87
KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN KELENTUKAN PINGGANG TERHADAP KEMAMPUAN HEADING PEMAIN SEPAKBOLA SMAN 1 RANAH PESISIR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Oleh HINDRODISON 2008/07003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

1

KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN KELENTUKAN

PINGGANG TERHADAP KEMAMPUAN HEADING PEMAIN SEPAKBOLA

SMAN 1 RANAH PESISIR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan di Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang

Oleh

HINDRODISON

2008/07003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN

JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

2

Page 3: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

3

Page 4: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

4

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan Maka apabila telah selesai dari suatu urusan

Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan lain Dengan hanya kepada tuhan hendaklah kamu

berharap (QS :Al Insyirah 6-8)

Doaku terkabul

Ketika ku mohon pada Allah.swt kekuatan Allah memberiku kesulitan agar menjadi kuat Ketika ku mohon kepada Allah kebijaksanaan Allah memberiku masalah untuk ku pecahkan Ketika ku mohon kepada allah kesejahteraan Allah memberiku akal untuk berpikir

Ketika ku mohon kepada allah keberanian Allah memberiku kondisi berbahaya untuk kuatasi Ketika ku mohon kepada allah sebuah cinta Allah memberiku orang-orang bermasalah untuk ku tolong Aku tidak menerima langsung apa yang ku minta Tapi aku menerima segalah yang ku butuhkan……

This paper is dedicated to my beloved parents; Alm. Jamaan (Ayah)

and Mihartini (ibu)

Engkau adalah sosok kebanggaanku Berwibawa, perhatian Penuh kasih sayang dan pengorbanan………… Rasa letih tak dihiraukan Panas mentari menyengat pun di abaikan Demi anak-anak tercinta

Page 5: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

5

Terkabul sudah doamu, usai sudah anakmu menilti satu cita Telah aku selesaikan bakal hari depanku Kasihmu begitu tulus dalam kesederhanaanmu Tanpa kenal rasa letih dan lelah Demi satu cita anakmu Sagala ketabahan dan kesabaran telah kau lalui Tak ada kata satu pun yang dapat mengungkapkan Besarnya rasa terima kasihku

Lewat dan kasih sayangmu ini, ku harapkan kesuksesan Dan dengan genggaman tanganmu ini, ku artikan sebagai Kekuatan untuk menghadapi beribu tantangan, beribu Asa yang masih tersimpan

Tiada kata yang bisa ku ucapkan Untuk mengungkapkan ribuan terima kasih yang tak terhingga Aku doakan semoga tuhan membalas semua jasa Pengorbanan, dan kebaikan yang engkau curahkan, Semoga selalu dalam lindungan Allah ……….“Amiiin”

Next for my brother and sister Uda SIHEN sekeluarga n uni SIEL sekeluarga serta uni LENI sekeluarga thanks semuanya, atas do’a dan support Yang diberikan kepadaku, mungkin tanpa bantuanmu Aku tak akan bisah menyelesaikan perkuliahanku Dan mendapatkan gelar sarjana, dan aku juga minta maaf Atas semuanya kesalahanku

Thanks atas support and advicenya ya……………. Next and never that I ever forget for my best friends

Page 6: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

6

Hendra n Ayu (bapanek-panek saketek wak bakarajo mancari bahan Kini lah ado hasil nyo kawan, la barangkek abih lai Cari karajo, baralek la lai heeeeee…………..

Buat someone yang sangat special (CYANK) yang selalu setia buat Dampingi aku selalu supports, kasih arahan, n bisa sabar Menunggu n menghadapi Semua tingkah laku aku mudah-mudahan apa yang kita impikan Selama ini tercapai, hubungan kita langgeng sampai ke pelaminan n Selalu tetap bersama………….. Amiin cyaNk cnta Sejati Yank n Yank Cinta Sjati Cyank, Tiada Cinta Sesudah cinta Ini lagi….ini Slogan Yang Slalu kta Ucapkan..

At Last buat not least Thanks buat FHANZ GENK (fery,adi,dukun n tomen) and KEMPEL TEAM..(aini,melly,dewi,lasmi). Kemudian IWAN serta konco2 arek den :MIZI,ADEK,DOTOR,ROLIT,n adiak2 kos YURI,FAUZI,HERI,RIZAL n seluruh teman2 SMA N 1 Pulau Burung…teman-teman 08 yang tak bisah aku Sebutkan satu persatu, ini bukan kalian terlupakan dalam Hidupku tapi kalian semuah tetap menjadi satu bagian yang Terindah di dalam hidupku

Writer

Hindrodison

Page 7: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

7

ABSTRAK

Hindridison (2012) : Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan

Terhadap Kemampuan Heading Pada Pemain

Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir.

Berdasarkan pengamatan peneliti terhadap fenomena yang terjadi pada pemain

sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir, bahwa kemampuan heading para pemain sangat

rendah, sehingga sulitnya merebut bola diudara dan juga sulit mencetak gol kegawang

lawan yang mengakibatkan minimnya prestasi sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir.

Masalah ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya rendahnya

kemampuan daya ledak otot tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap

kemampuan heading. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kontribusi daya

ledak otot tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan heading

Pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir. Penelitian ini masuk dalam penelitian

Korelasional.

Populasi penelitian ini adalah Pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir yang

berjumlah 25 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total

sampling. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat kontribusi yang

berarti antara daya ledak otot tungkai terhadap heading, terdapat kontribusi yang berarti

antara kelentukan terhadap kemampuan heading, dan terdapat kontribusi yang berarti

antara daya ledak otot tungkai dan kelentukan secara bersama-sama terhadap kemampuan

heading. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur daya ledak otot tungkai

dengan tes vertical jump. Untuk kelentukan dengan tes sit and reach tes. Selanjutnya

heading Dilakukan melalui tes menyundul/heading sepakbola. Analisa data dan

pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis korelasi sederhana dan teknik

analisis korelasi ganda dengan taraf signifikan α = 0,05. Untuk mencari kontribusi

menggunakan rumus r2 x 100%.

Hasil analisis data menunjukkan (1) Daya ledak otot tungkai memberikan

kontribusi terhadap kemampuan heading dengan tingkat persentase sebesar = 31.47%

para pemain sepakbola SMA N 1 ranah pesisir. (2) Kelentukan memberikan kontribusi

terhadap Keterampilan heading 28.84% para pemain sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir.

(3) Daya ledak otot tungkai dan kelentukan secara bersama-sama memberikan kontribusi

terhadap kemampuan heading dengan tingkat persentase sebesar = 38.69% para pemain

sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir ..

Kata Kunci : Daya Ledak Otot Tungkai. Kelentuukan, Kemampuan Heading.

i

Page 8: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

8

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

judul: “Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan Terhadap

Kemampuan Heading Pemain Sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir”

penulisan proposal ini adalah sebagai salah satu syarat untuk melengkapi tugas

dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Padang.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan,

untuk itu diharapkan saran dan masukan dari pembaca terutama tim penguji demi

kesempurnaan skripsi ini. Di dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapat

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara moril maupun materil,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh rasa syukur pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak

terhingga kepada:

1. Drs. Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas

Negeri Padang, yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar

selama perkuliahan dan penyelesaian proposal ini.

2. Drs. Maidarman, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, yang

telah member kesempatan studi dan mengizinkan penelitian ini.

ii

Page 9: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

9

3. Drs. Maidarman, M.Pd selaku pembimbing I dan Drs. Zalfendi, M.Kes

selaku pembimbing II, yang telah banyak sekali memberikan bimbingan,

pemikiran, pengarahan dan bantuan secara moril yang sangat berarti

kepada penulis, sehingga penyusunan proposal ini dapat penulis

selesaikan.

4. Drs.H. Witarsyah, Drs. Umar, MS,AIFO, Roma Irawan, S.Pd, M.Pd selaku

tim penguji.

5. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Alm. Jama‟an dan Ibunda Mihartini,

yang telah bersusah payah menuntun ananda sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh staf pengajar dan Karyawan/Karyawati Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Padang.

7. Rekan-rekan Mahasiswa FIK UNP, khususnya angkatan 2008 serta semua

pihak yang tidak dapat dicantumkan namanya satu persatu yang telah

banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan do‟a kepada

Allah SWT semoga apa yang diberikan semua pihak kepada penulis mendapat

safaat dan imbalan yang setimpal hendaknya.

Amin-amin ya robbal alamin….

Padang, Juni 2012

Penulis

iii

Page 10: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

10

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI

ABSTRAK.................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................... 8

D. Perumusan Masalah ................................................................ 8

E. Tujuan penelitian ..................................................................... 9

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ............................................................................ 11

1. Permainan Sepak Bola ...................................................... 13

2. Teknik Heading .................................................................. 12

3. Daya Ledak Otot Tungkai .................................................. 16

4. Kelentukan Pinggang ........................................................ 20

B. Kerangka Konseptual .............................................................. 24

C. Hipotesis Penelitian ................................................................. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................ 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 28

C. Populasi dan Sampel ................................................................ 28

D. Jenis dan sumber data .............................................................. 29

E. Defenisi opersional .................................................................. 29

F. Instrument Penelitian .............................................................. 30

G. Tekknik Analisa Data .............................................................. 33

iv

Page 11: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................ 35

B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................... 40

C. Pengujian Hipotesis ................................................................. 41

D. Pembahasan ............................................................................. 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 51

B. Saran ........................................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... . 53

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... ................ 54

v

Page 12: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

12

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Distribusi frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai (X1)....................... 35

Tabel 2. Distribusi frekuensi kelentukan (X2)............................................. 37

Tabel 3. Distribusi frekuensi kemampuan Heading (Y) ............................... 38

Tabel 4. Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji lilliefors ......... 40

Tabel 5. Rangkuman hasil Analisis Korelasi Daya Ledak Otot Tungkai

(X1) terhadap kemampuan Heading (Y) pada pemain Sepakbola

SMA N 1 Ranah Pesisir .................................................................. 41

Tabel 6. Rangkuman hasil Analisis Korelasi kelentukan tubuh (X2)

terhadap kemampuan Heading (Y) pada pemain Sepakbola SMA

N 1 Ranah Pesisir ............................................................................ 42

Tabel 7. Rangkuman hasil Analisis Korelasi Daya Ledak Otot Tungkai

(X1) dan kelentukan pinggang (X2) terhadap kemampuan

Heading (Y) pada pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir ...... 43

Page 13: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

13

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Teknik Menyundul Bola dengan sikap berdiri ........................................ 12

Gambar 2. Teknik Menyundul Bola dengan Awalan .............................................. 13

Gambar 3. Menyundul Bola Sambil Melayang ...................................................... 13

Gambar 4. Teknik menyundul bola dengan melompat ............................................ 14

Gambar 5. Teknik sundulan serangan .................................................................. 14

Gambar 6. Teknik sundulan di depan gawang ....................................................... 14

Gambar 7.Teknik sundulan tukik ........................................................................ 15

Gambar 8. Teknik sundulan kesasaran ................................................................. 15

Gambar 9. Teknik sundulan bertahan ................................................................. 16

Gambar 10. Kerangka konseptual ....................................................................... 27

Gambar 11. Vertical jump test ........................................................................... 31

Gambar 12. Tes Flexiometer ......................................................................... 31

Gambar 13. Tes kemampuan heading.................................................................. 32

Gambar 15. Histogram Daya Ledak Otot Tungkai.............................................. 36

Gambar 16. Histogram kelentukan ..................................................................... 38

Gambar 17. Histogram Keterampilan Heading………………………………… .. 39

Page 14: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

14

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Data Vertical Jump……………………………………… 54

Lampiran 2 : Data Hasil Penelitian……………………….……………. 55

Lampiran 3 : Analisis Uji Normalitas Daya Ledak Otot Tungkai…….. 56

Lampiran 4 : Analisis Uji Normalitas Kelentukan ……………………….. 57

Lampiran 5 : Analisis Uji Normalitas Heading ……………..………… 58

Lampiran 6 : Analisis Sederhana Dan Korelasi Ganda…………………. 59

Lampiran 7 : Pengujian Hipotesis 1…………………………………….. 60

Lampiran 8 : Pengujian hipotesis 2…………………………………… 61

Lampiran 9 : Pengujian Hipotesis 3…………………………………….. 62

Lampiran 10 : Pengujian Signifikan Korelasi Ganda……………………. 63

Lampiran 11 : Nilai Kritis L Untuk Uji Liliefors………………………… 64

Lampiran 12 : Table Dari Harga Kritik Dari Product Moment……………. 65

Lampiran 13 : Tabel dari Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke ……… 66

Lampiran 14 : Foto-Foto Pengambilan Data Penelitian…………………. 68

Lampiran 15 : Surat Penelitian Dari FIK UNP………………………........72

Lampiran 16 : Surat Izin Penelitian Dari Dinas Pendidikan Kota Padang. 73

Lampiran 17 : Surat balasan Dari SMA I ranah pesisir…………………. 74

Lampiran 18 : Surat Dari UPTD Balai Pengawasan Mutu Barang…….. 75

Page 15: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan

pendidikan manusia memperoleh pengetahuan, nilai, sikap, serta

keterampilan. Pendidikan juga merupakan salah satu factor penentu

keberhasilan dan kesiapan suatu bangsa dalam menghadapi tantangan global.

Melalui pendidikan kualitas sumber daya manusia dapat ditingkaykan

sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan untuk membawa bangsa

kearah yang lebih baik.

Salah satu penunjang kesehatan adalah dengan berolahraga,

sedangkan bagi siswa adalah dengan pendidikan jasmani di sekolah-sekolah.

Menurut UU RI No. 3 tahun 2005 menjelaskan bahwa :„„Olahraga Pendidikan

adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian

proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, kesehatan, kebugaran, dan kesenangan.‟‟

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa proses pendidikan

yang teratur dan berkelanjutan akan memperoleh pengetahuan yang efektif.

Memiliki keterampilan, kesean kesehatan, kebugaran, dan kesenangan akan

maningkatkan mutu suatu pendidikan terutama pada pendidikan jasmani

Nasional menjelaskan :

1

Page 16: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

2

„„Pasal I butir 6 mengemukakan bahwa konselor adalah pendidik. Pasal 3

bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik, dan pasal 4 ayat (4) menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan

dengan member keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan

kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran, dan pasal 12 ayat (Ib)

yang menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan

berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat dan

kemampuannya.‟‟

Dari semua komponen di atas, penulis melihat kunci utama

keberhasilan siswa dalam cabang sepakbola adalah membangun kemauan dan

pengembangan siswa dalam proses pembelajaran serta memberikan

pelayanan yang dapat menimbulkan kemauan untuk siswa agar lebih efektif

yang diberikan.

Olahraga sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga paling

popular di dunia, di Indonesia hamper semua lapisan masyarakat mengenal

dan menggemari olahraga ini mulai dari rakyat kecil hingga masyarakat kelas

atas baik tua, muda, anak-anak pria maupun wanita. Namun sepakbola di

Indonesia menunjukan prestasi yang kurang baik, seperti Sea Games, Asian

Game, Pra Olimpiade, dan terakhir ini pada kualifikasi Piala Dunia Zona

Asia.

Prestasi sepakbola di Indonesia masih berada di bawah dominasi

Negara tetangga yakni: Thailand, Singapura, Malaysia. Cabang olahraga yang

memiliki induk Organisasi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI)

Page 17: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

3

dikelola sejak tahun 1930 dengan ketua umum pertama Ir. Suratin

Sosrosugondo. Untuk mengatasi ketinggalan prestasi sepak bola, PSSI selalu

memperbaiki kegiatan pembinaan kearah yang lebih baik, salah satunya

membuat beberapa macam tingkat kompetisi untuk menyikapi tujuan

pembinaan.

Di sisi lain PSSI bekerja sama dengan DIKNAS untuk mendirikan

DIKLAT sepakbola di beberapa propinsi atau daerah guna menitik beratkan

pembinaan olahraga sepakbola. Klub-klub dan SSB-SSB yang ada di masing-

masing daerah diharapkan melahirkan siswa yang berpotensi untuk mampu

berprestasi maksimal baik di tingkat daerah, nasional maupun internasional

yang nantinya dapat mengharumkan nama bangsa.

Kegiatan pembinaan olahraga sepakbola sebaik mungkin lebih

menekankan pada latihan fisik dan latihan teknik. Latihan fisik mengarah

kepada kebugaran yang mengambarkan kesanggupan, kemampuan fisik

seseorang dalam melakukan gerak atau aktifitas tanpa mengalami kelelahan

yang berarti. Sedangkan latihan teknik mengarah kepada kemampuan

seseorang dalam menguasai teknik dasar olahraga sepakbola secara baik.

Seorang atlet sepakbola yang memiliki kemampuan fisik yang bagus,

ditambah dengan penguasaan teknik dasar sepakbola yang baik, maka akan

memungkinkan bagi nya untuk bermain sepakbola dengan baik dalam

mencapai prestasi optimal.

Djezed (1986:106) mengemukakan, bahwa: „„Teknik dasar sepak

bola, diantaranya menendang dengan kaki bagian dalam, menendang dengan

Page 18: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

4

kaki bagian luar, menendang dengan punggung kaki, menerima dan

mengontrol bola, heading, dribbling, lemparan ke dalam dan teknik bertahan.

„„teknik dasar merupakan pondasi oleh siswa dari sekian banyak teknik sepak

bola yang akan di pelajari salah satu nya adalah teknik dasar heading.

Heading merupakan salah satu teknik dalam permainan sepakbola, yang

digunakan untuk mengoper bola kepada kawan sekaligus untuk menciptakan

gol.

Peningkatan tekhnik dasar sepakbola harus melibatkan latihan fisik

sebagai pondasi dasar yang harus dikuasai pemain sepakbola seperti

melakukan latihan daya ledak otot tungkai. Jensen dalam Arsil, (1999:72)

mengemukakan daya ledak adalah “semua gerakan explosif yang maksimal

secara langsung tergantung pada daya”. Daya otot adalah sangat penting

untuk menampilkan prestasi tinggi. Dalam melakukan heading sangat

diperlukan daya ledak otot tungkai guna untuk menghasilkan heading yang

baik.

Seperti halnya daya ledak otot tungkai, Kelentukan merupakan unsur

kondisi fisik yang sangat penting dalam melakukan heading. Menurut

Soegijanto (1990:19) mengatakan “kelentukan pinggang (flexibility)

merupakan kelentukan badan, gerakan yang mudah dan luas. Kelentukan

sangat berguna dalam melakukan heading, karena dengan badan yang lentur

bisa menghasilkan heading yang maksimal.

Page 19: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

5

Rangkaian proses gerakan heading harus dilakukan dengan tepat,

cepat karena daya ledak dan kelenturan dapat mempengaruhi hasil heading

dengan tepat dan cepat dibutuhkan kondisi fisik dan mental seorang siswa.

Seperti yang di jelaskan Syafruddin (19999:36) komponen posisi fisik

tersebut adalah daya tahan (endurance), kekuatan (strength), daya ledak

(power), kecepatan (speed), kelentukan (flexibility), kelincahan (agility),

keseimbangan (balance), dan koordinasi (coordination).

Latihan daya ledak otot tungkai dan kelentukan harus sering diberikan

seorang pelatih kepada pemainnya, ini bertujuan untuk mengurangi tingkat

kesalahan mengambil keputusan untuk melakukan Heading dalam sebuah

pertandingan maka proses latihan diarahkan kepada pembinaan kondisi fisik,

khususnya Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan. Sebab factor-faktor

inilah yang sangat dominan dalam melakukan Heading.

Dilihat dari kutipan di atas pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah

Pesisir banyak mengalami perkembangan dengan mengikuti kejuaraan-

kejuaraan. Namun dari kejuaraan-kejuaraan itu tidak diikuti dengan prestasi

yang maksimal. Pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir sering

memperoleh hasil yang kurang memuaskan kalah bertanding pada kejuaraan-

kejuaraan yang besar. Pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir sering

kalah dan pulang dan pulang lebih awal dari team-team yang lain. Salah satu

penyebabnya adalah karena kurangnya evaluasi dan mengabaikan unsur-

unsur yang penting dalam sepakbola, seperti dalam hal penguasaan teknik.

Dari sekian banyak teknik dalam sepakbola, kemampuan heading yang paling

Page 20: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

6

menonjol kurang dimiliki pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

Sering pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir kalah dalam duel bola-

bola atas, banyak gol tercipta di gawang melalui bola-bola atas, seperti

tendangan sudut gol sering terjadi lewat heading team lawan. Begitu juga

dalam hal menyerang, jarang sekali gol tercipta lewat Heading ke gawang

lawan. Seringnya kegagalan dalam melakukan heading ini disebabkan

kurangnya latihan daya ledak otot tungkai dan kelentukan yang diberikan

seorang pelatih kepada pemain SMA Negeri I Ranah Pesisir.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa factor kondisi

fisik seperti daya ledak otot tungkai, kelentukan koordinasi gerakan otot leher

keseimbangan memegang peranan penting terhadap kemampuan heading.

Tanpa adanya kondisi fisik tersebut, maka kemampuan untuk melakukan

heading akan sulit dicapai. Dan hal seperti ini bisa menjadi factor-faktor

terjadinya heading gagal. Karena tanpa kondisi fisik yang bagus maka pemain

akan cepat mengalami kelelahan sehingga dalam melakukan heading tidak

tepat pada sasaran yang sesungguhnya.

Pada pemain sepakbola SMA Negeri I Ranah Pesisir belum ada pihak

yang mendata kemampuan heading pemain SMA Negeri I Ranah Pesisir, Hal

ini terlihat dari setiap digelarnya turnamen sepakbola sering terjadi kesalahan

terhadap kemampuan heading oleh pemain dalam lapangan, ini disebabkan

oleh kurangnya kemampuan heading pemain tersebut.

Kurangnya kemampuan heading pemain sepakbola SMA Negeri I

Ranah Pesisir diduga karena rendahnya tingkat latihan kondisi fisik yang

Page 21: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

7

dintaranya dari aspek Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan yang

dimiliki oleh pemain SMA Negeri I Ranah Pesisir. Latihan teknik juga perlu

diperhatikan seperti perkenaan bola, awalan, serta pandangan saat melakukan

heading. Minimnya perlengkapan serta peralatan juga bisa menjadi batu

sandungan seorang pelatih dalam memberikan latihan heading, Kemudian

kurangnya dukungan dari pihak sekolah juga bisa menjadi masalah. Hal

tersebut terlihat pada saat pertandingan, kalau ini dibiarkan maka kemampuan

heading sangat sulit untuk mencapai hasil yang maksimal ditingkat Daerah,

Provinsi maupun Nasional. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian yang

berhubungan dengan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan terhadap

kemampuan heading. Sebab apabila pemain sepak bola tidak memiliki Daya

Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan yang baik maka pemain tersebut tidak

dapat heading dengan baik.

Mengingat pentingnya usaha untuk meningkatkan kemampuan

heading pemain sepakbola SMA Negeri I Ranah Pesisir, maka perlu perhatian

dari berbagai pihak yang terkait. Berdasarkan permasalahan diatas, maka

penulis akan meneliti tentang kemampuam heading pemain sepakbola SMA

Negeri I Ranah Pesisir. Dari sekian banyak factor maka penulis dibatasi untuk

meneliti tentang “Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai dan Kelentukan

pinggang terhadap kemampuan Heading Pemain Sepakbola SMA Negeri

I Ranah Pesisir.”

Page 22: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di atas maka penyebab

permasalahan penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Daya ledak otot tungkai

2. Kelentukan pinggang

3. Perkenaan bola

4. Koordinasi gerakan

5. Otot leher

6. Keseimbangan

7. Awalan

8. Pandangan

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan referensi, dana, waktu dan tenaga yang

dimiliki penulis, maka penelitian ini dibatasi: Daya Ledak Otot Tungkai dan

Kelentukan sebagai variabel bebas dan kemampuan Heading sebagai variable

terikat.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat kontribusi daya ledak otot tungkai terhadap kemampuan

heading pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir

2. Apakah terdapat kontribusi kelentukan terhadap kemampuan heading

pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

Page 23: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

9

3. Apakah terdapat kontribusi secara bersama-sama antara daya ledak otot

tungkai dan kelentukan terhadap kemampuan heading pemain sepakbola

SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Seberapa besar kontribusi antara daya ledak otot tungkai terhadap heading

pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

2. Seberapa besar kontribusi kelentukan terhadap heading pemain sepakbola

SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

3. Seberapa besar kontribusi antara daya ledak otot tungkai dan kelentukan

secara bersama-sama terhadap heading pemain sepakbola SMA Negeri 1

Ranah Pesisir.

F. Manfaat Penelitian

Di harapkan dari hasil penelitian ini dapat di jadikan bahan masukan

yang berguna :

1. Bagi penulis sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada

jurusan pendidikan kepelatihan olahraga

2. Sebagai bahan masukan bagi pelatih, Pembina serta guru olahraga dalam

menunjang penyusunan program latihan cabang olahraga sepakbola.

3. Pelatih, guru olahraga lebih yakin akan pentingnya latihan kondisi fisik,

khususnya latihan untuk meningkatkan daya ledak dan kelentukan dalam

sepakbola.

Page 24: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

10

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat merupakan sumbangan yang berarti

bagi dunia olahraga khususnya sepakbola

5. Menambah koleksi perpustakaan, khususnya FIK UNP

6. Referensi bagi penulis

Page 25: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Permainan Sepakbola

Permainan sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan

masing-masing oleh 11 orang. Permainan sepakbola bertujuan untuk

memasukkan bola ke gawang lawan dan berusaha agar bola tidak masuk ke

gawang sendiri.

Sepakbola zaman purbakala memiliki peraturan yang beragam,

tergantung pada zaman dan negaranya. Tahun 1122-24 sebelum masehi di

Tiongkok bernama ‘‘Tsu-chiu’’ dengan tujuan melewatkan bola kejaring

sebanyak mungkin, abad ke 11 di Inggris permainan ini menggunakan bola

dari usus lembu, abad ke 12 di London sepakbola dimainkan pada jam 12.00

sampai jam 18.00 dengan jarak gawang 3-4 km, masing-masing regu terdiri

dari 500 orang, abad ke 14 di Jepang permainan ini bernama „„kemari”,

ukuran lapangan 14 x 14 m, dengan jumlah satu regu 8 orang. Pada zaman

Yunani Purba dikenal dengan nama „„Episkiror‟‟. Sedangkan zaman Romawi

dinamakan “Harpastum” Arma, (1985:410).

Dalam sejarah sepakbola modern, pada tahun 1846 peraturan permainan

telah ditulis dengan 11 pasal, “Combridge rules of Football”, yang dikenal

juga dengan “Rugbi”, pada tanggal 26 Oktober 1863 didirikan sebuah badan

yang disebut “The Football Association” dan tanggal 8 Desember 1863

dibuatlah permainan oleh badan tersebut, kemudian tanggal 21 Mei 1904 atas

11

Page 26: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

12

inisiatif Guerin dari Prancis berdirilah Federation Internasional de Football

Association (FIFA) yang terdiri dari tujuh anggota. Arma, (1985:411).

Persepakbolaan Indonesia pada zaman penjajahan Belanda di urusi

oleh Belanda sendiri. Satu-satunya bond yang ada pada waktu itu adalah

NIVB (Nederlanshe Indonesia Voetbal Bond) yang berpusat di Jakarta

(Batavia). Perkumpulan-perkumpulan sepakbola didirikan atas prakarsa

tokoh-tokoh politik dan olahraga. Pada tanggal 19 April 1930 diadakan

konferensi bond-bond sepakbola di solo. Dalam konferensi tersebut ketujuh

bond yang hadir sepakat untuk mendirikan persatuan sepakbola yang di beri

nama “Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia”, yang disingkat PSSI.

Sebagai ketua pertamanya dipilih Ir. Soeratin Sosrosoegondo. Sejak itu

kompetisi PSSI diadakan tiap-tiap tahun antara 1930-1941 (prasero 1975).

Mulai tahun 1966 diadakan kejuaraan remaja taruna untuk memperebutkan

piala.

2. Teknik Heading

Menurut (Luxbacher, 1998) “menyundul bola merupakan salah satu

teknik dalam permainan sepakbola, yang digunakan untuk mengoper bola

kepada kawan sekaligus untuk menciptakan gol”.

Teknik menyundul bola dapat dibagi atas beberapa bagian, antara lain :

a. Teknik menyundul bola dengan sikap berdiri.

Gambar 1. Teknik Menyubdul Bola dengan sikap berdiri (Luxbacher,1998)

Page 27: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

13

Cara melakukannya adalah dengan satu kaki didepan sedangkan lutut

ditekuk, badan bagian atas diayunkan kebelakang dan pada saat bola

menyentuh bagian kepala bahu diayunkan kedepan.

b. Teknik menyundul bola dengan awalan

Gambar 2. Teknik Menyundul Bola dengan Awalan (Luxbacher,1998)

Cara melakukannya adalah denngan melakukan penyundulan sambil

berlari kearah bola yang datang, badan bagian atas diayunkan kebelakang dan

pada saat menyentuh bola baru diayunkan kedepan.

c. Teknik menyundul bola sambil melayang

Gambar 3. Menyundul Bola Sambil Melayang

Cara melakukannya pada saat posisi bola setinggi perut dan agak jauh

dari jangkauan kita, saat itulah kita berlari untuk menyongsong bola untuk

dapat menyundul sambil melayang, dan posisi tangan tempatkan disamping

badan untuk keseimbangan.

d. Teknik menyundul bola dengan melompat

Page 28: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

14

Gambar 4. Teknik menyundul bola dengan melompat (luxbacher,1998)

Cara melakukannya pada saat posisi bola melambung tinggi diatas

kepala. Dengan tumpuan kedua kaki kemudian lentingkan badan kebelakang

dan gerakan akhirnya menyundul bola dengan kepala.

e. Teknik sundulan serangan

Gambar 5. Teknik sundulan serangan (Luxbacher, 1998)

Teknik sundulan serangan ini bisa digunakan oleh seorang striker

untuk menjebol gawang lawan, karena laju bola yang disundul berubah-rubah

sesuai dengan situasi saat tertentu. Pemain yang mengarahkan sundulan bola

kegawang membuat bola itu melanting janggal didepan kiper dan ada pula

pemain yang menyukai sundulan langsung sehingga luncuran bola

membentuk garis lurus.

f. Teknik sundulan didepan gawang

Gambar 6. Teknik sundulan di depan gawang (luxbacher, 1998)

Page 29: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

15

Sundulan ini sering digunakan oleh pemain untuk mengoper bola

pada pemain yang berada didekat gawang agar bisa dimanfaatkan untuk

mencetak gol. Sundulan didekat gawang digunakan untuk menyundul bola

pada timing yang tepat, pemain harus lebih dulu sampai kebola. Sundulan

ini dilakukan dengan membungkukkan badan.

g. Teknik sundulan tukik

Gambar 7. Teknik sundulan tukik (luxbacher,1998)

Sundulan tukik merupakan sundulan yang dilakukan secara melayang

dan tiba-tiba karena dibutuhkan suatu kemahiran. Sundulan melayang

merupakan gabungan, kesungguhan dan keterampilan pemain harus berusaha

untuk mengenai bola, selama sundulan itu efektif, maka teknik

pelaksanaannya tidak begitu penting.

h. Teknik sundulan kesasaran

Gambar 8. Teknik sundulan kesasaran (luxbacher,1998)

Teknik sundulan kesasaran digunakan oleh pemain untuk mengoper

bola sesuai dengan target pada rekan yang mendukungnya, karena faktor yang

digunakan dalam penguasaan teknik tersebut adalah ketinggian untuk

Page 30: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

16

menenangkan bola dan keseimbangan untuk mengontrolnya. Sundulan

tersebut bukan mementingkan power sundulan, akan tetapi yang terpenting

adalah penempatan bola.

i. Teknik sundulan bertahan

Gambar 9.teknik sundulan bertahan (luxbacher, 1998)

Salah satu teknik menyundul bola dengan melompat adalah sundulan

defensive, karena membutuhkan peranan otot dan kelentukan tubuh untuk

melenting kebelakang pada saat menyundul bola.

3. Daya Ledak Otot Tungkai

a. Pengertian Daya Ledak Otot Tungkai

Daya ledak merupakan salah satu komponen biomotorik yang penting

dalam kegiatan olahraga, karena daya ledak akan menentukan seberapa keras

orang memukul, menendang, seberapa jauh melempar, seberapa tinggi

melompat, seberapa cepat berlari dan sebagainya. Banyak cabang olahraga

memerlukan daya ledak untuk melakukan aktifitas yang baik. Beberapa

cabang olahraga seperti bola volly, sepakbola, atletik, tenis, tinju, taekwondo

dan lain-lain merupakan kegiatan yang membutuhkan daya ledak yang baik

dalam pelaksanaannya.

Tanaka dalam Arsil, (1999:71) menyatakan bahwa “daya ledak sangat

berperan dalam usaha-usaha pelaksanaan Final Sprint”. Beberapa pendapat

Page 31: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

17

ahli yang memberikan pengertian daya ledak adalah “kemampuan

menampilkan, mengeluarkan kekuatan secara explosif dengan cepat dan

berpaduan kekuatan, kecepatan, kontaksi otot secara dinamis dalam waktu

yang sangat singkat”. Selanjutnya Harre dalam Arsil, (1999:71) menyatakan

daya ledak yaitu: “kemampuan olahragawan untuk mengatasi tahanan dalam

kontraksi tinggi, kontraksi tinggi diartikan kemampuan otot yang kuat dan

cepat dalam berkontraksi”. Pendapat senada dari Jensen dalam Arsil,

(1999:72) mengemukakan daya ledak adalah “semua gerakan explosif yang

maksimal secara langsung tergantung pada daya”. Daya otot adalah sangat

penting untuk menampilkan prestasi yang tinggi.

Adapun pengertian mengenai daya ledak yaitu, menurut Annorino

dalam Asril (1990:71) mengatakan “daya ledak berkaitan dengan kekuatan

dan kecepatan otot yang dinamis dan eksplosive. Hal ini melibatkan

pengeluaran kekuatan otot maksimum dalam suatu yang pendek”. Sedangkan

Boosey dalam Arsil (1999:72) menyatakan daya ledak merupakan hasil dari

kombinasi kekuatan dan kecepatan‟‟. Pendapat lain dalam Bafirman, dkk

(1999:56), daya ledak adalah kemampuan untuk menampilkan atau

mengeluarkan kekuatan secara eksplosive dengan cepat”.

Daya ledak adalah suatu kemampuan seorang atlet untuk mengatasi

suatu hambatan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak ialah

kemampuan sebuah otot atau sekelompok otot untuk mengatasi tahanan

beban dengan kekuatan dan kecepatan tinggi dalam satu gerakan yang utuh

(Suharno HP 1984:11). Daya ledak atau eksplosive power adalah kemampuan

Page 32: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

18

otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan

maksimum yang dikirakan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau

sesingkat-singkatnya.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa daya ledak ditentukan

oleh unsur kekuatan dan kecepatan, kalau diamati lebih jauh, perkembangan

power ditentukan oleh banyak faktor. Menurut Arsil (1999:74) antara lain

kekuatan dan kecepatan, kekuatan adalah kemampuan otot dalam melakukan

kontraksi. Kecepatan yaitu kemampuan tubuh yang bergerak mengarah ke

semua tubuh yang bergerak sesuai dengan sistem dalam melakukan beban.

Jarak dan waktu menghasilkan kerja maksimal.

Jadi berdasarkan penjelasan dari pendapat para ahli di atas, maka

dapat disimpulkan bahwa daya ledak adalah kemampuan mengarahkan

kekuatan dalam waktu yang singkat untuk memberikan objek momentum

yang paling baik pada tubuh atau objek dalam satu gerakan explosif yang

tubuh mencapai tujuan yang dikehendaki. Kalau dikaitkan dengan

kemampuan menyundul bola (Heading), maka peran daya ledak otot tungkai

sangat membantu sekali untuk kemampuan menyundul bola yang baik.

Karena pemain yang tidak memiliki daya ledak otot tungkai yang baik tidak

akan bisi menyundul bola dengan tepat dan akurat.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Daya Ledak Otot Tungkai

Seperti yang telah dijelaskan data ledak ditentukan oleh unsur

kekuatan dan kecepatan, namun ditinjau secara rinci perkembangan daya

ledak dipengarui oleh banyak faktor. Menurut Mark Month dalam Syafruddin

Page 33: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

19

(1996) “daya ledak tergantung pada kekuatan otot, kecepatan kontraksi yang

terkait, serabut otot lambat dan cepat, besarbya beban yang kita gerakan,

kondisi otot intra dan inter, panjang otot waktu otot berkontraksi, sudut

sendi”.

Kemudian faktor lain yang mempengaruhi daya ledak adalah

kecepatan kontraksi otot yang terkait dalam hal ini yang berperan adalah jenis

serabut otot lambat dan cepat. Kemudian kecepatan kontraksi otot juga

merupakan yang penting karena daya ledak akan timbul bila dipadukan antara

kekuatan dan kecepatan dengan kata lain kecepatan merupakan indikator

adanya daya ledak. Daya ledak juga ditentukan oleh besarnya beban, terlalu

besar beban maka otot akan menjadi lambat dalam bergerak karena otot tidak

mampu bergerak secara cepat sebaliknya bila beban terlalu kecil dan rendah

maka kekuatan otot tidak bisa dikembangkan.

Faktor lain yang mempengaruhi daya ledak otot adalah sudut sendi.

Sudut sendi akan mempengaruhi kekuatan otot. Pengalaman membuktikan

bahwa untuk loncat tegak, sudut sendi yang besar dari 90 derajat

menghasilkan daya ledak otot yang lebih dari sudut sendi yang kecil dari 90

derajat. Faktor fisiologis yang kekuatan kontraksi otot adalah usia, jenis

kelamin dan suhu otot. Disamping ini faktor lain adalah jenis serabut otot,

luas otot rangka, sistem metabolisme energi. Menurut Astrand dalam Asril

(1999) menyatakan “faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah kelenturan,

tipe tubuh, usia dan jenis kelamin”. Bompa dalam Asril (1999)

mengemukakan “kecepatan adalah keturunan dan bakat bawaan, waktu reaksi

Page 34: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

20

kemampuan mengatasi tahanan luar, teknik, koordinasi dan semangat serta

elastisitas otot”.

4. Kelentukan Pinggang

Kelentukan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang sangat

penting untuk dipertimbangkan dalam suatu penampilan gerak, terutama sekali

yang menyangkut kapasitas fungsional suatu persendian dan keluwesan gerak.

Kelentukan merupakan kemampuan suatu persendian beserta otot-otot

disekitarnya untuk melakukan gerak secara maksimal. Dilihat dari kesehatan,

kurangnya kelentukan sering menimbulkan masalah pada sikap badan.

Seseorang yang kurang memiliki kelentukan biasanya gerakannya akan kaku,

kasar dan lamban. Dalam cabang olahraga sepakbola kelentukan pinggang

sangat diperlukan Untuk memperoleh hasil yang baik dalam penguasaan teknik

sepakbola yang optimal.

Menurut Philips dalam Arsil, (1999:23) menyatakan bahwa ”kelentukan

dapat didefinisikan sebagai gerak diantara tulang dan sendi atau rangkaian

tulang dan sendi”. Sedangkan Soekarman, (1987:19) menyatakan bahwa

”kelentukan ditentukan oleh kondisi tulang, otot, ligament, jaringan ikat dan

kulit”. ”Kelentukan bersipat esensial untuk semua olahraga, untuk memberikan

kebebasan dari gerak pada persendian, mempertinggi elastisitas otot dan

membantu untuk mencegah kerusakan pada otot tendon” Jarver (1985: 16).

Selanjutnya Jonat Krempel (1985:13), menyatakan bahwa ”kelentukan

(fleksibilitas) merupakan persyaratan yang diperlukan secara anatomis bagi

berlangsungnya gerak dalam olahraga”. Sementara itu Pate yang dikutip oleh

Page 35: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

21

Masrun (1994: 30) mengungkapkan kelentukan adalah ”kemungkinan gerak

maksimal yang dapat dilakukan oleh sendi”.

Lentuk berarti mudah dibengkokkan atau lentur. ”Kelentukan suatu

sifat dari benda yang mudah dibengkokkan” Poerwadarminto (1986:15).

Kelentukan pinggang adalah sifat dari pinggang manusia yang mudah

dikelukkan, kelentukan meliputi seluruh sendi manusia. Dengan demikian

kelentukan terdapat dibeberapa lokasi dari tubuh manusia. Dari beberapa lokasi

kelentukan, yang akan diteliti pada penelitian ini adalah kelentukan di daerah

pinggang. Karena yang paling menentukan untuk semua gerakan adalah

kelentukan di daerah pinggang. Pinggang merupakan daerah gerak di togok

manusia, maka kelentukan pinggang disebut kelentukan togok. Kelentukan

togok adalah sifat dari togok manusia yang mudah dikelukkan.”Hasil latihan

kelentukan togok adalah kemampuan togok untuk dilentikkan/kelukkan

sedalam mungkin sesuai dengan kemampuan” Dyson, Geoffrery (1985) dalam

Afrizal, (1994: 16).

Menurut Syafruddin (1999: 58) mengatakan bahwa ”kelentukan adalah

salah satu komponen kondisi fisik yang menentukan dalam:

1. Mempelajari keterampilan-keterampilan gerakan.

2. Mencegah cedera.

3. Mengembangkan kemampuan kekuatan, kecepatan, daya tahan dan

koordinasi.

Dengan demikian jelas bahwa kelentukan memegang peranan yang

sangat besar dalam mempelajari keterampilan-keterampilan dan dalam

Page 36: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

22

mengoptimalkan kemampuan fisik yang lain, bahkan untuk mengembangkan

kemampuan kecepatan, kelentukan merupakan unsur yang menentukan

keberhasilan kecepatan. Dengan kata lain tanpa kelentukan, kecepatan tidak

berkembang secara optimal. Di samping itu, kelentukan juga sangat

menentukan kualitas gerakan seseorang seperti dalam olahraga lempar cakram,

senam dan loncat indah.

Dilihat dari pendapat para ahli di atas maka sangat jelaslah bahwa

kelentukan sangat manentukan keberhasilan seseorang atlet pada setiap cabang

olahraga pada umumnya dan olahraga sepakbola pada khususnya. Kelentukan

merupakan salah satu kompenen kondisi fisik yang tidak bisa dipisahkan

dengan unsur kondisi fisik lainnya dalam melakukan suatu keterampilan gerak.

a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelentukan

Untuk menampilkan gerak yang baik, dipengaruhi oleh banyak

faktor. Menurut Masrun (1994:31) menyatakan ada beberapa faktor yang

mempengaruhi kelentukan itu antara lain:

(1). Usia dan jenis kelamin (2). Tingkat aktivitas tubuh (3). Kondisi

dan waktu (4). Struktur jaringan lunak (5). Temperatur tubuh dan

organ (6). Kelelahan dan emosional. Sementara itu kelentukan juga

dapat terjadi dikarenakan ada faktor-faktor penentunya seperti: (1).

Elastisitas dari otot, ligamentum, tendo dan kapsul (2). Luas sempitnya

ruang gerak sendi (ROM) (3). Tonus dari otot, tendo, ligamentum dan

capsula (4). Tergantung dari derajat panas semangat (6). Kualitas

tulang-tulang yang membentuk persendiaan (7). Faktor umur dan jenis

kelamin.

b. Faktor-faktor yang membatasi kelentukan

Untuk menampilkan gerak yang baik, dipengaruhi oleh banyak

faktor. Menurut Masrun (1994: 31-35) menyatakan ada beberapa fakta

Page 37: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

23

yang mempengaruhi kelentukan itu antara lain adalah:

1) Usia dan jenis kelamin

2) Tingkat aktivitas tubuh

3) Kondisi dan waktu

4) Struktur jaringan lunak

5) Temperatur tubuh dan organ

6) Kelelahan dan emosional.

Menurut Jonath dan Krempel (1981:27) dalam Syafruddin

(1999:23), kemampuan kelentukan dibatasi oleh beberapa faktor antara

lain:

1. Koordinasi otot sinergis dan antagonis.

2. Bentuk persendian.

3. Temperatur otot.

4. Kemampuan otot dan lilgament.

5. Kemampuan proses pengendalian pisiologi persyarafan.

6. Usia dan jenis kelamin. Dengan demikian, kelentukan

sangat erat kaitannya dengan bakat dan potensi yang

dimiliki seorang atlet tersebut.

c. Prinsip-prinsip latihan kelentukan

Untuk mengembangkan kemampuan kelentukan perlu diperhatikan

prinsip-prinsip latihan sebagai berikut:

1) Dimulai dengan latihan kelentukan umum.

2) Kelentukan-kelentukan khusus suatu cabang olahraga harus di latih

dan dicapai dengan amplitudo gerakan seoptimal mungkin, karena

diperlukan untuk pertandingan dan peningkatan prestasi.

3) Lakukan kesemua arah secara optimal sesuai dengan fungsi dan

kemampuannya.

4) Latihan-latihan kelentukan harus diberikan sebelum dan sesudah

latihan kekuatan dan kecepatan guna menghindari kekakuan dan

Page 38: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

24

membantu pemulihan.

5) Program pengembangan kelentukan perlu juga dikombinasikan

dengan latihan kekuatan karena tanpa kekuatan amplitudo gerakan

yang besar tidak dapat dicapai.

B. Kerangka Konseptual

Berdasarkan kajian teori diatas dapat dijelaskan bahwa dalam

permainan sepakbola heading merupakan salah satu teknik permainan

sepakbola yang harus dikuasai dalam usaha berebut bola yang sedang

mengawang dan juga ntuk menciptakan gol kegawang lawan bagi pemain.

Heading adalah suatu teknik dalam permainan sepakbola yang mempunyai

tujuan yang sama dengan menendang bola. Daya ledak otot tungkai adalah

kemampuan otot atau sekelompok otot untuk menahan beban atau melakukan

suatu aktivitas/kerja. Kelentukan adalah kemampuan tubuh untuk dikelukan

sedalam mungkin untuk gerak sendi yang jauh, tanpa menimbulkan rasa sakit.

Kelentukan (fleksibilitas) merupakan kemampuan suatu persendian

beserta otot-otot disekitarnya untuk melakukan gerak secara maksimal.

Kelentukan pinggang sangat menentukan kecepatan dan koordinasi gerakan

terutama pada teknik heading sepakbola. Seorang pemain yang memiliki

kelentukan yang baik, biasanya lebih mudah dan tepat mengambil awalan

sebelum melakukan lompatan untuk melakukan heading, sehingga heading

yang dilakukan lebih akurat dan tepat.

Selain Kelentukan pinggang, daya ledak otot tungkai juga merupakan

salah satu komponen kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam melakukan

Page 39: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

25

heading. Daya ledak otot tungkai adalah kemampuan otot tungkai dalam

mengatasi beban dengan kontraksi yang tinggi dan dalam waktu yang singkat.

Tanpa memiliki daya ledak otot tungkai yang baik tentu mempengaruhi hasil

heading yang dilakukan, sehingga akan sulit untuk berebut bola yang sedang

mengawang dan juga untuk menciptakan gol kegawang lawan bagi pemain l

yang mengakibatkan semakin sulit untuk memenangkan dan menjaga prestasi

pada suatu pertandingan.

Sehubungan dengan itu, jika seorang pemain bola memiliki kelentukan

pinggang dan daya ledak otot tungkai yang baik tentunya akan memudahkan

baginya untuk melakukan heading yang baik dan akurat sesuai dengan tujuan

heading yang dilakukan dalam permainan sepakbola. Namun, Jika seorang

pemain bola tidak memiliki kemampuan kelentukan pinggang dan daya ledak

otot tungkai secara bersama-sama tentu akan menyulitkannya dalam heading

yang baik dan akurat.

Penelitian ini ingin mengungkap Kontribusi antara kelentukan

pinggang dan daya ledak otot tungkai secara bersama-sama terhadap heading

pemain sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir. Untuk lebih jelasnya gambaran

keterkaitan ketiga variabel tersebut di atas, ada baiknya dijelaskan dengan

suatu model hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat seperti bagan

di bawah ini:

1. Hubungan kelentukan pinggang (X1) dengan heading (Y).

2. Hubungan daya ledak otot tungkai (X2) dengan heading (Y).

Page 40: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

26

3. Hubungan kelentukan pinggang (X1) dan daya ledak otot tungkai (X2)

secara bersama-sama dengan heading (Y)

Dengan demikian orang yang memiliki daya ledak otot tungkai yang

baik akan memiliki kemampuan Heading yang baik. Orang yang memiliki

kelentukan pinggang yang baik juga akan memiliki kemampuan Heading

yang baik. Serta orang yang memiliki daya ledak otot tungkai dan kelentukan

yang baik akan memiliki Heading yang sangat baik.

Untuk lebih jelas, dari masing-masing variabel yang akan diteliti dapat

dilihat pada kerangka konseptual sebagai berikut :

Gambar 10. Kerangka konseptual

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, kajian teori dan kerangka konseptual,

maka penelitian ini mengajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Daya ledak otot tungkai memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

hasil heading pada pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

2. Kelentukan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil heading

pada pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

Daya ledak otot tungkai

X1

Kelentukan

X2

Kemampuan Heading

Y

Page 41: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

27

3. Daya ledak otot tungkai dan kelentukan pinggang secara bersama

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap hasil heading pada

pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir.

Page 42: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Umar (1998:15)

menguraikan bahwa “korelasional adalah suatu penelitian yang dirancang

untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel yang berbeda dalam

suatu populasi dengan tujuan untuk mengetahui beberapa unsur hubungan

variabel bebas dengan variabel terikatnya”.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Ranah Pesisir Pesisir, pada

30 Juni 2012.

C. Pipulasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian, populasi dalam

penelitian ini adalah pemain sepakbola SMA Negeri I Ranah Pesisir.

Berdasarkan informasi guru SMA Negeri I Ranah Pesisir, pemain putra yang

masuk dalam tim yang terdaftar dan aktif berlatih berjumlah 25 orang.

2. Sampel

Sampel menurut Hadi (1993:221) mengatakan bahwa jika populasi

subjeknya kurang dari seratus lebih baik semua populasi dijadikan sampel.

Karena terbatasnya jumlah populasi, maka penarikan sampel, dilakukan

dengan teknik total sampling atau seluruh pemain sepakbola SMA Negeri

28

Page 43: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

29

1 Ranah Pesisir yang berjumlah 25 orang, dijadikan sebagai sampel.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Data yang dijelaskan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

data yang berasal dari hasil tes pengukuran langsung dilakukan terhadap

pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah Pesisir yang terpilih sebagai sampel.

Data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data daya ledak otot tungkai,

data kelentukan tubuh dan data kemampuan heading. Sementara data

pendukung dalam penelitian ini adalah data skunder yaitu data yang berasal

dari sekolah tempat penelitian.

2. Sumber Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini

bersumber dari hasil tes daya ledak otot tungkai, kelentukan tubuh dan

kemampuan heading pemain sepakbola SMA Negeri 1 Ranah pesisir yang

telah terpilih menjadi sampel.

E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang

digunakan dalam penulisan ini, maka penulis memberikan penjelasan

mengenai istilah yang digunakan dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Daya ledak otot tungkai adalah kekuatan otot tungkai yang menghasilkan

kekuatan yang maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Untuk

mengukurnya dilakukan tes vertical jump.

Page 44: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

30

2. Kelentukan adalah kemampuan seseorang untuk dapat melakukan gerak

dengan ruang gerak yang seluas-luasnya. Untuk mengukurnya digunakan

alat flexiometer.

3. Heading adalah teknik dalam permainan sepakbola, yang menggunakan

kepala untuk mengoper bola kepada kawan sekaligus untuk menciptakan

gol. Tes yang dilakukan Heading melompat dengan bola

F. Instrumen Penelitian

Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Pengukuran daya ledak otot tungkai

Daya ledak otot tungkai ditentukan dengan vertical jump test, bertujuan

untuk melihat kemampuan daya ledak otot tungkai lurus dengan reliabelitas

0.93 objektivitas koefisien > 90 dan validity test 0.78 (sargen jump dalam

johnson, 1986 : 210). Petunjuk :

a. Pemain berdiri menyamping dinding, salah satu tangan diluruskan diatas,

dimaksudkan mendapatkan jangkauan tertinggi pada posisi berdiri (tumit

tidak boleh diangkat).

b. Persiapan posisi untuk melompat dengan menekuk kedua lutut, telapak

tangan, tidak menempel pada lantai datar.

c. Pemain melompat setinggi mungkin kemudian menyentuh papan angka

pada lompatan tertinggi.

d. Score diambil berdasarkan perbedaan jarak antara dua tanda (raihan dan

lompatan)

Page 45: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

31

e. Daya ledak otot tungkai dihitung berdasarkan unit formula (kg-m/sec)

Lewis Nomogram (Fox, 1993:658) dengan rumus sebagai berikut :

P=(√4,9 (weght). √D*)

Ket : P = Daya ledak otot tungkai

D*= Beda raihan dan lompatan

Gambar 11. Vertical jump test (depdikbud, 1984)

2. Pengukuran Kelentukan

Untuk mengambil data kelentukan pinggang, diukur dengan alat

flexiometer bersumber dari (Lutan dkk, 1997 : 220)..

Gambar 6 . Tes Flexiometer

Sumber : Tes Dan Pengukuran Olahraga dalam Ismaryati (2008:16)

Pelaksanaannya:

Irawadi (2010 : 60) mengemukakan langkah mengukur kelentukan

pinggang dengan flexiometer yaitu dengan cara:

Page 46: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

32

a. Testee berdiri di atas alat (bangku) yang sudah disiapkan dan dipasangkan

alat ukur didepannya.

b. Selanjutnya testee membungkukan badan ke depan dan menjangkau ke

bawah dengan ke dua kaki tetap lurus. Diusahakan merapatkan dagu

kelutut yang tetaprapat dan lurus.

c. Tangan berusaha menekan alat yang ada pada ujung jari tangan sejauh

mungkin.

d. Sikap ini dipertahankan beberapa saat setelah penguji dapat mencatat skor

dari hasil jangkauan testee, yang mana semakin besar jangkauan ke

bawah diperoleh, maka dinyatakan semakin baik tingkat kelentukannya.

Skor / penilaian diperoleh dari Nilai tertinggi dari tiga kali pengulangan

yang di tunjukan pada skala ukuran.

3. Pengukuran Kemampuan Heading

Dikarenakan tes pengukuran jauhnya heading/sundulan belum

diketahui maka penelitian ini nantinya akan menggunakan tes dengan bola.

Dengan pelaksanaan sebagai berikut :

Pelaksanaan tes :

a. Atlet berdiri dilapangan

b. Atlet tersebut melakukan heading terhadap bola

c. Kesempatan diberikan 3x dan diambil sebagai data kemampuan

heading

d. Skor yang dicatat adalah heading terjauh yang dicapai setiap testee

dan dicatat sebagai skor akhir.

Page 47: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

33

tiang gawang

Gambar 13. Tes kemampuan heading (depdikbud, 1984)

Tujuan : untuk mengukur kemampuan heading atlet

Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tes :

a. Lapangan

b. Bola kaki

c. Meteran

d. Alat tulis untuk mencatat hasil pelaksanaan tes

G. Teknik Analisa Data

Data yang telah di peroleh dari ketiga tes tersebut di analisa dengan

menggunakan teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda.

Koefesien korelasi sederhana :

rxy :

(Sudjana, 1996:369)

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi antara x dan y

∑x : jumlah nilai data x

∑y : jumlah nilai data y

N : banyak data

∑xy : jumlah hasil perkalian antara skor x dan y

Page 48: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

34

Koefesien korelasi ganda

Ry12 =

(sudjana, 1996:385)

Keterangan :

Ry 12 : koefisien korelasi ganda

ry1 : jumlah koefisien korelasi antara x 1 dan y

ry2 : jumlah koefisien korelasi antara x2 dan y

r12 : jumlah koefisien korelasi antara x1 dan x2

Pengujian signifikan korelasi ganda dengan Uji F:

Page 49: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskriptif Data

Data dalam penelitian ini terdiri dari: Heading(Y) sebagai varibel

terikat, daya ledak otot tungkai (X1) dan kelentukan(X2) sebagai variabel

bebas. Untuk masing-masing tabel di bawah ini akan disajikan nilai rata-rata,

simpangan baku, median, modus, distribusi frekuensi, serta histogram dari

setiap variabel.

1. Daya Ledak Otot Tungkai(X1)

Berdasarkan hasil tes daya ledak otot tungkaiyang dilakukan,

diperoleh skor maksimum = 1057.4 dan skor minimum = 789.4disamping

itu diperoleh nilai mean (rata-rata) = 911.052, median = 912.5, modus =

947.7 dan Standar Deviasi = 76.84653. Agar lebih jelasnya data tes

Kelincahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel1. Distribusi frekuensi Daya Ledak Otot Tungkai (X1)

No Kelas Interval

Frekuensi

Absolut (Fa) Relatif

(%)

1 701.1 - 772.4 0 0

2 772.5 - 843.6 6 24

3 843.7 – 986.2 15 60

4 986.3 – 1.057.5 4 16

5 1.057.6 – 1.128.7 0 0

Jumlah 25 100%

Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 25

orang sampel, 6 orang (24%) memiliki daya ledak otot tungkaiberkisar

35

Page 50: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

36

antara 11.4 – 11.94tergolong kategori baik sekali, 6 orang (20%)

memilikidaya ledak otot tungkaiberkisar antara772.5 - 843.6 tergolong

kategori kurang, 15 orang (60%) memilikidaya ledak otot tungkaiberkisar

antara 843.7 – 986.2 tergolong kategori cukup,4 orang (16%) memeliki

daya ledak otot tungkai berkisar antara 986.3 – 1.057.5 tergolong kategori

baik. Sementara untuk kategori kurang sekali dan baik sekali dari data

tersebut tidak ada.Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan daya ledak otot tungkainya berada pada kategori cukup,

karena nilai rata-rata daya ledak otot tungkai yang diperoleh berada pada

kelas interval (843.7 – 986.2). Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi

daya ledak otot tungkai di atas juga dapat di lihat pada histogram di bawah

ini :

Gambar 15 : Histogram Daya Ledak Otot Tungkai(X1)

2. Kelentukan(X2)

Berdasarkan hasil tes kelentukan, diperoleh skor maksimum adalah

23 dan skor minimum 16.Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) =

19,5 median = 19.5, modus = 20 dan Standar Deviasi = 1.936492. Dengan

Kelas Interval

Fre

kuen

si A

bso

lut

Page 51: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

37

demikian data berdistribusi normal. Karena selisih nilai antara nilai mean

(rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar

lebih jelasnya deskripsi data kelentukandapat dilihat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 2. Distribusi frekuensi kelentukan(X2)

No Kelas Interval

Frekuensi

Absolut

(Fa) Relatif (%)

1 13.68-15.62 0 0

2 15.63-17.56 5 20

3 17.57-21.44 16 64

4 21.45-23.38 4 16

5 23.39-25.32 0 0

Jumlah 25 100%

Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 25

orang sampel, 5 orang (20%) memiliki kelentukanberkisar antara 15.63-

17.56 tergolong kategori kurang, 16 orang (64%) yang berkisar

antara17.57-21.44tergolong kategori cukup, 4 orang (16%) yang berkisar

antara20.00-21.00 tergolong kategori cukup,4 orang (16%) yang berkisar

antara21.45-23.38tergolong kategori baik, sementara itu, yang dengan

kategori baik sekalidn kurang sekalitidak ada.Jadi, berdasarkan nilai rata-

rata dari hasil pengukuran kelentukandi atas yaitu sebesar 19,5, dapat

disimpulkan bahwa kemampuan kelentukanberada pada kategori kurang,

yaitu pada kelas interval (17.57-21.44). Untuk lebih jelasnya, distribusi

frekuensi kelentukandi atasjuga dapat di lihat pada histogram di bawah ini

:

Page 52: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

38

Gambar 16 : Kelentukan(X2)

3. KemampuanHeading(Y)

Berdasarkan hasil tes kemampuanHeading, diperoleh skor

maksimum = 906 dan skor minimum = 603. Disamping itu diperoleh nilai

mean (rata-rata) = 762.6 median = 759, dan modus = 904 dan Standar

Deviasi = 93.40186. dengan demikian data berdistribusi normal. Karena

selisih antara nilai mean (rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari

satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya hasil kemampuanHeadingdapat

dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 3. Distribusi frekuensi kemampuan Heading(Y)

No Kelas Interval

Frekuensi

Absolut (Fi) Relatif (%)

1 949.5-1042.8 0 0

2 857-949.4 4 16

3 669.3-856 17 68

4 575.9-669.2 4 16

5 482.4-575.8 0 0

Jumlah 25 100%

Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 20

orang sampel, 4 orang (16%) memiliki kemampuanHeading berkisar

Fre

kuen

si A

bso

lut

Kelas Interval

Page 53: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

39

antara 857-949.4 tergolong kategori baik, 17 orang (68%) yang berkisar

antara669.3-856tergolong kategori cukup, 4 orang (116%) yang berkisar

antara575.9-669.2 tergolong kategori kurang, sementara untuk yang

kategori baik sekali dan kurang sekali tidak ada. Jadi, berdasarkan nilai

rata-ratadari hasil pengukuran kemampuanHeadingdi atas, dapat

disimpulkan bahwa kemampuanHeadingnyaberada pada kategori cukup,

yaitu pada kelas interval (669.3-856). Untuk lebih jelasnya, distribusi

frekuensi kemampuanHeading juga dapat di lihat pada histogram di

bawah ini:

Gambar 17 : Histogram KeterampilanHeading(Y)

B. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji Normalitas

Pengujian normalitas masing-masing distribusi frekuensi dilakukan

dengan uji liliefors. Hasil pengujian normalitas distribusi skor daya ledak

otot tungkai (X1),kelentukan(X2) dan kemampuanHeadingdapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Kelas Interval

Fre

kue

nsi

Ab

solu

t

Page 54: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

40

Tabel 4. Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji lilliefors

No Variabel N Lo Ltab Distribusi

1 skor daya ledak otot tungkai(x1) 25 0.1186 0.173 Normal

2 kelentukan(x2) 25 0.1642 0.173 Normal

3 kemampuanHeading(Y) 25 0.0865 0.173 Normal

Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk skor daya

ledak otot tungkai (X1), skor Lo = 0,1186 dengan n = 25 lebih rendah

dariLtab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,173.

Disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari skor daya ledak otot

tungkaiberdistribusi normal.( hal 56 )

Selanjutnya hasil tes kelentukan(X2), skor Lo = 0,1642 dengan n =

20, lebih rendah dariLtab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh

0,173. Disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari

kelentukanberdistribusi normal.( hal 57 )

Kemudian diperoleh hasil Keterampilan headingY), skor Lo =

0,0865 dengan n = 25, lebih rendah dariLtab pada taraf pengujian signifikan

α = 0,05 diperoleh 0,173. Disimpulkan skor yang diperoleh dari

kemampuanHeadingberdistribusi normal. ( hal 58 )

Berdasarkan uraian di atas ternyata semua variabel X1, X2 dan Y

datanya tersebar secara normal, karena masing-masing variabel skor Lo

nya rendah dari pada Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05. Hal ini

berarti bahwa data masing-masing variabel penelitian ini normal.

Page 55: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

41

C. Pengujian Hipotesis

1. Hipotesis Satu

Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah daya

ledak otot tungkai (X1) terhadap kemampuanHeading(Y). Untuk

mengetahui kontribusi ini pertama sekali dilakukan analisis korelasi

sederhana. Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut

ini:

Tabel 5. Rangkuman hasil Analisis KorelasiDaya Ledak Otot

Tungkai(X1) terhadap kemampuan Heading(Y) pada pemain

Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir

Korelasi

Koefisien

korelasi

(r)

Koefisien

Determinasi

(r2x 100%)

Taraf

Signifikan α

= 0,05

daya ledak otot tungkai

terhadap

kemampuanHeading

0,565

31.47

0,505

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien

korelasi antara daya ledak otot tungkai terhadap

kemampuanHeadingadalah positif, hal ini terlihat bahwa dari analisis

statistik yang dilakukan diperoleh r hitung sebesar 0,565 dan r tabel dalam

tarafα = 0,05 sebesar 0.505 dengan demikian r hitung> r tabel. Ini berarti

terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai terhadap

kemampuanHeading.(lampiran hal 60 )

Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi daya ledak otot

tungkai terhadap kemampuanHeadingadalah dengan mengkuadratkan nilai

koefisien korelasi (r) dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis

Page 56: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

42

statistik yang dilakukan diperoleh nilai (R) =31.47, berarti daya ledak otot

tungkaimemberikan kontribusi terhadap kemampuanHeading.sebesar

31.47%. Oleh sebab itu hipotesis satu dalam penelitian ini diterima

kebenarannya secara empiris. (lampiran hal 61 )

2. Hipotesis Dua

Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah kelentukan

pinggang(X2) terhadap kemampuanHeading(Y). Untuk mengetahui

kontribusi tersebut, pertama sekali dilakukan analisis korelasi sederhana.

Rangkuman hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Rangkuman hasil Analisis Korelasi kelentukan tubuh (X2)

terhadap kemampuan Heading(Y)pada pemain Sepakbola

SMA N 1 Ranah Pesisir

Korelasi

Koefisien

korelasi

(r)

Koefisien

Determinasi

(r2x 100%)

Taraf

Signifikan

α = 0,05

Kelentukan

pinggangterhadap

kemampuanHeading

0,537

28.84

0,505

Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukan bahwa koefisien

korelasi antara kelentukan pinggang terhadap kemampuanHeadingadalah

positif. Hal ini terlihat bahwa dari analisis statistik yang dilakukan

diperoleh r hitung sebesar 0,60 dan r tabel dalam taraf α = 0,05sebesar 0,505

dengan demikian r hitung> r tabel. Ini berarti terdapat hubungan yang berarti

antara kelentukan pinggangterhadap kemampuanHeadingUntuk mengetahui

besarnya koefisien determinasi kelentukan pinggangterhadap kemampuan

Headingadalah dengan menguadratkan nilai koefisien korelasi (r)dan dikalikan

Page 57: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

43

seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang dilakukan diperoleh nilai

(R) = 28.84, berarti kelentukanmemberikan kontribusi terhadap

kemampuanHeading28.84%. Oleh sebab itu hipotesis dua dalam penelitian

ini diterima kebenarannya secara empiris. (lampiran hal 61)

3. Hipotesis Tiga

Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalahdaya ledak

otot tungkai (X1) dan kelentukan pinggang(X2) terhadap

kemampuanHeading (Y). Untuk mengetahui kontribusi tersebut akan

dilakukan dengan analisis korelasi ganda. Rangkuman hasil penghitungan

analisis koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 7. Rangkuman hasil Analisis KorelasiDaya Ledak Otot Tungkai

(X1) dan kelentukan pinggang (X2) terhadap kemampuan

Heading(Y) pada pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir

Korelasi Koefisi

en

Korelas

i

(R)

Koefisien

Determinas

i

(R2x

100%)

Taraf

Signifika

n

α = 0,05

F

Hitun

g

F

Tab

el

daya ledak otot tungkai

danKelentukanpinggan

g terhadap

kemampuanHeading

0.622 38.69 0.505

6.93 3.44

Berdasarkan tabel diatas, ternyata Fhitung(6.93) > (Ftabel(3,44) maka

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan

antara X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y.

Hasil perhitungan tabel diatas menunjukan bahwa analisis korelasi

ganda antaradaya ledak otot tungkai dan Kelentukan pinggangterhadap

kemampuanHeadingadalah positif. Hal ini terlihat bahwa dari analisis

Page 58: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

44

statistik yang dilakukan diperoleh r hitung sebesar 0,622 dan r tabel dalam taraf

α = 0,05sebesar 0,505, dengan demikian r hitung> r tabel. Ini berarti terdapat

hubungan yang berarti antara daya ledak otot tungkai dan Kelentukan

pinggang terhadap kemampuanHeading.(lampiran hal 62)

Untuk mengetahui besarnya kontribusi daya ledak otot tungkai dan

Kelentukanpinggang terhadap kemampuanHeadingpemain Sepakbola SMA

N 1 Ranah Pesisiradalah dengan menguadratkan nilai koefisien korelasi

nilai (r) dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang

dilakukan diperoleh nilai (R) = 38.69, berarti daya ledak otot tungkai dan

Kelentukan pinggangmemberikan kontribusi secara bersama-sama terhadap

kemampuanHeadingsebesar 38.69%. Oleh sebab itu hipotesis tiga dalam

penelitian ini diterima kebenarannya secara empiris.

D. Pembahasan

1. Kontribusi Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Kemampuan

Headingpada pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir.

Menurut Jonath dan Krempel dalam (Syafruddin, 1996 : 58) Power

adalah “kemampuan sementara otot untuk mengatasi beban dengan

kecepatan kontraksi yang tinggi”. Sementara menurut Philip dkk

(1979)dalam (Arsil, 1999 : 23) menyatakan bahwa Power adalah

“kemampuan untuk menggunakan tenaga maksimum dalam waktu yang

sesingkat mungkin”.

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa Daya

Ledak Otot Tungkai merupakan kemampuan pemain untuk menampilkan

dan mengeluarkan kekuatan otot tungkai secara Eksplosive atau dengan

Page 59: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

45

cepat untuk melakukan heading dalam waktu yang sesingkat-singkatnya

demi tercapainya tujuan yang diinginkan secara efektif dan efisien.

Pada cabang olahraga permainan sepakbola, daya ledak otot

tungkai yang baik dapat mempermudah penguasaan teknik bermain secara

efektif dan efisien di dalam pemberian tenaga saatmelakukan lompatan

heaing secara cepat agar bola dapat mudah direbut di udara, baik untuk

mengumpan maupun mencetak gol. Namun sebaliknya, apabila seorang

pemain tidak memilki daya ledak otot tungkaiyang baik maka tidak dapat

melakukan heading bola dengan baik sehingga pemain sulit merebut bola

di udara.

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kontribusi secara

signifikan antara daya ledak otot tungkaiterhadap kemampuan heading

dengan tingkat persentase sebesar = 31.47%. Artinya variabel Daya Ledak

Otot Tungkaidapat memberikan kontribusi terhadap kemampuanHeading

pada pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir.

Daya Ledak Otot Tungkaiyang dihasilkan dari latihan merupakan

sekelompok otot untuk bergerak dengan motorik tinggi berfungsi untuk

mempermudah mempelajari teknik yang sangat bergantung dari masing-

masing individu.Bentuk-bentuk latihan yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan ekplosive power otot tungkai adalah dengan latihan

WeightTraining. Latihan WeightTraining seperti latihan dengan Legpress,

Legextention dan juga dapat dilatih dengan latihan dengan beban sendiri

seperti Bliometri, Harvaststeptes, naik turun tanggadan juga dapat

Page 60: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

46

dikembangkan dengan latihan kaki lainya denganterprogram secara

sistematis agar memiliki kontribusi yang lebih besar

terhadapkemampuanHeading, karena semakin bagusDaya Ledak Otot

Tungkai seorang pemain sepakbola dalam melakukan heading, maka

semakin kuat lompatan yang dihasilkan, sehingga dengan adanya lompatan

yang tinggi akan lebih memudahkan pemain berebut bola diudara dengan

lawan dan juga lebih melakukan sundulan untukmencetak golke gawang

lawan.

2. Kontribusi kelentukan pinggang terhadap kemampuan Headingpada

pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir

Menurut Philips dalam(Arsil, 1999 : 23) menyatakan bahwa

”kelentukan dapat didefinisikan sebagai gerak diantara tulang dan sendi

atau rangkaian tulang dan sendi”. Sedangkan (Soekarman, 1987:19)

menyatakan bahwa ”kelentukan ditentukan oleh kondisi tulang, otot,

ligament, jaringan ikat dan kulit”. ”Kelentukan bersipat esensial untuk

semua olahraga, untuk memberikan kebebasan dari gerak pada persendian,

mempertinggi elastisitas otot dan membantu untuk mencegah kerusakan

pada otot tendon” Jarver(1985: 16).

Selanjutnya (Jonath Krempel, 1981) dalam (Syafruddin, 1999 :

111) menyatakan bahwa ”kelentukan pinggang (fleksibilitas) merupakan

persyaratan yang diperlukan secara anatomis bagi berlangsungnya gerak

dalam olahraga”. Sementara itu (Pate, 1993 : 330) mengungkapkan

penentu kelentukan yaitu elastisitas otot dan sendi”. kemudian (Bompa,

2000:31) dalam (syafruddin, 1999 : 111) mengatakan bahwa kelentukan

merupakan kemampuan persendian untuk dapat melakukan gerakan ke

Page 61: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

47

semua arah dengan amplitudo gerakan yang besar dan luas sesuai dengan

fungsi persendian yang digerakkan, dan (Maidarman, 2009 : 32)

mengemukakanbahwa kelentukan merupakan kemampuan melakukan

gerak dalam ruang gerak sendi.

Lentuk berarti mudah dibengkokkan atau lentur. ”Kelentukan suatu

sifat dari benda yang mudah dibengkokkan” (Poerwadarminto, 1986:15).

Kelentukan pinggang adalah sifat dari pinggang manusia yang mudah

dikelukkan/dilentukan. Kelentukan Pinggangmerupakan efektivitas

tubuhseseorangdalam melakukan perluasan gerakansemaksimal

mungkin tanpa mengalami rasa sakit. Menurut Syafruddin (1999: 58)

mengatakan bahwa ”kelentukan adalah salah satu komponen kondisi fisik

yang menentukan dalam : (1)Mempelajari keterampilan-keterampilan

gerakan, (2)Mencegah cedera, (3)Mengembangkan kemampuan kekuatan,

kecepatan, daya tahan dan koordinasi.

Kelentukan merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang

tidak dapat dipisahkan dengan kondisi fisik lainnya dalam melakukan

gerak pada setiap cabang olahraga pada umumnya dan sepakbola pada

khususnya. Dalam hal ini pada waktu melakukanheading Kelentukan

Pinggang dapat bermanfaat untuk memberikan keseimbangan dan ataupun

gaya tarikan dan dorongan tubuh ataupun posisi tubuh secara

keseluruhan,agar dapat mengambil awalan yang baikdisaat melakukan

heading.

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kontribusi yang

signifikan antara kelentukan terhadap kemampuanHeadingdengan tingkat

Page 62: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

48

persentase sebesar = 28.84%. Artinya variabel kelentukan terhadap

kemampuanHeadingpada pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir

Agar seorang pemain dapat memiliki kelentukan pinggang yang

lebih baik lagi dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap Keterampilan

headingdapat dilakukan denganlatihan-latihan kelentukan pinggang seperti

: Back Up, kayangan dan berbagai variasi latihan lainya untuk

meningkatkan kelentukan otot pinggang, karena jika semakin baik

kelentukan pinggang seorang pemain, maka akan semakin mudah baginya

untuk mengambil gerakan awalan sebelum melakukan heading, sehingga

tubuhnya dalam melakukan headingdapat terlihat lebih siap dibanding

seorang pemain sepakbola yang tidak memiliki kelentukan pinggang yang

bagus.

3. Kontribusi daya ledak otot tungkaidan kelentukan pinggang terhadap

kemampuan Headingpada pemain Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir

Menurut (Luxbacher, 1998) “menyundul bola merupakan salah satu

teknik dalam permainan sepakbola, yang digunakan untuk mengoper bola

kepada kawan sekaligus untuk menciptakan gol”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat kita artikan bahwa

sundulan(heading) merupakan suatu teknik dalam permainan sepakbola

dimana bola disundul dengan menggunakan kepala. Adapun gunanya

menyundul bola yaitu untuk berebut bola yang melayang di udara dengan

lawan yang tujuannya selain untuk menguasai bola,juga untuk mengoper

dan mencetak gol ke gawang lawan.

Page 63: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

49

Di dalam melakukan heading, banyak sekali faktor yang

mempengaruhinya yang dianntaranya yang penulis bahas dalam penelitian

ini yaitu daya ledak otot tungkai dan kelentukan.

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kontribusi yang

signifikan antara daya ledak otot tungkai dan kelentukan secara bersama-

samaterhadapkemampuanHeadingdengan tingkat persentase sebesar =

38.69%. Artinya variabel daya ledak otot tungkai dan kelentukandapat

memberikan kontribusi terhadap kemampuanHeadingpada pemain

Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir.

Agar para pemain sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisirmemiliki

kemampuanHeadinglebih baik lagi, selain melatih daya ledak otot tungkai

dan kelentukan, tentu para pemain juga perlu memperhatikan atau

meningkatkan latihan-latihan yang dapat berkontribusi untuk

meningkatkankemampuanHeading, seperti melatih koordinasi gerakan,

keseimbangan, awalan lompatan, pandangan saat menyundul, perkenaan

bola,dan lain-lain.

Page 64: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

50

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai

berikut :

1. Daya ledak otot tungkaimemberikan kontribusi terhadap kemampuan

headingpemain sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisirdengan tingkat

persentase sebesar = 31.47%, dimana kemampuan daya ledak otot

tungkainya berada pada kategori cukup.

2. Kelentukan pinggangmemberikan kontribusi terhadap

kemampuanheadingpemain sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisir dengan

tingkat persentase sebesar = 28.84%, dimana kemampuan

kelentukanpinggangnya berada pada kategori kurang.

3. Daya ledak otot tungkai dan kelentukan pinggang secara bersama-

samamemberikan kontribusi terhadapKeterampilanheadingpemain

sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisirdengan tingkat persentase sebesar =

38.69%.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan

saran-saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam

pelaksanaan heading sepakbola, yaitu :

1. Bagi para pelatih sepakbola pada umumnya, dan khususnya bagi pelatih

sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisirdisarankan untuk melatih unsur daya

50

Page 65: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

51

ledak otot tungkai dan kelentukan untuk

meningkatkankemampuanheading.

2. Bagi atlet-atlet sepakbola pada umunya, dan khususnya bagi pemain

Sepakbola SMA N 1 Ranah Pesisirdisarankan dapat meningkatkan

kemmpuan headingdengan cara melakukan latihan secara sistematis dan

berkesinambungan.

3. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini agar dapat menjadikan

penelitian ini sebagai bahan informasi dan meneliti dengan jumlah

populasi atau sampel yang lebih besar serta di daerah yang berbeda.

Page 66: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

52

DAFTAR PUSTAKA

Arsil. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK UNP.

Bafirman, dkk. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK-UNP.

Depdikbud. (1984). Paket Penelitian Kesegaran Jasmani dan Kesehatan

Rekreasi. Di Pusdiklat Olahraga Pelajar. Jakarta

Depdiknas. 2010. Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir/Skripsi Universitas

Negeri Padang. Padang: UNP

Dyson, Robert (2006). Kontribusi Kekuatan Otot Tungkai dan Kelentukan

Pinggang Terhadap Kemempuan Dribbling Pemain PS. Kerinci Yunior

(skripsi). Padang: FIK-UNP.

Luxbacher, Joseps A (1998). Sepakbola, Langkah-Langkah Menuju Sukses. PT.

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kosasih, Engkos (1985). Ilmu Melatih. Jakarta. Proyek Pembinaan Organisasi

dan Aktifitas Olahraga Massal.

Sajoto, Mochamad, (1988). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.

Depdikbud Dikti. Jakarta.

Syafruddin, 1999. Dasar-Dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: FIK UNP

Suharno, (1982). Ilmu Coaching Umum. Yogjakarta. Yayasan Sekolah Tinggi

Olahraga.

Syafruddin, (1994). Pengantar Ilmu Melatih. FPOK IKIP Padang.

UU.RI.No. 3, (2005). Sistem Keolahragaan Nasional : Kementrian Olahraga

Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

Page 67: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

53

Lampiran 1

Data Vertical Jump

NO NAMA

Berat

Badan

Selisih Lompatan Dengan

Raihan P= √4,9.(weight). √d

1 Ozy 45 kg 63 cm 789.4

2 Dayu 52 kg 68 cm 947.7

3 Ganda 48 kg 74 cm 912.5

4 Novki 47 kg 76 cm 905.6

5 Edo 56 kg 71 cm 1042.8

6 Jefri 48 kg 74 cm 912.5

7 Iqsan 45 kg 63 cm 789.4

8 Dayat 52 kg 68 cm 947.7

9 Ari 50 kg 65 cm 890.9

10 Micco 53 kg 72 cm 993.9

11 Rio 47 kg 77 cm 911.5

12 Sarif 56 kg 69 cm 1028

13 Egi 45 kg 63 cm 789.4

14 Eko 52 kg 67 cm 940.7

15 Indra 50 kg 65 cm 890.9

16 Dayat Putra 49 kg 64 cm 866.3

17 Jufri 51 kg 68 cm 929.4

18 Ilham 45kg 70 cm 832

19 Fauzan 52 kg 68 cm 947.7

20 Ilham Nur 50 kg 65 cm 890.9

21 Riko 49 kg 58 cm 824.7

22 Angga 56 kg 73 cm 1057.4

23 M.Ilham 49 kg 56 cm 810.4

24 Bobby 52 kg 68 cm 947.7

25 Yuda 54 kg 67 cm 976.9

Page 68: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

54

Lampiran 2

Data Hasil Penelitian

NO NAMA

VERTICAL

JUMP

KELENTUKAN

PINGGANG

JAUHNYA

SUNDULAN

1 Ozy 789.4 cm 23 cm 824 cm

2 Dayu 947.7 cm 20 cm 904 cm

3 Ganda 912.5 cm 21 cm 753 cm

4 Novki 905.6 cm 21 cm 830 cm

5 Edo 1042.8 cm 21 cm 833 cm

6 Jefri 912.5 cm 22 cm 904 cm

7 Iqsan 789.4 cm 20 cm 742 cm

8 Dayat 947.7 cm 22 cm 612 cm

9 Ari 890.9 cm 17 cm 627 cm

10 Micco 993.9 cm 16 cm 615 cm

11 Rio 911.5 cm 17 cm 753 cm

12 Sarif 1028 cm 17 cm 824 cm

13 Egi 789.4 cm 22 cm 675 cm

14 Eko 940.7 cm 20 cm 690 cm

15 Indra 890.9 cm 21 cm 906 cm

16 Dayat Putra 866.3 cm 20 cm 865 cm

17 Jufri 929.4 cm 18 cm 765 cm

18 Ilham 832 cm 20 cm 769 cm

19 Fauzan 947.7 cm 19 cm 830 cm

20 Ilham Nur 890.9 cm 18 cm 603 cm

21 Riko 824.7 cm 18 cm 720 cm

22 Angga 1057.4 cm 17 cm 688 cm

23 M.Ilham 810.4 cm 19 cm 810 cm

24 Bobby 947.7 cm 18 cm 813 cm

25 Yuda 976.9 cm 18 cm 711 cm

median 912.5 19.5 759

modus 947.7 20 904

maximum 1057.4 23 906

minimum 789.4 16 603

Page 69: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

55

Lampiran 3

Tabel

Analisis Uji Normalitas Daya Ledak Otot Tungkai (X1) Melalui Uji Lilifors

NO X1 ZI TABEL F(ZI) S(ZI) F(ZI)-S(ZI)

1 789.4 -1.58 0.4429 0.0571 0.04 0.0171

2 789.4 -1.58 0.4429 0.0571 0.08 0.0229

3 789.4 -1.58 0.4429 0.0571 0.12 0.0629

4 810.4 -1.31 0.4049 0.0951 0.16 0.0649

5 824.7 -1.12 0.3665 0.1335 0.2 0.0665

6 832 -1.03 0.3485 0.1515 0.24 0.0885

7 866.3 -0.58 0.219 0.281 0.28 0.001

8 890.9 -0.26 0.1026 0.3974 0.32 0.0774

9 890.9 -0.26 0.1026 0.3974 0.36 0.0374

10 890.9 -0.26 0.1026 0.3974 0.4 0.0026

11 905.6 -0.07 0.0279 0.4721 0.44 0.0321

12 911.5 0.01 0.004 0.504 0.48 0.024

13 912.5 0.02 0.008 0.508 0.52 0.012

14 912.5 0.02 0.008 0.508 0.56 0.052

15 929.4 0.24 0.0948 0.5948 0.6 0.0052

16 940.7 0.39 0.1517 0.6517 0.64 0.0117

17 947.7 0.48 0.1814 0.6814 0.68 0.0014

18 947.7 0.48 0.1814 0.6814 0.72 0.0386

19 947.7 0.48 0.1814 0.6814 0.76 0.0786

20 947.7 0.48 0.1814 0.6814 0.8 0.1186

21 976.9 0.86 0.3051 0.8051 0.84 0.0349

22 993.9 1.08 0.3599 0.8599 0.88 0.0201

23 1028 1.52 0.4357 0.9357 0.92 0.0157

24 1042.8 1.71 0.4564 0.9564 0.96 0.0036

25 1057.4 1.90 0.4713 0.9713 1 0.0287

jumlah 22776.3

mean 911.052

sd 76.84653

L o 0.1186

L tab 0.173

L o tertinggi = 0.1186

Dengan n = 25 dan taraf nyata α = 0.05 didapat Ltab = 0.173

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana

sampel diambil berdistribusi normal.

Page 70: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

56

Lampiran 4

Tabel

Analisis Uji Normalitas Kelentukan (X2) Melalui Uji Lilifors

NO X1 ZI TABEL F(ZI) S(ZI) F(ZI)-S(ZI)

1 16 -1.76 0.4608 0.0392 0.04 0.0008

2 17 -1.24 0.3925 0.1075 0.08 0.0275

3 17 -1.24 0.3925 0.1075 0.12 0.0125

4 17 -1.24 0.3925 0.1075 0.16 0.0525

5 17 -1.24 0.3925 0.1075 0.2 0.0925

6 18 -0.72 0.2642 0.2358 0.24 0.0042

7 18 -0.72 0.2642 0.2358 0.28 0.0442

8 18 -0.72 0.2642 0.2358 0.32 0.0842

9 18 -0.72 0.2642 0.2358 0.36 0.1242

10 18 -0.72 0.2642 0.2358 0.4 0.1642

11 19 -0.21 0.0832 0.4168 0.44 0.0232

12 19 -0.21 0.0832 0.4168 0.48 0.0632

13 20 0.31 0.1217 0.6217 0.52 0.1017

14 20 0.31 0.1217 0.6217 0.56 0.0617

15 20 0.31 0.1217 0.6217 0.6 0.0217

16 20 0.31 0.1217 0.6217 0.64 0.0183

17 20 0.31 0.1217 0.6217 0.68 0.0583

18 21 0.83 0.2967 0.7967 0.72 0.0767

19 21 0.83 0.2967 0.7967 0.76 0.0367

20 21 0.83 0.2967 0.7967 0.8 0.0033

21 21 0.83 0.2967 0.7967 0.84 0.0433

22 22 1.34 0.4099 0.9099 0.88 0.0299

23 22 1.34 0.4099 0.9099 0.92 0.0101

24 22 1.34 0.4099 0.9099 0.96 0.0501

25 23 1.86 0.4686 0.9686 1 0.0314

jumlah 485

mean 19.4

sd 1.936492

L o 0.1642

L tab 0.173

L o tertinggi = 0.1642

Dengan n = 25 dan taraf nyata α = 0.05 didapat Ltab = 0.173

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana

sampel diambil berdistribusi normal.

Page 71: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

57

Lampiran 5

Tabel

Analisis Uji Normalitas Heading (Y) Melalui Uji Lilifors

NO X1 ZI TABEL F(ZI) S(ZI) F(ZI)-S(ZI)

1 603 -1.71 0.4564 0.0436 0.04 0.0036

2 612 -1.61 0.4463 0.0537 0.08 0.0263

3 615 -1.58 0.4429 0.0571 0.12 0.0629

4 627 -1.45 0.4265 0.0735 0.16 0.0865

5 675 -0.94 0.3264 0.1736 0.2 0.0264

6 688 -0.80 0.2881 0.2119 0.24 0.0281

7 690 -0.78 0.2823 0.2177 0.28 0.0623

8 711 -0.55 0.2088 0.2912 0.32 0.0288

9 720 -0.46 0.1772 0.3228 0.36 0.0372

10 742 -0.22 0.0871 0.4129 0.4 0.0129

11 753 -0.10 0.0398 0.4602 0.44 0.0202

12 753 -0.10 0.0398 0.4602 0.48 0.0198

13 765 0.03 0.012 0.512 0.52 0.008

14 769 0.07 0.0279 0.5279 0.56 0.0321

15 810 0.51 0.195 0.695 0.6 0.095

16 813 0.54 0.2054 0.7054 0.64 0.0654

17 824 0.66 0.2454 0.7454 0.68 0.0654

18 824 0.66 0.2454 0.7454 0.72 0.0254

19 830 0.72 0.2642 0.7642 0.76 0.0042

20 830 0.72 0.2642 0.7642 0.8 0.0358

21 833 0.75 0.2734 0.7734 0.84 0.0666

22 865 1.10 0.3643 0.8643 0.88 0.0157

23 904 1.51 0.4345 0.9345 0.92 0.0145

24 904 1.51 0.4345 0.9345 0.96 0.0255

25 906 1.53 0.437 0.937 1 0.063

jumlah 19066

mean 762.64

sd 93.40186

L o 0.0865

L tab 0.173

L o tertinggi = 0.0865

Dengan n = 25 dan taraf nyata α = 0.05 didapat Ltab = 0.173

Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana

sampel diambil berdistribusi normal.

Page 72: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

58

Lampiran 6

Analisis Sederhana Dan Korelasi Ganda ( variabel X1, X2 dan Y )

NO X1 X2 Y X1 2 X2 2 Y2 X1Y X2Y X1X2

1 789.4 23 824 623152.4 529 678976 650465.6 18952 18156.2

2 947.7 20 904 898135.3 400 817216 856720.8 18080 18954

3 912.5 21 753 832656.3 441 567009 687112.5 15813 19162.5

4 905.6 21 830 820111.4 441 688900 751648 17430 19017.6

5 1042.8 21 833 1087432 441 693889 868652.4 17493 21898.8

6 912.5 22 904 832656.3 484 817216 824900 19888 20075

7 789.4 20 742 623152.4 400 550564 585734.8 14840 15788

8 947.7 22 612 898135.3 484 374544 579992.4 13464 20849.4

9 890.9 17 627 793702.8 289 393129 558594.3 10659 15145.3

10 993.9 16 615 987837.2 256 378225 611248.5 9840 15902.4

11 911.5 17 753 830832.3 289 567009 686359.5 12801 15495.5

12 1028 17 824 1056784 289 678976 847072 14008 17476

13 789.4 22 675 623152.4 484 455625 532845 14850 17366.8

14 940.7 20 690 884916.5 400 476100 649083 13800 18814

15 890.9 21 906 793702.8 441 820836 807155.4 19026 18708.9

16 866.3 20 865 750475.7 400 748225 749349.5 17300 17326

17 929.4 18 765 863784.4 324 585225 710991 13770 16729.2

18 832 20 769 692224 400 591361 639808 15380 16640

19 947.7 19 830 898135.3 361 688900 786591 15770 18006.3

20 890.9 18 603 793702.8 324 363609 537212.7 10854 16036.2

21 824.7 18 720 680130.1 324 518400 593784 12960 14844.6

22 1057.4 17 688 1118095 289 473344 727491.2 11696 17975.8

23 810.4 19 810 656748.2 361 656100 656424 15390 15397.6

24 947.7 18 813 898135.3 324 660969 770480.1 14634 17058.6

25 976.9 18 711 954333.6 324 505521 694575.9 12798 17584.2

jumlah 22776.3 485 19066 20892123 9499 14749868 17364292 371496 440408.9

Page 73: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

59

Lampiran 7

Pengujian hipotesis1

Korelasi Sederhana Antara Variable (X1) Dengan Y

r x1y =

222

1

2

1

11

YYn XXn

YX-YXn

r = 22 )19006(14749868.25 )3.22776(20892123.25

(19006) (22776.3)-225.1736429

r = 7518664 3543233.31

8432886357.-434107300

r= 32161432,04

1220942,2

ro = 0.565

rtab (α = 0,05) = 0,505

ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Untuk mencri kontribusi menggunakan rumus : r2 x 100%

= 0.5652 x 100%

= 31.47 %

Page 74: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

60

Lampiran 8

Pengujin Hipotesis 2

Korelasi Sederhana Antara Variable (X2) Dengan Y

r x2y =

222

2

2

2

22

YYn XXn

YX-YXn

r = 22 )19006(14749868.25 )485(9499.25

6)(485)(1906-25.371496

r = (2518664) (2250)

9247010-9287400

r = 439,75279

40390

ro = 0,537

rtab (α = 0,05) = 0.505

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Untuk mencri kontribusi menggunakan rumus : r2 x 100%

= 0.5372 x 100%

= 28.84 %

Page 75: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

61

Lampiran 9

Pengujian hipotesis 3

Korelasi Ganda Antara Variable (X1) Dan (X2) Terhadap Variable Y

r x1 x2 y =

21

2

21212

2

1

2

x xr-1

xrx yrx yrx2-yxryxr

= 2

22

574,01

)574,0)(537,0)(565.0(2537.0565.0

= 3295.01

3483.06076.0

= 6705.0

2593.0

= 0,3867

r 0 = 0,622

rtab (α = 0,05) = 0.505

Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)

Page 76: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

62

Lampiran 10

Daftar

Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors

Ukuran

Sampel

Taraf Nyata

0.01 0.05 0.10 0.15 0.20

4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300

5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285

6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265

7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247

8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233

9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223

10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215

11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206

12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199

13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190

14 0.261 0.227 0.207 0.194 0.183

15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177

16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173

17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169

18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166

19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163

20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160

25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142

30 0.184 0.161 0.144 0.136 0.131

1.031 0.886 0.805 0.768 0.736

n >30 n n n n n

Sumber : Conover, W.J, Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons,

In,1973

Page 77: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

63

Lampiran 11

Tabel dari harga kritik dari Product-Moment

N

(1)

Interval Kepercayaan N

(1)

Interval Kepercayaan N

(1)

Interval kepercayaan

95%

(2)

99%

(3)

95%

(2)

99%

(3)

95%

(2)

99%

(3)

3 0.997 0.999 26 0.388 0.4905 55 0.266 0.345

4 0.950 0.990 27 0.381 0.487 60 0.254 0.330

5 0.878 0.959 28 0.374 0.478 65 0.244 0.317

6 0.811 0.912 29 0.367 0.470 70 0.235 0.306

7 0.754 0.874 30 0.361 0.463 75 0.227 0.296

8 0.707 0.874 31 0.355 0.456 80 0.220 0.286

9 0.666 0.798 32 0.347 0.449 85 0.213 0.278

10 0.632 0.762 33 0.344 0.442 90 0.207 0.270

11 0.602 0.735 34 0.339 0.436 95 0.202 0.263

12 0.576 0.708 35 0.334 0.430 100 0.195 0.256

13 0.553 0.684 36 0.329 0.424 125 0.176 0.230

14 0.532 0.661 37 0.325 0.418 150 0.159 0.210

15 0.514 0.641 38 0.320 0.413 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 39 0.316 0.408 200 0.138 0.181

17 0.482 0.606 40 0.312 0.403 300 0.113 0.148

18 0.468 0.590 41 0.308 0.396 400 0.098 0.128

19 0.456 0.575 42 0.304 0.393 500 0.088 0.115

20 0.444 0.561 43 0.301 0.389 600 0.080 0.105

21 433 0.549 44 0.297 0.384 700 0.074 0.097

22 0.423 0.537 45 0.294 0.380 800 0.070 0.091

23 0.413 0.526 46 0.291 0.276 900 0.065 0.085

24 0.404 0.515 47 0.288 0.372 1000 0.062 0.081

25 0.396 0.505 48 0.264 0.368

1.031 0.886 49 0.281 0.364

50 0.297 0.361

J=Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r

Page 78: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

64

Lampiran 12

Daftar Luas Dibawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke Z

Z 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0.0 0000 0040 0080 0120 0160 0199 0239 0279 0319 0359

0.1 0386 0483 0478 0557 0596 0636 0675 0714 0754 0360

0.2 0793 0832 0871 0910 0948 0987 1026 1064 1103 1141

0.3 1179 1217 1255 1293 1331 1368 1406 1443 1480 1517

0.4 1554 1591 1628 1664 1700 1736 1772 1808 1844 1879

0.5 1915 1950 1985 2019 2054 2088 2123 2157 2190 2224

0.6 2258 2291 2324 2357 2389 2422 2454 2486 2418 2549

0.7 2580 2612 2642 2673 2704 2734 2764 2794 2823 2852

0.8 2881 2910 2939 2967 2996 3023 3051 3078 3106 3133

0.9 3159 3186 3212 3238 3264 3289 3315 3340 3365 3389

1.0 3413 3438 3461 3485 2508 3531 3554 3577 3599 3621

1.1 4634 3665 3686 3708 3729 3749 3770 3790 3810 3830

1.2 3849 3869 3888 3907 3925 3944 3962 3980 3997 4015

1.3 4032 4049 4066 4082 4099 4115 4131 4147 4162 4177

1.4 4192 4207 4222 4236 4251 4265 4279 4292 4306 4319

1.5 4332 4345 4357 4370 4382 4394 4406 4418 4429 4441

1.6 4452 4463 4474 4484 4495 4505 4515 4525 4535 4545

1.7 4554 4564 4573 4580 4591 4599 4608 4626 4625 4633

1.8 4641 4649 4656 4664 4671 4678 4686 4692 4699 4633

1.9 4713 4719 4726 4732 4738 4744 4750 4756 4761 4767

2.0 4772 4778 4783 4788 4793 4798 4803 4808 4812 4817

Page 79: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

65

2.1 4821 4826 4830 4838 4838 4842 4846 4850 4854 4857

2.2 4861 4864 4868 4871 4875 4878 4881 4884 4887 4890

2.3 4893 4896 4898 4901 4904 4906 4909 4911 4913 4916

2.4 4918 4920 4922 4925 4927 4929 4931 4932 4934 4936

2.5 4938 4940 4941 4943 4945 4946 4948 4949 4951 4952

2.6 4953 4955 4956 4957 4959 4960 4961 4962 4963 4964

2.7 4965 4966 4967 4968 4969 4970 4971 4972 4973 4974

2.8 4974 4975 4976 4977 4977 4978 4979 4979 4980 4981

2.9 4981 4982 4982 4983 4984 4984 4985 4985 4986 4986

3.0 4987 4987 4987 4988 4988 4989 4989 4989 4990 4990

3.1 4990 4991 4991 4991 4992 4992 4992 4992 4993 4993

3.2 4993 4993 4994 4994 4994 4994 4994 4995 4995 4995

3.3 4995 4995 4995 4996 4996 4996 4996 4996 4996 4997

3.4 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4997 4998

3.5 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998 4998

3.6 4998 4998 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3.7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3.8 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999

3.9 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000

Sumber : Theory And Problems of Statistics, Spigel, M.R.,PhD.,Schaum

Publishing., New York, 1961

Page 80: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

66

Lampiran 13

DOKUMENTASI PENELITIAN

1. Tes Daya Ledak Otot Tungkai

Page 81: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

67

2. Tes Kelentukan Pinggang

Page 82: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

68

3. Tes Kemampuan Heading

Page 83: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

69

Foto Peneliti Dengan Sampelpenelitian

Page 84: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

70

Page 85: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

71

Page 86: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

72

Page 87: KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI BAWAH DAN …pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/...PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN JURUSAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS ILMU

73