Upload
truonganh
View
233
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
i
PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI
BOLA TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM
PERMAINAN BOLABASKET PADA SISWA
KELAS X SMK NEGERI 8 SEMARANG
TAHUN 2013
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian Strata 1
untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Jenny Mustika Dewi
6301409158
PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
ii
ABSTRAK
Jenny Mustika Dewi. 2013. Pembelajaran Dribble Menggunakan Variasi Bola
Terhadap Hasil Dribble Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas X SMK
Negeri 8 Semarang Tahun 2013. Skripsi Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Olahraga Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Priyanto S.Pd, M.Pd.
Pembimbing II Tri Aji S.Pd, M.Pd.
Kata Kunci : Pembelajaran, Penjas, Bolabasket, Dribble, Variasi.
Pendidikan jasmani harus diutamakan mengingat mempunyai tujuan yang
penting dalam pengembangan pembelajaran. Model pembelajaran seringkali
dirasa monoton, tidak ada kreativitas. Sebagai contoh pada pembelajaran
bolabasket, dalam pembelajaran masih menggunakan bola yang sebenarnya.
Padahal tidak semua anak dapat melakukan gerakan yang efisien dengan
menggunakan bola yang terlalu berat untuk melakukan dribble, passing, dan
shooting. Hal tersebut membuat anak cenderung menjadi malas bergerak.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan
pembelajaran penjas melalui pendekatan variasi bola dala dribble bolabasket
untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang?”
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action
Research). Prosedur penelitian tindakan kelas meliputi tahap perencanaan
(planning), tahap pelaksanaan (action), tahap observasi (observasion), dan tahap
refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan
pengamatan dilapangan (observasi), wawancara dan dokumentasi. Instrumen
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti, lembar
pengamatan, kuesioner, lembar tes praktik, dan RPP. Analisis data yang
digunakan adalah kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
Ketuntasan belajar klasikal yang harus dicapai pada mata pelajaran Penjas
di SMK Negeri 8 Semarang yaitu 85%. Nilai rata-rata kelas pada siklus pertama
ranah afeksi mencapai 87,29% (sangat baik), kognitif mencapai 70,69%(baik),
psikomotor mencapai 75,18% (baik), ketuntasan belajar klasikalnya mencapai
57,14%. Pada siklus kedua ranah afeksi mencapai 92,57% (sangat baik), kognitif
mencapai 86,07%(sangat baik), psikomotor mencapai 80% (baik), ketuntasan
belajar klasikalnya mencapai 85,71% (tercapai). Peningkatan hasil belajar siswa
setelah diadakan siklus pertama (gain) sebesar 0,4 dengan kriteria sedang,
sedangkan hasil belajar siswa setelah diadakan siklus kedua (gain) sebesar 0,7
dengan kriteria sedang.
Bagi guru Penjas untuk memanfaatkan penelitian ini diharapkan
memperhatikan kondisi lapangan yang memenuhi standarisasi karena pada
penelitian ini menggunakan lapangan yang tidak standar misalnya lapangan yang
berpasir dan berlubang, sehingga sebagian besar peserta didik masih mengalami
ketidaknyamanan dan kurang maksimal dalam melakukan dribble meskipun
teknik dasar yang sudah diajarkan sudah mampu mereka praktikkan dengan baik
dan benar.
iii
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Jenny Mustika Dewi
NIM : 6301409158
Jurusan : Pendidikan Kepelatihan Olahraga
menyatakan bahwa yang tertulis dalam skripsi berjudul :
“ PEMBELAJARAN DRIBBLE MENGGUNAKAN VARIASI BOLA
TERHADAP HASIL DRIBBLE DALAM PERMAINAN BOLABASKET
PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 SEMARANG TAHUN 2013. ”
Benar-benar hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak (plagiat) karya
ilmiah orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian. Bagian di dalam tulisan ini
yang merupakan kutipan dari karya ahli atau orang lain, telah diberi penjelasan
sumbernya sesuai dengan tata cara pengutipan. Apabila pernyataan saya ini tidak
benar saya bersedia menerima sangsi akademik dari Universitas Negeri Semarang
dan sangsi hukum sesuai yang berlaku di wilayah negara Republik Indonesia.
Semarang, Juli 2013
Jenny Mustika Dewi
NIM. 6301409158
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Telah disetujui untuk diajukan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada :
Hari :
Tanggal :
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Priyanto S.Pd, M.Pd. Tri Aji S.Pd, M.Pd
NIP.19800619.200501.1.002 NIP. 19801103.200604.1.010
Mengetahui,
Ketua Jurusan PKLO
Drs. Hermawan, M.Pd.
NIP. 19590401.198803.1.002
v
PENGESAHAN
Telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Penguji Skripsi Fakultas
Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang pada:
Nama : Jenny Mustika Dewi
NIM : 6301409158
Judul : Pembelajaran Dribble Menggunakan Variasi Bola
Terhadap Hasil Dribble Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa
Kelas X SMK Negeri 8 Semarang Tahun 2013
Hari : Jum’at
Tanggal : 26 Juli 2013
Panitia Ujian
Ketua Sekretaris
Dr. H. Harry Pramono, M.Si. Drs. Hermawan, M.Pd
NIP. 19591019 198503 1 001 NIP.19590401.198803.1.002
Dewan Penguji :
1. Drs. H. Margono, M.Kes (Ketua)
NIP. 19601210 198601 1 001
2. Priyanto, S.Pd, M.Pd (Anggota)
NIP. 19800619 200501 1 002
3. Tri Aji S.Pd, M.Pd (Anggota)
NIP. 19801103.200604.1.010
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“Kita belajar kesuksesan lebih banyak melalui kegagalan daripada kesuksesan.
Kita sering kali menemukan apa yang akan terjadi, dengan menemukan apa yang
tidak terjadi; dan mungkin mereka yang tidak pernah melakukan kesalahan tidak
pernah membuat sebuah penemuan.”
Samuel Smiles
Persembahan :
1. Ibuku Ismiyati dan Bapakku Muksin
tercinta
2. Kakakku Astuti Nia Dewi tersayang
3. Kekasihku Hadi Prayitno yang selalu
mendukung dan mendo’akanku
4. Sahabat-Sahabatku yang selalu
mendukungku
5. Teman-teman PKLO seperjuangan
6. Almamater UNNES yang saya
banggakan.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, bimbingan, dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pembelajaran Dribble Menggunakan
Variasi Bola Terhadap Hasil Dribble Dalam Permainan Bolabasket Pada
Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Semarang Tahun 2013”.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarag yang telah memberikan kesempatan
untuk menyelesaikan studi di UNNES.
2. Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang yang telah
memberikan kelancaran administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pandidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu
Keolahragaan UNNES yang telah memberikan berbagai kemudahan dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Priyanto S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, bantuan, kritik dan saran, serta motivasi dalam penyusunan
skripsi.
5. Tri Aji S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, bantuan, kritik dan saran, serta motivasi dalam penyusunan
skripsi.
viii
6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PKLO FIK UNNES yang telah memberikan
bekal ilmu pengetahuan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
7. Kepala Sekolah SMK Negeri 8 Semarang yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
8. Guru Penjasorkes SMK Negeri 8 Semarang.
9. Seluruh siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang yang bersedia menjadi
sampel penelitian.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah
berkenan membaca skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Semarang, Juli 2013
Jenny Mustika Dewi
NIM. 6301409158
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
ABSTRAK ............................................................................................... ii
PERNYATAAN .......................................................................................... iii
PERSETUJUAN ......................................................................................... iv
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 5
1.3 Perumusan Masalah .......................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.5 Kegunaan Penelitian ......................................................................... 6
1.6 Penegasan Istilah .............................................................................. 6
1.6.1 Pembelajaran .......................................................................... 7
1.6.2 Variasi .................................................................................... 7
1.6.3 Dribble ................................................................................... 7
x
1.6.4 Bolabasket .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .............................. 8
2.1 Kajian Pustaka .................................................................................. 8
2.1.1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .......................................... 8
2.1.1.1 Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................... 8
2.1.1.2 Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .................. 8
2.1.2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ........................ 9
2.1.3 Pembelajaran .......................................................................... 9
2.1.3.1 Tujuan Pembelajaran ................................................... 10
2.1.3.2 Ciri-Ciri Pembelajaran ................................................ 10
2.1.4 Tujuan Pendidikan Jasmani .................................................... 11
2.1.5 Metode Pembelajaran ............................................................. 11
2.1.6 Keterampilan Mengadakan Variasi ........................................ 14
2.1.6.1 Pengertian .................................................................... 14
2.1.6.2 Tujuan........................................................................... 15
2.1.6.3 Pertimbangan Pendekatan Pengembangan Variasi ... 15
2.2 Bolabasket ........................................................................................ 16
2.2.1 Ukuran Lapangan Bolabasket dan Perlengkapan ................... 15
2.2.2 Teknik Dasar Dalam Bolabasket ............................................ 19
2.2.3 Variasi Bola yang Digunakan ................................................ 23
2.3 Hipotesis ........................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 25
3.1 Subjek Penelitian .............................................................................. 25
xi
3.2 Objek Penelitian ............................................................................... 25
3.3 Waktu Penelitian .............................................................................. 25
3.4 Lokasi Penelitian .............................................................................. 26
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 26
3.5.1 Teknik Observasi .................................................................... 26
3.5.2 Teknik Komunikasi ................................................................ 26
3.5.3 Dokumentasi ........................................................................... 27
3.6 Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 27
3.6.1 Lembar Pengamatan di Lapangan .......................................... 27
3.6.2 Kuesioner ............................................................................... 27
3.6.3 Tes Praktik .............................................................................. 28
3.6.4 Siklus PTK ............................................................................. 30
3.7 Tahap-Tahap Siklus .......................................................................... 30
3.7.1 Perencanaan (Planning) ......................................................... 30
3.7.2 Pelaksanaan Tindakan (Action Implementation) .................... 30
3.7.3 Pengamatan (Observasi) ........................................................ 30
3.7.4 Refleksi (Reflection) ............................................................... 31
3.7.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................ 31
3.8 Analisis Data .................................................................................... 32
3.8.1 Indikator Keberasilan Belajar ................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 36
4.1 Hasil Penelitian ................................................................................. 36
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ......................................................... 36
xii
4.1.1.1 Perencanaan pada Siklus I ........................................... 36
4.1.1.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ............................... 37
4.1.1.3 Hasil Refleksi pada Siklus I .......................................... 39
4.1.2Hasil Penelitian Siklus II ......................................................... 40
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II .................................................. 40
4.1.2.2 Hasil Belajar pada Siklus II ......................................... 41
4.1.2.3 Hasil Refleksi Siklus II ................................................. 43
4.2 Pembahasan ...................................................................................... 44
4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Afektif ..................... 44
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif .................... 45
4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Psikomotor ............... 46
4.3 Kelemahan dalam Penelitian ............................................................ 47
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................. 48
5.1 Simpulan ........................................................................................... 48
5.2 Saran ............................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 50
LAMPIRAN ...................................................................................... 52
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Penjasorkes ........................ 33
2. Rambu-rambu Analisis Hasil Analisis .......................................... 34
xiv
DAFTAR GRAFIK
Grafik Halaman
1. Hasil pengamatan ranah afeksi siklus I ......................................... 37
2. Hasil pengamatan ranah kognitif siklus I ...................................... 38
3. Hasil pengamatan ranah psikomotor siklus I ................................. 39
4. Hasil pengamatan ranah afeksi siklus II ........................................ 41
5. Hasil pengamatan ranah kognitif siklus II ..................................... 42
6. Hasil pengamatan ranah psikomotor siklus II ............................... 43
7. Peningkatan Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II ......................... 44
8. Peningkatan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II ....................... 45
9. Peningkatan Ranah Psikomotor Siklus I dan Siklus II .................. 46
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Ukuran Lengkap Lapangan Permainan Bolabasket ....................... 16
2. Papan Pantul .................................................................................. 17
3. Tiyang Penyangga ......................................................................... 17
4. Bola ................................................................................................ 18
5. Dribble ........................................................................................... 20
6. Low Dribble ................................................................................... 21
7. Speed Dribble ................................................................................ 22
8. Crossover Dribble ......................................................................... 22
9. Tes Keterampilan dribble zig-zag ................................................. 29
10. Ukuran Daerah Keyhole ............................................................... 29
11. Disain Penelitian Tindakan Kelas ................................................ 31
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Lembar SK Pembimbing ............................................................... 53
2. Lembar Wawancara Observasi ...................................................... 54
3. Foto Varian Bola yang Digunakan ................................................ 55
4. Lembar Surat Ijin Penelitian ......................................................... 56
5. Lembar Uji Kuesioner ................................................................... 57
6. Lembar Jawaban Uji Kuesioner..................................................... 59
7. Data Siswa Uji Kuesioner .............................................................. 60
8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .............................. 61
9. Lembar Kuesioner ......................................................................... 62
10. Lembar Pengamatan Sikap .......................................................... 63
11. Lembar Tes Praktik...................................................................... 67
12. RPP Siklus Pertama ..................................................................... 68
13. Pengamatan Sikap Siklus Pertama............................................... 74
14. Penilaian Pemahaman Siklus Pertama ......................................... 75
15. Lembar Kemampuan Praktik Dribble Siklus Pertama ................ 76
16. Nilai Akhir Pembelajaran Dribble Siklus Pertama ...................... 77
17. Dokumentasi Siklus Pertama ....................................................... 78
18. RPP Siklus ke Dua ....................................................................... 80
19. Pengamatan Sikap Siklus ke Dua ................................................ 86
20. Penilaian Pemahaman Siklus ke Dua .......................................... 87
xvii
21. Penilaian Kemampuan Praktik Dribble Siklus ke Dua................ 88
22. Nilai Akhir Pembelajaran Siklus ke Dua ..................................... 89
23. Dokumentasi Siklus ke Dua......................................................... 90
24. Nilai Awal Pembelajaran Bolabasket .......................................... 93
25. Lembar Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian............... 95
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Olahraga adalah setiap kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan
berisi perjuangan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain, atau konfrontasi
dengan unsur-unsur alam (Adang Suherman, 2000: 25). Olahraga adalah salah
satu bentuk dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang diarahkan
pada pembentukan watak dan kepribadian, disiplin dan sportivitas yang tinggi,
serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional.
Kegiatan olahraga mencakup berbagai macam cabang seperti atletik, permainan,
olahraga air, dan olahraga beladiri. Olahraga permainan yang dilakukan dalam
proses pendidikan salah satunya adalah olahraga Bolabasket.
Bolabasket adalah olahraga yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain
per tim. Tujuannya adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola
sebanyak mungkin kekeranjang dan mencegah tim lain melakukan hal serupa.
Bola dapat diberikan hanya dengan passing dengan tangan atau dengan dribble.
Teknik dasar mencangkup footwork (gerakan kaki), shooting (menembak),
passing (operan) dan menangkap, dribble (memantulkan bola), rebound, bergerak
dengan bola, bergerak tanpa bola, dan bertahan (Wissel, H., 2000: 02).
Menurut Pangrazi dan Dauer mengungkapkan bahwa, pendidikan jasmani
merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan
2
jasmani didefinisikan sebagai pendidikan gerak dan pendidikan melalui gerak, dan
harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan konsepnya (Adang
Suherman, 2000: 20).
Pendidikan jasmani adalah bagian dari pendidikan nasional. Pendidikan
jasmani tidak terfokus pada aspek motorik saja namun terdapat aspek kognitif
(pengetahuan) dan afektif (sikap). Pendidikan jasmani sangat penting mengingat
mempunyai tujuan yang penting dalam pengembangan pembelajaran. Sebagian
besar siswa beranggapan bahwa mata pelajaran pendidikan jasmani kurang
penting. Anggapan tersebut muncul dikarenakan siswa belum mengerti peran dan
fungsi pendidikan jasmani. Hal tersebut disebabkan karena masih kurangnya
kreatifitas guru dalam mengajar, namun di sisi lain juga dapat disebabkan karena
terbatasnya kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah sebagai contoh lapangan
yang kurang luas dan peralatan yang kurang memadai. Guru yang kurang kreatif
akan menimbulkan model pembelajaran yang monoton. Siswa akan merasa bosan
dan tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Sebagai
contoh salah satu permainan dalam pendidikan jasmani yaitu permainan
bolabasket. Di dalam permainan bolabasket banyak teknik dasar yang harus
dilakukan, seperti shooting, passing dan dribble. Kebanyakan guru dalam proses
pembelajarannya masih menggunakan bola yang sebenarnya yaitu menggunakan
bola ukuran 7. Bola yang berat dan besar akan membuat anak kesulitan untuk
bergerak. Dan menurut pengamatan anak yang sudah mencoba melakukan namun
selalu gagal karena kesulitan dengan bola yang berat dan besar mereka akan
down dan tidak mau melakukannya lagi. Sehingga anak akan menjadi malas
3
mencoba. Oleh sebab itu guru harus dapat memvariasi alat pembelajaran agar
pembelajarannya tidak monoton dan tidak membuat anak menjadi bosan dan
malas mencoba.
Ide kreatif seorang pengajar penjas agar tercipta suasana yang
menyenangkan sangat penting sekali karena siswa akan lebik aktif bergerak
terutama olahraga yang sangat di gemari oleh kalangan pelajar pada umumnya
seperti olahraga bolabasket. Olahraga bolabasket sangat diminati peserta didik
karena olahraga ini sangat menyenangkan dan banyak tantangan. Peminat
olahraga bolabasket tidak hanya peserta didik putra saja namun sekarang banyak
juga peserta didik putri yang meminatinya. Di dalam permainan bolabasket
terdapat teknik dasar seperti shooting, passing, dan dribble. Teknik dasar tersebut
sangat penting di ajarkan agar siswa dapat melakukan gerakan-gerakan yang
efektif dan efisien.
Berdasarkan hasil observasi pra penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 8
Semarang, kelas X diperoleh data saat penilaian (dribble) lebih dari 60% siswa
tidak tuntas dengan KKM 7,5. Dikarenakan saat pembelajaran bolabasket
sebelumnya mereka tidak mengikutinya dengan baik. Mereka kurang antusias dan
merasa malas mencoba. Hal tersebut dilihat dari masih banyaknya siswa lebih
senang mengobrol daripada mengikuti pembelajaran pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Penyebab dari permasalahan tersebut bersumber dari
masing-masing individu sendiri dan dari lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar
seperti media, lingkungan, materi, guru, dan metode yang digunakan guru. Pada
dasarnya sekolah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) adalah sekolah yang lebih
4
mengkhususkan siswanya untuk mengasah keterampilan dalam tiap jurusan yang
diambil oleh tiap-tiap siswa. Sehingga siswa beranggapan bahwa pembelajaran
penjas tidak penting. Peran guru penjas untuk mengatasi permasalahan tersebut
harus diperlukan suatu tindakan yang mampu mengubah pola pikir siswanya guna
mencapai tujuan pembelajaran tersebut.
Peneliti dan guru penjas di SMK Negeri 8 Semarang menyadari bahwa
sarana dan prasarana di SMK Negeri 8 Semarang terbilang kurang lengkap.
Sebagai contoh bola yang digunakan dalam pembelajaran bolabasket hanya ada
bola ukuran 7 padahal ukuran bola untuk perempuan dan laki-laki berbeda, yaitu
untuk perempuan ukuran 6 sedangkan laki-laki ukuran 7. Sehingga pada saat
penilaian dribble khususnya kelas X banyak siswa yang tidak tuntas. Sehingga
ketuntasan klasikal guru dalam mengajar materi dribble tidak berhasil atau tidak
tercapai.
Alasan peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas di SMK Negeri 8
Semarang adalah selain permasalahan yang sudah dibahas di atas karena tempat
peneliti melakukan PPL (Praktek Pengalaman Lapangan). Selain itu sekolah
tersebut merupakan sekolah favorit di kota Semarang terbukti dengan jumlah
siswa yang begitu banyak disekolah tersebut terutama siswa putri. Sehingga
peneliti tertarik agar dengan adanya penerapan pembelajaran permainan
bolabasket (dribble) dengan menggunakan variasi bola diharapkan khususnya
siswa kelas X meningkatkan hasil pembelajaran dribble baik dari ranah afektif,
kognitif dan psikomotor.
5
Dari permasalahan yang dihadapi guru penjas dan peneliti pada saat
melakukan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) dalam menyampaikan materi
teknik dribble, siswa merasa tidak nyaman pada saat menggunakan bola. Bola
yang berat dan besar menjadikan siswa kurang bisa melakukan gerakan yang
efektif. Di SMK Negeri 8 Semarang belum pernah diadakan metode pembelajaran
dengan menggunakan variasi bola. Sehingga peneliti tertarik melakukan
penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang
dengan judul “ Pembelajaran Dribble Menggunakan Variasi Bola Terhadap Hasil
Dribble Dalam Permainan Bolabasket Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 8
Semarang Tahun 2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi masalah
sebagai berikut:
1) Faktor metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru dalam menyampaikan
materi khususnya permainan bolabasket.
2) Kemampuan teknik dasar bermain bolabasket.
3) Perlunya peningkatan hasil pembelajaran dribble pada pembelajaran permainan
bolabasket.
1.3 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, maka munculah permasalahan yang
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan “ Bagaimana penerapan pembelajaran
6
dribble menggunakan variasi bola terhadap hasil dribble dalam permainan
bolabasket pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan pembelajaran
dribble menggunakan variasi bola terhadap hasil dribble dalam permainan
bolabasket pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Sebagai pengalaman dibidang penelitian dalam melakukan penelitian
tindakan pembelajaran pendidikan jasmani.
2. Untuk memotivasi guru agar lebih kreatif dalam pengembangan proses
pembelajaran dan tidak terpaku pada alat yang sesungguhnya.
1.6 Penegasan Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran dalam memberi pengertian yang
dimaksud dalam judul skripsi, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang
dianggap penting, dengan demikian ada kesamaan pendapat dalam memberikan
penafsiran maka perlu adanya penegasan istilah yang meliputi:
7
1.6.1 Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian
rupa, sehingga tingkahlaku siswa berubah kearah yang lebih baik (Max Darsono,
dkk., 2000: 24).
1.6.2 Variasi
Variasi merupakan tindakan atau hasil perubahan dari keadaan semula;
selingan (KBBI, 2007: 1259).
Variasi dalam pembelajaran adalah perubahan proses kegiatan yang
bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi
kejenuhan dan kebosanan (Mulyasa, 2010: 78).
1.6.3 Dribble
Dribble adalah Pergerakan bola hidup yang disebabkan oleh seorang pemain
yang sedang menguasai bola dengan melempar, menepis, menggelindingkan bola
ke lantai atau dengan sengaja melemparkan bola kepaparan pantul (FIBA,
2010:83).
1.6.4 Bolabasket
Bolabasket dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim. Tujuannya
adalah mendapatkan nilai (skor) dengan memasukkan bola ke keranjang dan
mencegah tim lain melakukan hal serupa (Wissel, H., 2000: 2).
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu cara memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme guru, karena guru merupakan orang yang paling
tahu segala sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran (Mulyasa, 2011: 88).
2.1.1.1 Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Mulyasa (2011: 89) Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas
pembelajaran, meningkatkan layanan profesional dalam konteks pembelajaran
khususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima,
mempberika kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan
pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
2.1.1.2 Manfaat Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Manfaat penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran adalah untuk
mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran, merupakan upaya
pengembangan kurikulum di tingkat kelas, dan untuk meningkatkan
profesionalisme guru melalui upaya penelitian yang dilakukannya.
9
2.1.2 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan
aktifitas otot-otot besar hingga proses pendidikan berlangsung tidak terhambat
oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan (Ateng, 1992: 4).
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktifitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional.
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan mempunyai manfaat,
diantaranya untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan
kesehatan dan kesegaran jasmani, meningkatkan ketangkasan dan keterampilan,
meningkatkan keterampilan dan kecerdasan, menanamkan hidup kreatif, rekreatif
dan sosial, mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab dan
percaya diri.
2.1.3 Pembelajaran
Belajar adalah suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan
tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan
oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah kearah yang
lebih baik (Max Darsono, dkk., 2000: 24).
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang
saling bertukar informasi. Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai suatu proses
yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dan
10
adanya perubahan tingkah laku dalam diri orang tersebut yang menyangkut
perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik)
maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).
2.1.3.1 Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah membantu pada siswa agar memperoleh
berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa bertambah,
baik kuantitas maupun kualitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi
pengetahuan , keterampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai
pengendali sikap dan perilaku siswa (Max Darsono, dkk., 2000: 26).
2.1.3.2 Ciri-Ciri Pembelajaran
Menurut Max Darsono, dkk., (2000: 25) ciri-ciri pembelajaran dapat
dikemukakan sebagai berikut:
1. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.
2. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam
belajar.
3. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajaryang menarik dan menantang
bagi siswa.
4. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.
5. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa.
11
6. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran, baik secara
fisik maupun psikologis.
2.1.4 Tujuan Pendidikan Jasmani
Tujuan pendidikan jasmani menurut Adang Suherman (2000: 23) dapat
diklasifikasikan ke dalam empat kategori, yaitu:
1. Perkembangan fisik, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai
organ tubuh seseorang.
2. Perkembangan gerak, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
gerak secara efektif, efisien, halus, indah dan sempurna.
3. Perkembangan mental, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir
dan menginterprestasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan
jasmani ke dalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan
berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggungjawab siswa.
4. Perkembangan sosial, tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa
dalam menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
2.1.5 Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata
dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Beberapa metode pembelajaran
menurut Mulyasa (2010: 107) harus dipilih dan dikembangkan untuk
12
meningkatkan aktivitas dan kreatifitas peserta didik. Berikut dikemukakan
beberapa metode pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru.
1. Metode Demonstrasi
Melalui metode demonstrasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, dari
yang sekedar memberikan pengetahuan yang sudah diterima begitu saja oleh
peserta didik, sampai pada cara agar peserta didik dapat memecahkan suatu
masalah.
2. Metode Inquiri
Inquiri berasal dari bahasa Inggris “inquiry”, yang secara harafiah berarti
penyelidikan. Adapun Piaget mengemukakan bahwa metode inquiri merupakan
metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri,
serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik
yang lain.
3. Metode Penemuan
Penemuan (discovery) merupakan metode yang lebih menekankan pada
pengalaman langsung. Pembelajaran denagn metode penemuan lebih
mengutamakan proses daripada hasil belajar.
4. Metode Eksperimen
Metode eksperimen merupakan suatu bentuk pembelajaran yang melibatkan
peserta didik bekerja dengan benda-benda, bahan-bahan dan peralatan
13
laboratorium, baik secara perorangan maupun kelompok. Eksperimen merupakan
situasi pemecahan masalah yang di dalamnya berlangsung pengujian suatu
hipotesis, dan terdapat viariabel-variabel yang dikontrol secara ketat.
5. Metode Pemecahan Masalah
Menurut Gagne (1985), kalau seorang peserta didik dihadapkan pada suatu
masalah, pada akhirnya mereka bukan hanya sekedar memecahkan masalah, tetapi
juga juga belajar sesuatu yang baru.
6. Metode Karyawisata
Karyawisata merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh
peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar, terutama pengalaman
langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Meskipun
karyawisata memiliki banyak hal yang bersifat nonakademis, tujuan umum
pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan
wawasan pengalaman tentang dunia luar.
7. Metode Perolehan Konsep
Belajar konsep merupakan hasil utama pendidikan, konsep-konsep
merupakan batu-batu pembangun (Building Block) berfikir. Konsep-konsep
merupakan dasar bagi proses-proses mental yang lebih tinggi untuk memasukan
prinsip-prinsip dan generalisasi-generalisasi. Oleh karena itu, untuk memecahkan
masalah, seorang peserta didik harus mematuhi aturan-aturan antara yang selaras
dan aturan-aturan ini didasarkan paa konsep-konsep yang diperolehnya.
14
8. Metode Penugasa
Metode penugasan merupakan cara penyajian bahan pelajaran. Pada metode
ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik
secara individual maupun secara kelompok.
9. Metode Ceramah
Ceramah adalah metode yang paling umum digunakan dalam pembelajaran.
Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau penjelasan lisan
secara langsung terhadap peserta didik.
10. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan cara menyajikan bahan ajar dalam bentuk
pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan.
Pertanyaan-pertanyaan bisa muncul dari guru, bisa juga dari peserta didik,
demikian halnya jawaban yang muncul bisa dari guru maupun dari peserta didik.
11. Metode Diskusi
Diskusi dapat diartikan sebagai percakapan responsif yang dijalin oleh
pertanyaan-pertanyaan problematis yang diarahkan untuk memperoleh pemecahan
masalah.
2.1.6 Keterampilan Mengadakan Variasi
2.1.6.1 Pengertian
Mengadakan variasi menurut Mulyasa (2010: 78) merupakan keterampilan
yang harus dikuasai guru dalam pembelajaran, untuk mengatasi kebosanan peserta
didik, agar selalu antusias, tekun, dan penuh partisipasi. Variasi dalam
15
pembelajaran adalah perubahan proses kegiatan yang bertujuan untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan
kebosanan.
2.1.6.2 Tujuan
Tujuan variasi dalam pembelajaran menurut Mulyasa (2010: 78) bertujuan
untuk meningkatkan perhatian peserta didik terhadap materi standar yang relevan,
memberikan kesempatan bagi perkembangan bakat peserta didik terhadap
berbagai hal baru dalam pembelajaran, memupuk perilaku positif peserta didik
terhadap pembelajaran, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
belajar sesui dengan tingkat perkembangan dan kemampuannya.
2.1.6.3 Pertimbangan Pendekatan Pengembangan Variasi
Pertimbangan pendekatan pengembangan variasi karena anak-anak belum
memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa, berolahraga
dengan peralatan dan peraturan yang bervariasi akan mengurangi cedera pada
anak, menggunakan variasi dalam pembelajaran akan mampu mengembangkan
keterampilan anak lebih cepat dibanding dengan peralatan standar untuk orang
dewasa, olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan
pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
Dari pembahasan tersebut dapat diartikan bahwa pendekatan modifikasi
dapat digunakan sebagai suatu alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani,
oleh karenanya pendekatan ini mempertimbangkan tahap-tahap perkembangan
16
dan karakteristik anak, sehingga anak akan mengikuti pelajaran pendidikan
jasmani dengan senang dan gembira.
2.2 Bolabasket
2.2.1 Ukuran Lapangan Bolabasket dan Perlengkapan
1. Lapangan bolabasket
Bentuk lapangan bolabasket adalah persegi panjang dengan ukuran panjang
lapangan yaitu 26 meter, lebar lapangan 14 meter. Tiga buah lingkaran yang
terdapat di dalam lapangan basket memiliki panjang jari-jari 1,80 meter.
Gambar 1. Ukuran lengkap lapangan permainan bolabasket
(PERBASI, 2010:3)
17
2. Papan pantul
Panjang papan pantul bagian luar adalah 1,80 meter sedangkan lebar papan
pantul bagian luar adalah 1,20 meter. Dan panjang papan pantul bagian dalam
adalah 0,59 meter sedangkan lebar papan pantul bagian dalam adalah 0,45 meter.
Gambar 2. Papan Pantul
( Sumber: Imam Sodikun, 1992:83 )
3. Tiang penyangga basket
Tiang penyangga terbuat dari besi dengan garis tengah 20 mm. Tiyang
penyangga berdiri dengan ketinggian dari atas lantai 3,03 meter.
Gambar 3. Tiyang Penyangga
( Sumber: Imam Sodikun, 1992:83 )
18
4. Bola
Bola basket terbuat dari karet dan dilapisi bahan sintesis. Keliling bola
antara 75 cm sampai dengan 78 cm, berat antara 600 gram sampai dengan 650
gram. Ketentuan standar bola, ketika berisi udara bila dipantulkan di lantai yang
keras dari tempat ketinggian 1,80 meter bola akan memantul setinggi antara 1,20
meter sampai dengan 1,40 meter.
Gambar 4. Bola
(http://rismancikgu.blogspot.com)
5. Perlengkapan
Pemain harus menggunakan sepatu yang mendukung dan dilengkapi
bantalan yang sesuai untuk gerakan-gerakan dinamis yang dibutuhkan dalam
permainan. Pakaian yang digunakan yaitu memakai pakaian olahraga yang tidak
membatasi gerak yang telah diatur oleh liga atau asosiasi pendukung (celana
pendek dan kaos seragam, pelindung, kaus kaki, dan aksesoris harus terbuat dari
karet dan bukan yang terbuat dari logam). Yang sesuai untuk gerakan dan
kegiatan pertandingan pada umumnya. (Oliver. J., 2007:9).
19
6. Perlengkapan Teknik
Menurut PERBASI/FIBA (2010: 6) perlengkapan teknik yang digunakan
yaitu jam pertandingan, papan pencatat angka, jam twenty four (24) seconds,
stopwatch atau peralatan yang sesuai (dapat terlihat), untuk mengukur waktu time-
out (bukan jam pertandingan), dua sinyal suara secara terpisah yang berbeda
dengan jelas dan keras, scoresheet, penunjuk foul pemain, penunjuk team foul.
2.2.2 Teknik Dasar Dalam Bolabasket
Beberapa macam teknik dasar dalam permainan bolabasket yaitu:
1) Shooting adalah usaha untuk memasukkan bola ke dalam ring basket
(keranjang) lawan untuk mencetak poin atau angka.
2) Mengoper (Passing) adalah memberikan bola ke kawan dalam permainan
bolabasket. Ada 3 jenis passing standar yaitu passing bounce pass
(memantul), passing chest pass (operan dada), passing overhead pass (diatas
kepala).
3) Pivot atau berputar adalah memutar badan dengan salah satu kaki menjadi
as/poros putaran.
4) Menggiring bola (dribble)
Menggiring bola adalah suatu cara membawa bola ke depan dengan
memantul-mantulkan bola ke lantai dengan satu tangan atau secara bergantian
baik dengan berhenti, berjalan atau berlari. Menggiring merupakan salah satu
dasar bolabasket yang pertama diperkenalkan kepada pemain yang masih pemula,
karena keterampilan dalam menggiring bola sangat penting bagi setiap pemain
20
yang terlibat dalam pertandingan bolabasket. Tetapi tidak hanya mempelajari cara
dribble yang bagus namun juga untuk mengetahui kapan harus dribble bola dan
tidak.
Manfaat dribble dalam permainan bolabasket yaitu lebih cepat menuju ke
keranjang lawan, untuk menerobos pertahanan lawan dan untuk mengendalikan
permainan.Dribble dapat dilakukan dengan baik jika menguasai teknik yang baik
dan benar. Cara dribble yang baik dan benar yaitu (1) gunakan ujung jari, bukan
telapak tanagan, (2) gunakan lengan bawah dan pergelangan tangan untuk
memantulkan bola, (3) jangan melihat pada bola, jaga kepala tetap tegak dan
pandangan ke depan.
Gambar 5. Dribble
(Danny Kosasih,2008: 39)
Menggiring bola dibagi dalam beberapa teknik, Hartyani (2006: 18)
mengungkapkan ada 7 teknik menggiring bola, yaitu:
1. The Change-of-Pace Dribble
21
2. The Low or Control Dribble
3. The High or Speed Dribble
4. The Crossover Dribble
5. The Behind-The-Back Dribble
6. The Between-The-Legs dribble
7. The Reverse Dribble
Ada 3 teknik dribble yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Menggiring dengan kontrol rendah.
Biasanya dipakai jika pemain dijaga oleh lawan dengan jarak yang dekat.
Teknik ini dilakukan dengan menggiring rendah bola agar lebih mudah dikontrol.
Bola dipantulkan di samping badan untuk melindungi bola dari lawan.
Gambar 6. Low Dribble
(Wissel, H., 2000 :97)
2. Menggiring dengan cepat.
Ketika pemain berada di lapangan terbuka atau tidak ada penjagaan dari
lawan, maka pemain perlu menggiring dengan cepat. Dalam hal ini pemain
tersebut berlari sambil menggiring bola dengan cara menjatuhkan bola
didepannya. Tangan pemain tidak berada di atas bola tetapi di belakang bola.
22
Gambar 7. Speed Dribble
(Wissel, H., 2000 :97)
3. Menggiring dengan menyilang.
Menggiring dengan satu tangan, ketika lawan mendekat maka lawan
dipindahkan dengan menyilang ke tangan yamg lainnya. Teknik ini sangat baik
untuk melewati lawan.
Gambar 8. Crossover Dribble
(Danny Kosasih, 2008: 41)
23
2.2.3 Variasi Bola yang Digunakan
1. Bola voli
Menurut Nuril Ahmadi (2007: 18) bola voli terbuat dari kulit lunak dan
lentur, atau bahan kulit sintetis dan sejenisnya. Penggunaan bahan sintetis, harus
mendapat persetujuan/ pengesahan dari FIVB. Ketentuan mengenai bola voli
antara lain:
- Warna : seragam dan terang
- Keliling : 165-167 cm
- Berat : 200-280 gram
- Tekanan udara : 0,30-0,325 kg/ atau 294,3-318,82 mbar
Menggiring bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan bola
basket. Dalam menggiring bola harus didukung dengan penguasaan bola yang
baik, kemampuan gerak tipu, kemampuan mengubah arah, kemampuan mengubah
kecepatan, sehingga bola tetap dalam penguasaan dan tidak mudah direbut lawan.
Pembelajaran dribble menggunakan variasi bola berguna untuk
mempermudah siswa untuk melakukan gerakan yang efisien dalam pembelajaran
dribble. Sebagai contoh variasi bola yang digunakan adalah bola voli. Bola voli
hanya memiliki berat bola 200-280 gram, sedangkan bola yang sebenarnya
memiliki berat bola 20 ons. Dengan menggunakan bola yang lebih ringan maka
siswa akan lebih mudah dalam menguasai bola dan dapat melakukan gerakan
yang efisien.
24
Variasi bola dalam pembelajaran bolabasket sangat penting bagi siswa kelas
X karena kelas X merupakan kelas dasar dan masih perlu pembelajaran teknik
dasar. Jika teknik dasar siswa sudah merasa kesulitan maka akan mengakibatkan
kekeliruan dalam melakukan teknik dasar. Kekeliruan dalam teknik dasar
merupakan kesalahan yang fatal dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk
membenahinya. Oleh karena itu pembelajaran dengan variasi bola sangat penting
siswa belajar dari hal yang mudah ke hal yang sulit atau dari hal yang sederhana
ke hal yang kompleks.
2.3 Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka berfikir di atas, dapat dirumuskan
hipotesis dari penelitian ini adalah pembelajaran dribble menggunakan variasi
bola memberikan pengaruh terhadap hasil pembelajaran dribble dalam permainan
bolabasket pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang Tahun 2013.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini di kelas X Rekayasa Perangkat
Lunak (RPL) 3 dengan jumlah 35 siswa dengan komposisi perempuan 18 orang
dan laki-laki 17 orang. Peneliti memilih kelas X RPL 3 sebagai subjek penelitian
dengan berdasarkan pada kurang berhasilnya pembelajaran dribble dalam cabang
olahraga bolabasket dan hasil pengamatan yang peneliti lakukan menunjukkan
bahwa siswa kurang termotivasi dalam belajar dribble.
3.2 Objek Penelitian
Objek Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah adalah kemampuan
melakukan dribble dalam pembelajaran bolabasket siswa kelas X RPL 3 SMK
Negeri 8 Semarang.
3.3 Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan pada semester
genap tahun 2012/2013. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender
sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses
belajar yang efektif.
26
3.4 Lokasi Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMK Negeri 8
Semarang namun lokasi praktik dalam penelitian ini dilaksanakan di Lapangan
Simpang Lima Semarang untuk mata pelajaran Penjasorkes. Pemilihan sekolah ini
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran di sekolah
tersebut.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara:
3.5.1 Teknik Observasi
Observasi adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan.
Observasi dilakukan untuk mengetahui pembelajaran dribble bolabasket selain itu
juga pengamatan pada sarana dan prasarana maupun metode yang digunakan
dalam pembelajaran pada siswa kelas X RPL 3 (Rekayasa Perangkat Lunak) SMK
Negeri 8 Semarang.
3.5.2 Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi adalah teknik pengumpulan data melalui kontak atau
hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data, antara lain:
wawancara, kuesioner atau angket. Wawancara tersebut dilakukan dengan guru
penjas kelas X.
27
3.5.3 Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang sudah diperoleh saat
observasi. Dokumentasi berupa foto, data dan video wawancara.
3.6 Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih
baik, dalam arti cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah
(Suharsimi Arikunto, 2010: 203)
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a) Lembar
Pengamatan, b) Kuesioner, c) Lembar tes praktik, d) RPP.
3.6.1 Lembar Pengamatan di Lapangan
Untuk mengetahui sikap dan pemahaman peserta didik padapembelajaran
dribble menggunakan variasi bola terhadap hasil pembelajaran dribble dalam
permainan bolabasket pada siswa kelas X RPL SMK Negeri 8 Semarang Tahun
2013 dengan menggunakan lembar pengamatan.
3.6.2 Kuesioner
Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.
28
3.6.3 Tes Praktik
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Siti
Nurrochmah dkk., 2009: 12). Untuk mengetahui pembelajaran dribble
menggunakan variasi bola terhadap hasil pembelajaran dribble dalam permainan
bolabasket pada siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang Tahun 2012 dengan
menggunakan tes praktik. Alat- alat dan perlengkapan yang digunakan untuk tes
menggiring bola menurut Siti Nurrochmah, dkk. ( 2009: 96) adalah lapangan
bolabasket dengan daerah tembakan hukuman, juga diperlukan alat-alat sebagai
berikut:
1. Bola basket 2 (dua) buah
2. Stopwatch 2 (dua) buah
3. Cone 7 (tujuh) buah
4. Kapur Tulis Warna 2 pak
5. Formulir dan alat tulis
Pelaksanaan tes praktik dalam penelitian ini terdapat dua tahapan yaitu:
1. Tahap Persiapan : testi berdiri di belakang garis start dengan
bolabasket di lantai di belakang garis start.
2. Tahap Pelaksanaan Tes
Jika ada aba-aba “siap” testi siap mengambil bola.
(a). Jika ada aba-aba “yaa”, testi mengambil bola dilanjutkan dengan memantul-
mantulkan bola (dribble) bola zig-zag melewati rintangan sebanyak 6
(enam) rintangan pada daerah hukuman hingga garis finis.
29
(b). Bentuk arah tes keterampilan dribble zig-zag ditunjukkan pada gambar 13.
Gambar 9. Tes Keterampilan dribble zig-zag
(Siti Nurrochmah, 2009: 98)
Gambar 10. Ukuran Daerah Keyhole
(Amri Muttaqiin, 2008: 47)
30
3.6.4 Siklus PTK
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan melalui dua siklus untuk
melihat peningkatan hasil pembelajaran dribble dengan variasi bola pada cabang
olahraga bolabasket.
3.7 Tahap-tahap siklus :
3.7.1 Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri
dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar Kerja Siswa
(LKS), menyusun tes hasil belajar Ulangan Harian (UH), Pekerjaan Rumah (PR),
dan membuat lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa.
3.7.2 Pelaksanaan Tindakan (Action Implementation)
Pelaksanaan tindakan dilakukan pada proses pembelajaran secara terstruktur
sesuai dengan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajar (RPP), memberikan
lembar Kerja Siswa (LKS) dengan menerapkan pembelajaran Quantum Teaching.
3.7.3 Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas, interaksi dan kemajuan belajar
siswa selama pembelajaran berlangsung. Tujuannya untuk mengamati apakah ada
hal-hal yang harus diperbaiki agar tindakan yang dilakukan mencapai tujuan yang
diinginkan.
31
3.7.4 Refleksi (Reflection)
Kegiatan refleksi yaitu mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil
dari tindakan, kelemahan, dan kekurangan dari proses pembelajaran yang
dilakukan diperbaiki dengan rencana selanjutnya.
Gambar 11. Disain Penelitian Tindakan Kelas
Siklus 1 dan siklus 2
( Suharsimi Arikunto, 2006: 74)
3.7.5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah perangkat
pembelajaran yang mendukung seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar di
kelas. RPP yang berlandaskan UU No. 19 tahun 2005 yaitu seperangkat rencana
yang menggambarkan proses dan prosedur pengorganisasian kegiatan
32
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (KD) yang telah ditetapkan
dalam standar isi dan dijabarkan di dalam silabus.
3.8 Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema
dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh data. Dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisa kuantitatif dan deskriptif kualitatif.
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang
diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data
kualitatif menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan adalah
prosentase untuk menganalisis dan penilaian subjek pengembang dalam menilai
tingkat kelayakan, kuantitas dan keterterimaan produk terhadap produk
pengembangan.
Adapun rumus yangdigunakan untuk menghitung presentase ketuntasan
belajar siswa adalah:
(Zainal Aqib, 2011: 41)
33
Adapun rumus yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar
adalah:
–
Keterangan :
G (gain) : peningkatan keterampilan siswa
S awal : Rata-rata keterampilan proses awal
S akhir : Rata-rata keterampilan proses akhir
Mengklasifikasikan gain sebagai berikut :
g-tinggi : (g) > 0,7
g-sedang : 0,7 < (g) > 0,3
g-rendah : (g) < 0,3
Perhitungan dengan rumus di atas harus sesuai dan diperhatikan kriteria
ketuntasan belajar SMK Negeri 8 Semarang yang dikelompokkan dalam dua
kategori yaitu tuntas dan tidak tuntas.
Tabel 1. Kriteria Ketuntasan Minimal Belajar Penjasorkes
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
≥ 75 Tuntas
< 75 Tidak Tuntas
34
Tabel 2. Rambu-rambu Analisis Hasil Analisis
Pencapaian Tujuan
Pembelajaran
Kualifikasi Tingkat Keberhasilan
Pembelajaran
85-100% Sangat Baik (SB) Berhasil
65-84% Baik (B) Berhasil
55-64% Cukup (C) Tidak Berhasil
0-54% Kurang (K) Tidak Berhasil
(Zainal Aqib, 2011: 53)
2. Data Kualitatif
Kualitatif deskriptif, ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara
aktual dan terperinci, mengidentifikasikan masalah, dan membuat perbandingan
atau evaluasi.
3.8.1 Indikator Keberhasilan Belajar
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa dalam kegiatan pembelajaran, mengukur sejauh mana hasil
belajar dribble dengan pendekatan variasi bola dan mengukur tingkat aktivitas
siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan pendekatan variasi bola pada siswa
kelas X RPL 3. Keberhasilan kelas dapat dilihat dari sekurang-kurangnya 85%
dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut telah mencapai ketuntasan individu.
35
Rumus yang digunakan untuk mengetahui klasikal:
(%)=
Keterangan :
n : jumlah seluruh siswa
x : jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Adapun deskripsi hasil penelitian tindakan kelas yang berupaya
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang tahun
2012/2013 melalui pembelajaran penjasorkes menggunakan pendekatan variasi
bola ini dilakukan dalam 2 siklus. Hasil penelitian ini terdiri dari hasil tes yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I
Adapun hasil yang dicapai pada siklus I terdiri dari hasil belajar siswa pada
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor terhadap pembelajaran dapat disajikan
sebagai berikut ini:
4.1.1.1 Perencanaan pada Siklus I
Siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 14
Maret 2013 dengan alokasi waktu 2X45 menit.
37
4.1.1.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Setelah melakukan dan menyelesaikan siklus I, peneliti bersama rekan guru
yang bertindak sebagai kolabolator, melakukan refleksi dari pembelajaran yang
telah berlangsung.
Untuk nilai rata-rata ranah afeksi, kognitif dan psikomotor dengan penilaian
yang telah diamati selama pembelajaran pada siklus I berlangsung, menunjukkan
penilaian sebagai berikut:
2. Pengamatan Ranah Afektif
Grafik 1. Hasil pengamatan ranah afeksi siklus I
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa penilaian berkomunikasi
memperoleh rata-rata persentase sebanyak 93,57%, bekerjasama memperoleh
rata-rata persentase sebanyak 74,29%, taat peraturan memperoleh rata-rata
persentase sebanyak 84,29%, menghormati memperoleh rata-rata persentase
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Ranah Afektif
Berkomunikasi
Bekerjasama
Taat Peraturan
Menghormati
Antusias
38
sebanyak 93,57%, antusias memperoleh rata-rata persentase sebanyak 90,71 %,
sehingga rata-rata kelas mencapai 87,29% (sangat baik).
3. Pengamatan Ranah Kognitif
Grafik 2. Hasil pengamatan ranah kognitif siklus I
Untuk rata-rata nilai ranah kognitif dengan beberpa pertanyaan yang
berkaitan dengan pemahaman pembelajaran dribble yang telah diberikan pada
siklus pertama, memperoleh rata-rata soal nomor satu sebanyak 71,43%, rata-rata
soal nomor dua sebanyak 68,86%, rata-rata soal nomor tiga sebanyak 80,00%,
rata-rata soal nomor empat sebanyak 82,86%, rata-rata soal nomor lima sebanyak
82,86%, rata-rata soal nomor enam sebanyak 60,00%, rata-rata soal nomor tujuh
sebanyak 80,00%, rata-rata soal nomor delapan sebanyak 37,14%, sehingga
jumlah rata-rata pemahaman siswa terhadap pembelajaran dribble melalui
kuesioner yang diberikan adalah 70,71% (baik).
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Ranah Kognitif
Soal Nomor 1
Soal Nomor 2
Soal Nomor 3
Soal Nomor 4
Soal Nomor 5
Soal Nomor 6
Soal Nomor 7
Soal Nomor 8
39
4. Pengamatan Ranah Psikomotor
Grafik 3. Hasil pengamatan ranah psikomotor siklus I
Untuk nilai rata-rata ranah psikomotor dengan penilaian yang berkaitan
dengan praktik dribble yang telah diberikan pada siklus pertama, menunjukkan
penilaian posisi kaki sebesar 76,57%, penilaian pandangan mata sebesar 70,29%,
penilaian posisi tangan dan jari sebesar 69,71%, kecepatan dribble sebesar 24%,
sehingga jumlah rata-rata praktik dribble adalah 60,14% (cukup baik).
4.1.1.3 Hasil Refleksi pada Siklus I
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator
pada siklus I, menunjukkan nilai rata-rata kelas untuk ranah afektif atau sikap
siswa mencapai 87,29% (sangat baik), nilai rata-rata kelas untuk ranah kognitif
atau pengisian kuesioner mencapai 70,71% (baik), dan nilai rata-rata kelas untuk
ranah psikomotor atau praktik dribble mencapai 60,14% (cukup baik).
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Ranah Psikomotor
Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan dan jari
Kecepatan Dribble
40
Dilihat dari hasil kualifikasi perolehan nilai rata-rata kelas untuk ranah
afeksi sangat baik sehingga tidak perlu ditekankan kembali dalam pembelajaran
berikutnya. Sedangkan kualifikasi perolehan nilai rata-rata kelas untuk ranah
kognitif atau pemahaman baik, namun terdapat beberapa nomor yang
kualifikasinya cukup dan kurang yaitu pada soal nomor enam sebanyak 60,00%
(dengan kualifikasi cukup); yaitu tentang letak bola saat melakukan dribble, dan
soal nomor delapan sebanyak 37,14% (dengan kualifikasi kurang): yaitu tentang
protek tangan yang tidak melakukan dribble untuk melindungi bola.
Kualifikasi nilai rata-rata kelas untuk ranah psikomotor adalah cukup baik.
Namun ada kendala pada kecepatan dribble dengan kualifikasi kurang.
Jumlah persentase skor pada siklus pertama dengan jumlah 72,82% .
dengan total siswa yang tuntas sebanyak 20 siswa, yang berarti 57,14% siswa
yang tuntas. Dan total siswa yang belum tuntas sebanyak 15 siswa atau 42,86%.
Dengan demikian pembelajaran dribble dengan menggunakan pendekatan
variasi bola belum melampaui indikator ketercapaian ketuntasan belajar klasikal
yaitu sebesar 85%, sehingga guru atau peneliti harus melanjutkan ke siklus II
untuk mencapai target indikator ketercapaian.
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II
4.1.2.1 Perencanaan Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu pada tanggal 21
Maret 2013 dengan alokasi waktu 2X45 menit.
41
4.1.2.2 Hasil Belajar pada Siklus II
Untuk nilai rata-rata ranah afeksi, kognitif dan psikomotor dengan penilaian
yang telah diamati selama pembelajaran pada siklus II berlangsung, menunjukkan
penilaian sebagai berikut:
1. Pengamatan Ranah Afektif
Grafik 4. Hasil pengamatan ranah afeksi siklus II
Pada grafik diatas menunjukkan hasil pengamatan ranah afektif siklus II
rata-rata persentase berkomunikasi mencapai 95,71%, rata-rata persentase
bekerjasama mencapai 85%, rata-rata persentase taat peraturan mencapai 89,29%,
rata-rata persentase menghormati mencapai 97,14%, rata-rata persentase antusias
mencapai 95,71%, sehingga jumlah rata-rata kelas pada ranah afektif siklus II
mencapai 92,57%.
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
96.00%
98.00%
100.00%
Ranah Afektif
Berkomunikasi
Bekerjasama
Taat Peraturan
Menghormati
Antusias
42
2. Pengamatan Ranah Kognitif
Grafik 5. Hasil pengamatan ranah kognitif siklus II
Hasil pengamatan ranah kognitif pada siklus II menunjukkan rata-rata
persentase soal nomor 1 mencapai 94,29%, rata-rata persentase soal nomor 2
mencapai 94,29%, rata-rata persentase soal nomor 3 mencapai 91,43%, rata-rata
persentase soal nomor 4 mencapai 88,57%, rata-rata persentase soal nomor 5
mencapai 94,29%, rata-rata persentase soal nomor 6 mencapai 77,14%, rata-rata
persentase soal nomor 7 mencapai 85,71%, rata-rata persentase soal nomor 8
57,14%, sehingga rata-rata kelas pada ranah kognitif siklus II mencapai 86,07%.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Ranah Kognitif
Soal Nomor 1
Soal Nomor 2
Soal Nomor 3
Soal Nomor 4
Soal Nomor 5
Soal Nomor 6
Soal Nomor 7
Soal Nomor 8
43
3. Pengamatan Ranah Psikomotor
Grafik 6. Hasil pengamatan ranah psikomotor siklus II
Hasil pengamatan ranah psikomotor pada siklus II menunjukkan rata-rata
persentase posisi kaki mencapai 89,71%, rata-rata persentase pandangan mata
mencapai 82,87%, rata-rata persentase posisi tangan dan jari mencapai 81,14% ,
rata-rata persentase kecepatan dribble mencapai 34,29%, sehingga rata-rata kelas
pada ranah psikomotor siklus II mencapai 72%.
4.1.2.3 Hasil Refleksi Siklus II
Tahap perencanaan pada siklus II berjalan dengan lancar sesuai dengan
RPP, sedangkan pada tahap tindakan, guru dan peneliti sudah memperbaiki
permasalahan yang dialami pada siklus I yaitu terlihat adanya peningkatan pada
jumlah nilai pengamatan sikap, pemahaman melalui pengisian kuesioner, dan
praktik keterampilan melakukan dribble.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Ranah Psikomotor
Posisi Kaki
Pandangan Mata
Posisi Tangan dan jari
Kecepatan Dribble
44
Hasil diskusi yang dilakukan antara guru penjas dengan peneliti pada siklus
II, guru dan peneliti menyimpulkan hasil dari perencanaan (planning), tindakan
(action), dan pengamatan (observasi) yang dilakukan oleh guru dan peneliti pada
siklus II sudah berjalan dengan baik dan ada perubahan peningkatan hasil belajar
dari siklus I ke siklus II, sehingga pada siklus II ini dikatakan berhasil dengan kata
lain peneliti ini sudah selesai pada siklus II dan tidak ada tindakan siklus
selanjutnya.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Afektif
Grafik 7. Peningkatan Ranah Afektif Siklus I dan Siklus II
Pada grafik diatas menunjukkan peningkatan hasil belajar pada ranah afektif
siklus I dan siklus II menunjukkan persentase peningkatan berkomunikasi
sebanyak 2,14%, persentase peningkatan bekerjasama sebanyak 10,71%,
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
120.00%
Siklus I
Siklus II
45
persentase peningkatan taat peraturan sebanyak 5%, persentase peningkatan
menghormati sebanyak 3,57%, dan persentase peningkatan antusias sebanyak 5%,
sehingga persentase peningkatan rata-rata kelas siklus I dan siklus II pada ranah
afektif sebanyak 5,28%.
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Kognitif
Grafik 8. Peningkatan Ranah Kognitif Siklus I dan Siklus II
Pada grafik diatas menunjukkan persentase peningkatan hasil belajar pada
ranah kognitif siklus I dan siklus II yaitu persentase peningkatan pada soal nomor
1 sebanyak 22,86%, persentase peningkatan pada soal nomor 2 sebanyak 25,43%,
persentase peningkatan pada soal nomor 3 sebanyak 11,43%, persentase
peningkatan pada soal nomor 4 sebanyak 5,71%, persentase peningkatan pada
soal nomor 6 sebanyak 17,14%, persentase peningkatan pada soal nomor 7
sebanyak 5,71%, dan persentase peningkatan pada soal nomor 8 sebanyak 20%,
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Soal Nomor
1
Soal Nomor
2
Soal Nomor
3
Soal Nomor
4
Soal Nomor
5
Soal Nomor
6
Soal Nomor
7
Soal Nomor
8
Siklus I
Siklus II
46
sehingga persentase peningkatan rata-rata kelas siklus I da siklus II pada ranah
kognitif sebanyak 15,36%.
4.2.3 Peningkatan Hasil Belajar pada Ranah Psikomotor
Grafik 9. Peningkatan Ranah Psikomotor Siklus I dan Siklus II
Persentase peningkatan hasil belajar pada ranah psikomotor siklus I dan
siklus II menunjukkan persentase peningkatan posisi kaki sebanyak 25,71%,
persentase peningkatan pandangan mata sebanyak 9,72%, persentase peningkatan
posisi tangan dan jari sebanyak 4,00%, dan persentase peningkatan kecepatan
dribble sebanyak 10,29%, sehingga persentase peningkatan rata-rata kelas siklus I
dan siklus II pada ranah psikomotor sebanyak 12,43%.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Posisi Kaki Pandangan Mata Posisi Tangan dan jari
Kecepatan Dribble
Siklus I
Siklus II
47
4.3 Kelemahan dalam Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan dalam proses
pembelajaran dribble zig-zag bolabasket melalu pendekatan variasi bola pada
siswa kelas X SMK Negeri 8 Semarang tahun 2013 mempunyai kelemahan dalam
penelitian ini, yaitu:
4.3.1 Sarana dan prasarana yang ada di SMK Negeri 8 Semarang, tidak
mempunyai lapangan sehingga harus memakai lapangan umum yang ada
di Simpang Lima Semarang.
4.3.2 Keadaan lapangan basket di Simpang Lima berpasir dan berlubang
sehingga anak kurang maksimal dalam melakukan dribble.
48
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan refleksi pada setiap siklus, maka penulis
dapat menarik kesimpulan dan mengemukakan saran sebagai berikut:
5.1 Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Pembelajaran Dribble
Menggunakan Variasi Bola Terhadap Hasil Dribble Dalam Permainan Bolabasket
Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 8 Semarang Tahun 2013”, menghasilkan
kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas melalui pendekatan
variasi bola dalam dribble zig-zag pada siklus pertama mencapai tingkat
pencapaian 87,29%, sedangkan pada siklus kedua mencapai 92,57%. Ini
berarti ada kenaikan sebesar 5,28%.
5.1.2 Kemampuan praktik siswa dalam pembelajaran dribble zig-zag dengan
pendekatan variasi bola pada siklus pertama mencapai tingkat 60,14%,
sedangkan pada siklus kedua mencapai 72%. Ini berarti ada kenaikan
sebesar 11,86%.
5.1.3 Pemahaman siswa dalam pembelajaran dribble zig-zag dengan pendekatan
variasi bola pada siklus pertama mencapai 70,71%, sedangkan pada siklus
kedua mencapai 86,07%. Ini berarti ada kenaikan sebesar 15,36%.
49
5.1.4 Peningkatan hasil belajar dilihat dari ketuntasan klasikal dari data awal yang
diperoleh siklus I, dan siklus II selalu ada peningkatan, yaitu:
1. Data awal = 31%
2. Siklus I = 57,14% (meningkat sebanyak 27,14% = 0,4 dengan
kriteria sedang)
3. Siklus II = 85,71% (meningkat sebanyak 28,57% = 0,7 dengan
kriteria sedang)
5.1.5 Dari hasil data yang diperoleh melalui lembar pengamatan siswa, kuesioner,
dan lembar tes praktik, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan sudah
mencapai ketuntasan klasikal, sebesar 85,71%.
5.2 Saran
Bagi guru Penjas untuk memanfaatkan penelitian ini diharapkan
memperhatikan kondisi lapangan yang memenuhi standarisasi karena pada
penelitian ini menggunakan lapangan yang tidak standar misalnya lapangan yang
berpasir dan berlubang, sehingga sebagian besar peserta didik masih mengalami
ketidaknyamanan dalam melakukan dribble meskipun teknik dasar yang sudah
diajarkan sudah mampu mereka praktikkan dengan baik dan benar.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir Ateng. 1992. Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Rekreasi. Jakarta : Depdikbud.
Amri Muttaqiin. 2008. Pengaruh Latihan Menggiring Crossover Terhadap
Peningkatan Kecepatan Menggiring Bola Dalam Permainan Bolabasket
Siswa Putri SMA N 11 Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan
Kepelatihan Olahraga.
Andang Suherman. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta : Depdikbud.
Danny Kosasih. 2008. Fundamental Basketball,First Step To Win. Semarang :
Karangturi Media, Yayasan Pendidikan Nasional Karangturi.
Hartyani, Zsolt. 1994. Basketball for Everyone. Fourth Edition. Geneva,
Switzerland; FIBA.
http://rismancikgu.blogspot.com.
(accesed 14/05/13)
Imam Sodikun. 1992. Olahraga Pilihan Bola Basket. Jakarta : Depdikbud Dirjen
Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Max Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP
Semarang Press.
Mulyasa. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa. 2011. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Nuril Ahmadi. 2007. Panduan Olahraga Bola Voli. Surakarta : Era Pustaka
Utama.
Oliver, Jon. 2007. Dasar-Dasar Bolabasket. Bandung : Pakar Raya.
PB. PERBASI. 2010. Peraturan Resmi Bola Basket. Jakarta : Perbasi.
Siti Nurrochmah, Supriayadi dan I Nengah Sudjana. 2009. Pengembangan
Instrumen Tes Bolabasket Bagi Pemula. Jakarta : Asisten Deputi IPTEK
Olahraga, Deputi Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga, Kemenpora
R.I.
51
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono dan Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta : PT. Bumi Aksara
Tim Penyusun. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Cetakan . Jakarta : Balai
Pustaka.
Wissel, Hall. 2000. Basket Ball Step to Succes. Amerika : Raja Grafindo.
Zainal Aqib, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.
54
Lampiran 2
Lembar Pertanyaan Wawancara Observasi
1. Bagaimana pembelajaran basket yang Ibu ajarkan? (Metode Pembelajaran)
2. Apakah ada kendala dalam pembelajaran bolabasket?
3. Apa sajakah materi bolabasket yang diajarkan pada semester satu dan
semester 2?
4. Apakah ada kendala pada saat pembelajaran bolabasket pada semester satu
dan semester 2?
5. Apakah dalam pembelajaran, Ibu pernah menggunakan metode yang
memanfaatkan sarana lain dalam pembelajaran bolabasket, khususnya
dribble?
57
Lampiran 5
Lembar Uji Kuesioner
Kuesioner Pemahaman Pembelajaran Dribble (Zig-Zag)
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dan
sejujur-jujurnya
2. Berilah tanda silang (x) pada huruf a atau b sesuai dengan pilihan
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :............................................................................
Umur :............................................................................
Kelas :............................................................................
II. PERTANYAAN
1. Apakah dribble merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan
bolabasket?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah salah jika pada saat melakukan dribble pandangan mata tanpa
melihat bola?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble bola lebih tinggi dari lutut?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah salah jika pada saat melakukan dribble posisi tangan berada di bawah
bola?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah apakah benar jika pada saat melakukan dribble posisi tangan berada
di atas bola?
a. Ya
b. Tidak
58
6. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble kaki dibuka selebar bahu?
a. Ya
b. TidaK
7. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble berat badan bertumpu pada
kaki?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah salah jika pada saat melakukan dribble posisi tangan dalam keadaan
rileks?
a. Ya
b. Tidak
9. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble bola berada di dekat tubuh?
a. Ya
b. Tidak
10. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble ibu jari rileks dan jari
diregangkan?
a. Ya
b. Tidak
11. Apakah salah jika pada saat melakukan dribble posisi lutut di tekuk?
a. Ya
b. Tidak
12. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble badan dan tangan yang tidak
melakukan dribble melindungi bola?
a. Ya
b. Tidak
59
Lampiran 6 Lembar Jawab Uji Kuesioner
1. A
2. B
3. B
4. A
5. A
6. A
7. A
8. B
9. A
10. A
11. B
12. A
60
Lampiran 7 Data Siswa Uji Kuesioner Kelas X RPL 1
No NAMA Item Pertanyaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 ADHIEYASA SETIAWAN HERYANTO 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
2 AGUS MULIYANTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 ALFARISTA WITRI PERTIWI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
4 ANANDA YUDY TEGARINGATI 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
5 ASHAR ULINNUHA ARIF . JK. 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
6 ASTRIYANI RAHAYU PANGESTI 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
7 CANDRA ADI PRAKASA 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0
8 DANIESA APRIYANI SUZANA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
9 DESALLY MAWAR SAKTI 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 DEWI MAR'ATUL JANNAH 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
11 DIAH NOVIYANTI PRASETYONINGRUM 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
12 DIAN WULANDARI 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
13 DIASEKA NOVKIRANA 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
14 DWI BIMA SEPTIAWAN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
15 EKA SUSILOWATI 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
16 EMYRA AJENG SASKHIA 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1
17 HESTINDA SETIANINGSIH 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0
18 IMAM KHUSNUL LATIF 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0
19 INDAH PERMATA SARI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
20 IQBAL HAIDAR HAFIZH 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0
21 JA'FAR ATH TOYYAR HUDA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 KAMALUDIN AZIZ 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0
23 KARINA PURI DAYANTI 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
24 LEO RONALDO ILMAN BUDI W 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
25 LUKMAN SOFA HANAFI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 MAHMUD FAJAR PURNAMA 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
27 MICHAEL CHRIST SANTOSO 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
28 NANA ROSITA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
29 NANDA RIZKIYANI 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1
30 PARAMITHA DITA OKTASARI 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1
31 RAHMAH NUR HIDAYAH 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
32 RESKY SAHPUTRA 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 RICO DARMAWAN 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 RIZKY PRASTYA SERRA 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
35 RIZKY PUTRA JUNIARTO 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
36 TIRA HANA KRISTINA 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
62
Lampiran 9 Kuesioner Penelitian
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-
jujurnya.
2. Berilah tanda silang (x) pada huruf a atau b sesuai dengan pilihan.
I. IDENTITAS RESPONDEN
Nama :............................................................................
Umur :............................................................................
Kelas :............................................................................
II. PERTANYAAN
1. Apakah salah jika pada saat melakukan dribble pandangan mata tanpa
melihat bola?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble bola lebih tinggi dari lutut?
a. Ya
b. Tidak
3. Apakah apakah benar jika pada saat melakukan dribble posisi tangan berada
di atas bola?
a. Ya
b. Tidak
4. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble kaki dibuka selebar bahu?
a. Ya
b. Tidak
5. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble berat badan bertumpu pada
kaki?
a. Ya
b. Tidak
6. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble bola berada di dekat tubuh?
a. Ya
b. Tidak
7. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble ibu jari rileks dan jari
diregangkan?
a. Ya
b. Tidak
8. Apakah benar jika pada saat melakukan dribble badan dan tangan yang tidak
melakukan dribble melindungi bola?
a. Ya
b. Tidak
63
Lampiran 10
Lembar Pengamatan Sikap
Tabel 1. Penilaian Pengamatan Sikap
No. Aspek yang dinilai skor Deskriptor
1. Berkomunikasi dengan sopan
dalam proses pembelajaran
1 Berkomunikasi dalam bahasa
daerah dengan membentak
2 Berkomunikasi dalam bahasa
Indonesia dengan membentak
3 Berkomunikasi dalam bahasa
daerah (Jawa)
4 Berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia Yang
Disempurnakan (baku)
2. Bekerjasama 1 Bekerjasama dengan teman
tertentu
2 Bekerjasama dengan semua
teman (berkomunikasi) dengan
cara yang baik
3 Bekerjasama dengan semua
teman (tim) dan memberikan
saran dan strategi bermain
4 Mampu menjadi pemimpin
64
dan berbagi kesempatan
penguasaan bola kepada semua
teman (tim)
3 Mentaati Peraturan 1 Melakukan foul dengan tidak
sengaja
2 Memprotes kebijakan yang
diambil wasit (ketika wasit
salah pengamatan)
3 Menyadari melakukan
kesalahan dan telah
melaporkan kepada wasit
tetapi tetap melanjutkan
bermain
4 Mentaati semua peraturan
yang telah disampaikan oleh
guru/wasit
4 Menghormati guru/wasit 1 Air muka tidak antusia
terhadap guru/wasit
2 Bertutur kata dengan ekspresi
bercanda
3 Menghormati guru dengan
bertutur kata dan sikap yang
sopan tetapi tidak dengan
65
wasit
4 Menghormati guru dan semua
wasit saat proses pembelajaran
berlangsung dengan tutur kata
dan sikap yang sopan
5 Menunjukkan sikap antusias
terhadap pembelajaran
1 Bermalas-malasan saat
mengikuti proses pembelajaran
2 Pada saat pemanasan
bermalas-malasan, pada saat
game bersemangat
3 Bergembira dalam mengikuti
pembelajaran
4 Bergembira dan bersemangat
dalam mengikuti pembelajaran
66
Lampiran 11
Lembar Tes Praktik
Tabel 2. Penilaian Tes Praktik
KETERANGAN SKOR
1. Posisi kaki pada saat melakukan dribble
Skor 1 = Berdiri tegak dengan kaki sempit
Skor 2 = Berdiri tegak dengan kaki terlalu lebar
Skor 3 = Kaki sempit, lutut ditekuk
Skor 4 = Kaki terlalu lebar, lutut tegak
Skor 5 = Kaki dibuka selebar bahu, kaki ditekuk, berat badan bertumpu
pada kaki
2. Pandangan mata pada saat melakukan dribble
Skor 1 = Pandangan mata hanya melihat ke bawah
Skor 2 = Pandangan mata hanya melihat tangan
No. Aspek yang dinilai Skor
1 2 3 4 5
1 Posisi kaki pada saat melakukan
dribble
2 Pandangan mata pada saat
melakukan dribble
3 Posisi tangan dan jari pada saat
melakukan dribble
4 Kecepatan dribble
67
Skor 3 = Pandangan mata hanya melihat bola
Skor 4 = Kepala tegak, pandangan ke arah ring
Skor 5 = Kepala tegak, pandangan ke seluruh lapangan
3. Posisi tangan dan jari pada saat melakukan dribble
Skor 1 = Tangan kaku, ibu jari kaku, jari rapat
Skor 2 = Tangan rileks, ibu jari kaku, jari rapat
Skor 3 = Tangan kaku, jari diregangkan
Skor 4 = Tangan rileks, jari rapat
Skor 5 = Tangan rileks, Ibu jari rileks, jari diregangkan
4. Kecepatan dribble
Skor 1 = >11,09 detik
Skor 2 = 10,7 detik – 11,08 detik
Skor 3 = 10,2 detik – 10,6 detik
Skor 4 = 9,7 detik – 10,1 detik
Skor 5 = < 9,6 detik
68
Lampiran 12 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Semarang
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/ Semester : X RPL 3/ 2
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan
olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai
yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar : Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan dan olahraga beregu bola besar serta
nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat,
dan percaya diri.
I. INDIKATOR
Siswa mampu :
Melakukan teknik dasar dribble dengan baik dan benar.
Melakukan dribble zig-zag dengan baik dan benar.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai, siswa dapat :
Melakukan teknik dasar dribble dengan baik dan benar.
Melakukan dribble zig-zag dengan baik dan benar.
Bermain bolabasket dengan menerapkan teknik dasar dribble dengan
baik dan benar.
III. MATERI AJAR
Teknik dasar dribble dengan individu maupun kelompok dan
menggunakan variasi bola (bola voli).
Bermain bolabasket yang aturannya dimodifikasi dan berkelompok
dengan koordinasi yang baik.
IV. MODEL PEMBELAJARAN
Demontrasi
Inclusive (cakupan)
Bagian dan keseluruhan (Part and whole)
Permainan (game)
Penilaian
V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
69
Pertemuan I
KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1. Kegiatan Pendahuluan
Persiapan ganti pakaian olahraga
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan
penjelasan tujuan pelajaran
Pemanasan secara umum
Berlari mengelilingi lapangan bola basket/lari variasi.
15 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi ( 5 menit )
Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar dribble
dengan koordinasi yang baik.
Penjelasan bermain bolabasket dengan modifikasi
permainan.
Penjelasan penilaian dribble zig-zag.
Elaborasi ( 40 menit )
1) Melakukan dribble berkelompok (dibagi menjadi 3
kelompok)
Keterangan:
Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok. Peserta
didik yang berada dibarisan pertama melakukan
dribble lurus dengan memakai tangan kanan. Batas
dribble di cone ke dua dengan memutari cone dan
kembali dibarisan sebelumnya.
60 menit
70
Keterangan:
Peserta didik dibagi menjadi kelompok. Siswa yang
ada dibarisan depan melakukan dribble kanan ke arah
cone pertama dan selanjutnya melakukan crossover
dribble kiri ke arah cone kedua dan selanjutnya
sampai kembali ke barisan awal.
2) Melakukan permainan bolabasket yang dimodifikasi waktu
15 menit.
Guru menentukan 4 anak yang membawa bola untuk
mengejar 32 siswa yang lainnya. Batas permainan di dalam
lapangan basket. Caranya siswa yang membawa bola
mengejar teman-temannya yang tidak membawa bola. Jika
ada siswa yang sudah tertangkap maka siswa yang sudah
tertangkap harus menggantikan temannya yang membawa
bola. Contohnya: jika siswa A membawa bola dan siswa A
mengejar siswa B lalu siswa B tertangkap maka siswa B
harus bergantian membawa bola dan mengejar siswa-siswa
yang lainnnya (siswa yang membawa bola bebas mengejar
siswa-siswa yang tidak membawa bola).
Konfirmasi ( 15 menit )
Guru mengambil penilaian dribble zig-zag di
daerah keyhole.
Guru mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilakukan.
Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa.
1. Kegiatan Akhir
Pendinginan (colling down), relaksasi
Berbaris dan berdoa
Ganti pakaian/persiapan pelajaran berikutnya
15 menit
71
VI. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1.Alat Pembelajaran :
Bola voli
Lapangan permainan bola basket
Ring basket
Corong
Peluit
Stopwatch
Jam tangan (penunjuk waktu)
2.Sumber Pembelajaran
Media cetak
o Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas X, Muhajir,
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Jakarta:
Erlangga.
o Danny Kosasih. 2008. Fundamental Basketball First Step to
Win. Semarang : CV. Elwas Offset.
o Buku permainan : Olahraga untuk perguruan Tinggi,
Yogyakarta : STO
VII. Penilaian
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Tes Keterampilan (Afeksi)
Mainkan permainan bolabasket dengan peraturan yang
dimodifikasi. Ta’ati, kerjasama, dan tunjukan perilaku yang positif.
Keterangan: Beri tanda (v) untuk setiap perilaku
N=
b. Kuis (Kognisi)
Jawablah secara benar kuesioner mengenai konsep gerak dalam
permainan bolabasket khususnya dribble.
N=
NA=NA+NK+NP
c. Tes Unjuk Kerja (Psikomotor)
Lakukan teknik dasar dribble zig-zag dengan teknik yang benar.
N=
72
2. Rubrik Penilaian:
Rubrik Penilaian Pengamatan Sikap
Dalam Permainan Bolabasket
Perilaku yang diharapkan Skor Nilai 1. Berkomunikasi dengan sopan dalam
proses pembelajaran
2. Berkomunikasi dengan baik dalam
bermain
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit
5. Menunjukkan sikap antusias
terhadap pembelajaran
Jumlah Nilai
Penilaian Kognitif = X 100
3. Pemahaman dalam pembelajaran
Untuk penilaian pemahaman siswa terhadap pembelajaran dribble zig-zag yaitu
menggunakan kuesioner.
Indikator Aspek yang dinilai Skor Nilai 1. Teknik dasar
dribble zig-zag
1. Posisi Kaki
2. Pandangan Mata
3. Posisi tangan dan Jari
4. Kecepatan
Jumlah Nilai
4.Rekapitulasi Penilaian
No. Nama
Siswa
Aspek Penilaian Jumlah
Nilai
Akhir Kriteria
Psikomotor Afektif Kognitif
1.
2.
3.
4.
NIlai Rata-rata
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA) = ------------------------------------
Tiga Aspek Penilaian
73
Keterangan :
Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 91 - 100
Mendapat nilai Baik, jika skor antara = 80 - 90
Mendapat nilai Cukup, jika skor antara = 75 - 79
Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 65 - 74
Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara = < 65
Memeriksa dan menyetujui, Semarang,..........................
Kepala Sekolah Guru Penjasorkes
Drs. H. Bambang Tjiptadi Dewi Trisnasari, S.Pd
NIP. 19531228 197802 1 004 NIP. 19690806 200604 2 015
78
Lampiran 17
Dokumentasi Siklus Pertama
Foto saat pemanasan Foto saat melakukan drill dribble
Foto saat melakukan game dengan variasi Foto saat melakukan penilaian
dribble zig-zag
80
Lampiran 18 RPP Siklus ke Dua
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah : SMK Negeri 8 Semarang
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Kelas/ Semester : X RPL 3/ 2
Alokasi Waktu : 2 X 45 Menit
Standar Kompetensi : Mempraktikkan berbagai keterampilan permainan
olahraga dalam bentuk sederhana dan nilai-nilai
yang terkandung didalamnya.
Kompetensi Dasar : Mempraktikkan keterampilan bermain salah satu
permainan dan olahraga beregu bola besar serta
nilai kerjasama, kejujuran, menghargai, semangat,
dan percaya diri.
I. INDIKATOR
Siswa mampu :
Melakukan teknik dasar dribble dengan baik dan benar.
Melakukan dribble zig-zag dengan baik dan benar.
II. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran selesai, siswa dapat :
Melakukan teknik dasar dribble dengan baik dan benar.
Melakukan dribble zig-zag dengan baik dan benar.
Bermain bolabasket dengan menerapkan teknik dasar dribble dengan
baik dan benar.
III. MATERI AJAR
Teknik dasar dribble dengan individu maupun kelompok dan
menggunakan variasi bola (bola voli).
Bermain bolabasket yang aturannya dimodifikasi dan berkelompok
dengan koordinasi yang baik.
IV. MODEL PEMBELAJARAN
Demontrasi
Inclusive (cakupan)
Bagian dan keseluruhan (Part and whole)
Permainan (game)
Penilaian
81
V. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
1. Kegiatan Pendahuluan
Persiapan ganti pakaian olahraga
Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi, motivasi dan
penjelasan tujuan pelajaran
Pemanasan secara umum
Berlari mengelilingi lapangan bola basket/lari variasi.
15 menit
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi ( 5 menit )
Penjelasan cara melakukan latihan teknik dasar dribble (
menekankan tentang cara melakukan dribble seperti:
posisi kaki, tangan, pandangan mata) dengan koordinasi
yang baik.
Penjelasan bermain bolabasket dengan modifikasi
permainan.
Penjelasan penilaian dribble zig-zag.
Elaborasi ( 40 menit )
3) Melakukan dribble berkelompok (dibagi menjadi 2
kelompok)
Keterangan:
Peserta didik dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap
kelompok berbaris dengan tiap anaknya menjaga jarak
(seakan-akan menjadi cone). Barisan pertama melakukan
dribble zig-zag diantara siswa lainnya sampai siswa
yang paling terakhir dan kembali lagi ditempat semula.
60 menit
82
Keterangan:
Peserta didik yang ada dibarisan pertama ( no. 1 dan no.
3) memegang bola melakukan dribble zig-zag yang
dimulai dengan tangan kiri. Tiap menggiring ketika
berada di depan cone lakukan crossover dengan
memindahkan bola dari tangan satu ke tangan lainnya.
Sesampai depan ring lakukan lay up.
4) Melakukan permainan bolabasket yang dimodifikasi waktu 15
menit.
Guru menentukan 4 anak yang membawa bola untuk mengejar
32 siswa yang lainnya. Batas permainan di dalam lapangan
basket. Caranya siswa yang membawa bola mengejar teman-
temannya yang tidak membawa bola. Jika ada siswa yang sudah
tertangkap maka siswa yang sudah tertangkap harus
menggantikan temannya yang membawa bola. Contohnya: jika
siswa A membawa bola dan siswa A mengejar siswa B lalu
siswa B tertangkap maka siswa B harus bergantian membawa
bola dan mengejar siswa-siswa yang lainnnya (siswa yang
membawa bola bebas mengejar siswa-siswa yang tidak
membawa bola).
Konfirmasi ( 15 menit )
Guru mengambil penilaian dribble zig-zag di daerah
keyhole.
Guru mengevaluasi hasil kegiatan yang telah
dilakukan.
Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa.
83
2. Kegiatan Akhir
Pendinginan (colling down), relaksasi
Berbaris dan berdoa
Ganti pakaian/persiapan pelajaran berikutnya
15 menit
VIII. ALAT, BAHAN DAN SUMBER BELAJAR
1.Alat Pembelajaran :
Bola voli
Lapangan permainan bola basket
Ring basket
Corong
Peluit
Stopwatch
Jam tangan (penunjuk waktu)
2.Sumber Pembelajaran
Media cetak
o Buku pegangan guru dan siswa SMA Kelas X, Muhajir,
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan, Jakarta:
Erlangga.
o Danny Kosasih. 2008. Fundamental Basketball First Step to
Win. Semarang : CV. Elwas Offset.
o Buku permainan : Olahraga untuk perguruan Tinggi,
Yogyakarta : STO
IX. Penilaian
1. 1. Teknik dan Bentuk Penilaian
a. Tes Keterampilan (Afeksi)
Mainkan permainan bolabasket dengan peraturan yang
dimodifikasi. Ta’ati, kerjasama, dan tunjukan perilaku yang positif.
Keterangan: Beri tanda (v) untuk setiap perilaku
N=
b. Kuis (Kognisi)
Jawablah secara benar kuesioner mengenai konsep gerak dalam
permainan bolabasket khususnya dribble.
N=
NA=NA+NK+NP
84
c. Tes Unjuk Kerja (Psikomotor)
Lakukan teknik dasar dribble zig-zag dengan teknik yang benar.
N=
2. 2. Rubrik Penilaian:
Rubrik Penilaian Pengamatan Sikap
Dalam Permainan Bolabasket
Perilaku yang diharapkan Skor Nilai 1. Berkomunikasi dengan sopan
dalam proses pembelajaran
2. Berkomunikasi dengan baik dalam
bermain
3. Mentaati peraturan
4. Menghormati wasit
5. Menunjukkan sikap antusias
terhadap pembelajaran
Jumlah Nilai
Penilaian Kognitif = X 100
3. 3. Pemahaman dalam pembelajaran
4. Untuk penilaian pemahaman siswa terhadap pembelajaran dribble zig-zag
yaitu menggunakan kuesioner.
Indikator Aspek yang dinilai Skor Nilai 2. Teknik dasar
dribble zig-zag
5 Posisi Kaki
6 Pandangan Mata
7 Posisi tangan dan Jari
8 Kecepatan
Jumlah Nilai
5. 4. Rekapitulasi Penilaian
No. Nama
Siswa
Aspek Penilaian Jumlah
Nilai
Akhir Kriteria
Psikomotor Afektif Kognitif
1.
2.
3.
NIlai Rata-rata
85
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA) = ------------------------------------
Tiga Aspek Penilaian
Keterangan :
Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara = 91 - 100
Mendapat nilai Baik, jika skor antara = 80 - 90
Mendapat nilai Cukup, jika skor antara = 75 - 79
Mendapat nilai Kurang, jika skor antara = 65 - 74
Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara = < 65
Memeriksa dan menyetujui, Semarang,..........................
Kepala Sekolah Guru Penjasorkes
Drs. H. Bambang Tjiptadi Dewi Trisnasari, S.Pd
NIP. 19531228 197802 1 004 NIP. 19690806 200604 2 015
90
Lampiran 23
Dokumentasi Siklus Kedua
Foto saat doa mengawali pembelajaran Foto saat pemanasan
Foto saat melakukan drill dribble dengan Foto saat melakukan game dengan
menggunakan variasi bola menggunakan variasi bola
91
Foto saat melakukan hukuman merangkak Foto saat menjelaskan posisi
melakukan dribble
Foto saat melakukan drill dribble Foto saat melakukan penilaian dribble zig-
zag
93
Lampiran 24
Nilai Awal Pembelajaran Bolabasket
SMK NEGERI 8
Jl. Pandanaran II/12
SEMARANG
DAFTAR PENILAIAN KELAS X RPL 3
Semester 1
No. NAMA Afektif Kognitif Psikomotor Nilai Keterangan
1 AFI MASYTA CAHYANINGRUM 80 60 60 67 Tidak Tuntas
2 ALFATA FAZA I 70 50 60 60 Tidak Tuntas
3 ALYASYARAH NICI PUTRI H 80 70 50 67 Tidak Tuntas
4 CANDRA WIDIANTORO 75 50 60 62 Tidak Tuntas
5 DHIVA MARCHANDY HANIFSYAH 80 60 55 65 Tidak Tuntas
6 DICKI ANDRIYADI 75 75 75 75 Tuntas
7 PITON ADIGUNA SUBROTO 80 85 80 82 Tuntas
8 RAKHADITYA FAHMI 85 65 75 75 Tuntas
9 RATIH KUSUMANINGTYAS 80 75 50 68 Tidak Tuntas
10 RIFQON MUZAKKI 90 70 50 70 Tidak Tuntas
11 RISTHALIFA SUCI RIMADANTI 80 50 50 60 Tidak Tuntas
12 ROBI HALIM GUNAWAN 80 70 50 67 Tidak Tuntas
13 SEPTIYAN BAGUS TARADIPA 80 80 75 78 Tuntas
14 SETIYATI 75 50 50 58 Tidak Tuntas
15 SITI FATIMAH 75 50 50 58 Tidak Tuntas
16 SITI MAEMUNAH 85 70 50 68 Tidak Tuntas
17 SITI ROHMATUL UMA 90 50 50 63 Tidak Tuntas
18 SUJITO 70 60 50 60 Tidak Tuntas
19 TIO 'AFIF MUHAMMAD ADNAN 90 90 75 85 Tuntas
20 TRI HANDAYANI 90 85 60 78 Tuntas
94
21 TRITIS YUNI SARASATI 85 70 60 72 Tidak Tuntas
22 TYAS DAMAYANTI AGUSTINA 90 70 60 73 Tidak Tuntas
23 UMAR SITO NUR ICHSAN 75 60 60 65 Tidak Tuntas
24 VERA MUTTIFAH ALAIH 90 85 60 78 Tuntas
25 VIVI WIDYAWATI 80 85 50 72 Tidak Tuntas
26 WAHYU AWALIA SUSBIANTI 80 80 50 70 Tidak Tuntas
27 WELIY FAISOL SANTOSO 90 85 50 75 Tuntas
28 YANUAR RAMADHANI SADEWA 90 65 75 77 Tuntas
29 YOGA RIZKY PRATAMA 75 60 65 67 Tidak Tuntas
30 YOGA TAUPAN PUTRA 75 80 70 75 Tuntas
31 YOHANA NOVIA SAPUTRI 75 60 50 62 Tidak Tuntas
32 YOLANDA REBIATI BEGY 90 75 55 73 Tidak Tuntas
33 YUNITA MARIA PANDANWANGI 85 85 60 77 Tuntas
34 YUSUF HIMAWAN 80 75 55 70 Tidak Tuntas
35 ZULIKHATUL MAGHFIROH 85 50 50 62 Tidak Tuntas