Upload
agung-dwi-cahyono
View
2.428
Download
287
Embed Size (px)
DESCRIPTION
paving
Citation preview
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 1/12
SPESIFIKASI TEKNIS
BAB I. PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1.1. LINGKUP PEKERJAAN
1.1.1. Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang
secara umum berlaku untuk pekerjaan pemavingan jalan dimana persyaratan
ini bisa diterapkan untuk pelaksanaan proyek di Kota Surabaya yang meliputi:
• Pekerjaan Pendahuluan
• Pekerjaan Jalan
• Pekerjaan Lain – Lain
Dan item-item pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak serta
bilamana diperlukan adanya addendum, yang harus dikerjakan oleh
pemenang/ penyedia barang/ jasa yg ditunjuk.
1.1.2. Kecuali disebut secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut,
termasuk lingkup pekerjaan yang ditugaskan akan tetapi tidak terbatas pada
hal-hal sebagai berikut :
a. Pengadaan tenaga kerja.
b. Pengadaan bahan/material.
c. Pengadaan peralatan & alat Bantu sesuai dengan kebutuhan lingkup
pekerjaan yang ditugaskan.
d. Koordinasi dengan Pemborong/Pekerja lain yang berhubungan dengan
pekerjaan pada bagaian pekerjaan yang ditugaskan.
e. Pembuatan as build drawing (gambar terlaksana).
1.1.3. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan persyaratan
Teknis Pelaksanaan pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan
persyaratan dari segi teknis bagi seluruh pekerjaan sebagaimana dituangkan
dalam satu atau lebih dari dokumen-dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar Pelelangan/ pelaksanaan.
b. Persyaratan teknis umum/Pelaksanaan pekerjaan/ bahan.
c. Rincian volume pekerjaan /rincian penawaran.
d. Dokumen-dokumen pelelangan/pelaksanaanyang lain.
1.1.4. Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak
dapat diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan ayat 01.3.
di atas. Maka bagian dari persyaratan Teknis Umum tersebut dengan
sendirinya dianggap tidak berlaku.
1.2. REFERENSI
1.2.1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan -persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi
Indonesia (NI), Standart Industri Indoesia (SII) dan peraturan-peraturan
Nasional maupun peraturan – peraturan Nasional maupun peraturan –
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 2/12
peraturan setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan yang
bersangkutan antara lain :
¾ NI-2 (1971) PERATURAN BETON BERTULANG INDONESIA
¾ NI- (1983) PERATURAN PERENCANAAN BANGUNAN BAJA INDONESIA
(SKBI. 1.3.55.1987)¾ NI-3 (1970) PERATURAN UMUM UNTUK BAHAN BANGUNAN DI
INDONESIA
¾ NI-5 PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA
¾ NI-8 PERATURAN SEMEN PORTLAND INDONESIA
¾ NI-10 BATA MERAH SEBAGAI BAHAN BANGUNAN
¾ STANDART INDUSTRI INDONESIA (SII)
¾ ASTM, JIS dan lainnya yang dianggap berhubungan dengan bagian-bagian
pekerjaan ini.
Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart-standartyang disebut diatas,maupun standart-standart Nasional lainnya, maka
diberlakukan standart-standart Internasional yang berlaku atau pekerjaan-
pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku persyaratan-persyaratan
Teknis dari Negara-negara asal bahan /pekerjaan yang bersangkutan dan dari
produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.
1.2.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak
diatur dalam persyaratan teknis umum/ khususnya maupun salah satu dari
ketentuan yang disebutkan dalam ayat 02.1. diatas, maka atas bagian
pekerjaan tersebut Pemborong harus mengajukan salah satu dari persyaratan
–persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Direksi untuk dipakai sebagi
patokan persyaratn teknis :
a. Standart/ normal/ kode/ pedoman yang bisa diterapkan pada bagian
pekerjaan bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Asosiasi
Profesi/Assosiasi Produsen/ Lembaga Pengujian atau badan badan lain
yang berwenang/ berkepentingan atau badan-badan yang bersifat
Internasional ataupun Nasional dari Negara lain,sejauh bahwa atau hal
tersebut diperoleh persetujuan dari Direksi/Pengawas.
b. Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari lembaga
pengujian yang diakui secara Nasional/ Internasional.
1.3. PELAKSANAAN
1.3.1. Rencana Pelaksanaan.
a. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda tanganinya Surat Perintah Kerja
(SPK) oleh kedua belah pihak, Pemborong harus menyerahkan Rencana
Kerja Kepada Direksi/ Pengawas.
b. Sebuah Network Plan mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan
untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram mana dinyatakan pula
urutan logis serta kaitan/ hubungan antara seluruh kegiatan tersebut.
c. Kegiatan-kegiatan pemborong untuk./selama masa pengadaan/ pembelian
serta waktu pengiriman/pengangkutan dari :
1. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan
persiapan/ pembantu.
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 3/12
2. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan.
d. kegiatan-kegiatan pemborong untuk/ selama waktu fabrikasi pemasangan
dan pembangunan.
e. Pembuatan-pembuatan gambar-gambar kerja.
f. Permintaan persetujuan atau bahan serta gambar kerja maupun rencanakerja.
g. Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
h. Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
i. Direksi/ Pengawas akan memeriksa rencana kerja pemborong dan
memeberikan tanggapan atau saran itu dalam waktu 2 (dua ) minggu.
j. Pemborong harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja
kalau Direksi / Pengawas meminta diadakannya perbaikan/
penyempurnaan atau rencana kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari
sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.k. Pemborong tidak dibenarkan memulai suatu pelaksanaan atau pekerjaan
sebelum adanya suatu persetujuan dari Direksi/ Pengawas atau rencana
kerja ini. Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi/Pengawas telah
melalaikan kewajibannya untuk memeriksa rencana kerja pemborong pada
waktunya, maka kegagalan pemborong untuk memulai pekerjaan
sehubungan dengan belum adanya rencana kerja yang disetujui Direksi,
sepenuhnya merupakan tanggung jawab dari pemborong yang
bersangkutan.
l. Membuat rambu-rambu lalu lintas sementara untuk pengamanan
pekerjaan.
m. Melakukan Survey, Pengukuran lapangan dan membuat gambar kerja
(shop drawing).
n. Membuat dokumentasi foto pelaksana, rangkap 3 (tiga) mulai dari fisik
pekerjaan 0%,50%,100%.
1.3.2. Ijin Pelaksanaan.
Ijin pelaksanann paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum memulai pekerjaan
tersebut, Pemborong diwajibkan untuk mengajukan ijin pelaksanaan yang
disetujui sebagi pegangan pemborong untuk melaksanakan pada bagian
pekerjaan tersebut.
1.4. PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN
1.4.1. Dokumen terlaksana (As Build Documents)
a. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan, Pemborong wajib menyusun
Dokumen terlaksana yang terdiri dari:
1. Gambar-gambar terlaksana.
2. Persyaratan teknis terlaksana dari pekerjaan, sebagaimana yang telah
dilaksanakan.
b. Dikecualikan dari kewajiban diatas adalah Pemborong untuk pekerjaan :
1. Pekerjaan persiapan.
2. Supply bahan, perlengkapan/peralatan kerja.
c. Dokumen terlaksana bisa disusun dari :
1. Dokumen Pelaksanaan.
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 4/12
2. Gambar-gambar perubahan.
3. Perubahan persyaratan teknis.
4. Brosur teknis yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai
petunjuk Direksi / Pengawas.
d. Dokumen terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi /Pengawas
BAB II. PEKERJAAN PERSIAPAN DAN LAPANGAN
2.1. PEKERJAAN PERSIAPAN
2.1.1. DIREKSI KEET
a. Bangunan sementara.
Sebelum pemborong memulai pelaksanaan pekerjaan ini dapat
menyediakan dan mendirikan Direksi Keet berupa bangunan sementarayang berukuran minimal 3.00 x 9.00 m2, yang dilengkapi dengan toilet/ wc
dan kamar mandi yang khusus dimanfaatkan oleh Direksi/ Pengawas selain
dilengkapi dengan bak air, closet, maka harus pula dilengkapi dengan
septictank & sumur peresapan.
b. Kelengkapan Direksi Keet.
Sebagai kelengkapan direksi keet guna penyelesaian Administarsi
dilapangan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai Pemborong
diharapkan terlebih dahulu melengkapi peralatan – peralatan antara lain:
• (satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,20 x 4,80 m2
.
• (dua belas) buah kursi duduk ruang rapat.
• (satu)white board (1,20 x 2,40) dan peralatannya.
• (satu) rak / almari buku (sederhana).
• (satu) set kelengkapan PPPK (P3K).
2.1.2. KANTOR DAN GUDANG KONTRAKTOR
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat Kantor
Kontraktor, barak-barak untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan
bahan (Boukkeet), yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari pihak
Direksi/Pengawas berkenaan dengan semua konstruksi atau
penempatannya.semua Boukeet perlengkapan Pemborong dan sebagainya,
pada waktu pekerjaan berakhir (serah terima kedua) harus dibongkar.
2.1.3. MENGADAKAN PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOUWPLANK
a. Pengukuran Tapak Kembali
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran
kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan
mengenai peil ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah
dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
2. Ketidakcocokan yang terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/Pengawas
untuk dimintakan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut bisa dilakukan dengan alat-
alat waterpas/ Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 5/12
jawabkan.
4. Kontraktor menyediakan Theodolite/ waterpas beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Pengawas/Direksi selama
pelaksanaan proyek.
5. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitigaPhytagoras hanya di-perkenankan untuk bagian-bagian kecil yang
disetujui oleh Direksi.
6. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.
b. Pengukuran dan titk Peil (0,00)
Pemborong harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenan dengan
letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah
ditentukan siku bangunan maupun datar (waterpas) dan tegak lurus
bangunan harus ditentukan dengan memakai alat waterpas instrument/Theodolite. Hal tersebut dilaksanakan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik dan siku. Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan
notasi-notasi yang tercantum pada gambar rencana (Lay Out), dan apabila
terjadi penyimpangan atau tidak sesuai antara kondisi lapangan dan
gambar Lay Out, Pemborong harus melapor pada pengawas/Perencana.
2.2. PEKERJAAN TANAH
2.2.1. LINGKUP PEKERJAAN
Yang dimaksud dengan pekerjaan tanah disini adalah semua kegiatan yang
berkaitan dengan pematangan tanah, pengolahan tanah yang ada kaitannya
dengan struktur bangunan antara lain pembersihan tanah, galian tanah, urugan
tanah/perataan, ataupun pembuangan tanah.
2.2.2. PERSIAPAN PEKERJAAN TANAH
a. Bagian ini meliputi pembersihan perataan lapangan, pengecekan keadaan
countur, pengukuran di daerah-daerah dimana pekerjaan pembangunan
akan dilaksanakan seperti ditunjukkan pada gamba-gambar dan sesuai
dengan yang ditunjukkan oleh pengawas.
b. Pemborong bertanggung jawab untuk :
1. Penelitian yang menyeluruh atas gambargamnbar dan persyaratan–
persyaratan kontrak ini dan kontrak lain yang berhubungan dengan
proyek ini, disertai semua addendumnya.
2. Penelitian atas semua kondisi pekerjaan, memeriksa kondisi lapangan,
serta semua fasilitas yang ada.
3. Melakukan semua pengukuran lapangan sehubungan dengan pekerjaan
ini dan mendapatkan ketentuan atas seluruh lingkup proyek seperti yang
disyaratkan pada gamba-gambar dan persyaratan-persyaratan dan
sebagaimana yang disetuji oleh pengawas.
c. Pemborong bertanggung jawab penuh untuk kesimpulan yang ditariknya dari
informasi yang disampaikan kepadanya dan dari pemeriksaan informasi
tentang pekerjaan tanah yang diperolehnya Pemborong diperbolehkan atas
biaya sendiri melakukan sendiri pemeriksaan tambahan bilamana
dianggapnya perlu untuk menentukan lebih lanjut kondisi dari lapangan guna
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 6/12
pembangunan yang dipersyaratkan di sini.
d. Sebelum memulai suatu pekerjaan galian/urugan, Pemborong harus yakin
bahwa semua permukaan tanah yang ada maupun garis-garis transit yang
tertera dalam gambar rencana adalah benar. Jika pemborong tidak merasa
puas dengan ketelitian permukaan tanah, pemborong harus memberitahukansecara tertulis kepada pemberi tugas, jika tidak maka tuntutan mengenai
ketidak samaan permukaan tanah tidak akan dipertimbangkan.
2.2.3. PEKERJAAN GALIAN TANAH DAN PEMOTONGAN TANAH
a. Lingkup pekerjaan.
Pekerjaan urugan ini dilaksanakan sebagai urugan bangunan maupun
sebagai urugan lubang-lubang pondasi atau urugan pada sisi luar pasangan
batu pada saluran tepi maupun saluran tengah.
b. Persiapan Pekerjaan UruganPengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau bagian
pekerjaan lainnya yang akan ditutup/diurug atau tersembunyi oleh urugan
baru sirtu diperiksa oleh Direksi/Pengawas.
c. Cara Pengurukan :
1. Khusus untuk urugan peninggian tanah asli sebelum dilaksanakan
pengurugan awal seluruh permukaan tanah asal pada daerah yang
akan diurug harus dibersihkan dari kotoran atau puing-puing serta
tanaman-tanaman yang ada, dan harus dibuang keluar lokasi proyek.
2. Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dipadatkan dengan mesin
pemadat compactor atau alat baby roller yang diijinkan oleh Direksi
Teknik.
3. Seluruh penimbunan harus dibawah pengawasan Direksi Teknik, dan
sebelum melaksanakan urugan, Kontraktor harus minta persetujuan
terlebih dahulu tentang Bahan urugan yang akan dipergunakan serta
tidak diperkenankan melakukan pengurugan tanpa persetujuan Direksi
Teknik maupun Konsultan Pengawas.
d. Bahan –bahan urugan
1. untuk bahan urugan kembali pada lubang pondasi atau pada saluran
dipakai urugan Sirtu / Tasirtu yang didatangkan dari luar lokasi
pekerjaan, dan TIDAK DIPERBOLEHKAN untuk mengurug menggunakan
tanah bekas galian kecuali sudah dipersyaratkan sebelumnya.
2. Sedang urugan di bawah perkerasan jalan paving stone digunakan
urugan pasir yang dihampar dan dipadatkan sesuai dengan ketebalan
yang diinginkan.
3. Bahan-bahan urugan harus tidak mengandung Lumpur dan bahan
organik, kadar lumpur tidak boleh terlampau tinggi sehingga bahan
urugan tersebut mudah untuk dipadatkan.
e. Pengerasan Kepadatan Tanah Urugan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan kepadatan dari lapisan
urugan yang dipadatkan, Kontraktor harus melaksanakan penelitian /
melakukan pengujian dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Apabila rata-rata ketebalan urugan melebihi 20 cm maka kontraktor
wajib mengadakan tes CBR / tes kepadatan.
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 7/12
2. Sebelum diadakan pengetesan pemadatan Kontraktor diwajibkan
mengajukan permohonan pengetesan paling lambat 24 jam sebelum
pengetesan dilaksanakan kepada Direksi Pengawas.
3. Hasil pengetesan dianggap baik apabila dicapai dengan derajad
kepadatan sesuai dengan ketentuan tersebut di atas yakni 90 %standart kompaksi per layer yang merupakan kepadatan maksimum
hasil pengujian Laboratorium.
4. Bila terjadi kepadatan tidak memenuhi maka Kontraktor harus
memperbaikinya sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi
/Konsultan Pengawas.
BAB III. PEKERJAAN PASANGAN
3.1. PENJELASAN UMUM
3.1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahanbahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan masing-masing pekerjaan
sehingga mendapatkan hasil yang baik dan sempurna.
3.1.2. Penggunaan masing – masing jenis pasangan dapat dilihat pada gambar
rencana ataupun petunjuk/ perintah direksi/pengawas lapangan.
3.1.3. Pengendalian pekerjaan :
Persyaratan – persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada :
• PUBI - 1982
• NI – 3 - 1970
• NI – 10 - 1973
• SII – 0021 - 1978
3.2. PASANGAN BATU BATA
1.2.1. Lingkup Pekerjaan.
Pasangan batu bata dilaksanakan untuk dinding/ tembok gedung, pondasi
ringan, saluran, bak – bak bunga, ataupun pasangan batu bata lainnya yang
ditunjuk pada gambar rencana.
1.2.2. Bahan.
1. Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata lokal yang berkualitas baik yaitu
dengan hasil pembakaran yang matang berukuran sama kira – kira 6 x 12 x 20
cm tidak boleh terdapat pecah–pecah ( melebihi 20% ) dan tidak diperkenankan
memasang bata yang pernah dipakai.
2. Semen dan pasir untuk pasangan batu bata ini harus sama dengan kualitas
seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
3. Kecuali ditentukan lain semua pasangan bata dipasang dengan perekat dengan
campuran 1PC : 4Ps dengan pencair air, pasangan rolak, pasangan untuk
saluran dan tempat lain yang ditunjukkan dalam gambar.
1.2.3. Pelaksanaan
1. Dimana diperlukan menurut direksi teknik/ konsultan pengawas, pemborong
harus membuat shop drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 8/12
pasangan.
2. Tentukan perbandingan campuran spesi dan tebal adukan yang diperlukan.
Adukan dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk perencana/ direksi.
3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalamgambar arsitektur terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/ tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
4. Pasangan batu bata harus dipasang tegak lurus, siku, rata dan tidak boleh
terdapat retak – retak, dipasang dengan fungsi, ukuran ketebalan dan
ketinggian yang ditentukan dalam gambar rencana.
5. Mencampur Perekat
Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujui atau
dicampur dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang memakai
perekat yang sudah mulai mengeras untuk dipakai lagi.6. Sebelum dimulai pemasangan batu bata harus direndam lebih dahulu dengan air
dan permukaan yang akan dipasang harus basah juga dan untuk semua
sambungan harus dikorek paling sedikit 0.5 cm agar penyelesaian dinding/
plesteran dapat melekat dengan baik.
3.3. PEKERJAAN PLESTERAN
1.3.1 Lingkup pekerjaan
Yang dimaksud dengan pekerjaan penyelesaian disini adalah seluruh pekerjaan
plesteran termasuk benangan baik untuk plesteran dinding pasangan bata
maupun pasangan batu kali atau sebagaimana yang ditunjuk dengan notasi
seperti yang tercantum pada gambar rencana.
1.3.2 Bahan
1. Sebagai bahan semen, pasir dan air untuk plesteran ini sama dengan kualitas
seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton ataupun pekerjaan pasangan.
2. Campuran untuk plesteran harus dipilih yang benar – benar bersih dan bebas
dari segala macam kotoran. Pasir untuk plesteran harus bersih dan diayak
dengan ayakan ukuran # 1.2 – 2.00 mm.
1.3.3 Pelaksanaan
1. Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada seluruh permukaan pasangan batu kali
pada sisi dalam saluran secara menyeluruh atau pasangan lain yang ditunjuk
pada gambar rencana untuk dilaksanakan plesteran.
2. Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan atau selesai dilaksanakan,
sebelum pekerjaan plesteran dilaksanakan seluruh permukaan yang akan
diplester harus dibersihkan atau dikorek terlebih dahulu dan harus dibasahi
dengan air sehingga betul – betul dapat merekat dengan kuat.
3. Plesteran yang dimaksud disini menggunakan campuran 1PC : 4Ps untuk semua
pekerjaan plesteran.
4. Semua pekerjaan plesteran harus betul – betul halus dan tidak boleh retak –
retak, hal ini dilaksanakan dengan acian Portland Cement ( PC ).
5. Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah dengan
ketebalan antara 1.5 – 2.0 cm.
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 9/12
3.4. PEKERJAAN SIAR SPESI CAMPURAN SEMEN
3.4.1. Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari produksi dan pemasangan siar spesi campuran semen
untuk digunakan dalam pasangan batu, pekerjaan – pekerjaan drainase,
pekerjaan beton dan struktur lainnya yang diperlukan dalam spesifikasi ini.
3.4.2. Syarat – Syarat Pemakaian
Spesi campuran semen harus digunakan sesuai toleransi, batasan cuaca dan
penjadwalan pekerjaan yang tepat terhadap bagian – bagian yang pokok.
3.4.3. Bahan – Bahan
1. Semen yang digunakan untuk campuran semen harus sesuai dengan
persyaratan AASHTO M85 Type I, Semen Portland biasa akan dipakai kecuali
dinyatakan lain dalam daftar penawaran atau diperintahkan dilapangan olehdireksi teknik.
2. Agregat halus terdiri dari pasir alam bersih, bagian halus dari batu atau kerikil
pecah dan harus mematuhi batas – batas yang disyaratkan oleh direksi teknik.
3. Syarat – syarat kualitas untuk agregat halus diberikan oleh direksi teknik yang
akan menerapkan syarat – syarat ini sampai seluas yang diperlukan untuk jenis
khusus dan lokasi pekerjaan.
4. Air yang digunakan untuk pencampuran adonan semen harus bersih dan bebas
dari benda organik atau kotoran – kotoran lain yang merusak kualitas
campuran.
3.4.4. Pencampuran
1. Agregat halus dan semen harus diukur dan dicampur kering dalam mixer (alat
pencampuran) beton atau dengan tangan diatas dasar yang cocok sampai
dihasilkan satu campuran yang warnanya merata. Kemudian dicampur air yang
cukup untuk satu campuran yang baik dan pencampuran berlanjut selama 5-10
menit sampai didapatkan satu adonan dengan kekentalan yang diminta.
2. Spesi campuran semen harus diproduksi dalam volume yang cukup untuk
pemakaian segera dan tambahan dapat diberikan dalam jangka waktu 30 menit
dari waktu pencampuran, bila diminta demikian untuk mempertahankan satu
campuran yang mudah ditangani. Akan tetapi yang tidak digunakan dalam 45
menit sesudah pencampuran harus dibuang.
3. Permukaan yang akan dipasang adonan harus dibersihkan dari setiap bahan
lepas, lumpur atau benda – benda lain yang harus dibuang dan kemudian
dibasahi dengan air sebelum spesi tersebut dipasang.
4. Bilamana dipakai sebagai permukaan jadi (selesai) spesi campuran tersebut
harus dipasang di atas permukaan yang basah dan bersih dalam ketebalan yang
cukup untuk menyediakan satu lapisan pelindung permukaan setebal 1.5 cm dan
harus dikulir sampai satu permukaan yang halus dan rata.
5. Spesi campuran semen untuk pekerjaan siar atau merapikan permukaan
pasangan batu kali pada drainase atau pekerjaan yang lainnya ini harus
memakai campuran 1PC : 2Ps atau sesuai petunjuk direksi teknik.
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 10/12
BAB IV. BETON PAVING STONE BLOCK & KANSTIN
4.1. UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN
4.1.1. Lingkup kegiatan pekerjaan dapat berupa pekerjaan-pekerjaan perkerasan jalan,
parkir trotoar dan pekerjaan lainnya sebagaimana yang dimaksud pada gambar
rencana.
4.1.2. Pekerjaan ini disamping pengadaan bahan, tenaga juga termasuk pengadaan /
pemanfaatan peralatan yang dianggap lazim digunakan untuk pekerjaan ini.
4.1.3. Masing-masing bagian pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan notasi-
notasi yang tertera pada gambar rencana / detail, baik panjang maupun dimensi
penampang kemiringan.
4.1.4. Produsen Paving Stone harus sudah memiliki Sertifikasi ISO.
4.2. PEKERJAAN JALAN PAVING STONE
4.2.1 Umum
1. Perkerasan jalan ini dilaksanakan sesuai dengan luasan dan elevasi / ketinggian
yang tertera pada gambar rencana, termasuk dalam pekerjaan ini adalah kerb –
kerb pembatas / kanstin.
2. Kanstin yang dipakai untuk penahan / penutup paving stone berukuran
15X25X40 cm dan harus memenuhi mutu minimal K-175 .
3. Bila kedudukan permukaan tanah yang ada tidak sesuai dengan kedudukan
yang ditentukan maka pemborong berkewajiban untuk menggali atau mengurug
sesuai dengan ketinggian yang tercantum di gambar rencana.
4. Struktur perkerasan disesuaikan dengan jenis bahan permukaan atasnya (lihat
gambar rencana), sedang bahan masing–masing lapisan struktur dapat ditinjau
pada ayat berikut.
4.2.2 Bahan – bahan
1. Sub base dari bahan perkerasan pasir dan sirtu yang telah dilaksanakan pada
tahap sebelumnya dengan kondisi sudah dipadatkan dengan baik.
2. Lapisan atas :
a. Beton Paving Stone Block
Beton paving block merupakan struktur perkerasan paling atas yang
dipasang di atas lapisan pasir sebagai perata, urugan sirtu yang telah
dipadatkan di atas tanah dasar berfungsi sebagai lapis pondasi, sebagaimana
telah ditentukan konstruksi ini dipakai untuk pekerjaan jalan. Pemasangan
sisi vertical harus tegak lurus dengan permukan atas paving dan dapat salingmengunci satu sama lain dengan baik dan kokoh. Kualitas paving block
harus setara dengan beton mutu K-350 sesuai dengan petunjuk Direksi
Teknik dan telah diatur secara khusus dalam klausul yang lain, dengan tebal
6 cm atau 8 cm hasil produk pabrikan dengan menggunakan press mesin.
b. Kuat Tekan
Kuat tekan rata–rata tidak boleh kurang dari 350 Kg/Cm2. (Jumlah benda uji
yang tekanannya kurang dari 350 kg/cm2 tidak boleh melebihi dari 25%
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 11/12
total benda uji.)
c. Bentuk
Bahan yang dipakai adalah paving blok empat persegi panjang dengan
dimensi 10 x 20 x tebal sesuai gambar, dengan ukuran sesuai dengan
spesifikasi hasil pabrikan. Bahan yang digunakan untuk pengunci paving dankanstin atau dengan bibir saluran adalah paving khusus buatan pabrik.
d. Warna
Paving stone block empat persegi panjang yang dipakai, terdiri dari 2 ( dua )
macam warna dasar.
• Warna abu-abu, dipakai pada pekerjaan jalan secara umum dan
menyeluruh.
Warna abu-abu adalah warna asli hasil dari Job Mix Formula Paving
Stone.
•
Warna Merah, dipakai untuk pekerjaan paving stone pada Streching(border ) dan pada ornamen / hiasan tengah serta tempat-tempat lain
yang ditentukan. Warna merah memakai ketentuan :
i. Full colour ( homogen ) di semua sisinya sesuai tebal paving stone.
ii. Warna merah menggunakan pigmen Iron Oxyde.
iii. Warna merah harus tahan terhadap perubahan cuaca dan tidak
luntur.
iv. Warna merah khusus dipergunakan untuk pemasangan ruang luar (
out door ).
4.2.3 Pelaksanaan
1. Untuk mendapatkan dasar paving blok yang memenuhi syarat kestabilan,
permukaan tanah harus diurug dengan bahan sirtu dipadatkan dengan alat
pemadat.
2. Pemasangan concrete block paving dilaksanakan sesuai dengan pola yang
tertera dalam gambar rencana. Permukaan perkerasan jika sudah selesai
pemasangan concrete block paving harus rapi, rata dan sama susunannya,
seluruh permukaan harus dapat mengalirkan air dengan sempurna.
3. Pemotongan harus menggunakan mesin potong paving yang khusus, seperti
yang disarankan pabrik yang bersangkutan.
4.2.4 Penyelesaian Tepi Perkerasan
1. Sisi tepi perkerasan dipasang kanstin beton pracetak dengan bentuk
sebagaimana telah tertera dalam gambar rencana atau ditentukan lain oleh
Direksi Teknik dan mutu bahan yang setara dengan beton K-175, dengan uji
kuat tekan 175 kg/cm2.
2. Bukaan atau pelaluan air pada kanstin atau kerb harus dipasang sedemikian
sehingga dapat meloloskan aliran air dari badan jalan atau tidak terjadi
genangan pada badan jalan saat musim hujan.
4.2.5 Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving
block dimulai, peralatan tersebut adalah :
1. Mesin pemadat paving (Flat Vibrator), harus mempunyai luas dasar 0,3 – 0,5
7/16/2019 Spek Teknis Paving 2013
http://slidepdf.com/reader/full/spek-teknis-paving-2013 12/12
m2 dengan centrifurgar force kira –kira 1,6 – 2,0 ton
2. Alat pemotong paving (Paving Cutter)
3. Kayu dan papan panjang 3,00 m yang sudah diserut rata untuk jidar dan
sapu aspal.
4.2.6 Kontraktor harus mengadakan perbaikan kembali atas bagian–bagian yang
mengalami kerusakan.
4.3. Pengujian
Uji Tekan dan Keausan Paving mengacu pada tabel berikut :
Tabel 1. Sifat-sifat Fisika
Mutu
Kuat Tekan
( Mpa )
Ketahanan Aus
( mm/ Menit )
Rata-rata Min. Rata-rata Min.
A
B
C
D
40
20
15
10
35
17,0
12,5
8,5
0,090
0,130
0,160
0,219
0,103
0,149
0,184
0,251
1. Dimensi :
• tebal = 6 / 8 cm
• panjang = 20 cm – 21 cm
• lebar = 10 cm – 11 cm
2. Tegangan hancur = 350 kg / cm2
3. Keausan = segmen mutu A di atas
4. Berat Jenis = 1 buah paving = 2250 Kg/m3
5. Teknik sampling - Sampel sebelum dilakukan pelaksanaan
diuji dengan parameter kualitas.
- pada saat pelaksanaan dilakukan sampling terhadap
paving abu-abu yang sudah terpasang Æ setiap 500 m2
diambil sampel sebanyak 30 buah paving abu-abu.
- Untuk setiap 500 m kanstin diambil 1 buah, jika volume
kanstin kurang dari 500 m maka diambil sample 1 buah.
-
Untuk Paving Merah ( Strecher ) yang sudah terpasang Æsetiap 500 m
2diambil sample sebanyak 10 buah paving
merah.
- Jika volume paving merah kurang dari 150 m2 maka
diambil sample minimal 3 buah.
- Untuk setiap 500 m topi uskup diambil 3 buah, apabila
volume topi uskup kurang dari 500 m maka diambil
sample 3 buah.