132
PENGARUH PROFITABILITAS, KOMITE AUDIT, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Hilmy Mahdy Daulay NIM : 11140820000002 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439H/2018M

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

  • Upload
    ngotram

  • View
    248

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

PENGARUH PROFITABILITAS, KOMITE AUDIT, DAN KUALITAS

AUDIT TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN MENGGUNAKAN

ANALISIS FRAUD TRIANGLE

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2014-2017)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana

Ekonomi

Hilmy Mahdy Daulay

NIM : 11140820000002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439H/2018M

Page 2: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

ii

PENGARUH PROFITABILITAS, KOMITE AUDIT, DAN KUALITAS

AUDIT TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN MENGGUNAKAN

ANALISIS FRAUD TRIANGLE

(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Periode 2014-2017)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Hilmy Mahdy Daulay

NIM: 11140820000002

Di bawah Bimbingan:

Reskino, SE., M.Si., Ak., CA., CMA., CPMA

NIP. 19740928 200801 2 004

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1439 H/2018 M

Page 3: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 11 April 2018 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa:

1. Nama : Hilmy Mahdy Daulay

2. NIM : 11140820000002

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi : Pengaruh Profitabilitas, Komite Audit, Dan Kualitas Audit

Terhadap Tax Avoidance Dengan Menggunakan Analisis

Fraud Triangle

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melanjutkan ketahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Mei 2018

1. Atiqah, SE., M.S.A K ( )

NIP. 19820120 200912 2 004 Penguji I

2. Fitri Damayanti, SE., M.Si ( )

NIP. 19810731 200604 2 003

Penguji II

Page 4: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Kamis, November 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

1. Nama : Hilmy Mahdy Daulay

2. NIM : 11140820000002

3. Jurusan : Akuntansi

4. Judul Skripsi Pengaruh Profitabilitas, Komite Audit, dan Kualitas

Audit terhadap Tax Avoidance dengan Menggunakan

Analisis Fraud Triangle

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, November 2018

1. Hepi Prayudiawan SE., MM., Ak., CA ( )

NIP. 19720516 200901 1 006 Ketua Penguji

2. Drs. Abdul Hamid Cebba MBA., Ak., CA., CPA ( )

NIP : 19620502 199303 1 003 Penguji Ahli

3. Reskino,SE.,M.Si.,Ak.,CA., CMA., CPMA ( )

NIP :19740928 200801 2 004 Pembimbing

:

:

Page 5: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hilmy Mahdy Daulay

Nomor Induk Mahasiswa : 11140820000002

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Akuntansi

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa menyebutkan

sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya

4. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jika di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan telah melalui

pembuktian yang dapat di pertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan

bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenai

sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, November 2018

Yang menyatakan,

(Hilmy Mahdy Daulay)

Page 6: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama Lengkap : Hilmy MahdyDaulay

2. Tempat, Tanggal Lahir : Paringgonan, 24 Februari 1995

3. Alamat : Desa Paringgonan Kec. Ulu

Barumun Kab. Padang Lawas Prov.

Sumatera Utara

4. Telepon : 081361673014

5. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. MI Negeri Paringgonan Tahun 2002-2008

2. MDA Al-Hakimiyah Paringgonan Tahun 2006-2008

3. MTs. S Darul Mursyid Tapanuli Selatan Tahun 2008-2011

4. MA. S Darul Mursyid Tapanuli Selatan Tahun 2011 - 2014

5. S1 Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014-2018

III. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Markom Galeri Investasi FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi

3. Anggota Scope FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Ketua KKN KOPI 092

IV. KEPANITIAAN

1. Divisi Acara OPAK Jurusan Akuntansi 2015

2. Koordinator ACC Fair Akuntansi 2015

3. Divisi Acara Company Visit HMJ Akuntansi 2016

4. LO Debat Economi Youth Economic Summit DEMA FEB 2016

V. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Hasnul Daulay

2. Tempat, Tanggal Lahir : Tapanuli Selatan, 10 Mei 1968

3. Ibu : Nurhamidah Nasution

4. Tempat, Tanggal Lahir : Hapung, 16 Februari 1968

5. Anak ke dari : 4 dari 5 bersaudara

Page 7: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

vii

THE EFFECT OF PROFITABILITY, AUDIT COMMITTEE AND AUDIT

QUALITY ON TAX AVOIDANCE USING TRIANGLE FRAUD ANALYSIS

ABSTRACT

The purpose of this study was to analyze the effect of profitability, audit committees

and audit quality on tax avoidance by using fraud triangle analysis. This research

was conducted at manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange

(IDX) for the period 2014 to 2017.

The research sample was selected using purposive sampling and obtained data of

50 companies per year, after data processing there were 6 outlier companies, the

total sample used in this study was 176 companies with 44 companies per year.

Testing this hypothesis uses a multiple linear regression analysis test.

The results of this study indicate that profitability and audit quality affect tax

avoidance, but the audit committee has not been able to explain the effect on tax

avoidance.

Keywords: profitability, audit committee, audit quality and tax avoidance

Page 8: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

viii

PENGARUH PROFITABILITAS, KOMITE AUDIT DAN KUALITAS

AUDIT TERHADAP TAX AVOIDANCE DENGAN MENGGUNAKAN

ANALISIS FRAUD TRIANGLE

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh profitabilitas, komite audit

dan kualitas audit terhadap tax avoidance dengan menggunakan analisis fraud

triangle. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) periode tahun 2014 sampai tahun 2017.

Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan purposive sampling dan

diperoleh data sebanyak 50 perusahaan pertahunnya, setelah dilakukan pengolahan

data terdapat 6 perusahaan outlier, maka total sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 176 perusahaan dengan pertahunnya yaitu 44 perusahaan.

Pengujiam hipotesis ini menggunakan uji analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas dan kualitas audit

berpengaruh terhadap tax avoidance, namun komite audit belum mampu untuk

menjelaskan pengaruh terhadap tax avoidance.

Kata kunci: profitabilitas, komite audit, kualitas audit dan tax avoidance

Page 9: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabilalamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Komite Audit, Dan Kualitas Audit

Terhadap Tax Avoidance dengan Menggunakan Analisis Fraud Triangle”.

Shalawat serta salam senantiasa penulis hanturkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman jahiliyah menju zaman

kebenaran.

Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa terdapat banyak pihak yang telah membantu dalam proses

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis

menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ayah Hasnul Daulay dan Ibu Nurhamidah Nasution Selaku orang tua

penulis, yang telah membesarkan dan mendidik ananda sejak kecil serta

selalu memberikan dukungan moril maupun materil. skripsi ini ananda

berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada ayah dan ibu yang

selalu berjuang dan mendoakan ananda hingga menjadi seorang sarjana.

Semoga ananda senantian bisa membuat kalian bangga dan bahagia.

2. Hasmi Daulay selaku kakak, Dedi Daulay dan Arianto Daulay selaku abang,

dan Hafni Daulay selaku adik yang telah memberikan dukungan serta doa

kepada penulis.

3. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 10: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

x

6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., Ak., MM. selaku Sekretaris Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Ibu Reskino, SE., M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah meluangkan waktu untuk membantu, mengarahkan dan selalu

memberikan motivasi kepada penulis selama penyusunan hingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan

berbagi pengalaman selama penulis menjalani studi, semoga menjadi ilmu

yang bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

9. Seluruh Staf Tata Usaha serta karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

10. Cika Dewi Aninda tempat berbagi cerita dan ilmu, yang selalu memberikan

dukungan dan selalu siap setiap saat untuk memberikan bantuan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Widyawati, Yefananda, Ridwansyah dan Andara Utami yang selalu

menemani dan berbagi canda tawa bersama sehingga memberikan hiburan

tersendiri bagi penulis.

12. Seluruh teman-teman akuntansi 2014 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

terimakasih untuk bantuan dan perjuangan bersamanya dalam mengahadapi

berbagai keadaan kampus selama kurang lebih 3 tahun 8 bulan ini. Semoga

kita semua dimudahkan dalam mencapai kesuksesan.

13. Teman-teman KKN KOPI 092, terimakasih untuk pengalaman dan pembelajaran

singkat yang sangat berharga bagi penulis.

14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu saya,

memberikan dukungan, semangat dan mendoakan saya.

Page 11: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xi

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat

banyak kekuarangan yang disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta

pengalaman yang dimiliki oleh penulis.Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak untuk

penyempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis bahwa dengan adanya skripsi

ini dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi

penulis pada khususnya dan bagi pihak lain pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, November 2018

Hilmy Mahdy Daulay

Page 12: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xii

DAFTAR ISI

COVER

COVER DALAM ...……………………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF....……... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ……….......... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ………………………………….... vi

ABSTRACT……………………………………………………….... vii

ABSTRAK……………..…………………………………………... viii

KATA PENGANTAR……...…………………..………………….. ix

DAFTAR ISI .................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 8

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 11

A. Tinjauan Literatur ................................................................. 11

1. Teori Perilaku Terencana (Theory Planned Behavior) ..... 11

2. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) ................................ 15

3. Profitabilitas ...................................................................... 19

4. Komite Audit ..................................................................... 21

5. Kualitas Audit .................................................................... 23

6. Kecurangan (Fraud) .......................................................... 25

7. Segitiga Kecurangan (Fraud Triangle) ............................. 28

8. Fraud Diamond Theory ..................................................... 40

Page 13: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xiii

9. Fraud Pentagon Theory .................................................... 43

B. Hasil Penelitian Terdahulu ..................................................... 46

C. Kerangka Berpikir .................................................................. 51

D. Perumusan Hipotesis .............................................................. 52

1. Keterkaitan Profitabilitas dengan Tax Avoidance ............. 52

2. Keterkaitan Komite Audit dengan Tax Avoidance ............ 53

3. Keterkaitan Kualitas Audit dengan Tax Avoidance .......... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 56

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................... 56

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................... 57

C. Metode Pengumpulan Data .................................................... 57

D. Metode Analisis Data ............................................................. 58

1. Statistik Deskriptif ............................................................ 58

2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 58

a. Uji Normalitas Data ................................................... 59

b. Uji Multikolinearitas .................................................. 60

c. Uji Autokorelasi ......................................................... 61

d. Uji Heteroskedastiditas .............................................. 61

3. Uji Hipotesis Penelitian ..................................................... 62

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ......................... 63

b. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t) .. 64

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian ..................................... 64

a. Variabel Dependen ..................................................... 64

b. Variabel Independen .................................................. 65

1. Profitabilitas ........................................................ 65

2. Komite Audit ....................................................... 66

3. Kualitas Audit ..................................................... 67

Page 14: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xiv

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................... 69

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .......................... 69

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................... 71

1. Hasil Analisis Deskriptif .................................................. 71

2. Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................. 73

a) Uji Normalitas ............................................................ 73

b) Uji Multikolinieritas ................................................... 75

c) Uji Heteroskedastisitas ............................................... 76

d) Uji Autokorelasi ......................................................... 79

3. Hasil Uji Hipotesis ........................................................... 80

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ......................... 80

b. Uji Statistik Parameter Individual (Uji Statistik t) ..... 81

C. Pembahasan ............................................................................ 83

BAB V PENUTUPAN ...................................................................... 93

A. Kesimpulan ............................................................................ 93

B. Keterbatasan Penelitian .......................................................... 94

C. Saran ...................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 96

LAMPIRAN – LAMPIRAN ............................................................ 101

Page 15: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xv

DAFTAR TABEL

1.1 Realisasi Penerimaan Negara ....................................................... 2

1.2 Kasus Penghindaran Pajak ........................................................... 4

2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................... 46

3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................................... 68

4.1 Tahapan Seleksi Sampel Penelitian ............................................. 69

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ........................................................ 71

4.3 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ................................................... 75

4.4 Hasil Uji Multikolinieritas ........................................................... 76

4.5 Uji Heterokedastisitas dengan White ........................................... 78

4.6 Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson ....................................... 79

4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi .................................................. 80

4.8 Hasil Uji Statistik t ....................................................................... 81

Page 16: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xvi

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Theory of Planned Behavior ............................................. 12

2.2 Fraud Triangle ............................................................................. 29

2.3 Fraud Diamond Theory ............................................................... 41

2.4 Fraud Pentagon ........................................................................... 44

2.5 Kerangka Pemikiran Penelitian .................................................... 51

4.1 Grafik Histogram ......................................................................... 73

4.2 Grafik P-P Plot ............................................................................. 74

4.3 Scatterplot .................................................................................... 77

Page 17: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel ................................... 102

Lampiran 2 Data Profitabilitas ........................................................... 104

Lampiran 3 Data Komite Audit ......................................................... 106

Lampiran 4 Data Kualitas Audit ........................................................ 108

Lampiran 5 Data Tax Avoidance ........................................................ 110

Lampiran 6 Output Hasil Pengujian Data .......................................... 112

Page 18: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan nasional adalah kegiatan yang diselenggarakan secara terus-

menerus dan berkesinambungan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan

kesejahteraan rakyat (Suradi, 2012). Pembangunan nasional dalam suatu negara

diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat yang dilakukan secara

bersama-sama agar pembangunan nasional tersebut dapat berjalan sesuai dengan

harapan, sehingga dapat terciptanya masyarakat yang adil dan makmur seperti

yang telah diamanatkan dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan

pancasila (Muzakki & Darsono, 2015).

Pembangunan nasional tidak hanya terfokus pada pembangunan sektor

politik yang telah berhasil dilaksanakan, tapi juga pada sektor ekonomi

(Ginandjar, 1996). Pada masa kepemimpinan presiden Joko Widodo yang

dimulai pada awal tahun 2015, sudah memfokuskan untuk melakukan

pembangunan nasional yang berkelanjutan, yaitu pembangunan ekonomi yang

dimulai dari pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan ekonomi

yang berkelanjutan tersebut (Wibowo, 2017).

Untuk membiayai seluruh proyek infrastruktur tersebut, pemerintah

membuat 3 skema pembiayaan. APBN sebagai sumber terbesar pembiayaan

proyek infrastruktur yaitu 148,2 milliar dollar AS atau sekitar 41,3 persen dari

total pembiayaan saat ini yang sudah mencapai 359,1 miliar dollar AS

(www.properti.kompas.com diakses 19 september 2018). Penerimaan

Page 19: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

19

pendapatan negara terbesar saat ini adalah pajak, yaitu sebesar 85,6% pada tahun

2017. Semakin besar penerimaan pajak, maka semakin besar pula anggaran yang

dapat dianggarkan untuk pembangunan proyek infrastruktur. (UU APBN 2017).

Fakta dilapangan menunjukkan bahwa fenomena dimana sampai saat ini

pendapatan negara dari sektor pajak belum maksimal (Rosalia & Sapari, 2017).

Dalam suatu wawancara yang dilakukan oleh majalah Tempo, Anwar Nasution

yang juga mantan ketua BPK mengatakan, rasio penerimaan pajak tahun 2017

terhadap PDB masih rendah yang berada di angka 10 persen. Jika dibandingkan

dengan negara berkembang lainnya yang berada di angka 20 persen, rasio

penerimaan pajak Indonesia hanya setengahnya (www.bisnis.tempo.co diakses

11 September 2018) . Jumlah penerimaan negara yang berasal dari perpajakan

sesuai dengan data yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik dari tahun

2014-2017 dimuat dalam tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Realisasi Penerimaan Negara (Milyaran Rupiah), 2014-2017

Sumber Penerimaan 2014 2015 2016 2017

Penerimaan Perpajakan 1.146.865 1.240.418 1.539.166 1.495.893

Pajak Dalam Negeri 1.103.217 1.205.478 1.503.294 1.461.818

Pajak Perdagangan Internasional 43.648 34.939 35.871 34.075

Penerimaan Bukan Pajak 398.590 255.628 245.083 240.362

Sumber: http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1286

Berdasarkan tabel 1.1 menjelaskan bahwa negara dalam hal ini Direktorat

Jendral Pajak perlu mengoptimalkan penerimaan pajak demi percepatan

pembangunan nasional. Namun upaya untuk mengoptimalkan penerimaan pajak

ini mengalami banyak kendala, salah satunya adalah adanya aktivitas

penghindaran pajak atau disebut tax avoidance (Swingly & Sukartha, 2015).

Page 20: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

20

Pada tanggal 31 Maret 2017 program amnesti pajak di Indonesia yang telah

dijalankan selama sembilan bulan sejak 1 Juli 2016 berakhir. Program tersebut

secara keseluruhan dapat dikatakan berhasil dengan memiliki indikator

diantaranya berupa nilai repatriasi harta yang dilaporkan sebesar Rp146 triliun

atau sekitar 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2016. Capaian

tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan dengan hasil amnesti yang telah

dijalankan di Indonesia sebelumnya, maupun capaian amnesti negara-negara

lain di dunia. Sebagai salah satu momentum peningkatan kepatuhan Wajib Pajak

di Indonesia, beberapa indikasi awal telah menunjukkan tanda-tanda positif.

Pada tahun 2017, terdapat lebih dari 870 ribu Wajib Pajak peserta amnesti pajak

yang menyampaikan SPT Tahunan Pajak Penghasilan (Kemenkeu, 2018).

Berbeda dengan negara, perusahaan sebagai wajib pajak menempatkan

pajak sebagai suatu beban (Saputra, 2017). Perusahaan sebagai wajib pajak akan

berusaha untuk memaksimalkan laba melalui berbagai macam efisiensi beban,

termasuk beban pajak. Dalam upaya efisiensi beban pajak, banyak perusahaan

melakukan penghindaran pajak (Hanafi, 2014).

Kasus-kasus mengenai penghindaran pajak yang terjadi di Indonesia adalah

dimuat dalam berita online pada bulan januari 2015. Dalam pertemuan bersama

Pemimpin Redaksi media massa mantan Menteri Keuangan Bambang

Brodjonegoro menjelaskan bahwa ada 4000 perusahaan berstatus PMA tidak

pernah bayar pajak selama hidupnya (www.m.detik.com diakses 01 agustus

2018). Kasus besar yang pernah dilakukan oleh perusahaan global dapat dilihat

pada tabel 1.2 sebagai berikut:

Page 21: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

21

Tabel 1.2

Kasus Penghindaran Pajak

No. Nama Perusahaan Tuduhan Kasus Kecurangan

1. IKEA (2016) Dituduh tidak membayar pajak lebih dari €1 miliar

selama enam tahun dari tahun 2009 hingga 2014.

Menurut Greens/European Free Alliance, pada

tahun 2014 Ikea menyebabkan hilangnya

pemasukan pajak di Jerman senilai 35 juta euro, 24

juta euro di Prancis dan 11,6 juta euro di Inggris.

2. PT RNI (2016) PT. RNI sebagai PMA menyalahgunakan Peraturan

Pemerintah 46/2013 tentang Pajak Penghasilan

khusus UMKM, dengan tarif final 1 persen.

3. HSBC (2015) Sejumlah orang mempergunakan kerahasian bank

untuk memiliki rekening yang tidak diumumkan.

Raksasa perbankan HSBC membantu kliennya

menghindari pembayaran pajak ratusan juta

poundsterling. Banyak orang menggunakannya

untuk menyembunyikan uang kontan dari petugas

pajak. HSBC menghadapi penyelidikan dugaan

tindakan kejahatan di Amerika Serikat, Prancis,

Belgia dan Argentina.

4.

PT Asian Agri

(2015)

Direktur PT Asian Agri melakukan kecurangan

terhadap laporan perpajakannya hingga merugikan

negara begitu besar, yaitu diperkirakan sebesar

786,3 miliar.

5. PT CCI (2014) Diduga mengakali pajak sehingga menimbulkan

kekurangan pembayaran pajak senilai Rp 49,24

miliar. Kasus ini terjadi tahun pajak 2002-2006.

6. Google (2014) Google memindahkan pendapatan senilai $12

miliar ke sebuah perusahaan penambung di

Bermuda, afiliasi terdaftar Irish yang dikenal

dengan Google Ireland Holding. Google

menggunakan strategi yang dikenal dengan istilah

“Double Irish With a Dutch Sandwich”, yang

membantu perusahan induknya, Alphabet,

menikmati tarif pajak efektif hanya 6% dari

keuntungan di luar Amerika Serikat.

7. Apple Inc (2012) Menyembunyikan uang pendapatan senilai US$ 11

miliar di negara-negara yang mendapatkan

keringanan pajak (tax heaven) antara lain Virginia

Island, Irlandia dan Luxembourg. Sehingga pajak

yang seharusnya dibayarkan menjadi kecil.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi

Page 22: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

22

Penghindaran pajak yang terjadi merupakan praktik yang dilakukan secara

sengaja. Penghindaran pajak dapat masuk kedalam kebijakan perusahaan yang

diambil oleh eksekutif (Dyreng, et al., 2010). Eksekutif yang memiliki tax-

minded secara aktif menerapkan strategi penghematan pajak pribadi, juga turut

menerapkan strategi untuk menurunkan pajak perusahaan (Cavazos et al., 2015).

Lima sektor penyumbang terberbesar penerimaan pajak bersumber dari

sektor Industri Pengolahan (Manufaktur), Perdagangan (Besar dan Eceran), Jasa

Keuangan, Kontruksi dan Pertambangan yang berkontribusi sekitar 76, % dari

total penerimaan. Dua sektor utama, yakni sektor industri pengolahan dan

perdagangan secara umum merupakan kontributor utama perekonomian

nasioanal (mencakup sekitar 33 persen PDB nasional). (Kemenkeu, 2018).

Dengan sistem pemungutan pajak di Indonesia yang menggunakan self

assesment system, perusahaan dapat melakukan upaya untuk menghindari beban

pajak (Rosalia & Sapari, 2017). Putri & Launtania (2016) melakukan penelitian

untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap penghindaran pajak dan

diperoleh hasil bahwa ROA yang merupakan proksi dari profitabilitas

berpengaruh secara parsial terhadap penghindaran pajak. Sedangkan penelitian

Rosalia dan Sapari (2017) memperoleh hasil bahwa profitabilitas tidak

berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Banyaknya perusahaan yang melakukan penghindaran pajak membuktikan

bahwa fungsi pengawasan oleh komite audit perusahaan-perusahaan publik di

Indonesia belum sepenuhnya dilakukan. Sarra (2017) menemukan bahwa komite

audit berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil berbeda

Page 23: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

23

dikemukakan oleh Swingly & Sukartha (2015), dimana dalam penelitiannya ia

menemukan bahwa komite audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran

pajak.

Selain pengawasan internal, dibutuhkan juga pengawasan dari pihak

eksternal. Auditor eksternal harus melaporkan kepada manajemen atas setiap

risiko yang terindikasi, dan memberikan saran untuk mengelola risiko-risiko

tersebut (Wallace & Zinkin, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Safa et al.,

(2017) menemukan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap penghindaran

pajak. Sedangkan penelitian Rosalia & Sapari (2017) menemukan bahwa

kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak.

Penggunaan analisis fraud triangle secara umum yang digunakan untuk

mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan sudah banyak dilakukan dalam

penelitian sebelumnya (Reskino & Fahri, 2016; Masumi, 2017; Aprilia et. al.,

2015; Martantya & Daljono, 2013; Skousen, 2008), belum banyak untuk

memprediksi dan menjelaskan kecurangan pajak. Penelitian sebelumnya

menjelaskan bahwa penghindaran pajak dilakukan karena adanya tekanan untuk

mencapai terget keuangan (Suprapti, 2016). Keterbatasan penelitian Suprapti

(2016) hanya menggunakan ROA dan Size sebagai proksi tekanan. Sedangkan

dalam penelitian Suprapti (2017) yang mengembangkan penelitian dari Suprapti

(2016) menjelaskan bahwa fenomena penghindaran pajak yang bergeser kearah

tindakan tidak legal, mendorong atau memotivasi perilaku penghindaran pajak

ketika ada tekanan keuangan internal maupun eksternal.

Page 24: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

24

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berkaitan dengan kecurangan perpajakan. Hal yang membuat penelitian ini unik

dan menarik untuk diteliti adalah sebagai berikut:

1. Peneliti menggunakan teori fraud triangle untuk menganalisis kecurangan

terhadap penghindaran pajak. Penelitian sebelumnya dilakukan untuk

mendeteksi kecurangan laporan keuangan secara umum, belum banyak

untuk memprediksi dan menjelaskan penghindaran pajak.

2. Penelitian ini melengkapi penelitian sebelumnya (Suprapti, 2017) yang

hanya fokus pada tekanan (pressure) baik internal maupun eksternal.

3. Peneliti menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang merupakan

salah satu penyumbang terbesar dalam penerimaan pajak dan kontributor

utama perekonomian nasional (Kemenkeu, 2018).

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Profitabilitas, Komite Audit dan Kualitas

Audit Terhadap Tax Avoidance Dengan Menggunakan Analisis Fraud

Triangle (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2017)”.

Page 25: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

25

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitin yang telah dijelaskan sebelumnya,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance)?

2. Apakah Komite Audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance)?

3. Apakah Kualitas Audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak (tax

avoidance)?

4. Apakah Profitabilitas, Komite Audit, dan Kualitas Audit berpengaruh

terhadap penghindaran pajak (tax avoidance)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

menemukan bukti empiris tentang:

a. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas terhadap penghindaran pajak

(tax avoidance).

b. Untuk menganalisis pengaruh Komite Audit terhadap penghindaran pajak

(tax avoidance).

c. Untuk menganalisis pengaruh Kualitas Audit terhadap penghindaran pajak

(tax avoidance).

d. Untuk menganalisis pengaruh Profitabilitas, Komite Audit, dan Kualitas

Audit terhadap penghindaran pajak (tax avoidance).

Page 26: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

26

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Kontribusi Teoritis

Manfaat penelitian yang diharapkan untuk kontribusi teoritis antara lain

adalah sebagai berikut:

1) Mahasiswa jurusan akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai

bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk

menambah ilmu pengetahuan.

2) Masyarakat, sebagai sarana informasi untuk menambah

pengetahuan akuntansi.

3) Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang

akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

4) Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta

menambah referensi mengenai topik ini.

b. Kontribusi Praktis

Manfaat penelitian yang diharapkan untuk kontribusi praktis antara lain

adalah sebagai berikut:

1) Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP), sebagai referensi agar dapat

memberikan perhatian yang lebih terhadap praktik penghindaran

pajak yang merugikan negara serta bahan pertimbangan untuk

membuat keputusan mengenai aturan perpajakan yang lebih baik

dimasa yang akan datang;

Page 27: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

27

2) Bagi perusahaan, agar perusahaan dapat mengelola sumber daya

manusia yang dimiliki dengan lebih baik guna meningkatkan kinerja

dan kepatuhan terhadap peratuan akuntansi dan perpajakan yang

berlaku;

3) Bagi investor, sebagai pengetahuan agar lebih berhati-hati dalam

menanamkan investasinya di setiap perusahaan dan terhindar dari

dampak negatif yang akan ditimbulkan atas penghindaran pajak yang

dilakukan perusahaan.

Page 28: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Literatur

1. Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Bahavior)

Perilaku yang ditampilkan manusia cukup unik dan beragam, akibat

keberagaman dan keunikan tersebut muncul beberapa teori yang

mendasarinya. Salah satu teori yang mendasari perilaku adalah teori

perilaku terencana. Teori perilaku terencana atau planned behavior adalah

teori yang mengasumsikan perilaku ditentukan oleh keinginan individu

untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku tertentu (Mahyarni,

2013).

Teori perilaku terencana atau TPB (theory of planned behavior)

merupakan pengembangan lebih lanjut dari Teori Perilaku Beralasan

(theory of reasoned action). TPB merupakan teori perilaku yang memiliki

keunggulan dibandigkan dengan teori keperilakuan lainnya, karena teori

ini dapat mengidentifikasikan keyakinan seseorang terhadap sesuatu yang

akan terjadi dari hasil perilaku, sehingga membedakan antara perilaku

seseorang yang melakukan tindakan dan tidak melakukan tindakan (Ajzen,

1991).

Teori Reasoned Action dikembangkan tahun 1967 yang selanjutnya

teori ini dikembangkan dan diperluas kembali oleh Icek Ajzen dan Martin

Fishbein. Pada tahun 1998, Ajzen mengembangkan theory of reasoned

action dengan menambahkan kepercayaan individu dan persepsi individu

Page 29: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

29

mengenai kontrol perilaku, yaitu kepercayaan bahwa individu dapat

melakukan suatu periaku didasari oleh kemampuan untuk melakukannya

(Lee & Kotler, 2011, hal 198). Hal itu dilakukan untuk melengkapi

kekurangan yang ditemukan oleh Icek Ajzen dan Martin Fishbein melalui

penelitian yang mereka lakukan terhadap teori reasoned action. Teori ini

dinamakan dengan Teori Perilaku Terencana (theory of planned bahavior).

Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory of Plannedd Behavior

(TPB) memiliki asumsi utama yaitu bahwa individu akan rasional dalam

mempertimbangkan tindakan mereka dan implikasi dari tindakan mereka.

Rasionalitas pengambilan keputusan mengasumsikan bahwa keputusan

tersebut dibuat dibawah ketidakpastian (Mahyarni, 2013).

Gambar 2.1

Model Theory of Planned Behavior

Penjelasan singkat terkait model teori planned behavior adalah

sebagai berikut:

Page 30: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

30

a. Sikap (Attitude)

Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh keyakinan yang diperoleh

mengenai konsekuensi dari suatu perilaku atau disebut juga Behavioral

Beliefs. Belief berkaitan dengan subjektif seseorang dengan dunia

sekitarnya. Cara mengetahui belief dalam teori planned behavior adalah

menghubungkan dan mengevaluasi suatu perilaku dengan macam-

macam manfaat dan kerugian yang mungkin diperoleh apabila kita

melakukan atau tidak melakukannya. Sebuah perilaku tergantung dari

penilaian individu terhadap hasil yang diharapkan dari perilaku (Ajzen,

2005).

b. Norma Subjektif (Subjective Norm)

Ajzen 2005 menjelaskan bahwa norma subjektif merupakan

pandangan individu mengenai pemikiran orang lain yang akan

mendukung atau tidak mendukungnya dalam melakukan sesuatu, karena

pandangan ini bersifat subjektif maka variabel ini dinamakan norma

subjektif. Norma subjektif berdasarkan pada tekanan sosial yyang

dihadapi oleh individu untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Sikap dan perilaku memiliki hubungan yang sangat menentukan

dengan keyakinan (belief), maka norma subjektif juga dipengaruhi oleh

keyakinan, perbedaannya adalah hubungan sikap dan perilaku

merupakan keyakinan terhadap perilaku yang akan dilakukan.

(behavioral belief) maka norma subjektif adalah keyakinan individu

Page 31: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

31

berdasarkan pandangan orang lain yang berhubungan dengan individu

tersebut (normative belief) (Mahyarni, 2013).

c. Kontrol Perilaku (Perceived Behavioral Control)

Dalam Ajzen 2005 menyebutkan bahwa perilaku merupakan

pandangan kemudahan atau kesulitan dalam melakukan suatu perilaku

dan diasumsikan untuk memberikan pandangan pengalaman yang

lampau dan halangan ataupun rintangan yang dihadapi. Kontrol perilaku

merupakan hal yang penting dalam teori planned behavior karena

merupakan faktor pembeda antara teori reasoned action dengan teori

planned behavior. Hal yang paling penting dalam kontrol perilaku adalah

kepercayaan diri.

Respon positif dan norma subjektif yang medukung suatu perilaku

lebih banyak serta adanya kontrol perilaku yang lebih baik maka niat

seseorang untuk melakukan suatu perilaku dengan pertimbangan akan

semakin kuat.

Praktik penghindaran pajak yang dilakukan perusahaan tidak bisa

lepas dari adanya Theory of Planned Bahavior. Teori tersebut membantu

menjelaskan kecenderungan penghindaran pajak perusahaan yang

direncanakan. Berdasarkan model Theory of Planned Behavior dapat

dijelaskan bahwa perilaku individu untuk tidak patuh terhadap ketentuan

perpajakan dipengaruhi oleh niat (intention) untuk berperilaku tidak

patuh (Widi Hidayat & Argo Adhi Nugroho, 2010).

Page 32: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

32

TPB relevan untuk menjelaskan perilaku wajib pajak dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebelum individu melakukan

sesuatu, individu tersebut akan memiliki keyakinan mengenai hasil yang

akan diperoleh dari perilakunya tersebut. Penghindaran pajak yang

dilakukan oleh perusahaan bukan merupakan suatu kebetulan. Keputusan

untuk melakukan penghindaran merupakan hasil kebijakan perusahaan

(Hanafi, 2014). Wajib pajak yang sadar pajak, akan memilki keyakinan

mengenai pentingnya membayar pajak untuk membantu

menyelenggarakan pembangunan negara (behavioral beliefs)

(Mustikasari, 2007).

2. Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

Dalam suatu negara, pajak merupakan salah satu sumber terbesar

yang menjadi penerimaan negara. Akan tetapi, tidak semua wajib pajak

mau melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan yang

seharusnya. Aumeerun et al, (2016) menyebutkan bahwa ketidakpatuhan

pajak adalah sebuah tindakan yang tidak mematuhi hukum dan peraturan

perpajakan sebuah negara dengan tidak membayar pajak atau tidak

melaporkan jumlah pendapatan yang sesungguhnya, yang mana dapat

mencakup menghindari pajak dalam cara yang legal, yaitu penghindaran

pajak dan ilegal, yaitu penggelapan pajak.

Beban pajak dihitung berdasarkan tarif pajak dikali dengan laba

perusahaan. Laba perusahaan menurut PSAK 46 dibagi menjadi laba

akuntansi dan laba fiskal. Perbedaan perhitungan laba akuntansi yang

Page 33: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

33

terdapat dalam laporan keuangan dengan laba fiskal yang dihitung

menurut peraturan perpajakan merupakan celah yang dapat dimanfaatkan

untuk menghindari pembayaran pajak (Hanafi, 2014).

Ada beberapa cara yang digunakan perusahaan untuk menghindari

pajak yang dapat dilakukan secara legal dan ilegal. Cara yang dapat

ditempuh untuk menghindari beban pajak secara legal (tax planning)

yaitu: pertama, tax saving adalah upaya wajib pajak menghindari hutang

pajaknya dengan jalan menahan diri untuk tidak membeli produk yang

ada pajak pertambahan nilainya atau mengurangi jam kerja, sehingga

menurunkan penghasilan yang akan terhindar dari pajak yang lebih besar.

Kedua adalah tax avoidance yang merupakan upaya penghindaran pajak

dengan metode dan teknik yang digunakan cenderung memanfaatkan

kelemahan-kelemahan (grey area) yang terdapat dalam undang-undanng

dan peraturan perpajakan yang berlaku, untuk memperkecil jumlah pajak

yang terutang (Saputra, 2017).

Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengurangi beban pajak yang

harus dibayarkan disebut sebagai penghindaran pajak. Penghindaran

pajak adalah melakukan tindakan meminimalkan kewajiban pajak dalam

koridor hukum (Aumeerun et al., 2016). Oleh sebab itu, pada umumnya

penghindaran pajak dianggap sebagai pengeksploitasian kompleksitas,

teknikalitas, dan celah dalam hukum perpajakan (Dowling, 2013).

Pergeseran fenomena penghindaran pajak dari aktivitas legal

mengarah pada aktivitas tidak legal (Slemrod & Yitzhaki, 2002) memberi

Page 34: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

34

peluang penelitian dengan landasan teori kecurangan. Teori fraud

triangle menyatakan bahwa kecurangan terjadi ketika ada tekanan,

kesempatan, dan rasionalisasi (Cressey, 1950). Tekanan (presuure)

merupakan kesuksesan keuangan yang dapat mendorong produktivitas,

inovasi, tetapi juga menyebabkan perilaku curang eksekutif perusahaan.

Tekanan yang kuat terhadap kesuksesan keuangan cenderung

memberikan dorongan eksekutif perusahaan mengabaikan kontrol

regulasi untuk memperoleh keuntungan keuangan. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa manajer yang melakukan kecurangan dilandasi

oleh upaya pemanfaatan peluang mengabaikan aturan normatif dan

regulasi ketika aturan yang ada menghambat pencapaian kesuksesan

keuangan mereka (Suprapti, 2017).

Melihat penghindaran pajak sebagai penyalahgunaan tax shelters.

Penghindaran pajak yang dilakukan secara ilegal adalah tax evasion atau

dapat juga dianggap penggelapan pajak, yaitu melakukan penghindaran

pajak yang tidak diperbolehkan dalam peraturan perundang-undangan

perpajakan. Perbedaan tax avoidance dan tax evasion adalah bahwa tax

evasion adalah ilegal, yang terdiri dari pelanggaran yang disengaja atau

pengakalan peraturan pajak yang berlaku untuk meminimalkan

kewajiban pajak. Tax avoidance merupakan penghindaran pajak yang

tidak ilegal, yaitu tindakan mengambil keuntungan pada kesempatan

yang ada dalam peraturan perpajakan untuk mengurangi kewajiban pajak

perusahaan.

Page 35: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

35

Perencanaan pajak merupakan langkah awal dari manajemen pajak

yang digunakan untuk mengestimasi jumlah pajak yang akan dibayar dan

hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghindari pajak dengan cara

mengumpulkan dan meneliti peraturan pajak, dengan maksud dapak

diseleksi jenis tindakan penghematan pajak yang dilakukan. Sebuah

perusahaan menggunakan berbagai strategi untuk menurunkan pajak

yang harus dibayarnya, salah satunya dengan melibatkan jasa konsultan

(Huseynov & Klamm, 2012). Perusahaan dapat melakukan manajemen

pajak yang tujuannya untuk menekan serendah mungkin kewajiban

pajaknya. Manajemen pajak harus dilakukan dengan sebaik mungkin

agar tidak menjurus kepada pelanggaran peraturan perpajakan (tax

evasion). Perusahaan juga melakukan tindakan agresif perpajakan yaitu

dengan memanfaatkan celah-celah sekecil mungkin yang ada dalam

peraturan perpajakan untuk menekan beban pajaknya.

Zulma (2016) mengatakan, masih terdapat pro dan kontra mengenai

penghindaran pajak dalam perkembangannya. Terdapat pendapat bahwa,

penghindaran pajak dapat memberikan manfaat melalui penghematan

perusahaan, mengurangi resiko default bank, dan menurunkan biaya

pinjaman. Namun pendapat lain mengatakan sebaliknya, bahwa dampak

penghindaran pajak akan menimbulkan risiko pemeriksaan pajak dan

risiko agensi. Penghindaran pajak yang merupakan strategi pajak agresif

yang dilakukan untuk meminimalkan beban pajak akan dapat

Page 36: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

36

menyebabkan meningkatnya risiko untuk perusahaan seperti denda dan

reputasi perusahaan yang buruk di mata publik.

3. Profitabilitas

Salah satu tujuan utama yang ingin dicapai oleh perusahaan profit

ialah keuntungan, yang mana keuntungan ini dapat diperoleh dengan

memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. pada

umumnya, risiko keuangan digunakan sebagai tolak ukur bagaimana

kondisi kesehatan perusahaan, terutama kondisi finansial. Rasio

keuangan dapat didefinisikan sebagai hubungan antara dua informasi

keuangan kuantitatif individual yang terhubung satu sama lain dalam

beberapa cara yang logis dan hubungan ini dianggap sebagai indikator

keuangan yang memiliki makna yang dapat digunakan oleh pengguna

informasi keungan yang berbeda.

Salah satu rasio yang sering digunakan dalam mengukur

profitabilitas suatu perusahaan adalah return on asset (ROA), yang mana

pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan

perusahaan dalam memanfaatkan asetnya utuk memperoleh laba

(keuntungan). Profitabilitas biasa juga digunakan sebagai ukuran unutk

laba yang dihasilkan oleh perusahaan selama periode waktu berdasarkan

tingkat penjualan, aset, modal yang digunakan, kekayaan bersih dan laba

per saham. Rasio profitabilitas mengukur kapasitas pendapatan

perusahaan dan dianggap sebagai indikator untuk pertumbuhan,

Page 37: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

37

keberhasilan, dan kontrol. Rasio ini juga menunjukkan kemajuan dan

tingkat pengembalian atas investasi yang dilakukan oleh investor.

Tak hanya pemegang saham yang mendapatkan manfaat dari rasio

profitabilitas, melainkan pemangku kepentingan yang lainnya. Hal ini

dikarenakan pemangku kepentingan dapat mengetahui sejauh mana

efesiensi pemanfaatan aset yang dimilki perusahaan untuk mendapatkan

keuntungan. Kreditur sebagai salah satu pemangku kepentingan juga

tertarik dengan rasio profitabilitas, kreditur dapat mengetahui bagaimana

kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban bunganya.

Dengan melakukan penghindaran pajak, perusahaan dapat

memperoleh manfaat berupa penghematan kas, manfaat yang paling jelas

dari tindakan penghindaran pajak ialah penghematan kas dari pajak yang

dihindarkan. Penghematan kas mengarah pada peningkatan arus kas

perusahaan yang mana perusahaan dapat melakukan investasi

menggunakan kas yang dapat dihematnya, sehingga meningkatkan nilai

perusahaan dan kekayaan pemegang saham dengan bertambahnya

dividen. Oleh sebab itu, perusahaan yang memiliki keuntungan yang

tinggi cenderung akan melakukan penghindaran pajak, yang didukung

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Dewi & Noviari, 2017) dan

(Subagiastra et al., 2016) yang menemukan bahwa semakin tinggi

profitabilitas perusahaan akan berdampak positif terhadap CETR, yang

berarti semakin tinggi penghindaran pajak yang dilakukan.

Page 38: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

38

4. Komite Audit

Menurut BAPEPAM-LK Nomor IX.I.5 yang dimaksud dengan

komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam

rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Diantaranya

membantu dewan komisaris dengan memberikan pendapat profesional

yang independen untuk meningkatkan kualitas kerja serta mengurangi

penyimpangan pengelolaan perusahaan.

Komite audit memiliki tugas memastikan independensi dan

objektivitas auditor eksternal, selain memonitor manajemen perusahaan.

Peran utama dan tanggung jawab komite audit yaitu: mengawasi

integritas laporan keuangan, melakukan review atas sistem kontrol

keuangan internal perusahaan, mengawasi dam melakukan review atas

efektivitas audit internal perussahaan, membuat rekomendasi kepada

dewan dalam hubungan dengan pertemuan dengan auditor eksternal dan

menyetujui remunisasi dan perjanjian dengan auuditor eksternal,

mengawasi dan melakukan review atas indepedemsi, efektifitas, dan

objektivitas auditor eksternal, serta mengembangkan dan melaksanakan

kebijakan dalam perjanjian dengan auditor eksternal untuk memenuhi

jasa non-audit.

Dalam surat edaran Direksi Bursa Efek Indonesia SSE

008/BEJ/12/2001 tanggal 7 Desember 2001 perihal keanggotaan komite

audit, disebutkan bahwa:

Page 39: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

39

1) Jumlah anggoa komite audit sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang,

termasuk komite audit.

2) Anggota komite audit yag berasal dari komisaris hanya sebanyak 1

(satu) orang. Angota komite audit yang berasal dari komisaris

tersebut harus merupakan komisaris independen perusahaan tercatat

yang sekaligus menjadi ketua komite audit.

3) Anggota lainnya dari komite audit adalah berasal dari pihak

eksternal yang independen. Yang dimaksud pihak eksternal adalah

pihak diluar perusahaan tercatat yang bukan merupakan komisaris

direksi dan karyawan perusahaan tercatat, sedangkan yang

dimaksud independen adalah pihak diluar perusahaan tercatat yang

tidak memiliki hubungan usaha dan hubungan afiliasi dengan

perusahaan tercatat, komisaris, direksi dan pemegang saham utama

perusahaan tercatat dan mampu memberikan pendapat profesional

secara bebas sesuai dengan etika profesionalnya, tidak memihak

pada kepentingan siapapun.

Komite audit terdiri dari sedikitnya tiga orang, diketuai oleh

komisaris independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang

independen serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi dan

keuangan. Dalam pelaksanaan tugasnya, komite audit memiliki fungsi

sebagai berikut:

Page 40: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

40

1) Meningkatkan kualitas laporan keuangan.

2) Menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat

mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam

pengelolaan perusahaan.

3) Meningkatkan efektivitas fungsi audit internal maupun eksternal.

4) Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian dewan

komisaris / dewan pengawas.

Komite audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada dewan

komisaris atas laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi kepada

dewan komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

komisaris, dan melaksanakan tugas-tuga lain yang berkaitan dengan

tugas dewan komisaris.

5. Kualitas Audit

Tugas utama auditor eksternal adalah untuk menyatakan pendapat

atas laporan keuangan. Selain itu, dari analisis dan pengujian lainnya

yang dilakukan, auditor harus melaporkan kepada manajeman atas setiap

risiko yang teridentifikasi baik internal maupun eksternal, dan

memberikan saran untuk mengelola risiko-risiko tersebut (Wallace &

Zinkin, 2005).

Peran audit adalah untuk mengurangi asimetri informasi pada angka

akuntansi dan untuk meminimalkan kerugian residual yang dihasilkan

dari kesempatan manajemen dalam pelaporan keuangan. Agar

Page 41: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

41

menghasilkan dampak yang bermanfaat sebagai alat pengawas, kualitas

yang efektif dan dapat dirasakan sangat diperlukan. Kualitas audit yang

dirasakan oleh pengguna laporan keuangan setidaknya sama pentingnya

dengan kualitas audit yang efektif. Kualitas audit berhubungan dengan

pemilihan auditor (Kasim, Hashim, & Salman, 2016), yang mana secara

umum diasumsikan bahwa perusahaan memilih kualitas audit mereka

sendiri melalui piliihan auditor mereka.

Untuk dapat memenuhi kualitas audit yang baik maka auditor dalam

menjalankan profesinya sebagai pemeriksa harus berpedoman pada kode

etik akuntan, standar profesi dan standar akuntansi keuangan yang

berlaku di Indonesia. Setiap auditor harus mempertahankan integritas

dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya dengan bertindak jujur,

tegas, tanpa pretensi sehingga auditor tidak bertindak adil, tanpa

dipengaruhi atau permintaan pihak tertentu untuk memenuhi kepentingan

pribadinya.

Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan audit dan

jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya

mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang

dihasilkan. Tindakan dan sifat yang diambil seorang akuntan publik

haruslah sesuai dengan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yaitu

independen, objektif dan integritas. Ketiga syarat tersebut tertera di

dalam Standar Profesional Akuntan Publik tentang Aturan Etika

Kompartemen.

Page 42: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

42

Kasim et al. (2016) menyebutkan bahwa indikator-indikator yang

umumnya digunakan penelti-peneliti untuk menilai kualitas audit seperti

ukuran auditor, biaya audit, dan reputasi auditor merupakan indikator

yang relevan dengan auditor the big four karena mereka dikenal dengan

reputasi terbaik dan KAP terbesar didunia.

6. Kecurangan (Fraud)

a. Definisi Fraud

Statement on Auditing Standards No. 99 mendefinisikan fraud

sebagai “an intentional act the result in a material misstatement in

financial statement that are the subject of an audit”. Sedangkan menurut

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2010), fraud adalah

tindakan penipuan atau kekeliruan yang dibuat oleh seseorang atau badan

yang mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan

beberapa manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas.

Selain itu menurut Black Law Dictionary (8th Ed), definisi fraud

yaitu: The intentional use of deceit, a trick or some dishonest means to

deprive another of his money, property or legal right, either as a cause

of action or as fatal element in the action it self. Definisi tersebut dapat

diterjemahkan dengan suatu perbuatan sengaja untuk menipu atau

membohongi, suatu tipu daya atau cara-cara yang tidak jujur untuk

mengambil atau menghilangkan uang, harta, hak yang sah miliki orang

lain baik karena suatu tindakan atau dampak yang fatal dari tindakan itu

sendiri.

Page 43: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

43

Dari beberapa definisi atau pengertian fraud (kecurangan) diatas,

maka dapat diketahui bahwa pengertian fraud sangat luas dan dapat

dilihat pada beberapa kategori kecurangan. Menurut Badan Pemeriksa

Keuangan (2008) secara umum, unsur-unsur dari kecurangan adalah:

1) Harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation);

2) Dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present);

3) Fakta bersifat material (material fact);

4) Dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make-knowingly

or recklessly);

5) Dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi;

6) Pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah

pernyataan tersebut (misrepresentation);

7) Yang merungikannya (detriment).

Ketika unsur-unsur yang telah diuraikan diatas ditemui dalam

kondisi suatu perusahaan, maka dapat disimpulkan kondisi tersebut

merupakan tindakan fraud. Karena jika tidak maka kondisi tersebut

masih berada pada posisi tahap kesalahan atau kelalaian, karena fraud

tersebut dilakukan dengan sengaja (Priantara, 2013:7).

b. Jenis-jenis Fraud

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) membagi

kecurangan (fraud) dalam 3 (tiga) jenis atau tipologi berdasarkan

perbuatan, yaitu:

Page 44: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

44

1) Asset Misappropriation

Asset Misappropriation meliputi penyalahgunaan atau

pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini merupakan

bentuk fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang

tangible atau dapat diukur (defined value).

2) Fraudulent Statement

Fraudulent Statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh

pejabat atau eksekutif suatu perusahaan atau intansi pemerintah

untuk menutup kondisi keuangan yang sebenarnya dengan

melakukan rekayasa keuangan dalam penyajian laporan keuangan

untuk memperoleh keuntungan.

3) Corruption

Yang banyak terjadi di negara-negara yang penegakan

hukumnya lemah dan masug kurang kesadaran akan tata kelola

yang baik sehingga faktor integritasnya masih dipertanyakan.

Farud jenis ini seringkali tidak dapat dideteksi karena pihak yang

bekerja sama menikmati keuntungan. Termasuk didalamnya

adalah konflik kepentingan (conflict of interest), penyuapan

(bribery), penerimaan yang tidak sah/illegal (illegal gratuities),

dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fraud tidak

hanya terbatas pada tindak pidana korupsi yang didalamnya termasuk

konflik kepentingan, penyuapan dan penerimaan yang tidak sah.

Page 45: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

45

Namun menurut ACFE kecurangan (fraud) terbagi dalam 3 jenis atau

tipologi berdasarkan perbuatan.

c. Dateksi Fraud

Langkah pertama untuk mendeteksi kecurangan adalah dengen

mengetahui dimana pertama kali harus memulai menerepkan kontrol,

setelah itu memahami faktor-faktor yang menyebabkan kecurangan dan

mendefinisikan area utama dengan melaksanakan pemeriksaan lebih

rinci untuk memperkirakan akun mana yang paling berisiko, hal

tersebut adalah cara mendeteksi kecurang yang paling efektif. Pada

tahap ini kecurigaan dan keraguan auditor adalah pokok penting.

Terlebih lagi auditor harus mengevaluasi semua proses dengan

keraguan yang profesional saat mendeteksi kecuragan (AICPA, 2002).

7. Segitiga Kecurangan (Fraud triangle)

Konsep segitiga kecurangan pertama kali diperkenalkan oleh

Cressey (1953). Melalui serangkaian wawancara dengan 113 orang

yang telah di hukum karena melakukan penggelapan uang perusahaan

yang disebutnya “trust violators” atau “pelanggar kepercayaan”,

Cressey (1953) menyimpulkan bahwa:

“Orang yang dipercaya menjadi pelanggar kepercayaan ketika ia

melihat dirinya sendiri sebagai orang yang mempunyai masalah

keuangan yang tidak dapat diceritakannya kepada orang lain,

sadar bahwa masalah ini secara diam-diam dapat diatasinya

dengan menyalahgunakan kewenangan sebagai pemegang

kepercayaan di bidang keuangan, dan tindak-tanduk sehari-hari

memungkinkannya menyesuaikan pandangan mengenai dirinya

sebagai seorang yang biasa dipercaya dalam menggunaka dana

atau kekayaan yan dipercayakan”.

Page 46: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

46

Konsep ini sejalan dengan Statement On Auditing Standards

(SAS) No. 99 (2002:8) menjelaskan terdapat tiga kondisi umum yang

hadir ketika kecurangan atau fraud terjadi. Kondisi tersebut adalah:

1) Manajemen atau karyawan lainnya memiliki incentive atau

dalam tekanan, yang menyediakan mereka alasan untuk mereka

meakukan fraud.

2) Keadaan yang memungkinkan, seperti tidak adanya

pengendalian, pengawasan yang tidak efektif atau manajemen

atau manajemen yang mengesampingkan pengendalian.

3) Munculnya rasionalisasi saat melakukan fraud.

Konsep faktor resiko kecurangan yang terdiri dari pressure,

opportunity, dan rationalization dikenal sebagai “fraud triangle”.

Tiga faktor tersebut digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.2

Fraud triangle

Sumber: Fraud triangle Theory oleh Cressey (Tuanakotta,2014)

Opportunity

Rasionalization Pressure

Page 47: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

47

a. Incentive/Pressure (Tekanan)

Penggelapan uang perusahaan oleh pelakunya bermula dari

suatu tekanan yang menghimpitnya (Tuanakotta, 2014). Pada

umumnya tekanan muncul karena kebutuhan atau masalah financial

tapi banyak juga yang hanya terdorong oleh keserakahan. Tekanan

adalah dorongan seseorang dalam melakukan fraud.

Tekanan dapat mencakup hampir semua hal termasuk gaya

hidup, tuntutan ekonomi, dan lain-lain termasuk hal keungan dan non

keuangan. Dalam hal keuangan sebagai contoh dorongan untuk

memiliki barang-barang yang bersifat materi, sedangkan dalam hal

non keuangan misalnya tindakan untuk menutupi kinerja yang buruk

karena tuntutan pekerjaan untuk medapatkan hasil yang baik.

Dalam SAS No. 99 (2002) dan Standar Profesional Akuntan

Publik (SPAP) SA 240 (2013) terdapat empat kondisi yang

menyebabkan terjadinya pressure atau tekanan dalam kecurangan

laporan keuangan:

1) Fiancial stability or profitability (stabilitas dan profitabilitas

keuangan) terencana oleh kondisi ekonomi, industri atau

keadaan operasi entitas, seperti:

a) Ketatnya kompetisi atau kejenuhan pasar, yang disertai

dengan penurunan margin.

Page 48: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

48

b) Tingginya kerentanan terhadap perubahan yang pesat,

seperti perubahan dalam teknologi, keusangan produk,

atau tingkat bunga.

c) Penurunan signifikan dalam permintaan pelanggan dan

peningkatan kegagalan bisnis, baik dalam industri

maupun ekonomi secara keseluruhan.

d) Kerugian operasi menjadi ancaman terjadinya

kebangkrutan, penyitaan, atau pengambilalihan dengan

menggunakan tekanan dalam waktu dekat.

e) Arus kas negatif operasi yang berulang atau

ketidakmampuan untuk menghasilkan arus kas dari

operasi sementara entitas masih melaporkan laba dan

pertumbuhan laba.

f) Pertumbuhan profitabilitas yang pesat atau tidak biasa,

terutama ketika dibandingkan dengan entitas lain dalam

industri yang sama.

g) Kebijakan akuntansi atau peraturan perundang-undangan

yang baru.

Dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

adanya tekanan financial stability lebih berkaitan dengan

kondisi perusahaan dan lingkungan bisnis disekitarnya, karena

berkaitan dengan persaingan bisnis dengan kompetitor untuk

Page 49: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

49

menunjukkan bahwa perusahaan mereka memiliki kondisi yang

bagus.

2) Excessive pressure (tekanan yang eksesif) terhadap manajemen

untuk memenuhi ketentuan atau ekspektasi pihak ketiga yang

disebabkan oleh hal-hal berikut:

a) Ekspektasi tingkat profitabilitas atau tren dari analisis

investasi, investor institusional, kreditur signifikan, atau

pihak eksternal lainnya (terutakam ekspektasi yang terlalu

agresif atau tidak realistis), termasuk ekspektasi yang

diciptakan oleh manajemen, sebagai contoh, pesan yang

disampaikan dalam siaran pers atau laporan tahunan yang

terlalu optimis.

b) Kebutuhan untuk memperoleh pembiayaan utang atau

ekuitas tambahan untuk tetap kompetitif, termasuk

pembiayaan untuk riset dan pengembangan atau

pengeluaran modal yang besar.

c) Kemampuan marginal untuk memenuhi ketentuan di

pasar modal atau ketentuan pembayaran kembali utang

atau ketentuan perjanjian utang.

d) Efek yang terlihat atau nyata dari melaporkan kinerja

keuangan yang buruk atas transaksi yang belum

terealisasi yang signifikan, seperti penggabungan bisnis

atau penandatanganan kontrak.

Page 50: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

50

Berdasarkan pemaparan diatas dapat dilihat bahwa faktor-

faktor yang menyebabkan adanya tekanan financial targets

lebih berkaitan dengan adanya tekanan dari pihak yang memiliki

kepentingan akan perusahaan tersebut dan untuk menarik agar

investasi tetap berjalan.

3) Informasi yang tersedia mengindikasikan bahwa situasi

keuangan personal manajemen atau pihak yang bertanggung

jawab atas tata kelola terancam oleh kinerja keuangan entitas,

yang disebabkan karena adanya hal-hal sebagai berikut:

a) Kepentingan keuangan yang signifikan dalam entitas.

b) Bagian yang signifikan dari konpensasi mereka (bonus,

opsi saham, dan pengaturan earn-out) tergantung dari

pencapain target yang agresif atas harga saham, hasil

operasi, posisi keuangan, atau arus kas

c) Jaminan personal atas utang entitas.

Dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

adanya tekanan personal financial needs lebih berkaitan dengan

kebutuhan internal perusahaan terhadap motif keuangan,

sehingga mereka akan melakukan apa saja untuk mencapai

tujuan mereka.

4) Terdapat tekanan yang eksesif terhadap manajemen atau

personal operasi untuk memenuhi target keuangan yang

Page 51: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

51

ditetapkan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola,

termasuk target insentif penjual atau profitabilitas.

Berdasarkan uraian diatas maka kecurangan dapat disebabkan

oleh adanya tekanan yang berasal dari financial stability, external

pressure, personal needs, dan financial targets baik yang berasal dari

dalam maupun luar perusahaan.

b. Opportunities (Peluang)

Peluang menyebabkan para pelaku fraud percaya bahwa

aktivitas mereka tidak akan terdeteksi. Adanya peluang

memungkinkan terjadinya kecurangan. Peluang tercipta karena

adanya kelemahan pengendalian internal, ketidakefektifan pengawas

manajemen, atau penyalahgunaan posisi atau otoritas. Cressey

berpendapat peluang terdiri dari dua komponen yaitu general

information dan technical skill, sehingga memungkin bagi pelaku

untuk memanfaatkan komponen tersebut (Tuanakotta, 2014). Dalam

SAS No. 99 (2002) dan SPAP (2013) terdapat beberapa kondisi yang

menyebabkan terjadinya opportunity atau peluang dalam kecurangan

laporan keuangan:

a) Nature of industry (lingkungan industri) menyediakan peluang

untuk terlibat dalam penyusunan laporan keuangan yang

mengandung kecurangan.

Page 52: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

52

b) Ineffective monitoring (pengawasan tidak efektif) oleh

manajemen sebagai akibat dari hal-hal berikut:

1. Dominasi manajemen oleh seseorang atau suatu kelompok

kecil (dalam bisnis yang tidak dikelola oleh pemilik) tanpa

disertai oleh pengendalian pengganti.

2. Pengawasan oleh pihak yang bertanggung jawab atas tata

kelola terhadap proses pelaporan keuangan dan

pengendalian internal yang tidak efektif.

Dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan adanya

peluang yang berasal dari ineffective monitoring lebih berkaitan

dengan kurangnya pengawasan yang seharusnya dilakukan sehingga

ada celah untuk melakukan kecurangan.

c) Organizational structure (struktur organisasi) yang kompleks

atau tidak stabil, yang dibuktikan dengan adanyan hal-hal

sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam menentukan organisasi atau individu yang

memiliki kepentingan pengendalian dalam entitas.

2. Struktur organisasi yang kompleks yang melibatkan entitas

hukum atau garis wewenang manajerial yang tidak biasa.

3. Tingkat perputaran yang tinggi dari manajemen senior,

penasihat hukum, atau pihak yang bertanggung jawab atas

tata kelola.

Page 53: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

53

Dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan adanya

peluang yang berasal dari organizational structure lebih berkaitan

dengan ketidakstabilan sturktur organisasi perusahaan yang

disebabkan karena pergantian posisi strategis, sehingga tugas

pengendalian tidak berjalan dengan baik.

d) Internal control (pengendalian internal) yang kurang baik yang

diakibatkan oleh hal-hal berikut:

1. Pemantauan pengendalian yang tidak memadai, termasuk

pengendalian otomatis dan pengendalian terhadap

pelaporan keuangan interim.

2. Tingangkat perputaran yang tinggi atau pengurangan yang

tidak efektif dari staf akuntansi, audit internal, atau

teknologi informmasi.

3. Sistem akuntansi dan sistem informasi yang tidak efektif,

termasuk situasi yang melibatkan defisiensi pengendalian

internal yang signifikan.

Dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan adanya

peluang yang berasal dari internal control lebh berkaitan dengan

tidak efektifnya sistem pengendalian yang dimiliki oleh

perusahaan sehingga tidak bisa mencegah terjadinya kecurangan.

Berdasarkan penjabaran diatas maka kecurangan dapat

disebabkan oleh adanya peluang yang berasal dari nature of industry,

Page 54: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

54

ineffective monitoring, organizational structure, dan internal control

baik yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan.

c. Rationalization (Rasionalisasi)

Rasionalisasi adalah komponen penting dalam banyak

kecurangan (fraud). Rasionalisasi menyebabkan pelaku kecurangan

mencari pembenaran atas perbuatannya. Rasionalisasi merupakan

bagian yang paling sulit diukur (Skousen et al., 2009).

Rasionalisasi atau mencari pembenaran sebelum melakukan

kejahatan merupakan bagian yang harus ada dari kejahatan itu sendiri,

bahkan merupakan bagian dari motivasi untuk melakukan kejahatan

(Tuanakotta, 2014). Faktor risiko yang merefleksikan attitude

rasionalisasi dewan direksi, manajemen atau karyawan yang

membiarkan kesalahan peyajian laporan keuangan yang mungkin

tidak ditemukan oleh auditor (SAS No.99, 2002). Meskipun demikian,

auditor menjadi lebih berhati-hati terhadap informasi tersebut dan

dapat mengidentifikasi kesalahan material dari laporan keuangan

tersebut. Auditor mungkin menjadi sadar dengan informasi yang ada

dalam keadaan sebagai berikut:

1. Kominikasi, implementasi, dukungan, atau penegakan nilai atau

standar etika entitas oleh manajemen yang tidak semestinya atau

tidak efektif.

Page 55: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

55

2. Partisipasi atau campur tangan yang eksesif dari manajemen

yang tidak membawahi aspek keuangan dalam pemilihan

kebijakan akuntansi atau penentuan estimasi signifikan.

3. Riwayat yang diketahui tentang pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan tentang pasar modal, atau tuntutan

terhadap entitas, manajemen senior, atau pihak yang

bertanggung jawab atats tata kelola yang dicurigai terlibat dalam

kecurangan atau pelanggaran terhadap perundang-undangan.

4. Kepentingan manajemen yang eksesif dalam menjaga dan

meningkatkan harga saham atau tren laba entitas.

5. Praktik manajemen dalam memberikan komitmen kepada

analisis, kreditr, dan pihak ketiga lainnya untuk mencapai

perkiraan yang agresif atau tidak realistis.

6. Kegagalan manajemen dalam menggunakan cara yang tidak

tepat untuk meminimumkan laba yang dilaporkan untuk tujuan

perpajakan.

7. Kepentingan manajemen dalam menggunakan cara yang tidak

tepat untuk meminimumkan laba yang dilaporkan untuk tujuan

perpajakan.

8. Usaha yang berulang dari manajemen untuk membenarkan

suatu transaksi atau perlakuan akuntansi yang tidak signifikan

atau tidak tepat dengan menggunakan alasan materialitas.

Page 56: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

56

9. Hubungan yang tegang atau cangung antara manajemen dengan

auditor pengganti atau auditor terdahulu, seperti yang

ditunjukkan oleh hal-hal sebagai berikut:

a) Sering terjadi perbedaan pendapat dengan auditor

pengganti atau auditor terdahulu atas aspek akuntansi,

audit, atau pelaporan.

b) Permintaan yang tidak masuk akal kepada auditor, seperti

pembatas waktu yang tidak realistis mengenai penyelesaian

audit atau penerbitan laporan audit.

c) Pembatasan akses auditor secara tidak tepat terhadap pihak

atau informasi atau kemampuan untuk berkomunikasi

secara efektif kepada pihak yang bertanggung jawab atas

tata kelola.

d) Perilaku manajemen yang dominan dalam berhubungan

dengan auditor, terutama yang melibatkan usaha untuk

memengaruhi ruang lingkup pekerjaan auditor, atau

pemilihan atau keberlanjutan personel yang ditugaskan

dalam berkonsultasi dalam perikatan audit.

Dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang menyebabkan adanya

rationalization yang berasal dari hubungan auditor lebih berkaitan

dengan hubungan antara perusahaan dan auditor yang kurang baik.

Berdasarkan uraian diatas maka kecurangan dapat disebabkan oleh

adanya rasionalisasi berkaitan dengan adanya pengetahuan

Page 57: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

57

manajemen tentang tindakan kecurangan tersebut yang dapat berasal

dari pengalaman dimasa lalu ataupun hubungan yang tidak baik

dengan auditor.

Ketiga faktor diatas merupakan elemen pembentuk dari perilaku

kecurangan yang terjadi dalam suatu kasus fraud. Menurut Priantara

(2013) dari ketiga elemen fraud triangle diatas, kesempatan

mengendalikan fraud terbesar adalah opportunity. Ini berarti

kecurangan terjadi tidak hanya karena adanya keinginan oleh

individu tersebut, tetapi karena adanya tekanan dan kesempatan

melakukan hal tersebut.

8. Fraud Diamond Theory

Fraud Diamond Theory merupakan teori pengembangan dari

Fraud triangle Theory, dimana teori ini diharapkan dapat menambah

pencegahan dan pendeteksian fraud. Fraud Diamond Theory pertama

kali dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson pada bulan Desember

2004. Fraud triangle Theory dapat diperbesar peningkatan dalam

pncegahan dan pendeteksian fraud dengan mempertimbangkan

elemen keempat (Wolfe dan Hermanson, 2004, 38). Elemen keempat

tersebut adalah individual’s capability. Wolfe dan Hermanson (2004)

mengatakan banyak kecurangan tidak akan terjadi tanpa adanya orang

yang tepat yang emiliki kemampuan untuk melakukan kecurangan.

Sifat dan kemampuan seseorang yang memiliki peran utama dalam

Page 58: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

58

sebuah organisasi dapat menghadirkan adanya fraud, diluar dari tiga

elemen dalam fraud triangle.

Dalam Fraud Diamond Theory, konsep ini mempertimbangkan

kemampuan individu untuk menjadi orang yang tepat dalam

melakukan fraud. Capability mempunyai beberapa komponen

didalamnya yang mendukung adanya fraud, yaitu position,

intelligence, ego, coercion, deceit, and stress (Wolfe & Hermanson,

2004). Yang dapat diartikan sebagai posisi, kecerdasan, ego,

keterpaksaan, ketidakjujuran, dan tekanan merupakan elemen-elemen

yang mendukung dari faktor Capability.

Gambar 2.3.

Fraud Diamond Theory

Sumber: Fraud Diamond Theory (Wolf dan Hermanson, 2004:38)

Wolfe dan Hermanson (2004) menjelaskan sifat-sifat terkait

elemen elemen capability yang sangat penting dalam pribadi perilaku

kecurangan, yaitu:

Opportunit

y

Rationalization

Capability Pressure

Page 59: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

59

a) Positioning

Posisi atau fungs seseorang dalam organisasi dapat memberikan

kemampuan untuk memanfaatkan kesempatan dalam

melakukan fraud. Posisi dan peran yang dimiliki oleh seseorang

bisa menjadi jalannya untuk membuat peluang fraud yang tidak

tersedia pada yang lain (Wolfe & Hermanson, 2004).

b) Intelligence and Creativity

Orang yang tepat dalam sebuah fraud adalah yang cukup pintar

untuk memahami dan memanfaatkan kelemahan pengendalian

internal dan menggunakan akses posisi, fungsi dan otoritas

untuk keuntungan besar bagi dirinya (Wolfe dan Hermanson,

2004:40). Orang yang melakukan fraud dengan intelligent yang

tinggi akan mudah dalam melakukan fraud.

c) Convidence / Ego

Individu yang memiliki ego yang kuat dan kepercayaan diri

yang besar bahwa dia tidak akan terdeteksi dalam melakukan

fraud, atau orang yang percaya bahwa dirinya akan dengan

mudah keluar dari permasalahan yang terjadi kepadanya, bisa

memotivasi dirinya dalam melakukan fraud bagi keuntungan

pribadinya (Wwolfe dan Hermanson, 2004:40).

d) Coercion

Pelaku kecurangan dapat memaksa orang lain untuk melakukan

atau menyembunyikan fraud. Tipe kepribadian yang umum

Page 60: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

60

diantara penipu adalah “pengganggu” yang membuat

permintaan yang tidak biasa dan signifikan dari orang-orang

yang bekerja untuknya, meningkatkan rasa takut kepada dirinya

daripada rasa hormat, dan akibatnya menghindari tunduk pada

peraturan yang berlaku (Wolfe dan Hermanson, 2004:40).

e) Deceit

Penipu sukses harus berbohong secara efektif dan konsisten.

Dalam fraud, orang-orang dengan kriteria tidak jujur akan lebih

nyaman dalam melakukan fraud dengan segala kemampuannya

dan trik liciknya (Wolfe dan Hermanson, 2004). Wolfe dam

Hermanson (2004) juga menyatakan bahwa, untuk menghindari

deteksi fraud, seseorang yang melakukan fraud harus terlihat

meyakinkan dimata auditor, investor dan lainnya.

f) Stress

Individu yang melakukan fraud harus mampu mengendalikan

stres karena dalam melakukan tindakan fraud dan menjaganya

agar tetap tersembunyi sangat bisa menimbulkan stres.

9. Fraud Pentagon Theory

Teori terbaru yang mengupas lebih mendalam mengenai faktor-

faktor pemicu fraud adalah teori fraud pentagon (Crowe’s fraud

pentagon theory). Teori ini dikemukakan oleh Crowe Howart pada

tahun 2011. Teori fraud pentagon merupakan perluasan dari teori

Page 61: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

61

fraud triangle yang sebelumnya dikemukakan oleh Cressey 1953, dan

teori fraud diamond yang dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson

2004, dimana kompetensi pegawai dan arogansi menjadi faktor yang

diperhitungkan dalam tiga kondisi umum yang telah hadir sebelumnya

ketika fraud terjadi. Berikut elemen-elemen penting dari fraud

pentagon theory:

Gambar 2.4.

Fraud Pentagon

Sumber: Fraud Pentagon Theory oleh Crowe Horwath (2011:1)

Konsep dari capability dan competence secara umum sama

definisinya, dalam fraud diamond dan Crowe’s fraud pentagon

theory. Competence merupakan perluasan pada elemen dari

opportunity yang meliputi kemampuan individu untuk mengabaikan

pengendalian internal dan untuk mengendalikan secara sosial situasi

tersebut untuk keuntungan pribadinya. Sedangkan arrogance

merupakan perilaku superitas dan hak atau keserakahan pada pelaku

Crowe’s

Fraud

Pentagon

Pressure

Opportunity

Rationalization

Arrogance

Capability

Page 62: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

62

kejahatan yang mempercayai bahwa kebijakan perusahaan dan

prosedur tidak diterapkan kepadanya (Horwath, 2011:1).

Arrogance bisa berdampak buruk kepada perusahaan dan

seseorang, karena bisa menghancurkan karir atau perusahaan tersebut

(Horwath, 2011).

Page 63: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

63

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Hasil penelitian terdahulu

No. Peneliti

(Tahun) Judul

Metode Penelitian Hasil

Keterbatasan

Penelitian

Saran

Persamaan Perbedaan

1. Eny Surapti

(2017)

Pengaruh

Tekanan

Keuangan

Terhadap

Penghindaran

Pajak

Variabel target

keuangan dan

tax avoidance

Responden,

variabel size,

stabilitas

keuangan,

leverage dan

arus kas

negatif

ROA

menunjukkan

pengaruh negatif

terhadap

penghindaran

pajak. Sementara,

leverage

menunjukkan

pengaruh positif

terhadap

penghindaran

pajak.

Sampel penelitian

hanya diambil

dari 1 tahun

periode yang

menyebabkan

kurangnya

perbandingan

dengan periode-

periode

sebelumnya.

Untuk

penelitian

selanjutnya

perlu dilakukan

penambahan

periode

penelitian agar

lebih general.

2. Reskino &

Fahri (2016)

Model

Pendeteksian

Kecurangan

Laporan

Keuangan oleh

Auditor Spesialis

Industri dengan

Financial

Target, Inefectif

monitoring,

Rationalization

Populasi dan

sampel,

auditor

Spesialis

Industri

Fraudulent

financial

reporting

Berdasarkan

model yang

ditawarkan

tersebut setelah

diuji dengan

analisis

diskriminasi,

hanya Financial

Fraud biasanya

sulit untuk

dideteksi oleh

faktor-faktor tidak

langsung,

sehingga

penelitian ini

hanya

Untuk

penelitian

selanjutnya

diharapkan

dapat

menggunakan

internal kontrol

sebagai proksi

Page 64: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

64

Analisis Fraud

Triangle

Target yang di

proksikan dengan

ROA yang bisa

dijadikan model

dalam mendeteksi

kecurangan

dalam laporan

keuangan.

menggunakan

variabel proksi.

dari variabel

opportunity.

3. Safa et. al.

(2017)

Does Family

Ownership

Reduce Corporate

Tax Avoidance?

The Moderating

Effect of Audit

Quality

Variabel

kualitas audit

dan tax

avoidance

Family

ownership,

expropriation

, sampel dan

tahun

penelitian

Penelitian

menunjukkan

bahwa

kepemilikan

keluarga

memiliki

hubungan positif

dengan praktek

penghindaran

pajak perusahaan.

Sampel dalam

penelitian ini

perlu

dikembangkan

lagi karena baru

dilakukan pada

satu negara

sehingga belum

tercapai

generalisasi.

Perlu adanya

pengembangan

sampel pada

penelitian

selanjutnya.

4. Yuliesti

(2017)

Pengaruh

Profitabilitas,

Likuiditas dan

Corporate

Governance

terhadap

Penghindaran

Pajak

Variabel

profitabilitas,ku

alitas audit,

komite audit dan

tax avoidance

Current ratio,

kepemilikan

institusional,

dan komisaris

independen

Penelitian

menunjukkan

bahwa ROA,

current ratio,

kualitas audit

tidak berpengaruh

terhadap

penghindaran

pajak sedangkan

kepemilikan

Sampel penelitian

hanya terbatas

pada perusahaan

BUMN yang

mana hanya

terdapat sedikit

jumlahnya.

Akan lebih

baik jika

memperluas

obyek

penelitian dari

perusahaan

BUMN dan

menambah

variabel lain.

Page 65: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

65

institusional,

komisaris

independen dan

komite audit

berpengaruh

negatif terhadap

penghindaran

pajak.

5.

Damayanti &

Susanto

(2015)

Pengaruh Komite

Audit, Kualitas

Audit,

Kepemilikan

Institusional,

Risiko Perusahaan

dan Return On

Asset terhadap

Tax Avoidance

Kualitas audit,

komite audit dan

ROA

Kepemilikan

institusional

dan risiko

perusahaan

Hasil penellitian

menunjukkan

bahwa risiko

perusahaan dan

ROA

berpengaruh

terhadap tax

avoidance.

Sedangkan,

komite audit,

kualitas audit, dan

kepemilikan

institusional tidak

berpengaruh

terhadap tax

avoidance.

Periode penelitian

yang dilakukan 2

tahun sebelum

penelitian dan

sampel yang

digunakan adalah

property dan real

estate.

Untuk

penelitian

selanjutnya

perlu

ditambahkan

lagi sampel

penelitian dari

sektor lain.

6. Calvin & I

Made (2015)

Pengaruh

Karakter

Eksekutif,

Komite

Komite audit dan

Tax avoidance

Karakter

eksekutif, ukuran

perusahaan,

Hasil penelitian ini

menunjukkan

bahwa karakter

eksekutif dan

Variabel yang

digunakan dalam

penelitian ini

merupakan

Untuk

penelitian

selanjutnya

perlu adanya

Page 66: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

66

Audit,

Ukuran

Perusahaan

, Leverage

dan Sales

Growth

pada Tax

Avoidance

leverage dan

sales growth

ukuran perusahaan

berpengaruh

positif pada tax

avoidance,

sedangkan

leverage

berpengaruh

negatif pada tax

avoidance.

Variabel komite

audit dan sales

growth tidak

berpengaruh pada

tax avoidance.

variabel yang

sudah umum

digunakan untuk

menguji

penhindaran

pajak.

penambahan

sampel dan

periode

penelitian agar

dapat

mengeneralisas

i penelitian.

Kartika et.

al., (2017)

Pengaruh

Kualitas

Audit,

corporate

social

responsibili

ty, dan

ukuran

perusahaan

terhadap

tax

avoidance

Kualitas audit dan

tax avoidance

Corporate social

responsibility

dan ukuran

perusahaan.

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa Kualitas

audit, corporate

social

responsibility,

ukuran perusahaan

secara simultan

berpengaruh

signifikan

terhadap tax

avoidance. Secara

parsial, kualitas

audit dan

Penelitian ini

hanya

menggunakan

beberapa faktor

yang

mempengaruhi

tax avoidance.

Variabel-variabel

ini hanya dapat

menjelaskan

sedikit mengenai

tax avoidance.

Peneliti

selanjutnya

diharapkan

dapat

menambah

variabel lain

diluar variabel

dalam

penelitian ini.

Page 67: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

67

corporate social

responsibility

berpengaruh

negatif terhadap

tax avoidance

sedangkan ukuran

perusahaan tidak

berpengaruh

terhadap tax

avodance.

8.

Dewinta &

Setiawan

(2016)

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan

, Umur

perusahaan

,

Profitabilit

as,

Leverage,

dan

Pertumbuh

an

Penjualan

terhadap

Tax

Avoidance

Profitabilitas dan

Tax Avoidance

Ukuran

perusahaan,

umur

perusahaan,

leverage, dan

pertumbuhan

penjualan

Hasil analisis

menunjukkan

bahwa ukuran

perusahaan, umur

perusahaan,

profitabilitas dan

pertumbuhan

penjualan

berpengaruh

positif terhadap

tax avoidane.

Leverage tidak

berpengaruh

terhadap tax

avoidance.

Variabel-variabel

yang diguakan

dalam penelitian

ini masih terlalu

sedikit yang

berkaitan dengan

tax avoidance.

Peneliti

selanjutnya

diharapkan

dapat

melakukan

penelitian pada

perusahaan

yang terdaftar

di BEI yang

bergerak dalam

selain

manufaktur.

Page 68: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

51

C. Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefenisikan sebagai masalah

penting. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka secara

skematis dapat diabuat kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.5

Kerangka Pemikiran Penelitian

Penerimaan negara tidak mencapai target dan

maraknya kasus penghindaran pajak

Skandal penghindaran pajak

Pengaruh Profitabilitas, Komite Audit, dan Kualitas Audit Terhadap Tax

Avoidance dengan Menggunakan Analisis Fraud Triangle

Basis teori: Teori Planned Behavior

Metode Analisis: Regresi Linier Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Profitabilitas

Penghindaran

Pajak

(Tax Avoidance)

)

Komite Audit

Kualitas Audit

Pressure

Opportunity

Rationalization

Page 69: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

52

D. Perumusan Hipotesis

1. Keterkaitan Profitabilitas dengan Tax Avoidance

Dalam menjalankan kinerjanya, manajer selalu dituntut untuk

melakukan performa terbaik sehingga dapat mencapai target keuangan yang

telah direncanakan. Keuntungan yang tinggi tentu saja merupakan hal bagus

bagi perusahaan. akan tetapi, keuntungan yang tinggi berarti beban pajak

yang harus dibayarkan tinggi pula, sehingga perusahaan kemungkinan

melakukan penhindaran pajak untuk menghindari peningkatan jumlah

beban pajak (Rosalia & Sapari, 2017).

ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan

memanfaatkan aktiva yang dimiliki (Skousen et al., 2008). Return On Asset

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh

keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA yang diperoleh,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan

semakin baik posisi perusahaan dari segi penggunaan aset, begitu juga

sebaliknya (Subagiastra et al., 2016).

Penelitian tentang Profitabilitas dengan menggunakan rasio ROA untuk

menganalisis penghindaran pajak (tax avoidance) sudah banyak dilakukan

oleh beberapa peneliti diantaranya dilakukan oleh Damayanti & Susanto

(2015) yang menemukan bahwa ROA berpengaruh terhadap penghindaran

pajak. Selain itu Dewinta & Setiawan (2016) juga menemukan profitabilitas

Page 70: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

53

yang diproksikan dengan ROA berpengaruh positif terhadap penghindaran

pajak.

Hasil yang berbeda ditemukan oleh Rosalia & Sapari (2017), dimana

dalam penelitiannya ia menemukan ROA tidak memiliki pengaruh terhadap

penghindaran pajak. Moses, et al., (2017) juga menemukan bahwa ROA

tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penghindaran pajak.

Dapat dilihat pada penelitian sebelumnya ternyata masih ditemukan

perbedaan dalam penelitian profitabilitas, oleh karena itu berdasarkan hal

tersebut peneliti mengajukan hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance.

2. Keterkaitan Komite Audit dengan Tax Avoidance

Komite audit merupakan komite yang beranggotakan sekurang-

kurangnya tiga orang. Komite audit juga digambarkan sebagai mekanisme

monitoring yang dapat meningkatkan fungsi audit untuk pelaporan eksternal

perusahaan. Para dewan komisaris memberikan tanggung jawab kepada

komite audit terhadap kesalahan pelaporan keuangan agar laporan keuangan

dapat dipercaya (relevant dan realiable) (Damayanti & Susanto, 2015).

Oleh karena itu komite audit dapat memonitoring mekanisme yang dapat

memperbaiki kualitas informasi bagi pemilik perusahaan atau Shareholders

dan manajemen perusahaan. karena kedua pihak tersebut memiliki level

informasi yang berbeda.

Hasil penelitian Wibawa et. al., (2016) menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari komite audit terhadap penghindaran pajak.

Page 71: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

54

Selain itu hasil penelitian Sarra (2017) juga menunjukkan bahwa komite

audit berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian

yang dilakukan oleh Rosalia & Sapari (2017) menunjukkan bahwa komite

audit berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak.

Sedangkan penelitian Swingly & Sukartha (2015) menunjukkan bahwa

komite audit tidak berpengaruh terhadap penghiindaran pajak. Komite audit

yang beranggotakan sedikit, cendurung dapat bertindak lebih efisien, namun

juga memiliki kelemahan, yakni minimnya pengalaman anggota. Hal senada

juga ditunjukkan dengan penelitian Damayanti & Susanto (2015) bahwa

komite audit tidak berpengaruh terhadap pengindaran pajak.

Berdasarkan penelitian terdahulu ternyata masih ditemukan perbedaan

dalam penelitian komite audit, maka berdasarkan hal tersebut hipotesis

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

H2: Komite Audit berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance

3. Keterkaitan Kualitas Audit dengan Tax Avoidance

Auditor merupakan salah satu pihak yang memberikan peranan penting

demi tercapainya laporan keuangan yang dapat dipercaya (relevant dan

realiable) yaitu dengan memberikan laporan keuangan yang di audit. Dalam

melakukan pengauditan hal yang terpenting dalam pelaksanaannya adalah

transparansi. Transparansi terhadap pemegang saham dapat dicapai dengan

melaporkan hal-hal terkait perpajakan pada pasar modal dan pertemuan para

pemegang saham (Damayanti & Susanto, 2015).

Page 72: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

55

Laporan keuangan yang diaudit oleh auditor KAP The Big Four lebih

berkualias sehingga menampilkan nilai perusahaan yang sebenarnya

(Nurfadilah et al., 2015). Oleh karena itu perusahaan yang diaudit KAP The

Big Four lebih kompeten dan profesional dibandingkan KAP non The Big

Four yang memiliki banyak pengetahuan tentang tata cara mendeteksi dan

memanipulasi laporan keuangan (Rosalia & Sapari, 2017).

Penelitian yang dilakukan oleh Safa et. al., (2017) dan Feranika (2014)

menunjukkan bahwa kualitas audit berpengaruh terhadap tax avoidance.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Khairunisa et. al., (2017)

menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara kualitas audit dengan

tax avoidance.

Sedangkan hasil penelitian Rosalia & Sapari (2017) menunjukkan

bahwa kualitas audit tidak berpengaruh terhadap tax avoidance. Begitu pula

dengan penelitian Damayanti & Susanto (2015) yang menunjukkan bahwa

kualitas audit tidak berpengaruh terhadap tax avoidance.

Dapat dilihat pada penelitian terdahulu ternyata masih ditemukan

perbedaan dalam penelitian kualiatas audit, maka berdasarkan hal tersebut

hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.

H3: Kualitas Audit berpengaruh positif terhadap Tax Avoidance.

Page 73: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengen jenis penelitian

kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

antara dua variabel atau lebih. Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah

dibatasi pada penghindaran pajak (Tax Avoidance). Populasi dalam

penelitian ini dibatasi pada perusahaan industri manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2014 sampai dengan 2017. Hal ini

dengan pertimbangan bahwa jumlah perusahaan yang termasuk dalam

industri manufaktur paling banyak dibandingkan dengan industri lain,

sehingga mampu mewakili perusahaan-perusahaan dari industri lain yang

terdaftar di BEI.

Periode penelitian yang digunakan adalah 4 tahun, yaitu dari tahun

2014 sampai dengan 2017. Hal ini dikarenakan di akhir 2014, terjadi

fenomena kasus penghindaran pajak yang menyangkut banyak perusahaan

multinasional yang melibatkan negara Luxembourg sebagai negara yang

memberikan fasilitas pajak dengan skema pajak yang rumit dengan dibantu

oleh kantor akuntan handal internasional (Santosa, 2015). Dan penggunaan

data yang up to date juga diharapkan mampu menggambarkan kondisi saat

ini, sehingga lebih relevan dengan tahun penelitian.

Page 74: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

57

B. Metode Penentuan Sampel

Sampel merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar (listing) di

Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014-2017. Data tersebut merupakan data

sekunder yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) atau

www.idx.co.id dan situs perusahaan yang bersangkutan. Metode pemilihan

sampel penelitian yang digunakan peneliti adalah pemelihan sampel

bertujuan (purposive sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan

(judgement sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak

acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan

tertentu (Sekaran, 2006:136) dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan bergerak di industri manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) secara konsisten dalam kurun waktu 2014-2017;

2. Memiliki tahun buku yang berakhir pada 31 Desember;

3. Menyajikan laporan keuangan dalam satuan mata uang rupiah selama

periode penelitian dan tidak memiliki laba yang negatif (mengalami

kerugian);

4. Menyajikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini secara lengkap

selama periode penelitian;

5. Memiliki CETR kurang dari 1 selama periode penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data sekunder,

yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media sebagai

perantara. Dalam memperoleh data-data yang digunakan dalam penelitian

Page 75: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

58

ini, peneliti menggunakan metode dokumentasi. Metode ini dilakukan

dengan mengumpulkan data berupa laporan keuangan dan laporan tahunan

perusahaan sampel pada tahin 2014 sampai dengan tahun 2017. Data yang

dikumpulkan berupa data panel yang diperoleh melalui situs resmi Bursa

Efek Indonesia (BEI), www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan sampel

terkait yang dapat diakses.

D. Metode Analisis Data

Penelitian ini melakukan analisis terhadap statistik deskriptif, uji

asumsi klasik, dan uji asumsi hipotesis. Keseluruhan uji dilakukan dengan

SPSS versi 23. Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan model regresi linier berganda. Tingkat kepercayaan dalam

penelitian ini ditentukan sebesar 95% dengan margin of error 0,05 atau 5%.

1. Statistik Deskriptif

Statistik dekriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai

karakteristik variabel penelitian yang utama dan daftar demografi

responden. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu

data yang dilihat rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtois dan skewness (kemelencengan distribusi)

(Ghozali, 2009).

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan untuk memberikan

keyakinan bahwa data yang digunakan dan model penelitian dapat

Page 76: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

59

mewakili ketepatan estimasi dan tidak bias. Untuk melakukan uji asumsi

klasik atas data sekunder ini, maka peneliti melakukan uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedaktisitas.

a. Uji Normalitas Data

Menurut Ghozali (2016) uji normalitas data bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau

residual dari variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas) memiliki distribusi normal. Hal ini dilakukan karena salah

satu asumsi dalam penggunaan statistik parametrik adalah

multivariate normality, yaitu asumsi bahwa setiap variabel dan semua

kombinasi linier dari variabel terdistribusi normal.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi residual berdistribusi normal

atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik melalui grafik

histogram dan grafik normal Probability Plot (P-Plot), dan dengan

menggunakan uji statistik (Ghozali, 2016). Penelitian ini

menggunakan kedua analisis baik dengan analisis grafik maupun uji

statistik.

Model regresi yang baik adalah data berdistribusi normal atau

mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Sebaliknya jika data menyebar menjauh dari garis diagonal dan/atau

Page 77: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

60

tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2016).

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan. Oleh karena itu,

uji grafik dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik yang dapat

digunakan untuk menguji normalitas residual dalam penelitian ini

adalah uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan melihat nilai kurtois dan skewness dari residual

dengan membuat hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal;

Ha: Data residual berdistribusi tidak normal.

Menurut Ghozali (2016), apabila nilai probabilitas asymp. Sig

residual lebih besar dari (>) dari signifikan 0,05, maka H0 diterima,

atau dengan kata lain data berdistribusi dengan normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

korelasi antar variabel bebas. Untuk mengetahu ada tidaknya suatu

masalah multikolinearitas dalam model regresi, dapat dilihat dari nilai

VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Nilai cutoff yang

umum digunakan untuk menunjukkan adanya multikolineritas adalah

seperti berikut ini:

Page 78: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

61

1) Jika nilai Tolerance di bawah 0,1 dan nilai VIF di atas 10, maka

nodel regresi mengalami masalah multikolinearitas.

2) Jika nilai Tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF di bawah 10, maka

model regresi tidak mengalami masalah multikolinearitas.

(Ghozali,2016).

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahaan pengganggu (residal) pada

periode tertentu dengan kesalahan pengganggu pada periode

sebelumnya. masalah ini timbul karena residual tidak bebas dari

suatu observasi ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah

regresi yang terbebas dari autokorelasi (Ghozali, 2016).

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi, dalam penelitian

ini peneliti menggunakan uji Durbin-Watson (DW test), dimana

hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin Watson (DW),

yang secara umum dapat diambil kesimpulan:

1) Angka DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2) Angka DW di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi.

3) Angka DW di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif (Santoso,

2014).

d. Uji Heteroskedastiditas

Uji heteroskedastiditas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu

Page 79: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

62

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau jika

tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).

Penelitian ini menggunakan analisis grafik scatterplot untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada model

regresi. Jika pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak diatas maupun di bawah angka nol pada

sumbu Regression Studentized Residual, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sama

halnya dengan uji normalitas, analisis grafik pada uji

heteroskedastisitas juga memiliki kelemahan yang signifikan karena

jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting (Ghozali, 2016).

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Persamaan Linier Berganda

Metode yang digunakan dalam penelitian adalah regresi linier

berganda. Analisis linier berganda adalah hubungan secara linier antara

dua atau lebih variabel independen (X1, X2,...Xn) dengan variabel

dependen (Y). Model regresi linier berganda bertujuan untuk

memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data

variabel independen yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2014).

Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab akibat

Page 80: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

63

antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara

variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen, adapun

rumus yang digunakan adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + ε

Dimana:

Y = Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

X = Pressure (Profitabilitas)

X = Opportunity (Komite Audit)

X = Rationalitation (Kualitas Audit)

β = Konstanta

ε = error

Pengujian hipotesis dilakukan melalui:

1) Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen.

Nilai (Adjusted R2) mempunyai interval antara o dan 1. Jika nilai

Adjusted R2 bernilai besar (mendekatii 1) berarti variabel bebas dapat

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Sedangakan jika nilai Adjusted R2

bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variabel dependen sangat terbatas. Secara umum koefisien

determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena

adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,

Page 81: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

64

sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai

nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2016).

2) Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).

Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini menggunakan

taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut (Ghozali, 2016):

a) Apabila nilai signifikansi t < 0,05, berarti variabel independen

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Apabila nilai signifikansi t > 0,05, berarti variabel independen

secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

E. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan mengenai definisi dari masing-masing

variabel penelitian yaitu variabel terikat (dependen variable) penghindaran

pajak (tax avoidance) dengan variabel bebas (independen variable)

profitabilitas, komite audit, dan kualitas audit. Berikut merupakan definisi

dari variabel dan cara pengukurannya:

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah penghindaran pajak (tax

avoidance). Penghindaran pajak adalah melakukan tindakan meminimalkan

kewajiban pajak dalam koridor hukum, sedangkan penggelapan pajak

Page 82: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

65

adalah melakukan tindakan ilegal untuk menghindari dari membayar pajak

(Aumeerun et al., 2016).

Penelitian ini menggunakan CETR (Cash Effective Tax Rate) sebagai

pengukuran agar dapat mengetahui perbandingan kas yang perusahaan

keluarkan untuk membayar pajak dengan laba sebelum pajaknya, sehingga

akan diketahui berapa pastinya tarif pajak perusahaan sesuai besarnya pajak

yang dibayarkan dan dapat membandingkannya dengan tarif pajak badan

dalam peraturan undang-undang perpajakan, yang mana semakin tinggi

CETR mengindikasikan semakin rendah aktivitas penghindaran pajak.

Dalam penelitian ini, penghindaran pajak diukur dengan menggunakan

Cash Effective Tax Rate (CETR) seperti yang dilakukan Huseynov &

Klamm, 2012; Taylor & Richardson, 2012; Dewinta & Setiawan, 2016;

Rosalia & Sapari, 2017; Moses, et al,. 2017 yang dapat dirumuskan sebagai

berikut:

CETR =kas yang dibayarkan untuk beban pajak

laba sebelum pajak

b. Variabel Independen

1. Profitabilitas

Profitabilitas merupakan alat ukur kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan, aset, dan

modal saham tertentu. Salah satu rasio yang sering digunakan dalam

mengukur profitabilitas adalah return on asset (ROA), yang mana

pengukuran ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kemampuan

Page 83: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

66

perusahaan dalam memanfaatkan asetnya untuk memperoleh

keuntungan (Subagiastra et. al. 2016).

Return on asset (ROA) dalam penelitian ini dihitung dengan

membandingkan laba bersih dengan total aset yang dimiliki perusahaan

seperti yang dilakukan Damayanti & Susanto, 2015; Citra & Maya,

2016; Reskino & Fahri, 2016; Yuliesti, 2017, yang dapat dirumuskan:

ROA =Laba bersih

Total aset

2. Komite Audit

Komite audit adalah komite yang bertanggung jawab mengawasi

audit eksternal dan merupakan kontak utama antara auditor dengan

perusahaan. Komite audit yang beranggotakan sedikit, cenderung dapat

bertindak lebih efisien, namun juga memilki kelemahan, yakni

minimnya pengalaman anggota, sehingga anggota komite audit

seharusnya memiliki pemahaman yang memadai tentang penyusunan

laporan keuangan dan pengawas prinsip-prinsip pengawasan internal

(Damayanti & Susanto, 2015).

Dalam penelitian ini peneliti memilih menggunakan proporsi

komite audit karena mereka merupakan orang diluar perusahaan dan

tidak memiliki kepentingan apapun terhadap keuntungan perusahaan.

Komite audit dihitung dengan menggunakan percentage of independent

audit committe atau IND sejalan dengan Swingly & Sukartha, 2015 ;

Wibawa, et al,. 2016; Reskino dan Fahri, 2016; Sarra, 2017, yang dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Page 84: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

67

IND = Jumlah anggota komite audit independen

Jumlah total komite audit

3. Kualitas audit

Kualitas audit adalah segala kemungkinan yang dapat terjadi saat

auditor mengaudit laporan keuangan klien dan menemukan

pelanggaran atau kesalahan yang terjadi dan melaporkannya dalam

laporan keuangan auditan (Kasim et al., 2016). Dalam menekan

pembayaran pajak agar tetap stabil maka perlu dilakukan perlakuan

tertentu, salah satunya dengan menggunakan diskresionari akrual dalam

manajemen pembayaran pajak. Penggunaan discresionary acrual

menyebabkan suatu perusahaan mungkin mendapat opini qualified

audit opinions atau wajar dengan pengecualian (Anshori, 2016).

Kualitas audit diukur dengan menggunakan variabel dummy yang

bernilai 1 apabila audit laporan keuangan dilakukan oleh Kantor

Akuntan Publik (KAP) The Big Four yaitu Price Water House Cooper–

PWC, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, dan Ernst & Young –E&Y,

dan bernilai 0 apabila audit laporaan keungan tidak dilakukan oleh

Kantor Akuntan Publik (KAP) The Big Four. Hal ini sejalan dengan

Damayanti & Susanto, 2015; Feranika, 2015; Safa et. al., 2017; Kartika,

et al,. 2017; Yuliesti, 2017.

Page 85: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

68

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Indikator Skala

Penghindaran

pajak

Ref: Huseynov

& Klamm

(2012); Taylor

& Richardson,

2012; Dewinta

& Setiawan,

2016; Moses,

et al,. 2017;

Yuliesti, 2017

Diproksikan dengan CETR, yaitu

pembayaran kas untuk beban pajak

dibagi laba sebelum pajak

= kas yang dibayarkan untuk beban pajak

laba sebelum pajak

Rasio

Profitabilitas

Ref:

Damayanti &

Susanto, 2015;

Citra & Maya,

2016; Reskino

& Fahri, 2026;

Yuliesti, 2017

Diproksikan dengan ROA, yaitu laba

bersih dibagi dengan total aset yang

dimiliki perusahaan.

ROA =Laba bersih

Total aset

Rasio

Komite audit

Ref: Calvin & I

Made,2015;

Wibawa, et al,.

2016; Reskino

dan Fahri,

2016; Sarra,

2017

Diproksikan dengan IND, yaitu

membagi jumlah anggota komite audit

independen dengan jumlah total komite

audit.

= Jumlah anggota komite audit independen

Jumlah total komite audit

Rasio

Kualitas audit

Ref:

Damayanti &

Susanto, 2015;

Feranika,

2015; Safa et.

al., 2017;

Kartika, et al,.

2017; Yuliesti,

2017.

Dihitung dengan menggunakan variabel

dummy, bernilai 1 apabila audit laporan

keuangan dilakukan oleh Kantor

Akuntan Publik (KAP) The Big Four dan

bernilai 0 apabila audit laporaan keungan

tidak dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) The Big Four.

Nominal

Page 86: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

69

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yang bersumber dari laporan keuangan dan tahunan emiten dengan

menggunakan populasi perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada periode tahun 2014-2017. Laporan keuangan

perusahaan tersebut diperoleh melalui situs resmi BEI dengan alamat

www.idx.co.id dan website resmi perusahaan. dalam penelitian ini metode

yang digunakan untuk menentukan sampel adalah metode purposive

sampling. Peneliti secara purposive sampling mengindikasikan bahwa

sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan repesentasi dari

populasi yang ada, serta sesuai dengan tujuan peneliti. Tahapan seleksi

sampel penelitian berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tampak pada

tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian

No. Kriteria Jumlah

1. Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar konsisten

selama empat tahun berturut-turut di BEI dari tahun

2014 hingga 2017

138

2. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan

keuangan menggunakan tahun buku yang berakhir 31

Desember

(3)

3. Perusahaan manufaktur yang tidak menyajikan laporan

keuangan dalam satuan mata uang rupiah selama

periode penelitian dan memiliki laba yang negatif

(mengalami kerugian)

(73)

Bersambung pada halaman berikutnya

Page 87: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

70

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian (Lanjutan)

4. Perusahaan yang tidak menyajikan data yang

dibutuhkan dalam penelitian secara lengkap

(4)

5. Perusahaan yang memiliki CETR lebih dari 1 (8)

Jumlah sampel penelitian terpilih 50

Tahun penelitian 4

Jumlah sampel total dalam periode penelitiaan 200

Sumber: Data sekunder yang diolah

Namun, setelah data mengalami pengolahan uji asumsi klasik pada

program SPSS versi 24, data mengalami outlier sehingga terdapat beberapa

data yang dikelurkan dari sampel penelitian.

Tabel 4.1

Tahapan Seleksi Sampel Penelitian (Lanjutan)

Keterangan Jumlah

Jumlah sampel total dalam periode penelitian 200

Data outlier 24

Jumlah data yang dapat diolah 176

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa perusahaan

manufaktur yang dijadikan sampel sebanyak 176 perusahaan untuk 4 tahun

periode pengamatan. Periode penelitian yang digunakan adalah 4 (empat)

tahun, yaitu tahun 2014, 2015, 2016 dan 2017. Sehingga, total sampel yang

diteliti sebanyak 176 data laporan keuangan perusahaan manufaktur. Tetapi,

dengan adanya data outlier yang dikeluarkan dari sampel penelitian,

menyebabkan data yang dapat diolah berjumlah 24 data laporan keuangan.

Sampel tersebut dipilih karena telah memenuhi kriteria umum yang

ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis penelitian. Adapun daftar nama

perusahaan yang digunakan sebagai sampel penelitian terlampir dalam

lampiran 1.

Page 88: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

71

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda (multiple regression analysis). Tujuannya untuk

memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai variabel independen,

yaitu profitabilitas (ROA), komite audit dan kualitas audit terhadap variabel

dependen, yaitu penghindaran pajak (CETR).

1. Hasil Analisis Deskriptif

Tabel deskriptif menjelaskan variabel dependen (Y) yaitu

penghindaran pajak serta variabel independen (X), yaitu profitabilitas,

komite audit dan kualitas audit yang dilihat dari nilai minimum,

maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi yang dihasilkan dari

variabel penelitian. Variabel-variabel dalam penelitian ini diuji secara

statistik dengan menggunakan program SPSS seperti yang terlihat

dalam tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

ROA 176 ,00645 ,41502 ,1026370 ,07938914

IND 176 ,20000 1,00000 ,5227261 ,25709386

ADT 176 0 1 ,51 ,501

CETR 176 ,00000 ,69649 ,2782043 ,10915711

Valid N

(listwise)

176

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.2 diperoleh

sebanyak 176 data penelitian (N), analasis statistik deskriptif terhadap

Page 89: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

72

variabel profitabilitas menunjukkan nilai minimum sebesar ,00645 dan

nilai maksimum sebesar ,41502 dengan standar deviasi sebesar

,07938914. Nilai mean atau rata-rata ROA sebesar ,1026370 atau 10,2%.

Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan di Indonesia dalam

memanfaatkan aset yang dimilikinya, laba bersih yang diperoleh sebesar

10,2%.

Pada variabel komite audit (IND), hasil analisis statistik deskriptif

menunjukkan nilai minimum sebesar ,20000 dan nilai maksimum sebesar

1,00000 dengan standar deviasi sebesar ,25709386. Nilai mean atau rata-

rata IND sebesar ,5227261. Hal ini menunjukkan perusahaan manufaktur

di Indonesia patuh dalam melaksanakan peraturan Keputusan Ketua

BAPEPAM nomor Kep-29/PM/2004 peraturan no. IX.1.5 tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Pada variabel kualitas audit (ADT), berdasarkan hasil analisis statistik

deskriptif menunjukkan nilai minimum sebesar 0 dan nilai maksimum

sebesar 1 dengan standar deviasi sebesar ,501. Nilai mean atau rata-rata

ADT sebesar ,51. Hal ini menunjukkan bahwa perbandingan perusahaan

manufaktur di Indonesia yang menggunakan dengan yang tidak

menggunakan jasa auditor KAP the Big Four hampir berbanding sama

rata.

Page 90: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

73

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

terhadap variabel independen dan variabel dependen.

a) Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuj menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi

normal (Ghozali, 2016). Jika terdapat normalitas, maka residual

akan terdistribusi secara normal dan independen. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau

mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan analisis grafik dan metode uji non-

parametric Kolmogorov-Smirnov (K-S).

1) Analisis Grafik Histogram

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 91: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

74

Berdasarkan Gambar 4.1 diatas, grafik histogram membentuk

kurva seperti lonceng dan tidak menceng ke kiri ataupun kekanan.

Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal atau model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

2) Analisis Grafik Normal Probability Plot (Normal P-P Plot)

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-P Plot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan gambar 4.2 diatas, terlihat bahwa penyebaran

data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi

normal atau model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Page 92: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

75

3) Uji Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.3

Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-smirnov Tes

Unstandardized

Residual

N 176

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,10453320

Most Extreme Absolute ,055

Differences Positive ,055

Negative -,043

Test Statistic ,055

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. This is a lower bound of hte true significance

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, terlihat bahwa nilai Sig (2-tailed)

sebesar ,200 > 0,05 (Sig>α). Hal ini menunjukkan bahwa data

residual terdistribusi normal.

b) Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan guna menguji apakah terjadi

korelasi antara variabel independen. Pengujian dalam uji

multikolinieritas dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation

Factor) harus berada dibawah 10 dan nilai tolerance diatas 0,1,

maka data tersebut tidak ada multikolinieritas. Berikut ini disajikan

hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.4.

Page 93: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

76

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

ROA ,753 1,328

IND ,692 1,445

ADT ,554 1,804

a. Dependent Variable: CETR

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, hasil perhitungan nilai

tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang

memiliki nilai tolarance kurang dari 0,10 yaitu ,753 untuk

profitabilitas (ROA), ,692 untuk komite audit (IND), dan ,554

untuk kualitas audit (ADT).

Hasil perhitungan VIF juga menunjukkan hal yang sama,

yaitu tidak ada varabel independen yang memiliki nilai VIF lebih

dari 10, yaitu 1,328 untuk profitabilitas (ROA), 1,445 untuk komite

audit (IND), dan 1,804 untuk kualitas audit. Hal ini menunjukkan

bahwa semua variabel independen dalam model persamaan regresi

tidak terdapat gejala multikolinieritas.

c) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

Page 94: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

77

homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Diagnostik adanya heteroskedastisitas dalam uji regresi dapat

diidentifikasi dari pola scatterplot dan uji park.

a. Analisis Grafik dengan scatterplot

Gambar 4.3

Scatterplot

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tampilan Scatterplot dalam gambar 4.3 terlihat

bahwa plot menyebar secara acak diatas maupun di bawah

angka nol pada sumbu Regression Studentized Residual. Namun

masih terdapat titik yang belum menyebar merata atau masih

berada pada satu tumpukan. Maka peneliti akan menggunakan

perhitungan uji white sebagai berikut.

Page 95: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

78

b. Uji White

Tabel 4.5

Uji Heterokedastisitas dengan White

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,431a ,186 ,157 ,01712

a. Predictors: (Constant), X1X2X3, X2KUADRAT,

X3KUADRAT, X1KUADRAT, ROA IND

b. Dependent Variable: RES1KUADRAT

Berdasarkan tabel model summary maka dapat diketahui

nilai R Square yang akan digunakan untuk menghitung nilai C2.

Nilai R Square (R2) dikalikan dengan jumlah N yang akan

menghasilkan nilai C2.

Coefficienta

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) ,039 ,011 3,491 ,001

ROA -,250 ,053 -1,065 -4,752 ,000

IND -.033 ,040 -,454 -,821 ,413

X1KUADRAT ,416 ,141 ,623 2,949 ,004

X2KUADRAT ,011 ,030 ,200 ,378 ,706

X3KUADRAT ,001 ,004 ,016 ,148 ,882

X1X2X3 ,084 ,059 ,247 1,406 ,162

a. Dependent Variable: RES1KUADRAT

Sumber: Data sekunder yang diolah

Berdasarkan tabel model summary tersebut menunjukkan

nilai R2 sebesar 0,186 dengan jumlah N = 176, maka diperoleh

nilai C2 = 176 x 0,186 = 32,736 dan nilai C2 tabel dengan df =

176 dan tingkat signifikan (α= 0,05) diperoleh nilai C2 adalah

Page 96: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

79

207, 955. Karena nilai C2 hitung yaitu 32,736 < C2 tabel yaitu

207,955 maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau model

persamaan analisis jalur antara variabel ROA (X1), IND (X2),

dan ADT (X3) terhadap CETR (Y) adalah terbebas dari asumsi

keterokedastisitas. Pengujian ini menggunakan rumus sebagai

berikut:

d) Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki

masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan

tersebut tidak baik/tidak layak dipakai sebai prediksi. Uji

autokorelasi dilakukan untuk menguji apakah dalam regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk

mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi maka salah satu

caranya dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) yaitu

sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Autokorelasi Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the estimate

Durbin-

Watson

1 ,288a ,083 ,067 ,105441 2,144

a. Predictor: (Constant), ROA, IND, ADT

b. Dependent Variable: CETR

Sumber: Data sekunder yang diolah

U2t = b0 b1+ X1 + b2X2 +b3X3 + b4X12 + b5X2

2 +b6X32 + b7X1X2X3

Page 97: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

80

Berdasarkan tabel 4.6 nilai Durbin-Watson (DW) sebesar

2,144. Niali DW akan dibandingkan dengan nilai tabel pada

signifikan 5%, jumlah sampel (N) 176 dan jumlah variabel

independen 3 (K=3) = 1,776. Tabel 4.6 menunjukkan uji

autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test)

yaitu nilai DW sebesar 2,144 lebih besar dari pada batas atas (du)

1,776 dan kurang dari 4 – 1,776 = 2,224 (4 – du), sehingga dapat

disimpulkan nilai DW 1,776 < 2,144 ≤ 2,224 yang diperoleh

dalam model regresi ini bahwa tidak ada autokorelasi.

3. Hasil Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh

keampuhan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai kofisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang

mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel dependen (Ghozali, 2016). Berikut adalah hasil uji

koefisien determinasi:

Tabel 4.7

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the estimate

1 ,288a ,083 ,067 ,105441

a. Predictor: (Constant), ROA, IND, ADT

b. Dependent Variable: CETR

Sumber: Data sekunder yang diolah

Page 98: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

81

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa nilai Adjusted R Square

sebesar 0,067. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel

profitabilitas, komite audit, dan kualitas audit terhadap

penghindaran pajak adalah 6,7%, sedangkan sisanya sebesar 93,3%

(100%-6,7%) dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini, seperti capital intensity, karakter

eksekutif, inventory intensity, dan leverage.

Standar Error of Estimate (SEE) adalah sebesar 0,105441.

Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat

dalam memprediksi variabel dependen.

b. Uji Statistik Parameter Individual (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

pengaruh satu variabel independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2016). Berikut

adalah hasil uji statistik t:

Tabel 4.8

Hasil Uji Statistik t

Coefficienta

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1 (Constant) ,329 ,021 15,523 ,000

ROA -,433 ,116 -,315 -3,745 ,000

IND -,071 ,037 -,168 -1,918 ,057

ADT ,060 ,021 ,276 2,811 ,006

a. Dependent Variable: CETR

Sumber: Data sekunder yang diolah.

Page 99: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

82

Dari tabel diatas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi

untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, komite audit, dan

kualitas audit terhadap penghindaran pajak sebagai berikut:

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas

dapat diartikan, koefisien regresi untuk konstan sebesar 0,329

menunjukkan bahwa jika variabel independen bernilai nol atau

tidak naik ataupun turun atau bernilai konstan (tetap) maka rata-

rata penghindaran pajak adalah 0,329 satuan.

Variabel profitabilitas sebesar -0,433 menunjukkan bahwa jika

variabel profitabilitas berubah 1 satuan maka dapat menurunkan

penghindaran pajak sebesar 0,433. Variabel komite audit sebesar -

0,071 menunjukkan bahwa jika variabel komite audit berubah 1

satuan maka dapat menurunkan penghindaran pajak sebesar 0,071.

Variabel kualitas audit sebesar 0,060 menunjukkan bahwa jika

variabel kualitas audit berubah 1 satuan maka dapat meningkatkan

penghindaran pajak sebesar 0,060.

Berdasarkan tabel 4.8 di atas, profitabilitas (ROA) secara

statistik menunjukkan nilai sig. lebih kecil dari α (0,000 < 0,05).

Oleh karena itu H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa

profitabilitas (ROA) berpengaruh signifikan terhadap

penghindaran pajak (CETR).

Y=0,329 - 0,433X1 - 0,071X2 + 0,060X3

Page 100: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

83

Komite audit (IND) secara statistik menunjukkan nilai sig.

lebih besar dari α (0,057 < 0,05). Oleh karena itu H2 ditolak,

sehingga dapat disimpulkan bahwa komite audit (IND) belum

mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap penghindaran

pajak (CETR).

Kualitas audit (ADT) secara statistik menunjukkan nilai sig.

lebih kecil dari α (0,006 < 0,05). Oleh karena itu H1 diterima,

sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas audit (ADT)

berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak (CETR).

C. Pembahasan

1. Pengaruh profitabilitas terhadap penghindaran pajak

Hasil uji koefisien linier berganda menunjukkan bahwa nilai

sebesar -3,745 dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap

penghindaran pajak. Maka H1 dalam penelitian ini yaitu,

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak,

diterima. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Damayanti

& Susanto (2015), Putri & Launtania (2016), Richardson et al.,

(2016), Dewi & Noviari (2017), Arianandini & Ramantha (2018).

Damayanti & Susanto (2015) menggunakan ROA sebagai

variabel independen dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa

ROA memiliki hubungan yang signifikan dengan penghindaran

pajak. Berdasarkan tabel yang disajikan menunjukkan nilai koefisien

Page 101: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

84

beta sebesar -1,812 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih

kecil dari α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa profitabilitas

berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. ROA adalah salah

satu indikator bagi perusahaan dalam pencapaian laba perusahaan.

Dimana laba merupakan faktor terpenting dalam penentuan besaran

pembayaran tarif pajak (Damayanti & Susanto, 2015).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Putri &

Launtania (2016) yang menunjukkan bahwa profitability memiliki

nilai signifikansi sebesar 0,000 dibawah 0,05. Dengan nilai 0,000

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap penghindaran pajak

yang dalam hal ini menggunakan proksi ETR. Perusahaan yang

memiliki peningkatan dalam profitabilitas dapat disebabkan oleh

peningkatan kapasitas perusahaan dalam menghasilkan laba atau

peningkatan sumber dana dalam menjalankan aktivitas bisnis (Putri

& Launtania, 2016). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi

profitabilitas yang dimiliki perusahaan maka akan menghasilkan

ETR yang tinggi.

Richardson et al. (2016) menggunakan ROA sebagai variabel

kontol dalam penelitiannya yang menunjukkan bahwa ROA

memiliki hubungan yang signifikan dengan penghindaran pajak.

Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi

mengindikasikan kecenderungan perusahaan melakukan

penghindaran pajak semakin tinggi yang diukur dari semakin

Page 102: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

85

kecilnya CETR. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi

berarti semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. Beban

pajak yang tinggi akan menurunkan laba perusahaan, sehingga

perusahaan akan berusaha melakukan penghindaran pajak untuk

menurunkan tarif yang harus dibayarkan.

Hal ini sejalan dengan teori perilaku terencana, sebelum individu

melakukan sesuatu, individu tersebut akan memiliki keyakinan

mengenai hasil yang akan diperoleh dari keyakinan tersebut.

Perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi, menyadari bahwa

harus membayar pajak yang tinggi pula dan akan meningkatkan

beban pajak.

Pemilik saham sebagai pemilik perusahaan akan mengharapkan

dividen yang tinggi, dividen yang tinggi akan dihasilkan dengan

profitabilitas yang tinggi. Dengan adanya target yang harus dicapai

oleh manajemen yaitu profitabilitas yang tinggi maka akan

cenderung melakukan kecurangan untuk menurunkan beban pajak.

Hal ini sejalan dengan penelitian (Anshori, 2016), yang

menunjukkan bahwa financial target yang diproksikan dengan ROA

dapat mendeteksi kecurangan laporan keuangan.

Berbeda dengan hasil penelitian yang menunjukkan arah positif,

penelitian Arianandini et. al., (2018) menunjukkan bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Hal

tersebut menunjukkan semakin tinggi profitabilitas perusahaan

Page 103: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

86

maka semakin bisa menekan tindakan penghindaran pajak.

Perusahaan yang mempunyai profitabilitas yang tinggi cenderung

akan melaporkan pajaknya dengan jujur dari pada perusahaan

dengan profitabilitas rendah. Perusahaan dengan profitabilitas

rendah pada umumnya mengalami kesulitan keuangan dan

cenderung akan melakukan ketidakpatuhan terhadap pajak (Slemrod

& Yitzhaki, 2002).

Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan

oleh Rosalia & Sapari (2017) dan Hanum & Zulaikha (2013) yang

menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap

penghindaran pajak. Hal ini diindikasikan karena penelitian Rosalia

& Sapari (2017) menggunakan perusahaan BUMN yang terdaftar di

BEI, sedangkan penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur

yang terdaftar di BEI.

2. Pengaruh komite audit terhadap penghindaran pajak

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komite audit belum

mampu membuktikan adanya pengaruh terhadap tindakan

penghindaran pajak. Jadi H2 dalam penelitian ini, yaitu komite audit

berpengaruh terhadap penghindaran pajak, ditolak. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Eksandy (2014),

Swingly & Sukartha (2015), Damayanti & Susanto (2015) dan Laily

(2017).

Page 104: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

87

Hasil penelitian Eksandy (2014), Swingly & Sukartha (2015),

Damayanti & Susanto (2015), dan Laily (2017) menunjukkan bahwa

komite audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Dalam

penelitian ini, mayoritas perusahaan manufaktur memiliki 3 anggota

komite audit dan paling banyak 5 anggota . Berdasarkan penelitian

ini, komite audit menjadi bagian yang umum dalam sebuah

perusahaan. Hal ini berdasarkan Keputusan Ketua BAPEPAM

nomor Kep-29/PM/2014 peraturan no. IX.1.5 tentang pembentukan

dan pedoman pelaksanaan kerja komite audit, yang menyatakan

komite audit terdiri sekurang-kurangnya satu orang Komisaris

Independen dan sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota komite

audit.

Komite audit yang beranggotakan sedikit, cenderung dapat

bertindak lebih efisien, namun dalam penelitian ini, sedikit

banyaknya jumlah komite audit belum mampu membuktikan

pengaruhnya terhadap penghindaran pajak. Keberadaan komisaris

telah diatur BEI melalui peraturan BEI sejak tanggal 20 Juli 2001.

Peraturan tersebut juga menyebutkan bahwa salah satu persyaratan

pencatatan saham bagi calon emiten diharuskan memiliki sekurang-

kurangnya 30% komisaris independen dari jajaran dewan komisaris.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komite audit tidak

memiliki kekuatan penuh dalam pengawasan dan pengambilan

keputusan perusahaan. Peraturan yang mewajibkan adanya komite

Page 105: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

88

audit di dalam perusahaan untuk menunjuk orang baru dari luar

perusahaan yang dianggap memenuhi kriteria sebagai dewan

komisaris independen maupun komite audit, dengan tujuan untuk

meningkatkan pengawasan dan perlindungan khususnya bagi

pemilik saham minoritas. Namun, pada praktiknya keberadaan

komite audit di perusahaan ini belum mempunyai kekuatan penuh

untuk turut serta dalam pengambilan keputusan. Keberadaan komite

audit hanya sebagai sebuah bentuk formalitas belaka.

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wibawa et. al., (2016), Subagiastra et. al., (2016), Sarra (2017), dan

Rosalia & Sapari (2017). Hasil penelitian Wibawa et. al., (2016)

menyatakan bahwa komite audit berpengaruh signifikan terhadap

penghindaran pajak. Akan tetapi, hal ini kontradiktif dengan

justifikasi umum yang seharusnya bertambahnya jumlah komite

audit akan semakin mengurangi penghindaran pajak. Penelitian

Subagiastra et. al., (2016) juga menyatakan bahwa komite audit

berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Hal ini

mengindikasikan bahwa komite audit mampu memperbaiki

kesalahan manajemen dalam melakukan penghindaran pajak.

Berbeda dengan hasil penelitian yang menunjukkan arah positif,

penelitian Rosalia & Sapari (2017) menunjukkan bahwa komite

audit berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Hal itu

menunjukkan bahwa peningkatan jumlah komite audit akan

Page 106: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

89

menurunkan tindakan penghindaran pajak. Bertambahnya jumlah

komite audit akan menyebabkan perusahaan bekerja lebih efektif

termasuk dalam penetapan kebijakan yang berkaitan dengan

perpajakan.

Perbedaan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu

diindikasikan karena perbedaan penggunaan sampel dan periode

penelitian, serta proksi yang digunakan. Penelitian Wibawa et. al.,

(2016) menggunakan proksi Book Tax Difference (BTD) sebagai

proksi penghindaran pajak, juga menggunakan perusahaan yang

terdaftar pada indeks bursa SRI KEHATI tahun 2010-2014,

sedangkan dalam penelitian ini menggunakan CETR sebagai proksi

penghindaran pajak dan perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2014-2017. Penelitian Rosalia & Sapari (2017)

menggunakan perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2012-2015 sebagai populasi, sedangkan

dalam penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI periode 2014-2017.

3. Pengaruh kualitas audit terhadap penghindaran pajak

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa kualitas

audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Jadi, H3 dalam

penelitian ini, yaitu kualitas audit berpengaruh signifikan terhadap

penghindaran pajak, diterima. Hasil penelitian ini mendukung

Page 107: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

90

penelitian dari Feranika (2014), Nurfadilah et. al, (2015), Gaaya et.

al,(2017), dan Khairunisa (2017).

Berdasarkan tabel 4.9, kualitas audit (ADT) memiliki koefisien

sebesar 0,060. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit

berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak, yang berarti

perusahaan yang menggunakan jasa auditor the big four

mengindikasikan tingkat kecenderungan perusahaan melakukan

penghindaran pajak semakin kecil yang diukur dari semakin

besarnya nilai CETR.

Segala kegiatan perusahaan akan dianalisis oleh auditor untuk

melihat apakah sudah baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku

atau tidak. Maka auditor eksternal the big four diasumsikan memiliki

kualitas yang lebih dibandingkan dengan auditor non big four.

Apabila suatu perusahaan diaudit oleh auditor KAP the big four,

kecenderungan perusahaan dalam melakukan penghindaran pajak

semakin kecil.

Pajak yang merupakan salah satu faktor penyumbang terbesar

APBN yang dapat digunakan untuk meningkatkan pembangunan

nasional, manajer maupun pemilik perusahaan tentunya sudah

mengetahui dan mengerti akan pentingnya pembayaran pajak.

Mengingat bahwa penghindaran pajak tidak menguntungkan negara

dan rakyat, menyebabkan tindakan penghindaran pajak tidak dapat

diterima oleh mayoritas orang. Auditor the big four sebagai KAP

Page 108: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

91

yang dianggap memiliki kualitas yang lebih, mendorong perusahaan

untuk mengurangi penghindaran pajak dan juga untuk

mempertahankan reputasi global yang dimilikinya.

Penelitian yang dilakukan oleh Feranika (2014) menunjukkan

bahwa kualitas audit memiliki nilai signifikansi sebesar 0,013 (<

0,05). Dari hasil tersebut dapat dinyatakan bahwa kualitas

auditberpengaruh terhadap penghindaran pajak. Hasil penelitian ini

dapat disimpulkan bahwa kualitas audit yang tinggi dapat

mengurangi penghindaran pajak. Perusahaan yang diaudit oleh KAP

the big four terbukti tidak melakukan penghindaran pajak, karena

auditor yang termasuk dalam the big four lebih kompeten dan

profesional dibandingkan dengan auditor yang termasuk dalam non

the big four, sehingga KAP memiliki pengetahuan yang lebih banyak

tentang cara mendeteksi dan memanipulasi laporan keuangan yang

mungkin dilakukan oleh perusahaan (Anshori, 2016).

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurfadilah

et al., (2015) menunjukkan bahwa signifikansi kualitas audit sebesar

0,028 < 0,05, artinya bahwa variasi variabel kualitas audit secara

parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penghindaran

pajak. Berbeda dengan hasil penelitian yang menunjukkan hasil

positif, penelitian (Khairunisa et al., 2017) menunjukkan bahwa

koefisien regresi pada kualitas audit sebesar -6,5109 yang memiliki

nilai negatif menunjukkan bahwa adanya hubungan yang tidak

Page 109: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

92

searah antara kualitas audit dengan penghindaran pajak, sehingga

apabila nilai kualitas audit mengalami peningkatan sebesar 1 satuan

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan nilai

penghindaran pajak sebesar 6,5109 dan begitupun sebaliknya.

Penelitian ini tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Damayanti & Susanti (2015) menunjukkan bahwa kualitas audit

tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak. Begitu pula dengan

peneltian yang dilakukan oleh Rosalia & Sapari (2017) yang

menunjukkan bahwa nilai signifikansi kualitas audit sebesar 0,117

(> 0,05) dengan koefisien regresi yang bernilai positif sebesar 4,554.

Hal ini menunjukkan bahwa kualitas audit memiliki hubungan

positif dengan penghindaran pajak, artinya semakin tinggi kualitas

audit maka semakin tinggi pula tingkat penghindaran pajak, dan

sebaliknya. Hal ini diindikasi karena perusahaan BUMN yang

diaudit oleh KAP the big four cenderung dipercayai oleh fiskus

sebagai KAP yang mempunyai integritas kerja yang tinggi dengan

selalu menerapkan peraturan-peraturan yang berlaku.

Page 110: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

93

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini membahas tentang pengaruh profitabilitas, komite

audit, dan kualitas audit terhadap tax avoidance dengan menggunakan

analisis fraud triangle. Analisis dilakukan dengan menggunakan analisis

regresi linier berganda dengan program SPSS. Sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI

periode 2014-2017. Berdasarkan hasil pengujian ini, maka dapat

disimpulkan:

1. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap tax avoidance. Hasil penelitian ini mendukung

penelitian yang dilakukan oleh Damayanti & Susanto (2015), Putri &

Launtania (2016), Richardson et al., (2016), Dewi & Noviari (2017),

Arianandini & Ramantha (2018).

2. Komite audit yang diproksikan dengan proporsi komisaris independen

tidak memiliki pengaruh terhadap tax avoidance. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian yang dilakukan oleh Eksandy (2014), Swingly

& Sukartha (2015) Damayanti & Susanto (2015) dan Laily (2017).

3. Kualitas audit yang diproksikan dengan variabel dummy KAP the big

four dan KAP non the big four memiliki pengaruh terhadap tax

avoidance. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan

Page 111: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

94

oleh Feranika (2014), Nurfadilah et. al., (2015) Gaaya et. al., (2017),

Khairunisa (2017).

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak luput dari keterbatasan dalam melakukan

penelitian. Berikut merupakan keterbatasan penelitian :

1. Penelitian ini hanya meneliti pada sektor manufaktur. Karena sektor

manufaktur merupakan salah satu penyumbang terbesar penerimaan

pajak negara.

2. Penelitian ini hanya menggunakan variabel profitabilitas, komite audit,

dan kualitas audit sebagai variabel independen. Masih terdapat banyak

variabel yang bisa ditambahkan untuk menguji pengaruh terhadap

penghindaran pajak.

3. Penelitian ini hanya menggunakan CETR sebagai proksi tax avoidance,

diamana masih terdapat banyak proksi yang dapat digunakan untuk

menghitung tax avoidance seperti ETR, BTD, dan lain sebagainya.

C. Saran

Penelitian ini diamasa yang akan datang diharapkan dapat

meyajikan hasil penelitian yang lebih baik lagi dengan adanya beberapa

saran yang penulis dapat sampaikan diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan perusahaan-

perusahaan di sektor lain, seperti perbankan dan BUMN, sehingga

memberikan tingkat generalisasi yang lebih tinggi dalam menganalisis

Page 112: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

95

pengaruh profitabilitas, komite audit, dan kualitas audit terhadap tax

avoidance.

2. Periode yang digunakan dalam penelitian ini hanya 4 tahun, untuk

penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan periode

penelitian menjadi lebih dari 4 tahun, sehingga dapat memberikan

tingkat generalisasi yang lebih tinggi.

3. Penelitian ini hanya menggunakan profitabilitas, komite audit, dan

kualitas audit untuk menilai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tax

avoidance. Untuk penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel

lain, seperti corporate governace, inventory intensity, leverage dan

ukuran perusahaan. Selain itu, dapat menambah proksi yang digunakan

untuk komite audit dengan frekuensi rapat komite audit. Begitu juga

dengan proksi untuk tax avoidance dapat menggunakan proksi lain,

seperti ETR, BTD, Book-Tax Gap, dan sebagainya.

Page 113: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

96

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, I. 1991. The theory of planned behavior. Orgnizational Behavior and

Human Decision Processes, 50, 179–211. https://doi.org/10.1016/0749-

5978(91)90020-T

Andayani, Wuryan dan Suparlan. 2010. “Analisis Empiris Pergantian Kantor

Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit”. Simposium Nasional

Akuntansi XIII.

Anggraeni, Kartika. 2018. Anwar Nasution: Pemerintah Bohong Sebut

Fundamental Ekonomi Kuat. Diakses 11 September 2018 dari

www.bisnis.tempo.co.

Anshori, M. F. 2016. Model Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan, (95),

256–269.

Aprillia, Orlin Cicilia, Rafaela Pertiwi Sergius. 2015. The Effectiveness Of Fraud

Triangle On Detecting Fraudulent Financial Statement: Using Beneish

Model And The Case Of Special Companies. Jurnal Riset Akuntansi dan

Keuangan, 3(3).

Arianandini, P. W., & Ramantha, I. W. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Leverage,

dan Kepemilikan Institusional pada Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi

Universitas Udayana, 22(3), 2088–2116.

Aumeerun, B., Jugurnath, B., & Soondrum, H. 2016. Tax evasion: Empirical

evidence from sub-Saharan Africa. Journal of Accounting and Taxation, 8(7),

70–80. https://doi.org/10.5897/JAT2016.0225

Cavazos, Gerardo Peréz and Danreya M Silva. 2015. Tax-Minded Executives and

Corporate Tax Strategies: evidance from th 2013 Tax Hikes. Cambridge.

Cressey, D. R. 1950. “The Criminal Violation of Financial Trust”. American

Sociological Review, Vol. 15 No. 6, No., hlm: 738-743.

Damayanti, F., & Susanti, T. 2015. Pengaruh Komite Audit, Kualitas Audit,

Kepemilikan Institusional, Resiko Perusahaan, Dan Return On Assets

Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 5(2), 187–206.

https://doi.org/10.15408/ess.v5i2.2341

Daniel, Angga. 2015. 4.000 Perusahaan Milik Asing di RI Tak Pernah Bayar Pajak.

Diakses 01 Agustus 2018 dari www.m.detik.com.

Dewi, N. L. P. P., & Noviari, N. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,

Profitabilitas, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Penghindaran

Pajak (Tax Avoidance). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 21(1), 830–

859.

Page 114: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

97

Dewinta, Ida A.R. dan Putu E. Setiawan. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Umur Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan Pertumbuhan Penjualan

terhadap Tax Avoidance. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 14(3).

Eksandy, A. (2014). Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit dan Kualitas

Audit Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance) ( Studi Empiris Pada

Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2010-2014). Competitive, Vol. 1(No. 1), 1–20.

Feranika, Ayu. 2015. Pengaruh Kepemilikan institusional, Dewan Komisaris

Independen, Kualitas Audit, Karakter Eksekutif, dan Leverage terhadap Tax

Avoidance. Jurnal Akuntansi Universitas Jambi.

Gaaya, S., Lakhal, N., & Lakhal, F. (2017). Does family ownership reduce

corporate tax avoidance? The moderating effect of audit quality. Managerial

Auditing Journal, 32(7), 731–744. https://doi.org/10.1108/MAJ-02-2017-

1530

Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS

23. Edisi 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Godfrey, Jayne, Allan Hodgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, dan Scott Holmes.

2010. Acoounting Theory. Edisi 7. Australia: John Wiley & Sons, Inc.

Hanafi, U. 2014. Analisis pengaruh kompensasi eksekutif, kepemilikan saham

eksekutif dan preferensi risiko eksekutif terhadap penghindaran pajak

perusahaan. Journal of Accounting, 3, 1–11.

Hanum, H. R., & Zulaikha. (2013). Pengaruh Karakteristik Corporate Governance

Terhadap Effective Tax Rate (Studi Empiris pada BUMN yang Terdaftar di

BEI 2009-2011). Diponegoro Journal of Accounting, 2, 1–10.

Hidayat, w., dan A. A. Nugroho. 2010. Studi Empiris Theory Of Planned Bahvior

Dan Pengaruh Kewajiban Moral Pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak

Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan 12 (2): 82-93.

Huseynov, F., & Klamm, B. K. 2012. Tax avoidance, tax management and

corporate social responsibility. Journal of Corporate Finance, 18(4), 804–827.

https://doi.org/10.1016/j.jcorpfin.2012.06.005

Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2013. “Standar Profesional Akuntan

Publik”. Jakarta: Salemba Empat.

Jensen, Michael C. dan William H. Meckling. 1976. Theory of the Firm:

Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of

Financial Economics, 3.

Page 115: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

98

Kasim, N., Hashim, N. A. B., & Salman, S. A. 2016. Conceptual Relationship

between Corporate Governance and Audit Quality in Shari’ah Compliant

Companies Listed on Bursa Malaysia. Modern Applied Science, 10(7), 106.

https://doi.org/10.5539/mas.v10n7p106

Kemenkeu. 2017. Informasi APBN 2016. Informasi APBN, 1–10. (Diakses dari

www.kemenkeu.go.id)

Khairunisa, K., Hapsari, D. W., & Aminah, W. (2017). Pengaruh Kualitas Audit ,

Corporate Social Responsibility ,. Journal Riset Akuntansi Kontemporer

(JRAK), 9(1), 36–43.

Komang Subagiastra, I Putu Edy Arizona, I. N. K. A. M. 2016. Governance

Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Ilimah Akuntansi, 1(2), 167–193.

Kurniawan, Alek. 2017. Tiga Skema Pembiayaaan Infrastruktur untuk Pemerataan

Ekonomi. Diakses 19 September 2018 dari www.properti.kompas.com.

Mahyarni. 2013. Theory of Reasoned Action dan Theory of Planned Behavior

(Sebuah Kajian Historis tentang Perilaku). Jurnal Ekonomi Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim-Riau, 4(1), 13–23.

Martantya, Daljono. 2013. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan Melalui

Faktor Risiko Keuangan dan Peluang. Diponegoro Journal of Accounting,

Vol. 2, No.2, h. 1-12.

Mustikasari, E. 2007. Kajian Empiris Tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan Di

Perusahaan Industri Pengolahan Di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi

X, 1–41.

Muzakki, M. R., & Darsono. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility Dan

Capital Intensity Terhadap Penghindaran Pajak. Diponegoro Journal Of

Accounting, ISSN: 2337-3806, 4(3), 1–8.

Nakashima, M. 2017. Can The Fraud Triangle Predict Accounting Fraud?:

Evidance from Japan.

Nurfadilah, Mulyati, H., Purnamasari, M., & Niar, H. 2015. Pengaruh Leverage,

Ukuran Perusahaan, dan Kualitas Audit Terhadap Penghindaran Pajak ( Studi

Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2011-2015 ). Seminar Nasional Dan The 3rd Call for Syariah Paper,

(2010), 441–449.

Priantara, Diaz. 2013. Fraud Auditing & Investigation. Jakarta: Mitra Wacana

Media.

Putri, C. L., & Launtania, M. F. (2016). Pengaruh Capital Intensity Ratio, Inventory

Intensity Ratio, Ownership Structure dan Profitability terhadap Effective Tax

Rate (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Tahun 2011-2014). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi,

1(1), 101–119.

Page 116: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

99

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 8 Buku 1. Jakarta: Salemba

Empat

Rosalia, Y., & Sapari. 2017. Pengaruh Profitabilitas , Likuiditas Dan Corporate

Governance Terhadap Penghindaran Pajak. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi

ISSN:2460-0585, 6(3).

Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi dengan SPSS

Edisi Revisi. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Saputra, M. D. R. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Dan Corporate

Governance Terhadap Tax Avoidance. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi, 6(8),

1–22.

Sarra, Hustna Dara. 2017. Pengaruh Konservatisme Akuntansi, Komite Audit, dan

Dewan Komisaris Independen terhadap Penghindaran Pajak (Studi

Empiris pada Industri Kimia dan Logam di BEI periode 2010-2014).

Competitive, 1 (1).

Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Business Metodologi Penelitian untuk

Bisnis Edisi 4 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Skousen, C. J., Smith, K. R., & Wright, C. J. 2008. Detecting and predicting

financial statement fraud: The effectiveness of the fraud triangle and SAS No.

99. Advances in Financial Economics, 13(99), 53–81.

https://doi.org/10.1108/S1569-3732(2009)000001300

Slemrod, J., & Yitzhaki, S. 2002. Chapter 22 Tax avoidance, evasion, and

administration. Handbook of Public Economics, 3, 1423–1470.

https://doi.org/10.1016/S1573-4420(02)80026-X

Suprapti, E. 2016. Pengaruh struktur kepemilikan, tekanan keuangan,

kesempatan dan rasionalisasi keuangan dengan corporate governance

sebagai variabel pemoderasi. Akuntansi. Universitas Brawijaya Malang.

Suprapti, E. 2017. Pengaruh Tekanan Keuangan Terhadap Penghindaran Pajak,

7(2), 1013–1022.

Suradi. 2012. Pertumbuhan Ekonomi Dan Kesejahteraan Sosial (Economic Growth

And Sosial Welfare). Informasi, Vol. 17, N(200).

Swingly, C., & Sukartha, I. M. 2015. Pengaruh Karakter Eksekutif, Komite Audit,

Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Sales Growth pada Tax Avoidance. E-

Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1, 47–62.

Taylor, Grantley, dan Grant Richardson. 2012. “International Corporate Tax

Avoidance Practices: Evidence from Australian Firms.” International

Journal of Accounting 47 (4). University of Illinois: 469–96.

Page 117: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

100

Tuanakotta, Theodorus M. 2012. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif Edisi

2. Jakarta: Salemba Empat.

Wallace, Peter dan John Zinkin. 2005. Mastering Business in Asia: Corporate

Governance. Singapura: John Wiley & Sons (Aisa) Pte Ltd.

Wibawa, Agung, Wilopo, dan Yusri Abdillah. 2016. Pengaruh Good Corporate

Governance terhadap Penghindaran Pajak (Studi pada Perusahaan

Terdaftar di Indeks Bursa SRI KEHATI tahun 2010-2014). Jurnal

Perpajakan (JEJAK),11 (1).

Wibowo, Farid Arif. 2017. Miningkatkan Kualitas APBN dengan Skema KPBU.

Info Risiko Fiskal, 2 (4).

Widi Hidayat, & Argo Adhi Nugroho. 2010. Studi Empiris Theory of Planned

Behavior dan Pengaruh Kewajiban Moral pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak

Wajib Pajak Orang Pribadi. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 12(2), 82–93.

Retrieved from

http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/aku/article/view/18185

Wolfe, D. T., & Hermanson, D. R. 2004. The Fraud Diamond : Considering the

Four Elements of Fraud. CPA Journal, 74(12), 38–42. https://doi.org/DOI:

Yorke, Sally M., Mohammed Amidu, dan Cletus Agyemin-Boateng. 2016. The

Effect of Earning Management and Corporate Tax Avoidance on Firm

Value. Internasional Journal of Management Practice, 9(2).

Zulma, Gandy Wahyu Maulana. 2016. Pengaruh Kompensasi Manajemen

Terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan Dengan Moderasi Kepemilikan

Keluarga Di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XIX: 1–15.

Page 118: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

101

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 119: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

102

Lampiran 1

Daftar Nama Perusahaan Sampel

No. Nama Perusahaan Kode

1 PT Akasha Wira International Tbk ADES

2 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI

3 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG

4 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA

5 PT Astra International Tbk ASII

6 PT Astra Otoparts Tbk AUTO

7 PT Sepata Bata Tbk BATA

8 PT Budi Starch & Sweetener Tbk BUDI

9 PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk CEKA

10 PT Chitose International Tbk CINT

11 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN

12 PT Delta Djakarta Tbk DLTA

13 PT Darya-Varia Laboratoria Tbk DVLA

14 PT Ekadharma International Tbk EKAD

15 PT Gudang Garam Tbk GGRM

16 PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk HMSP

17 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

18 PT Champion Pacific Indonesia Tbk IGAR

19 PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI

20 PT Intanwijaya Internasional Tbk INCI

21 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

22 PT Indospring Tbk INDS

23 PT Indocement Tunggal Prakarsa INTP

24 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA

25 PT Kimia Farma (Persero) Tbk KAEF

26 PT KMI Wire and Cable Tbk KBLI

27 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM

28 PT Kalbe Farma Tbk KLBF

29 PT Lion Metal Works Tbk LION

30 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH

31 PT Merck Tbk MERK

32 PT Nipress Tbk NIPS

33 PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO

34 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY

Page 120: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

103

Lampran 1

Daftar Nama Perusahaan Sampel (lanjutan)

35 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI

36 PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk SCCO

37 PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk SIDO

38 PT Sekar Bumi Tbk SKBM

39 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk SMBR

40 PT Semen Indonesia (Persero) Tbk SMGR

41 PT Selamat Sempurna Tbk SMSM

42 PT Siantar Top Tbk STTP

43 PT Tunas Alfin Tbk TALF

44 PT Mandom Indonesia Tbk TCID

45 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO

46 PT Trias Sentosa Tbk TRST

47 PT Tempo Scan Pacisic Tbk TSPC

48 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk ULTJ

49 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR

50 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM

Page 121: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

104

Lampiran 2

Data Profitabilitas

No. KODE Profitabilitas

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,062 0,050 0,073 0,046

2 AKPI 0,016 0,010 0,020 0,005

3 AMFG 0,118 0,080 0,047 0,006

4 ARNA 0,208 0,050 0,059 0,076

5 ASII 0,094 0,064 0,070 0,078

6 AUTO 0,066 0,023 0,033 0,037

7 BATA 0,092 0,163 0,052 0,063

8 BUDI 0,012 0,006 0,013 0,016

9 CEKA 0,032 0,072 0,175 0,077

10 CINT 0,070 0,077 0,052 0,062

11 CPIN 0,083 0,074 0,092 0,102

12 DLTA 0,289 0,185 0,212 0,209

13 DVLA 0,066 0,078 0,099 0,099

14 EKAD 0,100 0,121 0,129 0,096

15 GGRM 0,093 0,102 0,106 0,116

16 HMSP 0,359 0,273 0,300 0,294

17 ICBP 0,103 0,110 0,126 0,112

18 IGAR 0,157 0,134 0,158 0,141

19 INAI 0,025 0,022 0,027 0,032

20 INCI 0,075 0,100 0,037 0,054

21 INDF 0,061 0,040 0,064 0,059

22 INTP 0,183 0,158 0,128 0,064

23 JPFA 0,025 0,031 0,113 0,053

24 KAEF 0,081 0,077 0,059 0,054

25 KBLI 0,054 0,074 0,179 0,119

26 KBLM 0,032 0,019 0,033 0,036

27 KLBF 0,171 0,150 0,154 0,148

28 LION 0,080 0,072 0,062 0,014

29 LMSH 0,054 0,015 0,038 0,080

30 MERK 0,256 0,222 0,207 0,184

31 NIPS 0,041 0,020 0,037 0,023

32 PICO 0,026 0,025 0,022 0,023

33 RICY 0,013 0,011 0,011 0,012

Page 122: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

105

Lampiran 2

Data Profitabilitas (lanjutan)

34 ROTI 0,088 0,100 0,096 0,032

35 SCCO 0,083 0,090 0,139 0,067

36 SIDO 0,148 0,156 0,161 0,169

37 SKBM 0,138 0,053 0,023 0,016

38 SMBR 0,115 0,108 0,059 0,029

39 SMGR 0,162 0,119 0,103 0,042

40 SMSM 0,240 0,208 0,223 0,227

41 STTP 0,073 0,097 0,075 0,092

42 TALF 0,133 0,078 0,034 0,023

43 TCID 0,094 0,262 0,074 0,076

44 TOTO 0,143 0,117 0,065 0,099

45 TRIS 0,070 0,076 0,039 0,026

46 TRST 0,009 0,008 0,010 0,011

47 TSPC 0,104 0,084 0,083 0,075

48 ULTJ 0,097 0,148 0,167 0,137

49 UNVR 0,415 0,372 0,382 0,370

50 WIIM 0,084 0,098 0,079 0,033

Page 123: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

106

Lampiran 3

Data Komite Audit

No. KODE Komite Audit

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,333 0,333 0,333 0,333

2 AKPI 0,333 0,333 0,333 0,333

3 AMFG 0,500 0,500 0,667 0,667

4 ARNA 0,500 0,500 0,250 0,500

5 ASII 1,000 1,000 1,000 1,000

6 AUTO 1,000 1,000 1,000 1,000

7 BATA 0,667 0,667 0,667 0,667

8 BUDI 0,333 0,333 0,333 0,333

9 CEKA 0,333 0,333 0,333 0,333

10 CINT 0,333 0,333 0,333 0,333

11 CPIN 0,400 0,400 0,400 0,200

12 DLTA 0,667 0,667 0,667 0,667

13 DVLA 0,500 0,667 1,000 1,000

14 EKAD 0,333 0,333 0,500 0,333

15 GGRM 0,667 0,667 0,667 0,667

16 HMSP 0,667 0,667 0,667 0,667

17 ICBP 1,000 0,667 1,000 1,000

18 IGAR 0,333 0,333 0,333 0,333

19 INAI 0,667 0,667 0,667 0,667

20 INCI 0,333 0,333 0,333 0,333

21 INDF 1,000 1,000 1,000 1,000

22 INTP 1,000 1,000 1,000 1,000

23 JPFA 0,667 0,667 1,000 1,000

24 KAEF 0,667 0,667 0,250 0,250

25 KBLI 0,667 0,667 0,667 0,667

26 KBLM 0,333 0,333 0,333 0,333

27 KLBF 1,000 1,000 1,000 1,000

28 LION 0,333 0,333 0,333 0,333

29 LMSH 0,333 0,333 0,333 0,333

30 MERK 0,333 0,333 0,333 0,333

31 NIPS 0,333 0,333 0,333 0,333

32 PICO 0,333 0,333 0,333 0,333

33 RICY 0,333 0,333 0,333 0,333

Page 124: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

107

Lampiran 3

Data Komite Audit (lanjutan)

34 ROTI 0,333 0,333 0,333 0,333

35 SCCO 0,333 0,333 0,333 0,333

36 SIDO 0,333 0,333 0,333 0,333

37 SKBM 0,333 0,333 0,333 0,333

38 SMBR 1,000 1,000 1,000 1,000

39 SMGR 0,600 0,500 0,500 0,500

40 SMSM 0,333 0,333 0,333 0,333

41 STTP 0,333 0,333 0,333 0,333

42 TALF 0,333 0,333 0,333 0,333

43 TCID 0,500 0,750 1,000 1,000

44 TOTO 0,667 0,667 0,667 0,667

45 TRIS 0,333 0,333 0,333 0,333

46 TRST 0,667 0,667 0,333 0,333

47 TSPC 0,667 0,667 1,000 1,000

48 ULTJ 0,333 0,333 0,333 0,333

49 UNVR 0,333 0,333 0,333 0,333

50 WIIM 0,333 0,333 0,333 0,333

Page 125: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

108

Lampiran 4

Data Kualitas Audit

No. KODE Kualitas Audit

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0 0 0 0

2 AKPI 1 1 1 1

3 AMFG 1 1 1 1

4 ARNA 1 1 1 1

5 ASII 1 1 1 1

6 AUTO 1 1 1 1

7 BATA 1 1 1 1

8 BUDI 0 0 0 0

9 CEKA 1 1 1 1

10 CINT 0 0 0 0

11 CPIN 1 1 1 1

12 DLTA 1 1 1 1

13 DVLA 1 1 1 1

14 EKAD 0 0 0 0

15 GGRM 1 1 1 1

16 HMSP 1 1 1 1

17 ICBP 1 1 1 1

18 IGAR 0 0 0 1

19 INAI 0 0 0 0

20 INCI 0 0 0 0

21 INDF 1 1 1 1

22 INTP 1 1 1 1

23 JPFA 0 0 0 1

24 KAEF 0 0 0 0

25 KBLI 1 1 1 1

26 KBLM 0 0 0 0

27 KLBF 1 1 1 1

28 LION 0 0 0 0

29 LMSH 0 0 0 0

30 MERK 1 1 1 1

31 NIPS 0 0 0 0

32 PICO 0 0 0 0

33 RICY 0 0 0 0

Page 126: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

109

Lampiran 4

Data Kualitas Audit (lanjutan)

34 ROTI 1 1 1 1

35 SCCO 0 0 0 0

36 SIDO 0 0 0 1

37 SKBM 0 0 0 0

38 SMBR 0 0 0 0

39 SMGR 1 1 1 1

40 SMSM 1 1 1 1

41 STTP 0 0 0 0

42 TALF 0 0 0 0

43 TCID 1 1 1 1

44 TOTO 1 1 1 1

45 TRIS 0 0 0 0

46 TRST 1 1 1 1

47 TSPC 0 0 0 0

48 ULTJ 0 0 0 0

49 UNVR 1 1 1 1

50 WIIM 0 0 0 0

Page 127: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

110

Lampiran 5

Data Tax Avoidance

No. KODE Tax Avoidance

2014 2015 2016 2017

1 ADES 0,241 0,287 0,112 0,124

2 AKPI 0,121 0,671 0,352 1,018

3 AMFG 0,267 0,329 0,337 0,951

4 ARNA 0,286 0,696 0,245 0,210

5 ASII 0,207 0,356 0,244 0,218

6 AUTO 0,263 0,476 0,278 0,407

7 BATA 0,348 0,269 0,422 0,277

8 BUDI 0,187 0,427 0,318 0,088

9 CEKA 0,343 0,196 0,251 0,340

10 CINT 0,303 0,310 0,344 0,249

11 CPIN 0,479 0,287 0,142 0,446

12 DLTA 0,266 0,277 0,261 0,259

13 DVLA 0,460 0,244 0,190 0,237

14 EKAD 0,314 0,256 0,127 0,373

15 GGRM 0,228 0,212 0,269 0,253

16 HMSP 0,292 0,274 0,225 0,257

17 ICBP 0,321 0,297 0,307 0,358

18 IGAR 0,215 0,328 0,212 0,349

19 INAI 0,321 0,300 0,252 0,248

20 INCI 0,034 0,100 0,226 0,269

21 INDF 0,378 0,470 0,363 0,447

22 INTP 0,219 0,216 0,182 0,120

23 JPFA 0,706 0,190 0,152 0,388

24 KAEF 0,146 0,192 0,190 0,158

25 KBLI 0,461 0,300 0,157 0,245

26 KBLM 0,371 0,444 0,099 0,000

27 KLBF 0,235 0,257 0,243 0,241

28 LION 0,257 0,191 0,327 0,616

29 LMSH 0,423 0,390 0,102 0,212

30 MERK 0,349 0,289 0,318 0,307

31 NIPS 0,351 0,436 0,249 0,468

32 PICO 0,196 0,134 0,035 0,044

33 RICY 0,583 0,436 0,447 0,440

Page 128: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

111

Lampiran 5

Data Tax Avoidance (lanjutan)

34 ROTI 0,190 0,202 0,273 0,264

35 SCCO 0,244 0,210 0,356 0,230

36 SIDO 0,438 0,240 0,216 0,216

37 SKBM 0,305 0,456 0,412 0,432

38 SMBR 0,170 0,142 0,232 0,232

39 SMGR 0,218 0,230 0,304 0,418

40 SMSM 0,251 0,258 0,205 0,232

41 STTP 0,318 0,221 0,208 0,210

42 TALF 0,247 0,291 0,239 0,293

43 TCID 0,277 0,090 0,151 0,274

44 TOTO 0,258 0,308 0,377 0,202

45 TRIS 0,438 0,278 0,418 1,422

46 TRST 0,614 0,655 0,921 1,199

47 TSPC 0,579 0,647 0,649 0,724

48 ULTJ 0,335 0,159 0,271 0,338

49 UNVR 0,235 0,244 0,241 0,257

50 WIIM 0,416 0,233 0,332 0,541

Page 129: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

112

Lampiran 6

Output Hasil Pengujian Data

A. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

ROA 176 ,00645 ,41502 ,1026370 ,07938914

IND 176 ,20000 1,00000 ,5227261 ,25709386

ADT 176 0 1 ,51 ,501

CETR 176 ,00000 ,69649 ,2782043 ,10915711

Valid N

(listwise)

176

B. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Hasil Uji Normalitas

Page 130: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

113

One-Sample Kolmogorov-smirnov Tes

Unstandardized

Residual

N 176

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation ,10453320

Most Extreme Absolute ,055

Differences Positive ,055

Negative -,043

Test Statistic ,055

Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

e. Test distribution is Normal.

f. Calculated from data.

g. Lilliefors Significance Correction.

h. This is a lower bound of hte true significance

2. Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coeficients

Standardized

Coeficients

t

Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error

Beta

Tolerance

VIF

1 (Constant) ,329 ,021 15,523 ,000

ROA -,433 ,116 -,315 -3,745 ,000 ,753 1,328

IND -,071 ,037 -,168 -1,918 ,057 ,692 1,445

ADT ,060 ,021 ,276 2,811 ,006 ,554 1,804

b. Dependent Variable: CETR

3. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 131: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

114

Hasil Uji White

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 ,431a ,186 ,157 ,01712

a. Predictors: (Constant), X1X2X3, X2KUADRAT,

X3KUADRAT, X1KUADRAT, ROA IND

b. Dependent Variable: RES1KUADRAT

Coefficienta

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std.

Error

Beta

1 (Constant) ,039 ,011 3,491 ,001

ROA -,250 ,053 -1,065 -4,752 ,000

IND -.033 ,040 -,454 -,821 ,413

X1KUADRAT ,416 ,141 ,623 2,949 ,004

X2KUADRAT ,011 ,030 ,200 ,378 ,706

X3KUADRAT ,001 ,004 ,016 ,148 ,882

X1X2X3 ,084 ,059 ,247 1,406 ,162

a. Dependent Variable: RES1KUADRAT

4. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the estimate

Durbin-

Watson

1 ,288a ,083 ,067 ,105441 2,144

c. Predictor: (Constant), ROA, IND, ADT

d. Dependent Variable: CETR

Page 132: SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43050/1/HILMY... · berikan sebagai hadiah dan ucapan terimakasih kepada

115

C. Hasil Uji Hipotesis

Variables Enter/Removeda

Model

Variabel

Entered

Variabel

Removed

Method

1 ADT, ROA, . Enter

INDb

a. Dependent Variable: CETR

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the estimate

1 ,288a ,083 ,067 ,105441

c. Predictor: (Constant), ROA, IND, ADT

d. Dependent Variable: CETR

Coefficienta

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T

Sig.

B

Std.

Error

Beta

1 (Constant) ,329 ,021 15,523 ,000

ROA -,433 ,116 -,315 -3,745 ,000

IND -,071 ,037 -,168 -1,918 ,057

ADT ,060 ,021 ,276 2,811 ,006

b. Dependent Variable: CETR