22
METODE DAKWAH TERHADAP MASYARAKAT MULTI AGAMA DI DUSUN NGEPEH REJOAGUNG NGORO JOMBANG PROPOSAL SKRIPSI Oleh : YULIA ERNAWATI Nomor pokok : 07.1409 Dosen pembimbing _____________ INSTITUT KEISLAMAN HASYIM ASY'ARI FAKULTAS DAKWAH TEBUIRENG JOMBANG 2010

Skripsi Yuli

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skripsi yulii

Citation preview

METODE DAKWAH TERHADAP MASYARAKAT MULTI AGAMA DI DUSUN NGEPEH REJOAGUNG NGORO JOMBANGPROPOSAL SKRIPSI

Oleh :

YULIA ERNAWATINomor pokok : 07.1409

Dosen pembimbing_____________

INSTITUT KEISLAMAN HASYIM ASY'ARIFAKULTAS DAKWAHTEBUIRENG JOMBANG2010

PERNYATAAN KEASLIAN KARYAYang bertandatangan dibawah ini, saya:Nama: YULIA ERNAWATITempat, tanggal lahir: Sarko, 21 september 1988Alamat: Ds. Tanah abang pamenang merangin jambiStatus: Mahasiswa fakultas dakwah IKHA tebuireng jombangNim/nimko:Jurusan : komunikasi penyiaran islam (KPI)Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya susun dengan judulMETODE DAKWAH TERHADAP MASYARAKAT MULTI AGAMA DI DUSUN NGEPEH REJOAGUNG NGORO JOMBANGMerupakan karya asli pribadi saya.Apabila di kemudian hari ditemukan karya orang lain yang ternyata lebih dulu masa pengerjaannya, atau terdapat kemiripan/ kesamaan, baik pada sebagian maupun seluruhnya yang menunjukkan ketidak aslian skripsi ini, maka saya bersedia untuk melepaskan gelar kesarjanaan saya.Demikian surat ini saya bua dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab akademik

Tebuireng,19 oktober 2010Yang membuat pernyataan,

YULIA ERNAWATI

A. LATAR BELAKANG MASALAHDakwah merupakan satu media pengembang ajaran islam, dengan berdakwahlah islam dapat berkembang pesat di Indonesia, hal ini tidak jauh dari konsep islam itu sediri. Sedangkan Dakwah dalam praktiknya merupakan kegiatan yang sudah tua sejak adanya tugas dan fungsi yang harus diemban oleh manusia di belantara kehiduapan di dunia. Dakwah harus tampil secara actual, factual dan kontekstual karena dalam memilih metode yang tepat menjadi bagian strategis dari kegiatan dakwah.Dalam aktifitas dakwah harus berangkat dari kesadaran pribadi seseorang dengan kemampuan minimal dari siapa saja yang ingin melakukan dakwah. Dengan perkembangan masyarakat yang semakin meningkat dan tuntutan semakin beragan, bahwa aktifitas dakwah tidak bisa dilakukan dengan cara tradisional, karena dakwah sekarang berkembang menjadi suatu profesi yang menuntut skill, plening dan menegemen yang handal. Sehingga dakwah dalam kegiatannya dan prosesnya perlu memperhatikan unsur-unsur dakwah yang terbentuk secara sistematik, sebagai berikut :1. DaI (subjek dakwah)2. Pesan dakwah3. Metode dakwah4. Media dakwah5. Ojek dakwah[footnoteRef:2] [2: Ibid hal 73]

Salah satu faktor penentu keberhasilan dakwah adalah metode yang tepat. Rasulullah SAW sangat berhasil dalam berdakwah karena beliau dapat menyampiakan pesan yang tepat kepada orang yang tepat dengan cara yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam bahasa Al-Qur'an metode yang tepat itu adalah bil hikmah, wal-mauizhah al-hasanah seperti dalam firman Allah berikut ini: Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.[footnoteRef:3] [3: Depag RI,Al-quran dan terjemahnya,(bandung:PT syaamil cipta media)]

Dakwah tetap mengacu kepada nash (Al-Qur'an dan Sunnah) tapi menggunakan akal dalam menentukan pemilihan terhadap nash backbone yang akan disampaikan lebih dahulu (menyangkut tahapan dan silabi dakwah), bagaimana menyampaikannya (media dan cara yang digunakan) yang sesuai dengan kadaan sasaran dakwah.Dalam menentukan tahapan dakwah misalnya sebagian ahli membuat lima tahapan dakwah:(1) Tahapan penyampaian pesan (marhalah tabligh); (2) Tahapan pengajaran (marhalah talim); (3) Tahapan pembinaan (marhalah takwin); (4) Tahapan pengorganisasian (marhalah tanzhim); (5) Tahapan pelaksanaan (marhalah tanfizh).Dalam tahapan-tahapan di atas dapat kita lihat bahwa tabligh adalah merupakan tahap awal dari kegiatan dakwah secara keseluruhan. Untuk dapat berhasil mengajak madu memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam seluruh aspek kehidupannya masih diperlukan lagi beberapa tahap berikut setelah tabligh. Sungguh sangat keliru kalau seorang dai menganggap tabligh adalah satu-satunya cara, atau menjadikan tabligh terlepas sama sekali dari tahapan lainnya. Oleh sebab itu kegiatan dakwah tidak dapat dilakukan secara sendirian, tapi harus bersama-sama (berujamaah atau berorganisasi) sehingga tahapan-tahapan dakwah tersebut dapat dijalankan secara terencana.[footnoteRef:4] [4: http://newskripsi.blogspot.com/2010/06/tafsir-ayat-ayat-dakwah.html]

Seorang dai yang ingin efektif dalam pekerjaannya, harus bisa memahami persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dan memiliki rencana yang akan ditempuh dalam memecahkan masalah yang dihadapai masyarakat. Dengan demikian seorang daI dalam menentukan dan mempergunakan metode harus menyelidiki terlebih dahulu, akan menggunakan metode apa agar dapat menghasilkan akibat yang diinginkan. Maka sudah jelas, sukses tidaknya para daiyah tergantung pada kemampuan dalam menumbuhkan minat kepada sebagian orang atau masyarakat dalam mengarungi hidup yang lebih baik.[footnoteRef:5] [5: Nanih machendrawaty, agus ahmad safei. Pengembang masyarakat islam, (bandung : PT renaja rosdakarya, 2001) hal : 97 ]

Penelitian tentang metode dakwah terhadapa masyarakat multi agama ini dilandasi oleh ketertarikan penulis terhadap kondisi social yang tumbuh di Desa ngepeh. Karena Desa ngepeh merupakan salah satu miniatur dari kehidupan beragama yang menjadi dambaan dan cita-cita bangsa yang memiliki berbagai macam agama. Masyarakat Dusun ngepeh ini menganut tiga agama dan satu aliran kepercayaan yang tumbuh dan berkembang secara beriringan, yaitu, Islam, Kristen, hindu, dan satu aliran kepercayaan didusun ngepeh yaitu Paguyuban budi luhur. Penganut masing-masing agama dan kepercayaan tersebut hidup berdampingan dan berkomunikasi satu sama lain. Meskipun masyarakat ngepeh mayoritas menganut agama islam tetapi mereka hidup rukun dengan masyarakat non muslim, Bagi masyarakat jombang, dusun ini dikenal sebagai miniatur agama, karena di Dusun terdapat berbagai macam agama tetapi mereka hidup rukun berdampingan, padahal di Jombang terkenal dengan julukan kota santri dan banyak pondok pesatren besar.Tidak ada yang membedakan dusun ini dengan dusun yang lainnya kecuali keberadaan tiga tempat ibadah yang berbeda dan letaknya saling berdekatan. Ada sebuah masjid (majid Quba), tidak jauh dari masjid terdapat dua gereja yaitu Pontenkosta dan gereja Bethel, tepat dibelakang kedua gereja tersebut berdiri sebuah pura yang dinamai Amerta boana. Dusun ini selain dikenal dengan miniature agama, dusun ini juga terdapat keluarga multi agama.Itulah yang disebut pluralitas agama yang menjadi karakteristik bangsa yang hitorogen. Prualitas agama mempunyai peran sangat besar dalam proses integrasi dan pembangunan. Di Indonesia kebebasan beragama dilindungi oleh undang-undang Dasar. Pluralisme agama yang hidup di Indonesia, termasuk keaneragaman paham keagamaan yang ada di dalam tubuh interen umat beragama adalah kenyataan historis yang tidak dapat dibantah oleh siapapun. Indinesia adalah satu dari masyarakat yang paling beragam di dunia. Di Indonesia, lebih dari 80% beragama islam, tetapi Indonesia bukan Negara islam. Indonesia merupakan Negara yang berdasarkan pada idelogi nasional yang dikenal dengan Pancasila. Pacasila inilah yang menjadi basis perkembangan toleransi agama dan pluralism atau keaneragaman di Indomesia[footnoteRef:6]. [6: Plralisme, konflik dan perdamaian 23]

Pluaralitas agama juga memiliki potensi konflik yang dan disentegrasi ketika melihat masing-masing agama memiliki klaim kebenaran absolute dan muatan emosi keagamaan yang menjadi dasar interaksi primer. Ajaran agama mengandung klaim kebenaran yang bersifat universa.B. FOKUS MASALAHBerdasarkan latar belakan di atas guna untuk membatasi dalam pembahasan agar penulis lebih fokus, maka penulis mefokuskan beberapa merumuskan masalahan yang diangkat dalam sekripsi ini, adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut1) Bagaiman cara berdakwah terhadap masyarakat multi agama di dusun ngepeh rejoagung 2) Bagaimana respon masyarakat multi agama di dusun ngepeh rejoagung terhadap metode dakwah sehingga terjadi suatu kerukunan antar umat beragama

C. TUJUAN PENELITIANTujuan dalam pembahasan ini merupakan peembahasan yang sangat penting untuk diterangkan 1. Bagaiman cara berdakwah terhadap masyarakat multi agama di dusun ngepeh rejoagung?2. Bagaimana respon masyarakat non muslim tentang penerapan metode dakwah di dusun ngepeh rejoagng?D. MANFAAT PENELITIANManfaat dari penelirian ini adalah 1. Secara teoritisDengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam khazah keilmuan untuk masyarakat pada umunnya dan ilmu dakwa pada khususny. Serta dapat berguna memperkayakan ilmy dalam ruang lingkup karya-katya ilmiah2. Secara praktisRuang lingkup berdakwah sangatlah luas, maka metode yang digunakan dalam berdakwa pun beragam seperti melalui media cetak, media elektronik, ataupun secara lisan.Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat mengetahui metode dakwah seperti apa yang dilakukan masyarakat multi agama di dusun ngepeh.E. TELAAH KEPUSTAKAAN DAN TEORI1. Metode dakwahMetode dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang daI (komunikator) kepada madu untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang[footnoteRef:7]. Sedangkan menurut Nasaruddin Razak , metode dakwah adalah proses menegakkan syariat itu tidak mungkin dapat berjalan dengan efektif dan efesien tanpa metode. Secara teoristis, Al-Quran menawarkan metode yang tepat guna dalam menegakkan dakwah , yaitu dengan cara bijaksana, nasehat yang baik, dan berdiskusi yang baik agar masyarakatatau individu menerima pesan yang disampaikan oleh dai[footnoteRef:8]. Sebagaimana yang diketahui bahwa aktifitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas yang sangat sederhana yakni kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari Rasulullah SWA, walaupun itu hanya satu ayat. [7: M. munir, metode dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009) hal 7] [8: Ejang. Aliyudin, dasar-dasar ilmu dakwah (Bandung : Widya Padjadjaran, 2009), hal 83]

2. F. METODE PENELITIAN1. PENDEKATAN DAN JENISMetode yang digunakan dalam Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karenaSedangkan jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan metode deskriptif, karena metode ini diunakan untuk menghimpun data actual.[footnoteRef:9] Data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Tujuan metode deskriptif ini adalah untuk membuat penyandaraan secara sistimatis, factual dan akurat mengenai fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu[footnoteRef:10] [9: Wardi bahtiar, metode penelitian dakwah, hal 60] [10: Sumandi suryabrata, metode penelitian]

2. SASARAN PENELITIANSasaran penelitian sekripsi ini adalah terdapat di desa ngepeh rejoagung ngoro karena didalamnya terdapat multi agama yang hidup rukun berdampingan, bukan hanya itu saja tetapai didusun tersebut terdapat beberapa keluarga multi agama. Di dusun ngepeh juga terdapat satu aliran kepercayaan didusun ngepeh yaitu paguyuban budi luhur, yang bertujuan untuk melestarikan dan memperkuat persaudaraan sejati yang dibangun berdasarkan agama yang berbeda-beda. 3. TAHAP TAHAP PENELITIANPada penelitian ini peneliti melakukan beberapa tahap dengan cara sebagai berikut :1. Penulis menyusun rencana penelitian, dalam hal ini penulis berkonsultasi dengan pembimbing dan pihak yang terkait di Institut Keislaman Hasyim Asy'ari2. Melakukan observasi terhadap fenomena social sesuai dengan tema skripsi 3. Mengumpulkan data yaitu secara langsung berperan kedalam sobjek yang sedang diteliti dan cara mencatat segala bentuk data yang diperoleh dilapangan dan bersifat ilmiah. Dari hasil data yang diperoleh dari observasi kemudian di interpretasikan sehingga data tersebut memebrikan informasi yang bermanfaat bagi peneliti.4. Dengan cara intervensi dan ekplanansi4. TEKNIK PENGUMPULAN DATATeknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Pengumpulan data dapat dilakukan berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara.Macam macam teknik pengumpulan data sebagai berikuta) ObservasiObservasi sebagai pengumpulan data yang mempunyai cirri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lainnya seperti interview dan kuesioner. Kalau dengan cara interview dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek yang lain.Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besarb) Interviewmenurut Esterberg, mendifinisikan Wawancara (interview) sebagai berikut : wawancara andalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontribusikan makna dalam suatu topic tertentu Interview diguakan untuk tehnik pengumpulan data apabila peneliti melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti.c) DokumentasiDokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumentasi bisa berbebtuk tulisan, gambar, karya karya monumental dari seseorang. Hasil penelitian observasi dan interview dapan dipercaya apabila adanya domunentasi.[footnoteRef:11] [11: Sugiyuno, metode penelitian kuaanlitatif , kualitatif dan R&d ( Bandung : Alfabeta, 2009) hal 226]

5. INSTRUMEN PENELITIANDalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah penelitian itu sendiri. Oleh karena itu, penelirian sebagai instrument harus divalidasi seberapa jauh penelitian kulitatif siap melekukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan.Dalam penelitian kualitatif instrument utamanya adalah penelitian sendiri, selanjutnya setelah fokus penelitian sudah menjadi jelas, kemudian akan berkembang intrumen penelitian maka akan berkembang menjadi instrumenpenelitian sederhanayang dapat melengkapi data dan membandingkan data yang telah ditemukan melelui observasi dan wawancara (interview)[footnoteRef:12] [12: Ibid sugiyono, hal 222]

6. INFORMANInforman adalah orang yang memberikan informasi tentang situasi dan kondisi tempat penelitian. Sehingga dalam menggali data dilapangan penulis melakukan wawancara (interview) kepada mahfud sebagai kepala desa, bapak sumitro sebagai kepala dusun, bapak sualaiman dan bapak monte sebagai pendeta Kristen, bapak nur alim wahyudi sebagai budha, bapak hamid sebagai ketua paguyuban budi luhur, bapak suparman sebagai pengurus radio suara budi luhur (SBL), dan bapak david saifullah sebagai mudin didusun ngepeh.7. ANALISIS DATAAnalisis data adalah proses penyusunan secara sistimatis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menyebarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola dan membuat kesimpulan sehinga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain.Terhadap data yang terkumpul dalam pembahasan ini penulis menggunakan metode deduktif(suatu proses pendekatan atau pola pikir yang berangkat dari konsep abstrak yang lebih umum menuju ke berfikir mencari hal yamg lebih spesifik(khususs) atau kongrit yang mana analisanya menggunakan teknik analisa data isi buku(content analysis).[footnoteRef:13] [13: Moleong,metode penelitian.Hlm.220]

Analisin data kualitati adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya berkembang menjadi hepotesa.G. INTERVIEW GUEDE

H. DAFTAR PUSTAKA

DAFTTAR ISIJUDUL PENELITIANPERNYATAAN KEASLIAN KARYAPERSETUJUAN MONAQOSYAHPERBAIKAN SKRIPSIPENGESAHANMOTTO DAN PERSEMBAHANKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I: PENDAHULUANA. KONTEKS PENELITIANB. FOKUS PENELITIANC. TUJUAN PENELITIAND. MANFAAT PENELITIANE. DEFINISI KONSEPF. SISTIMATIKA PEMBAHASANBAB II: PERSPEKTIF TEORITISA. KAJIAN KEPUSTAKAAN KONSEPTUAL1. METODE DAKWAH DAN BENTUK METODE DAKWAH2. STRATEGI DAKWAH3. PERAN DAN FUNGSI DAKWAH DALAM MASYARAKAT4. PRUALISME DALAM BERAGAMAB. KAJIAN PENELITIANBAB III: METODE PENELIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIANB. WILAYAH PENELITIANC. JENIS DATA DAN SUMBER DATAD. TAHAP-TAHAP PENELITIANE. TEKNIK PENGUMPULAN DATAF. TEKNIK ANALISIS DATAG. TEKNIK PEMERIKSAAN DATAH. TEKNIK PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATABAB IV: DESKRIPSI LOKASI PENELITIANA. SUB BABB. SUB BABC. SUB BABBAB V: PENYAJAI DAN ANALISI DATAA. METODE DAKWAH TERHADAP MASYARAKAT MULTI AGAMA DI DUSUN NEGEPEH REJOAGUNG NGORO JOMBANGB. RESPON MASYARAKAT MULTI AGAMA DI DUSUN NGEPEH REJOAGUNG TERHADAP METODE DAKWAH SEHINGGA TERJADI SUATU KERUKUNAN ANTAR UMAT BERAGAMAC. ANALISIS DATABAB VI: PENUTUPA. KESIMPULAN B. REKOMENDASI