65
SKRIPSI PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN REZKI AMALIA FAJAR DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

SKRIPSI

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

REZKI AMALIA FAJAR

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 2: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

ii

SKRIPSI

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

REZKI AMALIA FAJAR

A31112005

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2017

Page 3: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

iii

SKRIPSI

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

disusun dan diajukan oleh

REZKI AMALIA FAJAR

A31112005

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 10 Januari 2017

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. Rusman Thoeng, Ak., M.Com., BAP. Dra. Nurleni, Ak., M.Si, CA

NIP. 19561121 198603 1 001 NIP. 19590818 198702 2 001

Ketua Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA.

NIP. 19650925 199002 2 001

Page 4: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

iv

SKRIPSI

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

disusun dan diajukan oleh

REZKI AMALIA FAJAR

A31112005

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 02 Februari 2017 dan

dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Drs. Rusman Thoeng, Ak., M.Com., BAP. Ketua 1………………….

2. Dra. Nurleni, Ak., M.Si., CA Sekretaris 2………………….

3. Dr. Yohanis Rura, S.E., Ak., M.SA, CA Anggota 3………………….

4. Dr. Syarifuddin Rasyid, S.E., M.Si. Anggota 4………………….

5. Drs. Muh. Nur Azis, MM Anggota 5………………….

Ketua Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Mediaty, S.E., M.Si., Ak., CA

NIP 196509251990022001

Page 5: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : Rezki Amalia Fajar

NIM : A31112005

departemen/program studi : Akuntansi / Strata Satu

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN

TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam

naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang

lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak

terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam

sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari ternyata dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan

terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70).

Makassar, November 2016

Yang membuat pernyataan,

REZKI AMALIA FAJAR

Page 6: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

vi

PRAKATA

Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan

karunianya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Tingkat

Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan”.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, arahan, saran, dan kerja sama

dari berbagai pihak yang turut membantu selama penyelesaian skripsi ini. Untuk

itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT. atas segala berkah, nikmat, kemudahan, dan kelancaran yang

senantiasa diberikan kepada peneliti.

2. Orang tua peneliti, ayahanda H. Fajar Laeheng dan Ibunda Hj. Rahmatia

Mahmud, terima kasih atas doa, bantuan, dan arahan yang diberikan

kepada peneliti selama proses penyusunan skripsi ini, saudara tercinta Ani,

Emma, Arfan, Andi, Evi, Adil, Lia, Ana serta keluarga besar peneliti yang

selalu memberikan semangat dan dukungan kepada peneliti.

3. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin, Bapak

Prof. Dr. H. Gagaring Pagalung, S.E., M.Si., Ak., CA, Wakil Dekan I Ibu

Prof. Dr. Hj. Sitti Haerani, S.E., M.Si., Wakil Dekan II Ibu Dr. Hj. Kartini,

S.E., M.Si., Ak., CA, dan Wakil Dekan III Ibu Prof. Dr. Hj. Rahmatiah, S.E.,

MA.

4. Ketua Departemen Akuntansi, Ibu Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., M.Si., Ak,

CA, dan Sekertaris Departemen Akuntansi Bapak Dr. Yohanis Rura, S.E.,

M.SA., Ak., CA.

5. Pembimbing peneliti, Bapak Drs. Rusman Thoeng, Ak., M.Com, BAP, CA,

selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Hj. Nurleni, M.Si., Ak., CA, selaku

pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan

selama proses penyusunan skripsi ini.

6. Dosen Penguji, Bapak Dr. Yohanis Rura, S.E., M.SA., Ak., CA., Bapak Drs.

Muh. Nur Aziz, MM, dan Bapak Dr. Syarifuddin Rasyid, S.E., M.Si., yang

telah memberikan nasehat dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

Page 7: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

vii

7. Bapak Drs. H. Harryanto, Pgd., Acc., M.Com, Ph.D, selaku penasihat

akademik peniliti.

8. Segenap pimpinan beserta jajaran yang berada di KPP Pratama Makassar

Selatan, yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada peneliti

selama melakukan penelitian.

9. Seluruh PKP yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi

kuesioner yang telah diberikan oleh peneliti.

10. Bapak dan ibu pegawai lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin Pak Aso, Pak Ical, Pak Safar, Pak Bur, Pak Budi, Ibu Susi, Ibu

Saharibulan dan lainnya yang tidak dapat peneliti sebutkan namanya disini.

11. Untuk sahabat-sahabatku Mule, Lita, Sufe, Kana, Titin, Fandi, Alam, Yaya,

Dira, Metri, Ozi, Aji, Micel, Ardini Auliah, Gina, Hawa, Unna terima kasih

untuk selalu mendukung dan memberi support selama kuliah hingga

penelitian ini selesai.

12. Teman-Teman Akuntansi 2012 “PE12ENNIAL” dan senior-senior yang

sudah banyak membantu peneliti Kak Rijal, Kak Asti, Kak Sultan, Kak Tiara

dan yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

13. Sahabat “Terserah” Iyha, Kak Nunu, Kak Ikka, Kak Ryan, Owi, Kak Sulli

yang selalu ada setiap saat.

14. Teman seperjuangan magang BI gelombang IV tahun 2015 yang rajin

bekerja di kantor tetapi skripsi tetap jalan terus.

15. Teman-teman KKN Gel. 90 Sinjai Timur, Keluarga Samataring , HIPMI PT

Unhas, HIPMI PT Makassar, Tim Uwcul, SMP Athirah 2009, SMA Athirah

2012.

16. Serta terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu peneliti

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

siapapun yang membacanya. Peneliti sadar skripsi ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca menjadi harapan

peneliti.

Makassar, November 2016

Peneliti……….......

Page 8: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

viii

ABSTRAK

PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

THE EFFECT OF MODERNIZATION OF TAX ADMINISTRATION SYSTEM TO THE COMPLIANCE LEVEL OF TAXABLE EMPLOYERS

ON STO PRATAMA OF SOUTH MAKASSAR

Rezki Amalia Fajar Rusman Thoeng Nurleni

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah para pengusaha kena pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (PKP) Pratama Makassar Selatan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk penelitian survei secara langsung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada 100 responden sebagai pengusaha kena pajak yang terdaftar di KPP Pratama Makassar Selatan yang bersedia untuk mengisi kuesioner. Analisis data yang digunakan yaitu analisi regresi linear sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modernisasi sistem administrasi perpajakan mempengaruhi tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak secara positif.

Kata Kunci: modernisasi sistem administrasi perpajakan, tingkat kepatuhan, pengusaha kena pajak

This research aims to analyze the effect of modernization of tax administration system on the compliance level of taxable employers. Population used in this study is taxable employers listed on Service Tax Office (STO) Pratama of South Makassar. This study uses a quantitative research with survey forms directly. The data was collected using a questionnaire given to 100 respondents as taxable employers listed on STO Pratama of South Makassar who filled out a questionnaire willingly. Data analysis used simple linear regression analysis. The research result indicates that the modernization of tax administration system affects the compliance level of taxable employers positively.

Keywords: modernization of tax administration system, compliance level, taxable employers

Page 9: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ................................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .............................................. v

PRAKATA .......................................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 5

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 5

1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................ 5

1.4.1 Kegunaan Teoretis ..................................................... 5 1.4.2 Kegunaan Praktis ....................................................... 6 1.5 Sistematika Penulisan ........................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 8

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep .................................................. 8

2.1.1 Definisi Pajak .............................................................. 8 2.1.2 Fungsi Pajak .............................................................. 9

2.1.3 Subjek dan Objek Pajak ........................................... 9

2.1.4 Syarat Pemungutan Pajak ....................................... 10 2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak ....................................... 11 2.1.6 Asas Pemungutan Pajak .......................................... 12 2.1.7 Modernisasi Sistem Admisinistrasi Perpajakan ........ 13 2.1.8 Pengusaha Kena Pajak ............................................ 15 2.1.8.1 Definisi Pengusaha Kena Pajak ................... 15 2.1.8.2 Hak dan Kewajiban Pengusaha Kena Pajak ................................

16

2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ................................

17

2.1.9 Kepatuhan Pajak ...................................................... 18 2.2 Tinjauan Empirik ................................................................... 19

2.3 Kerangka Pemikiran ........................................................... 20

2.4 Hipotesis ................................................................................. 20

Page 10: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

x

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 23

3.1 Rancangan Penelitian .......................................................... 23

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 23

3.3 Populasi dan Sampel .......................................................... 23

3.3.1 Populasi Penelitian ................................................... 23 3.3.2 Sampel Penelitian ..................................................... 24 3.4 Jenis dan Sumber Data ........................................................ 24

3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................... 25

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ...................... 25

3.7 Instrumen Penelitian ........................................................... 27

3.8 Analisis Data ...................................................................... 28

3.8.1 Uji Heteroskedastisitas ............................................... 28

3.8.2 Uji Normalitas ........................................................... 29

3.8.3 Autokorelasi ............................................................... 29

3.8.4 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................ 29 3.8.5 Analisis Korelasi ......................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 31

4.1 Gambaran Umum ............................................................... 31

4.1.1 Sejarah Singkat Instansi ........................................... 31 4.1.2 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar Selatan .....................................................

32

4.1.3 Wilayah Kerja dan Jumlah PKP ................................ 34 4.2 Hasil Penelitian ................................................................... 35

4.2.1 Deskripsi Data .......................................................... 35

4.2.2 Penerimaan Pajak ...................................................... 37

4.2.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................. 37

4.2.3.1 Uji Validitas .................................................... 37 4.2.3.2 Uji Reliabilitas ................................................ 39 4.2.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 40

4.2.4.1 Uji Heteroskedastisitas .................................. 40 4.2.4.2 Uji Normalitas ................................................ 41 4.2.4.3 Uji Autokorelasi ............................................. 43 4.2.5 Analisis Regresi Linear Sederhana ............................ 44 4.2.5.1 Koefisien Determinasi ................................... 44 4.2.5.2 Pengujian Hipotesis ....................................... 44 4.2.5.3 Uji Korelasi .................................................... 46

4.3 Pembahasan ........................................................................ 47

4.3.1 Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi

Perpajakan terhadap Tingkat Kepatuhan

Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama

Makassar Selatan.....................................................

47

Page 11: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

xi

BAB V PENUTUP ................................................................................ 50

5.1 Kesimpulan ......................................................................... 50

5.2 Saran .................................................................................. 51

5.3 Keterbatasan Penelitian ..................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 52

LAMPIRAN............................................................................................. 55

Page 12: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Jumlah PKP di KPP Pratama Makassar Selatan ...................... 35

4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 36

4.3 Jumlah Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............. 36

4.4 Penerimaan PPN dan PPnBM dari PKP

Tahun (2011-2015) .................................................................. 37

4.5 Hasil Uji Validitas Variabel

Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X) .................. 38

4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan PKP (Y) ...................... 39

4.7 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................. 40

4.8 Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) ............................................ 41

4.9 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .................... 42

4.10 Hasil Uji Autokorelasi .............................................................. 43

4.11 Koefisien Determinasi ............................................................. 44

4.12 Uji t .......................................................................................... 45

4.13 Uji Korelasi Pearson ................................................................ 46

Page 13: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................. 20

4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar Selatan ............. 32

4.2 Grafik Normalitas P-Plot ........................................................ 42

Page 14: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Biodata .............................................................................................. 56

2 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 57

3 Hasil Uji Validitas .......................................................................... 62

4 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 66

5 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................... 67

6 Analisis Regresi .............................................................................. 68

Page 15: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat

yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD

1945. Dalam melaksanakan pembangunan, pemerintah mengandalkan dana dari

dua sumber pokok yaitu sumber dana luar negeri dan sumber dana dalam

negeri. Agar bisa menjadi bangsa yang mandiri, pemerintah harus berusaha

semaksimal mungkin untuk meningkatkan sumber pendanaan dalam negerinya,

yaitu dengan meningkatkan penerimaan pajaknya.

Menurut Mardiasmo (2006:1) pajak merupakan iuran rakyat kepada kas

negara berdasarkan undang-undang (dapat dipaksakan) serta tidak mendapat

jasa timbal (kontraprestasi) secara langsung dapat ditunjukkan dan digunakan

untuk membiayai pengeluaran umum. Berdasarkan definisi tersebut, dapat

disimpulkan bahwa pajak merupakan suatu bentuk kewajiban yang harus

dipenuhi oleh wajib pajak pribadi maupun badan.

Kontribusi penerimaan pajak terhadap penerimaan negara diharapkan

semakin meningkat dari tahun ke tahun. Perpajakan telah menjadi sumber

penerimaan negara yang paling utama untuk melaksanakan pembangunan

nasional. Realisasi tujuan tersebut dapat dicapai dengan memperhatikan

masalah penerimaan negara. Pemerintah melalui Kementrian Keuangan yang

menaungi Direktorat Jenderal Pajak terus berusaha, agar rencana penerimaan

pajak yang telah ditetapkan tiap tahunnya dapat terus tercapai. Data mengenai

Page 16: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

2

penerimaan pajak yang telah dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Republik

Indonesia adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) Tahun 2010 – 2014

Sumber penerimaan

Tahun 2010

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Tahun 2014

Pajak Dalam Negeri

PPh 357.392 431.122 465.070 538.760 591.621

PPN 230.605 277.800 337.584 423.708 518.879

PBB 28.581 29.893 28.969 27.344 25.541

BPHTB 8.026 - 1 0 0 0

Cukai 66.166 77. 010 95.028 104.730 114.284

Pajak Lainnya 3.969 3.928 4.211 5.402 5.980

Pajak Perdagangan Internasional

Bea Masuk 20.017 25.266 28.418 30.812 33.937

Pajak Ekspor 8.898 28.856 21.238 17.609 19.978

Sumber: Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id)

Berdasarkan tabel 1.1, dapat dilihat bahwa penerimaan negara pada

umumnya meningkat setiap tahun. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari

penerimaan atas PPh, PPN, cukai, bea masuk, dan pajak lainnya.

Dirjen Pajak selaku organisasi pemerintah dituntut untuk meningkatkan

penerimaan, kesadaran dan kepatuhan wajib pajak serta melakukan perubahan

mendasar dalam segala aspek perpajakan yang menjadi alasan dilakukannya

reformasi perpajakan. Reformasi perpajakan yang dilakukan dapat berupa

penyempurnaan terhadap kebijakan perpajakan dan sistem administrasi

perpajakan, sehingga bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam mematuhi

kewajibannya, meningkatkan tanggung jawab aparatur pemerintah, agar tidak

melakukan kecurangan dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya serta

dapat meningkatkan potensi penerimaan pajak yang tersedia dapat dipungut

secara optimal.

Page 17: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

3

Peran wajib pajak dalam sistem pemungutan pajak sangat menentukan

tercapainya target penerimaan negara melalui pajak. Kepatuhan wajib pajak

merupakan faktor penting yang memengaruhi realisasi penerimaan pajak.

Direktorat Jenderal Pajak sebagai lembaga yang berwenang menangani masalah

perpajakan juga harus berbenah memberi pelayanan yang lebih baik kepada

pajib pajak. Perbaikan pelayanan lewat program perubahan (change program),

penegakan hukum dan pelaksanaan kode etik yang lebih baik harus

diprioritaskan, agar administrasi perpajakan dapat berjalan secara efektif dan

efisien. Pada tahun 2002, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan dua

perubahan mendasar, yaitu:

1. Reformasi di Bidang Kebijakan

Reformasi ini dilakukan atas dasar penyempurnaan kebijakan perpajakan

untuk menciptakan suatu sistem perpajakan yang sehat dan kompetitif

dalam mendorong kegiatan investasi di Indonesia, menciptakan

keseimbangan hak dan kewajiban antara Wajib Pajak dan aparat pajak,

memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk melakukan pemenuhan hak

dan kewajiban perpajakan, serta memberikan keadilan dan kepastian

hukum.

2. Reformasi di Bidang Administrasi

Reformasi ini dilaksanakan melalui program sistem modernisasi sistem

administrasi perpajakan. Eksistensi modernisasi sistem administrasi

perpajakan mencakup 4 hal yang utama, yaitu (1) restrukturisasi organisasi

berdasarkan fungsi dan penerapan prinsip segmentasi Wajib Pajak,

serta debirokratisasi pelayanan melalui penerapan struktur organisasi

berdasarkan fungsi; (2) penyempurnaan proses bisnis melalui optimalisasi

penggunaan teknologi komunikasi dan informasi yang mengarah kepada full

Page 18: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

4

automation (otomasi lengkap); (3) penyempurnaan sistem manajemen

sumber daya manusia melalui pengembangan manajemen sumber daya

manusia berbasis kompetensi yang berlandaskan prinsip ”transparency,

fairness, dan performance based”; serta (4) penerapan Kode Etik Pegawai

secara tegas pada semua lini organisasi untuk menjamin terwujudnya

pelaksanaan ”good governance”.

Sistem modernisasi administrasi perpajakan ditandai dengan

dilakukannya pengorganisasian kantor pajak berdasarkan fungsi bukan

berdasarkan jenis pajak lagi. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan

pekerjaan dan kekuasaan. Selain itu, sistem administrasi pada kantor modern

menggunakan teknologi informasi sehingga meningkatkan keefisienan. Cara

untuk memudahkan pelaksanaan pekerjaan, yaitu dengan menyusun SOP

(Standard Operating Procedure) untuk masing-masing pekerjaan. Modernisasi

pajak juga menyediakan e-Registration untuk mendaftarkan diri sebagai wajib

pajak, e-SPT untuk aplikasi pelaporan sehingga menjadi paper less dan e-Filing

untuk penyampaian SPT melalui sistem online dan real time.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang dilakukan oleh

Irmayanti (2013) di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara “X” dengan

jenis penelitian kuantitatif dengan metode penelitian survei. Adapun kesimpulan

yang diperoleh ialah modernisasi sistem administrasi perpajakan memiliki

pengaruh sebesar 25,2% terhadap kepatuhan wajib pajak dan 74,8%

dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun perbedaan dalam penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya terletak pada subjek dan lokasi penelitian. Subjek

penelitian ini akan berfokus pada Pengusaha Kena Pajak (PKP) dan lokasi

penelitian adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan.

Page 19: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

5

Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui

dan membahas lebih lanjut mengenai modernisasi sistem administrasi

perpajakan dan kepatuhan pengusaha kena pajak, sehingga peneliti mengambil

judul: “Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap

Tingkat Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama Makassar

Selatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan merujuk pada penelitian

sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah

modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh terhadap tingkat

kepatuhan pengusaha kena pajak di KPP Pratama Makassar Selatan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh modernisasi sistem administrasi

perpajakan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak di KPP Pratama

Makassar Selatan.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk:

1. Bahan masukan bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang perpajakan

yang terkait dengan modernisasi sistem administrasi perpajakan dan

kepatuhan pengusaha kena pajak (PKP)

Page 20: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

6

2. Penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa jurusan akuntansi

untuk menambah pengetahuan dan dapat digunakan sebagai pedoman

untuk penelitian lebih lanjut.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberikan gambaran langsung

tentang bagaimana pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan

terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak.

2. Dilihat dari sudut pandang instansi, penelitian ini dapat memberikan

gambaran tentang sistem administrasi yang telah diterapkan saat ini guna

memberikan pelayanan yang lebih baik.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian ini terbagi menjadi liba bab dimana setiap babnya

terbagi lagi menjadi beberapa sub bab. Penjelasan dari bab-bab tersebut

dijelaskan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,

dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang landasan teori yang diperlukan untuk menunjang penelitian

dalam melakukan analisis, tinjauan empirik, kerangka pemikiran, dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode atau langkah-langkah apa saja yang akan

dilakukan peneliti dalam penelitian ini, meliputi rancangan penelitian, tempat dan

waktu, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik

pengumpulan data, dan analisis data yang akan digunakan.

Page 21: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum instansi, hasil uji kualitas data, hasil uji

signifikansi koefisien, hasil uji hipotesis, dan pembahasan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan, saran, dan keterbatasan penelitian.

Page 22: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Definisi Pajak

Menurut Undang-undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum

Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Undang-Undang

No.16 Tahun 2009 (KUP) pasal 1 angka 1 bahwa :

Pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Djajadiningrat dalam Resmi (2003:1) mendefinisikan:

Pajak adalah suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas Negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbalalik dari Negara, secara langsung untuk memelihara kesejahteraan secara umum.

Andriani dalam Waluyo (2008:2) mendefinisikan:

Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat presentasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung dengan tugas Negara yang menyelenggarakan pemerintahan.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak

adalah iuran kepada Negara (dapat dipaksakan) yang terutang oleh wajib pajak

menurut undang-undang dan tidak mendapat timbalbalik secara langsung.

Page 23: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

9

2.1.2 Fungsi Pajak

Ada dua fungsi pajak (Mardiasmo, 2011:1-2), yaitu:

1. Fungsi anggaran (budgetair)

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-

pengeluarannya.

2. Fungsi mengatur (regulerend)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

Contoh:

a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap minuman keras untuk mengurangi

konsumsi minuman keras.

b. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap barang-barang mewah untuk

mengurangi gaya hidup konsumtif.

c. Tarif pajak untuk ekspor sebesar 0% untuk mendorong ekspor produk

Indonesia di pasaran dunia.

2.1.3 Subjek dan Objek Pajak

Subjek pemungutan pajak menurut Waluyo (2007:57), yaitu:

a. Orang Pribadi, sebagai subjek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di

Indonesia maupun di luar Indonesia.

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang

berhak warisan yang belum terbagi dimaksud merupakan subjek pajak

pengganti menggantikan mereka yang berhak yaitu sebagai ahli waris.

c. Badan, sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang

melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi PT, CV,

Perseroan lainnya, serta BUMS dan bentuk usaha apapun.

Page 24: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

10

d. Bentuk Usaha Tetap, bentuk usaha yang dipergunakan orang pribadi yang

bertempat tinggal di Indonesia atau berada diluar Indonesia tidak lebih 183

hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak

bertempat dari kedudukan di Indonesia untuk menjalankan usaha atau

melakukan kegiatan di Indonesia.

Waluyo (2007:66) mengartikan objek pajak sebagai berikut:

a. Penghasilan;

b. Laba usaha;

c. Hadiah dari undian atau pekerjaan;

d. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta; dan

e. Deviden.

2.1.4 Syarat Pemungutan Pajak

Pemungutan pajak haruslah memenuhi syarat yang telah ditetapkan agar

dapat tercapai suatu hal yang berkesinambungan antara Wajib Pajak dan

penagih pajak serta untuk menghindari hambatan dan perlawanan dari Wajib

Pajak, agar Wajib Pajak tidak merasa dirugikan oleh fiskus. Adapun syarat-

syarat pemungutan pajak menurut Mardiasmo (2011:2) adalah sebagai berikut.

1. Pemungut pajak harus adil (syarat keadilan)

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-

undang dan pelaksanaan pemungutan harus adil. Adil dalam

perundang undangan diantaranya mengenakan pajak secara umum

dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak bagi wajib

pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam pembayaran

dan mengajukan banding kepada Majelis Pertimbangan Pajak.

Page 25: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

11

2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (Syarat

Yuridis)

Pajak di Indonesia diatur dalam UU Pajak pasal 23 ayat 2. Hal ini

memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi

negara maupun warganya.

3. Tidak mengganggu perekonomian (Syarat Ekonomis)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi

maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan

perekonomian masyarakat.

4. Pemungutan pajak harus efisien (Syarat Finansial)

Sesuai fungsi budgetair, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan

sehingga lebih rendah dari hasil pemungutannya.

5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem pemungutan sederhana harus memudahkan dan mendorong

masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Syarat ini

telah dipenuhi oleh undang-undang perpajakan yang baru.

2.1.5 Sistem Pemungutan Pajak

Sistem pemungutan pajak menurut Resmi (2003:10) adalah sebagai

berikut :

1. Official Assesment Sysem adalah suatu sistem pemungutan pajak

yang memberi kewenangan aparatur perpajakan untuk menentukan

sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan

ketentuan undang-undang perpajakan yang berlaku.

2. Self Assesment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

member kewenangan Wajib Pajak untuk menentukan sendiri jumlah

Page 26: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

12

pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai dengan ketentuan

undang-undang perpajakan yang berlaku. Dalam sistem ini Wajib

Pajak diberi kepercayaan untuk:

a. Menghitung sendiri pajak yang terutang;

b. Memperhitungkan sendiri pajak yang terutang;

c. Membayar sendiri jumlah pajak yang terutang;

d. Melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang; dan

e. Mempertanggungjawabkan pajak yang terutang.

3. With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga yang ditunjuk untuk

menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak sesuai

dengan ketentuan undang-undang perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat dipastikan bahwa sistem

pemungutan pajak yang digunakan oleh Negara Indonesia sekarang ini adalah

sistem pemungutan pajak self assesment system yang memberikan Wajib Pajak

tugas dan kewajiban sendiri untuk turut serta dalam menghitung, membayar dan

melaporkan sendiri pajak terutangnya kepada Kantor Pelayanan Pajak.

2.1.6 Asas Pemungutan Pajak

Asas pemungutan pajak menurut Rahayu (2010:42-43), yaitu:

1) Asas Domisili

Pengenaan pajak tergantung pada tempat tinggal (domisili) Wajib

Pajak. Jika Wajib Pajak tinggal di suatu negara maka negara itulah

yang berhak mengenakan pajak atas segala hal yang berhubungan

dengan obyek yang dimiliki Wajib Pajak yang menurut undang-

undang dikenakan pajak.

Page 27: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

13

2) Asas Sumber

Cara pemungutan yang bergantung pada sumber dimana obyek pajak

diperoleh. Tergantung di negara mana obyek pajak tersebut

diperoleh. Jika di suatu negara terdapat suatu sumber penghasilan,

negara tersebut berhak memungut pajak tanpa melihat wajib pajak itu

bertempat tinggal.

3) Asas Kebangsaan

Cara yang berdasarkan kebangsaan menghubungkan pengenaan

pajak dengan kebangsaan dari suatu negara. Asas kebangsaan atau

asas nasional, adalah asas yang menganut cara pemungutan pajak

yang dihubungkan dengan kebangsaan dari suatu negara.

2.1.7 Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan

Administrasi perpajakan berperan penting dalam kondisi terkini. Kebijakan

perpajakan (tax policy) yang dianggap baik, adil dan efisien, bisa saja mengalami

kesulitan dalam menghasilkan penerimaan atau mencapai sasaran lainnya

karena administrasi perpajakan yang ada belum mampu melaksanakannya, oleh

karena itu dilakukan perubahan dengan menerapkan sistem modernisasi

terhadap proses administrasi di kantor pajak.

Sejak tahun 2002, Direktorat Jendral Pajak (DJP) telah meluncurkan

program perubahan atau reformasi administrasi perpajakan yang biasa disebut

dengan modernisasi. Hal ini dilakukan untuk pelaksanaan good governance,

yaitu penerapan sistem administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel

dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal. Tujuan

modernisasi yang ingin dicapai adalah meningkatkan kepatuhan sukarela Wajib

Pajak, meningkatkan kepercayaan masyarakat, dan meningkatkan produktivitas

Page 28: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

14

dan integritas aparat pajak. Untuk mewujudkan itu semua, maka program

reformasi adminsitrasi perpajakan perlu dirancang dan dilaksanakan secara

menyeluruh dan komprehensif.

Beberapa karateristik modernisasi administrasi perpajakan adalah seluruh

kegiatan administrasi dilaksanakan melalui sistem administrasi yang berbasis

teknologi terkini, seluruh wajib pajak diwajibkan membayar melalui kantor

penerimaan secara on-line, seluruh wajib pajak diwajibkan melaporkan kewajiban

perpajakannya dengan menggunakan media komputer (e-SPT) dan monitoring

kepatuhan wajib pajak dilaksanakan secara intensif.

Dirjen Pajak sebagai organisasi pemerintah yang diberi wewenang untuk

mengelola perpajakan menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya improvisasi

di bidang teknologi informasi, dinamika yang berkembang di masyarakat

terutama dinamika bisnis tidak akan dapat diantisipasi (Prawirodidirdjo,2007).

Pemanfaatan informasi tekhnologi secara maksimal akan mendukung program

transparansi dan keterbukaan, di mana kemungkinan terjadinya korupsi, kolusi

dan nepotisme (KKN) termasuk di dalamnya penyalahgunaan kekuasaan dapat

diminimalisir.

Dukungan teknologi informasi dapat mempercepat proses pelayanan dan

pemeriksaan. Dengan pengembangan basis data dalam jaringan online

memungkinkan kecepatan akses informasi dan pelayanan pelaporan Surat

Pemberitahuan (SPT) dan pembayaran pajak secara online yang menjadikan

proses administrasinya menjadi jauh lebih sederhana. Menurut Nasucha dalam

Rahayu dan Lingga (2009), bahwa ada empat dimensi reformasi administrasi

perpajakan, yaitu:

Page 29: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

15

1. Struktur Organisasi.

Struktur organisasi adalah unsur yang berkaitan dengan pola-pola peran

yang sudah ditentukan dan hubungan antar peran, alokasi kegiatan

kepada sub unit-sub unit terpisah, pendistribusian wewenang di antara

posisi administratif, dan jaringan komunikasi formal.

2. Prosedur Organisasi.

Prosedur organisasi berkaitan dengan proses komunikasi, pengambilan

keputusan, pemilihan prestasi, sosialisasi dan karier. Pembahasan dan

pemahaman prosedur organisasi berpijak pada aktivitas organisasi yang

dilakukan secara teratur.

3. Strategi Organisasi

Strategi organisasi dipandang sebagai siasat, sikap pandangan dan

tindakan yang bertujuan memanfaatkan segala keadaan, faktor, peluang,

dan sumber daya yang ada sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi

dapat dicapai dengan berhasil dan selamat. Strategi berkembang dari

waktu ke waktu sebagai pola arus keputusan yang bermakna.

4. Budaya Organisasi

Budaya organisasi didefinisikan sebagai sistem penyebaran kepercayaan

dan nilai-nilai yang berkembang dalam organisasi dan mengarahkan

perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi mewakili persepsi

umum yang dimiliki oleh anggota organisasi.

2.1.8 Pengusaha Kena Pajak

2.1.8.1 Definisi Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha Kena Pajak adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan

Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang dikenakan

Page 30: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

16

pajak berdasarkan Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai, tidak termasuk

Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Peraturan Menteri

Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai

Pengusaha Kena Pajak (Wikipedia, 2014). Pengusaha Kecil diperkenankan

untuk memilih dikukuhkan menjadi PKP. Apabila pengusaha kecil memilih

menjadi PKP, UU PPN juga berlaku sepenuhnya bagi pengusaha kecil tersebut.

Namun, bagi Orang Pribadi atau Badan (bukan PKP) yang memanfaatkan BKP

Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean, dan memanfaatkan JKP dari Luar

Daerah Pabean, wajib memungut, menyetor, dan melaporkan PPN yang terutang

dengan menggunakan lembar ketiga Surat Setoran Pajak (SSP) ke Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) yang wilayahnya meliputi tempat tinggal orang pribadi

atau tempat kedudukan badan tersebut paling lama akhir bulan berikutnya

setelah saat terutangnya pajak.

2.1.8.2 Hak dan Kewajiban Pengusaha Kena Pajak

Pengusaha yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP

di dalam Daerah Pabean dan/atau melakukan ekspor BKP Berwujud, ekspor

JKP, dan/atau ekspor BKP Tidak Berwujud diwajibkan:

1) Melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP;

2) Memungut pajak yang terutang;

3) Menyetorkan PPN yang masih harus dibayar dalam hal Pajak Keluaran

lebih besar dari Pajak Masukan yang dapat dikreditkan, serta

menyetorkan PPnBM yang terutang; dan

4) Melaporkan penghitungan pajak dalam SPT Masa PPN.

Kewajiban untuk memungut, menyetorkan dan melaporkan PPN dan

PPnBM yang terhutang dimulai sejak saat pengukuhan sebagai PKP.

Page 31: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

17

Hak yang diperoleh jika telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

adalah:

1) Pengkreditan pajak masukan atas perolehan BKP/JKP

Pajak Masukan adalah PPN yang sudah dibayar oleh PKP karena

memperoleh atau membeli BKP dan/atau JKP. Kemudian Pajak

Masukan tersebut dapat berfungsi menjadi kredit atau pengurang pajak

keluaran apabila PKP menjual barang. Pajak keluaran adalah PPN yang

dipungut oleh PKP saat melakukan penyerahan BKP dan/atau JKP.

2) Restitusi atau kompensasi atas kelebihan PPN. Apabila Pajak Masukan

lebih besar daripada Pajak Keluaran, maka PKP dapat mengajukan

restitusi atau kompensasi. Restitusi adalah permohonan pengembalian

kelebihan pembayaran pajak, selain restitusi PKP dapat melakukan

kompensasi kelebihan Pajak Masukan untuk masa pajak berikutnya.

2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak

Pencabutan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak dilakukan oleh Direktur

Pajak apabila:

a. pengusaha kena pajak pindah alamat ke naungan KPP lain;

b. pengusaha kena pajak menyalahgunakan pengukuhan;

c. peredaran bruto pengusaha kena pajak tidak melebihi batasan

pengusaha kecil;

d. kewajiban PPN pengusaha kena pajak dipusatkan di tempat lain.

Pencabutan pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan

sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap.

Page 32: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

18

2.1.9 Kepatuhan Pajak

Menurut Nurmantu dalam Sofyan (2005), kepatuhan perpajakan

didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi semua

kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak perpajakannya. Terdapat dua

macam kepatuhan (Sofyan, 2005), yaitu:

1. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak

memenuhi kewajiban perpajakan secara formal sesuai dengan

ketentuan dalam undang-undang perpajakan. Misalnya ketentuan

batas waktu penyampaian Surat Pemberitahuan. Apabila wajib pajak

telah melaporkan Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan (SPT PPh)

Tahunan sebelum batas waktu maka dapat dikatakan bahwa wajib

pajak telah memenuhi ketentuan formal, akan tetapi isinya belum

tentu memenuhi ketentuan material.

2. Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara

substantif memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni

sesuai isi dan jiwa undang-undang perpajakan. Wajib pajak yang

memenuhi kepatuhan material adalah wajib pajak yang mengisi

dengan jujur, lengkap, dan benar Surat Pemberitahuan (SPT) sesuai

ketentuan dan menyampaikannya ke KPP sebelum batas waktu

berakhir.

Tingkat kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

(1) kondisi sistem administrasi suatu negara, (2) pelayanan pada wajib pajak,

(3) penegakan hukum perpajakan, (4) Pemeriksaan pajak dan tarif pajak.

Kesadaran dan kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan juga tergantung

Page 33: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

19

pada kemauan Wajib Pajak, sampai sejauh mana wajib pajak tersebut akan

mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

Peraturan Menteri Keuangan RI No.74/PMK.03/2012 Pasal 2, untuk dapat

ditetapkan sebagai Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu, Wajib Pajak harus

memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan;

b. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali

tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda

pembayaran pajak;

c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga

pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut; dan

d. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang

perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.

2.2 Tinjauan Empirik

Rahayu dan Lingga (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh

modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak

badan di KPP Pratama Bandung “X”. Hasil penelitiannya menunjukkan tidak

terdapat pengaruh yang signifikan atas penerapan modernisasi sistem

administrasi perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. Salah satu penyebab

yang dikemukakan adalah jumlah account representative yang ada di KPP

Pratama tidak sebanding dengan jumlah wajib pajak yang menjadi tanggung

jawab mereka, sehingga kinerja para petugas account representative menjadi

tidak maksimal dalam memberikan pelayanan prima kepada wajib pajak. Model

Page 34: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

20

KPP Pratama juga tergolong masih baru dikembangkan, sehingga perlu banyak

sosialisasi yang lebih banyak mengenai penerapannya.

Fasmi dan Misra (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh

modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan PKP

di KPP Pratama Padang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

modernisasi sistem administrasi perpajakan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak.

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2011:64) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Hipotesis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah hipotesis assosiatif. Menurut Sugiyono (2011:69) hipotesis

Perpajakan

Reformasi Perpajakan

Reformasi Sistem Administrasi Perpajakan

Modernisasi Sistem

Administrasi Perpajakan (X)

Kepatuhan Pengusaha

Kena Pajak (Y)

Page 35: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

21

assosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah assosiatif, yaitu

menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hubungan penerapan modernisasi sistem administrasi perpajakan

terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak

Menurut Mardiasmo (2011), kepatuhan Wajib Pajak dipengaruhi oleh

beberapa faktor, yaitu kondisi sistem administrasi perpajakan, pelayanan pada

Wajib Pajak, penegakan hukum perpajakan, pemeriksaan pajak dan tarif pajak.

Peningkatan penerimaan pajak melalui peningkatan kepatuhan Wajib Pajak

dapat dicapai dengan melakukan pembenahan dengan memberikan pelayanan

yang baik pada Wajib Pajak tersebut. Perbaikan pelayanan lewat program-

program perubahan, penegakan hukum, dan pelaksanaan kode etik yang lebih

baik harus diprioritaskan agar modernisasi administrasi perpajakan dapat

berjalan secara efektif dan efisien, serta tercipta tingkat kepatuhan wajib pajak

yang tinggi.

Fasmi dan Misra (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh

modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan PKP

di KPP Pratama Padang. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

modernisasi sistem administrasi perpajakan mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak. Hasil pengujian

dengan menggunakan koefisien determinasi (R2) membuktikan bahwa

pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap tingkat

kepatuhan pengusaha kena pajak di KPP Pratama Padang sebesar 24,6 %.

Jika administrasi perpajakan tidak dilakukan dengan efektif akan

menimbulkan efek-efek atau dampak sampingan, dan merugikan terhadap

optimalisasi penerimaan pajak. Beberapa dampak itu di antaranya belum dapat

Page 36: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

22

teridentifikasinya Wajib Pajak secara menyeluruh akibat adanya kecenderungan

Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri, serta beberapa bentuk penyelewengan

lainnya. Jika hal semacam ini tidak segera diatasi, maka juga akan mengancam

konsistensi penerimaan pajak.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa modernisasi

perpajakan seharusnya memiliki pengaruh yang berarti pada Wajib Pajak.

Optimalisasi pelayanan, prosedur-prosedur yang disederhanakan sehingga

menjadi lebih mudah, pengawasan yang lebih ketat, serta berbagai program

bimbingan dan penyuluhan pada Wajib Pajak, semua itu seharusnya dapat

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajakannya, serta mengurangi tindakan penyimpangan yang dilakukan Wajib

Pajak. Hingga pada akhirnya kepatuhan pengusaha kena pajak sebagai salah

satu Wajib Pajak di Indonesia dapat meningkat. Berdasarkan uraian di atas,

maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ha : Modernisasi sistem administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap

kepatuhan pengusaha kena pajak.

Page 37: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan bentuk

penelitian survei secara langsung. Menurut Sugiyono (2012:13): “Data

kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-

nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical.” Penelitian ini menggunakan

penelitian analisis. Menurut Hariwijaya dan Triton (2011:21) penelitian analisis

adalah penelitian yang desain risetnya dimulai dari teori dan berakhir pada fakta,

oleh karenanya dalam riset ini terlibat satu atau lebih hipotesis.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan judul yang diangkat yakni, pengaruh modernisasi sistem

administrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak di

kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan, maka penelitian ini

dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan yang beralamat

di Jalan Urip Sumoharjo Km.4 GKN I Lt. 1. Makassar 90232. Penelitian ini

dilakukan pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Oktober 2016.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha kena pajak yang

terdaftar di KPP Pratama Makassar Selatan yang bersedia mengisi kuesioner

penelitian. Adapun jumlah PKP yang terdaftar di KPP Pratama Makassar Selatan

per Juni 2016 sebanyak 2.371 orang.

Page 38: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

24

3.3.2 Sampel Penelitian

Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode Convenience Sampling yaitu pengumpulan informasi dari anggota

populasi yang dengan senang hati bersedia memberikan informasi dan untuk

memperoleh sejumlah informasi dasar secara cepat dan efisien (Sekaran, 2006).

Metode ini dipilih oleh peneliti mengingat cukup sulitnya mencari responden

untuk penelitian yang terkait dengan perpajakan. Metode penentuan besarnya

sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut.

N n = 1 + Ne2

Dimana:

n = besar sampel

N = Ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan 10 %

Berdasarkan rumus Slovin tersebut, maka diperoleh besarnya sampel sebagai

berikut.

2.371 n = 1 + 2.371(0,1)2

= 95,95 atau dibulatkan menjadi 100 responden

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2011), metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang

memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati dan

terukur, hubungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya

berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.

Page 39: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

25

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Data Primer

Data primer adalah data yang bersumber secara langsung dari

responden. Data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah hasil dari

tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang akan diteliti.

2) Data Sekunder

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh melalui perantara.

Data sekunder dapat diperoleh dari buku-buku, literatur, dan jurnal.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian survei. Survei merupakan satu cara yang utama untuk mengumpulkan

data primer bila data sekunder dianggap belum cukup lengkap untuk menjawab

suatu pertanyaan (Mubyanto dan Suratno, 1981). Adapun teknik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Wawancara

Peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang

terkait di KPP Makassar Selatan dan Pengusaha Kena Pajak yang

kebetulan berada di KPP Makassar Selatan.

2) Kuesioner

Peneliti memberikan daftar pertanyaan terstruktur secara tertulis tentang

Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Tingkat

Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di KPP Pratama Makassar Selatan.

Kuesioner ini ditujukan kepada Pengusaha Kena Pajak yang terdaftar di

KPP Pratama Makassar Selatan.

Page 40: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

26

3) Studi kepustakaan

Penelitian ini didasarkan pada bahan-bahan dari perpustakaan dengan

mengumpulkan data berupa teori yang bersumber dari literatur, buku, dan

bahan tulisan dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian.

3.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel independen (X) yaitu

modernisasi sistem administrasi perpajakan dan variabel dependen (Y) yaitu

tingkat kepatuhan Pengusaha Kena Pajak. Modernisasi sistem administrasi

perpajakan adalah proses dari penatausahaan dan pelayanan terhadap

kewajiban-kewajiban dan hak-hak wajib pajak yang berdasarkan fungsi dan

bukan jenis pajak, dengan adanya pemisahan fungsi antara fungsi pelayanan,

pengawasan, pemeriksaan, keberatan dan pembinaan yang tersebar pada

masing-masing seksi teknis. Serta dalam bidang teknologi informasi, diterapkan

aplikasi elektronik SPT (e-SPT) untuk pelaporan SPT secara elektronik dan

aplikasi On-Line Peyment untuk pembayaran pajak. Indikator pengukuran untuk

variabel independen (modernisasi sistem administrasi perpajakan) ini meliputi:

struktur organisasi, implementasi pelayanan kepada PKP, strategi organisasi

dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan budaya organisasi.

Tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak adalah suatu sikap

dari Pengusaha Kena Pajak untuk melaksanakan semua kewajiban

perpajakannya sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku tanpa perlu

diadakan pemeriksaan, investigasi, peringatan ataupun ancaman dan

penerapan sanksi, baik sanksi hukum maupun sanksi administrasi.

Page 41: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

27

Tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak diukur dengan beberapa

indikator sebagai berikut.

1. Kepatuhan untuk mendaftarkan diri sebagai Pengusaha Kena Pajak

(PKP),

2. Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang.

3. Kepatuhan untuk Pelaporan Surat Pemberitahuan (SPT),

4. Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan pajak.

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

Kuesioner yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan reliable.

Untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan dari alat ukur tersebut dapat

menjamin mutu dari penelitian sehingga kesimpulan-kesimpulan terhadap

hubungan-hubungan antar variabel dapat dipercaya, akurat dan dapat

diandalkan sehingga hasil penelitian bisa diterima, maka dilakukan uji validitas

dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu langkah pengujian yang dilakukan terhadap isi

(content) dari suatu instrumen, dengan tujuan untuk mengukur ketepatan

instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian. Semakin tinggi

validitas suatu alat tes, maka alat tes tersebut semakin mengenai pada

sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya diukur.

Jadi, validitas menunjuk kepada ketepatan dan kecermatan tes dalam

menjalankan fungsi pengukurannya (Rochaety, Tresnati dan Latief,

2009:57). Menurut Sugiyono (2011:126) bila harga korelasi di bawah

0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid,

Page 42: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

28

sehingga harus diperbaiki atau dibuang. Pengujian validitas

instrumen/kuesioner dalam penelitian ini menggunakan software statistik

berupa SPSS 20.0 (Statistical Product and Service Solutions).

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2011:121) Instrumen yang reliabel adalah instrumen

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas dilakukan untuk

mengetahui tingkat kestabilan suatu alat ukur. Pada penelitian ini, uji

reliabilitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan internal

consistency reliability yang menggunakan cronbach alpha untuk

mengidentifikasi seberapa baik item-item dalam kuisioner berhubungan

antara satu dengan yang lainnya (Wijaya, 2012:189).

3.8 Analisis Data

Analisis data menurut Sugiyono (2011:147) merupakan kegiatan setelah

data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Analisis data

digunakan untuk mengetahui pengaruh antar variabel (variabel X dan variabel Y),

sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah hipotesis diterima atau ditolak.

Analisis data dalam penelitian ini dengan analisis regresi sederhana

menggunakan software statistik berupa SPSS 20.0 (Statistical Product and

Service Solutions).

3.8.1 Uji Heteroskedastisitas

Heterokedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk

semua pengamatan. Jika variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas karena data coss

Page 43: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

29

section memiliki data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan besar)

(Wijaya, 2012:130).

Gujarati (2007) menyatakan bahwa untuk mendeteksi masalah

heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode formal dan informal. Metode

formal dapat dilakukan dengan uji statistika di antaranya Uji Park, Uji White, Uji

Glesjer, Uji Korelasi rank dari Spearmen, dan Uji Breusch Pagan Godfrey (BPG).

3.8.2 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah dalam model regresi

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal

ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi

normal (Wijaya, 2012:132).

3.8.3 Autokorelasi

Tujuan dari uji autokorelasi ini adalah untuk menguji tentang ada tidaknya

korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan periode t-1 pada

persamaan regresi linier. Apabila terjadi korelasi maka menunjukkan adanya

problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas

dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan

Uji Durbin-Watson (Wijaya, 2012:127).

3.8.4 Analisis Regresi Linear Sederhana

Wijaya (2012:97) menjelaskan bahwa analisis regresi bertujuan

menganalisis besarnya pengaruh variabel bebas (independent) terhadap variabel

terikat (dependent). Selanjutnya Wijaya (2012:98) mengemukakan bahwa regresi

Page 44: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

30

linier sederhana digunakan apabila variabel dependent dipengaruhi hanya oleh

satu variabel independent. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah:

Y = a + bX

Keterangan :

Y = Kepatuhan pengusaha kena pajak

a = Nilai intercept (konstanta)

b = Koefisien regresi

X = Modernisasi sistem administrasi perpajakan

3.8.5 Analisis Korelasi

Analisis korelasi dapat digunakan yang bersifat asosiatif, yaitu untuk

mengetahui kekuatan dan signifikansi hubungan antara dua variabel (Hariwijaya

dan Triton, 2011:86). Kekuatan hubungan antara dua variabel dapat diketahui

berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi. Nilai r dapat dicari dengan rumus

korelasi produk moment pearson (Hariwijaya dan Triton, 2011:88).

Analisis korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bivariate

correlation yang sering disebut dengan korelasi Product Moment Pearson

berguna untuk menguji korelasi antar dua variabel. Di dalam melakukan uji

korelasi perlu diperhatikan Test of Significance. Nilai korelasi apabila

dikuadratkan akan menghasilkan nilai koefisien determinasi (Wijaya, 2012:90)

Selanjutnya besar nilai r dapat diinterprestasi untuk memperkirakan kekuatan

hubungan korelasi, seperti ditampilkan dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Interprestasi terhadap nilai r hasil analisis korelasi

Interval Nilai r*) Interprestasi

0.001 – 0.200 Korelasi sangat lemah

0.201 – 0.400 Korelasi lemah

0.401 – 0.600 Korelasi cukup kuat

0.601 – 0.800 Korelasi kuat

0.801 – 1.000 Korelasi sangat kuat

*) Interprestasi berlaku untuk nilai r positif maupun negatif Sumber: Hariwijaya dan Triton (2011:89).

Page 45: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

50

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh modernisasi sistem

administrasi perpajakan terhadap tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak pada

KPP Pratama Makassar Selatan. Berdasarkan analisis dan pembahasan pada

bagian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa modernisasi sistem

administrasi perpajakan berpengaruh positif terhadap tingkat kepatuhan

pengusaha kena pajak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan peluncuran program perubahan

atau reformasi administrasi perpajakan yang biasa disebut dengan modernisasi

yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pajak (2007). Tujuan modernisasi adalah

untuk meningkatkan kepatuhan sukarela pengusaha kena pajak, meningkatkan

kepercayaan masyarakat, dan meningkatkan produktivitas dan integritas aparat

pajak (Direktorat Jenderal Pajak, 2007). Hasil penelitian ini juga mendukung hasil

studi empirik yang telah dilakukan oleh Fasmi dan Misra (2012) yang

menyatakan adanya hubungan positif dan signifikan antara modernisasi sistem

administrasi perpajakan dan tingkat kepatuhan pengusaha kena pajak.

Page 46: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

51

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut.

1. Penelitian di masa yang akan datang dapat menambahkan beberapa

variabel, misalnya pelayanan pada pengusaha kena pajak, penegakan

hukum perpajakan, dan pemeriksaan pajak dan tarif pajak untuk melihat

pengaruhnya terhadap tingkat kepatuhan.

2. Saran bagi instansi terkait dalam penelitian ini, untuk lebih

memperhatikan pengaplikasian dari modernisasi sistem administrasi

perpajakan, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pengusaha kena

pajak.

5.3 Keterbatasan

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang dapat berpengaruh

terhadap hasil penelitian yang ditemukan. Instrumen penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah persepsi jawaban melalui kuesioner yang diberikan,

sehingga kadang timbul perbedaan interpretasi atas maksud dan tujuan

pernyataan.

Page 47: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

52

DAFTAR PUSTAKA

Armaini, Rosy. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan PKP dalam Melaksanakan Kewajiban PPN di Kotamadya Palembang. Jurnal Akuntanika. 1(1): 1-11.

Direktorat Jenderal Pajak. 2007. Modernisasi Administrasi Perpajakan. Jakarta: Departemen Keuangan Republik Indonesia.

Fasmi dan Misra. 2012. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Padang. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

Gujarati, Damodar. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta: Erlangga.

Hariwijaya dan Triton. 2011. Pedoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis. Jakarta: Oryza.

Mandewing, Irmayanti. 2013. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. Makassar.

Mardiasmo. 2006. Perpajakan. Yogyakarta: Andi.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan. Edisi Revisi 2011. Yogyakarta: Andi.

Mubyarto dan Suratno. 1981. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: Yayasan Agro Ekonomika.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 67/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 74/PMK.03/2012 tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 276/KMK.01/1989 tentang Organisasi dan Tata Usaha Direktorat Jenderal Pajak.

Page 48: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

53

Prawirodidirdjo, Suharto. Arto. 2007. Analisis Pengaruh Perubahan Organisasi dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan dan Kinerja Pegawai Direktorat Jenderal Pajak (Penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Berbasis Administrasi Modern di Lingkungan Kantor Wilayah Jakarta Khusus). Tesis Magister Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro.

Pengolahan Data dan Informasi. 2016. Makassar: Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan

Rahayu, Siti Kurnia. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep & Aspek Formal. …… Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rahayu, Sri dan Ita Salsalina Lingga. 2009. Pengaruh Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan terhadap Kewajiban Wajib Pajak. Jurnal. Universitas Kristen Manantha. Bandung.

Realisasi Penerimaan Negara Tahun 2010-2014. 2015. Jakarta: Badan Pusat Statistik, (Online), (http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1286, diakses pada tanggal 01 Maret 2016).

Resmi, Siti. 2003. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.

Rochaety, Ety. Dkk. 2009. Metode Penelitian Bisnis dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:.Mitra Wacana media.

Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian Untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Sofyan, Marcus Taufan. 2005. Pengaruh Sistem Modernisasi Administrasi Perpajakan terhadap tingkat Kepatuhan Wajib Pajak. Skripsi. Tangerang: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.

Sufren dan Yonathan N. 2013. Mahir Menggunakan SPSS secara Otodidak. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: .Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 49: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

54

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. 2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Pajak.

Waluyo. 2007. Perpajakan Indonesia. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Waluyo 2008. Perpajakan Indonesia. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.

Wijaya, Tony. 2012. Cepat Menguasai SPSS 20 untuk Olah dan Interprestasi Data. Yogyakarta: Cahaya Atma Pustaka.

Wikipedia. 2014. Pengusaha Kena Pajak, (online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Pengusaha_kena_pajak, diakses pada tanggal 08 Agustus 2016)

Page 50: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

55

Page 51: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

56

Lampiran 1

BIODATA

IDENTITAS DIRI

Nama : Rezki Amalia Fajar

Tempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 08 Januari 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Rappokalling Raya, Makassar.

Nomor Handphone : 082188253308

Alamat E-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

1998 – 2000 : TK Aisyah Bustanul Atfal

2000 – 2006 : SDN. Pongtiku I Makassar

2006 – 2009 : SMP Islam Athirah Makassar

2009 – 2012 : SMA Islam Athirah Makassar

2012 – 2016 : Universitas Hasanuddin Makassar

Pengalaman Organisasi dan Kerja

a. Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Perguruan Tinggi Universitas

Hasanuddin (HIPMI PT UNHAS) Periode 2014-2015

b. Wakil Bendahara II HIPMI PT Makassar Periode 2016-2018

c. Magang Gelombang IV Bank Indonesia (Tahun 2015)

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenarnya.

Makassar, November 2016

Rezki Amalia Fajar

A31112005

Page 52: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

57

Lampiran 2

KUESIONER PENELITIAN

“PENGARUH MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN

TERHADAP TINGKAT KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK DI KPP

PRATAMA MAKASSAR SELATAN”

Petunjuk Pengisian Kuesioner

Pernyataan di bawah ini bertujuan untuk mengetahui persepsi para pengusaha

kena pajak atas pengaruh modernisasi sistem administrasi perpajakan terhadap

kepatuhan pengusaha kena pajak. Bapak/ Ibu dimohon untuk dapat menjawab

setiap pernyataan dengan keyakinan tinggi serta tidak mengosongkan satu

jawaban pun dan tiap pertanyaan hanya boleh ada satu jawaban. Jawaban atas

pernyataan dilakukan dengan memberikan tanda checklist (√) pada salah satu

jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.

Skala yang digunakan dalam menjawab pertanyaan adalah sebagai berikut :

1 2 3 4 5

Sangat Tidak

Setuju (STS)

Tidak Setuju

(TS)

Netral (N) Setuju (S)

Sangat Setuju

(SS)

Data Perusahaan

1. Nama Perusahaan : __________________________ (boleh tidak diisi)

2. Tahun Berdiri : __________________________

3. Bidang Usaha :

a. Perdagangan c. Jasa

b. Industri d. Lain-lain (sebutkan) _______

Data Pribadi

1. Nama Bapak/Ibu : __________________________________

2. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki b. Perempuan

Page 53: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

58

3. Usia : ……………… Tahun

4. Pendidikan Terakhir :

a. SMA c. Magister (S2)

b. Diploma d. Lainnya _____________

c. Sarjana

5. Pegetahuan Pajak :

a. Website c. Tidak tahu

b. Penyuluh Pajak d. Lainnya ____________

KUESIONER MENGENAI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN MODERN

Sistem administrasi perpajakan modern terdiri atas empat subvariabel yaitu

struktur organisasi, business process dan teknologi informasi dan komunikasi,

penyempurnaan sumber daya manusia dan pelaksanaan good governance.

No PERNYATAAN STS TS N S SS

Struktur Organisasi

1. Struktur organisasi pada KPP modern yang

telah berubah menjadi berdasarkan fungsi

memudahkan pelayanan untuk pengusaha

kena pajak.

2 Struktur organisasi pada KPP modern yang

telah berubah menjadi berdasarkan fungsi

memudahkan jalur pemeriksaan pengusaha

kena pajak.

3 Adanya Account Representative benar-

benar melakukan fungsinya sebagaimana

mestinya, yaitu membimbing pengusaha

kena pajak dalam melaksanakan kewajiban

perpajkannnya.

Page 54: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

59

4 Kemudahan pelayanan dengan adanya

Account Representative yang memberikan

konsultasi kepada pengusaha kena pajak

mengenai kewajiban perpajakannya.

Business Process dan Teknologi

Informasi

5 System administrasi modern (digitalisasi: e-

SPT, e-filling) sudah benar-benar

dimanfaatkan demi kemudahan pemenuhan

kewajiban perpajakan.

6 Pembayaran secara on-line (teller-bank,

interner banking, ATM) memudahkan

pengusaha kena pajak kerena prosesnya

cepat.

No PERNYATAAN STS TS N S SS

7 System pelaporan pajak secara elektronik

dapat memberikan kemudahan bagi

Pengusaha kena pajak.

8 Complain Center memberikan kemudahan

bagi pengusaha kena pajak apabila ada

keberatan tentang pajak.

9 Complain Center memberikan kemudahan

bagi pengusaha kena pajak apabila ada

keluhan tentang pajak.

Penyempurnaan Manajemen Sumber

Daya

10 Dalam merespon permasalahan dan

memberikan informasi kepada pengusaha

kena pajak, petugas memberikan

informasi/penjelasan secara lengkap

sehingga pengusaha kena pajak dapat

mengerti dengan baik.

Page 55: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

60

KUESIONER MENGENAI KEPATUHAN PENGUSAHA KENA PAJAK

Kepatuhan pengusaha kena pajak terkait dengan kepatuhan untuk mendaftarkan

diri, melaporkan SPT, menghitung pajak, membayar dan membukukan.

N0 PERNYATAAN STS TS N S SS

1 Saya mendaftarkan diri sebagai Pengusaha

Kena Pajak (PKP) secara sukarela ke

Kantor Pelayanan Pajak (KPP).

2 Saya selalu mengisi SPT (Surat

Pemberitahuan) sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

No PERNYATAAN STS TS N S SS

3 Saya selalu melaporkan SPT (Surat

Pemberitahuan) sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan.

4 Saya menyampaikan SPT ke Kantor Pajak

tepat waktu atau sebelum batas akhir

penyampaian SPT

5 Saya selalu menghitung pajak yang

terutang dengan benar.

6 Saya selalu membayar pajak yang terutang

dengan tepat waktu.

Pelaksanaan Good Governance

11 Aparat pajak memberikan pelayanan yang

sama terhadap semua Pengusaha kena

pajak (tanpa memandang besar kecilnya

pajak terutang)

12 Adanya kejujuran aparat pajak dalam

penerapan undang-undang/peraturan.

Page 56: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

61

7 Saya selalu membayar kekurangan pajak

yang ada sebelum dilakukan pemeriksaan.

8 Dengan adanya pengawasan yang

dilakukan oleh KPP akan meningkatkan

kepatuhan PKP dalam membayar pajak.

9 Saya selalu melakukan pembukuan

(pencatatan) untuk memudahkan dalam

perhitungan pajak.

10 Aparatur pajak telah memungut pajak

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

11 Saya telah menyampaikan SPT sesuai

dengan kebutuhan perpajakan.

Saran atau komentar Bapak/ Ibu mengenai pengaruh penerapan Modernisasi

Sistem Administrasi Perpajakan terhadap kepatuhan pengusaha kena pajak

pada KPP Pratama Makassar Selatan

________________________________________________________________

________________________________________________________________

________________________________________________________________

____________________________________________________________

* Mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam pembuatan dan penulisan kuesioner*

Terima kasih atas perhatian dan pastisipasi

Bapak/ Ibu dalam mengisi kuesioner secara

lengkap dan sesuai dengan kondisi yang

sebenarnya.

Page 57: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

62

Page 58: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

62

Lampiran III Hasil Uji Validitas Variabel Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X)

Correlations

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1.11 X1.12 X1

X1.1

Pearson Correlation 1 ,604** ,301** -,028 ,278** ,275** ,292** -,018 ,236* ,228* ,303** ,230* ,652**

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,779 ,005 ,006 ,003 ,862 ,018 ,022 ,002 ,021 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.2

Pearson Correlation ,604** 1 ,290** -,063 -,039 ,183 ,312** ,012 ,091 ,153 ,062 ,022 ,459**

Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,537 ,699 ,068 ,002 ,902 ,367 ,127 ,537 ,826 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.3

Pearson Correlation ,301** ,290** 1 -,056 ,149 -,084 ,253* ,313** ,218* ,039 ,151 -,043 ,452**

Sig. (2-tailed) ,002 ,003 ,582 ,139 ,404 ,011 ,002 ,029 ,698 ,134 ,674 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.4

Pearson Correlation -,028 -,063 -,056 1 ,019 ,055 -,210* ,119 ,360** ,275** ,171 ,066 ,302**

Sig. (2-tailed) ,779 ,537 ,582 ,848 ,584 ,036 ,238 ,000 ,006 ,089 ,514 ,002

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.5

Pearson Correlation ,278** -,039 ,149 ,019 1 ,072 ,152 ,278** ,319** ,141 ,404** ,290** ,540**

Sig. (2-tailed) ,005 ,699 ,139 ,848 ,477 ,130 ,005 ,001 ,161 ,000 ,003 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.6

Pearson Correlation ,275** ,183 -,084 ,055 ,072 1 ,181 ,118 -,027 ,168 ,246* ,260** ,406**

Sig. (2-tailed) ,006 ,068 ,404 ,584 ,477 ,071 ,243 ,793 ,095 ,014 ,009 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.7

Pearson Correlation ,292** ,312** ,253* -,210* ,152 ,181 1 -,018 ,102 ,241* -,104 ,025 ,367**

Sig. (2-tailed) ,003 ,002 ,011 ,036 ,130 ,071 ,859 ,312 ,016 ,304 ,805 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.8

Pearson Correlation -,018 ,012 ,313** ,119 ,278** ,118 -,018 1 ,373** -,109 ,307** ,114 ,436**

Sig. (2-tailed) ,862 ,902 ,002 ,238 ,005 ,243 ,859 ,000 ,279 ,002 ,259 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 59: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

63

X1.9

Pearson Correlation ,236* ,091 ,218* ,360** ,319** -,027 ,102 ,373** 1 ,095 ,304** ,209* ,575**

Sig. (2-tailed) ,018 ,367 ,029 ,000 ,001 ,793 ,312 ,000 ,349 ,002 ,037 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.10

Pearson Correlation ,228* ,153 ,039 ,275** ,141 ,168 ,241* -,109 ,095 1 ,166 -,023 ,408**

Sig. (2-tailed) ,022 ,127 ,698 ,006 ,161 ,095 ,016 ,279 ,349 ,099 ,819 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.11

Pearson Correlation ,303** ,062 ,151 ,171 ,404** ,246* -,104 ,307** ,304** ,166 1 ,575** ,644**

Sig. (2-tailed) ,002 ,537 ,134 ,089 ,000 ,014 ,304 ,002 ,002 ,099 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1.12

Pearson Correlation ,230* ,022 -,043 ,066 ,290** ,260** ,025 ,114 ,209* -,023 ,575** 1 ,480**

Sig. (2-tailed) ,021 ,826 ,674 ,514 ,003 ,009 ,805 ,259 ,037 ,819 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

X1

Pearson Correlation ,652** ,459** ,452** ,302** ,540** ,406** ,367** ,436** ,575** ,408** ,644** ,480** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 60: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

64

Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (Y)

Correlations

Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1

Y1.1

Pearson Correlation 1 ,246* ,322** -,145 -,205* -,176 ,073 ,181 ,028 ,297** ,000 ,282**

Sig. (2-tailed) ,014 ,001 ,151 ,041 ,080 ,473 ,072 ,782 ,003 1,000 ,004

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.2

Pearson Correlation ,246* 1 ,507** ,082 ,000 ,126 -,166 ,291** ,067 ,341** ,435** ,555**

Sig. (2-tailed) ,014 ,000 ,416 1,000 ,213 ,100 ,003 ,511 ,001 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.3

Pearson Correlation ,322** ,507** 1 ,110 ,018 ,005 -,032 ,091 -,184 ,332** ,341** ,489**

Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,275 ,857 ,961 ,751 ,367 ,067 ,001 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.4

Pearson Correlation -,145 ,082 ,110 1 ,129 ,377** ,217* ,134 ,148 ,093 ,111 ,488**

Sig. (2-tailed) ,151 ,416 ,275 ,202 ,000 ,030 ,184 ,141 ,356 ,270 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.5

Pearson Correlation -,205* ,000 ,018 ,129 1 ,252* ,141 ,191 ,262** ,058 ,076 ,395**

Sig. (2-tailed) ,041 1,000 ,857 ,202 ,011 ,161 ,057 ,008 ,567 ,452 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.6

Pearson Correlation -,176 ,126 ,005 ,377** ,252* 1 -,067 ,179 ,298** -,089 ,226* ,441**

Sig. (2-tailed) ,080 ,213 ,961 ,000 ,011 ,510 ,075 ,003 ,378 ,024 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.7

Pearson Correlation ,073 -,166 -,032 ,217* ,141 -,067 1 ,100 ,040 ,122 ,219* ,333**

Sig. (2-tailed) ,473 ,100 ,751 ,030 ,161 ,510 ,321 ,694 ,228 ,029 ,001

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.8

Pearson Correlation ,181 ,291** ,091 ,134 ,191 ,179 ,100 1 ,209* ,106 ,189 ,496**

Sig. (2-tailed) ,072 ,003 ,367 ,184 ,057 ,075 ,321 ,037 ,292 ,060 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 61: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

65

Y1.9

Pearson Correlation ,028 ,067 -,184 ,148 ,262** ,298** ,040 ,209* 1 ,037 ,170 ,421**

Sig. (2-tailed) ,782 ,511 ,067 ,141 ,008 ,003 ,694 ,037 ,715 ,091 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.10

Pearson Correlation ,297** ,341** ,332** ,093 ,058 -,089 ,122 ,106 ,037 1 ,236* ,529**

Sig. (2-tailed) ,003 ,001 ,001 ,356 ,567 ,378 ,228 ,292 ,715 ,018 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1.11

Pearson Correlation ,000 ,435** ,341** ,111 ,076 ,226* ,219* ,189 ,170 ,236* 1 ,584**

Sig. (2-tailed) 1,000 ,000 ,001 ,270 ,452 ,024 ,029 ,060 ,091 ,018 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Y1

Pearson Correlation ,282** ,555** ,489** ,488** ,395** ,441** ,333** ,496** ,421** ,529** ,584** 1

Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 62: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

66

Lampiran IV

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan (X)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 93,7600 53,518 ,593 ,683

X1.2 93,9100 55,941 ,385 ,699

X1.3 93,6300 55,831 ,375 ,699

X1.4 93,7000 57,566 ,218 ,711

X1.5 93,6900 55,085 ,473 ,693

X1.6 93,4200 56,994 ,340 ,704

X1.7 93,7300 57,229 ,297 ,706

X1.8 93,8400 56,257 ,363 ,701

X1.9 93,8000 54,929 ,515 ,691

X1.10 93,7300 56,603 ,334 ,703

X1.11 93,6900 53,267 ,580 ,682

X1.12 93,8000 55,798 ,410 ,698

X1 48,9000 15,081 1,000 ,696

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepatuhan Pengusaha Kena Pajak (Y)

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1.1 87,8700 28,741 ,206 ,695

Y1.2 87,7200 27,254 ,491 ,674

Y1.3 87,6900 27,186 ,404 ,677

Y1.4 87,7400 26,942 ,394 ,676

Y1.5 87,7700 27,856 ,307 ,686

Y1.6 87,8400 27,429 ,350 ,682

Y1.7 87,6600 28,206 ,241 ,692

Y1.8 87,6300 27,629 ,429 ,680

Y1.9 87,6600 27,560 ,328 ,684

Y1.10 87,8600 26,425 ,431 ,671

Y1.11 87,7200 26,992 ,520 ,671

Y1 45,9600 7,473 1,000 ,615

Page 63: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

67

Lampiran V

Uji Asumsi Klasik

Uji Park

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,542 10,546 -,051 ,959

Lnx1 ,277 2,698 ,010 ,102 ,919

a. Dependent Variable: Lnei2

Uji Normalitas

Page 64: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

68

Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 ,281a ,079 ,070 2,63670 2,159

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y1

Lampiran VI

Analisis Regresi

Analisis Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 36,278 3,347 ,000

X1 ,198 ,068 ,281 ,005

a. Dependent Variable: Y1

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 3,14592817

Most Extreme

Differences

Absolute ,134

Positive ,134

Negative -,068

Kolmogorov-Smirnov Z 1,336

Asymp. Sig. (2-tailed) ,056

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 65: SKRIPSI - COnnecting REpositories · 2017. 2. 27. · 2.1.8.3 Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak..... 17 2.1.9 Kepatuhan Pajak ... 4.1 Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar

69

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,281a ,079 ,070 2,63670

a. Predictors: (Constant), X1

b. Dependent Variable: Y1

Uji t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 36,278 3,347 10,838 ,000

X1 ,198 ,068 ,281 2,901 ,005