Upload
hacong
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
i
Skripsi
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA
DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD)
IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
Skripsi ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian akhir dan
untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh:
LISTANIRA MADDUSA
C12108278
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
ii
Halaman Persetujuan
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA
DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD)
IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
Oleh
LISTANIRA MADDUSA
C121 08 278
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan dewan penguji
Dosen Pembimbing
.
iii
Halaman Pengesahan
HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA
DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH (RSKD)
IBU DAN ANAK SITI FATIMAH
Telah dipertahankan di hadapan Sidang Tim Penguji Akhir pada :
Hari/Tanggal : Senin, 21 Nopember 2011
Pukul : 14.00 – 15.00 WITA
Oleh
LISTANIRA MADDUSA
C121 08 278
Dan yang bersangkutan dinyatakan
LULUS
Tim Penguji Akhir:
Penguji I : Silvia Malasari,S.Kep.,Ns.,MN................................
Penguji II : Tuti Seniwati,S.Kep.,Ns............................................
Penguji III : Yuliana Syam,S.Kep.,Ns.,M.Kes...............................
Penguji IV : Suni Hariati,S.Kep.,Ns.,M.Kep....……………..........
Mengetahui,
Akademik
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini
Nama : Listanira Maddusa
NIM : C12108278
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau
pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa
sebagian atau keseluruhan skripsi ini merupakan hasil karya orang lain, maka saya
bersedia mempertanggungjawabkan sekaligus bersedia menerima sanksi yang
seberat-beratnya atas perbuatan tidak terpuji tersebut.
Demikian, pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa ada paksaan sama
sekali.
Makassar,
Yang membuat pernyataan,
Listanira Maddusa
v
ABSTRACT
Listanira Maddusa. C12108278. RELATIONSHIP BETWEEN WEIGHT GAIN AND MOTHER
PRIMIGRAVIDA AND MULTIGRAVIDA WITH BIRTH WEIGHT BABIES MOTHER AND
CHILD IN RSKD SITI FATIMAH, guided by Yuliana Syam and Suni Hariati (xii + 59 pages + 2
tables + 7 +5 chart attachment).
Background: Indonesia is a country with infant mortality rate (IMR) the highest in ASEAN with the
first cause of death is low birth weight. One of the causes of LBW are low maternal weight gain during
pregnancy.
Goal: Knowledgeable relationship between maternal weight gain primigravida and multigravida with
birth weight infants.
Methods: This study used a retrospective cohort approach. This study sample as many as 94 people.
Data retrieved from medical records for 1 year ie from October 2010-October 2011.
Results: This study used Chi-square test and the obtained value of p = 0.008, meaning there is a
relationship between maternal weight gain primigravidae with birth weight. While the mother earned
multigravida njlai p = 0.035 (p <0.05), means there is a positive relationship between weight gain
multigravid mothers with infant birth weight.
Conclusion & Suggestions: The results showed that there is a relationship of maternal weight
antarakenaikan primigravida and multigravida with birth weight infants. From the above results can
be suggested that the Hospital is expected to follow up with counseling or intervention in the form of
supplementary feeding for pregnant women to prevent the occurrence of LBW.
Keywords: weight gain primigravida and multigravida mothers, birth weight infants RESOURCES: 36
literature (2001-2011)
vi
ABSTRAK
Listanira Maddusa. C12108278. HUBUNGAN ANTARA KENAIKAN BERAT BADAN IBU
PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI
RSKD IBU DAN ANAK SITI FATIMAH, dibimbing oleh Yuliana Syam dan Suni Hariati (xii + 59
halaman + 7 tabel + 2 bagan +5 lampiran).
Latar belakang: Indonesia merupakan Negara dengan angka kematian bayi (AKB) tertinggi di
ASEAN dengan penyebab kematian terbanyak pertama adalah BBLR. Salah satu penyebab BBLR
adalah rendahnya kenaikan berat badan ibu selama kehamilan.
Tujuan: Diketahuinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dan multigravida
dengan berat badan lahir bayi
Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cohort retrospektif. Sampel penelitian ini sebanyak
94 orang. Data diambil dari rekam medik selama 1 tahun yaitu dari bulan Oktober 2010-Oktober 2011.
Hasil: Penelitian ini menggunakan uji Chi-square dan didapatkan nilai p = 0,008, berarti terdapat
hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan bayi lahir. Sedangkan
pada ibu multigravida didapatkan njlai p=0,035 (p<0,05), berarti terdapat hubungan yang positif
antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir bayi.
Kesimpulan & Saran: hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antarakenaikan berat
badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi. Dari hasil penelitian di atas
dapat disarankan bahwa kepada pihak Rumah Sakit diharapkan menindaklanjuti dengan melakukan
intervensi berupa penyuluhan atau pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil untuk mencegah
terjadinya BBLR.
.
Kata Kunci : kenaikan berat badan ibu primigravidadan multigravida, berat badan lahir bayi
DaftarPustaka : 36 kepustakaan (2001 – 2011)
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan
rahmat dan ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Hubungan kenaikan berat badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat
badan lahir bayi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti
Fatimah”.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan dalam mencapai gelar
sarjana keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin. Sehubungan dengan selesainya skripsi ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Irawan Yusuf, Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. Ibu Dr. Werna Nontji, S.Kp., M.Kep selaku ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
3. Ibu Yuliana Syam, S.kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing satu yang telah banyak
membimbing dan memberikan masukan-masukan mulai dari proposal,
pelaksanaan penelitian sampai pada pelaporan hasil penelitian, serta sangat
memperhatikan perkembangan penelitian, sehingga skripsi ini dapat selesai pada
waktunya.
4. Ibu Suni Hariati, S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing dua yang juga banyak
memberi masukan dan saran selama penulisan skripsi ini mulai dari proposal,
viii
pelaksanaan penelitian sampai pada pelaporan hasil penelitian, serta sangat
memperhatikan perkembangan penelitian, sehingga skripsi ini dapat selesai pada
waktunya..
5. Ns. Silvia Malasari, S.Kep., MN selaku penguji satu yang bijaksana dalam
memberikan saran-saran yang betul-betul bersifat konstruktif dalam penyusunan
skripsi ini.
6. Ibu Tuti Seniwati, S.Kep., Ns selaku penguji dua yang bijaksana dalam
memberikan saran-saran yang betul-betul bersifat konstruktif dalam penyusunan
skripsi ini.
7. Ibunda dan Ayahanda tercinta, Murlina Dg. Halimah dan Maddusa Pasau yang
selama ini mendoakan dan senantiasa memberikan semangat serta dorongan agar
tetap optimis dalam proses penyusunan skripsi ini.
8. Kakak-kakakku Alto, Mia, Chepi, Aswar, serta adikku Udi yang senantiasa
memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
9. Bapak dr.H. Leo Prawirodiharjo, Sp.OG(K), M.Kes, M.M PhD selaku kepala
UPTD RSKD Siti Fatimah, Ibu Hanifah S.Sos selaku kepala Instalasi Rekam
Medik beserta para staf lainnya yang telah menerima dan membantu peneliti
dalam penelitian ini.
10. Untuk teman-teman Asertif 2008 yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima
kasih untuk dukungannya selama ini dalam menghadaoi stressor dan masalah-
masalah yang terjadi selama penyusunan skripsi ini.
ix
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan
kritik yang membangun sangat kami harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua.
Makassar, November 2011
Peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................... iv
ABSTRAK ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... … 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8
A. Tinjauan Umum tentang Ibu Hamil ..................................................... 8
1. Definisi kehamilan ....................................................................... 8
2. Perubahan organ-organ reproduksi saat hamil ............................. 9
3. Status gizi ibu hamil ..................................................................... 11
4. Kebutuhan gizi pada ibu hamil .................................................. 12
5. Berat badan ibu hamil .................................................................. 15
B. Tinjauan Umum tentang Berat Badan Lahir ........................................ 16
1. Berat badan lahir .......................................................................... 16
2. Berat badan lahir rendah (BBLR) ................................................ 18
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah (BBLR)
...................................................................................................... 19
C. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi
.............................................................................................................. 29
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS .............................................. 33
A. Kerangka Konsep ................................................................................ 33
B. Hipotesis .............................................................................................. 34
BAB IV METODE PENELITIAN .......................................................................... 35
A. Rancangan Penelitian ........................................................................... 35
xi
B. Tempat dan waktu Penelitian .............................................................. 35
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 35
D. Alur Penelitian .................................................................................... 38
E. Instrumen Penelitian ............................................................................ 39
F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional :
1. Identifikasi Variabel ........................................................................ 39
2. Defenisi Operasonal dan Kriteria objektif ...................................... 39
G. Pengolahan dan Analisa Data ............................................................. 40
H. Etika Penelitian ................................................................................... 42
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 44
A. Hasil Penelitian .................................................................................... 44
B. Pembahasan ....................................................................................... 51
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 54
A. Kesimpulan .......................................................................................... 54
B. Saran ................................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 57
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................... 60
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Distribusi karakteristik ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011
…………………………………………………………………………...46
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober
2011……………………………………………………………………...47
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi paritas ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak
Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010 - Oktober
2011……………………………………………………………………...47
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober
2011……………………………………………………………………….48
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober
2011……………………………………………………………………...49
Tabel 5.6 Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat
badan lahir bayi RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode
Oktober 2010-Oktober 2011 ……………………………………………49
Tabel 5.7 Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat
badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode
Oktober 2010-Oktober 2011……………………………………………..50
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Surat izin penelitian dari PSIK ke gubernur Sulawesi Selatan cq.
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Lampiran 3 : Surat Izin penelitian ke Direktur RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar
Lampiran 4 : Master Tabel
Lampiran 5 : Hasil analisis SPSS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan masa kehidupan yang penting. Pada masa ini terjadi
suatu proses tumbuh kembang janin. Ibu hamil harus mempersiapkan diri sebaik-
baiknya agar kehamilannya tetap sehat dan pada saat melahirkan bayinya dalam
kondisi yang sehat pula (Cunningham, 2005).
Gizi ibu merupakan salah satu faktor utama yang menentukan tumbuh
kembang janin mulai konsepsi sampai lahir. Pada masa hamil seorang wanita
memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan
dalam keadaan biasa. Gizi ibu yang buruk sebelum kehamilan maupun pada saat
kehamilan dapat menyebabkan Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT), bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR), gangguan pertumbuhan dan perkembangan
otak bayi serta peningkatan risiko kesakitan dan kematian (Manuaba, 2001).
Gizi yang baik pada masa kehamilan akan mempengaruhi kenaikan berat
badan ibu hamil. Arjatmo (dikutip dalam Emah Kudyani, 2010) menyatakan bahwa
kenaikan berat badan dapat dipakai sebagai indeks untuk menentukan status gizi ibu
hamil. Hasil dari penelitian Emah Kudyanti (2010) menyatakan bahwa adanya
hubungan yang positif antara berat badan lahir bayi maupun berat badan ibu, jadi
ukuran antropometri ibu hamil sangat mempengaruhi berat badan bayi (Supariasa,
2002).
2
Penambahan berat badan yang terjadi selama kehamilan disebabkan oleh
peningkatan ukuran berbagai jaringan reproduksi, adanya pertumbuhan janin dan
terbentuknya cadangan lemak dalam tubuh ibu. Risiko melahirkan BBLR meningkat
pada kenaikan berat badan yang kurang selama kehamilan. Cara menghindari
terjadinya kelahiran BBLR pada bayi adalah seorang ibu harus menjaga kondisi
fisiknya dengan asupan makanan bergizi yang cukup. Disamping itu harus berusaha
menaikkan berat badan minimal 10 kg (bertahap sesuai dengan umur kehamilan)
(Kudyani, 2010).
Data Word Health Organisation (WHO) menunjukkan dari 20 juta kelahiran
bayi di seluruh dunia sebesar 15,5% adalah bayi dengan BBLR. Angka kejadian
BBLR lebih sering terjadi di negara-negara berkembang yaitu sebesar 16,5%.
Sedangkan di negara maju angka kejadian BBLR sebesar 7% (Damanik, 2009).
Bayi lahir hidup di Indonesia setiap tahun ada 4.608.000 bayi. Dari jumlah
itu sebanyak 100.454 meninggal sebelum berusia 1 bulan, itu berarti 275 neontal
meninggal setiap hari atau sekitar 184 neonatal dini meninggal. Angka kematian bayi
yang tinggi baik kematian pada neonatal dini maupun kematian pada bayi berumur
kurang dari setahun 35% disebabkan karena Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Hal
tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor ibu misalnya : umur ibu terlalu muda, jumlah
anak, jarak kelahiran anak, umur kehamilan saat melahirkan faktor gizi dan lain-lain
(Depkes RI, dikutip dalam Azam & Iud, 2006).
Hasil pencatatan Dinas Kesehatan di Sulawesi Selatan, angka kematian bayi
tahun 2005 mencapai sekitar 529 kematian bayi, dengan penyebab BBLR 134 bayi
3
(25,33%), tetanus neonatorum 9 bayi (1,70%) dan penyebab lain 214 bayi (40,45%).
Angka kelahiran BBLR tahun 2006 yaitu 1.870 bayi dan 116.050 kelahiran hidup.
Pada tahun 2007 angka kejadian BBLR yaitu 1704 bayi dari 112.429 kelahiran hidup
(Sudarianto, 2010).
Hasil penelitian Emah Kudyanti (2010) menunjukkan bahwa ada hubungan
yang positif antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi
artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin
meningkat pula berat badan bayinya. Hal serupa juga dipaparkan oleh Riska Damanik
(2009) dalam penelitiannya yang berjudul : hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan
berat badan dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di
puskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Dalam penelitian ini
dijelaskan adanya hubungan kecukupan energi ibu hamil trimester III dengan berat
badan bayi lahir dan ada hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan
berat badan bayi lahir.
Salah satu faktor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi adalah paritas
(primigravida dan multigravida). Paritas primigravida merupakan seorang wanita
yang hamil untuk pertama kalinya sedangkan multigravida adalah seorang wanita
yang hamil lebih dari satu kali (Manuaba, 2007). Paritas primigravida dan
multigravida erat kaitannya dengan paritas primipara, multipara dan grande
multipara. Berdasarkan hasil penelitian Saenab dan Joeharno (2008) menyatakan
bahwa ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan paritas primipara terdapat 59%,
paritas multipara terdapat 16,4%, sedangkan yang dengan paritas grande multipara
4
terdapat 24,6%. Hal ini menunjukkan bahwa paritas primipara lebih berisiko tinggi
melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan paritas multipara dan grande multipara.
Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar
adalah RS milik pemerintah terbesar yang melayani persalinan. RS yang telah berdiri
sejak tahun 1966 ini merupakan RS tipe B khusus dengan jumlah pasien yang
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Berdasarkan data yang telah didapatkan,
jumlah persalinan normal di RS ini pada tahun 2009 sebanyak 3393 dan pada tahun
2010 sebanyak 4244 (terjadi peningkatan sekitar 25,08 %). Sedangkan untuk tahun
2011 dari bulan januari hingga september tercatat 3569 persalinan, 864 ibu primipara
dan 2705 ibu multipara. Dari data juga didapatkan adanya 96 kasus kejadian BBLR di
bulan januari hingga september 2011. Angka ini terbilang cukup besar dan
menempati urutan pertama kasus terbanyak.
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, penulis tertarik
mengadakan penelitian tentang hubungan antara kenaikan berat badan ibu
primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak
Siti Fatimah.
B. Rumusan Masalah
Salah satu penyebab tingginya angka kematian neonatal adalah berat bayi
lahir rendah (BBLR). Faktor-faktor yang mempengaruhi BBLR adalah status gizi dan
asupan makanan ibu selama hamil. Status gizi ibu dapat dilihat dari pertambahan
berat badan ibu. Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan
5
masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Ada Hubungan Antara Kenaikan Berat
Badan Ibu Primigravida dan Multigravida dengan Berat Badan Lahir Bayi di RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum pada penelitian ini adalah diketahuinya hubungan kenaikan
berat badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi
di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya gambaran usia ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah.
b. Diketahunyai gambaran usia kehamilan ibu yang bersalin di RSKD Ibu
dan Anak Siti Fatimah.
c. Diketahuinya gambaran jenis kelamin anak dari ibu yang bersalin di
RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.
d. Diketahuinya gambaran berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah.
e. Diketahuinya gambaran paritas ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak
Siti Fatimah.
f. Diketahuinya gambaran kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah.
6
g. Diketahuinya gambaran kenaikan berat badan ibu multigravida di RSKD
Ibu dan Anak Siti Fatimah.
h. Diketahuinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida
dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.
i. Diketahuinya hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida
dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi RSIA Siti Fatimah
Manfaat penelitian ini bagi RSIA Siti Fatimah adalah dapat memberikan
informasi kepada kepala Rumah Sakit sebagai kebijakan agar lebih
meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan ibu hamil terutama masalah
gizi kurang, serta kejadian BBLR.
2. Manfaat bagi keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi guna menambah
wawasan keilmuan dan menambah pengalaman dalam memberikan informasi
guna pengembangan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan agar dijadikan
bahan masukan penelitian yang akan datang.
3. Manfaat bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada ibu hamil untuk
lebih meningkatkan gizi agar tidak mengalami gizi kurang saat hamil,
sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan kandungannya.
7
4. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti yaitu untuk peningkatan pengalaman dan wawasan bagi
peneliti sendiri dalam menganalisa hubungan kenaikan berat badan ibu
primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil
1. Definisi kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan untuk menjadikan seorang bayi yang
belum lahir menjadi mampu hidup diluar lingkungan tubuh ibunya yang
aman, nyaman, dan terlindung (Keppler, Whalley & Simkin, 2001).
Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita
yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan
melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya
sehat sangat besar kemungkinannya akan mengalami kehamilan (Mandriwati,
2006).
Kehamilan terdiri atas primigravida dan multigravida. Primigravida
adalah wanita yang hamil untuk pertama kalinya (Neil, 2007). Primigravida
terbagi atas dua, yaitu primigravida muda dan primigravida tua. Primigravida
muda adalah seorang wanita yang hamil pertama kali pada usia dibawah 20
tahun. Sedangkan primigravida tua adalah wanita yang pertama kali hamil
sedangkan umurnya sudah mencapai 35 tahun atau lebih(Manuaba,
2007). Sedangkan multigravida adalah seorang wanita yang hamil beberapa
kali (Neil, 2007).
9
2. Perubahan organ-organ reproduksi saat hamil
a. Uterus
Uterus tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat pertumbuhan isi
konsepsi intrauterine. Estrogen menyebabkan hiperpliasi jaringan, progesteron
berperan untuk elastisitas atau kelenturan uterus (Wiknjosastro, 2002).
1) Ukuran
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan
hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik
endometrium menjadi desidua ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x
20 cm dengan kapitasi lebih dari 4000 cc.
2) Berat
Berat uterus naik secara luar biasa dari 30 gram menjadi 1000 gram pada
akhir kehamilan (40 pekan).
b. Servik uteri
Serviks bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak (soft) disebut tanda
goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
mucus, karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya
menjadi livide disebut tanda Chadwick (Trisetyianingsih, 2011).
c. Mammae
Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang, berat. Dapat teraba
noduli – noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli, bayangan vena – vena lebih
10
membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola payudara. Kalau
diperas keluar air susu yang berwarna kuning (kolostrum) (Sherwood, 2001).
Perkembangan payudara ini karena pengaruh hormon saat kehamilan yaitu
estrogen, progesterone dan somatomamotropin. Fungsi hormon yang
mempempersiapkan payudara untuk pemberian ASI adalah :
1) Estrogen, berfungsi : Menimbulkan hipertrofi sistem saluran payudara;
menimbulkan penimbunan lemak dan air serta garam sehingga payudara
tampak makin besar.
2) Progesteron, berfungsi : Mempersiapkan asinus sehingga dapat berfungsi
dan menambah sel asinus
3) Somomamotropin, berfungsi : Mempengaruhi sel asinus untuk membuat
kasein, laktalbumin dan laktoglobulin serta penimbunan lemak sekitar
alveolus payudara (Wiknjosastro, 2002).
d. Sirkulasi darah
Darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhir trimester pertama.
Volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25 % dengan puncaknya
pada kehamilan 32 minggu, diikuti curah jantung (cardiac output) yang
meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Akibat hemodilusi yang mulai jelas
kelihatan pada kehamilan 4 bulan, ibu yang menderita penyakit jantung dapat
jatuh dalam keadaan dekompensasio kordis. Kenaikan plasma darah dapat
mencapai 40% saat mendekati cukup bulan (Sherwood, 2001).
11
e. Sistem endokrin
Beberapa kelenjar endokrin terjadi perubahan seperti kelenjar tiroid dapat
membesar sedikit, kelenjar hipofise dapat membesar terutama lobus anterior
(Sherwood, 2001).
3. Status gizi ibu hamil
Masa kehamilan adalah masa dimana seseorang wanita memerlukan
berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam
keadaan tidak hamil. Pada masa kehamilan janin membutuhkan zat-zat gizi
dan hanya ibu yang dapat memberikannya. Oleh karena itu, makanan ibu
hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya memperoleh
makanan yang bergizi pula (Almatsier, 2001).
Kebutuhan akan gizi mulai nampak pada awal kehamilan, karena pada
trimester pertama organ-organ penting pada janin mulai terbentuk, seperti
otak, saraf dan organ-organ reproduksi. Pada masa ini sebaiknya ibu hamil
memperbanyak konsumsi nutrisi penting seperti asam folat yang membantu
pertumbuhan sistem saraf janin. Jika kebutuhan asam folat tidak terpenuhi,
janin bisa lahir cacat, bibirnya sumbing, jari-jari tidak lengkap atau
mengalami cacat jantung bawaan (Utomo, 2010).
Pada trimester kedua kebutuhan gizi ibu hamil semakin bertambah,
karena pertumbuhan janin lebih cepat daripada waktu trimester pertama. Pada
saat ini asupan protein dan kalori bagi ibu hamil harus ditambah. Protein dan
12
kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban, menambah
volume darah dan mengalirkannya ke seluruh tubuh (Utomo, 2010).
Menginjak trimester ketiga, janin semakin besar dan kebutuhan gizi
ibu hamil meningkat. Selain protein, kalori dan vitamin, pada trimester ini ibu
hamil juga harus memerhatikan asupan zat besi. Mineral lain yang dibutuhkan
adalah iodium, yang berfungsi sebagai pembentukan senyawa tiroksin.
Senyawa ini berguna untuk mengontrol metabolism sel. Kekurangan iodium
bisa menyebabkan bayi lahir kerdil dan pertumbuhan terhambat (Utomo,
2010).
4. Kebutuhan gizi pada ibu hamil
Variasi menu makanan perlu untuk menambah nafsu makan pada ibu
hamil. Makanan pokok yang berupa nasi dapat digantikan dengan sumber
karbohidrat yang lain seperti umbi-umbian. Asupan energi yang dianjurkan
dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi 1998 adalah sebesar 2485
kalori/hari. Sedangkan untuk lauk dianjurkan dari sumber protein hewani.
Telur dapat dikonsumsi sebagai sumber protein dan zat besi yang baik. Sayur
dan buah dapat dipilih sesuai dengan selera. Adapun kebutuhan ibu selama
kehamilan (Almatsier, 2001) yaitu :
a. Kalori
Zat ini dibutuhkan untuk pembentukan sel-sel baru, pengaliran makanan
dari pembuluh darah ibu ke pembuluh darah janin melalui plasenta, serta
13
pembentukan enzim dan hormon yang mengatur petumbuhan janin. Kalori
ini diperlukan juga bagi tubuh ibu untuk dapat berfungsi secara baik.
Kalori umumnya dibutuhkan selama masa kehamilan 6 bulan pertama
tidak terdapat peningkatan kebutuhan yang bermakna dari kondisi pada
saat si ibu tidak hamil. Peningkatan kebutuhan sekitar 200 Kalori perhari
diperlukan saat usia kehamilan antara 6-9 bulan (Hulliana, 2007).
b. Protein
Protein yang banyak terdapat pada daging, keju, ikan, telur, kacang-
kacangan, tahu dan tempe, berguna untuk membangun sel-sel baru janin
(sel darah, kulit, rambut, kuku, dan jaringan otot). Protein buat ibu hamil
juga memiliki fungsi sama yaitu sebagai zat pembangun. Kebutuhan
selama kehamilan tidak jauh berbeda dengan saat sebelum hamil. Bagi
wanita asia umumnya, usia 19-49 tahun perhari diperlukan protein
sebanyak 50 gram. Pembagian lebih rinci 50 gram tersebut menurut
sumber proteinnya adalah 9 gram protein ikan, 6 gram protein hewan dan
antara 35-40 gram dari sumber nabati/tumbuhan (Supariasa, 2002).
c. Vitamin
Banyak jenis vitamin diperlukan selama kehamilan dalam jumlah tertentu
yaitu:
1) Vitamin A untuk pertumbuhan janin yang dibutuhkan dalam jumlah
tertentu saja dan tidak berlebihan karena dapat berbahaya bagi
kesehatan janin. Sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin A
14
yang bersumber dari sayur dan buah-buahan seperti mangga, tomat,
wortel dan aprikot.
2) vitamin B1 dan B2 serta niasin untuk proses metabolisme tubuh
3) Vitamin B6 dan B12 untuk mengatur penggunaan protein
4) Vitamin C untuk membantu penyerapan zat besi selama hamil atau
mencegah anemia
5) Vitamin D pada susu dan olahannya serta kacang-kacangan, menopang
pembentukan tulang, gigi, serta persendian janin
6) Vitamin E untuk pembetukan sel-sel darah merah serta melindungi
lemak dari kerusakan.
7) Mineral, Asam folat dan seng, banyak terdapat dalam sayuran dan
buah-buahan seperti jeruk, pisang, brokoli, serta wortel. Berfungsi
untuk pembentukan susunan saraf pusat dan otak janin. Kedudukan
mineral sangat penting karena mineral berfungsi untuk membantu
proses tumbuh kembang bayi. Sedangkan asam folat dibutuhkan oleh
ibu hamil sebanyak 400 μg perhari dengan tujuan mencegah
terdapatnya kerusakan pembentukan susunan syaraf pada bayi. Selama
hamil juga dianjurkan makan banyak serat dan minum air putih
(Gibney, 2009).
15
5. Berat Badan Ibu Hamil
Kenaikan berat badan pada ibu hamil tidak hanya disebabkan oleh
membesarnya janin, namun juga disebabkan karena membesarnya jaringan
plasenta dan jaringan lain pada tubuh ibu. Berikut persentase pebesaran
jaringan pada tubuh ibu selama hamil (Supartini, 2004).
Janin : 25-27%
Plasenta: 5 %
Cairan amnion : 6 %
Volume darah : 10 %
Payudara dan uterus : 11 %
Cairan ekstraseluler : 13 %
Pertambahan jaringan lemak : 25-27 %
Kenaikan berat badan selama kehamilan merupakan faktor yang
mempengaruhi berat lahir. Hubungan linear yang nyata antara berat badan ibu
hamil dan BBLR telah banyak diketahui. Pertambahan berat badan selama
kehamilan yang adekuat lebih menguntungkan bagi ibu hamil. Risiko BBLR
meningkat pada ibu dengan pertambahan berat badan yang tidak adekuat
selama kehamilan (Almatsier, 2001).
Kenaikan berat badan ibu hamil dipakai sebagai indeks untuk
menentukan status gizi wanita hamil (Almatsier, 2001). Kenaikan berat badan
selama kehamilan sebesar 10-12,5 kg dengan rincian 1 kg pada trimester
pertama, 3-4 kg pada trimester kedua dan 6-7 kg pada trimester ketiga. Pada
16
trimester III apabila kenaikan berat badan ibu kurang dari 6 kg maka
dikategorikan kenaikan berat badan yang rendah, sedangkan jika kenaikannya
lebih dari 7 kg maka kenaikan berat badan ibu tergolong tinggi. Kenaikan
berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.
Kenaikan berat badan tersebut 90% dipergunakan untuk pertumbuhan janin,
plasenta dan cairan amnion (Soetjianingsih, dikutip dalam Azam & Iud,
2006).
B. Tinjauan Umum Tentang Berat Badan Lahir
1. Berat badan lahir
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai
pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok
umur. Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan antara lain tulang,
otot, lemak, cairan tubuh, dan lain-lain. Berat badan dipakai sebagai indikator
terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang
anak (Arvin, 2000).
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin antara lain yaitu
: faktor janin diantaranya kelainan janin, faktor etnik dan ras diantaranya
disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan, serta faktor kelainan
kongenital yang berat pada bayi sehingga seringkali mengalami retardasi
pertumbuhan sehingga berat badan lahirnya rendah. Selain itu faktor maternal
juga mempengaruhi pertumbuhan janin, faktor tersebut diantaranya konstitusi
17
ibu yaitu jenis kehamilan ganda ataupun tunggal, serta keadaan lingkungan
ibu. Faktor plasenta juga mempengaruhi pertumbuhan janin yaitu besar dan
berat plasenta, tempat melekat plasenta pada uterus, tempat insersi tali pusat,
kelainan plasenta. Kelainan plasenta terjadi karena tidak berfungsinya
plasenta dengan baik sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi oksigen
dalam plasenta. Lepasnya sebagian plasenta dari perlekatannya dan posisi tali
pusat yang tidak sesuai dengan lokasi pembuluh darah yang ada di plasenta
dapat mengakibatkan terjadinya gangguan aliran darah plasenta ke bayi
(Azam & Iud, 2006).
Klasifikasi berat badan lahir (BBL) (Wong, 2004) yaitu :
a. Bayi dengan berat lahir 2500-4000 gram, merupakan Berat Bayi Lahir
Normal (BBLN)
b. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR), bayi yang berat badannya kurang
dari 2500 gram, tanpa memerhatikan usia gestasi
c. Bayi berat badan lahir ekstrim rendah (BBLER), bayi yang berat badannya
kurang dari 1000 gram
d. Bayi berat badan lahir sangat rendah (BBLSR), bayi yang berat badannya
kurang dari 1500 gram
e. Bayi berat badan lahir moderat (BBLM), bayi yang berat badannya 1501
sampai 2500 gram
f. Retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR), bayi yang pertumbuhan
intrauterinnya mengalami retardasi
18
2. Berat badan lahir rendah (BBLR)
Berat bayi lahir yang dikandung selama 37-42 minggu yaitu antara
2500-4000 gram, dan bila di bawah atau kurang dari 2500 gram dikatakan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (Wong, 2004). BBLR adalah neonatus
dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Dahulu bayi ini diakatakan
prematur kemudian disepakati disebut low birth weight infant atau Berat Bayi
Lahir Rendah (BBLR). Karena bayi tersebut tidak selamanya prematur atau
kurang bulan tetapi dapat cukup bulan maupun lebih bulan (Damanik, 2009).
Klasifikasi bayi menurut umur kehamilan dibagi dalam 3 kelompok
yaitu bayi kurang bulan adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37
minggu (259 hari), bayi cukup bulan adalah bayi dengan masa kehamilan dari
37 minggu sampai dengan 42 minggu (259-293 hari), dan bayi lebih bulan
adalah bayi dengan masa kehamilan diatas 42 minggu (294 hari) atau lebih.
Dari pengertian di atas maka bayi dengan BBLR dapat dibagi menjadi 2
golongan yaitu prematuritas murni dan dismaturitas (Wong, 2004)
a. Prematur murni adalah neonatus dengan usia kehamilan kurang dari 37
minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan untuk
masa kehamilan, atau biasa disebut neonatus kurang bulan sesuai masa
kehamilan. Penyebabnya berasal dari berbagai faktor ibu, faktor janin
maupun faktor lingkungan.
b. Dismaturitas atau kecil untuk masa kehamilan adalah bayi lahir dengan
berat badan kurang dari berat badan sesungguhnya untuk masa kehamilan.
19
Hal ini karena janin mengalami gangguan pertumbuhan dalam kandungan
dan merupakan bayi yang kecil untuk masa kehamilan (KMK).
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi berat badan lahir rendah (BBLR)
Berbagai penelitian telah membuktikan keterkaitan status gizi antara
ibu dan bayi yang dilahirkan. Hubungan antara ibu dengan bayi yang
dilahirkan tidak hanya terbatas pada status gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain seperti faktor ibu dan faktor janin (Prawirihardjo, 2002).
a. Faktor ibu
1) Sosioekonomi dan demografi
Sosioekonomi meliputi status sosial ekonomi yang rendah,
status perkawinan, tingkat pendidikan yang rendah. Budaya meliputi
ras/suku. Faktor demografi meliputi umur ibu sewaktu hamil.
Prognosa kehamilan sangat ditentukan oleh usia seseorang. Umur
yang terlalu muda atau kurang dari 20 tahun dan umur yang terlalu
lanjut lebih dari 35 tahun merupakan kehamilan resiko tinggi
(Budjong, 2002).
Kehamilan pada usia muda merupakan faktor risiko hal ini
disebabkan belum matangnya organ reproduksi untuk hamil
(endometrium belum sempurna) sedangkan pada umur diatas 35 tahun
endometrium yang kurang subur serta memperbesar kemungkinan
untuk menderita kelainan kongenital, sehingga dapat berakibat
20
terhadap kesehatan ibu maupun perkembangan dan pertumbuhan janin
dan beresiko untuk mengalami kelahiran prematur. Angka kejadian
prematuritas tertinggi ialah pada usia kurang dari 20 tahun. Kejadian
terendah terjadi pada usia antara 26-35 tahun (Budjong, 2002).
Ras yaitu bayi yang lahir dari ras kulit hitam dua kali lebih
besar kemungkinannya mengalami BBLR dibanding ras kulit putih,
hal ini disebabkan karena pada kelompok ras kulit hitam yang
minoritas orang miskin sehingga asupan gizi selama hamil kurang
karena pendapatannya tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi yang
seharusnya didapatkan selama hamil (Manuaba, 2007).
Faktor sosial ekonomi, budaya berhubungan dengan tingkat
pendidikan, pekerjaan ibu, ekonomi keluarga. Pendidikan secara tidak
langsung akan mempengaruhi kehamilan khususnya terhadap kejadian
bayi dengan berat badan lahir rendah. Hal ini dikaitkan dengan
pengetahuan ibu dalam memelihara kondisi kehamilan serta upaya
mendapatkan pelayanan dan pemeriksaan kesehatan selama kehamilan
(Multazimah, 2005).
Ekonomi keluarga dapat menunjukkan gambaran kemampuan
keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu selama hamil yang
berperan dalam pertumbuhan janin. Keadaan sosial ekonomi sangat
berperan terhadap timbulnya prematuritas. Kejadian tertinggi terdapat
21
pada golongan sosial ekonomi rendah. Hal ini disebabkan keadaan gizi
yang kurang baik dan periksa hamil (Pickett & Hanlon, 2009).
Kejadian prematuritas juga terjadi pada bayi yang lahir dari
perkawinan yang tidak sah lebih besar bila dibandingkan dengan bayi
yang lahir dari perkawinan yang sah. Hal ini karena hamil diluar nikah
masih merupakan sesuatu yang belum dapat diterima masyarakat,
karena dianggap sebagai anak haram atau hasil perzinahan. Wanita
yang hamil diluar nikah akan menghadapi masalah psikologis yaitu
takut, rendah diri terhadap kehamilannya sehingga cenderung untuk
menghilangkan dengan cara menggugurkan kandungan. Oleh sebab itu
layanan antenatal bahkan tidak pernah dilakukan (Multazimah, 2005).
2) Paritas
Paritas secara luas mencakup gravid (jumlah kehamilan),
partus (jumlah kelahiran) dan abortus (jumlah keguguran), sedang
dalam arti khusus yaitu jumlah atau banyaknya anak yang dilahirkan.
Paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu melahirkan anak keempat
atau lebih. Seorang wanita yang sudah mempunyai tiga anak dan
terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun,
sering mengalami kurang darah (anemia), terjadi perdarahan lewat
jalan lahir dan letak bayi sungsang ataupun melintang (Elizabeth,
2001).
22
a) Primipara
Primipara adalah seorang wanita yang baru pertama kali
melahirkan bayi (Neil, 2007). Menurut Winkjosastro (1999), seorang
primipara beresiko mengalami BBLR lebih tinggi. Secara psikologis
ibu belum mampu beradaptasi dalam menghadapi kehamilannya.
Kondisi fisik emosinal (psikologis) yang kompleks baru pertama kali
dialami ibu hamil, menyebabkan ibu lebih peka terhadap kecemasan
dan ketakutan yang pada akhirnya dapat mengganggu dalam proses
kehamilan.
Selain hal tersebut ibu primipara yang pada saat hamil berada
dalam golongan primigravida muda (dibawah 20 tahun) dan
primigravida tua (diatasa 35 tahun) juga sebagai penyebab terjadinya
BBLR. Pada primigravida muda ibu sering mengalami anemia, stress
tidak stabil dan alat reproduksi belum sempurna, sedangkan pada
primigravida tua terjadi sedikit penurunan curah jantung yang
disebabkan oleh kurangnya kontraksi miokardium. Sehingga, sirkulasi
darah dan pengambilan oksigen dari darah di paru-paru yang
mengalami penurunan curah jantung ditambah lagi dengan tekanan
darah yang tinggi dan penyakit ibu yang lain yang akan melemahkan
kondisi ibu sehingga dapat mengganggu sirkulasi darah ibu ke janin
akibatnya yang dapat mengakibatkan BBLR (Manuaba, 2007).
23
b) Multipara
Multipara adalah seorang wanita yang telah melahirkan 2 kali
sampai 5 kali atau dengan kata lain multipara adalah seorang wanita
yang mempunyai lebih dari seorang anak (Neil, 2007).
c) Grande multipara
Grandemultipara adalah seorang wanita yg pernah melahirkan
bayi 6 kali atau lebih dalam keadaan hidup/mati. Pada seorang grande
multipara biasanya lebih banyak penyulit dalam kehamilan dan
persalinan.
Kehamilan dengan paritas tinggi atau lebih dari 3 dapat
menyebabkan kondisi kesehatan ibu menurun, keguguran, anemia,
penyakit jantung, partus premature, BBLR, dan cacat bawaan pada
janin. Pada grande multipara keadaan endometrium dan korpus uteri
sudah mengalami kemunduran fungsi dan kurangnya vaskulerisasi, hal
ini terjadi karena degenerasi dan nekrosis pada bekas luka implantasi
plasenta pada kehamilan sebelumnya. Sehingga menyebabkan daerah
tersebut tidak subur lagi dan tidak mungkin lagi untuk menerima
konsepsi, sehingga pemberian nutrisi dan oksigenisasi pada hasil
konsepsi kurang maksimal. Akibatnya pertumbuhan dan
perkembangan janin akan terganggu sehingga terjadi BBLR (Asiyah,
Siti, Suwoyo & Mahaendriningtyastuti, 2010).
24
Berdasarkan hasil penelitian Saenab dan Joeharno (2008)
menyatakan bahwa ibu yang melahirkan bayi BBLR dengan paritas
primipara terdapat 59%, paritas multipara terdapat 16,4%, sedangkan
yang dengan paritas grande multipara terdapat 24,6%. Hal ini
menunjukkan bahwa paritas primipara lebih berisiko tinggi melahirkan
bayi BBLR dibandingkan dengan paritas multipara dan grande
multipara. Dengan kata lain ibu primigravida lebih berisiko
melahirkan bayi BBLR, sedangkan ibu multigravida yang sedang
mengandung anak lebih dari 3 kali juga berisiko melahirkan bayi
BBLR.
3) Jarak kehamilan
Menurut anjuran yang dikeluarkan oleh badan koordinasi
keluarga berencana (BKKBN) jarak kelahiran yang ideal adalah 2
tahun atau lebih, kerena jarak kelahiran yang pendek akan
menyebabkan seorang ibu belum cukup untuk memulihkan kondisi
tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya. Ini merupakan salah satu
faktor penyebab kelemahan dan kematian ibu serta bayi yang
dilahirkan. Risiko proses reproduksi dapat ditekan apabila jarak
minimal antara kelahiran 2 tahun (Saimin, 2006).
4) Status gizi ibu
Status gizi ibu pada waktu pembuahan dan selama hamil dapat
mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Selain itu
25
gizi ibu hamil menentukan berat bayi yang dilahirkan, maka
pemantauan gizi ibu hamil sangatlah penting dilakukan. Pengukuran
antropometri merupakan salah satu cara untuk menilai status gizi ibu
hamil. Ukuran antropometri ibu hamil yang paling sering digunakan
adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan ukuran lingkar lengan atas
(LILA) selama kehamilan (Azam & Iud, 2006).
5) Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan bertujuan untuk mengenal dan
mengidentifikasi masalah yang timbul selama kehamilan, sehingga
kesehatan selama ibu hamil dapat terpelihara dan yang terpenting ibu
dan bayi dalam kandungan akan baik dan sehat sampai saat persalinan.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan agar kita dapat segera mengetahui
apabila terjadi gangguan/kelainan pada ibu hamil dan bayi yang
dikandung, sehingga dapat segera ditolong tenaga kesehatan (Hulliana,
2007).
6) Penyakit Saat Kehamilan
Penyakit pada saat kehamilan yang dapat mempengaruhi berat
bayi lahir diantaranya adalah Diabetes melitus (DM), cacar air, dan
penyakit infeksi TORCH. Penyakit DM adalah suatu penyakit dimana
badan tidak sanggup menggunakan gula sebagaimana mestinya,
penyebabnya adalah pankreas tidak cukup produksi insulin/tidak dapat
gunakan insulin yang ada. Akibat dari DM ini banyak macamnya
26
diantaranya adalah bagi ibu hamil bisa mengalami keguguran,
persalinan prematur, kematian dalam rahim, bayi mati setelah lahir
(kematian perinatal) karena bayi yang dilahirkan terlalu besar,
menderita edem dan kelainan pada alat tubuh bayi (Manuaba, 2001).
Penyakit infeksi TORCH adalah suatu istilah jenis penyakit
infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes.
Keempat jenis penyakit ini sama bahayanya bagi ibu hamil yaitu dapat
menganggu janin yang dikandungnya. Bayi yang dikandung tersebut
mungkin akan terkena katarak mata, tuli, Hypoplasia (gangguan
pertumbuhan organ tubuh seperti jantung, paru-paru, dan limpa). Bisa
juga mengakibatkan berat bayi tidak normal, keterbelakangan mental,
hepatitis, radang selaput otak, radang iris mata, dan beberapa jenis
penyakit lainnya (Manuaba, 2001).
7) Tingkat pendidikan ibu
Pendidikan yang rendah, adat istiadat yang ketat serta nilai dan
kepercayaan akan takhayul merupakan faktor penghambat dalam
upaya penggalakkan potensi masyarakat untuk berperan serta dalam
pengembangan kesehatan. Pendidikan rata-rata penduduk yang masih
rendah, khususnya dikalangan ibu hamil merupakan salah satu
masalah yang berpengaruh terhadap masalah-masalah kesehatan,
sehingga sikap hidup dan perilaku yang mendorong peningkatan
kesehatan masyarakat masih kurang. Pendidikan ibu yang masih
27
rendah dapat mengakibatkan kejadian BBLR meningkat akibat kurang
pengetahuan dalam menjaga kehamilannya, makin tinggi pendidikan
ibu, mortalitas dan morbiditas makin menurun, hal tersebut hanya
akibat kesadaran ibu akan kesehatannya lebih tinggi, tetapi juga karena
adanya pengaruh sosial ekonominya (Saimin, 2006).
8) Lingkungan dan perilaku
Perilaku ibu yang suka merokok maupun terkena pajanan asap
rokok, serta konsumsi alkohol dan obat-obatan beresiko untuk
melahirkan bayi BBLR. Angka insidensi bayi BBLR dari ibu yang
merokok dua kali lebih besar dari ibu yang tidak merokok.
Penggunaan obat juga menyebabkan sejumlah efek yang merusak pada
janin termasuk pertumbuhannya dan dapat menyebabkan cacat
kongenital. Radiasi dan paparan zat-zat racun juga berpengaruh,
kondisi tersebut dikhawatirkan terjadi mutasi gen sehingga dapat
menimbulkan kelainan kongenital pada janin (Pickett & Hanlon,
2009).
Lingkungan juga berpengaruh untuk menjadi risiko melahirkan
BBLR. Faktor lingkungan yaitu bila ibu bertempat tinggal di dataran
tinggi seperti pegunungan. Hal tersebut disebabkan karena rendahnya
kadar oksigen sehingga suplai oksigen terhadap janin menjadi
terganggu. Ibu yang tempat tinggalnya di dataran tinggi beresiko untuk
mengalami hipoksia janin yang menyebabkan asfiksia neonatorum.
28
Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap janin oleh karena
gangguan oksigenisasi/kadar oksigen udara lebih rendah dan dapat
menyebabkan lahirnya bayi BBLR (Pickett & Hanlon, 2009).
9) Faktor resiko lain yang berkembang seperti stress, faktor fisik dan
psikososial
Kondisi kejiwaan ibu juga sangat berpengaruh kepada janin.
Oleh sebab itu keadaan mental ibu selama kehamilan juga harus dijaga
dan diperhatikan, antara lain dengan cara memberikan motivasi kepada
ibu selama pemeriksaan kehamilan (Simkin, Whalley & Janet, 2001).
b. Faktor janin
1) Hidraamion/polihidramnion
Hidraamion/polihidramnion yaitu keadaan dimana banyaknya air
ketuban melebihi 2000 cc, pada keadaan normal banyaknya air
ketuban dapat mencapai 1000 cc untuk kemudian menurun lagi setelah
minggu ke 38 sehingga hanya tinggal beberapa ratus cc saja.
Hidraamnion dianggap sebagai kehamilan resiko tinggi karena dapat
membahayakan ibu dan anak (Manuaba, 2007).
2) Kehamilan ganda/kembar
Kehamilan ganda/kembar ialah satu kehamilan dengan dua janin atau
lebih. Berat badan janin pada kehamilan ganda lebih ringan daripada
janin pada kehamilan tunggal pada umur kehamilan yang sama. Berat
badan bayi yang umumnya baru lahir pada kehamilan kembar kurang
29
dari 2500 gram. Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih
besar pada kehamilan ganda daripada kehamilan tunggal. Pada
kehamilan ganda cenderung untuk terjadinya partus prematur
(Manuaba, 2007).
3) Keadaan lain yang mungkin terjadi BBLR yaitu cacat bawaan akibat
kelainan kromosom (sindroma down, turner) serta cacat bawaan
karena infeksi intrauterine (menyebabkan gangguan pada bayi dalam
bentuk fetal dismaturity) sehingga janin lahir dengan berat badan yang
lebih kecil atau mati dalam kandungan. BBLR dapat terjadi akibat
ketuban pecah dini yaitu keluarnya cairan jernih dari vagina pada
kehamilan lebih dari 20 minggu sebelum proses persalinan
berlangsung. Hal ini dapat mempengaruhi kondisi janin. Bila usia
kehamilan belum cukup bulan, namun ketuban sudah pecah sebelum
waktunya maka hal tersebut dapat mengakibatkan kelahiran prematur
sehingga bayi yang dilahirkan beresiko untuk BBLR (Hulliana, 2007).
C. Hubungan Kenaikan Berat Badan Ibu hamil dengan Berat Badan Lahir
Bayi
Kehamilan adalah periode khusus dimana kebutuhan akan sebagian gizi
meningkat selama masa tersebut (Utomo, 2010). Kebutuhan zat-zat gizi sangat
dibutuhkan janin selama dalam kandungan dan hanya ibu yang bisa memberikannya.
30
Oleh sebab itu makanan ibu hamil harus cukup untuk janin dan untuk ibu sendiri
(Supariasa, 2002).
Makanan yang mengandung zat gizi sangat dibutuhkan selama kehamilan.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa apabila jumlah makanan ibu hamil
dikurangi maka berat badan bayi yang akan dilahirkan menjadi lebih kecil. Begitu
pula hasil penelitian Emah Kudyanti (2010) menunjukkan bahwa adanya hubungan
yang positif antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan lahir bayi
artinya semakin meningkat berat badan ibu selama kehamilan maka semakin
meningkat pula berat badan bayinya. Hal serupa juga dipaparkan oleh Riska Damanik
(2009) dalam penelitiannya yang berjudul : hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan
berat badan dan status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di
puskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara. Dalam penelitian ini
dijelaskan adanya hubungan kecukupan energi ibu hamil trimester III dengan berat
badan bayi lahir dan ada hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil dengan
berat badan bayi lahir.
Ibu hamil yang cukup asupan nutrisinya akan mendapat kenaikan berat badan
yang cukup baik. Kenaikan berat badan rata-rata selama hamil adalah 10-12,5 kg.
Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam kehamilan 20 minggu terakhir.
Kenaikan berat badan pada trimester III minimal 0,5 kg/minggu. Kenaikan berat
badam dalam kehamilan disebabkan oleh hasil konsepsi yaitu : fetus, plasenta, liquor
31
amnii, uterus, mammae, darah, lemak, protein serta retensi air (Soetjianingsih, dikutip
dalam Azam & Iud, 2006).
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan kecepatan
janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian kebutuhan gizi akan
maksimum pada minggu-minggu mendekati kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin
dari simpanan ibu pada masa anabolik dan dari mkanan ibu sehari-hari sewaktu hamil
(Elizabeth, 2001).
Nutrisi, zat hara dan oksigen akan diterima janin dari pasokan darah ibu,
tetapi darah janin tidak bercampur dengan darah ibu. Janin memiliki darah sendiri
yang mengalir lewat tali pusar menuju plasenta. Posisi plasenta yang tertanam di
dinding rahim akan terhubung dengan jaringan rahim lewat tonjolan-tonjolan mirip
jari yang disebut vilus korion. Disekitar vilus korion, yaitu di sela intervius, terdapat
darah ibu. Melalui suatu lapisan jaringan tipis yang disebut trofoblas, ibu dan janin
mempertukarkan zat hara, gas-gas, dan sisa buangan. Makanan dan oksigen dari ibu
merembes lewat trofoblas ke vena janin dan sisa metabolisme disalurkan dari janin ke
darah ibu untuk dibuang (Trisetiyaningsih, 2011).
Pada kehamilan ibu yang pertama kali (primigravida) proses penyaluran
nutrisi masih dalam keadaan yang normal. Sedangkan pada ibu yang sudah
mengalami kehamilan lebih dari 3 kali (multigravida) kondisi kesehatan ibu akan
menurun, terjadi keguguran, anemia, penyakit jantung, partus premature, BBLR, dan
cacat bawaan pada janin. Pada ibu multigravida keadaan endometrium dan korpus
uteri sudah mengalami kemunduran fungsi dan kurangnya vaskulerisasi, hal ini
32
terjadi karena degenerasi dan nekrosis pada bekas luka implantasi plasenta pada
kehamilan sebelumnya. Sehingga menyebabkan daerah tersebut tidak subur lagi dan
tidak mungkin lagi untuk menerima konsepsi, sehingga pemberian nutrisi dan
oksigenisasi pada hasil konsepsi kurang maksimal. Akibatnya pertumbuhan dan
perkembangan janin akan terganggu sehingga terjadi BBLR (Asiyah, Suwoyo &
Mahaendriningtyastuti, 2010).
33
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Konsep
Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam bentuk skema
seperti tampak di bawah ini :
Ket:
Variabel independen
Variabel Dependen
Variabel Perancu
Kenaikan Berat Badan
Ibu Primigravida
1. Usia ibu hamil
2. Kehamilan ganda
3. Usia kehamilan
Berat Badan Lahir Bayi
Kenaikan Berat Badan
Ibu Multigravida
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
34
B. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat
badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
2. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat
badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
35
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental berupa survei analitik
dengan desain cohort retrospektif.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian : Tempat penelitian di Rumah Sakit Khusus Daerah
(RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatimah
2. Waktu penelitian : 9 November-15 November 2011
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2005). Populasi target (target population)
adalah populasi yang merupakan sasaran akhir penerapan hasil penelitian
(Sastroasmoro, 2008). Populasi target dalam penelitian ini adalah semua ibu
yang bersalin. Populasi terjangkau (accessible population) adalah bagian
dari populasi target yang dapat dijangkau peneliti (Sastroasmoro, 2008).
Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua ibu yang bersalin dan
melakukan ANC Trimester III di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah,
Makassar selama bulan oktober 2010 sampai oktober 2011.
36
2. Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Notoatmodjo, 2005). Teknik
pengambilan yaitu non-probability sampling jenis purposive sampling.
Sampel yang diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi
a. Kriteria inklusi
1) Ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah
2) Usia ibu antara 20-35 tahun
3) Ibu yang bersalin dengan usia kehamilan 37-42 minggu
4) Kehamilan tunggal
5) Bayi lahir hidup
6) Ibu yang memiliki data rekam medik selama ANC Trimester III di
RSIA Siti Fatimah
b. Kriteria ekslusi
1) Data rekam medik tidak lengkap
Penelitian ini merupakan jenis penelitian analisa kategorik tidak
berpasangan. Besar sampelnya diukur dalam rumus (Dahlan, 2010) :
√ √
Keterangan:
37
Zα : deviat baku alpha
Zβ : deviat baku beta
P2 : proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q2 : 1-P2
P1 : proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti
Q1 : 1-P1
P1-P2 : selisih proporsi minimal yang dianggap bermakna
P : proporsi total = 2
21 PP
Q : 1-P
Kesalahan tipe I ditetapkan sebesar 5 %, hipotesis satu arah sehingga
Zα = 1,64. Kesalahan tipe II ditetapkan sebesar 20 %, maka Zβ = 0,84.
Karena belum ada penelitian sebelumnya, nilai P2 ditetapkan berdasarkan
perkiraan rasional = 0,5. Dengan demikian nilai Q2 = 0,5, P1-P2 =0,2, P1 =
0,7, Q1 = 0,3, P = 0,5 dan Q = 0,5. Dari hasil penghitungan menggunakan
rumus sampel tersebut, ditetapkan besar sampel untuk tiap kelompok ibu
primigravida dan multigravida sebesar 47 orang.
38
D. Alur Penelitian
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan alur penelitian dalam bentuk skema
sebagai berikut:
Permohonan izin penelitian ke Ketua Program Studi
Ilmu Keperawatan FK UNHAS
Permohonan izin penelitian ke Gubernur Sulawesi Selatan
cq. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah
Populasi : semua ibu yang bersalin dan melakukan ANC Trimester III di
RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah selama bulan oktober 2010-oktober 2011
Pengambilan sampel penelitian berdasarkan kriteria
inklusi dan ekslusi
Mengklasifikasikan berat badan lahir bayi
Melihat status kenaikan berat badan ibu selama ANC
Trimester III
Pengolahan dan analisa data
Penyajian hasil dan kesimpulan
Permohonan izin penelitian ke Direktur RSKD Ibu dan Anak
Siti Fatimah
Bagan 4.1
Alur penelitian
39
E. Instrument Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Pengumpulan data sekunder
diperoleh dari catatan medis yang sudah ada. Pengumpulan data tersebut dengan
menggunakan kuesioner yang dikembangkan sendiri oleh peneliti yang
bersumber dari kepustakaan yang ada. Kuesioner tersebut berisi data ibu, data
persalinan dan data bayi. Data ibu terdiri dari : nomor rekam medik, nomor urut,
nama (initial), alamat, usia, berat badan trimester III, jumlah anak yang pernah
dilahirkan (termasuk yang meninggal) dan penyakit yang diderita. Data
persalinan terdiri dari : hari/tangga), usia kehamilan dan berat badan sebelum
partus. Data bayi terdiri dari : nama bayi (initial), jenis kelamin dan berat badan.
F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional
1. Identifikasi variabel
a. Variabel independen (bebas) yaitu kenaikan berat badan ibu
primigravida dan multigravida
b. Variabel independen (bebas) yaitu kenaikan berat badan ibu
multigravida
c. Variabel dependen (terikat) yaitu berat badan lahir bayi
2. Definisi operasional kriteria objektif
a. Kenaikan berat badan ibu hamil adalah hasil pengukuran berat badan ibu
dengan cara mengurangkan berat badan sebelum melahirkan dengan
berat badan trimester III (minggu ke-28).
40
Kriteria objektif :
Trimester III : Abnormal = < 6 kg dan > 7 kg
Normal = 6-7 kg
Berat badan ibu hamil termasuk variabel kategorik yang dibentuk oleh
skala ordinal.
b. Ibu hamil primigravida adalah wanita yang hamil untuk pertama kali
c. Ibu hamil multigravida adalah wanita yang hamil lebih dari satu kali
(kehamilan 2-5)
d. Berat badan lahir bayi adalah berat badan bayi yang diukur dalam waktu
30 menit pertama sesudah lahir.
Kriteria objektif :
Berat badan lahir rendah = < 2500 gram
Berat badan lahir normal = 2500-4000 gram
Berat badan lahir termasuk variabel kategorik yang dibentuk oleh skala
ordinal.
G. Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
a. Editing
Melakukan pemeriksaan kelengkapan data, kesinambungan data dan
keseragaman data
41
b. Entry data
Kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam database
komputer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau
dengan membuat tabel kontigensi.
c. Tabulasi
Mengelompokkan data dalam bentuk tabel yaitu hubungan antara
variabel dependen dan independen. Hasil pengolahan data dimasukkan
dalam tabel distribusi.
2. Analisis Data
a. Analisa Univariat
Analisa ini dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yang
meliputi distribusi dan presentase dari tiap variable kenaikan berat
badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk mencari hubungan antara variabel
dependen dan independen dengan uji statistik. Penelitian ini termasuk
penelitian statistik inferensial dengan bentuk korelasi parsial. Uji
statistik yang digunakan adalah uji chi-square.
H. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika dalam
keperawatan menurut Ferry Efendy & Makhfudli (2009), sebagai berikut:
42
1. Confidentially
Peneliti akan menjamin kerahasiaan informasi dari subjek yang diteliti yang
dalam hal ini ibu yang bersalin dan bayi baru lahir. Untuk menjaga
kerahasiaan identitas subjek yang diteliti, maka peneliti tidak
mencantumkan nama dari ibu yang bersalin dan bayi baru lahir. Peneliti
hanya akan mencantumkan initial atau nomor kode tertentu.
2. Beneficence
Penelitian ini memiliki manfaat seperti :
a. Manfaat bagi RSIA Siti Fatimah
Manfaat penelitian ini bagi RSIA Siti Fatimah adalah dapat memberikan
informasi kepada kepala Rumah Sakit sebagai kebijakan agar lebih
meningkatkan pengawasan terhadap kesehatan Ibu hamil terutama
masalah gizi kurang, serta kejadian BBLR
b. Manfaat bagi keperawatan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi guna menambah
wawasan keilmuan dan menambah pengalaman dalam memberikan
informasi mengenai kehamilan dan bayi yang mengalami resiko tinggi
(BBLR) guna pengembangan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan
agar dijadikan bahan masukan penelitian yang akan datang.
c. Manfaat bagi masyarakat
43
Penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada ibu hamil
untuk lebih meningkatkan gizi agar tidak mengalami gizi kurang saat
hamil, sehingga tidak akan membahayakan dirinya dan kandungannya.
3. Non-maleficence
Penelitian ini tidak membawa kerugian pada subjek yang diteliti dengan
memperhatikan prinsip etik primum non nocare (yang paling utama, jangan
merugikan).
4. Veracity
Sebelum penelitian, yang mesti dilakukan oleh peneliti adalah menjelaskan
secara jujur dan jelas apa yang hendak dilakukan peneliti dalam penelitian
ini.
44
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober sampai November 2011.
Pengambilan data primer menggunakan metode cohort retrospektif yang
berlangsung selama 7 hari mulai tanggal 9 November-15 November 2011. Penelitian
ini dilakukan dengan pengambilan data sekunder selama bulan Oktober 2010 sampai
Oktober 2011 di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah. Hasil dari penelitian ini
meliputi: gambaran secara umum lokasi penelitian, gambaran umum sampel (umur,
paritas, kenaikan berat badan ibu, usia kehamilan, jenis kelamin bayi dan berat
badan bayi), serta data tentang hubungan antara kenaikan berat badan ibu
primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak
Siti Fatimah.
Data-data yang diperoleh dengan mengisi lembar observasi dengan jumlah
sampel sebanyak 94 orang. Lembar observasi diisi berdasarkan data dari ruang
persalinan, ruang ANC dan ruang rekam medik. Variabel penelitian yang diteliti
meliputi kenaikan berat badan ibu yang diperoleh dari hasil pengurangan berat badan
sebelum partus dengan berat badan trimester III (minggu ke 28) serta berat badan
lahir bayi.
45
Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu dan Anak Siti Fatiah merupakan
RS khusus tipe B yang melayani persalinan terbesar milik pemerintah yang
berlokasi di Makassar tepatnya di Jl. Gunung Merapi No.75. Berdasarkan data
sekunder puskesmas tercatat memiliki 5 kader, akan tetapi hanya 2 kader yang
aktif. Rumah Sakit ini terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 terdiri dari ruang rekam
medik/kolektor rawat jalan, instalasi laboratorium, instalasi farmasi, kamar
bersalin, kamar bayi, ANC, ruang pemulihan, instalasi radiologi, kamar operasi,
ruang nifas, instalasi gizi, ruang perawatan anggrek 1 dan tulip 1. Sedangkan
lantai 2 terdiri dari ruang direktur, ruang KTU, ruang-ruang kasie, perpustakaan,
ruang perawatan anak, ruang fisioterapi, ruang tindakan, mushollah, ruang
komite medik, ruang petugas nifas serta 11 ruang perawatan. RS ini terdiri dari
14 dokter 3 diantaranya merupakan dokter spesialis, bidan, fisioterapist dan
perawat.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum
mengenai kondisi responden dengan cara mendeskripsikan tiap variabel
penelitian yang selengkapnya diuraikan sebagai berikut:
46
a. Karakteristik Responden
Tabel 5.1
Distribusi Karakteristik ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011
Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 94 sampel, terdapat 29
sampel yang berusia antara 20-24 tahun (30,9%). Sejumlah 43 orang
sampel atau sekitar 45,7% dari total sampel berusia 25-30 tahun. Usia
25-30 tahun merupakan rentang usia terbanyak dari sampel yang diteliti.
Sedangkan untuk usia 31-35 tahun, jumlah sampel yang diteliti yaitu
sejumlah 22 orang atau sekitar 23,4%.
Usia kehamilan ibu yang bersalin di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah selama periode Oktober 2010-Oktober 2011 berkisar anatar 37-42
minggu. Ibu yang bersalin dengan rentang usia kehamilan antara 37-39
KARAKTERISTIK f %
Usia Ibu
20-24 tahun
25-30 tahun
31-35 tahun
29
43
22
30,9
45,7
23,4
Usia kehamilan
37-39
40-42
53
41
56,4
43,6
Jenis Kelamin Anak
Laki-laki
Perempuan
45
49
47,9
52,1
Total 94 100
47
minggu sebanyak 53 orang dengan persentase sebesar 56,4%. Usia 37-39
minggu merupakan jumlah yang terbanyak. Untuk usia kehamilan 40-42
minggu, jumlah ibu yang bersalin sebanyak 41 orang atau sebesar 43,6%.
Bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan sebanyak 45 bayi
dengan persentase sebesar 47,9%. Bayi berjenis kelamin perempuan
sebanyak 49 bayi atau 52,1%.
b. Distribusi frekuensi berat badan lahir bayi
Tabel 5.2
Distribusi frekuensi berat badan lahir bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011
Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011
Tabel di atas menunjukkan distribusi berat badan lahir bayi. Bayi
yang tergolong BBLR sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar
12,8%. Adapun bayi yang memiliki berat badan yang normal berjumlah
82 orang dengan persentasi sebesar 87,2%.
c. Distribusi frekuensi paritas ibu
Tabel 5.3
Distribusi frekuensi paritas ibu yang melahirkan di RSKD Ibu dan Anak Siti
Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011
Berat badan lahir bayi F %
BBLR 12 12,8
Normal 82 87,2
Total 94 100
Paritas ibu F %
Primigravida 47 50
Multigravida 47 50
Total 94 100
48
Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011
Tabel di atas menunjukkan distribusi paritas ibu yang melahirkan.
Dalam penelitian ini, terdapat 2 kelompok. Kelompok primigravida
sebanyak 47 orang dengan persentasi 50% dan kelompok multigravida
sebanyak 47 orang atau 50%.
d. Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida
Tabel 5.4
Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu dan
Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011
Sumber: Data sekunder Oktober 2010-Oktober 2011
Tabel di atas menunjukkan distribusi kenaikan berat badan ibu
primigravida. Dari tabel dapat dilihat bahwa ibu dengan kenaikan berat
badan yang abnormal sebanyak 29 orang dengan persentase 61,7%.
Adapun jumlah ibu yang memiliki kenaikan berat badan yang normal
yaitu 18 orang dengan persentase 38,3%. Nilai rata-rata kenaikan berat
badan ibu primigravida yaitu 5,7.
e. Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu multigravida
Tabel 5.5
Distribusi frekuensi kenaikan berat badan ibu primigravida di RSKD Ibu dan
Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober 2011
Kenaikan
berat badan
ibu f %
Mean
Abnormal 29 61,7
5,7 Normal 18 38,3
Total 47 100
Kenaikan
berat badan
ibu F %
Mean
49
Sumber: Data sekunder Oktober 2010-Oktober 2011
Tabel di atas menunjukkan distribusi kenaikan berat badan ibu
multigravida. Dari tabel dapat dilihat bahwa ibu dengan kenaikan berat
badan yang abnormal sebanyak 16 orang dengan persentase 34%. Adapun
jumlah ibu yang memiliki kenaikan berat badan yang normal yaitu 31
orang dengan persentase 66%. Kenaikan rata-rata berat badan ibu
multigravida yaitu 6,49.
2. Analisis Bivariat
a. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan
lahir bayi
Tabel 5.6
Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan lahir
bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober
2011
Sumber: Data sekunder, Oktober 2010-Oktober 2011
Abnormal 16 34
6,49 Normal 31 66
Total 47 100
Kenaikan
berat
badan ibu
Berat badan lahir bayi
BBLR Normal Total
RR
(95%
CI)
p f % f % f %
Abnormal 9 31 20 69 29 100 0,690
(0,540-
0,880) 0,008 Normal 0 0 18 100 18 100
Total 9 19,1 38 80,9 47 100
50
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari ibu yang mengalami kenaikan
berat badan yang abnormal terdapat 9 bayi yang mengalami BBLR dengan
persentase 31% dan 20 bayi yang memiliki berat badan yang normal. Pada
penelitian ini tidak ada ibu yang memiliki kenaikan berat badan normal yang
melahirkan bayi BBLR, dan terdapat 18 bayi yang lahir dengan berat badan
yang normal.
Hasil uji statistik dengan chi-square terdapat 1 sel dengan nilai
expected kurang dari 5. Oleh karena syarat uji chi-square tidak terpenuhi
maka digunakan nilai fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,008 (p < 0,05)
dan nilai RR=0,690. Karena nilai p < 0,05 berarti ada hubungan antara
kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan lahir bayi.
b. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan
lahir bayi
Tabel 5.7
Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir
bayi di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, periode Oktober 2010-Oktober
2011
S
u
m
b
er: Data sekunder,Oktober 2010-Oktober 2011
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari ibu yang kenaikan berat
badannya tidak normal terdapat 3 bayi (18,8%) mengalami BBLR dan 13 bayi
Kenaikan
berat
badan ibu
Berat badan lahir bayi
BBLR Normal Total
RR
(95%
CI)
p f % f % f %
Abnormal 3 18,8 13 81,2 16 100
0,812
(0,642-
1,028)
0,035 Normal 0 0 31 93,6 31 100
Total 3 6,4 44 93,6 47 100
51
dengan berat badan normal. Pada penelitian ini tidak ada ibu yang memiliki
kenaikan berat badan normal yang melahirkan bayi BBLR, dan terdapat 31
bayi yang lahir dengan berat badan yang normal.
Hasil uji statistik dengan chi-square terdapat 2 sel dengan nilai
expected kurang dari 5. Oleh karena syarat uji chi-square tidak terpenuhi
maka digunakan nilai fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,035 (p < 0,05)
dan nilai RR=0,812. Karena nilai p < 0,05 berarti ada hubungan antara
kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir bayi.
B. Pembahasan
1. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan
lahir bayi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ibu yang mengalami
kenaikan berat badan yang abnormal (< 6 kg) terdapat 9 bayi yang mengalami
BBLR dan 20 bayi memiliki berat badan yang normal. Pada penelitian ini
tidak ada ibu yang memiliki kenaikan berat badan normal yang melahirkan
bayi BBLR, dan terdapat 18 bayi yang lahir dengan berat badan yang normal.
Hasil uji statistik dengan fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,008 (p <
0,05) dan nilai RR=0,690 (95% CI=0,540-0,880). Karena p < 0,05 berarti ada
hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan
lahir bayi atau dengan kata lain terdapat hubungan yang positif antara
kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat badan lahir bayi.
52
Kenaikan rata-rata berat badan trimester III pada ibu primigravida
yaitu 5,7 kg, berarti kurang dari nilai rata-rata normal yaitu 6-7 kg. Ini berarti
kenaikan rata-rata berat badan ibu tergolong rendah.
Berdasarkan data dari rekam medik, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa kenaikan berat badan yang normal pada saat kehamilan akan
melahirkan bayi dengan berat badan yang normal pula. Asupan nutrisi yang
baik dapat menjadi faktor penyebab meningkatnya berat badan pada saat
hamil. Hal ini disebabkan karena zat-zat gizi sangat dibutuhakan ibu hamil
mulai dari konsepsi, pertumbuhan janin, perkembangan plasenta dan jaringan
lain pada tubuh ibu (Supartini, 2004). Menurut hasil penelitian Paska H.D
(2006) terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dengan kejadian
BBLR. Ini berarti bahwa gizi ibu merupakan faktor yang penting untuk
perkembangan janin agar dapat lahir dengan berat badan yang normal. Hal
serupa juga dikemukakan dalam penelitian Kudyani (2010) bahwa terdapat
hubungan yang positif antara kenaikan berat badan dengan berat badan lahir
bayi.
2. Hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan
lahir bayi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ibu yang kenaikan berat
badannya tidak normal terdapat 3 bayi yang mengalami BBLR dan 13 bayi
dengan berat badan yang normal. Pada penelitian ini tidak ada ibu yang
memiliki kenaikan berat badan normal yang melahirkan bayi BBLR, dan
53
terdapat 31 bayi yang lahir dengan berat badan yang normal. Hasil uji statistik
dengan fisher’s exact test didapatkan nilai p = 0,035 (p < 0,05), dan nilai RR=
0,812 (95% CI=0,642-1,028). Karena p < 0,05 berarti ada hubungan antara
kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir bayi.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menemukan keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian yang
membuat penelitian ini belum sempurna. Keterbatasan yang dimaksud adalah
terbatasnya waktu penelitian sehingga peneliti hanya mampu mengambil data
selama periode 1 tahun yaitu dari bulan Oktober 2010-Oktober 2011. Dari data
selama 1 tahun tersebut, masih banyak data yang belum lengkap sehingga
walaupun rekam medik selama periode tersebut terbilang banyak, jumlah sampel
yang dapat diambil agak terbatas mengingat banyaknya kriteria inklusi dan ekslusi
yang harus dipenuhi.
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara kenaikan
berat badan ibu primigravida dan multigravida dengan berat badan lahir bayi di
RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari 94 sampel yang berusia 20-24 tahun sebanyak 29 orang (30,9%), usia
25-30 tahun 43 orang (45,7%) dan usia 31-35 tahun sebanyak 22 orang
(23,4%)
2. Ibu yang bersalin dengan usia kehamilan 37-39 minggu sebanyak 53 orang
(56,4%) dan usia kehamilan 40-42 minggu sebanyak 41 orang (43,6%)
3. Bayi berjenis kelamin laki-laki yang dilahirkan sebanyak 45 bayi (47,9%)
dan bayi perempuan sebanyak 49 bayi (52,1%)
4. Bayi dengan BBLR yang dilahirkan sebanyak 12 bayi (12,8%) dan bayi
dengan berat badan normal sebanyak 82 bayi (87,2%)
55
5. Terdapat 47 orang ibu dengan paritas primigravida dan 47 orang ibu yang
tergolong multigravida
6. Ibu primigravida yang kenaikan berat badannya abnormal sebanyak 29 orang
(61,7%) dan kenaikan berat badan yang normal sebanyak 18 orang ibu
(38,3%)
7. Ibu multigravida yang kenaikan berat badannya abnormal sebanyak 16 orang
(34%) dan kenaikan berat badan yang normal sebanyak 31 orang ibu (66%)
8. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu primigravida dengan berat
badan lahir bayi
9. Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat
badan lahir bayi
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang
dapat diberikan sebagai berikut :
1. Bagi Rumah Sakit/Instansi terkait
Adanya hubungan yang bermakna antara kenaikan berat badan ibu baik
primigravida maupun multigravida dengan berat badan lahir bayi, sehingga
dari hasil penelitian ini diharapkan kepada pihak Rumah Sakit untuk
menindaklanjuti dengan melakukan koordinasi kepada Dinas Kesehatan agar
dilakukan intervensi berupa penyuluhan atau pemberian makanan tambahan
bagi ibu hamil untuk mencegah terjadinya BBLR.
2. Bagi pendidikan keperawatan
56
Tambahan informasi dari penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan pelayanan pemberian asuhan keperawatan pada ibu hamil.
3. Bagi penelitian keperawatan
Bagi penelitian keperawatan selanjutnya yang akan mengangkat penelitian
serupa, dalam rangka meningkatkan validitas sebaiknya dilakukan penelitian
cohort secara prospektif.
57
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Solihin. (2001). Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia Pustaka Utama:
Jakarta.
Asiyah, Siti., Suwoyo. & Mahaendriningtyastuti. (2010). ‘Karakteristik Bayi
Berat Lahir Rendah (BBLR) sampai Tribulan II Tahun 2009 di Kota
Kediri’, Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, vol.1, No.3, p.210-
222.
Arvin, K.B. (2000). Nelson ilmu kesehatan anak. EGC: Jakarta.
Azam, Mahalul. & Iud, Susiana. (2006). ‘Hubungan kenaikan berat badan LILA
dan kadar Hb dengan berat badan bayi lahir bumil Bojolali tahun 2005’,
Jurnal Kesehatan Masyarakat, vol. 2, No. 1, p.83-90.
Budjong, R.F. (2002). Bayi dengan berat badan lahir rendah. Bina Pustaka:
Jakarta.
Cunningham., et al. (2005). Obstetri Williams. EGC: Jakarta.
Dahlan, M.Sopiyudin. (2010). Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam
penelitian kedokteran dan kesehatan, ed.3. Salemba Medika: Jakarta
Damanik, Riska. (2009). Hubungan kecukupan zat gizi, kenaikan berat badan dan
status gizi ibu hamil trimester III dengan berat badan lahir bayi di
Puskesmas Keling 1 Kecamatan Keling Kabupaten Jepara, diakses
tanggal 2 Oktober 2011, <http://eprints.undip.ac.id/5879/1/3613.pdf>
Effendi, F. & Makhfudli. (2009). Keperawatan kesehatan komunitas. Salemba
Medika: Jakarta
Elizabeth, Tara. (2001). Buku pintar kesehatan kehamilan. Ladang Pustaka:
Jakarta.
Emilia, Ova. & Freitag, Harry. (2010). Tetap bugar dan energik selama hamil.
Agro Media: Jakarta.
Gibney, J.M., et al. (2009). Kesehatan gizi masyarakat. EGC: Jakarta.
Hulliana, Mellyna. (2007). Panduan menjalani kehamilan sehat. Puspa Swara:
Jakarta.
Mandriwati. (2006). Asuhan kebidanan ibu hamil. EGC: Jakarta.
Manuaba, I.B.G. (2001). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi
dan keluarga berencana. EGC: Jakarta.
Manuaba, I.B.G. (2007). Pengantar kuliah obstetrik. EGC: Jakarta.
Mutalazimah. (2005). ‘Hubungan lingkar lengan atas (LILA) dan kadar
hemoglobin (Hb) ibu hamil dengan berat bayi lahir di RSUD DR.
58
Moewardi Surakarta’, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, vol. 6, No.
2, p.114 – 126.
Neil, W.R. (2007). Panduan lengkap perawatan kehamilan. Dian Rakyat: Jakarta.
Notoatmodjo. (2005). Metodologi penelitian kesehatan. Rineka Cipta: Jakarta.
Kudyani, Emah. (2010). Hubungan Antara Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil
dengan Berat Badan Lahir Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak
Sukoharjo, Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Paska. H.D. (2006). Kelainan periodontal maternal sebagai faktor risiko
terjadinya bayi berat lahir kurang bulan. Skripsi. Semarang: Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro.
Picket, George & Hanlon, J.J. (2009). Kesehatan masyarakat administrasi dan
praktek. EGC: Jakarta.
Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Buku acuan nasional pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
Jakarta.
Rusilanti. (2006). Menu bergizi untuk ibu hamil. Kawan Pustaka: Jakarta.
Saenab & Joeharno. (2008). Faktor-faktor terjadinya BBLR, Universitas
Diponegoro, diakses tanggal 2 November 2011,
<http://eprints.undip.ac.id/20556/1/saenab&joeharno.pdf>
Saimin, Juminten. (2006). Hubungan antara berat badan lahir dengan status gizi
ibu berdasarkan ukuran lingkar lengan atas, Universitas Hasanuddin,
diakses tanggal 10 Oktober 2011,
<http://med.unhas.ac.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id
=169>
Sastroasmoro, S. (2008). Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Sagung Seto:
Jakarta.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. EGC: Jakarta.
Simkin, Penny., Whalley, Jannet. & Keppler, Ann. (2001). Kehamilan,
melahirkan dan bayi. EGC: Jakarta.
Sudarianto. (2010). Angka kematian bayi (28/1000 KH), laporan kematian bayi di
Sulsel (3,33 per 1000 KH), Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan, diakses
tanggal 2 Oktober 2011, <http://dinkes-
sulsel.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=241>
Supartini, Yupi. (2004). Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. EGC:
Jakarta.
Supariasa, I.D.N., dkk. (2002). Penilaian status gizi. EGC: Jakarta.
59
Trisetiyaningsih, Yanita. (2011). Kehamilan normal, diakses tanggal 15 Oktober
2011,
<http://stikesayaniyk.ac.id/attachments/article/74/Fisiologi%20Kehamila
n%20Normal.pdf>.
Utomo, Budi. (2010). Menu sehat untuk ibu hamil. Demedika Pustaka: Jakarta.
Wiknjosastro, H. (2002). Pembuahan, nidasi, dan plasenta, ed.3. Bina Pustaka:
Jakarta.
Wong, L.D. (2004). Keperawatan pediatrik, ed.1. EGC: Jakarta.
60
Lampiran
61
Lampiran 1:
KUESIONER PENELITIAN
Tanggal Pengambilan Data :
A. Data Ibu
Nomor registrasi :
Nomor urut :
Nama (Initial) :
Alamat :
Usia : tahun
Berat Badan trimester III : kg
Jumlah anak yang pernah dilahirkan (termasuk yang meninggal)
1 orang 3 orang
2 orang lebih dari 3 orang
Riwayat abortus :
Jika Ya, berapa kali :
Penyakit yang diderita :
B. Data Persalinan
Hari/Tanggal :
Usia kehamilan : minggu
Berat badan : kg
C. Data Bayi
Nama (Initial) :
Jenis Kelamin : P/L
Berat Badan : kg
Tidak Ya
, KEM'["1'H"'l^Y1il'ffirHoi"o'
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAwATAN (PSIK)JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KAMPUS TAMALANREA KM. 10 MAKASSAR 90245
TELP : 0411-586296 - 5040399 FAX. 0411 - 5g62s7
Nomor : 1391tH4.7.4.1/PL.\Zt2\ttHal : IzinPenelitian
4 November 201I
Kepada Yth.Gubernur Provinsi Sulawesi Selatancq. Badan Penelitian dan Pengembangan DaerahDiTempat
Dengan hormat, dalam rangka penyelesaian studi Mahasiswa program Studi IlmuKeperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, maka deng;n ini dimohonkiranya Mahasiswa yang tersebut namanya di bawah ini :
Nama : Listanira MaddusaNim : Cl2l0827tJudul Penelitian :
HUBTJNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DANMULTIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI DI RSIA SITIFATIMAH MAKASSAR.
dapat diberikan izin penelitian untuk penyusunan skripsi di RSIA SITI FATIMAHMAKASSAR, pada tanggal 7 November s/d-7 Desember 2011.
Demikian, atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
l
BADANJalan
PEMERIIyTAH PROVINSI SU LAWESI SELATAN
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAHUrip Sumohardjo No.269 Telp. 436936.436937 FAX.436934
U!-qX-asL u-$q23l)
Nomor
LampiranPerihal
Makabsar, 08 November 2011
Kepada
Ytlr. Direktur RSKD lbu dan Anak Siti Fatimah: 070.5.1/tl. t0l /eatituangoa:-: lzinlRekomendasi Penelitian
di-
Makassar
Berdasarkan surat Ketua Program Studi llmu Keperawatan FK UNHAS Makassar Nomor :
1391/H4.7,4.1 1P1.02t2011 tanggal 03 November 2011 perihal tersebut diatas, mahasiswa/peneliti dibawah ini
NamaNomor Pokok
Program StudiPekerjaanAlamat
: Listanira Maddusa: C12108278: llmu Keperawatan: Mahasiswa
:Jl. Perintis Kemerdekaan Km 10, Makassar
2.
3.
4.
Bermaksud untuk melakukan penelitian di daerah/kantor saudara dalam rangka penyusunan
Skripsi/Tesis, dengan judul :
"HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DENGAN BERATBADAN LAHIR BAYI DIRSIA SITI F,ATIMAH MAKASSARI'
Yang akan dilaksanakan dari : Tgl. 09 November s/d 09 Desember 201 1
Sehubungan dengan hal tersebut'diatas, pada prinsipnya kami menyetujui kegiatan dimaksud denganketentuan :
1. Sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan, kepada yang bersangkutan melapor kepadaBupatiAtValikota Cq. Kepala Bappeda/Balitbangda, apabila kegiatan dilaksanakan di Kab./Kota;Penelitian tidak menyimpang dari izin yang diberikan;Mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dan rnengindahkan adat istiadat setempat;Menyerahkan 2 (dua) eksemplar copy hasil penelitian kepada Gubernur Sulsel.Cq. l(epala BadanPenelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan;Surat izin akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku apabila ternyata pemegang surat izin ini tidakmentaati ketentuan tersebut di atas,
Demikian disampaikan untuk dimaklumi dan
NIPTEMBUSAN : Keoada Yth :
1. Gubernur Sulawesi Selatan di Makassar (sebagai lapoian);2. Ketua Program Studi llmu Keperawatan FK UNHAS Makassar di Makassar;3. Kepaia Badan Lintas Kabupaten dan Kota Prov. Sulsel;4. Mahasisrlva yang bersangkutan;5. Pertinqqal
: 19630403 199103 1 003
ffik liffiAii:r.+tm**-i;iHiT'qffi-qt' ,.o}#ffiErr. iiq€##. li
tip H M H ft I hJ Ts, li F Rs F I ri{ $ I S Li LA?Vns I S n m] d di
*!Y'JAS KUSili{AlRruffiUMAi{ $A{i"i" ttrU *r:\N Af{Ai{ "stTi FATilVt,r\f_i
.Ilrr. Gunung Merap! X0.75 T"cip. {0.r,11) 3?4956.320g03 Fax. {0411)3ZS7g4tu1,{KA$SAA SS11?
LffiMffiAse ms$p#$g$Iil iierim a r *, t,,,7:,,,7,,!!,,,:.,,*,,!!.,...,.,
No.Agencta,,,!,LL#..,..-,,,,.,,...,.,....")tla" :
l'--r ^I llangar s3$era
ii
]{"
-____::
surat dari ' ,R:*H6P.*,9.{k,t ,
r.ro. surar ,, :,2?i*tltH:t/g..1rgt. surar,'9,1,;,,1.1.-,.,,*X,,.,.,, [s*s*,, f]nanasia f aiur"
-f
_",1;-, { fze,Ln, "-rLr4"
Diteruskan tgnAda:
tl Ka. Subag Tata Usaha
LJ Ketua Kornite Medik
n Ka. Instansi
V Ka, Ruang
I Urusan
NB:&erl Ta*da Chek l"isf {!/}
&e-3"aUlJsAJAt ha&il;I fanggapan / $aran
I Koreksi / Fenyempurrraatr
I Lak*anaka*
[] Hoordinasikan / Konfirmasikan
I Wa*iti/ Darnpingi
[ $iapkan $atan i
f Rroruu $esuai Kateni,:uJri
jgfwalkan /Laporf,n r j i
fiillilA SlTl FATIMAH
(n,.,,.,,,.',,, 2011,,//
vV, rl- Htftq449fr r..i.t...t
MASTER TABEL
No
NO.Rekam
Medik
Initial
Alamat
Usia
(tahun)
Berat
badan
trimester
III (kg)
Berat
badan
sebelum
partus
(kg)
Kenaikan
berat
badan
ibu Paritas
Usia
kehamilan
(minggu)
Jenis
kelamin
bayi
Berat
badan
bayi
(gram)
1 053664 Hs Jl. Sawi 35 69 75 6 4 40 Perempuan 2800
2 051107 Sr Jl. labu 32 60 64 4 4 38 Perempuan 2200
3 054388 Rh Jl. landak 26 71 77 6 2 38 Perempuan 3100
4 052975 Hj Jl. Alauddin 32 50 56 6 3 42 Laki-laki 3200
5 054924 Nr Jl. Kubis no. 5 27 66 73 7 2 40 Perempuan 3100
6 054924 Asy Jl. Rajawali 31 54 60 6 2 37 Perempuan 3200
7 054962 Nrq Jl. Rajawali 26 52 57 5 2 40 Perempuan 2400
8 054962 Nda Jl. Bunga Ejayya 23 77 83 6 3 40 Perempuan 3400
9 055250 Ism Jl. Datuk Ditiro 25 51 57 6 3 39 Laki-laki 3000
10 055253 Mrw Jl. Batua Raya 34 66 71 6 2 37 Perempuan 2900
11 055254 End Jl. Bonto Bila Raya 30 65 74 9 4 40 Perempuan 4000
12 053965 Irm Jl. H. Kalla 2 30 62 68 6 4 38 Perempuan 3200
13 055259 Tri Jl. Banta Bantaeng 26 50 58 8 2 37 Laki-laki 3600
14 054958 Elv Jl. BTP Blok A 26 65 70 5 4 42 Perempuan 3300
15 055608 Hrt JL. Perumnas Antang 22 77 84 7 3 41 Perempuan 3000
16 055756 Ind Jl. Rappocini 20 65 72 7 2 41 Laki-laki 3500
17 055942 Srt Jl. Pettarani 32 69 75 6 3 40 Laki-laki 3000
18 056209 Nrh Jl. Cendrawasih 30 59 65 6 2 42 Perempuan 3400
19 056242 Rml Jl. Rajawali 34 55 60 5 3 38 Laki-laki 2900
20 056395 Dew Jl. Khaeruddin 29 50 54 4 1 38 Laki-laki 2600
21 056323 Rhw Jl. Cendrawasih 30 67 71 4 1 41 Perempuan 2100
22 056326 Nov Jl. Veteran Utara 27 55 62 7 1 42 Laki-laki 3000
23 056458 Krm Jl. Rappocini Raya 27 50 58 8 2 38 Laki-laki 3900
24 056613 Hkm Jl. Antang Raya 27 53 60 7 2 38 Laki-laki 3400
MASTER TABEL
25 056573 Jus Komplek Perdos UH 21 51 56 5 2 40 Laki-laki 2300
26 056616 Ind Jl. Kumala 27 50 56 6 1 38 Perempuan 3300
27 056303 Yor Jl. Parangloe 21 52 57 5 1 40 Perempuan 3100
28 056020 Rah Jl. Mentimun 25 63 69 6 3 38 Perempuan 3000
29 056794 Sar Jl. Swadaya 20 62 71 9 1 42 Laki-laki 3800
30 056804 Rsn Jl. Dg. Regge 20 51 59 8 1 37 Laki-laki 3600
31 056799 Rid Jl. Laiya 27 67 75 8 2 39 Laki-laki 3800
32 056982 And Jl. A. Dg. Nganjung 29 53 60 7 2 37 Perempuan 3200
33 056985 Rut Jl. Dirgantara 33 58 63 5 1 39 Laki-laki 2700
34 056978 Rht Jl. Kandea 25 58 63 5 1 38 Laki-laki 2400
35 056992 Srt Jl. Sunu 32 69 77 8 3 39 Laki-laki 3800
36 056786 Eka Jl. Batua Raya 29 49 55 6 1 40 Perempuan 3300
37 056756 Nrf Jl. Sukaria 25 45 51 6 1 42 Perempuan 3200
38 057041 Nrl Jl. Landak Baru 20 55 60 5 2 42 Laki-laki 2800
39 057142 Hsr Jl. Nuri 27 65 70 5 1 40 Laki-laki 2600
40 057146 Ftm Jl. Tarakan 34 52 59 7 2 39 Perempuan 3600
41 057299 Nql Jl. Kalumpang 20 67 70 3 1 39 Laki-laki 2100
42 057605 Sen Jl. Biring Romang 32 65 70 5 1 37 Perempuan 2900
43 057609 Rin Jl. Bete-bete 29 54 60 6 2 37 Laki-laki 3000
44 057789 Sis Jl. Kemajuan 27 70 78 8 3 40 Laki-laki 3700
45 057796 Sur Jl. Tinumbu 28 53 60 7 2 40 Perempuan 3600
46 057833 Erm Jl. Gunung Merapi 24 53 59 6 2 37 Perempuan 3300
47 057929 Hes Jl. Abu Bakar Lambogo 33 51 57 6 1 39 Laki-laki 3400
48 057936 Ang Jl. Anggrek 24 74 79 5 1 38 Laki-laki 2400
49 057542 Din Jl. Baji Rupa 25 66 75 9 2 40 Laki-laki 3900
50 057967 Kar Jl. Teuku Umar 23 51 56 5 1 38 Perempuan 2800
51 057854 Rml Jl. Somba Opu 28 65 71 6 2 37 Perempuan 3100
52 057449 Way Jl. Angkasa 31 65 72 7 3 37 Perempuan 3000
53 059608 Tik Jl. Pampang 27 75 84 9 1 42 Laki-laki 3800
MASTER TABEL
54 059609 Jum Jl. Kerung-kerung 31 55 62 7 3 38 Perempuan 3300
55 056778 Yul Jl. Toddopuli 23 57 64 7 2 38 Perempuan 3400
56 059991 Sug Jl. Landak Baru 30 49 55 6 3 38 Laki-laki 2900
57 058818 Ksm Jl. Lembu 28 62 70 8 2 40 Laki-laki 3700
58 060929 Jst Jl. Ar. Hakim 28 47 53 6 1 42 Perempuan 3000
59 061022 Sym Jl. Bayam 25 47 54 7 3 38 Perempuan 3200
60 061014 Rml Jl. Mayalling 26 78 83 5 2 41 Laki-laki 3100
61 061053 Rar Jl. Jenelalang 20 71 78 7 1 39 Laki-laki 2800
62 061094 Fit Kompleks Antang Jaya 28 52 56 4 1 37 Perempuan 2300
63 056587 Sta Jl. Kubis 26 51 56 5 1 42 Perempuan 2300
64 057923 Juw Jl. Antang Raya 32 62 67 5 1 40 Perempuan 2700
65 062467 Nen Jl. Pamolongan 33 55 61 6 2 38 laki-laki 2900
66 062325 Mul Jl. Kancil 26 57 64 7 4 37 Perempuan 3100
67 061328 Erl Jl. Sukaria 28 61 68 7 2 40 laki-laki 3200
68 061504 Srn Jl. Sultan Alauddin 24 55 60 5 2 39 Perempuan 2800
69 061440 Elv Jl. Tinumbu 21 44 52 8 1 39 laki-laki 3300
70 060086 Saw Jl. Tamalate 34 62 68 6 1 37 Perempuan 3200
71 055820 Nov Jl. Maccini Gusung 25 48 56 8 1 39 Perempuan 3400
72 051270 Srah Jl. S Limboto 31 36 42 6 2 41 Perempuan 3000
73 052249 Rah Jl. Mesjid Raya 34 45 51 6 1 40 Laki-laki 2700
74 046470 Fiv Jl. Sultan alauddin 28 54 61 7 3 40 Laki-laki 3200
75 050476 Sam Jl. RSI Faizal 34 45 50 5 1 37 Laki-laki 2500
76 052984 Ern Jl. P. Kodingareng 23 55 60 5 1 40 Perempuan 3100
77 052555 Sus Jl. Lasuloro dalam 20 52 56 4 1 38 Laki-laki 2600
78 052644 Ren Jl. Barawaja 24 51 57 6 1 41 Perempuan 3000
79 053105 Rup Jl. BTN Minasa Upa 27 49 55 6 1 40 Laki-laki 2200
80 053497 Man Jl. Bontoduri 35 68 74 6 1 37 Laki-laki 3400
81 060170 Rat Jl. P. Barrae Caddi 31 65 73 8 1 40 Perempuan 3500
82 060800 Rhm Jl. Antang Raya 21 55 61 6 1 37 Perempuan 2900
MASTER TABEL
83 060270 Idl Jl. Teuku Umar 21 47 52 5 1 38 Perempuan 2500
84 052984 Ftw Jl. Bangkala 28 49 55 6 1 40 Laki-laki 2500
85 053949 Rab BTN Minasa Upa 23 53 59 6 1 38 laki-laki 3000
86 052667 Shm Jl. Rappocini 22 43 48 5 1 41 perempuan 2900
87 053722 Rsd Jl. Baruga 23 41 45 4 1 37 laki-laki 2600
88 055448 Ita Jl. Tidung 24 47 53 6 1 39 Perempuan 2700
89 054367 Hik Jl. Tinumbu 27 56 73 7 1 39 laki-laki 3000
90 054938 Dea Jl. Suka Mulia 24 43 47 4 1 42 laki-laki 2300
91 051697 Ira Jl. Tello Batua 30 51 54 3 1 41 Perempuan 2100
92 052908 Dita Jl. datuk Ditiro 20 63 79 6 1 38 laki-laki 3100
93 052453 Nrh Jl. Pettarani II 21 54 59 5 1 39 Perempuan 2900
94 052575 Jmt Jl. Sultan Alauddin 23 47 54 7 1 38 Perempuan 3100
OUTPUT KARAKTERISTIK SAMPEL
Usia Ibu
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 20-24 tahun 29 30.9 30.9 30.9
25-30 tahun 43 45.7 45.7 76.6
31-35 tahun 22 23.4 23.4 100.0
Total 94 100.0 100.0
Usia Kehamilan Ibu
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 53 56.4 56.4 56.4
2 41 43.6 43.6 100.0
Total 94 100.0 100.0
Jenis Kelamin Bayi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid laki-laki 45 47.9 47.9 47.9
perempuan 49 52.1 52.1 100.0
Total 94 100.0 100.0
Paritas
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid primigravida 47 50.0 50.0 50.0
multigravida 47 50.0 50.0 100.0
Total 94 100.0 100.0
Berat Badan Bayi
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid BBLR 12 12.8 12.8 12.8
Normal 82 87.2 87.2 100.0
Total 94 100.0 100.0
Kenaikan Berat Badan Ibu Primigravida
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Abnormal 29 61.7 61.7 61.7
Normal 18 38.3 38.3 100.0
Total 47 100.0 100.0
N Valid 47
Missing 0
Mean 5.70
Kenaikan Berat Badan Ibu Multigravida
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 16 34.0 34.0 34.0
2 31 66.0 66.0 100.0
Total 47 100.0 100.0
N Valid 47
Missing 0
Mean 6.49
Hubungan Kenaikan Berat Badan ibu primigravida dengan Berat Badan
Lahir Bayi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kenaikan berat badan
ibu primigravida * berat
badan bayi
47 100.0% 0 .0% 47 100.0%
kenaikan berat badan ibu primigravida * berat badan bayi Crosstabulation
berat badan bayi
Total bblr normal
kenaikan berat badan
ibu primigravida
abnormal Count 9 20 29
Expected Count 5.6 23.4 29.0
% within kenaikan berat
badan ibu primigravida 31.0% 69.0% 100.0%
normal Count 0 18 18
Expected Count 3.4 14.6 18.0
% within kenaikan berat
badan ibu primigravida .0% 100.0% 100.0%
Total Count 9 38 47
Expected Count 9.0 38.0 47.0
% within kenaikan berat
badan ibu primigravida 19.1% 80.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 6.909a 1 .009
Continuity Correctionb 5.050 1 .025
Likelihood Ratio 9.983 1 .002
Fisher's Exact Test .008 .007
Linear-by-Linear
Association 6.762 1 .009
N of Valid Casesb 47
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.45.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence
Interval
Lower Upper
For cohort berat badan
bayi = normal .690 .540 .880
N of Valid Cases 47
Hubungan kenaikan berat badan ibu multigravida dengan berat badan lahir
bayi
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kenaikan berat badan
ibu multigravida * berat
badan bayi
47 100.0% 0 .0% 47 100.0%
kenaikan berat badan ibu multigravida * berat badan bayi Crosstabulation
berat badan bayi
Total bblr normal
kenaikan berat badan
ibu multigravida
abnormal Count 3 13 16
Expected Count 1.0 15.0 16.0
% within kenaikan berat
badan ibu multigravida 18.8% 81.2% 100.0%
normal Count 0 31 31
Expected Count 2.0 29.0 31.0
% within kenaikan berat
badan ibu multigravida .0% 100.0% 100.0%
Total Count 3 44 47
Expected Count 3.0 44.0 47.0
kenaikan berat badan ibu multigravida * berat badan bayi Crosstabulation
berat badan bayi
Total bblr normal
kenaikan berat badan
ibu multigravida
abnormal Count 3 13 16
Expected Count 1.0 15.0 16.0
% within kenaikan berat
badan ibu multigravida 18.8% 81.2% 100.0%
normal Count 0 31 31
Expected Count 2.0 29.0 31.0
% within kenaikan berat
badan ibu multigravida .0% 100.0% 100.0%
Total Count 3 44 47
Expected Count 3.0 44.0 47.0
% within kenaikan berat
badan ibu multigravida 6.4% 93.6% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 6.209a 1 .013
Continuity Correctionb 3.467 1 .063
Likelihood Ratio 6.871 1 .009
Fisher's Exact Test .035 .035
Linear-by-Linear
Association 6.077 1 .014
N of Valid Casesb 47
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.02.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence
Interval
Lower Upper
For cohort berat badan
bayi = normal .812 .642 1.028
N of Valid Cases 47