13
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. (Sugiono, 2010:114). 3.1.2 Lokasi Penelitian Penelitian diadakan di kelas IV SDN 01 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 50 orang anak dan diadakan di kelas IV SDN Sidorejo-Lor 07 Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 48 orang anak. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:60). Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981) (dalam Sugiyono, 2010:60). Sugiyono (2007) mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel indenpenden dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel tersebut adalah:

skripsi sudah jadi - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/993/4/T1_292008288_BAB III.pdfditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

  • Upload
    phamdat

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

3.1.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi

Experimental Design. desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat

berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variable-variabel luar yang mempengaruhi

pelaksanaan eksperimen. Quasi Experimental Design digunakan karena pada

kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian.

(Sugiono, 2010:114).

3.1.2 Lokasi Penelitian

Penelitian diadakan di kelas IV SDN 01 Salatiga dengan jumlah siswa

sebanyak 50 orang anak dan diadakan di kelas IV SDN Sidorejo-Lor 07 Salatiga

dengan jumlah siswa sebanyak 48 orang anak.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010:60). Secara teoritis

variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek, yang mempunyai

“variasi” antara orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain

(Hatch dan Farhady, 1981) (dalam Sugiyono, 2010:60). Sugiyono (2007)

mengemukakan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang akan digunakan dalam

penelitian ini ada dua jenis variabel, yaitu variabel bebas atau variabel indenpenden

dan variabel terikat atau variabel dependen. Variabel tersebut adalah:

26

3.2.1 Variabel bebas

Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang diteliti

pengaruhnya atau variabel yang diduga memberikan suatu pengaruh. Dalam

penelitian ini yang menjadi variable bebas yaitu Model Pembelajaran snowball

throwing.

3.2.2 Variabel terikat

Variable terikat atau variabel dependen adalah variabel yang keberadannya

tergantung pada variabel bebas Variable terikat dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiono (2010:117). Sedangkan

Suharsimi Arikunto (2010:173) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan

subjek peneliti. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa populasi

adalah keseluruhan objek atau subjek pada penelitian. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN 01 Salatiga dan seluruh siswa kelas

IV SDN Sidorejo-Lor 07 Salatiga.

3.3.2 Sampel

Sugiono (2010:118) mengatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan Suharsimi Arikunto

(2010:174) mengatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dari beberapa pendapat Sugiono dan Arikunto dapat ditarik kesimpulan bahwa:

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu

yang akan diteliti. Dengan demikian sampel dalam penelitian ini adalah SDN 01

Salatiga dengan jumlah siswa sebanyak 50 orang anak dan SDN Sidorejo-Lor 07

Salatiga dengan jumlah anak sebanyak 48 orang anak.

Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling

27

jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan

sebagai sampel (Sugiono, 2010:124).

3.4 Desain Eksperimen dan Prosedur Penelitian

3.4.1 Desain Eksperimen

Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian adalah nonequivalent

control group quasi experimental design, Desain ini hampir sama dengan pretest-

posttest control group design. Hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen

maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Desain Eksperimen

Nonequivalent Control Group Quasi Experimental Design

Sugiyono (2010 : 116)

Keterangan :

Dalam desain ini terdapat dua kelompok, yang kemudian diberi pretes untuk

mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen (O1) dan

kelompok kontrol (O3). Hasil pretes yang baik bila nilai kelompok eksperimen tidak

berbeda secara signifikan dengan kelompok kontrol. Pengaruh perlakuan (O2-O1) -

(O4-O3)

Dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

O1 & O3 = kedua kelompok tersebut diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

O2 = hasil belajar dari tes kelompok eksperimen setelah mengikuti pembelajaran

dengan model snowball throwing.

O1 X O2

O3 O4

28

O4 = hasil belajar dari tes kelompok kontrol yang tidak diberikan pembelajaran

dengan model snowball throwing.

X = perlakuan. Kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran

snowball throwing dan kelompok kontrol yang tidak diberikan pembelajaran

model snowball throwing.

3.4.2 Prosedur Penelitian

1. Memilih subjek penelitian yaitu SDN 01 Salatiga dan SDN Sidoreje-Lor 07

Salatiga.

2. Menggolongkan subjek dalam 2 kelompok antara kelompok eksperimen dan

kontrol yaitu SDN 01 Salatiga kelas IV sebagai kelas eksperimen menggunakan

model pembelajaran snowball throwing dan kelompok kontrol kelas IV SDN

Sidorejolor 07 Salatiga yaitu yang diberikan pembelajaran seperti biasa guru

kelas mengajar secara konvensional.

3. Menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dalam instrument pretes dan postest.

4. Menguji cobakan instrument pretes dan postest pada kelas uji coba.

5. Memberikan pretes dan postest pada kelas eksperimen dan kontrol.

6. Menganalisis hasil pretes dan postest yang dilakukan pada kelas eksperimen

dan kontrol, untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara ke

dua kelas tersebut.

7. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

snowball throwing di kelas IV SDN 01 Salatiga dan dengan menggunakan

pembelajaran biasa guru secara konvensional di kelas IV SDN Sidorejolor 07

Salatiga.

8. Menghitung perbedaan antara hasil pretes dan postes masing-masing kelompok

(pretes dan postes kelompok eksperimen SDN 01 Salatiga) dan (pretes dan

postes untuk kelompok kontrol SDN Sidorejolor 07 Salatiga).

29

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

3.5.1.1 Tes

Tes merupakan instrumen alat ukur untuk pengumpulan data di mana dalam

memberikan respons atas pertanyaan dalam instrumen, peserta didorong untuk

menunjukkan penampilan maksimalnya. (Purwanto, 2009:63-64). Sedangkan

menurut (Nana Sudjana, 2009:35) menyatakan tes pada umumnya digunakan untuk

menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan

dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan

pengajaran.

3.5.1.2 Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk

mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat

diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana,

2009:84). Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dan proses belajar misalnya

tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar,

kegiatan diskusi siswa, partisipasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga

pada waktu mengajar. Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk menilai hasil

belajar siswa dalam aspek afektif dengan mengamati tingkah laku siswa dalam

kegiatan belajar, dan mengamati tingkah laku peneliti pada waktu mengajar dengan

menerapkan model pembelajaran snowball throwing yang dilakukan oleh seorang

pengamat atau observer.

3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian ini berupa tes hasil belajar berbentuk soal-soal pilihan

ganda yang diberikan kepada siswa (kelas eksperimen dan kelas kontrol). Kemudian

tes tersebut dikerjakan oleh siswa, selanjutnya hasil pekerjaan siswa dikumpulkan

oleh peneliti untuk kemudian dikoreksi dan diberikan skor. Skor dari hasil pekerjaan

siswa yang kemudian akan dijadikan data dalam penelitian ini. Pemberian tes

dilakukan setelah kedua kelas tersebut diberikan perlakuan. Tujuannya adalah untuk

30

memberi tahu guru dan murid tentang seberapa jauh hasil pelajaran yang telah dicapai

selama kegiatan belajar dan mengajar berlangsung.

Berikut adalah kisi-kisi soal tes untuk mengukur hasil belajar.

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen tes hasil belajar

Standar

Kompetensi (SK)

Kompetensi Dasar

(KD)

Indikator Jenis Soal

1.Mengenal

sumber daya

alam, kegiatan

ekonomi, dan

teknologi di

lingkungan

kabupaten/kota

dan provinsi

1.Mengenal

perkembangan

teknologi produksi,

komunikasi, dan

transportasi serta

pengalaman

menggunakannya.

1. Membandingkan

jenis-jenis teknologi

produksi yang digunakan

masa lalu dan masa kini.

2. Memberikan contoh

bahan baku yang dapat

diolah menjadi beberapa

barang produksi

3. Membandingkan

jenis-jenis teknologi

transportasi pada masa

lalu dan masa kini

4. membandingkan alat-

alat teknologi

komunikasi yang

digunakan masyarakat

setempat pada masa lalu

dan masa kini

Obyektif

7 PG

Obyektif

19 PG

Obyektif

5 PG

Obyektif

7 PG

31

Tabel 3.2 Kisi-kisi tindakan model pembelajaran snowball throwing

Kegiatan

pembelajaran

Aspek Rumusan

Pra

pembelajaran

- Menentukan tujuan,

menyiapkan materi,

menyiapkan

instrumen dalam

bentuk format RPP.

- Membuat soal test.

- Tercapainya tujuan pembelajaran melalui

model pembelajaran snowball

throwing.

- Menyusun RPP sesuai dengan model

pembelajaran dan membuat soal test.

Kegiatan awal - Menyiapkan kelas

dan memotivasi

peserta didik.

- Guru memberi salam, berdoa dan

mengabsen peserta didik.

- Guru menyiapkan kelas dan guru

memberikan apersepsi kepada peserta

didik.

- Guru menyampaikan materi pokok

yaitu perkembangan teknologi

- dicapai Guru akan menyampaikan

Menyampaikan

tujuan pembelajaran.

- Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran yang akan.

Menyampaikan

strategi

pembelajaran.

- masing-masing, kemudian

menjelaskan materi yang akan

disampaikan oleh guru Guru

menyampaikan materi yang akan

disajikan

- Guru membagi peserta didik menjadi

beberapa kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk

32

1. Tahap Persiapan

a. Menyiapkan alat peraga sesuai dengan materi dilakukan dengan menganalisis

kurikulum yang ada. Dalam kurikulum IPS kelas IV semester II materinya

adalah Perkembangan Teknologi.

b. Membagi peserta didik dalam kelompok secara heterogen.

c. Menentukan tujuan pembelajaran, menyiapkan materi, instrumen yang sesuai

dengan materi yang diajarkan yang dibuat dalam format RPP.

d. Membuat soal tes.

memberikan penjelasan tentang materi

- Guru meminta ketua kelompok

kembali ke kelompoknya kepada

temannya.

- Guru meminta siswa membuat lembar

pertanyaan dibuat sepetri bola dan

dilempar dari siswa ke siswa lainya

untuk menjawab pertanyaan yang ada

dalam kertas bola selama kurang lebih

5 menit secara bergantian.

Kegiatan inti Penyajian materi

pembelajaran.

- Guru menjelaskan materi yang akan di

pelajari.

Membahas hasil

diskusi peserta didik

Penyimpulan dari

hasil pembelajaran.

- Guru memberi kesempatan peserta

didik lain untuk berpendapat.

- Guru membimbing peserta didik dalam

menyimpulkan dari hasil kegiatan

diskusi kerja kelompok.

Refeksi - Guru melakukan refleksi pembelajaran.

Kegiatan akhir Evaluasi - Guru memberikan soal evaluasi

kepada peserta didik.

33

e. Membuat teknik penilaian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Kegiatan Awal

1) Guru memberi salam, berdo’a, dan mengabsen peserta didik.

2) Guru menyiapkan kelas dan guru dapat memberikan apersepsi kepada peserta

didik.

3) Apersepsi:

1. Menyanyikan lagu ‘’Delman’’.

2. Guru menyampaikan materi pokok yaitu Perkembangan Teknologi.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

b. Kegiatan Inti

1. Eksplorasi

1. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

2. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

3. Guru meminta ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing,

kemudian menjelaskan materi yang akan disampaikan oleh guru kepada

temannya.

4. Guru meminta siswa membuat lembar pertanyaan dibuat sepetri bola dan

dilempar dari siswa ke siswa lainya untuk menjawab pertanyaan yang ada

dalam kertas bola selama kurang lebih 5 menit secara bergantian.

2. Elaborasi

1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan memanggil

masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

2. Guru membagikan lembar kertas kerja untuk menulis pertanyaan yang sudah

disiapkan oleh tiap-tiap kelompok.

3. Guru meminta siswa membuat lembar pertanyaan dibuat sepetri bola dan

dilempar dari siswa ke siswa lainya untuk menjawab pertanyaan yang ada

dalam kertas bola.

34

4. Guru meminta peserta didik berdiskusi.

3. Konfirmasi

1. Guru memberikan ucapan yang positif kepada peserta didik yang aktif dalam

pembelajaran dan memberi motivasi agar peserta didik yang belum aktif

berlomba untuk aktif.

2. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada peserta didik mengenai materi

yang belum dipahami.

3. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang sudah dipelajari

hari ini.

c. Kegiatan akhir

1) Guru melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan dengan menjawab

pertanyaan yang berbentuk bola.

2) Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.

3) Guru menganalisis hasil evaluasi sebagai umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran.

Jadi kesimpulan dari tahap-tahap penggunaan model snowball throwing dalam

pembelajaran materi IPS yang dipelajari adalah melakukan penjelasan materi dari

hasil analisis dan diskusi kelompok siswa terhadap suatu materi yaitu menjawab

pertanyaan dari kertas yang berbentuk bola. Pertanyan ini akan membuat kelompok

menjadi dinamis, karena kegiatan siswa tidak hanya berpikir, menulis, bartanya, atau

berbicara. Akan tetapi mereka juga melakukan aktivitas fisik yaitu menggulung kertas

dan melemparkannya pada siswa lain. Dengan demikian, tiap anggota kelompok akan

mempersiapkan diri karena pada gilirannya mereka harus menjawab pertanyaan dari

temannya yang terdapat dalam bola kertas.

35

3.6 Teknik Analisis Data

3.6.1 Uji Validitas Instrumen dan Uji Realibilitas Test

3.6.1.1 Uji Validitas Instrumen

Instrumen dikatakan valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Untuk menentukan validitas item digunakaan

kriteria dari Ali (1987) yang menyatakan bahwa suatu item adalah valid jika

koefesien item teruji batas bawah sama dengan 0,20.

Kriteria untuk menentukan validitas item instrument menurut Ali adalah:

0,00 s/ d 0,20 = Tidak ada validitas

0,21 s/ d 0,40 = Validitas rendah

0,41 s/ d 0,60 = Validitas sedang

0,61 s/ d 0,80 = Validitas tinggi

0,81 s/d 1,00 = Validitas sangat tinggi

Table 3.3 Validitas Instrument Soal Evaluasi Pretes

Valid Tidak Valid

1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,

18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 28, 29, 32,

33, 35, 36, 38, 39, 40, 41, 43, 44, 45, 46,

48, 49, 50

4, 5, 6, 17, 25, 27, 30, 31, 34,37, 42, 47

3.6.1.2 Uji Reliabilitas Tes

Kriteria untuk menentukan reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang

dikemukakan oleh Duwi Priyanto (2010:97) uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan

dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang sebagai berikut :

≤ 0,6 = Tidak dapat diteriman

0,7< α ≤ 0,8 = Dapat diterima

0,8< α ≤ 0,9 = Reliabilitas baik

36

α > 0,9 = Reliabilitas sempurna

berdasarka uji reliabilitas 38 item pernyataan diperoleh koefisien Alpha = 0,919

Rincian hasilnya dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3.4. Reliabilitas

Instrumen

Dengan hasil tersebut, diketahui bahwa alpha dari instrument tersebut adalah

0,919 sehingga, instrument tersebut masuk dalam realibilitas sempurna dan

instrument tersebut dapat diterima.

3.7. Uji Prasyarat

3.7.1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi

normal atau tidak. Data berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.

(Duwi Priyanto, 2010:71).

3.7.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi

data adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis

Independent Samples T Test dan One Way Anova. Asumsi yang mendasari dalam

analisis varian (ANOVA) adalah bahwa varian dari populasi adalah sama. sebagai

kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. (Duwi Priyanto, 2010:76).

37

3.8 Uji T Test

Independent Samples T test digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan (Duwi

Priyatno, 2010:32). Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel indenpenden

secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian yang dilakukan sebelum analisis

indenpenden sampel T-test yaitu uji asumsi varian (uji levene’s) yaitu untuk

mengetahui apakah varian sama atau berbeda. Setelah uji asumsi varian kemudian

dilakukan uji indenpenden sampel T-test. Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat

setelah dilakukan analisa data yaitu:

Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak