mengalokasikan dana yang dimilikinya pada saham maupun surat utang yang

merupakan instrumen yang menjadi pilihan utama pada pasar modal.

Perkembangan pasar modal sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah

satunya adalah permintaan dan penawaran pada instrumen pasar modal.

Perekonomian negara berkembang di Asia, seperti Indonesia, memiliki

kecenderungan perkembangan finansial yang lebih solid dari Amerika Latin dan

Eropa sehingga menjadi sasaran investasi bagi investor. Pada dasarnya investor

akan menanamkan modalnya berdasarkan spekulasi pada pasar. Perekonomian

negara yang membaik dapat mendorong minat investor sehingga meningkatkan

permintaan suatu aset keuangan kemudian mendorong peningkatan harga.

Peningkatan permintaan pada aset dapat mengakibatkan peningkatan pada harga

aset tersebut (Kim & Yang, 2011).

Page 14: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

2

Gambar 1. Grafik Laju Pertumbuhan PDB Indonesia 1999-2016 (%)

Sumber: World Bank (2017), Diolah.

Perekonomian Indonesia mengalami perbaikan pasca krisis moneter 1998 yang

dapat dilihat dari laju pertumbuhan PDB Indonesia. Pasca krisis moneter 1998

perekonomian Indonesia memiliki tren peningkatan pada laju pertumbuhan PDB.

Rata-rata laju pertumbuhan PDB Indonesia pada periode 1999-2016 adalah

sebesar 5 persen dengan peningkatan terbesar yakni pada tahun 1999 menuju

2000 yaitu sebesar 4,1 persen. Hal ini mengindikasikan bertumbuhnya serta

membaiknya perekonomian Indonesia. Tren peningkatan pertumbuhan ekonomi

Indonesia didorong oleh berbagai sektor yang berperan dalam perekonomian salah

satunya sektor keuangan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diiringi dengan

meningkatnya aktivitas dalam sektor keuangan khususnya pasar modal. Hal ini

dapat dilihat dari aktivitas perdagangan saham sebagai salah satu instrumen dalam

pasar modal Indonesia yang dalam kurun waktu satu dekade terakhir memiliki tren

peningkatan.1

1Sumber: IDX Composite Index (2018), Trading Economics (2018).

0.0%

1.0%

2.0%

3.0%

4.0%

5.0%

6.0%

7.0%

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

Laju Pertumbuhan PDB Indonesia Linear (Laju Pertumbuhan PDB Indonesia)

Page 15: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

3

Gambar 2. Grafik Perkembangan Indeks Pasar Modal 2011-2017

Sumber: OJK (2017), Diolah.

Grafik di atas menunjukkan perkembangan indeks pasar modal selama periode

2011-2017. Dalam grafik dapat dilihat selama tujuh periode terakhir indeks pasar

modal Indonesia memiliki tren peningkatan. Secara spesifik, rata-rata

perkembangan indeks harga saham gabungan (IHSG) ialah sebesar 4.840,74

dengan rata-rata perkembangan indeks saham yang tergabung dalam LQ45 adalah

sebesar 824,9. Sementara, rata-rata perkembangan Jakarta Islamic Index (JII)

adalah sebesar 606. Perkembangan indeks pasar modal Indonesia dapat

menggambarkan meningkatnya aktivitas perdagangan instrumen pasar modal

Indonesia yaitu saham. Meningkatnya aktivitas pada perdagangan suatu aset

mengindikasikan meningkatnya permintaan dan penawaran aset tersebut. Hal ini

dapat berpengaruh pada harga aset yang diperjualbelikan.

Peningkatan harga pada suatu aset secara berlebihan dapat mengganggu stabilitas

sektor keuangan melalui perdagangannya terutama spekulasi yang dilakukan oleh

pelaku investasi. Peningkatan yang terlalu berlebihan pada harga aset dapat

mengganggu kondisi sektor keuangan melalui aktivitas perdagangannya (Abreu &

Brunnermeier, 2003). Secara garis besar, keputusan seorang investor melakukan

investasi pada suatu aset didasari pada spekulasi pada aset tersebut. Ketika

permintaan suatu aset meningkat, harga dari aset tersebut akan terpengaruh.

Peningkatan yang terlalu signifikan pada harga aset dapat merugikan pemilik aset

salah satunya ketika terjadi kejenuhan dari aktivitas aset tersebut.

Peningkatan yang berlebihan pada harga suatu aset khususnya saham diistilahkan

sebagai stock price bubble dan peningkatan yang terus menerus berpotensi

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

0

200

400

600

800

1000

1200

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017

IHSG

Inde

ks L

Q45

& J

II LQ45

JII

IHSG

Page 16: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

4

merugikan ketika harga aset tersebut jatuh. Beberapa penelitian merumuskan stock

price bubble dengan membandingkan kenaikan signifikan pada harga saham

dengan nilai fundamental saham tersebut. Nilai fundamental menjadi faktor penting

untuk mendefinisikan kondisi bubble karena menjadi batas dari kondisi tersebut.

Nilai fundamental merupakan nilai sesungguhnya suatu aset tanpa spekulasi

investor sebagai pembentuknya. Beberapa penelitian mendefinisikan nilai

fundamental sebagai nilai sesungguhnya dari aset yang didasari pada persepsi

mengenai nilai riil termasuk semua aspeknya pada bisnis.

Spekulasi investor pada suatu aset dapat menjadi faktor besar dalam kasus

meningkatnya harga aset. Peningkatan permintaan tersebut dapat mendorong

ekspektasi investor lain bahwa harga aset tersebut akan meningkat di masa depan.

Tidak menutup kemungkinan spekulasi tersebut tidak sejalan dengan kenyataan di

masa datang. Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan spekulasi tersebut tidak

berjalan sesuai dengan kenyataan. Beberapa diantaranya adalah membaiknya

perekonomian asing serta kinerja perusahaan luar negeri. Selain itu, kinerja

perekonomian dalam negeri yang tidak tumbuh sejalan dengan peningkatan harga

aset menjadi salah satu faktor penting. Spekulasi investor pada harga aset dapat

berpengaruh pada keputusannya dalam berinvestasi. Kondisi bubble yang didorong

oleh spekulasi investor yang tidak sesuai dengan kondisi fundamentalnya dapat

menyebabkan kepanikan pasca harga suatu aset dianggap sudah tidak wajar.

Bubble pada harga aset dapat memengaruhi ekonomi riil melalui distorsi keputusan

ekonomi (Kubicova & Komarek, 2011).

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Pasar modal merupakan bagian penting bagi stabilitas sektor keuangan dan

kegiatan pasar saham sebagai salah satu pasar yang berperan penting dalam pasar

modal serta sistem keuangan patut menjadi perhatian. Pasar saham menjadi pilihan

utama investor yang ingin menginvestasikan dananya dengan pilihan instrumen

yang variatif dan tawaran return yang cenderung lebih tinggi. Pasar saham juga

tidak terlepas dari risiko pasar dan risiko pasar tersebut cenderung tinggi. Aktivitas

investor yang melakukan spekulasi pada suatu saham merupakan salah satu

penyebab risiko pasar saham dan dapat berpengaruh pada harga saham. Harga

saham yang meningkat jauh melampaui nilai fundamentalnya, stock price bubble,

dapat berdampak pada kerugian yang dialami oleh berbagai pihak.

Berdasarkan kajian literatur yang dilakukan, penulis merumuskan dua pertanyaan

penelitian yang akan dibahas pada penelitian mengenai bubble pada harga aset.

Pertanyaan penelitian yang diajukan:

Page 17: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

5

1. Apakah terdapat indikasi price bubble pada pasar saham Indonesia?

2. Apakah perilaku rasional investor mendorong terciptanya price bubble pada

pasar saham Indonesia?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Bubble pada harga aset dapat merugikan berbagai pihak ketika mencapai kondisi

jatuh atau pecah (burst). Bubble pada harga aset adalah kondisi ketika harga dari

suatu aset meningkat jauh lebih tinggi dibanding nilai fundamentalnya. Bubble dapat

dipicu oleh meningkatnya permintaan pada suatu aset. Kerugian yang dialami

akibat pecahnya suatu bubble kemudian dapat berdampak lebih besar pada

perekonomian sehingga dibutuhkan perhatian pada aktivitas pasar. Saham

merupakan salah satu instrumen atau aset yang diperdagangkan pada pasar modal

dan perubahan harga saham salah satunya bergantung pada keputusan investor.

Penelitian ini akan menganalisis aktivitas pasar saham Indonesia dengan

mengidentifikasi stock price bubble pada pasar saham Indonesia. Demi menjaga

stabilitas sistem keuangan suatu negara, diperlukan pemantauan pada setiap

aktivitas setiap sektor dalam sistem keuangan. Dengan mengidentifikasi stock price

bubble pada pasar saham Indonesia dapat terlihat apakah terdapat price bubble

pada pasar saham Indonesia. Jika hasil menunjukkan bahwa teridentifikasi stock

price bubble pada pasar saham Indonesia yang didasari oleh perilaku rasional

investor maka hasil dapat berguna bagi otoritas guna menjaga stabilitas sektor

keuangan dan pertimbangan investor dalam berinvestasi.

1.4 Kerangka Pemikiran

Pasar modal merupakan bagian dari sistem keuangan yang memiliki peran penting

pada perekonomian suatu negara. Pasar modal berfungsi sebagai intermediasi

antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan.

Salah satu bagian dari pasar modal yang menjadi pilihan utama bagi investor,

selaku pemilik dana, ialah pasar saham. Pasar saham merupakan salah satu

tempat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan yaitu aset berupa saham.

Saham menjadi aset utama yang dipilih oleh investor untuk melakukan investasi

karena bervariasinya jenis produk dan return yang akan didapatkan oleh investor

cenderung lebih menguntungkan.

Dasar dari penelitian ini menjadikan harga saham sebagai objek dalam penelitian

adalah karena harga aset khususnya saham yang dapat berubah berdasarkan

faktor fundamental tetapi juga perlu memperhitungkan faktor non fundamentalnya.

Hal ini juga berdasar pada pernyataan Kubicova & Komarek (2011) bahwa

Page 18: STOCK PRICE BUBBLE PADA PASAR SAHAM INDONESIA …

6

peningkatan harga saham berasal dari faktor fundamental dan komponennya yang

dipengaruhi oleh faktor non fundamental. Suatu harga pada saham salah satunya

didasari pada ekspektasi masyarakat terkait aset tersebut. Terdapat kemungkinan

bahwa investor tetap ingin harga asetnya meningkat karena potensi untuk

mendapatkan return yang lebih tinggi di masa mendatang. Peningkatan harga yang

didasari pada ekspektasi atau euforia pada aset tersebut seringkali tidak diikuti

dengan peningkatan pada nilai fundamentalnya.

Harga aset yang meningkat melampaui nilai fundamental aset tersebut disebut

sebagai bubble dan jika tidak dikelola dengan baik dapat berimplikasi pada jatuhnya

harga aset tersebut – kondisi bursts - sehingga berdampak untuk berbagai pihak.

Bubble merupakan kondisi ketika harga suatu aset meningkat jauh melampaui nilai

fundamentalnya ((Barlevy, 2007); (Goodhart & Hofmann, 2008); dan (Semirumi,

2012)). Penggelembungan harga aset dapat disebabkan oleh perilaku investor yang

secara bersamaan berekspektasi berlawanan dengan kondisi riil. Ketika terjadi

kenaikan harga pada aset yang diakibatkan dari perilaku spekulatif investor, dapat

memicu asset price bubble dan berpotensi burst yang berdampak untuk

perekonomian. Selain itu, terdapat interaksi secara tidak langsung antar aset lain

yang terdapat pada sistem keuangan suatu negara. Fluktuasi harga saham

berdampak pula pada harga perumahan yang tidak hanya secara langsung tetapi

juga secara tidak langsung berpengaruh melalui output riil (Ibrahim, 2009). Proses

berlawanannya investor terhadap pasar ketika perekonomian sedang menurun

kemungkinan besar berkontribusi secara langsung terhadap kondisi bursts suatu

bubble di pasar.