13
SPESIFIKASI TEKNIS A. PERSYARTAN UMUM PASAL 1 URAIAN PEKERJAAN 1.1. LINGKUP PEKERJAAAN Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan 2 RKB MIN Sekadau Hilir Pekerjaaan ini meliputi : Mendapatkan, membeli, mengerjakan, menyediakan tenaga, alat – alat bantu, membuat segala pekerjaan persiapan dan tambahan untuk kesempurnaan pelaksanaan. 1.2. Pekerjaan ini harus diserah terimakan oleh pemborong setelah selesai sama sekali atas persetujuan Direksi termasuk perbaikan kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan yang dikerjakan dan pembersihan lokasi. 1.3. Sarana bekerja : Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan harus menyediakan : a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan. b. Alat-alat bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan. c. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya. 1.4. Cara pelaksanaan Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam rencana kerja dan syarat- syarat (RKS), gambar-gambar, berita acara penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan Konsultan Pengawas. PASAL 2 JENIS DAN MUTU BAHAN Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan dari produksi dalam negeri sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi dan Menteri Perindustrian. PASAL 3

Spesifikasi Teknis Min Mtsn

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spesifikasi Teknis Min Mtsn

Citation preview

SPESIFIKASI TEKNISA. PERSYARTAN UMUM

PASAL 1URAIAN PEKERJAAN

1.1. LINGKUP PEKERJAAANPekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :Pembangunan 2 RKB MIN Sekadau HilirPekerjaaan ini meliputi : Mendapatkan, membeli, mengerjakan, menyediakan tenaga, alat alat bantu, membuat segala pekerjaan persiapan dan tambahan untuk kesempurnaan pelaksanaan.1.2. Pekerjaan ini harus diserah terimakan oleh pemborong setelah selesai sama sekali atas persetujuan Direksi termasuk perbaikan kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi pada bangunan yang dikerjakan dan pembersihan lokasi.1.3. Sarana bekerja :Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan, kontraktor sebagai pelaksana pekerjaan harus menyediakan :a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.b. Alat-alat bantu seperti alat-alat pengangkut dan peralatan lain yang dipergunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan.c. Penyediaan bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan tepat pada waktunya.1.4. Cara pelaksanaanPekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), gambar-gambar, berita acara penjelasan serta mengikuti petunjuk dan keputusan Konsultan Pengawas.

PASAL 2JENIS DAN MUTU BAHAN

Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan dari produksi dalam negeri sesuai dengan keputusan Menteri Perdagangan dan Koperasi dan Menteri Perindustrian.

PASAL 3GAMBAR GAMBAR

Pada RKS ini dilampirkan antara lain :1. Gambar Pra Rencana2. Gambar Kerja :a. Gambar Rencana Konstruksi Bangunan beserta detailnya

PASAL 4PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN

4.1 Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya yaitu :1. Peraturan umum tentang Pelaksanaan Pembangunan di Indonesia atau Algemene Voorwaarden Voor De Witvoering Bij Aanneming Van Openbare Werken (AV) 19412. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja.3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PPKI) 19614. Pedoman Tata Cara Penyelenggaraan Pembangunan Gedung Negara oleh Departemen Pekerjaan Umum.5. Ketentuan dan peraturan lain yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah setempat yang bersangkutan dengan permasalahan bangunan.4.2 Pada pelaksanaan pekerjaan dalam Pasal 1 ayat (2) tersebut diatas, berlaku dan mengikat pula, antara lain :a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh Pemberi tugas termasuk juga gambar-gambar detail pelaksanaan (shop drawing) yang diselesaikan oleh kontraktor dan sudah disahkan/disetujui oleh konsultan pengawas atau persetujuan direksi.b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.d. Berita Acara Penunjukan.e. Surat Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran tentang penunjukan kontraktor.f. Surat Perintah Kerja (SPK).g. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.h. Jadwal pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang disetujui konsultan Pengawas dan atas persetujuan Direksi.

PASAL 5PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

5.1 Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan rencana kerja dana syarat-syarat (RKS) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing).5.2 Bila gambar tidak sesuai dengan Renca Kerja dan Syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat/berlaku adalah ketentuan yang ada dalam RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain, maka gambar yang mempunyai skala besar yang berlaku.5.3 Bila perbedaan-perbedaan tersebut menimbulkan keragu-raguan sehingga dalam pelaksanaannya menimbulkan kesalahan, maka kontraktor wajib menanyakan kepada konsultan Pengawas atas persetujuan Direksi, dan kontraktor harus mengikuti keputusannya.

PASAL 6JADWAL PELAKSANAAN

6.1 Sebelum memulai pekerjaan nyata dilapangan, kontraktor wajib membuat rencana pelaksanaan pekerjaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar Chart dan Curva S.6.2 Rencana kerja tersebut harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan Pengawas dan atas persetujuan Direksi, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Perintah Kerja (SPK) diterima oleh kontrkator.6.3 Kontrkator wajib memberikan salinan rencana kerja sebanyak 4 (empat) rangkap kepada Direksi Lapangan.6.4 Konsultan Pengawas atas persetujuan direksi akan menilai prestasi pekerjaan kontraktor berdasarkan rencana kerja tersebut.

PASAL 7KUASA KONTRAKTOR DILAPANGAN7.1 Dilapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjuk seorang kuasa kontraktor atau biasa disebut Pelaksana Lapangan yang cakap untuk memimpin pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dilapangan dan mendapat kuasa penuh dari kontraktor. Penunjukan atau penugasan tenaga ahli yang bertugas dilapangan tersebut ditujukan kepada pemberi tugas pengelola teknis dan konsultan pengawas.7.2 Densgan adanya Pelaksana Lapangan, tidak berarti bahwa kontraktor lepas tanggung jawab dari sebagian maupun keseluruhan kewajibannya.7.3 Kontrkator wajib memberitahu secara tertulis kepada pengelola teknis kegiatan dan konsultan pengawas, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapatkan persetujuan.7.4 Bila dikemudian hari, menurut pendapat Pengelola Kegiatan dan Konsultan Pengawas Pelaksana kurang mampu atau tidak cakap memimpin pekerjaan, maka akan diberi tahukan kepada kontraktor secara tertulis untuk mengganti pelaksana pekerjaan.

PASAL 8JAMINAN DAN KESELAMATAN KERJA8.1 Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat pertolongan pertama pada kecelakaan (PPPK) yang selalu dalam keadaan siap digunakan dilapangan untuk mengatasi segala kemungkinan musibah bagi semua petugas dan pekerja yang ada dilapangan.8.2 Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan, kamar mandi dan WC serta air yang bersih yang layak bagi semua petugas dan pekerja yang ada dilapangan. Membuat tempat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk menjaga keamanan.8.3 Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan para pekerja wajib diberikan kontrkator sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PASAL 9SITUASI DAN UKURAN9.1 SITUASIa. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama situasi tanah bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal-hal yang dapat mempengaruhi harga panawarannya.b. Kelalaian atau kurang telitinya kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alas an untuk mengajukan alas an tuntutan.9.2 UKURANa. Ukuran satuan yang digunakan disini semuanya dinyatakan dalam cm, kecuali ukuran ukuran untuk bahan bangunan tertentu yang dinyatakan dalam inci atau mm.PASAL 10SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN10.1.Semua bahan bangunan yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan.10.2. konsultan pengawas berwenang mengetahui asal dan kondisi bahan dan kontraktor wajib memberitahu dan menjalaskannya.10.3.kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahan-bahan bangunan sebelum digunakan dilapangan. Contoh-contoh ini harus mendapatkan persetujuan dari konsultan pengawas.10.4.bahan bangunan yang telah didatangkan kontraktor dilapangan pekerjaan, tetapi ditolak pemakainya oleh konsultan pengawas, harus segera dikeluarkan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontraktor dalam waktu 2 x 24 jam, terhitung dari jam penolakan.10.5.pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukan kontraktor tetapi ditolak oleh konsultan pengawas, maka pekerjaan tersebut harus segera dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya kontrakor dalam waktu yang ditetapkan oleh konsultan pengawas.10.6.apabila konsultan pengawas merasa perlu meneliti sesuatu bahan lebih lanjut, konsultan pengawas berhak mengirimkan bahan tersebut kepada balai penelitian bahan (Laboratorium) yang terdekat untuk diteliti. Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggung jawab kontraktor apapun hasil penelitian bahan tersebut.

PASAL 11PEMERIKSAAN PEKERJAAN11.1.sebelum memulai pekerjaan lanjutannya yang apabila pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh konsultan pengawas, kontraktor wajib memintakan persetujuan kepada konsultan pengawas, kemudian apabila konultan pengawas telah menyetujui bagiana pekerjaan tersebut, kontraktor dapat meneruskan pekerjaan.11.2.Bila permohonan pemeriksaan itu dalam waktu 2 x 24 jam (dihitung dari diterima surat permohonan pemeriksaan, tidak tidak dihitung hari raya/libur ) tidak dipenuhi oleh konsultan pengawas, kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang seharusnya diperiksa dianggap telah disetujui Konsultan Pengawas, hal ini dikecualikan bila Konsulta Pengawas meminta perpanjangan waktu.11.3.Bila Kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk diperbaiki. Biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan Kontraktor.

PASAL 12PEKERJAAN TAMBAH/KURANG12.1.Tugas mengerjakan pekerjaan tambah / kurang diberitahuikan dengan tertulis atau ditulis dalam buku harian oleh Konsultan Pengawas atas persetujuan Pemberi Tugas. Pekerjaan tambah / kurang hanya berlaku bila memang ternyata ada perintah tertulis dari Konsultan Pengawas atas persetujuan Pemberi Tugas.12.2.Biaya pekerjaan tambah / kurang akan diperhitungkan menurut daftar harga satuan yang dimasukkan oleh Kontraktor dalam satuan daftar, yang pembayarannya diperhitungkan bersama dengan angsuran terakhir.12.3.Untuk pekerjaan tambah yang harga satuannya tidak tercantum dalam harga satuan yang dimasukkan dalam penawaran, harga satuannya akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas bersama-sama Kontraktor dengan persetujuan Pemberi Tugas.12.4.Adanya pekerjaan tambahan yang tidak dapat dijadikan alasan sebagai penyebab keterlambatan penyerahan pekerjaan, tetapi konsultan pengawas / Bimbingan Teknik Pembangunan (BTP) dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu karena adanya pekerjaan tambahan tersebut.

B. PERSYARATAN TEKNIK KHUSUS

PASAL 13Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Kontraktor adalah :Pembangungn 2 RKB Sekadau Hilir

Pekerjaan Pembangungn 2 RKB Sekadau Hilir, meliputi :A. PEKERJAAN PENDAHULUANPekerjaan Pendahuluan, meliputi :1. Pemasangan Papan Nama Proyek2. Dokumantasi dan Pelaporan 3. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

B. PEKERJAAN PONDASIPekerjaan Pondasi meliputi :1. Pekerjaan Galian Tanah Pondasia. Semua galian harus dilaksanakan sesuai seperti dinyatakan dalam gambar-gambar dan syrat-syrat yang ditentukan menurut keperluan, seperti galian lubang pondas, dan lain sebagainya.b. Dasar dari semua galian masih terdapat akar-akar pohon, lain-lain sisa jasad atau bagian bagian yang gembur maka ini harus digali keluar, sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir urug yang disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali dasar yang waterpass.c. Dalamnya semua galian harus mendapatkan pemeriksaan dan persetujuan Direksi Kegiatan atau Pemberi Tugas. Pemborong wajib melaporkan hasil pekerjaan galian tanah yang selesai kepada Direksi Lapangan sebelum dimulainya dengan pekerjaan pondasi. Penyimpangan dari ketetapan ini akan menjadi resiko dan tanggung jawab pemborong.d. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air didalam galian-galian, baik pada waktu menggali maupun pada waktu mengerjakan pondasi, harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus untuk menghindari terkumpulnya air tersebut.e. Pemborong harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor dengan member suatu dinding pengaman atau penunjang-penunjang sementara.f. Semua tanah yang berasal dari pekerjaan gallian, setelah mencapai jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan dari setiap saat instruksi Direksi Kegiatan atau Pemberi Tugas.g. Bagian-bagian yang diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih dari segala kotoran. Pelaksanaanya secara berlapis-lapis dengan penibrisan.

2. Pekerjaan urugan kembali tanah pondasi3. Pekerjaan Tiang Tongkat Belian 8/8 = Laci Ky.Belian 1 x 4/8 70 cm.4. Pekerjaan Baut Pondasi Tiang Tongkat5. Pekerjaan Keep Belian 8/8

C. PEKERJAAN LANTAIPekerjaan Lantai, Meliputi :1. Pekerjaan Pemasangan Batako Untuk Tutup Kolong.2. Pekerjaan Pengurugan Pasir Setebal 40 cm3. Pekerjaan Pengecoran Lantai Beton Camp. 1 : 3 : 5 Setebal 10 cm.4. Pekerjaan KeramikMeliputi pengadaan dan pemasangan lantai keramik untuk ruang bangunan, selasar, ruang wc dan bak air sert tinggi dinding 1,5 m yang akan diuraikan sebagai berikut : Keramik yang dipakai adalah keramik mutu dengan kualitas baik Pemborong harus memasukkan contoh-contoh untuk persetujuan mutu dan warna serta harus mengajukan contoh pemasangan kepada Direksi Kegiatan atau Pemberi Tugas untuk persetuajuan. Material Bahan : ubin keramikUkuran : 40 x 40 cm ( ruang kelas dan selasar ), 20 x 20 cm (WC) dan Bak Air dan Dinding WC t =1,5 m Uk. 20 x 20 cmWarna : standard / sesuai desain permintaan Pemasangan Lantai dipasang dengan perekat keramik atau adukan dan harus terpasang cukup kuat, saat dibuat rapat dan lurus maksimal 1mm. pemotongan keramik harus menggunakan alat yang telah dianjurkan oleh pabrik harus mendapatkan persetujuan Direksi Kegiatan atau Pemberi Tugas. Bahan keramik yang telah terpasang dilantai dihindarkan dari injakan untuk mendapatkan kualitas pekerjaan yang baik.

D. PEKERJAAN RANGKA BADANPekerjaan Rangka Badan, meliputi :1. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan rangka badan menggunakan belian ketam ukuran 8/8.2. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan rangka badan menggunakan kayu kelas I ukuran 8/83. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan balok penutup menggunakan kayu kelas I ukuran 8/84. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan pagar selasar menggunakan kayu kelas II ketam ukuran 4/85. Pekerjaan pengadaan dan pemasangan sunscreee Rangka sunscreen kayu kelas II ukuran 4/8 Papan sunscreen kayu kelas II ukuran 2/15

E. PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERANPekerjaan Dinding dan Plasteran, meliputi :1. Pekerjaan pemasangan dinding batako dengan ukuran 7/15/30. Seluruh dinding dalam bangunan dan dinding WC, memakai pasangan batako sesuai seperti yang dinyatakan dalam gambar. Pasangan batako harus dikerjakan secara sempurna sehingga menghasilkan pasangan dinding yang rata, tegak lurus, tidak bergelombang, kokoh dan tidak menunjukkan adanya retak-retak Batako yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik press mesin serta sesuai dengan contoh yang disetujui sebelumnya. Untuk pemasangan batako dapat dipergunakan adukan 1 PC : 4 pasir atau adukan pengganti setara prime mortar. Pasir yang dipergunakan harus pasir pasang dan memenuhi ketentuan yang ada. Pemborong harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubugan dengan pekerjaan tembok, dan memberitahukan Direksi Kegiatan atau Pemberi Tugas seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mendapatan pembetlan-pembetulan. Untuk pekerjaan ini kontraktor harus menyediakan segala alat bantu yang diperlukan baik peralatan maupun perancah-perancah yang aman. 2. Pekerjaan plesteran dinding Seluruh pasangan batako harus diplester, tebal plesteran batako adalah 1,5 cm dengan campuran 1 Pc : 3 psr. Pelaksanaan pekerjaan plesteran harus mendapatkan hasil yang baik dan sempurna dalam arti bidang permukaan harus betul-betul rata, tidak bengkok atau bergelombang, tegak lurus dan padat.

F. PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN PENUTUP ATAPPekerjaan Kuda-Kuda dan Penutup Atap, meliputi :1. Pekerjaan pemasangan kuda-kuda dan nok atap menggunakan kayu kelas II ukuran 6/122. Pekerjaan pemasangan gapit kuda-kuda dan ikat angin atap menggunakan kayu kelas II ukuran 5/103. Pekerjaan pemasangan gording kayu kelas II ukuran 5/74. Pekerjaan rangka atap seng gelombang kayu kelas II5. Pekerjaan penutup atap seng gelombang 0.3 mm sesuai dengan standar SNI6. Pekerjaan bumbungan atap menggunakan papan ukuran 2/20 dengan seng datar dan jurai7. Pekerjaan pemasangan Lisplank menggunakan kayu kelas II ukuran 2/208. Tebing layar menggunakan kayu kelas II9. Pekerjaan konsul menggunakan kayu kelas II ukuran 4/8G. PEKERJAAN PLAFONDPekerjaan plafond, meliputi :1. Lingkup pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangan plafond ruang kelas, selasar, kaki atap dan WC menggunakan GRC dengan tebal 4 mm2. Pekerjaan rangka plafond menggunakan kayu kelas II3. Pekerjaan plafond ruang kelas, selasar, kaki atap dan WC menggunakan GRC, bahan yang digunakan adalah baha dari kualitas yang baik, mempunyai sisi yang lurus, siku, seragam dan tidak cacat. Plafond GRC tersebut dipasang pada balok penggantung plafond dan kedudukan yang akan dipasang plafond tersebut harus benar-benar rata. Bentuk letak pemasangan dan ukuran pada pekerjaan ini semuanya sesuai dengan gambar kerja yang ada.4. Pekerjaan List Plafond menggunakan kayu kelas II

H. PEKERJAAN PINTU, JENDELA, VENTILASI DAN PENGGANTUNGPekerjaan Pintu, Jendela, Ventilasi Dan Penggantung, meliputi :1. Pengadaan dan pemasangan kusen pintu dan jendela ukuran 5/10 kayu kelas I2. Pengadaan dan pemasangan pintu panel dua daun kayu kelas I3. Pengadaan dan pemasangan pintu WC menggunakan bahan PVC lengkap dengan kusen dan kunci sesuai standar SNI4. Pengadaan dan pemasangan pintu lemari tanam dengan bahan multriplek setebal 6mm5. Pengadaan dan pemasangan jendela kaca hidup6. Pengadaan dan pemasangan jendela kaca mati7. Pengadaan dan pemasangan ventilasi jalusi

I. PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNGPekerjaan pengunci dan penggantung, meliputi1. Pekerjaan kunci pintu 2 slag dipasang pada pintu panel2. Pekerjaan engsel pintu menggunakan engsel jenis ring nylon, setiap pintu dipasang 4 (empat ) buah engsel ukuran 43. Pekerjaan engsel jendela kaca hidup menggunakan engsel jenis ring nylon, setiap jendela dipasang 2 (dua) buah engsel ukuran 34. Pekerjaan slot pintu tanam untuk dua daun5. Pekerjaan slot jendela dipasang 2 (dua) buah kinci slot6. Untuk jendela kaca hidup dipasang 1 (satu) buah hendle dan dua buah kait angin

J. PEKERJAAN SANITASIPekerjaan sanitasi, meliputi :1. Pengadaan dan pemasangan closed sesuai dengan standar SNI2. Pengadaan dan pemasangan floor drain sesuai dengan standar SNI3. Pengadaan dan pemasangan kran air sesuai dengan standar SNI4. Pengadaan dan pemasangan pipa penguras5. Pekerjaan instalasi air bersih6. Pekerjaan instalasi air kotor7. Pekerjaan pembuatan beerput

K. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK1. Pekerjaan instalasi listrik, meliputi : Pengadaan dan pemasangan lampu TL Box 20 watt sesuai dengan standar SNI Pengadaan dan pemasangan lampu SL 18 watt sesuai dengan standar SNI Pengadaan dan pemasangan stop kontak tunggal sesuai dengan standar SNI Pengadaan dan pemasangan saklar tunggal sesuai dengan standar SNI Pengadaan dan pemasangan saklar ganda sesuai dengan standar SNI Proses pemasangan instalasi listrik (rangkaian komponen komponen listrik)2. Syrat-syarat pelaksanaan : Pekerjaan instalasi listrik harus dikerjakan oleh teknisi/instalir yang berpengalaman dan terdaftar pada PLN setempat dan memiliki ijin yang berlaku serta harus mengikuti ketentuan peraturan syarat-syarat yang telah ditetapkan oleh PLN Perlengkapan seperti saklar, kabel isolasi fitting lampu dan lain sebagainya harus berkualitas baik dan dapat dipertanggungjawabkan serta harus disetujui oleh Direksi Lapangan. Hasil pemasangan harus dapat dipertanggungjawabkan dan untuk pembagian group titik lampu yang ada dipertanggungjawabkan serta harus disetujui oleh Direksi Lapangan Setelah pekerjaan tersebut selesai Kontraktor harus segera menyerahkan gambar instalasi dari instalir yang disahkan oleh PLN

L. PEKERJAAN PENGECATANPekerjaan Pengecatan, meliputi :1. Pekerjaan Pengecatan dikerjakan pada bagian-bagian yang ditunjukkan dalam gambar, pekerjaan Pengecatan ini terdiri dari :a. Pengecatan dengan cat kilatb. Pengecatan dengan cat tembok2. Syarat-syarat pelaksanaan :a. Pengecatan dengan cat kilat dikerjakan untuk kusen, pintu, jendela, ventilasi, dan pagarb. Pengecatan dengan cat tembok dikerjakan untuk dinding plesteran bagian dalam dan bagian luar serta untuk plafondc. Ketentuan urutan Pengecatan adalah sebagai berikut : Untuk cat tembok, satu kali pengecatan dasar dengan 2x cat tembok. Untuk cat kilat satu lapis plamur, satu kali pengecatan dasar dengan 2x cat kilat. Cat yang digunakan adalah cat buatan dalam negeri yang berkualitas baik,untuk warna cat disesuaikan dengan petunjuk konsultan pengawas atas persetujuan direksi/Pemberi Tugas.

M. PEKERJAAN TAMBAHANPekerjaan tambahan, meliputi :1. Pembuatan lemari tanam.

PASAL 14KETENTUAN TAMBAHAN DAN PENUTUP

1. Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan harus melengkapi dan menyediakan peralatan tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambar ataupun disebutkan dalam RKS ini, sehingga dapat bekerja dengan baik serta dapat dipertanggungjawabkan.2. Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan pemborongan ini harus dilaksanakan oleh pelaksana (tukang-tukang) yang berpengalaman dan pekerja ahli yang sesuai dengan bidang masing-masing pekerjaan3. Harga yang ditawarkan merupakan biaya Lumsum dan sudah termasuk pajak-pajak, keuntungan, asuransi pelaksanaan dan biaya perizinan yang berhubungan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini.4. Jika masih ada pos pekerjaan yang belum masuk/terlupakan menurut analisa dalam BQ (lampiran dalam buku RKS) maka kotraktor berhak menambahkan atau merubahnya karena BQ (Bill of Quantity) yang dibuat hanya sebagai acuan penilaian penawaran.5. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian dilapangan akan dibicarakan dan diatur oleh konsultan Pengawas dengan Kontraktor dan apabila diperlukan akan dibicarakan bersama dengan Pemberi tugas.6. Demikian persyaratan teknis/bestek ini dibuat untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya dengan penuh rasa tanggungjawab.