57
1 Problem Base Learning Hadiyanto Tiono NIM 10.2008.166

Slide Blok 26 Hadiyanto

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HADI

Citation preview

  • *Problem Base Learning

    Hadiyanto TionoNIM 10.2008.166

    LG

  • *SkenarioKedokteran keluarga Bapak M (45 th) memiliki seorang istri (43 th) dan 5 orang anak. Istri bapak M mendapatkan pengobatan TBC paru dan sudah berjalan 3 bulan. Anak perempuannya (R 9 th) saat ini sedang batuk batuk sudah 3 minggu tidak kunjung reda, karena ketiadaan uang hanya minum obat dari toko obat dan jamu. Keluarga bapak M tinggal disebuah rumah semi permanen 4x11 meter di pemukiman yang padat penduduk

  • *Promosi KesehatanProses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta pengembangan lingkungan sehatMemotivasi, mendorong, membangkitkan kesadaran yang dimiliki masyarakat agar mampu memelihara dan meningkatkan kesehatannya

  • Penyuluhan Mengerti & memahami Penyebab , tanda & gejala, pencegahan , pengobatan Penderita rajin berobat

    Penderita tidak menganggap bahwa ia sesuatu yg memalukan, bahkan dapat disembuhkan Perubahan hidup dalam masyarakat

    *

  • Penyuluhan Penyuluhan perorangan (menentukan keberhasilan pengobatan penderita) penderita Penyuluhan langsung ( kader, PMO dan tenaga kesehatan)*

  • *

  • *

  • Fasilitas Kesehatan GEDURNAS-TB menteri kesehatan RI(KOMNAS), (KOMLI), (POKJA)(POKJA) : mobilisasi sosial, pelatihan , monitoring & evaluasi pendanaan, logistik dan operasionalGEDURNAS-TB tim pengarah & teknis daerah GEDURNAS-TB tim pengarah & teknis kab / kotaUPK puskesmas, rumah sakit, klinik, praktek dokter swasta

    *

  • Pendekatan Keluarga Prinsip pokok pendekatan DKPelayanan besifat individualPelayanan bersifat primerKomprehensif Kontinyu / berkesinambungan *

  • *Pendekatan Keluarga Tujuan umum : terwujudnya kesehatan bagia setiap anggota keluargaTujuan khusus :Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif

  • *Sasaran PelayananSasaran pelayanan kedokteran keluarga adalah sebagai satu unit, memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu kesatuan.

  • Tugas Dokter KeluargaMenyelenggarakan pelayanan kesehatan primer secara menyeluruhMendiagnosis dan memberikan terapi secara tepat dan cepatMemberikan pelayanan kedokteran secara aktifMembina keluarga pasien shg berpartisipasi dalam meningkatkan taraf kesehatanMengkoordinasi

    Menangani penyakit akut & kronikMelakukan tindakan awal kasus beratTetap bertanggung jawab atas pasien yg dirujukMemantau pasienBertindak sebagai mitra, penasehat & konsultanMnyelenggarakan rekam medis sesuai standarMelakukan penelitian*

  • Kewajiban Dokter Keluarga

    Menjunjung tinggi profesionalismeMelakukan prinsip kedokteran keluarga dalam praktiknyaMenjadi manager sumber daya kesehatan yg tersediaMenyelenggarakan rekam medis

    Bekerjasama dalam semua tim kesehatanMelakukan program jaga mutu dan audit medisMelakukan riset untuk pengembangan pelayanan primerMelaksanakan pelayanan yang sadar akan etika dan biaya

    *

  • Standar dan prinsip DKKomprehensif dan holistik KontinyuMengutamakan pencegahanKoordinatif dan kolaboratifPersonal sebagian integral dari keluarganya

    Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkunganMenjunjung tinggi etika, moral dan hukumSadar biaya, mutu dandapat diaudit dan dipertanggung jawabkan

    *

  • *Prinsip DKDokter sebagai first contactDokter bersifat personal care / pribadiKomprehensive memberikan pelayanan menyeluruh yang memadukan promosi, pencegahan, pengobatan, rehabilitasi dgn aspek fisik, psikologis dan sosial budaya

  • *Prinsip DKBerkesinambungan / continuous care Prevention firstKoordinasi Kolaborasi

  • *Prinsip DKFamily oriented ( dampak kondisi keluarga dan pasien)menggali lebih dalam tentang keluarga pasien, krn TB mudah menular, juga menggali lebih dalam masalah kesehatan lainnyaCommunity oriented ( dalam mengatasi pasien memperhatikan dampak terhadap masyarakat)

  • *Kompetensi Dokter KeluargaKeterampilan komukasi efektif Keterampilan klinik dasarKeterampilan menerapkan dasar dasar ilmu biomedik, klinik dllKeterampilan mengelola masalah individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, berkesinambungan, terkoordinir dan bekerja sama dalam konteks kesehatan primer

  • *Kompetensi Dokter KeluargaMampu memanfaatkan dan menilai secara kritis dalam mengelola informasiMampu awas diri dan belajar sepanjang hayatSadar etika, moral, dan profesionalisme dalam praktek

  • *Klinik Dokter KeluargaAdalah suatu organisasi pelayanan kesehatan primer yang menyelenggarakan pelayanan kedokteran keluargaDibagi menjadi 3 macamPelayanan kedokteran keluarga sebagai bagian dari rumah sakitDilaksanakan klinik dokter keluargaMelalui praktek dokter keluarga

  • *Ciri Ciri Pelayanan Promotif & PreventifKegiatan promotif ini malah cenderung dilakukan dalam bentuk bentuk pembinaan ke masyarakat, dengan metode penyuluhan, ceramah, tanya jawab, keliling bersama warga, dilakukan bukan hanya dokter saja, tapi perawat, dan bidan. Kegiatan preventif pada tingkat keluarga dilakukan dengan kunjungan rumah bagi pasien yang memiliki masalah penyakit tertentu, memberi motivasi ke anggota.

  • *

  • *Upaya Kuratif & RehabilitatifAdalah upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan

  • *Riwayat alamiah penyakitDroplet penderita TB BTA (+) bertahan dalam suhu kamar 1jam terhirup paru . Kemungkinan seorang terinfeksi ditentukan dari konsentrasi droplet dan lamanya menghirup udara tsb.( faktor resiko penularan )

  • *

  • *Early Diagnosis & Prompt TreatmentAnamnesis Gejala utama : batuk selama 2 3 minggu Gejala tambahan : sesak, hemoptisis, limfadenopati, gangguan GIT, demam subfebris selama 1 bln/lebih, keringat malam, penurunan berat badan

  • *

  • *Pemeriksaan FisikKonjungtiva mata, kulit pucatSuhu subfebrisBB turunPerkusi apeks paru redup Auskultasi suara bronkial dan ronkhi basah kasar yang nyaringFibrosis atrofi & retraksi otot interkostal Peningkatan arteri pulmonal hipertensi pulmonalis cor pulmonal gagal jantung

  • *Pemeriksaan RadiologisLesi Tuberculosis apeks paru/ inferior atau hillus,Awal penyakit seperti sarang pneumonia bercak awan dengan batas tidak tegas, jika diliputi jar. Ikat terlihat bulatan dengan batas tegasBronkografi, CT-scan, MRI

  • *

  • *Pemeriksaan LabDarah tdk sensitive & spesifik, peningkatan leukosit dan hitung jenis bergeser ke kiriSputum dapat menegakkan diagnosis, dilakukan pengumpulan spesimen dahak dalam 2 hari yang berurutan (SPS)

  • *Pemeriksaan LabSputum BTA(+) ditemukan 3 BTA pada 1 sediaan.atau pada sputum SPS 2 dari 3 sediaan BTA(+)Bisa juga dengan bilasan bronkus, jaringan paru, cairan pleura, lambung, jaringan klenjar, cairan cerebrospinal, tinja, urinTes tuberculin

  • *Manifestasi Klinis

  • *EpidemiologiTahun 1991 Amerika serikat 26.283 kasus TB, dengan angka kasus 10,4 per 100,000 pertahun, kemudian menurun 5-6%Tahun 1985 meningkat 15,8% selama 5 tahunPada beberapa negara mencapai 400 per 100,000 pertahunSepertiga didunia terinfeksi TB, 30 jta kasus TB aktif didunia, dengan 10 juta kasus baru terjadi tiap tahun, dan 3 juta orang meninggal akibat TB tiap tahun, TB menyebabkan 6% kematian dunia.

  • *EpidemiologiDi indonesia sekitar 583.000 penderita TB paru yang baru munculsetiap tahunnya dan 140.000 diantaranya meninggalDi propinsi DKI tahun 2003 angka kesembuha TB masih dibawah target nasional (
  • *Kesehatan Lingkungan

    Host

    Agent

    Environtment

  • *Kesehatan LingkunganAgent jumlah, konsentrasi, infektifitas, patogenitas, virulensi dan toxisitasHost derajat kepekaan, imunitas terhadap agen hidup& mati, status gizi, pengetahuan, pendidikan, perilaku

  • *Kesehatan LingkunganEnvirontment kuantitas & kualitas kompartment lingkungan ( udara, tanah, air, makanan, perilakudan higiene perorangan)

  • *Peran Lingkungan Dalam KesehatanMedia transmisi yang tidak hidup (vehicle), seperti air, udara, makanan, debu, sedangkan yang hidup (vektor) insekta, arhtropoda, dll Penularan penyakit dapat terjadi karenaTangan yang terkontaminasiLalatUdaraMakanan, dll

  • Faktor Resiko UmurJenis kelaminKebiasaan merokokTingkat pendidikan yang rendahPekerjaan Kepadatan hunian kamar tidur (10m2/orang(rumah) dan 3m2/orang(kamar tidur) Pencahayaan VentilasiKondisi rumahKelembapan udara ( 22- 30C)Stastus gizi Sosial ekonomiPerilaku *

  • Preventive Menutup mulut saat buang dahakVaksinasi BCGPenyuluhan Isolasi desinfeksi Orang yang berkontak diberikan vaksin BCG dan tindak lanjut bagi yang tertularPenyelidikan terhadap kontak (seluruh keluarga)Penderita TB perlu mendapat pengobatan tepat dengan kombinasi obat yang ditetapkan (6 12 bulan)Laporkan jika ada yang menderita TB atau diduga menderita TB*

  • Preventive Pengobatan preventive (INH)Kemoprofilaksis primer maupun skunderTBC kriteria 1 orang yang tidak pernah terinfeksi dan tdk menderita tapi memiliki riwayat kontakTBC kriteria 2 pasien yang terinfeksi TBC (+) pada tuberkulin tapi tidak menderita TBC, yaitu tidak ada gejala Tbdan pemeriksaan radiologi serta bakteriologi (-)*

  • Preventive Anak yang perlu diberikan kemoprofilaksis isoniazid:Bayi dengan ibu TBAnak dengan pernah kontak dengan TB aktifAnak yang menggunakan kortikosteroid jangka panjangPenderita penyakit hematologikMasa akil balikMenderita penyakit virus / DM

    *

  • Program Pemberantasan TB Visi - TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakatMisi Menetapkan kebijaksanaan, memberi panduan, serta mengevaluasi secara tepatMenciptakan kemitraan dan transparansi pada penanggulangan TBMendapatkan pelayanan yang sesuai dengan standar mutu*

  • Program Pemberantasan TB Tujuan Jangka panjang menurunkan angka kesakitan & kematian penyakit TB dengan cara memutuskan rantai penularanJangka pendek mencapai angka kesembuhan minimal 85% dari semua penderita TB paru (+)

    *

  • Program Pemberantasan TB Strategi 2 cara yang sedang dilakukan untuk mengurangi TB yaitu terapi & imunisasi.Untuk terapi WHO merekomendasikan DOTS

    *

  • 5 Elemen Tolak Ukur Strategi DOTS Komitmen politis berkesinambungan dari pemegang kebijakanDiagnosis sputum dengan pemeriksaan mikroskopik bermutuPengobatan jangka pendek dengan PMOKetersediaan obat TB (OAT) yang cukup dan bermutuPencatatan dan pelaporanmerupakan bagian surveilans penyakit TB, sehingga dapat memantau kemajuan*

  • Program Pemberantasan TB Obat yang digunakan untuk TBC digolongkan atas dua kelompok yaitu :Obat primer: INH (isoniazid), R E S Z. Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir, sebagian besar penderita dapat disembuhkan dengan obat-obat ini.Obat sekunder: Etionamid, Paraaminosalisilat, Sikloserin, Amikasin, Kapreomisin dan Kanamisin. *

  • Program Pemberantasan TB 2 prinsip dasar pengobatan TBCPertama: untuk terapi yang berhasil, diperlukan minimal 2 macam obat yang basilnya peka terhadap obat tersebut dan harus bakterisid. Resistensi obat dapat timbul secara spontan pada sejumlah kecil basil, di mana walaupun monoterapi menggunakan obat bakterisid terkuat sekalipun dapat menimbulkan kegagalan.

    *

  • Program Pemberantasan TB Kedua: pengobatan yang baik setelah perbaikan gejala klinis dapat menyembuhkan penyakit dengan perpanjangan lama pengobatan untuk mengeliminasi basil yang persisten. Dengan metode DOTS yang menggunakan panduan beberapa obat, umumnya pasien TB berhasil disembuhkan dalam waktu 6 bulan. Gagalnya penyelesaian program ketika pengobatan merupakan penyebab kekambuhan. Berdasarkan prinsip pengobatan DOTS, program pengobatan tuberkulosis dibagi menjadi 2 fase yaitu fase bakterisidal awal (inisial) dan fase sterilisasi (lanjutan).

    *

  • Program Pemberantasan TB DOTS adalah strategi paling efektif untuk menangani pasien TBC saat ini, bahkan tingkat kesembuhan 95%. Karena ada kecenderungan pasien berhenti minum obat saat gejala hilang. Gejala TB bisa hilang 2-4 minggu setelah pengobtan karena itu melalui PMO penderita akan diawasi

    *

  • TB= TB: TBP= tuberkulosis paru: S= Streptomisin: H= Isoniazid: R= Rifampisin: Z= Pirazinamide: E= EtambutolTabel1: Resimen pengobatan saat ini (metode DOTS)

    *

    Kategori Pasien TBRejimen pengobatanFase awal Fase lanjutan1

    2

    3

    4TBP sputum BTA postifBaru bentuk TBP berat,TB ekstra-paru (berat),TBP BTA-negatifRelaps Kegagalan pengobatanKembali ke defultTBP sputum BTA-negatifTB ekstra paru(menengah berat)Kasus kronis (masih BTA-positif setelah pengobatan ulang yang disupervisi2 SHRZ (EHRZ)2 SHRZ (EHRZ)2 SHRZ (EHRZ)

    2 SHZE/ 1 HRZE2 SHZE/ 1 HRZE

    2 HRZ atau 2 H3R3Z32 HRZ atau 2 H3R3Z32 HRZ atau 2 H3R3Z3Tidak dapatDiaplikasikan (membertimbangkan menggunakan obat-obatan barisan kedua)6 HE4 HR4 H3R3

    5 H3R3E35HRE

    6 HE2 HR/ 4H2 H3R3/ 4H

  • Program Pemberantasan TB Pemeriksaan dahak dilakukan sesuai jadwal perkategori pengobatan yaitu:Kategori 1: saat akhir fase intensif, sebulan sebelum akhir pengobatan dan saat akhir pengobatan.Kategori 2: saat akhir fase intensif, setelah sisipan 1 bulan, sebelun sebelum akhir pengobatan dan saat akhir pengobatan.Kategori 3: saat akhir fase intensif, sebulan sebelum akhir pengobatan dan saat akhir pengobatan

    *

  • Rehabilitasi Upaya pengobatan penyakit TBC yang bertujuan untuk menyembuhkan penderita, mencegah kematian, mencegah kekambuhan dan menurunkan tingkat penularan. Keberhasilan pengobatan TBC tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT yang teratur. Pasien dikontrol dalam 1 minggu pertama, selanjutnya setiap 2 minggu selama tahap intensif dan seterusnya sekali sebulan sampai akhir pengobatan. Keluhan-keluhan pasien pada tahap ini diharapkan berkurang.*

  • Rehabilitasi Pemeriksaan kontrol sputum BTA dilakukan sekali sebulan dan kebiasaannya setelah 2 hingga 3 minggu pengobatan, sputum BTA menjadi negatif. WHO menganjurkan supaya kontrol sputum dilakukan pada akhir bulan ke 4 dan ke 6. Pada pasien baru yang BTA masih postif setelah tahap intensif dan pada awal terapi pasien pengobatan ulang dilakukan pemeriksaan resistensi.

    *

  • Rehabilitasi Apabila sudah negative minimal dilakukan pemeriksaan sputum BTA 3 kali berturut-turut untuk tujuan kontrol dan untuk mendeteksi jika terdapat silent bacterial shedding. Untuk melihat kemajuan terapi evaluasi radiologis perlu dilakukan pada akhir pengobatan & dilakukan foto rontgen dan boleh dijadikan sebagai foto kontrol sebagai dokumentasi untuk perbandingan jika berlaku kekambuhan kelak.

    *

  • *SELESAI