14
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan metode ilmiah yang berjudul “Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kcang hijau” Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan. Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin. 1

Stek Bunga Kertas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Biologi

Citation preview

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan makalah laporan metode ilmiah yang berjudul Pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan kcang hijau

Dalam menulis karya ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada guru sebagai pembimbing, orang tua dan semua orang yang terlibat yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Disini penulis juga sampaikan, jika seandainya dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat hal hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu penulis dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini. Semoga apa yang di harapkan penulis dapat di capai dengan sempurna. Amin.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan Praktikum

C. Manfaat Praktikum

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Bunga Kertas

B. Syarat Tumbuh

METODE

A. Alat Dan Bahan

B. Metode Penelitian

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan menggunakan sebagian batang, akar atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternatif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus, cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya.

Stek memiliki banyak manfaat yaitu menghasilkan ukuran tanaman yang baik, performa yang baik, chloropyl memiliki perbedaan warna pada setiap spesimen. Bermanfaat utuk hybrid, pertumbuhan lebih baik, baik pada pembungaan, kemunculan bagian tanaman lebih baik dan harga yang lebih bersaing.

Dari semua jenis zat pengatur tumbuh yang sangat penting dan efektif mengatur pertumbuhan akar adalah golongan auksin. Hormon merupakan zat pengatur tumbuh yaitu molekul organik yang dihasilkan oleh suatu bagian tumbuhan dan ditransportasikan kebagian lain yang dipengaruhinya. Hormon dalam konsentrasi rendah menimbulkan respon fisiologis. Terdapat dua kelompok hormon yaitu hormon pemicu pertumbuhan dan penghambat pertumbuhan.

B. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui pertumbuhan stek batang tanaman hias bunga kertas.

C. Kegunaan Praktikum

Siswa dapat mengetahui dan memahami materi tentang stek batang dan diharapkan siswa mampu untuk mengaplikasikanya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Bunga Kertas

Perkembangbiakan stek batang adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan batang tumbuhan. Batang tumbuhan dipotong dengan alat potong seperti golok atau gergaji dengan panjang sesuai kebutuhan. Stek batang dapat dilakukan pada ketela pohon, tebu, bambu, tanamn hias tertentu dan masih banyak tumbuhan lain yang biasa ditanam dipagar.

Klasifikasi dari bunga kertas adalah sebagai berikut:

Kingdom: Plantae

Divisi: Spermatophyta

Subdivisi: Angiospermae

Kelas: Dicotyledoneae

Bangsa: Caryophyllales

Suku: Nyctaginaceae

Marga: Bougenvillea

Jenis: Bougenvillea spectabillis Wild.

B. Syarat Tumbuh

1) Iklim

Bougenville menghendaki curah hujan 112 199 mm/bulan dengan 6 9 hari hujan tiap bulan, serta mempunyai iklim kering dan 5 6 bulan basah. Bougenville sangat menyukai sinar matahari, maka sangat cocok ditanam di tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari secara langsung.

Tanaman bougenville menghendaki suhu udara siang 28 36C dan suhu udara pada malam hari 24 30C agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Kelembaban udara yang cocok untuk budidaya tanaman ini adalah 50% 80 %. Selain itu, pengembangan budidaya melati paling cocok di daerah yang cukup mendapat sinar matahari.

2) Tekstur Tanah

Dalam penanaman, hanya lubang tanam yang perlu diolah. Struktur tanah yang gembur akan sangat mendukung pertumbuhan akar, sehingga tanamannya pun akan dapat tumbuh baik.

Tanaman bougenville umumnya tumbuh subur pada jenis tanah Padsolik Merah kuning (PMK) latosol dan andosol. Tanaman melati membutuhkan tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerase dan drainase yang baik, sumbur, gembur dan banyak mengandung bahan organik.Tanaman bougenville dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian tempat 10 1600 meter dpl. Namun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh.

3) Media Tanam

Banyak media yang digunakan untuk menyemaikan stek ini, asalkan gembur dan halus, sehingga akar yang baru keluar tidak terhalang pertumbuhannya. Pasir halus yang telah dibersihkan dari lumpur dan steril sangat diperlukan untuk media.

Media yang digunakan untuk perbanyakan tanaman harus memenuhi syarat-syarat berikut :

Cukup kompak (firm an dense)

Mempunyai kapasitas pegang air (Water holding capasity) yang baik atau tinggi

Mempunyai aerase yang baik

Bebas dari benih gulma

Menyediakan unsur hara essensial bagi tanaman.

4) Inisiasi Akar

Proses pertumbuhan akar adventif terdiri atas tiga bagian difresiasi sel yang diikuti dengan terbentuknya sel-sel meristem (inisiasi akar), diffrensiasi sel-sel meristem tadi sampai terbentuk priomordia akar dan munculnya akar-akar baru.

Tipe-tipe dari sistem perakaran memiliki jenis dan perbedaan pada tanaman. Namun secara garis besar ada dua tipe sistem perakaran yaitu primary root system dan adventitious root system. Pembentukan akar dipengaruhi oleh adanya auksin. Auksin pada akar lebih cepat dibandingkan dengan batang, tetapi konsentrasi auksin distimulasi untuk batang dapat menghambat pertumbuhan akar.

Cara menyemaikan stek batang adalah cabang dipilih sepanjang 10 cm 15 cm, beberapa daun disisakan untuk merangsang pertumbuhan akar dan batang-batang setelah disemaikan dalam pot atau kantung plastik lalu diselubungi plastik bening, atau dapat juga pot-pot itu dimasukkan ke dalam kotak kayu yang bertutup. Keberhasilan perbanyakan tanaman hanya ditentukan oleh langkah-langkah yang tepat dalam melaksanakan metode pembiakan. Faktor terpenting yang harus mendapat perhatian adalah ketersediaan air, suhu udara, suhu media, cahaya dan ketersediaan unsur hara essensial bagi tanaman.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Alat dan Bahan

Pada praktikum ini, alat yang digunakan yaitu cangkul, sedangkan bahan yang digunakan adalah tanah, 1 buah polibeg, air, dan stek Bunga Kertas (Bougenville).

B. Metode Penelitian

Sediakan polibeg sebagai tempat media tanamnya.

Kemudian masukkan tanah dengan pupuk kompos yang sudah tercampur tersebut ke polibeg yang sudah disediakan sebelumnya.

Stek batang bunga kertas dengan cara dipotong pada bagian batang.

Masukkan stek batang bunga kertas dalam waktu 30 menit kedalam air.

Lalu masukkan/tancapkan batang stek bunga kertas kedalam polibeg.

Amati stek bunga kertas.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

A. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian pertumbuhan stek batang pada tanaman hias Bunga Kertas (Bougenville) yang dilakukan dapat Saya hasilkan data sebagai berikut:

Hari pertama setelah penanaman, pertumbuhan belum terlihat.

Pada hari kelima setelah penanaman, daun lama mulai gugur.

15 hari kemudian, daun tanaman sudah mulai muncul.

Di usia 18 hari, mulai tumbuh cabang-cabang.

Pada hari ke 20, cabang-cabang tadi mulai tumbuh pucuk.

Pada hari ke 25, pucuk tadi mulai berkembang menjadi daun kecil.

Pada hari ke 30, mulai tumbuh cabang-cabang baru.

B. Pembahasan

Peranan media tanaman membuat perakaran ini akan menentukan presentase akar-akar stek yang dibentuk serta macam bentuk akar stek. Kelembaban juga termasuk salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi stek sebelum berakar, apabila kelembaban rendah, stek akan mati, karena pada umumnya stek yang kekurangan kandungan air akan kekeringan sebelum membentuk akar.Dari data diatas hal ini disebabkan oleh stek yang terlindung dari cahaya matahari langsung untuk mempertahankan temperatur dan kelembaban, sedangkan media yang dipakai antara lain terdiri dari campuran tanah dengan pupuk kompos.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Stek merupakan cara perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan menggunakan sebagian batang, akar, atau daun tanaman untuk ditumbuhkan menjadi tanaman baru. Sebagai alternarif perbanyakan vegetatif buatan, stek lebih ekonomis, lebih mudah, tidak memerlukan keterampilan khusus dan cepat dibandingkan dengan cara perbanyakan vegetatif buatan lainnya.

Ada beberapa faktor yang mempegaruhi pertumbuhan stek, yaitu faktor tanaman dan faktor lingkungan. Contoh faktor tanaman seperti adanya tunas dan daun pada stek. Adanya tunas dan daun pada stek akan berpengaruh baik terhadap proses pembentukan akar, akan tetapi jika terdapat daun terlalu banyak, akan terjadi kehilangan air yang banyak pula pada stek karena adanya proses transpirasi, sehingga stek akan layu dan kering sebelum membentuk akar. Dan juga pada faktor lingkungan seperti campuran pada media tanam, kelembaban tanah yang terjaga dengan baik karena yang selalu disiram stiap hari dan cahaya yang sedikit yang dapat mengatur kelembaban pada tanah.

B. Saran

Tanaman harus dilindungi dari cahaya matahari langsung dengan adanya pembuatan naungan. Kemudian untuk kelembaban tanah yang cukup maka harus rajin setiap hari disiram agar stek tidak kekurangan air. Setiap hari tanaman harus dibersihkan dari gangguan gulma yang menyebabkan kekurangan unsur hara di dalam tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Suryowinoto, S.M. 2001. Tanaman Hias Berbunga. Flora Eksotika. Yogyakarta.

Witham, F.H and Devlin, R.M. 2002. Plant Physiology Fourth Edition. CBS Publisher & Distributors. New Delhi.

Lakitan, B. 2005. Hortikultura Teori, Budidaya dan Pasca Panen. PT Raja Grafindo. Jakarta.

Mukherji, S and Ghosh. 2002. Plant Physiology. Tata Mc. Graw Hill Publishing Company Limite. New Delhi.

Ashari, S. 2005 Propagation of Ornamental Plants. Kalyani Publisher. New Delhi.

Hasim, I. 2003. Aneka Permasalahan Tanaman Hias dan Pemecahannya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Heddy, S. 2006. Hormon Tumbuhan. CV. Rajawali. Jakarta.

Hopkins, W.G. 2003. Aneka Permasalahan Tanaman Hias dan Pemecahannya. Penebar Swadaya. Jakarta.

6