113
i Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau Dari Analisis Rosengren SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Strata (S-1) Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Di susun oleh : Nurul Ichwan 6662101266 KONSENTRASI JURNALISTIK PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

i

Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau

Dari Analisis Rosengren

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Strata (S-1) Pada Program Studi Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Di susun oleh :

Nurul Ichwan

6662101266

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

2015

Page 2: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

ii

Page 3: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

iii

Page 4: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

iv

Page 5: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

v

MOTTO

Saya Datang

Saya Bimbingan

Saya Ujian

Saya Revisi

Dan Saya MENANG…. !!!!!!

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Mamah, Papah, adikku serta teman-teman seperjuanganku yang telah mendorongku, menyemangatiku

hingga akhir sidang ini.

Love all …

Page 6: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

vi

ABSTRAK

Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi

Sosial Di Tinjau Dari Analisis Resengren. Pembimbing I: Isti Isti Nursih, S.Ip, M.I.Kom

dan Pembimbing II: Husnan Nurjaman, S.Ag.M.Si.

Path merupakan sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang memungkinkan

penggunanya untuk berbagi gambar, dan juga pesan. Perusahaan ini berawal dengan aplikasi

pada iPhone dan juga website lalu merilis versi Android. Beragamnya informasi yang hadir

serta kebebasan yang diberikan pihak Path menimbulkan interaksi sosial tertentu pada

pengguna dalam menggunakan aplikasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui bagaimana pemenuhan kebutuhan informasi Mahasiswa Komunikasi Untirta

dalam menggunakan media sosial Path. Peneliti menggunakan konsep Rosengren. Inti konsep

rosengren adalah berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media baik jenis

media, frekuensi, durasi dan atensi. Metode penelitian ini yang digunakan adalah metode

kuantitatif yang bersifat Deskriptif. Di dalam konsep sebuah terpaan media akan berkolerasi

dengan pemenuhan kebutuhan informasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.

Metode yang digunakan adalah survei, dengan menggunakan teknik proportionate stratified

random sampling dimana peneliti mengumpulkan informasi dari 89 responden dengan

menyebarkan kuesioner pada mahasiswa Ilmu Komunikasi UNTIRTA 2008-2012 Serang.

Analisis yang digunakan adalah uji validitas, uji reabilitas dan deskripsi table hasil.

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan mahasiswa Untirta

dalam menggunakan path sebagai media interaksi sosial untuk frekuensi tergolong kuat

dengan perolehan persentase 31,5%, durasi tergolong kuat dengan perolehan persentase

34,5%, dan atensi tergolong kuat dengan perolehan persentase 43,8%.

Kata Kunci :Media Sosial Path, Analisis Rosengren

Page 7: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

vii

ABSTRACT

Nurul Ichwan. NIM: 6662101266. UNDERGRADUATE THESIS. The existence of the

Path As a Medium of Social Interaction In terms Analysis Rosengren. Mentor I: Isti

Nursih, S.Ip, M.I.kom and Mentor II: Husnan Nurjuman, S.Ag, M.Si.

Path is a social network application in smartphone in which users can use for sharing

pictures, and also messages. The company first released the application for iPhone and

website, then for Android version. Path gives variety of information and freedom which

impact the users with the usage of the application. The purposes of research is to find out in

Path As a Medium of Social Interaction In terms Of Analysis Rosengren. The researcher is

which assumes the media play an active role in selecting and using the media to assume that

the user has alternative options to astisfy their needs.

The method used in this research is quantitative, with descriptive characteristic. The

approach in this research is quantitative. The method used was a survey, using proportionate

stratified random sampling technique in which researchers collected information from 89

respondents by distributing questionnaires to students of Communication Sciences 2008-2012

UNTIRTA Serang. The analysis is validity, reliability and the description of the table of

results.The conclusion that can be drawn from this study is the use Untirta students in using

the path as a medium of social interaction for frequency relatively strong with a 31.5%

percentage of acquisition, the duration of the relatively strong with the acquisition of a

percentage of 34.5%, and a relatively strong attention to the acquisition of 43.8%

percentage.

Keywords: social media, Path, Analysis Rosengren.

Page 8: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah

memberkati Penulis sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Path Sebagai Media Interaksi Sosial Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Informasi Mahasiswa

Komunikasi Untirta” tanpa menemukan hambatan dan kesulitan yang berarti.

Tentunya penelitian ini tak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan, dukungan, dan

bimbingan dari dosen pembimbing. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing pertama Ibu Isti Nursih, S.Ip, M.I.Kom yang

telah memberikan waktu, spirit, dukungan dan perhatian kepada peneliti, sehingga penelitian

ini dapat diselesaikan dengan baik. Serta kepada dosen pembimbing kedua Bapak Husnan

Nurjaman, S.Ag.M.Si, yang telah memberikan waktu, arahan, perhatian, dan dukungan

kepada peneliti, sehingga peneliti lebih termotivasi untuk menyelesaikan penelitian ini

dengan baik.

Peneliti juga ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang mendukung

dan memotivasi peneliti. Untuk itu peneliti ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada

1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, selaku Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa yang telah menyetujui skripsi peneliti.

3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos.,M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.

4. Ibu Puspita Asri Praceka,S.Sos.,M.Ikom selaku Sekertaris Jurusan Program Ilmu

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Ibu Isti Nursih, S.Ip, M.I.Kom., selaku Dosen Pembimbing I, yang telah penuh

dengan kesabaran dan meluangkan waktunya, serta member masukan dan arahan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Page 9: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

ix

6. Bapak Husnan Nurjuman, S.Ag.M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah penuh

dengan kesabaran dan meluangkan waktunya, serta member masukan dan arahan

kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Ibu Naniek Afrilia Framanik, M.Si selaku Dosen Akademik yang telah membimbing

perkuliahan dari semester awal hingga akhir.

8. Seluruh staff Program Studi Ilmu Komunikasi dan staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik yang telah membantu penulis dalam hal kelancaran proses skripsi.

9. Dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih atas ilmu yang telah

diberikan selama kuliah.

10. Keluarga besar penulis, khususnya untuk orang tua penulis yang selalu memberikan

segalanya baik moril maupun materil serta doa tulus, sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi dan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

11. Adik yang hebat, Tsandy Wirlya Alvian, Reza Vandu, Hafid Alfi yang selalu

memberikan senyuman dan tawa sebagai semangat baru dikala penulis menemukan

kemalasan disaat mengerjakan skripsi.

12. Teman Seangkatan 2010, Kevin Doklas Torang, Didit Aditriya, Didon, Marwan

Handoko, Fadli, Adhi puspo Negoro, Amalia Nur Utami, Damar, Fandi, Indra

Handayani, Alief krisna, Yusuf, Tirta Lestari Azis Coppo, yang telah memberikan

dukungan kepada Penulis.

13. Teman seperjuangan, Andi Winarto, Nadya, Kinda, Sausan Saidah Salam, Okie Porta,

Ibnu Fajri dan Galuh Gamabrata, Alief Krisna, Aulia Hidayat yang telah memberikan

semangat baru dengan candaan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini, masih jauh dari

bentuk kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan berbagai kritik dan saran dari

berbagai pihak atas segala kekurangan, kekeliruan, dan kesalahan dalam pembuatan

skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Serang, April 2015

Peneliti,

Nurul Ichwan

Page 10: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................iii

LEMBAR ORISINALITAS.............................................................................................iv

MOTTO..............................................................................................................................v

ABSTRAK.........................................................................................................................vi

ABSTRACK......................................................................................................................vii

KATA PENGANTAR......................................................................................................viii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................x

DAFTAR TABEL............................................................................................................xiii

DAFTAR DIAGRAM......................................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xv

BAB I ................................................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 5

1.3 Identifikasi Masalah ................................................................................................. 6

1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 6

1.5 Kegunaan Penelitian .......................................................................................... 6

1.5.1 Kegunaan Akademik ......................................................................................... 7

1.5.2 Kegunaan Praktis .............................................................................................. 7

BAB II ............................................................................................................................... 8

2.1 Komunikasi .............................................................................................................. 8

2.1.1 Pengertian Komunikasi ..................................................................................... 8

2.1.2 Komponen Komunikasi .................................................................................... 9

2.1.3 Proses Komunikasi ............................................................................................ 9

2.1.4 Karakteristik Komunikasi ............................................................................... 10

2.1.5 Fungsi Komunikasi ......................................................................................... 12

2.1.6 Tujuan Komunikasi ......................................................................................... 14

2.2 Media Baru (New Media) ................................................................................. 15

2.3 Sejarah Internet ................................................................................................ 17

2.4 Media Sosial (Social Media) ............................................................................ 19

2.5 Path .................................................................................................................. 20

2.5.1 Fitur dalam Path .............................................................................................. 21

2.6 Penggunaan Jejaring Sosial .............................................................................. 23

2.7 Terpaan Media ....................................................................................................... 26

2.8 Pengertian Informasi ........................................................................................ 28

Page 11: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

xi

2.8.1 Pemenuhan Kebutuhan Informasi ................................................................... 29

2.9 Kerangka Konsep ................................................................................................... 31

2.10 Operasional Variabel............................................................................................ 32

2.11 Hipotesis Penelitian.............................................................................................. 33

2.12 Penelitian Terdahulu ............................................................................................ 34

BAB III ........................................................................................................................... 37

3.1 Metode Penelitian ............................................................................................ 37

3.2 Teknik Penelitian ............................................................................................. 38

3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 38

3.3.1 Kuesioner ................................................................................................. 39

3.4 Populasi dan Sampel .............................................................................................. 40

3.4.1 Populasi .................................................................................................... 40

3.4.2 Sampel ..................................................................................................... 41

3.5 Teknik Sampling .............................................................................................. 42

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Data ......................................................................... 45

3.6.1 Uji Validitas .................................................................................................... 45

3.6.2 Uji Reliabilitas ................................................................................................ 46

3.6.3 Hasil Uji Validitas ........................................................................................... 47

3.6.4 Hasil Uji Reabilitas............................................................................................48

3.7 Analisis Deskriptif....................................................................................................48

3.8 Lokasi Penelitian .................................................................................................... 49

BAB IV ........................................................................................................................... 51

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ..................................................................................... 51

4.1.1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ................................................................ 52

4.2 Deskripsi Data........................................................................................................ 53

4.2.1 Karakteristik Responden ................................................................................. 53

4.2.2 Jenis Kelamin .................................................................................................. 53

4.2.3 Angkatan ......................................................................................................... 55

4.3 Deskripsi Path Sebagai Media Interaksi Sosial ...................................................... 56

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Indikator Frekuensi..

.........................................................................................................................57

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Indikator Durasi

.........................................................................................................................62

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Indikator Atensi

.........................................................................................................................66

Page 12: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

xii

4.4 Pembahasan ........................................................................................................... 72

4.4.1 Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau Dari Analisis Rosengren .......... 72

4.4.2 Frekuensi ......................................................................................................... 73

4.4.3 Durasi .............................................................................................................. 73

4.4.4 Atensi................................................................................................................74

BAB V ............................................................................................................................. 75

5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 75

5.2 Saran ....................................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 77

INTERNET DAN SUMBER LAIN.................................................................................80

LAMPIRAN ................................................................................................................... 81

KUESIONER............................................................................................................... .....92

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.........................................................................................94

Page 13: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tujuan Komunikasi...............................................................................................................14

Tabel 2.2 Operasional Variabel ...........................................................................................................33

Tabel 2.3 Perbandingan Terdahulu........................................................................................................36

Tabel 3.1 Skala Likert............................................................................................................................39

Tabel 3.2 Data Jumlah Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi Untirta...................................................40

Tabel 3.3 Berstrata Proposional ...........................................................................................................44

Tabel 3.4 Tingkat Reabilitas Berdasarkan Nilai Alpha.........................................................................47

Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas.............................................................................................47

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Reabilitas.................................................................................................48

Tabel 3.7 Kriteria Analisis Deskriptif Presentase ................................................................................49

Tabel 3.8 Jadwal Penelitian...................................................................................................................50

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden.....................................................................................................54

Tabel 4.2 Angkatan Responden ..........................................................................................................55

Tabel 4.3 Saya Sering Mengakses Jejaring Sosial Path Setiap Hari....................................................57

Tabel 4.4 Saya Sering Mengakses Jejaring Sosial Path tanpa waktu dan tempat ............................59

Tabel 4.5 Saya Sering Mengakses Media Sosial Path Lebih dari 10 menit .........................................61

Tabel 4.6 Mengakses Media Sosial Path Lebih Dari 3 Jam/hari ......................................................63

Tabel 4.7 Saya Mengakses Jejaring Sosial Path Disaat Sibuk atau Waktu Luang ............................65

Tabel 4.8 Saya Mengakses Jejaring Sosial Path Sambil Membuka Situs Jejaring

Sosial Lain.............................................................................................................................67

Tabel 4.9 Saya Mengakses Sambil Membuka Website Lainnya Selain Media Sosial...................69

Tabel 4.10 Saya Mengakses Situs Jejaring Sosial Path Dengan Penuh Perhatian ...........................71

Page 14: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

xiv

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Jenis Kelamin Responden...................................................................................... .55

Diagram 4.3 Frekuensi (Pertanyaan 1)........................................................................................58

Diagram 4.4 Frekuensi (Pertanyaan 2)........................................................................................60

Diagram 4.5 Frekuensi (Pertanyaan 3)........................................................................................62

Diagram 4.6 Durasi (Pertanyaan 4).............................................................................................64

Diagram 4.7 Durasi (Pertanyaan 5).............................................................................................66

Diagram 4.8 Intensitas (Pertanyaan 6)........................................................................................68

Diagram 4.9 Intensitas (Pertanyaan 7)........................................................................................70

Diagram 4.10 Intensitas (Pertanyaan 8)......................................................................................72

Page 15: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Konsep..........................................................................................31

Page 16: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI
Page 17: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia untuk

berkomunikasi dan mencari informasi semakin kompleks dan meningkat. Hal ini

membawa dampak pada perkembangan teknologi komunikasi yang

memungkinkan menyelenggarakan komunikasi dan penyebaran informasi secara

lebih cepat dan serentak sekaligus sanggup menjangkau khalayak yang tidak

terbatas.

Dalam teori komunikasi dikenal istilah empathy, yang berarti kemampuan

memproyeksikan diri kepada peranan orang lain. Jadi, meskipun antara

komunikator dan komunikan terdapat perbedaan dalam kedudukan, jenis

pekerjaan, agama, suku, bangsa, tingkat pendidikan, ideologi, dan lain-lain, jika

komunikator bersikap empatik, komunikasi tidak akan pernah gagal.1

Setiap orang membutuhkan informasi sebagian bagian dari tuntutan

kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan pemenuhan kebutuhannya. Karena

adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah-masalah sosial, seseorang

termotivasi untuk mencari pengetahuan agar dapat memecahkan masalah tersebut,

salah satu caranya adalah mencari tambahan pengetahuan melalui membaca

berbagai media.2

1 Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, M.A (Ilmu komunikasi hal.9&19).

2Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, hal 8.

Page 18: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

2

Dengan adanya penyebaran informasi lebih cepat dan baik maka dari itu

komunikasi melahirkan sebuah media baru yang disebut new media yaitu,

kemunculan teknologi-teknologi informasi dan komunikasi yang digital,

terkomputerisasi, atau berjejaring di akhir abad ke-20. Kebanyakan dari

teknologi-teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” tersebut bersifat

digital, seringkali berkarakter manipulatif, bersifat mudah berjejaring, padat,

mampat, interaktif, dan tidak memihak. Beberapa contoh yang mungkin dapat

diajukan adalah internet, website, komputer multimedia, permainan-permainan

komputer, CD-ROMS, dan DVD. Sehingga dapat ditegaskan bahwa

sesungguhnya media baru bukanlah program-program televisi, film-film feature,

majalah, buku, atau publikasi-publikasi berbasis kertas. Dengan demikian, batasan

bagi media baru secara sederhana dapat dipahami sebagai media-media (massa)

yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi di luar media massa cetak dan

media massa elektronik.3

Perkembangan lain dari internet adalah mesin pencari dan lacak, seperti

browsing pada tujuan tertentu yang melintasi suatu jaringan informasi dan

komunikasi baik berupa teks, gambar, ataupun video secara cepat dan sistematis.

Kemudahan berkomunikasi dan mencari informasi melalui internet menjadi salah

satu daya tarik banyaknya orang dalam menggunakan media internet.4

Kehadiran internet sangat membawa revolusi pada cara manusia

melakukan komunikasi. Internet telah berkembang menjadi sebuah teknologi yang

tidak saja mampu menstramisikan berbagai informasi, namun juga telah mampu

3 Turnomo Rahardjo (Literasi Media & kearifan Lokal. Hal.172).

4http://tekno.kompas.com/read/2012/12/13/10103065/2013.pengguna.internet.indonesia.bisa.temb

us.82.juta diakses pukul 19.00 WIB

Page 19: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

3

menciptakan dunia baru dalam realitas kehidupan manusia, yaitu sebuah realitas

materialisasi yang tercipta dalam dunia maya. Dengan demikian, internet telah

menjadi sarana yang paling efektif dan efisien untuk melakukan komunikasi dan

pertukaran informasi jarak jauh, maka tidak heran jika pengguna internet terus

mengalami peningkatan. Portal berita Kompas.com mengeluarkan data bahwa

pengguna jasa layanan internet di dunia mencapai 2,4 Milyar dan Indonesia

menjadi salah satu negara terbanyak dalam menggunakan jasa layanan internet

dengan total pengguna sebanyak 61,08 juta jiwa pada akhir tahun 2012 dengan

tingkat penetrasi 23%, angka tersebut naik sekitar 10% dari tahun 2011.5

Path adalah situs sekaligus aplikasi yang awalnya khusus untuk pengguna

iphone, namun sekarang telah dikembangkan untuk dapat dipakai oleh pengguna

Android. Cara kerjanya mirip dengan cara kerja Twitter dan Instagram. Pengguna

dapat secara cepat dan aman mengirimkan foto yang diambil dengan

menggunakan kamera Iphone atau Smartphone, serta tidak terganggu dengan tag

dari pihak lain seperti yang sering dialami pengguna Facebook.6

Kini jumlah pengguna Path di Indonesia lebih dari 4 juta. Dalam hal ini

aplikasi Path memang sangat berbeda dengan fitur atau gestur yang dimiliki oleh

media online lainnya, karena Path bisa digunakan penggunanya untuk mengobrol

dengan kenalan mereka meski orang yang diajak berbincang tidak masuk dalam

lingkaran pertemanan 150.7

5http://tekno.kompas.com/read/2013/05/31/14232198/Pengguna.Internet.Dunia.Capai.2.4.Miliar/ Di Akses

Pada Hari Minggu Tanggal 05 Oktober 2013, Pukul 21.00 6http://www.merdeka.com/teknologi/path-jejaring-sosial-yang-batasi-pertemanan-dengan-banyak-

orang.html 7http://www.tempo.co//read/news/2014/02/24/061556984/Path-Klaim-Paling-Banyak-Pengguna-

di-Indonesia

Page 20: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

4

Path memiliki berbagai fitur menarik dan lengkap sekaligus yang menjadi

pembeda dengan media sosial lainnya seperti hadirnya fitur profil, belanja,

mengunggah foto dan video, mengunggah lokasi, musik, film, buku, update

status, tidur, pesan, komentar, emosi, dan Terlihat. Disnilah letak perbedaan Path

dengan media sosial online lainnya yang memiliki fungsi yang sama tapi memiliki

perbedaan dari beraneka macam fitur yang hadir pada media sosial online Path.

Path ditargetkan untuk menjadi tempat tersendiri bagi pengguna dalam

melakukan interaksi secara online baik kepada teman maupun keluarga. Selain itu

path memiliki status privasi yang diberikan kepada pengguna dimana tidak semua

orang secara bebas mengakses profil seserorang tanpa persetujuan dari pengguna

lainnya. Hal tersebutlah yang membuat Path lebih unggul dibandingkan media

sosial lainnya.

Beragamnya informasi yang hadir dalam media Path membuat hampir

semua kebutuhan sosial dapat terpenuhi, karena kepuasan seseorang yang ingin

menggunakan media tersebut terhadap penggunaan sosial dirinya sendiri untuk

dijadikan sebagai munculnya informasi dan komunikasi baru di era modern saat

ini.Berdasarkan dari penjelasan di atas tersebut, maka peneliti berusaha untuk

mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan path sebagai media interaksi sosial

terhadap pemenuhan kebutuhan informasi penggunanya.

Penelitian ini akan dilakukan pada mahasiswa ilmu komunikasi untirta

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dimana pendekatan ini

menitik beratkan pada eksistensi satu variabel penelitian. Ketertarikan peneliti

pada penelitian ini bukan hanya didasarkan pada alasan bahwa peneliti merupakan

Page 21: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

5

mahasiswa ilmu komunikasi sehingga akses terhadap penelitian lebih mudah,

namun penelitian ini didasarkan pada keinginan untuk melihat penggunaan media

baru khususnya path dikalangan mahasiswa sebagai media pemenuhan informasi.

Untuk itulah peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Eksistensi Path

Sebagai Media Interaksi Sosial Di Tinjau Dari Analisis Rosengren.

Pengaruh media merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima

stimuli dari suatu proses komunikasi. Jadi konsep ini mengasumsikan bahwa

komunikasi secara verbal (lisan-tulisan) dan komunikasi secara nonverbal

(isyarat-isyarat bahasa tubuh, gambar dan tindakan tindakan tertentu) akan

merangsang orang lain untuk memberikan respons dengan cara tertentu. Sehingga

dapat juga dikatakan bahwa efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap

stimulus (rangsangan), sehingga seseorang atau komunikator dapat mengharapkan

dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan8. Maka

peneliti tertarik untuk meneliti mengenai sejauh mana“eksistensi path sebagai

media interaksi sosial di tinjau dari analisis Rosengren”.

1.2 Rumusan Masalah

Setelah memaparkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah

untuk penelitian ini dapat dipertegas sebagai berikut “bagaimana eksistensi path

sebagai media interaksi sosial di tinjau dari analisis Rosengren?”.

8 Irwanto (1992:107)

Page 22: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

6

1.3 Identifikasi Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka identifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana terpaan media Path diukur melalui frekuensi sebagai media

interaksi sosial mahasiswa ilmu komunikasi Untirta?

2. Bagaimana terpaan media path diukur melalui durasi sebagai media

interaksi sosial mahasiswa ilmu komunikasi Untirta?

3. Bagaimana terpaan media path diukur melalui atensi sebagai media

interaksi sosial mahasiswa komunikasi Untirta?

1.4 Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui bagaimana media Path diukur melalui frekuensi sebagai

media interaksi sosial mahasiswa ilmu komunikasi Untirta

2. Ingin mengetahui bagaimana media Path diukur melalui durasi sebagai

media interaksi sosial mahasiswa ilmu komunikasi Untirta

3. Ingin mengetahui bagaimana media Path diukur melalui atensi sebagai

media interaksi sosial mahasiswa ilmu komunikasi Untirta

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan bermanfaat untuk peneliti, di kalangan

akademis, dan tentunya bagi situs Path yang bersangkutan. Oleh karena itu,

manfaat penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 23: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

7

1.5.1 Kegunaan Akademik

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap

perkembangan studi ilmu komunikasi khususnya tentang media online. Karena

tentunya dengan penelitian ini akan menambah khasanah ilmu pengetahuan yang

telah ada.

1.5.2 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak yang

ingin melakukan penelitian khususnya di media massa maupun media baru (New

Media)

Page 24: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Carl I. Hovland, sebagaimana yang dikutip dalam buku Widjaja, yaitu :

“Ilmu Komunikasi adalah suatu sistem yang berusahan menyusun

prinsip-prinsip dalam bentuk yang tepat mengenai hal

memindahkan penerangan dan membentuk pendapat serta sikap-

sikap”. Carl I. Hovland selanjutnya mengemukakan: Komunikasi

adalah proses dimana seorang individu mengoperkan perangsang

untuk mengubah tingkah laku individu-individu yang lain9

Maka, dalam definisinya mengenai komunikasi itu sendiri, Hovland

menyatakan proses komunikasi itu ada suatu rangsangan-rangsangan yang secara

sadar atau tidak dapat mengubah dari apa yang dilihat atau dirasakan oleh

komunikan. Sehingga komunikasi bukan hanya penyampaian pesan saja

melainkan ada perubahan-perubahan yang menjadi tujuan dari pesan yang

disampaikan tersebut.

Seseorang akan benar-benar dapat mengubah sikap, pendapat, atau

perilaku orang lain apabila komunikasinya itu memang komunikatif seperti

diuraikan di atas. Dalam prosesnya tak luput dari komponen-komponen didalamya

yang melakukan serta hal-hal yang mendukung proses tersebut.

9 Widjaja, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal : 15

Page 25: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

9

2.1.2 Komponen Komunikasi

Komunikasi itu sendiri memiliki komponen-komponen yang terdapat pada

komunikasi. Dari pengertian komunikasi sebagaimana diutarakan diatas tampak

adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan

persyaratan terjadinya komunikasi.

Menurut Onong Uchjana Effendy, komponen-komponen komunikasi

tersebut terdiri sebagai berikut :

1. Komunikator adalah Orang yang menyampaikan pesan

2. Pesan adalah Pernyataan yang didukung oleh lambang

3. Komunikan adalah Orang yang menerima pesan

4. Media adalah Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila

komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya.

5. Efek adalah Dampak sebagai pengaruh dari pesan.10

Maka, komunikasi merupakan proses dimana tak luput dari siapa yang

menyampaikan, pesan apa, kepada siapa, menggunakan media apa, dan efek yang

diperoleh. Komponen tersebut menjalankan prosesnya dengan berbagai cara untuk

menyampaikan suatu gagasannya.

2.1.3 Proses Komunikasi

Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran

atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan).

10 Effendy, Onong Uhcjana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal : 6

Page 26: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

10

Menurut Onong Uchjana Effendy, Proses komunikasi dalam bukunya Ilmu

Komunikasi Teori dan Praktek, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap,

yakni :

1. Proses komunikasi secara primer, Proses ini adalah proses

penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain

dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Lambang

sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial,

isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung

mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator

kepada komunikan.

2. Proses komunikasi secara sekunder, adalah proses penyampaian pesan

oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau

sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media

pertama. Seseorang menggunakan media kedua dalam melancarkan

komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di

tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks,

surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi media kedua

yang sering digunakan dalam komunikasi.11

2.1.4 Karakteristik Komunikasi

Proses penyampaian pesan atau komunikasi memiliki karateristik

tersendiri, menurut Sasa Djuarsa Sendjaja dalam bukunya diperoleh gambaran

bahwa pengertian komunikasi memiliki karakterisitik komunikasi, yaitu:

11Effendy, Onong Uhcjana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal : 11 dan

16

Page 27: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

11

1. Komunikasi adalah suatu proses, Artinya bahwa komunikasi

merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara

berurutan (ada tahapan atau sekuensi) serta berkaitan sama lainnya

dalam kurun waktu tertentu.

2. Komunikasi dalam upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan,

Komunikasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar,

disengaja serta sesuai dengan tujuan atau keinginan dari pelakunya.

3. Komunikasi menurut adanya partisipasi dan kerja sama dari para

pelaku yang terlibat, Kegiatan komunikasi akan berlangsung baik,

apabila pihak-pihak yang berkomunikasi (dua orang atau lebih) sama-

sama ikut terlibat dan sama-sama mempunyai perhatian yang sama

terhadap topik pesan yang dikomunikasikan.

4. Komunikasi bersifat simbolis, Dimana komunikasi pada dasarnya

merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-

lambang.

5. Komunikasi bersifat transaksional, Pada dasarnya menuntut dua

tindakan: memberi dan menerima. Dua tindakan tersebut tentunya pula

dilakukan secara seimbang atau proporsional oleh masing-masing,

pelaku yang terlibat dalam komunikasi.

6. Komunikasi menembus faktor ruang dan waktu, Komunikasi

menembus faktor waktu dan ruang maksudnya bahwa para peserta atau

Page 28: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

12

pelaku yang terlibat dalam komunikasi tidak harus hadir pada waktu

serta tempat yang sama.12

2.1.5 Fungsi Komunikasi

Begitu pentingnya komunikasi dalam hidup manusia, sehingga komunikasi

itu sendiri memiliki fungsi-fungsi dalam kehidupan manusia. Maka menurut

Harold D. Lasswell dalam bukunya Cangara, mengemukakan bahwa fungsi

komunikasi antara lain :

1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya

2. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada

3. Melakukan transformasi warisan sosial kepada generasi berikutnya.13

Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan

Praktek, fungsi komunikasi terdiri sebagai berikut:

1. Menyampaikan Informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence).14

Adapun dalam buku Ilmu Komunikasi oleh Widjaja, komunikasi

dipandang dalam arti luas sebagai pertukaran berita dan pesan, tetapi sebagai

kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide

maka fungsinya dalam setiap sistem sosial adalah sebagai berikut :

1. Informasi, pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran

berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang

12 Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka. Hal : 1.13-1.16 13 Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada. Hal : 59 14 Effendy, Onong Uhcjana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal : 8

Page 29: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

13

dibutuhkan agar dapat dimengerti dan bereaksi secara jelas terhadap

kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan

yang tepat.

2. Sosialisasi (pemasyarakatan), penyediaan sumber ilmu pengetahuan

yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagai anggota

masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan

dapat aktif di dalam masyarakat.

3. Motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek

maupun jangka panjang, mendorong orang menentukan pilihan dan

keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok

berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yang

diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan

perbedaan pendapat mengenai masalah publik, menyediakan bukti-

bukti relevan yang diperlukan untuk kepentingan umum agar

masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang menyangkut

kepentingan bersama.

5. Pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong

perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk

keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang

kehidupan.

6. Memajukan kehidupan, menyebarkan hasil kebudayaan dan seni

dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan

Page 30: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

14

kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang, serta membangun

imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetiknya.

7. Hiburan, penyebarluasan sinyal, simbol, suara dan imaji dari drama,

tari, kesenian, kesusatraan, musik, olahraga, kesenangan kelompok,

dan individu.

8. Integrasi, menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu

kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan

agar mereka dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi

pandangan dan keinginan orang lain.15

2.1.6 Tujuan Komunikasi

Secara umum, menurut Wilbur Schramm (1974) dalam buku Sendjaja,

tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan yakni:

kepentingan sumber atau pengirim atau komunikator dan kepentingan penerima

atau komunikan. Dengan demikian maka tujuan komunikasi yang ingin dicapai

dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 2.1Tujuan Komunikasi

Tujuan Komunikasi

Dari Sudut

Kepentingan Sumber

Tujuan Komunikasi

Dari Sudut

Kepentingan Penerima

Memberikan Informasi Memahami Informasi

Mendidik Mempelajari

Menyenangkan atau

menghibur

Menikmati

Menganjurkan suatu

tindakan atau persuasi

Menerima atau menolak

anjuran

Sumber : Sendjaja, 200416

15 Widjaja, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal : 65-66 16 Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas Terbuka. Hal : 2.19

Page 31: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

15

Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan praktek, tujuan

komunikasi adalah :

a. Perubahan sikap (Attitude Change)

b. Perubahan Pendapat (Opinion Change)

c. Perubahan Perilaku (Behavior Change)

d. Perubahan Sosial (Social Change).17

2.2 Media Baru (New Media)

Perkembangan teknologi yang pesat saat ini, bisa dilihat dari munculnya

berbagai varian teknologi komunikasi setiap harinya. Berbagai produk teknologi

komunikasi yang merupakan hasil konvergensi dari berbagai teknologi

komunikasi sebelumnya dapat kita temui tiap harinya.

Everett M. Rogers (1986) dalam bukunya Communication Technology;

The New Media in Society, mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di

masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu: era tulis, era media cetak, era

media telekomunikasi, dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir

media komunikasi interaktif dikenal media komputer, videotext dan teletext,

teleconferencing, TV kabel dan sebagainya.18

New Media adalah sebuah istilah yang muncul diakhir abad ke-20 untuk

menandai bergabungnya media tradisional seperti film, foto, musik, rekaman dan

tulisan, dengan kekuatan komputerisasi dan teknologi komunikasi, peralatan

konsumen berbasis komputer dan yang paling penting, internet. Media baru

17 Effendy, Onong Uhcjana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Hal : 8 18

Bungin. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di

Masyarakat. 2006. Jakarata: Kencana. Hal 111

Page 32: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

16

memungkinkan akses tanpa batas, kapan saja, dimana saja dan dengan perangkat

digital apapun. Perangkat yang mendukung untuk menyediakan fasilitas umpan

balik secara langsung, berbagai partisipasi kreatif, dan terbentuknya berbagai

komunitas yang mengiringi konten-konten media.19

Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini bukanlah karena

bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari

konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna. Siklus

media baru yang dinamis ini, di ibaratkan seperti berupa pergerakan, pernafasan,

dan aliran dengan gairah yang berdetak disatu waktu (real time).

Tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang demokrasi dari

hakcipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten media. Sebagai

contoh, siaran televisi berkualitas tinggi yang dilihat dengan televisi digital

plasmater baru adalah salah satu contoh dari media tradisional. Sedangkan poster

sederhana dari grup musik lokal yang melampirkan alamat website dimana

penggemar bisa mencari informasi dan mengunduh musik digital, adalah contoh

dari komunikasi media baru.

Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk

digital, mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi, dapat

dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif dan

bersifat netral.20

Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang

demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten

19

www.academia.edu/pertarungan new media vs media cetak 20

elib.unikom.ac.id/Flew.2008

Page 33: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

17

media. Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk

digital, mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi, dapat

dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif

dan bersifat netral. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak saja

merubah media tapi juga merubah kehidupan sosial dan budaya. Berikut adalah

indikasi dari perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang diasosiasikan dengan

media baru:

1. Perubahan dari modernitas dan postmodernitas

2. Proses globalisasi yang semakin intensif

3. Pergantian era industri manufaktur oleh era „postindustrial‟

informasi

4. Desentralisasi dari yang mapan dan sentralisasi geopolitik.21

2.3 Sejarah Internet

Perubahan terbesar dibidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak

munculnyaTV) adalah penemuan dan pertumbuhan internet.22

Lahirnya era

komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversivikasi teknologi informasi

dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi menjadi satu dan

menandai teknologi yang disebut dengan internet.23

Pengertian internet sendiri memiliki arti yang cukup luas dimana kata

internet itu sendiri merupakan singkatan dari interconnection-networking, bisa

21

Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., & Kelly, K. New Media: A critical Introduction. New York:

Routledge. 2009. Hal: 10. 22

Ibid. Hal 443 23

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi : Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi komunikasi

di Masyarakat. 2011. Jakarta: Kencana Hal 113

Page 34: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

18

diartikan sebagai global network of computer networks atau sebuah jaringan

komputer dalam skala global atau mendunia. Jaringan komputer ini berskala

internasional yang dapat membuat masing-masing komputer

berkomunikasi.24

Sehingga internet bisa menyiarkan dan mengakses secara

langsung baik berita maupun informasi dengan akses internet online ke seluruh

penjuru dunia tanpa ada batasan wilayah geografis dari setiap penggunanya.

Pada awalnya internet berasal dari beberapa computer yang dihubungkan

dengan kabel, sehingga membentuk sebuah jaringan (network). Kemudian

jaringan-jaringan tersebut saling dihubungkan lagi sehingga membentuk inter-

network. Untuk bisa berhubungan dengan jaringan inter-network tersebut,

sedikitnya kita harus mempunyai terminal (komputer) yang mempunyai

sambungan ke jaringan lain. Langkah awalnya dimulai dengan gebrakan besar

yang dilakukan di UCLA, sewaktu computer pertama dikoneksikan ke

ARPANET. ARPANET sendiri dikoneksikan keempatsite, satu diantaranya ke

UCLA, selanjutnya ke Stanford Research Institute (SRI), UC Santa Barbara, dan

University of Utah. Internet mulai digunakan untuk kepentingan akademis

dengan menghubungkan beberapa perguruan tinggi tersebut, ARPANET terpecah

menjadi dua jaringan, yaitu ARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan

tetapi keduanya mempunyai hubungan sehingga komunikasi antar jaringan tetap

dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkonekasi ini disebut DARPA

Internet, tetapi lama kelamaan disebut sebagai internet saja.25

Internet telah berkembang secara fenomenal, baik dari segi jumlah host

24

Jack Febrian. Menggunakan Internet. 2003. Bandung: Informatika. Hal 3 25

Ibid. Hal 27

Page 35: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

19

computer (komputer induk) maupun dari segi jumlah pengunanya, selama

beberapa tahun terakhir. Internet sendiri masuk ke Indonesia pada tahun1994

dimana sebelumnya pada tahun 1980-an telah berdiri suatu jaringan yang

menghubungkan 5 Universitas yang disebut dengan UNI net dan pada Juni 2004

jaringan Iptek nasional IPTEK net menjadi Internet Service Provider (ISP)

pertama di Indonesia.

2.4 Media Sosial (Social Media)

Media sosial atau social media adalah media untuk bersosialisasi satu

sama lain dan dilakukan secara online yang memungkinkan manusia untuk saling

berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media dapat dikelompokkan

menjadi beberapa alasan bagian yaitu :

1. Social Networks, media sosial untuk bersosialisasi dan berinteraksi

(Facebook, Myspace,Hi5, Linked, Bebo, dsb)

2. Discuss, media sosial yang memfasilitasi sekelompok orang untuk

melakukan obrolan dan diskusi (Google Talk, Yahoo! M, Skype,

Phorum, dsb)

3. Share, media sosial yang memfasilitasi untuk saling berbagi file,

video,, music (Youtube, Slideshare, Feedback, Flickr, Crowdstrom,

dsb)

4. Publish, (Wordpress, Wikipedia, Blog,, Digg, dsb)

5. Social game, media sosial berupa game yang dapat dilakukan atau

dimainkan bersama-sama (Koongregate, Doof, Pogo, Café.com, dsb)

6. MMO (Kartrider, Warcraft, Neopets, Conan, dsb)

Page 36: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

20

7. Virtual worlds (Habbo, Imvu, Starday, dsb)

8. Livecast (Y! Live, Blog tv, Justin tv, Listream tv, dsb)

9. Livestream (Socializr, Froendsfreed, Socialthings!, dsb)

10. Micro blog (Twitter, Plurk, Pownce, Ttwirxr, Plazes, Tweeetpeek,

Path, dsb).26

Media Sosial tersebut merupakan bagian dari komunikasi massa yang

dimana telah terjadi perkembangan teknologi. Social media seperti Path dapat

dijadikan alat berkomunikasi secara non verbal dengan tujuan dan alasannya

tertentu, sehingga terjadi suatu interaksi antara komunikan dengan komunikator.

2.5 Path

Path adalah sebuah aplikasi jejaring sosial pada telepon pintar yang

memungkinkan penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan. Perusahaan

ini berawal dengan aplikasi pada iPhone dan juga website lalu merilis versi

Android.Penggunaan Path berbeda dari jejaring sosial lainnya di mana hanya

pengguna yang telah disetujui yang dapat mengakses halaman Path seseorang.

Path dapat digunakan di iPhone, iPad, iPod Touch, dan Android versi apapun,

meski tergolong masih baru, aplikasi Path telah menjadi nomer satu di kalangan

penikmat jejaring sosial. Aplikasi yang hadir di smartphone ini memungkinkan

penggunanya untuk berbagi gambar dan juga pesan. Tujuan dari penggunaan Path

adalah membuat jurnal interaktif untuk para penggunanya berbagi dengan

keluarga dan teman-teman terdekatnya.27

“Visi utama kami adalah untuk membuat sebuah jejaring dengan kualitas

26

http://repository.usu.ac.id/Diakses 11 September 2014. 27Tekno.kompas.com/read/pengertian-path

Page 37: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

21

tinggi dan menjadikan pengguna nyaman untuk berkontribusi di dalamnya setiap

waktu,” kata salah satu pendiri sekaligus CEO Path Dave Morin.28

Penggunaan Path cukup unik dan berbeda dengan jejaring sosial lainnya.

Sebab, hanya pengguna yang telah disetujui dapat mengakses halaman profil

seseorang. Selain itu, salah satu kelebihan Path yang sangat menonjol adalah

jumlah interaksi yang sangat terbatas, di mana jumlah teman tidak bisa lebih dari

150 orang.

Path, jejaring sosial serupa tapi tak sama dengan Facebook, memiliki

keunggulan karena hanya memperbolehkan orang-orang terdekat sebagai teman.

Path hanya memberi jatah 150 teman di jejaring sosial ini, sehingga pengguna

harus pintar memilah teman di jejaring sosialnya. Meskipun terbatas, Morin

menjelaskan bahwa pengguna Path sudah menghasilkan lebih dari 50 juta konten

dan melakukan interaksi sebanyak 15 juta interaksi setiap harinya.29

2.5.1 Fitur dalam Path

a. Profile : Fitur profile user yang disediakan Path untuk usernya ada dua

tipe, yang pertama profile picture dan juga cover picture sebagai latar

belakang profilnya.

b. Share Moment : Menyambungkan momen tersebut ke beberapa

jejaring sosial media lainnya seperti facebook, twitter, foursquare dan

juga tumblr.

c. Sticker Shop :Fitur berbayar ini disediakan untuk user yang

menginginkan sticker lucu yang tidak ada dalam sticker bawaaan.

28

http://techno.okezone.com/read/2013/11/12/363/895701/mengenal-pendiri-ceo-path 29

http://tekno.kompas.com/read/2012/02/06/17365355/Hanya.Bisa.Punya.150.Teman..Path.Tetap.

Diminati.Pengguna

Page 38: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

22

d. Upload Photo dan Video : Sama halnya dengan jejaring sosial lainnya,

user Path juga bisa mengunggah foto atau video untuk berbagi dengan

pengguna lainnya yang bisa diambil dari image gallery phone atau real

time shoot.

e. Location Update : Fitur untuk user berbagi lokasi saat berada disuatu

tempat dengan user lain. Penandaan lokasi dilakukan dengan GPS

yang terdapat dihandphone user dan mengakses data dari lokasi yang

tersedia melalui Foursquare.

f. Music, Film and Book : User Path dapat berbagi dengan user lain

mengenai musik apa yang sedang kita dengarkan, film apa yang kita

tonton atau buku yang sedang dibaca oleh user. Data musik, film dan

buku ini dapat diambil dari arsip Path dengan mencari lagu, film atau

buku tersebut lalu dipilih untuk dibagikan.

g. Update Status : Fitur yang sama halnya seperti post facebook ataupun

tweet twitter.

h. Sleep and Awake : Fitur unik ini menandakan bahwa user sedang tidur

atau bangun tidur, serta dapat menghitung jangka waktu dari saat

tombol tidur ditekan sampai tombol bangun ditekan. Ketika user

mengaktifkan fitur ini maka dengan sendirinya muncul status tidur

dihalaman user, juga dengan user lain.

i. Message : User dapat mengirim pesan secara pribadi dengan user

lainnya.

j. Comment : User dapat mengirim komentar ke momen user lain.

Page 39: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

23

k. Emoticons : Fitur yang satu ini memungkinkan pengguna untuk

menyatakan tanggapan dari setiap momen user lain. Emosi yang

berupa senyum, berkerut, terkejut, tertawa dan suka, emosi tersebut

bisa dilihat oleh user lain di momen tersebut.

l. Viewer : Fitur ini memberikan informasi untuk user atas berapa banyak

dari user lain yang sudah melihat momen yang kita unggah.30

2.6 Penggunaan Jejaring Sosial

Menggunakan situs jejaring sosial, pengguna memiliki kecenderungan

tersendiri akan cara mereka berkomunikasi dan berinteraksi, sesuai dengan tujuan

masing-masing. Kategori pengguna media sosial atau situs jejaring sosial yang

diidentifikasikan melalui sebuah studi oleh Universitas Winchester dan lembaga

online FirstMedia, yaitu:

1. Ultras. Bagi banyak pengguna media sosial, jaringan adalah hubungan

komunikasi utama mereka dengan keluarga dan teman, sehingga ketika

mereka berkomunikasi dengan situs jejaring sosial, dalam beberapa

kasus, membuat mereka mereka terisolasi. Beberapa merasakan

perasaan terisolasi dari hari pertama, sedangkan untuk yang lain

perasaan itu terasa kemudian hari ketika terjadi kehilangan informasi

atau percakapan pada jaringan mereka.

2. Informer. Informasi adalah mata uang dalam media sosial. Menjadi

yang pertama untuk melihat sesuatu yang menarik dan

menyebarkannya, sama pentingnya dengan pengikut dan penggemar.

30

http://buluxshero.com/2013/12/fitur-fitur-path

Page 40: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

24

Informer memindai media sosial dan situs berita, mencari cerita baru,

penawaran video dll agar dapat berbagi dengan audiens mereka.

3. Approval seekers. Kelompok ini khawatir tentang berapa banyak suka /

komentar yang mereka dapatkan ketika mereka mengirim pesan atau

update, karena mereka menilai itu sebagai pendukung popularitas

mereka. Setelah posting pesan, mereka akan terus-menerus memeriksa

feed dan timeline mereka, dan akan khawatir sampai orang-orang

mulai merespon.

4. Lurkers. Bersembunyi di bayang-bayang dunia maya, mereka

menonton apa yang dikatakan orang di jaringan sosial tapi jarang

berpartisipasi sendiri. Mereka akan mengeluh secara terbuka tentang

“omong kosong biasa” yang diposting, dan pribadi mereka khawatir

mereka tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk dikatakan, tapi

mereka mengawasi percakapan orang lain.

Pada dasarnya, kegiatan yang dilakukan oleh informan pada akun Path

mereka itu bermacam-macam sesuai dengan alasan tujuan masing-masing seperti

yang sudah dijelaskan. Dasar dari media sosial adalah dari kata sosial itu sendiri.

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain di dalam

kehidupannya. Begitu juga pengguna situs jejaring sosial yang menggunakan situs

jejaring sosial untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan pengguna lainnya.

Tujuan informan menggunakan media sosial Path adalah untuk mendapatkan

hiburan dan eksistensi diri, mengikuti trend, menjalin komunikasi dan

Page 41: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

25

bersosialisasi dengan orang lain, mencari dan membagi informasi.31

Frekuensi penggunaan media mengumpulkan data khalayak berapa kali

sehari seorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program

hariannya), berapa kali seminggu seorang menggunakan dalam satu bulan (untuk

program mingguan dan tengah bulanan). Dari ketiga pola tersebut yang sering

dilakukan adalah pengukuran frekuensi program harian (berapa kali dalam

seminggu). Sedangkan pengukuran variabel durasi penggunaan media menghitung

berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari), atau

berapa lama (menit) khalayak mengikuti suatu program (audience’s share on

program).32

Penggunaan media sosial secara lebih mendetail menjelaskan bagaimana

kedekatan serta pola yang dipakai seseorang dalam mengkonsumsi media. Dari

sini dapat dipahami bahwa penggunaan media sosial tidak terbatas tanpa akses.

Media sosial juga berusaha mengetahui seberapa besar seseorang dalam menerima

pesan dari media, berdasarkan pola penggunaan media. Menggunakan media

sosial menjadi sebuah kegiatan yang membutuhkan perhatian, diantaranya

melihat, mendengar, serta memahami pesan-pesan media. Dalam penelitian ini

yang dimaksud dengan media adalah media sosial Path yang dijadikan sebagai

media interaksi sosial.

31

https://www.academia.edu/4346467/Penggunaan_Media_Sosial_sebagai_Media_Komunikasi_di

_Kalangan_Mahasiswa 32

Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinara. Komunikasi Massa : Suatu Pengantar, Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2004, Hal 164

Page 42: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

26

2.7 Terpaan Media (Rosengren)

Terpaan media menurut Rosengren (1974), adalah penggunaan media

yang terdiri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi

media, media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan. Selain itu,

terpaan media dapat diukur melalui frekuensi, durasi, dan atensi dari individu.33

Berikut penjelasan mengenai ukuran terpaan media tersebut :

1. Frekuensi

Mengumpulkan data khalayak tentang keajegan khlayak menonton

sebuah jenis tayangan televisi, apakah itu program harian, mingguan,

bulanan atau tahunan. Jika itu adalah program mingguan, maka data

yang dikumpulkan adalah berapa kali menonton sebuah tayangan dalam

seminggu selama satu bulan34

Dalam penelitian ini menggunakan media televisi sehingga diukur dari

berapa kali sehari seorang menggunakan televisi dalam satu minggu

(untuk meniliti program harian).

2. Durasi

Menghitung berapa lama khalayak bergabung dengan suatu media

(berapa jam sehari), atau berapa lama (menit) khalayak mengikuti suatu

program (audience’s share).35

33Jalaludin Rakhmat.2004.Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh Analisis Statistik.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.Hal 66 34Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinaya.2004.Komunikasi Massa Suatu Pengantar.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.Hal.164 35Ibdid, Hal.164

Page 43: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

27

Dalam penelitian ini dapat diukur dari seberapa lama (menit) khlayak

mengikuti suatu program.

3. Intensitas

Intensitas (perhatian) adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian

stimuli menjadi menonjol dalam kesadaaran pada saat stimuli lainnya

melemah. Indikator atensi dalam penilitian ini diukur dari faktor

eksternal penarik perhatian dan faktor internal penaruh perhatian.36

Dalam penelitian dapat diukur dari perhatian terhadap suatu acara,

ketertarikan , kemudahan dalam memahami isi pesan dalam suatu acara,

kepercayaan terhadap isi, dan daya tarik dalam acara tersebut.

Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media

baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan (longevity).

Frekuensi penggunaaan media mengumpulkan data khalayak beberapa kali sehari

seorang menggunakan media dalam satu minggu (untuk meneliti program

hariannya). Berapa kali seminggu seorang menggunakan dalam satu bulan (untuk

program mingguan dan bulanan). Dari ketiga pola tersebut yang sering dilakukan

adalah pengukuran frekuensi program harian (berapa kali dalam seminggu).

Sedangkan pengukuran variabel durasi penggunaan media menghitung berapa

lama khalayak bergabung dengan suatu media (berapa jam sehari); atau berapa

lama (menit) khalayak mengikuti suatu program (audience’s share on program).37

36Jalaludin Rakhmat.2001.Metode Penelitian komunikasi.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.Hal.52 37Elvinaro Ardianto &Lukiati Komala Erdinara.2004.Komunikasi Massa : Suatu Pengantar.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.Hal.164

Page 44: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

28

Terpaan media tidak hanya dapat diteliti dari apakah seseorang dekat

dengan kehadiran media tersebut, tetapi juga soal keterbukaan orang tersebut

terhadap pesan-pesan media tersebut. Terpaan media merupakan kegiatan

mendengarkan,melihat, dan membaca pesan media massa ataupun mempunyai

pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut, yang dapat terjadi pada tingkat

individu ataupun kelompok.

2.8 Pengertian Informasi

Mengutip dari Helena Olii (2007) dalam bukunya, kamus komunikasi,

Onong Uchjana Effendy mendefisinikan informasi sebagai38

:

a. Pesan yang disampaikan kepada seseorang atau jumlah orang yang

baginya merupakan hal-hal yang baru diketahui.

b. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan

atau untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.

c. Kegiatan menyebarluaskan pesan, baik secara langsung maupun

melalui media komunikasi, kepada khalayak yang baginya merupakan

hal atau peristiwa yang baru.

Pengertian informasi menurut Gordon B. Doris yang dukutip oleh

OnongUchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi

Manajemen:‟‟Informasi adalah data yang telah diproses kedalam suatu bentuk

yang mempunyai arti bagi penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa

keputusan mendatang”.39

38

Helena Olii. Berita dan Informasi. Penerbit indeks. Jakarta. 2007. Hal 23 39

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. 1989.Bandung : PT. Citra

Aditya Bakti.

Page 45: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

29

Pengertian informasi menurut M.C Fadden (1999) sebagaimana dikutip

oleh Anthony Davis, mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses

sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang akan

menggunakan data tersebut.40

Sedangkan menurut Wiryanto dalam bukunya yang

berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi mengatakan bahwa informasi adalah:

1. Suatu pesan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang

yang baginya merupakan hal yang baru diketahuinya.

2. Data yang telah diolah untuk disampaikan kepada yang memerlukan atau

untuk mengambil keputusan mengenai suatu hal.

3. Kegiatan menyebarluaskan pesan disertai penjelasan, baik secara

langsung, baik secara langsung ataupun melalui media komunikasi, kepada

khalayak yang baginya merupakan hal atau peristiwa yang baru.41

2.8.1 Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Informasi sangat dibutuhkan oleh masyarakat dewasa ini. Informasi sudah

menjadi kebutuhan manusia, sehingga peran informasi sangat dominan dalam

kehidupan. Informasi harus memiliki arti pada komunikan dan nilai nyata dalam

kehidupan masyarakat, maka keragu-raguan akan hilang dan diganti dengan

kepercayaan terhadap komunikator. Ada juga yang tidak sampai kemasyarakat.

Sampai tidaknya suatu informasi tergantung dari proses komunikasi yang

digunakan komunikator.

Kebutuhan khalayak dalam menggunakan media massa dijelaskan oleh

Katz, Gurevitch, dan Haas. Mereka memberi kategorisasi kebutuhan tersebut 40

Davis, Anthony. Everything You Should Know About Public Relations. 2003. Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo-Gramedia. Hal 31 41

Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2005 Jakarta: Grasindo. Hal 17-18

Page 46: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

30

diantaranya:

a. Cognitive needs (kebutuhan kognitif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi,

pengetahuan, dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini

didasari pada hasrat untuk menguasai dan memahami lingkungan.

b. Affective needs (kebutuhan afektif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-

pengalaman yang estesis, menyenangkan, dan emosional.

c. Personal Integrative needs(kebutuhan pribadi secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,

kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut

diperoleh dari hasrat akan harga diri.

d. Social Integrative needs (kebutuhan sosial secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan

keluarga. Teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat

untuk berafialisasi.

e. Escapist needs (kebutuhan pelampiasan)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindari tekanan,

ketegangan, dan hasrat akan keaneka ragaman.42

42

Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. PT Remaja

Rosdakarya. Hal 289

Page 47: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

31

2.9 Kerangka Konsep

Berdasarkan uraian teori yang telah dikemukakan maka yang menjadi

kerangka berpikir peneliti yaitu adanya eksistensi pada media jejaring sosial path

sebagai media interaksi sosial di tinjau dari analisis rosengren.

Di lihat dari uraian diatas, terdapat Anteseden, motif, penggunaan media

dan efek. Maka penjelasannya adalah, bagaimana audience mempunyai banyak

alasan untuk menggunakan Path dalam mendapatkan informasi terbaru. Karena

Anteseden itu berupa pendengar/pengguna/mahasiswa, motif itu alasan,

penggunaan medianya yaitu Path dan efeknya Mendapatkan informasi terbaru.

Jadi kesimpulannya banyak mahasiswa yang menggunakan Path dengan alasan

untuk mendapatkan infomasi dan pengetahuan terbaru didalamnya dalam bentuk

location, share foto, share video, share music bahkan hal-hal yang terpenting

dengan alasan memberikan informasi kepada pengguna lainnya.

Di dalam penelitian ini, peneliti ingin mencari tahu eksistensi path sebagai

media interaksi sosial di tinjau dari analisis rosengren, yang didalam penelitian ini

terdapat indikator-indikator terpaan media yaitu : Frekuensi, Durasi Dan

Intensitas. Berdasarkan lendasan konsep yang telah dikemukakan, maka yang

menjadi kerangka konsep peneliti adalah sebagai berikut :

Page 48: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

32

Gambar 2.2

Bagan Kerangka Konsep

(Sumber : olahan Peneliti)

Berdasarkan bagan diatas, dapat dikatakan bahwa pengguna media

memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media yang pengguna

butuhkan dengan menggunakan konsep Rosengren terdapat didalamnya yaitu

Frekuensi, durasi dan Intensitas, lalu peneliti menyimpulkan dengan judul yg

berupa “ Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Di Tinjau Dari

Analisis Rosengren”.

2.10 Operasional Variabel

Variabel adalah konsep dalam bentuk kongkrit atau konsep operasional.

Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah yang acuan – acuannya secara relatif

mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah diklasifikasikan, diurut atau

Variabel

Path Sebagai Media Interaksi Sosial

Durasi

(Sumber : William

Wells, Jhon Burnet,

Sandra Moriarty 2000)

Frekuensi

Intensitas

Page 49: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

33

diukur.43

Operasional Variabel menjabarkan secara operasional dari variabel

penelitian, ini merupakan batasan masalah yang akan diteliti, sehingga kemudian

masalah penelitian tidak melebar dengan bersumber dari data emipiris (kenyataan

di lapangan). Operasional variabel ini menjadi dasar untuk pertanyaan dan

pernyataan dalam penelitian yang ingin diteliti dan dimasukkan kedalam

kuesioner. Tabel operasional variabel untuk penelitian ini dapat dilihat sebagai

berikut :

Tabel 2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel

Dimensi

Indikator

Alat ukur

Skala

Path Sebagai

Media Interaksi

Sosial

Sumber : William

Wells, Jhon burnet,

Sandra Moriarty

2000

Dalam hal ini untuk

mengetahui waktu

yang dilakukan oleh

setiap organisme dan

terdiri dari frekuensi,

durasi Intensitas.

Frekuensi

Durasi

Intensitas

Seberapa

sering

menggunakan

Path

Seberapa

Jam/menit

menggunakan

Path

Apa yang anda

lakukan pada

saat

mengakses

jejaring sosial

path

Likert

2.11Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan anggapan sementara tentang suatu fenomena tertentu

43

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group: Jakarta,

2008, hal 139.

Page 50: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

34

yang akan diselidiki. Dalam penelitian ini, peneliti mempergunakan hipotesis

Deskriptif. Hipotesis deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau segala

sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan dengan angka

mapun kata-kata.

Berdasarkan uraian tersebut diatas maka dapat disimpulkan hipotesis

adalah suatu pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan sementara

tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahami. Oleh karena itu

hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau mungkin juga bisa salah.

Hipotesis juga akan ditolak jika faktanya menyangkal, jadi hipotesisnya salah atau

palsu. Dan hipotesis akan diterima jika fakta membuktikan kebenarannya.

Oleh karena itu hipotesis didalam penelitian ini yaitu:

Ha = Terdapat eksistensi path sebagai media interaksi sosial

Ho =

Tidak terdapat eksistensi path sebagai media interaksi sosial

2.12 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penggalian dari wacana

penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan penelitian ini sekaligus

dapat dijadikan sebagai data pendukung, diantaranya:

Penelitian ini dilakukan Desi Ari Puspita Asih tahun 2012 dengan judul

“Pola Perilaku Pencarian Informasi Melalui Internet”.

Page 51: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

35

Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa, responden bermotivasi untuk

menggunakan internet karena kelebihan internet itu sendiri, yaitu dari segi waktu,

ekonomi dan juga sebagai pemenuhan kognisinya, adapun kebutuhan kognisi dan

intergrasi sosial menjadi unsur motivasi anggota dalam menggunakan internet.

Adapun tujuan anggota menggunakan internet mencakup pada pemenuhan

kebutuhan integrasi personal yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kredibilitas

anggota sebagai aparatur hukum, maka dari motivasi dan tujuan anggota dalam

dalam menggunakan internet ternyata tidak luput pula dari unsur status sosial

yang anggota miliki. Semakin beragamnya status sosial para anggota maka akan

berbeda juga motivasi dan tujuannya dalam menggunakan internet, hasil

penelitian ini merujuk pada model Activity, Action, and Operation oleh Leont‟ev,

semua ini pun didasari dari kebutuhan informasi yang terdapat pada setiap

anggota yaitu kebutuhan kognitif, kebutuhan afektif, kebutuhan integrasi personal,

kebutuhan integrasi sosial, dan kebutuhan berkhayal. Dari kelima kebutuhan dari

Katz, Gurevitch dan Haas.

Peneliti selanjutnya dilakukan oleh Yenny LM Siahaan tahun 2010

dengan judul “Motivasi Konsumsi Berita Dalam Pemenuhan Kebutuhan Kognitif

Dan Afektif Melalui Media Massa”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis (Ha) diterima (0,545), yaitu

yang artinya ada hubungan yang cukup berarti, cukup berarti dilihat dari nilai

koefisien korelasi. Artinya bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti antara

motivasi konsumsi berita kampanye capres dalam pemenuhan kebutuhan kognitif

dan afektif mahasiswa FISIP USU melalui surat kabar.

Page 52: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

36

Tabel 2.3 Perbandingan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti Desi Ari

Puspita Asih

Yenny LM

Siahaan

Nurul Ichwan

Judul

Penelitian

Pola Perilaku

Pencarian

Informasi

Melalui Internet

Motivasi

Konsumsi Berita

Dalam

Pemenuhan

Kebutuhan

Kognitif Dan

Afektif Melalui

Media Massa

Eksistensi Path

Sebagai Media

Interaksi Sosial Di

Tinjau Dari Analisis

Rosengren.

Tahun

Penelitian

2012 2010 2015

Metode

Penelitian

Kualitatif

Deskriptif

Kuantitatif Kuantitatif Deskriptif

Perbedaan Tujuan

Penelitian Ini

Untuk Mecari

Tahu Pola

Perilaku

Pencarian

Informasi Pada

Informan Dalam

Menggunakan

Internet

Penelitian Ini

Untuk Mencari

Tahu Apakah Ada

Korelasi Antara

Motivasi

Konsumsi Berita

Dalam

Pemenuhan

Kebutuhan

Kognitif Dan

Afektif Melalui

Media Massa

Mencari tahu

Eksistensi Path

sebagai media

interaksi sosial diukur

dari frekuensi, durasi

dan intensitas

Persamaan Penelitian Ini

Mecoba

Mencari Tahu

Motif

Pemenuhan

Kebutuhan

Informasi

Berdasarkan

Teori Uses And

Gratifications

Penelitian Ini

Mecoba Mencari

Tahu Motif

Pemenuhan

Kebutuhan

Kognitif Dan

Afektif

Berdasarkan Teori

Uses And

Gratifications

Penelitian ini mencoba

menguji Eksistensi

media sosial/new

media sebagai media

interaksi sosial diukur

dari frekuensi, durasi

dan itensitas

mahasiswa komunikasi

Untirta

Sumber Skripsi

Universitas

Untirta

Skripsi

Universitas

Sumatra Utara

Skripsi Peneliti

Page 53: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

37

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan

kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan sifat deskriptif. Penelitian

kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat menggambarkan atau menjelaskan

suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak

terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis data. Peneliti lebih

mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap

representasi dari seluruh populasi.44

Penelitian kuantitatif dimulai dengan kegiatan menjajaki pusat

permasalahan yang akan menjadi pusat perhatian peneliti, kemudian peneliti

mendefinisikan serta memformulasikan masalah peneliti dengan jelas dan mudah

dimengerti. Setelah masalah peneliti diformulasikan, maka didesain rancangan

penelitian yaitu desain model penelitian. Desain ini nantinya menurut pelaksanaan

peneliti secara keseluruhan mulai awal hingga akhir penelitian.45

Sifat deskriptif dalam penelitian hanya bertujuan untuk memaparkan

situasi atau peristiwa, tidak menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau

membuat prediksi. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran kecenderungan

44

Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009.Jakarta: Kencana. Hal. 55 45

Burhanudin Mungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group: Jakarta,

2009, hal 50.

Page 54: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

38

pusat atau ukuran sebaran. Penelitian deskriptif menggambarkan realitas yang

sedang terjadi tanpa menjelaskan hubungan.46

Dalam hal ini, peneliti membuat

uraian yang berdasarkan pada variabel yang ada dalam penelitian, yaitu mengenai

Path Sebagai Media Interaksi Sosial Di Tinjau Dari Analisis Rosengren.

3.2 Teknik Penelitian

Penelitian ini menggunakan teknik survei. Survei adalah metode riset

dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data. Tujuannya

untuk memperoleh informasi tentang sejumlah responden yang dianggap

mewakili populasi tertentu. Dalam survei proses pengumpulan data dan analisis

data sosial bersifat sangat terstruktur dan mendetail melalui kuesioner sebagai

instrument utama untuk mendapatkan informasi dari sejumlah responden yang

diasumsikan mewakili populasi secara spesifik.47

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap

fenomena sosial maupun alam, oleh karena itu dalam melakukan sebuah

penelitian harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian sering disebut

instrumen penelitian. Instrumen merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data.48

Sehingga kegiatan dalam

pengumpulan data tersebut menjadi sistematis dan mudah diolah. Pengumpulan

data dalam penelitian sebagai alat bantu yang merupakan sarana yang dapat

46

Ibid. Hal 55 47

Ronny Kountur. Metode Penelitian Sosial. 2005. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hal 60 48

Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi. 2005. Jakarta: CV Alfabeta. Hal 91

Page 55: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

39

diwujudkan dalam bentuk benda, misalnya angket (questioner), observasi,

wawancara dan studi dokumentasi.

Teknik penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

3.3.1 Kuesioner

Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden dan

berisikan pertanyaan-pertanyaan yang mengukur variabel-variabel, hubungan

diantara variabel yang ada, atau juga pengalaman atau opini responden. Dengan

tujuan mencari informasi yang lengkap tanpa merasa khawatir bila responden

memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar

pertanyaan.49

Kuesioner tersebut nantinya akan penulis sebarkan kepada Mahasiswa

Komunikasi Untirta yang merupakan responden pada penelitian ini. Pengukuran

variabel ini menggunakan skala Likert dengan jalan memilih salah satu dari

beberapa alternatif jawaban yang disediakan dengan kategori:

Tabel 3.1Skala Likert

Alternatif Jawaban Nilai Jawaban

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Cukup Setuju (Netral) 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

Sumber :Sugiyono, 2008

49

Rakhmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi Cetakan Ketiga (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2008), hal 95.

Page 56: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

40

Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan sangat setuju mempunyai

tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari setuju, dan setuju lebih tinggi dari

kurang setuju, dan seterusnya.50

Penggunaan skala likert dalam penelitian ini yaitu untuk mengukur sikap

mahasiswa ilmu komunikasi dalam penggunaan path sebagai media interaksi

sosial terhadap pemenuhan kebutuhan informasi.

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan51

.

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek yang dapat terdiri dari manusia,

benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai-nilai atau peristiwa-peristiwa,

sebagai data yang memiliki karakteristik tertentu dalam penelitian. Dalam

penelitian ini populasinya adalah mahasiswa ilmu komunikasi Untirta.

Tabel 3.2

Data Jumlah Mahasiswa Aktif Ilmu Komunikasi Untirta

Angkatan Jumlah

2008 122

2009 150

2010 246

50

Danang Sunyoto.Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. 2009. Yogyakarta: Med Press. Hal 67 51Burhan Bungin.Metode Penelitian Kuantitatif. 2009. Jakarta: Prenada Media Group. Hal 122

Page 57: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

41

2011 158

2012 115

JUMLAH 791

(Sumber: Daftar Rekapitulasi Mahasiswa FISIP Untirta Tahun 2014)

3.4.2 Sampel

Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang

dianggap dapat menggambarkan populasinya. Sampel secara sederhana diartikan

sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam

penelitian, dengan kata lain sampel adalah sebagian dari populasi yang mewakili

seluruh populasi.

Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu populasi.

Teknik sampling yang representatif pada dasarnya menyangkut masalah sampai

dimana ciri-ciri yang terdapat pada sampel yang terbatas menggambarkan keadaan

sebenarnya dalam keseluruhan dari populasi. Dalam penelitian ini teknik

penarikan sampel menggunakan Proportonate Random Sampling yang

merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan apabila sifat atau unsur

dalam populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional.52

Penarikan sampel ditujukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitian. Sampel merupakan perwakilan dari populasi penelitian. Dengan

adanya sampel, maka waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan oleh peneliti

menjadi lebih efisien. Berikut ini adalah perhitungan dengan menggunakan rumus

52

Ibid Hal 68

Page 58: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

42

Yamane:

Keterangan:

N = ukuran populasi

d = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir, misalnya 10 %, kemudian d ini dikuadratkan.

(kelonggaran atau presisi dalam penelitian sosial biasanya menggunakan

1%, 5% atau 10%).

Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh penghitungannya sebagai

berikut:

3.5 Teknik Sampling

Stratified random sampling adalah bentuk sampling random yang populasi

atau elemen populasinya dibagi dalam kelompok-kelompok yang disebut strata.

Proses pengerjaannya adalah sebagai berikut:53

1. Membagi populasi menjadi beberapa stratum

53

Iqbal hasan. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). 2005. Jakarta: Bumi Aksara.

Hal 88

n = N

Nd2+1

n = 791

791(0,1)2 +1

= 88,77

= 89

Page 59: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

43

2. Mengambil sebuah sampel random dari setiap stratum. Banyaknya

unsur yang dipilih dari setiap stratum boleh sebanding atau tidak

sebanding dengan jumlah stratum dalam populasinya. Jika

pengambilan banyaknya unsur tiap stratum sebanding dengan ukuran-

ukuran tiap stratum dan pengambilannya dilakukan secara random,

dinamakan proportonate random sampling.

3. Menggabungkan hasil dari pengambilan sampel tiap stratum, menjadi

satu sampel yang diperlukan.

Penulis menggunakan Stratified random sampling karena untuk

mempermudah penulis dalam pengumpulan data melalui angket atau kuesioner

yang dibagikan.

Untuk mengalokasikan sampel digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Ni : Ukuran tiap strata sampel

Ni : Ukuran tiap strata populasi

n : Ukuran (total) sampel

N : Ukuran (total) populasi

Berikut ini adalah teknik penarikan sampel dengan proportonate random

sampling:

Ni = Ni x n

N

Page 60: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

44

Tabel 3.3

Berstrata Proposional

Angkatan Jumlah Populasi Sampel

2008 122 122 x 89

791

= 13,72

14

2009 150 150 x 89

791

= 16,87

17

2010 246 246 x 89

791

= 27,67

27

2011 158 158 x 89

791

= 17,77

18

2012 115 115 x 89

791

= 12,93

13

Jumlah

Sampel

89

Page 61: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

45

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

3.6.1 Uji Validitas

Syarat instrumen yang baik adalah instrumen tersebut harus valid. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu merepresentasikan indikator

permasalahan dari apa yang hendak diukur. Suatu alat ukur yang validitasnya

tinggi akan mempunyai varian kesalahan yang kecil, sehingga data yang

terkumpul merupakan data yang dapat dipercaya. Uji validitas dimaksudkan untuk

menyatakan sejauh mana instrumen penelitian (misalnya kuesioner) akan

mengukur apa yang ingin diukur54

.

Uji validitas dalam penelitian dilakukan untuk memastikan bahwa masing-

masing pertanyaan akan terklarifikasi pada variabel-variabel yang telah ditetapkan

(construct validity). Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-

butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Untuk menentukan valid atau tidaknya butir-butir pernyataan dilakukan

dengan cara membandingkan koefisien korelasi dengan nilai korelasinya pada

alpha =0.05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka butir pernyataan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka butir pernyataan tidak valid

Peneliti menggunakan SPSS versi 20.0 untuk menghitung koefisien

korelasi. Digunakan SPSS versi 20.0 dikarenakan untuk memudahkan penulis dan

mengefisiensikan waktu penelitian.

54

Rakhmat Kriyantono, op. cit., h. 141.

Page 62: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

46

3.6.2 Uji Reliabilitas

Alat ukur disebut reliabel bila secara konsisten memberikan hasil atau

jawab yang sama terhadap gejala yang sama, walau digunakan berulang kali55

.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran

variabel. Pengukuran yang reliabel akan menunjukan instrumen yang sudah

dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula. Peneliti akan

menguji kehandalan dengan menghitung dari masing-masing instrumen dalam

suatu variabel.

Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil

pengukuran variabel.56

Setelah melakukan uji validitas, peneliti melakukan uji

reliabilitas yang bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil pengukuran

variabel. Pengukuran variabel yang reliabelakan menunjukkan instrument yang

sudah dipercaya dan dapat menghasilkan data yang dapat dipercaya pula.

Peneliti akan menguji kehandalan dengan menghitung dari masing-masing

instrument dalam suatu variabel.57

55

Ibid.,h. 143. 56

Op.Cit hal 139. 57

Rachmat Kriyantono. Teknik Praktis Riset Komunikasi. 2009. Jakarta: Kencana. Hal 141

Page 63: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

47

Tabel 3.4

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s/d 0,20 Kurang Reliabel

>0,20 s/d 0,40 Agak Reliabel

>0,40 s/d 0,60 Cukup Reliabel

>0,60 s/d 0,80 Reliabel

>0,80 s/d 1,00 Sangat Reliabel

3.6.3 Hasil Uji Validitas

Menentukan besarnya nilai r tabel dengan ketentuan df = Jumlah Kasus –

2 atau 89 – 2 = 87 dengan tingkat signitikansi sebesar 5%, angkanya = 0.2084.

Analisis output dapat dilihat pada bagian pearson correlated.

Tabel 3.5

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Variabel rTabel Keterangan

P1 Pearson Correlation .453 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P2 Pearson Correlation .532 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P3 Pearson Correlation .348 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .001

N 89

P4 Pearson Correlation .340 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .001

N 89

P5 Pearson Correlation .517 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P6 Pearson Correlation .405 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P7 Pearson Correlation .476 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 89

Page 64: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

48

P8 Pearson Correlation .546 0.208 Valid

Sig. (2-tailed) .000

N 89

Jika dilihat dari data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 20.0

diatas maka dari keseluruhan instrument pertanyaan yang diuji dinyatakan valid

karenanilai r hitung > dari r tabel yaitu 0,208.

3.6.4 Hasil Uji Realibilitas

Tabel 3.6

Hasil Perhitungan Uji Realibilitas

Cronbach's

Alpha N of Items

.416 8

Hasil output SPSS tersebut menunjukkan table Reability Coefficients yang

terlihat sebagai Cronbach’s Alpha 0,461 berada pada rentang nilai 0.40 - 0.60, hal

ini dapat disimpukan bahwa konstruk pertanyaan tersebut adalah Cukup

Reliabel.

3.7 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah metode yang digunakan untuk mendeskripsikan

variabel, yaitu variabel Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial dan

variabel Analisis Rosengren. Dalam analisis deskriptif ini, peneliti

mendeskripsikan dan menganalisis variabel yang ada dalam penelitian, yaitu

mengenai Eksistensi Path sebagai media interaksi sosial di tinjau dari analisis

rosengren.

Page 65: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

49

Dalam analisis deskriptif ini perhitungan yang digunakan untuk

mengetahui tingkat presentase skor jawaban dari masing-masing variabel dengan

rumus sebagai berikut :

Keterangan:

n = skor empirik (skor yang diperoleh)

N = jumlah nilai ideal (jumlah responden x jumlah soal x skor tertinggi)

% = Tingkat keberhasilan yang dicapai

Untuk mengetahui kriteria tersebut, selanjutnya skor yang diperoleh

(dalam %) dengan analisis deskriptif presentase diperoleh sebagai berikut:

Tabel 3.7

Kriteria Analisis Deskriptif Presentase

(Sumber: Kriyantono, 2006: Hal 136. Diolah oleh peneliti)

3.8 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus Untirta Serang yang bertempat di

Jln. Raya Jakarta kilometer 4 Kota Serang Provinsi Banten Indonesia.

Rentang Presentase Kriteria

84% s/d 100%

67%s/d 83%

50% s/d 66%

33% s/d 49%

16% s/d 32%

Sangat Baik

Baik

Cukup Baik

Tidak Baik

Sangat Tidak Baik

% = X100

Page 66: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

50

Tabel 3.8 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Mei Juni Juli Agust Sept Okto Nov Des Jan Feb

1 ACC Proposal

2 Bab 1

3 Bab 2

4 Bab 3

5 Sidang Outline

6 Bab 4

7 Bab 5

8 Sidang Skripsi

Page 67: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

51

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian dengan judul “Path Sebagai Media Interaksi Sosial di Tinjau

Dari Analisis Rosengren” ini menggunakan data primer dan sekunder. Untuk

mendapatkan data primer, peneliti menyebarkan kuesioner ke responden yang

menggunakan Path. Path dipilih berdasarkan pertimbangan eksistensinya yang

cukup dominan di kampus Untirta Serang, Banten. Selain itu juga karena faktor

mudahnya menjangkau responden bagi peneliti.

Disamping data primer, peneliti mencari data mahasiswa yang

menggunakan Path sebagai pemenuhan kebutuhan informasi dikalangan kampus.

Karena Path merupakan suatu media baru (New Media) yang sedang booming

pada saat ini. Path adalah situs jejaring sosial baru yang dapat digunakan untuk

saling bertukar foto atau komentar dengan teman atau kerabat dekat saja. Jejaring

sosial ini diluncurkan pada bulan November 2010 lalu. Uniknya, situs jejaring

sosial Path ini hanya diperbolehkan penggunanya memiliki teman atau kerabat

sebanyak 150 orang saja, namun semakin banyak yang menggunakan jejaring

sosial Path maka media sosial tersebut menambah pertemanan hingga 500 orang.

Path diciptakan oleh gabungan entrepreneur yang telah berhasil

sebelumnya. Setelah mereka ciptakan Path untuk IOS dan Android, kini mereka

mengambil ancang-ancang untuk memasuki dunia Blackberry. Tampilan Path

sangat sederhana dan terkesan bukan sepert sebuah situs melainkan mirip dengan

wallpaper untuk layar komputer karena tidak terdapat banyak tulisan ataupun

51

Page 68: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

52

tombol didalamnya. Di ujung atas kanan hanya terdapat satu tombol kecil untuk

login, di bagian kiri bawah terdapat tiga panel lain, yaitu dua panel untuk

mengakses atau melihat video seputar Path, dan satu panel untuk mengunduh

aplikasi ini.

Penggunaan Path berbeda dengan jejaring sosial lainnya dimana hanya

pengguna yang telah disetujui yang dapat mengakses halaman Path seseorang.

Status privasi dari aplikasi ini menjadikan Path lebih ekslusif dari berbagai

jejaring sosial yang ada. Path juga dapat digunakan di iPhone, iPad, iPod Touch

dan Android versi apapun. Tujuan Path yaitu membuat sebuah jurnal yang

interaktif bagi penggunanya sebagaimana penggunanya bisa saling berinterkasi

satu sama lain di sosial media Path tersebut.

4.1.1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan sebuah perguruan tinggi

negeri yang terdapat di Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Pada walanya,

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dikelola oelh sebuah yayasan pendidikan

Tirtayasa yang kemudian pada tanggal 19 Maret 2001 berubah menjadi sebuah

Universitas Negeri bernama Universitas Sultan Ageng Tirtayasa berdasarkan surat

Keputusan Presiden Republik Indonesia No 32 tahun 2001.

Universitas Sultan Ageng Tirtaysa memiliki dua kampus yang terletak di

Serang dan Cilegon. Kampus Serang berada di jalan Raya Jakarta Km. 4

Pakupatan Serang Provinsi Banten, sedangkan kampus Cilegon berada di jalan

Jend. Sudirman Km. 3 Cilegon Provinsi Banten. Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa memiliki enam fakultas yaitu, Fakultas Hukum, Fakultas Keguruan dan

Page 69: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

53

Pendidikan, Fakultas Ekonomi, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Sosial dan

Politik, dan Fakultas Teknik.

Sehubungan dengan penelitian ini, penulis telah melakukan pengumpulan

data dengan memberikan kuesioner yang terdiri dari 18 pertanyaan yang diberikan

kepada 89 responden. Kuesioner ini diberikan kepada Mahasiswa Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa dengan kategori memiliki akun Path. Permulaan

kuesioner berisikan pertanyaan saringan dan data responden. Hasilnya sebagai

berikut.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Karakteristik Responden

Sehubungan dengan penelitian ini, penulis telah melakukan

pengumpulan data dengan memberikan kuesioner yang terdiri dari 18

pertanyaan yang diberikan kepada 89 responden. Kuesioner ini diberikan

kepada Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan kategori

memiliki akun Path. Permulaan kuesioner berisikan pertanyaan saringan

dan data responden.

Hasilnya sebagai berikut. Karakteristik responden ini dapat dilihat dari

segi komposisi Angkatan, dan Jenis Kelamin. Semua ditampilkan untuk

mendeskripsikan karakteristik responden dalam bentuk tabel dan diagram.

4.2.2 Jenis Kelamin

Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik jenis

kelamin responden pada 2 (dua) kriteria, yaitu responden yang masuk

Page 70: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

54

dalam kriteria jenis kelamin pria dan responden yang masuk dalam kriteria

jenis kelamin wanita.

Hasil sebaran segi karakteristik Jenis Kelamin yang telah didapat dapat

dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Jenis Kelasmin Responden

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Perempuan 43 48.3 48.3 48.3

Pria 46 51.7 51.7 100.0

Total 89 100.0 100.0

Dari Tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa dari 89 responden yang

berpartisipasi dalam penelitian ini, jumlah responden pria lebih banyak daripada

jumlah responden wanita. Dengan komposisi jumlah responden pria sebanyak

51,7% sedangkan responden wanita sebanyak 48,3%. Peneliti menggunakan

proportionate random sampling dan dilihat dari data mahasiswa komunikasi

Untirta tahun 2008 – 2012 lebih banyak pria dibandingkan dengan wanita. Maka

peneliti mengambil sampel pria bukan wanita.

Jika karakteristik jenis kelamin responden tersebut dilihat melalui diagram

maka akan terlihat pada diagram 4.1 berikut:

Page 71: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

55

Diagram 4.1

Jenis Kelamin Responden

4.2.3 Angkatan

Penulis mengelompokan responden kedalam karaktersitik angkatan, yaitu

responden yang masuk dalam angkatan 2008 - 2012.

Hasil sebaran segi karakteristik Angkatan yang telah didapat dapat dilihat

pada Tabel 4.2 dibawah ini:

Tabel 4.2

Angkatan Responden

Angkatan

N Valid 89

Missing 0

Page 72: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

56

Angkatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2008 14 15.7 15.7 15.7

2009 17 19.1 19.1 34.8

2010 27 30.3 30.3 65.1

2011 18 20.2 20.2 85.3

2012 13 14.7 14.7 100.0

Total 89 100.0 100.0

Dari Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa jumlah sampel penelitian

berjumlah 89 orang. Responden angkatan 2008 berjumlah 14 orang atau 15,7 %,

responden angkatan 2009 berjumlah 17 orang atau 19,1%, responden angkatan

2010 berjumlah 27 orang atau 30,3%, responden angkatan 2011 berjumlah 18

orang atau 20,2%, responden angkatan 2012 berjumlah 13 orang atau 14,7%.

Jumlah sampel tersebut sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya pada Bab III

sub sampel.

4.3 Deskripsi Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial

Penilaian mengenai path sebagai media interaksi sosial terdiri dari 3

indikator dengan total 8 pertanyaan dengan rincian sebagai berikut: indikator

Frekuensi memiliki jumlah 3 pertanyaan, Durasi 2 pertanyaan, Intensitas 3

pertanyaan.

Page 73: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

57

4.3.1 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Indikator

Frekuensi

Indikator Frekuensi memiliki distribusi pertanyaan “Saya Sering

mengakses Jejaring Sosial Path setiap hari”. Maka tanggapan responden dapat

dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini:

Tabel 4.3

Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path setiap hari

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 9 10.1 10.1 10.1

2 8 9.0 9.0 19.1

3 8 9.0 9.0 28.1

4 36 40.4 40.4 68.5

5 28 31.5 31.5 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa 28 responden atau 31,5%

menyatakan sangat sering mengakses jejaring sosial Path setiap hari, 35

responden atau 40,4% menyatakan sering mengakses jejaring sosial Path setiap

hari, 8 responden atau 9.0% menjawab netral dan 8 responden atau 9,0%

menyatakan jarang mengakses jejaring sosial Path setiap hari. Sedangkan sisanya

9 responden atau 9,0% menyatakan sangat jarang mengakses jejaring sosial Path.

Hasil tersebut menunjukkan responden yang menjawab sangat sering dalam

mengakses situs frekuensinya bisa mencapai tiap hari dalam mengakses jejaring

Page 74: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

58

sosial Path. Beragamnya yang hadir bisa menjadi salah satu alasan pengguna

dalam menggunakan jejaring sosial Path.

Pada konsep Rosengren dijelaskan bahwa persepsi sikap atau kebutuhan

dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang diberikan atau didapat mampu

diterima dengan baik sebagaimana data diatas bahwa respon yang dihasilkan

bernilai 40,4 % dari 100% data yang tersedia, hal ini dapat disimpulkan bahwa

stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh organisme dalam hal ini

mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon yang baik pula.58

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

freuensiakan terlihat seperti pada diagram 4.3 berikut:

Diagram 4.3 Frekuensi

Distribusi pertanyaan ke-1 dari frekuensi adalah saya mengakses jejaring

sosial path setiap hari dan berikut adalah hasil hitung SPSS 20.0 dari pertanyaan

58

Irwanto (1992:107)

Page 75: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

59

ke-2 “Saya sering mengakses jejaring sosial path tanpa waktu dan tempat” Maka

tanggapan responden dapat dilihat pada tabel frekuensi dibawah ini:

Tabel 4.4

Saya sering mengakses jejaring sosial Path tanpa waktu dan tempat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 1.1 1.1 1.1

2 6 6.7 6.7 7.9

3 20 22.5 22.5 30.3

4 41 46.1 46.1 76.4

5 21 23.6 23.6 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa 21 responden atau 23,6%

menyatakan sangat sering mengakses jejaring sosial Pathtanpa kenal waktu dan

tempat, 41 responden atau 46,1% menyatakan sering mengakses jejaring sosial

Path tanpa waktu dan tempat, 20 responden atau 22,5% menjawab netral dan 6

responden atau 6.7% menjawab jarang. Sedangkan sisanya1 responden atau 1,1%

menyatakan sangat jarang mengakses jejaring sosial Path tanpa waktu dan tempat.

Hasil tersebut menunjukkan responden yang menjawab sangat sering dalam

mengakses situs frekuensinya bisa mencapai tiap hari dalam mengakses jejaring

sosial Path tanpa kenal waktu dan tempat. Beragamnya yang hadir bisa menjadi

salah satu alasan pengguna dalam menggunakan jejaring sosial Path.

Page 76: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

60

Pada konsep Rosengren dijelaskan bahwa persepsi sikap atau kebutuhan

dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang diberikan atau didapat mampu

diterima dengan baik sebagaimana data diatas bahwa respon yang dihasilkan

bernilai 46,1 % dari 100% data yang tersedia, hal ini dapat disimpulkan bahwa

stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh organisme dalam hal ini

mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon yang baik pula.59

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

frekuensiakan terlihat seperti pada diagram 4.4 berikut:

Diagram 4.4 Frekuensi

Distribusi pertanyaan ke-3 dari frekuensi adalah“saya sering mengkses

jejaring sosial path lebih dari 10 menit” dan berikut adalah hasil hitung SPSS 20.0

dari pertanyaan ke-3

59

Irwanto (1992:107)

Page 77: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

61

Tabel 4.5

Saya sering mengakses jejaring sosial Path lebih dari 10 menit

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 10 11.2 11.2 11.2

2 4 4.5 4.5 15.7

3 14 15.7 15.7 31.5

4 37 41.6 41.6 73.0

5 24 27.0 27.0 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa 24 responden atau 27,0%

menyatakan sangat sering mengakses jejaring sosial Pathlebih dari 10 menit, 37

responden atau 41,6% menyatakan sering mengakses jejaring sosial Path lebih

dari 10 menit, 14 responden atau 15,7% menjawab netral dan 4 responden atau

4.5% menjawab jarang. Sedangkan sisanya10 responden atau 11,2% menyatakan

sangat jarang mengakses jejaring sosial Path lebih dari 10 menit. Hasil tersebut

menunjukkan responden yang menjawab sangat sering dalam mengakses situs

frekuensinya bisa mencapai tiap hari dalam mengakses jejaring sosial Path lebih

dari 10 menit. Beragamnya yang hadir bisa menjadi salah satu alasan pengguna

dalam menggunakan jejaring sosial Path.

Pada konsep Rosengren dijelaskan bahwa persepsi sikap atau kebutuhan

dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang diberikan atau didapat mampu

diterima dengan baik sebagaimana data diatas bahwa responyang dihasilkan

Page 78: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

62

bernilai 41,6 % dari 100% data yang tersedia, hal ini dapat disimpulkan bahwa

stimuli (S) berjalan atau diterima dengan baik oleh organisme dalam hal ini

mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon yang baik pula.60

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

freuensiakan terlihat seperti pada diagram 4.5 berikut:

Diagram 4.5 Frekuensi

4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Indikator

Durasi

Indikator durasi memiliki distribusi pertanyaan “Saya mengakses jejaring

sosial Path lebih dari 3 jam”. Maka tanggapan responden dapat dilihat pada tabel

durasi dibawah ini:

60

Irwanto (1992:107)

Page 79: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

63

Tabel 4.6 Durasi

Mengakses Media Sosial Path Lebih dari 3 Jam/Hari

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 7 7.9 7.9 7.9

2 17 19.1 19.1 27.0

3 15 16.9 16.9 43.8

4 31 34.8 34.8 78.7

5 19 21.3 21.3 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa 19 responden atau 21,3%

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengakses jejaring sosial path lebih

dari 3 jam dalam sehari. 31 responden atau 34,8% menyatakan setuju dan 115

responden atau 16,9% menjawab Netral. Sedangkan 17 responden atau 19,1%

menjawab tidak setuju dan sisanya yaitu 7 responden atau 7.9% menjawab sangat

tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan responden yang mengakses jejaring

sosial Path lebih dari 3 jam/hari lebih dominan dibandingkan yang mengakses

kurang dari 3 jam/hari, angka tersebut dapat dilihat dari kesetujuan responden

dengan nilai 34,8%.

Pada teori konsep Rosengren dijelaskan bahwa persepsi sikap atau

kebutuhan dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang diberikan atau

didapat mampu diterima dengan baik sebagaimana data diatas bahwa respon yang

dihasilkan bernilai 34,8 % dari 100% data yang tersedia, hal ini dapat disimpulkan

Page 80: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

64

bahwa stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh organisme dalam hal ini

mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon yang baik pula.61

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

durasiakan terlihat seperti pada diagram 4.6 berikut:

Diagram 4.6 Durasi

Indikator durasi memiliki dengan distribusi pertanyaan ke-5 yaitu “Saya

mengakses jejaring sosial Path disaat sibuk atau waktu luang”.Maka tanggapan

responden dapat dilihat pada tabel durasi dibawah ini:

61

Ibid., h. 107.

Page 81: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

65

Tabel 4.7 Durasi

Saya mengakses jejaring sosial Path disaat sibuk atau waktu luang

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 3 3.4 3.4 3.4

2 21 23.6 23.6 27.0

3 15 16.9 16.9 43.8

4 29 32.6 32.6 76.4

5 21 23.6 23.6 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan bahwa 21 responden atau 23,6%

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengakses jejaring sosial path disaat

sibuk atau waktu luang. 29 responden atau 32,6% menyatakan setuju dan 15

responden atau 16,9% menjawab Netral. Sedangkan 21 responden atau 23,6%

menjawabtidak setuju dan sisanya yaitu 3 responden atau 3,4% menjawab sangat

tidak setuju. Hasil tersebut menunjukkan responden yang mengakses jejaring

sosial Path disaat sibuk atau waktu luang menunjukan angka positif, angka

tersebut dapat dilihat dari kesetujuan responden dengan nilai 32,6% untuk setuju

dan 23,6% untuk sangat setuju.

Pada konsep Rosengren dijelaskan bahwa persepsi sikap atau kebutuhan

dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang diberikan atau didapat mampu

diterima dengan baik sebagaimana data diatas bahwa respon yang dihasilkan

bernilai 32,6 % dari 100% data yang tersedia, hal ini dapat disimpulkan bahwa

Page 82: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

66

stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh organisme dalam hal ini

mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon yang baik pula.62

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

durasiakan terlihat seperti pada diagram 4.7 berikut:

Diagram 4.7 Durasi

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Pertanyaan Berdasarkan Indikator

Intensitas

Indikator intensitas memiliki distribusi pertanyaan “saya mengakses

jejaring sosial path sambil membuka situs jejaring sosial lain”. Maka tanggapan

responden dapat dilihat pada tabel intensitas dibawah ini:

62

Ibid., h. 107.

Page 83: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

67

Tabel 4.8

Saya mengakses jejaring sosial path sambil membuka situs jejaring sosial

lain

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 3 3.4 3.4 3.4

2 29 32.6 32.6 36.0

3 12 13.5 13.5 49.4

4 29 32.6 32.6 82.0

5 16 18.0 18.0 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa 16 responden atau 18.0%

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengakses jejaring sosial path sambil

membuka jejaring sosial yang lainnya, 29 responden atau 32,6% menyatakan

setuju dan 12 responden atau 13,5% menjawab netral. Sedangkan sisanya 29

responden atau 32,6% menjawab tidak setuju dan 3 responden atau 3,4%

menjawab sangat tidak setuju.

Data diatas jika diasoiasikan pada konsep Rosengren menunjukan bahwa

persepsi sikap atau kebutuhan dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang

diberikan atau didapat mampu diterima dengan baik sebagaimana data diatas

bahwa respon yang dihasilkan bernilai 32,6 % dari 100% data yang tersedia, hal

ini dapat disimpulkan bahwa stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh

Page 84: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

68

organisme dalam hal ini mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon

yang baik pula.63

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

intensitas akan terlihat seperti pada diagram 4.8 berikut:

Diagram 4.8 Intensitas

Indikator intensitas memiliki distribusi pertanyaan ke-7 yaitu “Saya

mengakses sambil membuka website lainnya selain media sosial”.Maka

tanggapan responden dapat dilihat pada tabel intensitas dibawah ini:

63

Ibid., h. 107.

Page 85: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

69

Tabel 4.9

Saya mengakses sambil membuka website lainnya selain media sosial

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 7 7.9 7.9 7.9

2 21 23.6 23.6 31.5

3 15 16.9 16.9 48.3

4 39 43.8 43.8 92.1

5 7 7.9 7.9 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan bahwa 7 responden atau 7,9.%

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengakses jejaring sosial path

sembari membuka website yang lainnya selain media sosial, 39 responden atau

43,8% menyatakan setuju dan 15 responden atau 16,9% menjawab netral.

Sedangkan sisanya 21 responden atau 23,6% menjawab tidak setuju dan 7

responden atau 7,9% menjawab sangat tidak setuju.

Data diatas jika diasoiasikan pada konsep Rosengren menunjukan bahwa

persepsi sikap atau kebutuhan dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang

diberikan atau didapat mampu diterima dengan baik sebagaimana data diatas

bahwa respon yang dihasilkan bernilai 43,8 % dari 100% data yang tersedia, hal

ini dapat disimpulkan bahwa stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh

Page 86: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

70

organisme dalam hal ini mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon

yang baik pula.64

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

intensitas akan terlihat seperti pada diagram 4.9 berikut:

Diagram 4.9 Intensitas

Indikator intensitas memiliki distribusi pertanyaan ke-8 yaitu “saya

mengakses situs jejaring sosial path dengan penuh perhatian”. Maka tanggapan

responden dapat dilihat pada tabel intensitas dibawah ini:

64

Ibid., h. 107.

Page 87: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

71

Tabel 4.10

Saya mengakses situs jejaring sosial Path dengan penuh perhatian

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 3 3.4 3.4 3.4

2 9 10.1 10.1 13.5

3 19 21.3 21.3 34.8

4 44 49.4 49.4 84.3

5 14 15.7 15.7 100.0

Total 89 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.10 menunjukkan bahwa 14 responden atau15,7.%

menyatakan sangat setuju bahwa responden mengakses jejaring sosial path

dengan penuh perhatian, 44 responden atau 49,4% menyatakan setuju dan 19

responden atau 21,3% menjawab netral. Sedangkan sisanya 9 responden atau

10,1% menjawab tidak setuju dan 3 responden atau 3,4% menjawab sangat tidak

setuju.

Data diatas jika diasosiasikan pada konsep Rosengren menunjukan bahwa

persepsi sikap atau kebutuhan dipengaruhi stimuli yang didapat. Jika stimuli yang

diberikan atau didapat mampu diterima dengan baik sebagaimana data diatas

bahwa respon yang dihasilkan bernilai 49,4 % dari 100% data yang tersedia, hal

ini dapat disimpulkan bahwa stimuli berjalan atau diterima dengan baik oleh

Page 88: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

72

organisme dalam hal ini mahasiswa komunikasi sehingga menghasilkan respon

yang baik pula.65

Jika dilihat melalui diagram, maka hasil distribusi jawaban pertanyaan

intensitas akan terlihat seperti pada diagram 4.10 berikut:

Diagram 4.10 Intensitas

4.4 Pembahasan

4.4.1 Eksistensi Path sebagai Media Interaksi Sosial Di Tinjau Dari Analisis

Rosengren

Path merupakan jejaring sosial yang hanya dapat diakses melalui

penggunaan smartphone. Path pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan

jejaring sosial lainnya, tetapi memiliki karakteristik yang berbeda pula. Fungsi

utama Path sebagai media komunikasi memudahkan penggunaan dalam

melakukan penyebaran informasi khususnya bagi pengguna smartphone.

65

Ibid., h. 107.

Page 89: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

73

Jejaring sosial Path menjadi salah satu media komunikasi yang digunakan

oleh mahasiswa komunikasi Untirta dalam melakukan pemenuhan kebutuhan

informasi. Berbagi fitur yang hadir memudahkan pengguna khususnya bagi

mahasiswa komunikasi Untirta dalam melakukan pertukaran informasi atau

penyebaran informasi.

Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rosengren prinsip

dari konsep ini adalah berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media

baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan. Sama dengan

penelitian ini jejaring sosial Path dapat memberikan stimulus khususnya bagi para

pengguna, salah satu fitur Path yang dapat memberikan efek stimulus dalam

bentuk gambar adalah emoticons. Fitur ini dapat memungkinkan pengguna dalam

memberikan tanggapan dari setiap moment user lain.

4.4.2 Frekuensi

Frekuensi dalam menggunakan path sebagai media interaksi sosial sangat

kuat dengan perolehan persentase sebesar 31,5%.

Frekuensi merupakan ukuran seberapa sering mahasiswa menggunakan

path tersebut. Berapa kali dalam seminggu. Dari indikator ini di dapatkan bahwa

rata-rata mahasiswa menggunakan path setiap hari dalam seminggu dari 28

responden.

4.5.3 Durasi

Durasi merupakan berapa lama mahasiswa menggunakan path dalam

sberapa jam, berapa menit maupun berapa detik dalam media sosial tersebut.

Page 90: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

74

Dilihat dari perhitungan ini rata-rata mahasiswa menggunakan media sosial path

dengan durasi 3jam/hari dengan presentase 34,8% atau sebanyak 31 orang.

4.4.4 Intensitas

Intensitas dalam indikator ini diukur dari perhatian terhadap menggunakan

path, kemudahan dalam memahami isi pesan dalam suatu kepercayaan terhadap

isi, dan daya tarik dalam penggunaan path tersebut.

Itensi (perhatian) merupakan proses mental ketika rangkaian stimuli

menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah. Indikator

aternsi dalam penelitian ini diukur dari faktor eksternal penarik perhatian dan

faktor internal.66

Dari hasil yang didapat peneliti menyimpulkan bahwa 43,8%

dari 39 orang menunjukan bahwa penggunaan media path membutuhkan waktu 3-

5 menit untuk menggunakan media path tersebut.

66Jalaludin Rakhmat.2001.Metode Penelitian komunikasi.Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.Hal.52

Page 91: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

75

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan penelitian ini adalah:

1. Frekuensi mahasiswa Untirta dalam menggunakan path sebagai

media interaksi sosial berkaitan dengan seberapa sering mahasiswa

menggunakan path tersebut. Berapa kali dalam seminggu sebesar

presentase 31,5%

2. Durasi mahasiswa Untirta dalam menggunakan path sebagai

media interaksi sosial berkaitan dengan perhitungan ini rata-rata

mahasiswa menggunakan media sosial path dengan durasi

3jam/hari dengan presentase 34,8%

3. Itensi mahasiswa Untirta dalam menggunakan path sebagai media

interaksi sosial berkaitan dengan perhatian terhadap menggunakan

path, kemudahan dalam memahami isi pesan dalam kepercayaan

terhadap isi, dan daya tarik dalam penggunaan path tersebut yaitu

sebesar 43,8%

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, maka peneliti

memberikan beberapa saran berkaitan dengan masalah penelitian, antara lain :

1. Sebaiknya Path memperluas cakupan informasi yang dapat

memberikan nilai positif bagi pengguna dengan menghadirkan fitur-

Page 92: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

76

fitur yang dapat menungkatkan kreatifitas khalayak dalam

menggunakan Path.

2. Sebaiknya mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

memanfaatkan kehadiran fitur Path secara positif, yaitu dengan cara

menyebarluaskan informasi yang baik dan menunjang bagi para

pengguna dengan memanfaatkan beragam informasi yang hadir guna

pengembangan diri dalam segala bidang.

3. Hasil dari penelitian ini menunjukkan besarnya Eksistensi Path sebagai

media interaksi sosial terhadap pemenuhan kebutuhan informasi

mahasiswa komunikasi Untirta. Penelitian ini membuktikan secara

fakta dan secara teoritis bahwa Path bisa menjadi sumber pemenuhan

kebutuhan dan sumber informasi, sehingga para pengguna Path dapat

mengetahui pentingnya fitur-fitur yang terdapat dalam Path tersebut.

Page 93: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

77

DAFTAR PUSTAKA

Bugin, Burhanudin 2011. Sosiologi Komunikasi Massa; Teori, paradigma, dan

Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhanudin.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada

Media Group: Jakarta

Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo

Persada.

Danang Sunyoto. 2009..Analisis Regresi dan Uji Hipotesis. Yogyakarta: Med

Press.

Davis, Anthony. 2003. Everything You Should Know About Public Relations.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo-Gramedia.

Dennis McQuail. 2005. Mass Communication Theory, Jakarta: Gelora Aksara

Pratama,

Effendy, Onong Uchjana. 1989.Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung :

PT. Citra Aditya Bakti.

Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu komunikasi Teori dan Praktek. Bandung.

PT Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uhcjana. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya.

Elvinaro Ardianto & Lukiati Komala Erdinara. 2004. Komunikasi Massa : Suatu

Pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung.

Helena Olii. 2007. Berita dan Informasi. Penerbit indeks. Jakarta.

Page 94: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

78

Iqbal hasan. 2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi). Jakarta:

Bumi Aksara.

Jack Febrian. 2003. Menggunakan Internet. Bandung: Informatika.

Jalaludin Rakhmat. 2007. Psikologi Komunikasi. Bandung: Rosdakarya

Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., & Kelly, K. 2009. New Media: A critical

Introduction. New York: Routledge.

McQuail. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga.

Morissan. 2010. Psikologi Komunikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Rachmat Kriyantono. 2008.Teknik Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada

Media Group: Jakarta.

Rakhmat, Jalaluddin. 2004 .Psikologi Komunikasi, Remaja Rosdakarya: Bandung,

Rachmat Kriyanto. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana

Ronny Kountur. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Ruslan, Rosady . 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, PT

Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Universitas

Terbuka.

Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar. 2002. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Jakarta: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2007.Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta: Bandung,

Werner J. Severrin, James W. Tankard.2007. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode

dan Terapan Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media

Group,

Page 95: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

79

Widjaja, A. W. 1991. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, Bina

Aksara: Jakarta

Widjaja, H. A. W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. Rineka

Cipta.

Wiryanto. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta: Grasindo.

Yusuf LN & Nurihsan. 2007. Teori Kepribadian. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,

Page 96: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

80

Internet dan sumber lain

elib.unikom.ac.id/Flew.2008

http://buluxshero.com/2013/12/fitur-fitur-path

http://repository.usu.ac.id/Diakses 11 September 2014.

http://techno.okezone.com/read/2013/11/12/363/895701/mengenal-pendiri-ceo-

path

http://tekno.kompas.com/read/2012/02/06/17365355/Hanya.Bisa.Punya.150.Tema

n..Path.Tetap.Diminati.Pengguna

http://tekno.kompas.com/read/2013/05/31/14232198/Pengguna.Internet.Dunia.Ca

pai.2.4.Miliar/ Di Akses Pada Hari Minggu Tanggal 05 Oktober 2013,

Pukul 21.00

http://www.merdeka.com/teknologi/path-jejaring-sosial-yang-batasi-pertemanan-

dengan-banyak-orang.html

http://www.tempo.co//read/news/2014/02/24/061556984/Path-Klaim-Paling-

Banyak-Pengguna-di-Indonesi

https://www.academia.edu/4346467/Penggunaan_Media_Sosial_sebagai_Media_

Komunikasi_di_Kalangan_Mahasiswa

Page 97: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

81

LAMPIRAN

Page 98: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

82

LAMPIRAN FREKUNSI DAN DIAGRAM

P1

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 9 10.1 10.1 10.1

2 8 9.0 9.0 19.1

3 8 9.0 9.0 28.1

4 36 40.4 40.4 68.5

5 28 31.5 31.5 100.0

Total 89 100.0 100.0

P2

Frequen

cy

Percen

t

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 1 1.1 1.1 1.1

2 6 6.7 6.7 7.9

3 20 22.5 22.5 30.3

4 41 46.1 46.1 76.4

5 21 23.6 23.6 100.0

Total 89 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 10 11.2 11.2 11.2

2 4 4.5 4.5 15.7

3 14 15.7 15.7 31.5

4 37 41.6 41.6 73.0

5 24 27.0 27.0 100.0

Total 89 100.0 100.0

Page 99: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

83

P4

Frequen

cy Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 7 7.9 7.9 7.9

2 17 19.1 19.1 27.0

3 15 16.9 16.9 43.8

4 31 34.8 34.8 78.7

5 19 21.3 21.3 100.0

Total 89 100.0 100.0

P5

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Vali

d

1 3 3.4 3.4 3.4

2 21 23.6 23.6 27.0

3 15 16.9 16.9 43.8

4 29 32.6 32.6 76.4

5 21 23.6 23.6 100.0

Tota

l 89 100.0 100.0

P6

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Vali

d

1 3 3.4 3.4 3.4

2 29 32.6 32.6 36.0

3 12 13.5 13.5 49.4

4 29 32.6 32.6 82.0

5 16 18.0 18.0 100.0

Tota

l 89 100.0 100.0

Page 100: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

84

P7

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Vali

d

1 7 7.9 7.9 7.9

2 21 23.6 23.6 31.5

3 15 16.9 16.9 48.3

4 39 43.8 43.8 92.1

5 7 7.9 7.9 100.0

Tot

al 89 100.0 100.0

P8

Freque

ncy

Perce

nt

Valid

Percent

Cumulativ

e Percent

Vali

d

1 3 3.4 3.4 3.4

2 9 10.1 10.1 13.5

3 19 21.3 21.3 34.8

4 44 49.4 49.4 84.3

5 14 15.7 15.7 100.0

Tota

l 89 100.0 100.0

P9

Frequenc

y Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 4 4.5 4.5 4.5

2 18 20.2 20.2 24.7

3 19 21.3 21.3 46.1

4 38 42.7 42.7 88.8

5 10 11.2 11.2 100.0

Total 89 100.0 100.0

Page 101: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

85

P10

Frequen

cy

Percen

t

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid 1 4 4.5 4.5 4.5

2 25 28.1 28.1 32.6

3 9 10.1 10.1 42.7

4 40 44.9 44.9 87.6

5 11 12.4 12.4 100.0

Total 89 100.0 100.0

Page 102: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

86

Page 103: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

87

Page 104: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

88

Page 105: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

89

Page 106: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

90

LAMPIRAN

VALIDITAS

Correlations

Variabel_X

P1 Pearson Correlation .453

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P2 Pearson Correlation .532

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P3 Pearson Correlation .348

Sig. (2-tailed) .001

N 89

P4 Pearson Correlation .340

Sig. (2-tailed) .001

N 89

P5 Pearson Correlation .517

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P6 Pearson Correlation .405

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P7 Pearson Correlation .476

Sig. (2-tailed) .000

N 89

P8 Pearson Correlation .546

Sig. (2-tailed) .000

N 89

Variabel_X Pearson Correlation 1

N 89

Page 107: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

91

LAMPIRAN

REALIBILITAS

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 89 100.0

Excludeda 0 .0

Total 89 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.416 8

Page 108: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

92

Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Di Tinjau Dari Alanilis

Rongsengren

KUESIONER

No. Responden : (Diisi oleh periset)

Petunjuk Penelitian :

1. Berilah tanda (√) pada jawaban yang Anda pilih.

2. Diharapkan semua pertanyaan dijawab dan tidak ada terlewatkan.

3. Pilihlah jawaban yang Anda anggap paling sesuai dengan keadaan

sebenarnya.

4. Adapun alternatif jawabannya adalah:

- Sangat Setuju (SS)

- Setuju (S)

- Tidak Setuju (TS)

- Sangat Tidak Setuju (STS)

Data Responden

I. Jenis Kelamin

a. Laki-laki ( )

b. Perempuan ( )

c. Angkatan ( )

Page 109: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

93

II. Data Penelitian

Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial

NO Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path setiap hari.

2. Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path tanpa kenal waktu

dan jarak.

3. Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path lebih dari 10 menit.

4. Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path lebih dari 3 jam/hari.

5. Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path disaat sibuk dan

waktu luang.

6. Saya sering mengakses Jejaring Sosial Path sambil membuka

situs Jejaring sosial lainnya.

7. Saya mengakses sambil membuka Website lainnya selain media

sosial.

8. Saya mengakses situs Jejaring Sosial Path dengan penuh

perhatian.

Page 110: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

94

Page 111: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

95

Page 112: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

96

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

- Nama Lengkap : Nurul Ichwan

- Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta / 17 Juli 1991

- Jenis Kelamin : Laki – Laki

- Agama : Islam

- Kewarganegaraan : Indonesia

- Alamat : Jl. Kenanga 1 Blok D3 No. 7 Perumahan

Harapan Kita Karawaci Tangerang

- No Telp : 081310968717

- Email : [email protected]

Pendidikan Formal:

- SDN Parapat 1 Tangerang

- SMPN 19 Tangerang

- SMA PGRI 109 Tangerang

- Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik, Program Strata-1

Page 113: Eksistensi Path Sebagai Media Interaksi Sosial Ditinjau ...repository.fisip-untirta.ac.id/385/1/KOM - Eksistensi Path Sebagai... · vi ABSTRAK Nurul Ichwan. NIM 6662101266. SKRIPSI

97

Pengalaman Organisasi:

- Grup Musikalisasi SMA PGRI 109 Tangerang

- Anggota OSIS PGRI 109 Tangerang

- Announcer dan creative Tirta Fm (Radio Kampus Untirta)

- Jurnalistik Foto Untirta

Pengalaman Kerja:

- Photograph Majalah Sang Buah Hati

- WO (Weeding Organizer) Out Side, Jakarta

- 2 bulan PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia Tbk, divisi Marcomm & FD

(Marketting Communication, Floor Director)

- 2 bulan PT. Cimb Niaga Tangerang Lippo Karawaci, divisi LTD (Learning

Talent Development)