24
Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan PEMBAHASAN MAKALAH 128

Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

PEMBAHASAN MAKALAH

128

Page 2: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

129

Page 3: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

130

Page 4: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

131

Page 5: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

132

Page 6: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

133

Page 7: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

134

Page 8: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

135

Page 9: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

136

Page 10: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

137

Page 11: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

138

Page 12: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

139

Page 13: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

140

Page 14: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

141

Page 15: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

KAJIAN EMISI CO2 YANG BERASAL DARI KONSUMSI ENERGI DOMESTIK

Pembahas: R. Pamekas

Abstract Makala singkat ini dimaksudkan untuk mempelajari hasil survey ”Emisi CO2 dari konsumsi Energi Domestik”. Tujuannya adalah membahas (i) Sumber emisi CO2 yang terkait dengan kegiatan domestik dan (ii) tingkat konsumsi energi rumah tangga yang dibangkitkan. Survey dilakukan dengan menggunakan wawancara terhadap 200 responden perumnas atau yang setara yaitu perumahan di kecamatan harjamukti dan kecamatan kesambi di kota Cirebon. Estimasi emisi CO2, dilakukanh dengan mengalikan konsumsi energi dengan faktor emisi. Hasilnya mengindikasikan bahwa Emisi CO2 ”langsung” yaitu dari konsumsi minyak tanah tercatat paling besar bila dibandingkan dengan konsumsi gas tabung maupun gas sambungan kota. Namun, Emisi CO2 ”tidak langsung” yaitu dari konsumsi listrik diperhitungkan lebih besar dari konsumsi energi non listrik. Tidak diperoleh korelasi yang baik antara pendapatan dan konsumsi sehingga belum dapat disimpulkan hubungan antara pendapatan rumah tangga dan emisi. Diperlukan kajian lanjutan tentang kecenderungan besarnya emisi CO2 secara langsung maupun tidak langsung dan emisi CO2 dari penggunaan energi tersamar serta penerimaan rumah tangga.

Kata-kata kunci: Emisi CO2, Konsumsi Energi

1. PENGANTAR1.1 Latar Belakang

Konsentrasi CO2 diatmosfeer bumi mengalami perubahan yang siknifikan yaitu dari 290 ppmv (1850) menjadi 360 ppmv (1998). Kondisi tersebut secara berangsur angsur telah meningkatkan suhu rata-rata bumi sekitar 0,50C. Oleh karena itu, jika pola hidup manusia tidak berubah, maka peningkatan suhu bumi akan mencapai lebih dari 40C. Atas dasar hal tersebut, maka kajian emisi CO2 merupakan salah satu upaya untuk memperlambat proses pemanasan global yang diakibatkan oleh gas-gas rumah kaca sebagaimana yang tertera dalam protokol Kyoto. Hasil kajian diharapkan menjadi landasan untuk menetapkan faktor-faktor penentu Emisi CO2 pada pereumahan dan permukiman. Selanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa depan yang rendah emisi CO2.

1.2 Tujuan Dan Ruang Lingkup PembahasanMakalah ini dimaksudkan untuk mempelajari hasil survey tentang ”Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Domestik” yang telah dilakukan oleh tim peneliti Puslitbang Permukiman di kota Cirebon. Tujuannya adalah membahas sumber emisi CO2 dari kegiatan rumah tangga dan membahas tingkat emisi CO2 yang dibangkitkan dari sumber sumber emisi langsung maupun tak langsung.

2. TINJAUAN HASIL SURVEY2.1 Metoda Survey dan AnalisaEstimasi Emisi CO2 dari kegiatan rumah tangga didekati dengan mengalikan konsumsi energi rumah tangga dengan faktor emisi. Atas dasar hal tersebut, quesioner dirancang untuk mendaatkan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan konsumsi energi rumah tangga. Konsumsi energi rumah tangga, dibagi kedalam 2 (dua) kategori emisi yaitu emisi langsung (minyak tanah, gas tabung, gas dari jaringan) dan emisi tidak langsung. (listrik). Survey dilaksanakan terhadap 200 responden yang diambil dari perumahan di kecamatan harjamukti dan kesambi.

2.2 Data Hasil Survey

Hasil survey terhadap konsumsi energi dinyatakan dalam biaya rata-rata penggunaan energi perbulan. Dengan diketahuinya pengeluaran untuk konsumsi energi, maka dapat dihitung konsumsi energi dalam satuan baku misalnya liter (untuk bahan bakar minyak dan gas) dan Kilowat jam (KWH) untuk

142

Page 16: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

energi listrik yang dinyatakan dalam satuan liter atau kwh per rumah per bulan. Berdasarkan data konsumsi dan nilai faktor emisi untuk setiap m3 energi yang dikonsumsi tersebut, maka dapat diperkirakan emisi rata-rata CO2 yang dinyatakan dalam Kg CO2/Rumah/bulan. Tabel berikut ini adalah rangkuman data hasil survey di Kota Cirebon.

Tabel-1 Rangkuman Data Emisi CO2 dari Energi Domestik

No Jenis Bahan Bakar Yang digunakan

Pengeluaran Rata-rata bulanan per rumah (***)

(Rp/Rumah/bulan)

Emisi CO2 Rata rata (Kg

CO2/Rumah/Bulan)

Faktor Emisi (**)

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Gas (sambungan Gas kota) 20.660,38 53,54 2,031

2 LPG (Gas Tabung) 55.170,73 47,74 2,9993 Minyak Tanah 34.047.89 78,49 2,5359

4 LPG dan Minyak Tanah 74.900,00 94,84

5 Listrik (*) 57.597-105.600 89-142 0,719Catatan: (*) dari strata penghasilan dari < 500 ribu sampai > 2 juta Rp/bulan

(**) Dalam Kg CO2/ liter untuk gas dan minyak tanah (emisi langsung) dan Kg CO2/ Kwh untuk energi listrik (emisi tidak langsung).Tiap rumah rata-rata dihuni 3-4 orang.

3. ANALISA DAN PEMBAHASAN

3.1 Emisi CO2 Rata-rataUntuk kategori emisi langsung, emisi CO2 dari penggunaan minyak tanah sebesar 78,49 Kg CO2/rumah/bulan tercatat paling besar bila dibandingkan penggunaan bahan bakar lainnya seperi gas sambungan kota (53,54 Kg CO2/rumah/bulan) dan gas tabung (47,74 Kg CO2/rumah/bulan). Emisi CO2 dari pengguna kombinasi LPG dengan minyak tanah diperhitungkan lebih besar dari pengguna minyak tanah.

Untuk kategori emisi tidak langsung, yang dalam hal ini dibatasi pada pemakaian energi listrik, nilainya bervariasi yaitu untuk pendapatan < Rp. 500.000,-/bulan emisinya diperhitungkan sebesar 89 Kg CO2/rumah/bulan. Emisi CO2 tersebut meningkat menjadi 92, 122 dan 144 Kg CO2/rumah/bulan bila pendapatannya masing-masing (antara Rp. 500.000 – Rp.1000.000,-), antara Rp. 1 juta-2 juta dan > dari Rp 2 juta.

3.2 Pembahasan

Beberapa hal yang menarik tentang data emisi CO2 yang berasal dari konsumsi energi domestik dan memerlukan kajian lebih lanjut adalah sebagai berikut:

a) Untuk kategori emisi langsung, ada dugaan bahwa semakin tinggi pendapatan rumah tangga, maka semakin rendah emisi CO2 yang dibangkitkan dari penggunaan bahan bakar.

b) Namun, untuk kategori emisi tidak langsung yaitu penggunaan energi listrik, dugaannya bahkan sebaliknya yaitu semakin tinggi pendapatannya, maka semakin tinggi emisi CO2 yang terbangkitkan.

c) Emisi tidak langsung seperti penggunaan energi listrik, terjadi dilokasi pembangkitnya (khususnya pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak dan batubara). Yang perlu

143

Page 17: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

dipikirkan adalah implikasinya terhadap kebijakan dan perencanaan apabila emisi tidak langsung ini dikeluarkan dari perhitungan.

d) Apabila emisi tidak langsung harus diperhitungkan dalam kajian kebijakan dan perencanaan bentuk kota berbasis emisi CO2, maka penggunaan ”energi tersamar” juga harus diperhitungkan. Energi tersamar adalah energi yang digunakan selama proses produksi dari bahan mentah mentah menjadi bahan yang siap dikonsumsi. Oleh karena itu, Energi Tersamar adalah energi yang dipergunakan dalam proses pembuatan, penyimpanan dan transportasi sebuah produk, tetapi tidak mencerminkan energi yang terkandung dalam produk tersebut.

e) Keterkaitan antara pandapatan dan emisi, perlu dikaji ulang mengingat ada kecenderungan bahwa responden akan memberi informasi pendapatan yang terkecil. Namun, apabila survey dilakukan terhadap pengeluaran rumah tangga dan mengasumsikan bahwa pengeluaran minimal sama dengan pendapatan, maka angkanya akan menddekati angka riil.

f) Upaya untuk mereduksi emisi CO2, harus dilakukan secara komprehensip dan holistis dengan memperhatikan aspek-aspek ekologi, ekonomi, sosial budaya dan kelembagaan.

g) Selain daripada itu, perlu dipertimbangkan pula bobot penggunaan energi masing-masing sektor dimana kontribusi konsumsi energi rumah tangga secara nasional adalah sebesar 23 %, sedangkan dari sektor transportasi 38 % dan sektor industri 38 %.

4. KESIMPULAN PENUTUPSurvey Emisi CO2 dari konsumsi energi domestik, telah menghasilkan angka rata-rata emisi per rumah per bulan untuk masing-masing jenis penggunaan energi domestik. Namun, emisi CO2 dari penggunaan bahan bakar cenderung meningkat bila pendapatan rumah tangga menurun. Sebaliknya, emisi CO2 dari penggunaan energi listrik cenderung meningkat dengan peningkatan pendapatan rumah tangga. Fenomena tersebut perlu dikaji lebih lanjut. Demikian pula kajian tentang data pengeluaran rumah tangga dan faktor emisi yang terjadi dilokasi pembangkit energi listrik serta penggunaan energi tersamar.

DAFTAR PUSTAKA1. DESDM, 2002, Statistik Ekonomi Energi Indonesia

2. ……………..,2004, Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Domestik, bahan lokakarya faktor-faktor penentu Emisi CO2 pada perumahan dan permukiman Perkotaan.

3. Suprapto, 2004, Bahan masukan terhadap beberapa judul dalam lokakarya faktor-faktor penentu emisi CO2 pada perumahan dan permukiman perkotaan..

144

Page 18: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Perumnas Sarijadi Temperatur 27oC

Kelembaban 52,65%

Perum GSPTemperatur 29 – 37oC

Kelembaban 45%

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

PENGHIJAUAN SEBAGAI PEREDUKSI CO2 DI PERUMAHAN

oleh: Ir. Nani

Pada acara lokakarya pembahasan hasil kajian lapangan Tim Pelaksana dengan tema:

“Faktor-faktor Penentu Emisi CO2 pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan”Khususnya untuk bahasan “Penghijauan sebagai Pereduksi CO2 di Perumahan” (Untuk studi kasus di Bandung dan Cirebon) dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. JudulSedikit mengganggu dengan kata-kata “pereduksi CO2”, karena siang hari memang tanaman mengubah CO2 dengan bantuan sinar matahari karbohidrat, namun malam hari tanpa sinar matahari akumulasi CO2.

2. Metodologia. Pemilihan Lokasi Penelitian

Untuk membandingkan 2 lokasi (Bandung Vs Cirebon) apakah hanya karena membandingkan dataran tinggi vs dataran rendah?

Bagaimana dengan:

- Kelas jalan

- Karakteristik moda angkutan

- Dan faktor-faktor lain

b. Pengambilan Data

Untuk kota Bandung, diambil sampil sampel dari Jl. Sarijadi (sumber: BPLH,2 003), sedangkan untuk kota Cirebon, diambil dari Jln Siliwangi (sumber: BPLH, 2004).

Apakah titik pengambilan sampel tersebut menggambarkan komposisi polutan di lokasi perumahan?

3. Pelaksanaan

Untuk Membandingkan dua kondisi yang berbeda dalam hal:

- dataran tinggi dan dataran rendah

- Lokasi dengan penghijauan

Berarti hal-hal lain relatif sama, untuk itu perlu dipertimbangkan:

a. Pemilihan lokasi

145

- Komposisi kendaraan, contoh: kecepatan kendaraan

- (cepat: NOx, lambat: CO)- Ada/tidaknya kegiatan industri dan sumber

kegiatan- Dan faktor-faktor lain

Mempengaruhi jenis dan jumlah / konsentrasi polutan

Mempengaruhi jenis tanaman yang dipilih

Page 19: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

b. Penentuan titik pengambilan sampel

c. Metoda pengambilan

d. Penghijauan

- Jenis tanaman

- Volume rimbun

- Persen rimbun

- Tebal barrier (misal: untuk jenis pagar)

- Tinggi tanaman

Untuk luas lahan hutan kota yang ditetapkan yaitu 1,5 – 1,9 m2/orang perlu dipertimbangkan dalam:

- Pemilihan jenis

- Pemilihan penataan

146

Page 20: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

NOTULENSI

Notulen LokakaryaFaktor-faktor Penentu Emisi CO2 pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

Selasa, 15 Februari 2005

Ir. Sri Hendarto, MSc., ditujukan kepada timPerlu diperjelas tujuannya apakah menghitung emisi CO2 yang timbul di suatu kawasan atau menhitung emisi CO2 yang ditimbulkan oleh suatu kawasan. Hal ini penting mengingat data atau metodologinya akan sangat berbeda.

Perlu diperhatikan hal-hal dan perkembangan sebagai berikut

- Proses analisa hrs dipilah atau dicluster, sampel yg diambil

- Perbedaan karakateristik kawasan

- Daerah penghasilan rendah, angkot banyak, tinggi CO2, perawatannya jelek

- Motor relatif lebih tinggi emisi CO2 apalagi yg 2 tak. Ojek meningkat pesat, UUnya belum ada

- Faktor2 yg berpengaruh: geografi, lama akifitas- Karakteristik LL: volume, komposisi mobil, motor, angkot, kecepatan

Prof. Dr. Soeriatmadja- Kebijakan kita apa bisa diterima orang lain, kota pantai, gunung, kota besar-kecil

- Tolak ukur berhasil atau tidak, evaluasi, Bdg (dataran tinggi) & Cirebon (pantai). Pemakaian bahan2 CO2 bagaimana, baru tata ruang

- Dalam output perlu pemilahan menjadi hasil yang akan dicapai seperti ipnptu untuk

o Rencana Strategi

o Rencana Kota

o Rencana Tata Ruang

- Perlu ada kesepahaman tentang Tata Ruang. Menurut P. Aat, tata ruang terdiri dari:

o Ruang produktif: ruang dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk keperluan kita

o Ruang serba guna untuk …….. Perumahan masuk ke serbaguna

o Kawasan konservasi kawasan yang mempunjai suatu komponen jang hampir punah.

o Kawasan lindung kawasan yang kalau tidak dilindungi akan memberikan dampak kepada manusia.

Ada berbagai aspek yang berbeda juga membutuhkan perlakuan yang berbeda fungsi untuk keperluan kita bersama.

147

Page 21: Slide 1sim2.nilim.go.jp/GE/SEMI6/Prosiding Lokakarya/03 Diksusi... · Web viewSelanjutnya, dengan ditetapkannya faktor-faktor penentu tersebut, maka dapat dirancang bentuk kota masa

Lokakarya Faktor Faktor Penentu Emisi CO2 Pada Perumahan dan Permukiman Perkotaan

Ir. Nurhasanah, ditujukan kepadaElis: Klarifikasi yang diukur emisi CO harus tahu dulu peraturan dari Luar Negeri batasan CO2

ARP: Kebijakan yg ada, yg bisa diidentifikasi untuk mengurangi emisi CO2,

Elis: Data yang diambil tidak dapat dianalisa, data diambil hanya sekali tidak tahu metode sampling, usulan: tahun berbeda, jenis tanaman di 2 lokasi, tidak dapat dianalisa, jadi confuse untuk diambil kesimpulan

Sebutkan sumber data sekunder

CO yangg diuji 1 jam atau 24 jam, dan ada 1 hari, tolong diperhatikan hasil riset atau bukan, data pustaka dan sumber

Penghijauan jenis tanaman, sumber-nya dari mana

Syamsi masukan: dari data lokasi yang dipilih ada pembagian apakah bisa mengidentifikasi, dalam kondisi perumahan seperti ini, perumahan berapa %

Ir. Gundhi Marwati , ditujukan kepada :PTSTahun I, tahun selanjutnya akan apa

Yang terpresentasikan Bandung dan Cirebon, kurangnya point-point apa

Cara2 apa saja,

Ir. Agus S. BariPenelitian sangat basic, kerjasama dengan Jepang, aturan dalam hal ini. Contoh semata-mata untuk mengkoreksi, dievaluasi / diuji. Trans model-model yang sudah ada, dengan jumlah penduduk, apakah sudah valid,

Ir. Puthut SamyahardjaTujuan adalah

CO2 yang dihasilkan dalam suatu kawasan berasal dari

1. Bahan Bangunan

2. aktivitas domestic

3. transportasi

Kawasan perumahan, pengukuran mulai dr aktivitas domestic

CO2 penyebab global warming dalam suatu kawasan

148