Upload
imron-riyanto
View
129
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
good
Citation preview
Science Project OSN PERTAMINA 2013
PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN
MIKROALGAE SEBAGAI AGEN BIOREMIDIASI LIMBAH LINDI
Bidang : Rancang Bangun
Anggota :
1. Imron Royanto (11/313637/BI/8658)
2. Afina Dina Kamila (10/301634/BI/8940)
3. Rudi Nirwantono (10/302022/BI/8530)
FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013
PEMANFAATAN LIMBAH BUDIDAYA JAMUR TIRAM DAN
MIKROALGAE SEBAGAI AGEN BIOREMIDIASI LIMBAH LINDI
Imron Royanto, Afina Dina Kamila, Rudi Nirwantono
Abstrak
Produksi air lindi merupakan salah satu permasalahan yang timbul dari
pengolahan sampah. Limbah lindi merupakan hasil dari aliran air hujan yang
melalui lapisan sampah pada TPA atau lapisan sampah yang dipendam dalam
tanah. Zat pencemar dalam air lindi berupa materi organik, logam berat, dan
senyawa berbahaya lainnya. Limbah lindi menyebabkan pencemaran air tanah dan
air permukaan karena konsentrasi pencemar yang cukup tinggi. Limbah logbag
merupakan limbah budidaya jamur tiram yang potensial karena jamur dalam
logbag merupakan agen remidiasi. Bahan organik yang dihasilkan jamur berperan
untuk netralisir ion logam berat. Selain itu jamur menghasilkan enzim-enzim yang
dihasilkan untuk mengubah senyawa sehingga berkurang tingkat toksisitasnya.
Jamur juga dapat menyerap dan mengakumulasikan logam berat dalam
miseliumnya. Jamur juga dapat dikombinasikan dengan mikroalgae dalam
remediasi limbah lindi. Algae merupakan dua agen remediasi yang sangat
potensial karena mampu menetralisir dan mengakumulasi agen pencemar seperti
logam berat pada selnya serta mengurangi cemaran limbah organik nitrat dan
fosfat sehingga membuat air limbah yang diolah dapat cukup aman untuk dilepas
ke lingkungan dan tidak menimbulkan eutrofikasi. Oleh karena itu tujuan dari
program ini untuk mempelajari remediasi limbah lindi serta mengetahui efektifitas
limbah jamur mikroalga dalam limbah lindi. Tahapan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan meliputi persiapan bioreaktor, inkubasi jamur dalam bioreaktor,
inkubasi mikroalga dalam bioreaktor, dan pengujian efektifitas remediasi.
Bioreaktor yang digunakan dalam karsa cipta ini adalah open pond berukuran
2x2x0.5 m berjumlah dua buah untuk bioreaktor jamur, dan tida buah bioreaktor
untuk microalgae. Inkubasi pada bioreaktor jamur selama 7 hari sementar inkubasi
bioreaktor mikroalga dengan menggunakan kultur Chlorella zofingiensis dalam
medium BBM sebanyak 400L dengan konsentrasi 7x109sel/L diinokulasikan
dalam limbah lindi. Pengujian Efektifitas Remediasi diukur dengan cara
menganalisis kuantatif konsentrasi logam (Hg dan Cd) dan nutrien (N dan P).
berdasarkan hasil program diharapkan diperoleh sistem pengolahan lindi yang
efisien dalam mengurangi zat pencemar limbah lindi.
Kata Kunci: limbah lindi, bioremidiasi, microalgae, jamur
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampah telah menjadi masalah di berbagai kota besar di Indonesia. Sistem
pengolahan sampah konvensional menimbulkan berbagai dampak negatif
terutama di bidang kesehatan dan lingkungan. Salah satu permasalahan yang
timbul dari pengolahan sampah di Indonesia adalah adanya produksi air lindi.
Limbah lindi merupakan hasil dari aliran air hujan yang melalui lapisan sampah
pada TPA atau lapisan sampah yang dipendam dalam tanah. Pencemar dalam air
lindi berupa materi organik terlarut, komponen makro inorganik, logam berat, dan
senyawa xenobiotik organik (Kjeldsen et al., 2002). Limbah lindi mampu
menyebabkan pencemaran air tanah dan air permukaan karena konsentrasi
pencemar yang cukup tinggi melebihi kemampuan ekosistem untuk meremediasi
secara alami.
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan terletak di Dukuh
Bendo Ngablak, Sitimulya, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, masih
menggunakan sistem sanitary landfill yang merupakan pengolahan sampah
dengan memendam sampah yang tidak dapat di daur ulang. TPST Piyungan
Yogyakarta merupakan tempat pembuangan sampah terakhir dari semua
kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (sampah domestik). Air lindi yang
dihasilkan dari penimbunan sampah di TPST ini banyak mengandung bahan
organik berupa nitrogen dan fosfat dengan konsentrasi tinggi yang dapat memicu
terjadinya eutrofikasi. Kandungan logam berat yang terlarut seperti Hg, Zn, Cd
dan Cu juga cukup tinggi.
Limbah air lindi dari TPST Piyungan diolah sebelum dialirkan melalui
Sungai Opak menggunakan open pond dengan penambahan floculant, serta
dengan pengolahan air dengan mesin pengolah limbah. Namun, ternyata
pengolahan tersebut belum maksimal karena kolam pengolahan yang terlalu kecil
dan berada di tempat terbuka menyebabkan air lindi akan meluap ke sekitar saat
terjadi hujan (Suratna, 2008). Hasil pengolahan dengan sistem ini juga belum
layak dialirkan ke lingkungan karena terjadinya kerusakan beberapa fasilitas.
Kamila (2013) melaporkan, rata-rata kandungan nitrat pada kolam pengolahan
terakhir limbah lindi mencapai 23.17 ppm, melebihi kadar maksimum nitrat yang
diperbolehkan dibuang ke lingkungan yakni sebesar 20 ppm. Sedangkan kadar
nitrit terhitung 0.98 ppm dengan kadar maksimum yang diizinkan sebesar 1 ppm.
Dalam gagasan kami dibuat desain sistem pengolahan limbah lindi dengan
metode bioremediasi menggunakan limbah budidaya jamur tiram (logbag) dan
strain unggul mikroalga Chorella zofingiensis. Jamur tiram merupakan jamur
yang dapat mendegradasi lignin. Jamur dalam medium beserta kontaminannya
(Penicillium sp. dan Aspergillus sp.) dapat meremediasi pencemaran logam berat
dalam air sehingga sangat berpotensi digunakan sebagai agen bioremidiasi (Yulita
dan Dewi, 2013). Selain itu jamur juga dapat menetralkan agen pencemar lain
seperti bahan organik, pestisida, polyciclyc aromatic hydrocarbon (PAHs), dan
zat-zat berbahaya lainnya (Jumbriah, 2006). Sementara itu mikroalga merupakan
mikroorganisme fotosintetik yang diketahui mudah beradaptasi terhadap
pencemar dengan adaptasi fisiologis (González et al., 2010), berpotensi untuk
mengurangi konsentrasi nutrien pencemar dan menyerap logam berat (Abdel-
Raouf et al. 2012). Selain itu, keuntungan jangka panjang berupa potensi
pemanfaatan biomasa mikroalga sebagai sumber biofuel. Dengan
mengkombinasikan kedua agen bioremediasi tersebut diharapkan mampu menjadi
inovasi yang solutif dalam mengurangi dampak pencemaran perairan dan tanah
oleh limbah air lindi dari TPA.
B. Perumusan Masalah
Pengolahan lindi dapat dilakukan dengan berbagai macam perlakuan
antara lain precipitation, ion-exchange, electrochemical, dan evaporative
recovery, namun perlakuan di atas membutuhkan biaya yang besar. Sebagai
alternatif, mikroalga dan limbah logbag jamur tiram digunakan sebagai agen
bioremediasi. Pengolahan limbah dengan jamur relatif murah karena budidaya
jamur tiram banyak terdapat di Indonesia termasuk di Yogyakarta sehingga suplai
limbah logbag cukup banyak. Selan itu pengolahan menggunakan mikroalga akan
sangat menguntungkan terutama apabila diaplikasikan di negara tropis. Secara
alami beberapa jenis mikroalga terdapat dalam kolam pengolahan lindi, namun
belum dapat mengurangi konsentrasi pencemar dengan maksimal. Dalam karsa
cipta ini akan digunakan strain unggulan Chorella zofingiensis yang memiliki laju
pertumbuhan yang cepat dan pengurangan konsentrasi pencemar yang efektif.
Sehingga diperoleh efluen (hasil olahan) yang layak untuk dialirkan ke badan air.
C. Tujuan Karsa Cipta
Desain sistem pengolahan ini dirancang bertujuan untuk mengurangi
konsentrasi zat pencemar dalam limbah lindi tanpa menambah resiko perlakuan
terhadap ekosistem dengan memanfaatkan limbah logbag jamur tiram dan
microalgae sehingga limbah dapat dialirkan ke badan air dengan aman.
D. Manfaat
Bagi Pihak Sasaran
a. Membantu pemerintah daerah dalam pengolahan limbah lindi sehingga limbah
yang di lepas ke badan air lebih ramah lingkungan.
b. Menjadi jembatan untuk saling berbagi pengetahuan tentang pengolah limbah
lindi.
Bagi Mahasiswa Pelaksana
a. Mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan dan menerapkan
pengetahuan dalam pengolahan limbah lindi.
b. Sebagai sarana kontribusi mahasiswa terhadap kesehatan lingkungan di
Indonesia, khususnya di daerah DIY.
c. Menjadi sarana pengabdian masyarakat sebagai wujud dari Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Bagi Lingkungan
a. Menjaga kelestarian lingkungan, terutama lingkungan akuatik, dengan
mengurangi pencemar yang masuk ke badan air.
E. Luaran
Dari produk yang dihasilkan diharapkan luaran berupa:
1. Paten desain pengolahan limbah lindi dengan aplikasi bioremediasi
memanfaatkan limbah budidaya jamur tiram (logbag) dan mikroalga.
2. Efluen (hasil olahan) limbah lindi yang ramah lingkungan.
3. Informasi strain mikroalga yang berpotensi untuk bioremediasi limbah lindi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Limbah Lindi
Limbah lindi berbahaya bagi lingkungan karena mampu menyebabkan
pencemaran air tanah dan air permukaan. Pencemar dalam air lindi biasanya
berupa materi organik terlarut, komponen makro inorganik, logam berat, dan
senyawa xenobiotik organik (Kjeldsen et al. 2002; Richards dan Mullins, 2012).
Materi organik terlarut yang berlebihan dalam lingkungan akuatik dapat
menyebabkan efek eutrofikasi, yaitu meningkatnya populasi organisme tertentu
yang menyebabkan ketidakseimbangan rantai makanan. Eutrofikasi pada perairan
dengan pencemar kompleks lebih berbahaya, misalnya eutrofikasi N dapat
menyebabkan menurunkan kadar DO akibat nitrifikasi dan dapat bersifat toksik
saat berbentuk amonia (Mehmood et al., 2009). Efek eutrofikasi lainnya antara
lain kasus blooming cyanobacteria, Microcystis aeruginosa yang bersifat toksik,
karena mengeluarkan senyawa cyanotoxin (Kotut et al., 2010). Cyanobacteria
juga mampu menghambat pertumbuhan fitoplankton lain yang berperan dalam
remediasi alami limbah lindi (Barrington et al., 2013).
Dalam lingkungan akuatik logam berat dapat berupa ion terlarut sebagai
ion hidrat, ion kompleks, seperti OH-, Cl- atau CO32-, atau ion organik kompleks
seperti amina, asam humat, asam fulvat dan protein; atau partikulat. Beberapa
senyawa logam berat tertentu yang tidak dapat didegrasi, dapat terakumulasi di
dalam lingkungan pada tingkat yang dapat mengancam kesehatan manusia atau
kualitas lingkungan. Sebagai contoh, kadmium merupakan logam berat yang
diketahui paling berbahaya bagi komunitas akuatik. Pada konsentrasi 2 ppm,
logam ini menyebabkan beberapa penghambatan pada proses fisiologis yang
memicu kelainan pertumbuhan dan hambatan dalam fotosintesis serta fiksasi
nitrogen. Pada Euglena gracilis kadmium mampu mengurangi kemampuan
motilitas. Stres kadmium diketahui dapat mengubah pengambilan nitrat dan
metabolisme pada Thalassiosira fluviatilis dan T. aestivalis.
B. Kondisi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Piyungan
Pengolahan limbah lindi di TPST Piyungan dengan dilakukan dengan tiga
tahap perlakuan, yaitu dengan penambahan Polyalumunium Chlorine (PAC),
penggunaan alat water treatment, dan penambahan pasir silika dan karbon aktif.
Ketiga tahap tersebut masih sangat sederhana dan kurang mampu mengolah
limbah dengan baik. Dari hasil uji laboratorium yang dilakukan secara periodik
tiga bulan sekali, limbah yang dibuang ke lingkungan masih belum memenuhi
standar baku mutu yang telah ditetapkan (Tabel 1).
Tabel 1. Hasil Uji Laboratorium Fisika Kimia Air Limbah Lindi, TPST Piyungan,
28 Maret 2013.
No. Parameter Satuan Hasil Uji
Kadar Maksium Efluen primer Efluen sekunder
1. pH - 7.9 8.3 6.0-9.0
2. Temperatur oC 30.9 29.9 ±3oC suhu udara
3. BOD ppm 850.1 330.1 50
4. COD ppm 2171 844 125
5. Amonia bebas ppm 62.246 104.769 1
6. Nitrat ppm 6.63 3.88 20
7. Nitrit ppm 0.0024 0.4125 1
Kadar BOD, COD dan amonia bebas masih melebih standar baku mutu
lingkungan untuk dapat dibuang ke badan air. Setiap parameter tersebut sangat
jauh dari standar yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa pengolahan
limbah lindi belum maksimal dan masih menghasilkan efluen sekunder yang
mencemari lingkungan (Kamila, 2013).
C. Logbag Jamur sebagai Agen Bioremediasi
Begitu diminatinya jamur titam dan budidaya yang cukup mudah membuat
pengusaha jamur semakin berkembang. Namun sayangnya pertumbuhan dan
perkembangan industri budidaya jamur tidak diimbangi dengan penanganan
limbah dengan cukup baik. Dari kegiatan budidaya jamur tersebut dihasilkan
limbah berupa sisa logbag atau media tanamnya. Logbag sisa pengkulturan jamur
biasanya tidak digunakan lagi karena kandungan nutrisi di dalam media tanam
tersebut telah berkurang sehingga produksi jamur akan berkurang.
Limbah logbag jamur sebagian besar tersusun atas miselia jamur, selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. selain itu limbah media jamur ini masih banyak
mengandung nutrient berupa fosfor, kalium, nitrogen, kalsium, sulfur dan unsur-
unsur mikro lainnya (Anonim 2003). Karakteristik kompos limbah media jamur
seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Jamur yang berada dalam logbag merupakan jamur yang dapat
mendegradasi lignin dalam kayu. Jamur dalam medium tersebut beserta
kontaminannya (Penicillium sp. dan Aspergillus sp.) diketahui memiliki
kemampuan meremediasi pencemaran logam berat dalam air sehingga sangat
berpotensi digunakan sebagai agen bioremidiasi (Yulita et al., 2013; Eggen,
1999.). Hal tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti netralisasi
logam berat dan akumulasi dalam sel. Netralisasi dilakukan dengan
memanfaatkan senyawa organic dari jamur sebagai donor electron untuk
mengurangi bilangan redoks ion logam berat sehingga tingkat toksisitasnya
berkurang. Selain itu bahan organik dalam miselium yang pada umumnya
bermuatan negatif di air dapat mengikat ion logam berat sehingga dapat
diimobilisasi. Kemudian miselium jamur itu sendiri dapat menyerap logam berat
melalui mekanisme pertukaranion sehingga terakumulasikan dalam miselium
jamur (Barker dan Bryson, 2002).
Jamur juga diketahui dapat menetralkan agen pencemar lain seperti bahan
organik, pestisida, polyciclyc aromatic hydrocarbon (PAHs), dan zat-zat
berbahaya lainnya (Jumbriah, 2006; Eggen, 1999.). Proses netralisasi dilakukan
dengan mengubah senyawa berbahaya menjadi senyawa yang lebih ramah bagi
lingkungan. Hal tersebut dapat dilakukan karena jamur menggunakan enzim yang
secara alami diproduksi oleh miselia. Selain itu jamur juga dapat menyerap
nutrient yang terlarut dalam air seperti nitrat, ammonium, dan fosfat sehingga
dapat menurunkan potensi eutrofikasi ketika air limbah dilepas kelingkungan
(Bollag, 1974; Barker dan Bryson, 2002).
D. Mikroalga sebagai Agen Bioremediasi
Bioremediasi merupakan penggunaan organisme hidup untuk
mendegradasi polutan atau mencegah polusi melalui pengolahan air,
menimbulkan beberapa teknologi alternatif untuk menghilangkan pencemar dari
lingkungan. Hal ini sangat potensial karena sederhana dan relatif murah. Tujuan
dari bioremediasi adalah menghilangkan kontaminasi dari tanah, air dan udara
yang tercemar menggunakan mikrobia atau organisme lain.
Algae memiliki potensi sebagai agen bioremediasi pada badan air yang
tercemar. Kelompok Algae dengan potensi tersebut adalah Cyanobacteria (Algae
Hijau-Biru), microalgae (umumnya Chlorophyta) dan makroalga, ketiganya
memiliki kapasitas yang besar untuk akumulasi logam berat terlarut dalam air dan
memainkan peranan penting dalam teknologi green clean.
Mikroalgae (hijau dan cyanobacteria) digunakan untuk menghilangkan
logam berat dari sistem perairan sejak memiliki kapasitas yang tinggi untuk
mengakumulasi logam terlarut. Eksudat yang dihasilkan oleh mikroalgae sangat
penting untuk menjaga konsentrasi ion logam bebas tetap rendah dalam air alami,
dengan demikian mengurangi efek toksik. Berbagai kelebihan mikroalga sebagai
bioremediator antara lain memiliki fleksibilitas dan fleksibilitas untuk berbagai
aplikasi, kemampuan selektif untuk mengikat logam berat lebih daripada logam
alkali tanah, kemampuan dalam beberapa kasus untuk mengurangi konsentrasi
logam untuk standar air minum (melalui biosorpsi), efektivitas biaya, kemampuan
untuk menghilangkan pencemar tanpa memberikan kontribusi zat berbahaya ke
badan air, mudah dalam penyaringan (Richards dan Mullins, 2013)
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A. Dasar Rancangan Produk
Produk berupa desain prototipe sistem pengolahan limbah lindi sebagai
perlakuan tambahan dari sistem pengolahan yang sudah ada dengan pemanfaatan
limbah logbag budidaya jamur tiram dan kemampuan remediasi mikroalga
Chlorella zofingiensis.
B. Desain Produk
Skema rancang bangun produk terlampir.
C. Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan
Tahap pertama yang akan dilakukan adalah perizinan dan
kerjasama dengan TPST Piyungan. Tahap kedua adalah pembelian alat
dan bahan. Kemudian dilakukan pembuatan bioreaktor sesuai dengan
rancangan. Bioreaktor yang digunakan dalam penerapan teknologi ini
adalah open pond berukuran 2x2x0.5 m berjumlah dua kolam untuk
bioreaktor jamur dan tiga buah bioreaktor kultivasi algae.
Persiapan bioreaktor jamur dilakukan hanya dengan membuat
wadah untuk limbah logbag jamur tiram. Wadah yang digunakan berupa
kain dengan pori-pori yang cukup besar dan dibuat seperti kantung.
Kantung yang digunakan berukuran 1,5 x 0,3 x 0,3 m. Kantung digunkan
agar limbah logbag tidak terhambur yang justru dapat mengotori
bioreaktor.
Persiapan
• Perizinan
• Rancang bangun reaktor
• Persiapan kultur mikroalga dan logbag jamur tiram
Bioremediasi
• Filtrasi tahap I
• Inkubasi dalam reaktor logbag jamur tiram.
• Inkubasi dalam reaktor miroalga.
• Filtrasi tahap II
Uji Efektifitas Remediasi
• Analisis Hg, Cd, TN, TP sebelum dan sesudah treatment.
Sementara itu, untuk persiapan kultur mikroalga dimulai dengan
persiapan medium cair dan pembelian kultur Chlorella zofingiensis.
Kultur yang sudah didapat diperbanyak hingga volume stock mencapai
1200 L dengan kepadatan minimal 7x109 sel/L.
2. Pengolahan pada Bioreaktor Limbah Logbag
Limbah lindi dari kolam perlakuan tahap terakhir TPST Piyungan
difilter menggunakan kain berukuran 20 mesh dan 100 mesh. Limbah
logbag budidaya jamur diinokulasikan dalam limbah lindi dalam reaktor
dengan kondisi optimum selama 7 hari. Kemudian dialirkan ke
bioreaktor mikroalga. Setelah digunakan logbag dapat digunakan sebagai
bahan bakar setelah dikeringkan terlebih dahulu.
3. Pengolahan pada Bioreaktor Mikroalga
Kemudian kultur sebanyak 400 L Chlorella zofingiensis
(sianobakteri) dalam medium diinokulasikan dalam tiap kolam bioreaktor
limbah lindi. Inkubasi dilakukan selama 7 hari dengan temperatur yang
dijaga pada kondisi optimum yakni sekitar 23±3°C. Kemudian pada hari
terakhir inkubasi, efluen difilter kembali dengan kain 100 mesh untuk
memisahkan mikroalga dan dialirankan ke saluran pembuangan.
4. Pengujian Efektifitas Remediasi
Efektifitas remediasi mikroalgae diukur dengan cara menganalisis
kuantatif konsentrasi logam terlarut (Hg dan Cd), konsentrasi nutrien (N
dan P). Analisis dilakukan pada sampel sebelum dan sesudah inkubasi
mikroalga.
DAFTAR PUSTAKA
Abdel-Raouf, N., A.A. Al-Homaidan, dan I.B.M. Ibraheem. 2012. Microalgae and
wastewater treatment. Saudi Journal of Biological Sciences, 19: 257–275.
Anonim. 2003. Bord Glas Mush Book: Enrich Your Business with Spent
Mushroom Compost. Ireland: Developing Horticulture.
Barker, A.V., G.M. Bryson. 2002. Bioremediation of Heavy Metals and Organic
Toxicant By Composting. The Scientific World, 2:407-420.
Barrington, D. J., E. S. Reichwaldt, dan A. Ghadouani. 2013. The use of
hydrogen peroxide to remove cyanobacteria and microcystins from waste
stabilization ponds and hypereutrophic systems. Ecological Engineering,
50:86– 94.
Bollag, J.M. 1974. Microbial Transformation of Pesticides. Adv. Appl. Microbial,
18: 75-130.
Eggen, T. 1999. Application of Fungal From Commersial Mushroom Production
Pleuorotus ostreatus For Bioremediation of Creosote Contaminated Soil.
International Biodeterioration and Biodegradation, 44: 117-126.
Jumbriah. 2006. Bioremediasi Tanah Tercemar Diazinon Secara Ex Situ Dengan
Menggunakan Kompos Limbah Media Jamur (Spent Mushroom Compost).
Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2006.
Kamila, A. D. 2013. Diversitas dan Densitas Fitoplankton di Kolam Pengolahan
Lindi Tempat Pembuangan Sampah Akhir, Piyungan, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Laporan Penelitian Seminar. Fakultas Biologi,
Universitas Gadjah Mada. Hal: 10-12.
Kjeldsen, P., M.A. Barlaz, A.P. Rooker, A.Baun, A.Ledin, T.H. Christensen.
2002. Present and Long-Term Composition of MSW Landfill Leachate: A
Review. Critical Reviews in Environmental Science and Technology, 32:4,
297-336.
Kotut, K., A. Ballot, C. Wiegand, L. Krienitz. 2010. Toxic cyanobacteria at
Nakuru sewage oxidation ponds–A potential threat to wildlife. Limnologica,
40: 47–53.
Richards, R.G. dan B.J. Mullins. 2013. Using microalgae for combined lipid
production and heavy metal removal from leachate. Ecological Modelling
249:59– 67.
Suratna. 2008. Pengaruh mikroba aktif terhadap kualitas pupuk cair dari lindi
TPA Piyungan. Tesis. Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta. Hal: 1-2.
Yulita, A.S.L., R.S. Dewi. 2013. Kemampuan Pleurotus ostreatus, Pennicullium
sp. dan Aspergillus sp. dalam Menyerap Logam Zn pada Limbah Cair Batik.
Seminar Nasional PBI ke-22, Purwokerto, 2013.
LAMPIRAN
A. Lampiran 1
Desain bioreaktor untuk remediasi limbah lindi menggunakan bioreaktor limbah
logbag jamur tiram dan bioreaktor microalgae.
Gambar 1. Desain bioreaktor remidiasi limbah lindi.
Lampiran 2.
Lampiran 3. Biodata Kelompok
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Imron Riyanto
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi Biologi
4 NIM 11/313637/BI/08658
5 Tmpat dan Tanggal Lahir Muara Bungo, 6 Oktober 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 085799368619
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Nabul Ulum MTS RU Pati MASS Jombang
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2005-2008 2008-2011
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation)
No
Nama Pertemuan Ilmiah
/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
2
3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir(dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Afina Dina Kamila
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM 10/301634/BI/8490
5 Tmpat dan Tanggal Lahir Surakarta, 20 Juni 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 08575414424
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Ta’mirul
Islam Surakarta
SMP N 1
Surakarta
SMA N 1
Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 Kongres dan Seminar
Taksonomi Kelautan
Indonesia I
Preliminary
inventory of
Shallow-water
Macroalgae
Colleted from
Karimunjawa
National Park,
Indonesia
Jakarta, 20-22
September 2011
2
3
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir(dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1
2
3
Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Rudi Nirwantono
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Biologi
4 NIM 10/302022/BI/8530
5 Tmpat dan Tanggal Lahir Tuban, 10 Juni 1992
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/ HP 085726305086
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 Sokaraja
Kulon
SMP Negeri 1
Sokaraja
SMA Negeri 1
Purwokerto
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 1998-2004 2004-2007 2007-2010
C. Pemakalah Seminar Ilmiah ( Oral Presentation)
No Nama Pertemuan Ilmiah
/Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 International Conference for
Biology Science
Biodiversity of
Hermit Crab
(Decapoda;
Crustacea) in
Coastal Area of
Gunung Kidul
Regency,
Yogyakarta,
Indonesia
Yogyakarta, 2011
2 Seminar Nasional Masyarakat
Taksonomi Kelautan
Biodiversity of
Decapods
(Crustacean) in
Coastal Area of
Tengah Island,
Karimunjawa
National Park
Jakarta, 2011
3 Internasional Conference for
Biodiversity
Portunid Crabs
(Decapoda:
Brachyura:
Portunidae) from
Coastal Area of
Gunung Kidul
Regency,
Yogyakarta,
Indonesia
Mataram, 2012
4 Seminar Nasional PBI Efek Warna Cahaya Purwokerto, 2013
Universitas Jenderal
Soedirman
Pada Pertumbuhan,
Survival Rate dan
Profil Protein Serum
Darah Ikan Nila
(Oreochromis
niloticus Linnaeus)
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir(dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Peraih Medali Emas
Olimpade Nasional
MIPA Perguruan
Tinggi Bidang
Biologi
DIKTI 2013
2 Mahasiswa
Berprestasi Fakultas
Biologi
Fakultas Biologi, UGM 2012
3 Peraih Medali
Perunggu Olimpade
Nasional MIPA
Perguruan Tinggi
Bidang Biologi
DIKTI 2012
4 Peraih Medali
Perunggu Olimpade
Nasional MIPA
Perguruan Tinggi
Bidang Biologi
DIKTI 2011
5 Peraih Juara 1
Cerdas Cermat
Tangkas Biologi
Kedokteran
Universitas Jenderal
Soedirman Purwokerto
2010
6 Pelatihan Nasional
Tim Olimpiade
Biologi Indonesia
(Pelatanas TOBI),
Bandung
Tim Olimpiade Biologi
Indonesia
2009
7 Peraih Perunggu
Olimpiade Nasional
Bidang Biologi di
Jakarta
DIKMENUM 2009