3
F. Sosialisasi dalam keluarga Sosialisasi bagi manusia berlangsung terus – menerus selama dia hidup, yaitu sejak ia dilahirkan sampaiia meninggal dunia. Proses dan bentuk sosialisasi oleh setiap manusia berbeda dan bergantung pada masa seseorang itu berada. Siklus kehidupan manusia tersebut ditentukan oleh beberapa masa, yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa tua, dan masa menuju kematian Sosialisasi pada masa kanak-kanak Orang tua memiliki kewajiban mengajarkan kepada anak-anaknya tentang segala hal. Pada masa ini, orang tua adalah agen tunggal dalam bersosialisasi bagi anak. Proses sosalisasi pada tahap ini digambarkan melalui konsep A-G-I-L yang diperkenalkan Talcott Parsons, dalam menganalisis tindakan sosial. A (Adaption), G (Goal Attainment), I (Integration), L (Latent pattern maintence). Pada masa adaptasi anak mulai mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungannya.Reaksi yang dilakukan tidak hanya datang dalam dirinya, melainkan dari luar juga. Pada masa inilah peran orang tua sangat penting karena akan banyak membantu anak pada masa ini.hukuman dan penghargaan orang tua terhadaap anaknya banyak memberikan pengertian mengenai sikap yangh harus dilakukan dan perbuatan yang harus dia ditinggalkan. Pada fase pencapaian tujuan seorang anak bertindak dengantujuan tertentu dan lebih terarah. Ia kemudian berusaha untuk melakukan perbuatan yang menyebabkannya mendapatkan penghargaan dari orang tuanya. Pada fase integrasi, perbuatan seorang anak sudah lebih mendalam, yaitu setiap tindakan yang dilakukan merupakan bagian dari hidupnya. Norma-norma yang dilakukan merupakan bagian dari hidupnya ditengah-tengah kelurga.

Sosialisasi Keluarga (Sebuah Tugas Kuliah)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tahapan Sosialisasi Keluarga

Citation preview

F. Sosialisasi dalam keluarga Sosialisasi bagi manusia berlangsung terus menerus selama dia hidup, yaitu sejak ia dilahirkan sampaiia meninggal dunia. Proses dan bentuk sosialisasi oleh setiap manusia berbeda dan bergantung pada masa seseorang itu berada. Siklus kehidupan manusia tersebut ditentukan oleh beberapa masa, yaitu masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, masa tua, dan masa menuju kematian

Sosialisasi pada masa kanak-kanak

Orang tua memiliki kewajiban mengajarkan kepada anak-anaknya tentang segala hal. Pada masa ini, orang tua adalah agen tunggal dalam bersosialisasi bagi anak. Proses sosalisasi pada tahap ini digambarkan melalui konsep A-G-I-L yang diperkenalkan Talcott Parsons, dalam menganalisis tindakan sosial. A (Adaption), G (Goal Attainment), I (Integration), L (Latent pattern maintence).Pada masa adaptasi anak mulai mengadakan penyesuaian diri dengan lingkungannya.Reaksi yang dilakukan tidak hanya datang dalam dirinya, melainkan dari luar juga. Pada masa inilah peran orang tua sangat penting karena akan banyak membantu anak pada masa ini.hukuman dan penghargaan orang tua terhadaap anaknya banyak memberikan pengertian mengenai sikap yangh harus dilakukan dan perbuatan yang harus dia ditinggalkan.Pada fase pencapaian tujuan seorang anak bertindak dengantujuan tertentu dan lebih terarah. Ia kemudian berusaha untuk melakukan perbuatan yang menyebabkannya mendapatkan penghargaan dari orang tuanya.

Pada fase integrasi, perbuatan seorang anak sudah lebih mendalam, yaitu setiap tindakan yang dilakukan merupakan bagian dari hidupnya. Norma-norma yang dilakukan merupakan bagian dari hidupnya ditengah-tengah kelurga.Pada fase laten, perbuatan seoraang anak banyak didasarkan atas respon orang lain dari louar dirinya. Disini anak belum mampu merumuskan apa yang dia lakukan karena pengenalan terhadap dirinya belum jelas. Pada masa ini, anak masih dianggap bagian dari ibunya. Oleh sebab itu, lingkungan sekitarnya belum menganggap dirinya sebagai individu yang perlu diajak berinteraksi.Sosialisasi pada Masa Remaja

Pada masa ii, individu berada pada masa transisi, yaitu meningglkan masa kanak-kanak dan memasuki usia remaja. Masa ini disebut juga sebagai reserve socialization, yaitu seseorang yang lebih muda dapat menggunakan pengaruh mereka kepada orang yang lebih tua. Proses ini terjadio pada masyarakat yang mengalami perubahan capat.Agen sosialisasi pada masa ini bukan lagi orang tua, melainkan teman sebaya, kelompok sepermainan, dan mungkin juga lawan jenisnya. Pada masa ini sangat sedikit ketergantungan pada orang tua, karena ia mendapatkan nilai-nilai baru secara lebih luas di luar orang tuanya.Sosialisasi pada Masa DewasaProses sosialisasi sialami oleh orang dewasa pada saat mereka mendapatkan peran yang baru. Bagi orang dewasa, peran baru itu dapat berupa mendapatkan pekerjaan, menikah dan memiliki anak. Tiga peran tersebut menuntut orang melakukan pembelajaran, karena orang dewasa harus belajarbelajar bersosialisasi kembali dengan peran barunya.

Sosialisasi pada Masa Tua

Orang lanjut usia sepeti seorang remaja yang mengalami transisi, yaitu dari masa orang tua yang produktif ke masa menuju kematian. Pada masa ini ia juga banyak bergantung dengan anak atau saudaranya. Bahkan terkadang orang tua lanjut usia dianggap sebagai nonrespon yang berarti ada, tetapi keberadaanya tidak banyak memiliki arti. Proses sosialisasi bagi mereka dilakukan secara bertahap. Pada masa usia 60 tahun, seseorang sudah menyadari unutk mengurangi beban pekerjaannya. Mereka kemudian menerima bahwa waktu luang merupakan kegiatan pengganti mereka dari mereka bekerja.