24
SKRIPSI NINUK NURHANDIKA AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

SKRIPSI - core.ac.uk · Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah ... juga merupakan penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran pencernaan

Embed Size (px)

Citation preview

SKRIPSI

NINUK NURHANDIKA

AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI ETIL

ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.)

TERHADAP JAMUR Candida albicans DENGAN

METODE BIOAUTOGRAFI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

ii

iii

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

tulis yang berbentuk skripsi ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu istiqamah

membantu perjuangan beliau dalam mensyiarkan ajaran Islam di muka bumi ini.

Sehingga tugas akhir yang berjudul “AKTIVITAS ANTIFUNGI FRAKSI

ETIL ASETAT DAUN KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP

JAMUR Candida albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI” dapat

diselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat terakhir yang harus ditempuh

untuk menyelesaikan pendidikan pada jenjang Strata Satu (S1), pada Jurusan

Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam penulisan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan

bantuan kepada penulis, baik berupa moril maupun materil. Oleh karena itu

penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada hingganya kepada :

1. Siti Rofida, S.Si., M.Farm., Apt. sebagai Pembimbing I dan Ahmad Shobrun

Jamil, S.Si., M.P., sebagai Pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan

penuh kesabaran, membimbing dan memberi dorongan moral maupun materi

kepada saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

2. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt. dan Engrid Juni Astuti, M.Farm.,

Apt., sebagai Tim Penguji yang memberikan saran dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah penulis kerjakan.

3. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Yoyok

Bekti Prasetyo, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., atas kesempatan yang diberikan

untuk mengikuti program sarjana.

4. Nailis Syifa, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi Farmasi yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya

untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu.

v

5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm., M.Si., Apt., sebagai dosen wali saya yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan dan nasehat kepada saya

untuk lebih baik lagi dalam menimba ilmu sekaligus selaku kepala

laboratorium farmasi, yang telah memberikan kesempatan untuk

menggunakan fasilitas laboratorium dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. dr. Desy Andari, M.Biomed. selaku kepala laboratorium Biomedik PPD

UMM yang telah memberikan izin untuk menggunakan laboratorium selama

penelitian.

7. Untuk semua Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah

memberikan waktu untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

8. Untuk kedua orang tua tercinta Bapak (Hantoko) dan Ibu (Nuryati), atas doa

yang selalu dipanjatkan untuk kesuksesan anaknya, atas curahan kasih sayang

yang tiada hentinya, serta segala bentuk motivasi yang telah diberikan kepada

penulis selama menempuh pendidikan sampai di tingkat perguruan tinggi

serta dukungan moril maupun materil, dan selalu mendoakan agar cepat

sarjana.

9. Untuk Mas Afan Assegaf yang selalu mendengar keluh kesah, memberikan

bantuan serta motivasi agar lebih semangat dari awal hingga akhir dalam

meyelesaikan penelitian skripsi ini.

10. Ainun, Fani, Yuanita, Renny, Ririn, Mbak Reska, Mbak Fatilah dan Rahmi,

teman seperjuangan dalam penelitian dari awal sampai akhir atas bantuan

selama penelitian, penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

11. Laboran-laboran Laboratorium program studi farmasi dan Laboratorium

Biomedik, Mbak Bunga, Mba Evi, Mba Fat dan Pak Joko atas segala bentuk

bantuan dan kerja samanya selama penelitian.

12. Teman-teman farmasi angkatan 2012, farmasi B 2012 khususnya Novita,

Mbak Dara, Mbak Nika, Syahila, Dewi, Nisa, Ifa, Arinta dan yang lainnya.

Semoga kita jadi orang yang sukses dan berguna dimasa depan. Amin.

13. Untuk sahabat sekaligus teman berjuang dari semester satu Ainun, Kuntum,

Fani, Athirah atas dukungannya selama ini, semoga kita sukses bersama.

amiin.

vi

14. Teman-teman dan adik-adik di kost 430, Yulida, Euis, Ayu, Aden, Arin yang

tidak pernah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuannya, baik moril maupun material.

Tentunya sebagai manusia tidak pernah luput dari kesalahan, penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran

dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan

semua urusan dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak,

khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya. Aamiin Ya Rabbal

‘Alamain

Wassalamu’alaikum, warohmatullahi wabarokaatuh

Malang, 30 Mei 2016

Penulis,

Ninuk Nurhandika

vii

RINGKASAN

AKTIVITAS ANTIJAMUR FRAKSI ETIL ASETAT DAUN

KELOR (Moringa oleifera Lamk.) TERHADAP JAMUR Candida

albicans DENGAN METODE BIOAUTOGRAFI

Kandidiasis merupakan suatu infeksi akut atau sub akut yang disebabkan

oleh Candida albicans atau kadang-kadang oleh spesies candida yang lain dan

dapat menyerang berbagai jaringan tubuh (Siregar, 2004). Selain itu, kandidiasis

juga merupakan penyakit pada selaput lendir mulut vagina dan saluran pencernaan

(Pelczar, 2008). Kandidiasis banyak terjadi pada pasien HIV AIDS. Menurut

WHO pada Global Health Observatory (GHO) data disebutkan bahwa pada tahun

2013 terdapat 35 juta (33,2 – 37,2 juta) orang di dunia yang hidup dengan HIV.

Infeksi candida juga merupakan manifestasi dari infeksi HIV (Moyes and Naglik,

2011). Jamur ini bisa menjadi patogen ketika pertahanan tubuh host memburuk

dan dapat hidup di rongga mulut, saluran pencernaan, serta organ genitalia (Olsen,

2014).

Adapun terapi yang digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh jamur

kandida yaitu golongan polien seperti amfoterisin dan nistatin; golongan imidazol

seperti klotrimomazol, ekonazol, dan mikonazol yang digunakan secara topikal,

serta ketokonazol yang digunakan secara oral; dan flusitosin yang diberikan

secara oral atau melalui infus intravena (Neal, 2005). Marchaim D et al, 2012

menyatakan bahwa Candida albicans pada penderita vaginitis telah resisten

terhadap flukonazol. Dibuktikan dengan konsumsi flukonazol secara terus

menerus selama 6 bulan, tetapi tidak memiliki efek terapeutik sama sekali.

Dengan adanya fakta tersebut, maka perlu eksplorasi sumber bahan alam yang

berpotensi sebagai antifungi dan perlu diformulasikan hasil bahan alam yang

potensial agar mudah digunakan masyarakat. Salah satu tanaman yang dapat

digunakan sebagai antifungi yaitu daun kelor (Moringa oleifera). Beberapa

senyawa metabolit sekunder yang aktif dalam menghambat pertumbuhan jamur

Candida albicans adalah flavonoid, terpenoid, dan antrakuinon. Di mana

flavonoid yang terkandung dalam ekstrak termasuk golongan fenolik dan

berrinteraksi dengan protein membran sel yang menyebabkan presipitasi dan

terdenaturasinya protein membran sel (Manitto, 1992). Kerusakan pada membran

sel menyebabkan perubahan permeabilitas pada membran, sehingga

mengakibatkan lisisnya sel jamur (Parwata et al, 2008). Kemudian mekanisme

kerja terpenoid sebagai antifungi yaitu karena senyawa terpenoid larut dalam

lemak, sehingga dapat menembus membran sel fungi dan mempengaruhi

permiabilitasnya dan menimbulkan gangguan pada struktur dan fungsi membran

sel. Selain itu senyawa terpenoid, termasuk triterpenoid dan steroid merupakan

senyawa bioaktif yang memiliki fungsi sebagai antifungi. Senyawa-senyawa

tersebut dapat menghambat pertumbuhan jamur, baik melalui membran

sitoplasma maupun mengganggu pertumbuhan dan perkembangan spora jamur

(Lutfiyanti, 2012). Serta golongan senyawa antrakuinon terutama pada senyawa

kuinon yang merupakan sumber radikal bebas dan dapat membentuk kompleks

dengan asam amino nukleofilik dalam protein sehingga dapat menyebabkan

protein kehilangan fungsinya. Kuinon bereaksi dengan protein adesin bulu-bulu

viii

sel, polipeptida dinding sel dan eksoenzim yang dilepaskan melalui membran

(Cowan., 1999).

Serbuk daun M.oleifera ditimbang sebanyak 250 g untuk maserasi kinetic

dengan pelarut n-heksana kemudian residunya dianginkan-anginkan sampai

kering dan diekstraksi kembali menggunakan pelarut eti asetat. Pelarut etil asetat

yang digunakan adalah 2500 ml untuk maserasi pertama, dan 1250 ml untuk

maserasi selanjutnya. Maserasi kinetik dilakukan pengadukan konstan selama 4

jam. Pada penelitian ini proses maserasi dilakukan sebanyak empat kali. Filtrat

yang didapatkan diuapkan dengan rotary evaporator. Profil KLT dilakukan

dengan fase gerak n-heksana : Etil Asetat (4:6) yang kemudian diberi penampak

noda untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder.

Pengujian aktivitas antifungi menggunakan metode bioautografi kontak,

yaitu metode spesifik untuk mendeteksi bercak pada kromatografi hasil KLT

(Kromatografi Lapis Tipis) yang memiliki aktivitas antifungi. Tahap awal yang

dilakukan adalah pembuatan fraksi etil asetat daun M.oleifera dengan konsentrasi

sebanyak 50 mg/ml, sedangkan jumlah totolan yang digunakan pada plat KLT

yaitu sebanyak 1 kapiler (5 µl). Fase gerak yang digunakan adalah n-heksana : Etil

Asetat (4:6). Setelah dieluasi akan muncul beberapa spot noda pada plat KLT,

yang kemudian diamati di bawah sinar UV 365. Kemudian lempeng KLT

dipotong sesuai spot noda yang dihasilkan dan dilakukan proses sterilisasi

menggunakan sinar UV pada LAF. Kemudian lempeng KLT diletakkan di atas

media jamur dan dibiarkan selama 24 jam bersamaan dengan inkubasi pada suhu

37o

C, setelah 24 jam lempeng KLT diangkat secara perlahan. Disk kosong

ditambah dengan nistatin dengan konsentrasi 1000 IU (10µl/disk) sebagai kontrol

positif dan plat KLT tanpa totolan yang dieluasi bersama sampel sebagai kontrol

negatif.

Hasil ekstraksi daun M.oleifera dengan metode maserasi kinetik mendapat

rendemen sebesar 3,132 %. Hasil identifikasi profil KLT yang dilakukan

menunjukkan ekstrak etil asetat daun M.oleifera mengandung senyawa metabolit

sekunder flavonoid, terpenoid, polifenol dan antrakuinon.

Hasil identifikasi golongan senyawa fraksi etil asetat daun M.oleifera

positif terhadap flavonoid, polifenol, terpenoid dan antrakuinon. Hal ini

ditunjukkan dengan adanya spot noda berwarna kuning intensif untuk flavonoid,

kuning kecoklatan, hijau ungu dan merah ungu untuk antrakuinon, merah

keunguan untuk terpenoid serta hitam untuk polifenol. Adapun nilai Rf pada

golongan senyawa antrakuinon adalah Rf 2 = 0,38; Rf 3 = 0,49 dan Rf 7 = 0,94,

nilai Rf pada golongan senyawa polifenol adalah 0,94, nilai Rf pada golongan

senyawa flavonoid adalah Rf 5= 0,7875, dan nilai Rf pada golongan senyawa

terpenoid adalah Rf 1 = 0,28; Rf 4 = 0,69 dan Rf 6 = 0,86.

xi

DAFTAR ISI

Judul Halaman

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ ii

LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

RINGKASAN ................................................................................................. vii

ABSTRACT .................................................................................................... ix

ABSTRAK ...................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 5

2.1 Tinjauan Tanaman Kelor ........................................................... 5

2.1.1 Klasifikasi tanaman ........................................................ 5

2.1.2 Nama daerah .................................................................. 6

2.1.3 Morfologi ....................................................................... 6

2.1.4 Penyebaran tanaman ...................................................... 6

2.1.5 Kandungan senyawa kimia ............................................ 6

2.1.6 Kegunaan di masyarakat ................................................ 7

2.1.7 Aktivitas biologi ............................................................. 7

2.2 Tinjauan Tentang Candida albicans .......................................... 8

2.2.1 Klasifikasi ...................................................................... 8

2.2.2 Morfologi dan identifikasi ............................................. 8

2.2.3 Patogenesis dan patologi ................................................ 9

2.2.4 Terapi ............................................................................. 9

xii

2.3 Tinjauan Tentang Nistatin ......................................................... 10

2.3.1 Mekanisme kerja nistatin ............................................... 10

2.3.2 Rumus struktur ............................................................... 10

2.4 Tinjauan Golongan Senyawa yang Memiliki Aktifitas

Antifungi .................................................................................... 11

2.5 Tinjauan Tentang Ekstraksi ....................................................... 16

2.6 Tinjauan Tentang Maserasi ........................................................ 18

2.7 Metode Pengujian Antimikroba ................................................. 19

2.7.1 Dilusi .............................................................................. 19

2.7.2 Difusi ............................................................................. 19

2.7.3 Bioautografi ................................................................... 20

2.8 Tinjauan Tentang Pelarut ........................................................... 24

2.8.1 Etil asetat ........................................................................ 24

2.9 Tinjauan Kromatografi Lapis Tipis ........................................... 24

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ....................................................... 26

3.1 Bagan Kerangka Konseptual ..................................................... 26

3.2 Uraian Kerangka Konseptual ..................................................... 27

BAB IV METODE PENELITIAN ............................................................... 30

4.1 Lokasi penelitian ........................................................................ 30

4.2 Alat penelitian ............................................................................ 30

4.2.1 Pembuatan serbuk simplisia ........................................... 30

4.2.2 Proses ekstraksi .............................................................. 30

4.2.3 Pengujian bioautografi ................................................... 30

4.2.4 Identifikasi profil KLT ................................................... 31

4.3 Bahan Penelitian ........................................................................ 31

4.3.1 Bahan uji ........................................................................ 31

4.3.2 Proses ekstraksi .............................................................. 31

4.3.3 Pengujian bioautografi ................................................... 31

4.3.4 Identifikasi senyawa dengan KLT ................................. 31

4.4 Sterilisasi Bahan dan Alat .......................................................... 32

4.4.1 Sterilisasi kering ............................................................ 32

4.4.2 Sterilisasi basah .............................................................. 32

xiii

4.5 Metode Penelitian ...................................................................... 32

4.5.1 Rancangan penelitian ..................................................... 32

4.5.2 Kerangka operasional .................................................... 33

4.6 Variabel Penelitian ..................................................................... 34

4.6.1 Variabel bebas ................................................................ 34

4.6.2 Variabel terikat .............................................................. 34

4.7 Definisi Operasional .................................................................. 34

4.8 Prosedur Kerja ........................................................................... 34

4.8.1 Pembuatan simplisia ...................................................... 34

4.8.2 Proses ekstraksi bahan uji dengan pelarut etil asetat ...... 34

4.8.3 Pemisahan golongan senyawa dengan KLT .................. 35

4.8.4 Identifikasi komponen senyawa ..................................... 36

4.8.5 Preparasi media .............................................................. 36

4.8.6 Preparasi jamur .............................................................. 37

4.8.7 Pengujian bioautografi ................................................... 37

4.8.8 Analisis data ................................................................... 38

4.9 Bagan Prosedur Kerja ................................................................ 39

4.9.1 Pembuatan ekstrak bahan uji ......................................... 39

4.9.2 Proses identifikasi golongan senyawa dengan KLT ...... 40

4.9.3 Identifikasi komponen senyawa ..................................... 41

4.9.4 Preparasi media .............................................................. 42

4.9.5 Preparasi jamur .............................................................. 43

4.9.6 Pengujian bioautografi ................................................... 44

BAB V HASIL PENELITIAN ...................................................................... 45

5.1 Hasil Determinasi Daun Moringa oleifera ................................ 45

5.2 Persiapan Simplisia Daun Moringa oleifera ............................. 45

5.3 Persiapan Fraksinasi Etil Asetat Daun Moringa oleifera . ......... 46

5.3.1 Hasil fraksi etil asetat daun Moringa oleifera ............... 46

5.3.2 Karakteristik fisik fraksi etil asetat daun Moringa

oleifera ........................................................................... 47

5.4 Optimasi fase gerak KLT fraksi etil asetat daun Moringa

oleifera ....................................................................................... 47

xiv

5.5 Identifikasi Golongan Senyawa yang Terdapat pada Fraksi Etil

Asetat Daun Moringa oleifera ................................................... 48

5.5.1 Identifikasi golongan senyawa alkaloid dengan KLT ... 48

5.5.2 Identifikasi golongan senyawa terpenoid dengan KLT . 48

5.5.3 Identifikasi golongan senyawa flavonoid dengan KLT . 49

5.5.4 Identifikasi golongan senyawa polifenol dan tanin

dengan KLT .................................................................... 50

5.5.5 Identifikasi golongan senyawa antrakuinon dengan

KLT ................................................................................ 50

5.5.6 Hasil pengukuran nilai Rf dari kromatografi lapis tipis 51

5.6 Hasil Uji Antifungi Fraksi Etil Asetat Daun Moringa oleifera

dengan Metode Bioautografi terhadap Candida albicans ......... 52

BAB VI PEMBAHASAN ............................................................................. 54

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 64

7.1 Kesimpulan ................................................................................ 64

7.2 Saran .......................................................................................... 64

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 65

LAMPIRAN .................................................................................................... 74

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

V.1 Karakteristik derajat kehalusan serbuk simplisia daun M.oleifera ........ 45

V.2 Nilai kadar air simplisia serbuk daun M.oleifera ................................... 46

V.3 Hasil identifikasi sifat fisika kimia fraksi etil asetat daun M.oleifera .... 47

V.4 Hasil KLT fraksi etil asetat daun M.oleifera dengan Eluen n-heksana :

etil asetat (4 : 6) ..................................................................................... 51

V.5 Hasil uji antifungi fraksi etil asetat daun M.oleifera dengan Metode

bioautografi terhadap Candida albicans ................................................ 52

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Daun, buah, bunga, dan pohon kelor ..................................................... 5

2.2 Candida albicans ................................................................................... 8

2.3 Rumus struktur nistatin .......................................................................... 10

2.4 Struktur dasar alkaloid ........................................................................... 11

2.5 Struktur dasar flavonoid ........................................................................ 12

2.6 Struktur dasar steroid dan triterpen ........................................................ 13

2.7 Struktur kimia tanin ............................................................................... 13

2.8 Struktur kimia isopren dan unit isopren ................................................. 14

2.9 Struktur dasar antrakuinon ..................................................................... 15

2.10 Struktur kimia etil asetat ........................................................................ 24

3.1 Bagan kerangka konseptual ................................................................... 26

4.1 Skema kerangka operasional ................................................................. 33

4.2 Bagan alir proses ekstraksi daun M.oleifera dengan pelarut etil asetat .. 39

4.3 Bagan alir pemisahan senyawa dengan KLT ......................................... 40

4.4 Bagan alir pengukuran Rf penampak noda ............................................ 41

4.5 Bagan alir preparasi media .................................................................... 42

4.6 Bagan alir preparasi jamur ..................................................................... 43

4.7 Bagan alir prosedur pengujian bioautografi .......................................... 44

5.1 Daun basah dan daun kering M.oleifera ................................................ 46

5.2 Serbuk simplisia daun M.oleifera .......................................................... 46

5.3 Ekstrak kental daun M.oleifera .............................................................. 47

5.4 Hasil identifikasi golongan senyawa alkaloid dengan KLT .................. 48

5.5 Hasil identifikasi golongan senyawa terpenoid dengan KLT ................ 49

5.6 Hasil identifikasi golongan senyawa flavonoid dengan KLT ................ 49

5.7 Hasil identifikasi golongan senyawa polifenol dengan KLT ................ 50

5.8 Hasil identifikasi golongan senyawa antrakuinon dengan KLT ............ 51

5.9 Noda yang digunakan untuk pengujian bioautografi ............................. 53

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ............................................................................ 74

2. Surat Pernyataan ..................................................................................... 75

3. Surat Determinasi Tanaman ................................................................... 76

4. Sertifikat Jamur ...................................................................................... 77

5. Perhitungan ............................................................................................ 79

6. Hasil Identifikasi Golongan Senyawa ................................................... 80

7. Tabel Data Hasil Penelitian ................................................................... 81

8. Hasil Pengujian Bioautografi Fraksi Etil Asetat Daun M.oleifera ........ 82

9. Pewarnaan Jamur Candida albicans ....................................................... 85

10. Hasil Perhitungan Jumlah Koloni dengan Colony Counter ................... 86

11. Gambar Alat dan Bahan Penelitian ........................................................ 87

65

DAFTAR PUSTAKA

A.N.S Thomas. 1992. Tanaman Obat Tradisional 2. Kanisius : Yogyakarta.

Agoes, Goeswin. 2007. Teknologi Bahan Alam. Bandung : Institut Teknologi

Bandung Press. Hal 21-27.

Ahmad, Riza Zainuddin, Gholib D. 2013. Pengujian Ekstrak Etanol, Etil Asetat

dan Minyak Atsiri Daun Beluntas (Pluchea indica (L) Lees.) Terhadap

Trichophyton mentagrophytes dan Cryptococcus neofarmans secara In

Vitro. Bogor: Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner.

Allen, L. V. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition.

Rowe R. C., Sheskey, P. J., Queen, M. E., (Editor). London: Pharmaceutical

Press and American Pharmacists Assosiation.

Ansel, H.C., 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat.

Diterjemahkan oleh Farida Ibrahim. Jakarta: UI Press.

AOAC. 2002. Guidelines for Single Laboratory Validation of Chemical

Methods for Dietary Supplements and Botanicals. AOAC International

Gaithersburg, No. 12-19, pp 1-38.

Astuti, Fajar Lestari., Aphari, Ibnu Majah. 2013. Ekstraksi Daun Kayu Putih

(Melaleuca leucadendra L) Menggunakan Pelarut Etanol Dengan Metode

Ekstraksi Maserasi. Banten : Laporan Penelitian Jurusan Teknik Kimia-

Fakultas Teknik Universitas Sultan Agung Tirtayasa.

Auwal, MS., Tijjani, AN., Sadi, MA., Saka, S., Mairiga, IA., Shuaibu, A.,

Adawaren, E., Gulani, IA. 2013. Antibacterial and haematological activity

of Moringa oleifera aqueous seed extract in Wistar albino rats. Sokoto

Journal of Veterinary Sciences. No. 1, Vol. 11, pp 28-37.

Aziz, Tamzil, Yuanita, Susanti. 2010. Ekstraksi Eugenol dadi Daun Salam India

(Laurus Nobilis Lauraceae). Jurnal Teknik Kimia, Vol. 17 No. 3, Hal. 17

– 28.

Betina, V., 1972, Antibiotic in Pharmaceutical Applications of Thin layer and

Paper Chromatography, Edisi ke-3, Karel Macek (ed), 503-505, Elsevier

Publishing Company, Amsterdam.

Bhaskara, Gandhy Yoga. 2012. Uji Daya Antifungi Ekstrak Etanol Daun Salam

(Syzygium polianthum [Wight] Walp.) terhadap Candida albicans ATCC

10231 secara In Vitro. Naskah Publikasi. Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

66

Budiyanti, Antik. 2009. Uji Aktifitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ceremai

(Phyllanthus acidus (L.) Skeels) Terhadap Staphylococcus aureus dan

Ascherichia coli dan Bioautografinya. Surakarta: Skripsi.

Chapagain, B.P., dan Wiesman, Z. 2005. Larvicidal Activity of the Fruit

Mesocarp Extract of Balanites aegyptiaca and its Saponin Fractions against

Aedes aegypti. Dengue Bulletin , 29.

Charoensin , Suphachai. 2014. Antioxidant and anticancer activities of Moringa

oleifera leaves. Journal of Medicinal Plant Research, Vol. 8 No. 7. p. 318

– 325.

Choma, Irena M., Edyta M Grzelak. 2010. Bioautography Detection in Thin-

Layer Chromatography. Journal of Chromatography. 10.1016(351708): 1

– 8.

Cowan, M.M. 1999. Plants products as Antimicrobial Agents. Clinical

Microbiology Reviews, Vol 12, No.4, pp 564-582.

Devendra, B.N., N.Srinivas, V.S.S.L.Prasad.Talluri and P.Swarna Latha. 2011.

Antimicrobial Activity of Moringa Oleifera Lam., Leaf Extract, Against

Selected Bacterial and Fungal Strains. International Journal of Pharma

and Bio Sciences, Vol. 2 No. 3. p. 13 – 18.

Dewanjee, Saikat., Gangopadhyay, Moumita., Bhattacharya, Niloy., Khanra,

Ritu., Dua, T.K., 2014. Bioautography and its scope in the field of natural

product chemistry. Anal. Pharm., p. 2-4.

Dewi, Kurnia, Harlina., Silsia, Devi., Susanti, L., Markom, M., Mendra, H. 2010.

Ekstraksi Teripang Pasir (Holothuria Scabra) Sebagai Sumber Testosteron

Pada Berbagai Kecepatan dan Lama Pengadukan. Pengembangan

Teknologi Kimia untuk Pengolahan Sumber Daya Alam Indonesia,

No. 14, pp 1-7.

Ditjen POM, Depkes RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan

Obat, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta,9-11,16.

Faizi S, Siddiqui BS, Saleem R, Siddiqui S, and Aftab K, Nat Prod 1994; 57:

1256-1261.

Fauzana, D.L., 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi dan

Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.). Bogor : Skripsi Program Sarjana.

67

Firdaus, Rahman., Puji Ardiningsih., Savante Arreneuz. 2015. Aktivitas

Antijamur Ekstrak Teripang Butoh Keling (Holothuria leucospilota) dari

Pulau Lemukutan terhadap Candida albicans. JKK, Vol. 4, No.4, hal. 7-14.

Fuglie LJ, The Miracle Tree: Moringa oleifera: Natural Nutrition for the

Tropics. Church World Service, Dakar. pp 68, 1999; revised in 2001

and published as The Miracle Tree: The Multiple Attributes.

Grigoryev, Yefgeniy. 2014. Cell Counting with a Hemocytometer: Easy as 1, 2, 3.

BITESIZEBIO, Senin, 08 Desember 2014

Handa SS. 2008. An overview of extraction techniques for medicinal and aromatic

plants dalam Handa SS, Khanuja SPS, Longo G, Rakesh DD (Ed).

Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste

(IT). International Centre for Science and High Technology-United Nations

Industrial Development Organization.

Hanifah, S. 2014. Isolasi dan Eludasi Struktur Senyawa Metabolit Sekunder dari

Ekstrak Etil Asetat Daun Angiopteris palmiformis (Cav) C. Chr. Skripsi.

Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan Edisi kedua, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan

Iwang Soedira. ITB Press: Bandung.

Harborne, J.B. 1984. Metode Fitokimia Penuntun Cara Modern Menganalisa

Tumbuhan. Penerjemah: Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro.

Terbitan Kedua. Bandung: Penerbit ITB.

Hardiyanthi, Febby. 2015. Pemanfaatan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun

Kelor (Moringa Oleifera) dalam Sediaan Hand And Body Cream. Skripsi.

Jakarta: FST UIN Syari Hidayatullah Jakarta.

Hernani dan Nurdjanah, R. 2009. Aspek Pengeringan Dalam Mempertahankan

Kandungan Metabolit Sekunder Pada Tanaman Obat. Perkembangan

Teknologi TRO. 21 (2) hlm. 33-39. ISSN 1829-6289.

http://bitesizebio.com/13687/cell-counting-with-a-hemocytometer-easy-as-

1-2-3/. Diakses tanggal 15 Januari 2016.

Imelda, Fenny. 2013. Deteksi Senyawa Antibakteri Daun Kesum Secara KLT-

Bioautografi dan pengaruhnya Terhadap Membran Escherichia coli dan

Staphylococcus aureus. Bogor : Tesis Program Pascasarjana Institut

Pertanian Bogor.

68

Ismaini, L. 2011. Aktivitas Antifungi Ekstrak (Centella asiatica(L.) Urban

terhadap Fungi Patogen pada Daun Anggrek (Bulbophyllum flavidiflorum

Carr). Jurnal Penelitian Sains, Vol 14 No 1.

Ismarani. 2012. Potensi Senyawa Tanin dalam Menunjang Produksi Ramah

Lingkungan. Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah, Vol. 3 No.

2, Hal. 46 – 55.

Istiqomah. 2013. Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi dan Sokletasi

Terhadap Kadar Piperin Buah Cabe Jawa (Piperis retrofracti fructus).

Jakarta: Skripsi.

J.P. Coppin, Y. Xu, H. Chen, M.-H. Pan, C.-T. Ho, R. Juliani, J.E. Simon, and

Q. Wu. 2013. Determination of flavonoids by LC/MS and anti-

inflammatory activity in Moringa oleifera. Journal of Functional

Foods. 5:1892-1899.

Jawetz, Melnick, and Adelberg. 1996. Mikrobilogi Kedokteran. Edisi 20.

Jakarta: EGC.

Jawetz, Melnick, and Adelberg. 2007. Mikrobilogi Kedokteran. Edisi 23.

Jakarta: EGC.

Jones, W.P, and Kinghorn, A.D., 2006, Extraction of Plant Secondary

Metabolites, in Sarker, S.D., Latif, Z., Gray, A.I., Natural Product

Isolation :Method In Biotechnology, Second Edition, Humana Press,

Totowa New Jersey.

Kandoli, Fryano., immy Abijulu., Michael Leman. 2016. Uji Daya Hambat

Ekstrak Daun Durian (Durio Zybethinus) Terhadap Pertumbuhan Candida

Albicans Secara In Vitro. Jurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT, Vol. 5

No. 1, hal 46 – 52.

Kartakusumah, P., Sumaryono, W., Ramadanty, D. 2012. Pengaruh Suhu dan

Lama Pemeraman Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap

Produksi Sari Buah. Jurnal Farmasi Universitas Pancasila. Pp 1-5.

Kemenkes RI. 2011. Suplemen II Farmakope Herbal Indonesia. Edisi I.

Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kheir , Sahar M., Kafi S K and Haitham Elbir. 2015. Evaluation of The

Antifungal Activity of Moringa Oleifera Seeds, Leaves and Flowers. World

Journal of Pharmaceutical Research, Vol. 4 No. 2. p. 18 – 25.

Khristyana, Lya, Endang Anggarwulan, Marsusi. 2005. Pertumbuhan, Kadar

Saponin dan Nitrogen aringan Tanaman Daun Sendok (Plantago major L.)

69

pada Pembarian Asam Giberelat (GA3). Biofarmasi, Vol. 3 No. 1, Hal. 11 –

15.

Komariah, Ridhawati Sjam. 2012. Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut.

Majalah Kedokteran FK UKI, Vol. 28 No. 1, Hal. 39 – 47.

Kurniawan, Dwi. 2015. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Etanol Daun Kelor

(Moringa Oleifera Lamk.) terhadap Candida albicans secara In Vitro.

Naskah Publikasi. Universitas Tanjungpura Pontianak.

Kusumaningrum, Elitha. 2012. Uji Aktivitas Biologi Secara Bslt Dan Uji

Aktivitas Antioksidan Dengan Peredaman Radikal Bebas Dpph Dari

Ekstrak Daun Kelor ( Moringa oleifera Lamk). FFUP: Jakarta.

Kusumanintyas, Eni, Estie Astuti, Darmono. 2008. Sensitivitas Metode

Bioautografi Kontak dan Agar Overlay dalam Penentuan Senyawa

Antikapang. Jurnal Ilmu Kefarmasian, Vol. 6 No. 2, Hal. 75 – 79.

Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida, dan Alkaloida.

Medan: Karya Ilmiah.

Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Terpenoida dan Steroida. Medan: Karya Ilmiah.

Liazid A, Schwarza M, Varela RM, Palma M, Guillén DA, Briguic J, Macías FA,

Barroso CG. 2010. Evaluation of various extraction techniques for obtaining

bioactive extracts from pine seeds. J Food Bioproducts Processing. 88:

247- 252. doi:10.1016/j.fbp.2009.11.004.

List PH, Schmidt PC. 1989. Phytopharmaceutical Technology. Boston: CRC Pr.

Luqman, Suaib., Suchita Srivastava, Ritesh Kumar, Anil Kumar Maurya, and

Debabrata Chanda. 2012. Experimental Assessment of Moringa oleifera

Leaf and Fruit for Its Antistress, Antioxidant, and Scavenging Potential

Using In Vitro and In Vivo Assays. 10.1155 (519084): 1 – 12.

Lutfiana. 2013. Uji Aktivitas antiinflamasi Ekstrak Daun Kelor (Moringa Oleifera

Lam.) dengan Metode Stabilitas Membran Sel Darah Merah secara In Vitro.

Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Lutfiyanti, R., Ma’ruf, W.F., Dewi, E.N., 2012. Aktivitas Antijamur Senyawa

Bioaktif Ekstrak Gelidium latifolium terhadap Candida albicans. Jurnal

Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, Vo. 1 No. 1, hal. 1-8.

M.S, Jonni., M. Sitorus., Nelly Katharina. 2008. Cegah Malnutrisi dengan

Kelor. Kanisius: Yogyakarta.

70

Ma’mun, S. Suhirman, F. Manoi, B.S. Sembiring, Tritianingsih, M. Sukmasari, A.

Gani, Tjitjah F., D. Kustiwa. 2006. Teknik Pembuatan Simplisia dan

Ekstrak Purwoceng. Laporan Pelaksanaan Penelitian Tanaman Obat

dan Aromatik.

Madukwe, E.U., Ugwuoke, A.L., Ezeugwu, J.O., 2013. Effectiveness of Dry

Moringa oleifera Powder in Treatment of Anaemia. International Journal

of Medicine and Medical Sciences, Vol. 5 (5), pp. 226-228.

Malangi, Liberty P., Meiske S. Sangi., Jessy J. E. Paedong. 2012. Penentuan

Kandungan Tanin dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Bii Buah Alpukat

(Persea Americana Mill.). Jurnal MIPA UNSRAT Online.

Mangunwardoyo, W., E. Cahyaningsih, dan T. Usia. 2009. Ekstraksi dan

Identifikasi Senyawa Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.).

Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 7, No. 2, hal. 57-63.

Manguro LO, Lemmen P. Nat. Prod. Res.2007; 21: 56 - 58.

Manitto, P. 1992. Biosintesis Produk Alami. IKIP Press: Semarang.

Mulyati, Endah Sri. 2009. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Daun

Ceremai (Phyllanthus acidus (L.) Skeels) Terhadap Staphylococcus aureus

dan Ascherichia coli dan Bioautografinya. Surakarta: Skripsi.

Mustakim, H., 2008. Kimia Bahan Alam Glikosida Antrakuinon. Purwokerto :

Lembaga Penelitian Universitas Jenderal Soedirman.

Neal. M.J. 2005. At a Glance Farmakologi Medis Edisi Kelima. Tenerjemah dr.

Juwalita Surapsari. (Jakarta: Erlangga, 2006)

Nesamani, S., 1999. Medicinal Plants. State Institute of Languages,

Thiruvananthapuram, Kerala, India. Vol.I, p . 425.

Nugrahaningtyas, K. D., Sabirin Matsjeh, Tutik Dwi Wahyuni. 2005. Isolasi dan

Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam Rimpang Temu Ireng (Curcuma

aeriginosa Roxb.). Biofarmasi, Vol. 3 No. 1, Hal. 32 – 38.

Nyiredy, Sz., 2002. Planar Chromatographic Method Development Using The

Prisma Optimization System and Flow Charts. Journal of

Chromatographic Science. Vol.40, hal 1-8.

Ojiako, E.N. 2014. Phytochemical Analysis and Antimicrobial Screening Of

Moringa Oleifera Leaves Extract. The International Journal Of

Engineering And Science, Vol. 3, No. 3, hal. 32—35.

71

Olsen, Ingar. 2014. Attenuation of Candida albicans Virulence with Focus on

Disruption of Its Vacuole Functions. Journal of Oral Microbiology.

10.3402 (23898): 1 – 6.

Pal, S.K., Mukherjee, P.K., and B.P. Saha. 1995. Studies on The Antiulcer

Activity of Moringa oleifera Leaf Extract. Phytotherapy Research, Vol. 9

No. 6, p. 463 – 465.

Parwata, I. M. O. A. dan Dewi, P. F. S. 2008. Isolasi dan Uji Aktivitas

Antibakteri Minya Atsiri dari Rimpang Lengkuas (Alpinia galaga.L.).

Jurnal Kimia, Vol. 2 No. 2, Hal. 100 – 104.

Patel, Pinal, Nivedita Patel, Dhara Patel, Sharav Desai, and Dhananjay Meshram.

2014. Phytochemical Analysis and Antifungal Activity of Moringa oleifera.

International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Vol. 6

No. 5. p. 144 – 147.

Pelczar, Michael J. ECS. Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. UI

Press.

Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 12 Tahun 2014

tentang Persyaratan Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Badan Pengawas

Obat dan Makanan.

Putra, I.N.K., 2010. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L.) serta Kandungan Senyawa Aktifnya. J.Teknol. dan

Industri Pangan. Vol. 21 No. 1, p. 1-5.

Rahayu, T dan T. Rahayu. 2009. Uji Antijamur Kombucha Coffee Terhadap

Candida albicans dan Tricophyton mentagrophytes. Jurnal Penelitian

Sains & Teknologi, Vol. 10 No.1, Hal. 10 – 17.

Rijke E. 2005. Trace-level Determination of Flavonoids and Their Conjugates

Application Plants of The Leguminosae Family. Amsterdam: Universitas

Amsterdam.

Roloff, A., H. Weisgerber., U. Lang., B. Stimm. 2009. Moringa oleifera LAM.,

1785. WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim.

Salamah, N. & Azizah, B., 2013, Standardisasi Parameter Non Spesifik dan

Perbandingan Kadar Kurkumin Ekstrak Etanol dan Ekstrak Terpurifikasi

Rimpang Kunyit, Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 3(1), 21-30.

Sayeed, M. A., Mohammad Shahadat Hossain, Mohammad Ehsanul Hoque

Chowdhury and Mohsinul Haque. 2012. In vitro Antimicrobial Activity of

72

Methanolic Extract of Moringa oleifera Lam. Fruits. Journal of

Pharmacognosy and Phytochemistry, Vol. 1 No. 4, p. 94 – 98.

Singh, D., Singh, P., Gupta, A., Solanki, S., Sharma, E., Nema, R. 2012.

Qualitative estimation of The Presence of Bioactive Compound in Centella

asiatica: An Important Medicinal Plant. International Journal of Life

Science and Medical Sciense. Vol. 2, pp 5-7.

Siregar, R.S., 2004. Penyakit Jamur Kulit. Edisi 2. Jakarta: EGC, 44-47.

Sjahid, Ladyyun Rahmawan. 2008. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun

Dewandaru (Eugenia uniflora L.). Surakarta: Skripsi.

SK, Vibhute., Kasture VS., Kendre PN., Wagh GS. 2014. Synthesis of Silver

Nanoparticles from Moringa Oleifera: Formulation and Evaluation Against

Cadidia Albicans. Indo American Journal of Pharmaceutical Research,

Vol. 4 No. 03. p. 1581 – 1587.

Stahl, E. 1985. Analisis Obat Secara kromatografi dan Mikroskopi,

diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro. ITB:

Bandung.

Subhisha, S. Dan A. Subramoniam. 2005. Antifungal Activities of a Steroid

From Pallavicinia lyellii, a Liverwort. Tropical Botanic Garden and

Research Institute, India.

Sudarmadji. S., Haryono, B., Suhardi. 1996. Analisa Bahan Makanan dan

Pertanian. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta.

Sugianitri, N. K. 2011. Ekstrak Biji Buah Pinang (Areca catechu L.) dapat

Menghambat Pertumbuhan Koloni Candida albicans secara In Vitro

pada Resin Akrilik Heat Cured. Tesis. Program Pascasarjana Program

Studi Ilmu Biomedik Universitas Udayana, Bali.

Susanti, Meliana, Isnaeni, Sri Poediarti. 2009. Validasi Metode Bioautografi

untuk Determinasi Kloramfenikol. Jurnal Kedokteran Indonesia, Vol. 1

No. 1, Hal. 15 – 24.

Sweetman, S.C. 2009. Martindale 36 The Complete Drug Reference. London:

The Pharmaceutical Press.

Tilong, Adi D. 2012. Ternyata Kelor Penakluk Diabetes. Jogjakarta : DIVA

Press.

Tim Mikrobiologi FK Universitas Brawijaya. 2003. Bakteriologi Medik.

Bayumedia Publishing: Malang.

73

Trease, G. E, Evans, W. C. , 1989. Pharmacognosy. ELBS, Bailliere Tindal:

London.

Trease, G.E., Evans, W.C. 1972. Pharmacognosy 10th

Ed. Bailliere Tindal &

Cox: London.

U., Madukwe E., Ugwuoke A. L. and Ezeugwu J. O. 2013. Effectiveness of Dry

Moringa oleifera Leaf Powder in Treatment of Anaemia. International

Journal of Medicine and Medical Sciences, Vol. 5 No. 5. p. 226 – 228.

Vinatoru, M. 2001. An overview of the ultrasonically assisted extraction of

bioactive principles from herbs. J Ultrason Sonochem. 8: 303-313.