Sos. Pemeringkatan Koperasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pemeringkatan koperasi

Citation preview

  • SOSIALISASIDisampaikan oleh :SURABAYA, APRIL 2013

  • 1SASARAN STRATEGIKKEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM (Renstra Periode 2005 - 2009)MEWUJUDKAN KONDISI YANG MAMPU MENSTIMULAN, MENDINAMISASI DAN MEMFASILITASI TUMBUH DAN BERKEMBANGNYA 70.000 UNIT KOPERASI BERKUALITAS DAN TUMBUHNYA 6 (ENAM) JUTA UNIT UMKM BARU.

  • LATAR BELAKANG 2Selama ini, kegiatan Penilaian Kinerja suatu Koperasi dilandaskan pada Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor : 129/KEP/M.KUKM/XI/2002 tanggal 29 Nopember 2002, tentang Pedoman Klasifikasi KoperasiPEMERINGKATAN KOPERASI SEBAGAI SARANA PENILAIAN KINERJA KOPERASI BERKUALITAS

  • TUJUAN KLASIFIKASI KOPERASIc. Mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat. Dengan kata lain, melalui upaya klasifikasi ini diharapkan secara internal koperasi mampu mempertegas jatidirinya sebagai sokoguru perekonomian rakyat sebagaimana diamanatkan oleh International Cooperative Alliance (ICA) dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2002, namun juga secara eksternal mampu tetap menunjukkan kinerjanya sebagai pelaku bisnis yang kompetitif.Mengetahui kinerja koperasi dalam satu periode tertentu,b.Menetapkan peringkat kualifikasi koperasi, 3

  • Hasil klasifikasi koperasi telah dapat mencerminkan kondisi koperasi yang diklasifikasi serta keterkaitan antara proses bisnis atau pelayanan internal dengan logika pasar. Sehingga koperasi dengan peringkat yang baik dengan sendirinya merefleksikan kesehatan dan kemampuan bisnisnya.

    SECARA NORMATIFPedoman Klasifikasi Koperasi sudah benar karena pemahaman jatidiri koperasi menjadi prasyarat penting dalam memutuskan dan melaksanakan rencana tindak.

    SECARA IDEALISME 4

  • 5HASIL PELAKSANAAN KLASIFIKASIHASIL PELAKSANAAN KLASIFIKASI KOPERASI1.Menjadi masukan yang sangat bermanfaat bagi pelaku pembinaan koperasi, khususnya dalam rangka membuat kebijakan pemberdayaan selanjutnya.

    2.Masih kurang memberi manfaat yang optimal bagi koperasi, karena tidak dapat dipergunakan sebagai prasyarat untuk mengakses sumberdaya produktif.

    PERLU DIPERTAJAM SECARA SPESIFIK

  • KOPERASI SEBAGAI BADAN USAHA YANG MEMILIKI BISNIS YANG SEHAT, TIDAK HANYA DILANDASKAN PADA PRINSIP DAN NILAI DASAR PERKOPERASIANDIAKUI OLEH LEMBAGA KEUANGAN BANK DAN NON BANKMEMBERIKAN KEBANGGAAN BAGI KOPERASI DAN ANGGOTANYAMEMPUNYAI MANFAAT EKONOMI BAGI ANGGOTA KOPERASILATAR BELAKANG PEMBUATAN SISTEM PEMERINGKATAN KOPERASISEBAGAI PENYEMPURNAAN PEDOMAN KLASIFIKASI KOPERASI

    6

  • 7Untuk itu, diperlukan penyesuaian/penyempurnaan terhadap sistem dan instrumen klasifikasi yang selama ini telah digunakan agar mampu mengakomodasikan berbagai kepentingan, khususnya kepentingan setiap koperasi yang bersangkutan dalam mengakses sumber pembiayaan dan sebagai alat pembinaan. Sistem pemeringkatan yang akan dihasilkan ini diharapkan mampu memetakan kinerja koperasi dan menjadi prasyarat untuk mengakses sumberdaya produktif serta dapat dimanfaatkan sebagai strategi pengelolaan.Pedoman klasifikasi koperasi tersebut disempurnakan menjadi Sistem Pemeringkatan Koperasi.

  • Landasan Berpikir Pelaksanaan Sistem Pemeringkatan Koperasi

    Agar dapat menggambarkan secara utuh mengenai badan usaha koperasi, maka landasan berpikir Pengembangan Sistem Pemeringkatan Koperasi didasarkan pada 3 (tiga) sifat koperasi yaitu : Koperasi sebagai Badan Usaha, Koperasi sebagai kumpulan orang dan Koperasi sebagai Akselerasi Pembangunan.

    Kerangka berpikir tersebut kemudian dituangkan secara aplikatif sehingga hasil penilaian Pemeringkatan Koperasi tersebut dapat benar-benar menggambarkan tujuan yang diharapkan.

    Sistem Pemeringkatan Koperasi ditetapkan secara jelas batasan yang menyangkut kriteria dan indikator koperasi berkualitas, sistem pemeringkatan yang diinginkan, pendekatan penilaian yangbersifat input, proses dan output, lembaga pemeringkat yang independen dan memiliki kompetensi serta profesional di bidangnya, dan masa berlaku hasil pemeringkatan. 8

  • Pada tanggal 16 April 2007 ditetapkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No 22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi 9

  • PEMERINGKATAN KOPERASIPemeringkatan Koperasi adalah suatu kegiatan penilaian terhadap kondisi dan atau kinerja koperasi melalui sistem pengukuran yang obyektif dan transparan dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang dapat menggambarkan tingkat kualitas dari suatu koperasi. 10

  • TUJUAN PEMERINGKATAN KOPERASIc. Mendorong koperasi agar menerapkan prinsip-prinsip koperasi dan kaidah bisnis yang sehat. Mengetahui kinerja koperasi dalam satu periode tertentu,b.Menetapkan peringkat kualifikasi koperasi, 11

  • 12MANFAAT PEMERINGKATAN KOPERASI1. Bagi Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah a.Tersedianya data koperasi yang lengkap dan up to date dapat dipergunakan sebagai dasar untuk penetapan pola (bentuk, struktur, dan proses) pembinaan koperasi dalam jangka panjang.b.Peringkat dan kriteria yang jelas dapat digunakan sebagai dasar penetapan prioritas dalam penyaluran dan pengembangan koperasi.c.Pemeringkatan ini dapat digunakan sebagai framework untuk penetapan kebijakan dan prioritas pembinaan koperasi secara lintas sektoral dan berkelanjutan.d.Hasil pemeringkatan menggambarkan sosok koperasi yang berkualitas. Koperasi berkualitas ini diwujudkan melalui proses pembinaan yang mengandung 2 (dua) upaya penting yaitu : mengklasifikasikan koperasi dan perbaikan kinerja.

  • 132. Bagi Pembeli/Pengguna Jasa Koperasi Sebagai jaminan atas kredibilitas koperasi dalam melakukan transaksi usaha dengan pihak pembeli.

  • 143. Bagi Koperasi yang bersangkutan. Untuk mengetahui permasalahan yang terjadi dalam organisasinya serta sebagai dasar pengembangan dan perbaikan organisasi dikemudian hari.Sebagai simbol dan kebanggaan bagi pemiliknya (karena berupa dokumen sertifikat dan logo) sehingga menjadi goodwill untuk kemajuan usahanya.Sebagai modal dan pengakuan untuk dapat memperoleh prioritas utama guna diikutsertakan pada berbagai program Pemerintah di bidang koperasi. Sebagai kartu pass bagi kegiatan promosi melalui website guna diperkenalkan ke seluruh penjuru dunia.

  • 154. Bagi Lembaga Perbankan / PembiayaanDapat dijadikan sebagai referensi penting dalam proses pengucuran kredit dan pendanaan permodalan bagi Koperasi.Dapat dijadikan sebagai indikator pola bapak angkat dalam pengucuran kredit berskala kecil bagi masyarakat luas melalui koperasi.

  • a. Melakukan penggalian data.b. Melakukan pengolahan data.c. Menyiapkan lembar hasil pemeringkatan.RUANG LINGKUP PEMERINGKATAN KOPERASI 16

  • 1.Aspek Badan Usaha Aktif, diukur antara lain berdasarkan jalannya mekanisme manajemen seperti Rapat Anggota Tahunan (RAT), Audit, Proses Perencanaan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.2.Aspek Kinerja Usaha yang semakin Sehat, ditunjukkan antara lain dengan membaiknya struktur permodalan, kemampuan penyediaan dana, peningkatan aset, peningkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan peningkatan sisa hasil usaha/keuntungan. Pada aspek ini juga menilai daya saing koperasi sekaligus kemampuan untuk meningkatkan posisi tawarnya. Hal-hal seperti ini pada Sistim Klasifikasi tidak diukur, sehingga tidak terlihat tingkat kesehatan koperasi secara paripurna. 17INDIKATOR DAN VARIABEL PEMERINGKATAN KOPERASI

  • 3.Aspek Kohesivitas dan Partisipasi Anggota, ditunjukkan antara lain dengan keterikatan antara anggota dengan organisasinya berupa tanggung renteng atau pembagian resiko, peningkatan jumlah anggota, prosentase kehadiran anggota dalam rapat anggota, pelunasan simpanan wajib dan penetapan besarnya simpanan sukarela serta pola pengkaderan.4. Aspek Orientasi kepada Pelayanan Anggota, ditunjukkan antara lain dengan keterkaitan antara usaha koperasi dengan usaha anggota, kegiatan penerangan dan penyuluhan terkait dengan usaha anggota, kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi anggota serta besaran transaksi usaha yang dilakukan antara koperasi dengan usaha anggotanya. 18

  • 5.Aspek Pelayanan kepada Masyarakat, ditunjukkan antara lain dengan seberapa jauh usaha koperasi dapat menyerap tenaga kerja setempat dan banyaknya layanan koperasi yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum termasuk peranan koperasi dalam ikut mereduksi kemiskinan masyarakat setempat.6. Aspek Kontribusi terhadap Pembangunan Daerah, ditunjukkan antara lain dengan ketaatan koperasi sebagai wajib pajak dan berbagai dukungan sumberdaya dari koperasi terhadap kegiatan pembangunan daerah. 19

  • a. Koperasi Primer atau Koperasi Sekunder b. Berbadan hukum minimal 1 (satu) tahun c. Telah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) PERSYARATAN KOPERASI 20

  • a. Keputusan hasil pemeringkatan koperasi untuk Tingkat Nasional ditetapkan oleh Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengahb. Keputusan hasil pemeringkatan koperasi untuk Tingkat Propinsi ditetapkan oleh Gubernur PENETAPAN HASIL PEMERINGKATAN KOPERASIc. Keputusan hasil pemeringkatan koperasi untuk Tingkat Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Bupati/Walikota. 21

  • HASIL PEMERINGKATAN KOPERASI1. Koperasi dengan kualifikasi Sangat Berkualitas, dengan jumlah penilaian diatas 419.2. Koperasi dengan kualifikasi Berkualitas, dengan jumlah penilaian 340 sampai dengan 419. 3. Koperasi dengan kualifikasi Cukup Berkualitas , dengan jumlah penilaian 260 sampai dengan 339. 4. Koperasi dengan kualifikasi Kurang Berkualitas, dengan jumlah penilaian 180 sampai dengan 259. 5. Koperasi dengan kualifikasi Tidak Berkualitas, dengan jumlah penilaian kurang dari 180. 22

  • MASA BERLAKU HASIL PEMERINGKATAN KOPERASI SELAMA 2 TAHUN 23

  • a. Pelaksana pemeringkatan koperasi adalah Lembaga Independen yang memiliki kompetensi dan profesionalisme di bidangnya.b. Penetapan Lembaga Independen sebagaimana dimaksud ayat (1) berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah LEMBAGA PENILAI PEMERINGKATAN KOPERASI 24

  • Badan Usaha aktif, dimana mekanisme manajemen koperasi berlangsung, seperti RAT, Audit, Proses POAC (Planning, Organizing, Acting Controlling), aktivitas bisnis berjalan dan ketaatan terhadap Peraturan Perundangan yang berlaku.Adanya Prinsip Kohesivitas, yaitu rasa keterikatan anggota terhadap organisasi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan prosentase kehadiran dalam rapat, loyalitas/kesetiaan terhadap keputusan organisasi, tanggung renteng (risk sharing), dan lain-lain.Memiliki Partisipasi kuat dari anggota, yaitu kewajiban dan dukungan anggota. Hal ini nampak dalam hal pemenuhan Simpanan Pokok dan Wajib, menghadiri rapat proses pengambilan keputusan, memanfaatkan pelayanan koperasi, dan lain-lain.Kinerja yang semakin sehat, yang ditandai dengan membaiknya struktur permodalan, kemampuan penyediaan dana, penambahan aset, peningkatan volume usaha, peningkatan kapasitas produksi, dan kinerja hasil audit WTS.Orientasi pelayanan khususnya pada anggota dan umumnya pada masyarakat, yang dicirikan keterkaitan dengan usaha anggota dan adanya pendidikan bagi anggota koperasi. Dari Kepmen tersebut terlihat bahwa Ciri-Ciri Koperasi Berkualitas : 25

  • SANDINGAN INSTRUMEN KLASIFIKASI KOPERASI DAN SISTEM PEMERINGKATAN KOPERASI 26

    I.KEANGGOTAAN SUKARELA DAN TERBUKABOBOT1.1.Rasio peningkatan jumlah anggota41.2.Rasio pencatatan keanggotaan dalam Buku Daftar Anggota4II.PENGENDALIAN OLEH ANGGOTA SECARA DEMOKRATISBOBOTI.BADAN USAHA AKTIFBOBOT2.1.Penyelenggaraan RAT401.Penyelenggaraan Rapat Anggota dan Rapat Pengurus/Pengawas dalam satu tahun buku sesuai ketentuan dan kebutuhan32.2.Rasio kehadiran anggota dalam RAT402.Manajemen pengawasan32.3.Rencana Kerja (RK) dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) koperais203.Keberadaan dan tingkat realisasi Rencana Kerja (RK) serta Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) koperasi22.4.Realisasi Anggaran Pendapatan Koperasi204.Kondisi operasional kegiatan/usaha yang dilakukan22.5.Realisasi Anggarn Belanja Koperasi205.Kinerja kepengurusan22.6.Realisasi Surplus Hasil Usaha Koperasi206.Tertib administrasi (organisasi, usaha, dan keuangan)32.7.Pemeriksaan2.7.1. Pemeriksaan Internal2.7.2. Pemeriksaan Eksternal2207.Keberadaan sistem informasi208.Kemudahan untuk mendapatkan (akses) informasi2

    KLASIFIKASI KOPERASISISTEM PEMERINGKATAN KOPERASI

  • 27

    III.PARTISIPASI EKONOMI ANGGOTABOBOTIII.KOHESIVITAS DAN PARTISIPASI ANGGOTABOBOT3.1.Pelunasan simpanan pokok anggota414.Kohesivitas anggota14.1. Rasio transaksi anggota & N-anggota14.2. Rasio SHU thd trans. Usaha anggota)213.2.Pelunasan simpanan wajib anggota415.Rasio peningkatan jumlah anggota33.3.Keterkaitan usaha koperasi dengan usaha anggota216.Persentase jumlah anggota yang melunasi simpanan wajib33.4.Transaksi usaha koperasi dengan usaha anggota217.Persentase besaran simpanan selain simpanan pokok dan simpanan wajib33.5.Pengembalian piutang218.Rasio peningkatan jumlah penyertaan modal anggota kepada koperasi319.Tingkat pemanfaatan pelayanan koperasi oleh anggota320.Pola Pengkaderan3

    KLASIFIKASI KOPERASISISTEM PEMERINGKATAN KOPERASI

  • 28

    IV.OTONOMI DAN KEMANDIRIANBOBOTII.KINERJA USAHA YANG SEMAKIN SEHATBOBOT4.1.Rentabilitas modal sendirii309.Struktur permodalan34.2.Return on asset (ROA)310.Tingkat kesehatan kondisi keuangan :10.1. Likuiditas10.2. Solvabilitas10.3. Profitabilitas10.4. Aktivitas33334.3.Asset turn over (ATO)311.Kemampuan bersaing koperasi34.4.Profitabilitas312.Strategi bersaing koperasi34.5.Likuiditas313.Inovasi yang dilakukan koperais24.6.Solvabilitas34.7.Modal sendiri terhadap hutang3

    KLASIFIKASI KOPERASISISTEM PEMERINGKATAN KOPERASI

  • 29

    V.PENDIDIKAN DAN PELATIHANBOBOTIV.ORIENTASI KEPADA PELAYANAN ANGGOTABOBOT5.1.Pendidikan dan Pelatihan bagi anggota koperasi321.Pendidikan dan pelatihan anggota21.1. Model Diklat 21.2. Jenis Diklat21.3. Rasio anggota mengikuti Diklat2225.2.Pendidikan dan pelatihan bagi pengelola koperasi (pengurus, pengawas, dan karyawan)322.Keterkaitan antara usaha koperasi dengan kepentingan anggota75.3.Penerangan dan penyuluhan323.Transaksi usaha koperasi dengan usaha/ kegiatan anggota75.4.Media informasi3Survey tingkat kepuasan anggota terhadap pelayanan yang diberikan koperasi95.5.Tersedia anggaran khusus dan penyisihan dana pendidikan3VI.KERJASAMA DIANTARA KOPERASI-KOPERASIBOBOT6.1.Kerjasama usaha secara horizontal36.2.Kerjasama usaha secara vertikal36.3.Manfaat kerjasama3

    KLASIFIKASI KOPERASISISTEM PEMERINGKATAN KOPERASI

  • 30

    VII.KEPEDULIAN TERHADAP KOMUNITASVI.KONTRIBUSI TERHADAP PEMBANGUNAN DAERAHBOBOT7.1.Penyerapan tenaga kerja428.Ketaatan koperasi dalam pembayaran pajak27.2.Pembayaran pajak, cukai/restribusi429.Pertumbuhan penyerapan tenaga kerja17.3.Dana Pembangunan Daerah Kerja330.Tingkat upah karyawan1V.PELAYANAN TERHADAP MASYARAKATBOBOT

    24.Pelayanan usaha/kegiatan koperasi (dlm bentuk brg & jasa) yg dapat dinikmati oleh masyarakat non-anggota125.Persentase besaran dana yang disisihkan dari anggaran pendapatan dan belanja koperasi utk pelayanan sosial (community development) yg dapat dinikmati masyarakat126.Kemudahan masyarakat mendapatkan informasi bisnis yang disebarkan oleh koperasi127.Tanggapan masyarakat sekitar terhadap keberadaan koperasi1

    KLASIFIKASI KOPERASISISTEM PEMERINGKATAN KOPERASI

  • TOTAL NILAI = NILAI X BOBOT

    Nilai Tertinggi = 100Nilai Terendah = 0

    Bobot Tertinggi = 4Bobot Terendah = 2TOTAL SCORE = NILAI X BOBOT

    Nilai Tertinggi = 5Nilai Terendah = 1

    Bobot Tertinggi = 9Bobot Terendah = 1KLASIFIKASI KOPERASISISTEM PEMERINGKATAN KOPERASIKlas A Sangat Baik (Nilai 85 s/d 100)Klas B Baik (Nilai 70 s/d 84)Klas C Cukup Baik (Nilai 55 s/d 69)Klas D Kurang Baik (Nilai kurang dari 55)

    Sangat Berkualitas (Score diatas 419)Berkualitas (Score 340 - 419)Cukup Berkualitas (Score 260 - 339)Kurang Berkualitas (Score 180 - 259)Tidak Berkualitas (Score kurang dari 180)

    31

  • 33TERIMA KASIH

    *******************