Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, BUDAYA
ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
MELALUI KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI KASUS BRI SYARIAH KCP. PURWODADI)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
KHAIRUL AZIZAH
NIM 21314103
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
vi
ٱلجزاءثم يجزىه ٠٤سوف يرى ۥسعيه وأن ٩٣وأن ليس للإنسن إلا ما سعي
٠٤ ٱلأوفي
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa
yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usaha itu kelak akan
diperlihatkan (kepadanya). Kemudian akan diberi balasan
kepadanya dengan balasan yang paling sempurna” (QS. An Najm :
39-41).
Persembahan : Karya ini saya persembahkan untuk kedua orang
tua, keluarga besar dan teman-teman semua. Terimakasih
dukungan dan doa kalian semua semoga saya selalu mampu
memberikan yang terbaik.
KATA PENGANTAR
vii
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan
Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus BRI Syariah KCP. Purwodadi)” ini
dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan Program Studi Perbankan Syariah S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penulisan skripsi ini,
banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, maka dalam
kesempatan ini, dengan ketulusan hati penulis akan menyampaikan rasa terima
kasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Salatiga
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1
IAIN Salatiga
4. H. Abdul Aziz Nugraha Pratama, S.Ag. M.M, selaku Dosen Pembimbing yang
telah membimbing dan memberikan pengarahan dalam menyelesaikan skripsi
ini
5. Dr. Faqih Nabhan,M.M. selaku dosen pembimbing akademik
6. Seluruh staff pengajar Program Studi Perbankan Syariah atas seluruh ilmu
yang telah diberikan
7. Muchlisin selaku Branch Office di BRI Syariah KCP Purwodadi yang telah
membimbing dalam penelitian
8. Kedua orang tua, Bapak Giyono dan Ibu Siti Tarmi yang selalu mendukung,
mendoakan dan memberikan motivasi
9. Kakak dan adikku, Nurul, Khanifah, Munifah dan Syarif yang selalu
mendukung, membantu dan memberikan motivasi
viii
10. Sahabat-sahabatku, Dini, Noorohmah, Anna, Ika, Jannah, Nana, yang selalu
ada, saling mendukung, saling membantu dan saling menguatkan untuk tetap
berjuang
11. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah S1 angkatan 2014 dan teman-
teman KKN yang selalu memberikan semangat dalam berproses
12. Semua pihak dalam membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat
saya sebutkan satu persatu
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari bahwa skripsi ini belum
sempurna, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.
Salatiga, 17 September 2018
Penulis
ix
ABSTRAK
Azizah, Khairul, 2018. Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi Dan
Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus BRI Syariah
KCP. Purwodadi) Skripsi, Program Studi Perbankan Syariah S1, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen
Pembimbing: H. Abdul Aziz Nugraha Pratama, S.Ag. M.M.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh komitmen
organisasi terhadap kepuasan kerja, (2) pengaruh budaya organisasi terhadap
kepuasan kerja, (3) pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja, (4) pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan (5)
pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan, (6) pengaruh gaya
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan (7) pengaruh
kepuasan terhadap kinerja karyawan,
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengolah data
primer melalui kuesioner yang diberikan kepada karyawan BRI Syariah KCP.
Purwodadi. Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh atau
sensus. Sampel yang diperoleh sebanyak 30 responden. Alat analisis pada
penelitian ini menggunakan bantuan IBM SPSS versi 22. Metode analisis yang
digunakan yaitu analisis regresi, uji asumsi klasik (uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, uji normalitas), dan analisis jalur.
Berdasarkan analisis penelitian ini komitmen organisasi dan budaya
organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kepuasan
kerja. Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci: komitmen organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan
transformasional, kepuasan, kinerja
x
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... .9
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ..........................................................10
D. Sistematika Penulisan..........................................................................12
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................14
A. Telaah Pustaka ....................................................................................14
B. Kerangka Teori....................................................................................16
1. Kinerja ..........................................................................................16
a. Pengertian Kinerja ...................................................................16
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja..............................18
c. Indikator kinerja karyawan ………………………………….19
d. Tujuan penilaian kinerja ……………………………………. 20
e. Manfaat penilaian kerja ……………………………………. 20
2. Komitmen Organisasi....................................................................29
a. Pengertian komitmen organisasi .............................................21
b. Indikator komitmen organisasi ................................................23
3. Budaya Organisasi ........................................................................24
a. Pengertian Budaya organisasi .................................................24
b. Indikator-indikator budaya organisasi.....................................26
c. Unsur-unsur budaya organisasi …………………………… . 27
d. Jenis-jenis budaya organisasi ………………………………. 28
4. Kepemimpinan Transformasional .................................................29
a. Pengertian kepemimpinan transformasional ...........................29
b. Indikator kepemimpinan transformasional .............................31
5. Kepuasan .......................................................................................31
a. Pengertian kepuasan ................................................................32
xi
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan ..........................33
c. Mengukur kepuasan kerja ………………………………….. 33
d. Indikator kepuasan kerja …………………………………… 34
e. Dampak kepuasan kerja dan tidakpuasan kerja ……………..36
C. Kerangka penelitian ............................................................................39
D. Hipotesis ..............................................................................................40
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................46
A. Jenis Penelitian ....................................................................................46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..............................................................46
C. Populasi dan Sampel ...........................................................................46
1. Populasi .........................................................................................46
2. Sampel ...........................................................................................47
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................48
E. Skala Pengukuran ................................................................................48
F. Definisi Konsep dan Operasional........................................................49
1. Variabel bebas (independent variabel) .........................................49
2. Variabel intervening ......................................................................50
3. Variabel terikat (dependent variabel) ...........................................51
G. Uji Instrumen Penelitian .....................................................................51
1. Uji reliabilitas ................................................................................51
2. Uji validitas ...................................................................................52
H. Uji statistik ..........................................................................................52
1. Analisis regresi ..............................................................................52
a. Koefisiendeterminasi (R2) .......................................................53
b. Ujisignifikansimultan (ujistatistik F) ......................................53
c. Ujisignifikan parameter individual (uji t) ...............................53
I. Uji asumsi klasik .................................................................................54
a. Uji multikolonieritas ...............................................................54
b. Uji heteroskedaksitas ..............................................................54
c. Uji normalitas ..........................................................................55
xii
2. Analisisjalur (path analisis) ..........................................................55
J. Alat Analisis ……………………………………………………….. 56
BAB IV ANALISIS DATA ...........................................................................57
A. Deskripsi Obyek Penelitian .................................................................57
1. Profil bank BRI Syariah ................................................................57
2. Visi bank BRI Syariah ..................................................................59
3. Misi bank BRI Syariah ..................................................................59
4. Struktur organisasi ........................................................................59
5. Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin ..........................61
6. Gambaran responden berdasarkan usia .........................................61
7. Gambaran responden berdasarkan pendidikan terakhir ...............62
8. Gambaran responden berdasarkan status ………………………..63
B. Analisis Data .......................................................................................79
1. Uji Instrumen Penelitian ...............................................................64
a. Uji reliabilitas ..........................................................................64
b. Uji Validitas ............................................................................64
2. AnalisisRegresi .............................................................................66
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................................66
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) ..............................68
c. UjiSignifikansi Parameter Individual (UjiStatistik t) .............69
3. UjiAsumsiKlasik ...........................................................................71
a. Uji Multikolonieritas ...............................................................71
b. Uji Heteroskedaksitas..............................................................73
c. Uji normalitas ..........................................................................73
4. Analisis Jalur (Path Analysis) ......................................................74
5. Pengujian Hipotesis .......................................................................81
C. Pembahasan Hasil Hipotesis ...............................................................84
BAB V PENUTUP .........................................................................................92
A. Kesimpulan .........................................................................................92
xiii
B. Saran ...................................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Temuan Research Gap .....................................................................14
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan JenisKelamin ...........................................61
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia..........................................................61
Tabel 4.3 responden berdasarkan pendidikan terakhir ……………………...62
Tabel 4.4 Responden Berdasarkanstatus pernikahan .....................................63
Tabel 4.5 Hasi lReliabilitas Data ....................................................................64
Tabel 4.6 Tabel Hasil UjiValiditas..................................................................64
Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi R2 ................................................................................
66
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................68
Tabel 4.9 Hasil Ujisignifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ..............69
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas Metode Kolerasi ...............................72
Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedaksitas Metode Gletjser ...............................73
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas Metode Kolmogrof-Smirnov test ................74
Tabel 4.13 Hasil Uji Simultan pengaruh komitmen organisasi budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kepuasan ………………74
Tabel 4.14 Hasil Uji Simultan pengaruh komitmen organisasi budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melaui kepuasan.75
Tabel 4.15 Hasil uji Rrgresi pengaruh komitmen organisasi budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melaui kepuasan.75
xv
Tabel 4.16 Hasil Uji Simultan pengaruh komitmen organisasi budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melaui kepuasan.77
Tabel 4.17 Hasil uji Rrgresi pengaruh komitmen organisasi budaya organisasi
dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja melaui kepuasan.77
Tabel 4.18 Hasil Hipotesis ............................................................................104
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ....................................................................40
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Bank BRI Syariah KCP Purwodadi .59
Gambar 4.2 Hasil Analisis Jalur (Path Analisis) ............................................80
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan sesuatu penting dalam suatu
organisasi perusahaan, maka diperlukan suatu usaha untuk mengolah secara
profesional agar terwujud suatu keseimbangan antara kebutuhan karyawan
dengan keinginan dan kemampuan organisasi perusahaan. Selain itu, manusia
dalam organisasi perusahaan perlu pula diperlakukan secara manusiawi
sehingga dapat bekerja secara efektif, efisien dan produktif. Kinerja karyawan
dapat ditingkatkan dengan memberikan contoh yang baik dari seorang
pemimpin, memotivasi karyawan dan selalu memperhatikan karyawan dalam
bekerja terutama yang mengalami perilaku yang kurang biasa. Hal ini
membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan berkewajiban memberikan
perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, menggerakkan,
mengarahkan semua potensi karyawan dilingkungannya agar terwujud volume
dan beban kerja yang terarah pada tujuan (Thoha : 2001). Pimpinan perlu
melakukan pembinaan yang sungguh-sungguh terhadap karyawan agar dapat
menimbulkan kepuasan dan komitmen organisasi sehinga pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja yang tinggi.
Selain kepemimpinan, kinerja karyawan juga dapat dipengaruhi oleh
faktor eksternal yaitu budaya organisasi. Dimana perilaku seorang karyawan
dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bekerja yang dibentuk
melalui budaya organisasi, dimana keberadaan budaya dalam suatu organisasi
2
diharapkan akan meningkatkan kinerja karyawan. Komitmen organisasi juga
dapat mempengaruhi kinerja karyawan yang bisa dijadikan instrumen penting
untuk meningkatkatkan kinerja karyawan (Soedjono : 2005).
Faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah
komitmen organisasi. Komitmen dari seorang karyawan terhadap
organisasinya dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan kinerja
dari karyawan. Komitmen organisasi juga memiliki keterkaitan dengan
budaya organisasi. Menurut Robbins dan Judge (2008) salah satu hasil yang
spesifik dari budaya organisasi yang kuat adalah menurunnya tingkat
perputaran karyawan. Keharmonisan tujuan yang tercapai antara karyawan
dan organisasi melalui budaya akan membangun suatu komitmen organisasi
dalam diri karyawan tersebut. Kepuasan dapat dipandang sebagai pernyataan
positif hasil dari penilaian para karyawan terhadap apa yang telah dilakukan
oleh organisasi kepada para karyawannya. Kepuasan kerja para karyawan di
percaya akan menumbuhkan motivasi karyawan untuk tetap tinggal dalam
organisasi tersebut.
Keberhasilan suatu perusahaan juga dipengaruhi oleh kinerja karyawan
atau hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melakukan tugas
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Karyawan
merupakan sumber daya yang penting bagi perusahaan, karena memiliki
bakat, tenaga, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan oleh organisasi untuk
mencapai tujuannya.
3
BRI Syariah merupakan salah satu dari tiga bank terbesar di Indonesia.
Dengan pertumbuhan asset yang cukup pesat serta jumlah pembiayaan dan
perolehan dana pihak ketiga yang besar, semakin mengukuhkan keberadaan
BRI Syariah di Indonesia. BRI Syariah juga sudah membuka cabang di kota
ataupun kabupaten yang ada di seluruh Indonesia, salah satunya yaitu kantor
cabang yang ada di kabupaten Semarang. BRI Syariah yang ada di Semarang
memiliki slogan yaitu PASTI OKE. Dimana ada tujuh pokok yang dimiliki
oleh BRI Syariah KCP. Purwodadi yang harus dimiliki dan dan di jalankan
oleh para karyawannya yaitu profesional, antusias, penghargaan SDM,
tawakal, orientasi bisnis, dan kepuasan pelanggan.
Dengan tujuh prisip yang dimiliki oleh BRI Syariah tersebut
diharapkan bisa dijadikan pedoman dan acuan bagi karyawan yang menjalan
pekerjaannya, demi kemaslahatan karyawan nasabah, maupun pihak
perusahaan. Selain itu juga bisa dijadikan motivasi tersendiri bagi setiap
karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dan melakukan pekerjaan dengan
ikhlas dan setulus hati.
Penulis telah menemukan beberapa penelitian yang terkait dengan
penelitian ini seperti pada penelitian Sari (2012) yang berjudul Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar, menunjukkan bahwa
kepemimpinan, motivasi dan stress kerja secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan dengan determinasi sebesar 0,345 atau
34,5%. Kepemimpinan, motivasi dan stress kerja secara parsial berpengaruh
4
signifikan terhadap kinerja karyawan. Variabel yang dominan berpengaruh
terhadap kinerja karyawan adalah variabel kepemimpinan.
Julianingtyas (2012) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Locus
Of Control, Gaya Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi. Dari hasil
penelitian didapat bahwa variabel locus of control, gaya kepemimpinan, dan
komitmen organisasi mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja auditor.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar
0,405, Koefisien ini mempunyai arti bahwa ketiga variabel bebas tersebut
secara independen tersebut secara simultan (bersama-sama) memberikan
kontribusi terhadap variabel terikat sebesar 40,5 %, sedangkan sisanya sebesar
sisanya dipengaruhi oleh faktor dari luar model penelitian.
Taurisa (2012) pada penelitiannya Analisis Pengaruh Budaya
Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam
Meningkatkan Kinerja Karyawan, menunjukkan bahwa budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja, budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasional,
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen
organisasional, komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan, budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan, serta kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Ghoniyah (2011) pada penelitiannya yang berjudul Peningkatan
Kinerja Karyawan Melalui Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Komitmen
5
menemukan bahwa penelitian ini juga menemukan bahwa kepemimpinan
tidak berpengaruh pada komitmen organisasi, karena belum ada indikator
kepemimpinan yang jelas untuk mempengaruhi komitmen karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan, bahwa semua hipotesis
terdukung kecuali satu hipotesis yang menguji pengaruh kepemimpinan pada
komitmen organisasi.
Maulizar (2012) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Kepemimpinan Transaksional Dan Transformasional Terhadap Kinerja
Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh menemukan bahwa
pengolahan data secara simultan kepemimpinan transaksional dan
kepemimpinan transformasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan yang ada di Bank Syariah Mandiri Cabang Banda Aceh.
Lina (2014) pada penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Dengan
Sistem Reward Sebagai Variabel Moderating, kepemimpinan memiliki arah
yang positif terhadap kinerja sedangkan Budaya Organisasi memiliki arah
negatif. Kepemimpinan dan Budaya Organisasi secara serempak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai. Besarnya pengaruh yang diberikan kepada Kinerja
Pegawai sebesar 11,6% sedangkan sisanya 88,4% dapat dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Hal ini berarti
kepemimpinan dan budaya organisasi kurang kuat untuk mempengaruhi
Kinerja Pegawai.
6
Baskoro (2014) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan, menemukan bahwa. Hasil penelitian menunjukkan
kepemimpinan transformasional, motivasi dan disiplin kerja secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Alhifni (2015) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Lembaga Keuangan
Mikro Syariah, menemukan bahwa budaya organisasi memiliki pengaruh
positif terhadap kinerja lembaga keuangan mikro syariah dengan hubungan
yang cukup signifikan, namun gaya kepemimpinan belum berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Potu (2013), pada penelitiannya yang berjudul Kepemimpinan,
Motivasi, dan Lingkungan Kerja Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan,
menemukan bahwa kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja mempunyai
pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja karyawan. Peningkatan
kepemimpinan dapat dilakukan dengan selalu memberikan bimbingan,
masukan, terhadap bawahan, mampu mengatasi setiap masalah dalam
pekerjaan dan juga harus mempunyai sikap dan tanggung jawab di dalam
perusahaan.
Miramis (2013) dalam penelitiannya yang berjudul ,Kepemimpinan,
Budaya Organisasi, Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan.
Menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja
7
karyawan, kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, dan
motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
Verawati dan Utomo (2011) pada penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Komitmen Organisasi, komitmen organisasi Partisipasi, dan
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan menemukan bahwa komitmen
organisasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.
Partisipasi mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja
karyawan dan motovasi mempunyai pengaruh yang positif tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Puspitasari (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Kompensasi, Kepemimpinan Transformasional dan Komitmen Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja. Hasil dari penelitian ini
yaitu kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.
Abadiyah dan Purwanto (2016) dalam penelitiannya yang berjudul
Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan
Kinerja Karyawan Perbanksn Di Surabaya menemukan bahwa budaya
organisasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja, budaya organisasi
berpengaruh terhadap kinerja, kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja,
kompensasi berpengaruh terhadap kinerja,kompensasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja.
8
Setyawati (2014) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Yang
Berdampak Pada Kinerja Keuangan menemukan hasil bahwa kepemimpinan
berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan budaya
organisasi berpenaruh positif terhadap kepuasan tetapi berpengaruh negatif
terhadap kinerja sedangkan kepuasan sebagai variabel intervening
berpengaruh positif terhadap kinerja.
Bustomi (2015) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Karakteristik Individu Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Kepuasan Kerja menemukan bahwa Karakteristik Individu,
Komitmen Organisasi dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang positif
signifikan terhadap kinerja karyawan.
Nitasari (2012) dalam penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Sebagai
Variabel Intervening menemukan hasil bahwa kepuasan kerja berpengaruh
signifikan negatif terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja karyawan, dan motivasi kerja berpengaruh positif
terhadap kepuasan kerja.
Pradita (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Kompensasi, Gaya Kepemimpinan Dan Karakteristik Tenaga Pemasar
Terhadap Motivasi Dan Kinerja Tenaga Pada Pemasar PT. BRI Cabang
Jombang menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan, kompensasi berpengaruh signifikan negatif
9
terhadap kinerja, karakteristik tenaga pemasar berpengaruh signifikan positif
terhadap kinerja.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu terletak
pada variabel yang diangkat dalam penelitian ini yaitu budaya organisasi,
komitmen organisasi, gaya kepemimpinan transformasional dan kinerja
karyawan. Serta studi kasus yang diambil dalam penelitian ini yaitu BRI
Syariah KCP.Purwodadi.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL,
BUDAYA ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN
TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
MELALUI KEPUASAN KERJA (STUDI KASUS BRI SYARIAH KCP.
PURWODADI)”.
B. Rumusan Masalah
Penelitian ini akan menguji tentang pengaruh komitmen organisasi,
budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
karyawan di perbankan syariah dengan di mediasi oleh kepuasan kerja
karyawan. Dari latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan kerja
pada BRI Syariah KCP. Purwodadi?
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja pada BRI
Syariah KCP. Purwodadi?
10
3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan tarnsformasional terhadap
kepuasan kerja pada BRI Syariah KCP. Purwodadi?
4. Bagaimana pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan
pada BRI Syariah KCP Purwodadi?
5. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan BRI
Syariah KCP. Purwodadi?
6. Bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi?
7. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan BRI
Syariah KCP. Purwodadi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini
mempunyai tujuan. Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan
kerja di BRI Syariah KCP. Purwodadi
2. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja di
BRI Syariah KCP. Purwodadi
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transfomasional terhadap
kepuasan kerja di BRI Syariah KCP. Purwodadi
4. Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja
karyawan di BRI Syariah KCP. Purwodadi
11
5. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
di BRI Syariah KCP. Purwodadi
6. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja karyawan di BRI Syariah KCP. Purwodadi
7. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di
BRI Syariah KCP. Purwodadi.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan serta dapat mengaplikasikan dan
mensosialisasikan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan.
Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya.
2. Bagi pembaca
a. Menambah wawasan pengetahuan yang dapat digunakan sebagai
bahan bacaan.
b. Sebagai masukan dari pihak lain yang membutuhkan informasi guna
melihat dan mempelajari hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah
yang sama.
3. Bagi pihak perbankan
Dapat dijadikan sebagai evaluasi kinerja bank dalam menghadapi
kompetisi di dunia perbankan, sebagai acuzn dan informasi manajemen
perbankan syariah.
12
4. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan sebgai bahan referensi atau perbandingan untuk
peneliti selanjutnyaa yang khususnya berkaitan tentang komitmen
organisasi, budaya organisasi, gaya kepemimpinan transformasional,
kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan memuat paparan ringkas mengenai isi dari tiap-
tiap bab dalam skripsi tersebut, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematiak penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi telaah pustaka, landasan teori, kerangka penelitian, dan
hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, dan alat analisis.
13
BAB IV ANALISIS DATA
Berisi deskripsi objek penelitian dan analisis data.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan kumpulan hasil-hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan. Pada telaah pustaka berisis penelitian
terdahulu. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian
terdahulu, berikut research gap yang dijelaskan dalam tabel 2.1 yaitu :
Tabel 2.1
Penelitian terdahulu
No Penelitian/tahun Variabel
Kesimpulan/hasil Indepeden Dependen
A . Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Perbankan Syariah
1. Julianingtyas,
2012
Komitmen
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
2. Taurisa, 2012 Komitmen
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
3. Chaterina, 2011 Komitmen
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
4. Verawati / 2011 Komitmen
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
5. Bustomi, 2015 Komitmen
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+ / Signifikan
6. Puspitasari, 2018 Komitmen
organisasi
Kinerja
Karyawan
-/ Signifikan
B. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan
Syariah
1. Taurisa ,2012 Budaya
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
2. Lina, 2014 Budaya
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
3. Alhifni, 2015 Budaya Kinerja +/ Signifikan
15
Organisasi Karyawan
4. Maramis, 2013 Budaya
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+ / Signifikan
5. Abadiyan dan
Purwanto, 2016
Budaya
Organisasi
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
6. Srtyawati,2014 Budaya
Organisasi
Kinerja
Karyawan
-/ Signifikan
C. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja
Karyawan Perbankan Syariah
1. Maulizar , 2012 Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
2. Julianingtyas,
2012
Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
3. Baskoro, 2014 Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
4. Setyawati, 2014 Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
5. Maramis, 2013 Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
6. Pradita, 2017 Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
7. Puspitasari, 2018 Kepemimpinan
transformasional
Kinerja
karyawan
+/ Tidak
Signifikan
7. Alhifni, 2015 Kepemimpinan
Transformasional
Kinerja
Karyawan
-/Tidak
Signifikan
D. Pengaruh Kepuasan Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan
Syariah
1. Setyawati, 2014 V Intervening
Kepuasan Kerja
Kinerja
Karyawan
+/ Signifikan
2. Bustomi, 2015 Kepuasan kerja Kinerja
karyawan
+/ Signifikan
3. Nitasari, 2012 Kepuasan Kerja Kinerja
Karyawan
-/Signifikan
4. Puspitasari, 2018 Kepuasan kerja Kinerja
karyawan
+/ tidak
signifikan
Sumber: data yang diolah dalam penelitian ini.
Dari penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah variabel independen . kebanyakan penelitian
terdahulu memakai variabel kompensasi dan motivasi. Dalam penelitian ini
memakai komitmen organisasi, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
transformasional dan menambahkan kepuasan sebagai variabel intervening.
16
Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui terdapat gap research yang
perlu diperhatikan sebagai bahan untuk melakukan penelitian terkait dengan
Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi, dan Gaya
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening.
B. Kerangka Teori
1. Kinerja Karyawan
a. Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan
yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi kinerja adalah tentang
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut
(Hamali, 2016).
Kinerja merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan
setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Kinerja karyawan
merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan
untuk mencapai tujuannya (Zainal, dkk, 2014).
Campbell, at. all. (dalam Cascio, 1998) menyatakan bahwa
kinerja sebagai sesuatu yang tampak, yaitu individu relevan dengan
tujuan organisasi. Kinerja adalah cacatan mengenai akibat-akibat yang
dihasilkan pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode
tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi. (Kane & Kane,
17
1993, Bernadin dan Russell, 1998, Cascio, 1998). Kinerja seseorang
merupakan gabungan dari kemapuan, usaha, dan kesempatan yang
dapat diukur dari akibat yang dihasilkannya.
Miner (1992) mengatakan bahwa kinerja sebagai perluasan dari
bertemunya individu dan harapan tentang apa yang seharusnya
dilakukan individu terkait dengan suatu peran, dan kinerja tersebut
merupakan evaluasi terhadap berbagai kebiasaan dalam organisasi,
yang membutuhkan standardinasi yang jelas.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dicapai karyawan dalam
memenuhi tugas dan tanggung jawab yang diberikan perusahaan sesuai
kemampuan yang dimiliki (Fitriyani, 2017).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
menurutdalam Mangkunegara (2000), adalah :
1) Faktor Kemampuan
Secara psikologis, kemampuan pegawai terdiri dari
kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge
and skill, artinya pegawai yang memiliki kemampuan potensi
diatas rata-rata (IQ 110-120) dengan pendidikan yang memadai
untuk jabatannya dan trampil dalam mengerjakan pekerjaan
sehari-hari, maka ia lebih mudah mencapai kinerja yang
18
diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.
2) Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (atitude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi kerja . motivasi merupakan kondisi
yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai
tujuan organisasi.
3) Faktor mental
Faktor mental merupakan kondisi mental yang
mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi kerja
secara maksimal.
Menurut Gibson (1997), ada tiga faktor yang berpengaru
terhadap kinerja karyawan yaitu :
a. Faktor individu: kemampuan, keterampilan, latar belakang
keluarga, pengalaman kerja, tingkat social dan demografi
seseorang.
b. Faktor spikologi: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi
dan kepuasan kerja.
c. Faktor organisasi: struktur organisasi, desain pekerjaan,
kepemimpinan,
d. sistem penghargaan (reward system).
19
c. Indikator Kinerja Karyawan
Ada beberapa indikator yang digunakan sebagai acuan
menilai kinerja karyawan. Indikator kinerja karyawan menurut
Guritno Waridin (2005) adalah sebagai berikut :
a) Mampu meningkatkan target pekerjaan
b) Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
c) Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan
d) Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan
pekerjaan
e) Mampu meminimalkan kesalah perusahaan.
d. Tujuan penilaian kerja
Menurut Syafarudin Alwi (2001 : 187), secara teoritis
tujuan penilaian dikatagorikan sebagai suatu yang bersifat
evaluation dan development. Suatu yang bersifat evaluation harus
menyelesaikan:
1. Hasil penilaian digunakan dasar pemberian kompensasi
2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision
3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem
seleksi.
Adapun yang bersifat development penilai harus
menyelesaikan:
1. Prestasi real yang dicapai individu
2. Kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja
20
3. Prestasi-prestasi yang dikembangkan.
e. Manfaat penilaian kerja
Kontribusi hasil penilaian merupakan suatu yang sangat
bermanfaat bagi perencanaan kebijakan organisasi. Secara
terperinci, manfaat penilaian kinerja bagi organisasi adalah:
1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
2. Perbaikan kinerja
3. Kebutuhan latihan dan pegembangan
4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi,
mutasi, pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga
kerja.
5. Untuk kepentingan penilaian pegawai
6. Membantu diagnosis dalam kesalahan pegawai.
2. Komitmen Organisasi
a. Pengertian Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi terdiri dari tiga komponen yaitu
komitmen afektif, komitmen berkelanjutan dan komitmen normatif.
Komitmen afektif mengacu pada emosi dan identifikasi karyawan
dengan organisasi. Individu dengan tingkat komitmen afektif yang
tinggi akan tetap bekerja di organisasi karena mereka mengiginkannya.
Komitmen berkelanjutan mengacu pada kesadaran akan biaya yang
timbul karena sebuah organisasi. Jadi seseorang yang memiliki tingkat
komitmen berkelanjutan yang tinggi akan tetap berada di dalam
21
organisasi karena mereka merasa perlu. Komitmen normatif
mencerminkan rasa tanggung jawab untuk berada didalam organisasi.
Individu yang memiliki komitmen normatif yang tinggi akan tetap
tinggal dalam organisasi karena mereka merasa berkewajiban untuk
tetap berhubungan dengan kesetiaan (Pratama dan Endraswati : 2017).
Menurut Steers dan Porter (1983: 442), komitmen organisasi adalah
suatu sikap dimana seorang individu mengidentifikasikan dirinya
terhadap tujuan-tujuan dan harapan-harapan organisasi tempat ia
bekerja serta berusaha menjaga keanggotaan dalam organisasi untuk
mewujudkan tujuan organisasi tersebut.
Menurut Allen dan Meyer (1991), terdapat tiga bentuk dimensi
komitmen organisasi seseorang yaitu :
a. Komitmen afektif
Komitmen ini mengacu pada hubungan emosional anggota
terhadap organisasi. Orang-orang ingin terus bekerja buat
organisasi tersebut karena mereka sependapat dengan tujuan dan
nilai dalam organisasi tersebut (Allen & Meyer, 1997).
b. Komitmen berkelanjutan
Komitmen ini mengacu pada keinginan karyawan untuk
tetap tinggal diorganisasi tersebut karena adanya perhitungan atau
analisis tentang untung dan rugi dimana nilai ekonomi yang dirasa
dari bertahan dalam suatu organisasi dibandingkan dengan
meninggalkan organisasi tersebut. Semakin lama karyawan tinggal
22
dengan organisasi mereka, semakin mereka takut kehilangan apa
yang telah mereka investasikan di dalam organisasi selama ini
(Allen & Meyer, 1997).
c. Komitmen normatif
Komitmen ini mengacu pada perasaan karyawan dimana
mereka diwajibkan untuk tetap berada di organisasinya karena
adanya tekanan dari yang lain. Karyawan yang memiliki tingkat
normatif yang tinggi akan sangat memperhatikan apa yang
dikatakan orang lain tentang mereka jika mereka meninggalkan
organisasi tersebut (Allen & Meyer, 1997.
b. Indikator komitmen organisasi
Untuk mengukur variabel komitmen organisasi, digunakan
empat indikator yang dikembangkan oleh Mowday et all, (1982):
1) Keinginan tetap kuat sebagai anggota , para pegawai yang
memiliki komitmen tinggi, hanya sedikit alasan untuk keluar dari
organisasi dan berkeinginan untuk bergabung dengan organisasi
yang telah dipilihya dalam waktu lama.
2) Keinginan berusaha keras demi kesuksesan organisasi, tampak
melalui kesediaan bekerja melebihi apa yang diharapkan agar
organisasi dapat maju. Pegawai berkomitmen tinggi ikut
memperhatikan nasib orgaanisasi.
23
3) Persamaan nilai-nilai organisasi, yaitu nilai-nilai organisasi dimana
nilai yang ada diperusahaan dapat diterima dan akan dianut oleh
karyawan.
4) Persamaan tujuan organisasi, yaitu penerimaan tujuan organisasi,
dimana penerimaan ini merupakan dasar komitmen organisasi.
Seseorang yang memiliki komitmen tinggi akan memiliki
identifikasi terhadap organisasi, terlihat sungguh-sungguh dalam
kepegawaian dan ada loyalitas serta afeksi positif terhadap organisasi.
3. Budaya Organisasi
a. Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Koentjaraningrat (2004:9) istilah budaya berasal
dari kata bahasa latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan ,
terutama mengolah tanah atau bertani. Kemudian, dalam bahasa
Inggris disebut culture. Menurut Kotter dan Haskett (1922:3),
perhatian masyarakat akademik terhadap budaya berasal dari stud
antropologi sosial yang pada akhir abad ke-19 melakukan studi
terhadap masyarakat primitif seperti Esmiko, Afrika dan penduduk
asli Amerika. Ndraha (1997:45) mengemukakan fungsi budaya
sebagai berikut :
1) Identitas dan citra suatu masyarakat
2) Pengikat suatu masyarakat
3) Sumber inspirasi, kebanggaan, dan sumber daya
4) Kekuatan penggerak
24
5) Kemampuan untuk membentuk nilai tambah
6) Pola perilaku
7) Warisan
8) Pengganti formalisasi
9) Mekanisme adaptasi terhadap perubahan
10) Proses menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga
terbentuk nation state.
Organisasi adalah tempat atau wadah orang-orang
berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan
sumber daya organisasi (uang, material, mesin, metode,
lingkungan, saran prasarana, data dan lain-lain) secara efesien dan
efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Unsur-unsur
organisasi ada enam yaitu kumpulan orang, kerja sama, tujuan
bersama, sistem koordinasi, pembagian tugas dan tanggung jawab,
sumber daya organisasi.
Budaya organisasi adalah sistem nilai yang dapat diyakini
dan dapat dipelajari, dapat diterapkan dan dapat dikembangkan
secaar terus menerus. Budaya organisasi juga berfungsi sebagai
perekat, pemesatu, identitas, citra, brand, motivator,
pengembangan yang berrbeda dengan orrganisasi lain yang dapat
dipelajari dan diwariska kepada geneasi berikutnya dan dapat
dijadikan acuan perilaku manusia dalam organisasi yang
25
berorientasi pada pencapaian tujuan atau hasil / target yang
ditetapkan. Di Indonesia budaya organisasi menurut Ndraha
(1997:3) dikenal sejak tahun 80-an, saat sektor swasta
berkesempatan mengembangkan usaha di bidang nonmigas,
kebutuhan akan pembudayaan nilai-nilai baru tentang
kewirausahaan dan manajemen.
b. Indikator-indikator Budaya Organisasi
Stephen P. Robibbins (1993: 480) berdasarkan pendapat
George G. Gordon dan M. W Commincs, mengungkapkan
beberapa indikator yang membedakan tingkatan suatu organisasi.
1) Inisiative individual. Yaitu tingkatan kreativitas inisiatif atau
ketidaktergantungan individu dalam mengembangkan tugas-
tugasnya dalam organisasi.
2) Toleransi terhadap tidakan beresiko. Yaitu sejauh mana para
karyawan dianjurkan untuk bertindak agresif, inovatif, dan
berani mengambil resiko.
3) Direction. Yaitu arah yang diinginkan organisasi dengan
menciptakan atau menentukan tujuan atau sasaran secara jelas
dan harapan untuk mencapai prestasi.
4) Integrasi. Yaitu tingkat kerjasama antar unit atau sejauh mana
koordinasi yang dilakukan untuk mendorong unit-unit atau
bagian-bagian dalam organisasi agar bekerjasama dalam
melaksanakan tugas-tugasnya.
26
5) Management support. Tingkat dukungan dari manajemen
dalam arti sejauh mana para manager memberikan motivasi,
mengadakan komunikasi yang jelas, bantuan serta dukungan
terhadap bawahan.
6) Control. Yaitu aturan-aturan dan pengawasan lansung yang
dilakukan para pimpinan porganisasi dalam mengendalikan
perilaku bawahannya.
7) Identity. Yaitu tingkat rasa bangga dari setiap individu atau
para anggota (karyawan) organisasi yang bersangkutan.
8) Reward system. Yaitu tingkat alokasi imbalan (kompensasi)
yang diberikan pada para pegawai (anggota) yang didasarkan
pada kriteria prestasi.
9) Conflik tolerance. Yaitu sejauh mana tingkat dorongan
terhadap pegawai untuk mengemukakan konflik dan kritik
secara terbuka.
10) Communication patterns.yaitu pola komunikasi yang ada
dalam organisasi atau sejauh mana tingkat komunikasi
organisasi dibatasi oleh hierarki. (Siswanto & Agus Sucipto,
2008 )
c. Unsur-unsur budaya organisasi:
Ada Sembilan unsur budaya organisasi diantaranya sebagai
berikut:
1) Asumsi dasar
27
2) Seperangkat nilai dan keyakinan yang dianut
3) Pemimpin
4) Pedoman mengatasi masalah
5) Berbagai nilai
6) Pewarisan
7) Acuan perilaku
8) Citra dan brand yang khas
9) Adaptasi
d. Jenis-jenis budaya organisasi
1) Berdasarkan proses informasi
a) Budaya rasional
b) Budaya ideologi
c) Budaya consensus
d) Budaya hierarki
2) Berdasarkan tujuannya
a) Budaya organisasi perusahaan
b) Budaya organisasi publik
c) Budaya organisasi sosial
Budaya organisasi disebut juga budaya perusahaan, sering
juga disebut budaya kerja karena tidak bisa dipisahkan dengan
kinerja sumber daya manusia. Semakin kuat budaya perusahaan
maka semakin kuat pula dorongan untuk berprestasi.
28
4. Kepemimpinan Transformasional
a. Pengertian kepemimpinan transformasional
Kepemimpinan adalah kekuasaan untuk mempengaruhi
seseorang untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu.
Kepemimpinan membutuhkan penggunaan kemampuan secara
aktif untuk mengarungi pihak lain dalam mewujudkan tujuan
organisasi yang telah di tetapkan. Seseorang bisa dikatakan sebagai
pemimpin apabila dia mempunyai pengikut atau bawahan.
Bawahan ini dapat disuruh untuk mengerjakan sesuatu atau tidak
mengerjakan sesuatu dalam mencapai tujuan bersama yang telah
diterapkan (Khaerul Umam : 2010: 270).
Dalam hierarki kebutuhan Maslow (1954 dalam yulk,
1994:296) maka para pemimpin transformasional menggerakkan
kebutuhan-kebutuhan pengikut pada tingkatan yang lebih tinggi.
Para pengikut dinaikkan dari “diri sehari-hari” ke diri yang lebih
baik mereka. Menurut Burns, kepemimpinan transformasional
dapat diperlihatkan oleh siapa saja dalam organisasi dalam jenis
posisi apa saja. Dapat menyangkut orang-orang yang
mempengaruhi teman-teman sejawatnya dan para atasan juga para
bawahan (Siswanto : 2008).
Kepemimpinan transformasional ditemukan secara
konseptual pada tahun 1978 di Amerika Serikat oleh James Mac
29
Gregor, seorang sejarwan. Menurutnya, kepemimpinan ada dua
tipe, yaitu kepemimpinan transaksional dan kepemimpinan
transformasional. Kepemimpinan transformasional adalah
kepemimpinan dimana antara pemimpin dan yang dipimpinnya
termotivasi oleh kesadaran kolektif untuk meningkatkan kinerja
melampaui kepentingan pribadi. Hal tersebut senada dengan yang
dikatakan Burns (Gary Yulk, 1994:296) bahwa “kepemimpinan
transformasional sebagai sebuah proses yang padanya para
pemimpin dan pengikut menaikkan diri ketingkat moralitas dan
motivasi yang lebih tinggi (Siswanto : 2008).
b. Indikator kepemimpinan transformasional
Menurut Bass (1985), ada empat indikator kepemimpinan
transfomasional dan tiga moral pemimpin yang harus dimiliki,
yaitu :
1. idealized influence atau sering disebut memiliki karisma
2. inspirational motivation, pemimpin yang memberikan motivasi
yang menginspirasi
3. intelellectual stimulation, mendorong peningkatan kemampuan
intelektual
4. individualized consideration, perhatian secara individual
kepada bawahannya.
30
Adapun tiga aspek moral yang harus dimiliki seorang
pemimpin yang transformatif adalah :
1. memiliki karakter moral yang khas, artinya moral tersebut
sudah melekat dalam diri pemimpin itu, tidak berubah-ubah
sehingga menjadi cii khas pemimpin transformasional.
2. nilai-nilai etik tertanam dalam visi seorang pemimpin
transformatif, tingkah lakunya, dan progam kerjanya.
3. nilai moral tersebut digunakan secara massif dan bersama-sama
oleh pemimpin dan pengikutnya dalam melakukan berbagai
aktivitas sosial.
Dalam penjelasan yang lebih rinci, Suwandi dan Basyarahil
memaparkan empat tugas pokok seorang pemimpin dalam model
kepemimpinan transformasional tersebut, yaitu sebagai berikut:
1. pemimpin harus mampu menentukan misi atau gambaran masa
depan yang diinginkan
2. mengomunikasikan visinya kepada para pengikutnya
3. realisasi visi
4. menanamkan komitmen para pengikutnya terhadap visi masa
depannya.
5. Kepuasan
Kepuasan kerja menurut Luthans dalam Engko (2008) dapat
dipahami dalam tiga aspek. Pertama, kepuasan kepuasan kerja
31
merupakan bentuk respon terhadap kondisi lingkungan pekerjaan.
Kedua, kepuasan kerja sering ditentukan oleh hasil pekerjaan atau
kinerja. Ketiga, kepuasan kerja terkait dengan sikap lainnya yang
dimiliki oleh setiap pekerja.
a. Pengertian Kepuasan Kerja
Menurut Mangkunegara (2011) kepuasan kerja adalah suatu
perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dari pegawai
yang berhubungan dengan pekerjaannya maupun dengan kondisi
dirinya. Sedangkan Handoko (2002) menyatakan bahwa kepuasan
kerja adalah emosional yang menyenangkan atau tidak
menyenangkan dengan mana karyawan memandang pekerjaan
mereka. Menurut Hasibuan (2009) kepuasan kerja adalah sikap
emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaan. Sikap ini
dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja.
Kepuasan kerja merupakan sikap (positif) tenaga kerja
terhadap pekerjaannya yang timbul berdasarkan penilaian terhadap
situasi kerja. Penilaian tersebut dapat dilakukan terhadap salah satu
pekerjaannya. Penilaian dilakukan sebagai rasa menghargai dalam
mencapai salah satu nilai-nilai yang penting dalam pekerjaan.
Karyawan yang puas lebih menyukai situasi kerjanya daripada
karyawan yang tidak puas, yang tidak menyukai situasi kerjanya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dua unsur penting
dalam kepuasan kerja, yaitu nilai pekerjaan dan kebutuhan dasar.
32
Adapun kepuasan kerja merupakan hasil dari tenaga kerja yang
berkaitan dengan motivasi kerja (Khaerul Umam : 2010:192).
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja merupakan sikap dan perasaan pegawai,
karyawan atau pekerja terhadap pekerjaan yang dilakukannya,
lingkungan kerjanya, ganjaran atau imbalan yang diterimanya dan
penilaian terhadap hasil pekerjaannya.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain
upah, kesempatan promosi, lingkungan kerja dan sebagainya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut
Hasibuan (2009) sebagai berikut :
1) Balas jasa yang adil dan layak
2) Penempatan yang tepat sesuai keahlian
3) Berat ringannya pekerjaan
4) Suasana lingkungan pekerjaan
5) Peralatan yang menjangkau pelaksanaan pekerjaan
6) Sikap pimpinan dalam kepemimpinannya
7) Sifat pekerjaan monoton atau tidak
c. Mengukur Kepuasan Kerja
Pengukuran kepuasan kerja bisa dilakukan dengan berbagai
macam cara baik dari segi analisis statistic maupun pengumpulan
data. Dalam semua kasus, kepuasan diukur dengan kuesioner
33
laporan diri yang diisi oleh karyawan. Pengukuran kepuasan kerja
dapat dilakukan melaui beberapa pendekatan, yaitu kepuasan kerja
dilihat dari segi konsep global, kepuasan kerja dilihat dari segi
konsep permukaan, dan kepuasan kerja dilihat sebagai pengukur
yang terpenuhkan (Khaerul Umam : 2010:193)
d. Indikator Kepuasan Kerja Karyawan
Ada beberapa yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan. Indikator-indikator
kepuasan kerja menurut Robbins (2007) meliputi :
1) Gaji
Gaji adalah balas jasa berupa uang yang diberikan
perusahaan kepada pegawai atau karyawannya. Apabila jumlah
bayaran atau gaji yang diterima seseorang adil sesuai dengan
beban kerjanya prestasinya dan kinerjanya dalam perusahaan
maka karyawan akan merasa puas, karena merasa dihargai
dengan setimpal.
2) Pekerjaan itu sendiri
Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan juga
dipengaruhi oleh pekerjaan yang dikerjakannya. Isi pekerjaan
yang dilakukan oleh seseorang apakah memiliki elemen yang
memuaskan atau tidak.
3) Rekan sekerja
34
Rekan kerja dalam suatu perusahaan juga memberikan
pengaruh terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan. Hubungan
yang baik denan sesame karyawanakan membuat suasana kerja
yang nyaman, tidak tertekan dan dapat saling membantu.
4) Atasan
Atasan atau pimpinan merupakan orang yang mengatur,
jalannya operasi perusahaan. Pemimpin yang menentukan
kebijakan dan peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Cara
atau gaya pemimpin dalam mengelola perusahaan akan
mempengaruhi kepuasan kerja yang di rasakan karyawan.
5) Promosi
Perusahaan perlu mengadakan promosi bagi karyawan
yang memiliki prestasi yang bagus dan kinerja yang baik.
Karyawan akan termotivasi untuk berprestasi dan
meningkatkan kinerjanya sehingga karyawan akan merasa
diakui eksistensinya dalam perusahaan.
6) Lingkungan kerja
Lingkungan yang kondusif akan membuat karyawan
merasa nyaman dalam menjalankan pekerjaannya. Lingkungan
kerja yang nyaman akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang
dirasakan karyawan.
35
e. Dampak Kepuasan Kerja dan Tidakpuasan Kerja
Dampak perilaku dari kepuasan dan tidakpuasan kerja telah
banyak diteliti dan di kaji. Berikut ini adalah hasil penelitian
dampak kepuasan dan tidakpuasan kerja :
a) Dampak terhadap produktivitas
Hubungan antara produktivitas dan kepuasan kerja
sangat kecil. Kepuasan kerja mungkin merupakan akibat dan
bukan merupakan sebab dari produktivitas. Lawler dan Porter
mengharapkan produktivitas yang tinggi akan menyebabkan
peningkatan dari kepuasan kerja hanya jika karyawan
memersepsikan bahwa ganjaran intrinsic (misalnya rasa telah
mencapai sesuatu) dan ganjaran ekstrinsik (misalnya gaji) yang
diterima terasa adil dan wajar, serta diasosiasikan dengan unjuk
kerja yang unggul.
b) Dampak terhadap ketidak hadiran dan keluarnya tenaga kerja.
Porter dan Steers berkesimpulan bahwa ketidakhadiran
lebih spontan sifatnya sehingga bisa saja mencerminkan
ketidakpuasan kerja. Lain halnya jika berhenti atau keluar dari
pekerjaan. Menurut Robbins ketidakpuasan tenaga kerja dapat
diungkapkandengan berbagai cara misalnya, meninggalkan
pekerjaan, mengeluh, membangkang, mencuri barang milik
36
perusahaan, menghindari sebagian tanggung jawab pekerjaan,
dan lain-lain (Khaerul Umam : 2010:198).
Tabel 2.1 variabel, indikator, dan pernyataan
No Variabel Indikator Pernyataan
1. Komitmen
Organisasi
Menurut Mowday, et, al, (1974)
Keinginan tetap kuat
sebagai anggota
Saya bangga menjadi bagian dari
perusahaan ini
Keinginan berusaha
keras demi kesuksesan
organisasi
Saya akan berusaha bekerja sebaik
mungkin demi kesuksesan
perusahaan
Persamaan nilai-nilai
organisasi
Saya merasa bahwa nilai-nilai yang
saya anut sangat sesuai dengan nilai-
nilai yang ada dalam perusahaan ini
Persamaan tujuan
organisasi
Saya mempunyai tujuan yang sama
dengan perusahaan
2. Budaya
Organisasi
Menurut George G. Gordon dan M. W Commincs (1993)
Inisiative individual Saya selalu kreatif dalam
manjalankan pekerjaan
Toleransi terhadap
tindakan beresiko
Saya selalu agresif dan berani
mengambil risiko terhadap pekerjaan
yang saya lakukan
Direction Saya bekerja sebaik mungkin agar
untuk mencapai prestasi dalam
perusahaan
Integrasi Antar karyawan saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan perusahaan
Management support Atasan selalu member motivasi
untuk karyawan dan dukungan
terhadap karyawan
Control Setiap karyawan melakukan
kesalahan dalam pekerjaannya di
tegur oleh atasan
Identity Saya ikut bangga dengan prestasi
yang di berikan ke perusahaan
Reward system Karyawan yang berprestasi dalam
kinerjanya akan mendapatkan hadiah
atau penghargaan
Conflik tolerance Setiap ada permasalahan dalam
perusahaan di musyawarahkan secara
kekeluargaan
Communication
patterns
Antar anggota karyawan saling
berkomunikasi dengan baik
3. Gaya
kepemimpinan
transformasiona
l
Menurut Bass (1985)
idealized influence Pemimpin saya memiliki jiwa yang
kharismatik
inspirational
motivation
Pemimpin sering memberikan
motivasi kepada karyawan
intelellectual
stimulation
Pemimpin memberikan arahan dan
semangat terhadap karyawan agar
37
bisa meningkatkan kemampuan
intelektual
individualized
consideration
Pemimpin memberikan perhatian
individual kepada karyawan
4. Kepuasan kerja
karyawan
Menurut Robbins (2007)
Gaji Imbalan yang diberikan perusahaan
kepada saya sesuai dengan beban
kerja
Pekerjaan itu sendiri Pekerjaan yang saya lakukan sesuai
dengan keinginan saya sendiri
Rekan sekerja Saya memiliki rekan kerja yang solid
(kuat) dan menyenangkan
Atasan Atasan selalu memberi bimbingan
kepada saya dalam melaksanakan
pekerjaan
Promosi Perusahaan melaksanakan promosi
jabatan sesuai dengan harapan saya
Lingkungan kerja Saya mampu bekerjasama dengan
baik dengan sesama rekan kerja di
kantor
5. Kinerja
karyawan
Menurut Guritno dan Waridin (2005)
Mampu meningkatkan
target pekerjaan
Saya mampu mencapai target yang di
tentukan perusahaan
Mampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu
Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu
Menciptakan inovasi Saya selalu menciptakan inovasi
dalam bekerja
Menciptakan
kreativitas
Saya selalu kreatif dalam pekerjaan
yang saya tekuni
Mampu meminimalkan
kesalahan dalam
pekerjaan
Saya mampu meminimalisir
kesalahan dalam pekerjaan
Sumber. Mowday, et, al, (1974); Guritno dan Waridin (2005); Robbins (2007),
dan Bass (1985).
C. Kerangka Penelitian
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan. Dalam penelitian ini penuis memilih faktor komitmen
organisasi, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional
serta kepuasan kerja. Komitmen organisasi merupakan kelekatan emosi,
identifikasi dan keterlibatan individu dengan organisasi serta keinginan
untuk tetap menjadi anggota organisasi Menurut Allen dan Mayer (1991).
Budaya organisasi adalah sistem nilai yang dapat diyakini dan dapat
38
dipelajari, dapat diterapkan dan dapat dikembangkan secaar terus menerus
Ndraha (1997). Gaya kepemimpinan transformasional adalah sebuah
proses yang padanya para pemimpin dan pengikut menaikkan diri
ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi Burns (Gary Yulk,
1994). Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan
mencintai pekerjaan. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan
dan prestasi kerja Hasibuan (2009). Kinerja karyawan merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai
tujuannya (Zainal, dkk, 2014). Kerangka dalam penelitian ini berdasarkan
konsep-konsep teori yang telah diuraikan adalah sebagai berikut :
H1 H4
H2 H7
H3 H6
H5
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan kepuasan sebagai variabel
intervening merujuk pada penelitian Puspitasari (2018).
KO (X1)
BO (X2)
KT (X3)
KEPUASAN (Z) KINERJA (Y)
39
D. Hipotesis
1. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja
Seseorang dikatakan memiliki komitmen yang tinggi terhadap
organisasi, dapat dikenali dengan ciri-ciri antara lain kepercayaan dan
penerimaan yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan
yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi. Secara empiris
merupakan konsep yang utuh untuk dapat menjelaskan kepuasan kerja
Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Semarang. Untuk bisa
meningkatkan kepuasan para pegawai bisa dilakukan dengan
meningkatkan komitmen organisasi.
Penelitian Puspitasari (2018) dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan Transformasional dan
Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan
Kerja menyatakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
H1: komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
2. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
Menurut Robbins (2001) menyatakan bahwa sebuah sistem
bermakna dibentuk oleh para warganya yang sekaligus sebagai
pembedadengan organisasi lain. Sistem permaknaan bersama
merupakan seperangkat karakter kunci dari nilai-nilai organisasi.
40
Penelitian Abadiyah dan Purwanto (2016) dalam penelitiannya
yang berjudul Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Perbanksn Di Surabaya
menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan kerja.
H2: budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja
3. Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja
Menurut Bass (1985; dalam Yulk 1994 : 297) tingkat
sejauh mana seorang pemimpin dikatakan transformasional
terutama diukur dalam hubungannya dengan efek kepemimpinan
tersebut terhadap para pengikut. Para pengikut seorang pemimpin
transformasional merasa adanya kepercayaan, kekaguman,
kesetiaan dan hormat terhadap pemimpin tersebutdan mereka
merasa termotivasi untuk melakukan lebih daripada yang awalnya
diharapkan oleh mereka.
Penelitian Puspitasari (2018) dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan Transformasional
dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui
Kepuasan Kerja. Hasil dari penelitian ini yaitu kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan, kepemimpinan transformasional berpengaruh
41
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan
kerja.
H3: kepemimpinan transformasional berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja.
4. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
Salah satu cara untuk meningkatkan kinerja organisasi yang
baik adalah komitmen yang diciptakan oleh semua komponen
individual yang menjalankan operasional organisasi. Komitmen
yang dimiliki karyawan dalam bekerja diperusahaan atau
organisasi dalam konteks ini bukan semata-mata mencari nafkah
semata tetapi tetapi lebih mendalam (Bustomi, 2015).
Bustomi (2015) pada penelitiannya yang berjudul Pengaruh
Karakteristik Individu Dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja menemukan bahwa
Karakteristik Individu, Komitmen Organisasi dan kepuasan kerja
mempunyai pengaruh yang positif signifikan terhadap kinerja
karyawan.
H4: komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja.
5. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
Kinerja yang baik dari karyawan tidak akan muncul dengan
mudah, kinerja akan muncul apabila karyawan tersebut merasakan
42
kenyamanan dalam suatu organisasi juga diiringi penerapan
budaya organisasi yang baik dari perusahaan. Budaya organisasi
merupakan alat penghubung antara karyawan dengan perusahaan
(Abadiyah :2016).
Abadiyah dan Purwanto (2016) dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Perbanksn Di Surabaya
menemukan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja, budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja,
kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja, kompensasi
berpengaruh terhadap kinerja,kompensasi berpengaruh terhadap
kepuasan kerja.
H5: budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja
6. Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kinerja karyawan
Menurut Robbins (2015), kepemimpinan transformasional
merupakan pemimpin yang menginspirasi para pengikutnya untuk
mengenyampingkan kepentingan pribadi mereka dan memiliki
kemampuan mempengaruhi yang luar biasa. Berdasarkan hasil
penelitian Puspitasari (2018), mendukung bahwa kepemimpinan
43
transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
H6 : kepemimpinan transformasional berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan.
7. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Menurut Locke (Khaerul Umam: 2010 : 192), seorang
individu akan merasa puas atau tidak puas terhadap pekerjaannya,
dari nilai pekerjaan dan kebutuhan dasar. Hal tersebut merupakan
hal yang bersifat pribadi, yaitu bergantung pada cara ia
mempersepsikan adanya kesesuaian atau pertentangan antara
keinginan-keinginannya dan hasil keluarannya (yang didapatnya).
Penelitian Rahma (2015) dalam e-jurnal Riset Manajemen
yang berjudul Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Hasil penelitian ini
yaitu kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
H7: kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang akan dihitung untuk
menghasilkan penafsiran kuantitatif yang kokoh. Penelitian kuantitatif bersifat
objektif bukan subjektif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistic
atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Bukti-bukti akan
dibeberkan dalam pernyataan dan pembuktia (Sujarweni: 2014 :39)
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini mengambil tempat di BRI Syariah KCP.
Purwodadi. Penulis memilih tempat ini karena di BRI Syariah KCP.
Purwodadi karena di bank tersebut terjadi solidaritas yang baik dan gaya
kepemimpinan yang di terapkan oleh pemimpinnya bisa menjadikan salah satu
faktor berkembangnya bank tersebut.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek atau
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik
kesimpulannya (Sugiyono : 2016). Dalam penelitian ini populasi yang
45
dimaksud adalah seluruh karyawan yang ada di BRI Syariah KCP.
Purwodadi.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel terdapat
berbagai macam teknik sampling untuk menentukan sampel yang dipakai
dalam penelitian, yaitu probability sampling dan non probability sampling.
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah non probability
sampling. Non probability sampling adalah tehnik pengambilan sampel
yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Salah satu tehnik dari
non probability sampling yang akan digunakan yaitu sampling jenuh
(Sugiyono :2016:154).
Menurut Sujarweni (2014 : 72) sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30
orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan
yang sangat kecil. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
30 responden yang merupakan sebagian karyawan yang ada di BRI
Syariah KCP. Purwodadi dari semua bagian.
46
D. Metode Pengambilan Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan
metode tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam penelitian ini menggunakan
metode pengambilan data dengan menggunakan angket (kuesioner)
.Kuesioner atau angket hanya berbeda bentuknya. Pada kuesioner pertanyaan
disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada angket pertanyaan
disusun dalam kalimat pernyataan dengan opsi jawaban yang tersedia.
Menurut (Creswel : 2012) kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data
dimana responden mengisi pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi
dengan lengkap dikembalikan kepada peneliti.
E. Skala Pengukuran
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala pengukuran interval.
Skala interval adalah memberikan rangking terhadap responden, yang
dirangking bisa berupa preferensi, perilaku dan sebagainya. Skala yang
digunakan jika jawaban untuk berbagai hal atau atribut yang bisa dianggap
oleh 5butir,7 butir, atau 10 butir dan dapat dirata-ratakan untuk seluruh hal
atribut. Skala 1-10 dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden
dalam menentukan kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
Responden yang akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian
interval angka 1 sebagai kategori terendah dan 10 sebagai kategori paling
tinggi (Murdianingsih,2015:46).
47
S
angat tidak setuju (1–2)
Tidak setuju (3–4)
Kurang setuju (5–6)
Setuju (7–8)
Sangat setuju (9–10)
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel independen
a) Komitmen Organisasi (X1)
Komitmen organisasi menurut Steers dan Porter (1983: 442),
adalah suatu sikap dimana individu mengidentifikasikan dirinya
terhadap tujuan-tujuan dan harapan-harapan organisasi tempat ia
bekerja serta berusaha menjaga keanggotaan dalam organisasi untuk
mewujudkan tujuan organisasi tersebut.
b) Budaya Organisasi (X2)
Budaya organisasi menurut Koentjaraningrat (2004:9) adalah
sistem nilai yang dapat diyakini dan dapat dipelajari, dapat diterapkan
dan dapat dikembangkan secaar terus menerus. Budaya organisasi juga
berfungsi sebagai perekat, pemesatu, identitas, citra, brand, motivator,
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sangat tidak setuju sangat setuju
48
pengembangan yang berrbeda dengan orrganisasi lain yang dapat
dipelajari dan diwariska kepada geneasi berikutnya dan dapat dijadikan
acuan perilaku manusia dalam organisasi yang berorientasi pada
pencapaian tujuan atau hasil / target yang ditetapkan.
c) Gaya Kepemimpinan Transformasional (X3)
Gaya kepemimpinan transformasional menurut Burns (Gary
Yulk, 1994:296) bahwa “kepemimpinan transformasional sebagai
sebuah proses yang padanya para pemimpin dan pengikut menaikkan
diri ketingkat moralitas dan motivasi yang lebih tinggi. Kepemimpinan
transformasional adalah kepemimpinan dimana antara pemimpin dan
yang dipimpinnya termotivasi oleh kesadaran kolektif untuk
meningkatkan kinerja melampaui kepentingan pribadi (Siswanto :
2008).
2. Variabel intervening (Z) Kepuasan kerja
Kepuasan kerja menurut Luthans dalam Engko (2008) dapat
dipahami dalam tiga aspek. Pertama, kepuasan kepuasan kerja merupakan
bentuk respon terhadap kondisi lingkungan pekerjaan. Kedua, kepuasan
kerja sering ditentukan oleh hasil pekerjaan atau kinerja. Ketiga, kepuasan
kerja terkait dengan sikap lainnya yang dimiliki oleh setiap pekerja.
Menurut Mangkunegara (2011) kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang
menyokong atau tidak menyokong dari pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya.
49
3. Variabel dependen (Y) Kinerja karyawan
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan
yang kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi.kinerja adalah tentang melakukan
pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut (Hamali, 2016).
G. Uji Instrumen Penelitian
Dalam melakukan uji instrumen, biasanya seorang peneliti akan
menggunakan uji yang disebut dengan uji reliabilitas dan uji validitas
(Sugiyono : 2016).
1. Uji Validitas
Menunjukkan dimana suatu instrument itu mengukur apa yang
ingin diukur. Adapun kriteria penilaian uji validitas dikatakan valid
jika r hitung > r tabel, dan kuesioner sebagai alat pengukur dikatakan
valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel tersebut. Uji
validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji
validitasnya. Hasil r hitung dibandingkan dengan r tabel dimana df =
n-2 dengan sig 5% (Sujarweni : 2014 : 83).
2. Uji Reliabilitas
Indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu hasil
pengukuran ralatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali
atau lebih (Supardi, 2005). Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai
50
Cronbach Alpa >0,60. Sehingga data tersebut bisa dikatakan reliable
untuk pengukuran dan meneliti selanjutnya.
3. Uji Statistik
Digunakan untuk melihat ketepatan atau keakuratan dari suatu
fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang kita analisa. Uji
statistik ini bisa dilihat dari nilai t hitung, F hitung dan nilai koefesien
determinasinya (Sugiyono : 2016).
a) Uji Ttest (uji secara individu)
Digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu
atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau
individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-
masing variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu.
Apabila nilai signifikansi variabel independen kurang dari 0,05
maka variabel independen tersebut memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap variabel dependen.
b) Uji Ftest (Uji Secara Serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh semua variabel independen secara bersama-sama
dapat mempengaruhi variabel dependen. Apabila nilai
signifikansi variabel independen kurang dari alpa 0,05 itu
51
berarti semua variabel independen mempengaruhi variabel
dependen.
c) Uji R2 (Koefesien Determinasi)
Analisis koefesiensi determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar presentase pengaruh keseluruhan
variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat R2 pada hasil analisis persamaan
regresi yang diperoleh. Apabila angka koefesiensi determinasi
(R2) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga
terhadap variabel dependen.
H. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian regresi linier berganda, terlebih
dahulu dilakukan uji asumsi klasik, meliputi : uji multikolonieritas,
autokorelasi dan heteroskendasitas (Sugiyono : 2016)
1. Uji mutikolonieritas
Multikolonieritas adalah bilamana jumlah variabel independen
lebih dari satu bukan tidak mungkin antar variabel tersebut aka nada
korelasi yang cukup tinggi (signifikan). Jika hal ini terjadi maka
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen akan rendah
walaupun nilai F model secara keseluruhan kelihatan tinggi.
2. Uji heteroskendastisitas
52
Uji heteroskendastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual atau
pengamatan kepengamatan yang lain. Jika residual dan varian satu
kepengamatan satu tetap, maka disebut homoskendastisitas jika
berbeda disebut heteroskendastisitas. Heteros terjadi apabila varian
variabel pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang
timbul terjadi heteroskendastisitas adalah penafsiran tidak biasa tetapi
tidak efesien baik dalam sampel besar maupun dalam sampel kecil.
3. Uji Normalitas
Menurut (Ghozali 2013: 160) mengemukakan bahwa uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing
variabel berdistribusi normal atau tidak. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidakyaitu
dengan nalisis grafik dan uji statistik. Pada penelitian ini menggunakan
uji statistik. Uji statistic yang digunakan adalah uji statistik non-
parametik Kolmogrof Smirnov (K-S). pengujian normalitas data
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:
a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi residual data penelitian adalah normal.
b. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
distribusi residual data penelitian tidak normal.
53
I. Analisis jalur (path analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening, digunakan metode
analisis jalur (path analysis). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda, analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variabel (causal) yang
telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Apa yang dimaksud oleh
analisis jalur adalah menentukan pola hubungan antara tiga atu lebih
variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau menolak
hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali, 2013:249). Model dalam penelitian
ini yaitu sebagai berikut :
Z = KO + BO + GK + e
Y = KO + BO + GK + Z + e
Keterangan :
KO = Komitmen Organisasi
BO = Budaya Organisasi
GK = Gaya kepemimpinan Transformasional
Z = Kepuasan Kerja
Y = Kinerja
e = error
J. Alat Analisis
Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka peneliti menggunakan
data kuantitatif dengan uji statistika dengan menggunakan SPSS 22.
Analisis data dimulai dengan menguji validitas dan reliabilitas dari butir-
54
butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner, kemudian uji statistik yang
terdiri dari uji Ttest, uji Ftest, dan koefesiensi determinasi(R2). Kemudian
dilanjutkan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolonieritas,
uji normalitas dan uji heteroskedastisitas. Dan yang terakhir yaitu
menganalisis jalur.
55
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
1. Profil Bank Rakyat Indonesia Syariah
Berawal dari akuisi PT. Bank Rakyat Indonesi (Persero), tbk,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
0.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT
Bank BRI Syariah secara umum beroperasi. Kemudian PT Bank BRI
Syariah merubah kegiatan usaha yang yang semula beroperasional secara
konvensional, kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan
prinsip syariah Islam.
PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel
modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah
dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani
nasabah dengan pelayanan prima (service excellence) dan menawarkan
bragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Kehadiran PT. Bank BRI Syariah ditengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT Bank BRI Syariah
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
56
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru putih sebagai
benang merah dengan brand PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Aktivitas PT Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta perpisahan Unit Usaha Syariah PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, untuk melebur ke dalam PT Bank
BRI Syariah (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku
Direkur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, dan Bapak
Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRI Syariah.
Saat ini PT Bank BRI Syariah menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT Bank BRI Syariah tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan
berfokus pada segmen menengah kebawah, PT Bank BRI Syariah
menargetkan menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam
produk dan layanan pebankan.
PT Bank BRI Syariah sesuai dengan visinya, saat ini merintis
sinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk, dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk,
sebagai kantor layanan syariah dalam mengembangkan bisnis yang
berfokus kepada kegiatan konsumer berdasarkan prinsip syariah.
2. Visi Bank Rakyat Indonesia Syariah
57
Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan
financial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk
kehidupan lebih bermakna.
3. Misi Bank Rakyat Indonesia Syariah
a. Memahami keragaman individu dan mengakomodasi keragaman
kebutuhan finansial nasabah.
b. Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
c. Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun dan
dimananpun.
d. Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kualitas hidup dan
menghadirkan ketentraman pikiran.
4. Struktur Organisasi Bank Rakyat Indonesia Syariah Purwodadi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Satpam
AOM
PINCAPEM
BOS AO UHM
CS TELLER General
affair
OB
58
Keterangan:
1. Pincapem : Ahmad Ghozali
2. Unit Head Mikro : Rinawan Agus S
3. Branch Operation Supervisor : Mohammad Muchlisin
4. Acount Officer
a) Nadia Kumalasari
b) Mukhibbin
c) Agung
d) Dwi Setyawan
5. AOM
a) Ariyanto
b) Anis Wafa
c) M Chairul Anam
d) Novan Driyan Kresnadiseno
6. Customer Service
a) RinaSetyowati
b) Gemala Annisa L
c) Laurensia Nindy Pravika
7. Teller :
a) Retno Meganingrum
b) Agung Priyanto
c) Siti Mukharomah
8. Administrasi Pembiayaan Mikro : Rina Setyowati
9. General Affair : Mukhammad Muchlisin
10. Security
a) Agus Utomo
b) Ari Wijayanto
c) Reza Pico Alfian
d) Arif Yulianto
11. Office Boy :
a) Agus
59
b) Nadhirin
5. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang didapat dari penyebaran
angket, diperoleh data mengenai jenis kelamin responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 30 responden
paling banyak adalah yang berjenis kelamin laki-laki dengan
persentase 73% dan yang berjenis kelamin perempuan adalah 27%.
Tabel 4.1 juga menggambarkan bahwa sebagian besar jumlah
karyawan yang ada di BRI Syariah KCP. Purwodadi adalah laki-laki.
6.Gambaran Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang didapat dari penyebaran
angket, diperoleh data mengenai usia responden sebagai berikut:
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia
JENIS KELAMIN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid L 22 73.3 73.3 73.3
P 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
USIA
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 21-30 18 60.0 60.0 60.0
31-40 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
60
Sumber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 30 responden yang
berusia 21-30 tahun sebesar 40% responden dan yang berusia 31-40
sebanyak 40%. Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa kebanyakan karyawan
yang ada di BRI Syariah KCP Purwodadi masih berusia produktif.
7. Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang didapat dari penyebaran
angket, diperoleh data mengenai pendidikan terakhir responden sebagai
berikut:
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
S
u
mber : Data primer yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 30 responden,
pendidikan terakhir yang terbanyak adalah S1 yaitu sebanyak 66,7 persen,
kemudian D3 yaitu sebanyak 16,7 persen dan yang terakhir pendidikan
SMA yaitu sebanyak 16,7 persen. Tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa
kebanyakan karyawan BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Purwodadi
adalah yang sudah memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik.
8. Gambaran Responden Berdasarkan Status
PENDIDIKAN
Frequen
cy Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 5 16.7 16.7 16.7
Sarjana 20 66.7 66.7 83.3
SMA 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
61
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang didapat dari penyebaran
angket, diperoleh data mengenai status responden sebagai berikut:
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Status Pernikahan
B
erdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 30 responden, yang
terbanyak adalah responden yang statusnya belum menikah, yaitu sebesar
53 persen, sedangkan status yang belum menikah adalah 47 persen. Tabel
4.4 juga menunjukkan bahwa karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi
sebagian besar statusnya menikah.
B. Analisis Data
1.Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Reliabilitas
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Supardi, 2005). Hasil
uji reliabilitas yang dilakukan, dijelaskan pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan
Komitmen Orgaisasi (X1) 0,841 Reliabel
Budaya Organisasi (X2) 0,775 Reliabel
Kepememimpinan
Transformasional (X3)
0,735 Reliabel
Status
Freque
ncy Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum
menikah 16 53.3 53.3 53.3
Menikah 14 46.7 46.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
62
Kepuasan (Z) 0,824 Reliabel
Kinerja (Y) 0,626 Reliabel
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.5 Dapat diketahui bahwa semua
variabel adalah handal atau reliable, hal ini terlihat dari nilai
koefesien alpha memiliki nilai lebih dari 0,60. Nilai yang lebih
tinggi dari nilai koefesieen alpha tersebut mempunyai ketepatan
atau kehandalan yang baik untuk dijadikan variabel dalam suatu
penelitian.
b. Uji Validitas
Validitas menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur
dalam melakukan fungsi ukurannya. Validitas digunakan untuk
mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
(Ghozali, 2013: 52). Item kuesioner dinyatakan valid apabila nilai
signifikan pada level 5%.
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaatm
Total Scor
Correlation
Keterangan
Budaya Organisasi Pertanyaan 1 0.594**
Valid
Pertanyaan 2 0.639** Valid
Pertanyaan 3 0.412** Valid
Pertanyaan 4 0.443** Valid
Pertanyaan 5 0.583** Valid
Pertanyaan 6 0.657** Valid
Pertanyaan 7 0.561** Valid
63
Pertanyaan 8 0.561** Valid
Pertanyaan 9 0.495** Valid
Pertanyaan 10 0.426** Valid
Pertanyaan 11 0.721** Valid
Pertanyaan 12 0.509** Valid
Pertanyaan 13 0.447** Valid
Pertanyaan 14 0.703** Valid
Pertanyaan 15 0.592** Valid
Komitmen
Organisasi Pertanyaan 1 0.638** Valid
Pertanyaan 2 0.682** Valid
Pertanyaan 3 0.484** Valid
Pertanyaan 4 0.596** Valid
Pertanyaan 5 0.546** Valid
Pertanyaan 6 0.752** Valid
Pertanyaan 7 0.637** Valid
Pertanyaan 8 0.637** Valid
Pertanyaan 9 0.453** Valid
Pertanyaan 10 0.390**
Valid
Kepemimpinan Transformasional
Pertanyaan 1 0.738** Valid
Pertanyaan 2 0.763** Valid
Pertanyaan 3 0.689** Valid
Pertanyaan 4 0.741**
Valid
Kepuasan Kerja Pertanyaan 1 0.867** Valid
Pertanyaan 2 0.830** Valid
Pertanyaan 3 0.748** Valid
Pertanyaan 4 0.666** Valid
Pertanyaan 5 0.709** Valid
Pertanyaan 6 0.566** Valid
Kinerja Karyawan Pertanyaan 1 0.665** Valid
Pertanyaan 2 0.740** Valid
Pertanyaan 3 0.468** Valid
Pertanyaan 4 0.740** Valid
Pertanyaan 5 0.666** Valid
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tebel diatas, diketahui semua pernyataan yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pernyataan
signifikansinya kurang dari 0,05 atau 5%.
64
2.Analisis Regresi
a. Uji Koefesiensi Determinasi (R2)
Analisis koefesiensi determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar presentase pengaruh keseluruhan
variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini
dilakukan dengan melihat R2 pada hasil analisis persamaan regresi
yang diperoleh. Apabila angka koefesiensi determinasi (R2)
semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah
semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel dependen
(Sugiyono : 2016).
Tabel 4.7 Uji Koefesien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .812a .660 .606 3.770
a. Predictors: (Constant), kepuasan , budaya ,
kepemimpinan transformasional, Komitmen organisasi
Sumber: Data yang primer diolah 2018
Tabel diatas menunjukkan koefesien korelasi (R) sebesar
0,812 ini berarti ada hubungan antara variabel dependen (kinerja
karyawan) dengan variabel independen (komitmen organisasi,
budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional)
sebesar 0,812 atau 81,2%. Koefesien determinasi (Ajusted R
Square) sebesar 0.660 ini berarti kontribusi variabel independen
((komitmen organisasi, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
65
transformasional) mempengaruhi variabel dependen (kinerja
karyawan) sebesar 66% sedangkan sisasnya 44% dipengaruhi
variabel diluar model.
Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 3.770.
Semakin kecil nilai SEE akan membuat regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependen.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
jauh semua variabel independen secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen. Apabila nilai signifikansi
variabel independen kurang dari alpa 0,05 itu berarti semua
variabel independen mempengaruhi variabel dependen
(Sugiyono:2016).
Tabel 4.8 Hasil Uji F
Tabel diatas menunjukkan bahwa F hitung sebesar 6.986
dengan nilai signifikan 0.001. karena profitabilitas signifikan jauh
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressi
on 364.834 3 121.611 6.986 .001
b
Residual 452.633 26 17.409
Total 817.467 29
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), kepem, komit, budaya
Sumber : Data primer yang diolah 2018
66
lebih kecil dari 0.05 maka komitmen organisasi, budaya oragnisasi
dan gaya kepemimpinan transformasional secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengaruhi variabel dependen secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau
individu, dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing
variabel bebas, dengan tingkat kepercayaan tertentu. Apabila nilai
signifikansi variabel independen kurang dari 0,05 maka variabel
independen tersebut memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap variabel dependen (Sugiyono : 2016).
Tabel 4.9 Uji statistik (uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
Constant -28.685 15.186 -1.889 .071
X1 .419 .116 .479 3.604 .001
X2 .134 .087 .228 1.551 .133
X3 .049 .243 .028 .204 .840
Z .413 .147 .422 2.805 .010
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber : Data primer yang diolah 2018
67
Apabila nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka variabel
tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel dependen. Dari
hasil statistic uji t, peneliti mendapatkan nilai t hitung masing-
masing untuk komitmen organisasi (X1), budaya organisasi (X2)
dan gaya kepemimpinan transformasional (X3), kepuasan kerja (Z)
yaitu :
1) Koefesien komitmen organisasi (X1) dengan t hitung sebesar
3,604 dan nilai signifikasi sebesar 0,001, dimana nilai
signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa
variabel komitmen organisasi (X1) secara statistik berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y).
2) Koefesiensi budaya organisasi (X2) dengan t hitung sebesar
1,551 dan nilai signifikansi sebesar 0,330, dimana nilai
signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa variabel budaya organisasi (X2) secara statistik
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y).
3) Koefesiensi gaya kepemimpinan transformasional (X3) dengan
t hitung sebesar 0,204 dan nilai signifikan sebesar 0,840,
dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05. Maka dapat
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional (X3)
68
secara statistik berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan.
4) Koefesiensi kepuasan kerja (Z) dengan t hitung sebesar 0,805
dan nilai signifikan 0,010, dimana nilai signifikansinya kurang
dari 0,05. Maka dapat dikatakan gaya kepemimpinan
transformasional (Z) secara statistik berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan.
3.Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolonieritas
Jika antar variabel tidak ada korelasi yang cukup rendah
(umumnya dibawah 0.90), maka hal ini merupakan indikasi tidak
adanya multikolonieritas. Nilai cotoff yang umum dipakai untuk
menunjukkan tidak adanya multikolonieritas adalah tolerance ≥
0.10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2013 : 105-106).
Berikut hasil uji multikolonieritas.
Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolonieritas Metode Korelasi
Coefficient Correlationsa
Model Kep Bo Kt Ko
1 Correlations Kep 1.000 -.190 .529 -.796
Bo -.190 1.000 -.273 .220
Kt .529 -.273 1.000 -.834
Ko -.796 .220 -.834 1.000
Covariances Kep .054 -.004 .033 -.032
Bo -.004 .010 -.007 .004
Kt .033 -.007 .075 -.040
Ko -.032 .004 -.040 .030
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber : Data primer yang diolah 2018
69
Melihat hasil besaran korelasi antar variabel independen,
tampak bahwa hanya variabel komitmen organisasi dengan gaya
kepemimpinan transformasional yang mempunyai korelasi yang
cukup tinggi dengan tingkat korelasi sebesar -0.834 atau sekitar
83%. Oleh karena korelasi ini masih dibawah 90%, maka dapat
dikatakan tidak terjadi multikolonieritas yang serius.
Tabel 4.11 Hasil Uji Multikolonieritas Metode Tolerance dan VIF
Hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak
ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari
0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel yang nilainya
lebih dari 95%. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) juga menunjukkan hal yang sama tidak ada satu variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multi kolonieritas antar variabel
independen dalam regresi.
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -28.685 15.186 -1.889 .071
Ko .419 .116 .479 3.604 .001 .128 7.817
Bo .134 .087 .228 1.551 .133 .915 1.092
Kt .049 .243 .028 .240 .840 .244 4.092
Kep .413 .147 .442 2.805 .010 .302 3.310
a. Dependent Variable: kinerja
Sumber: Data primer yang diolah 2018
70
b. Uji Heteroskedastisitas
Jika variabel dependen dengan profitabilitas signifikansinya
diatas tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas (Ghozali,
2013:143), sehingga dari pengujian dengan menggunakan metode
Glejser dihasilkan tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Hasil Uji Heteroskedastisitas Metode Glejser
Hasil tampilan output SPSS dengan jelas menunjukkan
bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel kinerja karyawan. Hal ini
terlihat dari profitabilitas signifikansinya diatas tingkat
kepercayaan 5%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Hasil uji K-S yang yang memberikan nilai jauh diatas 0.05
dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol dapat diterima, yang berarti
data berdistribusi normal. Hasil uji Kolmogrov-Smirnov test
sebagai berikut (Ghozali 2013: 160).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.889 10.434 3.535 .002
Ko -.293 .174 -.857 -1.687 .104
Bo .071 .099 .137 .720 .478
Kt .258 .273 .348 .946 .353
Kk .454 .232 .649 1.961 .061
a. Dependent Variable: RES2
Sumber : Data yang diolah, 2018
71
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Metode Kolmogrov-
Smirnov Test
Hasil uji K-S memberikan 0,119 dengan profitabilitas 0,200
yang jauh diatas alpha=0,05, jadi dapat disimpulkan hipotesis nol
dapat diterima, yang berarti data tersebut berdistribusi normal.
4. Analisis Jalur (Path Analysis)
Menurut Ghozali (2013 :249) analisis jalur atau path analysis
digunakan untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan
metode jalur yang merupakan perluasan dari analisis regresi, atau
analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah di
terapkan sebelumnya. Persamaan path analysis adalah sebagai berikut
:
a) Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kepuasan Kerja
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation 2.56654764
Most Extreme
Differences
Absolute .119
Positive .079
Negative -.119
Test Statistic .119
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data primer yang diolah 2018
72
Hasil analisis regresi komitmen organisasi, budaya
organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -24.221 16.981 -1.426 .166
Komitmen organisasi .416 .131 .475 3.177 .004
budaya organisasi .231 .089 .391 2.576 .016
kepemimpinan
transformasional .209 .266 .119 .785 .439
a. Dependent Variable: kepuasan
Sumber: Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.14 dan 4.15 pada uji statistik T diatas
maka diperoleh model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = -24.221+0,416X1+0,231X2+0,209X3+e1
Keterangan :
X1 = komitmen organisasional
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .651a .424 .357 4.716
a. Predictors: (Constant), kepemimpinan
transformasional, Komitmen organisasi, budaya
organisasi
Sumber: Data primer yang diolah 2018
73
X2 = budaya organisasi
X3 = gaya kepemimpinan transformasional
Dari model regresi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa :
1) Konstanta -24.229 mengandung arti apabila variabel komitmen
organisasional (x1), budaya organisasi (x2), dan gaya
kepemimpinan transformasional (x3) konstan (X1, X2, dan X3
=0) maka kepuasan (Z) berada pada angka -24.229.
2) Koefisien regresi komitmen organisasional (X1) sebesar 0,416
mengandung arti bahwa komitmen organisasi (X1) akan
menaikkan kepuasan sebesar 0,416.
3) Koefisien regresi budaya organisasi (X2) sebesar 0,231
mengandung arti bahwa budaya organisasi (X2) menaikkan
kepuasan sebesar 0,231.
4) Koefisien regresi gaya kepemimpinan transformasional (X3)
sebesar 0,209 mengandung arti bahwa gaya kepemimpinan
transformasional menaikkan kepuasan sebesar 0,209.
b) Pengaruh Komitmen Organisasi, Budaya Organisasi Dan Gaya
Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
melalui Kepuasan
Tabel 4.16
Model Summary
74
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .812a .660 .606 3.770
b. Predictors: (Constant), kepuasan , budaya ,
kepemimpinan transformasional, Komitmen organisasi
Sumber: Data yang diolah 2018
Tabel 4.17
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -28.685 15.186 -1.889 .071
KO .419 .116 .479 3.604 .001
BO .134 .087 .228 1.551 .133
KT .049 .243 .028 .204 .840
KK .413 .147 .422 2.805 .010
a. Dependent Variable: kinerja karyawan
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Berdasarkan tabel 4.16 hasil uji koefisien kinerja karyawan
dan tabel 4.17 hasil uji statistik T diatas maka dapat diperoleh
model persamaan regresi sebagai berikut :
Y = -28.685 + 0,419X1 + 0,134X2 + 0,049X3 + 0,413Z + e2
Dari model regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa :
1) Konstanta -28.685 mengandung arti apabila komitmen
organisasional (X1), budaya organisasi (X2), gaya
75
kepemimpinan transformasional (X3) dan kepuasan kerja (Z)
konstanta (X1, X2, X3 dan Z = 0), maka kinerja karyawan (Y)
berada pada angka -28.685.
2) Koefisien regresi komitmen organisasional (X1) sebesar 0,419
mengandung arti bahwa komitmen organisasi (X1) akan
meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,419.
3) Koefisien regresi budaya organisasi (X2) sebesar 0,134
mengandung arti bahwa budaya organisasi (X2) akan
meningkatkan kinerja karyawan (Y) sebesar 0,134.
4) Koefisien regresi gaya kepemimpinan transformasional (X3)
sebesar 0,049 mengandung arti bahwa gaya kepemimpinan
transformasional (X3) akan meningkatkan kinerja karyawan
(Y) sebesar 0,049.
5) Koefisien regresi kepuasan kerja (Z) sebesar 0,413
mengandung arti bahwa kepuasan kerja (Z) akan meningkatkan
kinerja karyawan (Y) sebesar 0,413.
Berdasarkan tabel 4.14, 4.15, 4.16, dan 4.17 kemudian
menghasilkan model :
H1 H4
KO (X1)
BO (X2)
KT (X3)
KEPUASAN (Z) KINERJA (Y)
76
H2 H7
H3 H6
Gambar 4.1 Analisis Jalur
Di uji sobel tes, sebagai berikut :
SP2P3 = √P32SP2
2 + P2
2SP3
2 + SP2
2SP3
2
Keterangan :
P3 = Koefisien variabel mediasi
P2 = Koefisien variabel bebas
SP2 = Standar error koefisien 1
SP3 = Standar error koefisien 2
1. Pengaruh komitmen organisasional (X1) terhadap kinerja
karyawan (Y) dengan kepuasan kerja sebagai variabel
intervening.
SP2P3 = √P32SP2
2 + P2
2SP3
2 + SP2
2SP3
2
=√0,4222 (0,023)
2 + (0,134)
2 (0,116)
2 + (0,023)
2 +
(0,023)2 (0,116)
2
=√18,955027
= 4,353713
77
Berdasarkan pengaruh langsung 0,134 sedangkan pengaruh
tidak langsungnya harus dihitung yaitu 0,134 x 0,419 = 0,056146
Berdasarkan SP2P3 dapat menghitung nilai t statistik
pengaruh mediasi dengan rumus
t = p2p3 : Sp2p3 = (0,1342)( 0,422
2) : 4,353713 = 0,0003197676 :
4,353713 = 0,0129884538
Oleh karena t hitung = 0,0129884538 lebih kecil dari t tabel
dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar n – 1 – k = 30 – 1 – 5
= 24 yaitu 1,71088, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
pengaruh mediasi.
2. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan melalui
kepuasan sebagai variabel intervening
SP2P3 = √P32SP2
2 + P2
2SP3
2 + SP2
2SP3
2
= √(0,4222) (0,131)
2 + (0,391)
2 (0,089)
2 + (0,131)
2
(0,089)2
= √0,0030560995 + 0,0012109704 + 0,0001359323
= √0,0044030022
= 0,209833196
Berdasarkan pengaruh langsung 0,209 sedangkan
pengaruh tidak langsungnya 0,209 x 0,231 = 0,048279
78
Berdasarkan SP2P3 dihitung t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus t= P2P3 : SP2P3 = (0,391) (0,422) :
(0,209833196) = 0,7863484098.
Oleh karena t hitung = 0,7863484098 lebih kecil dari t
tabel dengan tingkat signifikan 0,05 yaitu sebesar n – 1 – k =
30 – 1 – 5 = 24 yaitu 1,71088, maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada pengaruh mediasi.
c) Pengujian Hipotesis
1) Pengaruh komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja
Nilai koefesien jalur komitmen organisasi (X1) terhadap
kepuasan karyawan (Z) secara langsung adalah sebesar 0,475 dan
signifikan pada 0,004 yang berarti hipotesis 1 dapat diterima
karena nilai koefesiensi jalur positif dan nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 (0,004<0,05), hal ini berarti ada pengaruh positif dan
signifikan dari komitmen organisasi (X1) terhadap kepuasan
karyawan (Z) pada karyawan BRI Syariah KCP Purwodadi.
2) Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan kerja
Nilai koefesien jalur budaya organisasi (X2) terhadap
kepuasan karyawan (Z) secara langsung adalah sebesar 0,391 dan
signifikan pada 0,016 yang berarti hipotesis 2 dapat diterima
karena nilai koefesiensi jalur positif dan nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 (0,016<0,05), hal ini berarti ada pengaruh positif dan
79
signifikan dari budaya organisasi (X2) terhadap kepuasan
karyawan (Z) pada karyawan BRI Syariah KCP Purwodadi.
3) Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan kerja
Nilai koefesien jalur kepemimpinan transformasional (X3)
terhadap kepuasan karyawan (Z) secara langsung adalah sebesar
0,119 dan signifikan pada 0,439 yang berarti hipotesis 3 dapat
ditolak karena nilai koefesiensi jalur positif dan nilai signifikan
lebih besar dari 0,05 (0,05<0,439), hal ini berarti ada pengaruh
positif dan tidak signifikan dari kepemimpinan transformasional
(X3) terhadap kepuasan karyawan (Z) pada karyawan BRI Syariah
KCP Purwodadi.
4) Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
Nilai koefesien jalur komitmen organisasi (X1) terhadap
kinerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,479 dan
signifikan pada 0,001 yang berarti hipotesis 4 dapat diterima
karena nilai koefesiensi jalur positif dan nilai signifikan lebih kecil
dari 0,05 (0,001<0,05), hal ini berarti ada pengaruh positif dan
signifikan dari komitmen organisasi (X1) terhadap kinerja
karyawan (Y) pada karyawan BRI Syariah KCP Purwodadi.
5) Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
Nilai koefesien jalur budaya organisasi (X2) terhadap
kinerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,228 dan
80
signifikan pada 0,133 yang berarti hipotesis 5 di tolak karena nilai
koefesiensi jalur positif dan nilai signifikan lebih besar dari 0,05
(0,133>0,05), hal ini berarti ada pengaruh positif dan tidak
signifikan dari budaya organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan
(Y) pada karyawan BRI Syariah KCP Purwodadi.
6) Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kinerja karyawan
Nilai koefesien jalur kepemimpinan transformasional (X3)
terhadap kinerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar
0,028 dan signifikan pada 0,840 yang berarti hipotesis 6 dapat
tidak didukung karena nilai koefesiensi jalur positif dan nilai
signifikan lebih besar dari 0,05 (0,840>0,05), hal ini berarti ada
pengaruh positif dan tidak signifikan dari kepemimpinan
transformasional (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) pada
karyawan BRI Syariah KCP Purwodadi.
7) Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Nilai koefisien jalur kepuasan karyawan (Z) terhadap
kinerja karyawan (Y) secara langsung adalah sebesar 0,422 dan
signifikan pada 0,010 yang berarti hipotesis tujuh (H7) dapat
diterima karena nilai koefesiensi jalur positif dan nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05 (0,010<0,05), hal ini berarti ada pengaruh
positif dan signifikan dari kepuasan karyawan (Z) terhadap kinerja
karyawan (Y) pada karyawan BRI Syariah KCP Purwodadi.
81
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji regresi dalam penelitian ini, diketahui bahwa
komitmen organisasi dan budaya organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan karyawan serta gaya kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kepuasan karyawan. Komitmen organisasi, budaya organisasi dan gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Mengenai pengujian hipotesis akan diuraikan sebagai berikut :
komitmen organisasi, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan.
Komitmen organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
karyawan, budaya organisasi dan gaya kepemimpinan transformasional
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan,
kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
1. Pengaruh komitmen organisasional terhadap kepuasan karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
komitmen orgnisasi yaitu 0,475 bertanda positif, artinya komitmen
orgnisasi berbanding lurus atau searah terhadap kepuasan karyawan
dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
komitmen orgnisasi sebesar 0,004 lebih kecil dari 0,05, artinya
komitmen orgnisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
82
karyawan, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik komitmen
orgnisasi BRI Syariah KCP. Purwodadi maka akan semakin
meningkatkan kepuasan karyawan, sehingga hipotesis satu yang
menyatakan komitmen orgnisasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan karyawan dapat diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Puspitasari (2018) yang menemukan bahwa komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
karyawan. penelitian yang dilakukan oleh Ajianto (2015) juga
menemukan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan karyawa, hal ini di buktikan bahwa
profitabilitasnya kurang dari 0,05 yaitu 0,022 (0,022<0,05).
2. Pengaruh budaya organisasi terhadap kepuasan karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
budaya organisasi yaitu 0,391 bertanda positif, artinya budaya
organisasi berbanding lurus atau searah terhadap kepuasan karyawan
dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
budaya organisasi sebesar 0,016 lebih kecil dari 0,05, artinya budaya
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan karyawan, hal ini
mengindikasikan bahwa semakin baik budaya organisasi BRI Syariah
KCP. Purwodadi maka akan semakin meningkatkan kepuasan
karyawan, sehingga hipotesis dua yang menyatakan budaya organisasi
83
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan karyawan dapat
diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Abadiyah dan Purwanto (2016) menemukan bahwa
budaya organisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
kerja. Susetyo (2014) juga menemukan bahwa budaya organisasi juga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan karyawan.
3. Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
kepuasan karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
kepemimpinan transformasional yaitu 0,119 bertanda positif, artinya
kepemimpinan transformasional berbanding lurus atau searah terhadap
kepuasan karyawan dan hasil uji statistik Ttest (uji parsial)
menunjukkan nilai signifikansi kepemimpinan transformasional
sebesar 0,439 lebih besar dari 0,05, artinya kepemimpinan
transformasional berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan
karyawan, hal ini mengindikasikan bahwa kepemimpinan
transformasional berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
BRI Syariah KCP. Purwodadi, sehingga hipotesis tiga yang
menyatakan kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan karyawan dapat ditolak.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Puspitasari (2018), yang menemukan bahwa gaya
84
kepemimpinan berpengaruh positif tidak signifikan dibuktikan dengan
tingkat profitabilitas signifikannya 0,083. Dari penjelasan diatas gaya
kepemimpinan transformasional tidak mampu berpengaruh terhadap
kepuasan karyawan yang dikarenakan kurangnya bimbingan dan
arahan terhadap karyawan dalam melakukan pekerjaan serta kurangnya
motivasi yang diberikan pemimpin terhadap karyawan sesuai dengan
jawaban responden yang mempunyai poin terendah.
4. Pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
komitmen organisasi yaitu 0,479 bertanda positif, artinya komitmen
organisasi berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan dan
hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
komitmen organisasi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05, artinya
komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik komitmen
organisasi karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi maka akan
semakin meningkatkan kinerja karyawan, sehingga hipotesis empat
yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Julianingtyas (2012) yang menyatakan komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,000 dibawah
85
0,05. Penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Bustomi (2015) yang menemukan bahwa variabel komitmen
organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
5. Pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
budaya organisasi yaitu 0,228 bertanda positif, artinya budaya
organisasi berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan dan
hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
budaya organisasi sebesar 0,133 lebih besar dari 0,05, artinya budaya
organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan, hal
ini mengindikasikan bahwa semakin baik budaya organisasi karyawan
BRI Syariah KCP. Purwodadi maka tidak mempengaruhi kinerja
karyawan, sehingga hipotesis lima yang menyatakan budaya organisasi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan tidak
didukung..
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Lina (2014) yang menemukan bahwa budaya organisasi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan diatas 0,05. Penelitian
tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Alhifni (2015)
yang menemukan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari penjelasan
86
diatas budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
dikarenakan karyawan kurang agresif dan berani mengambil risiko
terhadap pekerjaan yang dia lakukan sesuai dengan jawaban responden
dalam kuesioner yang mempunyai nilai rendah.
6. Pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja
karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
gaya kepemimpinan transformasional yaitu 0,028 bertanda positif,
artinya gaya kepemimpinan transformasional berbanding lurus atau
searah terhadap kinerja karyawan dan hasil uji statistik Ttest (uji
parsial) menunjukkan nilai signifikansi budaya organisasi sebesar
0,840 lebih besar dari 0,05, artinya gaya kepemimpinan
transformasional tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan, hal ini mengindikasikan bahwa semakin baik gaya
kepemimpinan transformasional BRI Syariah KCP. Purwodadi maka
tidak dapat meningkatkan kinerja karyawan, sehingga hipotesis enam
yang menyatakan gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan tidak dapat
diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Baskoro (2014) yang menemukan bahwa gaya
kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian tersebut juga sejalan
87
dengan penelitian yang dilakukan Pradita (2017) yang menemukan
bahwa variabel kepemimpinan transformasional berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari penjelasan diatas
gaya kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh terhadap
kinerja karywan dikarenakan pemimpin kurang memiliki jiwa yang
kharismatik. Alasan ini diambil dari jawaban responden atas kuesioner
yang memiliki nilai rendah.
7. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan
Hasil uji regresi menunjukkan besaran nilai koefisien variabel
kepuasan karyawan yaitu 0,442 bertanda positif, artinya kepuasan
karyawan berbanding lurus atau searah terhadap kinerja karyawan dan
hasil uji statistik Ttest (uji parsial) menunjukkan nilai signifikansi
kepuasan karyawan sebesar 0,010 lebih kecil dari 0,05, artinya
kepuasan karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepuasan karyawan
maka akan semakin tinggi pula kinerja karyawan BRI Syariah KCP.
Purwodadi, sehingga hipotesis ketujuh (H7) yang menyatakan
kepuasan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan dapat diterima.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Setyawati (2014) yang menemukan bahwa kepuasan
karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikan 0,000 dibawah
88
0,05. Penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan
Rahma (2015) yang menemukan bahwa variabel kepuasan
berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.
Tabel 4.18 Hasil Pengujian Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1 Komitmen organisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja Didukung
2 Budaya organisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kepuasan kerja Didukung
3 Kepemimpinan transformasional
berpengaruh positif signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan
Tidak Didukung
4 Komitmen organisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan Didukung
5 Budaya organisasi berpengaruh positif
signifikan terhadap kinerja karyawan Tidak Didukung
6 Kepemimpinan transformasional
berpengaruh positif signifikan terhadap
kinerja karyawan
Tidak Didukung
8 Kepuasan berpengaruh positif signifikan
terhadap kinerja karyawan Didukung
89
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara umum berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui
tahap pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
2. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
3. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kepuasan karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
4. Komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
5. Budaya organisasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
kinerja karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
6. Kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap kinerja karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
7. Kepuasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi.
B. Saran
1. Bagi Bank BRI Syariah KCP. Purwodadi
90
a. Agar kinerja yang dihasilkan karyawan BRI Syariah KCP.
Purwodadi tetap tinggi, maka perusahaan harus selalu
memperhatikan karyawannya dengan cara mempertahankan dan
meningkatkan komitmen organisasi, budaya organisasi, dan gaya
kepemimpinan.
b. Agar kepuasan karyawan BRI Syariah KCP. Purwodadi tetap
tinggi, maka perusahaan sebaiknya mempertahankan dan
meningkatkan komitmen organisasi, budaya organisasi dan
kepemimpinan transformasional.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Meskipun penelitian ini telah dilakukan dengan sebaik-
baiknya, namun terdapat keterbatasan yang tidak dapat dihindari.
Kepada peneliti mendatang yang berkeinginan untuk melakukan
penelitian dengan topik yang sama, maka perluasan penelitian yang
disarankan antara lain:
a. Diharapkan untuk menambah variabel lain yang berpengaruh
terhadap kinerja, seperti : motivasi, komunikasi organisasi,
pelatihan, stress kerja, dan sebagainya.
b. Menambah variabel moderating, antara variabel dependen dan
variabel independen, seperti : kompensasi dan lingkungan kerja.
c. Keterbatasan waktu, biaya dan tenaga menyebabkan penelitian ini
hanya dilakukan satu perusahaan saja. Untuk mendapatkan hasil
yang lebih variatif dan memberikan gambaran yang lebih spesifik
91
mengenai kinerja karyawan, disarankan kepada peneliti selanjutnya
untuk melakukan penelitian dengan sampel yang lebih besar.
92
DAFTAR PUSTAKA
Abadiyah, Rifdah dan Purwanto.2016. Pengaruh Budaya Organisasi, Kompensasi
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan Perbsnkan Di Surabaya.
Jurnal Bisnis, Managemen Dan Perbankan. Nomor 1, Volume 2.
Alhifni . Anas. 2015. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Islam.Volume 1,Nomor 1.
Alwi, Syafarudin. M.S (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi
Keunggulan Kompetitif, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta
Gibson, James. L John M, (1992), Organisas, Perilaku, Proses, Edisi ke 5,
Jakarta : Erlangga.
Baskoro,Candra Adi,2014. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Motivasi
Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Management Analysis
Journal. Volume 3 Nomor 2.
Bustomi, Syahrul. 2015. Pengaruh Karakteristik Individu Dan Komitmen
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja. Jurnal
Bisnis Dan Manajemen. Vol. 9 . No. 2.
Byarwati, Anis dan Muslikh. 2017. Budaya Organisasi dan Pengaruhnya terhadap
Perusahaan Studi Empiris Pada Bank Muamalat Indonesia. Jurnal Of
Economics and Business Aseanomics.Volume. 2. No.1.
Fitriyani, Ervina. 2017. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi, dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang Kendal. Skripsi. Salatiga. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam IAIN Salatiga.
Ghohiyah, Nunung Dan Masurip. 2011. Peningkatan Kinerja Karyawan Melalui
Kepemimpinan, Lingkungan Kerja Dan Komitmen. Jurnal Dinamika
Manajemen.Volume 2, Nomor 2.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson, J. L., Ivancevich, J.M.,Donelly, J.H. (1997). Organization: Jakarta.
Binarupa Aksara.
Gudono. 2016. “Analisis Data Multivariet”. Yogyakarta. BPFE-Yogyakarta.
Guritno, Bambang Dan Waridin. 2005. “Pengaruh Persepsi Karyawan Mengenai
Perilaku Kepemimpinan. Kepuasan Kerja Motivasi, Terhadap
Kinerja.”JRBI, Vol No.1.
Handoko, Hani T. (2002). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Edisi ke 2 . Yogyakarta: BPFE UGM.
93
Hasibuan, Malayu S.P .(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia (edisi revisi).
Jakarta: Bumi Aksara.
Julianingtyas,Bunga Nur. 2012. Pengaruh Locus Of Control, Gaya
Kepemimpinan Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor.
Accounting Analysis Journal : Volume 1, Nomor 1.
Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Lina, Dewi 2014. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Sistem Reward Sebagai Variabel
Moderating. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis. Volume 14, Nomor 1.
Mangkunegara, A.P (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Maulizar, Said Musnadi, Mukhlis Yunus.Pengaruh Kepemimpinan Transaksional
Dan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah
Mandiri Cabang Banda. Jurnal Manajemen
Meyer, J. P., dan Allen, N. J. 1997, Commitment In The Worplace Theory
Research and Aplication California: Sage Publication.
Miner, J.B. (1992). Industrial-Organizational Psychology. United States Of
Amerca : McGraw-Hill.
Miramis, Enrico. 2013. Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Dan Motivasi
Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Riset Ekonomi,
Managemen, Bisnis Dan Akuntansi. Nomor 1 Volume 4.
Mowday, R.T. Poter, L,W; & Steers R,M. (1982). Employee Organization Linka-
Ges; The Psychology Of Commitment, A Bsen-Teeism, And Turnover.
Academic Press, New York
Murdianingsih, Sri. 2015. Persepsi dan Perilaku Santri Kota Salatiga Terhadap
Perbankan Syariah dengan Sikap Sebagai Variabel Moderating. Skripsi.
Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
Nitasari, Riska Afrisalia. 2012. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Dengan Kepuasan Sebagai Variabel Intervening.
Potu. Aurelia.2013. kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja pengaruhnya
terhadap kinerja karyawan. Jurnal EMBA.Volume 1. Nomor 4.
Pratama, AAN dan Endraswati, H. (2017). Sprirituality, dual career family
worker, demograpich factors, and organizational commitment : evidence
from religious affairs in Indonesia. Indonesia Journal Of Islam and
Muslim Societies Vol. 7 , no.2, pp. 277-304
94
Puspitasari,Fathimining Ayu. 2018. Pengaruh Kompensasi, Kepemimpinan
Transformasional Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Kepuasan Kerja. Hasanuddin Journal Of Applied Busines And
Entrepreneurship. Vol. 1 No. 3.
Rahma, Isna Halimatur, at,al. Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. e-jurnal Riset
Manajemen. Fakultas ekonomi Unisma.
Robbins SP, dan Judge. 2008. Perilaku Organisasi buku 2, Jakarta : Salemba
Empat Hal 256.
Sari,Rahmila, Mahlia Muis, Nurdjannah Hamid. 2012. Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Makassar. Jurnal Analisis. Volume 1,
Nomor 1.
Setyawati, Ni Made Ria. 2014. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Yang Berdampak Padankinerja
Keuangan. E-Jurnal Akuntansi.vol.17, Nomor 32.
Siswanto dan Agus Sucipto. 2008. “Teori Dan Perilaku Organisasi”. Malang :
UIN Malang Press.
Soedjono (2005), Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan
Kepuasan Kerja Karyawan.Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, VOL.
7, NO. 1
Sugiyono. 2016. “metode penelitian managemen”. Bandung : Alfabeta.
Sukmana, Endri dan Adyana Subidiya. 2015. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional, Motivasi, Dan Bornout Terhadap Kinerja Karyawan.”
E-Jurnal Manajemen Udud. No.4. Vol. 8
Supardi.2005.”Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”. Yogyakarta:UII
Press.
Susetyo, Widyanto Eko, at.all. 2014. “Pengaruh Budaya Organisasi Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pada PT. Bank Muamalat
Indonesia Divisi Konsumer Area Cabang Surabaya” JMM. Jurnal Ilmu
Ekonomi dan Manajemen. No.1 Vol. 1.
Taurisa, Ratnawati. 2012. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kepuasan
Kerja Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Meningkatkan Kinerja
Karyawan. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (JBE). Volume 19, Nomor 2.
Umam, Khaerul. 2010. “perilaku organisasi”. Bandung : CV Pustaka Setia.
Verawati, Yeni dan Joko Utomo. 2011. Pengaruh Komitmen Organisasi
Partisipasi, Dan Motivasi Terhadap Kinerja Katyawan. Jurnal Analisis
Manajemen. No. 2 Vol. 5.
Yanuar, Pradita Mokhamad 2016. Pengaruh Kompensasi, Gaya Kepemimpinan
Dan Karakteristik Tenaga Pemasar Terhadap Motivasi Dan Kinerja
95
Tenaga Pada Pemasar PT. BRI Cabang Jombang. Jurnal Bisnis Dan
Managemen No. 2 Vol. 4.
Yulk, G.A. (1998). Leadership in Organizations. Simon and Schuster (Asia)
Pte. Ltd.
Zainal A Hasibuan. (2007).”Metode Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer dan
Tehnologi Informasi.” E-book Universitas Indonesia.
https://googleweblight.com/i?u=https://www.syariahbank.com/profil-dan-produk-
bank-bri-syariah/amp/&hl=id-ID
96
97
98
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Diri
Nama : Khairul Azizah
Tempat Tanggal Lahir : Kab. Semarang, 29 Juni 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Dusun Senggrong Rt 12/5, Desa Terban, Kec. Pabelan,
Kab. Semarang
Nomor HP/WA : 085875751591
E-mail : [email protected]
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Cukilan 01 Suruh 2008
2. SMPN 03 Pabelan 2011
3. MA Yajri Payaman Magelang 2014
4. IAIN Salatiga 2018
Demikian riwayat hidup dibuat dengan sebenar-benarnya, kemudian bagi
yang berkepentingan harap maklum adanya.
Salatiga, 17 September 2018
Penulis,
Khairul Azizah
NIM: 213-14-103
99
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Salatiga,15 Agustus 2018
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i
Karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Kendal
di Tempat
Assalamu‟alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat, dalam rangka syarat menyelesaikan pendidikan
program Sarjana Perbankan Syariah di IAIN Salatiga, maka saya:
Nama : Khairul Azizah
NIM : 213-14-103
Program Studi : Perbankan Syariah S1
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Bermaksud melakukan penelitian serta menggali informasi dari
Bapak/Ibu/Saudara/i. Saya mohon dengan hormat kepada
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk meluangkan waktu sejenak guna mengisi
kuesioner ini. Kuesioner ini bertujuan untuk mengukur kinerja karyawan
BRI Syariah KCP Purwodadi.
Penelitian ini semata-mata bertujuan untuk keperluan akademis
dan tidak terkait dengan penilaian kepegawaian. Kerahasiaan data
penelitian akan dijamin dan saya mengharapkan informasi dan jawaban
yang sesungguhnya dari Bapak/Ibu/Saudara/i sesuai kondisi di tempat
kerja. Atas bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i, saya ucapkan
terima kasih. Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Hormat Saya
100
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI, DAN
GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP
KINERJA KARYAWAN MELALUI KEPUASAN KERJA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Kasus Bank Rakyat Indonesia Syariah KCP. Purwodadi)
I. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis kelamin : [ ] laiki-laki
[ ] perempuan
3. Usia : [ ] 21-30 tahun [ ] 41-50
tahun
[ ] 31-40 tahun [ ] > 51 tahun
4. Pendidikan terakhir : [ ] SMP [ ] Diploma
[ ] SMA [ ] Sarjana
5. Status : [ ] Belum Menikah
[ ] Menikah
II. Petunjuk pengisian
1. Isilah jawaban berikut sesuai dengan Bapak/Ibu/Saudara/i, dengan
memberikan tanda check list (√) pada kolom yang tersedia adapun
bobot yang tersedia adalah 1-10.
2. Jika Bapak/Ibu/Saudara/i menyetujui pernyataan dalam koesioner
maka tandailah angka yang menunjukkan nilai yang semakin tinggi
sebelah kanan. Semakin mendekati angka sepuluh, maka
bapak/ibu/saudara/i semakin setuju dengan pernyataan pada
kuesioner.
101
3. Jika Bapak/Ibu/Saudara/i tidak menyetujui pernyataan pada
kuesioner, maka tandailah angka yang menunjukkan nilai yang
semakin rendahsebelah kiri. Semakin mendekati angka 1, maka
Bapak/Ibu/Saudara/i semakin tidak setuju dengan pernyataan pada
kuesioner.
Variabel Komitmen Organisasi
No Pernyataan Nilai target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Saya bersedia untuk melakukan
banyak upaya diluar apa yang
biasanya diharapkan dalam rangka
membantu organisasi ini menjadi
sukses.
2. Saya membicarakan organisasi ini
dengan teman-teman saya sebagai
organisasi yang hebat untuk
bekerja
3. Saya sangat merasakan kesetiaan
kepada organisasi ini
4. Saya akan menerima hampir semua
jenis penugasan kerja untuk tetap
bekerja untuk organisasi ini
5. Saya menemukan bahwa nilai-nilai
organisasi dan nilai-nilai saya
sangat mirip
6. Saya bangga memberitahu orang
lain bahwa saya adalah bagian dari
organisasi ini
7. Saya juga bisa bekerja untuk
organisasi yang berbeda asalkan
jenis pekerjaannya serupa
8. Organisasi ini benar-benar
mengilhami yang terbaik dalam
diri saya dalam hal kinerja
pekerjaan
9. Akan sangat sedikit perubahan
dalam keadaan saya saat ini yang
menyebabkan saya meninggalkan
organisasi ini
102
10. Saya sangat senang karena saya
memilih organisasi ini sebagai
tempat kerja dan bukannya
organisasi lain saat saya
memutuskan bergabung
11. Tidak banyak yang bisa diperoleh
dengan tetap bertahan dengan
organisasi ini
12. Seringkali saya merasa sulit untuk
menyetujui kebijakan organisasi
ini tentang hal-hal penting yang
berkaitan dengan karyawannya
13. Saya sangat peduli dengan nasib
organisasi ini
14. Bagi saya ini adalah hal yang
terbaik dari ssemua organisasi yan
mungkin untuk bekerja
15. Memutuskan bekerja untuk
organisasi ini merupakan
kesalahan besar dalam hidup saya
Variabel Budaya Organisasi
1. Saya selalu kreatif dalam
manjalankan pekerjaan
2. Saya selalu agresif dan berani
mengambil risiko terhadap
pekerjaan yang saya lakukan
3. Saya bekerja sebaik mungkin agar
untuk mencapai prestasi dalam
perusahaan
4. Antar karyawan saling bekerja
sama untuk mencapai tujuan
perusahaan
5. Atasan selalu member motivasi
untuk karyawan dan dukungan
terhadap karyawan
6. Setiap karyawan melakukan
kesalahan dalam pekerjaannya di
tegur oleh atasan
7. Saya ikut bangga dengan prestasi
yang di berikan ke perusahaan
8. Karyawan yang berprestasi dalam
kinerjanya akan mendapatkan
103
hadiah atau penghargaan
9. Setiap ada permasalahan dalam
perusahaan di musyawarahkan
secara kekeluargaan
10. Antar anggota karyawan saling
berkomunikasi dengan baik
Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
1. Pemimpin saya memiliki jiwa yang
kharismatik
2. Pemimpin sering memberikan
motivasi kepada karyawan
3. Pemimpin memberikan arahan dan
semangat terhadap karyawan agar
bisa meningkatkan kemampuan
intelektual
4. Pemimpin memberikan perhatian
individual kepada karyawan
Variabel Kepuasan Kerja Karyawan
1. Imbalan yang diberikan
perusahaan kepada saya sesuai
dengan beban kerja
2. Pekerjaan yang saya lakukan
sesuai dengan keinginan saya
sendiri
3. Saya memiliki rekan kerja yang
solid (kuat) dan menyenangkan
4. Atasan selalu member bimbingan
kepada saya dalam melaksanakan
pekerjaan
5. Perusahaan melaksanakan promosi
jabatan sesuai dengan harapan saya
6. Saya mampu bekerjasama dengan
baik dengan sesama rekan kerja di
kantor
Variabel Kinerja Karyawan
1. Saya mampu mencapai target yang
di tentukan perusahaan
2. Saya mampu menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu
104
3. Saya selalu menciptakan inovasi
dalam bekerja
4. Saya selalu kreatif dalam pekerjaan
yang saya tekuni
5. Saya mampu meminimalisir
kesalahan dalam pekerjaan
Lampiran 2 Jawaban Responden Atas Kuesioner
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 X1
6 9 6 8 8 8 9 9 7 9 10 9 6 7 8 119
6 9 8 9 8 8 8 9 7 8 7 8 6 7 10 118
7 8 8 7 9 8 10 8 8 9 9 9 6 7 7 120
6 8 9 8 8 7 7 8 9 8 8 9 6 5 9 115
6 8 7 6 9 10 9 8 8 9 9 9 6 5 9 118
6 8 9 8 8 8 8 8 9 8 8 9 6 5 9 117
6 7 8 7 8 8 9 8 9 8 9 9 6 5 8 115
6 7 10 8 9 10 9 7 8 8 9 9 6 5 8 119
6 7 7 8 8 7 7 8 9 9 9 10 6 8 8 117
6 5 9 9 8 9 9 8 9 10 9 10 6 5 6 118
6 5 9 8 9 9 8 9 8 9 9 10 6 5 8 118
6 5 9 9 9 9 9 8 9 9 9 9 6 5 6 117
6 5 8 8 7 8 7 7 8 7 8 9 8 6 7 109
6 5 8 9 8 7 7 9 9 9 10 9 7 6 7 116
6 8 8 9 8 8 9 6 6 5 8 9 8 6 7 111
6 5 6 9 6 8 9 9 6 8 8 9 9 8 7 113
6 5 8 7 8 8 9 7 6 5 6 9 7 6 7 104
6 5 6 8 6 7 7 8 6 5 8 7 7 6 7 99
8 6 7 5 6 10 9 8 6 5 6 8 8 6 7 105
7 6 7 7 8 8 8 8 8 6 7 5 8 6 7 106
8 6 7 5 9 8 8 7 7 6 7 7 7 6 7 105
9 8 7 5 9 10 9 8 8 6 7 5 8 6 7 112
7 6 7 8 8 9 9 9 9 8 7 5 8 8 8 116
7 6 7 7 8 10 9 8 7 6 7 8 8 7 7 112
8 6 7 7 7 8 9 7 7 6 7 7 9 8 8 111
8 6 7 8 9 9 9 9 8 8 7 7 9 9 9 122
7 6 7 7 9 8 8 7 9 8 9 9 9 8 7 118
8 6 7 9 9 8 9 10 8 9 9 8 9 7 7 123
8 6 7 8 10 8 10 9 9 9 9 9 9 9 8 128
8 6 7 8 8 8 9 8 8 7 8 7 8 7 9 116
105
P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 X2 P26 P27 P28 P29 X3
7 6 7 8 8 9 9 9 9 8 80 7 8 9 9 33
7 6 7 7 8 10 9 8 7 6 75 8 7 9 10 34
8 6 7 7 7 8 9 7 7 6 72 8 9 8 10 35
8 6 7 8 9 9 9 9 8 8 81 8 10 10 8 36
7 6 7 7 9 8 8 7 9 8 76 9 8 8 9 34
8 6 7 9 9 8 9 10 8 9 83 8 9 8 9 34
8 6 7 8 10 8 10 9 9 9 84 5 8 8 8 29
8 6 7 8 8 8 9 8 8 7 77 5 6 8 9 28
8 6 7 8 9 8 9 7 9 8 79 6 7 10 9 32
7 6 7 9 8 8 7 8 9 8 77 6 7 7 7 27
6 6 7 6 9 8 9 8 9 6 74 6 7 9 9 31
7 6 6 7 8 9 9 9 7 8 76 8 7 9 8 32
6 6 7 8 7 9 10 9 8 6 76 6 7 9 9 31
8 6 7 8 9 8 10 9 5 6 76 6 7 8 7 28
7 6 7 8 10 10 8 10 7 8 81 6 7 7 7 27
7 6 7 9 8 8 9 8 5 9 76 6 7 8 9 30
8 6 7 8 9 8 9 9 5 9 78 6 7 8 9 30
9 10 6 5 8 8 8 8 9 8 79 6 7 8 9 30
9 9 6 5 6 8 9 8 9 8 77 8 8 7 7 30
8 9 8 6 7 10 9 7 8 8 80 7 7 10 9 33
10 9 7 6 7 7 7 8 9 9 79 8 8 8 8 32
8 9 8 6 7 9 9 8 9 10 83 9 9 8 8 34
8 9 9 8 7 9 8 9 8 9 84 8 7 10 9 34
6 9 7 6 7 9 9 8 9 9 79 7 7 9 9 32
8 7 7 6 7 8 7 7 8 7 72 9 8 10 9 36
6 8 8 6 7 7 7 9 9 9 76 7 9 8 9 33
7 5 8 6 7 8 9 6 6 5 67 10 8 9 9 36
7 7 7 6 7 8 9 9 6 8 74 9 9 9 7 34
7 5 8 6 7 8 9 7 6 5 68 7 8 6 7 28
7 5 8 8 8 7 7 8 6 5 69 9 9 6 7 31
P30 P31 P32 P33 P34 P35 Z P36 P37 P38 P39 P40 Y
8 9 8 6 8 9 48 5 6 9 6 8 34
10 9 7 6 5 8 45 5 8 7 8 8 36
8 9 8 6 5 6 42 5 6 8 6 7 32
8 9 9 8 6 7 47 6 7 5 6 10 34
6 9 7 6 6 7 41 6 7 7 8 8 36
8 7 7 6 6 7 41 6 7 5 9 8 35
6 8 8 6 8 7 43 8 7 5 9 10 39
7 5 8 6 6 7 39 6 7 8 8 9 38
106
7 7 7 6 6 7 40 6 7 7 8 10 38
7 5 8 6 6 7 39 6 7 7 7 8 35
7 5 8 8 6 7 41 6 7 8 9 9 39
7 8 8 7 6 7 43 6 7 7 9 8 37
7 7 9 8 6 7 44 6 7 9 9 8 39
7 7 9 9 8 8 48 6 7 8 10 8 39
9 9 9 8 7 7 49 6 7 8 8 8 37
9 8 9 7 8 8 49 6 7 8 9 8 38
9 9 9 9 9 9 54 6 7 9 8 8 38
7 7 8 8 8 7 45 6 7 6 9 8 36
5 9 9 8 7 7 45 6 6 7 8 9 36
5 9 8 9 9 8 48 6 7 8 7 9 37
5 9 9 9 7 9 48 6 7 8 9 8 38
5 8 8 7 10 8 46 6 7 8 10 10 41
5 8 9 8 7 7 44 6 7 9 8 8 38
8 8 9 8 8 8 49 10 8 10 9 9 46
5 6 9 6 5 8 39 8 8 9 8 8 41
5 8 7 8 7 7 42 9 8 9 7 9 42
5 6 8 6 5 8 38 8 8 7 8 9 40
6 7 5 6 5 8 37 9 8 9 8 9 43
6 7 7 8 8 8 44 8 9 9 9 7 42
6 7 5 9 7 9 43 7 9 10 9 8 43
Lapiran 3 Hasil Statistik Frekuensi
JENIS KELAMIN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid L 22 73.3 73.3 73.3
P 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid L 22 73.3 73.3 73.3
P 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
USIA
107
Lampiran 4 Hasil Uji Validitas
Uji Validitas
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 p6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 VP15 X1
P1 Pears
on
Correlatio
n
1 .620*
* .884*
* .488*
* .452* .419* .173 .173 -.029 -.093 .238 .060 .121 .245 .409*
.594**
Sig.
(2-tailed
)
.000 .000 .006 .012 .021 .360 .360 .880 .626 .206 .751 .524 .192 .025 .00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
Corr
elatio
n
.620*
* 1
.555*
* .456*
.597*
* .376* .140 .140 .013 .238
.501*
* .136 .043 .428* .205
.63
9**
Sig.
(2-
tailed
)
.000 .001 .011 .000 .041 .461 .461 .946 .205 .005 .475 .820 .018 .277 .00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pears
on
Correlatio
n
.884*
* .555*
* 1 .360 .315 .249 .072 .072 -.091 -.186 .091 -.175 .074 .104 .326
.412*
Frequenc
y Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 21-30 18 60.0 60.0 60.0
31-40 12 40.0 40.0 100.0
Total 30 100.0 100.0 PENDIDIKAN
Frequen
cy Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 5 16.7 16.7 16.7
Sarjana 20 66.7 66.7 83.3
SMA 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
108
Sig.
(2-
tailed)
.000 .001 .051 .090 .185 .705 .705 .633 .326 .632 .355 .697 .583 .079 .02
4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pears
on Corr
elatio
n
.488*
* .456* .360 1 .382* .199 -.118 -.118 .032 .066 .164 .317 .214 .164 .273
.443*
Sig. (2-
tailed
)
.006 .011 .051 .037 .293 .534 .534 .868 .729 .385 .087 .256 .387 .145 .01
4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P5 Pears
on
Corr
elation
.452* .597*
* .315 .382* 1 .281 .009 .009 .081 .226 .428* .316 .215 .440* .207
.58
3**
Sig.
(2-
tailed)
.012 .000 .090 .037 .132 .962 .962 .672 .230 .018 .089 .254 .015 .272 .00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pears
on Corr
elatio
n
.419* .376* .249 .199 .281 1 .642*
* .642*
* .476*
* .224 .375* .188 .084 .239 .127
.657**
Sig. (2-
tailed
)
.021 .041 .185 .293 .132 .000 .000 .008 .234 .041 .321 .660 .203 .502 .00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P7 Pears
on
Corr
elation
.173 .140 .072 -.118 .009 .642*
* 1
1.000**
.480*
* .288 .308 .050 .017 .347 .108
.56
1**
Sig.
(2-
tailed
)
.360 .461 .705 .534 .962 .000 .000 .007 .123 .097 .794 .928 .061 .571 .00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P8 Pears
on Corr
elatio
n
.173 .140 .072 -.118 .009 .642*
*
1.000**
1 .480*
* .288 .308 .050 .017 .347 .108
.56
1**
Sig. (2-
tailed
)
.360 .461 .705 .534 .962 .000 .000 .007 .123 .097 .794 .928 .061 .571 .00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P9 Pears
on
Correlatio
n
-.029 .013 -.091 .032 .081 .476*
*
.480*
*
.480*
* 1 .253 .429* .135 .222
.493*
* .087
.49
5**
109
Sig.
(2-
tailed)
.880 .946 .633 .868 .672 .008 .007 .007 .177 .018 .475 .239 .006 .648 .00
5
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P10 Pears
on Corr
elatio
n
-.093 .238 -.186 .066 .226 .224 .288 .288 .253 1 .375* .234 .129 .235 .167 .426*
Sig. (2-
tailed
)
.626 .205 .326 .729 .230 .234 .123 .123 .177 .041 .212 .498 .211 .377 .01
9
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P11 Pears
on
Corr
elation
.238 .501*
* .091 .164 .428* .375* .308 .308 .429* .375* 1 .379* .245
.699*
* .389*
.72
1**
Sig.
(2-
tailed)
.206 .005 .632 .385 .018 .041 .097 .097 .018 .041 .039 .193 .000 .034 .00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P12 Pears
on Corr
elatio
n
.060 .136 -.175 .317 .316 .188 .050 .050 .135 .234 .379* 1 .517*
* .496*
* .529*
* .509**
Sig. (2-
tailed
)
.751 .475 .355 .087 .089 .321 .794 .794 .475 .212 .039 .003 .005 .003 .00
4
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P13 Pears
on
Corr
elation
.121 .043 .074 .214 .215 .084 .017 .017 .222 .129 .245 .517*
* 1 .187
.596*
*
.44
7*
Sig.
(2-
tailed
)
.524 .820 .697 .256 .254 .660 .928 .928 .239 .498 .193 .003 .323 .001 .01
3
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P14 Pears
on Corr
elatio
n
.245 .428* .104 .164 .440* .239 .347 .347 .493*
* .235
.699*
*
.496*
* .187 1 .388*
.70
3**
Sig. (2-
tailed
)
.192 .018 .583 .387 .015 .203 .061 .061 .006 .211 .000 .005 .323 .034 .00
0
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P15 Pears
on
Correlatio
n
.409* .205 .326 .273 .207 .127 .108 .108 .087 .167 .389* .529*
*
.596*
* .388* 1
.59
2**
110
Sig.
(2-
tailed)
.025 .277 .079 .145 .272 .502 .571 .571 .648 .377 .034 .003 .001 .034 .00
1
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X1 Pears
on Corr
elatio
n
.594*
* .639*
* .412* .443*
.583*
* .657*
* .561*
* .561*
* .495*
* .426*
.721*
* .509*
* .447*
.703*
* .592*
* 1
Sig. (2-
tailed
)
.001 .000 .024 .014 .001 .000 .001 .001 .005 .019 .000 .004 .013 .000 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 X2
P16 Pearson Correlation
1 .627** .894** .482** .433* .346 .129 .129 -.120 -.113 .638**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .017 .061 .496 .496 .528 .553 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P17 Pearson
Correlation .627** 1 .571** .462* .509** .324 .096 .096 .037 .214 .682**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .010 .004 .081 .613 .613 .847 .256 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P18 Pearson
Correlation .894** .571** 1 .330 .303 .162 .015 .015 -.178 -.200 .484**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .075 .104 .392 .936 .936 .346 .290 .007
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P19 Pearson
Correlation .482** .462* .330 1 .300 .333 .127 .127 .259 .117 .596**
Sig. (2-tailed) .007 .010 .075 .107 .072 .505 .505 .167 .537 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P20 Pearson Correlation
.433* .509** .303 .300 1 .274 .040 .040 .068 .151 .546**
Sig. (2-tailed) .017 .004 .104 .107 .143 .833 .833 .721 .425 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P21 Pearson
Correlation .346 .324 .162 .333 .274 1 .595** .595** .580** .197 .752**
Sig. (2-tailed) .061 .081 .392 .072 .143 .001 .001 .001 .297 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P22 Pearson
Correlation .129 .096 .015 .127 .040 .595** 1
1.000*
* .386* .284 .637**
Sig. (2-tailed) .496 .613 .936 .505 .833 .001 .000 .035 .128 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P23 Pearson
Correlation .129 .096 .015 .127 .040 .595** 1.000** 1 .386* .284 .637**
Sig. (2-tailed) .496 .613 .936 .505 .833 .001 .000 .035 .128 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P24 Pearson Correlation
-.120 .037 -.178 .259 .068 .580** .386* .386* 1 .157 .453*
111
Sig. (2-tailed) .528 .847 .346 .167 .721 .001 .035 .035 .408 .012
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
P25 Pearson
Correlation -.113 .214 -.200 .117 .151 .197 .284 .284 .157 1 .380*
Sig. (2-tailed) .553 .256 .290 .537 .425 .297 .128 .128 .408 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
X2 Pearson
Correlation .638** .682** .484** .596** .546** .752** .637** .637** .453* .380* 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .007 .001 .002 .000 .000 .000 .012 .039 N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Correlations
P26 P27 P28 P29 X3
P26 Pearson Correlation
1 .379* .245 .699** .738**
Sig. (2-tailed) .039 .193 .000 .000
N 30 30 30 30 30
P27 Pearson
Correlation .379* 1 .517** .496** .763**
Sig. (2-tailed) .039 .003 .005 .000
N 30 30 30 30 30
P28 Pearson
Correlation .245 .517** 1 .187 .689**
Sig. (2-tailed) .193 .003 .323 .000
N 30 30 30 30 30
P29 Pearson
Correlation .699** .496** .187 1 .741**
Sig. (2-tailed) .000 .005 .323 .000
N 30 30 30 30 30
X3 Pearson Correlation
.738** .763** .689** .741** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 N 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
P30 P31 P32 P33 P34 35 Z
P30
Pearson Correlation 1 .620** .884** .488** .452* .419* .867**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .006 .012 .021 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P3
1
Pearson Correlation .620** 1 .555** .456* .597** .376* .830**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .011 .000 .041 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P32
Pearson Correlation .884** .555** 1 .360 .315 .249 .748**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .051 .090 .185 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson Correlation .488** .456* .360 1 .382* .199 .666**
112
Correlations
P36 P37 P38 P39 P40 Y
P36 Pearson Correlation 1 .220 .308 .220 .380* .665**
Sig. (2-tailed) .243 .098 .243 .039 .000
N 30 30 30 30 30 30
P37 Pearson Correlation .220 1 .000 1.000** .431* .740**
Sig. (2-tailed) .243 1.000 .000 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30
P38 Pearson Correlation .308 .000 1 .000 -.045 .468**
Sig. (2-tailed) .098 1.000 1.000 .813 .009
N 30 30 30 30 30 30
P39 Pearson Correlation .220 1.000** .000 1 .431* .740**
Sig. (2-tailed) .243 .000 1.000 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30
P40 Pearson Correlation .380* .431* -.045 .431* 1 .666**
Sig. (2-tailed) .039 .017 .813 .017 .000
N 30 30 30 30 30 30
Y Pearson Correlation .665** .740** .468** .740** .666** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .000 .000 N 30 30 30 30 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas
3 Sig. (2-tailed) .006 .011 .051 .037 .293 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P3
4
Pearson Correlation .452* .597** .315 .382* 1 .281 .709**
Sig. (2-tailed) .012 .000 .090 .037 .132 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
P3
5
Pearson Correlation .419* .376* .249 .199 .281 1 .566**
Sig. (2-tailed) .021 .041 .185 .293 .132 .001
N 30 30 30 30 30 30 30
Z Pearson Correlation .867** .830** .748** .666** .709** .566** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .001 N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
113
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.735 4
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.775 10
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.824 6
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.626 5
Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi
Uji Koefesien Determinasi (R2)
Model Summary
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.841 15
114
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .812a .660 .606 3.770
c. Predictors: (Constant), kepuasan , budaya , kepemimpinan transformasional,
Komitmen organisasi
Uji Statistik Simultan
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B
Std.
Error Beta
Constant -28.685 15.186 -1.889 .071
X1 .419 .116 .479 3.604 .001
X2 .134 .087 .228 1.551 .133
X3 .049 .243 .028 .204 .840
Z .413 .147 .422 2.805 .010
Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 364.834 3 121.611 6.986 .001b
Residual 452.633 26 17.409
Total 817.467 29
a. Dependent Variable: kinerja
b. Predictors: (Constant), kepem, komit, budaya
115
Uji Multikolonieritas Dengan Metode Tolerance Dan VIF
Uji Heteroskedastisitas Dengan Metode Glejser
Coefficient Correlationsa
Model Kep Bo Kt Ko
1 Correlations Kep 1.000 -.190 .529 -.796
Bo -.190 1.000 -.273 .220
Kt .529 -.273 1.000 -.834
Ko -.796 .220 -.834 1.000
Covariances Kep .054 -.004 .033 -.032
Bo -.004 .010 -.007 .004
Kt .033 -.007 .075 -.040
Ko -.032 .004 -.040 .030
c. Dependent Variable: kinerja
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta
Toler
ance VIF
1 (Constant) -28.685 15.186 -1.889 .071
Ko .419 .116 .479 3.604 .001 .128
7.81
7
Bo .134 .087 .228 1.551 .133 .915
1.09
2
Kt .049 .243 .028 .240 .840 .244
4.09
2
Kep .413 .147 .442 2.805 .010 .302
3.31
0
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 36.889 10.434 3.535 .002
Komitmen organisasi -.293 .174 -.857 -1.687 .104
budaya organisasi .071 .099 .137 .720 .478
116
Uji Normalitas
Lampiran 8 Uji Path Analysis
Uji Simultan X1, X2, X3 Terhadap Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized7
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.150 18.203 .118 .907
komitmen
organisasi .326 .119 .445 2.732 .011
budaya
organisasi .396 .120 .540 3.296 .003
kepemimpinan
transformasional .258 .273 .348 .946 .353
kepuasan kerja .454 .232 .649 1.961 .061
b. Dependent Variable: RES2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation 2.56654764
Most Extreme
Differences
Absolute .119
Positive .079
Negative -.119
Test Statistic .119
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
d. Calculated from data.
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .651a .424 .357 4.716
b. Predictors: (Constant), kepemimpinan
transformasional, Komitmen organisasi, budaya
organisasi
117
kepemimpinan
transformasional .357 .190 .278 2.880 .007
a. Dependent Variable: kinerja
Uji X1, X2, X3 Terhadap Z
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) -24.221 16.981 -1.426 .166
Komitmen organisasi .416 .131 .475 3.177 .004
budaya organisasi .231 .089 .391 2.576 .016
kepemimpinan
transformasional .209 .266 .119 .785 .439
a. Dependent Variable: kepuasan
Uji X1, X2. X3 Terhadap Y Melalui Z
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 .812
a .660 .606 3.770
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .773a .598 .534 3.626
a. Predictors: (Constant), kepuas, komitmen organisai, budaya organisasi,
kepemimpinan
118
d. Predictors: (Constant), kepuasan , budaya , kepemimpinan
transformasional, Komitmen organisasi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -28.685 15.186 -1.889 .071
KO .419 .116 .479 3.604 .001
BO .134 .087 .228 1.551 .133
KT .049 .243 .028 .204 .840
KK .413 .147 .422 2.805 .010
119
120
121