SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    1/42

    SPESIFIKASI

    PERKERASAN BETON SEMEN

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    2/42

    SEKSI 5.5

    PERKERASAN BETON

    5.5.1 1) Uraian

    Pekerjaan ini meliputi pembuatan lapisanperkerasan beton semen portland, sesuai

    dengan ketebalan dan bentuk penampang

    melintang seperti yang ditunjukkan dalam

    Gambar atau sebagaimana diperintahkan

    oleh Direksi Pekerjaan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    3/42

    5.5.2 BAHAN

    Agregat : Sesuai persyaratan Seksi 7.1 Spesifikasi

    Umum, kecuali agregat kasar harus berupa batupecah.

    Baja Tulangan : Sesuai persyaratan Seksi 7.3Spesifikasi Umum dan detailnya tercantum dalamGambar.

    Bahan Joint Filler : Filler tuang harus sesuaipersyaratan AASHTO M173-84; Filler padat harussesuai persyaratan AASHTO M33-81, M153-84 danM213-81 atau M220-84.

    Membran kedap air : Harus berupa lembaranpolyethene dengan tebal 125 mikron. Apabiladisambung harus tumpang tindih minimum 300 mm.

    Curing Material : Liquid Membrane-Forming sesuaiAASHTO M148-88. Compounds for Curing Concrete Type 2 White Pigmented.

    Beton : Sesuai Seksi 7.1 Spesifikasi Umum.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    4/42

    6) Beton

    Jumlah semen dalam setiap m3 beton padat tidak boleh

    kurang dari jumlah dalam percobaan yang disetujui. Perbandingan air/semen tidak boleh lebih dari 0,50.

    Plasticiser (aditiv pengurangan air) tidak bolehdigunakan, kecuali ada ijin tertulis Direksi Pekerjaan.

    Aditiv untuk mempercepat pengerasan dan yangmengandung kalsium klorida tidak boleh digunakan.

    Kekuatan lentur (flexural strength) beton minimum 45kg/cm2 pada umur 28 hari, diuji dengan AASHTO T97.

    Kekuatan lentur pada umur 7 hari disyaratkan

    sementara minimum 80 % dari kuat lentur minimum(Direksi Pekerjaan dapat mengubah ketentuan ini setiapsaat selama operasi pengecoran).

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    5/42

    5.5.3 PERALATAN

    Peralatan harus memenuhi ketentuan Seksi 7.1 Spesifikasi ini. Mesin penghampar (spreading machine) harus dirancang dapat

    mengurangi segregasi.

    Mesin pembentuk (finishing machine) harus dlengkapi dengan

    transverse screeds yang dapat bergerak bolak-balik (oscilating

    type), atau alat lain yang serupa untuk memadatkan (striking off)campuran beton.

    Vibrator bisa berupa jenis surface pan atau jenis internal

    dengan tabung celup (immerse tube) atau multiple spud.

    Frekwensi vibratorsurface pan minimum 3500 impuls per menit

    (58 Hz); vibratorinternal minimum 5000 impuls per menit (83Hz) untuk vibrator tabung, dan 7000 impuls per menit (117 Hz)

    untuk vibrator spud.

    Gergaji Beton harus selalu tersedia di tempat kerja setiap saat

    selama operasi penggergajian.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    6/42

    5) Acuan

    Acuan samping harus lurus, terbuat dari logam denganketebalan minimum 5 mm, dan masing-masing ruas panjang 3meter.

    Acuan ini sekurang-kurangnya mempunyai kedalaman yangsama dengan ketebalan perkerasan tanpa adanya sambunganhorisontal, dan lebar dasar acuan tidak kurang darikedalamannya.

    Acuan yang fleksibel atau lengkung dengan jari-jari yang sesuai

    harus digunakan untuk tikungan dengan jari-jari 30,0 m ataukurang.

    Acuan yang sudah terpasang harus dapat menahan, tanpaadanya penurunan atau lentingan, segala benturan dan getarandari spreading dan finishing machines.

    Batang flens (flange braces) harus dilebihkan ke luar dari dasar

    tidak kurang dari 2/3 tinggi acuan. Permukaan atas acuan tidak boleh berbeda lebih dari 3 mm

    dalam 3 meter dan pada kaki tegaknya tidak boleh lebih dari 6mm.

    Acuan harus dilengkapi pengunci ujung-ujung bagian yang

    disambung.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    7/42

    5.5.4 SAMBUNGAN (JOINTS)

    Semua sambungan harus dibuat dengan tipe, ukuran danpada lokasi yang ditentukan dalam Gambar.

    Semua sambungan harus dilindungi agar tidak kemasukan

    kotoran atau material asing yang tidak dikehendaki sebelum

    diisi dengan joint sealant.

    Ada tiga jenis sambungan :

    SAMBUNGAN MEMANJANG (Longitudinal Joint)

    SAMBUNGAN EKSPANSI MELINTANG(Transverse Expansion Joint)

    SAMBUNGAN KONTRAKSI MELINTANG

    (Transverse Contraction Joint)

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    8/42

    1). SAMBUNGAN MEMANJANG

    Tie bars dari baja ulir dengan panjang, diameter dan jaraksesuai Gambar harus diletakkan tegak lurus sambunganmemanjang dengan alat mekanik atau dengan kursi (chair).

    Tie bars tidak boleh dicat atau dilapisi bitumen ataumaterial lainnya, atau tabung atau lengan batang kecualiuntuk pelebaran di kemudian hari.

    Apabila lajur yang berdekatan dilaksanakan terpisah, makadigunakan acuan baja berbentuk takikan (keyway)sepanjang sambungan.

    Tie bars dapat dibengkokkan dengan sudut tegak terhadapacuan dan dapat diluruskan kembali sebelum lajur yangberdekatan dihampar. Sebagai pengganti batang-batangyang dibengkokkan dapat digunakan 2 batang tie bars yangdisambung (two-piece connectors).

    Sambungan memanjang acuan (longitudinal form joint)terdiri dari takikan / alur ke bawah yang memanjang padapermukaan jalan. Alur ini diisi dengan kepingan (fillermaterial) yang premolded atau dicor dengan joint sealant.

    Sambungan memanjang tengah (longitudinal centre joint),ujungnya harus berhubungan dengan sambungan

    melintang, bila ada.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    9/42

    Sambungan tipe gergaji (longitudinal sawn joint) dibuat

    dengan gergaji beton dengan kedalaman, lebar dan garis

    sesuai Gambar.

    Penggergajian dilakukan sebelum berakhirnya masa

    perawatan beton, dan sambungan harus segera diisi joint

    sealant sebelum diinjak roda kendaraan.

    Sambungan tipe sisip permanen (longitudinal permanent

    insert type joint) dibentuk dengan menyisipkan kepingan

    material lentur, yang tidak bereaksi secara kimia dengan

    beton, setebal dan sedalam sesuai Gambar.

    Sambungan tipe bidang diperlemah (weaken plane type

    joint) tidak perlu digergaji. Kepingan setebal tidak kurang

    dari 0,5 mm disisipkan dengan alat mekanik. Ujung atas

    kepingan permukaan akhir perkerasan sesuai Gambar.

    Kepingan tidak boleh rusak selama pemasangan atau

    finishing beton. Alat pemasang mekanik harus

    menggetarkan beton selama penyisipan kepingan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    10/42

    2). SAMBUNGAN EKSPANSI MELINTANG

    Filler (bahan pengisi) untuk sambungan ekspansiharus menerus dari acuan ke acuan, dibentuksesuai dengan subgrade dan takikan sepanjang

    acuan. Filler sambungan pracetak (preformed joint filler)

    harus disediakan dengan panjang yang samadengan lebar jalan atau sama dengan lebar lajur.

    Filler sambungan harus ditempatkan pada posisi

    vertikal. Alat bantu yang disetujui harus digunakanselama penghamparan dan finishing beton.Perubahan posisi akhir sambungan tidak bolehbergeser > 5 mm pada alinyemen horizontalnya.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    11/42

    3). SAMBUNGAN KONTRAKSI MELINTANG

    Dibuat dengan memperlemah penampang sambungan

    dengan penggergajian atau alur. Berfungsi sebagai penyaluran beban (load transfer

    devices).

    Sambungan kontraksi kepingan melintang (transversestrip contracting joint), dibuat dengan memasang

    kepingan sesuai Gambar. Sambungan takikan / alur(formed grooves), dibuat

    dengan menekankan alat ke dalam beton yang masihplastis. Alat tsb. dilepas pada waktu beton mulai prosespengerasan awal, tanpa merusak beton di sekitarnya.

    Sambungan kontraksi gergajian (sawn contractionjoint), dibuat dengan lebar, kedalaman dan jarakpenggergajian sesuai Gambar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    12/42

    Penggergajian harus dilakukan segera setelah betonmengeras tetapi tidak boleh lebih dari 18 jam setelah

    finishing, agar tidak terjadi retak. Apabila retakansulit dicegah ketika dimulai penggergajian, makasambungan harus dibuat dengan takikan / alur.

    Sambungan kontraksi acuan melintang (transverseformed contraction joint), seperti sambungankontraksi acuan memanjang.

    Sambungan konstruksi melintang (transverseconstruction joint): Harus dibuat apabila pekerjaanbeton terhenti lebih dari 30 menit, dan tidak bolehdibuat pada jarak kurang dari 3 m dari sambunganekspansi, sambungan kontraksi atau bidang yang

    diperlemah lainnya. Apabila pada waktu penghentiancampuran beton tdk cukup utk membuat perkerasansepanjang minimum 3 m, maka kelebihan beton padasamb sebelumnya harus dipotong dan dibuang.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    13/42

    4). ALAT PENYALURAN BEBAN (Load Transfer

    Devices)

    Dowel harus dipasang sejajar denganpermukaan dan sumbu perkerasan.

    Ujung dowel harus dipotong sedemikian rupasehingga permukaannya rata.

    Pelapisan dengan material bitumen ataupelumas lainnya harus sesuai Gambar.

    Pada sambungan ekspansi, harus dipasangpenutup/selubung ujung dowel, sesuaiGambar, yang pas dengan ukuran dowel, dan

    ujungnya yang tertutup harus tahan air. Batang dowel dalam sambungan kontraksi

    dapat diletakkan dengan alat mekanik yangdisetujui Direksi Pekerjaan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    14/42

    5). PENUTUP SAMBUNGAN (Joint Sealant)

    Sambungan harus ditutup sesudah selesai curing dansebelum dilalui kendaraan, termasuk kendaraan proyek.

    Permukaan sambungan harus bersih pada waktu diisimaterial penutup.

    Material penutup harus sesuai dengan yang tertera

    pada Gambar atau instruksi Direksi Pekerjaan. Material penutup harus diaduk selama pemanasan agar

    pemanasan merata dan mencegah pemanasanberlebihan.

    Kelebihan material penutup harus dibersihkan. Penggunaan pasir atau material lainnya sebagai

    pelindung material penutup tidak diperbolehkan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    15/42

    5.5.5. PELAKSANAAN

    1) Umum

    Sebelum pekerjaan perkerasan beton semendimulai, semua pekerjaan subbase, ductingdan kerb yang berdekatan harus sudah selesaidan disetujui Direksi Pekerjaan.

    Kecuali bagian-bagian perkerasan beton yangrelatif kecil atau bentuknya tidak beraturan ataudimana tempat kerja terbatas, maka semuabeton harus dihamparkan merata, dipadatkandan diselesaikan dengan mesin.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    16/42

    2) Pemasangan Acuan

    Acuan harus dipasang secukupnya di muka bagian

    perkerasan yang sedang dilaksanakan.

    Acuan harus kokoh dan tidak goyah, dipasang pada

    tempatnya dengan menggunakan sekurang-kurangnya 3

    paku untuk setiap 3 meter bagian panjang acuan.

    Perbedaan permukaan acuan dari garis yang sebenarnya

    tidak boleh lebih dari 5 mm.

    Acuan tidak boleh terjadi lentingan atau penurunan akibat

    benturan dan getaran peralatan pemadat dan finishing.

    Acuan harus bersih dan dilapisi pelumas sebelum betondihamparkan.

    Alinyemen dan elevasi kelandaian acuan harus diperiksa

    dan disetujui Direksi Pekerjaan sebelum beton

    dihamparkan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    17/42

    3) Penghamparan Beton

    Beton harus diturunkan ke alat penghampar dan

    dihamparkan secara mekanis sedemikian rupa untukmencegah segregasi.

    Penghamparan harus dilakukan secara terus menerus di

    antara sambungan melintang tanpa sekat sementara.

    Apabila lajur yang dikerjakan bersambungan dengan lajur

    perkerasan yang selesai lebih dahulu, dan peralatan

    mekanik harus bekerja di atas lajur tersebut, kekuatan

    beton pada lajur tersebut harus sudah mencapai >= 90%

    dari kekuatan yang ditentukan untuk beton 28 hari.

    Pemadatan beton dengan vibrator dilakukan secara merata

    pada tepi dan sepanjang acuan, dan vibrator tidak boleh

    menyentuh langsung perlengkapan sambungan atau sisi

    acuan, serta tidak boleh digunakan lebih dari 5 detik pada

    setiap tempat.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    18/42

    4) Penempatan Baja Tulangan

    Setelah beton dituangkan lalu dihampar dan ditempasampai panjang dan kedalaman tertentu, anyaman kawat

    baja dapat diletakkan di atas beton dengan tepat. Lapisan

    bawah beton yang sudah dituangkan lebih dari 30 menit

    tanpa diikuti penghamparan lapisan di atasnya harus

    dibongkar dan diganti dengan beton baru atas biaya

    Kontraktor.

    Apabila perkerasan beton dibuat langsung dalam satu

    lapisan, baja tulangan harus diletakkan sebelum beton

    dihamparkan, atau ditempatkan dalam beton yang masih

    lembek setelah dihampar dengan menggunakan alatmekanis.

    Sambungan antara anyaman kawat baja harus saling tindih

    (overlap) tidak kurang dari 45 mm. Baja tulangan harus

    bersih dari kotoran, minyak, cat, lemak dan karat.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    19/42

    5) Finishing dengan Mesin

    Begitu selesai dituangkan, beton harus segera

    disebarkan, ditempa, dipadatkan dan diratakan

    dengan mesin finishing.

    Bagian atas acuan harus tetap bersih dan gerakan

    mesin di atas acuan tidak boleh menggetarkan atau

    menggoyahkan acuan sehingga mengganggu

    kecermatan pekerjaan finishing.

    Pada lintasan pertama mesin finishing, beton di

    depan screed harus dibuat rata pada keseluruhan

    lajur yang dikerjakan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    20/42

    6) Finishing dengan Tangan

    Dilakukan hanya apabila perkerasan beton relatif kecil atau

    bentuknya tidak beraturan, atau tempat kerja sangat

    terbatas, beton dihamparkan dan diratakan dengan tangan

    tanpa segregasi atau pemadatan awal.

    Beton harus dipadatkan dengan balok vibrator yang harus

    ditekan sampai level tertentu sehingga setelah kandunganudara dibuang melalui pemadatan, permukaannya lebih

    tinggi dari pada acuan samping.

    Balok pemadat dari baja atau kayu keras beralas baja,

    ukuran tidak kurang dari lebar 75 mm, tinggi 225 mm dandaya penggeraknya tidak kurang dari 250 Watt per meter

    lebar perkerasan beton. Balok diangkat dan digerakkan

    maju sedikit demi sedikit dengan jarak tidak lebih dari lebar

    balok.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    21/42

    Apabila ketebalan beton melebihi 200 mm, untuk

    menyempurnakan pemadatan dapat dilakukan vibrasi

    internal tambahan pada seluruh lebar perkerasan.

    Setelah setiap 1,5 m panjang perkerasan beton

    dipadatkan, balok vibrasi harus dikembalikan sejarak 1,5

    m untuk mengulang lagi dengan perlahan-lahan pada

    permukaan yang sudah dipadatkan untuk memperhalus

    permukaan.

    Permukaan beton harus diratakan dengan paling sedikit

    2 kali lintasan mistar lurus pengupas dengan panjang

    pisau tidak kurang dari 1,8 meter. Bilamana permukaan

    beton koyak karena mistar lurus (straight edge), karena

    permukaan tidak rata, maka balok vibrasi harus

    digunakan lagi, lalu diikuti lagi dengan mistar lurus

    pengupas.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    22/42

    Apabila penghamparan beton harus dilakukan dengan

    dua lapisan, lapisan pertama harus dihamparkan,

    ditempa dan dipadatkan sampai ketinggian tertentu

    sehingga baja tulangan setelah terpasang mempunyai

    tebal pelindung yang cukup. Setelah itu lapisan atas

    beton dituangkan dan di-finishing.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    23/42

    7) Pelepaan (Floating)

    Setelah beton ditempa dan dipadatkan, dilakukan pelepaandengan cara manual atau dengan mesin.

    Metode Manualdilakukan dengan pelepa memanjang ukuran

    tidak kurang dari panjang 350 mm dan lebar 150 mm

    dilengkapi dengan pengaku agar tidak melengkung , yang

    dioperasikan dari atas jembatan antara kedua sisi acuan

    tanpa menyentuh beton, dan digerakkan seperti

    menggergaji, selalu sejajar sumbu jalan dan bergerak dari

    satu sisi ke sisi perkerasan yang lain.

    Gerakan maju sepanjang garis sumbu jalan harusberangsur-angsur dengan pergeseran tidak lebih dari

    setengah panjang pelepa.

    Kelebihan air atau cairan harus dibuang.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    24/42

    Metode dengan Mesindilakukan dengan pelepa mekanik

    yang harus disesuaikan dengan bentuk permukaan jalan

    yang dikehendaki dan dengan mesin finishing melintang.

    Apabila perlu, setelah pelepaan (floating) dengan salah satu

    metode di atas, untuk menutup dan menghaluskan lubang-

    lubang pada permukaan beton dapat dipergunakan pelepa

    dengan batang pegangan / tangkai yang panjang, denganpapan panjang tidak kurang dari 1,5 meter dan lebar 150

    mm. Pelepa ini tidak boleh digunakan pada seluruh

    permukaan beton sebagai pengganti atau pelengkap salah

    satu metode pelepaan.

    Setelah pelepaan, air dan sisa beton yang ada di permukaan

    jalan harus dibuang dengan mistar datar sepanjang 3,0

    meter atau lebih. Setiap geseran harus dilintasi lagi dengan

    ukuran setengah panjang mistar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    25/42

    8) Memperbaiki Permukaan

    Dilakukan finishing lagi setelah pelepaan selesai untuk

    memperbaiki ketidakrataan permukaan.

    Sambungan harus diperiksa kerataannya.

    Pemeriksaan dengan mistar datar tidak boleh melebihi

    toleransi.

    9) Pembentukan Tepi

    Dilakukan segera setelah beton ditempa dan dipadatkan, tepi

    beton sepanjang acuan dan sambungan dibentuk dengan

    menggunakan edging tool. Jari-jari lengkungan 12 mm.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    26/42

    10) Penyelesaian Permukaan

    Permukaan beton dikasarkan dengan disikat melintang.

    Sikat kawat lebar tidak kurang dari 450 mm. Panjang sikat

    kawat (baru) 100 mm, masing-masing untaian terdiri dari 32

    kawat. Sikat terdiri dari 2 baris untaian kawat yang diatur

    selang-seling. Pusat untaian berjarak maks. 10 mm. Sikat

    harus diganti bila bulu terpendek panjangnya tinggal 90 mm.

    Kedalaman tekstur rata-rata min. 0,75 mm.

    11) Menguji Permukaan

    Penyimpangan kerataan > 3mm tetapi 12,5 mm harus dibongkar dan diganti, dan

    bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3 m atau

    kurang dari lebar lajur yang kena bongkar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    27/42

    12) Perawatan Beton (Curing)

    Setelah finishing dengan sikat, permukaan beton dilapis /

    disemprot bahan pengawet (curing compound) sebanyak

    0,22 0,27 l/m2 (cara mekanis) atau 0,27 0,36 l/m2 (caramanual).

    Cara lain, ialah dengan menutup seluruh permukaan yang

    terbuka dengan goni atau kain yang dibasahi sekurang-

    kurangnya selama 7 hari.

    13) Pembongkaran Acuan

    Pembongkaran dilakukan minimum setelah 24 jam. Setelah

    acuan dibongkar, bagian sisi plat beton dirawat (curing).

    Bagian yang keropos besar harus dibongkar dan diganti.

    Bagian yang dibongkar tidak boleh kurang dari 3 m

    panjangnya. Bagian yang tersisa dari pembongkaran yang

    berdekatan dengan sambungan yang panjangnya kurang dari

    3 m harus ikut dibongkar dan diganti.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    28/42

    5.5.6 PERCOBAAN PENGHAMPARAN

    Lapisan percobaan sepanjang 30 m di luar daerah kerjapermanen harus disediakan oleh Kontraktor.

    Setelah percobaan pertama disetujui Direksi Pekerjaan,percobaan kedua dilakukan di daerah kerja permanensepanjang min. 150 m tetapi maks. 300 m, yang harus meliputiseluruh aspek pekerjaan dan semua tipe sambungan yang ada.

    Paling lambat satu bulan sebelum percobaan pertama,Kontraktor harus mengajukan uraian terinci mengenai plant,peralatan dan metode kerja untuk disetujui Direksi Pekerjaan.

    Panjang percobaan lanjutan yang tidak disetujui DireksiPekerjaan harus dibongkar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    29/42

    5.5.7 DAN 5.5.8

    PERLINDUNGAN THD PERKERASAN BARU

    DAN PEMBUKAAN THD LALU LINTAS Kontraktor harus menjaga dan melindungi perkerasan dan

    perlengkapannya dari lalu lintas umum dan lalu lintaspekerjaan konstruksi.

    Direksi Pekerjaan harus menentukan kapan perkerasanbaru dapat dibuka untuk lalu lintas.

    Jalan baru boleh dibuka untuk lalu lintas setelah dilakukanpengujian menurut AASHTO T 23-90 (Third Point Method)mencapai kekuatan lentur minimum 90% kekuatan minimum

    28 hari.

    Apabila tidak ada pengujian, perkerasan tidak boleh dibukauntuk lalu lintas sebelum 14 hari setelah beton dihampar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    30/42

    5.5.9 TOLERANSI KETEBALAN PERKERASAN

    Ketebalan perkerasan ditentukan dengan metode average

    calipers measurement of cores, diuji menurut AASHTOT148-88.

    Untuk menentukan penyesuaian harga satuan, bagian yangdianggap satu kesatuan yang terpisah adalah sepanjang300 m pada setiap lajur diukur dari ujung perkerasandimulai dari station kecil. Bagian yang terakhir dalam setiaplajur adalah sepanjang 300 m sepanjang sisinya yangkurang dari 300 m. Dari setiap bagian ini harus diambilcontoh core drill secara random.

    Kekurangan tebal 5 mm tapi = 90 m dan dipakai untukmenentukan tebal rata-rata bagian tersebut. Penyesuaianharga satuan dilakukan sebagaimana Pasal 5.5.10 (2).Apabila rata-rata kekurangan tebal tidak lebih dari 5 mmdari yang ditentukan, harus dibayar penuh.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    31/42

    Persimpangan, jalan masuk, penyeberangan, jalur ramp, dsb.digolongkan sebagai satu bagian, dan ketebalan setiap unitharus diukur tersendiri. Daerah yang tidak beraturan dari suatu

    bagian dapat dianggap termasuk dalam bagian lain. DireksiPekerjaan dapat memilih satu core drill untuk setiap 1000 m2jalan atau bagian dari itu dalam setiap bagian.

    Dalam menentukan tebal rata-rata perkerasan, tebalperkerasan yang melebihi tebal yang disyaratkan lebih dari 5mm digolongkan sebagai tebal yang ditentukan plus 5 mm,

    sedangkan yang kurang dari tebal yang ditentukan lebih dari 25mm harus tidak dipakai dalam menentukan tebal rata-rata.

    Apabila kekurangan tebal lebih dari 25 mm dari yang ditentukan,tebal sesungguhnya pada darah ini ditentukan denganmengambil lagi beberapa core drill dengan interval tidak kurangdari 3 m sejajar sumbu jalan setiap arah sampai ditemukan core

    drill yang menyimpang tidak lebih dari 25 mm.

    Daerah yang kekurangan tebalnya lebih dari 25 mm harusdievaluasi. Apabila ditentukan oleh Direksi Pekerjaan harusdibongkar, maka harus dibongkar dan diganti sesuai Gambar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    32/42

    5.5.10 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN

    Jumlah yang harus dibayar adalah jumlah meterpersegi perkerasan beton yang sudah selesai dandisetujui. Lebar yang yang diukur adalah lebarperkerasan yang tertera dalam Gambar sebagailebar rencana, daerah-daerah tambahan seperti jalur

    ramp, atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.

    Sambungan dan baja tulangan tiadak diukurtersendiri.

    Perkerasan hasil percobaan penghamparan di luardaerah pekerjaan permanen tidak diukur untukpembayaran.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    33/42

    12. DASAR PEMBAYARAN

    Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuhuntuk penyediaan dan penempatan material termasuk

    beton, baja tulangan, acuan, dowel, tie bar dan materialsambungan, penghamparan percobaan, mengambil coredrill, dan seluruh material, tenaga kerja, peralatan dankebutuhan lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikanpekerjaan konstruksi menurut Gambar.

    Untuk perkerasan yang ketebalannya kurang, dengan

    kekurangan tebal lebih dari 5 mm tetapi tidak lebih dari 25mm, harus dibayar menurut Harga Satuan yangdisesuaikan.

    Nomor Nama Mata Pembayaran Satuan

    5.5. (1) Perkerasan beton t = cm. m25.5. (2) Perkerasan beton dengan m2

    Anyaman Tulangan

    t = cm.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    34/42

    Penyesuaian Harga

    Apabila ketebalan rata-rata kurang dengan kekurangan

    tebal > 5 mm tetapi 25 mm dan Direksi

    Pekerjaan menentukan daerah ybs. tidak perlu dibongkar

    dan diganti, maka daerah tersebut tidak dibayar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    35/42

    Apabila kekuatan beton tidak sesuai dengan ketentuan, tetapiketentuan lain sudah sesuai, Direksi Pekerjaan mungkin

    menyetujui perkerasan itu apabila nilai rata-rata dari 4 hasil uji

    yang berurutan tidak kurang dari 80 % kekuatan minimum

    yang ditentukan. Penyesuaian harga adalah sbb.:

    Untuk setiap 1 % atau kurang dari kekurangan kekuatan beton

    (concrete strength deficiency) yang dihitung dengan rumus :

    100 % - Kekuatan sebenarnya / 45 x 100 %

    maka perkerasan beton yang demikian harus dibayar dengan

    pengurangan sebesar 2 % dari Harga Satuan Kontrak.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    36/42

    WET LEAN CONCRETE

    1. Uraian

    Pekerjaan Ini meliputi semua kegiatan yangberkaitan dengan pembuatan lapis perata danpekerjaan pelebaran perkerasan dengan wet leanconcrete, termasuk penyiapan tanah dasar,pengangkutan dan penyiapan agregat,pencampuran, pemadatan, finishing, pengawetan,

    pemeliharaan dan pekerjaan insidental lainnyayang berkaitan.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    37/42

    2. Lapisan Alas

    Apabila wet lean concrete ditentukan untuk lapis perata,

    lapisan alas harus bersih dari lumpur, kotoran, batu lepas,dan harus diperiksa kepadatan, dan kerataanpermukaannya oleh Direksi Pekerjaan.

    3. Lapisan Alas Pasir (Sand Bedding)

    Apabila wet lean concrete ditentukan untuk pelebaran jalan,harus diletakkan di atas alas yang terdiri dari pasir alam

    setebal 4 cm.4. Material

    Agregat, semen dan air harus mmenuhi ketentuan-ketentuan dalam Seksi 7.1 Spesifikasi ini.

    5. Perbandingan Campuran

    Perbandingan jumlah semen dan agregat dalam kondisikering jenuh harus memadai untuk memenuhi ketentuankuat pecah beton yang disyaratkan, dan untuk menjagakonsistensi campuran. Perbandingan itu tidak boleh kurangdari 1:2:4.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    38/42

    6. Cetakan (Acuan)

    WLC untuk lapis perata harus dituang dalam cetakan bajaatau kayu secara cut-off screeding dengan landai danelevasi tertentu.

    7. Sambungan

    Sambungan memanjang harus berjarak minimum 20 cmdari sambungan memanjang perkerasan beton yangdihampar di atasnya.

    Sambungan melintang konstruksi harus dibuat pada akhirsetiap pekerjaan kostruksi pada hari itu, dan harusmembuat permukaan vertikal yang benar.

    8. Pencampuran, pengangkutan, penghamparan danpemadatan

    Berlaku ketentuan Seksi 7.1 Spesifikasi ini.

    9. Finishing

    Permukaan harus diuji dengan paling sedikit 2 kali geseranmal datar sepanjang 1,8 meter.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    39/42

    10. Perawatan

    WLC harus segera dirawat setelah finishing selesai, selamaminimum 7 hari, dengan salah satu cara berikut :

    Dilapis penutup plastik kedap air, dengan sambungan yangsaling tumpang tindih minimum 300 mm.

    Seluruh permukaan disemprot merata dengan whitepigmented curing compound.

    Seluruh permukaan disemprot air secara kontinyu, dan

    kondisi kelembaban dijaga agar tetap selama perawatan.11. Pengujian Kekuatan

    Dilakukan uji kekuatan tekan beton dengan contoh silinderdiameter 15 cm dan tinggi 30 cm dari material yang diambildi lapangan. Satu contoh mewakili 50 meter WLC yangdihamparkan, dan minimum 3 contoh harus dibuat setiap

    hari.12. Kuat pecah beton (crushing strength)

    Kuat pecah beton rata-rata pada umur 7 hari dari setiapkelompok contoh yang diambil pada setiap pelaksanaankonstruksi tidak boleh kurang dari 30 kg/cm2.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    40/42

    13. Penolakan Pekerjaan Konstruksi

    Daerah-daerah yang keropos, segregasi, cacat atau rusakserta yang tidak memenuhi ketentuan kerataan harusdibongkar sampai seluruh tebal lapisan dan diganti denganyang baru yang sesuai persyaratan.

    14. Kerataan permukaan

    Penyimpangan pada permukaan yang sudah selesai tidakboleh lebih dari 3 cm dari elevasi rencana. Penyimpanganini juga tidak boleh lebih dari 1 cm diukur dengan mal datarsepanjang 3 meter yang ditempatkan sejajar dan tegaklurus sumbu jalan.

    15. Pemeliharaan

    Peralatan ataupun kendaraan konstruksi tidak bolehmemasuki permukaan yang sudah selesai selama 7 hari

    pertama masa perawatan. Setelah masa perawatan baruperalatan dan kendaraan konstruksi boleh memasukidaerah WLC. WLC harus selalu dijaga dalam kondisi baiksebelum lapisan di atasnya dihampar.

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    41/42

    16. Metode Pengukuran

    Jumlah WLC untuk lapis perat dibayar berdasarkan jumlahmeter persegi yang telah diselesaikan sesuai Gambar dandisetujui Direksi Pekerjaan.

    Jumlah WLC selain untuk lapis perata dibayar berdasarkanjumlah meter kubik pada tempat pemakaiannya. Alas pasirharus dibayar berdasarkan jumlah meter persegi lapisanalas pasir yang telah diselesaikan dan disetujui.

    17. Dasar PembayaranPembayaran merupakan kompensasi penuh untukpenyediaan seluruh tenaga kerja, peralatan dan materialyang diperlukan termasuk pembuatan lapisan alas pasir,pencampuran, persiapan, pengangkutan, penghamparan,pemadatan, finishing, perawatan, pemeliharaan dan

    pekerjaan lainnya yang diperlukan.

    Nomor Mata Pembayaran Satuan

    9.08.(1) Wet Lean Concrete 10 cm m2

    9.08.(2) Sand Bedding 4 cm m2

  • 7/27/2019 SPESIFIKASI PERK.BETON SEMEN.ppt

    42/42

    TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA

    JM