13
A. Pendahuluan Standar pekerjaan lapangan merupakan salah satu dari tiga standar auditing yang berlaku umum. Standar ini sangat berperan penting dalam suksesnya proses audit yang dijalankan hingga didapatnya hasil temuan audit B. Unsur-Unsur Standar Pekerjaan Lapangan 1. Standar Pertama Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi : “Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.” Penunjukan secara dini memungkinkan auditor merencanakan pekerjaannya sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat dan efisien serta dapat menentukan seberapa jauh pekerjaan tersebut dapat

STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Semoga mermanfaat

Citation preview

Page 1: STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

A. Pendahuluan

Standar pekerjaan lapangan merupakan salah satu dari tiga standar auditing yang

berlaku umum. Standar ini sangat berperan penting dalam suksesnya proses audit yang

dijalankan hingga didapatnya hasil temuan audit

B. Unsur-Unsur Standar Pekerjaan Lapangan

1. Standar Pertama

Standar pekerjaan lapangan pertama berbunyi :

“Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus

disupervisi dengan semestinya.”

Penunjukan secara dini memungkinkan auditor merencanakan pekerjaannya

sedemikian rupa sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan cepat dan

efisien serta dapat menentukan seberapa jauh pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan

sebelum tanggal laporan posisi keuangan (Standar Profesional Akuntan Publik,SA Seksi

310:2011).

Supervisi mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit dan

penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Unsur supervisi adalah memberikan instruksi

kepada asisten, tetap menjaga penyampaian informasi masalah-masalah penting yang

dijumpai dalam audit, me-review pekerjaan yang dilaksanakan, dan menyelesaikan

perbedaan pendapat di antara staf audit kantor akuntan. Luasnya supervisi memadai

dalam suatu keadaan tergantung atas banyak faktor, termasuk komplesitas masalah dan

kualifikasi orang yang melaksanakan audit (Standar Profesional Akuntan Publik,SA

Seksi 311:2011).

2. Standar Kedua

Standar pekerjaan lapangan kedua berbunyi :

“Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk

merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang  akan

dilakukan.”

Page 2: STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

Dalam perencanaan auditnya, auditor harus mempertimbangkan sifat, lingkup, dan

saat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan harus membuat suatu program audit secara

tertulis (atau set program audit tertulis) untuk setiap audit. Program audit harus

menggariskan dengan rinci prosedur audit yang menurut keyakinan auditor diperlukan

untuk mencapai tujuan audit. Bentuk program audit dan tingkat kerinciannya sangat

bervariasi sesuai dengan keadaan. Dalam mengembangkan program audit, auditor harus

diarahkan oleh hasil pertimbangan dan prosedur perencanaan auditnya. Selama

berlangsungnya audit, perubahan kondisi dapat menyebabkan diperlukannya perubahan

prosedur audit yang telah direncanakan tersebut (Standar Profesional Akuntan

Publik,SA Seksi 311:2011).

3. Standar Ketiga

Standar pekerjaan lapangan ketiga berbunyi :

“Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan,

permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar memadai untuk menyatakan

pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.”

Sebagian besar pekerjaan auditor independen dalam rangka memberikan pendapat

atas laporan keuangan terdiri dari usaha untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti

audit. Ukuran keabsahan (validity) bukti tersebut untuk tujuan audit tergantung pada

pertimbangan auditor independen; dalam hal ini bukti audit (audit evidence) berbeda

dengan bukti hukum (legal evidence) yang diatur secara tegas oleh peraturan yang ketat.

Bukti audit sangat bervariasi pengaruhnya terhadap kesimpulan yang ditarik oleh

auditor independen dalam rangka memberikan pendapat atas laporan keuangan auditan.

Relevansi, obejktivitas, ketepatan waktu, dan keberadaan bukti lain yang menguatkan

kesimpulan, seluruhnya berpengaruh terhadap kompetensi bukti (Standar Profesional

Akuntan Publik, SA Seksi 326:2011).

C. Tahap-Tahap Pelaksanaan Pekerjaan Lapangan

Proses audit terdiri dari enam tahap (Zamzami, Faiz:2010), yaitu:

Page 3: STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

a) Persiapan Penugasan Audit

Persiapan penugasan audit adalah proses awal yang dilaksanakan pada proses audit.

Dalam tahap ini dimulai dengan penunjukan tim yang akan terlibat dalam suatu

penugasan oleh Satuan Audit Internal. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar tim yang

akan melaksanakan tugas di suatu unit mempunyai payung hukum yang kuat bahwa tim

tersebut melaksanakan audit atas perintah dari atas dan bukan karena kehendak pribadi.

b) Survey Audit Pendahuluan

Survey pendahuluan merupakan proses yang bertujuan untuk mendapatkan

pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa.

Terdapat dua klasifikasi utama dari teknik-teknik audit pada tahap survey pendahuluan,

yaitu yang berkaitan dengan langkah-langkah survey pendahuluan di kantor unit auditor

internal (on desk/off site audit), dan di lokasi unit yang diaudit (on site audit).

c) Pelaksanaan Pengujian

Pada tahap pelaksanaan pengujian ini auditor perlu mencari bukti yang akan

menguatkan informasi yang diperoleh pada survey pendahuluan tersebut. Bukti audit

yang cukup, kompeten, relevan dan catatan lainnya.

d) Penyelesaian Penugasan Audit

Penyelesaian penugasan audit ini merupakan tahapan terakhir dari proses pekerjaan

lapangan. Dalam tahap ini auditor mematangkan berbagai temuan yang telah dirangkum

selama proses pekerjaan lapangan. Di sini auditor memperoleh keyakinan yang

memadai bahwa temuan yang dirangkumnya telah dijalankan sesuai prosedur, obyektif

dan independen.

e) Pelaporan hasil audit

Laporan hasil audit ini merupakan media untuk menyampaikan permasalahan serta

temuan berikut dengan rekomendasi yang terdapat dalam suatu unit kepada manajemen

Page 4: STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

unit tersebut.

f) Pemantauan tindaklanjut

Tindak lanjut dilaksanakan berdasarkan kesepakatan yang telah disetujui

oleh auditee terkait dengan pelaksanaan rekomendasi yang telah diberikan.

Daftar Pustaka

Halim, Abdul. 2008. Auditing, Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan. Jilid 1. Edisi

Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen

YKPN

Page 5: STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

Standar Profesional Akuntan Publik. 31 Maret 2011. Jakarta : Penerbit Salemba Empat

Zamzami,Faiz .2010 .Proses Internal Audit.

http://www.sai.ugm.ac.id/site/artikel/proses-internal-audit-ugm [Diakses pada t anggal

10 Maret 2013]

http://putubudiadnyani.blogspot.com/2013/04/memahami-standar-pekerjaan-

lapangan.html

Pengauditan I

Standar Pekerjaan Lapangan

Page 6: STANDAR PEKERJAAN LAPANGAN (AUDIT)

Kelompok 7

Kadek Yulika Anggreningsih (1306305199)

Ni Putu Bella Novindra (1306305216)

Luh Putri Swandewi (1306305221)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana

2015