Upload
innanii-durrotul
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 1/20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protozoa merupakan protista, organisme eukariotik uniseluler yang hidup
soliter atau berkoloni mirip hewan. Protozoa yang merupakan parasit pada
manusia dibagi dalam empat kelas, yaitu rhizopoda, mastigophora atau
flagellata, ciliophora atau ciliata, dan sporozoa.
Sporozoa adalah hewan berspora yang tidak mempunyai alat gerak,
bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini
bersifat parasit hidup di luar maupun di dalam sel dari bermacam-macam
organ vertebrata dan invertebrata. Spesies sporozoa yang dapatmenghinggapi manusia yaitu famili coccidia genus Eimeria, Isospora,
Toxoplasma, dan famili haemosporidia, genus Plasmodium. Makalah ini
akan membahas salah satu dari Sporozoa yaitu Toxoplasma gondii yang
dapat menginfeksi manusia dengan segala klasifikasinya yang
membedakannya dengan sporozoa yang lain berdasarkan perbedaan yang
telah disebutkan.
1.2 Rumusan Masalah
. !agaimana gambaran umum dari Sporozoa"
#. !agaimana gambaran garis besar dari spesies Toxoplasma gondii?
1.3 Tujuan
. $ntuk mengetahui gambaran umum Sporozoa
#. $ntuk mengetahui garis besar spesies dari sporozoa yaitu Toxoplasma
gondii
1. Man!aat
%husus &
. 'gar mahasiswa kesehatan masyarakat dapat mengetahui cara pencegahan
infeksi dari sporozoa khususnya Toxoplasma gondii
#. 'gar mahasiswa kesehatan masyarakat dapat melakukan upaya yang dapat
mengurangi penyebaran dari sporozoa khususnya Toxoplasma gondii
$mum &
'gar pembaca dapat mengantisipasi dirinya sendiri untuk menghindari infeksi
dari sporozoa khususnya Toxoplasma gondii
BAB II
PEMBAHA"AN
1
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 2/20
2.1 "#$r$%$a
Sporozoa ()unani, spore * bi+i, zoa * hewan adalah Protozoa yang tidak
memiliki alat gerak dan memiliki bentuk seperti spora pada salah satu tahap
dalam siklus hidupnya. Semua anggota filum sporozoa tidak memiliki alatgerak dan bersifat parasit. Sporozoa mendapatkan makanan dengan cara
menyerap zat makanan dari tubuh hopesnya. espirasi dan ekskresi sporozoa
dilakukan dengan cara difusi. alam siklus hidupnya memiliki bentuk spora
dan dapat membentuk kista berdinding tebal pada saat berada di usus vektor.
Salah satu u+ung selnya (apeks memiliki organel-organel kompleks khusus
yang berfungsi untuk menembus sel dan +aringan tubuh inang.
2.1.1 M$r!$l$g& 'an Anat$m&
. /ubuh sporozoa berbentuk bulat pan+ang
#. %elompok protista uniseluler atau berselsatu0. ari depan u+ung anterior sama dengan lebar posterior
1. /ubuh dari kumpulan tropozoid berbentuk meman+ang dan dibagian
anterior kadang-kadang terdapat kait pengikat atau filament sederhana
untuk melekatkan diri pada inang.
2. Mempunyai spora berbentuk lon+ong.
3. $kuran tubuhnya hanya beberapa mikron, tetapi didalam usus manusia
atau hewan yang dapat mencapai 4 mm
5. $kuran spora & 6 7 mikron pada dinding kitin
6. Mempunyai # kapsul polar pada anterior, berpasangan bentuk labu,
berukuran sama, terletak pada sudut sumbu longitudinal dengan u+ung
posterior
8. inding katub tidak +elas.
4. Memiliki sebuah nukleus tapi tidak memiliki vakuola kontraktil.
2.1.2 Daur H&'u#
Secara umum, daur hidup Sporozoa dapat dibagi atas tiga stadium, yaitu&
. Skizogoni, yaitu tahap perbanyakan secara aseksual yang ter+adi setelah
menginfeksi inang.
#. 9amogoni, yaitu tahap pembentukan sel-sel gamet.0. Sporogoni, yaitu pembentukan spora diluar inang dan merupakan stadium
infektif.
Sporozoa berkembang biak secara aseksual (skizogoni dan seksual
(sporogoni secara bergantian. %edua cara berkembang biak ini dapat
berlangsung dalam satu hospes, yaitu pada coccidia. Sedangkan pada
haemosporidia ( plasmodium) diperlukan dua hospes yang berlainan +enis.
Secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, yaitu pembelahan diri
yang berlangsung dalam tubuh inang tetap (spizogoni dan sporogoni yaitu
pembentukan spora yang ter+adi pada inang sementara. Secara seksual
2
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 3/20
dengan peleburan antara gamet +antan dan betina. %edua reproduksi ini
ter+adi secara bergiliran dan ter+adi beberapa kali perubahan bentuk.
2.1.3 "#es&es "#$r$%$a
Spesies sporozoa yang dapat menghinggapi manusia pada subkelascoccidia yaitu genus Eimeria, Isospora, Toxoplasma, dan subkelas
haemosporidia, genus Plasmodium. %elas sporozoa memilki tiga sifat
yang berbeda antara genus yang satu dengan yang lain. Perbedaan itu
berupa &
. 9enus Plasmodium, sporozoa yang hidup di dalam eritrosit dan
memerlukan vektor biologis.
#. 9enus :sospora dan ;imeria, sporozoa yang hidup di dalam intestinal dan
tidak memerlukan vektor biologis.
0. 9enus /o<oplasma, sporozoa yang hidup di dalam sel endotel, leukosit
mononukleus, cairan tubuh, sel +aringan inang dan belum diketahui vektor
biologisnya.
=o 'nggota Subfilum 9enus 9ambaran umum
. >occidia
. merupakan
sporozoa usus
#. penyakit
yang disebabkankoksidiosis
0. !ersifat
semipatogenik
1. >occidia
yang parasit pada
manusia yaitu
famili ;imeriidae
yaitu genus
:sospora dan
;imeria.
:sospora ua spesies yang penting &
Isospora belli dan Isospora
hominis
Hanya diketahui stadium
ookistaindingnya berlapis dua, rata
dan tidak berwarna
:nfeksi :sospora menyebabkan
self limiting disease sedangkan
;imeria merupakan spurious
parasite .
Penyakit yang disebakan
:sosporiasis
;imeria Patogen terhadap binatang
Manusia hanya sebagai passant
(hanya melewati saluran
pencernaan
>yclospora Pada manusia, spesies yang
infektif adalah C. cayetanensis
:nfeksi ter+adi secara per oral
dengan masuknya ookista infektif
pada makanan dan minuman
3
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 4/20
tercemar.
>ryptosporidium =ama penyakit dari parasit ini
adalah kriptosporidiosis
C. paum menyebabkan infeksi pada manusia
:nfeksi bila ter+adi tertelan
ookista matang yang dikeluarkan
bersama tin+a hospes terinfeksi.
!lastocystis
hominis
Mempunyai 1 bentuk yaitu
vakuolar, granular, ameboid dan
kista
Menyebabkan penyakit
!lastokistosis!erkembangbiaksecara aseksual
>ara infeksi melalui makanan
dan air minum yang
terkontaminasi parasit
/o<oplasma
gondii
Menyebabkan penyakit
toksoplasmosis kongenital dan
akuisita.
Memilik daur aseksual yaitu
skizogoni dan daur seksual yaitu
gametogoni dan sporogoni.
>ara infeksi dengan plasenta,
memakan makanan kurang
matang, transplantasi organ,
transfusi darah dll.
Microsporidia =ama penyakit dari parasit ini
adalah mikrosporidiosis
Merupakan parasit obligat
intraseluler yang memiliki # fase
skizogoni dan sporogoni
#. Parasit malaria
Pada manusia
ditemukan 1 spesies
plasmodium yaitu, P
viva<, P malariae,
dan P valciparum.
Plasmodium
viva<
- Hospes perantara manusia
sedangkan hospes
definitif nyamuk
anopheles betina
- Menyebabkan penyakit
malaria tersiana
- >ara infeksi melalui
4
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 5/20
aur hidup keempat
spesies terdiri atas
fase seksual
(sporogoni dan fase
aseksual (skizogoni Plasmodiummalariae
Plasmodium
falciparum
gigitan nyamuk anopeles
betina.
- Masa tunas intrinsik
biasanya berlangsung
selama #-5 hari tetapi
pada beberapa strain
berlangsung slama 3-8
bulan.
- Menyebabkan penyakit
malaria atau malaria
kuartana (karena deman
berulang pada setiap
empat hari sekali.
- Menyebabakan malaria
vaciparum atau malaria
tropica atau tersianan
maglina.
- Spesies yang paling
berbahaya karena penyakit
yang ditimbulkan dapat
men+adi berat.
2.2 Toxoplasma gondii
alam hierarki taksonomi, /. gondii dapat diklasifikasikan sebagai berikut&
kingdom &'nimalia
Sub-kingdom & Protozoa
Phyllum &'picomple<a
>lass &Sporozoasida
Sub->lass &>occidiasina
?rdo &;ucoccidiorida
Sub-?rdo &;imeriorina
@amily &Sarcocystidae9enus & /o<oplasma
Spesies &Toxoplasma gondii
2.2.1 "ejarah Penemuan Toxoplasma gondii
Toxoplasma gondii ditemukan pada tahun 846 pertama kali
ditemukan pada binatang mengerat yaitu Ctenodactylus gundi di suatu
laboratorium di /unisia dan pada seekor kelinci di Aaboratorium di !rasil
oleh =icolle dan Splendore. Pada tahun 805 parasit ini ditemukan pada
neonates dengan ensefalitis.Balaupun transmisi intrauterine secara
transplasental sudah diketahui, baru pada tahun 854 daur hidup parasit ini
5
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 6/20
men+adi +elas, setelah ditemukan daur seksualnya pada kucing oleh
Hutchison. Setalah dikembangkan tes serologi yang sensitive oleh Sabindan
@eldman (816, zat anti T.gondii ditemukan kosmopolit.
2.1.2 H$s#es( Nama Pen)ak&t ( D&str&*us& 'an Ha*&tat1. Hospes definitif dari T.gondii adalah kucing dan binatang se+enisnya
(@elidae. Sedangkan hospes perantaranya adalah manusia, mamalia
lainnya dan burung.
2. T.gondii menyebabkan penyakit toksoplasmosis kongenital dan
toksoplasmosis akuisita.
3. Protozoa ini ditemukan kosmopolit di seluruh dunia pada manusia dan
binatang.
. Habitat protozoa ini hidup intraseluler di dalam sel-sel sistem
retikuloendotelitial dan sel parenkrim manusia maupun hewan mamalia
terutama kucing dan unggas, dengan infeksi terbanyak pada burung
( lebih dari #44 spesies dan mamalia termasuk manusia. :nfeksi pada
manusia telah dilaporkan dari banyak daerah di 'merika Serikat dan +uga
dari seluruh pen+uruh dunia. /elah dilakukan penelitian oleh Hutchison,
832, bahwa +ika kucing memakan tikus yang terinfeksi Toxoplasma
gondii maka infeksi dapat ditularkan kembali kepada tikus melalui tin+a
kucing. !ahkan pada air dapat tahan satu tahun atau lebih (work, 85.
Mula-mula diduga bahwa Toxoplasma gondii yang infektif terbawa
dalam telur Toxocara cati, yang merupakan ascaris pada kucing. /ernyata
Toxoplasma gondii merupakan parasit Coccidia dari kucing peliharaanyang siklus hidupnya tidak ada hubungan dengan Toxocara cati,
sedangkan penularan pada tikus ter+adi dengan melalui sporokista yang
berada dalam tin+a kucing ( @renkel dkk, 854. =yata sekali infeksi
alami pada ternak kambing dan +uga herbivora lainnya berasal dari
sporokista yang terdapat pada tin+a kucing (!everley, 853.
2.2.2 M$r!$l$g& 'an Daur H&'u# Toxoplasma gondii
1. M$r!$l$g&
Parasit ini berdasarkan tempat hidupnya, mempunyai # bentuk yaitu bentuk intraseluler dan bentuk ektraseluler.
a. !entuk ekstraseluler parasit seperti bulan sabit yang langsing
dengan salah satu u+ung runcing dan u+ung lainnya tumpul,
mempunyai ukuran sekitar #<2 mikron, dengan sebuah inti parasit
yang terletak di bagian u+ung yang tumpul dari parasit.
b. !entuk intraselular parasit ini bulat atau lon+ong sehingga sulit
dibedakan dengan morfologi dari !eishmania.
Toxoplasma gondii terdapat dalam tiga bentuk yaitu takizoit
(bentuk poriferatif, kista (berisi bradizoit dan ookista (berisi
sporozoit.
6
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 7/20
a. Tak&%$&t, menyerupai bulan sabit dengan u+ung yang runcing
dengan u+ung yang lain agak membulat. !entuk ini berukuran 1-6
mikron, lebar #-1 mikron, mempunyai selaput sel, satu inti yang
terletak di tengah di bagian tengah bulan sabit dan beberapa
organel lain seperti mitokondria dan badan golgi. /idak
mempunyai kinetoplas dan sentrosom serta tidak berpigmen.
!entuk ini terdapat di dalam tubuh hospes intermediet dan hospes
definitif. /akizoit ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai
+aringan tubuh. /akizoit dapat masuk ke setiap sel berinti pada
tubuh hospesnya.
b. +&sta, dibentuk di dalam sel hospes apabila takizoit yang
membelah telah membentuk dinding. $kuran kista yang dibentuk
bisa berbeda-beda. 'da kista yang berukuran kecil dan berukuran
besar. %ista dapat berisi sekitar 0444 bradizoit. %ista dalam tubuh
hospes dapat ditemukan seumur hidup terutama di otak, otot
+antung dan otot lurik. %ista di bagian otak berbentuk lon+ong atau
bulat, tetapi bentuk kista mengikuti bentuk selotot. %ista
merupakan stadium istirahat pada T.gondii.
c. ,$k&sta( berbentuk lon+ong, berukuran -1 < 8- mikron.
?okista mempunyai dinding, berisi satu sporoblas yang membelah
men+adi dua sporoblas. Pada perkembangan selan+utnya keduasporoblas membentuk dinding dan men+adi sporokista. Masing-
masing sporokista tersebut berisi 1 sporozoit yang berukuran 6 < #
mikron dan sebuah benda residu.
2. Daur H&'u#
i dalam tubuh hospes perantara, /o<oplasma terdapat dalam
bentuk aseksual. !ila kucing terinfeksi Toxoplasma, di dalam usus
kucing parasit ini akan berlangsung daur secara aseksual ( skizogoni
dan daur seksual (gametogoni, sporogoni.
1. -ase aseksual
7
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 8/20
@ase ini dimulai dari tubuh hospes definitif yaitu kucing terutama
pada bagian usus kecil kucing. Sporozoit menembus sel epitel dan
tumbuh men+adi trofozoit. :nti trofozoit membelah men+adi banyak
sehingga terbentuk skizon. Skizon matang pecah dan menghasilkan
banyak merozoit (skizogoni.
2. -ase seksual
Setelah fase aseksual kemudian dilan+utkan fase seksual yaitu
merozoit masuk ke dalam sel epitel dan membentuk makrogametosit
dan mikrogametosit yang men+adi makrogamet dan mikrogamet
(gametogoni. Setelah ter+adi pembuahan terbentuk ookista, yang akan
dikeluarkan bersama kotoran kucing.
i luar tubuh kucing, ookista akan berkembang membentuk dua
sporokista yang masing-masing berisi empat sporozoit (sporogoni. !ila
ookista tertelan oleh mamalia seperti domba, babi, sapi dan tikus serta
ayam atau burung, maka di dalam tubuh hospes perantara akan ter+adi
daur aseksual yang menghasilkan takizoit, trofozoit yang membelah
secara aktif. /akizoit akan membelah, kecepatan membelah takizoit ini
berkurang secara berangsur kemudian terbentuk kista yang
mengandung bradizoit, bentuk yang membelah perlahan. !radizoit
dalam kista biasanya ditemukan pada infeksi menahun (infeksi laten.
Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual, tetapi dibentuk
stadium istirahat yaitu kista +aringan.Sementara itu bila kucing men+adi hospes definitif memakan
hospes perantara yang terinfeksi, maka akan terbentuk lagi berbagai
stadium seksual di dalam sel epitel usus halusnya. !ila hospes perantara
mengandung kista +aringan, maka masa prapaten (sampai dikeluarkan
ookista adalah 0-2 hari, sedangkan bila kucing makan tikus yang
mengandung takizoit masa prapaten biasanya 2-4 hari. !ila ookista
langsung tertelan kucing maka masa prapaten adalah #4-#1 hari. %ucing
lebih mudah terinfeksi kista +aringan daripada ookista.
i berbagai +aringan tubuh kucing +uga ditemukan trofozoit dan
kista +aringan. Pada manusia takizoit ditemukan pada infeksi akut dan
dapat memasuki tiap sel yang berinti. /akizoit pada manusia adalah
parasit obligat intraselular. /akizoit berkembang biak dalam sel secara
endodiogeni. !ila sel dipenuhi dengan takizoit maka sel akan pecah dan
takizoit akan memasuki sel-sel disekitarnya atau difagositosis oleh sel
makrofag. %ista +aringan dibentuk di dalam sel hospes bila takizoit
yang membelah telah membentuk dinding.
8
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 9/20
%eterangan &
' * Siklus enteroepitelial pada usus kucing
! * Siklus ekstraintestinal pada kucing"umber# $%&E' dan (E*+E! -/0) 1 $%&E' et a2 . -3)
2.2.3 ara &n!eks& Toxoplasma gondii
. /ransmisi Toxoplasma gondii pada kucing, melalui tiga cara yaitu
a ?oskista, kucing menelan ookista matang. !ila kucing menelan
ookista matang maka diperlukan #4-#1 hari sampai kucing
tersebut mengeluarkan ookista dalam tin+anya.
b %ista, kucing sebagai tuan rumah definitif T.gondii menelan kista
melalui makanan atau memakan daging tikus atau burung yang
mengandung kista.
c /rofozoid, percobaan oleh Ballace (850 pada 6 ekor kucing yang
diberi makan tikus kecil (Mice yang menderita infeksi akuttoksoplasmosis menghasilkan 2 ekor kucing yang mengeluarkan
ookista.
#. /ransmisi Toxoplasma gondii pada manusia, melalui beberapa cara
antara lain&
a Pada /oksoplasmosis akuisita infeksi dapat ter+adi bila memakan
daging mentah atau kurang matang (misalnya sate, kalau daging
tersebut mengandung kista +aringan atau takizoit Toxoplasma. Pada
orang yang tidak makan daging dapat terinfeksi bila ookista yang
dikeluarkan dengan tin+a kucing tertelan. Penularan melalui udara
9
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 10/20
atau droplet infection (berasal dari penderita pneumonitis
toksoplasmosis dan melalui kulit yang kontak dengan +aringan
yang infektif atau sekreta hewan misalnya kucing, an+ing, babi atau
rodensia yang sakit.
b /oksoplasmosis kongenital secara transplasental dari ibu penderita
toksoplasmosis. :bu hamil dan orang yang mengalami kekebalan
tubuh sangat rentan terhadap infeksi /.gondii. +ika ibu hamil
mengalami infeksi primer toksoplasma, akan menimbulkan
kelainan kongenital pada bayi yang dikandungnya. Cika penularan
ter+adi di awal kehamilan, akan ter+adi abortus pada +anin, anak
lahir mati. Cika infeksi ter+adi pada bulan-bulan kahir kehamilan,
bayi dalam kandungan tidak menun+ukkna kelainan, namun dua
tiga bulan pascakelahiran, ge+ala-ge+ala klinis pada bayi kan
terlihat. Penularan toksoplasmosis dari ibu ke anak dapat +ugater+adi melalui 'S:, +ika ibu tertular parasit ini pada masa nifas
(puerperium
c /ranspaltasi organ
?rgan yang ditranspaltasi bila mengandung kista atau trofozid
dapat menyebabkan orang yang menerima transpaltasi oragan
tersebut mengalami infeksi toksoplasmosis (Aead, emington,
865
d Melalui alat laboratorium
10
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 11/20
:nfeksi dapat +uga ter+adi pada orang-orang yang beker+a di
laboratorium dengan binatang percobaan yang terinfeksi parasit
/.gondii melalui +arum suntik dan alat laboratorium lainnya, +uga
dapat ter+adi pada orang yang mealkukan otopsi binatang yang
terinfeksi oleh kista atau trafozid melalui tangan yang terluka.
e /ransfusi darah lengkap dapat menyebabkan infeksi.
2.3. Pat$genes&s 'an /ejala +l&n&s T$ks$#lasm$s&s
Patogenesis Toxoplasma gondii dimulai dengan pengenalan dan
penempelan parasit pada sel target, diikuti invasi yang biasanya ter+adi di usus
dan masuknya parasit ke dalam vakuol parasitoforus. Setelah parasit memasuki
sel atau difagositosis, sebagian parasit akan mati dan sebagian lain akan
berkembang biak di dalam sel menyebabkan sel hospes pecah dan menyerang
sel lain. Parasit yang berada dalam vakuol ini tidak dapat dibunuh dan akan
terus bereplikasi. engan adanya parasit di dalam makrofag dan limfosit, maka
penyebaran secara hematogen dan limfogen ke seluruh badan. Pada hospes
yang imunokompeten dapat terbentuk kista yang bisa menetap dalam tubuh
hospes seumur hidup tanpa menimbulkan ge+a:a, sedangkan pada pasien
:munokompromais dapat ter+adi reaktivasi kista yang berakibat fatal.
iperlukan respon imun yang kuat untuk mengatasi infeksi ini dan telah
diketahui selama beberapa tahun bahwa kekebalan terhadap Toxoplasma gondii
adalah kekebalan seluler. Toxoplasma gondii dapat menyerang semua organ
dan +aringan tubuh hospes, kecual sel darah merah ( tidak berinti . %erusakanyang ter+adi pada +aringan tubuh tergantung pada&
a. $mur
b. Dirulensi strain Toxoplasma gondii
c. Cumlah parasit
d. ?rgan yang diserang
Aesi pada susunan saraf pusat dan mata biasanya lebih berat dan
permanen, oleh karena +aringan ini tidak mempunyai kemampuan untuk
beregenerasi. %elainan pada susunan saraf pusat berupa nekrosis yang disertai
dengan kalsifikasi. Penyumbatan akuaduktus sylvii oleh karena ependemitismengakibatkan hidrosefalus pada bayi. Pada infeksi akut retina ditemukan
reaksi peradangan fokal dengan edema dan infiltrasi leukosit yang dapat
menyebabkan kerusakan total dan pada proses penyembuhan men+adi parut
( sikatriks dengan atrofi retina dan koroid disertai pigmentasi. i otot +antung
dan otot bergaris tanpa menimbulkan peradangan.
!aik toksoplasmosis dapatan maupun kongenital sebagian besar
asimtomatis atau tanpa ge+ala. %eduanya dapat bersifat akut dan kemudian
men+adi kronik. 9e+ala yang nampak sering tidak spesifik dan sulit dibedakan
dengan penyakit lain.
11
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 12/20
/oksoplasmosis dapatan biasanya tidak diketahui karena +arang
menimbulkan ge+ala. /etapi bila seorang ibu yang sedang hamil mendapat
infeksi primer, ada kemungkinan bahwa 24E akan melahirkan anak dengan
toksoplasmosis kongenital. 9e+ala yang di+umpai pada orang dewasa maupun
anak-anak umumnya ringan. 9e+ala klinis yang paling sering di+umpai pada
toksoplasmosis dapatan adalah limfadenopati dan rasa lelah, disertai demam
dan sakit kepala (Faman dan %eong, 866.
Pada infeksi akut, limfadenopati sering di+umpai pada kelen+er getah
bening daerah leher bagian belakang. 9e+ala tersebut di atas dapat disertai
demam, mialgia, malaise. !entuk kelainan pada kulit akibat toksoplasmosis
berupa ruam makulopapuler yang mirip kelainan kulit pada demam titus,
sedangkan pada +aringan paru dapat ter+adi pneumonia interstisial.
9ambaran klinis toksoplasmosis kongenital dapat bermacam-macam. 'da
yang tampak normal pada waktu lahir dan ge+ala klinisnya baru timbul setelah
beberapa minggu sampai beberapa tahun. 'da gambaran eritroblastosis,
hidrops fetalis dan triad klasik yang terdiri dari hidrosefalus, korioretinitis dan
perkapuran intrakranial atau tetrade sabin yang disertai kelainan psikomotorik
(Faman dan %eong, 866. /oksoplasmosis kongenital dapat menun+ukkan
ge+ala yang sangat berat dan menimbulkan kematian penderitanya karena
parasit telah tersebar luas diberbagai organ penting dan +uga pada sistem syaraf
penderita. 9e+ala susunan syaraf pusat sering meninggalkan ge+ala sisa,
misalnya retardasi mental dan motorik. %adang-kadang hanya ditemukan
sikatriks pada retina yang dapat kambuh pada masa anak-anak, rema+a atau
dewasa. %orioretinitis karena toksoplasmosis pada rema+a dan dewasa biasanya
akibat infeksi kongenital.
12
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 13/20
'kibat kerusakan pada berbagai organ, maka kelainan yang sering ter+adi
bermacam-macam +enisnya. %elainan pada bayi dan anak-anak akibat infeksi
pada ibu selama kehamilan trimester pertama, dapat berupa kerusakan yangsangat beratsehingga ter+adi abortus atau lahir mati, atau bayi dilahirkan
dengan kelainan seperti ensefalomielitis, hidrosefalus, kalsifikasi serebral dan
korioretinitis. Pada anak yang lahir prematur, ge+ala klinis lebih berat dari anak
yang lahir cukup bulan, dapat disertai hepatosplenomegali, ikterus,
limfadenopati, kelainan susunan syaraf pusat dan lesi mata.
2.3.0 D&agn$s&s
iagnosis banding yang harus diperhatikan adalah & mononukleosis
infeksiosa, tuberkulosis, kriptokokosis, tularemia, bruselosis, listeriosis, infeksivirus, sifilis, sistiserkosis dan hidatidosis.
iagnosis pasti ditetapkan sesudah dilakukan pemeriksaan mikroskopis
histologis secara langsung atau hasil biopsi atau pungsi atau autopsi atas
+arinagan penderita, pemeriksaan atau +aringan berasal dari hewan coba yang
dinokulasi dengan bahan infektif.
. iagnosis toksoplasmosis akut &
a iagnosis toksoplasmosis akut dapat dipastikan bila menemukan
takizoit dalam biopsi otak atau sumsum tulang, cairan serebrospinal
13
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 14/20
dan ventrikel sehingga diagnosis. engan cara pulasan biasa, takizoit
sukar ditemukan dalam spesimen.
b :solasi parasit, dapat dilakukan dengan inokulasi pada mencit, tetapi
hal ini memerlukan waktu yang lama. :solasi dari cairan badan
menun+ukkan infeksi akut, tetapi isolasi dari +aringan hanya
menun+ukkan kista dan tidak memastikan infeksi akut.
c /es serologi, yang sering digunakan adalah ;A:S' untuk deteksi
antibodi :g9 dan :gM dapat menun+ang diagnosis toksoplamosis. :g9
terhadap sporozoa ini muncul setelah -# minggu setelah infeksi dan
biasanya menetap seumur hidup. :gM pada penderita
imunokompromais biasanya tidak terdeteksi. /es serologik tidak selalu
dapat dipakai untuk mendapatkan diagnosis toksoplamosis akut
dengan cepat dan tepat, karena :gM tidak selalu dapat ditemukan pada
neonatus, atau karena :gM dapat ditemukan selama berbulan-bulan bahkan sampai lebih dari setahun, sedangkan pada penderita
imunodefisiensi tidak dibentuk anitbodi :gM dan tidak dapat
ditemukan titer :g9 yang meningkat.
d $ntuk memastikan diagnosis toksoplamosis akuisita, tidak cukup bila
hanya sekali menemukan titer zat anti :g9 T.gondii yang tinggi,
karena titer zat anti yang ditemukan dengan tes tersebut dapat
ditemukan dengan tes tersebut dapat ditemukan bertahun-tahun dalam
tubuh seseorang. iagnosis toksoplamosis akut dapat dibuat, bial titer
:g9 meninggi secara bermakna pada pemeriksaan kedua kali dengan
+angka waktu tiga minggu atau lebih, atau bila ada konversi dari
negatif ke positif.
#. iagnosis toksoplasmosis konginetal
!ila ditemukan zat anti :gM /o<oplasma pada neoantus, diagnosis
toksoplamosis konginetal sudah dapat dipastikan. 'danya zat anti :gM
pada neonatus menun+ukkan bahwa zat anti dibuat oleh +anin yang
terinfeksi dalam uterus, karena zat anti :gM pada ibu yang berukuran lebih
besar tidak dapat melewati plasenta, tidak seperti halnya :g9. /etapi zat
anti :gM tidak selalu ditemukan. Fat anti :gM cepat menghilang dari
darah, walaupun kadang-kadang dapat ditemukan selama beberapa bulan
bahkan sampai setahun atau lebih. !ila tidak dapat ditemukan zat anti
:gM, maka bayi yang tersangka toksoplamosis kongenital harus di follo4
up. Fat anti :g9 pada neonatus yang secara pasif didapatkan dari ibunya
melalui plasenta, berangsur-angsur berkurang dan menghilang pada bayi
yang tidak terinfeksi T.gondii, zat anti :g9 mulai dibentuk sendiri pada
umur #-0 bulan dan pada waktu itu titer zat anti :g9 tetap ada atau naik.
P> ( Polimerase Chain eaction untuk deteksi =' parasit pada
cairan dan +aringan tubuh. engan teknik ini dapat dibuat diagnosis dini
yang cepat dan tepat untuk toksoplamosis kongenital prenatal dan
14
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 15/20
postnatal serta infeksi toksoplamosis akut pada ibu hamil dan penderita
imunokompromais (kekebalan tubuh sangat rendah .
0. iagnosis ensefalitis toksoplamosis
iagnosis pasti ensefalitis toksoplamosis ditemukan denganmenemukan takizoit pada +aringan, darah atau cairan tubuh lainnya dan
P> untuk deteksi =' T.gondii dengan menggunakan primer gen !.
Penggunakan P> untuk deteksi =' T.gondii pada cairan serebrospinal
cukup sensitif dan sangat sangat spesifik untuk diagnosis ensefalitis
toksoplasmosis. >airan serebrospinal pada pasien ensefalitis dapat normal
atau menun+ukkan pleositosis, kadar protein meningkat. espons
terhadap terapi empiris dapat +uga digunakan untuk diagnosis. Hampir
84E pasien baik secara klinis maupun radiologis memberikan respons
terhadap terapi toksoplamosis serebral pada hari ke-1 setelah pengobatan.
2.3. Peng$*atan
?bat yang dipakai sampai saat ini hanya menbunuh stadium takizoit
T.gondii dan tidak membasmi stadium kista, sehingga obat dapat
memberantas infeksi akut, tetapi tidak dapat menghilangkan infeksi
menahun, yang dapat ter+adi aktif kembali.
a. Pirimenamin dan sulfonamid, beker+a secara sinergis dipakai selama
tiga minggu atau sebulan. Pirimetamin menekan hemopoiesis dan
dapat menyebabkan trombositopenia dan leukopenia. $ntuk
mencegah efek samping, dapat ditambahkan asam folinat atau ragi.
Pirimetamin bersifat teratogenik, maka obat ini tidak dian+urkan untuk
ibu hamil. Sulfonamid dapat menyebabkan trombositopenia dan
hematuiri. Pirimetamin diberikan dengan dosis 24 mg-55 mg sehari
untuk dewasa selama tiga hari kemudian dikurangi men+adi #2 mg
sehari (4,2- mgGkg berat badanGhari selama beberapa minggu pada
penyakit berat. %arena waktu paruh adalah 1-2 hari, pirimetamin
dapat diberikan # hari sekali atau 0-1 hari sekali. 'sam folinat
( leucovorin diberikan #-1 mg ehari atau dapat diberikan ragi roti 2-4 g sehari, # kali seminggu. Sulfonamid diberikan dengan dosis 24-
44 mgGkg berat badanGhari selama beberapa minggu atau bulan.
b. Spiramisin, antibiotik macrolide yang tidak menembus plasenta,
tetapi ditemukan dengan konsentrasi tinggi di plasenta. ?bat ini dapat
diberikan pada ibu hamil yang mendapatkan infeksi primer, sebagai
obat profilaktik untuk mencegah transmisi T.gondii ke +anin dalam
kandungannya. Spiramisin diberikan dengan dosis 44mgGkg berat
badanGhari selama 04-12 hari. ?bat ini diberikan sampai +anin terbukti
infeksi Toxoplasma. !ila +anin terbukti terinfeksi T.gondii maka
15
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 16/20
pengobatan yang diberikan adalah pirimetamin, sulfonamid dan asam
folinat dan diberikan setelah kehamilan #-6 minggu.
c. %lindamisin, efektif untuk pengobatan toksoplamosis, tetapi dapat
menyebabkan kolitis pseudomembranosa atau kolitis ulserativa, maka
tidak dian+urkan untuk pengobatan rutin pada bayi dan ibu hamil.
%ortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan pada mata,
tetapi tidak dapat diberikan sebagai obat tunggal.
?bat macrolide lain yang infektif terhadap T.gondii adalah
klaritromisin dan azitromisin yang diberikan bersama pirimetamin pada
penderita ':S dengan ensefalitis toksoplasmik. ?bat baru adalah
hidroksinaftokuinon (atovauone yang bila dikombinasi dengan
sulfadiazin atau obat lain yang aktif terhadap T.gondii, dapat membunuh
kista +aringan pada mencit.
/oksoplasmosis akuisita yang asimtomatik tidak perlu diberi
pengobatan. Seorang ibu hamil dengan infeksi harus diberikan pengobatan
profilaktik. Pada bayi dengan toksoplasmosis kongenital diberikan
pirimetamin dengan loading dose # mgGkg berat badanGhari selama # hari
kemudian mgG kg berat badanG hari selama #-3 bulan, kemudiandiberiakn
0 kali seminggu. Sulfonamid # kali 24 mg sehari. 'sam folinat 4 mg
diberikan 0 kali seminggu. /oksoplamosis kongenital harus diberikan
pengobatan selama sedikitnya satu tahun.
Penderita imunokompromais (':S, keganasan yang ter+angkit
toksoplamosis akut harus diberi pengobatan sebagai berikut &
. /erapi awal (diberikan selama 3 minggu
Pirimetamin #44 mg loading dose dilan+utkan 24-52 mg setiap 3
+am diberikan bersama sulfadiazin 444 (I 34 kg 7 244 (J 34 kg
setiap 3 +am dan asam folinat 4-#4 mg per hari.
#. 'lternatif &
a Pirimetamin K asamfilonat K klindamisin 344 mg iv atau per
oral tiap 3 +am
b /rimethoprim- sulfametoksazol (trimetoprim2 mgGkg!! dan
sulfametoksazol #2 mgGkg!!
c Pirimetamin K asamfilonat K salah satu obat ini &
apson 44 mg per oral setiap 3 +am
%laritromisin 244 mg per oral tiap # +am
'zitromisin 844-#44 mg per oral tiap 3 +am
'tovauon 244 mg per oral tiap # +am diberikan selama
makan atau suplemen nutrisi
d 'tovauon K sulfadiazin
e 'tovauon sa+a bila ada intoleransi terhadap pirimetamin dan
sulfadiazine. Pemberian steroid +ika ada edema.
16
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 17/20
0. /erapi pemeliharaan (supresif, profilaksis sekunder
iberikan seumur hidup, +ika rekonstitusi imun tidak ter+adi.
. Pirimetamin #2-24 mg per oral tiap 3 +amK asamfolinat 4-#2
mgGoral tiap 3 +am K sulfadiazine 244-444 mg per oral tiap 3 +am.
#. 'lternatif &
a %lindamisn 044-124 mg tiap 3-6 +am K pirimetamin K
asam folinat (per oral
b 'tovauone 524 mg tiap 3-# +am L primetamin#2 mg
tiap 3 +am K asamfolinat 4 mg tiap 3 +am (per oral
c /erapi supresif dapat dipertimbangkan untuk dihentikan
+ika & terapi diberikan sedikitnya selama 3 minggu&
d Pasien tidak mempunyai ge+ala dan tanda klinis
ensefalitis toksoplasmik e >1K dipertahankan J #44 selG mm0 selama pada
terapi antiretroviral
f Profilaksis sekunder dimulai kembali +ika >K menurun
sampai I #44 selGmm0
Profilaksis primer
Profilaksis primer terhadap ensefalitis toksoplasmik diberikan
pada pasien yang seropositive terhadap Toxoplasma dan
mempunyai >1 K I 44 selG mm0
a /MP-SMN tablet forte per oralG 3 +am b apson 24 mg tiap 3 +am K pirimetamin 24 mg 1 kali
seminggu K asam folinat #2 mg 1 kali seminggu (per oral
c apson #44 mg K pirimetamin 52 mg K asam folinat #2 mg 1
kali seminggu (per oral
d 'tovauon 244 mg tiap 3 +am L primetamin #2 mg tiap 3
+am K asam folinat 4 mg tiap 3 +am (per oral
Profilaksis primer dihentikan +ika pasien respons terhadap
terapi antiretroviral dengan peningkatan hitung >1K J #44 selG
mm0 selama sedikitnya 0 bulan. Profilaksis diberikan kembali +ika
>1K menurun sampaiI 44-#44 selG mm0
2.3. Pr$gn$s&s
/oksoplamosis akut pada bayi umumnya fatal, meskipun ibu tidak
menun+ukkan ge+ala. :nfeksi pranatal pada anak, meskipun +arang
menimbulkan kematian, namun cacat yang ter+adai biasanya permanen
sifatnya. Seorang ibu melahirkan anak dengan toksoplasmosis kongenital
untuk selan+utnya akan melahirkan anak normal, oleh karena ibu sudah
mempunyai zat anti.
Pada anak dan orang dewasa, prognosis tergantung pada +enis dan
besarnya kerusakan organ yang terserang. /oksoplasmosis pada orang
dewasa umumnya asimtomatis. /oksoplamosis akuista biasanya tidak fatal.
17
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 18/20
9e+ala klinis dapat dihilangkan dengan pengobatan adekuat. Parasit dalam
kista +aringan tidak dapat dibasmi dan dapat menyebabkan eksaserbasi
akut bila kekebalan menurun.
2.3. Pen4egahan%ucing adalah salah satu faktor yang memengaruhi timbulnya
to<oplasmosis, karena kucing menglurkan ber+uta-+uta ookista dalam
tin+anya, yang dapat bertahan sampai satu tahun di dlam tanah yang teduh
dan lembab. $ntuk mencegah hal ini maka dapat di+aga ter+adinya infeksi
pada kucing yaitu dengan memberi makakan yang matang sehingga kucing
tidak berburu tikus atau burung. Sampai saat ini belum ditemukan vaksin
yang efektif dalam mencegah penyakit toksoplamosis, sehingga
pencegahan yang paling efektif adalah memutus mata rantai siklus hidup
T. 5ondii dengan usaha &. Menghindari makanan yang mengandung kista atau ookista,
menghindari minum air yang beresiko terkontaminasi dengan oosit
dan mencuci buah-buahan dan sayuran sebelum dimakan.
#. Memasak daging yang benar-benar matang +angan warnanya masih
merah muda, termasuk daging yang diasap atau daging yang sudah
dikemas kemungkinan masih terinfeksi parasit.
0. Menghindari kontak dengan lendir dan cairan daging tanpa
pelindung tangan, mencucu tangan setelah kontak tanpa pelindung
dengan daging, mencuci semua peralatan masak setelah kontak
dengan daging mentah1. Menghindari kontak dengan tin+a kucing dan semua yang
berhubungan dengan feses kucing.
2. Men+aga kebersihan diri, keluarga dan lingkungan
3. %husus untuk wanita hamil
!ila wanita belum hamil dan merencanakan untuk hamil.
ian+urkan untuk melakukan pemeriksaan darah untuk tes
/o<oplasma. 'pabila tes positif, mungkin +anin akan lebih
terproteksi karena ibu sudah memilki keekebalan terhadap
T.gondii. 'pabila kemudian telah hamil, kesehatan tubuh tetap
harus di+aga agar terhindar dari kemungkinan reaktivasi parasit.!ila sebelum hamil hasil tes negatif yang berarti tidak terinfeksi
Toxoplasma, hindarilah kemungkinan infeksi T.gondii selama hamil
seperti menghindari kucing, +ika terpaksa ahraus membersihkan
kandang kucing, hendaknya memakai sarung tanagn dan
sesudahnya harus dicuci sebersih mungkin.
2.3.5 E#&'em&$l$g&
i :ndonesia prevalensi zat anti T.gondii yang positif pada manusia
berkisar antara #E dan 30 E. %eadaan toksoplasmosis di suatu daerah
dipengaruhi oleh banyak factor, seperti kebiasaan makan daging kurang
18
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 19/20
matang, adanya kucing yang dipelihara sebagai binatang kesayangan, tikus
dan burung sebagai hospes perantara yang merupakan binatang buruan
kucing dan adanya vector seperti lipas atau lalat yang dapat memindahkan
ookista dari tin+a kucing ke makanan. >acing tanah +uga berperan untuk
memindahkan ookista dari lapisan dalam ke permukaan tanah.
Balaupun makan daging kurang matang merupakan cara transmisi
yang penting untuk T.gondii, transmisi melalui ookista tidak dapat
diabaikan. Seekor kucing dapat mengeluarkan 4 +uta butir ookista sehari
selama # minggu. ?okista men+adi matang dalam waktu -2 hari dan dapat
hidup lebih dari setahun ditanah yang panas dan lembab. ?okista mati
pada suhu 12-22 dera+at, +uga mati bila dikeringkan atau bila bercampur
formalin, ammonia atau larutan iodium. /ransmisi melalui ookista
menun+ukkan infeksi T.gondii pada orang yang tidak suka makan daging
atau ter+adi pada binatang herbivora.
BAB III
PENUTUP
3.1 +es&m#ulan
. Sporozoa merupakan protozoa yang tidak memiliki alat gerak dan
bersifat parasit. /ubuh sporozoa berbentuk bulat pan+ang, memiliki
sebuah nukleus tapi tidak memiliki vakuola kontraktil. ukuran
tubuhnya hanya beberapa mikron, tetapi didalam usus manusia atau
19
8/16/2019 Sporozoa t.gondii
http://slidepdf.com/reader/full/sporozoa-tgondii 20/20
hewan yang dapat mencapai 4 mm. Sporozoa berkembang biak secara
aseksual (skizogoni dan seksual (sporogoni secara bergantian.
Sporozoa memiliki tiga stadium dalam daur hidupnya yaitu skizogoni,
gamogoni, dan sporogoni. Spesies sporozoa yang dapat menghinggapi
manusia pada subkelas coccidia yaitu genus Eimeria, Isospora,
Toxoplasma, dan subkelas haemosporidia, genus Plasmodium.
#. Toxoplasma gondii ditemukan pada tahun 846 pertama kali
ditemukan pada binatang mengerat yaitu Ctenodactylus gundi . spesies
ini merupakan protozoa obligat intraseluler. T.gondii terdapat dalam
tiga bentuk yaitu takizoit (bentuk poriferatif, kista (berisi bradizoit
dan ookista (berisi sporozoit. :nfeksi dapat ter+adi bila manusia makan
daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista. :nfeksi
ookista dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melaluitangan yang tidak bersih. Patogenesis Toxoplasma gondii dimulai
dengan pengenalan dan penempelan parasit pada sel target, diikuti
invasi yang biasanya ter+adi di usus dan masuknya parasit ke dalam
vakuol parasitoforus. 9e+ala klinis & Aesi pada susunan saraf pusat dan
mata. %elainan pada susunan saraf pusat berupa nekrosis yang disertai
dengan kalsifikasi. i otot +antung dan otot bergaris tanpa
menimbulkan peradangan.
20