Skripsi Dali Ichwan 0810522061

Embed Size (px)

Citation preview

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporankeuanganmerupakansumberutamayangdigunakanuntukmenilai posisikeuanganaktualdankinerjakeuanganperusahaan.Laporankeuangan merupakansumberyangpalingbanyakdipakaiolehpihakeskternalsepertikreditor dan investor dalam menilai kinerja keuangan perusahaan. Laporankeuanganterdiriataslaporanneraca,laporanlaba/rugi,laporan perubahanmodalyangdisusunberdasarkanakuntansiberbasisakrualdanlaporan aruskasyangdisusunberdasarkanakuntansiberbasiskas(Lukviarman,2006). Laporankeuanganyangdisusunberdasarkanakuntansiberbasisakrualmemiliki kelebihanyaitudapatmenggambarkanposisikeuanganaktualdenganmencatat semuapendapatandanbebanpadasaattransaksinyasehinggadapatmenunjukkan profitabilitasperusahaandanmembuatasetdankewajibanmenjadiinformasiyang berguna bagi pemakainya (Wild, 2010). Namun dengan adanya kebebasan untuk memilih metode akuntansi membuat laporankeuanganmenjadirentanuntukdimanipulasi.Perusahaandapatmemilih metodeakuntansiyangdapatmenguntungkanbagiperusahaannya.Metodeyang digunakanolehmanajemenbermacam-macamsepertimempercepatpengakuan pendapatan,menundapengakuanbeban,mengapitalisasibebandanmengamortisasi bebanmasadepan,memilihmetodepenilaianpersediaansepertiFIFObukanLIFO 2 danmemilihmetodepenyusutangarislurusyangdapatmenundapengakuanbeban, sertamembebankanbiayayangcukupbesarpadasatuperiodetertentumisalkan ketika terjadi restrukturisasi sehingga laba perusahan akan naik dimasa depan (Wild, 2010). Implikasiyangditimbulkandarikebijakanpemilihanmetodeakuntansi tersebutadalahrentannyamanipulasiyangdilakukanolehmanajementerhadaplaba yangdihasilkanperusahaan.Labamerupakaninformasiyangsangatpentingbagi laporan keuangan. Suatu perusahaan akan nampak memiliki kinerja yang baik apabila memilikilabayangtinggi.Informasilabainiseringdigunakanterutamaketika investorakanmelakukansebuahinvestasi.Informasilabayangtinggiakan mempengaruhiinvestoruntukmenanamkaninvestasidanberharapakan mendapatkankeuntungandimasadepan.Manipulasiterhadaplabaolehmanajemen dikenaldengansebutanmanajemenlaba.Manajemenlabadilakukanuntuk memberikan kesan bahwa perusahaan berkinerja baik dengan mengaburkan informasi yang ada (Wild, 2010). MenurutScottdalamHastoro(2010)salahsatumomenyangpalingrentan terjadimanajemenlabaadalahketikaperusahaanmelakukaninitialpublicoffering (IPO).IPOmerupakansaatpertamakaliperusahaanmenjualsahamnyakepublik. PadasaatIPOperusahaancenderunguntukmenunjukkankinerjanyaagardapat menarikinvestoruntukmembelisahampadasaatIPO.Halinidisebabkankarena ketika IPO, investor menggunakan laporan keuangan yang terdapat dalam prospektus perusahaanuntukmenganalisiskinerjaperusahaan.Apabilakinerjaperusahaan 3 dipandangbaikdanmemilikiprospekkedepannyamakainvestorakan menginvestasikan dananya pada saham perusahaan. Dampakyangditimbulkandarimanajemenlabaadalahkekaburaninformasi. Investortidakmendapatkaninformasiyangsebenarnyaataskinerjaperusahaan. Laporankeuanganyangbersifatreliabledanrelevantelahdikaburkanuntuktujuan pribadiperusahaan.Padaakhirnyayangakandirugikanadalahpihakinvestorbila ternyatainvestasiyangdilakukannyamengalamikerugianakibatkinerjaperusahaan yang buruk. Penelitianinisangatpentingdilakukanmengingatdampakmanajemenlaba sangat merugikan investor secara materil.Investoryang berharap akan mendapatkan returndariinvestasinyabisamengalamikerugianakibattindakanmanajemen perusahaan yang melakukan manajemen laba, sehingga setiap analisa yang dilakukan oleh investor terhadap laporan keuangan perusahaan menjadi tidak tepat karena telah dimanipulasi oleh pihak manajemen. PenelitianinimenggunakansampelperusahaanyangmelakukanIPOtahun 2007s.d2011.Penulismenganggappadatahuninisebagaitahunyangmenjadi perkembanganbagipasarmodalIndonesiaditandaidenganbanyaknyaperusahaan yangmelakukaninitialpublicoffering(IPO)padatahun-tahuntersebut.Setidaknya terdapat101perusahaanyangmelakukanIPOdaritahun2007s.d2011telah menunjukkan iklim investasi di Indonesia semakin membaik (e-bursa 2012). 4 Gambar 1.1 Grafik Jumlah Emiten IPO Tahun 2002 s.d 2011 Sumber : e-bursa 2012 Penelitianmengenaimanajemenlabajugapernahdilakukansebelumnya. PenelitianyangdilakukanolehHastoro(2010)menggunakansampelperusahaan manufakturyangmelakukanIPOsepanjangtahun2000-2008mendapatkanhasil bahwaperusahaanmelakukanmanajemenlabapadaperiodesebelumIPOdansaat IPO. Penelitian Gumanti (1996) dalam Utomo (2005) menguji manajemen laba pada 62perusahaanyangmelakukanIPOsejakJuli1991hinggaDesember1994tidak menemukanmanajemenlabapadaperiodesebelumIPOdansaatIPOmelainkan ditemukannya manajemen laba pada periode setelah IPO. Penelitian Gumanti (2001) dengansampel39perusahaanyangmelakukanIPOtahun1995s.d1997 menunjukkanterdapatmanajemenlabapadalaporankeuanganduaperiodesebelum IPOnamunpadalaporankeuangansatuperiodesebelumIPOtidakditemukan 0510152025302002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 20115 indikasimanajemenlabadenganmenaikkanlaba.PenelitianSetiawati(2002) menemukanadanyamanajemenlabapadaperusahaanyangmelakukanIPOsatu periode sebelum IPO. Penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang menyebabkan manajemen labaolehWidyaningdyah(2001)terhadapperusahaangopublicdiIndonesia mendapatkan hasil faktor leverage berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian Widyastuti(2009)terhadapperusahaanmanufakturyangterdaftarpadatahun2005 didapatkan fakta bahwa faktor leverage memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. PenelitianyangdilakukanolehJuniarti(2005)menemukanfaktabahwafaktor profitabilitasdanbesaranperusahaantidakberpengaruhterhadapperataanlaba. PenelitianyangdilakukanolehHerni(2008)mendapatkanhasilfaktorprofitabilitas danukuranperusahaanberpengaruhterhadapperataanlaba.PenelitianHastoro (2010) menemukan fakta bahwa tingkat manajemen laba perusahaan berukuran kecil lebihrendahdariperusahaanbesardenganmengklasifikasikanukuranperusahaan berdasarkantotalasetnya.PenelitianChenetal(2005)menemukanfaktabahwa kualitasauditberpengaruhterhadaptingkatmanajemenlabaketikaIPO.Penelitian Lapsley et al (2007) menemukan fakta bahwa perusahaan yang di audit oleh akuntan publikbig6dapatmereduksimanajemenlabadaripadaperusahaanyangdiaudit akuntanpubliknonbig6.PenelitianRusmin(2010)menemukanfaktabahwa perusahaanyangdiauditolehakuntanpublikbig4dapatmengurangipotensi manajemenlabayangdilakukanolehperusahaandaripadaperusahaanyangdiaudit oleh akuntan publik non big 4. 6 Karenamasihtidakkonsistennyahasilpenelitianterdahuluyangmeneliti mengenaimanajemenlabadanpengaruhnya,penulistertarikuntukmelakukan penelitianmengenaiAnalisisFaktor-FaktorYangMempengaruhiManajemen Laba Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkanlatarbelakangdiatas,rumusanmasalahyangdiajukandalam penelitian ini adalah : 1. Apakahterdapatperusahaanyangmelakukanmanajemenlabapadasaat initial public offering (IPO)? 2.Apakahfaktorprofitabilitas,leverage,ukuranperusahaandankualitasaudit secara simultan berpengaruh terhadap manajemen laba? 3. Apakahfaktorprofitabilitas,leverage,ukuranperusahaandankualitasaudit secara parsial berpengaruh terhadap manajemen laba? 1.3 Tujuan Penelitian 1.Mengetahuiperusahaan-perusahaanyangmelakukanmanajemenlabapada saat initial public offering (IPO). 2.Mengetahuipengaruhsimultanfaktorprofitabilitas,leverage,ukuran perusahaan dan kualitas audit terhadap manajemen laba. 7 3.Mengetahuipengaruhparsialfaktorprofitabilitas,leverage,ukuran perusahaan dan kualitas audit terhadap manajemen laba. 1.4 Manfaat Penelitian 1.BagiBapepam-LKdanBursaEfekIndonesiadapatmemberikansanksibagi perusahaanyangmelakukanmanajemenlababerupasuspend(penghentian perdagangansementara)dandelisting(pengeluarandariBursa)bagi perusahaan yang benar terbukti melakukan manajemen laba. 2.Bagiinvestordiharapkanberhati-hatidenganperusahaanyangterbukti melakukanmanajemenlabajikatidakinvestasiyangdilakukanakan mengalami kerugian. 3.Bagikreditordiharapkanmenjadibahanpertimbangandalammelakukan analisa kredit kepada perusahaan yang terbukti melakukan manajemen laba. 1.5 Sistematika Penulisan BabI.PENDAHULUAN,padababiniakandijelaskanmengenailatar belakangpenelitian,rumusanmasalah,tujuanpenelitian,manfaatpenelitiandan sistematika penelitian. BabII.LANDASANTEORI,padababiniakanberisimengenaiteori-teori yangberkaitandenganmasalahyangdibahas,penelitianterdahulu,kerangka konseptual. 8 BabIII.METODEPENELITIAN,padababiniakanmembahasmengenai metodologipenelitiansepertijenispenelitian,populasidansampel,teknik pengambilan sampel, analisis data. BabIV.HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN,padababiniakan membahas mengenai hasil dari penelitian manjemen laba dan jawaban dari hipotesis yang diajukan pada bab II. BabV.PENUTUP,padababiniakanmembahasmengenaikesimpulandari penelitianyangtelahdilakukan,keterbatasanpenelitian,saran,danimplikasi penelitian yangberkaitan dengan penelitian. 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Definisi Laporan Keuangan MenurutLukviarman(2006)laporankeuanganmerupakansumberinformasi keuanganyangdihasilkanmelaluisuatuprosesakuntansiuntuksuatuperiodeatau tanggaltertentu.SementaramenurutHarahap(2006)laporankeuangan menggambarkankondisikeuangandanhasilusahasuatuperusahaanpadasaat tertentuataujangkawaktutertentu.SedangkanmenurutWild(2010)laporan keuangan merupakan produk proses pelaporan keuangan yang diatur oleh standar dan akuntansi,insentifmanajer,sertamekanismepelaksanaandanpengawasan perusahaan. 2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan MenurutLukviarman(2006)laporankeuanganmempunyaitujuanuntuk menyediakaninformasiyangmenyangkutposisikeuangan,kinerjasertaperubahan posisikeuangansuatuperusahaanyangbermanfaatbagisejumlahbesarpemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. 10 2.1.3 Jenis Laporan Keuangan Lukviarman (2006) menggolongkan jenis laporan keuangan kedalam 4 jenis : 1.Neraca Neraca(balancesheet)merupakanlaporanyangmenunjukkannilaiaktiva perusahaan dan sumber pembiayaan dari sejumlah aktiva tersebut (klaim dari aktiva).Neracadisusunkedalamduakelompokyaituaktivadanpasiva. Urutanaktivadisusundariataskebawahberdasarkanlikuiditassuatuaset. Makin likuid aset tersebut maka posisinya berada diatas aset yang lebih tidak likuid lainnya. Dikelompok aktiva dikenal dua bagianyaitu aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar sering disebut modalkerja sedangkanaktivatetap adalahinvestasiterhadapbarang-barangmodal.Disisisebelahkirineraca terdapatpasivadanekuitas.Pasivadisusunberdasarkantingkatlikuiditasnya samasepertihalnyaaktiva.Pasivadibagimenjadimenjadiduabagian,yaitu kewajibanyangterdiriataskewajibanjangkapendekdankewajibanjangka panjang dan ekuitas. 2.Laporan Laba Rugi Laporanlabarugi(incomestatement)merupakanlaporankeuanganyang menggambarkankinerja(performance)perusahaanselamasatuperiode akuntansi.Laporanlabarugidisajikandalamurutanyangbertingkatdari pendapatan/penjualandikurangibeban-bebanmenghasilkanlabasebelum pajakdansetelahdikurangipajakmenghasilkanlabasetelahpajakatauyang biasa disebut laba bersih. 11 3.Laporan Perubahan Posisi Keuangan Laporanperubahanposisikeuangandapatdisajikandalambentuklaporan aruskasataulaporanarusdanadandisajikansebagaibagianyangtak terpisahkansetiapperiodepenyajianlaporankeuangan.Laporanaruskas dapat menyajikan perubahan dari aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan dan mampu menyajikan laporan perubahan kas berdasarkan kondisi yang ada danpeluang.Laporanaruskasdapatmembuatpemakailaporaninidapat memprediksi arus kas dimasa depan dengan menilai kas dimasa kini. Laporan arus kas terbagi menjadi tiga elemen yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan. Arus kas operasi berkaitan dengan pendapatan utama perusahaan,aruskasinvestasiberkaitandenganperolehandanpelepasan aktivajangkapanjangyangtidaktermasuksetarakas.Aruskaspendanaan berkaitan dengan perubahan struktur permodalan perusahaan. 4.Catatan dan Skedul Tambahan Catatan dan skedul tambahan adalah bagianyang tak terpisahkan dari sebuah laporankeuangan.Laporaniniberisimengenaiinformasiyangbergunabagi pemakailaporanneracadanlabarugi.Catatandanskedultambahanberisi mengenairesikodanketidakpastianyangberpengaruhterhadapperusahaan sertainformasidalambentukapapunyangtidakdicantumkandalamlaporan neraca dan laba rugi seperti informasi industri dan geografi yang berpengaruh terhadap perusahaan serta kebijakanakuntansiyang dipakai oleh perusahaan. Diantarabagiandaricatatandanskedultambahan,pengungkapanterhadap kebijakanakuntansiyangdipakaiolehperusahaanadalahhalyangpaling 12 pentingdipahamiolehpemakailaporankeuangan.Halinidisebabkan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh masing-masing perusahaan berbeda-beda. Perbedaan kebijakan akuntansi dapat menjadi bias bagi pemakai laporan neracadanlaba-rugi.Olehsebabitudenganmengetahuikebijakanakuntansi yangdipakaiperusahaantersebut,makapemakailaporankeuangandapat memberikan penilaian terhadap laporan keuangan tersebut. 2.1.4 Karakteristik Laporan Keuangan Lukviarman(2006)membagikarakteristiklaporankeuanganmenjadi4 karakteristik : 1.Dapat dipahami Laporankeuanganharuslahmudahdipahamiolehorangyang menggunakannya.Untukitudiasumsikanbahwasetiappemakailaporan keuangan telah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai akuntansi, bisnis dan ekonomi. 2.Relevan Laporankeuanganharuslahbersifatrelevan.Laporankeuanganadaketika pemakainyamembutuhkanlaporankeuangantersebutuntukpengambilan keputusan. 3.Keandalan Laporankeuanganharuslahbesifatandal(reliable)yaknilaporankeuangan harusmemberikaninformasiyangsebenar-benarnya,jujur,netral,dantidak 13 melebih-lebihkan.Artinyalaporankeuangansesuaidengankondisi perusahaan saat ini.4.Dapat dibandingkan Penggunalaporankeuanganharusdapatmembandingkanlaporankeuangan antarperiodeuntukmemberikanpenilaianterhadapkinerjaperusahaan.Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan harus memiliki pengetahun mengenai kebijakan akuntansi serta pengaruh terhadap perubahan akuntansi tersebut. 2.1.5 Pemakai Laporan Keuangan Lukviarman (2006) membagi pemakai laporan keuangan menjadi 7 pihak : 1.Investor Investormemilikikepentinganatasinvestasiyangtelahdilakukanpada perusahaan tersebut. 2.Karyawan Karyawanmemilikikepentinganuntukmenilaiprofitabilitasdanstabilitas perusahaan.Selainitukaryawanjugadapatmengetahuiberapabonusyang akan mereka terima sebagai bagian dari pembagian laba perusahaan. 3.Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman memiliki kepentingan untuk menganalisa kinerja keuangan yang berkaitan dengan pemberian kredit kepada perusahaan sehingga pemberi pinjamandapatmemutuskanapakahperusahaanlayakuntukmemperoleh pinjaman serta menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi pinjaman. 14 4.Pemasok dan kreditur usaha lainnya Pemasok memiliki kepentingan untuk mendapatkan informasi apakah piutang mereka dapat dibayarkan oleh perusahaan pada saat jatuh tempo. 5.Pelanggan Pelangganmemilikikepentinganuntukmenilaikelangsunganhidup perusahaanterutamabilapelangganmemilikiketergantunganterhadap perusahaan dan terlibat dalam perjanjian jangka panjang. 6.Pemerintah dengan berbagai lembaga dibawahnya Pemerintahmemilikikepentinganataslaporankeuanganperusahaanuntuk menilaiberapajumlahpajakyangdapatditerimapemerintah,sertamenilai aktivitas perusahaan secara keseluruhan demi menjaga stabilitas ekonomi. 7.Masyarakat Masyarakatmemilikikepentinganterhadaplaporankeuanganperusahaan terutamauntukmengetahuikontribusiperusahaanterhadapperekonomian setempatdannasionalsertaberkaitandengandanacorporatesocial responsibility(CSR)yangdikeluarkanperusahaanbesertapenggunaandana tersebut. 15 2.2 Pasar Modal 2.2.1 Definisi Pasar Modal Samsul(2006)mendefinisikanpasarmodaladalahtempatatausarana bertemunyaantarapermintaandanpenawaranatasinstrumenkeuanganjangka panjang, umumnya lebih dari 1 (satu) tahun.SedangkanmenurutTandelilin(2009) pasarmodalsecaraumumdapatdiartikansebagaipasaryangmemperjualbelikan produkberupadanayangbersifatabstrak.Daridefinisitersebutdapatdisimpulkan pasarmodalmerupakantempatdiperjualbelikannyainstrumen-instrumenkeuangan untuk keperluan investasi. 2.2.2 Instrumen Di Pasar Modal Menurut Samsul (2006) beberapa instrumen keuanganyang di perjualbelikan di pasar modal diantaranya : 1.Saham Sahammerupakantandabuktimemilikiperusahaandimanapemiliknya disebutjugasebagaipemegangsaham(shareholderataustockholder).Jenis-jenis saham ada 2 yaitu : a.Saham Pereferen Sahampreferenmerupakansahamyangmemberikanhakkumulatif kepadapemiliknyauntukmemilikibagianlabadariperusahaan walaupunperusahaantersebutmengalamikerugianpadaperiode tertentu. Hak kumulatif merupakan hak untuk memperoleh bagian laba 16 perusahaanyangtidakdiberikanketikaperusahaanmengalami kerugiandanharusdibayarkanketikaperusahaanmengalami keuntungan.Pemegangsahampreferentidakmemilikihaksuara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). b.Saham Biasa Sahambiasamerupakansahamyangmemperolehkeuntungansetelah sahampreferendibagikan.Pemiliksahambiasatidakmemperoleh bagian laba bila perusahaan mengalami kerugian. Pemilik saham biasa memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 2.Obligasi Obligasimerupakansurattandahutangyangkeluarkanperusahaanpenerbit obligasiataudengankatalainpemegangobligasiadalahorangyang meminjamkanutangkepadaperusahaan.Keuntungandarimemilikiobligasi iniadalahpemegangobligasiberhakmenerimakuponsebagaipendapatan yang diperoleh dari membeli obligasi tersebut. 3.Bukti right Buktirightadalahinstrumenkeuanganyangmemperbolehkanpemiliknya untukmembelisejumlahsahampadahargayangtelahditentukandanwaktu yangtelahditentukan.Buktirightdiberikanhanyakepadapemegangsaham lama.Hargabuktirighttelahditentukandimuka.Biasanyahargauntuk menebus bukti right berada di bawah harga yang ada di pasar. Selain itu bukti right dapat diperdagangkan di Bursa Efek bila pemiliknya tidak menebusnya. 17 4.Bukti waran Samadenganbuktiright,waranmerupakaninstrumenkeuanganyang memungkinkanpemiliknyauntukmembelisejumlahsahampadahargayang telahditentukandanwaktuyangtelahditentukan.Hargawarantelah ditentukandimuka.Perbedaannyadenganbuktiright,warandijualdiatas harga pasar yang berlaku. Waran tidak hanya diperuntukan kepada pemegang sahamlamanamunbiasanyajugadiberikanketikaseoranginvestormembeli obligasisebagaipemanis(sweetner).Apabilapemegangwarantidakberniat untuk menebusnya, maka waran bisa diperjualbelikan di Bursa Efek. 5.Derivative Derivativemerupakansekuritasyangnilainyaditurunkandarisebuah underlyingassettertentu.Derivativedapatdikatakanprodukturunandari sebuahsekuritasdimananilainyasebagianataukeseluruhanbergantung kepada underlying asset itu. 2.2.3 Jenis-Jenis Pasar Modal Hartono (2009) menggolongkan pasar modal kedalam 4 jenis : 1.Pasar Primer Pasarperdanaataubiasadisebutdenganinitialpublicoffering(IPO) merupkanpasardimanaperusahaanuntukpertamakalinyamenawarkan sebuahinstrumensekuritaskepublik.Sedangkanmenurutundang-undang pasarmodal,penawaranumumatauseringpuladisebutgopublicadalah 18 kegiatanpenawaransahamatauefeklainnyayangdilakukanolehemiten (perusahaanyangakangopublic)untukmenjualsahamatauefekkepada masyarakatberdasarkantatacarayangdiaturolehUUPasarModaldan PeraturanPelaksanaannya(BursaEfekIndonesia2011).Tahap-tahapan prosesgopublicdalamdibagikedalamempattahap(BursaEfekIndonesia 2011) : a.Tahap Persiapan Tahapaninimerupakantahapanawaldalamrangkamempersiapkan segalasesuatuyangberkaitandenganprosespenawaranumum.Pada tahapyangpalingawalperusahaanyangakanmenerbitkansaham terlebihdahulumelakukanRapatUmumPemegangSaham(RUPS) untukmemintapersetujuanparapemegangsahamdalamrangka penawaranumumsaham.Setelahmendapatpersetujuan,selanjutnya emitenmelakukanpenunjukkanpenjaminemisisertalembagadan profesi penunjang pasaryaitu: -PenjaminEmisi(underwriter).Merupakanpihakyangpalingbanyak keterlibatannyadalammembantuemitendalamrangkapenerbitan saham.Kegiatanyangdilakukanpenjaminemisiantaralain: menyiapkanberbagaidokumen,membantumenyiapkanprospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. -Akuntanpublik(auditorindependen).Bertugasmelakukanauditatau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. 19 -Penilaiuntukmelakukanpenilaianterhadapaktivatetapperusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut. -Konsultanhukumuntukmemberikanpendapatdarisegihukum(legal opinion). -Notarisuntukmembuatakta-aktaperubahananggarandasar,akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-notulen rapat.b.Pengajuan pernyataan pendaftaran Padatahapini,dilengkapidengandokumen-dokumenpendukung calonemitenmenyampaikanpendaftarankepadaBAPEPAM-LK hinggaBAPEPAM-LKmenyatakanpernyataanpendaftaranmenjadi efektif.c.Tahap penawaran saham Tahapaninimerupakantahapanutama,karenapadawaktuinilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membelisahamtersebutmelaluiagen-agenpenjualyangtelah ditunjuk.Masapenawaransekurang-kurangnyatigaharikerja. Perlu diingatpulabahwatidakseluruhkeinginaninvestorterpenuhidalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 jutasaham.Jikainvestortidakmendapatkansahampadapasar 20 perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.d.Tahap pencatatan saham di Bursa Efek Setelahselesaipenjualansahamdipasarperdana,selanjutnyasaham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. 2.Pasar Kedua Pasaryangmemperjualbelikansekuritasatausuratberhargayangsudah beredar. Pada pasar sekunder ini perdagangan dilakukan didalam tempat yang dinamakan bursa. Di bursa terdapat banyak perantara efek(broker) yang akan menjadi perantara perdagangan antara investor dan emiten. 3.Pasar Ketiga Pasaryang menjadi tempat perdagangan efek ketika pasar sekunder tutup. Di pasariniperdaganganefekdilakukanlangsungolehperantaraefek(broker) dan investor tanpa melalui bursa (bertemu langsung). 4.Pasar keempat Pasarkeempatumumnyadilakukanolehinstitusiyangbesardikarenakan menghindaripengeluarankomisikepadaperantaraefek(broker).Biasanya perdagangandilakukansecaralangsungolehinvestorjualdaninvestorbeli tanpa melalui perantara efek. 21 2.3 Manajemen Laba2.3.1 Definisi Manajemen Laba Salahsatuyangmenjadiukurankinerjaperusahaanadalahlaba.Laba mencerminkanpendapatanperusahaaanpadaperiodetertentu.Karenasifatnyayang sangatpentingbagipengambilankeputusan,labaseringdimanipulasiolehpihak manajemen untuk mencerminkan kinerjayang baik bagi pihak eksternal perusahaan. Manajemenlabadilakukandalambatasanataupundiluarprinsip-prinsipakuntansi yang berlaku umum (GAAP). Menurut Wild (2010) manajemen laba didefinisikan sebagai intervensi dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi. Sedangkan menurut Utomo(2005)manajemenlabatimbulsebagaidampakdaripenggunaanakuntansi sebagai salah satu informasi dan alat komunikasi antara pihak internal perusahaan dan pihakeksternalperusahaansehinggamenimbulkankebijakanataujudgmentdari pihakmanajemensuatuperusahaan.SementaramenurutHastoro(2010)manajemen labaadalahtindakanmanajemenuntukmemilihkebijakanakuntansidarisuatu standartertentudengantujuanmemaksimalkankesejahteraandannilaipasar perusahaan.Sugiri(1998)dalamWidyaningdyah(2001)membagidefinisiearnings managementkedalam dua , yaitu : 22 1.Definisi sempit Earningsmanagementdalamhalinihanyaberkaitandenganpemilihan metodeakuntansi.Earningsmanagementdalamartiansempitini didefinisikansebagaiperilakumanajeruntukbermaindengankomponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings. 2.Definisi luas Earningsmanagementmerupakantindakanmanajeruntukmeningkatkan (mengurangi)labayangdilaporkansaatiniatassuatuunitdimanamanajer bertanggungjawab,tanpamengakibatkanpeningkatan(penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. Walaupunterjadiperbedaaanparapakardalammendefinisikanmanajemen laba,namunpadadasarnyamanajemenlabaadalahtindakanmanajemenyang memanfaatkanmetodeakuntansiyangadauntuksecaraimplisitmenurunkanatau menaikkan laba pada periode tertentu untuk memberikan keuntunganekonomis bagi perusahaan. 2.3.2 Strategi Manajemen Laba Wild (2010) mengklasifikasikan strategi manajemen laba dalam 3 jenis yaitu : 1.Meningkatkan laba (income increasing) Dalamstrategiiniperusahaanmeningkatkanlabapadaperiodekiniagar kinerjaperusahaandinilaibaik.Selainituperusahaanjugadapatmelakukan peningkatan laba pada beberapa periode kedepan. 23 2.Pengurangan laba (big bath) Perusahaanmelakukanpenghapusan(write-off)padasatuperiode.Periode yang dilakukan penghapusan merupakan periode yang memiliki kinerja paling buruk.Bigbathseringdisebutsebagaicarayangdilakukanolehmanajemen untuk menghapus kinerja perusahaan yang buruk dimasa lalu. 3.Perataan laba (income smoothing) Manajerberusahauntukmeningkatkanataumenurunkanlabauntuk menghindarifluktuasilabayangterjadi.Biasanyamanajertidakmelaporkan labapadasaatperiodekinerjaperusahaanyangbaiksehinggamanajemen memilikicadanganlabayangkemudiandilaporkanpadasaatkinerja perusahaanburuk.Incomesmoothingmerupakanbentukumumdari manajemen laba yang sering dilakukan manajer. 2.3.3 Motivasi Manajemen Laba MenurutScottdalamHastoro(2010)motivasimanajemenmelakukan manajemen laba : a)Bonus Plans Laba sering dijadikan investor penilaian prestasimanajer perusahaan, dengan cara menetapkan tingkat laba yang harus dicapai dalam periode tertentu. b)Initial Public Offering Saatperusahaangopublic,manajerberusahauntukmenaikkanlabayang dilaporkan untuk mempengaruhi keputusan investor. 24 c)Stock Price Effect Manajermelakukanmanajemenlabadalamlaporankeuangandengantujuan untuk mempengaruhi pasar. d)Political Motivation Manajemenlabadilakukanuntukmengurangibiayapolitisdanpengawasan daripemerintah,misalnyasubsidi,danuntukmeminimalkantuntutanserikat buruh, dilakukan dengan cara menurunkan laba. e)Taxation Motivation Manajerberusahamenurunkanlabauntukmengurangibabanpajakyang harus dibayarkan. f)Pergantian CEO Manajemenlabadilakukandalamkasuspenggantianmanajer,manajerlama akanmelaporkanlabayangtinggi,sehinggaCEOyangbaruakanmerasa sangat berat untuk mencapai tingkat laba tersebut. 2.3.4 Model-Model Mendeteksi Manajemen Laba Terdapatbeberapametodependeteksianmanajemenlaba.Salahsatunya melaluidiscretionaryaccrualsdenganmenggunakanmodelJonesmodifikasi.Jones memberikansebuahmodeluntukmembantumengidentifikasiperusahaanyang melakukanmanajemenlaba.TujuanmodelJonesadalahuntukmemisahkanakrual kelolaan dan non kelolaan. Model Jones modifikasi mengestimasi tingkat akrual yang diharapkan(akrualnonkelolaan)sebagaifungsiperbedaanantaraperubahan pendapatan dan perubahan dalam piutang dagang serta aktiva tetap. 25 Perhitungantotalakrualdenganpendekatanaruskasdanlaporanrugilaba dihitung dengan rumus sebagai berikut (Sloan, 1996 dalam Wijayanti, 2009): TAt= Earnt CFOt Dimana: TAt= total akrual CFOt= Arus kas operasi Earnt= earnings Seluruhpersamaandiatasdibagidenganmenggunakantotalaktivaawal tahun pada perusahaan yang diobservasi. Model-model pemisahan akrual menjadi akrual kelolaan dan non kelolaan yang dibandingkanolehDechowetal(1996)dalamWijayanti(2009),adalahsebagai berikut: 1.The Healy Model PengujianHealyuntukmanajemenlabadengancaramembandingkanrata-rata total akrual (dibagi total aktiva periode sebelumnya). Healy (1985) menganggap nondiscretionaryaccruals(NDA)tidakdapatdiobservasi.Modeluntuknon discretionary accruals adalah sebagai berikut: NDA= 0 sehingga TA = NDA 26 2.The De Angelo Model ModelDeAngelo(1986)mengujimanajemenlabadenganmenghitung perbedaanawaldalamtotalakrualdandenganasumsibahwaperbedaanpertama tersebutdiharapkannol,yangberartitidakadamanajemenlaba.Modelini menggunakantotalakrualperiodeterakhir(dibagitotalaktivaperiodesebelumnya) untuk mengukur non discretionary accruals. NDAt = TAt-1 Keterangan: NDAt = estimasi non discretionary accruals TAt-1 = total accruals dibagi total aktiva 1 tahun sebelum tahun t 3.The Jones Model Jones(1991)mengajukanmodelyangmenolakasumsibahwanon discretionaryaccrualsadalahkonstan.Modelinimencobamengontrolpengaruh perubahankeadaanekonomiperusahaanpadanondiscretionaryaccrualsebagai berikut: NDAt = o1 (1 / At1) + o2 (REVt / At-1) + o3(PPEt / At-1) Keterangan: REVt = revenuepadatahuntdikurangirevenuepadatahunt-1 PPEt = gross property plan and equipment pada tahun t27 At-1 = total aktiva tahun t-1 o1,o2,o3= parameter spesifik perusahaan (OLS estimator) 4.The Modified Jones Model ManajemenlabadapatdiukurdenganmodelDA.Modelinimenjelaskan bahwamanajermemilikidiskresiuntukmenggunakanakuntansiakrualsebagaialat pengelolaanlaba(Jones,1991).ModelJonesmengasumsikanbahwaperubahan pendapatan dan aktiva tetap bruto merupakan akrualyang ditimbulkan dari transaksi ekonomiperusahaandanbersifattidakdapatdikelola(unmanaged);dalamhalini, perubahanpendapatandanaktivatetapbrutomencerminkanperubahanmodalkerja danbiayapenyusutan.ModelJonesmeregresikantotalaccrualssebagaifungsidari perubahanpendapatandanaktivatetap.Koefisienregresiinidigunakanuntuk mengestimasiNDA.ResidualregresidianggapsebagaiDA.Denganasumsi perubahanpenjualankreditmerupakanpeluangmanajemenlaba,Dechowetal. (1995)memodifikasimodelJonesdanmembuatpenyesuaianbahwaperubahan pendapatanharusdikurangiperubahanpiutang.ModelJonesmodifikasimerupakan model terbaik dalam pendeteksian manajemen laba (Dechow et al, 1995). Modelinidibuatuntukmengeliminasitendensikonjungtoryangterdapatdalamthe Jones Model. NDAt = o1 (1 / At1) + o2 (REVt- RECt / At-1) + o3(PPEt / At-1) Keterangan: RECt =piutangbersih padatahuntdikurangipiutang bersih pada tahun t-1 28 5.Industry Adjusted Model IndustryAdjustedModel(DechowdanSloan,1991)mengasumsikanbahwavariasideterminandarinondiscretionaryaccrualsadalahsamadalamjenis industri yang sama. Non discretionary accruals dari model ini diperoleh dengan : 6.Akrual Khusus Keterangan: COit:loan charge-off (pinjaman yang dihapus bukukan) LOAN : loans outstanding (pinjaman yang beredar) NPA: nonperformingassets(aktivaproduktifyangbermasalah)terdiridariaktivaproduktifberdasarkantingkat kolektibilitasnya yaitu: a.Dalam perhatian khusus (DPK) b.Kurang lancar (KL) c.Diragukan (D) d.Macet (M) NDAit= o 0+ o1COit + o 2 LOANit + o 3 NPAit + o 4 ANPAit +1+ e NDAt = 1+ 2 median1 (TAt ) 29 NPA: Selisih nonperforming assets t+1 dengan nonperforming assets tSemuavariabeldideflasidengannilaibukuekuitas ditambahcadangankerugian pinjaman. Jadi perhitungan akrual kelolaan yaitu:DAit = TAit - NDAit Keterangan: TA=totalakrual(untukyangmodelakrualkhusus,totalakrual dihitungberdasarkantotalsaldopenyisihanpenghapusanaktiva produktif (PPAP) DA= akrual kelolaan NDA= akrual non kelolaan 7.Kaznik CFO= perubahan dalam arus kas operasi dari tahun t-1 ke tahun t 8.The Cross-Sectional Models BaikmodelJonescross-sectionaldanmodelJonesmodifikasicross-sectionaladalahsamadenganmodelJonesdanmodelJonesmodifikasi,kecuali parametermodeldiestimasidenganmenggunakandatacross-sectionalbukandata timeseries.Modelcross-sectionaldantimeseriesberbedaasumsi.Modelcross-NDAit = o 0+ o1 ( AREVit ARECit ) + o 2 PPEit + o 3 ACFOit + eit 30 sectionalmengasumsikan bahwa korelasi antaraakrualnonkelolaan dan penentuan akrual,sepertiperubahandalampendapatansekarangsedangkanmodeltime-series mengasumsikan bahwa korelasi ditentukan oleh karekteristik spesifik perusahaan. 2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba 2.4.1 Profitabilitas MenurutLukviarman(2006)profitabilitasmenunjukankemampuan perusahaandidalammemperolehlabadalamhubungannyadenganpenjualan,total aktiva maupun modal sendiri. MenurutHarahap(2006)profitabilitasmenggambarkankemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang ada sepertikegiatanpenjualan,kas,modal,jumlahkaryawan,jumlahcabang,dan sebagainya. Lukviarman (2006) menggolongkan profitabilitas menjadi 2 golongan : a.Profitabilitas dalam hubungannya dengan penjualan a.Gross Profit Margin GrossProfitMarginadalahrasioyangmengukurseberapabesar perusahaandapatmenghasilkanlabakotordarisetiappenjualannya. Rumus yang dipakai adalah : Gross Profit Margin = PenjualanHPP Penjualan 31 Rasioinisangatdipengaruhiolehhargapokokpenjualan.Semakin tinggihargapokokpenjualan,makaakansemakinrendahnilaidari gross profit margin dan sebaliknya. b.Operating Profit Margin OperatingProfitMarginadalahrasioyangmengukurseberapabesar kemampuanperusahaanuntukmemperolehlabaoperasidarisetiap penjualannya. Rumus yang dipakai adalah : Operating Profit Margin = Penjualan(EBIT) Operasi Laba Rasioinisangatbermanfaatdalammengukuraktivitaspenjualan dalam menghasilkan laba operasi. c.Net Profit Margin NetProfitMarginmerupakanrasioyangmengukurberapa kemampuanperusahaandalammemperolehlababersihdariaktivitas penjualannya. Rumus yang dipakai adalah : Net Profit Margin = PenjualanPajak SetelahLaba Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi kamampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasinya.

32 b.Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi a.Return on Investment (ROI) ReturnonInvestmentmerupakanrasioyangmengukurkemampuan perusahaandalammenghasilkanlababersihdariaktivayang dimilikinya. Rumus yang dipakai adalah : ROI = Aktiva TotalPajak SetelahLaba Rasio ini juga sering disebut sebagai Return on Asset (ROA). Semakin tinggirasioinimakasemakinproduktifaktivaperusahaandalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. b.Return on Equity (ROE) ReturnonEquityadalahrasioyangmengukurberapakemampuan perusahaanuntukmemberikankeuntunganbagipemegangsaham. Rumus yang biasa dipakai adalah : ROE = Sendiri ModalPajak SetelahLaba SemakintinggirasioROEmakasemakintinggipulakuntungan perusahaanyangakandidapatkanolehpemegangsahamdaridana yang telah di investasikannya. MenurutMarlina(2001)manajemencenderungmelakukanincomesmothing ketikaprofitabilitasperusahaantinggi.Haliniberkaitandenganbonusmotivation yang diharapkan oleh pihak manajemen. Penelitian yang dilakukan oleh Assih (2000) dalamBudiasih(2007)manajemenperusahaanyangmemilikiprofitabilitasyang 33 tinggicenderunguntukmelakukanpraktekincomesmoothingkarenamerekatahu prospek keuntungan perusahaan dimasa mendatang melebihi investor. 2.4.2 LeverageMenurutLukviarman(2006)leveragemerupakanrasioyangmengukur kemampuanperusahaanuntukmendanaiasetyangdimilikinyadankemampuan perusahaanutnukmembayarkanbebantetapsebagaidampakpenggunaansumber dana yang bukan berasal dari modal pemilik. MenurutHarahap(2006)leveragemenggambarkanhubunganantara komposisi hutang dengan modal sendiri ataupun aset yang dimiliki perusahaan. Rasio inimengukurseberapabesarperbandinganantarahutangdanmodalsendiriyang dimiliki oleh perusahaan. Lukviarman (2006) membagi leverage ke dalam 2 jenis yaitu : 1. Balance sheet coverage ratio Rasioinidigunakanuntukmengetahuicaraperusahaanuntukmendanai sejumlah aktivanya. Rasio-rasio yang umum digunakan adalah : a.Debt RatioDebt Ratio mengukur berapa jumlah aktiva perusahaan yang didanai oleh hutang. Rumus yang digunakan adalah : Debt Ratio = Aktiva TotalHutang Total 34 Semakin besar rasio debt ratio artinya sebagian aktiva didanai/dibelanjai oleh hutang. b.Debtto Equity Ratio (DER) DebtEquityRatiomengukurberapaperbandingankomposisihutang dengan modal sendiri. Rumus yang digunakan adalah : DER = Sendiri Modal TotalHutang Total Semakintinggirasioinimakasemakintinggihutangyangdimiliki perusahaan.BagiperusahaanyangmemilikirasioDERyangtinggi sangatberbahayakarenapenggunaanhutangmemberikankewajiban kepada perusahaan untuk membayarkan beban tetap berupa pokok hutang dan bunga. 2. Coverage ratio Rasioinimengukurkemampuanperusahaanuntukmembayarbebantetap yangterjadiakibatpenggunansumberdanahutang.Rasio-rasioyangbiasa dipakai adalah : a.Time Interest Earned Ratio (TIER) Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban tetap berupa bunga dari laba sebelum pajak. Rumus yang digunakan adalah : TIER = Bunga Beban EBIT Semakintinggirasioinimakasemakintinggipulakemampuan perusahaan untuk membayarkan bunga. 35 b.Fixed Charged Coverage (FCC) FixedChargedCoverageadalahrasioyangmengukurkemampuan perusahaan untuk membayarkan beban tetap seperti sewa, deviden saham preferen,angsuranpinjaman.Rasioinisangatbaikditerapkanpada perusahaanyangmenggunakanleasinguntukaktivatetapnya.Rumus yang biasa digunakan adalah : FCC = Sewa Pembayaran Bunga BiayaSewa Pembayaran Bunga Biaya EBIT++ + Semakintinggirasioiniartinyakemampuanperusahaanuntuk membayarkan beban tetap semakin baik. PenelitianyangdilakukanDechow(1996)dalamWidyaningdyah(2001) denganmenggunakanvariabeldebtmotivationdenganproksileveragememperoleh hasil bahwa leverage mempengaruhi manajemen laba. Penelitian yang dilakukan oleh Widyaningdyah(2001)yangberjudulAnalisaFaktor-FaktorYangBerpengaruh TerhadapEarningsManagementPadaPerusahaanGoPublicDiIndonesiadengan sampelperusahaanyangmelakukanIPOdaritahun1994hingga1997memperoleh fakta bahwa faktor leverage memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. 2.4.3 Ukuran Perusahaan Hastoro(2010)mengungkapkanbahwaukuranperusahaanmenggambarkan besarkecilnyaperusahaan,ditunjukkanolehtotalaktiva,jumlahpenjualan,rata-rata total penjualan ,dan rata-rata total aktiva. 36 MenurutCarterdalamHastoro(2010)ukuranperusahaanmerupakansalah satupertimbanganolehinvestordalammengambilkeputusaninvestasi.Hastoro (2010) menggolongkanperusahaanyang besarmemiliki kriteriayaitumemiliki total asset minimal sebesar Rp 100 Milyar. Untukmenghitungukuranperusahaan,Hastoro(2010)menggunakanrumus sebagai berikut : Size = Log Natural (Total Aktiva) PenelitianHastoro(2010)menemukanbahwaperusahaanberukurankecil memilikitingkatmanajemenlabayanglebihkecildaripadaperusahaanyang berukuranbesar.KemudianpenelitianyangdilakukanHerni(2008)mendapatkan faktorukuranperusahaanmemilikipengaruhterhadapmanajemenlaba,berbeda denganhasilpenelitianJuniarti(2005)yangtidakmenemukanpengaruhukuran perusahaan terhadap manajemen laba. 2.4.4 Kualitas Audit MenurutArdiati(2005),Auditingadalahbentukmonitoringyangdigunakan olehperusahaanuntukmenurunkankoskeagenan(agencycost)perusahaandengan pemeganghutang(bondholder)danpemegangsaham.Auditingmerupakan mekanismekontrolyangbernilaidalammengendalikankebijakanmanajerial perusahaan,makanilaiinidiharapkanbervariasidengankualitasKAP(Kantor Akuntan Publik). 37 DiIndonesiasendiriterdapatkantorakuntanpublikyangmemilikireputasi baik. Kantor akuntan publik yang memiliki reputasi yang baik adalah kantor akuntan publik yang termasuk ke dalam big 4. Kantor akuntan publik tersebut antara lain : 1.Sidharta & Sidharta yang berafiliasi dengan KPMG. 2.Purwantono, Sarwoko dan Sandjaja yang berafiliasi dengan Ernest & Young. 3.Osman Bing Satrio yang berafiliasi dengan Deloitte Touche & Tohmatsu. 4.Haryanto Sahari & Rekan yang berafiliasi dengan PricewaterhouseCoopers. PenelitianRusmin(2010),Lapsley(2007),danChen(2005)telah membuktikanbahwaperusahaanyangdiauditmelaluikantorakuntanpublikyang bereputasibaikdapatmenurunkanpotensimanajemenperusahaanuntukmelakukan praktik manajemen laba terhadap laporan keuangan. 2.5 Hubungan Variabel Independen Dengan Variabel Dependen 2.5.1 Hubungan Profitabilitas Dengan Manajemen Laba Profitabilitassuatuperusahaanakanmempengaruhitindakanmanajeruntuk melakukanmanajemenlaba(SalnodanBaridwandalamRahmawati,2008). Pemegangsahamakancenderungmenuntutkepadamanajemenperusahaanuntuk menghasilkanprofitabilitasyangtinggibagiperusahaan.Profitabilitasyangtinggi akan memberikan imbal hasil (return) yang tinggi kepada pemegang saham. Manajer yang dapat mencapai profitabilitas yang tinggi akan dihargai dan diberikan bonus atas usahanya.Manajemenakancenderungmelakukanincomesmoothingbila 38 profitabilitas perusahaan tinggi (Marlina, 2001). Hal ini karena manajer merasa takut melaporkan profitabilitas yang tinggi dan cenderung berfluktuasi. Manajer cenderung melaporkan informasi laba yang stabil dari pada berfluktuasi karena pemegang saham cenderungmemilihperusahaanyangstabildaripadaberfluktusasidemikeamanan investasinya. Manajer yang tidak mampu mencapai target akan cenderung melakukan manajemenlabakarenaberkaitandenganmotivasibonusyangdiharapkanmanajer (Scott dalam Hastoro, 2010). 2.5.2 Hubungan Leverage Dengan Manajemen Laba Leveragemerupakansalahsatuupayaperusahaandalammeningkatkanlaba perusahaan.Perusahaanyangmemilikirasioleverageyangtinggiakancenderung untukmelakukanmanajemenlabakarenaperusahaanterancamgagaluntuk memenuhiperjanjianhutangnya(default).Investorcenderungmenghindari perusahaanyangmemilikirasioleverageyangtinggi.Inikarenainvestorlebih memilihperusahaanyangmemilikirasioleverageyangkecildemimenjaga investasinya.Perusahaanyangmemilikirasioleverageyangbesarakanberfokus untukmembayarhutangkepadakreditorsehinggahakpemegangsahamakan berkuranguntukmenutupihutangperusahaanterlebihdahulu.PenelitianHerawati danBaridwan(2007)menemukanfaktaperusahaanyangterikatdalamperjanjian hutang memiliki tingkat manajemen laba yang lebih tinggi dari perusahaan yang tidak terikat pada perjanjian hutang. Hal ini sesuai dengan debt convenant hypothesis yang menyatakanbahwaperusahaanyangdekatdenganpelanggaranperjanjianhutang, maka manajer akan memilih metode akuntansi yang memindahkan laba dimasa depan 39 kemasasekarang.Inikarenaapabilaperusahaanmelaporkankenaikanlababersih maka akan mengurangi kemungkinan perusahaan melanggar perjanjian dimasa depan (Tarjo,2008).Makadenganhaltersebutkreditortidakakancurigadengankondisi perusahaan. 2.5.3 Hubungan Ukuran Perusahaan Dengan Manajemen Laba Perusahaan yang berukuran besar akan melaporkan informasi laba yang tinggi daripadaperusahaanyangberukurankecil.Ukuranperusahaanakanmemengaruhi investordalammelakukaninvestasi(CarterdalamHastoro,2010).Halinikarena semakinbesarperusahaanmakaakansemakinbesarpeluangperusahaanuntuk memperolehlabadarioperasinya.Perusahaanberukurankecildidugatermotivasi melakukanmanajemenlabauntukmemengaruhikeputusaninvestordalam berinvestasi. Investor cenderung memilih perusahaan yang berukuran besar berkaitan dengan harapan keuntunganyang akan diperoleh atas investasinya (return). Menurut sizehypothesis,bahwasemakinbesarukuranperusahaanmakaperusahaanakan cenderungmenurunkanpraktikmanajemenlaba,karenaperusahaanbesarsecara politislebihdiperhatikanolehinstitusipemerintahdibandingkandenganperusahaan kecil (Handayani dan Rachadi, 2009).2.5.4 Hubungan Kualitas Audit Dengan Manajemen Laba Auditingmerupakanbentukmonitoringyangdilakukanuntukmenurunkan koskeagenanperusahaandenganpemeganghutang(bondholder)danpemegang saham(Ardiati,2005).Auditorbig4dipercayadapatmenurunkanpotensipraktik 40 manajemenlabasebuahperusahaandibandingkandenganauditornonbig4.Kantor akuntanyangmasukkedalambig4dianggapmemilikireputasiyangbaiksehingga kecilkemungkinanuntukmelakukantindakmanajemenlabapadasetiappelaporan keuangan. Penelitian Herni (2008), Rusmin (2010), Lapsley (2007) dan Chen (2005) berhasilmembuktikanbahwaperusahaanyangdiauditolehkantorakuntanyang memilikireputasibaik(big),memilikirata-ratanilaidiscretionaryaccrualsyang lebih kecil dari pada perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik non big. 2.6 Pengembangan Hipotesis Secaraumum,sebuahperusahaantidakterlepasdarikinerjakeuanganyang diperolehnya.Kinerjakeuanganyangrendahakanmendorongsebuahperusahaan melakukanmanajemenlaba.Perusahaaanyangmemilikiprofitabilitasrendahakan cenderungmelakukanmanajemenlabakarenainvestorakanberalihkepada perusahaanlainyanglebihmenjanjikankeuantungantinggi.Begitupuladengan perusahaanyangmemilikirasioleverageyangtinggiakancenderungmelakukan manajemen laba karena perusahaan yang memiliki rasio hutang yang tinggi memiliki resikountukgagalbayar(default)terhadaphutangsangattinggidanbiasanya investorcenderungmenghindarimembelisahamperusahaanyangmemilikirasio DERyangtinggi.Ukuranperusahaandianggapmemilikipengaruhterhadap manajemenlaba.Perusahaankecilmungkintemotivasimelakukanmanajemenlaba dari pada perusahaan besar. Perusahaan kecil menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih kecil dari pada perusahaan besar. Untuk menarik minat investor maka manajer berusahamelakukanmanajemenlaba.Kualitasauditdianggapmemilikipengaruh 41 terhadap manajemen laba. Perusahaan yang di audit oleh kantor akuntan publik yang memilikireputasibaikakancenderungmengurangiintervensimanajerterhadap manajemenlaba.Semakintinggiratingsebuahkantorakuntanmakakredibilitas dalam menyusun sebuah laporan keuangan akan semakin tinggi. Kantor akuntan yang memilikireputasiyangbaiktidakakanmelakukanmanajemenlabakarenahal tersebut dapat berdampak kepada reputasi kantor akuntan publik tersebut.PenelitianyangdilakukanWidyastuti(2008)danHerni(2008)menemukan faktorprofitabilitasmemilikipengaruhterhadapmanajemenlaba.Sementara penelitianJuniarti(2005)tidakmenemukanpengaruhprofitabilitasterhadap manajemenlaba.Perusahaanyangmemilikiprofitabilitaskecilkurangdiminatioleh investor.Investorlebihcenderungmemilihperusahaanyangmemilikiprofitabilitas yangtinggikarenamengharapkankeuntunganyanglebihdariperusahaanlainnya. Untukitumanajemenperusahaanberusahamelakukanmanajemenlabauntuk memperlihatkankinerjaperusahaanyangtinggisesuaiharapaninvestor.Maka hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H1:Didugafaktorprofitabilitasberpengaruhsecaraparsialterhadapmanajemen laba. PenelitianWidyaningdyah(2001)danWidyastuti(2008)berhasil menemukanpengaruhpositifdansignifikanleverageterhadapmanajemenlaba.Hal inidikarenakanperusahaanyangmemilikiDERyangtinggiberekspektasibahwa investor akan takut memilih perusahaanyang memiliki rasio hutangyang tinggi dari 42 padamodalsendiri.Haltersebutmenjadipertimbanganinvestoruntukberinvestasi. Olehkarenaituperusahaanberusahamelakukanmanajemenlaba.Makahipotesis kedua dalam penelitian ini adalah : H2:Didugafaktorleverageberpengaruhsecaraparsialterhadapmanajemen laba. Penelitian yang dilakukan Siregar (2006), Hastoro (2010) dan Juniarti (2005) tidak menemukan pengaruh ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Sebaliknya penelitianyangdilakukanHerni(2008)menemukanpengaruhukuranperusahaan terhadapperataanlaba.Perusahaanyangkecilakanmelakukanmanajemenlaba dengantujuanuntukmeyakinkaninvestorbahwaperusahaanakanmemberikan tingkatkeuntunganyangtinggiatasinvestasi.Denganmemanipulasilabamaka perusahaanakandapatmenarikinvestoruntukmenanamkanmodalnyapadasaham perusahaan ketika IPO. Maka hipotesis ketiga dalam penelitian ini adalah : H3:Didugafaktorukuranperusahaanberpengaruhsecaraparsialterhadap manajemen laba. PenelitianyangdilakukanHerni(2008),Rusmin(2010),Lapsley(2007)dan Chen(2005)menemukanbahwaperusahaanyangdiauditolehakuntan publikyang memilikireputasibaikakandapatmengurangipotensimanajemenlaba.Sementara penelitian Widyaningdyah (2001) tidak menemukan pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba. Maka hipotesis keempat dalam penelitian ini adalah : 43 H4:Diduga faktor kualitas audit berpengaruh secara parsial terhadap manajemen laba. 2.7 Kerangka Konseptual Gambar 2.1 Kerangka Konseptual H1 H2 H3 H4

Manajemen Laba (Y) Kualitas Audit (X4) Profitabilitas (X1) Leverage (X2) Ukuran Perusahaan (X3) 44 2.8 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NoNama (Tahun)JudulTujuan PenelitianHasil PenelitianPersamaan dgn penelitian yg akan dilakukan Perbedaan 1.Gumanti (2001) Earning Management Dalam Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengetahui perusahaan yang melakukan manajemen laba pada perusahaan yang IPO tahun 1995 s.d 1997. Menemukan manajemen laba terjadi pada dua tahun sebelum IPO. Menggunakan deteksi manajemen laba model Jones modifikasi. Hanya mendeteksi manajemen laba dan tidak menguji faktor-faktor nya. 2.Setiawati (2002) Manajemen Laba dan IPO di BEJ. Untuk mengetahui perusahaan yang melakukan manajemen laba ketika pada perusahaan yang IPO tahun 1995 s.d 2001. Menemukan manajemen laba terjadi pada satu tahun sebelum IPO. Mengunakan deteksi manajemen laba model Jones modifikasi. Hanya mendeteksi manajemen laba dan tidak menguji faktor-faktor nya. 3Utomo (2005) Analisis Manajemen Laba Pada Penawaran Perdana Saham di Bursa Efek Jakarta. Untuk mengetahui perusahaan yang melakukan manajemen laba saat penawaran perdana saham dan dua periode setelah penawaran perdana saham pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 1995 s.d 2001. Menemukan adanya manajemen laba pada laporan keuangan saat IPO. Variabel terikat discretionary accruals. Menggunkan deteksi manajemen laba model Friedlan (1994). 4Siregar (2006) Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance Terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Untuk megetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba. Variabel struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan corporate governance tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Menggunakan variabel struktur kepemilikan dan corporate governance. Menggunakan variabel ukuran perusahaan.. 45 5Hastoro (2010) Manajemen Laba di Sekitar Penawaran Harga Saham Perdana (Initial Public Offering/IPO). Untuk mendeteksi manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 2000 s.d 2008 beserta faktor-faktor yang berpengaruh. Menemukan manajemen laba pada periode sebelum dan saat IPO dan faktor ukuran perusahaan dan kinerja perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Menggunakan variabel ukuran perusahaan dan ROA. Menggunakan alat deteksi model Jones (1991). 6Juniarti(2005) Analisa Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Perataan Laba (Income Smoothing) Untuk mendeteksi perusahaan yang melakukan income smoothing beserta faktor-faktor yang mempengaruhi nya. Menemukan fakta bahwa ukuran perusahaan,profitabilitas dan sektor industri tidak berpengaruh terhadap perataan laba. Menggunakan variabel ukuran perusahaan dan profitabilitas. Menggunakan variabel sektor industri dan indeks eckel untuk mendeteksi perataan laba. 7Widyaningdyah (2001) Analisis Faktor-Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Earnings Management Pada Perusahaan Go Public di Indonesia Mendeteksi faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba Menemukan faktor leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Variabel reputasi auditor dan leverage Menggunakan alat deteksi manajemen laba model Dechow(1996) 8Widyastuti (2008) Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kinerja Keuangan terhadap Manajemen Laba: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen laba Menemukan variabel struktur kepemilikan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba dan kinerja perusahaan dengan proksi leverage dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Variabel leverage dan profitabilitas. Variabel struktur kepemilikan. 9Herni (2008) Pengaruh Struktur Kepemilikan Publik, Praktik Pengelolaan Perusahaan, Jenis Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Resiko Keuangan Terhadap Tindakan Perataan Laba. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba. Menemukanfakta variabel struktur kepemilikan, kualitas audit, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, jenis industri, ukuran perusahaan, profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba. Variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan kualitas audit. Variabel struktur kepemilikan publik, proporsi dewan komisaris independen, komite audit, jenis industri dan alat deteksi perataan dengan indeks eckel. 46 10Rusmin (2010) Auditor Quality and Earnings Management:Singaporean Evidence Mengetahui apakah auditor big 4 mampu mengurangi manajemen laba pada perusahaan publik di Singapura dibanding dengan auditor non big 4. Menemukan perusahaan publik yang di audit oleh akuntan publik big 4 dapat mengurangi potensi manajemen laba dibandingkan perusahaan publik yang di audit akuntan publik non big 4. Variabel kualitas audit. Objek penelitian di Siangapura. 10Lapsley (2007) Choice of Auditors and Earnings Management During The Asian Chrisis. Mengetahui apakah perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik big 6 dapat mengurangi manajemen laba dari pada kantor akuntan publik non big 6. Menemukan fakta nilai discretionary accruals perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan big 6 lebih kecil dari perusahaan yang tidak diaudit oleh akuntan publik non big 6. Variabel kualitas audit. Menggunakan kantor akuntan publik big 6. 11Chen (2005)Audit Quality and Eranings Management for Taiwan IPO Firms Mengetahui pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba pada perusahaan Taiwan yang melakukan IPO. Menemukan fakta perusahaan Taiwan yang di audit oleh akuntan publik big 5 kecil berpotensi melakukan manajemen laba dari pada perusahaan Taiwan yang di audit akuntan publik non big 5. Variabel kualitas audit. Menggunakan kantor akuntan publik big 5. 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis PenelitianJenispenelitianinikuantiatifdengantujuanuntukmenjawabhipotesisyang diajukan(hypothesistesting).Penelitianiniberupapenelitiankausaluntuk mengetahui penyebab dari suatu masalah dan korelasional untuk mengetahui variabel yang berkaitan dengan masalah (Sekaran, 2006). 3.2 Jenis Data dan Sumber Data Jenisdatayangdigunakandalampenelitianiniadalahdatasekunderyang didapatkan dalam laporan keuangan tahunan dalam buku prospektus perusahaan yang melakukanIPOdaritahun2007s.d2011berupalaporanneraca,laporanlaba/rugi, danlaporanaruskaspadatahunt-1sebelumperusahaanmelakukanIPO.Sumber data berasal dari Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Padang.3.3 Populasi dan Sampel PopulasidalampenelitianiniadalahseluruhperusahaandiBursaEfek Indonesiayangmelakukaninitialpublicoffering(IPO)daritahun2007s.d2011 dengan jumlah populasi sebesar 101 perusahaan (e-bursa 2012). Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yang merupakan teknik pengambilanyangdidasarkanpadakesamaankarakteristiksampeldankesesuaian kriteriayangditetapkan.Pemilihansampeldalampenelitianpadaperusahaanyang IPO dari tahun 2007 s.d 2011 memiliki kriteria sbb : 48 1.Melakukan IPO tahun 2007 s.d 2011. 2.Emiten bukan termasuk lembaga keuangan/Bank. 3.Memiliki buku prospektus dan bukan iklan prospektus. 4.Prospektusmencantumkanlaporankeuangantahunanminimaldua periodesebelumIPOdantidakmengalamikerugianpadalaporan keuangan t-1 (laporan keuangan tahunan yang keluar satu periode sebelum IPO). 3.4 Identifikasi Variabel 3.4.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah manajemen laba. 2.VariabelIndependen(X)dalampenelitianiniadalahprofitabilitas(X1), leverage (X2), ukuran perusahaan (X3), kualitas audit (X4). 3.4.2 Operasionalisasi Variabel Tabel3.1 Operasionalisasi Variabel VariabelDefenisi VariabelSumber Data Variabel Dependen Manajemen Laba Intervensiyangdilakukanoleh manajementerhadaplaporan keuangan untuk tujuan pribadi. Laporankeuangant-1 perusahaandalam prospektus IPO Variabel Independen 1.Profitabilitas 2. Leverage Kemampuanperusahaan memperolehlabadariaktiva yang dimilikinya Kemampuanperusahaan mendanaisejumlahaktivadan bebantetapyangtidakberasal dari modal sendiri Lababersihperusahaan dantotalaktivapada laporan keuangan t-1 Totalkewajiban perusahaandantotal ekuitaspadalaporan keuangan t-1 49 3. Ukuran Perusahaan 4.Kualitas Audit Besarperusahaanberdasarkan total aktiva yang dimilikinya Kemampuan dari kantorakuntan publik untuk mengurangi potensi manajemen laba dari perusahaan. Total aktiva perusahaan pada laporan keuangan t-1 Nama akuntan publik dalam prospektus IPO 3.5 Pengukuran Variabel 3.5.1 Variabel Dependen (Manajemen Laba) Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat untuk mendeteksi manajemen labamodeljonesmodifikasi.Modeljonesmodifikasidipercayasebagaiteknik deteksimanajemenlabayangpalingbaik.Modeljonesmodifikasitelahbanyakdan populardigunakandalampenelitianserupamengenaimanajemenlaba.Modelini dapatmemisahkanakrualkelolaan(discretionaryaccruals)denganakrualnon kelolaan(nondiscretionaryaccruals).Dimanaakrualkelolaanmerupakanakrual yangmenjadiobjekmanajemenlabaolehmanajemenperusahaan.Apabilanilai discretionaryaccrualsbernilaipositifmakadapatdisimpulkanbahwaperusahaan melakukanmanajemenlabadenganmenaikkanlabayangseringterjadipadasaat IPO. Cara perhitungan manajemen laba menggunakan model Jones modifikasi : a)Menghitung Total AccrualsTotalAccruals(TAC)=lababersihsetelahpajak(netincome)aruskas operasi (cash flow from operating)b)MenghitungnilaiaccrualsyangdiestimasidenganpersamaanregresiOLS (Ordinary Least Square) TACt/ At-1 = 1(1/ At-1) + 2((REVt - RECt) / At-1) + 3(PPEt / At-1) + e 50 Dimana : TAC: total accruals perusahaan i pada periode tAt-1 : total aset untuk sampel perusahaan i pada akhit tahun t-1REVt: perubahan pendapatan perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun tRECt: perubahan piutang perusahaan i dari tahun t-1 ke tahun tPPEt :aktiva tetap (gross property plant and equipment) perusahaantahun te: error c)Menghitung non discretionary accruals (NDA) NDAt = 1(1/ At-1) + 2((REVt - RECt) / At-1) + 3(PPEt / At-1)

Dimana : NDAt: non discretionary accruals pada tahun t : Parameter spesifik perusahaan d)Menghitung dicretionary accruals (DA) DACt : (TACt / At-1) - NDAt Dimana : DACt : discretionary accruals perusahaan i pada periode t3.5.2 Variabel IndependenVariabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.Profitabilitas (X1) MenurutLukviarman(2006)Profitabilitasmerupakanrasioyang menggambarkankemampuanperusahaanuntukmemperolehlabaMenurut 51 Harahap(2006)semakintinggirasioprofitabilitas,makasemakinbaik karena perusahaan dapat menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk menghasilkankeuntungan.Pengukuranprofitabilitasdalampenelitianini menggunakan proksi return on asset (ROA) dengan formula sbb : Return on Asset(ROA) = Aktiva TotalPajak SetelahLaba 2.Leverage (X2) Leveragemerupakanrasioyangmengukurkemampuanperusahaanuntuk mendanai sejumlah aktivanya dan mengukur kemampuan perusahaan untuk membayarbebantetapyangberasaldarihutang(Lukviarman,2006). Perusahaanyangbaikmemilikikomposisimodalsendirilebihbesardari padahutang.DalampenelitianinileveragediproksikandenganDebtto Equity Ratio (DER) dengan formula sbb : Debt to Equity Ratio =Sendiri Modal TotalHutang Total 3.Ukuran Perusahaan (X3) Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan, ditunjukkan olehtotalaktiva,jumlahpenjualan,rata-ratatotalpenjualandanrata-rata totalaktiva(Hastoro,2010).Penelitianinimenggunakanproksiyangsama denganyangdigunakandalampenelitianHastoro(2010)untukmengukur ukuran perusahaan, yaitu dengan formula sbb : Size = Log Natural (Total Aktiva) 52 4.Kualitas Audit (X4) Dalampenelitianiniauditoryangmemilikireputasibaikadalahauditor yangtermasukdalamkantorakuntanpublikTheBigFourdiantaranya adalahPricewatehouseCoopers,Ernst&Young,KPMGdanDelloitte Touceh Tohmatsu. Reputasi Auditor menggunakan variabel dummy 1 untuk kantorakuntanpublikTheBigFourdan0untukakuntanpubliknonBig four. Di Indonesia kantor akuntan publik yang termasuk dalam big 4 adalah: 1.Sidharta & Sidharta yang berafiliasi dengan KPMG. 2.Purwantono,SarwokodanSandjajayangberafiliasidenganErnest& Young. 3.OsmanBingSatrioyangberafiliasidenganDeloitteTouche& Tohmatsu. 4.HaryantoSahari&Rekanyangberafiliasidengan PricewaterhouseCoopers. 3.6 Analisis data Datayangdiperolehpadapenelitianinikemudiandianalisislebihlanjut denganmenggunakanmetodestatistikuntukmemberikanjawabankepadahipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data pada penelitian ini, penulis menggunakan alat bantu softwarepengolahdatastatistikyaituSPSS16.0forwindows.Datayangdiperoleh selanjutnyaakandilakukanpendeskripsiandatatersebutdenganmaksud menerangkanvariabel-variabelyangdigunakandalampenelitianini.Selanjutnya 53 akandilakukanujinormalitasdatauntukmengetahuiteknikstatistikyangakan digunakanselanjutnya.HasilolahdatamenggunakanSPSS16.0forwindows selanjutnya akan di interpretasikan lebih lanjut. Teknik statistik yang akan digunakan diantaranya sebagai berikut : 3.6.1 Statistik Deskriptif Padaujideskriptifini,akandijelaskanmengenaigambaranumumdaridata yangakandianalisisbaikvariabeldependendanvariabelindependen.Padaujiini akanterlihatberapanilaimaximum,minimum,meandanstandardeviasidaridata yangada.Ujiiniakandilakukanpadavariabeldependenmanajemenlabadengan proksidiscretionaryaccrualsdanvariabelindependenprofitabilitas,leverage,ukuran perusahaan dan kualitas audit. 3.6.2Uji Asumsi Klasik Untukmelakukanujiregresiberganda,sebelumnyaharusdilakukanuji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghidari terjadinya bias terhadap hasilpengujianregresiberganda.Ujiasumsiklasikyangakandilakukandalam penelitian ini diantaranya adalah : 1)Uji Normalitas Ujinormalitasdimaksudkanuntukmelihatdistribusidatadalampenelitian Data dikatakan normal apabila telah melalui uji normalitas. Apabila data tidak normalmakaakanmenimbulkanbiasdalampenelitian.Ujinormalitas menggunakan kolmogorov-smirnov dengan kriteria sbb: 54 a.Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < 0,05, distribusi adalah tidak normal. b.Apabila nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0,05, distribusi adalah normal. 2)Uji Multikolinearitas Ujimultikolinearitasadalahuntukmelihatadaatautidaknyakorelasiyang tinggiantaravariabel-variabelbebasdalamsuatumodelregresilinear berganda.Jikaadakorelasiyangtinggidiantaravariabel-variabelbebasnya, makahubunganantaravariabelbebasterhadapvariabelterikatnyamenjadi terganggu.Suatudatadikatakanmemilikigejalamultikolinearitasbila memiliki angka VIF kecil dari 10 dan nilai tolerance dibawah 10 %. 3)Uji Heterokedastisitas Ujiheterokedastisitasadalahuntukmelihatapakahterdapatketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yangmemenuhipersyaratanadalahdimanaterdapatkesamaanvariansdari residualsatupengamatankepengamatanyanglaintetapataudisebut homoskedastisitas. Deteksiheteroskedastisitasdapatdilakukandenganmetodescatterplot denganmemplotkannilaiZPRED(nilaiprediksi)denganSRESID(nilai residualnya).Modelyangbaikdidapatkanjikatidakterdapatpolatertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknyamelebarkemudianmenyempit.Ujistatistikyangdapatdigunakan adalah uji Glejser, uji Park atau uji White. 55 4)Uji Autokorelasi Ujiautokorelasiadalahuntukmelihatapakahterjadikorelasiantarasuatu periode t dengan periode sebelumnya (t-1). Secara sederhana analisis regresi adalah alat uji untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat,jaditidakbolehadakorelasiantaraobservasidengandataobservasi sebelumnya.Adabeberapacarayangdapatdigunakanuntukmendeteksiada tidaknya autokorelasi. Salah satunya dengan menggunakan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: Keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah: a.BilanilaiDWberadadiantaradUsampaidengan4-dUmakakoefisien autokorelasi sama dengan nol. Artinya, tidak ada autokorelasi. b.BilanilaiDWlebihkecildaripadadL,koefisienautokorelasilebihbesar daripada nol. Artinya ada autokorelasi positif. c.Bila nilai DW terletak di antara dL dan dU, maka tidak dapat disimpulkan. d.BilanilaiDWlebihbesardaripada4-dL,koefisienautokorelasilebih besar daripada nol. Artinya ada autokorelasi negatif. e. BilanilaiDWterletakdiantara4dUdan4-dL,makatidakdapat disimpulkan. 3.6.3 Uji Regresi Berganda Ujiregresibergandadilakukanuntukmelihatsejauhmanapengaruhvariabel independenyangadadalampenelitianiniterhadapvariabeldependen.Ujiiniakan menghasilkan persamaan regresi sbb : 56 Y= 4 4 3 3 2 2 1 1X X X X + + + +Keterangan : Y= Manajemen Laba (nilai absolut discretionary accruals) o = Konstanta X1= Profitabilitas X2= Leverage X3= Ukuran perusahaan X4= Kualitas audit 4 3 2 1 , , , = Koefisien regresi 3.6.4 Koefisien Determinasi (R2) Ujiinidilakukanuntukmengetahuiseberapabesarpengaruhvariabel independenterhadapvariabeldependendalampenelitianini.Variabelindependen dikatakanmemilikipengaruhyangbesarterhadapvariabeldependenbilanilai koefisien determinasi > 0.5 atau 50 %. 3.6.5 Uji F UjiFdilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelindependensecara simultanterhadapvariabeldependen.Dalampengujianini,variabelindependen memilikipengaruhsecarasimultanapabilanilaiFhitung>Ftabeldannilaisig< 0.05. 3.6.6 Uji T Uji T dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadapvariabeldependen.Dalampengujianini,variabelindependenmemiliki pengaruh secara parsial apabila nilai T hitung >T tabel dan nilai sig < 0.05. 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Penelitian dan Perhitungan Sampel Padapenelitianini,penulisakanmenunjukkanapakahterdapatperusahaan yangmelakukanmanajemenlabapadalaporankeuangantahunant-1ataulaporan keuangantahunanyangkeluarsatuperiodesebelumperusahaanmelakukaninitial public offering (IPO). Penelitian ini menggunakan populasi seluruh perusahaanyang melakukanIPOdiBursaEfekIndonesiadaritahun2007s.d2011.Penulis menganggappadatahuntersebutterdapatkenaikansignifikanjumlahemitenyang melakukanIPOdiBursaEfekIndonesiadibandingkantahun-tahunsebelumnya. Penulis menduga terdapat perusahaan yang melakukan praktik manajemen laba ketika IPOdenganmenaikkanlabayangterindikasidengannilaidiscretionaryaccruals yang bernilai positif. Daridatayangdiperolehdalamsituswww.e-bursa.com,setidaknyaterdapat 101perusahaanyangmelakukanIPOdalamkurunwaktudaritahun2007s.d2011 yangmenjadipopulasipenelitianini.Setelahdilakukanseleksiterhadappopulasi yangakandigunakansebagaisampeldalampenelitianinidenganmenggunakan metodepurposivesamplingdenganberbagaikriteriayangtelahpenulissebutkan dalamBABIIIpenelitianini,penulismendapatkan26perusahaanyangdijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut yaitu : 58 Tabel 4.1 Perusahaan Sampel yang Digunakan Dalam Penelitian NoEmitenStock Code IPO Date 1PT Visi Media Asia TbkVIVA21/11/2011 2PT Solusi Tunas Pratama TbkSUPR11/10/2011 3PT Mitra Bahtera Segar Sejati TbkMBSS6/4/2011 4PT Garuda Indonesia TbkGIAA11/2/2011 5PT Martina Berto TbkMBTO13/01/2011 6PT Multifiling Mitra Indonesia TbkMFMI29/12/2010 7PT Midi Utama IndonesiaMIDI30/11/2010 8PT Wintemar Offshore Marine TbkWINS29/11/2010 9PT Agung Podomoro Land TbkAPLN11/11/2010 10PT Krakatau Steel (Persero) TbkKRAS10/11/2010 11PT Tower Bersama Infrastructure TbkTBIG26/10/2010 12PT Harum Energy TbkHRUM6/10/2010 13PT Berau Coal Energy TbkBRAU19/08/2010 14PT Bukit Uluwatu Villa TbkBUVA12/7/2010 15PT Indopoly Swakarsa Industry TbkIPOL9/7/2010 16PT Golden Retailindo TbkGOLD7/7/2010 17PT Nippon Indosari Corpindo TbkROTI28/06/2010 18PT Pembangunan Perumahan (Persero) TbkPTPP9/2/2010 19PT Elang Mahkota Teknologi TbkEMTK12/1/2010 20PT Gunawan Dianjaya Steel TbkGDST23/12/2009 21PT Pelat Timah Nusantara TbkNIKL14/12/2009 22PT Dian Swastika Sentosa TbkDSSA10/12/2009 23PT BW Plantation TbkBWPT27/10/2009 24PT Gozco Plantation TbkGZCO15/05/2008 25PT Indo Tambangraya Megah TbkITMG18/12/2007 26PT Bisi International TbkBISI28/05/2007 Sumber : e-bursa 2012 4.2 Perhitungan Manajemen Laba PenelitianmanajemenlabapadapenelitianinimenggunakanmetodeJones modifikasi. Langkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 59 4.2.1 Perhitungan Total Accruals Totalaccrualsdidefinisikansebagaiselisihantaralababersihperusahaan padatahunkejadian(netincome)denganaruskasperusahaanyangdiperolehdari aktivitasoperasi(operatingcashflow).Totalaccrualsdigunakanuntukmenghitung nilainondiscretionaryaccrualsdandiscretionaryaccruals.Karenapadadasarnya total accruals perusahaan terdiri dari dua bagian yaitu discretionary accruals dan non discretionaryaccruals.Manajerseringmelakukanpraktikmanajemenlabadengan menaikkanataumenurunkannilaidiscretionaryaccrualsdenganmenggunakan metodeakuntansiyangdianggapmenguntungkanbagikepentinganmanajer. Perhitungan total accruals menggunakan model Jones adalah sebagai berikut : TAit = Niit CFOit Dimana : Tait= Total accruals perusahaan i pada periode t Niit= Laba atau rugi perusahaan i pada periode t CFOit= Kas dari kegiatan operasi perusahaan i pada tahun t Berikut ini adalah hasil perhitungan total accruals yang telah dilakukan pada perusahaan sampel dengan menggunakan laporan keuangan tahunan t-1atau laporan keuangantahunanyangdipublikasikansatuperiodesebelumperusahaanmelakukan IPO yang dijadikan objek penelitian, yaitu : 60 Tabel 4.2 Data Total Accruals Perusahaan Sampel NoEmiten Stock CodeTA 1PT Visi Media Asia TbkVIVA

6,841,609.002PT Solusi Tunas Pratama TbkSUPR 76,180.003PT Mitra Bahtera Segar Sejati TbkMBSS 21,807.004PT Garuda Indonesia TbkGIAA (351,144,760,372.00) 5PT Martina Berto TbkMBTO (20,712,992,416.00) 6PT Multifiling Mitra Indonesia TbkMFMI (8,576,166,711.00) 7PT Midi Utama IndonesiaMIDI (46,099,785,858.00) 8PT Wintemar Offshore Marine TbkWINS

14,113,074.009PT Agung Podomoro Land TbkAPLN

596,296,709.0010PT Krakatau Steel (Persero) TbkKRAS (388,707.00) 11PT Tower Bersama Infrastructure TbkTBIG 47,874.0012PT Harum Energy TbkHRUM (388,508.00) 13PT Berau Coal Energy TbkBRAU

(1,518,720.00) 14PT Bukit Uluwatu Villa TbkBUVA 2,911,917,241.0015PT Indopoly Swakarsa Industry TbkIPOL 202,137,289,282.0016PT Golden Retailindo TbkGOLD (6,605,025,991.00) 17PT Nippon Indosari Corpindo TbkROTI 1,030,726,879.0018PT Pembangunan Perumahan (Persero) TbkPTPP 361,676,421,834.0019PT Elang Mahkota Teknologi TbkEMTK

(351,328,671.00) 20PT Gunawan Dianjaya Steel TbkGDST (130,804,309,737.00) 21PT Pelat Timah Nusantara TbkNIKL

(3,849,804.00) 22PT Dian Swastika Sentosa TbkDSSA

(32,842,213.00) 23PT BW Plantation TbkBWPT

(62,538,671.00) 24PT Gozco Plantation TbkGZCO 15,417,970,097.0025PT Indo Tambangraya Megah TbkITMG (63,732.00) 26PT Bisi International TbkBISI 123,294.00 Sumber : Data diolah oleh penulis 61 Darihasilperhitungantotalaccrualsterdapat12perusahaanyangmemiliki totalaccrualsyangbernilaipositifdan14perusahaanyangmemilikitotalaccruals negatif.TotalaccrualstertinggidiperoleholehPTPembangunanPerumahan (Persero)Tbkdengannilaitotalaccrualssebesar361,676,421,834.00.Sedangkan nilaitotalaccrualsterkecildiperoleholehPTGarudaIndonesiaTbkdengannilai totalaccrualssebesar-351,144,760,372.00.Totalaccrualsyangpositifberarti perusahaanmemilikinetincomeyangmelebihioperatingcashflownya.Sedangkan totalaccrualsyangbernilainegatifberartinetincomeyangdihasilkanperusahaan kecil dari operating cash flow yang dihasilkannya. Dengan kata lain perusahaan yang memilikitotalaccrualspositifmemilikipemasukandarihasilusahayanglebih banyakdaripadakasyangdikeluarkannyauntukoperasiperusahaan.Sedangkan perusahaan yang memiliki total accruals negatif mengeluarkan kas yang lebih banyak untukoperasiperusahaandaripadakeuntunganyangdiperolehnyadarihasilusaha perusahaan. 4.2.2 Perhitungan Estimasi Nilai Non Discretionary Accruals PadatahapkeduaperhitunganmanajemenlabamodelJonesmodifikasi, penelitiakanmelakukanregresidaripersamaantotalaccrualsuntukmenghasilkan estimasiparameteryangkemudianakandigunakanuntukmenghitungnilaidarinon discretionaryaccruals.Estimasiiniakandilakukandenganmenggunakanobservasi timeseries2tahunmenggunakanperiodeestimasit-1dant-2perperusahaan. PenelitianHerawatidanBaridwan(2007)menggunkantimeseries5tahunper perusahaandalampenelitiannya.Namunkarenasulitnyamencaridatalaporan 62 keuanganhingga5tahunsebelumIPOmakapenulismenggunakanestimasiyang lebih singkat menjadi 2 tahun tanpa mengurangi maksud penelitian ini. SebelummelakukanregresiOLS(OrdinaryLeastSquare),terlebihdahulu dilakukanujiasumsiklasik.Ujiasumsiklasikinidigunakanuntukmengujiapakah modelregresisudahtepatdigunakanuntukmenghasilkanparametersehinggatidak terjadi bias dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik yang digunakan terdiri dari : 1.Uji Normalitas UjinormalitasmenggunakanduaalatpengujianyaituujiKolmogorov-Smirnovdangrafiknormalplot.Hasilpengujiandenganmenggunakanuji Kolmogorov-Smirnov dapat disimpulkan bahwa data total accruals menghasilkan nilaiAsymp.Sig.(2-tailed)sebesar0.798.KarenanilaiP>0.05makadapat disimpulkan bahwa variabel total accruals memiliki distribusi data yang normal. Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test TAt/Ait-1 N26 Normal ParametersaMean-.026265 Std. Deviation.1423632 Most Extreme DifferencesAbsolute.127 Positive.127 Negative-.080 Kolmogorov-Smirnov Z.646 Asymp. Sig. (2-tailed).798 Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 Darigrafiknormalplotyangterdapatdibawahini,terlihattitik-titikyang menyebardisekitargarisdiagonaldanterlihatpenyebarannyamengikutiarahgaris 63 diagonal.Haltersebutmengindikasikanbahwamodelregresilayakdipakaikarena telah memenuhi asumsi normalitas data. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 2.Uji Multikolinearitas Untukmengetahuiapakahdalammodelregresiterdapatgejala multikolinearitasadalahdenganmelihatnilaitolerancedannilaivariance inflationfactor(VIF).Nilaicutoffyangbiasadigunakanuntukmenilaigejala multikolinearitas yang umum dipakai adalah nilai tolerance 10 % dan VIF 10. 64 Darihasilperhitungannilaitoleranceuntuk1/Ait-1,(DelREVit-DelRECit)/Ait-1danPPEit/Ait-1menghasilkannilaitoleranceberturut-turut sebesar0.983,0.982,0.996.Dariperhitungantersebutdapatdisimpulkanbahwa tidaksatupunvariabelyangmemilikinilaitolerancekurangdari10%.Maka tidak ditemukan gejala multikolinearitas pada model regresi ini. HasilperhitunganVIFuntuk1/Ait-1,(DelREVit-DelRECit)/Ait-1dan PPEit/Ait-1menghasilkannilaiVIFberturut-turutsebesar1.017,1.018,1.004. perhitunganinimenunjukkanbahwatidaksatupunvariabelyangmemilikinilai VIFlebihdari10.Haltersebutberartipadamodelregresiinibebasdarigejala multikolinearitas. Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Unstandardized CoefficientsStandardized Coefficients tSig. Collinearity Statistics BStd. ErrorBetaToleranceVIF 1 (Constant) .011.047 .228.822 1/Ait-143368.62832828.790.2311.321.200.9831.017 (DelREVit-DelRECit)/Ait-1 -.122.042-.507-2.904.008.9821.018 PPEit/Ait-1-.003.090-.006-.032.975.9961.004 a. Dependent Variable: TAit/Ait-1 Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 3.Uji Heterokedastisitas Ujiinidapatdilakukandenganmenggunakascatterplot.Suatumodel regresimengalamigejalaheterokedastisitasapabilascatterplotmenunjukkan bahwa residual memiliki pola yang menyebar dan menyempit sehingga terbentuk polatertentu.Apabilatidakterlihatpolayangjelasdansebarantitik-titikberada 65 diatasdandibawahsumbuY,makamodelregresitidakterdapatgejala heterokedastisitas.Daripengamatanpadascatterplotmenunjukkanbahwatidak terdapatpolatertentusertapenyebarantitik-titikberadadiatasdandibawah sumbuY.Makadapatdisimpulkanmodelregresiinitidakterdapatgejala heterokedastisitas. Gambar 4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 4.Uji Autokorelasi Untukmengetahuiadanyagejalaautokorelasidalammodelregresidapat dilihatmelaluiujiDurbin-Watson.NilaiDurbin-Watsondaripengujianini bernilai2,493denganderajatkepercayaan(df=5%),jumlahsampeladalah26 perusahaandanjumlahvariabelindependensebanyak4.TabelDurbin-Watson menunjukkan nilai dL=1.0616 dan dU=1,7591. Karena nilai DW berada di antara 66 dU sampai dengan 4 dU. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan tidak terjadi gejala autokorelasi dalam model regresi. Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb ModelRR SquareAdjusted R Square Std. Error of the EstimateDurbin-Watson 1.583a.340.250.12329092.493 a. Predictors: (Constant), PPEit/Ait-1, 1/Ait-1, (DelREVit-DelRECit)/Ait-1 b. Dependent Variable: TAit/Ait-1 Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 Berdasarkan uji asumsi klasikyang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data pada model regresi ini adalah normaldan tidak terdapat gejala multikolinearitas,heterokedastisitasdanautokorelasi.Dengandemikian,model regresiinilayakdigunakanuntukmengestimasinilaiNDA.Modelestimasi parameter dengan persamaan akrual Jones yang akan digunakan dalam regresi adalah:TAit/Ait-1= 1 (1/Ait-1) + 2 ((REVit- RECit) /Ait-1) + 3 (PPEit/Ait-1)Dimana : TAit= Total accruals perusahaan i pada tahun tAit-1= Total aset perusahaan i pada tahun t-1 REVit= Pendapatan operasi perusahaan i tahun t dikurangi tahun t-1 RECit= Net receivable (piutang bersih) perusahaan i pada tahun t dikurangi piutang bersih tahun t-1 PPEit= (Property, plant, and equipment), aktiva tetap bruto perusahaan i pada tahun t 1, 2, 3= Parameter spesifik perusahaan67 Parameter(1,2,3)daripersamaandiatasakandigunakanuntuk menghitung nilai non discretionary accruals (NDA) model Jones modifikasi dengan persamaan : NDAit = 1 (1/Ait-1) + 2 ((REVit-RECit)/Ait-1) + 3 (PPEit/Ait-1) Dimana : NDAit = Non discretionary accruals perusahaan i pada tahun t RECit= Net receivable (piutang bersih) perusahaan i pada tahun t dikurangi piutang bersih tahun t-1 Hasil perhitungan estimasi parameter untuk menghitung tingkat akrual non kelolaan perusahaan (non discretionary accruals) adalah : Tabel 4.6 Hasil Estimasi Non Discretionary Accruals Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients BStd. ErrorBeta 1(Constant).011.0471/Ait-143368.62832828.790.231 (DelREVit-DelRECit)/Ait-1-.122.042-.507 PPEit/Ait-1-.003.090-.006 a. Dependent Variable: TAit/Ait-1 Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 68 Daritabeldiatasdiperolehnilai1,2,3berturut-turutsebesar1= 43368,628,2=-0.122,dan3=-0.003yangakandijadikanparameteruntuk menghitungnilaiNDA.ModelpersamaanuntukmenghitungnilaiNDA menggunakan model Jones modifikasi adalah sebagai berikut : NDAit = 43368.628(1/Ait-1) +-0.122((REVit-RECit)/Ait-1) +-0.003(PPEit/Ait-1) 4.2.3 Perhitungan Discretionary Accruals Discretionaryaccruals(DA)merupakannilaiyangmencerminkansebuah perusahaan melakukan manajemen laba. Perhitungan nilai DA dengan menggunakan modelJonespadatahunkejadianatautahunyangdijadikanpenelitianterhadap tindakan manajemen laba adalah dengan menggunakan perhitungan sebagai berikut : DAit = TAit /At-1-NDAit Dimana: DAit = Discretionary accruals perusahaan i pada tahun t TAit= Total accruals perusahaan i pada tahun t NDAit = Non discretionary accruals perusahaan i pada tahun t Hasilperhitungandiscretionaryaccrualspadalaporankeuangantahunant-1 perusahaanyangmelakukanIPOsejaktahun2007s.d2011disajikandalamtabel dibawah ini : Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Discretionary Accruals NoEmitenStock CodeDAKeterangan 1PT Visi Media Asia TbkVIVA0.0125Manajemen Laba 2PT Solusi Tunas Pratama TbkSUPR-0.2693Tidak Manajemen Laba 3PT Mitra Bahtera Segar Sejati TbkMBSS-0.3502Tidak Manajemen Laba 4PT Garuda Indonesia TbkGIAA0.1192Manajemen Laba 69 5PT Martina Berto TbkMBTO-0.0318Tidak Manajemen Laba 6PT Multifiling Mitra Indonesia TbkMFMI-0.0521Tidak Manajemen Laba 7PT Midi Utama IndonesiaMIDI0.1141Manajemen Laba 8PT Wintemar Offshore Marine TbkWINS0.0245Manajemen Laba 9PT Agung Podomoro Land TbkAPLN0.2199Manajemen Laba 10PT Krakatau Steel (Persero) TbkKRAS-0.0795Tidak Manajemen Laba 11PT Tower Bersama Infrastructure TbkTBIG-0.3471Tidak Manajemen Laba 12PT Harum Energy TbkHRUM-0.3721Tidak Manajemen Laba 13PT Berau Coal Energy TbkBRAU-0.1343Tidak Manajemen Laba 14PT Bukit Uluwatu Villa TbkBUVA0.0128Manajemen Laba 15PT Indopoly Swakarsa Industry TbkIPOL0.1202Manajemen Laba 16PT Golden Retailindo TbkGOLD-0.2254Tidak Manajemen Laba 17PT Nippon Indosari Corpindo TbkROTI0.0417Manajemen Laba 18PT Pembangunan Perumahan (Persero) TbkPTPP0.1980Manajemen Laba 19PT Elang Mahkota Teknologi TbkEMTK-0.0621Tidak Manajemen Laba 20PT Gunawan Dianjaya Steel TbkGDST-0.0025Tidak Manajemen Laba 21PT Pelat Timah Nusantara TbkNIKL0.0817Manajemen Laba 22PT Dian Swastika Sentosa TbkDSSA-0.0724Tidak Manajemen Laba 23PT BW Plantation TbkBWPT-0.0662Tidak Manajemen Laba 24PT Gozco Plantation TbkGZCO0.0403Manajemen Laba 25PT Indo Tambangraya Megah TbkITMG-1.1890Tidak Manajemen Laba 26PT Bisi International TbkBISI-0.8948Tidak Manajemen Laba Sumber : Data diolah oleh penulis Dari hasil perhitungan manajemen laba diatas, diperoleh fakta bahwa terdapat 11 perusahaan terdeteksi melakukan manajemen laba dan 15 perusahaan lainnya tidak terbuktimelakukanmanajemenlabamenggunakanperhitunganmanajemenlaba modelJonesmodifikasi.NilaiDAyangpositifmengindikasikanbahwaperusahaan berusahauntukmeningkatkanlaba(incomeincreasing)padalaporankeuangan tahunant-1.Halinidikarenakanperusahaanberusahameyakinkankepadacalon investorbahwaperusahaandalamkondisibaikyangtercermindarilabayang meningkat.Haltersebutsejalandenganrencanaperusahaanyangakanmelakukan IPO. Dengan informasi laba yang tinggi maka investor akan menanamkan modal nya 70 padasahamperusahaan.Faktainimenguatkanbuktimasihterjadifenomena manajemenlabadisekitarIPOwalaupuntidakseluruhperusahaanyangdijadikan sebagaisampelmelakukanmanajemenlaba.Penelitianinikonsistendengan penelitianSetiawati(2002)danHastoro(2010)yangmenemukanmanajemenpada laporan keuangan tahunan t-1 atau satu periode sebelum perusahaan melakukan IPO. 4.3 Pengujian Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Manajemen Laba Analisisselanjutnyadalampenelitianiniakandilanjutkankepadapengujian faktor-faktoryangmempengaruhisebuahperusahaanmelakukanmanajemenlaba. Dalamanalisisini,nilaimanajamenlabayangdiproksikandengandiscretionary accruals di absolutkan. Maksud dari di absolutkan nya nilai DA adalah penulis ingin mengetahui faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi naik dan turun nya nilai DA. Sebelummelakukanregresibergandatelebihdahuludilakukanpengujiandeskriptif untukmenerangkandata-datayangdigunakandalamregresidanujiasumsiklasik agar model regresi tepat memprediksi sesuai dengan tujuan penelitian. 4.3.1 Uji Deskriptif Tabel 4.8 Uji Deskriptif Descriptive Statistics NMinimumMaximumMeanStd. Deviation ROA26.0017.3353.083719.0722636 DER26.236611.08212.273335E02.2247056 SIZE265.667513.17039.414173E02.4363101 KAP2601.38.496 DA26.00251.1890.197450.2747658 Valid N (listwise)26 Sumber : Data diolah menggunakan SPSS 16.0 71 Dari hasil uji deskriptif diatas, variabel ROA memiliki nilai minimum 0.0017, nilaimaksimum0.3353,nilairata-rata0.083719danstandardeviasi0.0722636. VariabelDERmemilikinilaiminimum0.2366,nilaimaksimum11.0821,nilairata-rata2.273335E0danstandardeviasi2.2247056.Variabelsizememilikinilai minimum5.6675,nilaimaksimum13.1703,nilairata-rata9.414173E0danstandar deviasi 2.4363101. Variabel KAP memiliki nilai minimum 0, nilai maksimum 1, nilai rata-rata0.38danstandardeviasi0.496.SedangkanvariabelDAmemilikinilai minimum0.0025,nilaimaksimum1.1890,nilairata-rata0.197450danstandar deviasi 0.2747658. Dari pengujian deskriptif diketahui nilai rata-rataROA sebesar 0.083719.Ini mengindikasikan perusahaan sampel memiliki nilai rata-rata ROAyang sangat kecil. Berartiperusahaanhanyamemilikitingkatkeuntunganyangkecildantidakefisien dalam menggunakan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Hasil rata-rata leverage sebesar 2.273335E0 menunjukkan perusahaan sampel memiliki rasio hutang terhadap modalsendiriyangcukuptinggihinggaduakalilipatdarimodalsendiriyang dimilikinya. Hasil rata-rata ukuran perusahaan sebesar 9.414173E0 hampir mendekati nilaimaksimumnyasebesar13.1703.Haltersebutmemilikiartiperusahaanyang dijadikansampelpenelitianrata-ratamerupakanperusahaanyangmasukdalam kategoriperusahaanbesarmenuruttotalaktivayangdimilikinya.Hasilperhitungan rata-rataKAPmenunjukkanrata-ratasebesar0.38.Inimenunjukkanbahwahanya sedikitperusahaanyangdijadikansampelpenelitianyanglaporankeuangan prospektusnya diaudit oleh kantor akuntan big 4. 72 4.3.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Ujinormalitasdilakukanuntuklimavariabelyangakandigunakanuntuk regresimenggunakanKolmogorov-Smirnov,menghasilkannilaiAsymp.Sig.(2-tailed)ROAsebesar0.561,Asymp.Sig.(2-tailed)DER0.071,Asymp.Sig.(2-tailed) SIZE 0.657, Asymp. Sig. (2-tailed) KAP 0.001 dan Asymp. Sig. (2-tailed) DA 0.089.DarihasiltersebutdisimpulkanbahwadistribusidatavariabelROA,DER, SIZE dan DA memiliki nilai Asymp. Sig (2-tailed) > 0.05. Hasil tersebut menunjukan variabel ROA, DER, SIZE dan DA memiliki distribusi data yang normal. Sedangkan nilaiAsymp.Sig.(2-tailed)KAP 0.5 - 0.75. DarihasilperhitunganRSquarediperolehnilai0.464atau46.4%.Halni berartivariabelROA,DER,SIZEdanKAPdapatmenjelaskanvariabelDAsebesar 77 46.4%sedangkan53.6%lainnyamampudijelaskanolehvariabellainnyaselain ROA, DER, SIZE dan KAP. BerdasarkankoefisiendeterminasidiatasmenunjukkanbahwaROA,DER, SIZEdanKAPtidakkuatmempengaruhimanejemenlabakarenahanya mempengaruhi46.4%.HalinididasarkanpadanilaiR2 0.05 H2 Ditolak SIZE2.079-3.5400.0020.05-3.540 > 2.079 0.002 < 0.05 H3 Diterima KAP2.0791.5410.1380.051.541 < 2.079 0.138 > 0.05 H4 Ditolak Sumber : Hasil olah data menggunakan SPSS 16.0 Hasilpengujiansecaraparsialterhadapempatvariabelindependen profitabilitas(X1),leverage(X2),ukuranperusahaan(X3)dankualitasaudit(X4) dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.PengujianHipotesis1(H1)PengaruhParsialProfitabilitas(X1)Terhadap Manajemen Laba (Y) Terlihatpadatabel4.15ROAmemilikinilaisig0.752.Nilaisiglebihbesar darinilaiprobabilitas0.05,ataunilai0.752>0.05,makaH1ditolakdanHoditerima. 80 Variabel X1 mempunyai thitung yakni -0.320 dengan ttabel=2.079.Jadi thitung 0.05, maka H2 ditolak dan Ho diterima. VariabelX2 mempunyaithitung yakni 1.125 dengan ttabel=2.079. Jadi thitung0.05,makaH4ditolakdanHoditerima. VariabelX4 mempunyaithitung yakni 1.541 dengan ttabel=2.079. Jadi thitung