4
Tugas THT 4 – Nisrina Karima Lisdianingtyas (1102010208) Staging Tumor Sinonasal Penentuan stadium tumor ganas hidung dan sinus paranasal berdasarkan Americant Joint Committee on Cancer (AJCC) atau Union for International Cancer Control (UICC) 2010, adalah sebagai berikut: Sinus Maksillaris Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan T0 Tidak terdapat tumor primer Tis Karsinoma in situ T1 Tumor terbatas pada mukosa sinus maksilaris tanpa erosi dan destruksi tulang. T2 Tumor menyebabkan erosi dan destruksi tulang hingga palatum dan atau meatus media tanpa melibatkan dinding posterior sinus maksillaris dan fossa pterigoid. T3 Tumor menginvasi dinding posterior tulang sinus maksilaris, jaringan subkutaneus, dinding dasar dan medial orbita, fossa pterigod, sinus etmoidalis. T4a Tumor mengivasi bagian anterior orbita, kulit pipi, fossa pterigoid, fossa infratemporal, fossa kribriformis, sinus sfenoidalis atau frontal. T4b Tumor menginvasi salah satu dari apeks orbita, duramater, otak, fossa cranial medial, nervus cranialis selain dari devise maksillaris nervus trigeminal V2, nasofaring, atau klivus. Kavum Nasi dan Ethmoidal Tx Tumor primer tidak dapat ditentukan T0 Tidak terdapat tumor primer Tis Karsinoma in situ T1 Tumor terbatas pada salah satu bagian dengan atau tanpa invasi. T2 Tumor berada di dua bagian dalam satu region atau tumor meluas dan melibatkan daerah nasoetmoidal kompleks, dengan atau tanpa invasi tulang. T3 Tumor menginvasi dinding medial atau dasar orbita, sinus maksillaris, palatum, atau fossa kribriformis. 1

Staging Tumor Sinonasal + ICD

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Staging Tumor Sinonasal

Citation preview

Tugas THT 4 Nisrina Karima Lisdianingtyas (1102010208)

Staging Tumor Sinonasal

Penentuan stadium tumor ganas hidung dan sinus paranasal berdasarkan Americant Joint Committee on Cancer (AJCC) atau Union for International Cancer Control (UICC) 2010, adalah sebagai berikut:Sinus Maksillaris

TxTumor primer tidak dapat ditentukan

T0Tidak terdapat tumor primer

TisKarsinoma in situ

T1Tumor terbatas pada mukosa sinus maksilaris tanpa erosi dan destruksi tulang.

T2Tumor menyebabkan erosi dan destruksi tulang hingga palatum dan atau meatus media tanpa melibatkan dinding posterior sinus maksillaris dan fossa pterigoid.

T3Tumor menginvasi dinding posterior tulang sinus maksilaris, jaringan subkutaneus, dinding dasar dan medial orbita, fossa pterigod, sinus etmoidalis.

T4aTumor mengivasi bagian anterior orbita, kulit pipi, fossa pterigoid, fossa infratemporal, fossa kribriformis, sinus sfenoidalis atau frontal.

T4bTumor menginvasi salah satu dari apeks orbita, duramater, otak, fossa cranial medial, nervus cranialis selain dari devise maksillaris nervus trigeminal V2, nasofaring, atau klivus.

Kavum Nasi dan Ethmoidal

TxTumor primer tidak dapat ditentukan

T0Tidak terdapat tumor primer

TisKarsinoma in situ

T1Tumor terbatas pada salah satu bagian dengan atau tanpa invasi.

T2Tumor berada di dua bagian dalam satu region atau tumor meluas dan melibatkan daerah nasoetmoidal kompleks, dengan atau tanpa invasi tulang.

T3Tumor menginvasi dinding medial atau dasar orbita, sinus maksillaris, palatum, atau fossa kribriformis.

T4aTumor mengivasi salah satu dari bagian anterior orbita, kulit hidung atau pipi, meluas minimal ke fossa kranialis anterior, fossa pterigoid, sinus sfenoidalis atau frontal.

T4bTumor menginvasi salah satu dari apeks orbita, duramater, otak, fossa cranial medial, nervus cranialis selain dari devise maksillaris nervus trigeminal V2, nasofaring, atau klivus.

Kelenjar Getah Bening Regional (N)

NxTidak dapat ditentukan pembesaran kelenjar

N0Tidak ada pembesaran kelenjar

N1Pembesaran kelenjar ipsilateral 3cm.

N2Pembesaran satu kelenjar ipsilateral 3 6cm, atau multiple kelenjar ipsilateral 6cm, atau metastasis bilateral atau kontralateral 6cm.

N2aMetastasis satu kelenjar ipsilateral 3 6cm.

N2bMetastasis multiple kelenjar ipsilateral 6cm.

N2cMetastasis kelenjar bilateral atau kontralateral 6cm.

N3Metastasis kelenjar limfe > 6cm.

Metastasis Jauh (M)

MxMetastasis jauh tidak dapat dinilai

M0Tidak terdapat metastasis jauh

M1Terdapat metastasis jauh

Stadium Tumor Hidung dan Sinus Paranasal

0TisN0M0

IT1N0M0

IIT2N0M0

IIIT3T1

T2

T3N0N1

N1

N1M0M0

M0

M0

IvaT4aT4a

T1

T2

T3

T4aN0N1

N2

N2

N2

N2M0M0

M0

M0

M0

M0

IVbT4bSemua TSemua NN3M0M0

IVcSemua TSemua NM1

DAFTAR PUSTAKA1. National Cancer Institute. 2015. Paranasal Sinus and Nasal Cavity Cancer Treatment. Available from: http://www.cancer.gov/cancertopics/pdq/treatment/paranasalsinus/HealthProfessional/page3. Accessed: 2015, April 4. Sumber: AJCC: Paranasal sinus and nasal cavity. In: Edge SB, Byrd DR, Compton CC, et al., eds.: AJCC Cancer Staging Manual. 7th ed. New York, NY: Springer, 2010, pp 69-78.Kode ICD Tumor Sinonasal dan TindakanKode tumor sinonasal berdasarkan ICD 10 adalah C30.0 dan C.31.Kode tindakan yang mungkin dilakukan pada pasien dengan tumor sinonasal berdasarkan ICD 9 adalah sebagai berikut:21.21 Rhinoscopy (WITH ENDOSCOPY)

22.11 Closed [endoscopic] [needle] biopsy of nasal sinus

22.12 Open biopsy of nasal sinus

22.19 Other diagnostic procedures on nasal sinuses Endoscopy without biopsy

DAFTAR PUSTAKA:

1. American Academy of Family Physician. 2011. ICD-9 Codes for Family Medicine 2011-2012: The FPM Short List. Available from: http://www.aafp.org/fpm/icd9/icd9-short.pdf. Accessed: 2015, April 4.

2. American Academy of Family Physician. 2015. ICD-10-CM TABULAR LIST of DISEASES and INJURIES. Available from: http://www.cms.gov/Medicare/Coding/ICD10/downloads/6_I10tab2010.pdf. Accessed: 2015, April 4.

3