64
ANALISIS PENDA BERAS DI KA PROGRAM ST U APATAN UD.MITRA USAHA DARI I DESA KEDAI KECAMATAN MA ABUPATEN ACEH BARAT DAYA SKRIPSI HAWARI 12101018 TUDI AGRIBISNISFAKULTAS PE UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2017 I PENJUALAN ANGENG ERTANIAN

SKRIPSI HAWARI 12101018repository.utu.ac.id/1446/1/BAB I_V.pdf · 2017. 10. 20. · DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ... DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kerangka Pemikiran Operasional

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 42

    ANALISIS PENDAPATAN UD.MITRA USAHA DARI PENJUALANBERAS DI DESA KEDAI KECAMATAN MANGENG

    KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

    SKRIPSI

    HAWARI12101018

    PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS TEUKU UMAR

    MEULABOH2017

    42

    ANALISIS PENDAPATAN UD.MITRA USAHA DARI PENJUALANBERAS DI DESA KEDAI KECAMATAN MANGENG

    KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

    SKRIPSI

    HAWARI12101018

    PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS TEUKU UMAR

    MEULABOH2017

    42

    ANALISIS PENDAPATAN UD.MITRA USAHA DARI PENJUALANBERAS DI DESA KEDAI KECAMATAN MANGENG

    KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

    SKRIPSI

    HAWARI12101018

    PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS TEUKU UMAR

    MEULABOH2017

  • i

    ANALISIS PENDAPATAN UD.MITRA USAHA DARI PENJUALANBERAS DI DESA KEDAI KECAMATAN MANGENG

    KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

    SKRIPSI

    HAWARI12101018

    SkripsisebagaisalahsatusyaratuntukmemperolehgelarSarjanaPertanianpadaFakultasPertanianUniversitasTeuku Umar Meulaboh

    Kabupaten Aceh Barat

    PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

    MEULABOH, ACEH BARAT2017

  • ii

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    Meulaboh, 8 Maret 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 (S1)

    LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

    Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

    Nama : HAWARINIM : 12101018

    Dengan judul:Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperolehgelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh

    Mengesahkan,

    Mengetahui

    Fakultas PertanianDekan,

    Ir. RusdiFaizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

    Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    Tanggal Lulus: 2 Maret 2017

    Pembimbing Utama

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    Pembimbing Anggota

    Sufriadi, SP, MPNIDN. 01 0608 7001

    UNIVERSITAS TEUKU UMARFAKULTAS PERTANIAN

    MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

    ii

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    Meulaboh, 8 Maret 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 (S1)

    LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

    Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

    Nama : HAWARINIM : 12101018

    Dengan judul:Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperolehgelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh

    Mengesahkan,

    Mengetahui

    Fakultas PertanianDekan,

    Ir. RusdiFaizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

    Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    Tanggal Lulus: 2 Maret 2017

    Pembimbing Utama

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    Pembimbing Anggota

    Sufriadi, SP, MPNIDN. 01 0608 7001

    UNIVERSITAS TEUKU UMARFAKULTAS PERTANIAN

    MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

    ii

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    Meulaboh, 8 Maret 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 (S1)

    LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

    Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

    Nama : HAWARINIM : 12101018

    Dengan judul:Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat untuk memperolehgelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh

    Mengesahkan,

    Mengetahui

    Fakultas PertanianDekan,

    Ir. RusdiFaizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

    Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    Tanggal Lulus: 2 Maret 2017

    Pembimbing Utama

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    Pembimbing Anggota

    Sufriadi, SP, MPNIDN. 01 0608 7001

    UNIVERSITAS TEUKU UMARFAKULTAS PERTANIAN

    MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

  • iii

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    Meulaboh, 8 Maret 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 (S1)

    LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

    Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

    Nama : HAWARINIM : 12101018

    Dengan judul:Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    Yang telah di pertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 2 Maret 2017

    MenyetujuiKomisi Ujian

    Tanda Tangan

    Ketua : Sri Handayani, SP, M.Si …….....………………..........

    Sekretaris : Sufriadi, SP, MP …………………………...…

    Anggota : Liston Siringo-ringo, SP, M.Si ………………………….......

    Anggota : Dara Angreka Soufyan, SP, M.Si ……………………………...

    Mengetahui :Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    UNIVERSITAS TEUKU UMARFAKULTAS PERTANIAN

    MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

    iii

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    Meulaboh, 8 Maret 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 (S1)

    LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

    Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

    Nama : HAWARINIM : 12101018

    Dengan judul:Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    Yang telah di pertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 2 Maret 2017

    MenyetujuiKomisi Ujian

    Tanda Tangan

    Ketua : Sri Handayani, SP, M.Si …….....………………..........

    Sekretaris : Sufriadi, SP, MP …………………………...…

    Anggota : Liston Siringo-ringo, SP, M.Si ………………………….......

    Anggota : Dara Angreka Soufyan, SP, M.Si ……………………………...

    Mengetahui :Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    UNIVERSITAS TEUKU UMARFAKULTAS PERTANIAN

    MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

    iii

    KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    Meulaboh, 8 Maret 2017Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata 1 (S1)

    LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

    Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

    Nama : HAWARINIM : 12101018

    Dengan judul:Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    Yang telah di pertahankan didepan Komisi Ujian pada Tanggal 2 Maret 2017

    MenyetujuiKomisi Ujian

    Tanda Tangan

    Ketua : Sri Handayani, SP, M.Si …….....………………..........

    Sekretaris : Sufriadi, SP, MP …………………………...…

    Anggota : Liston Siringo-ringo, SP, M.Si ………………………….......

    Anggota : Dara Angreka Soufyan, SP, M.Si ……………………………...

    Mengetahui :Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

    Sri Handayani, SP, M.SiNIDN. 01 0608 8201

    UNIVERSITAS TEUKU UMARFAKULTAS PERTANIAN

    MEULABOH, ACEH BARAT 23615; PO BOX 59Laman : www.utu.ac.id, Email : [email protected]

  • iv

    LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini :Nama : HAWARINIM : 12101018Tempat Tanggal Lahir : Suak Nibong/ 21 Maret 1994

    Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Pendapatan Beras pada UD.Mitra Usaha di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya”benar berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari sayasendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan penelitian yang tercantumsebagai bagian dari skripsi ini. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber laintelah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudianhari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka sayabersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperolehkarena skripsi ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku diUniversitas Teuku Umar.

    Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihakmanapun.

    Aceh Barat, 8 Maret 2017

    Yang membuat pernyataan,

    HAWARI12101018

    MateraiRp 6000

  • v

    Bismillahirrahmaanirrahiim...

    PERSEMBAHANYa Rabb... hamba hanya mampu bersyukur, tafakur dan bersujud pada-Mu

    Agar hari esok yang membentang di depanku tetap bersama ridha dan hidayah-Mu.Alhamdulillah sebuah perjalan panjang yang penuh tantangan berhasil kutempuhBerawal dari suka dan duka. Tidak menunduk meski terbentuk, mengelak meski

    terjatuh, Pahit getirnya yang kurasakan di tengah-tengah perjalananYang melangkah di celah-celah perjalanan studiku.

    Namun seakan hilang tanpa bekas di saat keberhasilan bersamaku.“Ya Allah, jadikanlah Iman, Ilmu dan Amal ku sebagai lentera jalan hidupku

    keluarga dan saudara seimanku”

    Ayahanda Tercinta..............& Bunda Tersayang..............

    Dengan keringat, darah dan air mata engkau telah melahirkan akuDi pangkuanmu aku membuka mata. Dalam pemeliharaanmu aku dapat berdiri tengah.

    Petuahmu bagai intan permata bagikuKetulusan dan kasih sa. yang, cinta do’amutak terhingga. Hanya memberi tak kembali

    Membuatku dapat meraih separuh dari asakuDengan segenap ketulusan dan kerendahan hati kupersembahkan karya tulis ini kepada

    Ayahanda dan Ibunda tercinta, Serta keluarga besarku semuanya

    Terimahkasih buat semua teman – teman angkatan 2012 yang telah memberikansemangat, dorongan dan bantuan hingga selesai skripsi ini

    Ya allah..... hanya bimbingan petunjuk dan ridha-Mu yang hamba harapkandikemudian hari nanti agar hamba menjadi insan pilihan-Mu.

    Amin Yarabbal Almin........

  • vi

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

    memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini

    hingga selesai, tak lupa pula Shalawat beriring salam penulis sanjungkan

    kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam

    jahiliyah kepada alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini, dan

    tak lupa rasa terimakasih kepada kedua orang tua, dimana tanpa doa, dukungan

    dan kasih sayang mereka penulis tidak akan mampu melangkah kedepan hingga

    dapat menyelesaikan ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Pendapatan UD. Mitra

    Usaha dari Penjualan Beras di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten

    Aceh Barat Daya”.

    Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena

    itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

    besarnya kepada:

    1. Ibu Sri Handayani, SP, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama, yang telah

    banyak membimbing dan membantu penulis hingga terselesaikannya

    penulisan akhir ini.

    2. Bapak Sufriadi, SP, MP selaku Dosen Pembimbing Anggota, yang telah

    banyak membimbing dan membantu penulis hingga terselesaikannya

    penulisan akhir ini.

    3. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

    Teuku Umar.

  • vii

    4. Ibu Sri Handayani, SP, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

    Universitas Teuku Umar.

    5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu Dosen Fakultas Pertanian yang telah membekali

    penulis dengan berbagai disiplin ilmu.

    Akhirnya penulis menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh

    dari kesempurnaan baik karena keterbatasan buku maupun kemampuan penulis

    sendiri dalam mencari dan mengolah data yang ada, maka dari itu penulis

    menerima kritikan dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan

    penulisan ini kedepannya. Atas segala bantuan, bimbingan, dan pengarahan yang

    telah diberikan, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

    Semoga Allah SWT dapat membalas semua kebaikan ini, AMIN.

    Alue Peunyareng, 8 Maret 2017

    Penulis

  • viii

    ABSTRAK

    HAWARI. Analisis Pendapatan UD. Mitra Usaha dari Penjualan Beras di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Dibawah bimbinganSRI HANDAYANI dan SUFRIADI

    Sektor pertanian hingga kini masih memiliki peranan yang strategis didalampembangunan nasional, baik bagi pertumbuhan ekonomi maupun pemetaanpembangunan. Peran strategis sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi antaralain: sumber pendapatan lebih dari 70 persen penduduk indonesia, penyediapangan bagi penduduk Indonesia. Beras merupakan bahan makanan pokok bagisebagian besar penduduk indonesi. Semakin bertambahnya penduduk Indonesia,semakin meningkat juga kebutuhan beras bagi penduduk. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui berapa besar pendapatan usaha beras pada UD. Mitra Usaha diDesa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian iniakan dilaksanakan di UD. Mitra Usaha di Desa Kedai Kecamatan ManggengKabupaten Aceh Barat Daya. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 1pedagang beras yang paling lama berdagang. Teknik pengumpulan data dengancara menyusun item-item pertanyaan secara terperinci dalam suatu daftar untukPertanyaan mengetahui berapa jumlah Pendapatan UD. Mitra Usaha di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. Dari pengolahan data-data dalam penelitian ini diperoleh hasil penelitian yang ditunjukkan oleh hasilbahwa total biaya yang dikeluarkan oleh UD. Mitra Usaha adalah sebesarRp 188.469.111,- perbulan, kemudian penerimaan yang di peroleh dari hasil usahaberdagang beras adalah sebesar Rp 191.725.000,- perbulan dan pendapatan dariusaha berdagang beras yang dijalankan adalah sebesar Rp 2.955.889,- perbulan.Kelayakan usaha atau R/C pada usaha berdagang beras bapak Anwar adalahsebesar 1,02. Maka usaha berdagang beras UD. Mitra Usaha milik bapak AnuwarSadak di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya, dapatdiartikan bahwa setiap Rp 1,- yang dikeluarkan oleh UD. Mitra Usaha maka akanmendapat keuntungan sebesar Rp 1,02,-. Kemudian BEP usaha berdagang beraspada UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud adalah pada BEP (Q) sebesar714 sak dan BEP (P) sebesar Rp 92.787.540,-, dengan demikian BEP pada usahapenjualan beras UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud sudah menemukantitik impas dikarenakan jumlah BEP (Q) lebih kecil dari Q beras yang dijual, danbesarnya BEP (P) lebih kecil dari P harga penjualan beras yang ada.

    Kata Kunci: Biaya, Penerimaan, Pendapatan

  • ix

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iLEMBARAN PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... iiLEMBARAN PENGESAHAN KOMISI UJIAN ........................................... iiiPERNYATAAN................................................................................................. ivPERSEMBAHAN.............................................................................................. vKATA PENGANTAR....................................................................................... viABSTRAK ......................................................................................................... viiiDAFTAR ISI...................................................................................................... ixDAFTAR TABEL ............................................................................................. xiDAFTAR GAMBAR......................................................................................... xiiDAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

    BAB I. PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang ................................................................................... 11.2. Perumusan Masalah ........................................................................... 41.3. Tujuan Penelitian ............................................................................... 41.4. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA2.1. Beras .................................................................................................. 62.2. Konsep Biaya ..................................................................................... 62.3. Penerimaan......................................................................................... 92.4. Pendapatan ......................................................................................... 102.5. Revenue Cost Ratio ............................................................................ 132.6. Break Event Poin (BEP) .................................................................... 142.7. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 162.8. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 18

    BAB III. METODE PENELIAN3.1. Tempat dan waktu penelitian ............................................................. 193.2. Jenis dan Sumber Data....................................................................... 19

    3.2.1.Data Primer............................................................................... 193.2.2.Data Skunder ............................................................................ 19

    3.3. Teknik pengumpulan data.................................................................. 193.4. Analisis Data...................................................................................... 20

    3.4.1.Total Biaya ............................................................................... 203.4.2.Penerimaan Usaha .................................................................... 203.4.3.Pendapatan Usaha..................................................................... 213.4.4.Revenue Cost Ratio .................................................................. 213.4.5.Break Even Point ...................................................................... 22

    3.5. Operasional Variabel ......................................................................... 23

  • x

    BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1 Deskripsi UD. Mitra Usaha ............................................................... 244.2 Biaya Usaha UD.Mitra Usaha............................................................ 254.3 Penerimaan UD.Mitra Usaha ............................................................. 294.4 Analisis Pendapatan UD.Mitra Usaha ............................................... 304.5 Total R/C ........................................................................................... 324.6 Break Event Point (BEP) .................................................................. 33

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 365.2 Saran .................................................................................................. 36

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 37

    DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 39

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... 51

  • xi

    DAFTAR TABEL

    No Tabel Halaman

    1. Jenis Biaya Pada Usaha Pedagang Beras UD. Mitra Usaha di DesaKedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ................. 26

    2. Pendapatan Usaha Pedagang Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ............................. 30

    3. Data Penjualan Beras Pedagang UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ............................. 31

    4. Analisis R/C Pedagang Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ............................. 32

    5. Analisis BEP Pedagang Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ............................. 33

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar Halaman

    1. Kerangka Pemikiran Operasional ............................................................. 17

    2. Grafik BEP.................................................................................................. 35

  • xiii

    DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran Halaman

    1. Kusioner Penelitian .................................................................................. 39

    2. Deskripsi Pedagang Beras UD. Mitra Usaha ....................................... 43

    3. Biaya Tetap Pengeluaran Pejualan Beras pada UD. Mitra Usaha diDesa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ........ 44

    4. Biaya Tidak Tetap Pengeluaran Pejualan Beras pada UD. Mitra UsahaDi Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ... 45

    5. Total Biaya Pengeluaran Pejualan Beras pada UD. Mitra UsahaDi Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya ... 46

    6. Penjualan Beras pada UD. Mitra Usaha ............................................... 47

    7. Analisis Biaya dan Keuntungan Usaha Penjualan Beras ...................... 48

    8. Analisis R/C dan BEP........................................................................... 49

    9. Lampiran Foto Penelitian...................................................................... 50

  • 1

    42

    I. PENDAHULUAN

    1.1. LatarBelakang

    Indonesia merupakan Negara agraris, dimana sumber mata pecaharian

    utama masyarakatnya adalah dibidang pertanian. Hal ini dilatar belakangi oleh

    letak geografis Indonesia yang berada di daerahtropis, sehingga keadaan cuaca,

    tanah dan sumber daya lainnya hampir disetiap daerah di Indonesia memiliki

    potensi yang tinggi untuk dapat mengembangakan sektor pertanian

    (Phahlevi,2007).

    Perkembangan kebutuhan dan tingkat konsumsi beras di Aceh selama ini

    berdasarkan data dari Badan Ketahanan Provinsi Aceh, di peroleh bahwa :

    penduduk Aceh meningkat menjadi 176.199 jiwa atau sebesar 1,1 persen per

    tahun, kebutuhan beras meningkat dari 1.790.158 ton menjadi 11.942.233 ton atau

    sebesar 0,8 persen per tahun, sedangkan produksi beras dari 1.844.272 ton

    menjadi 2.160.670 ton atau sebesar 1,6 persen per tahun. Sejalan dengan hal

    tersebut, untuk mengatasi ketergantungan terhadap beras yang cukup tinggi yang

    terjadi selama ini di Aceh, maka perlu di lakukan berbagai upaya yang salah

    satunya adalah dengan cara merubah pola konsumsi masyarakat dengan

    mengurangi ketergantungan yang tinngi terhadap beras dan mengalihkan ke

    makanan yang berasal dari non beras (BPS, Aceh dalam Angka, Tahun 2013).

    Tingginya konsumsi beras tergambar dari besarnya alokasi

    pengeluaran.Dalam struktur pengeluaran keluarga, beras merupakan pengeluaran

    yang cukup besar. Menurut World Bank (2000) diperkirakan 70 persen

    pengeluaran keluarga miskin digunakan untuk pangan dan sebanyak 34 persen

  • 2

    pengeluaran rumahtangga dialokasikan untuk membeli beras sebagai makanan

    pokok. Dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat pendapatan

    masyarakat maka diperkirakan konsumsi beras akan terus mengalami

    peningkatan. Diversifikasi pangan merupakan salah satu upaya untuk mengatasi

    masalah ketergantungan pada beras yang hendaknya tidak hanya meningkatkan

    produksi berbagai macam bahan pangan saja, namun yang terpenting adalah

    merubah struktur bahan pangan yang dikonsumsi. Dengan demikian

    penganekaragaman pangan bukan saja dimaksudkan untuk mengurangi

    ketergantungan masyarakat terhadap beras, tetapi juga untuk peningkatan mutu

    gizi makanan rakyat.

    Persediaan beras di wilayah Aceh dari 1.827.112 ton atau sebesar 1,6

    persen pertahun. Badan Usaha Logistik (Bulog) Aceh menyatakan saat ini ada

    18,8 ribu ton beras yang dipasok untuk kebutuhan masyarakat Aceh. Setiap

    bulannya perum bulog harus mengeluarkan 6.700 ton beras untuk dikonsumsi

    masyarakat. Jumlah tersebut juga termasuk pengeluaran untuk beras raskin dan

    kebutuhan siaga bencana. Dalam hal ini, masyarakat tidak perlu khawatir akan

    kekurangan stok beras. Meski sebagian wilayah yang menjadi lumbung padi di

    Aceh terkena banjir, namun tidak akan mengganggu ketersediaan beras di

    masyarakat (BPS Aceh, 2015).

    Usaha dagang beras merupakan salah satu usaha yang banyak terdapat di

    desa maupun di kota. Usaha dagang di Indonesia sudah menjadi perdagangan

    nasional karena setiap tahunnya permintaan beras semakin tinggi sementara beras

    yang tersedia sangatlah rendah. Beras seharusnya bias dikelola dengan baik oleh

    setiap pedagang namun dengan berkurangnya kepedulian terhadap menetapan

  • 3

    harga beras sehingga pedangang cenderung menetapkan harga yang di atas

    kemampuan pembeli. Namun tidak cukup dengan penetapan harga saja karena ada

    masalah yang paling utama yaitu mengelola biaya secara efektif. Apabila sebuah

    usaha tidak dapat mengelola biaya secara baik, maka keuntungan pada usaha

    tersebut akan sulit di capai, bahkan dapat mengakibatkan kerugian dari sebuah

    usaha. Dalam kegiatan usaha perlu adanya analisa usaha perdagangan yang baik

    dengan demikian pedagang dapat mengetahui seberapa besar biaya yang di

    keluarkan dan seberapa besar hasil yang didapatkan setelah berjalannya usaha

    tersebut.

    Aceh Barat Daya merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi

    Aceh yang memiliki sumber pertanian yang cukup besar, salah satunya padi. Bila

    dilihat dari tingkat produksi gabah kering di Kabupaten Aceh Barat Daya.

    Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2014, Aceh

    Barat Daya memproduksikan gabah kering yang siap untuk diolah menjadi beras

    sebesar 51,148 ton (BPS Aceh Barat Daya, 2014).

    UD.Mitra Usaha adalahsalahsatuusahapenjualan beras yang ada di

    DesaKedaiKecamatanManggengKabupaten Aceh Barat Daya.UD.Mitra Usaha

    berdirisejaktahun 2009 atau 7 tahunyang lalu.Adapun produk beras di UD. Mitra

    Usaha diperoleh dari hasil kilang padinya sendiri dan dari tempatlain yaitu Sigli

    Permasalahan yang dihadapi oleh UD. Mitra Usaha pada saat ini adalah

    masih tingginya biaya operasional yang dikeluarkan meskipun usaha ini memiliki

    penggilingan padi sendiri sehingga harga penjualan beras yang dipasarkan

    mencapai sebesar Rp. 110.000,- Rp. 120.000,- per goni isi 15 kg, selain itu jika

    suplay beras dipasaran terlalu banyak maka akan sedikit terhambat dalam

  • 4

    penjualannya danjika pada musim paceklik harga penjualan beras naik sampai

    sebesar Rp. 125.000,- Rp. 140.000 per goni isi 15 kg sedangkan stock beras yang

    dimiliki kurang dan harus dipasok dari luar,ini merupakan suatu kendala yang

    mempengaruhi pendapatan UD. Mitra Usaha dari penjualan berasnya.

    Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik memilih judul yaitu “Analisis

    Pendapatan UD. Mitra Usaha Dari Penjualan Beras di Desa Kedai Kecamatan

    Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya”.

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

    adalah berapa pendapatan UD.Mitra Usaha dari penjualan beras di Desa Kedai

    Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    1.3. Tujuan Penelitian

    Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

    pendapatan usaha beras pada UD. Mitra Usaha di Desa Kedai Kecamatan

    Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    1.4. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :

    1. Bagi Peneliti, dapat menambah ilmu pengetahuan dan sebagai salah satu

    syarat untuk menyelesaikan studi dalam memperoleh gelar sarjana di

    Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

    2. Bagi pelaku usaha, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pemikiran

    dalam mengatur keuangan UD. Mitra yang baik dan meningkatkan

  • 5

    penjualan beras diusahanya, agar memperoleh hasil pendapatan yang

    maksimal.

    3. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pustaka dan

    informasi ilmiah kepada peneliti berikutnya dalam mengkaji masalah yang

    sama demi pengembangan pengetahuan kususnya di bidang pertanian.

  • 17

    42

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Beras

    Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulitnya (sekamnya) yang

    menjadi dedak kasar (Sediotama, 2009).Beras adalah yang bagian kulitnya sudah

    dibuang dengan cara digiling dan di sosoh menggunakan alat pengupas dan

    pengiling serta alat penyosoh (Astawan, 2004).

    Kebiasaan makan beras dalam bentuk nasi terbentuk terbentuk melalui

    sejarah yang panjang.Beras berasal dari kata weas dalam bahasa jawa kuno.Beras

    dipilih menjadi pangan pokok karena sumber daya alam lingkungan mendukung

    penyediaan dalam jumlah yang cukup, mudah dan cepat pengolahannya, memberi

    kenikmatan pada saat menyantap, dan aman dari segi kesehatan. Sesungguhnya

    rasa lapar dapat dipuaskan dengan memakan makanan apa saja, terutama makanan

    sumber pati atau lazimnya disebut karbohidrat. Namun perlu diperhatikan, dalam

    konsep makan makan terdapat 2 unsur yang dianut oleh kebanyakan orang

    kenyang dan nikmat.

    Makanan disenangi jika memberikan kesan nikmat pada indra penglihatan

    mengenai warna, bentuk dan ketampakan lainnya seperti indera pembau,

    pengecap, peraba di mulut mengenai stektur, dan bila mungkin juga indera

    pendengaran pada saat penyajian dan penyantapan (Haryadi,2006).

    2.2 Konsep Biaya

    Menurut Supriyono (2000), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan

    atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan ataurevenue yang akan

    dipakai sebagai pengurang penghasilan. Sedangkan Menurut Mulyadi (2005)

  • 7

    biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang

    telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan

    tertentu.

    Menurut Mulyadi (2005) biaya digolongkan sebagai berikut : (a) Menurut

    objek pengeluaran. Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling

    sederhana yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek

    pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon desebut

    “biaya telepon”. (b) Menurut fungsi pokok dalam perusahaan, biaya dapat

    digolongkan menjadi 3 kelompok yaitu: biaya produksi dapat digolongkan

    kedalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pablik, biaya

    pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

    pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel dan lain-

    lain, biaya administrasi dan umum, yaitu biaya untuk mengkoordinasikan

    kegiatan-kegiatan produksi, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia dan

    lain-lain. (c) Menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai ada 2

    golongan yaitu: biaya langsung (direct cost),merupakanbiaya yang terjadi dimana

    penyebab satu-satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam

    kaitannya dengan produk, biaya langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya

    tenaga kerja langsung, biaya tidak langsung (direct cost), biaya yang terjadi tidak

    hanya disebabkan oleh oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan

    produk, biaya tidak langsung dikenal dengan overhead pablik. (d) Menurut

    prilaku dalam kaitanya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dibagi menjadi

    4 yaitu : biaya tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan yang tidak

    dipengarui perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan

  • 8

    tertentu, contohnya gaji direktur produksi, biaya variabel (variable cost), biaya

    yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume

    kegiatan atau aktivitas, contohnya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

    Biaya semi variable, biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan

    perubahan volume kegiatan. Biaya semi varibel mengandung unsur biaya tetap

    dan biaya variabel, contohnya biaya listrik yang digunakan dan biaya semi fixed,

    biaya yang tetap untuk volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang

    konstan pada volume produksi tertentu. (e) Menurut jangka waktu manfaatnya

    dibagi 2 bagian yaitu: pengeluaran modal (Capital Expenditure), yaitu

    pengeluaran yang akan memberikan manfaat atau benefit pada periode akuntansi

    atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi

    yang akan dating, pengeluaran pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran

    yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana

    pengeluaran itu terjadi.

    2.3. Penerimaan

    Menurut Soekartawi (2005) penerimaan adalah perkalian antara produksi

    yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif

    dengan harga, artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan. Semakin

    banyak jumlah produk yang dihasilkan maupun semakin tinggiharga per unit

    produksi yang bersangkutan, maka penerimaan total yang diterima produsen akan

    semakin besar. Sebaliknya jika produk yang dihasilkan sedikit dan harganya

    rendah maka penerimaan total yang diterima produsen semakin kecil.

    Penerimaan usaha didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari

    penjualan semua produk. Penerimaan usaha meliputi jumlah penambahan

  • 9

    inventaris, nilai penjualan hasil, nilai pengguna rumah dan yang dikonsumsi.

    Ketentuan yang harus berlaku ialah tiap unit tempat, kerja dan modal harus

    digunakan sehingga memberikan tambahan sebesar-besarnya kepada pendapatan,

    apapun ukuran yang dipakai untuk pendapatan tersebut.

    Menurut Husain (2004) bahwa penerimaan adalah sejumlah uang yang

    diterima dari penjualan produknya kepada pedagang atau langsung kepada

    konsumen.Sedangkan menurut Syafril (2000) mengemukakan bahwa penerimaan

    adalah seluruh pendapatan yang diterima tanpa melihat dari mana sumbernya,

    dengan besar tidak selalu sama untuk setiap kurun atau jangka waktu tertentu.

    Penerimaan tunai usaha didefinisikan sebagai nilai uang yang diterima dari

    penjualan produk atau jasa usaha. Pengeluaran tunai usaha didefinisikan sebagai

    jumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa untukmenjalankan

    usaha. Penerimaan tunai usaha tidak mencakup pinjaman uang untukkeperluan

    usaha, sedangkan pengeluaran tunai usaha tidak mencakup bunga pinjaman dan

    jumlah pinjaman pokok. Jadi, penerimaan tunai dan pengeluarantunai usaha tidak

    mencakup yang berbentuk benda (Dumairy, 2004).Dengan demikian total

    penerimaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    TR = Q x P

    keterangan :TR (Total Reveneu) = Total Penerimaan (Rp)

    Q (Quantity) = Jumlah Unit Produksi (Kg)

    P (Price) = Harga (Rp/Kg)

    2.4. Pendapatan

    Mubyarto (1995) menyatakan pendapatan adalah penerimaan yang

    dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pendapatan seseorang pada

  • 10

    dasarnya tergantung dari pekerjaan dibidang jasa atau produksi serta waktu jam

    kerja yang dicurahkan, tingkat pendapatan perjam yang diterima.

    Pendapatan adalah proses kenaikan laba melalui proses arus penciptaan

    barang atau jasa oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Umumnya

    pendapatan dinyatakan dalam satuan moneter/uang (Tuanakota, 2000). Sedangkan

    menurut (Stice, 2011) pendapatan adalah arus kas masuk atau penyelesaian

    kewajiban dari pengiriman atau produksi barang, memberikan jasa atau

    melakukan aktivitas lain yang merupakan aktivitas utama yang sedang

    berlangsung.

    Menurut Samuelson dan Nordhaus(2001) pendapatan menunjukkan

    jumlah uang yang diterima oleh rumah tangga selama kurun waktu tertentu

    (biasanya satu tahun), pendapatantersebutterdiri dari penerimaan tenaga kerja,

    pendapatan dari kekayaan danpenerimaan dari pemerintah seperti tunjangan

    sosial. Selanjutnya Jusup(2005) menyatakan pendapatan merupakan salah satu

    unsur yang paling utama dari pembentukan laporan laba rugi dalam suatu

    perusahaan. Pendapatan dapat diartikan sebagai revenue dan dapat juga diartikan

    sebagai income. Pendapatan juga berarti aliran penerimaan kas atau harta lain

    yang diterima dari konsumen sebagai hasil penjualan barang atau pemberian jasa.

    Pendapatan usahatani adalah kelebihan yang diperoleh dari jumlah

    penerimaan penghasilan dikurangi dengan jumlah biaya yang dikeluarkan atau

    penerimaan kotor akibat dari penjualan hasil produksi (Husni et al, 2014).Menurut

    (Sukirno, 2006) pendapatan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu sebagai

    berikut: pendapatan pribadi yaitusemua jenis pendapatan yang diperoleh tanpa

    memberikan sesuatu kegiatan apapun yang diterima penduduk suatu Negara dan

  • 11

    pendapatan disposibel yaitu pendapatan-pendapatan pribadi dikurangi pajak yang

    harus dibayar oleh para penerima pendapatan, nilai yang tersisa dari pendapatan

    tersebut yang siap dibelanjakan.

    Menurut Suparmoko (2000) secara garis besar pendapatan digolongkan

    menjadi tiga golonganyaitu: (a) Gaji dan Upah. Imbalan yang diperolehsetelah

    orang tersebutmelakukan pekerjaan untuk orang lain yang diberikan dalam

    waktusatu hari, satu minggu maupun satu bulan. (b) Pendapatan dari Usaha

    Sendiri. Merupakan nilai total dari hasilproduksi yang dikurangi dengan biaya-

    biaya yang dibayar danusaha ini merupakan usaha milik sendiri atau keluarga dan

    tenagakerja berasal dari anggota keluarga sendiri, nilai sewa kapital miliksendiri

    dan semua biaya ini biasanya tidak diperhitungkan. (c) Pendapatan dari Usaha

    Lain. Pendapatan yang diperolehtanpa mencurahkan tenaga kerja, dan ini biasanya

    merupakan pendapatansampingan antara lain: pendapatan dari hasil menyewakan

    assetyang dimiliki sepertirumah, ternak dan barang lain, bungadari uang,

    sumbangan dari pihak lain dan pendapatan daripensiun

    Menurut Michell (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan

    adalah sebagaiberikut: (a) Kesempatan kerja yang tersedia,semakin banyak

    kesempatan kerja yang tersedia berarti semakin banyak penghasilan yang bisa

    diperoleh dari hasil kerja tersebut. (b) Kecakapan dan keahlian, dengan bekal

    kecakapan dan keahlian yang tinggi akan dapat meningkatkan efisiensi dan

    efektifitas yang pada akhirnya berpengaruh pula terhadap penghasilan. (c)

    Motivasi,motivasi atau dorongan juga mempengaruhi jumlah penghasilan yang

    diperoleh, semakin besar dorongan seseorang untuk melakukan pekerjaan,

    semakin besar pula penghasilan yang diperoleh. (d) Keuletan bekerja, pengertian

  • 12

    keuletan dapat disamakan dengan ketekunan, keberanian untuk menghadapi

    segala macam tantangan. Bila saat menghadapi kegagalan maka kegagalan

    tersebut dijadikan sebagai bekal untuk meniti ke arah kesuksesan dan

    keberhasilan. (e) Banyak sedikitnya modal yang digunakan,besar kecilnya usaha yang

    dilakukan seseorang sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya modal yang dipergunakan.

    Modal atau Capital dalam pengertian ekonomi umum mencakup benda-benda seperti

    tanah, gedung-gedung, mesin-mesin, alat perkakas, dan barang produktif lainnya untuk

    suatu kegiatan usaha.

    2.5. Revenue Cost Ratio

    Menurut Darsono dalam Sari (2011) R/C ratio merupakan metode analisis

    untuk mengukur kelayakan usaha dengan menggunakan rasio penerimaan

    (revenue) dan biaya (cost). Analisis kelayakan usaha digunakan untuk mengukur

    tingkat pengembalian usaha dalam menerapkan suatu teknologi. Dengan keteria

    hasil sebagai berikut:R/C < 1 = usaha mengalami kerugian, R/C > 1= usaha

    mengalami keuntungan dan R/C = 1 = usaha mencapai titik impas

    Menurut Supriono (2000) Return Cost Rasio (R/C) adalah perbandingan

    antara total penerimaan dari hasil jual suatu produksi dengan total biaya produksi

    yang dikeluarkan. Rasio ini banyak dinikmati oleh para pengusaha atau orang-

    orang yang menjalankan usaha. Dengan demikian rasio ini merupakan indikator

    penting bagi para pengusaha untuk mengukur kemampuan atau kelayakan usaha

    yang dijalaninya. Rasio imbangan penerimaan dan biaya merupakan perbandingan

    antarapenerimaan (revenue) dan biaya (cost). Analisis ini menunjukkan berapa

    rupiahpenerimaan usahatani yang akan diperoleh petani dari setiap rupiah biaya

    yangdikeluarkan untuk kegiatan usahatani tersebut. Semakin besar nilai R/C

  • 13

    Rasiomaka semakin besar pula penerimaan usahatani yang akan diperoleh untuk

    setiaprupiah biaya yang dikeluarkan. Hal ini dapat dikatakan bahwa

    usahatanimenguntungkan untuk dilaksanakan.

    2.6. Break event point(BEP)

    Menurut (Noor, 2008) BEP (Break Event Point)adalah titik pulang pokok,

    tingkat atau produksi dimana perusahaan tidak mengalami kerugian, namun juga

    tidak mendapat laba, sedangkan menurut (Khasmir, 2010) analisis titik impas atau

    analisis pulang pokok atau dikenal dengan nama analisis Beak Event Poin(BEP)

    merupakan salah satu analisis keuangan yang sangat penting dalam perencanaan

    keuangan perusahaan. Analisis titik impas juga sering disebut analisis

    perencanaan laba (profit planning).Analisis ini biasanya lebih sering digunakan

    apabila perusahaan ingin mengeluarkan suatu produk baru.Artinya, dalam

    memproduksi produk baru tentu berkaitan dengan masalah biaya yang harus

    dikeluarkan. Kemudian penentuan harga jual serta jumlah barang atau jasa yang

    akan diproduksi atau yang dijual ke konsumen, baik dalam unit maupun rupiah.

    Menurut Khasmir (2006) Break Event Poin adalah suatu keadaan dimana

    dalam suatu operasi perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi atau impas

    (penghasil = total biaya). Sebelum memproduksi suatu produk, perusahaan

    terlebih dulu merencanakan seberapa besar laba yang diinginkan. ketika

    menjalankan usaha maka tentunya akan mengeluarkan biya produksi, maka

    dengan analisis titik impas dapat diketahui pada waktu dan tingkat harga berapa

    penjualan yang dilakukan tidak menjadikan usaha tersebut rugi dan mampu

    menetapkan penjualan dengan harga yang besaing pula tanpa melakukan laba

    yang diinginkan.

  • 14

    Hal tersebut dikarenakan biaya produksi sangat berpengaruh terhadap

    harga jual dan begitu pula sebaliknya, sehingga dengan penentuan titik impas

    tersebut dapat diketahui jumlah barang dan harga pada penjualan. Analisis break

    even point sering digunakan dalam hal yang lain misalnya dalam analisis laporan

    keuangan. Analisis laporan kita dapat menggunakan rumus ini untuk mengetahui:

    hubungan antara penjualan, biaya, dan laba, struktur biaya tetap dan variabel,

    kemampuan perusahaan memberikan margin untuk menutupi biaya tetap dan

    kemampuan perusahaan dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan

    dalam menekan biaya dan batas dimana perusahaan tidak mengalami laba dan

    rugi.

    Soekartawi (2005) menyatakan bahwa analisis break even point atau

    analisis titik impas sebenarnya banyak dipakai pada analisis pembiayaan dan pada

    perusahaan, dalam evaluasi proyek, analisis titik impas juga sering juga dipakai

    sebagai dasar pemikiran dalam melakukan evaluasi proyek, break even point

    bertujuan menemukan suatu titik baik dalam unit maupun rupiah yang

    menunjukkan biaya sama dengan pendapatan, mengetahui titik tersebut, berarti

    dalam padanya belum diperoleh keuntungan atau dengan kata lain tidak untung

    dan tidak rugi. Sehingga ketika penjualan telah melewati angka BEP maka

    mulailah memperoleh keuntungan.

    2.7. Penelitian Terdahulu

    Eva Andriani (2015)tentang Analisis Pendapatan Pedagang Beras (Studi

    Kasus Pada Toko Beras Syuri Di Pasar Impress Simpang Peut Kecamatan Kuala

    Kabupaten Nagan Raya.Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 1 pedagang

    beras yang paling lama berdagang. Teknik pengumpulan data dengan cara

  • 15

    menyusun item-item pertanyaan secara terperinci dalam suatu daftar untuk

    pertanyaan mengetahui beberapa jumlah pendapatan toko beras Syuri Di Pasar

    Impress Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya. Dari

    pengolahan data-data dalam penelian ini diperoleh hasil penelitian yang mana hal

    ini ditunjukkan oleh hasil bahwa total biaya yang dikeluarkan oleh bapak masyuri

    adalah sebesar Rp 203.455.000, perbulannya, kemudian penerimaan yang

    diperoleh bapak masyuri dari usaha berdagang beras adalah sebesar Rp

    209.100.000, perbulannya dan pendapatan bapak masyuri dari usaha berdagang

    beras adalah sebesar Rp 5.655.000 perbulannya.

    Nurhayatia (2015) tentang Analisis Pendapatan Pedagang Ayam Potong

    Pada UD. Gampa Pasar Bina Usaha Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui berapakah pendapatan ayam potong di UD. Gampa

    Pasar Bina Usaha Meulaboh. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu

    data primer diperoleh melalui wawancara dengan pihak terkait berdasarkan daftar

    pertanyaan yang telah disiapkan, Serta pengamatan langsung dilapangan dan data

    skunder diperoleh dari dokumentasi seperti laporan harian, tulisan-tulisan diteratur

    yang berkaitan dengan topik yang dibahas baik yang sumber dari usaha ayam

    potong UD. Gampa.Analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis

    keuntungan, Analisis Revenue Cost, BEP.Hasil analisis ini menunjukkan bahwa

    besarnya keuntungan yang diperoleh usaha ayam potong pada UD.Gampa tahun

    2014 adalah 29,372,322 perbulan dengan total produksi 1,384 ekor. Nilai Revenue

    Cost Ratio 1,73 sedangkan perhitungan BEP harga usaha ayam potong UD.

    Gampa Rp 28.778 dengan BEP produksinya 797 ekor per bulan.

    Rita Hariani. Analisis Pendapatan Pedagang Beras UD. Adan Jaya 2 Di

  • 16

    Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Penelitian ini

    bertujuan untuk mentehaui tingkat pendapatan pedagang beras UD. Adan Jaya 2

    Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Berdasarkan

    hasil penelitian, Rp 4.198.150.000 dengan total biaya produksi usaha pedagang

    beras UD. Adan Jaya 2 sebesar Rp 3.660.725.000, sedangkan produksi usaha

    beras sebanyak 31.960 sak.Adapun keuntungan usaha beras UD. Adan Jaya 2 di

    daerah penelitian sebesar Rp. 537.425.000 maka usaha beras layak untuk

    diusahakan karena nilai R/C Rationya 1,147 dari uraian diatas menunjukan bahwa

    usahapedagang beras dapat dikatakan layak karena R/C Ratio lebih dari 1. BEP

    harga yang didapatkan Rp 114.541, artinya lebih rendah dari harga jual beras Rp

    131.375 dan BEP Volume 27.865 sak lebih rendah dari produksi 31.960 sak,

    kedua hal tersebut menunjukkan bahwa usaha pedagang beras UD. Adan Jaya 2

    menguntungkan.

    2.8 Kerangka Pemikiran Oprasional

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran Operasional

    1.1.KenyataanIngin mengetahui berapa besar tingkat pendapatan UD.Mitra Usaha.

    1.3.MasalahBerapa besar tingkat pendapatan UD.Mitra Usaha

    3.1.Jenis dan Sumber DataPrimer : UD.Mitra Usaha Desa Kedai Kecamatan ManggengSkunder : Badan Pusat Statistik Aceh Barat Daya

    3.2.Analisis Data1. Pendapatan 4. Revenue Cost Ratio2. Penerimaan 5. Break Event Poin3. Biaya

  • 17

    42

    III. METODE PENELITIAN

    3.1. Tempat dan waktu penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 18 Juli sampai 16 Agustus

    2016.Lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive)di UD. Mitra

    Usaha Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    3.2. Jenis dan Sumber Data

    3.2.1. Data Primer

    Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dari

    hasil wawancara atau tanya jawab antara peneliti dengan pemilik UD. Mitra

    Usaha. Proses wawancara menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan

    terlebih dahulu.

    3.2.2. Data Skunder

    Data skunder merupakan data yang diperoleh dari pusat statistik gambaran

    Umum Kabupaten Aceh Barat Daya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan

    Pusat Statistik ( BPS), Aceh Barat Daya memproduksi gabah kering yang siap

    diolah untuk menjadi beras sebesar 51,148 ton.

    3.3. Metode Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data dalam penelitian ini berupa : (1) Wawancara

    yaitu pengumpulan data dengan mewawancarai langsung dengan pemilik UD.

    Mitra Usaha, menggunakan quisioner. dan (2) Observasi yaitu dengan

    melakukan pengamatan langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti.

    ((3) Dokumentasi(3) Dokumentasimerupakan proses pencatatan atau menulis keterangan yang

    berhubungan dengan data penelitian.

  • 18

    3.4. Metode Analisa Data

    Jenis metode analisa data adalah cara pengolahan data yang digunakan oleh

    peneliti dalama penelitian. Metode analisa dat yang digunakan oleh peneliti adalah

    analisis data kuantitatif dan akan disesuaikan dengan tujuan perumusan masalah

    sebagai berikut :

    3.4.1 Total Biaya

    Menghitungbiaya total produksi dapat di hitung dengan menggunakan

    rumus yang digunakan oleh Dumairy (2004) yaitu:TC = VC + FC

    keterangan :TC (Total Cost) = Biaya Total Produksi (Rp)

    VC (Total Variable Cost) = Biaya Variabel (Rp)

    FC (Total Fixed Cost) = Biaya Tetap (Rp)

    3.4.2 Penerimaan Usaha

    Menghitung pendapatan usaha dapat di hitung dengan menggunakan rumus

    yang digunakan oleh Dumairy (2004) yaitu:TR = P x Q

    keterangan :TR (Total Revenue) = Total penerimaan (Rp)

    P (Price) = Harga produksi (Rp)

    Q (Quantity) = Jumlah Unit Produksi (Kg)

    3.4.3 Pendapatan Usaha

    Pendapatan dihitung dari selisih antara penerimaan dan semua biaya yang

    dikeluarkan Untuk melihat besarnya pendapatan usaha menggunakan rumus yang

    digunakan oleh Soekartawi (2006) yaitu :Π = TR – TC

    keterangan :Π (profit) = pendapatan, TR (Total Revenue)= Total penerimaan

    (Rp) dan TC (Total Cost)= Total Biaya (Rp)

  • 19

    3.4.4 R/C Ratio

    Analisis ini dipakai untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha

    tersebut memberikan keuntungan atau tidak. Untuk mengetahui perbandingan

    antara total penerimaan (revenue) dan total biaya produksi (cost), maka digunakan

    rumus sebagai berikut:R/C = .......................... (Noor, 2007)keterangan : R/C ratio (Revenue Cost Ratio) = Biaya Penerimaan

    TR (Total Revenue) = Total Penerimaan (Rp)

    TC (Total Cost) = Total Biaya (Rp)

    3.4.5 Break Event Point

    BEP untuk harga digunakan untuk mengetahui titik impas atas dasar harga

    dalam rupiah pada usaha, menggunakan rumus yang digunakan oleh Khasmir

    (2012) yaitu : ( ) = ( )keterangan:BEP (P) = Titik Impas Dalam Harga Produksi

    FC = Biaya Tetap

    VC = Biaya Variabel

    S = Volume Penjualan

    BEP produksi digunakan untuk mengetahui titik impas atas dasar unit

    produksi pada usaha, menggunakan rumus yang digunakan oleh Khasmir, (2012)

    yaitu : BEP (dalam unit) = ( / )keterangan:BEP (Q) = Break Even Point (Titik Impas)

    P = Harga jual

    VC = Biaya Variabel

    FC = Biaya Tetap

  • 20

    3.5. Variabel Operasional

    Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

    1. Usaha Dagang Mitra Usaha adalah badan usaha yang bergerak pada usaha

    membeli dan menjual beras.

    2. Biaya Produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pedagang dalam usaha

    dagang Mitra Usaha dapat diukur dengan satuan rupiah

    3. Biaya Tetap adalah biaya yang di keluarkan dan digunakan dalam jangka

    panjang dalam UD. Mitra Usaha diukur dengan satuan rupiah

    4. Biaya Variabel adalah biaya yang dikeluarkan pedagang dan digunakan dalam

    jangka pendek dalam UD. Mitra Usaha diukur dengan satuan rupiah

    5. Harga jual adalah harga yang diterima pedagang setiap penjualandiukur dengan

    satuan rupiah

    6. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh diukur dengan

    satuan rupiah

    7. Break Event Point adalah tingkat pengembalian modal dimana penerimaan

    sama dengan total costdiukur dengan satuan rupiah dan angka

    8. R/C Ratio adalah tingkat kelayakan usaha dapat diteruskan atau sebaliknya,

    dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya diukur dengan satuan

    rupiah.

    20

    3.5. Variabel Operasional

    Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

    1. Usaha Dagang Mitra Usaha adalah badan usaha yang bergerak pada usaha

    membeli dan menjual beras.

    2. Biaya Produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pedagang dalam usaha

    dagang Mitra Usaha dapat diukur dengan satuan rupiah

    3. Biaya Tetap adalah biaya yang di keluarkan dan digunakan dalam jangka

    panjang dalam UD. Mitra Usaha diukur dengan satuan rupiah

    4. Biaya Variabel adalah biaya yang dikeluarkan pedagang dan digunakan dalam

    jangka pendek dalam UD. Mitra Usaha diukur dengan satuan rupiah

    5. Harga jual adalah harga yang diterima pedagang setiap penjualandiukur dengan

    satuan rupiah

    6. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh diukur dengan

    satuan rupiah

    7. Break Event Point adalah tingkat pengembalian modal dimana penerimaan

    sama dengan total costdiukur dengan satuan rupiah dan angka

    8. R/C Ratio adalah tingkat kelayakan usaha dapat diteruskan atau sebaliknya,

    dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya diukur dengan satuan

    rupiah.

    20

    3.5. Variabel Operasional

    Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

    1. Usaha Dagang Mitra Usaha adalah badan usaha yang bergerak pada usaha

    membeli dan menjual beras.

    2. Biaya Produksi adalah seluruh biaya yang dikeluarkan pedagang dalam usaha

    dagang Mitra Usaha dapat diukur dengan satuan rupiah

    3. Biaya Tetap adalah biaya yang di keluarkan dan digunakan dalam jangka

    panjang dalam UD. Mitra Usaha diukur dengan satuan rupiah

    4. Biaya Variabel adalah biaya yang dikeluarkan pedagang dan digunakan dalam

    jangka pendek dalam UD. Mitra Usaha diukur dengan satuan rupiah

    5. Harga jual adalah harga yang diterima pedagang setiap penjualandiukur dengan

    satuan rupiah

    6. Penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh diukur dengan

    satuan rupiah

    7. Break Event Point adalah tingkat pengembalian modal dimana penerimaan

    sama dengan total costdiukur dengan satuan rupiah dan angka

    8. R/C Ratio adalah tingkat kelayakan usaha dapat diteruskan atau sebaliknya,

    dengan perbandingan antara penerimaan dan biaya diukur dengan satuan

    rupiah.

  • 21

    42

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Deskripsi UD. Mitra Usaha

    UD. Mitra Usaha, merupakan salah satu Usaha Dagang (UD) yang bergerak

    di bidang usaha penjualan beras yang beralamat di Desa Kedai Kecamatan

    Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. UD. Mitra Usaha didirikan oleh Bapak

    Anwar Daud, usaha ini mulai dioperasikan sejak tahun 2009, usaha tersebut

    dijalankan dalam bangunan berbentuk ruko dengan luas bangunan ukuran 4x20m,

    beliau mempekerjakan tenaga kerja tetap 1 orang dengan gaji yang dibayarkan

    sebesar Rp 800.000,- perbulan, usaha ini bergerak dibidang jual-beli beras yang

    pasokan berasnya berasal dari kilang sendiri dan ada juga dipasok dari luar yaitu

    dari Sigli dan usaha ini masih beroperasi sampai dengan sekarang.

    Adapun pemilik UD. Mitra Usaha bapak Anwar Daud berumur 43 tahun

    dengan lulusan pendidikan akhir adalah SMA, dan pengalaman berdagang beras

    yang ditekuninya sudah berjalan selama 7 tahun. Jumlah tanggungan keluarga

    bapak Anwar Daud adalah sebanyak 5 orang. Usaha dagang bapak Anwar Daud

    di mulai pada pukul 08.00 wib dan tutup pada pukul 17.00 wib dengan demikian

    waktu efektif dalam berdagang beras adalah selama 9 jam. Dalam usaha

    berdagangnya bapak Anwar Daud menjual beras dari berbagai macam jenis beras

    seperti beras merk Dua Mawar, beras Arias Asli, beras merk 66, beras merk 64

    dan beras merk 88, dengan total penjualan beras oleh UD. Mitra Usaha mencapai

    22.005 kg per bulan.

    Pasokan beras bapak Anwar Daud berasal dari kilang padi sendiri dan

    daerah Sigli. Alasan utama bapak Anwar Daud berdagang beras adalah karena

  • 22

    beliau ingin memberdayakan pabrik penggilingan padi yang sudah ada, beliau

    berasumsi bahwa dengan berdagang sendiri berarti beras yang telah diolah pabrik

    tidak lagi bertumpuk dan dapat meningkatkan pendapatan pabrik sekaligus

    pendapatan usaha dagang beras yang di jalankan. Selain itu para konsumen sudah

    lama mengenal dan menjadi langganan bapak Anwar Daud dalam berdagang

    beras. Kualitas beras yang dipasarkan sudah dikenal bagus sehingga beras yang

    dijual cepat habis, bahkan sudah ada langganan atau konsumen tetap hingga

    keluar daerah seperti ke Simeulue. Untuk menambah kekurangan pasokan beras

    beliu juga menerima pasokan beras dari luar seperti dari daerah Sigli.

    4.2 Biaya Usaha UD. Mitra Usaha

    Dalam menjalankan suatu usaha secara umum tidak terlepas dari

    persoalan biaya, sehingga seorang pengusaha bila ingin memperoleh keuntungan

    yang sesuai, maka diperlukan suatu perencanaan yang matang dalam pengambilan

    keputusan. Biaya sebagai komponen atau unsur yang penting dalam berproduksi

    harus diperhitungkan sedemikian rupa agar produksi dapat berlangsung dengan

    baik dan lancar, karena biaya sangat berkaitan erat dengan produksi dan selalu

    muncul dalam setiap kegiatan ekonomi. Besarnya biaya usaha yang dikeluarkan

    untuk memproduksi sangat ditentukan oleh besaran biaya pokok dari produksi

    yang dihasilkan. Pengeluaran biaya secara umum meliputi biaya tetap dan biaya

    variabel.

    Biaya yang dikeluarkan oleh bapak Anwar Daud untuk berdagang beras

    dikelompokkan dalam 2 kelompok biaya yaitu biaya tetap dimana biaya tetap

    adalah biaya yang besarnya tidak dipengaruhi oleh banyaknya kapasitas produksi.

    Biaya tetap dalam usaha penjualan beras meliputi biaya penyusutan peralatan dan

  • 23

    biaya tenaga kerja. Selanjutnya biaya tidak tetap (variabel) adalah biaya yang

    besarnya berubah secara proporsional dengan kapasitas produksi yang

    diusahakan.

    Tabel 1. Jenis Biaya Pada Usaha Penjualan Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    Biaya Tetap

    No Uraian Satuan VolHarga(Rp)

    Biaya(Rp)

    EkonomisUmur

    (Tahun)Penyusutan

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Bangunan Unit 1 140.000.000 140.000.000 25 466.667

    2 Kenderaan Unit 1 167.000.000 167.000.000 15 463.889

    3 Meja Unit 1 210.000 210.000 10 1.750

    4 Kursi Unit 1 350.000 350.000 10 2.916

    5 Biaya TK Bln 1 800.000 800.000 - 800.000

    6 Kalkulator Unit 1 80.000 80.000 3 2.222

    7 Iuran PBB Thn 1 500.000 500.000 1 41.667

    8 Rek Listrik Bln 1 60.000 60.000 - 60.000

    Total 309.000.000 1.839.111

    Biaya Variabel

    No Uraian SatuanVol Harga Biaya

    (sat) (Rp) (Rp.)1 2 3 4 5 6

    1 Transpotasi Antar Beras Bln 1 400.000 400.000

    Beras Dari Kilang Sendiri

    2 Beras Cap Arias sak* Sak 297 120.000 37.125.0003 Beras Cap Dua Mawar* Sak 346 120.000 41.520.0004 Beras Cap 66 Goni* Sak 247 120.000 29.640.0005 Beras Cap 64 Goni* Sak 243 120.000 29.160.000

    Pembelian Beras DariSigli

    6 Beras Cap 88 Goni* Sak 334 145.000 48.430.000

    Total 186.275.000Total Biaya

    Keterangan: *)= 1 sak = 15 Kg188.114.111

    Sumber: data primer (diolah 2016)

    Jumlah biaya tetap yang dikeluarkan bapak Anwar Daud dalam usaha

    dagang beras (untuk bangunan toko, meja, kursi, timbangan, biaya tenaga kerja,

  • 24

    kalkulator dan iuran PBB). Jumlah biaya tetap (penyusutan) yang dikeluarkan

    untuk bangunan toko untuk penjualan beras adalah sebesar Rp 140.000.000,-

    dengan demikian jumlah penyusutan perbulan sebesar Rp 466.667,-. Selanjutnya

    jumlah biaya tetap (penyusutan) yang dikeluarkan untuk pembelian kenderaan

    operasional mobil jenis L300 Pik up adalah sebesar Rp 167.000.000,- dengan

    demikian jumlah penyusutan perbulan sebesar Rp 463.889,-, nilai ini sudah

    terbagi 2 bagian karena pemakaian kenderaan tersebut dipakai untuk 2 jenis usaha

    yaitu untuk transportasi pabrik dan operasional penjualan beras, dengan demikian

    penyusutan ini terhitung untuk satu jenis pekerjaan saja yaitu penjualan beras.

    Selanjutnya jumlah biaya tetap (penyusutan) yang dikeluarkan untuk pembelian

    meja adalah sebesar Rp 210.000,- dengan demikian jumlah penyusutan perbulan

    sebesar Rp 1.750,-. Selanjutnya jumlah biaya tetap (penyusutan) yang dikeluarkan

    untuk pembelian kursi adalah sebesar Rp 350.000,- dengan demikian jumlah

    penyusutan perbulan sebesar Rp 2.917,-. Selanjutnya jumlah biaya yang

    dikeluarkan untuk membayar tenaga kerja tetap setiap bulannya adalah sebesar

    Rp 800.000,-. Selanjutnya jumlah biaya tetap (penyusutan) yang dikeluarkan

    untuk pembelian kalkulator adalah sebesar Rp 80.000,- dengan demikian jumlah

    penyusutan perbulan sebesar Rp 2.222,-. Selanjutnya jumlah biaya tetap

    (penyusutan) yang dikeluarkan untuk pembayaran iuran pajak adalah sebesar

    Rp 500.000,- dengan demikian jumlah penyusutan perbulan sebesar Rp 41.667,-.

    Dan terakhir jumlah biaya tetap yang dikeluarkan untuk pembayaran iuran listrik

    adalah sebesar Rp 60.000,-

    Beras yang dipasok oleh bapak Anwar Daud sebagian besar berasal dari

    kilang padi sendiri diantaranya beras jenis Arias Asli, jenis 66, jenis 64 dan jenis

  • 25

    jenis Dua Mawar sedangkan beras jenis 88 berasal dari daerah sigli yang dipasok

    oleh bapak Anwar Daud untuk menambah kekurangan beras dari kilang sendiri

    selain itu juga untuk menambah jenis beras yang dipasarkan sehingga pelanggan

    memiliki banyak pilihan beras untuk dikonsumsi.

    Biaya variabel yang harus dikeluarkan oleh bapak Anwar Daud adalah

    jumlah biaya transportasi untuk penjualan beras adalah sebesar Rp 400.000,-.

    Perbulan, selanjutnya jumlah biaya pembelian beras jenis Aris Asli perbulan yang

    mencapai 300 sak dengan harga pembelian sebesar Rp 36.000.000,-. Kemudian

    jumlah biaya pembelian beras jenis Dua Mawar perbulan yang mencapai 350 sak

    dengan harga pembelian sebesar Rp 42.000.000,-. Selanjutnya jumlah biaya

    pembelian beras jenis 66 perbulan yang mencapai 250 sak dengan harga

    pembelian sebesar Rp 30.000.000,-. Selanjutnya jumlah biaya pembelian beras

    jenis 64 perbulan yang mencapai 246 sak dengan harga pembelian sebesar

    Rp 29.520.000,-. Dan terakhir jumlah biaya pembelian beras jenis 88 perbulan

    yang mencapai 338 sak dengan harga pembelian sebesar Rp 48.430.000,-. Maka

    jumlah total biaya tidak tetap yang harus dikeluarkan oleh Bapak Anwar

    Daud perbulan untuk usaha dagang beras yang ia geluti adalah sebesar

    Rp 186.930.000,- perbulan.

    Dengan demikian jumlah biaya keseluruhan yang harus dikeluarkan

    oleh bapak Anwar Daud untuk usaha berdagang berasnya adalah sebesar

    Rp 188.769.111,- perbulannya. Untuk lebih jelasnya tentang biaya yang

    dikeluarkan oleh UD. Mitra Usaha dapat dilihat pada Lampiran 3, 4 dan 5.

  • 26

    4.3 Penerimaan UD. Mitra Usaha

    Penerimaan yang didapatkan oleh Bapak Anwar Daud atau UD. Mitra

    Usaha dari hasil penjualan 5 katagori jenis beras yaitu beras jenis Arias Asli, beras

    Dua Mawar, beras 88, beras 66 dan beras 64. Dimana jumlah penerimaan

    penjualan beras UD. Mitra Usaha perhari dari beras jenis Dua Mawar (@15 kg)

    terbanyak adalah sebesar 35 sak perhari dengan harga penjualan Rp 125.000,-

    yaitu sebesar Rp. 4.375.000,- sedangkan penjualan beras jenis Dua Mawar

    terendah adalah sebesar 2 sak perhari dengan harga penjualan Rp 125.000,- yaitu

    sebesar Rp 250.000,- sementara hasil penerimaan keseluruhan perbulannya dari

    penjualan beras jenis Dua Mawar adalah sebesar 346 sak dengan harga penjualan

    Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 43.250.000,-. Selanjutnya penjualan beras jenis

    Arias Asli (@15 kg) terbanyak adalah sebesar 29 sak perhari dengan harga

    penjualan Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 3.625.000,- sedangkan penjualan beras

    jenis Arias Asli terendah adalah sebesar 1 sak perhari dengan harga penjualan

    Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 125.000,- sementara hasil penerimaan keseluruhan

    perbulannya dari penjualan beras jenis Arias Asli adalah sebesar 297 sak dengan

    harga penjualan Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 37.125.000,-. Selanjutnya

    penjualan beras jenis 88 (@15 kg) terbanyak adalah sebesar 30 sak perhari dengan

    harga penjualan Rp 150.000,- yaitu sebesar Rp 4.500.000,- sedangkan penjualan

    beras jenis 88 terendah adalah sebesar 1 sak perhari dengan harga penjualan

    Rp 150.000,- yaitu sebesar 150.000,- sementara hasil penerimaan keseluruhan

    perbulannya dari penjualan beras jenis 88 adalah sebesar 334 sak dengan harga

    penjualan Rp 150.000,- yaitu sebesar Rp 50.100.000,-. Selanjutnya penjualan

    beras jenis 66 (@15 kg) terbanyak adalah sebesar 26 sak perhari dengan harga

  • 27

    penjualan Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 3.250.000,- sedangkan penjualan

    beras jenis 66 terendah adalah sebesar 23 sak perhari dengan harga penjualan

    Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 250.000,- sementara hasil penerimaan keseluruhan

    perbulannya dari penjualan beras jenis 66 adalah sebesar 243 sak dengan harga

    penjualan Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 30.875.000,-. Dan terakhir penjualan

    beras jenis 64 (@15 kg) terbanyak adalah sebesar 28 sak perhari dengan harga

    penjualan Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 3.500.000,- sedangkan penjualan beras

    jenis 64 terendah adalah sebesar 2 sak perhari dengan harga penjualan

    Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 250.000,- sementara hasil penerimaan keseluruhan

    perbulannya dari penjualan beras jenis 64 adalah sebesar 243 sak dengan harga

    penjualan Rp 125.000,- yaitu sebesar Rp 30.375.000,-.

    Dengan demikian jumlah penerimaan yang diperoleh bapak Anwar Daud

    dilihat dari hasil penjualan keseluruhan jenis beras perbulannya adalah sebesar

    Rp 191.725.000-. Untuk lebih jelasnya tentang penerimaan yang didapat

    pedagang beras dapat dilihat pada Lampiran 6.

    4.4 Analisis Pendapatan UD. Mita Usaha

    Analisis pendapatan adalah hasil pengurangan antara total penerimaan

    yang diterima dengan total biaya yang dikeluarkan dalam menjalakan sebuah

    usaha. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 2 berikut dibawah ini:

    Tabel 2. Pendapatan Usaha Penjualan Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    NoBiaya Total Penerimaan Total Pendapatan

    (Rp) (Rp) (Rp)1 188.769.111,- 191.725.000,- 2.955.889,-

    Sumber: data primer (diolah 2016)

  • 28

    Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa jumlah penerimaan

    keseluruhan dari penjualan beras pada UD. Mitra Usaha oleh bapak Anwar Daud

    sebesar Rp 191.725.000.-. Total biaya yang dikeluarkan untuk usaha berjualan

    beras sebesar Rp 188.769.111,-, maka jumlah keuntungan yang di dapat oleh

    bapak Anwar Daud atau UD. Mitra Usaha dari hasil penjualan beras adalah

    sebesar Rp 2.955.889,-. Untuk lebih jelasnya tentang penerimaan yang diperoleh

    oleh UD. Mitra Usaha dari hasil penjualan beras dapat dilihat pada Lampiran 7.

    Tabel 3. Data penjualan Beras UD. Mitra Usaha di Desa Kedai KecamatanManggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    No Jenis BerasPenjualan

    (Sak)Harga Jual

    (Rp)1 Beras Dua Mawar 346 125.0002 Beras Arias Asli 297 125.0003 Beras 88 334 150.0004 Beras 66 247 125.0005 Beras 64 243 125.000

    Total 1.467 650.000Sumber: data primer (diolah 2016)

    Tabel 3 diatas dapat diketahui bahwa jumlah produksi beras hasil

    penjualan oleh bapak Anwar Daud atau UD. Mitra Usaha adalah beras jenis Dua

    Mawar sebesar 346 sak per bulan dengan harga penjualan Rp 125.000,- per sak.

    Selanjutnya jumlah produksi beras hasil penjualan oleh UD. Mitra Usaha adalah

    beras jenis Arias Asli sebesar 297 sak per bulan dengan harga penjualan

    Rp 125.000,- per sak. Selanjutnya jumlah produksi beras hasil penjualan oleh UD.

    Mitra Usaha adalah beras jenis 88 sebesar 334 sak per bulan dengan harga

    penjualan Rp 150.000,- per sak. Selanjutnya jumlah produksi beras hasil

    penjualan oleh UD. Mitra Usaha adalah beras jenis 66 sebesar 247 sak per bulan

    dengan harga penjualan Rp 125.000,- per sak. Jumlah produksi beras hasil

    penjualan oleh UD. Mitra Usaha adalah beras jenis 64 sebesar 243 sak per bulan

  • 29

    dengan harga penjualan Rp 125.000,- per sak. Untuk lebih jelasnya tentang

    penerimaan yang diperoleh oleh bapak Anwar Daud atau UD. Mitra Usaha dari

    hasil penjualan beras dapat dilihat pada Lampiran 7.

    4.5 Total R/C

    Melihat kelayakan usaha dapat dihitung dengan menggunakan rumus

    Return Cost Ratio (R/C) dimana untuk menghitung R/C dilakukan membagi

    antara penerimaan yang diterima oleh pedagang dengan biaya yang dikeluarkan

    oleh pedagang beras bapak Anwar Daud. Jika didapat hasil R/C lebih besar dari 1,

    maka usaha berdagang beras UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud sudah

    layak untuk dijalankan, akan tetapi jika R/C lebih kecil dari 1, maka usaha

    berdagang beras UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud di Desa Kedai

    Kecamatan Manggeng Kabupten Aceh Barat Daya belum layak untuk dijalankan.

    Seperti dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

    Tabel 4. Analisis R/C Penjualan Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    No Uraian Jumlah1 Total Penerimaan 191.725.000,-2 Total Biaya 188.769.111,-

    R/C 1,02Sumber: data primer (diolah 2016)

    Dari Tabel 4 diatas dapat dijelskan bahwa hasil R/C pada usaha beras

    UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud di Desa Kedai Kecamatan Manggeng

    Kabupten Aceh Barat Daya adalah hasil pembagian dari penerimaan dengan total

    biaya, dimana jumlah penerimaan adalah Rp 191.725.000,- sedangkan total biaya

    adalah Rp 188.769.111,- dengan demikian R/C pedagang adalah 1,02. Maka

    usaha berdagang beras UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud di Desa Kedai

  • 30

    Kecamatan Manggeng Kabupten Aceh Barat Daya sudah layak untuk dijalankan.

    Untuk lebih jelasnya tentang R/C pada usaha berdagang beras dari hasil penjualan

    beras dapat dilihat pada lampiran 7.

    4.6 Brak Event Point (BEP)

    Untuk melihat titik impas atau Break Event Point (BEP) dalam suatu

    usaha dapat digunakan rumus BEP unit (Q) dan BEP harga (P), dimana untuk

    menghitung BEP (Q) dilakukan sesuai dengan rumus Kasmir (2012) yaitu dengan

    membagi antara biaya tetap (FC) dibagi dengan harga jual (P) dan dikurangi

    dengan biaya variabel perunit (VC/unit). Sedangkan untuk BEP (P) adalah degan

    membagi antara biaya tetap (VC) dibagi denga harga jual (P) dikurangi dengan

    biaya variabel (VC) dibagi dengan volume penjualan (S). Untuk lebi jelasnya

    tetang perhitungan BEP (P) dan BEP (Q) usaha penjualan UD. Anwar Daud

    seperti dalam tabel 5 berikut ini:

    Tabel 5. Analisis BEP (P dan Q) Penjualan Beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    No Jenis Biaya Jumlah1 Total Biaya 188.769.111

    - Biaya Tetap 1.839.111- Biaya Variabel 127.423

    3 Total Produksi 1.4674 Harga Jual 650.000

    - Harga Jual per unit 130.0005 BEP (Q) Unit 7146 BEP (P) Rupiah 92.787.540

    Sumber: data primer (diolah 2016)

    Tabel 5 diatas dapat dijelaskan bahwa hasil BEP (Q) dan BEP (P)

    keseluruhan pada usaha dagang beras UD. Mitra Usaha milik bapak Anwar Daud

    adalah dengan melihat total biaya keseluruhan usaha yaitu Rp 188.769.111,-, total

  • 31

    biaya tetap keseluruhan yang dikelaurkan usaha penjualan beras UD. Mitra Usaha

    milik bapak Anwar Daud di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh

    Barat Daya adalah sebesar Rp 1.839.111,- sedangkan harga jual beras adalah

    sebesar Rp 650.000,- dengan rata-rata harga sebesar Rp 130.000,- persak dan

    harga biaya variabel sebesar Rp 186.930.000,- dengan harga per unit sebesar

    Rp127.423,- per sak.

    Perhitungan BEP Unit

    BEP (dalam unit) = FC(P − VC/unit)= Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variabel per unit)

    = Rp 1.839.111 / (Rp 130.000 – Rp127.423)

    = Rp 1.839.111 / Rp. 2.577

    = 173 unit

    Perhitungan BEP Unit

    BEP(dalam rupiah) = FC(1 − )= Biaya Tetap / (1- (variabel perunit / Harga per unit)

    = Rp 1.839.111 / (Rp 127.423 / Rp 130.000) 0.9008

    = Rp 1.839.111 / 0.0992

    = Rp 79.083.851

    Maka total BEP unit (Q) adalah sebesar 714 sak. Jadi usaha penjualan

    beras UD. Mitra Usaha untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol,

    usaha tersebut harus dapat melakukan penjualan beras sebanyak 714 sak, artinya

    jika penjualan beras dibawah 714 sak maka usaha penjualan beras milik bapak

  • 32

    Anwar Daud usahanya akan mengalami kerugian dan tutup. Demikian pula

    dengan hasil BEP (P) rupiah, hasil perhitungan menunjukkan bawah BEP (P)

    rupiah yang di peroleh usaha penjualan beras UD. Mitra Usaha adalah sebesar

    Rp 92.787.540,-, untuk dapat beroperasi dalam kondisi BEP yaitu laba nol, usaha

    tersebut harus dapat melakukan penjualan beras dengan perolehan pendapatan

    sebesar Rp,92.787.540-, artinya jika penjualan beras mendapatkan hasil penjualan

    dibawah BEP rupiah yang telah ditetapkan maka usaha penjualan beras milik

    bapak Anwar Daud usahanya akan mengalami kerugian dan tutup. Untuk lebih

    jelasnya tentang BEP pada usaha dagang beras UD. Mitra Usaha milik bapak

    Anwar Daud di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya

    dari hasil penjualan beras dapat dilihat pada Lampiran 7.

    Gambar 2. Grafik BEP Penjualan Beras UD. Mitra Usaha

    Break Even (Unit) 608Break Even (Rp) Rp79.083.851

  • 33

    Berdasarkan grafik diatas dapat dijelaskan bahwa titik impas unit berada

    pada garis 608 unit, sedangkan titik impas rupiah berada pada posisi garis

    Rp 79.083.851,- dengan total biaya Rp188.114.111,-.

  • 34

    42

    V. KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian pada usaha penjualan beras pada UD. Mitra

    Usaha milik bapak Anwar Daud di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupaten

    Aceh Barat Daya, maka dapat disimpulkan bahwa:

    1. Total biaya usaha penjualan beras yang dikeluarkan oleh UD. Mitra Usaha

    milik bapak Anuwar Daud adalah sebesar Rp 188.769.111,- perbulan,

    kemudian penerimaan yang di peroleh dari hasil usaha berdagang beras adalah

    sebesar Rp 191.725.000,- perbulan dan pendapatan yang diperoleh dari usaha

    berdagang beras yang dijalankan adalah sebesar Rp 2.995.889,- perbulan.

    2. R/C pedagang adalah 1,02. Maka usaha berdagang beras UD. Mitra Usaha

    milik bapak Anwar Daud di Desa Kedai Kecamatan Manggeng Kabupten Aceh

    Barat Daya sudah layak untuk dijalankan.

    5.2 Saran

    1. Sebaiknya bagi bapak Anwar Daud dapat menjalankan usahanya dengan

    lebih baik, disamping itu dapat mendongkrak pasokan beras lebih banyak

    dari pabrik sendiri dan jumlah penjualan beras dapat di tambah lagi

    sehingga konsumen memiliki banyak pilihan untuk membeli beras serta

    terus menjaga kuantitas dan kualitas beras yang di pasarkan dan melayani

    konsumen dengan baik.

    2. Dengan adanya usaha penggilingan padi dapat menekan biaya operasional

    seoptimal mungkin dan pembelian bahan baku gabah terus ditingkatkan

    serta distribusi penjualan beras ke wilayah-wilayah konsumen sebagai

  • 35

    pelanggan UD. Mitra Usaha dapat terjaga ketersediaannya dan stok bahan

    pangan khususnya beras di kawasan daerah penelitian dan sekitarnya tetap

    stabil.

  • 36

    42

    DAFTAR PUSTAKA

    Astawan, M. 2004. Tetap Sehat dengan Produk Makanan Olahan. TigaSerangkai. Solo.

    Badan Pusat Statistik, 2014 . Aceh Barat Daya Dalam Angka, Aceh Barat Daya:BPS.

    Badan Pusat Statistik, 2013. Aceh Dalam Angka, Aceh: BPS.

    Badan Pusat Statistik, 2015. Aceh Dalam Angka, Aceh: BPS.

    Darsono, 2008. Hubungan Perceived Service Quality dan Loyalitas: Peran Trustdan Satisfaction sebagai Mediator, The 2nd National ConferenceUKWMS,Surabaya.

    Departemen Pertanian. 2008. Kebijakan Teknis Program Pengembangan UsahaAgribisnis Perdesaan. Jakarta: Departemen Pertanian.

    Dumairy. 2004. Matematika Terapan Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Edisi.Keduabelas. BPFE. Yogyakarta.

    Eva Andriani 2015. Analisis Pendapatan Pedagang Beras (Studi Kasus PadaToko Beras Syuri Di Pasar Impress Simpang Peut Kecamatan KualaKabupaten Nagan Raya. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar.

    Haryadi. 2006. Teknologi Pengolahan Beras. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta

    Husain. 2004. Ekonomi Pertanian: PT. Bukmi Aksa. Jakarta

    Jusup Al Haryono.2005. Dasar-Dasar Akuntansi Jilid 1,Ed. 6, Yogyakarta : STIEYKPN.

    Kementrian Pertanian .2014.Produksi Beras diIndonesia Bakal TerusMeningkat.http://industri.bisnis.com/read/20140225/99/205765/produksiberas-beras-indonesia-bakal-terus-meningkat. Diakses 27 April.

    Khasmir. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Rajawali Pres.

    Khasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta : KencanaPrenadaGroup.

    Michell Rinda Nursandy. 2013. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PendapatanPengusaha Tape Di Desa Sumber Tengah Kecamatan Binakal KabupatenBondowoso, (Skrisi Fakultas Ekonomi Unuversitas Jember, 2013)

    Mubyarto. 1995. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : LP3ES.

    Muyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Ke – 5. Yogyakarta: STIE YKPN.

  • 37

    Noor, Hendri Faisal. 2007. Ekonomi Manajrial. Raja Grofindo Persada. Jakarta

    Noor, Henry. 2008. Ekonomi Manajerial. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

    Nurhayatia 2015. Analisis Pendapatan Pedagang Ayam Potong Pada UD. GampaPasar Bina Usaha Kabupaten Aceh Barat. Skripsi Jurusan Sosial EkonomiPertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Teku Umar.

    Phahlevi, Rico. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan PetaniPadi Sawah Di Kota Padang Panjang. Universitas Negeri Padang.

    Safril. 2000. Pengembangan Perbankan. Jakarta : Institute Banker Indonesia

    Samuelson, Paul A. dan William D. Nordhaus. 2001. Ilmu Mikroekonomi. PTMedia Global Edukasi: Jakarta.

    Sari, Reny Puspita. 2011. Analisis Nilai Tambah dan Kelayakan UsahaAgroindustri Chip Ubi Kayu Sebagai Bahan Baku Pembuatan MOCAF(Modified Cassava Flour) di Kabupaten Trenggalek. Malang.Diakses 20April 2016.

    Sediotama. 2009. Buku-Buku Hasil Pertanian. Jakarta: PT Raja. GrafindoPersada.

    Soekartawi, 2006. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan PetaniKecil, Universitas Indonesia. Press, Jakarta.

    Soekartawi. 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasi. Edisi Revisi. PT. Raja GrafindoPersada, Jakarta.

    Stice dan Skousen. 2011. Akuntansi Intermediate.Edisi Keenam Belas.Buku1.Salemba Empat.Jakarta

    Sukirno. 2006. Makro Ekonomi : Teori Pengantar. Jakarta : PT. Raja GrofindoPersada.

    Suparmoko. 2000. Keuangan Negara dalam Teori dan Praktek, Edisi 4,Yogyakarta. BPFE.

    Supriono. 2000. Akuntansi Biaya. Buku 1, Edisi Dua. Yogyakarta : BPFE

    Tuanakota, M Theodurus.2000.Teori Akuntansi, Jakarta, Lembaga PenerbitFakultas Ekonomi-Universitas Indonesia.

  • 38

    42

    Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

    No.

    Tanggal

    ANALISIS PENDAPATAN BERAS PADA UD. MITRA USAHA

    DI DESA KEDAI KECAMATAN MANGGENG

    KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

    Peneliti : Hawari

    Petunjuk : Isilah jawaban pada tempat yang tersedia sesuai dengan kondisi yang

    sebenarnya.

    A. IdentitasResponden

    1. Nama :

    2. Umur :

    3. Jeniskelamin :

    4. Alamat :

    5. Pekerjaan :

    6. PendidikanTerakhir :

    7. Lamanya Usaha :

    8. Status usaha :

    9. Sumber modal :

    10.JumlahAnggotaKeluarga :

  • 39

    B. Pola Penyediaan Beras

    1. Aktivitaspedagang

    Mulaiberdagang jam :

    Selesaiberdagang jam :

    2. Asalpasokan :

    3. Hargabeliberasdaripemasok :

    4. Jenis – Jenisberas :

    DuaMawar :

    Arias Asli :

    88 :

    66 :

    64 :

    C.BiayaPengeluaranPadaPenjualanBerasdi UD.Mitra Usaha

    1. BiayaTetap

    No

    Uraian Sat VolHaraga(Rp/sat)

    Biaya(Rp)

    UmurEkonomis

    (Tahun)Penyusutan

    1 Bangunan unit

    2 Meja unit

    3 Kursi unit

    4 BiayaTk bulan

    5 Kalkulator unit

    6 Iuranpajak Thn

  • 40

    2. BiayaVariabel

    No

    Uraian SatVol

    ( Sat )Haraga(Rp/sat)

    Biaya(Rp)

    1 Transportasiantarberas

    2 RekeninglistrikPembelianberasdarikilangpadinyasendiri

    3 Beras cap arias asligoni @ 15 Kg

    4 Beras cap 2 mawargoni @ 15 Kg

    5 Baras cap 66 goni @ 15 Kg

    6 Beras cap 64 goni @ 15 Kg

    Pembelianberasdarisigli

    7 Beras cap 88 goni @ 15 Kg

    3. PenjualanBeras

    No Arias asli Hrg Duamawar Hrg 88 Hrg 66 Hrg 64 Hrg

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    11

    12

    13

    14

    15

    16

    17

    18

    19

  • 41

    Lampiran 2. Deskripsi pedagang beras UD. Mitra Usaha di Desa KedaiKecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya.

    No Unsur Uraian

    1 2 3

    1 Nama Anuwar Daud2 Umur 43 Tahun3 Jenis Kelamin Laki-laki4 Alamat Pante Pirak, Kecamatan Manggeng,

    Kab. Aceh Barat Daya5 Pekerjaan Pedagang6 Pendidikan Terakhir SMA

    7PengalamanBerdagang 7 Tahun

    8 Sumber Modal Orang Tua9 Jumlah Tanggungan 5 Orang10 Jumlah TK 1 Orang11 Mulai berdagang 08.00 Wib12 Selesai Berdagang 17.00 Wib13 Efektivitas Berdagang 9 jam14 Pasokan Beras Kilang padi sendiri dan daerah Sigli

  • 42

    Lampiran 3. Biaya pengeuaran penjualan beras pada UD. Mitra Usaha per bulan di Desa Kedai Kecamatan Manggeng kabupaten AcehBarat Daya

    Biaya Tetap

    No Uraian Satuan VolumeHarga(Rp)

    Biaya(Rp)

    EkonomisUmur

    (Tahun)Penyusutan

    1 2 3 4 4 6 7 8

    1 Bangunan Unit 1 140.000.000 140.000.000 25 466.667

    2 Kenderaan Operasional Unit 1 167.000.000 167.000.000 15 463.889

    3 Meja Unit 1 210.000 210.000 10 1.750

    4 Kursi Unit 1 350.000 350.000 10 2.917

    5 Biaya Tenaga Kerja Bulanan 1 800.000 800.000 - 800.000

    6 Kalkulator Unit 1 80.000 80.000 3 2.222

    7 Iuran Pajak Tahun 1 500.000 500.000 1 41.667

    8 Rek Listrik Bulanan 1 60.000 60.000 - 60.000

    Total309.000.000 1.839.111

  • 442

    Lampiran 4. Biaya pengeluaran penjualan beras pada UD. Mitra Usaha perbulandi Desa Kedai Kecamatan Manggeng kabupaten Aceh Barat Daya

    Biaya Variabel

    No Uraian SatuanVolume Harga Biaya(satuan) (Rp) (Rp)

    1 2 3 4 5 6

    1 Transpotasi Antar Beras Bulan 1 400.000 400.000Beras Kilang Bapak AnwarDaud

    2 Beras Cap Arias * Sak 300 120.000 36.000.000

    3 Beras Cap Dua Mawar * Sak 350 120.000 42.000.000

    4 Beras Cap 66 * Sak 250 120.000 30.000.000

    5 Beras Cap 64 * Sak 246 120.000 29.520.000Pembelian Beras Dari Sigli

    6 Beras Cap 88 * Sak 338 145.000 49.010.000

    Total 186.930.000Keterangan: * 1 sak @ 15Kg

  • 4442

    Lampiran 5. Biaya pengeluaran penjualan beras pada UD. Mitra Usaha di DesaKedai Kecamatan Manggeng kabupaten Aceh Barat Daya

    Biaya tetap

    NoUraian Biaya Tetap

    1 2

    1 Bangunan 466.6672 Kenderaan Opersional 463.8893 Meja 1.7504 Kursi 2.9175 Biaya Tenaga Kerja 800.0006 Kalkulator 2.2227 Iuran Pajak 41.6678 Rek Listrik 60.000

    Jumlah (1)1.839.111

    Biaya tidak tetap

    NoUraian Biaya Variabel

    1 2

    1Transpotasi AntarBeras 400.000Beras dari Kilang Bapak Anwar Daud

    2 Beras Cap Arias * 36.000.000

    3Beras Cap Dua Mawar* 42.000.000

    4 Beras Cap 66 * 30.000.0005 Beras Cap 64 * 29.520.000

    Pembelian Beras Dari Sigli6 Beras Cap 88 * 49.010.000

    Jumlah (2)186.930.000

    Jumlah (1+2)188.769.111

    Keterangan: * 1 sak @ 15 Kg

  • Lampiran 6. Penjualan beras pada UD. Mitra Usaha di Desa Kedai Kecamatan Manggeng kabupaten Aceh Barat Daya

    TanggalJenis Beras

    Total(Rp)

    Dua Mawar (15 kg) Arias Asli (15 kg) 88 (15 kg) 66 (15 kg) 64 (15 kg)kg sak harga total (Rp) kg sak harga total (Rp) kg sak harga total (Rp) kg sak harga total (Rp) kg sak harga total (Rp)

    18-Jul-15 390 26 125.000 3.250.000 420 28 125.000 3.500.000 360 24 150.000 3.600.000 300 20 125.000 2.500.000 420 28 125.000 3.500.000 16.350.000

    19-Jul-15 45 3 125.000 375.000 75 5 125.000 625.000 75 5 150.000 750.000 45 3 125.000 375.000 300 20 125.000 2.500.000 4.625.000

    20-Jul-15 300 20 125.000 2.500.000 15 1 125.000 125.000 210 14 150.000 2.100.000 120 8 125.000 1.000.000 30 2 125.000 250.000 5.975.000

    21-Jul-15 150 10 125.000 1.250.000 135 9 125.000 1.125.000 150 10 150.000 1.500.000 225 15 125.000 1.875.000 45 3 125.000 375.000 6.125.000

    22-Jul-15 105 7 125.000 875.000 60 4 125.000 500.000 60 4 150.000 600.000 150 10 125.000 1.250.000 105 7 125.000 875.000 4.100.000

    23-Jul-15 60 4 125.000 500.000 120 8 125.000 1.000.000 75 5 150.000 750.000 105 7 125.000 875.000 60 4 125.000 500.000 3.625.000

    24-Jul-15 375 25 125.000 3.125.000 60 4 125.000 500.000 165 11 150.000 1.650.000 45 3 125.000 375.000 60 4 125.000 500.000 6.150.000

    25-Jul-15 420 28 125.000 3.500.000 435 29 125.000 3.625.000 375 25 150.000 3.750.000 375 25 125.000 3.125.000 420 28 125.000 3.500.000 17.500.000

    26-Jul-15 105 7 125.000 875.000 180 12 125.000 1.500.000 60 4 150.000 600.000 150 10 125.000 1.250.000 105 7 125.000 875.000 5.100.000

    27-Jul-15 90 6 125.000 750.000 150 10 125.000 1.250.000 120 8 150.000 1.200.000 150 10 125.000 1.250.000 180 12 125.000 1.500.000 5.950.000

    28-Jul-15 225 15 125.000 1.875.000 30 2 125.000 250.000 15 1 150.000 150.000 75 5 125.000 625.000 135 9 125.000 1.125.000 4.025.000

    29-Jul-15 120 8 125.000 1.000.000 90 6 125.000 750.000 210 14 150.000 2.100.000 45 3 125.000 375.000 30 2 125.000 250.000 4.475.000

    30-Jul-15 120 8 125.000 1.000.000 300 20 125.000 2.500.000 150 10 150.000 1.500.000 45 3 125.000 375.000 45 3 125.000 375.000 5.750.000

    01-Agust-15 75 5 125.000 625.000 45 3 125.000 375.000 135 9 150.000 1.350.000 60 4 125.000 500.000 30 2 125.000 250.000 3.100.000

    02-Agust-15 420 28 125.000 3.500.000 390 26 125.000 3.250.000 360 24 150.000 3.600.000 300 20 125.000 2.500.000 360 24 125.000 3.000.000 15.850.000

    03-Agust-15 150 10 125.000 1.250.000 135 9 125.000 1.125.000 225 15 150.000 2.250.000 60 4 125.000 500.0