60
i GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS PADA LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : Heningsih NIM. S10015 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

i

GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS PADA LANSIA DI

PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KASIH

SURAKARTA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana Keperawatan

Oleh :

Heningsih

NIM. S10015

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

i

LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

GAMBARAN TINGKAT ANSIETAS PADA LANSIA

DI PANTI WREDHA DARMA BAKTI KASIH

SURAKARTA

Oleh :

Heningsih

NIM S10015

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 25 Juni 2014 dan dinyatakan

telah memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Happy Indri Hapsari, S.Kep., Ns., M.Kep Anita Istiningtyas, S.Kep.,Ns., M.Kep

NIK. 201284113 NIK. 201087055

Penguji,

Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep

NIK. 200679022

Surakarta,Juli 2014

Ketua Program Studi S-1 Keperawatan,

Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep

NIK. 201279102

Page 3: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

i

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Heningsih

NIM : S10015

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar

akademik (Sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada Surakarta maupun

perguruan tinggi lain.

2) Skripsi ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan

pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan dari Tim Penguji.

3) Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau

dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan

sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan

dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kumudian hari terdapat

pentimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

perguruan tinggi.

Surakarta, Juni 2014

Yang membuat pernyataan,

(Heningsih)

S10015

Page 4: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil ‘aalamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul

“Gambaran Tingkat Ansietas Pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan

dukungan dari berbagai pihak skripsi ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Untuk

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, Msi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Kepala Program Studi S1

Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Wahyuningsih Safitri, S.Kep., Ns., M.Kep. selaku penguji yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Happy Indri Hapsari,S.Kep., Ns., M.Kep. selaku pembimbing I yang telah

memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

5. Ibu Anita Istiningtyas, S.Kep,.Ns. M.Kep, selaku pembimbing II yang telah

memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan skripsi

ini.

Page 5: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

v

6. Ibu Regina Soeyan S. Ag selaku sekretariat Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan

penelitian.

7. Seluruh partisipan yang telah berperan dalam penelitian ini dan telah berkenan

untuk menjadi partisipan yang tidak dapat disebutkan satu – persatu.

8. Terimakasih kepada responden yang telah berpartisipasi dalam penelitian saya.

9. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta yang telah membantu penulis.

10. Orang tua tercinta, Bapak Supriyanto dan Ibu Martini yang tak henti – hentinya

mendoakan penulis dan selalu memberikan motivasi serta dukungan terbesar

kepada penulis.

11. Kakak (Eko Wahyudi, Hartini) dan Keponakan (Azzahra) tercinta yang selalu

memberikan motivasi kepada penulis.

12. Teman – teman seperjuangan dan seangkatan yang tak pernah berhenti

memberikan semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam penyusunan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Surakarta, Juni 2014

Penulis

Page 6: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN.................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii

ABSTRAK .......................................................................................................... xiii

ABSTRACT ........................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4

1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4

1.5. Keaslian Penelitian.......................................................................... 6

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Tinjaun Teori ............................................................................... 7

2.1.1 Lansia ................................................................................. 7

2.1.1.1 Pengertian Lanjut Usia ........................................... 7

2.1.1.2 Klasifikasi Lansia ................................................... 8

2.1.1.3 Tipe Lansia ............................................................. 8

Page 7: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

vii

2.1.1.4 Perubahan pada lansia ............................................ 9

2.1.2 Ansietas .............................................................................. 10

2.1.2.1 Definsi Ansietas ..................................................... 10

2.1.2.2 Tingkat Respon Ansietas ...................................... 10

2.1.2.3 Ciri-Ciri Ansietas .................................................. 12

2.1.2.4 Tandadangejalaansietas .......................................... 13

2.1.2.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi ansietas .......... 13

2.1.2.6 Dampak Ansietas ................................................... 16

2.1.2.7 Alat ukur ansietas ................................................... 17

2.2 Kerangka Teori ............................................................................ 19

2.3 Kerangka Konsep ........................................................................ 19

BAB III METODOLOGI

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................... 20

3.2 Populasi dan Sampel ..................................................................... 20

3.2.1 Populasi .............................................................................. 20

3.2.2 Sampel ................................................................................ 20

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian....................................................... 21

3.4 Variabel, Definisi Operasional, danSkalaPengukuran ................. 21

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data ............................... 23

3.5.1 Alat Penelitian ..................................................................... 23

3.5.1.1 Uji validitas ............................................................. 24

3.5.1.2 Uji Reliabilitas ........................................................ 24

3.6 Cara Pengumpulan Data ............................................................... 24

Page 8: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

viii

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data .......................................... 25

3.7.1 Teknik Pengolahan Data .................................................... 25

3.7.2 Analisa Data ....................................................................... 27

3.8 Etika Penelitian ............................................................................. 27

3.8.1 Informed consent ................................................................ 27

3.8.2 Anonymity (tanpa nama) ..................................................... 28

3.8.3 Confidentiality (kerahasiaan) ............................................. 28

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Karakteristik Responden .................................................................29

4.1.1. Umur ................................................................................29

4.1.2. Jenis Kelamin ...................................................................29

4.1.3. Pengalaman Hidup Berumah tangga .................................30

4.1.4. Kunjungan Keluarga ........................................................30

4.1.5. Pendidikan ........................................................................30

4.1.6. Kecemasan .......................................................................31

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Usia .................................................................................................32

5.2. Jenis Kelamin ..................................................................................34

5.3. Pengalaman Hidup Berumah Tangga ..............................................36

5.4. Kunjungan Keluarga .......................................................................38

5.5. Pendidikan .......................................................................................38

5.6. Tingkat Kecemasan .........................................................................39

5.7. Keterbatasan Penelitian ....................................................................41

Page 9: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

ix

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan .....................................................................................42

6.2. Saran .................................................................................................42

6.2.1. Bagi panti ..............................................................................42

6.2.2. Bagi Institusi Pendidikan ......................................................42

6.2.3. Peneliti Selanjutnya ...............................................................43

6.2.4. Bagi Perawat .........................................................................43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian ............................................................................. 6

Tabel 3.1. DefinisiOperasional ........................................................................... 21

Page 11: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1.Kerangka Teori ................................................................................ 19

Page 12: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : F01Usulan Topik penelitian

Lampiran 3 : F02 Pengajuan Persetujuan Judul

Lampiran 4 : F04 Pengajuan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 5 : F05 Lembar Oponent

Lampiran 6 : F06 Lembar Audience

Lampiran 7 : Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 8 : Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 9 : Pengajuan Ijin Penelitian

Lampiran 10 : Surat Penelitian

Lampiran 11 : Surat balasan penelitian

Lampiran 12 : Hasil SPSS dan Excel

Lampiran 13 : Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 14 : Persetujuan Menjadi responden

Lampiran 15 : Kuesioner Ansietas

Lampiran 16 : Lembar Konsultasi

Lampiran 17 : Lembar Konsultasi

Lampiran 18 : Dokumentasi

Page 13: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

xiii

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Heningsih

Gambaran Tingkat Ansietas Pada Lansia Di Panti Wredha Darma Bakti

Kasih Surakarta

Abstrak

Pada masa lanjut usia akan terjadi perubahan-perubahan baik fisik maupun

psikis. Pada umumnya masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia

adalah ansietas. Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas, perasan khawatir,

mudah tersinggung, kecewa, sulit tidur sepanjang malam. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui gambaran tingkat ansietas pada lansia di Panti Wredha Darma

Bakti Kasih Surakarta.

Penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif analitik dengan metode

observasional dengan pengambilan teknik sampel jenuh dengan berbagai kriteria

yang mendukung di dapatkan sampel 52 lansia dengan mengunakan Hamilton

Rating Scale For Anxiety (HRS-A).Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian

besar lansia mengalami ansietas sedang sebesar 42,3%.

Dari hasil penelitian ini di harapakan peneliti selanjutnya dapat mengali

lebih jauh mengenai faktor-faktor kecemasan dan bisa membandingkan gambaran

tingkat kecemasan pada lansia di panti dengan lansia yang berada di komunitas.

Kata Kunci : Lansia, Ansietas.

Daftar Pustaka : 29(2003-2013).

Page 14: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

xiv

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA

2014

Heningsih

THE DESCRIPTION OF ANXIETY LEVEL OF THE ELDERLY AT

DHARMA BHAKTI KASIH NURSING HOME OF SURAKARTA

ABSTRACT

In the elderly period, physical and psychological changes will take place.

In general, the psychological change that mostly occurs is anxiety.Anxiety is

unclear feelings of fear, worry, irritability, disappointment, and sleep difficulty at

night.

The objective of this research is to investigate the description of anxiety

level of the elderly at Darma Bakti Kasih Nursing Home of Surakarta.

This research used the descriptive analytical design with the observational

method. The samples of the research were taken by using saturation sampling

technique. They consisted of 52 elderly persons. The data of the research were

analyzed by using the Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). The result of

the research shows that 42.3% of the elderly experience the moderate anxiety.

Thus, the following researchers are expected to explore more the factors

causing the anxiety and to compare the description of anxiety level of the elderly

at nursing homes and that of anxiety level of the elderly in society.

Keywords: Elderly and anxiety.

References: 29(2003-2013)

Page 15: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Lansia atau lanjut usia merupakan tahap terakhir dalam tahap pertumbuhan.

Lanjut usia merupakan proses alami yang tidak dapat dihindari oleh setiap

insividu (Depsos 2006, dalam Kristyaningsih 2011). Proses menua akan terjadi

perubahan-perubahan baik anatomis, biologis, fisiologis maupun psikologis.

Gejala-gejala kemunduran fisik antara lain kulit mulai mengendur, timbul keriput,

mulai beruban, pendengaran dan penglihatan berkurang, mudah lelah, gerakan

mulai lamban dan kurang lincah masalah tersebut akan berpotensi pada masalah

kesehatan baik secara umum maupun kesehatan jiwa (Juniarti 2008).

Indonesia memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia (aging structural

population) karena mempunyai jumlah penduduk dengan usia 60 tahun ke atas

sekitar 8,90% dari jumlah penduduk di Indonesia. Pada 2010, jumlah lansia

sebesar 23,9 juta (9,77%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun (Menkokesra

2008, dalam Sunartyasih & Linda 2013). Semakin meningkatnya jumlah lanjut

usia di Indonesia akan menimbulkan permasalahan yang cukup komplek baik dari

masalah fisik maupun psikososial. Masalah psikososial yang paling banyak terjadi

pada lansia seperti, kesepian, perasaan sedih, depresi dan ansietas. Ansietas

termasuk salah satu masalah kesehatan jiwa yang paling sering muncul (Tamher

& Noorkasiani 2009, dalam subandi dkk 2013).

Page 16: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

2

Ansietas atau kecemasan merupakan perasaan takut yang tidak jelas dan

tidak didukung oleh situasi. Ansietas merupakan perasaan campuran berisikan

ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus

untuk ketakutan tertentu. Ansietas pada lansia memiliki gejala seperti, perasaan

khawatir atau takut, mudah tersinggung, kecewa, gelisah, perasaan kehilangan,

sulit tidur sepanjang malam, sering membayangkan hal-hal yang menakutkan dan

rasa panik pada hal yang ringan, konflik-konflik yang ditekan dan berbagai

masalah yang tidak terselesaikan akan menimbulkan ansietas (Maryam dkk 2008,

dalam Soemantri dkk 2012). Prevalensi ansietas di negara berkembang pada usia

dewasa dan lansia sebanyak 50% (Videback 2011, dalam Subandi 2013). Angka

kejadian gangguan ansietas di Indonesia sekitar 39 juta jiwa dari 238 juta jiwa

penduduk (US Census Bureau 2004, dalam Subandi 2013).

Perlu adanya pendampingan yang khusus terhadap lansia dan perbaikan

kondisi lingkungan panti agar kecemasan pada lansia bisa menurun (Titus 2005).

Tingkat kecemasan pasien tindakan pencabutan gigi di Puskesmas terdapat

hampir separuh pasien dinyatakan menderita kecemasan baik ringan maupun

sedang. Pasien dengan jenis kelamin perempuan memiliki perbedaan sedikit lebih

banyak mengalami cemas dibandingkan dengan pasien dengan jenis kelamin laki-

laki (Boky 2013).

Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta merupakan salah satu panti

yang terdapat di Jawa Tengah. Panti ini menampung lansia sebanyak 52 orang

lansia. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 29

November 2013 didapatkan hasil observasi dan wawancara dengan 10 lansia.

Page 17: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

3

Enam lansia mengatakan dalam menjalani kehidupan yang jauh dengan sanak

keluarga membuat para lansia merasakan gelisah dan rindu dengan keluarga

meskipun mereka tinggal di panti dengan teman-teman sebaya, takut jika sakit

tidak ada yang mengurus dan akhirnya merepotkan orang lain, takut menghadapi

kematian, hidupnya saat ini telah hampa, terkadang menangis sendiri mengingat

masa lalu. Lansia merasa gembira jika ada kunjungan meskipun bukan keluarga

mereka, dan tingkah laku yang muncul pada lansia yang berada di panti tersebut

seperti, seringkali melamun, duduk bersama-sama tapi saling diam dan sibuk

dengan pikiran serta perasaan masing-masing.

Rasa cemas dapat menetap bahkan meningkat meskipun situasi yang

mengancam betul-betul tidak ada, ketika rasa cemas yang berlebihan mempunyai

dampak yang merugikan pada pikiran serta tubuh. Ansietas dapat menyebabkan

ketidakpedulian pada diri lansia yang mengalaminya, untuk mencegah hal-hal

yang dapat membahayakan diri lansia tersebut maka peneliti ingin mengetahui

gambaran tingkat ansietas pada lansia di panti Wredha Darma Bakti Kasih

Surakarta. Penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan tindakan asuhan

keperawatan yang tepat pada lansia yang mengalami ansietas.

1.2 Rumusan Masalah

Semakin meningkatnya jumlah lansia di Indonesia akan menimbulkan

permasalahan yang begitu komplek dari masalah fisik mapun masalah psikologis.

Masalah psikologis yang sering dialami oleh lansia yaitu kesepian, perasaan

sedih, depresi dan ansietas. Ansietas termasuk salah satu masalah kesehatan jiwa

yang paling sering muncul yang dapat menyebabkan sulit tidur sepanjang malam,

Page 18: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

4

gelisah dan kecewa. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut peneliti tertarik

untuk meneliti bagaimanakah gambaran tingkat ansietas pada lansia di Panti

Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran tingkat ansietas

pada lansia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi karakteristik lansia di Panti Wredha Darma

Bakti Kasih Surakarta.

2. Untuk mengidentifikasi gambaran ansietas pada lansia di Panti

Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian diharapkan dapat memberikan

manfaat kepada :

1.4.1 Manfaat bagi Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta.

Hasil penelitian ini diharapkan memberi informasi tentang gambaran

tingkat ansietas dan menambah kegiatan kepada lansia yang berada di

panti.

Page 19: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

5

1.4.2 Manfaat bagi institusi pendidikan

Penelitian ini dapat tambahan kepustakaan dan pengembangan ilmu

kesehatan khususnya mengenai ansietas pada lansia yang dapat dijadikan

bahan ajar di area komunitas dan gerontik.

1.4.3 Manfaat bagi penelitian lain

Menjadi refrensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya berkaitan

dengan lansia yang mengalami ansietas dan peneliti selanjutnya bisa

meneliti tentang cara mengatasi ansietas

1.4.4 Bagi tenaga kesehatan

Memberikan informasi atau sosialisasi kepada anggota keluarga lansia

untuk menambah kunjungan.

1.4.5 Manfaat bagi peneliti

Untuk menambah wawasan dan memperluas pengetahuan penulis

khususnya di bidang gerontik.

Page 20: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

6

1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode Hasil Penelitian

Irto Titus, Watief

A.Rachman,

Arsyad Rahman

Gambaran

Perilaku Lansia

terhadap

kecemasan di

Panti

Sosial Tresna

Wredha Theodora

Makasar

Metode penelitian

ini menggunakan

deskriptif dengan

metode

observasional.

Perlu adanya

pendampingan

yang khusus

terhadap lansia dan

perbaikkan kondisi

lingkungan panti

agar kecemasan

pada lansia bisa

menurun.

Harfika Boky,

Ni Wayan Mariati

Jimmy Maryono

Gambaran

Tingkat

Kecemasan

Pasien Dewasa

terhadaps

Tindakan

Pencabutan Gigi

di Puskesmas

Bahu Kecamatan

Malalayang Kota

Manado

Teknik

pengambilan

sampel pada

penelitian ini

menggunakan total

sampling

Tingkat kecemasan

pasien tindakan

pencabutan gigi di

puskesmas Bahu

kecematan

Malalayang Kota

Manado, terdapat

hampir separuh

pasien dinyatakan

menderita

kecemasan baik

ringan maupun

sedang.

Pasien dengan

jenis kelamin

perempuan

memiliki

perbedaan sedikit

lebih banyak

mengalami cemas

dibandingkan

dengan pasien

dengan jenis

kelamin laki-laki.

Page 21: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

7

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Tinjaun Teori

2.1.1 Lansia

2.1.1.1 Pengertian Lanjut Usia

Lanjut usia (lansia) bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap

lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan

kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan. Seseorang

dikatakan lanjut usia apabila usianya lebih dari 65 tahun ke atas (Efendi

dan Mahfudin 2009).

Lansia merupakan tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan

manusia yang merupakan suatu proses alami yang tidak dapat dihindari

oleh setiap individu. Perubahan-perubahan fisiologis maupun psikososial,

akan berpotensi pada masalah kesehatan baik secara umum maupun

kesehatan jiwa(Maryam dkk 2008).

Lansia adalah seseorang laki-laki ataupun perempuan yang berusia

60 tahun atau lebih, baik secara fisik masih berkemampuan (potensial)

mampu karena sesuatu hal tidak lagi mampu berperan secara aktif dalam

pembangunan (tidak potensial). Berdasarkan definisi tersebut dapat

disimpulkan lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas dengan

perubahan-perubahan baik fisiologis mampu psikologis (Sikhan 2009

dalam Suparmi 2011). .

Page 22: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

8

2.1.1.2 Klasifikasi Lansia

Klasifikasi lansia terbagi menjadi lima klasifikasi yang terdiri dari:

Pralansia (presinilas) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun,

lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, lansia resiko

tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih dengan masalah

kesehatan, lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu bekerja yang

dapat menghasilkan barang atau jasa, lansia tidak potensial yaitu lansia

yang hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Maryan dkk 2008).

2.1.1.3 Tipe Lansia

1. Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan

perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,

sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.

2. Tipe mandiri

Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam

mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.

3. Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi

pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan

banyak menuntut.

4. Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan

melakukan pekerjaan apa saja.

Page 23: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

9

5. Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal,

pasif, dan acuh tak acuh.

(Nugroho 2000 dalam Maryam dkk 2008).

2.1.1.4 Perubahan pada lansia

Menjadi tua ditandai dengan adanya perubahan-perubahan baik

fisik, perubahan mental maupun perubahan psikologis.

1. Perubahan-perubahan fisik pada lansia antara lain perubahan sistem

respirasi, sistem kardiovaskuler, sistem pengaturan temperatur tubuh,

sistem gastrointestinal, sistem genitorurinia, sistem endokrin, sistem

muskuloskeletal, sistem pernafasan, perubahan sel dan sistem

pendengaran.

2. Perubahan mental pada lansia antara lain mudah curiga, bertambah

pelit atau tamak jika memiliki sesuatu dan egois. Sikap umum yang

ditemukan pada hampir setiap lanjut usia, yaitu keinginan berumur

panjang, ingin tetap berwibawa dan dihormati (Bandiyah 2009).

3. Perubahan psikososial pada lansia antara lain 12 macam seperti,

gangguan pendengaran, bronkitis kronis, gangguan pada tungkai atau

sikap berjalan, gangguan pada sendi, anemia, dimensia, gangguan

penglihatan, dekompensasi kordis, gangguan pada defekasi, kesepian,

ansietas dan depresi (Nugroho 2000 dalam Supriani 2011).

Page 24: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

10

2.1.2 Ansietas

2.1.2.1 Definsi Ansietas

Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

oleh situasi. Gangguan ansietas adalah sekelompok kondisi yang memberi

gambaran pentig tentang ansietas yang berlebihan disertai, respon

perilaku, emosi dan fisiologis (Videbeck 2008).

Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar

menyebabkan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya ( Stuart 2007 dalam

Sarfika 2012). Ansietas adalah suatu keadaan tegang yang berhubungan

dengan ketakutan, kekhawatiran, perasaan-perasaan bersalah, perasaan

tidak aman dan kebutuhan akan kepastian. Kecemasan pada dasarnya

merupakan sebuah respons terhadap apa yang terjadi atau antisipatif,

namun faktor dinamik yang dapat mempercepat kecemasan tidak disadari

(Hawari 2006).

2.1.2.2 Tingkat Respon Ansietas

1. Ansietas Ringan

Pada tahap ini respon fisik ditandai dengan ketegangan otot ringan,

sadar akan lingkungan, rileks atau sedikit gelisah, penuh perhatian,

rajin. Respon kognitif yang ditemui berupa lapang persepsi luas,

terlihat tenang percaya diri, perasaan gagal sedikit waspada

memperhatikan banyak hal dengan mempertimbangkan informasi,

tingkat pembelajaran optimal. Respon emosional ditemui tanda

Page 25: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

11

perilaku otomatis, sedikit tidak sabar, aktivitas menyendiri,

terstimulasi, tenang.

2. Ansietas sedang

Respon fisik ditandai dengan ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital

meningkat, pupil dilatasi, mulai berkeringat, sering mondar-mandir

dan gerakan memukulkan tangan, suara berubah dan gemetar dengan

nada suara tinggi, kewaspadaan dan ketegangan meningkat, sering

berkemih, sakit kepala pola tidur berubah dan punggung terasa nyeri.

Respon kognitif berupa lapang persepsi menurun, perhatian sudah

mulai selektif dan fokus terhadap stimulus, rentang perhatian menurun.

Penyelesaian masalah menurun. Respon emosional dengan tanda dan

gejala, tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri goyah,

tidak sabar dan masih bisa merasakan gembira.

3. Ansietas Berat

Respon fisik ditemukan ketegangan otot yang sudah berat,

hiperventilasi, kontak mata buruk, pengeluaran keringat meningkat,

bicara cepat, nada suara tinggi, melakukan tindakan tanpa tujuan dan

serampangan, rahang menegang, mengerakan gigi, kebutuhan ruang

gerak meningkat, mondar-mandir, berteriak, meremas tangan, gemetar.

Pada respon kognitif ditemui lapang persepsi terbatas, sulit berfikir dan

proses berfikir pecah-pecah, penyelesaian masalah buruk, tidak mampu

mempertimbangkan informasi, hanya memperhatikan ancaman

preukopasi dengan pikiran sendiri egosentris. Pada respon emosonal

Page 26: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

12

ditemu tanda dan gejala, sangat cemas, agitasi, takut, bingung, merasa

tidak adekuat, menarik diri, menyangkal dan ingin bebas dari ancaman.

4. Panik

Pada tahap ini ditemui respon fisik berupa flight, fight, freeze,

ketegangan otot sangat berat, agitasi otorik kasar, pupil dilatasi, tanda-

tanda vital meningkat dan kemudian menurun, tidak dapat tidur,

hormon stres dan neurotransmiter berkurang, wajah menyeriangi,

mulut ternganga. Respon kognitif ditemui tanda dan gejala, persepsi

menyempit, pikiran tidak logis, kepribadian kacau, tidak dapat

menyelesaikan masalah, fokus pada pikiran sendiri, tidak rasional, sulit

memahami stimulasi eksternal, halusinasi, waham, ilusi mungkin

terjadi. Respon emosional ditemui perasaan terbebani, merasa tidak

mampu, tidak berdaya, lepas kendali, mengamuk, putus asa, marah,

sangat takut mengharapkan hasil yang buruk sangat takut, kaget dan

merasa kelelahan (Videbek 2008).

2.1.2.3 Ciri-Ciri Ansietas

1. Ciri kognitif dari Ansietas

Perasaan terganggu terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,

sangat waspada khawatir akan ditinggal sendiri, bercampur aduk atau

kebingungan, sulit berkonsenterasi atau memfokuskan pikiran,

khawatir tentang sesuatu, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan

akan terjadi tanpa ada penjelasan yang jelas, ketidakmampuan dalam

menghadapi masalah.

Page 27: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

13

2. Ciri fisik dari Ansietas

Sensitif, gelisah, gugup, sulit berbicara, sering buang air kecil, sulit

tidur, jantung berdetak kencang, mulut terasa kering, merasa lemas,

tangan dingin, muka merah, tubuh berkeringat meskipun tidak gerah,

tubuh panas atau dingin, sakit kepala, otot tegang, sakit perut,

kostipasi, terengah-engah atau sesak nafas (Nevid 2005).

2.1.2.4 Tandadangejalaansietas

Ansietas dapat menampilkan diri dalam berbagai tanda dan gejala fisik dan

psikologik. Tanda fisik ansietas yang sering timbul berupategang, gelisah,

gemetar, nyeri punggung dan kepala, sering kaget, mudah lelah,

konstipasi, mual, muntah, insomnia, sulit berkonsenterasi, pucat,

berkeringat dingin, prasangka buruk, dan berkunang-kunang, suara tidak

stabil, sulit menelan, kewaspadaan yang berlebihan serta pikiran mala

petaka yang besar, ekspresi ketakutan, imobilisasi, hipertensi dan

penarikan diri dari masyarakat, ketidakpastian atau ketakutan yang terjadi

akibat ancaman yang nyata atau dirasakan (Stockslager 2008).

2.1.2.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi ansietas

1. Usia

Usia menunjukan ukuran waktu pertumbuhan dan perkembangan

seorang individu. Usia berkorelasi dengan pengalaman, pengalaman

berkorelasi dengan pengetahuan, pemahaman dan pandangan terhadap

suatu penyakit atau kejadian sehingga akan membentuk persepsi dan

sikap. Kematangan dalam proses berpikir pada individu yang berumur

dewasa lebih memungkinkannya untuk menggunakan mekanisme

Page 28: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

14

koping yang baik dibandingkan kelompok umur anak-anak, ditemukan

sebagian besar kelompok umur anak cenderung lebih mengalami

respon cemas yang berat dibandingkan kelompok umur dewasa (Liza

2004).

2. Dukungan Sosial

Tidak adanya dukungan sosial dan psikologis menyebabkan seseorang

beresiko mengalami ansietas, karena tidak ada yang membantunya

dalam memaknai peristiwa serta menghadapi kenyataan secara lapang

dada untuk membangkitkan harga dirinya. Pada umumnya jika

seseorang memiliki sistem pendukung yang kuat, kerentanan terhadap

penyakit mental akan rendah (Wongmuba 2009).

3. Jenis Kelamin

Berkaitan dengan kecemasan pada pria dan wanita, perempuan lebih

cemas akan ketidakmampuannya dibanding dengan laki-laki, laki-laki

lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Seorang

laki-laki dewasa mempunyai mental yang kuat terhadap sesuatu hal

yang dianggap mengancam bagi dirinya dibandingkan perempuan.

Laki-laki lebih mempunyai tingkat pengetahuan dan wawasan lebih

luas dibanding perempuan, karena laki-laki lebih banyak berinteraksi

dengan lingkungan luar sedangkan, sebagian besar perempuan hanya

tinggal dirumah dan menjalani aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga,

sehingga tingkat pengetahuan atau transfer informasi yang didapatkan

terbatas tentang pencegahan penyakit (Liza 2004).

Page 29: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

15

4. Kemampuan mengatasi masalah (coping)

Setiap ada stressor penyebab individu mengalami kecemasan, maka

secara otomatis muncul upaya untuk mengatasi dengan berbagai

mekanisme koping. Penggunaan mekanisme koping akan efektif bila

didukung dengan kekuatan lain dan adanya keyakinan pada individu

yang bersangkutan bahwa mekanisme yang digunakan dapat

mengatasi kecemasannya. Kecemasan harus segera ditangani untuk

mencapai homeostatis pada diri individu, baik secara fisiologis

maupun psikologis. Kemampuan koping yang buruk atau maladaptif

memperbesarresikoseseorangmengalamiansietas(Wongmuba 2009).

5. Pengalaman dalam berumah tangga

Pengalaman masa lalu dalam berumah tangga baik yang positif

maupun negatif dapat mempengaruhi perkembangan keterampilan

menggunakan koping. Keberhasilan seseorang dapat membantu

individu untuk mengembangkan kekuatan coping, sebaliknya

kegagalan atau reaksi emosional menyebabkan seseorang

menggunakan coping yang maladaptif terhadap stressor tertentu

(Wongmuba 2009).

6. Pendidikan

Orang yang berpendidikan tinggi lebih mampu menggunakan

pemahaman mereka, secara adaptif dibandingkan kelompok responden

yang berpendidikan rendah. Kondisi ini menunjukan respon cemas

berat cenderung dapat kita temukan pada responden yang

berpendidikan rendah karena rendahnya pemahanan mereka sehingga

membentuk persepsi yang menakutkan (Liza 2004).

Page 30: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

16

2.1.2.6 Dampak Ansietas

1. Gejala kognitif

Kecemasan dapat menyebabkan kekhawatiran dan keprihatinan pada

individu mengenai hal-hal yang tidak menyenangkan yang mungkin

terjadi. Individu tersebut tidak memperhatikan masalah-masalah nyata

yang ada, sehingga individu sering tidak bekerja atau belajar secara

efektif, dan akhirnya dia akan menjadi lebih merasa cemas (Hawari

2007).

2. Gejala suasana hati

Individu yang mengalami kecemasan memiliki perasaan akan adanya

hukuman dan bencana yang mengancam dari suatu sumber tertentu

yang tidak diketahui. Orang yang mengalami kecemasan tidak bisa

tidur, dan dengan demikian dapat menyebabkan sifat mudah marah

(Hawari 2007).

3. Gejala motorik

Orang-orang yang mengalami kecemasan sering merasa tidak tenang,

gugup, kegiatan motorik menjadi tanpa arti dan tujuan, misalnya jari-

jari kaki mengetuk ngetuk, dan sangat kaget terhadap suara yang

terjadi secara tiba-tiba. Gejala motorik merupakan gambaran

rangsangan kognitif yang tinggi pada individu dan merupakan usaha

untuk melindungi dirinya dari apa saja yang dirasanya mengancam

(Hawari 2009).

Page 31: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

17

2.1.2.7 Alat ukur ansietas

Mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah

tidak ada gejala, ringan, sedang, berat sekali mengunakan alat ukur

(instrumen) yang dikenal dengan Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-

A). Alat ukur ini terdiri dari 14 gejala yaitu, perasaan cemas, yang meliputi

firasat buruk, takut akan pikiran sendiri, mudah tersinggung dan cemas.

Ketegangan, meliputi merasa tegang, lesu, tidak bisa istirahat tenang,

mudah terkejut, mudah menangis, gemetar, gelisah. Gangguan tidur

meliputi sukar masuk tidur, terbangun malam hari, tidur tidak nyenyak,

bangun dengan lesu, banyak mimpi-mimpi buruk, mimpi menakutkan.

Ketakutan meliputi ketakutan pada gelap, pada orang asing, ditinggal

sendiri, takut pada binatang besar, pada keramaian lalu lintas, takut pada

kerumunan orang banyak. Gangguan kecerdasan, meliputi hilangnya

minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, bagun dini hari, perasaan

berubah-ubah sepanjang hari. Perasaan depresi (murung) meliputi

hilangnya minat, berkurangnya kesenangan pada hobi, sedih, bangun dini

hari, perasaan berubah-ubah sepanjang hari. Gejala somatik fisik (otot)

meliputi sakit dan nyeri di otot-otot, kaku, kedutan otot, gigi gemerutuk,

suara tidak stabil. Gejala somatik atau fisik (sensorik) meliputi tinitus

(telinga berdenging), penghilatan kabur, muka merah atau pucat, merasa

lemas, perasaan ditusuk-tusuk.

Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah) meliputi

takikardia (denyut jantung cepat), berdebar-debar, nyeri pada dada, denyut

nadi mengeras, rasa lesu atau lemas seperti mau pingsan, detak jantung

menghilang (berhenti sekejap). Gejala respirasi (pernapasan) meliputi rasa

Page 32: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

18

tertekan atau sempit di dada, rasa tercekik, sering menarik nafas, nafas

pendek dan sesak. Gejala gatrointerstinal (pencernaan) meliputi sulit

menelan, perut melilit, gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah

makan, perasaan terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual,

muntah, buang air besar lembek, sukar buang air besar (konstipasi),

kehilangan berat badan. Gejala urogenital (perkemihan dan kelamin)

meliputi sering buang air kecil, tidak dapat menahan air seni, menjadi

dingin), menstruasi tidak teratur. Gejala autonom meliputi mulut kering,

berkeringat banyak pada tangan, bulu roma berdiri, perasaan panas dan

dingin, berkeringat seluruh tubuh. Gejala perubahan perilaku meliputi

gelisah, ketegangan fisik, gugup bicara cepat, lambat dalam beraktivitas.

Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4,

yang artinya adalah: Nilai 0= tidak ada gejala, nilai 1= gejala ringan, nilai

2= gejala sedang, nilai 3=gejala berat , nilai 4= gejala sangat berat.

Masing-masing nilai angka (score) dari ke 14 kelompok gejala tersebut

dijumlahkan dan dari hasil penjumlah tersebut dapat diketahui derajat

kecemasan seseorang, yaitu total nilai: kurang dari 14 = tidak ada

kecemasan, 14-20 = kecemasan ringan, 21-27 = kecemasan sedang , 28-

41 = kecemasan berat, 42-56 = kecemasan berat sekali.

Page 33: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

19

2.2 Kerangka Teori

Keterangan

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.1.Kerangka Teori

Sumber : Liza (2004), Hawari (2004)

- Dimensia

- Kesepian

- Depresi

- Ansietas

- Perubahan sistem respirasi,

- Perubahan sistem kadiovaskuler,

- Perubahan sistem muskuloskeletal

Lansia

Perubahan Fisik

Perubahan Mental

Perubahan

Psikososial

Faktor yang

mempengaruhi ansietas:

- Usia

- Pengalaman

- Jenis kelamin

- Dukungansosial

- Pendidikan

- Kemampuan

mengatasi masalah

Ringan Sedang Berat Panik

- Mudah curiga,

- menjadi pelit,

- egois,

- ingin tetap dihormati

Page 34: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

20

BAB III

METODOLOGI

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif dengan rancangan deskriptif analitik dengan metode observasional

yaitu mengetahui gambaran tingkat ansietas pada lansia di Panti Darma Bakti

Kasih Surakarta (Dharma 2011).

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2010).

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh lansia yang berada di Panti

Wredha Dharma Bakti Kasih Surakarta sebanyak 52 lansia.

3.2.2 Sampel

Sampel yaitu hanya meneliti sebagian dari populasi (Arikunto

2010). Tehnik sampling yang digunakan pada penelitian ini menggunakan

teknik sampel jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 52 lansia.

Kriteria Inklusi :

1. Bersedia menjadi subjek penelitian.

2. Lansia yang kooperatif

Page 35: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

21

Kriteria Eksklusi :

1. Lansia yang mengalami gangguan kognitif.

2. Lansia yang mengalami gangguan mental.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

3.3.1 Tempat.

Penelitian ini dilakukan di PantiWredha Dharma BaktiKasih Surakarta.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 9 April sampai 4 Mei 2014.

3.4 Variabel, Definisi Operasional, danSkalaPengukuran

Tabel 3.1 Variabel, DefinisiOperasional dan skala pengukuran.

Nama

Variabel

Data

Oprasional Indikator AlatUkur Skala

Ansietas Merupakan

perasaan

kekhawatiran

lansia yang

tidak jelas

penyebabnya

1 = Tidak ada gejala.

2 = Gejala ringan.

3 = Gejala sedang.

4 = Gejala berat sekali.

Cara pengkategorian

masing-masing

kelompok gejala diberi

penilaian antara 0-4

dengan total nilai 56.

Sehingga didapat nilai

total :

1. Tidak ada

kecemasan : < 14

2. Kecemasan ringan :

14-20

3. Kecemasan sedang

: 21-27

4. Kecemasan berat :

28-41

5. Kecemasan berat

sekali : 42-56.

Kuesioner

Hamilton

Rating

Scale For

Anxiety

(HRS-A).

Ordinal

Page 36: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

22

Pengala

man

hidup

berumah

tangga

Suatu peristiwa

seseorang

mengalami

pengalaman

baik buruk

maupun

menyenangkan

1 = Tidak di urus

keluarga.

2 = Bercerai dengan

pasangan.

3 = di tinggal

meninggal

pasangan.

kuesioner Nominal

Kunjung

an

Keluarga

Perhatian

keluarga untuk

mengunjungi

lansia di panti

1. >5 kali dalam satu

tahun.

2. 3-5 kali dalam satu

tahun

3. <2 kali dalam satu

tahun

kuesioner Ordinal

Umur Umur seseorang

terhitung saat

dilahirkan

sampai

meninggal

1. 60-74 tahun

2. >74 tahun

kuesioner Interval

Jenis

kelamin

Perbedaan

kelamin antara

laki-laki dan

perempuan

1. Laki-laki

2. perempuan

kuesioner Nominal

Pendidi-

kan

Tingkat

pendidikan

terakhir

1. Tidak Sekolah

2. SD

3. SMP

4. SMA

5. Perguruan Tinggi

kuesioner Ordinal

Page 37: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

23

3.5 Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Penelitian

Alat penelitian yang digunakan pada peneltian ini yaitu dengan

menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang hal-hal yang dia ketahui. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner

tertutup dimana sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal

memilih (Arikunto, 2010).

Kuesioner Ansietas. Peneliti menggunakan alat akur yaitu kuesioner

yang berisikan manifestasi klinis kecemasan, untuk mengukur derajat

kecemasan seseorang apakah ringan, sedang, berat atau berat sekali peneliti

menggunakan alat ukur kecemasan yang di kenal dengan nama Hamilton

Rating For Anxiety (HRS-A). Alat ukur ini terdiri dari 14 kelompok gejala yang

masing-masing kelompok dirinci lagi dengan dengan gejala yang lebih spesifik.

Masing-masing kelompok gejala diberi penilaian angka (score) antara 0-4, yang

artinya adalah: Nilai 0= tidak ada gejala, nilai 1= gejala ringan, nilai 2= gejala

sedang, nilai 3=gejala berat , nilai 4= gejala sangat berat. Masing-masing nilai

angka (score) dari ke 14 kelompok gejala tersebut dijumlahkan dan dari hasil

penjumlah tersebut dapat diketahui derajat kecemasan seseorang, yaitu Total

nilai: kurang dari 14 = tidak ada kecemasan, 14-20 = kecemasan ringan, 21-27

= kecemasan sedang , 28-41 = kecemasan berat, 42-56 = kecemasan berat

sekali.

Page 38: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

24

3.5.1.1 Uji validitas

Uji validitas pada penelitian ini tidak dilakukan karena HRS-A

(Hamilton Rate Scale for Anxiety) telah diuji validitas dan relibilitas

oleh peneliti sebelumnya. Valid berarti instrumen dapat digunakan

untuk mengukur apa yang hendak diukur (Sugiyono 2013). Validitas

kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiaty (HRS-A) menggunakan

Person Product Moment dengan hasil(r hitung = 0,57-0,84) dan (r tabel

= 0,349) (Sumanto 2007).

3.5.1.2 Uji Reliabilitas

HRS-A merupakan alat ukur tingkat kecemasan yang sudah baku dan

diterima internasional. Hasil koefisien reliabilitas dianggap reliabel bila

hasil menunjukan angka (r = diatas 0,40). Reliabel berarti instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama

akan menghasilkan hasil yang sama (Sugiyono 2013). Reliabilitas

kuesioner ini menggunakan uji cronbach’s alpha dengan hasil

cronbach’s alpha 0,85 dan koefisien reliabilitas total 0,79. Nilai uji

tersebut lebih besar dari 0,40 hal ini menunjukan bahwa HRS-A cukup

valid dan reliabel digunakan sebagai instrumen penelitian (Komalasari

2012 dalam wiliam 2005).

3.6 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan cara mengajukan surat

studi pendahuluan ke bagian STIKES Kusuma Husada Surakarta. Setelah itu

Page 39: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

25

peneliti melakukan studi pendahuluan di Panti Wredha Darma Bakti Kasih.

Sebelumya peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian peneliti

memberi tahu maksud dan tujuan pengumpulan data, serta memberikan informed

consent. Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini dengan memberikan

kuesioner dan memberikan beberapa pertanyaan, yang harus dijawab oleh

responden. Selama pengisian kuesioner responden didampingi oleh peneliti,

sehingga jika ada butir pertanyaan yang tidak jelas bisa ditanyakan langsung

kepada peneliti. Sebelum kuesioner dikumpulkan, peneliti memeriksa kembali

untuk setiap jawaban pertanyaan agar tidak ketinggalan dan sesuai petunjuk

pengisian. Pengumpulan data pada penelitian ini untuk tingkat kecemasan dengan

mengunakan kuesioner Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A).

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1 Teknik Pengolahan Data

Peneliti melakukan beberapa tahap dalam pengolahan data meliputi

pengecekan data (editing), pemberian kode data (coding) dan pemprosesan

data (entering).

1. Pengecekan data (editing)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Page 40: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

26

2. Pemberian kode data (coding)

Coding yaitu kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa katagori. Pemberian kode ini sangat penting bila

pengelolahan dan analisis data menggunakan komputer. Biasanya dalam

pemberian kode di buat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku

(code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu

kode dari suatu variabel, dalam penelitian ini yang dilakukan coding

adalah :

a. Ansietas, kode 1 : 1. Tidak ada kecemasan, kode 2: 2 kecemasan

ringan, kode 3: 3 kecemasan sedang, kode 4: 4 kecemasan berat, kode

5: 5 kecemasan berat sekali.

b. Pengalaman hidup berumah tangga, kode 1 : 1. Tidak di urus

keluarga, kode 2 : 2. Bercerai dengan pasangan, kode 3 : 3. di tinggal

meninggal pasangan.

c. Kunjungan keluarga, kode 1 : 1. > 5 kali dalam satu tahun, kode 2 : 2.

3-5 kali dalam satu tahun, kode 3 : 3. <2 kali dalam satu tahun.

d. Jenis kelamin, kode 1 : 1. Laki-laki, kode 2 : 2. Perempuan.

e. Umur, kode 1: 1. 60-74 tahun, kode 2: 2 >75 tahun.

f. Pendidikan, kode 1: 1 Tidak Sekolah, kode 2 : 2. SD, kode 3: 3. SMP,

kode 4: 4. SMA, kode 5 : 5. Perguruan Tinggi.

Page 41: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

27

3. Pemprosesan data (entering)

Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat tabel kontigensi.

3.7.2 Analisa Data

Analisis data menggunakan analisis univariat adalah analisis yang

menggambarkan karaktristik setiap variabel (Sugiyono 2013). Variabel

pengalaman hidup rumah tangga, kunjungan keluarga, jenis kelamin dan

pendidikan dalam penelitian ini dijelaskan menggunakan distribusi frekuensi

dengan ukuran persentase atau proporsi.

3.8 Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini antara lain :

3.8.1 Informed consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden peneliti

dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent tersebut

diberikan senelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya.

Subjek bersedia, maka mereka harus menanda tangani lembar persetujuan.

Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien.

Page 42: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

28

3.8.2 Anonymity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya

menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang

akan disajikan.

3.8.3 Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah

lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil

riset (Hidayat 2007).

Page 43: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Bab ini diuraikan hasil penelitian tentang gambaran tingkat ansietas pada

lansia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta. Data yang diperoleh selama

penelitian yang dilakukan selama 28 hari yaitu dari tanggal 7 April 2014 sampai 4

Mei 2014. Responden diberi kuesioner, pada saat pengisian kuesioner responden

didampingi oleh peneliti. Pengumpulan data dan pelaksanaan penelitian dilakukan

langsung oleh peneliti.

4.1.Karakteristik responden

4.1.1 Umur

Tabel 4.1 karakteristik responden dilihat dari umur

Umur Frekuensi Persentase (%)

60 - 74 tahun 32 61.5

>74 tahun 20 38.5

Total 52 100

Tabel 4.1 memberikan informasi bahwa sebagian besar responden

berumur 60-74 tahun yaitu sebesar 61,5%.

4.1.2 Jenis Kelamin.

Tabel 4.2 karakteristik responden dilihat dari jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

(%)

Laki-laki 24 46.2

Perempuan 28 53.8

Total 52 100

Page 44: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

30

Tabel 4.2 memberikan informasi bahwa sebagia besar responden

berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 53,8%.

4.1.3 Pengalaman hidup berumah tangga

Tabel 4.3. Karakteristik responden dilihat dari pengalaman

hidup berumah tangga.

Pengalaman frekuensi persentase

(%)

tidak diurus keluarga 27 51.9

bercerai dengan pasangan 2 3.8

Ditinggal meninggal

pasangan

23 44.2

Total 52 100

Tabel 4.3 menggambarkan bahwa sebagian besar responden tidak

diurus keluarga yaitu sebesar 51,9%.

4.1.4 Kunjungan keluarga

Tabel 4.4 karakteristik responden dilihat dari kunjungan keluarga

Kunjungan Frekuensi Persentase

(%)

>5 kali dalam satu tahun 16 30.8

3-5 kali dalam satu tahun 23 44.2

<2 kali dalam satu tahun 13 25.0

Total 52 100

Tabel 4.4 menggambarkan bahwa sebagian besar responden

dikunjungi keluarga 3-5 kali dalam setahun yaitu sebesar 44,2%.

4.1.5 Pendidikan

Tabel 4.5 karakteristik responden dilihat dari pendidikan

Pendidikan Frekuensi Persentase(%)

Tidak sekolah 2 3.8

SD 21 40.4

SMP 24 46.2

SMA 3 5.8

Perguruan Tinggi 2 3.8

Total 52 100

Page 45: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

31

Tabel 4.5 mengambarkan bahwa sebagian besar responden

berpendidikan SMP yaitu sebesar 46,2%.

4.1.6 Kecemasan

Tabel 4.6 karakteristik responden dilihat dari kecemasan

Kecemasan Frekuensi Persentase

(%)

Tidak cemas 8 15.4

Cemas ringan 19 36.8

Cemas sedang 22 42.3

Cemas berat 3 5.8

Total 52 100

Tabel 4.6 menggambarkan bahwa sebagian besar responden

mengalami kecemasan sedang yaitu sebesar 42,3%.

Page 46: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

32

BAB V

PEMBAHASAN

Pembahasan adalah kesenjangan yang muncul setelah peneliti melakukan

penelitian. Pembahasan penelitian ini memaparkan secara lebih rinci interpretasi

dan diskusi hasil penelitian ini merujuk kepada hasil penelitian, tujuan literatur

dan juga penelitian yang ada sebelumnya serta keterbatasan penelitian.

5.1 Usia.

Hasil penelitian menunjukan mayoritas usia responden yang paling

banyak berumur 60-74 tahun dengan prosentase (61,5%) . Lansia berusia 60-

74 tahun lebih banyak mengalami kecemasan karena pada usia ini mereka

memasuki tahap awal sebagai lansia, mereka memerlukan penyesuaian yang

lebih terhadap perubahan-perubahan baik fisik maupu kognitif yang terjadi

pada diri mereka. Seseorang yang berusia 60-74 tahun digolongkan pada usia

lanjut yang berarti usia pertengahan atau usia madya, pada usia pertengahan

seseorang dalam periode kehidupanya telah kehilangan kejayaan masa

mudanya. Secara biologis proses penuaan secara terus menerus yang ditandai

dengan menurunya daya tahan tubuh. Usia pertengahan adalah suatu masa

dimana seseorang dapat merasa puas dengan keberhasilanya, tetapi bagi

sebagian orang periode ini adalah permulaan kemunduran (Handayani 2009).

Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian terdahulu

bahwa jumlah lansia yang mengalami kecemasan lebih besar pada umur 60-

74 tahun yaitu (69,5%) memiliki faktor resiko untuk terjadinya kecemasan

Page 47: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

33

maupun gangguan depresi yang lebih tinggi dikarenakan kondisi fisik yang

menurun dan lemah ini membuat presentase penderita kecemasan terbanyak

pada lansia yang berusia 60-74 tahun, sedangkan pada usia 75-90 tahun

jumlahnya relatif lebih kecil (Wahyu 2010). Lansia yang berusia lebih dari

75 tahun lebih bisa ikhlas menjalani kehidupan, lebih pasrah dalam

menghadapi berbagai persoalan dan lebih menerima terhadap perubahan-

perubahan yang terjadi pada masa lansia, sehingga semakin tinggi usia

seseorang semakin baik tingkat kematangan emosi seseorang serta

kemampuan dalam menghadapi berbagai persoalan (Handayani 2009).

Semakin bertambahnya usia seseorang, semakin siap pula dalam

menerima cobaan, semakin bertambahnya usia seseorang berdasarkan teori

penuaan menyebabkan terjadinya penurunan dari intelektualitas yang

meliputi persepsi, kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut

menyebabkan mereka sulit untuk dipahami dan berinteraksi (Maryam dkk.,

2008). Perubahan-perubahan yang terjadi pada lansia akibat proses menua

sering menimbulkan beberapa dampak bagi lansia diantaranya perubahan

tingkah laku, sensitifitas emosional meningkat serta menimbulkan

kecemasan sedangkan dari perubahan-perubahan yang timbul sebagai

dampak proses menua lansia dituntut untuk menyesuaikan diri secara

emosional.

Penyesuaian emosional terhadap penuaan pada dasarnya merupakan

perluasan dari penyesuaian yang telah di lakukan individu terhadap

perubahan-perubahan dalam hidupnya. Penyesuaian individu terhadap

Page 48: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

34

penuaan dapat berupa tindakan konstruktif dan destruktif . Tindakan secara

konstruktif individu akan termotivasi untuk belajar mengadakan penyesuaian

terhadap perubahan yang tidak menyenangkan dan terfokus pada

kelangsungan hidup. Tetapi sebaliknya tindakan yang bersifat destruktif

individu akan bertingkah laku maladaptif dan disfungsional (Seteti 2007).

5.2 Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin tingkat kecemasan paling banyak pada

perempuan 28 responden (53,8%). Prevalensi tingkat kecemasan pada lansia

yang menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki

disebabkan oleh perbedaan siklus hidup dan struktur sosial yang sering

menempatkan perempuan sebagai subordinat lelaki. Perempuan lebih banyak

menderita kecemasan karena adanya karakteristik khas perempuan, seperti

siklus reproduksi, monopuse, menurunnya kadar estrogen. Faktor sosial

seperti terbatasnya komunitas sosial, kurangnya perhatian keluarga,

tanggung jawab perempuan untuk urusan rumah tangga (memasak, mencuci,

dan lain-lain) dan mengurus suami yang harus dilakukan sampai usia lanjut,

perempuan lebih mudah merasakan perasaan bersalah, cemas, peningkatan

bahkan penurunan nafsu makan, gangguan tidur (Mui 2012).

Angka kejadian kecemasan yang lebih tinggi pada lansia berjenis

kelamin perempuan dapat dikaitkan dengan berbagai faktor antara lain faktor

biologis, psikologis dan sosial ekonomi. Faktor biologis yang berperan

adalah perubahan hormonal dimana pada tahap ini lansia perempuan sudah

Page 49: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

35

mengalami menopouse dan terjadi penurunan produksi hormon estrogen dan

progresteron. Penurunan kedua hormon ini dapat menimbulkan keluhan

seperti menurunya gairah seksual, merasakan khawatir. Keluhan tersebut

dapat membuat lansia perempuan merasa tidak menarik, tidak produktif dan

kurang percaya diri sehingga hal-hal ini dapat memicu terjadinya kecemasan.

Faktor psikologis dan sosial dipengaruhi oleh berbagai peristiwa dalam

kehidupan lansia perempuan, perempuan lebih sering kehilangan pasangan

hidup dimasa tuanya, kehilangan sumber penghasilan dan mengalami

perubahan lingkungan hidup setelah menjadi janda, kehilangan anak-

anaknya yang memilih hidup terpisah dengan lansia. Hal ini dapat

mengakibatkan lansia kehilangan dukungan keluarga secara psikologis,

sosial maupun ekonomi (Mui 2012).

Selain itu berkaitan dengan kecemasan pada lansia laki-laki, lansia

laki-laki lebih relatif rendah mengalami tingkat kecemasan karena lansia

laki-laki lebih aktif, eksploratif dibandingkan dengan lansia perempuan yang

lebih cemas dengan ketidakmampuanya, lebih sensitif pada saat hormon

estrogen merangsang reseptor diotak,saat hormon berflukrasi sensitifitas

serotin otak berubah sehingga pada saat estrogen rendah perempuan merasa

cemas (Jaya 2010). Hasil penelitian ini sependapat dengan hasil penelitian

terdahulu menyatakan Berdasarkan jenis kelamin, tingkat kecemasan paling

banyak terdapat pada perempuan sebesar 88,9% (16 lansia) yang terdiri dari

7 lansia dengan kecemasan ringan, 7 lansia kecemasan sedang dan 2 lansia

kecemasan berat (Soemantri 20012).

Page 50: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

36

5.3 Pengalaman Hidup Berumah Tangga

Berdasarkan pengalaman responden yang terdiri dari tidak diurus

keluarga, bercerai dengan pasangan dan ditinggal meninggal pasangan

diperoleh hasil paling banyak responden mempunyai pengalaman hidup

tidak diurus keluarga sebanyak 27 responden (51,9%). Hasil penelitian ini

bahwa tidak dirawat keluarga merupakan faktor yang meningkatkan tingkat

kecemasan di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta, hal ini

dikarenakan, kurangnya waktu dari pihak keluarga untuk memberi perhatian,

sehingga lansia tersebut akan di tempatkan di panti. Namun keputusan

keluarga menpempatkan orang lanjut usia di panti belum tentu diterima oleh

lansia tersebut. Lansia yang tinggal di panti akan mengalami perubahan

sosial dalam kehidupan sehari-hari. Apabila lansia tersebut tidak segera

mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan berusaha menjalin

hubungan dengan orang lain yang seusia. Kecemasan akan muncul,

kecemasan yang berkepanjangan tidak menutup kemungkinan lansia akan

mengalami keputusasaan.

Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam

mempertahankan kesehatannya. Peranan keluarga dalam perawatan lansia

antara lain menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan

meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi, serta

memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia

(Maryam dkk., 2008). Bagi para orang lanjut usia yang tinggal jauh dari anak

Page 51: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

37

cucu ataupun tinggal di rumah perawatan, ternyata kehadiran orang lain

sangat berarti (Jaya 2010). Lansia mungkin dapat mengalami pengasingan

dari anggota keluarga karena banyak alasan, seperti penyalahgunaan obat

atau alkohol dan ketidaksetujuan terhadap agama, orientasi seksual, pilihan

terhadap pasangan pernikahan, masalah keturunan, atau masalah bisnis.

Pengasingan dari cucu dan cicit dapat sangat menyakitkan. Seiring dengan

waktu, lansia dapat merindukan untuk membina ikatan keluarga yang pecah

tahun-tahun sebelumnya. Dukungan dari keluarga merupakan unsur

terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Apabila ada

dukungan, rasa percaya diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi

masalah yang akan terjadi akan meningkat(Stockslager dan Liz, 2007).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu

menyatakan sebanyak 23 responden (71,9%) yang masih mempunyai

keluarga, namun walaupun masih mempunyai keluarga para lansia tersebut

harus tinggal di panti baik karena ketidakcocokan dengan keluarga ataupun

keluarga yang sangat sibuk dengan segala kegiatanya. Keberadaan keluarga

di masa-masa lanjut usia merupakan bagian yang sangat diharapkan

kebanyakan orang, namun dengan perubahan-perubahan yang dialami oleh

lansia baik fisik maupun mental membawa dampak dimana orang lanjut usia

tidak dapat lagi tinggal bersama keluarga baik itu sengaja maupun tidak

sengaja (Siahaan 2012).

Page 52: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

38

5.4 Kunjungan Keluarga

Berdasarkan faktor kunjungan keluarga lansia yang di kunjungi

keluarga 3-5 kali dalam satu tahun sebanyak 23 responden (44,2%). Bahwa

harapan dapat memberikan kekuatan dan motivasi kepada individu untuk

mencapainya serta membantu mereka dalam menghadapi berbagai stres

kehidupan (Townsend 2009). Harapan lansia di hari tuanya agar anak-

anaknya tetap menghormati, menghargai dan menyayangi lansia tersebut,

melalui sikap patuh anak terhadap orang tua itu merupakan hal yang dapat

membahagiakan perasaan lansia, bila anak bisa membuatnya senang maka

lansia tersebut yakin bisa panjang umur (Syama 2013).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang terdahulu yang

mengemukakan bahwa lansia membutuhkan lingkungan yang mengerti dan

memahami mereka. Lanjut usia membutuhkan teman yang sabar, yang

mengerti dan memahami kondisinya. Mereka membutuhkan teman ngobrol,

membutuhkan dikunjungi keluarga, sering disapa dan didengar nasehatnya.

Lanjut usia juga membutuhkan rekreasi, silahturahmi kepada kerabat dan

masyarakat, seiring dengan terwujudnya harapan-harapan lansia tersebut

tentu akan berdampak positif terhadap meningkatnya harga diri para lansia

(Setiti 2007).

5.5 Pendidikan

Berdasarkan status pendidikan, paling banyak terdapat pada tingkat

pendidikan SMP sebesar 24 responden (46,4%). Hasil penelitian ini sesuai

dengan hasil penelitian terdahulu bahwa sebesar 56,4% responden

Page 53: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

39

berpendidikan SMP dari hasil penelitian yang saya teliti ternyata tingkat

pendidikan rendah dan tinggi tidak ada hubunganya dengan peningkatan

kecemasan, tetapi bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseornag

semakin cepat seseorang untuk menerima pengetahuan atau informasi

(Syama 2013). Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan teori yang

dikemukakan sehingga dapat ditarik kesimpulan dalam penelitian ini tidak

semua responden dengan tingkat pendidikan rendah kecemasanya

meningkat. Bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah pastilah

berpengetahuan rendah pula, karena peningkatan pengetahuan seseorang

tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal tetapi juga bisa diperoleh dari

sumber informasi (Syama 2013).

5.6 Tingkat Kecemasan di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta.

Jumlah penghuni Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta yang

diteliti sebanyak 52 responden. Hasil penelitian mengenai tingkat kecemasan

dengan alat ukur Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A). Pada

penelitian ini didapatkan hasil responden yang tidak mengalami kecemasan

15,4%, kecemasan ringan 36,5%, kecemasan sedang 42,3%, kecemasan

berat 5,8%.

Hasil penelitian di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta,

menyimpulkan banyak lansia mengalami kecemasan katagori sedang.

Berdasarkan observasi dan wawancara didapatkan hasil bahwa sebagian

besar lansia tidak memiliki banyak aktivitas, kehilangan peran sosial dan

hidup terpisah dengan keluarga. Lansia mengatakan sering terbangun pada

malam hari, tidur tidak nyenyak, merasakan kaku-kaku di otot-otot, sering

Page 54: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

40

berkemih, keluar masuk tempat tidur, duduk bersama-sama tapi saling diam

asik dengan perasaan masing-masing, jika berbicara dengan temanya mudah

tersinggung, mudah berkeringat.

Kecemasan dalam katagori sedang dimana kecemasan tidak begitu

menganggu atau menghambat dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masih

dapat menjalani aktivitas sehari-hari. Usaha-usaha yang dilakukan lanjut usia

seperti mengikuti doa bersama yang diadakan oleh pihak panti dan kegiatan-

kegiatan keagamaan yang lainya. Para lanjut usia juga menerima dan

menyadari bahwa usia lanjut berarti penurunan kondisi fisik dan kesehatan

seseorang, sehingga lansia terhindar dari kecemasan yang lebih berat.

Tanda-tanda kecemasan sedang yaitu respon fisik ditandai dengan

ketegangan otot sedang, tanda-tanda vital meningkat, mulai

berkeringat,sering mondar-mandir dan gerakan memukulkan tangan, suara

berubah dan gemetar dengan nadi suara tinggi,kewaspadaan dan ketegangan

meningkat,sering berkemih,sakit kepala, pola tidur berubah dan punggung

terasa nyeri. Respon kognitif berupa lapang persepsi menurun dan

penyelesaian masalah menurun. Respon emosional dengan tanda dan gejala

tidak nyaman, mudah tersinggung, kepercayaan diri berubah, tidak sabar dan

masih bisa merasakan gembira (Videbek 2008).

Kecemasan merupakan respon terhadap kondisi stres atau konflik.

Rangsangan berupa konflik baik yang datang dari luar maupun dalam diri

sendiri. Hal ini akan menimbulkan respon dari sistem syaraf yang mengatur

pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul

perangsangan pada organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh darah

maupun alat-alat gerak. Selain itu juga dapat memicu sistem simpatis sebagai

Page 55: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

41

mekanisme pertahanan tubuh. Sistem ini menutup arteri-arteri yang mengalir

ke organ-organ yang tidak esensial untuk pertahanan. Sistem simpatis ini

mempersiapkan tubuh untuk menghadapi kondisi darurat dan bahaya

(Ratih 2010).

Individu yang mengalami kecemasan akan mengakibatkan

perubahan-perubahan fisiologis dari sistem endokrin. Hal ini akan

menyebabkan peningkatan kerja dari simpatik dan parasimpatik susunan

syaraf otonom. Gangguan inilah yang akan menyebabkan terjadinya

perubahan aktivitas metabolik didalam tubuh, seperti sering mengeluh buang

air kecil, keringat dingin, berdebar-debar, sakit kepala dan sesak nafas (Ratih

2010).

5.7 Keterbatasan Penelitian

Peneliti mempunyai keterbatasan dalam penelitian yang sudah

dilakukan yaitu pada saat pengisian kuesioner, peneliti kurang

berkomunikasi dengan menggunakan bahasa jawa yang baik dan benar

karena keterbatasan tersebut peneliti harus mengkomunikasikan berulang-

ulang. Selain hal itu lansia sering mengalami perubahan mood sehingga

pengumpulan data tidak dapat dilakukan dalam satu waktu dan peneliti

kembali pada hari berikutnya.

Page 56: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

42

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Usia responden yang paling banyak yaitu 60-74 tahun (61,5%), jenis

kelamin yang paling banyak yaitu perempuan (53,8%), pengalaman

Dalam Berumah Tangga paling banyak responden yang tidak diurus

keluarga sebesar (51,9%), kunjungan Keluarga 3-5 kali dalam satu

tahun sebesar (44,2%), tingkat Pendidikan responden paling banyak

SMP (46,2%).

6.1.2 Lansia di Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta mengalami

ansietas sedang sebesar (42,3%).

6.2 Saran

6.2.1. Bagi Panti Wredha Darma Bakti Kasih Surakarta

Hasil penelitian ini kiranya dapat menjadi masukan yang positif

khususnya bagi pihak panti untuk memberikan penyuluhan kepada

keluarga lansia bahwa lansia di panti tidak hanya sekedar kebutuhan

fisiknya saja, tetapi kebutuhan psikologisnya juga harus diperhatikan.

6.2.2. Institusi Pendidikan

Kiranya hasil penelitian ini dapat berguna dan bisa diaplikasikan

dalam proses belajar mengajar.

Page 57: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

43

6.2.3. Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya kiranya dapat menggali lebih jauh mengenai

faktor-faktor ansietas dan bisa membandingkan gambaran tingkat

ansietas pada lansia di panti dengan lansia yang berada di komunitas.

6.2.4. Bagi perawat

Diharapkan bagi perawat agar lebih dekat dengan lansia dan

dapat saling berkomunikasi dan bertukar pengalaman sehingga asietas

yang dialami lansia berkurang bahkan tidak mengalami ansietas.

Page 58: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

44

DAFTAR PUSTAKA.

Arikunto, S 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik ( Edisi revisi

2010), Rineka Cipta : Jakarta.

Bandiyah, S 2009, Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Nuhamedika :

Yogjakarta . hal 23-25.

Boky Harfika, Ni Wayan Mariati, Jimy Maryono. 2013. Gambaran Tingkat

Kecemasan Pasien Dewasa Terhadap Tindakan Pencabutan Gigi di

Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado. Jurnal ; Program

Studi Kedokteran Gigi Universitas Sam Ratulangi . hal. 1-7

Dharma, Kelana, Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta Timur

: CV Trans Info Media.

Efendi, F. Mahfudin 2009, Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta : Salemba

Medika. Hal 32-35.

Fredy,W,Setya, Ranni, S, Merli 2006, Persepsi Terhadap Kematian dan Kecemasan

Menghadapi Kematian Pada Lanjut Usia. Jurnal ; Fakultas Psikologi

Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Handayani,2009, Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Tingkat Kecemasan Pada

Usia (60-74 tahun) di Panti Wredha Rindang Asih Ungaran. Jurnal; Tesis

Universitas Diponegoro.

Hawari, Dadang 2006, Manajemen stress, cemas dan depresi. Jakarta : FKUI.

Hidayat A, 2007, Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.

Jakarta. Salemba Medika.

Jaya,Hasrat,& Rosmina, 2010, Keperawatan Gerontik. Catatan ke 3. Pustaka As

Salam: Jakarta.

Juniarti, N, Eka, S, & Damayanti, A. 2008; Gambaran Jenis Dan Tingkat Kesepian

Pada Lansia di Balai Panti Sosial Tresna Wredha Pakutandang Ciparay

Bandung, Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjajaran, hal 3.

Kristyaningsih, D 2011 ; Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat

Depresi Pada Lansia; Jurnal Keperawatan, Volume 1; No; 1,Januari 2011-

Desember 2011.hal 21-23.

Liza, Sri 2004, Tingkat Kecemasan Pasien yang Menghadapi Operasi Sesar. Jakarta

: UI.

Maryam,SR,dkk.2008. Mengenai Usia Lanjut dan Perawatanya. Jakarta; Salemba

Medika.

Page 59: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

Mui,M, Oktaviani,2012 Gambaran Depresi Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna

Werdha Mulia Dharma Kabupaten Kubu Raya. Jurnal; Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura Pontianak.

Nevid J. Ratus S. Greene B. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta : Erlangga.hal 34-35

Ratih,P,Pratiwi,2010, Efektivitas Metode Yoga-Pilates Untuk Menurunkan

Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Pertama. Jurnal ;

Program Studi Psikologi Negri Malang.

Sarfika, R 2012, Pengaruh Terapi Kognitif dan Logoterapi Terhadap Depresi,

Ansietas, Kemampuan Mengubah Pikiran Negatif dan Kemampuan

Memaknai Hidup Klien DM. Tesis, FIP Universitas Indonesia.hal 1-278

Seteti,S,G, 2007, Pelayanan Lanjut Usia Berbasis Keterbatasan (Studi Kasus Pada

Lima Wilayah di Indonesia). Jakarta : Puslitbang Kesejahteraan Sosial.

Siahaan,R, Lestari,2012, Evaluasi Pelaksanaan Program Pelayanan Lansia di Unit

Pelaksanaan Teksisi Tuna Rungu Wicara dan Pelayanan sosial. Jurnal

Syamani, 2013, Studi Fenomenologi Tentang Pengalaman Dalam Menghadapi

Perubahan Konsep Diri, Harga Diri Rendah Pada Lansia di Kecamatan Jekan

Raya Kota Palangkaraya. Jurnal; Jurusan Keperawatan, Poltekes

Palangkaraya.

Soemantri, B, Lestari, R & Triambadha PV 2012; Pengaruh Terapi Mengenang

Masa Lalu (Reminiscence Therapy) Terhadap Penurunan Tingkat

Kecemasan Pada Lansia di Panti Wredha Pangesti Lawang.hal 30-32.

Stocks lager, Jaimil, L dan Lizschaeffer. 2008. Asuhan Keperawatan Gerontik.

Jakarta : EGC. Hal. 1-883

Subandi, Lestari R & Suprianto T 2013. Pengaruh Terapi Psikoreligius Terhadap

Penurunan Tingkat Ansietas Pada Lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut

Usia Sejahtera Pandaan Pasuruan.hal 20-24.

Sunartyasih R, Linda B 2013; Hubungan Kendala Pelaksanaan Posbindu Dengan

Kehadiran Lansia di Posbindu Rw 08 Kelurahan Palasari Kecamatan Cibubur

Kota Bandung, Jurnal Stikes Santo Borromeus,Vol 3,No 1,2013, hal 59.

Titus Irto, Rachman Watief A, Arsyad Rahman. 2005. Gambaran Perilaku Lansia

Terhadap Kecemasan di Panti Sosial Tresna Wredha Theodoro Makasar ;

Jurnal. FKM Unhas Makasar. Hal 1-9.

Townsed,Mary,C, 2009, Psychiatric Mental Health Nursing.Concepts Of Care in

Evidance, Based Practice, Ed.16,F,A. Davis Com Pany, Philadelphia USA.

Videbeck, LS 2008. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.hal 308.

Page 60: SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Sarjana ... · PDF filePada umumnya masalah psikologis yang paling banyak ... pendengaran dan penglihatan ... kejadian gangguan ansietas

Wahyu,Wiyono & Arif Widodo,2010, Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan

Kecenderungan Insomnia Pada Lansia di Panti Wredha Dharma Bakti

Surakarta. Jurnal ; Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.