11
Definisi Huknah Huknah adalah memasukkan larutan ke dalam rektum dan kolon. Tujuan Huknah 1. Meningkatkan defekasi dengan merangsang gerakan peristaltik. 2. Melunakkan feses yang telah mengeras atau mengosongkan rektum dan kolon bawah untuk prosedur diagnostik atau pembedahan. Jenis Huknah 1. Huknah rendah 2. Huknah tinggi 3. Huknah gliserin Huknah Rendah Pengertian Memasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon desendens. Tujuan a. Merangsang peristaltik usus b. Mengosongkan usus sebagai persiapan operasi atau kolonoskopi.

Sop Huknah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sop Huknah

Definisi Huknah

Huknah adalah memasukkan larutan ke dalam rektum dan kolon.

Tujuan Huknah

1. Meningkatkan defekasi dengan merangsang gerakan peristaltik.

2. Melunakkan feses yang telah mengeras atau mengosongkan rektum dan

kolon bawah untuk prosedur diagnostik atau pembedahan.

Jenis Huknah

1. Huknah rendah

2. Huknah tinggi

3. Huknah gliserin

Huknah Rendah

♠ Pengertian

Memasukkan cairan melalui anus sampai ke kolon desendens.

♠ Tujuan

a. Merangsang peristaltik usus

b. Mengosongkan usus sebagai persiapan operasi atau kolonoskopi.

c. Melakukan pengobatan.

Huknah tinggi

♠ Pengertian

Memasukkan cairan melalui anus (rektum) sampai ke kolon asendens.

♠ Tujuan

a. Membantu mengeluarkan feses akibat konstipasi atau impaksi fekal.

b. Membantu defekasi yang normal sebagai bagian dari program latihan

defekasi (bowel training program).

Page 2: Sop Huknah

c. Melakukan pengobatan/ pemeriksaan diagnostik.

♠ Persiapan alat

1) Alat yang dipersiapkan untuk pemberian melalui selang rektal dengan

wadah enema.

a. Wadah enema (irigator).

b. Volume larutan hangat:

Dewasa: 700-1000 ml, dengan suhu 40,5-43oC.

Anak-anak: dengan suhu 37,7oC.

1) Bayi: 150-250 ml

2) Toddler: 250-350 ml

3) Sekolah: 300-500 ml

4) Remaja: 500-700 ml

Selang rektal dengan ujung bulet:

1) Dewasa: No. 22-30 G French (Fr)

2) Anak-anak: No. 12-18 G French (Fr)

c. Selang untuk menghubungkan selang rektal dengan wadah enema

(irigator)

d. Klem pengatur pada selang.

e. Termometer air untuk mengukur suhu larutan.

f. Pelumas larut dalam air.

g. Perlak pengalas.

h. Selimut mandi.

i. Kertas toilet.

j. Pispot.

k. Baskom, waslap, handuk, dan sabun.

l. Sarung tangan sekali pakai.

2) Berikut adalah alat-alat yang diperlukan untuk pemberian melalui kemasan

wadah sekali pakai.

Page 3: Sop Huknah

a. Batang dengan ujung masuk rektal.

b. Sarung tangan sekali pakai.

c. Pelumas larut dalam air.

d. Perlak pengalas.

e. Selimut mandi.

f. Kertas toilet.

g. Pispot.

h. Baskom.

i. Waslap, handuk, dan sabun.

♠ Prosedur kerja

1) Untuk pemberian melalui selang rektal dengan wadah enema.

a. Jelaskan prosedur kepada klien.

b. Jaga privasi klien dengan menutup ruangan atau tirai.

c. Bantu klien pada posisi klien ke kiri untuk huknah rendah dan

miring ke kanan untuk huknah tinggi dengan lutut kanan fleksi.

Anak-anak biasanya ditempatkan pada posisi dorsal rekumben.

Posisikan klien dengan sedikit kontrol sfingter pada pispot.

d. Letakkan perlak pengalas di bawah bokong klien.

e. Selimuti tubuh dan ekstremitas bawah klien dengan selimut

mandi, biarkan hanya area anal yang kelihatan.

f. Susun wadah enema, lalu hubungkan selang, klem, dan selang

rektal.

g. Tutup klem pengatur.

h. Tambahkan larutan hangat ke dalam wadah. Hangatkan air seperti

layaknya mengalir dari kran. Letakkan wadah normal salin ke

dalam baskom air hangat sebelum menuangkannya ke dalam

wadah enema. Periksa suhu larutan dengan termometer air atau

dengan menuangkan sedikit larutan di atas pergelangan tangan

sebelah dalam.

Page 4: Sop Huknah

i. Bilas wadah, isi dengan larutan, lepaskan klem, dan biarkan

larutan keluar sampai tak ada udara. Tempatkan dekat dengan unit

tempat tidur untuk memenuhi selang. Klem kembali selang.

j. Letakkan pispot dekat tempat tidur.

k. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan.

l. Beri pelmas 3-4 cm pada ujung selang rektal.

m. Alirkan sebagian kecil cairan ke luar sepanjang selang rektal

untuk mengeluarkan udara dalam selang. Kemudian tutup

kembali klem..

n. Dengan perlahan regangkan bokong dan cari letak anus.

Instruksikan klien untuk rileks dengan menghembuskan napas

perlahan melalui mulut.

o. Masukkan ujung selang rektal secara perlahan dengan

mengarahkannya ke umbilikus klien. Tarik selang dengan segera

jika ditemukan obstruksi.

p. Teruskan memegang selang sampai pengisian selang berakhir.

q. Buka klem pengatur dan biarkan larutan masuk dengan perlahan

melalui wadah yang diposisikan setinggi pinggul klien.

r. Naikkan wadah secara perlahan sampai pada ketinggian di atas

anus (30-45 cm) untuk ketinggian enema tinggi; 30 cm untuk

enema rendah; dan 7,5 cm untuk bayi). Waktu pengaliran

disesuaikan dengan pemberian volume larutan.

s. Rendahkan wadah atau atau klem selang selama 30 detik,

kemudian alirkan kembali dengan lebih lambat jika klien

mengeluh kram.

t. Klem selang setelah semua larutan dialirkan.

u. Letakkan lapisan tisu toilet di sekitar selang pada anus dan

dengan perlahan tarik selang.

v. Jelaskan pada klien bahwa perasaan distensi adalah normal.

Minta klien untuk menahan larutan selama mungkin saat

Page 5: Sop Huknah

berbaring di tempat tidur.

w. Rapikan wadah enema dan selang pada tempat yang disediakan

atau cuci secara menyeluruh dengan air hangat dan sabun bila

akan digunakan ulang.

x. Lepaskan sarung tangan dan letakkan pada wajah yang

disediakan.

y. Bantu klien ke kamar mandi atau mengatur posisi di pispot.

z. Observasi feses dan larutan.

aa. Bantu klien sesuai kebutuhan untuk membersihkan daerah anal

dengan air hangat dan sabun.

bb. Cuci tangan dan catat hasil enema dalam catatan perawatan.

2) Untuk pemeberian melalui kemasan wadah sekali pakai.

a. Ikuti langkah a-e pada prosedur pemberian selang rektal dengan

wadah enema.

b. Letakkan pispot dekat tempat tidur.

c. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan.

d. Lepaskan penutup plastik dari ujung rektal, walaupun ujungnya

sudah berpelumas, jeli tambahan dapat diberikan sesuai

kebutuhan.

e. Dengan perlahan regangkan bokong dan cari letak anus.. Minta

klien untuk rileks.

f. Masukkan ujung botol secara perlahan ke dalam rektum.

Masukkan sepanjang 7,5-9 cm untuk orang dewasa (anak-anak

dan bayi biasanya tidak dapat enema hipertonik per kemasan).

g. Peras botol sampai semua larutan masuk kedalam rektum dan

kolon.

h. Ikuti langkah t-aa pada prosedur selang rektal dengan wadah

enema.

Page 6: Sop Huknah

Huknah gliserin

♠ Pengertian

Memasukkan cairan melalui anus ke dalam kolon sigmoid dengan

menggunakan spuit gliserin.

♠ Tujuan

a. Sebagai tindakan pengobatan .

b. Merangsang BAB.

c. Melunakkan feses.

♠ Persiapan alat

a. Selimut mandi dan kain penutup.

b. Perlak pengalas.

c. Spuit gliserin.

d. Bengkok.

e. Gliserin dalam tempatnya yang direndam air panas.

f. Mangkuk kecil.

g. Pispot.

h. Tirai.

i. Tisu.

j. Waslap 2 buah.

k. Baskom 2 buah.

l. Handuk.

m. Sabun.

♠ Prosedur kerja

a. Jelaskan prosedur pada klien.

b. Jaga privasi klien dengan memasang tirai.

c. Pasang selimut mandi dan tarik selimut tidur.

d. Lepaskan pakaian bagian bawah.

Page 7: Sop Huknah

e. Atur posisi klien, untuk klien dewasa miring ke kiri dengan lutut

kanan fleksi, sedangkan pada bayi dan anak rekumben dorsal yang

dibawahnya diberi pispot.

f. Pasang alas dan perlaknya.

g. Teteskan gliserin pada punggung tangan untuk memeriksa kehangatan

kemudian tuangkan ke dalam mangkuk kecil.

h. Isi spuit dengan gliserin sebanyak 10-20 cc kemudian keluarkan udara.

i. Setelah klien berada pada posisi miring, tangan kiri dan kanan

mendorong bokong ke atas sambil memasukkan spuit perlahan-lahan

hingga ke rektum, lalu pasang bengkok.

j. Masukkan spuit gliserin sepanjang 7-10 cm untuk orang dewasa; 5-7,5

cm untuk anak-anak; dan 2,5-3,75 cm untuk bayi.

k. Masukkan gliserin perlahan-lahan sambil menganjurkan klien untuk

menarik napas panjang dan dalam.

l. Cabut spuit dan letakkan dalam bengkok.

m. Bantu klien BAB, jika keadaan umum klien baik maka bantu klien

untuk ke toilet, namun jika keadaan umum klien lemah maka posisikan

klien pada tirah baring dengan memasang pispot.

n. Ambil pispot.

o. Bersihkan daerah perianal pada klien yang BAB dengan pispot:

Bersihkan dengan tisu;

Ambil waslap dan bersihkan dengan sabun pada daerah perianal;

Bilas dengan air bersih;

Keringkan dengan handuk.

p. Tarik alas dan perlak.

q. Ganti selimut mandi dan selimut tidur.

r. Bantu klien untuk mengenakan pakaian bawah.

s. Buka tirai.

t. Rapikan alat kemudian cuci tangan.

Page 8: Sop Huknah

u. Dokumentasikan warna dan konsistensi feses serta adanya distensi

abdomen.

v. Minta klien untuk beristirahat sebentar.

w. Anjurkan klien untuk minum sedikit air.

x. Ulangi langkah e-j sampai semua area tersumbat yang dipilih telah

terdrainase. Setiap tindakan tidak lebih dari 30-60 menit.

y. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

z. Dokumentasi hasil tindakan dalam catatan keperawatan.