58
SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) ST. ARDINI AULIAH SAPTARINA DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

  • Upload
    vodan

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR

(Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

ST. ARDINI AULIAH SAPTARINA

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

ii

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR

(Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan

Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

sebagai salah satu prasyarat untuk memeroleh gelar Sarjana Ekonomi

ST. ARDINI AULIAH SAPTARINA A31112902

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

iii

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT

TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR

(Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

disusun dan diajukan oleh

ST. ARDINI AULIAH SAPTARINA A31112902

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 30 November 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Syarifuddin, S.E., Ak., M.Soc, Sc, CA Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M. Si, CA NIP 196312101990021001 NIP 195511171987031001

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, SE, M.Si, Ak., CA NIP 196509251990022001

Page 4: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

iv

SKRIPSI

PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT

TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR

(Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

disusun dan diajukan oleh

ST. ARDINI AULIAH SAPTARINA A31112902

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 23 Februari 2017 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Dr. Syarifuddin, S.E., Ak., M.Soc, Sc, CA Ketua 1………………

2. Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M. Si, CA Sekretaris 2……………...

3. Dr. Haliah, S.E., M.Si., Ak., CA Anggota 3………………

4. Drs. Achmad Yamang Paddere, Ak., M.Soc., Sc., CA Anggota 4……………...

5. Drs. Kastumuni Harto, Ak., M.Si, CPA, CA Anggota 5……………...

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Mediaty, SE, M.Si, Ak., CA NIP 196509251990022001

Page 5: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : St. Ardini Auliah Saptarina

NIM : A31112902

departemen/program studi : Akuntansi

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, 24 September 2016

Yang membuat pernyataan,

ST. ARDINI AULIAH SAPTARINA

Page 6: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

vi

KATA PENGANTAR

“Dengan menyebut nama Allah yang maha Pengasih Lagi Maha Penyayang’’

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat berkah,

tuntunan dan kasih sayang-Nya kepada setiap Ciptaan-Nya memberikan

keseimbangan bagi Alam ini, sehingga malam masih ada, pagi masih ada, dingin

masih ada, panas masih ada. DIA tidak pernah tidur apalagi lelah, DIA tidak

pernah lupa apalagi meninggalkan makhluknya, DIAlah pemilik segalnya dan

patutlah kita memuja-Nya disetiap hembusan nafas yang bahkan dari-Nya.

Hanya kerena Kuasa, Izin dan Pertolongan-Nya sehingga skripsi dengan judul

“Pengaruh Tekanan Waktu dan Risiko Audit terhadap Perilaku Menyimpang

Auditor (Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) dapat

diselesaikan. Shalawat dan salam juga senantiasa penulis haturkan kepada

Sang Revolusioner Sejati, Sang Penemu Cahaya di Kegelapan Baginda Nabi

Besar Muhammad SAW. Serta seluruh orang bijak lainnya yang telah

memberikan kita pelajaran bahwa hidup itu bukan sekedar bernafas, bukan

sekedar untuk diri sendiri, tapi bagaimana kita memberikan sumbangsi bagi

ciptaan sang Pencipta, bagaimana orang lain bisa merasa senang ketika kita

didekatnya, sedih ketika kita menjauh.

1. Secara khusus Skripsi ini penulis persembahkan kepada Dua sosok

motivator dalam hidup penulis, Ayahanda Abdullah Maulid T, S.Pd dan

Ibunda Rahmah, S.Pd. Beliau-beliau tersebut telah menjadi pengingat dikala

saya terlupa, penyemangat dikala saya menyerah, semoga apa yang saya

raih hari ini mampu memberikan senyum bahagia bagi mereka. Serta saudari

dan saudara penulis St. Ardina Aisyiah Saptarina, S.S dan Muh. Ardin

Abimanyu Perkasa yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

Page 7: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

vii

2. Bapak Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, SE., Ak., MS., CA selaku Dekan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

3. Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, SE., Ak., M.Si., CA selaku Ketua Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

4. Dr. Yohanis Rura, SE., M.SA., Ak.,CA selaku Sekretaris Departemen

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

5. Bapak Dr. Asri Usman, SE., M.Si., Ak., CA selaku penasihat akademik

penulis, terima kasih atas semangat dan bimbingannya dari awal hingga

penulis menyelesaikan perkuliahan.

6. Bapak Dr. Syarifuddin, S.E., Ak., M.Soc, Sc, CA dan Bapak Drs. Muhammad

Ishak Amsari, Ak., M.Si, CA selaku pembimbing satu dan pembimbing dua

atas perhatian, bantuan, motivasi dan kesabarannya dalam memberikan

bimbingan dan arahan dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

7. Ibu Dr. Hj. Haliah, S.E., M.Si., Ak., CA, Bapak Drs. Achmad Yamang

Paddere, Ak., M.Soc, Sc., CA. dan Bapak Drs. H. Kastumuni Harto, Ak., M.Si,

CPA, CA selaku tim penguji yang tidak hanya menguji tetapi juga

memberikan arahan khususnya dalam proses penyelesaian skripsi ini.

8. Pak Baso Amir, Pak Ical, Pak Bur, Pak Akbar, Pak Safar, Pak H. Tarru, Bu

Susi, Bu Saharibulan selaku staf FEB-UH yang senantiasa membantu penulis

dalam hal adminstrasi selama kuliah serta tentunya memberikan kesempatan

untuk mendapatkan beasiswa. Terimakasih yang sebesar-besarnya.

9. Pimpinan BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan yang memberikan

izin penelitian bagi penulis.

10. Kelompok lain-lain Sugianto, Riana Anggraeny R, Sri Mardhani, Iffah Adliah,

Siti Arifah Nurfajrina, Muh. Harianto Saad, Sandy Fuji Afriyanto, dan Daly

Ariman Perdana yang telah menjadi teman seperjuangan selama kuliah.

Page 8: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

viii

11. Fahmiyah Gaffar, Salma Haris, Misna Rouf, dan Rezki Amaliah Fajar yang

turut membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

12. Keluarga besar Pe12ennial antara lain, Thaibi, Mamat, Rizal, Amir, Fadly,

Idham, Fadel, Ucok, Maxy Hiraz, Hilda, Kana, Nue, Kikoy, Ika, Ida, Retno,

Ria, Dela, Anti dan teman – teman Pe12ennial yang tidak sempat disebutkan

namanya.

13. Adinda 2013 antara lain, Fitri, Salsa, Salmia, Sute dan Jule.

14. Kanda-kanda yang menjadi mentor dalam belajar hal-hal yang luar biasa kak

Nunu, kak Pute, kak Ayu, kak Rijal, kak Jerry, kak Zaki, kak Thariq dan kak

Sifa terimakasih atas waktu berdiskusinya dan bimbingannya.

15. Teman-teman KKN 90 Kec. Mandalle Pangkep antara lain, Lia, Ampha, dan

Rani.

16. Pasukan Magang BI Star Tika, Nelvy, Inci, Alam, Sabar, Rahmat dan Enzo.

17. Para penyuplai logistik yang oleh kami mahasiswa ekonomi akrab dengan

sapaan Mace (Mace Aji, Mace Mala, Mace Rohani) bapak Aji, kak Salma dan

kak Mia.

Page 9: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

ix

ABSTRAK

Pengaruh Tekanan Waktu dan Risiko Audit terhadap Perilaku Menyimpang Auditor

(Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

The Effects of Time Pressure and Audit Risk on the Dysfunctional Auditor Behavior

(The Empirical Study on the Representative Supreme Audit Board of the Republic of Indonesia in South Sulawesi Province )

St. Ardini Auliah Saptarina Syarifuddin

Muhammad Ishak Amsari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah tekanan waktu dan risiko audit berpengaruh terhadap perilaku menyimpang auditor atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan, baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan desain studi korelasional dengan instrumen kuesioner sebagai alat untuk mengukur variabel tekanan waktu dan risiko audit. Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda, analisis ini didasarkan pada data dari 50 responden yang telah melengkapi seluruh pernyataan dalam keusioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tekanan waktu dan risiko audit secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap perilaku menyimpang auditor atas prosedur audit yang dilakukan oleh auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan. Dari kedua variabel yang memengaruhi kinerja auditor BPK RI Provinsi Sulawesi Selatan, variabel tekanan waktu (X1) dan risiko audit (X2) memengaruhi perilaku menyimpang auditor atas prosedur audit secara positif dan signifikan. Kata kunci: tekanan waktu, risiko audit, perilaku menyimpang auditor

This Study aims to determine whether the time pressure and audit risk affect the auditors of Representative Supreme Audit Board to do the dysfunctional auditor behavior, either partially or simultaneously. This study used a correlational study design with a questionnaire instrument as a tool for measuring time pressure and audit risk variables. The method of analysis was used to test the hypothesis is multiple linear regression, where analysis is based on data from 50 respondents who have completed all the statements and questionnaires. The results of this study indicate that time pressure and audit risk simultaneously and partially affect auditors of Republic of Indonesia in South Sulawesi province Supreme Audit Board to do dysfunctional auditor behavior. Among the two variables that affect BPK RI auditors South Sulawesi Province, time pressure (X1) and audit risk variables (X2) has a positive and significant effect.

Keywords : time pressure, audit risk, dysfunctional auditor behavior

Page 10: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

x

DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i HALAMAN JUDUL ................................................................................................. ii HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................... v KATA PENGANTAR .............................................................................................. - ABSTRAK .............................................................................................................. vi DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 8 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................. 9 1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................................ 9

1.4.1 Kegunaan Teoritis .................................................................................. 9 1.4.2 Kegunaan Praktis ................................................................................... 10

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................................ 10 1.6 Sistematika Penulisan ...................................................................................... 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ................................................................................................ 12

2.1.1 Teori Pengharapan ................................................................................ 12 2.1.2 Teori Atribusi ......................................................................................... 13 2.1.3 Auditing ................................................................................................. 14

2.1.3.1 Definisi Auditing .............................................................................. 14 2.1.3.2 Prosedur Auditing ........................................................................... 16

2.1.4 Perilaku Menyimpang dalam Audit ......................................................... 17 2.1.5 Tekanan Waktu ..................................................................................... 19 2.1.6 Risiko Audit............................................................................................ 21

2.2 Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 22 2.3 Kerangka Konseptual ....................................................................................... 26 2.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................................... 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...................................................................................... 29 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................................... 29 3.3 Populasi dan Sampel ....................................................................................... 30

3.3.1 Populasi Penelitian................................................................................. 30 3.3.2 Sampel Penelitian .................................................................................. 30

3.4 Jenis dan sumber data ..................................................................................... 31 3.5 Teknik pengumpulan data ................................................................................ 32 3.6 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional .................................................. 32

3.6.1 Variabel Penelitian ................................................................................. 32 3.6.2 Definisi Operasional ............................................................................... 33

3.7 Instrumen Penelitian ........................................................................................ 34 3.8 Metode Analisis Data ....................................................................................... 35

Page 11: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

xi

3.8.1 Statistik Deskriptif .................................................................................. 35 3.8.2 Uji Kualitas Data .................................................................................... 36

3.8.2.1 Uji Validitas ................................................................................ 36 3.8.2.2 Uji Reliabilitas ............................................................................ 36

3.8.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................................... 37 3.8.3.1 Uji Normalitas ............................................................................. 37 3.8.3.2 Uji Multikolinieritas ..................................................................... 37 3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 38 3.8.3.4 Uji Autokorelasi .......................................................................... 38

3.8.4 Uji Hipotesis ........................................................................................... 39 3.8.4.1 Uji t ............................................................................................ 40 3.8.4.2 Uji F ........................................................................................... 40 3.8.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ................................................... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Instansi........................................................................................... 42

4.1.1 Dasar Hukum dan Kedudukan BPK ....................................................... 42 4.1.2 Sejarah Perwakilan ................................................................................ 43 4.1.3 Visi dan Misi BPK ................................................................................... 44 4.1.4 Struktur Organisasi BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan ........ 44 4.1.5 Pembagian Tugas .................................................................................. 45

4.2 Deskripsi Sampel Penelitian ............................................................................ 45 4.2.1 Proses Pengumpulan Data Primer ......................................................... 45 4.2.2 Statistik Deskriptif Kategorikal Responden ............................................. 46

4.3 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................................... 49 4.4 Uji Kualitas Data .............................................................................................. 50

4.4.1 Uji Validitas Data .................................................................................... 50 4.4.2 Uji Reliabilitas Data ................................................................................ 52

4.5 Uji Asumsi Klasik ............................................................................................. 54 4.5.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 54 4.5.2 Uji Autokorelasi ...................................................................................... 55 4.5.3 Uji Multikolinieritas ................................................................................. 55 4.5.4 Uji Heteroskedastisitas ........................................................................... 56

4.6 Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................................... 57 4.6.1 Uji Koefisien Determinasi ....................................................................... 58 4.6.2 Uji Parsial (Uji t) ..................................................................................... 58 4.6.3 Uji Simultan (Uji f) .................................................................................. 60

4.7 Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 62 4.7.1 Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Perilaku Menyimpang Auditor

pada BPK RI Perwakilan Sulawesi Selatan .......................................... 62 4.7.2 Pengaruh Risiko Audit terhadap Perilaku Menyimpang Auditor pada

BPK RI Perwakilan Sulawesi Selatan ................................................... 63 4.7.3 Pengaruh Tekanan Waktu dan Risiko Audit terhadap Perilaku

Menyimpang Auditor pada BPK RI Perwakilan Sulawesi Selatan ......... 64 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 66 4.1 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 67 4.1 Saran Penelitian .............................................................................................. 68 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 69 LAMPIRAN ............................................................................................................ 72

Page 12: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 22

3.1 Pengambilan Keputusan Autokorelasi ........................................................... 39

4.1 Pengumpulan Data Primer ............................................................................ 46

4.2 Ikhtisar Demografi Responden Penelitian ...................................................... 48

4.3 Hasil Pengkategorian Interval ........................................................................ 49

4.4 Hasil Uji Validitas Akhir dengan Bivirate Pearson Correlation ........................ 51

4.4.1 Tekanan Waktu (Variabel X1) .............................................................. 51

4.4.2 Risiko Audit (Variabel X2) ..................................................................... 51

4.4.3 Perilaku Menyimpang Auditor (Variabel Y) ........................................... 52

4.5 Hasil Uji Reliabilitas Data ............................................................................... 53

4.5.1 Perilaku Menyimpang Auditor (Variabel Y) ........................................... 53

4.5.2 Tekanan Waktu (Variabel X1) .............................................................. 53

4.5.3 Risiko Audit (Variabel X2) ..................................................................... 53

4.6 Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................................... 55

4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................................... 56

4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...................................................................... 58

4.9 Hasil Uji Parsial (Uji t) .................................................................................... 59

4.10 Hasil Uji Simultan (Uji f) ............................................................................... 61

4.11 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 62

Page 13: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Konseptual .................................................................................. 26

4.2 Grafik P-Plot ................................................................................................ 54

4.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................................................ 57

Page 14: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Biodata ........................................................................................................... 73

2 Kuesioner Penelitian ...................................................................................... 74

3 Frekuensi Skor Setiap Variabel ...................................................................... 79

4 Tabel Frekuensi ............................................................................................. 83

5 Uji Kualitas Data ............................................................................................. 90

6 Uji Asumsi Klasik ............................................................................................ 94

7 Uji Regresi Liner Berganda ............................................................................ 96

Page 15: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dana yang dikelola oleh pemerintah sangat besar jumlahnya. Untuk

menjamin terselenggaranya tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance), pertanggungjawaban atas penggunaan dana ini memerlukan

sistem pengawasan yang handal. Selain itu, fungsi pengawasan, pengendalian,

dan pemeriksaan diharapkan mampu menjadi stimulus untuk meningkatkan

efisiensi dan efektifitas kinerja pemerintah. Oleh karena itu, peran pengawasan,

pengendalian, dan pemeriksaan pada sektor pemerintahan menjadi sangat

penting dalam proses terciptanya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan

keuangan negara.

Akuntabilitas pemerintah dapat dilihat melalui hasil audit yang

dilaksanakan oleh auditor pemerintah. Boynton (2001:9) menjelaskan bahwa

auditor pemerintah adalah auditor profesional yang bekerja di instansi

pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban

keuangan yang disajikan oleh unit – unit organisasi atau entitas pemerintahan

atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Boynton

(2001:8) mengelompokkan tipe auditor menjadi tiga tipe berdasarkan tipe

auditing yang dikerjakan yaitu auditor eksternal, auditor internal dan auditor

pemerintahan. Auditor pemerintahan pun pada dasarnya dibedakan menjadi

auditor eksternal dan auditor internal, yang telah memiliki badan tersendiri, bukan

berasal dari kantor akuntan publik atau auditor internal yang bersertifikat. Di

Indonesia, proses audit eksternal pemerintahan dilakukan oleh Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) sedangkan untuk proses audit internal pemerintahan menjadi

Page 16: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

2

tanggung jawab Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),

inspektorat jenderal atau nama lain yang secara fungsional melaksanakan

pengawasan intern, inspektorat provinsi, dan inspektorat kabupaten atau kota.

Sukrisno (2007:54) mengungkapkan bahwa prosedur audit ialah langkah

yang wajib dilakukan auditor dalam pemeriksaan supaya terhindar dari

penyimpangan. Audit pemerintah harus menggunakan prosedur yang sesuai

dengan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN). SPKN ini ditetapkan

dengan peraturan BPK Nomor 01 Tahun 2007 sebagaimana amanat UU yang

ada. SPKN memuat persyaratan profesional Pemeriksa, mutu pelaksanaan

pemeriksaan dan persyaratan laporan pemeriksaan yang profesional bagi para

Pemeriksa dan organisasi Pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan atas

pengelolaan dan tanggung jawab Keuangan Negara.

Salah satu lembaga pemeriksa keuangan Negara terbesar di Indonesia

yaitu Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) yang bertugas

melakukan pemeriksaan atas keuangan Negara dan keuangan daerah melalui

fungsi audit. Fungsi audit ini diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan dan

mata masyarakat untuk menilai dengan kompetensi khusus setiap tindakan dan

laporan yang disampaikan oleh pihak pengelola (pemerintah/manajemen). Lebih

spesifik lagi dalam audit pemerintahan fungsi audit bisa menjadi hal yang sangat

instrumental dalam perwujudan pemerintahan yang bersih, transparan, dan

bertanggung jawab atau yang biasa disebut dengan good and clean governance,

sesuai dengan visinya yakni “Menjadi lembaga pemeriksa keuangan yang bebas,

mandiri, dan profesional serta berperan aktif dalam mewujudkan tata kelola

keuangan negara yang akuntabel dan transparan”.

Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 pasal 6 ayat (1) tentang Badan

Pemeriksa Keuangan menyebutkan bahwa BPK RI bertugas memeriksa

Page 17: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

3

pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank

Indonesia (BI), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Layanan Umum

(BLU), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) , serta lembaga atau badan lain yang

mengelola keuangan negara. Pada pasal 7 ayat (1) dan (2), dijelaskan bahwa

hasil pemeriksaan tersebut akan digunakan oleh para pemakai informasi

keuangan negara/daerah Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan

Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk

ditindaklanjuti sesuai dengan peraturan tata tertib masing-masing lembaga

perwakilan. Pemeriksaan keuangan mencakup keseluruhan unsur keuangan

negara sebagaimana yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 17 tahun

2003 pasal 2 tentang Keuangan Negara meliputi Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),

Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan

kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakanfasilitas pemerintah.

Hal ini mengisyaratkan begitu banyaknya pengguna informasi audit yang handal

untuk kemajuan penyelenggaran pemerintahan di Indonesia.

Dr. Rizal Djalil sebagai ketua BPK RI dalam bukunya yang berjudul

Pertimbangan kualitatif : Pendekatan Baru dalam Audit (2014) menjelaskan

bahwa opini yang diberikan oleh BPK RI terhadap laporan keuangan pemerintah

pusat/daerah menjadi topik yang banyak diperbincangkan dalam beberapa tahun

belakangan ini. Kritik terhadap opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang

diberikan oleh BPK RI tidak mencerminkan kondisi riil suatu entitas pemerintah

yang masih tersangkut kasus korupsi. Contohnya yaitu pemberian opini WTP

terhadap Kementrian Agama padahal terdapat kasus korupsi pengadaan Al-

Quran, kasus Hambalang, serta SKK Migas. Menurut Rizal kasus tersebut

Page 18: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

4

menjadi sebuah kesenjangan antara harapan publik dengan pemberian opini

oleh BPK RI.

Menurut Samelson et al. (2006) persyaratan-persyaratan teknik dari audit

pemerintahan sangat khusus, sehingga temuan penelitian kualitas audit di sektor

private tidak dapat digeneralisasi di sektor pemerintah. Hal tersebut membuat

penulis melakukan penelitian pada auditor di Kantor BPK-RI Perwakilan Provinsi

Sulawesi Selatan. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI)

adalah lembaga negara yang berwenang untuk memeriksa pengelolaan serta

pertanggungjawaban keuangan pemerintah. Semua pemeriksaan yang dilakukan

oleh BPK-RI disesuaikan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara Tahun

2007 (www.bpk.go.id).

Pemeriksaan oleh eksternal auditor yang akan memberikan opini

terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan dilakukan untuk mengetahui

apakah laporan telah disusun dengan wajar sesuai Standar Akuntansi Keuangan

(SAK). Namun, ada kalanya opini audit kurang mendapat respon yang positif

dikarenakan adanya kemungkinan terjadinya penyimpangan perilaku oleh

seorang auditor dalam proses audit (Donelly, et al:2003).

Kebanyakan dari peneliti terdahulu mendefinisikan kualitas audit sebagai

kemungkinan auditor untuk menemukan pelanggaran atau kesalahan pada

sistem akuntansi klien dan melaporkan pelanggaran tersebut sebagaimana

tercantum dalam AICPA 1994, SAS no 47 (Watkins:2004). Praktik pengurangan

kualitas audit merupakan pengurangan mutu dalam pelaksanaan audit yang

dilakukan secara sengaja oleh auditor (Coram, 2004). Pengurangan mutu ini

dapat dilakukan dengan berbagai tindakan, seperti mengurangi jumlah sampel

audit, melakukan review yang dangkal terhadap dokumen klien, tidak

memperluas pemeriksaan ketika terdapat item yang dipertanyakan, dan

Page 19: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

5

pemberian opini disaat semua prosedur yang disyaratkan tidak dilakukan semua.

Praktik pengurangan kualitas audit dapat digolongkan kedalam pengurangan

kualitas audit golongan rendah yang masih dapat diterima, ataupun masuk dalam

kategori golongan tinggi yang dapat menyebabkan tuntutan hukum bagi auditor

atau menyebabkan pemecatan bagi auditor.

Tahun 2001, Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen melakukan tindakan

yang menyebabkan menurunnya kualitas audit, yaitu melaporkan hasil audit yang

tidak sesuai dengan temuan audit di lapangan kepada publik. KAP Arthur

Andersen memberikan opini terhadap perusahaan Enron yang menyatakan

bahwa, perusahaan telah melaporkan laporan keuangan sesuai dengan prinsip

akuntansi yang berlaku dan tidak ditemukan adanya manipulasi laporan

keuangan. Pada kenyataannya, Enron telah mengalami kerugian yang sangat

besar dan tidak dilaporkan pada laporan keuangan. Akibatnya, KAP Arthur

Andersen ditutup karena terbukti telah melakukan pelanggaran terhadap kode

etik profesional auditor. Dunia penelitian pun terus melakukan riset tentang

faktor-faktor yang diindikasikan dapat menurunkan kualitas audit, salah satunya

adalah penelitian mengenai perilaku menyimpang auditor (dysfunctional auditor

behavior).

Securities and Exchange Commiitte (SEC) dibawah kepemimpinan Arthur

Levitt menyoroti dan mendorong peningkatan kualitas proses audit dan profesi

audit. Arthur mendesak SEC untuk membentuk AICPA Public Oversight Board

yang bertugas untuk menelaah permasalahan mengenai kualitas audit. Panel

tersebut berhasil mengumpulkan informasi dari pengamatan dan survey terhadap

pihak manajer keuangan perusahaan, auditor internal dan auditor eksternal.

Informasi yang dikumpulkan memberikan indikasi bahwa perilaku menyimpang

Page 20: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

6

seorang auditor baik auditor internal maupun eksternal terus berlanjut dan

berkembang pada prefesi auditor saat ini (Donelly, et al:2003).

Perilaku menyimpang auditor ini dapat mempengaruhi kualitas audit baik

secara langsung maupun tidak langsung. Perilaku menyimpang yang mempunyai

pengaruh langsung termasuk premature sign-off (penghentian prematur),

pemerolehan bukti yang kurang, pemrosesan yang kurang akurat dan kesalahan

dari tahapan audit, serta altering/replacing of audit procedure (mengganti proses

audit) sedangkan perilaku audit yang mempunyai pengaruh tidak langsung

terhadap kualitas audit adalah under reporting of time (mempersingkat waktu)

(Wijayanti, 2007).

Perilaku menyimpang auditor tidak terlepas dari beberapa faktor yang

mempengaruhinya. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa

tekanan waktu dan risiko audit merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku menyimpang auditor (Ibrahim:2015, Hardyan:2013, Tanjung:2013).

Adanya perilaku menyimpang auditor dapat menyebabkan praktik

pengurangan kualitas audit (Ibrahim, 2015). Praktik pengurangan kualitas audit

muncul karena adanya dilemma inherent cost (biaya yang melekat pada proses

audit) dan kualitas, yang dihadapi dalam lingkungan auditnya (Weningtyas et al,

2006). Hal ini menyebabkan auditor memiliki kecenderungan untuk menurunkan

kualitas audit yang dikarenakan auditor menghadapi hambatan biaya/cost

sedangkan auditor diharuskan untuk memenuhi standar profesional yang

mendorong mereka untuk mencapai level yang tinggi terhadap kualitas auditnya.

Akibatnya, berdampak pada rendahnya kepercayaan pemakai terhadap laporan

audit yang dihasilkan auditor.

Salah satu faktor yang mempengaruhi peilaku menyimpang auditor

adalah tekanan waktu. Tekanan waktu dalam hal ini terbagi atas dua kondisi,

Page 21: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

7

yaitu time deadline pressure dan time budget pressure. Margheim et al. (2005)

membagi Time pressure yang dialami auditor menjadi dua dimensi yaitu time

budget pressure dan time deadline pressure. Timbulnya time budget pressure

disebabkan ketika auditor berusaha menyelesaikan prosedur audit sesuai

dengan alokasi waktu yang telah ditetapkan dalam sebuah anggaran waktu (time

budget) sedangkan munculnya time deadline pressure disebabkan ketika auditor

dituntut untuk menyelesaikan tugas sesuai batas waktu yang telah ditentukan

dan sulit untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut tepat waktu. Sebagian besar

biaya audit dipicu waktu audit, maka untuk meningkatkan efisiensi salah satu

cara yang sering ditempuh auditor adalah dengan menetapkan anggaran waktu

audit secara ketat (Arens et al, 2002).

Anggaran waktu audit yang ketat dapat mengakibatkan auditor

merasakan batasan waktu audit (time budget pressure) dalam pelaksanaan

program audit akibat ketidakseimbangan antara time budget pressure yang

tersedia dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program audit (Kelley

dalam Adek,2012).

Timothi (2000) menyatakan adanya time pressure cenderung membuat

auditor untuk menghentikan salah satu atau beberapa prosedur audit dan berani

mengeluarkan opini sebelum seluruh prosedur audit yang disyaratkan berjalan.

Hal ini terjadi ketika auditor dihadapkan pada tekanan waktu yang ketat. Ketatnya

tekanan waktu akan mempengaruhi auditor untuk melakukan perilaku

menyimpang auditor.

Selain tekanan waktu, risiko audit pun berpengaruh terhadap penghentian

prematur. Risiko yang timbul karena auditor tanpa disadari tidak melakukan

modifikasi pada pendapatnya sebagaimana mestinya atas salah saji sebuah

laporan keuangan disebut sebagai risk audit (Kumala, 2013). Di dalam proses

Page 22: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

8

perencanaan audit, auditor juga harus mempertimbangkan audit risk, dalam

penelitian ini risiko yang dimaksud adalah risiko deteksi yang ditentukan oleh

efektivitas prosedur audit dan penerapannya oleh auditor (Kurniawan, 2008).

Ketika risiko deteksi rendah, maka auditor harus lebih banyak melakukan

prosedur audit sehingga kemungkinan melakukan penyimpangan dalam audit

akan semakin rendah (Weningtyas, et al., 2007). Dalam menentukan bahwa

suatu saldo memiliki risiko salah saji yang rendah, maka dibutuhkan banyak bukti

audit, sehingga kebutuhan akan bukti audit semakin banyak yang mengakibatkan

banyak prosedur yang harus dilakukan dalam mendapatkan bukti tersebut.

Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin rendah risiko audit yang ditemukan

maka kecenderungan auditor melakukan penyimpangan atas prosedur audit

semakin tinggi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya

terkait dengan perilaku menyimpang auditor maka penulis mengambil topik ini

yang diberi judul “Pengaruh Tekanan Waktu dan Risiko Audit terhadap

Perilaku Menyimpang Auditor (Studi Empiris pada Auditor Perwakilan BPK

RI Provinsi Sulawesi Selatan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah Tekanan Waktu berpengaruh positif terhadap Perilaku Menyimpang

Auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan?

2. Apakah Risiko Audit berpengaruh positif terhadap Perilaku Menyimpang

Auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan?

Page 23: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

9

3. Apakah Tekanan Waktu dan Risiko Audit secara bersama-sama berpengaruh

terhadap Perilaku menyimpang auditor pada BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh Tekanan Waktu

terhadap Perilaku menyimpang auditor pada auditor BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan .

2. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris pengaruh pengaruh Risiko

Audit terhadap Perilaku menyimpang auditor pada auditor BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Untuk menguji dan menganalisis secara empiris Tekanan Waktu dan Risiko

Audit secara bersama-sama berpengaruh terhadap Perilaku menyimpang

auditor pada auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoretis

Kegunaan teoretis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang akuntansi

mengenai perilaku menyimpang auditor dan faktor – faktor yang

dapat memengaruhinya.

2. Untuk pengembangan konsep dan teori lebih lanjut mengenai faktor-

faktor yang memengaruhi perilaku menyimpang auditor yang akan

Page 24: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

10

digunakan oleh penelitian dengan topik yang sama.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan profesi.

Penelitian ini mampu untuk merencanakan program profesional dan

praktik manajemen untuk mendorong pekerjaan audit yang berkualitas

dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang yang baik.

2. Akademis

Penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi

pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bagi jurusan Akuntansi serta

menjadi rujukan penelitian berikutnya tentang perilaku menyimpang

auditor dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selain itu, penelitian

ini diharapkan dapat memacu penelitian yang lebih baik pada masa

yang akan datang.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan dua variabel sebagai variabel yang

berpengaruh terhadap perilaku menyimpang auditor. Variabel tersebut

adalah tekanan waktu dan risiko audit. Penentuan variabel ini

berdasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya. Analisis variabel

tersebut dilakukan dengan mengambil sampel 50 auditor yang bekerja

pada Kantor Perwakilan BPK provinsi Sulawesi Selatan.

1.6 Sistematika Penelitian

Sistematika penulisan yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

Page 25: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

11

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta

sistematika penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi landasan teori yang digunakan, juga membahas penelitian

terdahulu yang sejenis dan kerangka pemikiran penelitian yang

menggambarkan hubungan antar variabel penelitian serta hipotesis

penelitian.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi penjelasan tentang rancangan penelitian, variabel penelitian

dan definisi operasional dari setiap variabel, populasi dan sampel, jenis

dan sumber data penelitian, metode pengumpulan data serta metode

analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV :HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi penjelasan mengenai deskripsi data dari sampel penelitian,

pengujian hipotesis, dan hasil analisis regresi linear berganda yang

digunakan dalam penelitian.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi penjelasan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian,

dan saran untuk penelitian selanjutnya.

Page 26: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Pengharapan (Expentancy Theory)

Teori pengharapan menyatakan bahwa motivasi tergantung pada dua hal

yaitu seberapa kuat kita menginginkan sesuatu dan seberapa besar

kemungkinan kita mendapatkan sesuatu (Grifin, 2002). Teori pengharapan

berlandaskan pada 4 asumsi dasar yaitu : pertama, perilaku ditentukan oleh

kombinasi faktor-faktor didalam diri individu dan lingkungan. Kedua, individu-

individu membuat keputusan tentang perilaku mereka sendiri didalam organisasi.

Ketiga, individu-individu yang berbeda memiliki tipe-tipe kebutuhan, keinginan,

dan tujuan yang berbeda. Keempat, individu membuat pilihan perilaku dari

banyak alternatif perilaku, berbasis pada persepsi mereka tentang sejauh mana

suatu perilaku tertentu memberikan hasil yang diharapkan.

Dalam penelitian ini teori pengharapan digunakan untuk menjelaskan tentang

bagaimana motivasi auditor dalam melakukan prosedur audit, misalnya adanya

reward yang dijanjikan oleh pimpinan terhadap bawahan dapat membuat bawahan

melakukan tindakan yang diperlukan dengan harapan mereka mendapat reward

yang dijanjikan, walaupun tindakan yang diambil tidak sesuai dengan prinsip –

prinsip yang dianut.

Edy (2009) menggunakan teori pengharapan di atas untuk menjelaskan

motivasi auditor dalam menyelesaikan tugas audit tepat pada waktu yang telah

ditetapkan. Saat auditor dihadapkan pada situasi yang sulit dan tidak mungkin

dicapai, maka auditor cenderung melakukan perilaku yang diinginkannya meskipun

bertentangan dengan prosedur audit.

Page 27: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

13

2.1.2 Teori Atribusi

Judge dan Robbins (2006:172) menyatakan teori atribusi adalah perilaku

seseorang yang disebabkan oleh faktor internal atau faktor eksternal. Faktor

internal adalah pemicu yang berada dibawah kendali pribadi individu itu,

sementara faktor eksternal dilihat sebagai hasil dari sebab-sebab luar, yaitu

individu dipandang terpaksa berperilaku demikian karena situasi. Teori atribusi

akan memberikan penjelasan mengenai bagaimana cara menentukan penyebab

atau motif perilaku seseorang. Ikhsan dan Ishak (2008:55) menjelaskan bahwa

teori atribusi mempelajari tentang bagaimana seseorang menginterpretasikan

suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilakunya. Apakah perilaku itu disebabkan

oleh faktor disposisional (faktor dalam/internal), ataukah disebabkan oleh

keadaan ekternal (Luthans, 2006:154).

Setiap individu pada dasarnya adalah seorang ilmuwan semu (pseudo

scientist) yang berusaha untuk mengerti tingkah laku orang lain dengan

mengumpulkan dan memadukan potongan-potongan informasi sampai mereka

tiba pada sebuah penjelasan masuk akal tentang sebab-sebab orang lain

bertingkah laku tertentu (Robbins, 2006:172).

Teori atribusi membahas mengenai faktor-faktor yang mengakibatkan

suatu hal terjadi, apakah hal tersebut terjadi karena faktor internal atau eksternal.

Pada penelitian ini teori atribusi digunakan untuk menjelaskan bagaimana

pengaruh eksternal auditor yaitu tekanan waktu dan risiko audit dapat

mempengaruhi tindakan auditor untuk melakukan perilaku menyimpang atas

prosedur audit.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa teori atribusi dapat

digunakan sebagai dasar menemukan faktor-faktor penyebab mengapa auditor

Page 28: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

14

melakukan perilaku menyimpang atas prosedur audit. Dengan ditemukannya

faktor – faktor tersebut, maka perilaku tersebut dapat diminimalisir.

2.1.3 Auditing

2.1.3.1 Definisi Auditing

“Report of the Committee on Basic Auditing Concepts of the American

Accounting Association” (Accounting Review, Vol.47 dalam boynton dan

johnson:2006:6) mendefinisikan auditing sebagai

“A Systematic process of objectively obtaining and evaluating regarding assertions about economic actions and events to ascertain the degree of correspondence between those assertions and established criteria and communicating the results to interested users”

Yang memiliki arti bahwa auditing merupa suatu proses sistematis untuk

memperoleh serta mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi-asersi

kegiatan dan peristiwa ekonomi, dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian

antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya

serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan

(Boynton et al. : 2002:5).

Menurut Boynton et al. (2002:5) definisi auditing secara umum tersebut

memiliki unsur-unsur penting yang diuraikan berikut.

a. Suatu proses sistematik

Auditing merupakan suatu proses sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian

langkah atau prosedur yang logis dan terorganisasi.

b. Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif

Proses sistematik tersebut ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari

pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha, serta untuk

Page 29: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

15

mengevaluasi tanpa memihak atau berprasangka terhadap bukti-bukti

tersebut.

c. Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi

Pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi disini adalah hasil

proses akuntansi. Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian,

pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam

laporan keuangan yang umumnya terdiri dari lima laporan keuangan pokok:

neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan

catatan atas laporan keuangan.

d. Menetapkan tingkat kesesuaian

Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil

pengumpulan bukti tersebut dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian

pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.Tingkat

kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria tersebut kemungkinan dapat

dikualifikasikan, kemungkinan pula bersifat kualitatif.

e. Kriteria yang telah ditetapkan

Standar-standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi atau

pernyataan kriteria dapat berupa peraturan-peraturan spesifik yang dibuat

oleh badan legislatif, anggaran atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan

oleh manajemen, GAAP yang ditetapkan oleh FASB, serta badan pengatur

lainnya.

f. Penyampaian hasil

Diperoleh melalui laporan tertulis yang menunjukkan derajat kesesuaian

antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan. Penyampaian hasil ini dapat

meningkatkan atau menurunkan derajat kepercayaan pemakai informasi

keuangan atas asersi yang dibuat oleh pihak audit.

Page 30: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

16

g. Pemakai yang berkepentingan.

Dalam dunia bisnis, pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit

adalah para pemakai keuangan seperti: pemegang saham, manajemen,

calon investor dan kreditur, organisasi buruh dan kantor pelayanan pajak.

2.1.3.2 Prosedur Auditing

Tujuan dari suatu audit menurut Boynton et al (2006:190)

“Tujuan menyeluruh dari suatu audit laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan klien telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)”

Menurut Boynton et al (2006:209) seorang auditor melaksanakan

prosedur audit untuk mendukung hasil auditnya. Prosedur audit biasanya

diklasifikasikan menurut tujuan audit dalam kategori sebagai berikut; 1) prosedur

untuk memperoleh pemahaman atas bisnis klien berikut struktur pengendalian

internalnya, 2) pengujian pengendalian, dan 3) pengujian substantif.

1. Prosedur untuk Memperoleh Pemahaman.

Untuk memperoleh pemahaman tersebut, auditor dapat membaca publikasi

perdagangan serta artikel-artikel tentang bisnis dan industri, melakukan

pengamatan selama kunjungan pada fasilitas klien, atau meminta

keterangan dalam acara tanga jawab dengan manajemen dan pekerja.

Prosedur-prosedur ini akan membantu auditor dalam memahami risiko salah

saji yang material dalam asersi, atau dalam membuat keputusan tentang

item-item yang mungkin bersifat material bagi para pengguna laporan

keuangan. Selain itu, standar kedua pekerjaan lapangan mengharuskan

auditor memperoleh pemahaman yang cukup tentang struktur pengendalian

intern klien untuk merencanakan audit. Untuk memenuhi tujuan ini, auditor

dapat meminta keterangan dari manajemen tentang struktur pengendalian

Page 31: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

17

intern, membaca prosedur, melihat pedoman-pedoman akuntansi berikut

bagan arus sistem akuntansi.

2. Pengujian Pengendalian

Pengujian pengendalian dilakukan untuk memperoleh bukti audit tentang

efektifitas rancangan dan operasi kebijakan dan prosedur struktur

pengendalian intern. Pengujian pengendalian juga meliputi permintaan

keterangan kepada para pekerja mengenai apa yang mereka ketahui

tentang efektivitas dari pengendalian tersebut dan memeriksa laporan

pengecualian yang telah dihasilkan oleh pengendalian intern klien.

3. Pengujian Substantif

Pengujian substantif terdiri dari prosedur analitis, pengujian terinci atas

transaksi, pengujian terinci atas saldo. Pengujian substantif memberikan

bukti tentang kelayakan asersi laporan keuangan klien. Prosedur analitis

meliputi penggunaan perbandingan untuk menilai kewajaran. Pengujian

terinci atas transaksi meliputi pemeriksaan dokumen pendukung dari setiap

satuan transaksi yang dibukukan pada sebuah akun tertentu. Sedangkan

pengujian terinci atas saldo meliputi pemeriksaan dokumen pendukung

untuk saldo akhir secara langsung.

Secara bersamaan, ketiga kategori prosedur audit tersebut harus

memugkinkan auditor memperoleh bukti audit yang diperlukan untuk memenuhi

standar ketiga pekerjaan lapangan.

2.1.4 Perilaku menyimpang auditor

“Perilaku disfungsional yang dimaksud di sini adalah perilaku

menyimpang yang dilakukan oleh seorang auditor dalam bentuk manipulasi,

Page 32: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

18

kecurangan atupun penyimpangan terhadap standar audit”. (Harini et al,

2011:67).

Perilaku menyimpang auditor menurut Harini et al (2011:67)

“Perilaku menyimpang auditor adalah perilaku auditor yang tidak sesuai dengan prosedur audit yang telah ditetapkan atau menyimpang dari standar yang telah ditentukan dalam proses audit. Perilaku ini merupakan reaksi terhadap lingkungan, misalnya controlling system. Perilaku menyimpang auditor dapat memberikan dampak menurunnya kualitas audit”.

Ada beberapa perilaku menyimpang yang membahayakan kualitas audit,

yaitu: underreporting of time, premature sign-off, altering/replacement of audit

procedure.

Beberapa Perilaku menyimpang auditor yang membahayakan kualitas

audit secara langsung yaitu altering/replacement of audit procedure (penggantian

prosedur audit) dan premature sign off (penghentian prematur), sedangkan

underreporting of time (mempersingkat waktu) mempengaruhi hasil audit secara

tidak langsung. Pemerolehan bukti yang kurang, pemrosesan kurang akurat, dan

kesalahan dari tahapan-tahapan audit juga merupakan dampak dari Perilaku

menyimpang auditor.

2.1.5 Tekanan Waktu

Suatu audit laporan keuangan yang dilakukan sesuai GAAS memiliki

sejumlah keterbatasan yang melekat. Salah satunya adalah bahwa auditor

bekerja dalam suatu batasan ekonomi yang wajar. Salah satu batasan ekonomi

penting yang dimaksud menurut Boynton et al (2006:56)

“Jumlah waktu yang memadai (reasonable length of time). Biasanya waktu tiga sampai lima minggu setelah tanggal neraca. Hambatan waktu ini dapat mempengaruhi jumlah bukti yang diperoleh tentang peristiwa dan transaksi setelah tanggal neraca yang berdampak pada laporan keuangan. Lebih lagi, hanya tersedia waktu yang demikian singkat untuk memisahkan ketidakpastian yang ada pada tanggal laporan keuangan”.

Page 33: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

19

Timbulnya Time budget Pressure pada auditor BPK menurut Ulum

(2005:197)

“BPK merupakan auditor eksternal pemerintah. Tugas dari BPK adalah melakukan pemeriksaan terhadap APBN, APBD, pelaksanaan anggaran tahunan BUMN dan BUMD, serta kegiatan yayasan atau badan hukum lain (BHMN/BHMD) yang didirikan oleh pemerintah. Oleh karena tugas tersebut, maka BPK melakukan penugasan auditor sesuai dengan jam kerja yang ditugaskan dalam melakukan penugasan audit. Penugasan ini akan meningkatkan biaya pemeriksaan. Hal ini dapat menjadi indikator bahwa telah terjadi time budget pressure dikarenakan penggunaan anggaran yang ketat”.

Anggaran waktu audit menjadi salah satu faktor utama yang menentukan

keberhasilan auditor dalam melaksanakan penugasan audit. Prosedur audit

secara keseluruhan memakan waktu yang lama dalam pelaksanaanya oleh

karena itu diperlukan penyusunan anggaran waktu dalam setiap prosedur audit

tersebut yang disesuaikan dengan sumber daya yang ada. Persaingan dengan

auditor lain juga dapat mempengaruhi proses penyusunan anggaran waktu audit

karena kos audit paling banyak ditentukan oleh lamanya waktu yang dihabiskan

dalam sebuah penugasan audit. Anggaran waktu audit juga menjadi sebuah tolak

ukur dalam evaluasi terhadap staf auditor, setiap auditor mempunyai target

anggaran waktu yang harus dipenuhi dan apabila terjadi budget overtime maka

hasil evaluasi terhadap auditor tersebut adalah negatif.

Masalah time budget pressure yang dimaksud menurut Suprianto

(2009:57-65)

“Time budget pressure telah menjadi masalah yang serius bagi auditor berkaitan dengan penugasan audit. Bahkan, beberapa auditor mengalami tekanan yang cukup besar ketika dihadapkan pada suatu penugasan audit dengan time budget yang sangat singkat dan tidak terukur. Tingkat time budget pressure yang tinggi akan mendorong auditor untuk melakukan perilaku disfungsional”.

Dengan adanya tekanan waktu ini dapat menyebabkan seorang auditor

cenderung mengabaikan prosedur audit agar dapat memenuhi target yang telah

ditetapkan.

Page 34: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

20

2.1.6 Risiko Audit

Menurut Mulyadi dan Puradiredja (1998:157)

“Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material”.

Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan risiko audit.

Salah saji material bisa terjadi karena adanya kesalahan (error) atau kecurangan

(fraud). Error merupakan kesalahan yang tidak disengaja (unintentional mistakes)

sedangkan Fraud merupakan kecurangan yang disengaja, bisa dilakukan oleh

pegawai perusahaan (misalnya penyalahgunaan harta perusahaan untuk

kepentingan pribadi) atau oleh manajemen dalam bentuk rekayasa laporan

keuangan.

Menurut Boynton (2006:337)

“Risiko audit (audit risk) adalah risiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagal untuk memodifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material”.

Boynton (2006:340) menyebutkan bahwa terdapat tiga komponen dari

risiko audit, yaitu :

a. Risiko Bawaan (Inherent Risk)

Risiko bawaan merupakan kerentanan suatu asersi terhadap salah saji

material, dengan mengasumsikan tidak terdapat pegendalian.

b. Risiko Pengendalian (Control Risk)

Risiko ini menjelaskan bahwa salah saji material yang dapat terjadi dalam

suatu sersi tidak akan dapat dicegah atau dideteksi dengan tepat waktu oleh

pengendalian intern entitas.

c. Risiko Deteksi (Detection Risk)

Page 35: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

21

Risiko ini menjelaskan bahwa auditor tidak akan mendeteksi salah saji

material dalam suatu asersi.

Dalam penelitian ini komponen risiko audit yang diteliti adalah risiko

deteksi. Karena seperti yang telah dinyatakan sebelumnya bahwa risiko ini

menyatakan suatu ketidak pastian yang dihadapi auditor dimana kemungkinan

bahan bukti yang telah dikumpulkan oleh auditor tidak mampu untuk mendeteksi

adanya salah saji yang material.

Dalam Standar Auditing (SA) seksi 312 – Risiko Audit dan Materialitas

dalam Pelaksanaan Audit – (PSA No. 25) menyebutkan bahwa

“Risiko deteksi muncul karena ketidakpastian yang ada pada waktu auditor tidak memeriksa 100% saldo akun atau golongan transaksi, dan sebagian lagi karena ketidakpastian lain yang ada, walaupun saldo akun atau golongan transaksi tersebut diperiksa 100%. Ketidakpastian lain semacam itu timbul karena auditor mungkin memilih suatu prosedur audit yang tidak sesuai, menerapkan secara keliru prosedur yang semestinya, atau menafsirkan secara keliru hasil audit”.

Dengan semakin rendahnya risiko deteksi dalam pelaksanaan tugas

auditor maka akan menyebabkan semakin tingginya perilaku menyimpang

auditor atas prosedur audit.

2.2 Penelitian Terdahulu

Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu

mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1

2.1 Tabel Penelitian Terdahulu

No. Peneliti/ Tahun

Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian

1. Khairurrijal Ibrahim, 2015

Pengaruh Tekanan Waktu, Risiko Audit, Tindakan Supervisi, dan

Teknik Analisis: regresi linier berganda

Variabel : 1. Tekanan

Dari ketiga variabel yang memengaruhi kinerja auditor BPK RI Provinsi Sulawesi Selatan, variabel

Page 36: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

22

Materialitas Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan)

Waktu 2. Risiko Audit 3. Tindakan

Supervisi 4. Materialitas 5. Penghentian

Prematur

tekanan waktu (X1) dan risiko audit (X2) berpengaruh secara positif dan signifikan, sementara variabel tindakan supervisi (X3) dan materialitas (X4) memengaruhi penghentian prematur atas prosedur audit secara negatif.

2 Istianah Nasution, 2013

Pengaruh Karateristik Personal Auditor, Etika Audit Dan Pengalaman Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku Dalam Audit

Teknik Analisis: analisis regresi berganda

Variabel: 1. Karakteristik

Personal Auditor

2. Etika Audit 3. Pengalaman

Auditor 4. Tingkat

Penyimpangan dalam Audit

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik personal auditor dan etika audit memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat penyimpangan perilaku dalm audit. Sedangkan pengalaman auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap penyimpangan perilaku dalam audit.

3 Ni Made Surya Andani, I Made Mertha, 2014

Pengaruh Time Pressure, Audit Risk, Professional Commitment dan Locus Of Control Pada Penghentian Prematur Prosedur Audit

Teknik Analisis: analisis regresi berganda

Variabel: 1. Time Pressure 2. Audit Risk 3. Professional

Commitment 4. Locus of Control 5. Penghentian

Prematur Prosedur Audit

Variabel time pressure serta variabel audit risk

berpengaruh positif signifikan pada penghentian prematur prosedur audit. Sementara variabel professional commitment dan variabel locus of control berpengaruh negatif signifikan pada variabel penghentian prematur prosedur audit.

4 Eka Purwanda, Maula Ash Shiddieqy, 2013

The Influence Of Auditor Personality Characteristics and Dysfunctional Behavior To Audit Quality (Survey on Public Accountant in Bandung)

Teknik Analisis: regresi linier berganda

Variabel : 1. Auditor

Personality Characteristics

2. Dysfunctional Behavior

3. Audit Quality

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, Karakteristik Personal Auditor memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Kualitas Audit. Sedangkan variabel Perilaku Disfungsional menunjukkan pengaruh yang negatif tidak signifikan terhadap variabel Kualitas Audit. Secara simultan kedua variabel bebas

Page 37: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

23

berpengaruh terhadap kualitas audit.

5 Roni Tanjung, 2013

Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Dan Time Budget Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Empiris Pada Kap Di Kota Padang Dan Pekanbaru)

Teknik Analisis: analisis regresi Berganda

Variabel: 1. Karakteristik

Personal Auditor

2. Time Budget Pressure

3. Perilaku Disfungsional Auditor

Hasil penelitian ini menunjukkan : 1) karakteristik personal auditor berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku disfungsional auditor, dan 2) time budget pressure berpengaruh signifikan positif terhadap perilaku disfungsional auditor.

6 Edy Suprianto

Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor

Teknik Analisis: analisis regresi Berganda

Variabel: 1. Time Budget

Pressure 2. Perilaku

Disfungsional Auditor

The result shows that degree of time budget pressure directly has positive effect to dysfunctional behaviour.

7 Nurul Wahyuni,

2016

Pengaruh Komitmen Organisasi dan Turnover Intention Terhadap Dysfunctional Auditor Behaviors

Teknik Analisis: analisis regresi Berganda

Variabel: 1. Komitmen

Organisasi 2. Turnover

Intention 3. Disfunctional

Auditor Behaviors

1. Komitmen organisasi (X1) berpengaruh negative dan signifikan terhadap dysfunctional auditor behaviors pada BPKP RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan

2. Turnover Intention (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap dysfunctional auditor behavior pada BPKP RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

8 Adanan Slaban, 2009

Perilaku Disfungsional Auditor Dalam Pelaksanaan Program Audit

Teknik Analisis: analisis regresi Berganda

Variabel: 1. Perilaku

Disfungsional Auditor

2. Pelaksanaan

Tekanan anggaran waktu yang dirasakan berpengaruh positif signifikan dengan perilaku audit disfungsional (RKA dan URT).

Page 38: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

24

Program Audit

9 Bagus Catur Hardyan, 2013

Perilaku Audit Disfungsional: Efek Dari Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi

Teknik Analisis:

convenience

sampling

method. Variabel: 1. Perilaku Audit

Disfungsional 2. Tekanan

Anggaran Waktu

3. Gaya Kepemimpinan

4. Komitmen Organisasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor eksternal (gaya kepemimpinan dan tekanan anggaran waktu) dan faktor internal (komitmen organisasi) terhadap perilaku audit disfungsional. Ditemukan juga adanya efek mediasi yaitu pengaruh tidak langsung faktor eksternal (tekanan anggaran waktu dan gaya kepemimpinan) terhadap perilaku audit disfungsional melalui faktor internal (komitmen organisasi).

Sumber: data primer, diolah sendiri, 2016

Page 39: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

25

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta

permasalahan yang dikemukakan, maka sebagai acuan untuk merumuskan

hipotesis, berikut disajikan kerangka pemikiran teoritis yang dituangkan dalam

model penelitian seperti yang ditunjukan oleh bagan. Dari bagan tersebut dapat

dilihat bahwa perilaku menyimpang auditor (dysfungsional audit behaviors)

dipengaruhi oleh tekanan waktu dan risiko audit.

Keterangan: = Secara Parsial

---- = Secara Simultan

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Tekanan Waktu terhadap Perilaku menyimpang auditor

Kelly dalam Rahmah (2010) menjelaskan bahwa Time pressure merupakan

suatu tekanan terhadap anggaran waktu audit yang telah disusun, sehingga

dengan adanya tekanan ini akan mengakibatkan berkurangnya efisiensi dan

efektifitas audit, kualitas audit, kepuasan kerja. Seorang auditor yang dihadapkan

Tekanan Waktu

Perilaku

menyimpang auditor

Risiko Audit

Page 40: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

26

pada tekanan waktu cenderung untuk mengabaikan prosedur audit, sehingga

dapat memenuhi target anggaran ataupun deadline yang telah ditentukan.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Tanjung (2013),

Suprianto (2009), dan Hardyan (2013) yang menemukan bahwa secara parsial

time pressure berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang auditor.

Sehingga hipotesis yang dapat dikemukakan adalah :

H1 : Tekanan Waktu berpengaruh positif terhadap Perilaku menyimpang

auditor.

2.4.2 Pengaruh Risiko Audit terhadap Perilaku menyimpang auditor

Risiko deteksi menyatakan suatu ketidakpastian yang dihadapi auditor

dimana kemungkinan bahan bukti yang telah dikumpulkan oleh auditor tidak

mampu untuk mendeteksi adanya salah saji yang material (Suryanita, et al

2007).

Ketika auditor menginginkan risiko deteksi yang rendah berarti auditor ingin

semua bahan bukti yang terkumpul dapat mendeteksi adanya salah saji yang

material. Supaya bahan bukti tersebut dapat mendeteksi adanya salah saji yang

material maka diperlukan jumlah bahan bukti yang lebih banyak dan jumlah

prosedur yang lebih banyak pula. Dengan demikian ketika risiko audit rendah,

auditor harus lebih banyak melakukan prosedur audit sehingga kemungkinan

melakukan perilaku menyimpang atas prosedur audit akan semakin rendah.

Untuk mengetahui pengaruh risiko audit terhadap terjadinya penghentian

prematur atas prosedur audit, maka hipotesis yang diajukan penulis adalah

sebagai berikut :

H2 : Risiko Audit berpengaruh positif terhadap Perilaku menyimpang

auditor.

Page 41: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

27

2.4.3 Pengaruh Tekanan Waktu dan Risiko Audit secara bersama-sama

terhadap Perilaku menyimpang auditor

Praktik penyimpangan atas prosedur audit dapat disebabkan oleh faktor

internal dan eksternal. Penelitian ini berfokus pada faktor eksternal, yaitu,

tekanan waktu dan risiko audit.

Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim (2015), Hardyan (2013), dan

Tanjung (2013) menemukan bahwa secara simultan, tekanan waktu dan risiko

audit berpengaruh terhadap perilaku menyimpang auditor. Dari uraian di atas,

maka peneliti menarik hipotesis sebagai berikut :

H3 : Tekanan Waktu dan Risiko Audit secara bersama-sama berpengaruh

terhadap perilaku menyimpang auditor.

Page 42: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji adanya pengaruh antara tekanan

waktu dan risiko audit terhadap prilaku menyimpang dalam audit. Penelitian ini

bersifat studi lapangan (field research). Penelitian ini merupakan penelitian

dengan model studi empiris dalam bentuk pengujian hipotesis (hypothesis

testing) yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan serta penjelasan mengenai

hubungan yang dapat diperkirakan secara logis diantara dua variabel atau lebih

sehingga dapat menemukan solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kuesioner pada lokasi

penelitian yaitu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi

Selatan

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini menggunakan studi cross-

sectional. Sekaran (2009:177) menyatakan bahwa studi cross-sectional adalah

sebuah studi yang dilakukan dengan hanya dengan sekali pengumpulan data,

baik selama periode harian, mingguan atau bahkan bulanan dalam rangka

menjawab pertanyaan penelitian, tanpa ada usaha untuk mempelajari individu

atau fenomena secara mendalam. Penelitian ini menggunakan skala likert (likert

scale) sebagai skala pengukuran.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan yang terletak di Jalan A.

Page 43: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

29

Pangeran Pettarani, Makassar, 90222. Rencana penelitian ini dilakukan selama

kurang lebih dua bulan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek maupun

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011). Pada

penelitian ini, populasi yang digunakan adalah auditor yang bekerja di Kantor

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

Pemeriksa dibagi berdasarkan wilayah kerja entitas, terdiri dari Sub-Auditorat

Sulsel I sebanyak 32 orang, Sub-Auditorat Sulsel II sebanyak 33 orang dan Sub

Auditorat Sulsel III sebanyak 30 orang. Dengan demikian, jumlah agregat auditor

BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah sebanyak 95 orang (database Sub-Bagian Sumber Daya

Manusia BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan).

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2013:62) sampel adalah bagian dari jumlah maupun

karakteristik populasi. Metode sampel terdiri dari beberapa anggota yang dipilih

dari suatu populasi. Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik probability sampling, dengan jenis Simple Random

Sampling. Probbility sampling adalah sampel yang memberikan peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi yang dipilih

menjadi sampel. Sedangkan Simple Random Sampling adalah metode

pengambilan sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa

Page 44: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

30

memerhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Berdasarkan pengalaman

empiris ahli statistik, data yang banyaknya lebih dari 30 sudah dapat diasumsikan

berdistribusi normal. Namun, untuk mengantisipasi kuesioner yang tidak kembali

ataupun tidak lengkap, maka peneliti mencoba untuk mendistribusikan kuesioner

sebanyak 50 rangkap.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyektif.

Data subyektif adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap,

pengalaman, atau karakteristik dari individu yang menjadi objek penelitian.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah.

a. Data Primer

Data primer yaitu data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber

asli atau tidak melalui perantara atas pernyataan yang ada dalam kuesioner yang

diberikan kepada responden. Adapun hasil yang diperoleh dari kuesioner yang

dibagikan merupakan skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari

pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor BPK Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan sebagai responden.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada

perusahaan dan dari sumber lainnya yaitu dengan menggadakan studi

kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku,

jurnal, tesis, internet, literatur, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan judul

penelitian (Sunyoto, 2013).

Page 45: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

31

3.5 Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memeroleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian.

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang

dilakukan dengan cara membagikan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada

responden yang bekerja sebagai auditor BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi

Selatan. Kuesioner yang diserahkan kepada responden tediri dari tiga bagian

yaitu:

a. Bagian pertama, terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan data umum

dan identitas responden.

b. Bagian kedua, berkaitan dengan variabel-variabel yang tercakup ke dalam

komponen perilaku menyimpang auditor pada auditor BPK Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan. Pada bagian ini terdiri dari pertanyaan-pertanyaan

yang mewakili masing-masing variabel independen tekanan waktu dan risiko

audit.

c. Bagian ketiga, berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan

perilaku menyimpang auditor pada auditor BPK Perwakilan Provinsi Sulawesi

Selatan.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.6.1 Variabel Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penelitian

yang akan dilakukan ini menggunakan dua variabel sebagai berikut.

1. Variabel dependen

Variabel dependen atau terikat merupakan variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel lainnya atau variabel yang terikat oleh variabel

Page 46: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

32

lainnya. Variabel terikat atau dependen yang digunakan dalam penelitian ini

adalah perilaku menyimpang auditor.

2. Variabel Independen

Variabel independen atau bebas merupakan variabel yang diduga

mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi

tekanan waktu dan risiko audit.

3.6.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dibutuhkan untuk memberikan arah dalam

menganalisis data diperlukan definisi operasional dari masing-masing variabel

penelitian. Adapun definisi operasional yang dirumsukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut.

1. Variabel Dependen

a. Perilaku menyimpang auditor

Perilaku menyimpang auditor terjadi ketika auditor dalam melaksanakan

tugasnya tidak sesuai dengan standar audit, sehingga hal tersebut dapat

mengurangi kualitas audit. (Chairunnisa, 2014). Setiap tipe perilaku

diproksikan dengan 4 indikator dengan 5 skala Likert. Adapun indikator

pengukuran pada variablel perilaku menyimpang auditor ini adalah item-

item pernyataan yang terdapat pada kuesioner, yakni 12 pernyataan

dengan skala pengukuran adalah skala likert (skor 1-5).

2. Variabel Independen

a. Tekanan Waktu

Timbulya tekanan waktu disebabkan karena adanya tuntutan bagi auditor

untuk melakukan efisiensi biaya dan waktu dalam melaksanakan audit

(Ibrahim, 2015). Adapun indikator pengukuran pada variablel tekanan

Page 47: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

33

waktu ini adalah item-item pernyataan yang terdapat pada kuesioner, yakni

5 pernyataan dengan skala pengukuran adalah skala likert (skor 1-5).

b. Risiko Audit

Risiko audit terdiri dari 3 komponen risiko yaitu risiko bawaan, risiko

pengendalian dan resiko deteksi. Adapun risiko yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah resiko deteksi yaitu suatu ketidakpastian yang

dihadapi auditor dimana kemungkinan bukti-bukti yang telah terkumpul

tidak dapat digunakan dalam mendeteksi adanya salah saji yang material

(Weningtyas dkk., 2006). Adapun indikator pengukuran pada variablel

tekanan waktu ini adalah item-item pernyataan yang terdapat pada

kuesioner, yakni 3 pernyataan dengan skala pengukuran adalah skala likert

(skor 1-5).

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan peneliti dalam

memperoleh data suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner

sebagai instrumen penelitian yang diadopsi dari penelitian Wahyuni (2016) dan

Ibrahim (2015). Kuesioner akan disebar dan diisi oleh auditor Kantor Perwakilan

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Sulawesi Selatan. Responden akan

memberi tanda/tickmark (X) pada pilihan jawaban yang tersedia dalam rangka

pemilihan jawaban. Penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert 1

sampai 5 untuk variabel takanan waktu, risiko audit, dan prilaku menyimpang

dalam audit. Caranya adalah memberikan skor pada pilihan yang tersedia, yaitu:

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tidak Setuju (TS) = 2

Ragu-Ragu (RR) = 3

Page 48: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

34

Setuju (S) = 4

Sangat Setuju (SS) = 5

3.8 Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linear berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Persamaan regresi

linier berganda dalam penelitian ini adalah :

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

keterangan :

Y = perilaku menyimpang auditor

α = konstanta

β1, β2, β3 = koefisien regresi

X1 = tekanan waktu

X2 = risiko audit

e = standard error

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif akan memberikan informasi mengenai karakteristik

variabel penelitian dengan demografi responden. Statistik deskriptif menyatakan

skala jawaban responden pada setiap variabel yang diukur dari minimum,

maksimum, rata-rata dan standar deviasi, juga untuk mengetahui demografi

responden yang terdiri dari kategori, jenis kelamin, pendidikan, umur, posisi dan

lama bekerja. Pada penelitian ini, variabel penelitian yaitu tekanan waktu, risiko

audit, dan perilaku menyimpang auditor. Datanya kemudian diinterpretasikan

dalam sebuah deskripsi yang mudah dipahami pembaca.

Page 49: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

35

3.8.2 Uji Kualitas Data

Data yang telah terkumpul harus diuji kualitasnya terlebih dahulu sebelum

dilakukan analisis regresi. Data penelitian tidak akan berguna dengan baik jika

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tidak memiliki tingkat

keandalan (Reliability) dan tingkat keabsahan (Validity) yang tinggi. Untuk

menguji kualitas data yang ada digunakan Uji Validitas dan Uji Realibilitas.

3.8.2.1 Uji Validitas Data

Menurut Sunyoto (2011:72) kuesioner dikatakan valid jika pernyataan

dalam kuesioner dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengukur seberapa nyata

suatu pengujian atau instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur. Karena

instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuesioner maka uji

validitas data dilakukan dengan uji validitas isi. Pengujian validitas isi dilakukan

dengan menghitung korelasi antara skor item instrumen dengan skor total. Nilai

koefisien korelasi antara skor setiap item dengan skor total dihitung dengan

analisis corrected item-total correlation. Suatu instrumen dinyatakan valid apabila

koefisien korelasi r hitung lebih besar dibandingkan koefisien korelasi r tabel

pada taraf signifikansi 5% atau 10%.

3.8.2.2 Uji Realibilitas Data

Uji reliabilitas menyatakan bahwa instrumen yang apabila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang

sama pula. Relibilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel yang diteliti (Sunyoto, 2011:67). Butir

pernyataan dikatakan handal apabila jawaban seseorang terhadap pernyataan

adalah konsisten. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau

Page 50: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

36

dapat dipercaya jika alat ukur itu mantap dalam pengertian bahwa alat ukur

tersebut stabil, dapat diandalkan, dan dapat diramalkan. Pengujian realibilitas

dengan menggunakan cronbach alpha (α). Koefisien cronbach alpha yang lebih

dari 0,60 menunjukkan keandalan (reliabilitas) instrumen. Selain itu, yang

semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal

reliabilitasnya.

3.8.3 Uji Asumsi Klasik

Pengukuran asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji

normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi.

Untuk dapat melakukan analisis regresi berganda perlu pengujian asumsi klasik.

Hal ini digunakan sebagai persyaratan dalam analisis sehingga datanya dapat

bermakna dan bermanfaat, serta terhindar dari adanya bias.

3.8.3.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data dalam penelitian

apakah terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dapat diamati dari

nilai normal P-plot dan membandingkannya dengan nilai kritis. Jika plot

menunjukkan hubungan yang linear, maka data dapat dikatakan terdistribusi

normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Uji normalitas juga dapat diamati dari nilai Kolmogrov-

Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki tingkat

signifikansi di atas 0,05 dan suatu data dikatakan tidak terdistribusi secara

normal jika memiliki tingkat signifikansi di bawah 0,05 (Sunyoto:2013).

3.8.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika

Page 51: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

37

variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel itu tidak

ortogonal. Variabel orgonal merupakan variabel independen yang nilai korelasi

antar sesama variabel sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas didalam model regresi dapat diketahui dari nilai toleransi dan

nilai variance inflation factor (VIF).

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak

dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama

dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya

kolinearitas yang tinggi. Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance

0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10 (Sunyoto:2013).

3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan

lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas

atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Homoskedastisitas terjadi jika pada

scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar

dibawah maupun di atas titik origin pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola

teratur. Heteroskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai

pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang (Sunyoto:

2013)

3.8.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi

linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

Page 52: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

38

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan cara uji Durbin-Watson (DW test).

Uji Durbin-Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order

autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model

regresi dan tidak ada variabel lag diantara variable independen (Sunyoto: 2013).

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : tidak ada autokorelasi ( r = 0 )

HA : ada autokorelasi ( r ≠ 0 )

Pengambilan keputusan ada atau tidaknya autokorelasi dapat dilihat dari

tabel berikut:

Tabel 3.1Pengambilan keputusan autokorelasi

Keputusan Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl

Tidak ada korelasi, positif ataupun

negatif Tidak ditolak du < d < 4 – du

3.8.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis statistik adalah prosedur yang berpengaruh dalam

pengambilan keputusan apakah hipotesis diterima atau ditolak sesuai dengan

data yang sedang diuji (Sunyoto, 2011:93). Pengujian hipotesis dilakukan untuk

melihat seberapa besar pengaruh tekanan waktu, dan risiko audit terhadap

perilaku menyimpang auditor. Untuk menguji hipotesis digunakan Uji t, Uji f, dan

Analisis Koefisien Determinasi.

Page 53: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

39

3.8.4.1 Uji t

Statistik uji t digunakan untuk menguji secara sendiri-sendiri hubungan

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2013:235). Adapun

langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai

berikut.

a. Ho : β = 0, tekanan waktu dan risiko audit tidak berpengaruh secara

parsial terhadap perilaku menyimpang auditor pada auditor BPK RI

Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Ha : β ≠ 0, tekanan waktu dan risiko audit berpengaruh secara parsial

terhadap perilaku menyimpang auditor pada auditor BPK RI Perwakilan

Provinsi Sulawesi Selatan.

Untuk mencari t tabel dihitung dengan df = n-k-1, di mana n adalah

jumlah responden dan k adalah jumlah variabel. Taraf nyata 5 % dapat dilihat

dengan menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan

menggunakan tabel t. Dasar pengambilan keputusan adalah.

a. Jika t hitung>t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak

b. Jika t hitung<t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga dilakukan berdasarkan

probabilitas.

a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

3.8.4.2 Uji F

Uji F atau uji koefisien regresi secara serentak yaitu untuk mengetahui

pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen,

apakah pengaruhnya signifikan atau tidak (Sunyoto, 2013:54). Tahap-tahap

pengujian sebagai berikut :

Page 54: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

40

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H0 : b1, b2, = 0, berarti tekanan waktu dan risiko audit secara serentak tidak

berpengaruh terhadap perilaku menyimpang auditor.

Ha : b1, b2, ≠ 0, berarti tekanan waktu dan risiko audit secara serentak

berpengaruh terhadap perilaku menyimpang auditor. Menentukan taraf

signifikansi. Taraf signifikansi menggunakan 0,05.

b. Mencari F hitung dan F tabel.

F hitung dapat dilihat pada tabel ANOVA

F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05df1 = k–1, dan

df2 = n-k.

c. Pengambilan keputusan

jika nilai signifikansi F<0,05 berarti terdapat pengaruh yang signifikan

semua variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga

hipotesis alternatif diterima;

jika nilai signifikansi F>0,05 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

semua variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga

hipotesis alternatif ditolak

3.8.4.3 Analisis Koefisien Determinasi

Analisis Koefisien Determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar presentase sumbangan dari variabel independen secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Analisis ini dilihat dari seberapa besar variabel

independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variabel

dependen.

Page 55: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

65

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh

yang terdapat antara tekanan waktu dan risiko audit terhadap perilaku

menyimpang auditor. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Tekanan Waktu (X1) berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang

auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Risiko Audit (X2) berpengaruh positif terhadap perilaku menyimpang

auditor pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

3. Variabel tekanan waktu dan risiko audit secara simultan berpengaruh

terhadap perilaku menyimpang auditor dalam audit yang dilakukan oleh

auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan.

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Peneltian ini menggunakan instrumen kuesioner. Penggunaan kuesioner

dapat menyebabkan respon bias dari responden akibat ketidakjujuran

maupun responden tidak serius dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan.

2. Penelitian ini hanya berfokus pada auditor BPKP Perwakilan Provinsi

Sulawesi Selatan, sehingga belum bisa digenaralisasi ke seluruh auditor

BPKP di Indonesia.

Page 56: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

66

5.3 Saran Penelitian

1. Pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan keuangan harus diberikan

waktu yang memadai guna mengurangi perilaku menyimpang atas

prosedur audit yang dilaksanakan.

2. Pada penelitian mendatang dapat menambah/mengganti beberapa variabel

yang digunakan dalam mengukur faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

perilaku menyimpang atas prosedur audit oleh auditor.

3. Dalam pelaksanaan pemeriksaan serta penyusunan laporan hasil

pemeriksaan, auditor harus menekan tingkat risiko audit terutama risiko

deteksi dengan melakukan prosedur audit yang lengkap dan pengumpulan

bukti yang banyak dan andal.

4. Pada penelitian mendatang, dapat memperluas populasi penelitian.

Perluasan ini dapat berupa penambahan ruang lingkup geografis

responden maupun penambahan jumlah responden.

5. Melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian untuk

menghindari respon bias akibat penggunaan kuesioner.

Page 57: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

67

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., Elder, R.J., and Beastley, M.S. 2006. Auditing and Assurance

Service. Twelfth Edition. Terjemahan oleh Herman Wibowo, Wibi Hardani dan Suryadi Saat. Jilid 1. Edisi Keduabelas. 2008. Jakarta: Erlangga

Boynton, W.C., Johnson, R.N., and Kell, W.G. 2001. Modern Auditing. Seventh Edition. Terjemahan oleh Paul A. Rajoe, Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi. Edisi Ketujuh Jilid I. 2002. Jakarta: Erlangga.

Boynton, W.C., Johnson. R.N., and Kell, W.G. 2006, Modern Auditing, Eighth

Edition. Terjemahan oleh Paul A. Rajoe, Gina Gania dan Ichsan Setiyo Budi. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Djalil, Rizal. 2014. Pertimbangan Kualitatif : Pendekatan Baru dalam Audit.

Jakarta : RMBOOKS.

Hardyan B. C. 2013. Perilaku Audit Disfungsional: Efek Dari Tekanan Anggaran Waktu, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi (Studi Pada Kap Di Semarang). Universitas Diponegoro, Semarang.

Harini, D. Anisykurlillah,I dan Wahyudin, A. 2011. Analisis Dysfungsional Audit Behavior: Sebuah Pendekatan Karakteristik Personal Auditor. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol.3 (2),67-76..

Ibrahim Khaerurrijal. 2015. Pengaruh Tekanan Waktu, Risiko Audit, Tindakan Supervisi, Dan Materialitas Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris Pada BPK RI Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan), Universitas Hasanuddin, Makassar.

Luthans, Fred. 2006. Organizational Behavior. First Edition. Diterjemahkan oleh Vivin Andika Yuwono. Edisi Pertama, Penerbit Andi, Yogyakarta.

Mertha I Made. 2014. Pengaruh Time Pressure, Audit Risk, Professional Commitment Dan Locus Of Control Pada Penghentian Prematur Prosedur Audit. E-Jurnal Akuntansi. Vol :185-196.

Mulyadi dan Puradiredja, K. 1998. Auditing. Edisi Kelima. Jakarta : Salemba

Empat. Nasution I. 2013. Pengaruh Karateristik Personal Auditor, Etika Audit Dan

Pengalaman Auditor Terhadap Tingkat Penyimpangan Perilaku Dalam Audit. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Purwanda Eka dan Maula A. S., 2013. The Influence Of Auditor Personality

Characteristics and Dysfunctional Behavior To Audit Quality (Survey on Public Accountant in Bandung). Study & Accounting ReseachVol X, No. 3 – 2013.

Robbins, S.T.2003.Organizational Behavior. Tenth Edition. Terjemahan Ahmad

Fausi, 2006. Klaten: Indeks.

Page 58: SKRIPSI · SKRIPSI PENGARUH TEKANAN WAKTU DAN RISIKO AUDIT TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG AUDITOR (Studi Empiris pada Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan

68

Samelson R.M., E.D. Skylingstad, D.B. Chelton, S.K. Esbensen, L.W. O’Neill & N. Thum, 2006. A note on the coupling of wind stress and sea surface temperature. Journal of Climate, 19 (15).

Sekaran, Uma. 2009. Research Methods for Business. Terjamahan Oleh Kwan Men Yon, 2010. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, D. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: Refika Aditama.

Suprianto, Edy. 2009. Pengaruh Time Budget Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor. JAI Vol.5, No.1 : 57-65.

Tanjung R., 2013. Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Dan Time Budget

Pressure Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor (Studi Empiris Pada Kap Di Kota Padang Dan Pekanbaru) Universitas Negeri Padang, Padang.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi.

Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Ulum, A. S. 2005. “Pengaruh Orientasi Etika Terhadap Hubungan Antara Time

Pressure dengan Perilaku Prematur Sign-Off Prosedur Audit”. Jurnal Maksi. Vol.5 No.2

Wahyuni Nurul. 2016. Pengaruh Komitmen Organisasi Dan Turnover Intention

Terhadap Dysfunctional Auditor Behaviors (Studi Empiris Pada Kantor Bpkp Ri Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan) Universitas Hasanuddin, Makassar.

Watkins, Ann L. 2004. Audit Quality: A Synthesis ofee;1 Theory and Empirical Evidence. Journal of Accounting Literature23, 153.

Wijayanti, Diah. 2007.Pengaruh Komitmen Terhadap Kepuasan Kerja Auditor

Internal Motivasi Sebagai Variabel Moderating Pada Kantor Pendidikan Internal Auditor di Jakarta, Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak.

www.bpk.go.id