118
KONSTRUKSI REALITAS SOSIAL KASUS TEWASNYA TERDUGA TERORIS DI MEDIA ONLINE (ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SIYONO DI KOMPAS.COM) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: Panji Febrian Nugraha NIM: 111205100039 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

  • Upload
    vunga

  • View
    229

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

KONSTRUKSI REALITAS SOSIAL KASUS TEWASNYA

TERDUGA TERORIS DI MEDIA ONLINE

(ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN SIYONO DI KOMPAS.COM)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Panji Febrian Nugraha

NIM: 111205100039

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik
Page 3: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik
Page 4: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik
Page 5: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

i

ABSTRAK

Panji Febrian Nugraha (1112051000039)

Konstruksi Realitas Sosial Kasus Tewasnya Terduga Teroris di Media Online

(Analisis Framing Berita Siyono di Kompas.com)

Kasus tewasnya terduga teroris Siyono sempat mendapat perhatian publik. Hal initidak terlepas dari peran media massa. Kematian Siyono diduga akibat kekerasan yangdilakukan oleh Densus 88. Kontroversi kematian Siyono semakin berkembang danmenjadi polemik setelah PP Muhammadiyah dan Komnas HAM mengeluarkan rilishasil otopsi ulang Siyono yang berbeda dengan rilis Polri terkait penyebab kematianSiyono. Penelitian ini menjadi menarik karena kasus tewasnya Siyono terjadi saatpengamanan oleh anggota Densus dan peneliti ingin melihat bagaimana media massa,khususnya Kompas.com memandang kasus ini dan fakta apa yang lebih ditekankandalam pemberitaannya.

Media massa, memiliki peran penting dalam penyampaian informasi danperistiwa yang terjadi di masyarakat. Namun, pesan yang disampaikan seringkalimemuat fakta-fakta yang memiliki perspektif tertentu yang ditonjolkan atau diberikanpenekanan lebih terhadap fakta tertentu yang dicoba dibangun oleh media sesuai dengankepentingannya. Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan konstruksi yangdilakukan oleh media massa sehingga membentuk kesepahaman opini.

Pada penelitian ini, peneliti mengambil 4 buah sampel berita pada situskompas.com terkait pemberitaan mengenai kasus tewasnya Siyono. Berita yang dipilihmerupakan berita edisi tanggal 12 April 2016 sampai 14 April 2016. Rumusan masalahdalam penelitian ini yaitu Bagiamana struktur sintaksis pemberitaan Siyono dikompas.com? Bagaimana struktur skrip pemberitaan Siyono di kompas.com?Bagaimana struktur tematik pemberitaan Siyono di kompas.com? Bagaimana strukturretoris pemberitaan Siyono di kompas.com?

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana frame yang dibentukoleh Kompas.com. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatankualitatif. Sedangkan, teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi analisis teks,wawancara, dan dokumentasi. Analasis pada penelitian ini, dilakukan dengan caramenelaah lima buah berita di Kompas.com terkait berita tewasnya terduga terorisSiyono dilihat dari perangkat framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yangmemiliki empat elemen struktural yakni: Sintaksis, Skrip, Tematik, dan Retoris.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kompas.com dalam membingkai beritaterkait tewasnya terduga teroris Siyono ini, lebih menonjolkan fakta kesalahan Polriterkait hasil pemeriksaan penyebab kematian yang dinilai di bawah standar dan berbedadengan hasil otopsi yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah dan Komnas HAM. Selainitu, pemberitaan Kompas.com juga cenderung menyudutkan tindakan Densus 88 danPolri dan meminta evaluasi serta pengawasan terhadap Densus 88 oleh Polri.

kata kunci: Media, Siyono, Kompas.com, Konstruksi, framing

Page 6: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi

besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya dari zaman kegelapan

menuju cahaya kebenaran yang penuh kemuliaan. Sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Konstruksi Realitas Sosial Kasus

Tewasnya Terduga Teroris di Media Online: Analisis Framing Pemberitaan

Siyono di Kompas.com”

Adapun skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun guna melengkapi

salah satu syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata Satu

(S1) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi ini tidak

mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan dorongan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, beserta Bapak Suparto M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I Bidang

Akademik, Ibu Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, serta Bapak Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III

Bidang Kemahasiswaan.

2. Bapak Drs. Masran, M.A. dan Ibu Fita Fathurokhmah, M.Si selaku Ketua dan

Sekertaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

3. Bapak Drs. Jumroni, M.Si sebagai pembimbing skripsi, yang telah menyempatkan

waktu dan memberikan arahan dan masukan positif dalam penyusunan dan

penulisan skripsi ini.

4. Bapak S. Hamdani, M.A selaku dosen penasihat akademik yang selalu

memberikan masukan selama menjalani perkuliahan

Page 7: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

iii

5. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

ilmu, pengalaman serta dedikasinya kepada peneliti selama menuntut ilmu dalam

masa perkuliahan dan selalu memotivasi untuk menjadi insan akademis yang

selalu terus belajar.

6. Kepada segenap staff yang bekerja di UIN Jakarta, Perpustakaan Utama, dan

Perpustakaan Fakultas Dakwah terimakasih atas keramahannya dan pelayanan

yang baik kepada penulis selama menjalankan masa perkuliahan.

7. Bapak J. Heru Margianto selaku Asisten Redaktur Pelaksana dari Kompas.com

serta mas Aldy selaku HR Dari Kompas.com yang telah memberikan waktu luang

untuk wawancara di tengah kesibukannya dan membantu penulis dalam proses

pencarian data untuk skripsi ini.

8. Kedua Orangtua tercinta, Bapak Zulkarnain dan Ibu Yulinar yang telah memberi

support baik secara moril maupun materil, sekaligus menjadi alasan utama penulis

untuk segera menyelesaikan studi dan selalu menjadi yang terbaik.

9. Adik-adik penulis, Renaldi Dwi Syahputra, Diah Intan Lestari dan Dini Mursalina

yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

10. Om Agus dan Ibu Anis atas bantuan-bantuan selama penulis menempuh proses

perkuliahan.

11. Bunda Etty Zuhriah, Bunda Tanty Pupti, om Firdaus Muhdahar, om Fathorrahman

atas bantuan-bantuan selama penulis menempuh proses perkuliahan.

12. Muhamad Faiz Wafi, Sahabat dan rekan seperjuangan yang selalu membantu

penulis dalam berbagai hal dari bangku SMA hingga selesainya masa perkuliahan.

13. Sahabat The Amengers: Muhammad Rafi, Rahmat Dian Ismail, Denny Eka Putra,

Muhammad Faiz, Ramadhanil Fajri Islamy, M. Bambang Orlando rekan-rekan

Page 8: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

iv

seperjuangan yang juga selalu turut membantu penulis dalam berbagai hal dari

bangku SMA hingga selesainya masa perkuliahan.

14. Keluarga Besar The Kostan, yang selama 5 tahun terakhir menjadi bagian dari

perjalanan perkuliahan penulis.

15. Keluarga besar HMJ KPI, HMI Komfakda dan kepada rekan-rekan WEAK KPI B

2012 khususnya Kepada Faizah, Riadin, Riztira, Pipit, Keke, Dita, Kiki, Ervan,

Reksa, Fatwa, Deden, Abu, Novi, Guntur yang telah bersama-sama menempuh

jalan panjang selama proses perkuliahan dalam suka maupun duka.

16. Rekan-rekan KKN Lebah 2015 Desa Kedung, kepada Ami, Anis, Nisa, Ida, Tika,

Nunu, Devi, Miko, Bogel, Luthfi terimakasih atas kebersamaan, ilmu dan

kenangan dalam proses pengabdian, semoga silaturahmi tetap terjaga.

17. Orang-orang yang berkontribusi terhadap perjalanan hidup penulis dan dan proses

penulisan skrispi, yang mungkin saya lupa cantumkan namanya dalam skripsi ini

penulis ucapkan terimakasih banyak. Semoga Allah selalu membalas kebaikan

kalian.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih

banyak kekurangan. Penulis hanya dapat mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada pihak-pihak yang terlibat. Hanya ucapan inilah yang dapat

peneliti berikan, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian. Semoga skripsi

ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan khususnya kepada civitas akademik

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Jakarta.

Jakarta, 26 September 2016

Panji Febrian Nugraha

Page 9: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL............................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... vii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1B. Batasan dan Rumusan Masalah............................................................. 4C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 5D. Metodologi Penelitian ........................................................................... 6E. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 9F. Sistematika Penulisan ........................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORITIS ............................................................................ 12A. Konstruksi Pemberitaan dan Realitas Sosial......................................... 17

1. Konstruksi Pemberitaan................................................................... 172. Konstruksi Realitas Sosial ............................................................... 23

B. Teori Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki ............. 26C. Konsep Media Online ........................................................................... 32

BAB III GAMBARAN UMUM................................................................................ 31A. Profi Kanal News Kompas.com ............................................................ 31B. Pemberitaan Siyono di kanal News Kompas.com................................. 37

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA........................................................... 39A. Analisis Struktur Sintaksis Pemberitaan Siyono................................... 39B. Analisis Struktur Skrip Pemberitaan Siyono..................................... ... 52C. Analisis Struktur Tematik Pemberitaan Siyono................................ ....60D. Analisis Struktur Retoris Pemberitaan Siyono...................................... 62

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 72A. Kesimpulan ........................................................................................... 72B. Saran-saran............................................................................................ 73

Daftar Pustaka………………………………… ................................................................. 74Lampiran-Lampiran

Page 10: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 01 Pemberitaan Siyono di Kompas.com................................................................ 8Tabel 02 Perangkat Framing Model Pan dan Kosicki ....................................................... 24Tabel 03 Editorial Department of Kompas.com................................................................ 35Tabel 04 Berita Siyono di kompas.com ............................................................................. 37Tabel 05 Analisis Skrip Berita 1 ........................................................................................ 53Tabel 06 Analisis Skrip Berita 2 ....................................................................................... 54Tabel 07 Analisis Skrip Berita 3 ....................................................................................... 55Tabel 08 Analisis Skrip Berita 4 ....................................................................................... 56Tabel 09 Analisis Skrip Berita 5 ....................................................................................... 57Tabel 10 Analisis Retoris Berita 1 .................................................................................... 63Tabel 11 Analisis Retoris Berita 2 .................................................................................... 64Tabel 12 Analisis Retoris Berita 3 .................................................................................... 66Tabel 13 Analisis Retoris Berita 4 .................................................................................... 67Tabel 14 Analisis Retoris Berita 5 .................................................................................... 69

Page 11: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 01 Pola Penulisan Piramida Terbalik .......... .........................................16Gambar 02 Logo Kanal News Kompas.com.......................................................33Gambar 03 Suasana Otopsi jasad Siyono ...........................................................64Gambar 04 Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri brigjen (Pol) Arthur

Tampi ................................................................................................66Gambar 05 Trisno Raharjo Ketua Tim Pembela Kemanusiaan kasus Siyono ............67Gambar 06 Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane..........................68Gambar 07 Suasana pengaman rumah terduga teroris siyono...................................70

Page 12: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi informasi telah

mendorong banyak perubahan yang signifikan di dalam kehidupan manusia.

Informasi bisa di dapat dengan cepat tanpa batas ruang dan waktu. Jika dulu

informasi hanya diperoleh melalui media cetak dan elektronik, kini seiring

perkembangan zaman, informasi bisa diperoleh setiap saat dan dimanapun melalui

media online. Bahkan akhir-akhir ini, banyak media massa seperti Koran mulai

mendirikan edisi online di dunia maya.

Secara fungsional, menurut Ellul dan Goulet, teknologi telah menguasai

masyarakat, bahkan pada fungsi yang substansial sehingga menciptakan realitas

didalam masyarakat itu sendiri. Terlebih dengan mudahnya akses informasi

terutama kebutuhan akan berita dari beragam media yang ada. Realitas telah

dibangun oleh para pekerja media dan mempengaruhi kehidupan manusia.1

Istilah Konstruksi Sosial pertama kali dikenalkan oleh Peter L. Berger dan

Thomas Luckmann yang menjelaskan bahwa realitas terbentuk oleh proses sosial

melalui tindakan dan interaksi, dimana individu menciptakan secara terus menerus

suatu reallitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.2

Sebuah berita dalam pemberitaan pun tidak terlepas dari konstruksi pekerja

media itu sendiri, dikarenakan wartawan memiliki pandangan, motivasi, ideologi,

dan kecenderungan tertentu dalam mengamati suatu peristiwa. Pemilihan isu

tertentu dan penonjolan isu tersebut merupakan konstruksi media yang mencoba

1 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi Massa ( Jakarta: Kencana, 2013), h.177.2 Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa ( Jakarta: Kencana, 2013), h. 13.

Page 13: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

2

memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk melihat dan menganggap apa

yang dianggap penting oleh media seakan-akan penting untung diikuti

perkembangannya.

Hal ini dikarenakan, media dinilai sebagai agen konstruksi pesan. Fakta-

fakta yang disampaikan oleh media merupakan konstruksi yang bersifat relatif,

dan berlaku sesuai konteks tertentu. Media memandang sebuah peristiwa dari

suatu perspektif dan menonjolkan fakta tertentu serta mengesampingkan fakta

yang lainnya. Sehingga, berita merupakan sesuatu yang bersifat subjektif

dikarenakan tidak terlepas dari opini dan wartawan melihat sebuah peristiwa

dengan perspektif dan pertimbangan tertentu.

Kecenderungan media dalam mengkonstruksi pesan dapat dilihat melalui

framing pemberitaan mereka. Framing adalah pendekatan untuk mengetahui

bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika

menseleksi isu dan menulis berita. Cara pandang atau perspektif tersebut pada

akhirnya akan menentukan fakta yang akan diambil, bagian mana yang akan

ditonjolkan dan dihilangkan, dan hendak dibawa kemana berita tersebut.3 Menurut

Pan dan Kosicki, Frame dapat dilihat melalui empat perangkat framing yakni:

Sintaksis, skrip, tematik, dan retoris.

Kasus meninggalnya terduga teroris Siyono misalnya, kasus ini tak terlepas

dari pengamatan media. Siyono merupakan terduga kasus terorirsme, polisi

menduga siyono merupakan salah satu petinggi jaringan Jamaah Islamiyah.

Siyono meninggal tidak lama setelah dibekuk di rumahnya di Klaten oleh Densus

88.

3 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, ideologi dan politik media(Yogjakarta: LKIS,2005), 79.

Page 14: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

3

Yang menjadikan kasus ini menarik adalah keterangan polisi yang

menyatakan bahwa Siyono tewas karena kecelakaan dan melawan petugas.

Namun, pihak keluarga menilai ada keganjilan dalam kematian Siyono, sehingga

menuntut dilakukannya autopsi terhadap jenazah Siyono. Hasil autopsi pun

berbeda dengan pernyataan Polri yang menegaskan bahwa siyono tewas akibat

benda tumpul di kepala, sedangkan hasil autopsi menyebutkan penyebab tewasnya

Siyono adalah pukulan benda tumpul di rongga dada yang menyebabkan retak

tulang iga.4

Kontroversi terkait kematian Siyono ini terus berkembang di media. Media

massa baik cetak, elektronik maupun online berusaha membingkai pemberitaan

terkait tewasnya siyono ini dan membangun realitas masyarakat untuk mengusut

tuntas kasus ini terutama evaluasi terhadap kinerja Densus 88 yang dinilai tidak

memperhatikan asas praduga tidak bersalah dan melanggar HAM.

Kompas.com merupakan salah satu media online besar di negeri ini.

Kompas.com dimulai pada tahun 1995 dengan nama Kompas Online. Kompas

Online pada awalnya hanya berperan sebagai edisi internet dari Harian Kompas.

Kemudian tahun 1998 Kompas Online bertransformasi menjadi Kompas.com

dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang

baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di

Indonesia. Saat ini, Kompas.com memiliki 120 juta page view perbulan.5

Sebagai salah satu media online dengan page view yang besar membuat

kompas.com menjadi salah satu pilihan utama masyarakat untuk memenuhi

4http://nasional.kompas.com/read/2016/04/14/07101881/.Otopsi.Ulang.Siyono.Jadi.Pukulan.Telak.bagi.Profesionalisme.Polri. Diakses pada Rabu, 20 April 2016, Pukul. 07.00 WIB.

5http://inside.kompas.com/about-us, diakses pada hari rabu, 20 April 2016, Pukul. 07.30WIB.

Page 15: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

4

kebutuhan akan informasi. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam sebuah proses

produksi suatu berita, wartawan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ideologi,

dan kecenderungan tertentu dalam memandang suatu peristiwa. Untuk itu peneliti

tertarik untuk melihat bagaimana kompas.com membingkai pemberitaan terkait

tewasnya Siyono.

Berdasarkan latar belakang di atas maka, peneliti tertarik untuk mengangkat

penelitian yang berjudul: “ Konstruksi Realitas Sosial Tewasnya Terduga

Teroris di Media Online: Analisis Framing Pemberitaan Siyono di

Kompas.com.”

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar terfokus kepada permasalahan yang diteliti, maka peneliti membatasi

masalah dalam penelitian ini pada lima buah berita terkait tewasnya terduga

teroris Siyono pada kompas.com tanggal 12 April 2016 sampai tanggal 14 April

2016. Alasan dipilihnya tanggal 12 April adalah dikarenakan pada hari itu, hasil

autopsi ulang dari Siyono diumumkan ke publik oleh tim dokter Forensik

Muhammadiyah dengan hasil yang bertentangan dengan penyebab kematian

Siyono yang dikeluarkan oleh Polri. Pemilihan berita sampai tanggal 14 April

dikarenakan peneliti ingin melihat bagaimana pemberitaan tentang Siyono pasca

diumumkannya hasil otopsi ulang oleh Muhammadiyah.

Page 16: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

5

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, Adapun rumusan masalah

dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana struktur sintaksis pemberitaan siyono di kompas.com?

2. Bagaimana struktur skrip pemberitaan Siyono di kompas.com?

3. Bagaimana struktur tematik pemberitaan Siyono di kompas.com?

4. Bagaimana struktur retoris pemberitaan Siyono di kompas.com?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah Untuk

mengetahui bagaimana kompas.com mengkonstruksi pemberitaan terkait

tewasnya terduga teroris Siyono dilihat melalui model framing Pan dan Kosicki

yang dianalisis dengan menggunakan empat perangkat framing yakni: sintaksis,

skrip, tematik, dan retoris.

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis, penelitian ini diharapkan dapat berguna dan mampu

memberikan sumbangan pengetahuan bagi pengembangan ilmu komunikasi,

terutama yang berkaitan dengan analisis framing dan teks media.

2. Manfaat Praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan

bagi pembaca dan penelitian selanjutnya terkait konstruksi realitas di media

massa dan framing di media massa.

Page 17: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

6

D. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian

kualitatif. Bogdan dan Guba bependapat bahwa Pendekatan kualitatif merupakan

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari orang-orang atua perilaku yang dapat diamati.6

Penelitian Kualitatif melihat subjek dan objek dengan apa adanya

berdasarkan fakta yang ada. Sehingga, melalui pendekatan ini akan terlihat

gambaran penelitian, realitas sosial dan persepsi sasaran penelitian.7Pada

penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan untuk menganalisis isi dan teks

berita di Kompas.com terkait pemberitaan tentang tewasnya terduga teroris

Siyono.

2. Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua sumber data, yakni sumber data primer dan

sumber data sekunder.

1. Sumber Data Primer

Diperoleh dari pemberitaan terkait tewasnya terduga teroris Siyono di

kompas.com pada tanggal 12 April 2016 sampai 14 April 2016.

2. Sumber Data Sekunder

Yakni data-data pendukung lainnya yang diperoleh seperti Arsip, Dokumen,

wawancara yang diperoleh oleh peneliti dari berbagai sumber.

6 Suharsaputra, Uhar, Metode Penelitian Kuantitafit, kualitatif dan tindakan, (Bandung:Refika, 2014), h.10.

7 Gunawan, Iman, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara,2013), h.80.

Page 18: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

7

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dari penelitian kualitatif adalah kata-kata dan

tindakan, selebihnya adalah data data tambahan seperti dokumen dan lain-lainnya.

1. Wawancara

Yakni mengadakan wawancara mendalam atau indepth interview. Dimana

mendapatkan informasi dan data yang dibutuhkan dengan cara melakukan

wawancara langsung kepada orang-orang yang berhubungan dengan penelitian.

Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara langsung dengan Redaksi

Kompas.com yakni Bapak J. Heru Margianto yang menjabat sebagai Wakil

Redaktur Pelaksana Kompas.com. Wawancara ini digunakan guna melengkapi

data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pada penelitian ini peneliti

menggunakan wawancara tak terstruktur atau bersifat fleksibel.8Hal ini bertujuan

untuk memberikan kebebasan kepada narasumber dalam menjawab pertanyaan

yang diberikan namun tetap terarah pada masalah yang diangkat.

2. Observasi Teks

Selanjutnya, dalam mengumpulkan data, peneliti juga menggunakan metode

observasi teks atau document research. Dalam penelitian ini, peneliti

mengobservasi teks-teks pemberitaan mengenai kasus tewasnya terduga teroris

Siyono di Kompas.compada tanggal 12-14 April 2016 sebanyak lima buah berita.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data dengan cara mengkaji buku-

buku, website, artikel dan lainnya yang berhubungan dengan materi penelitian dan

selanjutnya dijadikan bahan argumen.

8 Rusdi Pohan, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Yogyakarta: Lanarka, 2007), h.58.

Page 19: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

8

4. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah kanal news kompas.com, sedangkan objek

dari penelitian ini adalah lima buah berita terkait tewasnya terduga teroris Siyono

pada tanggal 12 April 2016 sampai 14 April 2016.

Adapun judul dari lima buah pemberitaan terkait tewasnya Siyono di

Kompas.com ang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 01Pemberitaan Siyono di Kompas.com

No. Judul Edisi1 Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian

Siyono12 April 2016

2 Polri, Jangan Tutupi Penyebab KematianSiyono!

12 April 2016

3 Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilaidi Bawah Standar

13 April 2016

4 Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak BagiProfesionalisme Polri

13 April 2016

5 Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, BukanMenjadi Algojo

14 April 2016

5. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model analisis

framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yang menganalisis framing dengan

empat perangkat yakni: Sintaksis, skrip, tematik dan retoris.9

Sintaksis merupakan Cara wartawan menyusun fakta, Skrip adalah cara

wartawan mengisahkan fakta dengan menggunakan pola 5W+1H. Tematik adalah

cara wartawan menuliskan fakta dan retoris adalah bagaimana cara wartawan

menekankan fakta.

9 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi dalam pespektif penelitian kualitatif,(Bogor: Ghalia, 2015), h.87.

Page 20: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

9

6. Teknik Penulisan

Teknik penulisan dalam penelitian ini mengacu kepada buku pedoman

penulisan karya ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh Center

For Quality Development and Assurance (CeQDA) Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Tinjauan Pustaka

Berdasarkan tinjauan pustaka yang dilakukan oleh peneliti di perpustakaan

umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terdapat beberapa penelitian skripsi

terdahulu yang berkaitan dengan analisis framing, antara lain:

1. Bingkai Pemberitaan Penyergapan Teroris Ciputat (Studi Komparasi Berita

di Liputan6.com dan Tempo.co yang disusun oleh Aji Sasongko, NIM:

1110051100094, Mahasiswa jurusan Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Alasan peneliti memilih penelitian ini

adalah adanya kesamaan isu yang dibahas yakni terkait pemberitaan

mengenai terorisme. Serta kesamaan teori yang digunakan yakni model

framing Pan dan Kosicki.

2. Konstruksi realitas sosial larangan khitan perempuan di media massa:

Analisis Framing berita pro-kontra khitan perempuan di kompas.com yang

disusun oleh Ahmad Mursanih, NIM: 109051000245, Mahasiswa Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Alasan peneliti memilih penelitian ini adalah karena kesamaan

subjek yang diteliti yakni Kompas.com,. Namun, terdapat perbedaan pada

Page 21: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

10

kasus yang diangkat dan objek yang diteliti serta model framing yang

digunakan.

F. Sistematika Penulisan

Dalam rangka mempermudah tahap demi tahap penulisan karya ilmiah ini,

maka penulis menyusunnya ke dalam lima bab. Dengan penyusunan sebagai

berikut:

Bab I. Pendahuluan

Pada bab pertama membahas tentang pendahuluan yang melatarbelakangi

penelitian ini dan batasan penelitian yang meliputi: Latar belakang masalah,

batasan dan rumuan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian,

dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teoritis

Dalam bab kedua membahas landasan teori menguraikan beberapa hal yang

menyangkut pembahasan dalam penelitian ini meliputi: Konsep Konstruksi

Pemberitaan dan Realitas Sosial, Teori Framing model Zhondang Pan dan Gerald

M. Kosicki, dan Konsep Media Online.

Bab III. Gambaran Umum

Pada bab ketiga ini difokuskan terhadap gambaran umum objek penelitian

yakni Media Online kompas.com yang meliputi: Sejarah, visi misi, dan Struktur

Organisasi. serta pemberitaan mengenai Siyono di Kompas.com.

Bab IV. Temuan dan Analisis Hasil Data Penelitian

Pada bab keempat ini membahas menganai analisis hasil temuan data,

menejelaskan Konstruksi realitas yang dilakukan oleh kompas.com terkait

Page 22: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

11

pemberitaan tewasnya terduga teroris siyono melalui konsep framing Zhondang

Pan dan Gerald M. Kosicki. Yang di analisis menggunakan empat perangkat

framing: Sintaksis, Skrip, Tematik, Retoris.

Bab V. Penutup

Pada bab kelima, peneliti memberikan kesimpulan terhadap hasil

penelitian, serta memberikan saran-saran dan beberapa lampiran yang didapat

oleh penulis.

Page 23: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

12

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Konstruksi Pemberitaan dan Realitas Sosial

1. Konstruksi Pemberitaan

Berita (news) berasal dari bahasa sansekerta, yaitu vrit (write) yang berarti

ada atau terjadi. Sebagian orang menyebut vrit dengan kata vritta yang berarti

kejadian atau peristiwa yang telah terjadi. Dalam kamus bahasa Indonesia, berita

adalah cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. 1

Sehingga, berita sangat berkaitan dengan peristiwa atau kejadian yang sedang

terjadi.

Berita merupakan salah satu unsur terpenting dalam dunia jurnalistik. Berita

merupakan informasi yang bersifat faktual, aktual, akurat, objektif, penting dan

menarik perhatian publik. Sebagai hasil kerja jurnalistik, berita dituntut untuk

berorientasi pada pasar (market oriented) dan juga beorientasi pada tugas (duty

oriented).2

Definisi berita juga dikemukakan oleh beberapa ahli seperti yang

dikemukakan oleh Dr. Willard C. Bleyer yang mendefinisikan berita sebagai

sesuatu yang termassa (baru) yang dipilih oleh wartawan dan dimuat di surat

kabar. Karena itu, ia dapat menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik

minat pembaca surat kabar tersebut. Selain itu, Nancy Nasution juga

mendefinisikan berita sebagai laporan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi,

yang ingin diketahui oleh umum, dengan sifat-sifat actual, terjadi di lingkungan

1 http://kbbi.web.id/berita Diakses pada 20 Agustus 2016 Pukul 20:30 WIB.2 Indah Suryawati, Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik (Bogor: Ghalia Indonesia,

2011), h. 67.

Page 24: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

13

pembaa, mengenai tokoh terkemuka, akibat peristiwanya berpengaruh kepada

pembaca.3

Dari pendapat beberapa ahli mengenai definisi berita diatas, dapat kita tarik

kesimpulan bahwa berita adalah laporan yang berisikan tentang informasi

terbaru/aktual, bersifat penting dan menarik perhatian publik. Berita merupan

produk hasil kerja jurnalistik yang bukan merupakan opini atau pendapat

wartawan dan diterbitkan atau ditayangkan di media massa. Namun, perlu kita

ketahui bahwa tidak semua informasi yang tertulis di media cetak dan online,

ataupun informasi yang tayang di media elektronik adalah berita. Sebagai contoh:

iklan tidak bisa disebut sebagai berita. Resep makanan di tabloid pun tidak bisa

disebut sebagai berita. Yang didapat dikategorikan sebagai berita adalah apabila

laporan tersebut berisi peristiwa atau fakta dan dilaporkan di media massa.

Sebuah berita diantaranya adalah harus memiliki nilai atau ciri-ciri berita.

Sedia Willing Barus menjelaskan bahwa laporan jurnalistik masuk kategori berita

jika memiliki ciri-ciri seperti: accuracy, yakni sebuah berita haruslah akurat,

cermat dan teliti tidak asal dan menimbulkan kebingungan. Kemudian

universality, yakni sebuah berita haruslah berlaku umum. Selanjutnya, fairness,

yakni sebuah berita harus lah bersifat jujur, artinya sebuah berita berisi nilai-nilai

kebenaran dan bukan sebuah kebohongan untuk publik, serta harus adil dan tidak

memihak salah satu pihak saja. Humanity, yakni sebuah berita memiliki nilai

kemanusiaan di dalamnya. Dan yang terakhir adalah immediate yaitu segera,

artinya berita harus segera sampaikan agar selalu menjadi kabar yang hangat dan

aktual. 4

3 Indah Suryawati, Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik, h. 68.4 Indah Suryawati, Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik, h. 77.

Page 25: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

14

Septiawan Santana berpendapat bahwa ada untuk menjadikan sebuah

peristiwa menarik dibaca sebagai berita, maka ada beberapa nilai berita yang

mesti diperharikan, elemen berita tersebut yakni:5

1. Immediacy, yaitu hal yang berkaitan dengan kesegaran peristiwa yang

dilaporkan atau kerap disebut timeliness. Unsur waktu merupakan hal yang

sangat penting dalam berita karena sebuah berita sering dinyatakan sebagai

peristiwa yang dilaporkan dan baru saja terjadi.

2. Proximity, yaitu berkaitan dengan kedekatan dengan pembaca. Orang- orang

akan tertarik dengan berita yang menyangkut peristiwa disekitar mereka dan

dalam keseharian mereka.

3. Consequence, yaitu berkaitan dengan konsekuensi dalam berita dan

berpengaruh bagi khalayak.

4. Conflict, yaitu peristiwa-peristiwa yang mengandung konflik di dalamnya

seperti perang, demonstrasi, criminal, perseteruan dan sebagainya.

5. Oddity, yaitu berita yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa tidak biasa dan

jarang ditemui yang akan jadi perhatian masyarakat.

6. Sex, yaitu berkaitan dengan skandal yang ada di dalam pemberitaan.

7. Emotion, yaitu yang sering dikenal dengan sebutan human interest, yakni

kisah yang menyentuh nilai kemanusiaan di dalamnya seperti kesedihan,

kemarahan, simpati, cinta dan sebagainya.

8. Prominence, yaitu berkaitan dengan unsur keterkenalan seseorang, tokoh

maupun orang-orang penting di dalam berita.

5 Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik (Ciputat: Lembaga Penelitian UINJakarta, 2009), h. 31.

Page 26: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

15

9. Suspense, yaitu berkaitan dengan sesutau peristiwa yang ditunggu- tunggu oleh

masyarakat.

10. Progress, yaitu berkaitan dengan perkembangan sebuah peristiwa.

Hal terpenting dalam mengemas berita adalah bagaimana berita tersebut

dikemas. Isu yang baik jika dikemas dengan tidak baik akan menjadi kurang

menarik, bahkan pesan yang disampaikan sering kali tidak sampai atau bias.

Maka, diperlukan konstruksi sedemikian rupa supaya pesan dapat dimaknai oleh

audiens dan menarik perhatian pembaca.

Para wartawan dalam merumuskan pemberitaannya biasa menggunkan

sebuah struktur yang dikenal dengan pola piramida terbalik. Pola piramida

terbalik memberikan gambaran bagaimana informasi terpenting dalam

pemberitaan ditaruh di posisi paling atas, dan semakin kebawah informasi menjadi

semakin tidak penting atau bisa saja hanya merupakan penjelasan dari paragraf

sebelumnya.6

Pola piramida terbalik pertama kali muncul sekitar akhir tahun 1840-an.

Pola ini lahir akibat dari pengiriman berita melalui telegraf. Pada saat itu, para

wartawan sering kali berebut untuk mengirimkan berita kepada satu operator

telegraf. Hingga, pada akhirnya operator telegraf membuat kebijakan untuk

mengirimkan berita setiap wartawan secara bergiliran dan dibatasi satu paragraf

untuk setiap giliran. Khawatir kesempatan berita yang terkirim hanya satu

paragraf karena biaya pengiriman telegraf mahal dan seringkali terputus serta

adanya deadline ke kantor mereka, maka para wartawan waktu itu dituntut untuk

mencari solusi baru. Sehingga lahirlah ide untuk membuat tulisan yang memuat

6 Suhaemi dan Ruli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, h. 30.

Page 27: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

16

ringkasan isi berita pada awal dan detail di akhir.sehingga apabila terkendala

deadline dan sambungan telegraf yang terputus berita mereka tetap dapat

dipahami secara utuh.7

Penulisan berita dengan pola piramida terbalik ini memberikan beberapa

manfaat kepada para pekerja jurnlistik. Adapun manfaatnya antara lain: pertama,

dengan pola piramida terbalik maka, fakta terpenting diletakkan di posisi paling

atas sehingga membuat detail dan maksud dari berita mudah dan cepat ditangkap

oleh khalayak. Kedua, pola piramida terbalik memudahkan para editor dalam

penyuntingan naskah. Hal ini diakrenakan fakta atau dataterpenting diletakkan

diposisi paling atas sehingga semakin kebawah data dan fakta yang disampaikan

merupakan bagian yang kurang penting dan bisa dihapus.8

Gambar 01

Pola penulisan Berita Piramida Terbalik

Sumber: Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, h. 30.

Adapun isu yang dikonstruksi menjadi sebuah berita dapat kita lihat melalui

isi berita tersebut yang terdiri dari unsur-unsur yang membentuk sebuah berita.

Unsur-unsur berita tersebut adalah sebagai berikut:9

7 Luwi Ishwara, Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar (Jakarta: Kompas Media Nusantara,2005), h.115.

8 Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, h. 30.9 Kustadi Suhandang, Pengantar Jurnalistik, (Bandung: nuansa, 2010), h.115.

sangat penting

penting

tidakpenting

Page 28: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

17

1. Headline

Judul atau Headline merupakan daya tarik dari sebuah berita. Karena, pada

hakikatnya judul merupakan initsari dari berita. Headline haruslah ditulis dengan

bahasa yang singkat, lugas dan menarik. Headline biasanya dibuat dalam satu atau

dua kalimat pendek, yang memberitahukan persoalan pokok peristiwa yang

diberitakan. Judul berita berfungsi untuk menarik perhatian pembaca atau

pemirsa, menggambarkan serta meringkaskan isi dari sebuah berita.

2. Teras Berita (lead)

Lead merupakan bagian awal dari berita yang memuat informasi dan fakta

terpenting dari keseluruhan isi berita. Lead dibuat untuk memenuhi rasa ingin tahu

pembacanya secara cepat. Lead biasanya dirumuskan sebagai 5W+1H (What,

Who, When, Where, Why dan How). Dengan adanya lead pembaca atau penonton

dapat segera tahu dan mengerti persoalan pokok dari peristiwa yang sedang

dilaporkan.

3. Body

Setelah kita menemukan Headline dan lead dari suatu naskah berita, maka

yang selanjutnya akan kita temukan adalah body berita. Body berita merupakan

bagian yang merinci dan melengkapi serta memperjelas fakta atau data yang

dijelaskan oleh lead. Body berita sering juga disebut sebagai sisa berita.

4. Penutup

Penutup berita merupakan gagasan akhir yang merinci gagasan utama yang

terdapat di dalam pemberitaan. Penutup berita bisa juga berisi hubungan antar

alinea secara koheresif, yang bertujuan menegaskan gagasan utama dalam sebuah

Page 29: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

18

berita. Tetapi ada juga beberapa penutup berita yang menggantung. Model ini

efektif digunakan jika ingin membuat pertanyaan atau pernyataan yang tidak

selesai.

2. Konstruksi Realitas Sosial

Istilah Konstruksi Sosial pertama kali dikenalkan oleh Peter L. Berger dan

Thomas Luckmann yang menjelaskan bahwa realitas terbentuk oleh proses sosial

melalui tindakan dan interaksi, dimana individu menciptakan secara terus menerus

suatu realitas yang dimiliki dan dialami bersama secara subjektif.10

Konstruksi sosial terjadi melalui interaksi antar individu dalam masyarakat

melalui interaksi dan proses sosial yakni: eksternalisasi, objektivikasi dan

internalisasi.11 Eksternalisasi adalah proses ketika sebuah produk sosial telah

menjadi bagian penting dari masyarakat untuk melihat dunia luar. Dalam konteks

ini, informasi dari media massa merupakan produk sosial yang dibutuhkan oleh

individu untuk menilai dan memaknai lingkungannya. Objektivikasi, merupakan

proses interaksi sosial di mana individu melembagakan dirinya bersama orang lain

ke dalam suatu dunia yang sama. Proses ini dilakukan melalui signifikasi bahasa

dan berkembang melalui penyebaran opini di masyarakat. Internalisasi, adalah

proses di mana individu mengidentifikasi dirinya dengan lembaga tempat ia

menjadi anggota. Dalam hal ini lewat pengaruh media massa akan membentuk

pendapat umum yang diphami bersama menjadi opini publik.

Konstruksi sosial di media massa merupakan revisi dari teori Berger dan

Luckmann untuk melengkapi konstruksi sosial atas realitas. Pemahaman akan

konstruksi realitas oleh media massa lahir dikarenakan pesan berupa berita,

10 Bungin, Burhan, Konstruksi Sosial Media Massa (Jakarta: Kencana, 2011), h. 13.11 Bungin, Burhan, Konstruksi Sosial Media Massa, h. 206.

Page 30: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

19

liputan khusus, dan sebagainya merupakan sesuatu yang dibentuk dengan tujuan

tertentu. Ada motif dibalik setiap pesan yang ditampilkan yakni nilai-nilai yang

berusaha disampaikan kepada khalayak dengan tujuan untuk mengubah

pemahaman atau persepsi khalayak akan suatu peristiwa.

Media tidak hanya beperan sebagai agen pemberi informasi dan hiburan

tetapi juga memberikan pengetahuan kepada masyarakat sehingga membawa

masyarakat kepada suatu kerangka berpikir sosial. Pada dasarmya konstruksi

realitas oleh media massa massa lahir dengan prinsip dasar:12

1. Semua pesan media itu merupakan hasil konstruksi.

2. Setiap media memiliki karakteristik, kekuatan, dan keunika dalam membangun

sebuah berita dengan bahsa yang berbeda

3. Pesan Media diproduksi untuk suatu tujuan

4. Semua pesan media berisi penanaman nilai dan tujuan yang ingin dicapai

5. Manusia menggunakan kemampuan, keyakinan, dan pengalaman mereka untuk

membangun sendiri arti pesan media.

6. Media dan pesan media dapat memengaruhi keyakinan, sikap, nilai, perilaku,

dan proses demokrasi.

Konstruksi sosial di media massa menempatkan kelebihan media massa dan

efek media dalam membangun realitas melalui tahap-tahap penting, Proses ini

tidaklah mendapatkan hasil yang tiba-tiba, namun terjadi melalui beberapa tahap

penting yakni:13

1. Tahap Menyiapkan Materi konstruksi

12 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2002), h.84.

13 Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, h.79.

Page 31: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

20

Menyiapkan materi konstruksi sosial media massa merupakan tugas redaksi

media massa. Setidaknya terdapat tiga hal penting dalam penyiapan materi

konstruksi sosial yakni: pertama, keberpihakan media massa kepada kapitalisme.

Kedua, keberpihakan semu kepada masyarakat. Ketiga, keberpihakan kepada

kepenitngan umum.

Tidak jarang dalam menyiapkan sebuah materi pemberitaan terjadi

pertukaran kepentingan diantara pihak-pihak yang berkepentingan dengan sebuah

pemberitaan. Seperti contoh misalnya pembelian jam tayang tertentu atau halaman

tertentu dengan tujuan untuk blow-up terhadap pencitran pihak yang membeli

pemberitaan tersebut.

2. Tahap Sebaran Konstruksi

Prinsip utama dalam sebaran konstruksi adalah real time. Pada media cetak

konsep real time terdiri dari beberapa konsep hari, minggu, bulan. Sedangkan

pada media elektronik dan online, konsep real time berarti berita dapat langsung

ditayangkan dan disampaikan kepada masyarakat saat sedan terjadinya peristiwa.

Pada umumnya, sebaran konstruksi sosial media massa menggunakan model

satu arah. Media massa mendominasi penyebaran informasi sementara khalayak

tidak memiliki pilihan lain kecuali mengonsumsi informasi. Meskipun pada media

elektronik (radio dan televisi) sebaran konstruksi bias berlaku dua arah, tetapi

agenda setting masih di dominasi oleh media

3. Tahap Pembentukan Konstruksi

Setelah pemberitaan sampai kepada pembaca, tahap selanjutnya dalam

proses konstruksi sosial media massa adalah tahap pembentukan konstruksi.

Tahap ini berlansung melalui tiga tahap yakni: pertama, konstruksi realitas

Page 32: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

21

pembernaran. Kedua, kesediaan dikonstruksi oleh media massa. Ketiga, sebagai

pilihan konsumtif.

Pembenaran sebagai suatu bentuk konstruksi media massa yang terbangun

di masyarakat cenderung membenarkan apa saja yan disajikan oleh media massa

sebagai realitas kebenaran. Ini merupakan tahap pertama dalam proses

pembentukan konstruksi. Selanjutnya, adalah kesediaan dikonstruksi oleh media

massa adalah bahwa pilihan seseorang untuk menjadi pembaca atau pemirsa

media massa adalah pilihannya untuk bersedia pikirannya dikonstruksi oleh media

massa. Masyarakat yang pikirannya telah dikonstruksi oleh media massa akan

cenderung menjadikan media massa sebagai pilihan konsumtif dalam pemenuhan

kebutuhan akan informasi.

4. Tahap Konfirmasi

Konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun pembaca atau

pemirsa memberikan argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya utuk

terlibat dalam tahap pembentukan konstruksi. Bagi media massa, tahapan ini

penting untuk memberi argumentasi terhadap alasan-alasan konstruksi sosial.

Sedangkan bagi pembaca, tahapan ini juga sebagai bagian untuk menjelaskan

mengapa ia terlibat dan bersedia hadir dalam proses konstruksi sosial.

B. Teori Framing Model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki

Framing merupakan pendekatan yang digunakan untuk mengetahui

bagaimana cara pandang yang digunakan oleh wartawan dalam menseleksi isu

dan menulis berita. Menurut Pan dan Kosicki, Framing merupakan strategi

konstruksi dalam memproses berita melalui perangkat kognisi yang digunakan

Page 33: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

22

untuk menafsirkan peristiwa dan mengkode informasi yang dihubungkan dengan

rutinitas dan konvensi pembentukan berita.14

Analisis framing pertama kali dikemukakan oleh Beterson pada tahun 1955.

Pada awalya frame dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat

kepercayaan yang mengorganisir pandangan politik, kebijakan dan wacana.

Konsep ini kemudian dikembangkan oleh Goffman pada 1974, yang

mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan perilaku yang membimbing

individu dalam membaca realitas. Saat ini, istilah framing digunakan dalam

literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan

penyorotan aspek-aspek khusus sebuah realita oleh media.15

Menurut Gamson dan Modigliani, frame adalah cara bercerita atau gugusan

ide-ide yang terorganisir sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna

peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu wacana. Analisis framing

digunakan untuk membedah cara-cara atau ideology media saat mengkonstruksi

fakta. Analisis ini mencermati sikap seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke

dalam berita agar lebih bermakna, lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat

untuk menggiring interpretasi khalayak sesuai perspektifnya. 16

Framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau

cara pandang yang digunakan oleh wartawan ketika menseleksi isu dan menulis

berita. Cara pandang atau perspektif tersebut pada akhirnya akan menentukan

fakta yang akan diambil, bagian mana yang akan ditonjolkan dan dihilangkan, dan

hendak dibawa kemana berita tersebut.17

14 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, ideologi dan politik media, h. 67-68.15 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung:PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 161-162.16 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 163.17 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, ideologi dan politik media, h. 79.

Page 34: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

23

Terdapat dua aspek penting di dalam konsep framing. Aspek tersebut adalah

pemilihan fakta/realitas dan penulisan fakta.18 Proses pemilihan fakta ini

didasarkan pada asumsi bahwa wartawan tidaklah mungkin melihat peristiwa

tanpa perspektif. Di dalam pemilihan fakta ini terdapat dua kemungkinan akan apa

yang dipilih dan apa yang akan dibuang. Penekanan aspek tertentu dilakukan

dengan memilih angel tertentu yang mengakibatkan pemahaman dan konstruksi

media satu dengan yang lainnya bisa berbeda tergantung kepada sudut pandang

wartawan dalam menuliskan beritanya. Selanjutnya, penulisan fakta berhubungan

dengan bagaimana fakta yang dipilih tersebut disajikan kepada khalayak.

Gagasan- gagasan tersebut diungkapkan dengan kata, kalimat dan proposisi

dengan bantuan foto dan gambar atau lainnya. Cara pengungkapan fakta melalui

tulisan ini menyebabkan aspek tertentu menjadi lebih menonjol dan mendapat

perhatian pembaca sehingga dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi

bermakna dan diingat oleh khalayak.

Pan dan Kosicki berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda ke dalam teks berita. Framing Model

Pan dan Kosicki memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan model lainnya.

Adapun keunggulannya adalah dalam framing model Pan dan Kosicki, unit

pengamatan terhadap teksnya lebih kompeherensif dan memadai, karena selain

meliputi seluruh aspek yang terdapat di dalam teks (kata, kalimat, paraphrase,

ungkapan), perangkat ini juga mempertimbangkan struktur teks dan hubungan

antar kalimat atau paragraph secara keseluruhan. Menurut Pan dan Kosicki Frame

18 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, ideologi dan politik media, h. 81.

Page 35: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

24

dapat dilihat melalui empat perangkat framing yakni: Sintaksis, skrip, tematik,

dan retoris. Lebih jelas perangkat framing model Pan dan Kosicki dapat dijelaskan

pada tabel berikut: 19

Tabel 02Perangkat Framing Pan dan Kosicki

Struktur Perangkat Framing Unit yang diamati

SintaksisCara wartawan menyusunkata

Skema Berita Headline, lead, latar informasi,

kutipan, sumber, pernyataan,

penutup

SkripCara wartawan mengisahkanfakta

Kelengkapan berita 5W+1H

TematikCara wartawan menuliskanfakta

Detail, maksud kalimat

(hubungan), nominalisasi antar

kalimat, koherensi

Paragraf, proposisi

RetorisCara wartawan menekankanfakta

Leksikon, Grafis, Metafor Kata, idiom, Gambar/Foto,

Grafik

Sumber: Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 176.

1. Sintaksis

Dalam pengertian umum, sintaksis adalah susunan kata atau frase dalam

kalimat. Sedangkan dalam pemberitaan, sintaksis merujuk kepada pengertian

susunan dan bagian berita dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan yang

meliputi Headline, lead, latar informasi, sumber, penutup. Headline merupakan

aspek sintaksis yang mempunyai aspek framing yang kuat. Headline

memengaruhi bagaimana kisah dimengerti untuk kemudian digunakan dalam

membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka di jelaskan.

Sementara, latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang

19 Zikri Fachrul Nurhadi, Teori-Teori Komunikasi dalam pespektif penelitian kualitatif,(Bogor: Ghalia, 2015), h. 86-87.

Page 36: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

25

ingin ditampilkan wartawan. Latar yang dipilih inilah yang akan membawa ke

arah mana pandangan khalayak hendak dibawa. Bagian lain yang tidak kalah

penting adalah pengutipan sumber berita. Bagian ini dalam penulisan berita

dimaksudkan untuk membangun objektivitas prinsip keseimbangan dan tidak

memihak. Bagian ini juga menjelaskan bahwa apa yang ditulis oleh wartawan

bukan hanya pendapat wartawan semata, melainkan pendapat orang lain yang

memiliki otoritas tertentu juga.

Bagian-bagian ini tersusun dalam bentuk yang tetap dan teratur sehingga

membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun.

Bentuk sintaksis yang paling popular adalah struktur piramida terbalik. Elemen

sintaksis ini memberi petunjuk yang berguna tentang bagaimana wartawan

memaknai peristiwa dan hendak ke mana berita tersebut akan dibaawa.

2. Skrip

Laporan berita sering disusun sebagai suatu cerita. Hal ini disebabkan oleh

dua hal. Pertama, banyak laporan berita yang berusaha menunjukkan hubungan,

peristiwa yang ditulis merupakan kelanjutan peristiwa sebelumnya. Kedua, berita

umumnya mempunyai orientasi menghubungkan teks yang ditulis dengan

lingkungan komunal pembaca. Hal ini dilakukan untuk menarik minta para

pembaca atau khalayaknya. Karena itu, dalam penulisan berita seringkali fakta

dan peristiwa ditulis dengan tulisan yang membuat emosi pembaca terlibat, dan

membuat peristiwa memiliki alur.

Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H ( Who, What,

When, Where, Why dan How). Meskipun pola ini tidak semuanya selalu kita

jumpai di dalam pemberitaan, namun unsur kelengkapan berita ini merupakan

Page 37: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

26

penanda penting dalam analisis framing. Skrip juga digunakan wartawan sebagai

srategi dalam menyusun berita. Skrip memberikan informasi kepada kita akan

bagian mana yang ditekankan oleh wartawan melalui susunan atau urutan dalam

pemberitaannya.

3. Tematik

Bagi Pan dan Kosicki, berita mirip sebuah pengujian hipotesis. Peristiwa

yang diliput, sumber yang dikutip, dan pernyataan yang diungkapkan semua

perangakat digunakan untuk membuat dukungan yang logis bagi hipotesis yang

dibuat.Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu diungkapkan

atau dibuat oleh wartawan. Struktur ini berkaitan dengan bagaimana fakta

dituliskan oleh wartawan, dan bagaimana kalimat yang dipakai dalam

menempatkan dan menuliskan sumber ke dalam teks berita. secara keseluruhan.

Unsur tematik dapat dimati melalui koherensi atau pertalian antar kata, Serta

proposisi atau kalimat.

Dua buah fakta yang berbeda dapat dihubungkan dengan menggunakan

koherensi. Sehingga, fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat menjadi

berhubungan ketika seseorang menghubungkannya. Ada beberapa macam

koherensi. Pertama, koherensi sebab-akibat, proposisi atau kalimat satu

dipandang sebagai sebab atau akibat dari proposisi lainnya. Proposisi sebab-akibat

umumnya ditandai dengan kata hubung “sebab” atau “karena”. Kedua, koherensi

penjelas. Proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai penjelas dari proposisi atau

kalimat lainnya. Koherensi pembeda ditandai dengan kata hubund “dan” atau

“lalu”. Ketiga, Koherensi pembeda. Proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai

Page 38: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

27

kebalikan dari proposisi yang lainnya. Koherensi pembeda biasanya ditandai

dengan kata hubung “dibandingkan” atau “sedangkan”

4. Retoris

Struktur retoris dari berita menggambarkan pilihan gaya atau kata yang

dipilih oleh wartawan untuk menekankan arti yang ingin ditonjolkan oleh

wartawan. Wartwan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra,

meningkatkan kemenonjolan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang

diinginkan dari suatu berita.

Selain lewat kata, penekanan pesan dalam berita juga dapat dilakukan

dengan menggunakan unsur grafis. Di dalam berita, unsur grafis biasanya muncul

lewat bagian tulisan yang dibuat lain dari tulisan yang lainnya. Seperti: huruf

tebal, miring, garis bawah, pemakaian huruf yang lebih besar termasuk

penggunaan foto atau gambar. Hal ini ditujukan untuk menekankan kepada

khalayak bahwa bagian tersebut adalah bagian yang harus diberikan perhatian

lebih.

C. Konsep Media Online

Media online merupakan media komunikasi yang pemanfaatannya

menggunakan perngkat internet.20 Saat ini media online merupakan salah satu

media massa yang populer dan terus bertumbuh setiap harinya meskipun

kehadirannya belum terlalu lama. Meskipun internet tidak sepenuhnya digunakan

untuk menjadi media massa, tetapi kehadiran internet banyak disukai oleh

masyarakat dan dijadikan alternatif untuk memperoleh berita dan informasi.

20 Indah Suryawati, Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik, h.46.

Page 39: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

28

Menurut Septiawan Santana, sejarah media massa memperlihatkan bahwa

sebuah teknologi baru yang muncul tidak akan pernah menghilangkan teknologi

yang lama. Seperti kemunculan radio yang menggantikan surat kabar, kemudian

kemunculan televisi tetap tidak bisa secara total menghilangkannya, hanya

menciptakan sebuah alternatif dan khalayak baru. Maka sudah tentu dikatakan

bahwa jurnalisme online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya

bentuk-bentuk media lama yang sudah ada. Melainkan menciptakan suatu cara

yang unik dan berbeda untuk memproduksi dan mendapatkan konsumen berita.

Jadi, menurutnya jurnalisme online tidak akan menghapuskan jurnalisme

tradisional, namun meningkatkan intensitasnya dengan menggabungkan fungsi-

fungsi dari teknologi internet dengan media tradisional.21

Jika dibandingkan degan media massa lainnya, media online memiliki

beberapa kelebihan yang membuatnya lebih digemari oleh masyarakat. Adapun

beberapa kelebihan dari media online yakni:22

1. Informasinya bersifat up to date (terbaru)

Media online dapat melakukan upgrade suatu informasi atau berita dari

waktu ke waktu. Hal ini terjadi karena media online memiliki proses penyajian

informasi dan berita yang lebih mudah dan sederhana dibandingkan dengan jenis

media massa lainnya.

21 Santana K, Septiawan, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,2005), h.135.

22 Indah Suryawati, Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik, h.46.

Page 40: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

29

2. Informasinya bersifat real time

Media online dapat menyajikan informasi dan berita saat peristiwa sedang

berlangsung (live). Sebagian besar wartawan media online dapat mengirimkan

informasi langsung ke meja redaksi dari tempat terjadinya peristiwa.

3. Informasinya bersifat praktis

Media online dapat diakses dimana saja dan kapan saja sejauh didukung

oleh fasilitas internet. Keunggulan lain yang dimiliki oleh media online adalah

adanya fasilitas hyperlink. Fasilitas ini memungkinkan satu webstite terhubung

dengan website lainnya. Sehingga membuat penggunanya bisa mendapat

informasi lainnya dengan mudah.

Penggunaan internet termasuk kehadiran media online telah menjadi

fenomena besar satu dekade belakangan. Media online menjadi digemari karena

kelebihan-kelebihannya yang membuat akses informasi dan berita menjadi lebih

mudah untuk didapat dan bisa diakses kapanpun. Bahkan kini, media cetak dan

elektronik pun banyak yang membuat bentuk online mereka untuk menunjang

basis penyajian informasi dan berita mereka. Setiap berita dan informasi media

cetak dan elektronik kini bisa dilihat juga dalam bentuk online di website masing-

masing media tersebut.23

Media online melalui internet dan world wide web (www) telah berfungsi

sebagai jendela dunia dengan kemudahannya untuk mencari informasi di masa

kini. Kecepatan dalam pengiriman dan perolehan informasinya menyebabkan

intenet menjadi salah satu alternatif pilihan yang paling digemari untuk memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat. Maka tak heran pertumbuhan media online dan

23 Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h.35.

Page 41: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

30

internet terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Namun, untuk

Indonesia sendiri penggunaan media online belum mengancam keberadaan media

cetak maupun elektronik. Hal ini dikarenakan belum meratanya akses internet

diwilayah Indonesia, dan pembangun daerah yang belum merata sehingga

menyebabkan tidak semua orang bisa mengakses internet secara personal.

Page 42: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

31

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Kanal News Kompas.com

1. Sejarah dan Perkembangan Kanal News Kompas.com

Kanal News Kompas.com merupakan sebuah portal web yang berisi berita

dan artikel dalam jaringan (daring) yang ada di Indonesia yang bernaung dibawah

PT. Kompas Cyber Media (KCM). PT. KCM merupakan anak perusahaan dari

group Kompas Gramedia (KG). Kompas Gramedia (KG) didirikan pada tanggal

28 Juni1965 Oleh P.K. Ojong dan Jakob Oetama yang bergerak di bidang media

massa cetak dengan nama surat kabar kompas yang diterbitkan untuk melawan

pers komunis. Pada tahun 1980-an, perusahaan ini mulai berkembang pesat,

terutama dalam bidang komunikasi. Saat ini, KG memiliki beberapa anak

perusahaan/bisnis yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio,

hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.1

Perjalanan bisnis Kompas Gramedia tiba pada perkembangan tren di

masyarakat yang menunjukkan fenomena meningkatnya penggunaan jaringan

Internet untuk mendapatkan informasi. Maka, Harian Kompas membuat versi

online dari edisi cetaknya yang disebut Kompas Online pada tahun 1995.

Kemudian, di tahun 1998 kompas online bertransformasi menjadi kompas.com

yang menjadi unit bisnis dibawah PT. Kompas Cyber Media (KCM) yang

berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran baru.2

1 http://www.kompasgramedia.com/about-kg/history. Diakses pada 1 September 2016Pukul.20.00 WIB.

2Company Profile Kompas.com

Page 43: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

32

Sepuluh tahun berlalu, pada tahun 2008 Kompas.com tampil membawa

logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Perubahan ini membuat

tampilan Kompas.com Menjadi lebih kaya, lebih segar, lebih elegan dan tentunya

tetap mengedepankan unsur user-friendly dan advertiser-friendly.3 Sinergi ini

menjadikan Kompas.com sebagai sumber informasi lengkap, yang tidak hanya

menghadirkan berita dalam bentuk teks, namun juga gambar, video, hingga live

streaming. Perubahan ini pun mendorong bertambahnya pengunjung aktif

Kompas.com di awal tahun 2008 yang mencapai 20 juta pembaca aktif per bulan,

dan total 40 juta page views/impression per bulan. Saat ini, Kompas.com telah

mencapai 120 juta page view perbulan.

Pada tahun 2013, Kompas.com kembali melakukan perubahan. Yaitu, pada

tampilan yang memuat halaman menjadi lebih rapi dan bersih serta fitur baru yang

lebih personal. Kompas.com mencoba memahami kebutuhan pembaca yang

beragam dengan menghadirkan fitur Personalisasi. Jadi, pembaca dapat dengan

mudah memilih sendiri berita apa yang ingin mereka baca. Selain itu, Sebagai

portal berita yang mengikuti perkembangan teknologi terkini, kini selain bisa

diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di

smartphone BlackBerry, Kompas.com juga tampil dalam format iPad dan akan

terus tumbuh mengikuti teknologi yang ada.4

3 Company Profile Kompas.com4 Company Profile Kompas.com

Page 44: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

33

2. Visi dan Misi Kanal News Kompas.com5

a) Visi

Menjadi perusahaan terbesar, terbaik, terpadu, dan tersebar di Asia

Tenggara melalui usaha berbasis pengetahuan untuk menciptakan masyarakat

terdidik, tercerahkan, menghargai kebhinekaan, adil, dan sejahtera.

b) Misi

- Menyediakan produk multimedia yang menyajikan informasi terbaru dan

paling kredibel.

- Memberikan informasi yang mencerahkan dan menghibur individu serta

kelompok masyarakat

3. Logo dan Tagline Kanal News Kompas.com

Perubahan dan inovasi terus dilakukan oleh kompas.com untuk

mempermudah dan memenuhi kebutuhan pembaca. Hingga pada tahun 2013,

Kompas.com tidak hanya memperbaiki tampilan halaman mereka menjadi lebih

rapi dan penambahan beberapa fitur. Pada tahun 2013 mereka juga

memperkenalkan logo baru mereka.

Gambar 02.

Logo Kompas.com

Sumber: http://inside.kompas.com/about-us.

5 Company Profile Kompas.com

Page 45: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

34

Logo Baru kompas.com ini memiliki konsep yang terbagi menjadi tiga bagian

utama. Yakni:

1. Logo Mark

Kompas.com mengambil simbol 2 (dua) segitiga yang tumpang tindih

sebagai bentuk representasi panah penunjuk arah yang sejalan dengan nilai

Kompas.com sebagai pedoman berita bagi pembacanya.6

Sedangkan, Perbedaan sudut rotasi di antara kedua segitiga diartikan sebagai

kebebasan dalam memilih pandangan & pendapat bagi pembacanya. Sementara,

tiga warna dasar dan turunannya dimaksudkan untuk menggambarkan

beragamnya individu pembaca Kompas.com.

2. Logo Type

Logo Type yang digunakan disini adalah tulisan Kompas.com yang

merupakan perpaduan dari dua unsur.7 Unsur yang pertama yaitu tulisan Kompas

yang menandakan bahwa portal ini merupakan bagian dari group Kompas

Gramedia (KG) Serta domain .com yang merupakan identitas bisnis perusahaan

sekaligus URL dari portal berita ini.

3. Tagline

Kompas.com memiliki tagline "Rayakan Perbedaan" sebagai wujud

semangat menghargai perbedaan dan keberagaman dalam memenuhi kebutuhan

berita berbagai pembacanya.8

6 http://inside.kompas.com/about-us. Diakses pada 1 September 2016, pukul 20.15 WIB.7 http://inside.kompas.com/about-us. Diakses pada 1 September 2016, pukul 20.15 WIB.8 http://inside.kompas.com/about-us. Diakses pada 1 September 2016, pukul 20.15 WIB.

Page 46: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

35

4. Struktur Organisasi Kanal News Kompas.com9

Sebagai sebuah kanal berita, Kompas.com juga memiliki susunan redaksi

yang bertanggung jawab terhadap pemberitaan mereka. Struktur redaksi inilah

yang bertanggung jawab terhadap isi atau konten berita yang akan di tampilkan di

web kompas.com. Redaksi ini dipimpin oleh seorang penanggung jawab redaksi

dan di bantu oleh asisten, editor, reporter, dan lain sebagainya. adapun susunan

redaksi news kompas.com dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 03Editorial Department Kompas.com

No Posisi1 Editor in Chief/Penanggung

JawabWisnu Nugroho

2 News Managing Editor Tri Wahono

3 News Assistant ManagingEditor

Agustinus Wisnubrata

4 News Assistant ManagingEditor

J. Heru Margianto

5 News Assistant ManagingEditor

Amir Sodikin

6 Assistant Managing Editor Moh. Latip

7 Otomania.com AssistantManaging Editor

Aris Fertonny Harvenda

8 Juara.net Editor in Chief Weshley Hutagalung9 Juara.net Managing Editor Firzie A. Idris

10 Juara.net AssistantManaging Editor

Jalu Wisnu Wirajati

11 Editor Laksono Hari Wiwoho, Fidel Ali Permana,Glori Kyrious Wadrianto, Farid Assifa,Caroline Sondang Andhikayani Damanik, AnaShofiana Syatiri, Kistyarini, Palupi AnnisaAuliani, Egidius Patnistik, Ervan Hardoko,Pipit Puspita Rini, Erlangga Djumena,Bambang Priyo Jatmiko, Muhammad RezaWahyudi, Taslimah Widianti Kamil, Lusia

9 http://inside.kompas.com/about-us. Diakses pada 1 September 2016, pukul 20.15 WIB.

Page 47: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

36

Kus Anna Maryati, Deasy Syafrina, I MadeAsdhiana, Hilda Hastuti, Jodhi Yudono, FikriaHidayat, Ni Luh Made Pertiwi Finlandiari,Bestari, Azwar Ferdian, Agung Kurniawan,Sandro Gatra Sinaga, Oik Yusuf Araya, IchaRastika, Sabrina Asril, Irfan Maullana, J.Primus, Yunanto Wiji Utomo, AloysiusGonsaga Angi Ebo, Aprilia Ika, M. FajarMarta, Pascal S. Bin Saju, Indra Akuntono,Deliusno, Aprilia Ika Warsanti

12 Reporter Fabian Januarius Kuwado, RobertusBelarminus Goo, Antonius Tjahjo Sasongko,Ferril Dennys Sitorus, Donny Apriliananda,Febri Ardani Saragih, Dian Maharani, ReskaKoko Nistanto, Kurnia Sari Azizah,Alsadadrudi, Ihsanuddin, Dani Prabowo,Sakina Rakhma Diah Setiawan, EstuSuryowati, Andri Donnal Putera, YogaSukmana, Abba Gabrillin, Ambaranie NadiaKemala, Wahyu Adityo Prodjo, Jessi Carina,Silvita Agmasari, Kahfi Dirga Cahya, AndiMuttya Keteng Pangerang, Tri SusantoSetiawan, Arimbi Ramadhiani, NabillaTashandra, Anju Christian, NugyasaLaksamana, Ade Jayadiredja, Wisnu Nova,Verdi Hendrawan, Fatimah Kartini Bohang,Yoga Hastyadi Widiartanto, Ridwan AjiPitoko, Stanley Ravel, Ghulam M. Nayazri,David Oliver Purba, Sri Anindiati Nursatri,Dian Reinis Kumampung, Pramdia Arhando,Iwan Supriyatna, Rakhmat Nur Hakim, FachriFachrudin

13 Photo Editor andPhotgrapher

Dino Oktaviano Sami Putra, HeribertusKristianto Purnomo, Roderick Adrian Mozes,Ari Prasetyo

14 Language Editing Officer Erwin Kusuma Oloan Hutapea, Dimas WahyuTrihardjanto, Eris Eka Jaya

15 Administrative and Secretary Tania Frederika Titaley, Ira Fauziah, AdindaDwi Putri

Page 48: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

37

B. Pemberitaan Siyono di Kompas.com

Siyono merupakan terduga teroris asal Klaten, yang tewas setelah dibawa

oleh Densus 88 antiteror Polri pada 8 Maret 2016. Kasus Siyono menjadi

perhatian publik setelah media memberitakan bahwa diduga terdapat pelanggaran

HAM terkait tewasnya Siyono. Kontroversi kematian Siyono semakin mendapat

perhatian publik setelah media memberitakan hasil autopsi ulang yang dilakukan

oleh PP Muhammadiah dan Komnas HAM. Dalam konferensi pers PP

Muhammadiyah dan Komnas HAM mengeluaran hasil rilis terkait kematian

Siyono yakni akibat luka benturan di bagian dada. Hasil ini menjadi kontroversi

dikarenakan berbeda dengan rilis Kepolisian yang menjelaskan bahwa penyebab

kematian Siyono adalah pukulan benda tumpul di bagian kepala.10

Kompas.com termasuk salah satu media yang memberitakan terkait

tewasnya Siyono. Pada web kompas.com, pemberitaan Siyono termasuk ke dalam

kanal news nasional. Dalam Penelitian ini, peneliti mengambil lima buah berita

dari kompas.com untuk melihat bagaimana framing kompas.com terhadap kasus

Siyono di dalam pemberitaan kompas.com. adapun kelima berita tersebut adalah:

Tabel 04Berita Siyono yang Diangkat Oleh Kompas.com

No. Judul Tanggal1 Kontroversi Hasil otopsi dan Misteri Kematian Siyono 12 April 20162 Polri, Jangan Tutupi Penyebab Kematian Siyono 12 April 20163 Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di bawah

Standar13 April 2016

4 Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak bagiProfesionalisme Polri

14 April 2016

5 Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan MenjadiAlgojo

14 April 2016

Sumber: Kompas.com

10http://nasional.kompas.com/read/2016/04/12/07351811/Kontroversi.Hasil.Otopsi.dan.Misteri.Kematian.Siyono.?page=all, diakses pada 1 September 2016, Pukul. 21.30 WIB.

Page 49: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

38

Kelima buah berita inilah yang natinya akan di analisis pada bab selanjutnya

dengan menggunakan perangkat framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki

yang memiliki empat perangkat framing yakni: sintaksis, skrip, tematik dan

retoris.

Page 50: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

39

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan analisis berita mengenai kasus

tewasnya Siyono di Kompas.com. Analisis ini terdiri dari lima buah berita di

Kompas.com mulai dari tanggal 12 April 2016 hingga tanggal 14 April 2016.

Analisis ini akan membahas kelima berita tersebut melalui metode analisis

framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki yang mempunyai empat struktur

framing, yakni: 1) sintaksis, 2) skrip, 3) tematik dan 4) retoris. Untuk lebih

jelasnya analisis berita terkait tewasnya Siyono di Kompas.com ini akan

dijelaskan pada pembahasan di bab ini.

A. Analisis Struktur Sintaksis Pemberitaan Siyono

Struktur sintaksis dapat diamati dari bagan berita. Struktur sintaksis

berhubungan dengan bagaimana cara wartawan dalam menyusun peristiwa.

Unsur-unsur seperti opini, pernyataan, kutipan disusun ke dalam bentuk susunan

yang menjadi sebuah kisah. Dengan demikian, struktur sintaksis bisa diamati

melalui headline yang dipilih, lead yang dipakai, latar informasi yang dijadikan

sandaran, sumber yang dikutip, dan sebagainya. Adapun, pada bahasan ini,

peneliti akan menjelaskan hasil anasisis struktur sintaksis pada lima buah berita

terkait Siyono yang menjadi objek pada penelitian ini. Sruktur Sintaksis

pemberitaan Siyono pada situs kompas.com akan dijelaskan pada penjelasan di

berikut ini:

Page 51: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

40

1. Berita 1 edisi 12 April 2016 ( Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri

Kematian Siyono)

Pada berita yang pertama ini, Kompas.com mengangkat pemberitaan terkait

tewasnya Siyono dengan judul berita Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri

Kematian Siyono. Berita ini tayang setelah pengumuman hasil rilis otopsi Siyono

oleh PP Muhammadiyah dan Komnas HAM terkait penyebab kematian Siyono.

Dari Judul berita ini, Nampak bahwa kompas.com ingin menunjukkan terlebih

dahulu kepada masyarakat terkait gambaran peristiwa kematian Siyono yang pada

akhirnya menimbulkan kontroversi karena perbedaan penyebab kematian yang

diumumkan oleh Polri dengan hasil otopsi.

Lead yang digunakan oleh Kompas.com pada pemberitaan ini adalah

menjelaskan mengenai apa yang menjadi topik pembahasan dari berita ini.

adapaun lead yang digunkan dalam pemberitaan ini adalah:

“Kematian Siyono, terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, hingga saatini masih menimbulkan tanda tanya. Kepolisian berbeda pendapat denganMuhammadiyah dan Komnas Hak Asasi Manusia. Tiap pihak memilikiversinya , masing-masing , mengenai penyebab utama kematianSiyono.”1

Latar yang digunakan pada berita ini menjelaskan bahwa terdapat perbedaan

Hasil otopsi ulang Siyono dengan rilis Polri terkait penyebab tewasnya Siyono.

Perbedaan ini terjadi di karenakan menurut rilis Polri, penyebab kematan Siyono

adalah luke benturan benda tumpul di bagian kepala, sedangkan berdasarkan hasil

otopsi, penyebab kematian Siyono adalah patah tulang iga, dan luka di bagian

dada.

1“Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 1.

Page 52: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

41

Pada berita ini, kompas.com mengambil pendapat dari beberapa narasumber

seperti Siane Indriani (Komisioner Komnas HAM), Brigjen (pol) Arthut Tampi

(Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri), Haris Azhar ( Koordinator

Kontras), Dahnil Anzhar ( ketum PP Muhammadiyah)

Kutipan wawancara yang dilakukan kompas.com dengan Siane Indriani

menjelaskan penyebab kematian Siyono berdasarkan hasil autopsi tim dokter PP

Muhammadiyah dan Komnas HAM dan peryataan bahwa Siyono tewas tanpa

perlawanan. Adapun beberapa kutipan yang menegasan hal tersebut adalah

sebagai berikut:

Paragraf 5“Ada patah tulang iga bagian kiri, ada lima ke bagian dalam. Luka patahsebelah kana nada satu, ke luar,” ujar Siane.2

Paragraf 9“Tidak ada perlawanan dari Siyono. Tidak ada luka defensif,” ujarnya.3

Sementara itu, Kutipan wawancara dengan Brigjen (pol) Arthur Tampi

(Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri) menjelaskan penyebab kematian

Siyono versi Polri yakni, hantaman benda tumpul di kepala dan menegaskan

bahwa otopsi tidak perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Siyono.

Paragraf 18“ Penyebab kematian adalah terjadi pendarahan di belakang kepala akibatbenturan benda tumpul,” ujar Arthur.4

Paragraf 22“ Pemeriksaan walaupun tanpa otopsi, kita dapat menentukan penyebabkematiannya. Akibat perdarahan kepala belakang,” Ujar Arthur.5

2 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 5.

3 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 9.

4 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 18.

5 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 22.

Page 53: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

42

Selanjutnya kutipan wawancara dengan Haris Azhar ( Koordinator Kontras),

dan Dahnil Anzhar ( ketum PP Muhammadiyah) yang menilai kinerja Densus

selama ini sesuka hati, dan menuntut evaluasi terhadap kinerja Densus 88.

Paragraf 28“Yak karena selama ini penegak hukum juga amburadul. Sekadarmenunjukkan kepuasan kelompok tertentu,” kata haris.6

Paragraf 33“Kebetulan saya diundang di RDP. Kasus Siyono ini bisa menjadi bahanevaluasi, mungkin buat DPR, berkaitan dengan Densus 88,” ujarDhanil.7

Berita pertama inipun di tutup dengan pernyataan dari Dahnil Anzhar selaku

Ketum PP Muhammadiyah Yang berharap hasil otopsi ini menjadi bahan DPR

untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja Densus 88.

Berdasarkan analisis di atas, dapat kita lihat cara wartawan menyusun fakta

pada pemberitaan ini setelah di analisis dengan menggunakan unsur-unsur

sintaksis. Fakta-fakta disusun sedemikian rupa untuk memberikan pemahaman

kepada pembaca terhadap kasus yang terjadi. Pada bagian awal kompas.com

menempatkan fakta terkait kontroversi penyebab kematian Siyono, lalu

dilanjutkan dengan penyebab kematian Siyono versi Polri dan ditutup dengan

kritik terhadap Polri dan tuntutan evaluasi terhadap aparat penegak hukum yang

dinilai telah sewenang-wenang. Selain itu fakta-fakta yang terkandung dalam

pemebritaan ini diperkuat oleh pendapat berbagai narasumber yang kredibel.

Struktur Sintaksis terkait Berita 1 edisi 12 April 2016 ( Kontroversi Hasil

Otopsi dan Misteri Kematian Siyono) dapat dilihat pada lampiran 1.

6 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 28.

7 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 33.

Page 54: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

43

2. Berita 2 edisi 12 April 2016 (Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!).

Pada berita kedua, Kompas.com mengangkat berita terkait tewasnya Siyono

dengan judul Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono! Judul ini terkesan provokatif

karena menuding Polri seperti menutup-nutupi kasus kematian Siyono.

Berita ini menggunakan lead yang menempatkan pernyataan Anggota

Komisi III DPR Dwi Ria Latifah yang menuntuk transparansi Polri terkait

penyebab tewasnya Siyono. Adapun lead yang terdapat dalam pemberitaan ini

adalah sebagai berikut:

“Anggota Komisi III DPR Dwi Ria Latifah, meminta polri transparandalam mengungkap kasus kematian terduga teroris siyono. Sebab, adadugaan penganiayaan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 AntiterorPolri ketika memeriksa Siyono”8

Latar yang diambil dalam pemberitaan ini adalah Dalam Perkembangan

kasus tewasnya Siyono oleh Densus 88, Divisi Propam Polri telah memeriksa

anggota Densus yang mengawal Siyono dan mendapatkan hasil bahwa ada

sejumlah prosedur yang tidak dipenuhi oleh petugas yang mengawal.

Yang menjadi Sumber dalam berita ini adalah Anggota Komisi III DPR

Dwi Ria Latifah. Beliau berpendapat bahwa Polri harus menindak tegas

anggotanya yang melakukan kesalahan dan tidak menutup-nutupi penyebab

kematian Siyono akibat kelalaian anggotanya. Selain itu, Dwi juga menuntut

evaluasi terhadap kinerja Densus 88 yang dinilai bertindak semena-mena dengan

menghalalkan berbagai cara atas nama pemberantasan terorisme. Lebih Lanjut

Dwi juga meningatkan Densus serta Polri apabila mereka tidak transparan

tentunya akan merugikan institusi mereka sendiri. Beberpa kutipan wawancara

Dengan Dwi dapat dilihat pada kutipan berikut:

8 “Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!”, Kompas.com, 12 April 2016, Paragraf 1.

Page 55: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

44

“Karena yang rusak nanti adalah institusi Polri sendiri, yang rusak jugainstitusi Densus. Jangan gali lubang tutup lubang untuk citra Densus,”ucap dia.11

Berita ini ditutup dengan pernyataan Dwi Ria Latifah yang menginginkan

Transparansi pengungkapan kasus Siyono karena hal ini diperlukan untuk

menjaga marwah Densus 88. Dan Ia berharap, Polri tidak menutupi kesalahan

yang dilakukan anggotanya.

Kesimpulan dari struktur sintaksis pemberitaan yang kedua adalah dalam

pemberitaan ini fakta disusun berdasarkan pendapat narasumber yang

menginginkan transparansi pengungkapan kasus siyono, selanjutnya wartawan

mengungkapkan alasan kenapa Polri harus berlaku transparan terhadap kasus ini.

Fakta-fakta yang disusun memberikan gambaran kepada khalayak akan kesalahan

anggota Densus dan menekankan kepada khalayak akan evaluasi terhadap kinerja

Densus 88.

Struktur Sintaksis terkait Berita 2 edisi 12 April 2016 (Polri, Jangan Tutupi

Kematian Siyono!) dapat dilihat pada lampiran 2.

9 “Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!”, Kompas.com, 12 April 2016, Paragraf 3.10 “Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!”, Kompas.com, 12 April 2016, Paragraf 6.11 “Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!”, Kompas.com, 12 April 2016, Paragraf 8.

Paragraf 3“Kalau betul terjadi suatu pelanggaran hukum, bukan hanya pelanggaranprosedur, tidak boleh ini ditutupi. Kalau oknum ini bersalah, tindaksecara transparan,” kata Dwi.9

Paragraf 6“Tapi, pasca itu kita harus evaluasi. Jangan karena dianggap sukses, kitalupa bahwa bukan begitu kemudian menganggap seolah kita melakukansesuatu yang terbaik, kemudian apapun bisa dilakukan demipemberantasan terorisme,” ungkap Dwi.10

Paragraf 8

Page 56: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

45

3. Analisis Berita 3 edisi 13 April 2016 (Pemeriksaan Jasad Siyono Versi

Polri Dinilai di Bawah Standar).

Pada berita yang ketiga, Kompas.com mengangkat judul Pemeriksaan Jasad

Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar. Judul ini terkesan menghakimi dan

menilai kinerja buruk yang dilakukan oleh Polri terkait rilis hasil kematian Siyono

tanpa melakukan otopsi.

Lead yang digunakan dalam pemberitaan ini menjelaskan pendapat Tim

Pembela Kemanusiaan yang dibentuk oleh PP Muhammadiyah dan Komnas

HAM terkait penilaian mereka terhadap hasil rilis penyebab kematian Siyono oleh

Polri. Sementara, Latar yang diambil dalam pemberitaan ini adalah hasil rilis polri

yang hanya mengandalkan pemeriksaan fisik tanpa otopsi terkait penyebab

tewasnya Siyono. Adapun lead yang terkandung dalam pemberitaan ini adalah

sebagai berikut:

“Tim pembela kemanusiaan yang dibentuk oleh PP Muhammadiyahmenilai hasil pemeriksaan polisi terkait penyebab kematian Siyono tidakbisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, polisi hanya sebatas melakukanpemeriksaan luar dan tak sesuai standar otopsi.”12

Yang menjadi Sumber dalam berita ini adalah Ketua Tim Pembela

Kemanusiaan Kasus Siyono, Trisno Raharjo. Kompas.com menekankan

pemberitaan ini dengan pendapat Trisno yang menyatakan bahwa hasil

pemeriksaan oleh Polri dibawah standar, tidak bisa dipertanggungjawabkan serta

tidak bisa menentukan penyebab kematian Siyono. Berikut ini adalah beberapa

kutipan wawancara Kompas.com dengan Trisno:

12 “Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar”, Kompas.com, 13April 2016, Paragraf.1.

Page 57: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

46

Paragraf 2-3“ Saya sempat menanyakan kepada doker-dokter ahli forensik, apakahkalau begini (hasil scan) termasuk otopsi,” ujar Trisno Raharjo“Jawabannya bukan otopsi dan di bawah standar,” lanjutnya.13

Paragraf 6“hanya men-scan dari luar lalu disimpulkan. Hasil scan-nya dikirimkanke keluarga sebagai penyebab kematian. Menurut dokter forensik, hasilitu tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tandasnya.14

Paragraf 9“Berdasarkan otopsi yang telah disampaikan di Komnas HAM Jakarta,penyebab kematian ada pada dada. Bukan pada bagian kepala sepertiyang disampaikan Mabes Polri,”pungkasnya.15

Berita ini ditutup dengan penyebab kematian Siyono berdasarkan hasil

otopsi oleh tim Dokter PP Muhammadiyah dan Komnas HAM yang menjelaskan

penyebab kematian Siyono adalah luka di bagian dada.

Pada pemberitaan ini, fakta yang dicoba ditonjolkan adalah rendahnya

standar pemeriksaan Polri terhadap pemeriksaan Jenazah Siyono. Fakta- fakta

dicoba diperkuat dengan pendapat narasumber yang menjelaskan bahwa

pemeriksaan yang dilakukan oleh Polri tidak sesuai standar autopsi. Pemberitaan

ini juga kembali menekankan penyebab kematian Siyono yang sebenarnya. Dari

struktur sintaksis ini kompas.com berusaha menyampaikan fakta dan menekankan

kepada khalayak bahwa penyebab kematian Siyono adalah bukan seperti yang

diumumkan oleh Polri.

Struktur Sintaksis terkait Berita 3 edisi 13 April 2016 (Pemeriksaan Jasad

Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar) dapat dilihat pada lampiran 3.

13 “Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar”, Kompas.com, 13April 2016, Paragraf 2-3

14 “Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar”, Kompas.com, 13April 2016, Paragraf 6

15 “Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar”, Kompas.com, 13April 2016, Paragraf 9

Page 58: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

47

4. Analisis Berita 4 edisi 14 April 2016 (Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan

Telak Bagi Profesionalisme Polri).

Berita keempat mengangkat judul Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak

Bagi Profesionalisme Polri. Judul ini kembali seakan kompas.com menghakimi

kinerja Kepolisian terkait tewasnya Siyono.

Lead dalam berita ini mengangkat opini ketua Indonesia Police Watch

(IPW) Terkait kematian Siyono yang sekaligus menjadi latar dalam berita ini.

Adapun lead dalam berita ini adalah:

“Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakanbahwa kasus kematian terduga teroris Siyono harus menjadi pelajaranberharga dalam melakukan evaluasi internal di tubuh Kepolisian RI.”16

Narasumber yang terkait di dalam pemberitaan ini adalah Ketua Presidium

Indonesia Police Watch Neta S Pane, dan Komisioner Komnas HAM, Siane

Indriani. Kompas.com menekankan pemberitaan dengan pendapat Neta yang

menuntut evaluasi kinerja Densus 88, serta mengapresiasi otopsi terhadap jasad

Siyono Dan menganggap otopsi yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah dan

Komnas HAM adalah pukulan telak bagi profesionalisme Polri. Berikut petikan

pendapat Neta yang terdapat di dalam berita ini:

Paragraf 3“Kasus Siyono sudah memicu keberanian publik untuk melakukan otopsiulang terhadap korban kekerasan polisi,” ujar Neta.17

Paragraf 4“otopsi ulang ini menjadi pukulan telak bagi profesionalisme polri,” katadia.18

16 “ Otopsi Ulang SIyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri”, Kompas.com, 14April 2016, Paragraf. 1

17 “ Otopsi Ulang SIyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri”, Kompas.com, 14April 2016, Paragraf. 3.

18 “ Otopsi Ulang SIyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri”, Kompas.com, 14April 2016, Paragraf. 4.

Page 59: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

48

Paragraf 7“Karena itu dibutuhkan evaluasi yang komperehensif dan Kapolri harussegera membuat system pengawasan yang maksimal,” ucapnya.19

Sementara itu, pendapat Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani

merupakan beberapa petikan berita pertama yang disambungkan Kompas.com

pada berita ini terkait penyebab tewasnya Siyono. Berita ini ditutup dengan

bantahan terhadap rilis Polri yang menyaakan bahwa Siyono melakukan

perlawanan.

Fakta yang coba ditekankan oleh kompas.com pada pemberitaan ini adalah

kompas.com berusaha menekankan kepada khalayak bahwa kesalahan Polri dalam

mengidentifikasi penyebab kematian Siyono membuat citra dari institusi tersebut

semakin buruk. Kesalahan identifikasi ini menunjukkan bahwa memang terjadi

kekerasan terhadap Siyono sebelum dia tewas. Selanjutnya kompas.com

mengungkapkan penyebab kematian Siyono sesuai dengan hasil rilis PP

Muhammadiyah dan Komnas HAM.

Struktur Sintaksis terkait Berita 4 edisi 14 April 2016 (Otopsi Ulang Siyono

Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri) dalam bentuk tabel dapat dilihat

pada lampiran 4.

5. Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 (Tugas Polisi Melumpuhkan

Tersangka, Bukan Menjadi Algojo).

Pada Berita kelima, Kompas.com mengangkat judul berita Tugas Polisi

Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo. Judul ini terkesan

19 “ Otopsi Ulang SIyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri”, Kompas.com, 14April 2016, Paragraf. 7.

Page 60: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

49

mendiskreditkan Kepolisian. Judul ini seakan mengingatkan polisi akan tugas

mereka dan tidak berbuat diluar batas kewajaran.

Lead dari berita ini mengajak pembaca untuk menggugat kinerja Densus 88.

Berita ini mengambil latar dari pernyataan presidium IPW, Nata S Pane terkait

perlu adanya evaluasi terhadap kinerja Densus 88. Adapun Lead dalam

pemberitaan ini adalah:

“Kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono, dinilai menjadi titikawal keberanian publik untuk menggugat kinerja Detasemen Khusus 88Antiteror Polri.”20

Narasumber yang terkait di dalam pemberitaan ini adalah Ketua Presidium

Indonesia Police Watch Neta S Pane, dan Komisioner Komnas HAM, Siane

Indriani. Kompas.com menekankan pemberitaan dengan pendapat Neta yang

menuntut evaluasi kinerja Densus 88 dan menekankan tugas Polri untuk

melumpuhkan tersangka bukannya menjadi algojo. Berikut petikan pendapat Neta

yang terdapat di dalam berita ini:

Paragraf 4“Apalagi tugas utama polisi adalah melumpuhkan tersangka dan bukanmenjadi algojo,” ujar Neta.21

Paragraf 7“Sebaliknya jika polisi sudah bertindak sesuai prosedur Komnas HAMharus juga menjelaskannya secara terbuka,” kata Neta.22

Sementara itu, pendapat Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani

merupakan beberapa petikan berita pertama yang disambungkan Kompas.com

pada berita ini terkait penyebab tewasnya Siyono. Berita ini ditutup dengan

20 “Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April2016, Paragraf 1.

21 Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April2016, Paragraf 4.

22 Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April2016, Paragraf 7.

Page 61: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

50

bantahan terhadap rilis Polri yang menyaakan bahwa Siyono melakukan

perlawanan.

Pada pemberitaan ini Kompas.com menekankan bahwa dalam upaya

penegakan hukum, seharusnya densus 88 tidak melakukan tindakan diluar batas

kewajaran dengan menggunakan kekerasan. Kutipan dan pendapat narasumber

dalam pemberitaan ini seakan menjadi penguat terhadap pendapat untuk segera

dilakukannya evaluasi terhadap Densus 88. Di akhir pemberitaan, Kompas.com

juga menjelaskan kembali penyebab kematian Siyono versi hasil otopsi PP

Muhammadiyah dan Komnas.HAM. Struktur Sintaksis terkait Berita 5 edisi 14

April 2016 (Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo) dapat

dilihat pada lampiran 5.

Dari analisis lima berita di atas telah kita lihat struktur Sintaksis terhadap

pemberitaan Siyono di Kompas.com. Sintaksis merupakan cara wartawan dalam

menyusun fakta. Struktur Sintaksis dapat diamati melalui unit pengamatan yakni:

Headline, Lead, Latar, Sumber, Kutipan, Pernyataan dan Penutup. Seperti yang

ketahui, pesan yang disampaikan oleh media adalah hasil konstruksi berdasarkan

ideologi dan cara pandang wartawan dalam melihat sebuah peristiwa. Pada

Struktur sintaksis terkait lima buah pemberitaan Siyono di Kompas.com ini kita

bisa melihat arah kecenderungan Kompas.com dalam membingkai perstiwa

tewasnya Siyono ini.

Lima buah berita yang di ambil dalam penelitian ini tentunya memiliki 5

buah Headline yang berbeda. Namun, meskipun Headline atau judul nya berbeda,

berdasarkan hasil yang peneliti amati. Kelima buah judul ini memiliki kesamaan.

Adapun kesamaannya adalah kelima buah judul ini terkesan provokatif dan

Page 62: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

51

mendiskriditan atau menyudutkan Polri serta Densus 88. Judul ini bisa

menggambarkan arah hendak dibawa kemana pemberitaan terkait Siyono ini.

Sebagaimana Penjelasan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, J. Heru

Magianto terkait Headline berikut ini:

“Secara umum headline itu kan intisari dari seluruh isi berita. Kalau dionline ada yang khas. Hampir di seluruh media online Yang harusdiperhatikan adalah keyword dari persoalan. Yang kedua, supaya beritaini muncul jika dicari di google. Atau lagi ramai aming nikah samaevelyn. Maka kata aming dan evelyn harus ada di judul. Sesuatu yangkita perkiran sebagai keyword harus ada di judul supaya ada di googledan orang tahu kalau beritanya tentang apa.”23

Berikutnya dari Unit Lead dan Latar, Latar yang digunakan pada kelima

berita ini menggunakan latar perbedaan hasil rilis Polri dan PP Muhammadiyah

terkait penyebab tewasnya Siyono, dan selalu dimulai dengan pernyataan kutipan

wawancara dengan narasumber. Sementara, untuk narasumber sendiri merupakan

orang-orang yang terkait dengan topik yang dibahas dan saling beraitan. Seperti

sumber dari IPW, Komnas HAM, PP Muhammadiyah, dan Kepolisian. Terkait hal

ini, J. Heru Margianto menjelaskan:

“Para wartawan hampir selalu mempunyai insting tentang siapa yangharus di wawancarai. Yang harus dipastikan adalah bahwa narasumberini kredibel dalam artian memahami dan memiliki kapasitas berbicaraterkait topik itu. Lalu harus kompeten, yakni menguasai dan tahu harusngomong apa. Yang ketiga ini yang tricky. Wartawan harus jelimemahami peta narasumber. Jika dilapangan kita akan peka ni untukmelihat narasumber ini pemikirannya ke arah mana. Sehingga harusmemilih yang tepat supaya pandangannya berimbang. Peta ini harusdikuasai. Ketiga ini harus diperhatikan: kredibel, kompeten, danrepresentasi yang objektif terhadap persoalan tersebut.”24

23 Wawancara Pribadi dengan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, Jum’at 24 Juni2016.

24 Wawancara Pribadi dengan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, Jum’at 24 Juni2016.

Page 63: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

52

Dan yang terakhir dalam pengamatan unsur Sintaksis adalah penutup berita.

Pada berita yang pertama dan kedua, berita ditutup dengan keinginan untuk

mengevaluasi kinerja Densus 88. Sedangkan, pada berita ketiga sampai lima

menjelaskan tentang penyebab kematian Siyono dan penegasan bahwa tidak ada

perlawanan dari Siyono. Peneliti melihat hal ini sebagai suatu konstruksi

berulang yang berusaha ditekankan oleh Kompas.com kepada pembaca terkait

penyebab tewasnya Siyono dan terkesan memojokkan pihak kepolisian dan

menuntut evaluasi terhadap kinerja Densus 88.

B. Analisis Struktur Skrip Pemberitaan Siyono

Dalam penulisan berita seringkali fakta dan peristiwa ditulis dengan tulisan

yang membuat emosi pembaca terlibat, dan membuat peristiwa memiliki alur.

Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W+1H ( Who, What, When,

Where, Why dan How). Meskipun pola ini tidak semuanya selalu kita jumpai di

dalam pemberitaan, namun unsur kelengkapan berita ini merupakan penanda

penting dalam analisis framing.

Skrip juga digunakan wartawan sebagai srategi dalam menyusun berita.

Skrip memberikan informasi kepada kita akan bagian mana yang ditekankan oleh

wartawan melalui susunan atau urutan dalam pemberitaannya. Berikut adalah

hasil analisis terhadap struktur skrip pemberitaan Siyono di situs kompas.com:

1. Berita 1 edisi 12 April 2016 ( Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri

Kematian Siyono)

Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur

5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam

pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Page 64: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

53

Tabel 05Analisis Skrip Berita 1

Struktur Unit TeksSkrip What Kontroversi Kematian Siyono akibat perbedaan hasil

otopsi yang dilakukan oleh PP Muhammadiyah danKomnas HAM Dengan penyebab kematian Siyono yangdirilis oleh Polri

Who Siane Indriani (Komisioner Komnas HAM)When 11 April 2016Where Kantor Komnas HAM, JakartaWhy Hasil rilis penyebab kematian Siyono oleh polri berbeda

dengan Hasil otopsi yang dilakukan oleh tim Dokter PPMuhammadiyah dan Komnas HAM

How PP Muhammadiyah dan Komnas HAM mengeluarkanhasil otopsi Siyono yang menyebutkan penyebabkematian adalah ada di bagian dada, bukan kepala sepertihasil rilis oleh Polri

Struktur Skrip dapat diartikan sebagai cara wartawan dalam mengisahkan

fakta. Pada berita yang pertama ini, semua unsur 5W+1H terpenuhi di dalam

pemberitaan. Adapun, dalam mengkisahkan fakta pada berita ini. Kompas.com

memulai mengisahkan fakta dari unsur what, lalu dilanjutkan dengan unsur why,

dan kemudian when, where, who dan terakhir menjelaskan bagaimana peristiwa

tersebut. pada pemberitaan ini, fakta pertama yang di tampilkan oleh Kompas.com

adalah kontroversi kematian Siyono versi hasil otopsi PP Muhammadiyah dan

Komnas HAM, di bagian berikutnya Kompas.com mengisahkan penyebab

kematian Siyono berdasarkan pemeriksaan Kepolisian, dan di akhiri dengan

tuntutan evaluasi terhadap kinerja Densus 88.

Page 65: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

54

2. Berita 2 edisi 12 April 2016 (Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!).

Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur

5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam

pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 06Analisis Skrip Berita 2

Struktur Unit TeksSkrip What Permintaan anggota komisi III DPR-RI agar polisi

transparan dalam pengungkapan kasus tewasnya SiyonoWho Anggota Komisi III DPR-RI, Dwi Ria LatifahWhen 12 April 2016Where Komplek Parlemen, JakartaWhy Dalam perkembang kasus tewasnya Siyono, Propam

Polri mendapatkan hasil bahwa ada sejumlah proseduryang tidak dipenuhi oleh anggota densus 88

How Kasus kematian Siyono menimbulkan kontroversidikarenakan perbedaan penyebab kematian yang dirilisoleh Polri dan otopsi ulang yang dilakukan olehMuhammadiyah. Selanjutnya, Propam Polri melakukanpemeriksaan terhadap anggota Densus 88 yangmengawal Siyono dan didapati ada sejumlah proseduryang diabaikan oleh anggota Densus 88.

Pada berita kedua ini, seluruh unsur skrip juga terpenuhi. Kompas.com

memulai berita ini melalui unsur who, lalu dilanjutkan dengan unsur what, why,

when, where dan how. Berita ini disusun berdasarkan pendapat narasumber yang

dalam berita ini adalah Anggota Komisi III DPR-RI, Dwi Ria Latifah.

Kompas.com mengisahkan berita ini secara teratur dan berakhir pada penekanan

untuk melakukan evaluasi terhadap Densus 88.

Page 66: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

55

3. Analisis Berita 3 edisi 13 April 2016 (Pemeriksaan Jasad Siyono Versi

Polri Dinilai di Bawah Standar).

Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur

5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam

pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 07Analisis Skrip Berita 3

Struktur Unit TeksSkrip What Pendapat Tim pembela kemanusiaan yang dibentuk

oleh PP Muhammadiyah yang beranggapan bahwahasil pemeriksaan Polri terhadap jasad Siyono tidakbisa di pertanggung jawabkan

Who Trisno Raharjo, Ketua Tim pembela kemanusiaan PPMuhammadiyah

When 13 April 2016Where Kantor Pusham UII, YogyakartaWhy Laporan kematian yang dirilis oleh Polri hanya

berdasarkan hasil pemeriksaan fisik luar dan tidaksesuai standar otopsi

How Hasil otopsi yang dilakukan oleh Tim PPMuhammadiyah berbeda dengan hasil rilis polri. Halini dikarenakan Polri hanya melakukan pemeriksaanfisik dan jauh di bawah standar otopsi menurut Tim PPMuhammadiyah

Berita ketiga dimulai dengan mengisahkan peristiwa apa yang terjadi dan

kenapa peistiwa itu terjadi. Lalu di lanjutkan dengan who, where dan when. Di

bagian akhir barulah di jelaskan detail peristiwa. Pada berita ini, kompas.com

mengisahkan mengenai fakta bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Polri

tidak bisa dijadikan rujukan dalam menentukan penyebab kematian Siyono karena

tidak sesuai standar otopsi.

Page 67: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

56

4. Analisis Berita 4 edisi 14 April 2016 (Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan

Telak Bagi Profesionalisme Polri).

Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur

5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam

pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 08Analisis Skrip Berita 4

Struktur Unit TeksSkrip What Hasil otopsi siyono yang dinilai menjadi pukulan telak

bagi profesionalisme Polri karena membuat independensilembaga menjadi diragukan.

Who Nata S PaneWhen 13 April 2016Where -Why Kontroversi kematian Siyono sehingga membuat PP

Muhammadiyah dan Komnas HAM melakukan otopsiulang terhadap jasad Siyono

How Hasil otopsi ulang oleh PP Muhammadiyah dan KomnasHAM menunjukkan hasil yang berbeda dengan rilis Polriterkait penyebab kematian Siyono

Fakta dalam berita ini dimulai dengan unsur who, yakni pendapat dari

narasumber Neta S Pane yang menyerukan evaluasi terhadap Densus 88. Lalu

dilanjutkan dengan unsur what dan why, lalu when. Pada berita ini tidak terdapat

unsur where karena pendapat narasumber diperoleh melalui wawancara via

telepon. Berita ini juga disambungkan dengan berita pertama. Sehingga terkesan

Kompas.com seperti menekankan bahwa penyebab kematian Siyono dan otopsi

yang dilakukan oleh Polri adalah kesalahan yang menciderai institusi tersebut.

Page 68: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

57

5. Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 (Tugas Polisi Melumpuhkan

Tersangka, Bukan Menjadi Algojo).

Struktur Skrip pada pemberitaan ini dapat dilihat dari kelengkapan unsur

5W+1H yang terkandung di dalamnya. Adapun unsur yang terkandung dalam

pemberitaan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:

Tabel 09Analisis Skrip Berita 5

Struktur Unit TeksSkrip What Pengawasan terhadap kinerja Densus 88 agar tidak

bertindak sewenang-wenangWho Nata S PaneWhen 13 April 2016Where -Why Pengetatan pengawasan terhadap Densus 88 dikarenakan

kerap kali Densus 88 bertindak sebagai algojo danbertindak sewenang-wenang

How Diperlukan pengawasan oleh Polri terkait kinerja Densus88

Berita ini di awali dengan pendapat narasumber yakni Neta S. Pane terkait

otopsi ulang Siyono dan seruan evaluasi terhadap Kinerja Densus 88. Berita ini

juga tidak memiliki unsur where, dikarenakan pendapat narasumber diperoleh

melalui sambungan telepon. Sama seperti berita keempat, Berita ini juga

disambungkan dengan berita pertama. Sehingga terkesan Kompas.com seperti

menekankan bahwa penyebab kematian Siyono dan otopsi yang dilakukan oleh

Polri adalah kesalahan yang menciderai institusi tersebut.

Pada dasarnya, struktur skrip merupakan cara wartawan mengisahkan fakta.

Dari kelima pemberitaan terkait kasus tewasnya Siyono, adapun kesimpulan dari

struktur Skrip kelima pemberitaan tersebut adalah hampir di semua berita diawali

dengan pendapat narasumber untuk menekankan dan menegaskan gagasan yang

Page 69: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

58

ingin disampaikan. Keseluruhan unsur konstruksi pemberitaan hampir terdapat di

dalam lima berita ini. Berita-berita tersebut disusun sedemikian rupa sehingga

membentuk suatu kesatuan cerita yang menggambarkan konstruksi yang dibangun

oleh Kompas.com, kelima berita tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pertama, Kompas.com mengangkat berita dengan judul Kontroversi Hasil

otopsi dan Misteri Kematian Siyono pada tanggal 12 April 2016. Pada

pemberitaan ini, Kompas.com pertama menjelaskan mengenai kontroversi

kematian Siyono akibat perbedaan hasil otopsi yang dilakukan oleh Komnas

HAM dan PP Muhammadiyah dengan hasil rilis oleh Polri. Pada bagian pertama,

Kompas.com menjabarkan bahwa menurut Komnas HAM penyebab kematian

Siyono adalah pada bagian dada. Selanjutnya, Kompas.com menjelaskan

kematian Siyono versi Polri yang menyatakan penyebab kematian adalah benturan

di kepala. Di akhr pemberitaan, Kompas.com Menggiring pembaca untuk

mengevaluasi kinerja Polri terkait pemberantasan terorisme.

Kedua, Berita yang diangkat berjudul Polri, Jangan Tutupi Penyebab

Kematian Siyono, tayang tanggal 12 April 2016. Pada pemberitaan ini

Kompas.com seolah menekan Polri untuk membuka dan tidak menutupi kasus

tewasnya Siyono. Pemberitaan ini seakan menegaskan pemberitaan pertama

terkait evaluasi pemberantasan terorisme oleh Polri. Untuk memperkuat

penekanan pengungkapan kasus, pada pemberitaan ini Kompas.com memperkuat

pendapat mereka melalui pendapat anggota Komisin III DPR, Dwi Ria Latifah.

Ketiga, berita berjudul Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di bawah

Standar yang tayang 13 April 2016. Pemberitaan ini berisi pernyataan-pernyataan

yang dikeluarkan oleh Trisno Raharjo selaku ketua tim pembela kemanusiaa PP

Page 70: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

59

Muhammadiyah. Pemberitaan ini kembali menyudutkan Polri dan membahas

hasil penyebab kematian Siyono yang dirilis Polri yang dinilai tidak sesuai

prosedur dan dibawah standar.

Keempat, berita dengan judul Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak bagi

Profesionalisme Polri tayang pada 14 April 2016. Lagi-lagi dalam pemberitaan ini

seolah menyudutkan institusi Polri dan menuntut evaluasi dan pengawasan

terhadap Densus 88. Berita ini diperkuat oleh narasumber Nata S Pane yang

menjabat sebagai ketua Presidium Indonesia Police Watch. Selain itu berita ini

juga dikaitkan kembali dengan berita pertama terkait penyebab tewasnya Siyono

dan Kontroversi perbedaan penyebab kematian melalui hyperlink.

Kelima, Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo tayang

pada 14 April 2016. Masih terkait dengan narasumber Nata S Pane yang menjabat

sebagai ketua Presidium Indonesia Police Watch yang kembali menekankan

evaluasi dan pengawasan terhadap Densus 88. Berita ini juga kembali dikaitkan

kembali dengan berita pertama terkait penyebab tewasnya Siyono dan Kontroversi

perbedaan penyebab kematian melalui hyperlink.

Dari lima berita di atas bisa dilihat konstruksi yang dicoba dibangun oleh

Kompas.com adalah ada dua bagian. Yakni: Penekanan kepada Polri untuk

membuka kasus Siyono dan tegas menghukum anggotanya jika memang terdapat

kesalahan prosedur dan pelanggaran dalam kasus tewasnya Siyono, dan

Penuntutan kepada Polri untuk segera mengevaluasi kinerja Densus dan

melakukan pengwasan. Karena selama ini Densus 88 tidak pernah diawasi secara

menyeluruh dan kerap kali berlaku sewenang-wenang.

Page 71: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

60

C. Analisis Tematik Pemberitaan Siyono

Struktur tematik merupakan struktur yang berhubungan dengan cara

wartawan mengungkapkan pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi,

kalimat, atau hubungan antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.

Bagian ini akan membahas mengenai bagaimana struktur tematik pemberitaan

Siyono di situs kompas.com. adapun struktur sintaksis pemberitaan Siyono

tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Berita 1 edisi 12 April 2016 ( Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri

Kematian Siyono)

Dalam berita ini, ditemukan salah satu elemen dari perangkat tematik, yaitu

koherensi penjelas. Koherensi penjelas ditemukan ditandai dengan penggunaan

kata hubung “dan”. Penggunaan kata dan ini ditemukan pada kalimat:

“Menurut Penuturannya, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patahkea rah jantung. Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebutsebagai titik kematian Siyono” (Paragraf 6).25

“Siane pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dandisebabkan oleh benturan” (Paragraf 7).26

Dari kedua paragraf di atas, dapat dijelaskan bahwa penggunaan kata “dan”

digunakan sebagai penjelas dari kalimat sebelumnya yakni bahwa kematian

Siyono adalah luka dibagian dada serta luka dikepala Siyono disebabkan oleh

benturan.

25 “Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 6.

26 Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono”, Kompas.com, 12 April 2016,paragraf 7.

Page 72: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

61

2. Berita 2 edisi 12 April 2016 (Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!).

Pada berita yang kedua ini, ditemukan sebuah perangkat retoris yakni

koherensi sebab-akibat. Koherensi sebab-akibat menjelaskan bahwa kalimat yang

satu merupakan sebab atau akibat dari kalimat yang lainnnya.

Adapun koherensi sebab-akibat yang ditemukan di dalam berita ini terdapat

pada kalimat:

“Anggota, Komisi III DPR Dwi Ria Latifah, meminta Polri transarandalam mengungkap kasus kematian terduga teroris Siyono. Sebab, adadugaan penganiayaan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 AntiterorPolri ketika memeriksa Siyono.” (Paragraf 1)27

Kata sebab disana menunjukkan adanya dugaan pelangaran ketika Densus

88 menangkap Siyono sehingga Polri harus transparan dalam membuka kasus ini

dan menghukum anggotanya apabila terbukti bersalah.

3. Analisis Berita 3 edisi 13 April 2016 (Pemeriksaan Jasad Siyono Versi

Polri Dinilai di Bawah Standar).

Pada berita ketiga ini juga ditemukan perangkat retoris yakni koherensi

sebab akibat. Koherensi ini ditemukan pada kalimat:

“Menurut dia, jika pihak kepolisian hanya melakukan pemeriksaan luardan dibawah stanar, maka penyebab kematian Siyono tidak bisadijelaskan.” (Paragraf 4)28

Kata maka, pada kalimat ini menjelaskan bahwa penyebab kematian Siyono

tidak bisa dijelaskan karena pemeriksaan yang dilakukan oleh Polri dinilai di

bawah standar.

27 “Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!”, Kompas.com, 12 April 2016, Paragraf 1.28 “Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar”, Kompas.com, 13

April 2016, Paragraf.4.

Page 73: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

62

4. Analisis Berita 4 edisi 14 April 2016 (Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan

Telak Bagi Profesionalisme Polri).

Pada bertia kelima ini, ditemukan koherensi penjelas yakni kata “dan”.

Koherensi penjelas ini ditemukan pada kalimat:

“Siane pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dandisebabkan oleh benturan.” (Paragraf 12).29

Kata dan disini, menjelaskan bahwa luka di bagain kepala Siyono

disebabkan oleh benturan.

5. Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 (Tugas Polisi Melumpuhkan

Tersangka, Bukan Menjadi Algojo).

Pada berita kelima ini, ditemukan koherensi penjelas yakni kata “dan”.

Koherensi penjelas ini ditemukan pada kalimat:

“Menurut Penuturannya, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patah kearah jantung. Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebutsebagai titik kematian Siyono” (Paragraf 13).30

Penggunaan kata “dan” digunakan sebagai penjelas dari kalimat sebelumnya

yakni bahwa kematian Siyono adalah luka dibagian dada.

Struktur tematik merupakan cara wartawan dalam menuliskan fakta. Pada

lima buah pemberitaan terkait Siyono, bisa kita lihat di dalam setiap pemberitaan

terdapat salah satu unsur tematik yakni koherensi. Koherensi membuat dua buah

kalimat yang berisikan fakta menjadi berhubungan, atau bahkan yang tidak

berhubungan bisa menjadi berhubungan. Terdapat dua buah koherensi yang

terdapat dari kelima berita ini. Koherensi tersebut adalah koherensi sebab-akibat

29 Otopsi Ulang SIyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri”, Kompas.com, 14April 2016, Paragraf. 12.30 Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi Algojo”, Kompas.com, 14 April 2016,Paragraf 7.

Page 74: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

63

dan koherensi penjelas. Kedua koherensi ini sama-sama memberikan penekanan

terhadap kedua buah fakta yang dihubungkan.

D. Analisis Retoris Pemberitaan Siyono

Struktur retoris adalah struktur yang berhubungan dengan cara wartawan

menekankan arti tertentu. Dengan kata lain, struktur retoris melihat pemakaian

pemilihan kata, idiom, grafik, gambar yang juga dipakai guna memberikan

penekanan pada arti tertentu. Bagian ini, akan membahas mengenai struktur

retoris pemberitaan Siyono pada situs kompas.com. adapun struktur retoris dari

kelima berita tersebut adalah:

1. Berita 1 edisi 12 April 2016 ( Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri

Kematian Siyono).

Pada pemberitaan yang pertama ini, struktur retoris yang terdapat di dalam

berita adalah sebagai berikut:

Tabel 10Analisis Retoris berita 1

Struktur Unit Teks

Retoris Leksikon Kematian, Tulang Iga, indikasi.

Bold Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri KematianSiyono, Versi Polri, Evaluasi PemberantasanTerorisme

Italic -Underline -Kapital HAM, RDPFoto Kondisi suasana otopsi jasad Siyono yang dilakukan di

pemakamannya

Page 75: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

64

Analisis Struktur Retoris merupakan cara wartawan menekankan fakta.

Unsur retoris dalam penelitian framing, bisa diamati melalui kata dan gambar.

Pada berita pertama ini, gambar yang digunakan adalah Kondisi suasana otopsi

jasad Siyono yang dilakukan di pemakamannya.

Hal ini menekankan fakta bahwa terdapat keganjilam dalam kasus kematian

Siyono sehingga membuat PP Muhammadiyah dan Komnas HAM mengautopsi

ulang jasad Siyono.

Gambar 03

Suasana Otopsi Jasad Siyono

Sumber: Kompas.com

Selain itu, Headline pada berita ini dicetak dengan huruf tebal. Pencetakan

dengan huruf tebal dilakukan untuk menunjukka bahwa bagian tersebut perlu

diberi perhatian lebih oleh pembaca, tertuma bagian tersebut adalah bagian judul.

Selain itu, terdapat juga huruf yang di cetak capital yakni: HAM dan RDP yang

merujuk kepada singkatan Hak Asasi Manusia dan Rapat Dengar Pendapat.

Page 76: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

65

2. Berita 2 edisi 12 April 2016 (Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono!).

Pada pemberitaan yang kedua ini, struktur retoris yang terdapat di dalam

berita adalah sebagai berikut:

Tabel 11

Analisis Retoris berita 2

Struktur Unit Teks

Retoris Leksikon Prosedur, marwah, institusi

Bold Polri, Jangan Tutupi Penyebab Kematian Siyono!

Italic -

Underline -

Kapital HAM

Foto Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri brigjen

(Pol) Arthur Tampi menunjukkan hasil visum kepala

terduga teroris Siyono di Mabes Polri

Pada berita yang kedua, huruf yang dicetak tebal adalah judul berita yakni

Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono! Selain, dicetak tebal judul ini juga

diakhiri dengan tanda seru yang merupakan sebuah penekanan. Selain itu juga

terdapat Huruf yang dicetak capital yakni HAM, yang merujuk kepada singkatan

Hak Asasi Manusia.

Adapun foto yang ditampilkan pada berita ini adalah foto Kepala Pusat

Kedokteran dan Kesehatan Polri brigjen (Pol) Arthur Tampi sedang menunjukkan

hasil visum kepala terduga teroris Siyono di Mabes Polri.

Page 77: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

66

Gambar 04

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri brigjen (Pol) Arthur Tampi

Sumber: Kompas.com

Foto ini menunjukkan penyebab kematian Siyono versi Polri, sedangkan isi

pemberitaan menyebutkan penyebab kematian adalah bagian dada. Sehingga, foto

ini menguatkan judul berita supaya Polri bertindak transparan dan terbuka untuk

menghukum anggotanya jika terbukti bersalah. Dan seolah-olah membuat Polri

terkesan menutup-nutupi kesalahan anggotanya.

3. Analisis Berita 3 edisi 13 April 2016 (Pemeriksaan Jasad Siyono Versi

Polri Dinilai di Bawah Standar).

Pada pemberitaan yang ketiga ini, struktur retoris yang terdapat di dalam

berita adalah sebagai berikut:

Tabel 12Analisis Retoris berita 3

Struktur Unit TeksRetoris Leksikon Meninggal,

Bold Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di BawahStandar

Italic scanUnderline -Kapital UII, HAMFoto Trisno Raharjo Ketua Tim Pembela Kemanusiaan kasus

Siyono saat memberikan keterangan terkait hasil otopsiSiyono di Kantor Pusham UII

Page 78: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

67

Pada Pembertiaan ini huruf yang di cetak tebal adalah judul yakni:

Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar. Dan terdapat

juga huruf yang dicetak miring yakni scan yang merupakan bahasa asing yang

merujuk kepada hasil pemeriksaan jasad Siyono. Terdapat Juga huruf yang ditulis

capital yakni UII, HAM yang merujuk kepada Universitas Islam Indonesia dan

Hak Asasi Manusia.

Dalam berita ini, foto yang ditampilkan adalah Trisno Raharjo Ketua Tim

Pembela Kemanusiaan kasus Siyono saat memberikan keterangan terkait hasil

otopsi Siyono di Kantor Pusham UII.

Gambar 05

Trisno Raharjo Ketua Tim Pembela Kemanusiaan kasus Siyono saatmemberikan keterangan terkait hasil otopsi Siyono di Kantor Pusham UII

Sumber: Kompas.com

Foto ini pun menegaskan saat konferensi pers terkait hasil otopsi Siyono.

Foto ini menguatkan pemberitaan dikarenakan, foto merupakan foto asli saat

siaran pers berlangsung.

Page 79: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

68

4. Analisis Berita 4 edisi 14 April 2016 (Otopsi Ulang Siyono Jadi PukulanTelak Bagi Profesionalisme Polri).

Pada pemberitaan yang ketiga ini, struktur retoris yang terdapat di dalam

berita adalah sebagai berikut:

Tabel 13Analisis Retoris berita 4

Struktur Unit TeksRetoris Leksikon Kematian, publik, algojo

Bold Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak BagiProfesionalisme Polri

Italic Kompas.comUnderline -Kapital HAMFoto Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S

Pane

Pada pemberitaan ini huruf yang dicetak tebal adalah judul yang berbunyi

Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri. Selain

huruf yang bercetak tebal juga ditemukan huruf yang dicetak miring yakni

kompas.com. adapun huruf yang dicetak capital adalah HAM yang merujuk

kepada singkatan Hak Asasi Manusia.

Gambar 06Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane

Sumber: Kompas.com

Page 80: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

69

Foto yang digunakan dalam berita ini adalah foto Ketua Presidium

Indonesia Police Watch, Neta S Pane. Foto ini dipilih karena isi dari pemberitan

ini adalah pendapat Neta terkait hasil otopsi Siyono. Kehadiran foto ini seakan

menjadi penegas terhadap isi berita.

5. Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 (Tugas Polisi MelumpuhkanTersangka, Bukan Menjadi Algojo).

Pada pemberitaan yang ketiga ini, struktur retoris yang terdapat di dalam

berita adalah sebagai berikut:

Tabel 14Analisis Retoris berita 5

Struktur Unit TeksRetoris Leksikon Publik, Algojo, Kematian

Bold Tugas Polisi Melumpahkan Tersangka, Bukan MenjadiAlgojo

Italic -Underline -Kapital HAM, IPWFoto Suasana pengaman rumah terduga teroris siyono oleh

Densus 88 saat penggerebekan

Pada pemebritaan kelima, terdapat huruf yang di cetak tebal yakni judul

yang berbunyi Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, Bukan Menjadi

Algojo. Selain itu, terdapat juga huruf yang ditulis dengan capital yakni: IPW dan

HAM, yang merujuk kepda singkatan dari Indonesia Police Watch dan Hak Asasi

Manusia.

Page 81: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

70

Gambar 07Suasana pengaman rumah terduga teroris siyono oleh Densus 88 saat

penggerebekan

Sumber: Kompas.com

Adapun gambar yang digunakan dalam berita ini adalah gambar Suasana

pengaman rumah terduga teroris siyono oleh Densus 88 saat penggerebekan.

Gambar ini seakan menegaskan judul pembeitaan. Dimana anggota Densus yang

berpakaian dan bersenjata lengkap seakan-akan berpenampilan gagah dan ditakuti.

Struktur Retoris merupak cara wartawan dalam menekankan fakta. Unsur-

unsur yang terkait adalah foto, dan penulisan kata. Di dalam penulisan judul huruf

atau kata dicetak menggunakan huruf tebal. Hal ini bertujuan karena judul

merupakan intisari berita, dan memberikan penekanan kepada pembaca bahwa isi

berita tersebut menjadi penting untuk dibaca.

Selanjutnya, yang diteliti adalah gambar atau foto yang ditampilkan di

dalam pemberitaan. Gambar atau foto ini merupakan sesuatu yang menjadikan

mewakili isi berita. Selain mewakili isi berita, foto atau gambar juga berperan

sebagai visualisasi berita. Selain itu, foto juga berfungsi untuk memperkuat isi

berita, bahkan tidak heran ada berita yang memiliki lebih dari satu foto.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh J. Heru Margianto:

Page 82: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

71

“Kita kadang- kadang tidak menaruh foto tidak hanya satu. Kadang di atas.Dan seringkali untuk berita yang panjang fotonya ada lebih dari satu bahkan3. Jadi Foto foto ini berperan untuk mendukung berita, danmemvisualisasikan berita. Kenapa harus memakai foto? karena di internetitu visual. Orang lebih tertarik untuk melihat gambar dan ada yang bilangdaya kliknya lebih tinggi jika ada visual ketimbang teks saja. Maka harusada fotonya. Kemudian di sistem kita, berita jika ingin dijadikan headline ituharus ada fotonya supaya menarik. Tetapi foto tidak selalu harus aktualdengan beritanya.31

Demikianlah beberapa unsur yang digunakan dalam struktur Retoris. Yakni

penggunaan kata/ idiom serta penekanan makan dengan menggunakan gambar.

31 Wawancara Pribadi dengan Wakil Redaktur Pelaksana Kompas.com, Jum’at 24 Juni2016.

Page 83: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

72

BAB VPENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pemberitaan

kasus tewasnya Siyono di Kompas.com. Maka, peneliti mengambil kesimpulan

bahwa Kompas.com berupaya meyakinkan pembaca bahwa kasus Siyono

merupakan salah satu kasus yang perlu diungkap ke publik. Dikarenakan terdapat

kesalahan prosedur oleh anggota Densus 88 dan dugaan tindak kekerasan. Fakta

disusun berdasarkan kronologi kematian Siyono versi Polri dan dibandingkan

dengan penyebab kematian versi hasil otopsi PP Muhammadiyah dan Komnas

HAM.

Dari struktur Sintaksis pemberitaannya, Kompas.com menampilkan judul

pemberitaan yang terkesan provokatif dan menggiring opini pembaca dan

terkesan mendiskriditkan Polri serta Densus 88. Lalu berita disusun dengan unsur

kelengkapan berita yang menampilkan hampir semua unsur 5W+1H sehingga

pembaca bisa melihat dengan jelas alur permasalahan dan mudah menangkap isi

pesan yang disampaikan, selain itu berita-berita ini juga dilengkapi dengan

pemilihan narasumber yang relevan dan terkesan juga menyudutkan Polri.

Begitupun, pertautan antar kalimat. Kompas.com menggunakan beberapa

koherensi yang menghubungkan fakta yang satu dengan yang lainnya sehingga

semakin membuat penekanan dan membangun realitas pembacanya. Berita inipun

dilengkapi dengan gambar yang semakin menguatkan penekanan agar polri

mengungkap kasus Siyono dan menuntut evaluasi terhadap kinerja Densus 88.

Page 84: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

73B. Saran-saran Untuk Kompas.com

1. Upaya pembertantasan terorime merupakan usaha yang harus di dukung

oleh semua pihak termasuk masyarakat. Kritik dan evaluasi terhadap kinerja

aparat penegak hukum merupakan hal yang wajar. Namun, akan lebih baik

bahwa Kompas.com dalam pemberitaannya tidak terlalu menyudutkan

Densus 88 dengan memperhatikan capaian hasil Densus selama ini. Kritik

dan saran yang membangun akan lebih baik.

2. Hendaklah dalam pemberitaannya Kompas.com harus tetap menyajikan

nilai-nilai yang objektif, dengan tidak hanya menonjolkan salah satu fakta

saja, tetapi juga memberikan berita yang berimbang. Seperti memintai juga

pendapat kepolisian. Hal ini bertujuan supaya berita yang ditampilkan tidak

terkesan profokatif dan malah menimbulkan polemik di masyarakat.

Page 85: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

74

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa. Jakarta: Kencana, 2011.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana, 2013.

Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, ideologi dan politik media. Yogjakarta:LKIS, 2005.

Eriyanto, dkk. Politik Media Mengemas Berita. Yogjakarta: LKIS, 1999.

Gunawan, Iman. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: BumiAksara, 2013.

Ishwara, Luwi. Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar. Jakarta: Kompas MediaNusantara, 2005.

Nasrullah, Rulli, dan Suhaemi. Bahasa Jurnalistik. Ciputat: Lembaga PenelitianUIN Jakarta, 2009.

Nurhadi, Zikri Fachrul. Teori-Teori Komunikasi dalam pespektif penelitiankualitatif. Bogor: Ghalia, 2015.

Pohan, Rusdi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Lanarka, 2007.

Septiawan, Santana K. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan OborIndonesia, 2005.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012.

Suhandang, Kustadi. Pengantar Jurnalistik. Bandung: nuansa, 2010.

Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitafit, kualitatif dan tindakan.Bandung: Refika, 2014.

Suryawati, Indah. Jurnalistik: Suatu pengantar teori dan praktik. Bogor: GhaliaIndonesia, 2011.

Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT. Raja Grafindo,2002.

Taufik Abdullah, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis,Disertasi). Ciputat: CeQDA, 2007.

Yunus, Syarifudin. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

Sumber Lain:

http://kbbi.web.id/berita. Diakses pada 20 Agustus 2016 Pukul 20:30 WIB.

http://inside.kompas.com/about-us

http://www.kompasgramedia.com/about-kg/history.

Wawancara Pribadi dengan J. Heru Margianto. Jakarta: 24 Juni 2016

Page 86: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

LAMPIRAN-

LAMPIRAN

Page 87: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Lampiran 1: Analisis Sintaksis Berita 1 edisi 12 April 2016 (Kontroversi HasilOtopsi dan Misteri Kematian Siyono).

Tabel 01Analisis Sintaksis Berita 1

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Kontroversi Hasil Otopsi dan MisteriKematian Siyono

Judul

Lead Kematian Siyono, terduga teroris asalKlaten, Jawa Tengah, hingga saat inimasih menimbulkan tanda tanya.Kepolisian berbeda pendapat denganMuhammadiyah dan Komnas HakAsasi Manusia. Tiap pihak memilikiversinya , masing-masing , mengenaipenyebab utama kematian Siyono.

Lead

Latar Hasil otopsi ulang Siyono yangberbeda dengan rilis Polri terkaitpenyebab tewasnya Siyono

Paragraf 2

Kutipan “Ada patah tulang iga bagian kiri, adalima ke bagian dalam. Luka patahsebelah kana nada satu, ke luar,” ujarSiane

“Tidak ada perlawanan dari Siyono.Tidak ada luka defensif,” ujarnya

“Apakah itu tertidur atau menyenderdi tembok, kami tidak tahu. Jadi,dilakukan di posisi yang adabantalan,” kata Siane

“ Penyebab kematian adalah terjadipendarahan di belakang kepala akibatbenturan benda tumpul,” ujar Arthur

“ Pemeriksaan walaupun tanpa otopsi,kita dapat menentukan penyebabkematiannya. Akibat perdarahankepala belakang,” Ujar Arthur“Yak karena selama ini penegakhukum juga amburadul. Sekadarmenunjukkan kepuasan kelompoktertentu,” kata haris

“Kebetulan saya diundang di RDP.

Paragraf 5

Paragraf 9

Paragraf 11

Paragraf 18

Paragraf 22

Paragraf 28

Paragraf 33

Page 88: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Kasus Siyono ini bisa menjadi bahanevaluasi, mungkin buat DPR,berkaitan dengan Densus 88,” ujarDhanil

Sumber Siane Indriani (Komisione KomnasHAM), Brigjen (pol) Arthut Tampi(Kepala Pusat Kedokteran danKesehatan Polri), Haris Azhar (Koordinator Kontras), Dahnil Anzhar (ketum PP Muhammadiyah)

Pernyataan

Berdasarkan otopsi, KomisionerKomnas HAM Siane Indrianimengatakan, kematian Siyonodiakibatkan benda tumpul yangdibenturkan ke rongga bagian dada

Menurut penuturannya, tulanh dadaSiyono juga dalam kondisi patah danke arah jantung. Luka itu yangmenyebabkan kematian fatal dandisebut sebagai titik kematian Siyono

Siane pun mengungkapkan bahwa adaluka di bagian kepala dan disebabkanoleh benturan. Namun, hal tersebutbukan menjadi penyebab utamakematian dan tidak menimbulkanpendarahan yang terlalu hebat

Dari seluruh rangkaian otopsi, lanjutSiane, tidak terdapat adanyaperlawanan yang dilakukan Siyono.Ini berdasarkan luka-luka yang diteliti

Selain itu hasil otopsi menunjukkanadanya indikasi memar pada bagianbelakang tubuh. Siane menuturkan ,ada analisis bahwa tindak kekerasandilakukan dalam kondisi tubuhbersandar, dan ditemukan adanyakerusakan jaringan pada bagiantersebut

Mengenai tewasnya Siyono, Polrimenjelaskan bahwa mulanya Siyonmemukul polisi yang hanya sendirianmengawal di mobil saat penangkapan.

Paragraf 4

Paragraf 6

Paragraf 7

Paragraf 8

Paragraf 10

Paragraf 14

Page 89: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Polisi melakukan perlawanan danmemukul balik Siyono

Kepala Divisi Humas Mabes PolriIrjen Anton Charliyan menegaskanbahwa meninggalnya Siyono murniakibat kecelakaan karena adanyaperlawanan, bukan sengaja melakukanpengniayaan

Selain itu, kata Arthur, ada pula kanluka memar di daerah wajah, tangan,dan kaki Siyono. Penyebab lukatersebut karena terjadi perkelahianantar petuga Polisi yang membawanyamenuju bungker penyimpanan senjata

Menanggapi proses otopsi yangdilakuka Muhammadiyah dan KomnasHAM, Arthur Tampi menilai bahwasebenarnya itu tak perlu dilakukan

Lagipula, menurut Arthur, telambatuntuk mengotopsi Siyono karenakondisi jenazahnya tak lagi utuh.Bahkan, jaringan otak pun sudahmembusuk sejak tiga hingga lima harisetelah dimakamkan

Kooridnatir Komisi untuk OrangHilang dan Korban Tindak Kekerasan(Kontras) Haris Azhar menyebutotopsi yang dilakukan PPMuhammadiyah dan Komnas HAMsebagai langkah yang professional danbermartabat untuk memberantasterorisme

Kasus ini, menurut Haris, dapatdijadikan cermin bagi semua pihakbahwa regulasi terkait pemberantasanterorisme perlu dievaluasi lebih lanjut

Sementara itu, Ketua Umum PPPemuda Muhammadiyah DahnilAnzar Simanjuntak menuturkan,kesimpulan final hasil otopsi tersebutnantinya akan dibawa ke DPR pada

Paragraf 17

Paragraf 19

Paragraf 21

Paragraf 23

Paragraf 26

Paragraf 29

Paragraf 31

Page 90: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

rapat dengar pendapat di Komisi IIIDPR

Penutup Ia Berharap hasil otopsi yangdiserahkan bisa menjadi bahanevaluasi di DPR berkaitan denganupaya pemberantasan terorisme olehDensus 88

Paragraf 33

Lampiran 2: Analisis Sintaksis Berita 2 edisi 12 April 2016 (Polri, JanganTutupi Kematian Siyono).

Tabel 02Analisis Sintaksis Berita 2

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Polri, Jangan Tutupi Kematian Siyono Judul

Lead Anggota Komisi III DPR Dwi RiaLatifah, meminta polri transparandalam mengungkap kasus kematianterduga teroris siyono. Sebab, adadugaan penganiayaan yang dilakukanDetasemen Khusus 88 Antiteror Polriketika memeriksa Siyono

Lead

Latar Dalam Perkembangan kasus tewasnyaSiyono oleh Densus 88, DivisiPropam Polri telah memeriksaanggota Densus yang mengawalSiyono dan mendapatkan hasil bahwaada sejumlah prosedur yang tidakdipenuhi oleh petugas yangmengawal.

Paragraf 2

Kutipan “Kalau betul terjadi suatu pelanggaranhukum, bukan hanya pelanggaranprosedur, tidak boleh ini ditutupi.Kalau oknum ini bersalah, tindaksecara transparan,” kata Dwi.

“Tapi, pasca itu kita harus evaluasi.Jangan karena dianggap sukses, kitalupa bahwa bukan begitu kemudianmenganggap seolah kita melakukansesuatu yang terbaik, kemudianapapun bias dilakukan demi

Paragraf 3

Paragraf 6

Page 91: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Lampiran 3: Analisis Sintaksis Berita 3 edisi 13 April 2016 (PemeriksaanJasad Siyono Versi Polri Dinilai di Bawah Standar).

Tabel 09

Analisis Sintaksis Berita 3

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Pemeriksaan Jasad Siyono Versi PolriDinilai di Bawah Standar

Judul

Lead Tim pembela kemanusiaan yangdibentuk oleh PP Muhammadiyahmenilai hasil pemeriksaan polisiterkait penyebab kematian Siyonotidak bisa dipertanggungjawabkan.Pasalnya, polisi hanya sebatasmelakukan pemeriksaan luar dan taksesuai standar otopsi.

Lead

Latar hasil rilis polri yang hanyamengandalkan pemeriksaan fisik tanpaotopsi terkait penyebab tewasnyaSiyono.

Kutipan “ Saya sempat menanyakan kepada Paragraf 2

pemberantasan terorisme,” ungkapDwi.

“Karena yang rusak nanti adalahinstitusi Polri sendiri, yang rusak jugainstitusi Densus. Jangan gali lubangtutup lubang untuk citra Densus,”ucap dia.

Paragraf 8

Sumber Anggota Komisi III DPR Dwi RiaLatifah

Lead

Pernyataan Menurut dia, kasus tewasnya Siyonotelah merusak nama baik Densus 88yang sedang naik daun pasca sernganteroris di kawasan Sarinah beberapawaktu lalu

Paragraf 4

Penutup Transparansi pengungkapan kasusSiyono, lanjut politisi PDI Perjuanganitu, perlu dilakukan untuk menjagamarwah Densus 88. Ia berharap, Polritidak menutupi kesalahan yangdilakukan anggotanya

Paragraf 7

Page 92: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

doker-dokter ahli forensic, apakahkalua begini (hasil scan) termasukotopsi,” ujar Trisno Raharjo“Jawabannya bukan otopsi dan dibawah standar,” lanjutnya

“hanya men-scan dari luar laludisimpulkan. Hasil scan-nyadikirimkan ke keluarga sebagaipenyebab kematian. Menurut dokterforensik, hasil itu tidak bisadipertanggungjawabkan,” tandasnya

“Berdasarkan otopsi yang telahdisampaikan di Komnas HAM Jakarta,penyebab kematian ada pada dada.Bukan pada bagian kepala seperti yangdisampaikan Mabes Polri,”pungkasnya

Paragraf 3

Paragraf 6

Paragraf 9

Sumber Trisno Raharjo,Ketua Tim PembelaKemanusiaan Kasus Siyono

Paragraf 2

Pernyataan

Menurut dia, jika pihak kepolisianhanya melakukan pemeriksaan luardan di bawah standar, maka penyebabkematian dari Siyono tidak dapatdijelaskan.

Oleh karena itu, lanjutnya, adaperbedaan hasil Tim otopsi PPMuhammadiyah dan Komnas HAMdengan pemeriksaan yang dilakukanoleh polisi.

Paragraf 4

Paragraf 7

Penutup Dari hasil otopsi yang dilakukan Timotopsi PP Muhammadiyah danKomnas HAM beberapa waktu lalu,penyebab kematian Siyono terdapat dibagian dada

Paragraf 8

Page 93: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Lampiran 4: Analisis Berita 4 edisi 14 April 2016 (Otopsi Ulang Siyono JadiPukulan Telak Bagi Profesionalisme Polri).

Tabel 13Analisis Sintaksis Berita 4

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Otopsi Ulang Siyono Jadi PukulanTelak Bagi Profesionalisme Polri

Judul

Lead Ketua Presidium Indonesia PoliceWatch Neta S Pane mengatakanbahwa kasus kematian terduga terorisSiyono harus menjadi pelajaranberharga dalam melakukan evaluasiinternal di tubuh Kepolisian RI

Lead

Latar Pada pemberitaan ini Kompas.commengambil latar dari pernyataanPresidium IPW, Neta S Pane terkaitkasus otopsi ulang terduga terorisSiyono

Paragraf 2dan Paragraf4

Kutipan “Kasus Siyono sudah memicukeberanian publik untuk melakukanotopsi ulang terhadap korbankekerasan polisi,” ujar Neta

“otopsi ulang ini menjadi pukulantelak bagi profesionalisme polri,” katadia

“Karena itu dibutuhkan evaluasi yangkomperehensif dan Kapolri harussegera membuat system pengawasanyang maksimal,” ucapnya

“Ada patah tulang iga bagian kiri, adalima ke bagian dalam. Luka patahsebelah kana nada satu, ke luar,” ujarSiane

“Tidak ada perlawanan dari Siyono.Tidak ada luka defensif,” ujarnya

Paragraf 3

Paragraf 4

Paragraf 7

Paragraf 10

Paragraf 14

Sumber Neta S Pane

Pernyataan Lebih lanjut dia menuturkan, selamaini sudah banyak keluhan publicterhadap perilaku Detasemen Khusus

Paragraf 5

Page 94: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

88 Antiteror Polri yang cenderungmenjadi algojo dan eksekutor

Namun, kata Neta, tidak ada evaluasiyang menyeluruh terhadap kinerjaDensus. Selain itu, tidak adapengawasan system yang maksimal

Komisioner Komnas HAM SianeIndriani mengatakan kematian Siyonodiakibatkan benda tumpul yangdibenturkan ke bagian dada

Menurut penuturannya, tulang dadaSiyono juga dalam kondisi patah kearah jantung. Luka itu yagmenyebabkan kematian fatal dandisebut sebagai titik kematian Siyono

Siane pun mengungkapkan bahwa adaluka di bagian kepala dan disebabkanoleh benturan. Namun, hal tersebutbukan menjadi penyebab utamakematian dan tidak menimbulkanpendarahan yang terlalu hebat

Paragraf 6

Paragraf 9

Paragraf 11

Paragraf 12

Penutup Dari seluruh rangkaian hasil otopsi,lanjut Siane, tidak terdapat adanyaperlawanan berdasarkan luka-lukayang diteliti.

Paragraf 13

Page 95: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Lampiran 5: Analisis Berita 5 edisi 14 April 2016 (Tugas Polisi MelumpuhkanTersangka, Bukan Menjadi Algojo).

Tabel 17

Analisis Sintaksis Berita 5

Struktur Unit Teks Keterangan

Sintaksis Headline Tugas Polisi Melumpuhkan TersangkaBukan Menjadi Algojo

Judul

Lead Kasus kematian terduga teroris asalKlaten, Siyono, dinilai menjadi titikawal keberanian publik untukmenggugat kinerja Detasemen Khusus88 Antiteror Polri

Lead

Latar Kompas.com mengambil latar daripernyataan presidium IPW, Nata SPane terkait perlu adanya evaluasiterhadap kinerja Densus 88

Kutipan “Apalagi tugas utama polisi adalahmelumpuhkan tersangka an bukanmenjadi algojo,” ujar Neta

“Sebaliknya jika polisi sudahbertindak sesuai prosedur KomnasHAM harus juga menjelaskannyasecara terbuka,” kata Neta

“Ada patah tulang iga bagian kiri, adalima ke bagian dalam. Luka patahsebelah kana nada satu, ke luar,” ujarSiane

“Tidak ada perlawanan dari Siyono.Tidak ada luka defensif,” ujarnya

Paragraf 4

Paragraf 7

Paragraf 12

Paragraf 16

Sumber Nata S Pane

Pernyataan Menurut Neta, IPW sepakat terorismeharus diberantas tuntas dari negeri ini.Namun, siapa pun tidak bolehbertindak sewenang-wenang atas namapemberantasan terorisme

Untuk itu, lanjut Neta, setelah otopsiulang tersebut, Komnas HAM harusmemprakarsai penyidikan independenterhadap kematian Siyono

Paragraf 3

Paragraf 5

Page 96: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Lebih lanjut ia menjelaskan, IPW tetapmendukung penuh pemberantasanterorisme yang dilakukan Polri

Komisioner Komnas HAM SianeIndriani mengatakan kematian Siyonodiakibatkan benda tumpul yangdibenturkan ke bagian dada

Menurut penuturannya, tulang dadaSiyono juga dalam kondisi patah kearah jantung. Luka itu yagmenyebabkan kematian fatal dandisebut sebagai titik kematian Siyono

Siane pun mengungkapkan bahwa adaluka di bagian kepala dan disebabkanoleh benturan. Namun, hal tersebutbukan menjadi penyebab utamakematian dan tidak menimbulkanpendarahan yang terlalu hebat

Paragraf 8

Paragraf 11

Paragraf 14

Penutup Dari seluruh rangkaian hasil otopsi,lanjut Siane, tidak terdapat adanyaperlawanan berdasarkan luka-lukayang diteliti.

Paragraf 15

Page 97: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik
Page 98: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik
Page 99: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Transkrip Hasil Wawancara

Narasumber : J. Heru Margianto

Jabatan : Wakil Redaktur Pelaksana

Tanggal Wawancara : Jum’at, 24 Juni 2016. Pukul: 16.00 WIB.

Tempat : Matrix, Unit II, Lt.5, Gedung Kompas Gramedia, palmerah Selatan,

Jakarta.

1. Bagaimana Kompas.com mengemas berita supaya menarik untuk dibacaoleh pembaca?

Dalam jurnalistik, kan ada yang disebut nilai berita. Tidak semuainformasi layak menjadi berita. Informasi yang layak menjadi berita adalahinformasi yang memiliki nilai berita. Apa itu nilai berita? Macam-macam. AdaProminence, dampak, proximity. Itu semua menjadi cara wartawan mengemasberita sehingga layak untuk dijadikan informasi kepada khalayak. Di onlineada yang khusus, tetapi di media lain juga. Di online Memiliki tekanan yanbglebih. Tidak semua berita hanya dipandang dari sisi pentingnya saja tetapi jugamenariknya. Terkadang berita yang banyak dibaca adalah yang menarik.Terkadang ada berita yang menarik tetapi gak penting. Contohnya ada beritajokowi “pipis” di jalan tol. Ini kan ga penting tapi menarik dan banyak yangmembaca. Bagaimana cara wartawan melihat sisi menariknya? Diperlukanpengalaman di lapangan sebagai wartawan untuk menemukan sesuatu yangmenarik untuk diberitakan. Ketika dilapangan bertemu dengan situasi biasanyanaluri akan muncul.

2. Bagaimana proses pembuatan berita di kompas.com? apakah melaluiproses editing?

Ini pertanyaan yang umumnya disampaikan hampir di setiap penelitian disemua media. Jadi prosesnya begini: kita setiap hari mempunyai rapat redaksipukul 3 sampai 4 sore. Kumpul dan membicarakan apa keramaian hari ini, danapa yang bisa di follow up. Yang rapat adalah editor, asisten editor yangdipimpin oleh redaktur pelaksana. Setelah rapat sore biasanya para editor deskseperti ekonomi, nasional, dll ngobrol dan rapat di malam hari. Reporter-reporter kompas.com itu tidak pernah ada di kantor. Biasanya hanya dilapangan ke rumah dan sebaliknya. Kenapa gak ke kantor? Karena hanyamembuang waktu dan tidak ada kepentingan. Tetapi apakah merekaberkomunikasi? Iya, sangat intensif terutama di whatsapp group. Di tingkatdesk rapatnya berlangsung lewat whatsapp group. Setiap ada perkembanganberita selalu laporan di whatsapp. Biasanya para reporter melapor di whatsappgroup. Baik di group desk maupunn yang umum. Malam hari ini biasanyaeditor tiap desk mem follow up berita untuk besok dan mendistribusikan berita.Reporter itu biasanya nongkrong saja tiap pagi di DPR, KPK, dll. Untuk mem

Page 100: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

follow up dan mencari berita apa yang bisa daiangkat. Apapun yang merekatemukan di lapangan akan ditulis melalui handphone mereka dan menyetorberita lewat store sent, atau basket berita di kantor kita. Lalu di edit oleh editordan tayang. Editor ini mobile dan ada yang kerja dari rumah.

3. Dalam pemilihan judul dan headline berita adakah kriteria khusus darikompas.com sendiri?

Secara umum headline itu kan intisari dari seluruh isi berita. Kalau dionline ada yang khas. Hampir di seluruh media online Yang harus diperhatikanadalah keyword dari persoalan. Misal hari ini lagi ramat Brexit. Hari ini inggrissedang mengadakan referendum untuk memutuskan keluar atau bertahan diUni eropa. Kata brexit ini harus selalu muncul dijudul berita. Supaya orangorang mengerti kalau ini berita tentang brexit. Itu yang pertama. Yang kedua,supaya berita ini muncul jika dicari di google. Atau lagi ramai aming nikahsama evelyn. Maka kata aming dan evelyn harus ada di judul. Sesuatu yangkita perkiran sebagai keyword harus ada di judul supaya ada di google danorang tahu kalau beritanya tentang apa. Ke khususan penjudulan dalam mediaonline ya itu. Judul adalah saripati dari berita.

4. Adakah kriteria dalam pemilihan gambar utama berita?

Pertama dicari foto yang relevan dengan berita. Artinya aktual danmewakili isi berita. Tetapi sering kali kita tidak mempunyai foto langsung, laludicari foto-foto yang lalu atau arsip yang nyambung yang sejalan dengan isiberita. Kenapa harus memakai foto? karena di internet itu visual. Orang lebihtertarik untuk melihat gambar dan ada yang bilang daya kliknya lebih tinggijika ada visual ketimbang teks saja. Maka harus ada fotonya. Kemudian disistem kita, berita jika ingin dijadikan headline itu harus ada fotonya supayamenarik. Tetapi foto tidak selalu harus aktual dengan beritanya.

5. Di kompas.com umunya gambar diletakkan di bawah headline, apakahada ketentuannya?

Kita kadang- kadang tidak menaruh foto tidak hanya satu. Kadang di atas.Dan seringkali untuk berita yang panjang fotonya ada lebih dari satu bahkan 3.Jadi Foto foto ini berperan untuk mendukung berita, dan memvisualisasikanberita.

6. Bagaimana cara penentuan narasumber di kompas.com?

Para wartawan hampir selalu mempunyai insting tentang siapa yang harusdi wawancarai. Yang harus dipastikan adalah bahwa narasumber ini kredibeldalam artian memahami dan memiliki kapasitas berbicara terkait topik itu. Laluharus kompeten, yakni menguasai dan tahu harus ngomong apa. Yang ketigaini yang tricky. Wartawan harus jeli memahami peta narasumber. Jikadilapangan kita akan peka ni untuk melihat narasumber ini pemikirannya kearah mana. Sehingga harus memilih yang tepat supaya pandangannyaberimbang. Peta ini harus dikuasai. Ketiga ini harus diperhatikan: kredibel,kompeten, dan representasi yang objektif terhadap persoalan tersebut. Reporterini harus jeli memandang ke objektifan narasumber. Ini tidak ditentukan di

Page 101: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

rapat redaksi, tetapi merupakan naluri dari wartwawan. Terkadang kita jugasering komentar di berita yang disetor repoter kok dia yang menjadinarasumber. Namun, keputusan ada ditangan editor apakah berita ini akan naikatau tidak.

7. Ringkasnya saya ingin mengkonfirmasi terkait penugasan, jadi alurpenugasan dalam penulisan berita itu dari redpel saat rapat redaksidengan editor lalu ke wartawan?

Redpel tidak memberi penugasan. Redpel lebih meng highlight apa yangada hari ini, kemudian apa yang perlu diberi penekanan dan memonitor isuseberapa di follow up. Secara praktis yang memberikan penugasan adalaheditornya.

8. Jadi naik tidaknya sebuah berita ditentukan oleh editor? Tetapi seringkaliketika wartawan menulis berita tetapi editor menentukan berita ini tidaklayak naik, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi?

Iya editor. Secara umum berita tidak naik karena tidak memenuhi kaidah-kaidah etik. Misalnya di kasus kriminal, si reporter menuliskan beritasedemikian detil dalam kasus pemerkosaan seperti detail, nama, latar. Ini kanmelanggar etik dan ini tak bisa kita naikkan. Atau ada juga berita yangdianggap tidak sesuai etik dikoreksi sedemikian rupa sehingga bisa dinaikkan,atau berita yang dianggap menyudutkan pihak-pihak tertentu. Misal sekolah Amelakukan pemerasan menurut wali murid. Ini kan berita belum ter verifikasilalu, di telusuri ke pihak yang bersangkutan. Ada juga yang terkait sara, tidaklayak disampaikan karena pandangan tertentu. Prinsipnya dalah berita yangdipending, tidak dinaikkan, atau perlu digali ulang adalah yang memenuhikualifikasi kode etik jurnalistik.

9. Seringkali penulis itu subjektif, apakah yang dilakukan editor untukmelihat berita ini berimbang dan tidak subjektif?

Tidak sepenuhnya berita itu subjektif. Apabila menulis hard news, itutidak boleh sama sekali ada opini penulis, apa yang disampaikan narasumberitulah yang diberitakan. Dalam konteks ini subjektivitas tereleminasi. Tetapidalam konteks keberimbangan terdapat perbedaan antara media cetak danonline. Dalam media cetak, keberimbangan dimaknai seluruh yang terlibat adadalam satu berita. Namun di media online ini dipisahkan, menjadi berita satu-satu dan di link atau disambung. Misal, dalam berita ada ada tulisan komentarB lihat disini, atau baca disini. Untuk keberimbangan berita hadir dalam polayang berbeda. Tetapi untuk berita yang berimplikasi membuat nama orang lainburuk. Maka, konfirmasi harus ada dalam satu berita. Kita pun pernahmempending berita ketika pilpres kemarin karena tidak ada konfirmasi daripihak yang bersangkutan. Ada kabar bahwa salah satu dandim di Jakartamemerintahkan untuk memilih salah satu calon. Kita melakukan investigasinamun tidak ada verifikasi, berita ini tidak kita naikkan karena tidak adakonfirmasi. Baru kita naikkan setelah ada konfirmasi dari yang bersangkutan.

10. Bagaimana segmentasi pembaca kompas.com sejauh ini?

Page 102: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Untuk segmentasi sejauh ini umur 25-35 tahun laki-laki mayoritas, danketua 18-24. Untuk presentase saya kurang tahu.

11. Adakah segmentasi ini mempengaruhi pemberitaan kompas?

Cenderung tidak. Karena kita media umum, bukan media khusus. Tetapiada kanal-kanal khusus. Seperti otomotif untuk cowok dan female untukperempuan.

12. Bagaimana kompas.com memandang kasus tewasnya siyono?

Siyono itu kan terduga teroris yang mati ketika ditangkap densus. Berdasarpemberitaan yang ada Tak bisa dipungkiri bahkan diakui kan bahwa ada unsurkekerasan dari pihak densus. Kita menelusuri fakta-fakta hukum apa yangterjadi. Itu beritanya banyak banget kan.

13. Apakah kompas memandang berita siyono ini penting sehingga kompasmembuat topik terkait berita tewasnya siyono ini dna membuat liputankhusus?

Sebenarnya ini bukan liputan khusus, ini merupakan cara kami supayapembaca bisa mengikuti pekembangan berita tersebut. Maksudnya itu saja.Pertimbangannya supaya orang bisa mengikuti perkembangannya dari waktuke waktu

14. Bagaimana kompas.com memandang pemberantasan pemberantasanterorisme selama ini oleh densus 88, dan apakah perlu adanya evaluasisetelah kasus siyono?

Secara umum kita melihat bahwa densus berhasil mengurangi tingkat aksiradikalisme. Terakhir kalau tidak salah ada penangkapan surabaya yangberhasil digagalkan. Itu keberhasilan. Tetapi harus ada beberapa catatan yangdiberikan terkait tindak kekerasan yang dilakukan. Misal begini, ada orangyang ditangkap dalam satu hari kemudian dilepas karena tidak terlibat. Tetapiimplikasinya orang itu akan ter stigma karena sudah ditangkap. Hidupnya tentutidak nyaman. Perlu ada apemulihan nama baik, dan ada sesuatu klarifikasikepada masyarakat. So, keberhasilan patut di apresiasi dan ada beberapacatatan dan kritisi termasuk pada kasus siyono ini.

15. Kenapa kompas.com lebih menonjolkan isu meninggalnya siyonodibandingkan isu bahwa siyono merupakan salah satu pimpinan jaringanterorisme?

Karena ini persoalan serius. Ada orang diperikasa mati. Ini kan menyangkut hakasasi manusia. Bahwa terduga sacara hukum belum inkrah atau berkekuatanhukum tetap bahwa dia bersalah atau tidak. Sementara proses hukum berjalansudah mati. Ini kan catatan serius. Kematiannya karena apa. Klau karenapenanganan tidak benar dalam pemerikasaan, ini kan ada kesalahan serius dalamproses pemeriksaan si densus. Orang yang sudah dinyatakan bersalah saja itutidak boleh diperlakukan dengan cara kekerasan. Bahkan orang yang dihukum

Page 103: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

mati masih bisa meminta ampunan melalui grasi. La, ini orang yang masihterduga yang proses hukumnya belum selesai sudah dilakukan seperti itu, Dandiduga ada kesalahan dan kekerasan dalam prosesnya. Maka, karena pokokpersoalannya itu ini yang menjadi fokus kita. Bahwa kemudian dia katakanlah bosteroris itu sama sekali tidak dibenarkan untuk dilakukan secara kekerasan dalamsistem hukum kita. Bahkan bos teroris lo, karena proses hukumnya belum selesai.Jadi pokok persoalannya adalah kematiannya.

Page 104: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Foto Peneliti Bersama Bapak J. Heru Margianto, Wakil Redaktur Pelaksana

Kompas.com

Page 105: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik
Page 106: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Berita 1

Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri KematianSiyono...

Selasa, 12 April 2016 | 07:35 WIB

Suasana proses otopsi jenasah Siyono di Klaten, Minggu (3/4/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com

- Kematian Siyono, terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah, hingga saat inimasih menimbulkan tanda tanya.

Kepolisian berbeda pandangan dengan Muhammadiyah dan Komnas Hak AsasiManusia. Tiap pihak memiliki versinya masing-masing, mengenai penyebabutama kematian Siyono.

Kemarin, Senin (11/4/2016) PP Muhammadiyah dan Komnas HAMmengumumkan hasil otopsi yang telah dilakukan sembilan dokter forensik danseorang dokter dari Polda Jawa Tengah yang ditunjuk oleh PP Muhammadiyah.

Berdasarkan otopsi, Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan,kematian Siyono diakibatkan benda tumpul yang dibenturkan ke bagian ronggadada.

"Ada patah tulang iga bagian kiri, ada lima ke bagian dalam. Luka patah sebelahkanan ada satu, ke luar," ujar Siane di Kantor Komnas HAM, Senin.

Menurut penuturannya, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patah dan ke arahjantung. Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebut sebagai titikkematian Siyono.

Siane pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dan disebabkan olehbenturan. Namun, hal tersebut bukan menjadi penyebab utama kematian dan tidakmenimbulkan pendarahan yang terlalu hebat.

Page 107: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

(Baca: Hasil Otopsi Siyono, Patah Tulang Iga hingga Luka di Kepala)

Dari seluruh rangkaian hasil otopsi, lanjut Siane, tidak terdapat adanyaperlawanan yang dilakukan Siyono. Ini berdasarkan luka-luka yang diteliti.

"Tidak ada perlawanan dari Siyono. Tidak ada luka defensif," ujarnya.

Selain itu, hasil otopsi menunjukkan adanya indikasi memar pada bagian belakangtubuh. Siane menuturkan, ada analisis bahwa tindak kekerasan dilakukan dalamkondisi tubuh bersandar, dan ditemukan adanya kerusakan jaringan pada bagiantersebut.

"Apakah itu tertidur atau menyender di tembok, kami tidak tahu. Jadi, dilakukandi posisi yang ada bantalan," kata Siane.

Versi Polri

Siyono meninggal dunia tidak lama setelah ditangkap oleh pasukan DetasemenKhusus 88 Antiteror Polri di rumahnya, Dukuh Brengkungan, Desa Pogung,Kecamatan Cawas Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (9/3/2016).

Polisi menduga Siyono menduduki posisi vital di kelompok Neo Jamaah Islamiah.Siyono dianggap orang yang tahu soal persenjataan kelompok teror itu.

(Baca: Polri Anggap Siyono Kunci untuk Ungkap Persenjataan Kelompok NeoJamaah Islamiyah)

Mengenai tewasnya Siyono, Polri menjelaskan bahwa mulanya Siyono memukulpolisi yang hanya sendirian mengawal di mobil saat penangkapan. Polisimelakukan perlawanan dan memukul balik Siyono.

Namun, bagian kepala Siyono terbentur sesuatu hingga tidak sadarkan diri. (Baca:Polri: Terduga Teroris yang Meninggal Sempat Pukul Polisi)

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan menegaskan bahwameninggalnya Siyono murni akibat kecelakaan karena adanya perlawanan, bukansengaja melakukan penganiayaan.

Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen (Pol)Arthur Tampi pun angkat bicara soal meninggalnya Siyono. Pusdokkes telahmelakukan visum terhadap Siyono pada 11 Maret 2016 lalu.

"Penyebab kematian adalah terjadi pendarahan di belakang kepala akibat benturanbenda tumpul," ujar Arthur di Mabes Polri, Jakarta, pertengahan Mei silam.

Selain itu, kata Arthur, ada pula luka memar di daerah wajah, tangan, dan kakiSiyono. Penyebab luka tersebut karena terjadi perkelahian antara Siyono danpetugas polisi yang membawanya menuju bungker penyimpanan senjata.

Page 108: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

"Itu terjadi karena yang bersangkutan menyerang petugas dan kondisi satu lawansatu. Langsung kita bawa ke rumah sakit, tetapi tidak tertolong," kata dia.

Menanggapi proses otopsi yang dilakukan Muhammadiyah dan Komnas HAM,Arthur Tampi menilai bahwa sebenarnya itu tak perlu dilakukan.

(Baca: Hasil Visum Lengkap, Polri Anggap Jenazah Siyono Tak Perlu Diotopsi)

"Pemeriksaan walaupun tanpa otopsi, kita dapat menentukan penyebabkematiannya. Akibat perdarahan kepala belakang," ujar Arthur di Mabes Polri,Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Lagipula, menurut Arthur, terlambat untuk mengotopsi Siyono karena kondisijenazahnya tak lagi utuh. Bahkan, jaringan otak pun sudah membusuk sejak tigahingga lima hari setelah dimakamkan.

Evaluasi pemberantasan terorisme

Visum yang dilakukan oleh Muhammadiyah dan Komnas HAM dilakukan setelahadanya permintaan dari Suratmi, istri Siyono. Suratmi menilai ada kejanggalandalam kasus kematian suaminya.

Setelah melakukan pendalaman, Komnas HAM dan PP Muhammadiyahsependapat. Upaya otopsi pun dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebabutama kematian Siyono.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)Haris Azhar menyebut otopsi yang dilakukan PP Muhammadiyah dan KomnasHAM sebagai langkah yang profesional dan bermartabat untuk memberantasterorisme.

Kontras menilai bahwa tindak pidana terorisme harus diberantas hingga keakarnya. Namun, upaya pemberantasan yang dilakukan oleh aparat penegakhukum sebaiknya tidak mengesampingkan asas praduga tidak bersalah dan hakasasi manusia.

"Ya karena selama ini penegak hukum juga amburadul. Sekadar menunjukkankepuasan kelompok tertentu," kata Haris.

(Baca: Tuduhan Teroris Masih Melekat pada Almarhum Siyono, Penegak HukumDinilai Diskriminatif)

Kasus ini, menurut Haris, dapat dijadikan cermin bagi semua pihak bahwaregulasi terkait pemberantasan terorisme perlu dievaluasi lebih lanjut.

Page 109: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Evaluasi terutama terkait penggunaan kekuatan dan wewenang terhadap isuterorisme.

Sementara itu, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil AnzarSimanjuntak menuturkan, kesimpulan final hasil otopsi tersebut nantinya akandibawa ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) diKomisi III DPR.

Ia berharap hasil otopsi yang diserahkan bisa menjadi bahan evaluasi di DPRberkaitan dengan upaya pemberantasan terorisme oleh Densus 88.

(Baca: Hasil Otopsi Siyono Akan Dibawa ke DPR)

"Kebetulan saya diundang di RDP. Kasus Siyono ini bisa menjadi bahan evaluasi,mungkin buat DPR, berkaitan dengan Densus 88," ujar Dahnil.

Page 110: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Berita 2

Polri, Jangan Tutupi Penyebab Kematian Siyono!

Selasa, 12 April 2016 | 20:36 WIB

Foto: Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri Brigjen PolArthur Tampi menunjukan hasil visum kepala terduga teroris Siyono di MabesPolri, Jakarta, Selasa (5/4/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com

- Anggota Komisi III DPR Dwi Ria Latifah meminta, Polri transparan dalammengungkap kasus kematian terduga teroris Siyono. Sebab, ada dugaanpenganiayaan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri ketikamemeriksa Siyono.

Dalam perkembangannya, Divisi Propam Polri telah memeriksa personel Densus88 yang bertugas mengawal Siyono. Dari hasil pemeriksaan, diketahui adasejumlah prosedur yang tidak dipenuhi petugas yang mengawal.

"Kalau betul terjadi suatu pelanggaran hukum, bukan hanya pelanggaranprosedur, tidak boleh ini ditutupi. Kalau oknum ini bersalah, tindak secaratransparan," kata Dwi saat rapat dengar pendapat umum dengan Komnas HAM,PP Muhammadiyah, dan Kontras di Kompleks Parlemen, Selasa (12/4/2016).

(Baca: Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono...)

Menurut dia, kasus tewasnya Siyono telah merusak nama baik Densus 88 yangsedang naik daun pasca serangan teroris di kawasan Sarinah beberapa waktu lalu.

Meroketnya citra Densus saat itu tidak terlepas dari cepatnya prosespengungkapan dan penangkapan teroris yang dilakukan.

"Tapi, pasca itu harus kita evaluasi. Jangan karena dianggap sukses, kita lupabahwa bukan begitu kemudian menganggap seolah kita melakukan sesuatu yangterbaik, kemudian apapun bisa dilakukan demi pemberantasan terorisme," ungkapDwi.

Page 111: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

(Baca: Komnas HAM Duga Densus 88 Langgar HAM Terkait TewasnyaSiyono)

Transparansi pengungkapan kasus Siyono, lanjut politisi PDI Perjuangan itu,perlu dilakukan untuk menjaga marwah Densus 88. Ia berharap, Polri tidakmenutupi kesalahan yang dilakukan anggotanya.

"Karena yang rusak nanti adalah institusi Polri sendiri, yang rusak juga institusiDensus. Jangan gali lubang tutup lubang untuk citra Densus," ucap dia.

Page 112: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Berita 3

Pemeriksaan Jasad Siyono Versi Polri Dinilai diBawah Standar

Rabu, 13 April 2016 | 14:49 WIB

Trisno Raharjo Ketua Tim Pembela Kemanusiaan kasus Siyono saat memberikanketerangan terkait otopsi Siyono di kantor Pusham UII, Rabu (13/04/2016)

YOGYAKARTA, KOMPAS.com

Tim Pembela Kemanusiaan yang dibentuk oleh PP Muhammadiyahmenilai hasil pemeriksaan polisi terkait penyebab meninggalnya Siyono tidak bisadipertanggungjawabkan. Pasalnya, polisi hanya sebatas melakukan pemeriksaanluar dan tak sesuai standar otopsi.

"Saya sempat menanyakan kepada dokter-dokter ahli forensik, apakah kalaubegini (hasil scan) termasuk otopsi," ujar Trisno Raharjo, Ketua Tim PembelaKemanusiaan Kasus Siyono, di kantor Pusham UII, Rabu (13/4/2016).

"Jawabannya bukan otopsi dan di bawah standar," lanjutnya.

Menurut dia, jika pihak kepolisian hanya melakukan pemeriksaan luar dan dibawah standar, maka penyebab dari kematian Siyono tidak bisa dijelaskan.

Selain itu, kesimpulan dari pemeriksaan yang tidak sesuai standar juga tidak dapatdipertanggungjawabkan.

"Hanya men-scan dari luar lalu disimpulkan. Hasil scan-nya dikirimkan kekeluarga sebagai penyebab kematian. Menurut dokter forensik, hasil itu tidak bisadipertanggungjawabkan," tandasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, ada perbedaan hasil Tim otopsi PP Muhamadiyah danKomnas HAM dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh Polisi.

Dari hasil otopsi yang dilakukan Tim otopsi PP Muhamadiyah dan Komnas HAMbeberapa waktu lalu, penyebab kematian Siyono terdapat di bagian dada.

Page 113: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

"Berdasarkan otopsi yang telah disampaikan di Komnas HAM Jakarta, penyebabkematian ada pada dada. Bukan pada bagian kepala seperti yang disampaikanMabes Polri," pungkasnya.

Page 114: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Berita 4

"Otopsi Ulang Siyono Jadi Pukulan Telak bagiProfesionalisme Polri"

Kamis, 14 April 2016 | 07:10 WIB

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane usai acara diskusi dibilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (19/1/2016)

JAKARTA, KOMPAS.com

- Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan bahwa kasuskematian terduga teroris Siyono harus menjadi pelajaran berharga dalammelakukan evaluasi internal di tubuh Kepolisian RI.

Menurut Neta, otopsi ulang yang diinisiasi oleh PP Muhammadiyah dan KomnasHAM menunjukkan bahwa independensi dan profesionalisme forensik Polrimasih diragukan.

"Kasus Siyono sudah memicu keberanian publik untuk melakukan otopsi ulangterhadap korban kekerasan polisi," ujar Neta saat dihubungi Kompas.com, Rabu(13/4/2016).

"Otopsi ulang ini menjadi pukulan telak bagi profesionalisme Polri," kata dia.

Lebih lanjut ia menuturkan, selama ini sudah banyak keluhan publik terhadapperilaku Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri yang cenderung menjadi algojodan eksekutor.

Namun, kata Neta, tidak ada evaluasi yang menyeluruh terhadap kinerja Densus.Selain itu, tidak ada sistem pengawasan yang maksimal.

"Karena itu dibutuhkan evaluasi yang komprehensif dan Kapolri harus segeramembuat sistem pengawasan yang maksimal," ucapnya.

Pada hari Senin (11/4/2016) lalu, PP Muhammadiyah bersama tim forensik danKomnas HAM mengumumkan hasil otopsi Siyono di Kantor Komnas HAM.

Page 115: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan kematian Siyonodiakibatkan benda tumpul yang dibenturkan ke bagian rongga dada.

"Ada patah tulang iga bagian kiri, ada lima ke bagian dalam. Luka patah sebelahkanan ada satu, ke luar," ujar Siane.

Menurut penuturannya, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patah dan ke arahjantung. Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebut sebagai titikkematian Siyono.

(Baca: Hasil Otopsi Siyono, Patah Tulang Iga hingga Luka di Kepala)

Siane pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dan disebabkan olehbenturan. Namun, hal tersebut bukan menjadi penyebab utama kematian dan tidakmenimbulkan pendarahan yang terlalu hebat.

Dari seluruh rangkaian hasil otopsi, lanjut Siane, tidak terdapat adanyaperlawanan berdasarkan luka-luka yang diteliti.

"Tidak ada perlawanan dari Siyono. Tidak ada luka defensif," ujarnya. (Baca juga:Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono...

Page 116: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Berita 5

"Tugas Polisi Melumpuhkan Tersangka, BukanMenjadi Algojo"Kamis, 14 April 2016 | 09:33 WIB

Suasana pengamanan di rumah terduga teroris di Jl Swadaya Satu PT Her satuBalikpapan Selatan, Jumat (15/1/2016).

JAKARTA, KOMPAS.com

- Kasus kematian terduga teroris asal Klaten, Siyono, dinilai menjadi titik awalkeberanian publik untuk menggugat kinerja Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane, memberi apresiasi padaKomnas HAM dan PP Muhammadiyah yang sudah memprakarsai otopsi ulangterhadap Siyono.

Menurut Neta, IPW sepakat terorisme harus diberantas tuntas dari negeri ini.Namun, siapa pun tidak boleh bertindak sewenang-wenang atas namapemberantasan terorisme.

"Apalagi tugas utama polisi adalah melumpuhkan tersangka dan bukan menjadialgojo," ujar Neta saat dihubungi, Rabu (13/4/2016).

Untuk itu, lanjut Neta, setelah otopsi ulang tersebut, Komnas HAM harusmemprakarsai penyidikan independen terhadap kematian Siyono.

Hasil penyidikan independen tersebut harus dibuka secara transparan. Jika adapolisi yang bersalah dan melanggar prosedur harus diproses secara hukum dipengadilan.

"Sebaliknya jika polisi sudah bertindak sesuai prosedur Komnas HAM harus jugamenjelaskannya secara terbuka," kata Neta.

(Baca: Komnas HAM Diminta Lakukan Penyidikan Independen Terkait KematianSiyono)

Lebih lanjut ia menjelaskan, IPW tetap mendukung penuh pemberantasanterorisme yang dilakukan Polri.

Page 117: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Namun, Polri juga sudah saatnya mengawasi sikap, perilaku, dan kinerja Densus88 agar tidak berubah menjadi algojo dan bertindak sewenang-wenang.

Pada hari Senin (11/4/2016) lalu, PP Muhammadiyah bersama tim forensik danKomnas HAM mengumumkan hasil otopsi Siyono di Kantor Komnas HAM.

Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan kematian Siyonodiakibatkan benda tumpul yang dibenturkan ke bagian rongga dada.

"Ada patah tulang iga bagian kiri, ada lima ke bagian dalam. Luka patah sebelahkanan ada satu, ke luar," ujar Siane.

Menurut penuturannya, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patah dan ke arahjantung. Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebut sebagai titikkematian Siyono.

(Baca: Hasil Otopsi Siyono, Patah Tulang Iga hingga Luka di Kepala)

Siane pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dan disebabkan olehbenturan. Namun, hal tersebut bukan menjadi penyebab utama kematian dan tidakmenimbulkan pendarahan yang terlalu hebat.

Dari seluruh rangkaian hasil otopsi, lanjut Siane, tidak terdapat adanyaperlawanan berdasarkan luka-luka yang diteliti.

"Tidak ada perlawanan dari Siyono. Tidak ada luka defensif," ujarnya. (Baca juga:Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono...)

Pada hari Senin (11/4/2016) lalu, PP Muhammadiyah bersama tim forensik danKomnas HAM mengumumkan hasil otopsi Siyono di Kantor Komnas HAM.

Komisioner Komnas HAM Siane Indriani mengatakan kematian Siyonodiakibatkan benda tumpul yang dibenturkan ke bagian rongga dada.

"Ada patah tulang iga bagian kiri, ada lima ke bagian dalam. Luka patah sebelahkanan ada satu, ke luar," ujar Siane.

Menurut penuturannya, tulang dada Siyono juga dalam kondisi patah dan ke arahjantung. Luka itu yang menyebabkan kematian fatal dan disebut sebagai titikkematian Siyono.

(Baca: Hasil Otopsi Siyono, Patah Tulang Iga hingga Luka di Kepala)

Siane pun mengungkapkan bahwa ada luka di bagian kepala dan disebabkan olehbenturan. Namun, hal tersebut bukan menjadi penyebab utama kematian dan tidakmenimbulkan pendarahan yang terlalu hebat.

Page 118: Skripsi - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33723/1/PANJI... · Masyarakat seakan dipaksa menerima informasi dan ... Bagaimana struktur tematik

Dari seluruh rangkaian hasil otopsi, lanjut Siane, tidak terdapat adanyaperlawanan berdasarkan luka-luka yang diteliti.

"Tidak ada perlawanan dari Siyono. Tidak ada luka defensif," ujarnya. (Baca juga:Kontroversi Hasil Otopsi dan Misteri Kematian Siyono...)