2
STANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM Tanggal Terbit 07 Januari 2015 Ditetapkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes. NIP. 19681110 200112 1 003 1. Persyaratan 1. Surat Permintaan Visum dari Kepolisian 2. Sudah membayar biaya administrasi di kasir 2. Prosedur 1. Pasien yang mengaku sebagai korban penganiayaan datang berobat ke UGD RSU Daerah Kota Mataram 2. Pasien ditangani langsung oleh dokter jaga IGD RSU Daerah Kota Matram 3. Petugas menghubungi dokter forensik atau staf IPJ untuk membantu dokumentasi dan pemeriksaan forensik. 4. Dokter jaga IGD melakukan anamnesis atau alloanamnesis kepada keluarga atau polisi atau orang yang mengantar pasien ke UGD. Dokter mencatat identitas pemberi informasi kronologis peristiwa penganiayaan. 5. Dokter Jaga IGD dan dokter forensik melakukan pemeriksaan fisik, yaitu : tingkat kesadaran, tanda vital, perlukaan secara lengkap dari kepala hingga kaki, 6. Atau memeriksa ada tidaknya alkohol atau melakukan pemeriksaan narkotika dengan alat kit narkotika.Selanjutnya hasil pemeriksaan fisik perlukaan didokumentasikan berdasarkan standar fotografi forensik. 7. Dokter UGD mencatat hasil pemeriksaan perlukaan di rekam medis. Sedangkan, dokumen foto disimpan oleh Instalasi Pemulasaran Jenazah 8. Dokter UGD mencatat hasil pemeriksaan penunjang, diagnosa sementara, dan tindakan terapi. 9. Jika pasien mendapatkan perawatan intensif di ruang rawat inap atau ICU/NICU maka selanjutnya dokter jaga rawat inap mencatat hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, diagnosa dan terapi serta prognosis di rekam medis. 10. Jika pasien mendapatkan perawatan di Instalasi Rawat Jalan maka dokter mencatat hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang, terapi dan prognosis. 11. Pihak kepolisian mendaftarkan surat permintaan visum ke rekam medis dan membayar biaya visum et repertum ke kasir. 12. Kepala Rekam Medis meneruskan surat permintaan visum (SPV) ke Direktur RSU Daerah Kota

STANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN … fileSTANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM ... perlukaan didokumentasikan berdasarkan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: STANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN … fileSTANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM ... perlukaan didokumentasikan berdasarkan

STANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN

PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM

Tanggal Terbit

07 Januari 2015

Ditetapkan

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah

Kota Mataram

dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes.

NIP. 19681110 200112 1 003

1. Persyaratan 1. Surat Permintaan Visum dari Kepolisian

2. Sudah membayar biaya administrasi di kasir

2. Prosedur

1. Pasien yang mengaku sebagai korban penganiayaan

datang berobat ke UGD RSU Daerah Kota Mataram

2. Pasien ditangani langsung oleh dokter jaga IGD RSU

Daerah Kota Matram

3. Petugas menghubungi dokter forensik atau staf IPJ

untuk membantu dokumentasi dan pemeriksaan

forensik.

4. Dokter jaga IGD melakukan anamnesis atau

alloanamnesis kepada keluarga atau polisi atau orang

yang mengantar pasien ke UGD. Dokter mencatat

identitas pemberi informasi kronologis peristiwa

penganiayaan.

5. Dokter Jaga IGD dan dokter forensik melakukan

pemeriksaan fisik, yaitu : tingkat kesadaran, tanda

vital, perlukaan secara lengkap dari kepala hingga

kaki,

6. Atau memeriksa ada tidaknya alkohol atau

melakukan pemeriksaan narkotika dengan alat kit

narkotika.Selanjutnya hasil pemeriksaan fisik

perlukaan didokumentasikan berdasarkan standar

fotografi forensik.

7. Dokter UGD mencatat hasil pemeriksaan perlukaan

di rekam medis. Sedangkan, dokumen foto disimpan

oleh Instalasi Pemulasaran Jenazah

8. Dokter UGD mencatat hasil pemeriksaan penunjang,

diagnosa sementara, dan tindakan terapi.

9. Jika pasien mendapatkan perawatan intensif di ruang

rawat inap atau ICU/NICU maka selanjutnya dokter

jaga rawat inap mencatat hasil pemeriksaan fisik,

hasil pemeriksaan penunjang, diagnosa dan terapi

serta prognosis di rekam medis.

10. Jika pasien mendapatkan perawatan di Instalasi

Rawat Jalan maka dokter mencatat hasil pemeriksaan

fisik, hasil pemeriksaan penunjang, terapi dan

prognosis.

11. Pihak kepolisian mendaftarkan surat permintaan

visum ke rekam medis dan membayar biaya visum et

repertum ke kasir.

12. Kepala Rekam Medis meneruskan surat permintaan

visum (SPV) ke Direktur RSU Daerah Kota

Page 2: STANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN … fileSTANDAR PELAYANAN JENAZAH KASUS PENGANIAYAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM ... perlukaan didokumentasikan berdasarkan

Mataram. Direktur RSU Daerah Kota Mataram menulis surat disposisi ke Kepala Instalasi

Pemulasaran jenazah untuk membuat visum et

repertum.

13. Dokter Forensik menggabungkan fakta-fakta hasil

pemeriksaannya dengan fakta-fakta hasil

pemeriksaan oleh Tim Dokter yang merawat pasien.

14. Visum et Repertum diserahkan ke Kepala Rekam

Medis dan selanjutnya Kepala Rekam Medis

membuat surat pengantar penyerahan Visum Et

Repertum kepada pihak Kepolisian.

3. Waktu Penanganan 24 jam

4. Biaya/ Tarif 1. Surat Keterangan Visum Hidup : Rp.250.000,-

2. Visum Luar : Rp.500.000,-

5. Produk Visum Et Repertum

6. Pengaduan dan Informasi

Pengaduan dan Informasi Lebih Lanjut Dapat

disampaikan atau diperoleh melalui :

1. Kepala Instalasi Pemulasaraan Jenazah

2. Humas RSUD Kota Mataram

3. Manager on Duty (MoD)

4. SMS Center : 085243402152

5. Website : www.rsud.mataramkota.go.id

6. Email : [email protected]