86
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. AERO PERDANA INTERNUSA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Disusun oleh: NAMA : ANGKE PRIATINI NRP : 02.07.318 FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA Terakreditasi (Accredited) Peringkat ”A” SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 010/BAN-PT/AK-X/S1/V/2007 Tanggal 19 Mei 2007 2012

SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

PADA PT. AERO PERDANA INTERNUSA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat

dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama

Disusun oleh:

NAMA : ANGKE PRIATINI

NRP : 02.07.318

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS WIDYATAMA

Terakreditasi (Accredited) Peringkat ”A”

SK. Ketua Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)

Departemen Pendidikan Nasional

Nomor : 010/BAN-PT/AK-X/S1/V/2007

Tanggal 19 Mei 2007

2012

Page 2: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

PADA PT. AERO PERDANA INTERNUSA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat

dalam menempuh Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

pada Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama

Disusun oleh:

NAMA : ANGKE PRIATINI

NRP : 02.07.318

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Iwa Garniwa, S.E., M.Si.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Bisnis

dan Manajemen

(Dr. Hj. Dyah Kusumastuti, Ir., M.Sc.)

Ketua Program Studi

Manajemen

(Hj. Wien Dyahrini, S.E., M.S.)

Page 3: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Angke Priatini

NPM : 02.07.318

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 2 Oktober 1989

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN MOTIVASI

DENGAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. AERO PERDANA

INTERNUSA” adalah benar dan hasil karya sendiri. Bila tidak terbukti demikian,

maka saya bersedia untuk menerima segala sanksi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebagaimana mestinya dan benar adanya.

Bandung, September 2012

Penulis,

Angke Priatini

Page 4: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

i

ABSTRAK

Sumber daya manusia sangat penting artinya didalam menentukan

kelangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh karena itu selalu diperhatikan agar

kelancaran jalannya perusahaan lebih terjamin dan semakin meningkat. Unsur

terpenting dari perusahaan adalah manusia atau tenaga kerja. Kinerja suatu

organisasi tergantung pada kerja karyawannya. Namun, atasan dapat berperan

dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan suatu perusahaan. Hal

ini, atasan harus mempunyai peran yang penting dalam usahanya untuk

memotivasi dan mengelola karyawannya. Motivasi untuk melaksanakan pekerjaan

dengan baik akan muncul apabila pekerjaan yang dikerjakannya mempunyai nilai

atau berarti bagi pegawai yang bersangkutan, bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah faktor motivasi.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa kuat

hubungan motivasi karyawan dengan kinerja karyawan pada PT Aero Perdana

Internusa.

Pelaksanaan motivasi karyawan di PT. Aero Perdana Internusa termasuk

ke dalam kategori yang tinggi yaitu sebesar 4.00 (3.40 – 4.19).

Tingkat kinerja karyawan pada PT. Aero Perdana Internusa dapat

dikategorikan tinggi yaitu sebesar 4.03 (3.40 – 4.19).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh data yang

terkumpul dianalisa secara kualitatif mengenai pendapat responden kemudian

digunakan analisa kuantitatif dengan metode statistik Rank Spearman. Untuk

mengetahui besarnya korelasi antara variabel X (motivasi) dengan variabel Y

(kinerja karyawan), yaitu dengan Rank Spearman (rs) sebesar 0.535 yang berarti

terdapat hubungan yang cukup kuat antara motivasi dengan kinerja karyawan.

Berdasarkan uji signifikansi didapat thitung > ttabel atau 4.387 > 1.677, maka terbukti

bahwa motivasi mempunyai hubungan dengan kinerja karyawan. Maka, hipotesis

yang diajukan yaitu : “Bila motivasi karyawan tinggi, maka kinerja karyawan

pada PT Aero Perdana Internusa akan tinggi” dapat diterima.

Page 5: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT, karena atas

ridho dan rahmat-NYA peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan PT. Aero Perdana

Internusa”. Dengan selesainya skripsi ini, maka terpenuhilah salah satu syarat

yang diperlukan untuk dapat menempuh Ujian Sarjana Jurusan Manajemen

Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.

Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan skripsi ini

masih terdapat kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu peneliti

mengharapkan adanya masukan, saran dan koreksi dari berbagai pihak untuk

memperbaiki segala kekurangan sehingga dapat menghasilkan karya tulis ilmiah

yang baik.

Akhir kata, pemulis mendoakan semoga Allah SWT selalu melimpahkan

rahmat, karunia dan selalu membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu

dalam penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

dan semua pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, September 2012

Penulis,

Angke Priatini

Page 6: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada dasarnya manusia tidak akan mampu untuk hidup tanpa adanya

bantuan, dorongan dan pertolongan dari orang lain. Untuk itu, pada kesempatan

kali ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih, karena atas bantuan

dan dorongan tersebut penulis mampu untuk menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

1. Kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan Anugerah-Nya yang

begitu besar.

2. Kepada keluarga penulis yang telah memberikan dukungan selama ini, ayah

H. Iyus Kusnandi, SE dan ibu Hj. Tini Sutini, Agam Gumbilar, SE, Aditya

Anugrah, Putri Fauziyah

3. Bapak Iwa Garniwa, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

meluangkan waktunya dengan penuh kesabaran untuk membantu,

membimbing, dan mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Prof. Dr, Hj. Koesbandijah A.K., S.E., M.S., Ak., selaku Ketua Badan

Pengurus Yayasan Widyatama.

5. Bapak Dr. H. Mame S. Sutoko, Ir., DEA., selaku Rektor Universitas

Widyatama.

6. Ibu Dr. Hj. Dyah kusumastuti, Ir., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Bisnis dan

Manajemen Universitas Widyatama.

7. Ibu Hj. Wien Dyahrini, S.E., M.S., selaku Ketua Program Studi Fakultas

Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama.

8. Bapak Ismail Solihin, S.E., selaku Sekretaris Program Studi Fakultas Bisnis

dan Manajemen Universitas Widyatama.

9. Seluruh Staff Pengajar di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas

Widyatama.

10. Seluruh Staf Administrasi, Karyawan, Satpam, Petugas Parkir, dan Pengurus

Perpustakaan Universitas Widyatama.

Page 7: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

iv

11. Arief Widyadarma Winardi, Thak’s for being the special one who always

accompaning me for almost 5 years

12. Sahabatku : Dora Bonawati, Annisa Novianti, Vava Iva, Tessa, Mahdi, Prana,

Gery Ucup, Ryan Arman, Nde

13. Sahabat yang menemani di kampus : Anggi Boe, Nadia Isyana, Rika Martina,

Tata, Rampan, Ario, Femilia, Andra, Anti, Rizal Nurbilat, Faris, Emas,

Rainaldi

14. The last but not leas, kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu

persatu yang telah mendukung secara langsung dalam penulisan skripsi ini

Penulis doakan semoga amal baik dan batuan yang telah diberikan

mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT amin

Besar harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk penambahan

ilmu pengetahuan, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Bandung, September 2012

Penulis,

Angke Priatini

Page 8: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii

UCAPAN TERIMA KASIH.............................................................................. iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

DAFTAR TABEL............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ............................................................................ 6

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 7

1.6 Metode Penelitian ................................................................................ 8

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia ...... 10

2.1.1 Pengertian Manajemen ............................................................. 10

2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ....................... 10

2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ............................. 11

2.2 Motivasi.............................................................................................. 14

2.2.1 Pengertian Motivasi .................................................................. 14

2.2.2 Teori-teori Motivasi Kerja ........................................................ 15

2.2.3 Metode dan Alat Motivasi ......................................................... 17

2.2.4 Indikator Motivasi ..................................................................... 19

2.3 Kinerja ................................................................................................ 19

2.3.1 Pengertian Kinerja ..................................................................... 19

Page 9: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

vi

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja .............................. 21

2.3.3 Indikator Kinerja ....................................................................... 21

2.4 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan ................................. 24

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ................................................................................ 26

3.1.1 Sejarah Perusahaan .................................................................. 26

3.1.2 Visi dan Misi PT Aero Perdana Internusa ............................... 27

3.1.3 Layanan dan Jasa ..................................................................... 28

3.1.4 Struktur Organisasi dan Job Deskripsi .................................... 28

3.2 Metode Penelitian .............................................................................. 30

3.2.1 Jenis dan Sumber Data ............................................................. 31

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data....................................................... 31

3.2.3 Operasionalisasi Variabel ........................................................ 32

3.2.4 Populasi dan Sampel ................................................................ 34

3.2.5 Teknik Pengolahan Data .......................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden ............................................................................... 40

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................ 42

4.3 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Karyawan pada

PT. Aero Perdana Internusa .............................................................. 46

4.4 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan pada

PT. Aero Perdana Internusa .............................................................. 50

4.5 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan pada PT. Aero

Perdana Internusa .............................................................................. 64

4.5.1 Korelasi Rank Spearman ......................................................... 64

4.5.2 Koefisien Determinasi ............................................................. 65

4.5.3 Pengujian Hipotesis ................................................................. 65

Page 10: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................ 67

5.2 Saran .................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Terakhir Karyawan ........................................................................... 3

Tabel 1.2 Usia Karyawan .................................................................................. 4

Tabel 1.3 Jumlah Karyawan yang Absen pada PT Aero Perdana Internusa

Tahun 2011 ........................................................................................ 5

Tabel 1.4 Jumlah Target dan Realisasi Jasa Perbaikan Tahun 2006-2011

(dalam unit) ....................................................................................... 6

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ................................................................. 33

Tabel 3.2 Skala Likert ....................................................................................... 35

Tabel 3.3 Skala Interval .................................................................................... 36

Tabel 3.4 Skala Koefisien Korelasi ................................................................... 38

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...................................... 40

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 40

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ...................... 41

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............ 41

Tabel 4.5 Item-Total Statistics Variabel X ....................................................... 42

Tabel 4.6 Item-Total Statistics Variabel Y ....................................................... 42

Tabel 4.7 Reliability Statistics Variabel X ........................................................ 45

Tabel 4.8 Reliability Statistics Variabel Y ........................................................ 45

Tabel 4.9 Saya memiliki dorongan untuk mengungguli orang lain .................. 46

Tabel 4.10 Saya merasa mampu berprestasi sesuai dengan standar.................... 46

Tabel 4.11 Saya akan bergulat untuk mencapai kesuksesan ............................... 47

Tabel 4.12 Saya merasa memiliki kemampuan untuk mempengaruhi

perilaku rekan kerja ........................................................................... 47

Tabel 4.13 Saya bisa mempengarui orang lain tanpa paksaan ............................ 48

Tabel 4.14 Saya berkeinginan untuk menjalin hubungan dengan ramah dan

akrab .................................................................................................. 48

Tabel 4.15 Motivasi Karyawan PT. Aero Perdana Internusa .............................. 49

Page 12: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

x

Tabel 4.16 Saya mampu menunjukkan tingkat pengabdian yang tinggi

kepada perusahaan............................................................................. 50

Tabel 4.17 Saya siap membela perusahaan apabila ada ancaman ....................... 50

Tabel 4.18 Saya dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kualitas

yang telah ditetapkan ......................................................................... 51

Tabel 4.19 Saya bersedia menerima beban tugas pekerjaan yang

dilimpahkan ....................................................................................... 51

Tabel 4.20 Saya tidak pernah menyalah gunakan wewenang yang diberikan

perusahaan ......................................................................................... 52

Tabel 4.21 Saya bersedia mematuhi peraturan-peraturan yang telah

ditentukan perusahaan ....................................................................... 52

Tabel 4.22 Saya akan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan instruksi

yang diberikan ................................................................................... 53

Tabel 4.23 Saya dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dengan benar dan

tepat waktu ........................................................................................ 53

Tabel 4.24 Saya bekerja menggunakan sumber daya secara efektif dan

efisien ................................................................................................ 54

Tabel 4.25 Saya bersedia berpartisipasi dan bekerjasama dengan sesama

karyawan ........................................................................................... 54

Tabel 4.26 Saya mampu memimpin dan memotivasi karyawan lain .................. 55

Tabel 4.27 Saya memiliki sikap yang baik dan berpenampilan menarik ............ 55

Tabel 4.28 Saya mampu berpikir dan inisiatif sendiri......................................... 56

Tabel 4.29 Saya dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dan efektif .... 56

Tabel 4.30 Kemampuan memberi alasan dalam penyelesaian setiap tugas ........ 57

Tabel 4.31 Kemampuan untuk menyimpulkan setiap tugas yang

diembannya ....................................................................................... 57

Tabel 4.32 Kemampuan membuat keputusan penyelesaian masalah yang

dihadapinya ....................................................................................... 58

Tabel 4.33 Saya cakap bekerja secara mandiri dan kelompok ............................ 58

Tabel 4.34 Saya mampu bekerja berdasarkan penyusunan kebijaksanaan

perusahaan ......................................................................................... 59

Page 13: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

xi

Tabel 4.35 Saya mampu menyikapi kebijakan perusahaan ................................. 59

Tabel 4.36 Saya bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan ............ 60

Tabel 4.37 Selalu memperhatikan hasil kerja saya ............................................. 60

Tabel 4.38 Saya mampu menjaga sarana dan prasana perusahaan ..................... 61

Tabel 4.39 Saya mampu menjaga perilaku baik di perusahaan .......................... 61

Tabel 4.40 Kinerja Karyawan PT. Aero Perdana Internusa ................................ 62

Tabel 4.41 Uji Korelasi ....................................................................................... 64

Page 14: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Strukrur Organisasi PT Aero Perdana Internusa ............................ 29

Gambar 4.1 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi dengan Uji Satu Pihak .......... 66

Page 15: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pengantar dan Kuesioner

Lampiran 2 Data Jawaban Responden Mengenai Motivasi

Lampiran 3 Data Jawaban Responden Mengenai Kinerja Karyawan

Lampiran 4 t Tabel

Lampiran 5 r Tabel

Lampiran 6 Surat Keterangan Survei

Lampiran 7 Kartu Bimbingan Skripsi

Page 16: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Mengingat ketatnya persaingan dalam dunia bisnis dan kondisi

perekonomian yang semakin sulit memaksa hampir semua perusahan untuk selalu

giat berusaha agar setiap perusahaan dapat terus berdiri dan dapat memaksimalkan

laba sehingga dapat membantu perkembangan usahanya. Dalam era globalisasi

sekarang ini yang memasuki persaingan yang semakin ketat di segala bidang,

maka setiap lembaga dituntut untuk memiliki suatu keunggulan kompetitif

tersendiri agar tidak tertinggal. Salah satu cara yang ditempuh agar memiliki

keuggulan kompetitif tersendiri adalah dengan meningkatkan kinerja karyawan.

Sebagai negara berkembang, Indonesia selalu menggalakkan

pembangunan di berbagai bidang. Perkembangan tersebut tidak hanya pada

pembangunan fisik saja namun juga menekankan pembangunan secara moril.

Salah satu contoh yaitu pembangunan sumber daya manusia. Setiap perusahaan

dalam melakukan aktivitasnya selalu berorientasi pada pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan perusahaan, yaitu untuk memperoleh keuntungan maksimal dan

mengeluarkan biaya operasional seminimal mungkin. Agar perusahaan dapat

berkembang luas dengan segala kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan dengan menggunakan sumber daya yang telah

tersedia, tetapi untuk mencapai tujuan tersebut, tidak cukup hanya dengan jalan

memperoleh karyawan yang dianggap paling tepat untuk jabatannya, akan tetapi

tidak kalah pentingnya dengan cara pimpinan memberikan motivasi kepada

karyawan agar mereka bekerja secara optimal sesuai dengan kemampuannya.

Sumber daya manusia sangat penting artinya didalam menentukan

kelangsungan hidup suatu perusahaan. Oleh karena itu selalu diperhatikan agar

kelancaran jalannya perusahaan lebih terjamin dan semakin meningkat. Unsur

terpenting dari perusahaan adalah manusia atau tenaga kerja. Tenaga kerja

merupakan bagian yang integral dari suatu perkumpulan faktor-faktor produksi

dan memegang peranan penting dibanding faktor-faktor lainnya. Mengingat

Page 17: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

2

sedemikian pentingnya faktor tenaga kerja, maka perusahaan harus merekrut

karyawan yang berkompeten yaitu mempunyai kemampuan bekerja dan

kemampuan berorganisasi yang baik. Disamping itu perusahaan juga harus

memberikan tunjangan kesejahteraan kepada karyawan agar lebih bersemangat

dalam menjalankan tugas-tugasnya di perusahaan.

Dengan adanya perkembangan usaha yang semakin kompetitif, efisien,

sesuai dengan kondisi yang ada pada karyawan. Sebuah perusahaan memiliki

perencanaan strategi yang dapat mengidentifikasikan peluang dan mengarah pada

perkembangan kedepan. Perusahaan dapat mengembangkan berbagai strategi

untuk mencapai perencanaan tersebut, tergantung pada manajer dalam

memanfaatkan para karyawan dan sumber daya lainnya untuk mencapai strategi

yang dilakukan.

Kinerja suatu organisasi tergantung pada kerja karyawannya. Namun,

atasan dapat berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan

suatu perusahaan. Hal ini, atasan harus mempunyai peran yang penting dalam

usahanya untuk memotivasi dan mengelola karyawannya. Mangkunegara (2009:

67), mengatakan bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau

actual performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang). Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem

pemberian penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka

bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap

peningkatan kinerja seseorang. Tercapainya tujuan instansi atau organisasi tidak

hanya tergantung peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi

justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Oleh

karena itu karyawan yang berkulitas adalah karyawan yang melaksanakan

pekerjaanya dan mampu memberikan hasil kerja yang baik atau mempunyai

kinerja tinggi yang dibutuhkan oleh instansi atau organisasi untuk mencapai

tujuan.

Pada dasarnya karyawan yang memiliki kemampuan dalam bekerja

disuatu bidang tertentu dapat dijadikan tombak untuk memudahkan dalam

pencapaian tujuan organisasi. Jika tujuan organisasi tercapai karena adanya

Page 18: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

3

kemampuan karyawan tersebut, maka dia merupakan karyawan yang berprestasi.

Seperti yang penulis ketahui bahwa dalam setiap perusahaan tidak hanya

memberikan gaji pokok tetapi juga memberikan jaminan kesejahteraan bagi

karyawannya yang sering disebut tunjangan kesejahteraan. Jika tunjangan

kesejahteraan yang diberikan karyawan dirasa dapat bermanfaat, maka hal itu

akan membuat mereka lebih termotivasi untuk bekerja lebih maksimal dan

optimal yang mana tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk menjadi

karyawan yang berprestasi. Dengan adanya karyawan yang berprestasi, maka akan

memudahkan tercapainya tujuan organisasi.

PT Aero Perdana Internusa sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

penerbangan atau jasa untuk melakukan perbaikan dan overhaul untuk avionik,

instrumen, peralatan listrik, Industrical dan mekanik pada pesawat. Selain itu,

PT Aero Perdana Internusa memproduksi dan melakukan perawatan untuk bagian

industri, peralatan, mesin, dan lain-lain.

Peningkatan kemampuan SDM tidak terlepas dari potret masukan tenaga

kerja di perusahaan selama tahun 2011. Jumlah karyawan di PT Aero Perdana

Internusa sebanyak 32 orang, dengan komposisi berdasarkan strata pendidikan

formal sebagai berikut:

Tabel 1.1

Pendidikan Terakhir Karyawan

No Pendidikan Jumlah %

1 D-3 31 31%

2 S-1 58 58%

3 S-2 11 11%

Jumlah 100 100%

Sumber: PT Aero Perdana Internusa, 2012

Selanjutnya, ditinjau dari komposisi usia karyawan di PT Aero Perdana

Internusa secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut:

Page 19: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

4

Tabel 1.2

Usia Karyawan

No Usia Jumlah %

1 20 – 25 thn 13 13%

2 26 – 35 thn 27 27%

3 36 – 45 thn 41 41%

4 46 – 55 thn 19 19%

Jumlah 100 100%

Sumber: PT Aero Perdana Internusa, 2012

Dari gambaran yang ditunjukkan di atas menunjukkan bahwa sebenarnya

kondisi karyawan pada PT Aero Perdana Internusa dari sisi pendidikan mayoritas

berpendidikan tinggi yaitu tamatan S-1. Sedangkan berdasarkan komposisi usia,

karyawan PT Aero Perdana Internusa mayoritas memasuki usia produktif yaitu

36-45 tahun.

Sumber daya manusia mempunyai motivasi yang beragam dalam bekerja.

Apabila motivasi tersebut dapat dikelola secara baik, maka dapat meningkatkan

kinerjanya. Menurut Ernes J. McCormick dalam Mangkunegara (2009: 94)

mendefinisikan motivasi kerja dalam hubungannya dengan lingkungan kerja

sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara

perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Secara kuantitatif, indikasi adanya penurunan kinerja ditunjukkan oleh

masih terdapatnya karyawan yang absen tiap bulan, yang dapat dilihat pada tabel

1.3.

Page 20: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

5

Tabel 1.3

Jumlah Karyawan yang Absen pada PT Aero Perdana Internusa

Tahun 2011

Bulan Total

Pegawai

Pegawai yang

Hadir

Sebulan Penuh

Pegawai

yang

Absen

Persentase

Januari 145 131 14 9.66%

Februari 145 126 19 13.10%

Maret 135 130 5 3.70%

April 136 127 9 6.62%

Mei 136 119 17 12.50%

Juni 151 147 4 2.65%

Juli 151 125 26 17.22%

Agustus 151 134 17 11.26%

September 134 124 10 7.46%

Oktober 134 130 4 2.99%

November 123 109 14 11.38%

Desember 108 102 6 5.56%

Sumber: PT Aero Perdana Internusa, 2012

Tabel 1.3 di atas menunjukkan, selama satu tahun pada tahun 2011

persentase jumlah karyawan yang absen pada PT Aero Perdana Internusa cukup

memprihatinkan, dimana rata-rata tiap bulannya mencapai 12 karyawan. Jumlah

karyawan yang absen tertinggi pada tahun 2011 terjadi pada bulan Juli yaitu 26

karyawan, diikuti bulan Februari yaitu 19 karyawan, bulan Mei dan Agustus

masing-masing 17 karyawan. Besarnya jumlah karyawan yang absen dapat

diindikasikan telah menurunnya motivasi kerja karyawan.

Selanjutnya, penulis akan menyajikan data tentang target dan realisasi jasa

untuk melakukan perbaikan dan overhaul untuk avionik, instrumen, peralatan

listrik, Industrical dan mekanik pada pesawat dari tahun 2006-2011 seperti yang

terlihat pada Tabel 1.4.

Page 21: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

6

Tabel 1.4

Jumlah Target dan Realisasi Jasa Perbaikan Tahun 2006-2011

(dalam unit)

Tahun Target Realisasi

2006 625 671

2007 675 698

2008 725 823

2009 850 653

2010 750 589

2011 600 527

Sumber: PT Aero Perdana Internusa, 2012

Berdasarkan tabel 1.4, terlihat bahwa terjadinya penurunan jumlah target

dan realisasi jasa perbaikan selama kurun waktu 2006-2011. PT Aero Perdana

Internusa perlu melakukan penelitian yang mendalam mengenai penyebab

menurunnya jasa perbaikan yang terjadi.

Tingginya hasil kerja karyawan adalah prestasi yang dicapai oleh

karyawan itu pada tingkat tertentu. Kinerja karyawan bukanlah suatu hal yang

kebetulan saja, tetapi banyak faktor yang mempengaruhi. Kinerja dapat dicapai

apabila rencana-rencana kerja yang dibuat dilaksanakan sesuai dengan tugas yang

dibebankan pada setiap karyawan yang ada dalam organisasi itu. Menyadari

pentingnya pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, maka penulis tertarik

untuk memilih judul: ”Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan pada

PT Aero Perdana Internusa”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hal tersebut, penulis mengidentifikasi masalah-masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana motivasi karyawan pada PT Aero Perdana Internusa?

2. Bagaimana kinerja karyawan pada PT Aero Perdana Internusa?

3. Seberapa kuat hubungan motivasi karyawan dengan kinerja karyawan pada

PT Aero Perdana Internusa?

Page 22: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

7

1.3 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui masalah yang ada maka penulis mempunyai tujuan

yang hendak dicapai dalam penelitian ini. Tujuan penelitian adalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui motivasi karyawan pada PT Aero Perdana Internusa

2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada PT Aero Perdana Internusa

3. Untuk mengetahui kuatnya hubungan antara motivasi karyawan dengan

kinerja karyawan pada PT Aero Perdana Internusa

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Teoritis

a. Sebagai bahan pemahaman teori yang diperoleh penulis selama di bangku

kuliah kedalam dunia kerja secara riil.

b. Sebagai bahan dalam pengkajian mengenai hubungan motivasi dengan

kinerja karyawan.

2. Praktis

a. Penelitian ini diharapkan berguna untuk menambah serta meningkatkan

ilmu pengetahuan dan pemahaman penulis dibidang manajemen sumber

daya manusia khususnya mengenai hubungan motivasi dengan kinerja

karyawan pada PT Aero Perdana Internusa.

b. Untuk memberikan informasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan

dalam bidang manajemen sumber daya manusia bagi perusahaan untuk

mencapai tujuan perusahaan.

1.5 Kerangka Pemikiran

Seseorang akan selalu mendambakan penghargaan terhadap hasil

pekerjaanya dan mengharapkan imbalan yang adil. Penilaiaan kinerja perlu

dilakukan seobyektif mungkin karena akan memotivasi karyawan dalam

melakukan kegiatannya. Disamping itu pula penilaan kinerja dapat memberikan

informasi untuk kepentingan pemberian gaji, promosi dan melihat perilaku

karyawan.

Page 23: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

8

Pengertian kinerja (prestasi kerja) menurut Mangkunegara (2009: 67)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya. Indikator yang bisa dijadikan ukuran kinerja menurut Bernardin dan

Russel (2008: 239) mencakup: (1) Quality; (1) Quantity; (3) Timelines; (4) Cost

Efectiveness; (5) Need for Supervision; dan (6) Interpersonal impact.

Motivasi untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik akan muncul apabila

pekerjaan yang dikerjakannya mempunyai nilai atau berarti bagi pegawai yang

bersangkutan. Mangkunegara (2009: 67) mengatakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah faktor motivasi.

MC Afeedan Poftenberger (2008: 3) mengemukakan bahwa motivasi

pegawai meliputi pelatihan, pengalaman dan pendidikan tenaga kerja dengan

motivasi, akan menghasilkan kinerja tinggi. Buchari Hainun (2009: 50) motivasi

merupakan syarat pokok yang istimewa bagi manusia yang berpengaruh terhadap

tingkat dan mutu kerja, disamping lingkungan dan iklim organisasi.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran di atas, hipotesis dalam penelitian

ini adalah: “Bila motivasi karyawan tinggi, maka kinerja karyawan pada

PT Aero Perdana Internusa akan tinggi”

1.6 Metode Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan metode deskriptif,

menurut Mohammad Nasir (2008:54) mengemukakan bahwa:

”Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status,

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskripsi adalah membuat deskripsi,

gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat,

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena

yang diselidiki”.

Dengan demikian penelitian ini selain memberikan gambaran tentang

keterkaitan fenomena-fenomena yang ada, juga memberikan keterangan tentang

keterkaitan variabel-variabel yang diteliti, pengujian hipotesis dan membuat

prediksi untuk memperoleh makna dari permasalahan yang diteliti.

Page 24: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

9

Untuk mengumpulkan data mengenai objek penelitian digunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

1. Riset lapangan (Field research)

yaitu penelitian dengan melakukan penelitian langsung pada lokasi

perusahaan dengan maksud memperoleh data primer dan informasi melalui

wawancara dan kuesioner. Kemudian data primer tersebut diolah untuk

mengambil kesimpulan

2. Riset Kepustakaan (Library Research)

Upaya untuk memperoleh data sekunder yang dibutuhkan oleh penulis melalui

buku-buku dan literatur-literatur sebagai landasan teori dalam penelitian.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk membuat skripsi ini, penyusun mengadakan penelitian pada

PT Aero Perdana Internusa yang berlokasi di Komplek Ruko Duta Regency Blok

A 21 Cihanjuang, Cimahi. Waktu penelitian dimulai pada bulan April 2012

sampai dengan selesai.

Page 25: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen pada dasarnya dibutuhkan untuk semua tipe kegiatan

organisasi. Istilah manajemen bukan lagi merupakan istilah asing bagi kita, tetapi

sampai saat ini masih banyak orang mempunyai pengertian yang kabur tentang

arti yang sebenarnya. Kata manajemen sendiri berasal dari kata dalam bahasa

inggris yaitu to manage yang berarti memimpin atau mengelola suatu aktifitas

kelompok manusia untuk mencapai sasaran yang sebelumnya telah ditetapkan

secara keseluruhan, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya

manajemen perusahaan tergantung pada organisasi tersebut.

Pengertian manajemen menurut Nawawi (2008; 39):

“Manajemen adalah pencapaian tujuan (organisasi) yang sudah

ditentukan sebelumnya dengan mempergunakan bantuan orang lain”.

Sedangkan Hasibuan, (2006;1), menyatakan bahwa :

“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan

efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa manajemen adalah kolektivitas

orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan kata lain, segenap

orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam satu badan tertentu

disebut manajemen.

2.1.2 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Organisasi memiliki berbagai sumber daya sebagai input untuk diubah

menjadi output berupa produk barang atau jasa. Sumber daya meliputi modal,

teknologi untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang digunakan

untuk beroperasi, manusia dan sebagainya. Diantara berbagai sumber daya

tersebut, manusia atau sumber daya manusia merupakan elemen penting.

Page 26: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

11

Secara sederhana pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia adalah

mengelola sumber daya manusia. Untuk memperjelas gambaran dan pengertian

mengenai sumber daya manusia maka penulis mengemukakan beberapa definisi

yang telah dikemukakan oleh para ahli.

Menurut Mangkunegara (2009:2) mengemukakan bahwa :

“Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengadaan,

pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan

dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan

organisasi”.

Menurut Sedarmayanti (2009: 13) mengemukakan bahwa:

“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah kebijakan dan praktik

menentukan aspek manusia atau sumber daya manusia dalam posisi

manajemen, termasuk merekrut, menyaring, melatih, memberi

penghargaan dan penilaian”.

Sedangkan menurut Nawawi (2008; 42), bahwa:

“Manajemen Sumber Daya Manusia adalah proses mendayagunakan

manusia sebagai tenaga kerja manusiawi, agar potensi fisik dan psikis

yang dimilikinya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan

organisasi (perusahaan)”.

Setelah melihat uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen

sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen yang mempunyai fungsi

untuk menangani berbagai macam masalah manusia dalam suatu organisasi

seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan tenaga kerja

sehingga mereka dapat bekerja sebaik mungkin untuk mencapai tujuan

perusahaan.

2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan aktivitas yang dilaksanakan

agar sumber daya manusia di dalam organisasi dapat digunakan secara efektif

supaya mencapai berbagai tujuan. Pencapaian tujuan merupakan hal utama dari

setiap bentuk manajemen jika tujuan tidak dicapai secara berkesinambungan,

maka keberadaan organisasi akan berakhir.

Page 27: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

12

Dengan adanya bagian personalia yang mengurus masalah-masalah

tersebut diharapkan dapat menciptakan suasana kerja yang harmonis sehingga

karyawan dapat lebih senang bekerja dan dengan demikian prestasi karyawan

dapat meningkat, sehingga akan membantu dalam proses pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia terdapat fungsi-fungsi

manajemen sumber daya manusia Hasibuan (2009: 21) mengelompokkan fungsi-

fungsi manajemen sumber daya manusia menjadi dua bagian besar yaitu fungsi

manajerial dan fungsi operasional.

1. Fungsi Manajerial

a. Perencanaan (Planning)

Adalah proses untuk mempelajari dan meramalkan masa depan, serta

menyusun program-program kegiatan mengenai segala yang akan

dilakukan dalam ragka pencapaian tujuan. Seorang manajer yang efektif

akan banyak memberikan waktu untuk perencanaan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Adalah proses untuk mengatur hubungan-hubungan, membagi wewenang

serta tanggung jawab diantara kelompok orang yang akan mewujudkan

rencana yang telah disusun. Manajemen harus membentuk pedoman

organisasi dan uraian jabatan yang jelas dari setiap jabatan agar pemegang

jabatan dapat mengetahui batasan-batasan tugas, wewenang, dan tanggung

jawabnya.

c. Pengarahan (Directing)

Adalah fungsi yang menuntun untuk mengawasi pihak-pihak yang terkait

dalam suatu perusahaan, agar dapat diarahkan pada satu tujuan akhir.

Pengarahan ini mencakup motivasi, menggerakkan dan memerintah,

sehingga proses pengarahan menjadi lebih efektif dan efisien.

d. Pengendalian (Controlling)

Adalah tindakan mengawasi dan membimbing agar aktivitas berjalan

sesuai rencana. Selain itu, diadakan pula evaluasi penyimpangan-

penyimpangan yang terjadi serta penyesuaian untuk menghadapi

penyimpangan yang tidak dapat dihindari.

Page 28: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

13

2. Fungsi Operasional

a. Pengadaan (Procurement)

Merupakan suatu fungsi operatif yang pertama dari manajemen personalia

yang berhubungan dengan usaha untuk mendapatkan jenis dan jumlah

tenaga kerja, baik kuantitatif maupun kualitatif yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan organisasi.

b. Pengembangan (Development)

Merupakan usaha untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan

tenaga kerja melalui program pengembangan tenaga kerja ataupun

program pendidikan dan pelatihan yang diperlukan untuk dapat berprestasi

lebih baik pada pekerjaan tertentu.

c. Pemberian Balas Jasa (Compensation)

Merupakan fungsi untuk melaksanakan kebijakan pemberian jasa atau

kompensasi kepada para karyawan, sesuai dengan prestasi dan kontribusi

yang telah diberikan oleh mereka, kompensasi yang diberikan layak dan

adil.

d. Penyatuan (Integration)

Merupakan usaha untuk mengadakan penyelarasan antara kepentingan-

kepentingan individu, sosial dan tujuan organisasi. Integrasi ini perlu

dilakukan karena masing-masing pihak mempunyai keinginan berbeda

dengan integritas, keinginan yang berbeda-beda ini dapat disatukan.

e. Pemeliharaan (Maintenance)

Merupakan usaha untuk menjaga karyawan dengan cara mempertahankan

dan memelihara kondisi fisik para karyawan yang berhubungan dengan

kesehatan, keamanan, dan pemeliharana sikap yang menyenangkan yang

dilaksanakan melalui program pelayanan kontribusinya. Dengan cara ini

diharapkan karyawan akan terus memberikan kontribusinya secara optimal

terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

f. Pemberhentian (Separation)

Merupakan tindakan atau proses pemutusan hubungan kerja untuk

sementara maupun untuk selamanya. Pemberhentian ini bisa disebabkan

karena pensiun, permintaan karyawan itu sendiri, ataupun permintaan

perusahaan.

Page 29: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

14

Berdasarkan uraian di atas, maka manajemen sumber daya manusia

mempunyai fungsi yang sangat penting bagi peningkatan, pengembangan, serta

efisiensi dalam rangka pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Pihak

perusahaan diharapkan dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen sumber

daya manusia dengan baik agar para karyawan dapat membantu dalam pencapaian

tujuan perusahaan.

2.2 Motivasi

2.2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya potensi

bawahan agar mau bekerja secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan

tujuan yang telah ditentukan. Motivasi kerja terdiri dari dua kata yaitu motivasi

dan kerja. Menurut Hasibuan (2009:95), motivasi berasal dari kata dasar motif,

yang mempunyai arti suatu perangsang, keinginan dan daya penggerak kemauan

bekerja seseorang. Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan

kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerjasama dengan efektif dan

terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Menurut Robbins (2010: 216), motivasi adalah kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan

individual. Kebutuhan terjadi apabila tidak ada keseimbangan antara apa yang

dimiliki dan apa yang diharapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang

berorientasi pada pemenuhan harapan dan pencapaian tujuan. Dan tujuan adalah

sasaran atau hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu.

Menurut Ernes J. McCormick dalam Mangkunegara (2009: 94)

mendefinisikan motivasi kerja dalam hubungannya dengan lingkungan kerja

sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara

perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Menurut Sedarmayanti (2007:233), motivasi merupakan kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang

dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi beberapa kebutuhan

individual.

Page 30: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

15

Motivasi pada dasarnya merupakan interaksi seseorang dengan situasi

tertentu yang dihadapinya. Didalam diri seseorang terdapat ”kebutuhan” atau

”keinginan” terhadap objek di luar diri seseorang tersebut, kemudian bagaimana

menghubungkan antara kebutuhan dengan ”situasi di luar” objek tersebut dalam

rangka memenuhi kebutuhan yang dimaksud. Oleh sebab itu, motivasi adalah

suatu alasan (reasoning) seseorang untuk betindak dalam rangka memenuhi

kebutuhan hidupnya (Notoatmodjo, 2009: 115).

2.2.2 Teori-teori Motivasi Kerja

Teori-teori motivasi kerja banyak lahir dari pendekatan-pendekatan yang

berbeda-beda, hal itu terjadi karena yang dipelajari adalah perilaku manusia yang

komplek. Jadi teori–teori ini perlu bagi organisasi dalam memahami karyawan

dan mengarahkan karyawannya untuk melakukan sesuatu.

1. Teori motivasi dua faktor atau teori iklim sehat oleh Herzberg

Herzberg berpendapat bahwa ada dua faktor ekstrinsik dan instrinsik

yang mempengaruhi seseorang bekerja. Termasuk dalam faktor ekstrinsik

(hygienes) adalah hubungan interpersonal antara atasan dengan bawahan,

teknik supervisi, kebijakan administratif, kondisi kerja dan kehidupan pribadi.

Sedangkan faktor instrinsik (motivator) adalah faktor yang kehadirannya dapat

menimbulkan kepuasaan kerja dan meningkatkan prestasi atau hasil kerja

individu. Menurut Notoatmodjo (2009: 119), motivasi seseorang akan

ditentukan motivatornya, yang meliputi prestasi (Achievement), penghargaan

(Recognition), tantangan (Challenge), tanggungjawab (Responsibility),

pengembangan (Development), keterlibatan (Involvement), dan kesempatan

(Opportunity).

Dalam teori motivasi Herzberg, faktor-faktor motivator meliputi

prestasi, pengakuan, tanggungjawab, kemajuan, pekerjaan itu sendiri dan

kemungkinan berkembang.

a. Prestasi (achievment) adalah kebutuhan untuk memperoleh prestasi di

bidang pekerjaan yang ditangani. Seseorang yang memiliki keinginan

Page 31: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

16

berprestasi sebagai kebutuhan “need” dapat mendorongnya mencapai

sasaran.

b. Pengakuan (recoqnition) adalah kebutuhan untuk memperoleh pengakuan

dari pimpinan atas hasil karya/hasil kerja yang telah dicapai.

c. Tanggungjawab (responbility) adalah kebutuhan untuk memperoleh

tanggungjawab dibidang pekerjaan yang ditangani.

d. Kemajuan (advencement) adalah kebutuhan untuk memperoleh

peningkatan karier (jabatan).

e. Pekerjaan itu sendiri (the work it self) adalah kebutuhan untuk dapat

menangani pekerjaan secara aktif sesuai minat dan bakat.

f. Kemungkinan berkembang (the possibility of growth) adalah kebutuhan

untuk memperoleh peningkatan karier.

Frederick Herzberg memilah herarki kebutuhan Maslow menjadi

kebutuhan tingkat rendah (fisiologis, rasa aman, dan sosial) dan kebutuhan

tingkat tinggi (penghargaan dan aktualisasi diri). Herzberg mengemukakan

bahwa cara terbaik untuk memotivasi seseorang adalah dengan memenuhi

kebutuhan tingkat tingginya.

2. Teori motivasi prestasi kerja David Mc Clelland

Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi

potensial, bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada

kekuatan dorongan yaitu: (a). Kekuatan motif dan kekuatan dasar yang

terlibat; (b). Harapan dan keberhasilannya; dan (c). Nilai insentif yang terletak

pada tujuan.

Menurut Mc Clelland kebutuhan manusia yang dapat memotivasi

gairah kerja dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

a. Kebutuhan akan prestasi, karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi,

asalkan kemungkinan untuk hal itu diberi kesempatan, seseorang

menyadari bahwa dengan hanya mencapai prestasi kerja yang tinggi akan

dapat memperoleh pendapatan yang besar, dengan pendapatan yang besar

ia dapat memenuhi kebutuhan– kebutuhannya.

Page 32: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

17

b. Kebutuhan akan afiliasi seseorang karena kebutuhan afiliasi akan

memotivasi dan mengembangkan diri serta memanfaatkan semua

energinya.

c. Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan ini merupakan daya penggerak

yang memotivasi semangat kerja seorang karyawan. Ego manusia yang

ingin berkuasa lebih dari manusia lainnya akan menimbulkan persaingan.

Persaingan ini oleh manajer ditumbuhkan secara sehat dalam memotivasi

bawahannya supaya termotivasi untuk bekerja giat.

Pada teori yang dicapai dari Mc. Clelland dalam Sedarmayanti (2009:

238) bahwa tingkat usaha individu (motivasi) bukan hanya merupakan fungsi

dari penghargaan. Karyawan harus berharap bahwa mereka memiliki

kemampuan mengerjakan tugas dengan baik, dan mereka harus menghargai

penghargaan tersebut. Apabila ketiga kondisi tersebut dipenuhi, karyawan

akan termotivasi untuk mencurahkan usaha yang lebih besar.

Berdasarkan pada dua teori di atas, maka pada penelitian ini yang sesuai

adalah teori dua faktor Herzberg untuk yang motivator. Karena Herzberg

mengemukakan bahwa cara terbaik untuk memotivasi seseorang adalah dengan

memenuhi kebutuhan tingkat tingginya. Herzberg mengatakan bahwa

memberikan seseorang kenaikan gaji atau kondisi kerja yang baik tidak dapat

memotivasinya karena kebutuhan tingkat rendah dapat dipenuhi secara cepat.

Implikasi teori ini ialah bahwa seorang pekerja mempunyai persepsi berkarya

tidak hanya sekedar mencari nafkah, akan tetapi sebagai wahana untuk

memuaskan berbagai kepentingan dan kebutuhannya, bagaimanapun kebutuhan

itu dikategorisasikan.

2.2.3 Metode dan Alat Motivasi

Telah diketahui bahwa meningkatkan gaji karyawan dalam suatu

organisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi kerja. Tetapi

tidak semua orang disuatu organisasi meningkat motivasinya karena gaji saja,

melainkan banyak faktor yang berpengaruh terhadap motivasi kerja.

Notoatmodjo (2009: 129) mengutip keterangan beberap ahli untuk

Page 33: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

18

mengelompokkan dua cara atau metode untuk meningkatkan motivasi kerja,

yakni:

1. Metode langsung

Pemberian materi atau nonmateri kepada karyawan secara langsung untuk

memenuhi kebutuhan dan kepuasan merupakan cara yang langsung dapat

meningkatkan motivasi kerja. Yang dimaksud dengan pemberian materi

adalah misalnya pemberian bonus, pemberian hadiah pada waktu tertentu,

misalnya pada hari ulan tahun karyawan, hari raya, dan sebagainya.

Sedangkan pemberian nonmateri antara lain memberikan pujian, memberikan

penghargaan dan tanda-tanda penghormatan yang lain dalam bentuk surat

keputusan, sertifikat, dan sebagainya.

2. Metode tidak langsung

Adalah suatu kewajiban memberikan kepada karyawan organisasi berupa

fasilitas atau sarana-sarana penunjang kerja atau kelancaran tugas. Dengan

fasilitas atau sarana dan prasarana tersebut karyawan akan merasa dipermudah

tugasnya, sehingga dapat mendorong semangat kerjanya. Peningkatan

motivasi tidak langsung ini misalnya, ruang kerja yang nyaman, kursi kerja

yang empuk, tersedianya alat komunikasi, dan sebagainya. Dengan sarana

seperti ini akan memberikan semangat kerja yang tinggi bagi karyawan dan

akhirnya dapat meningkatkan kinerja mereka.

Upaya peningkatan motivasi seperti tersebut, dengan memberikan sesuatu

kepada karyawan dipandang sebagai cara atau metode untuk meningkatkan

motivasi kerja. Tetapi apabila dilihat dari apa yang diberikan kepada karyawan,

yang akhirnya dapat meningkatkan motivasi, maka apa yang diberikan tersebut

dapat dikatakan sebagai alat motivasi. Menurut Notoatmodjo (2009: 130), apabila

hal ini dapat dikategorikan sebagai alat motivasi, maka dapat dikelompokkan

menjadi 3, yaitu:

1. Materiil

Alat motivasi materiil adalah apa yang diberikan kepada karyawan dapat

memenuhi kebutuhan ekonomi, yang berupa uang atau barang yang

Page 34: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

19

mempunyai nilai jual. Misalnya, kendaraan dinas atau rumah dinas, disamping

gaji yang cukup atau bonus yang berupa uang.

2. Nonmateri

Alat motivasi nonmateri adalah pemberian tersebut tidak dapat dinilai dengan

uang, tetapi pemberian sesuatu yang hanya memberikan kepuasan atau

kebanggaan kepada karyawan. Misalnya pemberian penghargaan berupa

medali, piagam, piala, bintang penghargaan dan sebagainya.

3. Kombinasi materi dan nonmateri

Alat motivasi ini adalah kedua-duanya, baik materiil maupun non materiil.

Disamping fasilitas atau bonus yang diterima, karyawan juga memperoleh

penghargaan berupa piagam atau medali, dan sebagainya.

2.2.4 Indikator Motivasi

Indikator untuk mengukur motivasi menurut teori kebutuhan McClelland

dalam Sedarmayanti (2009: 236) antara lain:

1. Achievement (kebutuhan akan prestasi), yaitu dorongan untuk mengungguli,

berprestasi sehubungan dengan seperangkat standar, bergulat untuk sukses

2. Power (kebutuhan akan kekuasaan), yaitu kebutuhan untuk membuat orang-

orang lain berperilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu (tanpa dipaksa)

tidak akan berperilaku demikian

3. Affiliation (kebutuhan akan pertalian), yaitu hasrat untuk berhubungan antar

pribadi yang ramah dan karib

Secara garis besar manusia di dalam perusahaan perlu mempertahankan

kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan memperoleh keuntungan. Untuk

mencapai hal itu, maka dibutuhkan motivasi dan semangat kerja dalam

menjalankan proses kinerja.

2.3 Kinerja

2.3.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan suatu hasil yang diperoleh dari seseorang atau pekerja

setelah dia melakukan sesuatu dalam hal ini pekerjaannya. Contohnya seorang

Page 35: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

20

teknisi memiliki pekerjaan memperbaiki alat-alat elektronik yang rusak. Dengan

memperbaiki alat-alat elektronik tersebut menjadi baik seperti sediakala, maka

kinerja dalam hal tersebut adalah berfungsi kembalinya alat-alat elektronik yang

telah diperbaiki oleh teknisi tersebut. Berikut adalah beberapa definisi dan

penjelasan mengenai kinerja.

Pengertian kinerja menurut Moeheriono (2009:60), pengertian kinerja

(performance) merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi

dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu

organisasi.

Mangkunegara (2009: 67), mengatakan bahwa istilah kinerja berasal dari

kata job performance atau actual performance (prestasi kerja atau prestasi

sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja)

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Hasibuan (2007: 94) juga menyatakan bahwa kierja atau prestasi kerja

adalah gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang

pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran

serta tingkat motivasi seorang pekerja.

Sedarmayanti (2009: 259), pengertian kinerja merupakan terjemahan dari

kata performance yaitu:

1. Perbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja, dan pelaksanaan pekerjaan

yang berdaya guna

2. Pencapaian/prestasi seseorang berkenaan dengan tugas yang diberikan

kepadanya

3. Hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi

secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan

buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang

telah ditentukan)

Page 36: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

21

4. Kinerja didefinisikan sebagai catatan mengenai outcome yang dihasilkan dari

suatu aktivitas tertentu, selama kurun waktu tertentu pula

5. Hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam

suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-

masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara

legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika

Menurut berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang secara kualitas maupun kuantitas

dalam fungsi pekerjaan atau aktivitas tertentu selama jangka waktu tertentu.

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja menurut Mangkunegara

(2009: 67) adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi.

1. Faktor kemampuan

Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Artinya, pegawai

yang memiliki IQ di atas rata-rata (110-120) dengan pendidikan yang

memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-

hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh

karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan

keahliannya.

2. Faktor motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakan diri

pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi (tujuan kerja).

2.3.3 Indikator Kinerja

Semakin tinggi ketiga faktor di atas, maka semakin besarlah prestasi kerja

karyawan yang bersangkutan. Hasibuan (2007: 94) menyebutkan beberapa unsur

yang dinilai dalam prestasi kerja, yaitu :

Page 37: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

22

1. Kesetiaan, dicerminkan oleh kesediaan karyawan menjaga dan membela

organisasi di dalam maupun di luar pekerjaan dari rongrongan orang tidak

bertanggung jawab.

2. Prestasi kerja, menilai hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat

dihasilkan oleh karyawan tersebut dari uraian pekerjaanya.

3. Kejujuran, menilai kejujuran dalam melaksanakan tugas-tugasnya memenuhi

perjanjian baik bagi dirinya sendiri maupun terhadap orang lain seperti kepada

para bawahannya.

4. Kedisiplinan, menilai disiplin karyawan dalam mematuhi peraturan-peraturan

yang ada dan mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan instruksi yang

diberikan kepadanya.

5. Kreativitas, menilai kemampuan karyawan dalam mengembangkan

kreativitasnya untuk menyelesaikan pekerjaannya, sehingga bekerja lebih

berdaya guna dan berhasil guna.

6. Kerja sama, menilai kesediaan karyawan berpartisipasi dan bekerja sama

dengan karyawan lainnya vertikal atau horizontal di dalam maupun di luar

pekerjaan sehingga hasil pekerjaan akan semakin baik.

7. Kepemimpinan, menilai kemampuan untuk memimpin, berpengaruh,

mempunyai pribadi yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi

orang lain atau bawahannya untuk bekerja secara efektif.

8. Kepribadian, menilai sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi

kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap baik dan penampilan simpatik

serta wajar dari karyawan tersebut.

9. Prakarsa, menilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif

sendiri untuk menganalisis, menilai menciptakan, memberi alasan,

mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang

dihadapinya.

10. Kecakapan/Keterampilan, menilai kecakapan karyawan dalam menyatukan

dan menyelaraskan bermacam-macam elemen yang semuanya terlibat di

dalam penyusunan kebijaksanaan dan didalam situasi manajemen.

Page 38: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

23

11. Tanggung jawab, menilai kesediaan karyawan dalam

mempertanggungjawabkan kebijakannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana

dan prasarana yang dipergunakannya, perilaku serta hasil kerja dari

bawahannya.

Bernardin dan Russel (2008: 239), menjelaskan bahwa ada beberapa

indikator yang bisa dijadikan ukuran kinerja, antara lain:

1. Quality; tingkat dimana proses atau hasil dari suatu kegiatan yang sempurna,

dengan kata lain melaksanakan suatu kegiatan dengan cara yang ideal/sesuai

atau dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

2. Quantity; besaran yang dihasilkan dalam bentuk nilai uang, sejumlah unit,

atau sejumlah kegiatan yang diselesaikan.

3. Timelines; berkaitan dengan ketepatan waktu dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan, atau tingkat dimana suatu kegiatan diselesaikan dengan waktu yang

lebih cepat dari yang ditetapkan dan menggunakan waktu yang tersedia untuk

kegiatan lain.

4. Cost Efectiveness; Tingkat penggunaan sumber daya organisasi (manusia,

uang, teknologi, material) dimaksimalkan dengan maksud untuk mencapai

target tertinggi atau sebaliknya, pengurangan dari beberapa unit atau instansi

dan penggunaan sumber-sumber organisasi.

5. Need for Supervision; kebutuhan pengawasan, yaitu tingkat dimana pegawai

melaksanakan pekerjaannya tanpa memerlukan bantuan pengawas atau

sebaliknya untuk menghindari kesalahan atau mendapatkan hasil yang tidak

diinginkan.

6. Interpersonal impact; pengaruh interpersonal, tingkat dimana pegawai

menunjukkan perasaan self esteem (harga diri), goodwill dan kerjasama

diantara rekan sekerja dan bawahan.

Selanjutnya Mondy (2007: 298) mengatakan bahwa kriteria prestasi

adalah: (a) Quantity of work, yaitu seberapa banyak output yang dihasilkan

apakah cukup produktif atau tidak; (b) Quality of work, yaitu seberapa besar

ketelitian dan ketepatan dari output yang dihasilkan; (c) Dependability, yaitu

seberapa besar tanggung jawab serta komitmen terhadap pekerjaannya; (d)

Page 39: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

24

Initiative, yaitu seberapa besar kemauannya, tingkat pemikirannya, serta

kesanggupannya dalam menerima dan menjalankan tanggung jawab yang

diberikan; dan (e) Adaptability, yaitu seberapa kesanggupannya dalam merespon

setiap perubahan yang terjadi.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan indikator kinerja kerja

menurut Sedarmayanti (2009: 269) adalah: (a) Prestasi kerja, (b) Tanggung jawab,

(c) Ketaatan, (d) Kejujuran, dan (e) Kerjasama.

2.4 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan

Robbins (2010) menyatakan bahwa untuk memaksimalkan motivasi,

pegawai perlu mempersepsikan bahwa upaya yang dikeluarkan mengarah ke

evaluasi kinerja yang diharapkan akan menghasilkan imbalan yang dihargai.

Mengikuti model harapan dari motivasi, jika sasaran yang diharapkan tidak jelas,

jika kriteria pengukuran sasaran samar-samar dan jika pegawai kekurangan

keyakinan diri bahwa upaya tersebut akan mengarah ke penilaian yang

memuaskan mengenai kinerja atau meyakini bahwa akan ada pembayaran yang

tidak memuaskan oleh organisasi bila sasaran kinerja tercapai, maka dapat

diperkirakan individu-individu akan berkerja jauh di bawah potensinya.

Motivasi kerja merupakan suatu dorongan untuk melakukan suatu

pekerjaan. Motivasi kerja erat hubungannya dengan kinerja atau performansi

seseorang. Pada dasarnya motivasi kerja seseorang itu berbeda-beda. Ada

motivasi kerjanya tinggi dan ada motivasi kerjanya rendah, bila motivasi kerjanya

tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan sebaliknya jika

motivasinya rendah maka akan menyebabkan kinerja yang dimiliki seseorang

tersebut rendah. Jika pegawai mempunyai motivasi kerja tinggi maka ia akan

bekerja dengan keras, tekun, senang hati, dan dengan dedikasi tinggi sehingga

hasilnya sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

Seseorang akan selalu mendambakan penghargaan terhadap hasil

pekerjaanya dan mengharapkan imbalan yang adil. Penilaiaan kinerja perlu

dilakukan seobyektif mungkin karena akan memotivasi karyawan dalam

melakukan kegiatannya. Disamping itu pula penilaan kinerja dapat memberikan

Page 40: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

25

informasi untuk kepentingan pemberian gaji, promosi dan melihat perilaku

karyawan.

Kinerja kerja seorang karyawan akan mudah mencapai tingkat yang

diharapkan apabila didukung oleh motivasi yang tinggi. Motivasi untuk

melaksanakan pekerjaan dengan baik akan muncul apabila pekerjaan yang

dikerjakannya mempunyai nilai atau berarti bagi pegawai yang bersangkutan.

Mangkunegara (2009: 67) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah faktor kemampuan dan faktor motivasi.

Motivasi yang baik dapat juga menunjang keberhasilan suatu perusahaan

dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya faktor tersebut akan

menciptakan tingkat kinerja karyawan yang optimal sehingga menunjang

keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika tingkat kinerja menurun akan

menghambat perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu,

perkembangan mutu Sumber Daya Manusia semakin penting keadaannya. Hal ini

mengingat bahwa perusahaan yang mempekerjakan Sumber Daya Manusia,

menginginkan suatu hasil dan manfaat yang baik dan dapat mengikuti perubahan

dan perkembangan yang terjadi dalam perusahaan. Motivasi merupakan hal yang

berperan penting dalam meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang yang

mempunyai motivasi yang tinggi akan berusaha dengan sekuat tenaga supaya

pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, akan membentuk suatu

peningkatan kinerja.

Page 41: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

26

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT Aero Perdana Internusa didirikan pada tanggal 28 Januari 2005,

perusahaan ini bergerak di bidang penerbangan atau jasa untuk melakukan

perbaikan dan overhaul untuk avionik, instrumen, peralatan listrik, Industrical dan

mekanik pada pesawat. Selain itu, PT Aero Perdana Internusa memproduksi dan

melakukan perawatan untuk bagian industri, peralatan, mesin, dan lain-lain. Untuk

meningkatkan produktivitas perusahaan, menghasilkan produk yang terbaik dan

pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan, PT Aero Perdana Internusa

melakukan kerjasama dengan perusahaan lokal maupun internasional.

Hal tersebut merupakan sebagian dari rantai kerja perusahaan, karena satu

sama lain saling membutuhkan dalam hal sumber daya. Memiliki layanan yang

baik kepada pelanggan, dan didukung oleh sumber daya manusia yang sesuai

dengan kriteria perusahaan maka akan memberikan hasil terbaik dan kepuasan

dari berbagai pihak seperti konsumen dan pihak PT Aero Perdana Internusa itu

sendiri.

Perkembangan PT Aero Perdana Internusa cukup pesat, hal ini dapat kita

lihat atas adanya kerja sama dengan berbagai pembuat pesawat terbang terkemuka

di dunia. Berikut ini adalah perusahaan yang bekerja sama dengan PT Aero

Perdana Internusa:

Perusahaan dalam negeri:

1. PT Dirgantara Indonesia (PT. DI)

2. Nusantara Turbine Propulsion (PT. NTP)

3. Aircraft Services (SU-ACS-PT. DI)

Perusahaan Internasional :

1. National Flight Service - USA

2. Turbine international - USA

Page 42: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

27

3. Turbine Engine Consultan - USA

4. Eko Corporation - JAPAN

5. SAFT - FRANCE

6. Spare Parts GMBH - GERMANY

7. Tech-Toll plastics, Inc - USA

8. International airparts PTY LTD – AUSTRALIA

Perusahaan – perusahaan tersebut sangat membantu PT Aero Perdana

Internusa dalam menjalankan kegiatan nya. Dengan adanya bantuan dan

kerjasama tersebut PT Aero Perdana Internusa telah memiliki sejumlah konsumen

yang senantiasa memberikan kepercayaan nya kapada perusahaan.

Di bawah ini adalah beberapa daftar konsumen PT Aero Perdana Internusa

yang mendukung dan menikmati hasil kerja perusahaan yang merupakan hasil

dari upaya perusahaan untuk terus menjaga komitmen dalam bisnis :

1. PT. Indopelita aircraft service (IAS)

2. TNI – AU (IDAF)

3. LAPAN – WEST JAVA

4. PT. PERTAMINA UP IV-CILACAP

5. State owned electrical company (PT. PLN)

6. AIRCRAFT SEVICE (ACS)

7. Metal industry and development center (MIDC)

8. Army weaponry Industry (PT. PINDAD)

9. Indonesia Telecommuniacation (PT. TELKOM)

10. Polisi udara

3.1.2. Visi dan Misi PT Aero Perdana Internusa

1. Visi

Menjadi perusahaan berkelas di Indonesia dalam industry penerbangan

berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan mampu bersaing dalam pasar

global dengan mengandalkan keunggulan biaya.

Page 43: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

28

2. Misi

Sebagai pusat keunggulan di bidang industry penerbangan terutama dalam

rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi & pemeliharaan untuk

kepentingan komersial dan militer dan juga aplikasi diluar industry penerbangan .

Menjalankan usaha dengan selalu berpotensi pada aspek bisnis dan komersil dan

dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki keunggulan biaya.

3.1.3. Layanan dan Jasa

Secara garis besar, PT Aero Perdana Internusa melakukan berbagai

kegiatan yang mencakup tentang industry penerbangan. PT Aero Perdana

Internusa menyediakan beberapa layanan untuk para konsumen nya, diantaranya:

1. Pemeliharaan pesawat

2. Reparasi pesawat

3. Rancang bangun model pesawat

4. Penyediaan spare parts pesawat

Pelayanan tersebut sangat di perhatikan oleh PT Aero Perdana Internusa,

mulai dari pengawasan, sumber daya manusia yang handal, sampai biaya

operasionla yang terjangkau oleh para konsumen nya.

3.1.4. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi

Struktur organisasi merupakan gambaran fungsi dari tanggungjawab tugas

dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada perusahaan dalam rangka memberi

isi dan arah arah dengan perusahaan untuk memudahkan personil dalam

melaksanakan aktivitasnya untuk mencapai tujuan akhir.

Page 44: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

29

Gambar 3.1

Strukrur Organisasi PT Aero Perdana Internusa

Deskripsi pekerjaan dari setiap posisi yang ada di PT Aero Perdana

Internusa berdasarkan bagan organisasinya sebagai berikut:

1. Direktur Utama memiliki wewenang sebagai pengambil keputusan pada

semua hal yang berkaitan dengan urusan perusahaan dan merencanakan visi

misi jangka panjang sesuai rencana dan mengevaluasi hasil produksinya

bertanggung jawab langsung terhadap semua kegiatan perusahaan yang

dipimpinnya.

2. Direktur Marketing bertugas untuk mengawasi kegiatan para marketing dan

mengatur strategi pemasarannya kepada manager marketing terlebih dahulu

sebelum ke para marketing.

3. Marketing Manager mempunyai peran untuk menjaga hubungan baik

dengan pelanggan dan relasi, memberikan laporan kepada pimpinan

perusahaa, merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan kebijakan

DIREKTUR

UTAMA

DIREKTUR

MARKETING

MARKETING

MANAGER

MARKETING

DIREKTUR

TEHNIK

MANAGER

QA

TEHNISI

MANAGER

TEHNIK

ACCOUNTING

HRD

Page 45: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

30

umum pemasaran (seperti promosi, pengembangan produk atau jasa yang

dberikan.

4. Marketing bertugas untuk memasarkan jasa perusahaan ini ke perusahaan

yang bergerak di bidang penerbangan dan melaporkan hasil nya ke manager

marketing.

5. HRD memiliki wewenang untuk merekrut , menyeleksi karyawan baru dan

Memeriksa dan mengevaluasi laporan ketidak hadiran, lembur, kesejahteraan

karyawan.

6. Accounting bertugas untuk merencanakan dan mengatur segala administrasi

keuangan didalam perusahaan, bertanggung jawab terhadap kegiatan yang

menyangkut keuangan, penagihan dan penganggaran, bertanggung jawab atas

pengawasan seluruh laporan yang masuk dari semua bagian yang ada pada

perusahaan.

7. Direktur Teknik bertugas untuk mengelola, melaksanakan dan mengawasi

seluruh kegiatan teknisi, pemeliharaan mesin-mesin, dan perbaikan-perbaikan

mesin serta bertanggung jawab kepada Direktur Utama.

8. Manager QA bertugas untuk memeriksa atau mengecek bagian-bagian

pesawat (komponen pesawat) yang akan diperbaiki, dan melihat dari segi

kualitas barang yang sudah di perbaiki.

9. Manager Teknik memiliki tugas yang berhubungan langsung dan mengawasi

para tehnisi melakukan perbaikan pada alat-alat dan member laporan pada

direktur tehnik.

10. Tehnisi memiliki tugas untuk menjalankan perintah atasan dan memperbaiki

alat alat yang sudah harus menjadi tanggung jawabnya.

3.2. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif yaitu suatu

bentuk penelitian untuk mengumpulkan data-data yang sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya, yang mempunyai hubungan erat dengan permasalahan yang

akan diteliti, sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai objek

yang akan diteliti dan kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan.

Page 46: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

31

Pengertian metode deskriptif menurut Nazir (2008: 54) adalah :

“Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas

peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang akan dikumpulkan dan yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Yaitu data yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian dengan

langsung terjun ke lapangan. Sumber data primer adalah kuesioner yang

disebarkan kepada pegawai secara acak sebagai responden wawancara dengan

pihak-pihak yang berhubungan langsung dalam memberikan penjelasan

mengenai motivasi dan kinerja karyawan karyawan di PT Aero Perdana

Internusa.

2. Data Sekunder

Yaitu berupa data yang relevan dengan masalah penelitian yang bersumber

dari literatur-literatur baik yang terdapat di perusahaan maupun di

perpustakaan, hal ini dimaksudkan untuk mencari dasar pemikiran atau teori

yang dapat mendukung penelitian ini. Sedangkan Sumber Data yang diambil

adalah data yang diambil dari tempat penelitian yaitu pada PT Aero Perdana

Internusa.

3.2.2. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu suatu studi yang mengadakan peninjauan langsung ke perusahaan yang

menjadi objek penelitian untuk memperoleh data primer.

Page 47: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

32

a. Wawancara

Yaitu mengadakan hubungan secara langsung dengan pihak-pihak yang

dianggap dapat memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan.

b. Kuesioner

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan daftar

pertanyaan yang bersangkutan dengan masalah responden dengan tujuan

memperoleh data-data yang dapat mendukung penelitian

c. Observasi

Yaitu pengamatan secara langsung guna memperoleh gambaran mengenai

masalah yang akan diteliti.

2. Studi Kepustakaan (library research)

Yaitu mencari dengan mengumpulkan data dengan cara membaca dan

mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti

untuk mendapat data sekunder.

3.2.3. Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan hipotesis: “Jika atasan dapat memberikan motivasi

dengan tepat kepada karyawannya, maka kinerja karyawan karyawan akan

tinggi”, maka variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Motivasi

Independent Variable (X) yaitu variabel bebas yang mempengaruhi variabel

lainnya. Dalam penelitian ini, motivasi yang diberikan atasan diperusahaan

merupakan variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan. Konsep variabel

motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan

kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan

terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

2. Variabel Kinerja karyawan Karyawan

Dependent Variable (Y) yaitu variabel terikat yang artinya variabel yang

tergantung pada variabel lain. Dalam penelitian ini, kinerja karyawan

merupakan dependent variable yang dipengaruhi oleh motivasi. Konsep

kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

Page 48: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

33

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Skala

Motivasi

(X)

Motivasi merupakan

kesediaan untuk

mengeluarkan

tingkat upaya yang

tinggi untuk tujuan

organisasi yang

dikondisikan oleh

kemampuan upaya

itu untuk memenuhi

beberapa kebutuhan

individual.

Sedarmayanti

(2009:233)

1. Kebutuhan akan

Prestasi

2. Kebutuhan akan

kekuasaan

3. Kebutuhan akan

pertalian

a. Dorongan untuk

mengungguli

b. Berprestasi sesuai standar

c. Bergulat untuk sukses

a. Mempengaruhi

b. Mengikuti tanpa paksaan

a. Hubungan antar pribadi yang

ramah dan karib

Ordinal

Kinerja

Karyawan

(Y)

Kinerja atau prestasi

kerja adalah

gabungan dari tiga

faktor penting yaitu

kemampuan dan

minat seorang

pekerja,

kemampuan dan

penerimaan atas

penjelasan delegasi

tugas dan peran

serta tingkat

motivasi seorang

pekerja.

Hasibuan

(2007: 94)

1. Kesetiaan

2. Prestasi kerja

3. Kejujuran

4. Kedisiplinan

5. Kreativitas

6. Kerja sama

7. Kepemimpinan

8. Kepribadian

9. Prakarsa

10. Keterampilan

11. Tanggung jawab

a. Menjaga perusahaan

b. Membela perusahaan

a. Kualitas pekerjaan

b. Kuantitas pekerjaan

a. Memenuhi perjanjian

a. Mematuhi peraturan

b. Sesuai instruksi

a. Kemampuan karyawan

b. Kreativitas dalam pekerjaan

a. Berpartisipasi

b. Bekerjasama

a. Kemampuan memimpin

b. Kemampuan mempengaruhi

c. Dihormati

d. Berwibawa

e. Dapat memotivasi

a. Sikap perilaku

b. Sopan

c. Periang

d. Disukai

e. Kesan yang menyenangkan

f. Bersikap baik

g. Penampilan simpatik

a. Kemampuan berpikir

b. Menciptakan

c. Memberi alasan

d. Menyimpulkan

e. Membuat keputusan

a. Kecakapan dalam bekerja

b. Penyusunan kebijaksanaan

a. Kebijakan

b. Pekerjaan

c. Hasil kerja

d. Sarana dan prasana

e. Perilaku

Ordinal

Page 49: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

34

3.2.4. Populasi dan Sampel

Kata populasi (population/universe) dalam statistika merujuk pada

sekumpulan individu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam

suatu penelitian (pengamatan). Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin,

(2006:62) mengatakan:

”Populasi merupakan keseluruhan elemen, atau unit elementer, atau

unit penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu

yang dijadikan sebagai objek penelitian.”

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Aero Perdana Internusa

dengan total populasi 100 orang.

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin (2006:87) mengatakan bahwa:

”Sampel adalah bagian kecil dari anggota populasi yang diambil

menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya.”

Dalam penelitian ini teknik sampel yang digunakan adalah simple random

sampling yaitu sebuah proses sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga

setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama

untuk dipilih ke dalam sampel yaitu dengan rumus sebagai berikut:

n = 21 Ne

N

+

Keterangan :

n = Sampel

N = Populasi

e = Nilai kritis/batas ketelitian yang diinginkan (10%)

n = 210,01001

100

x+

= 50

Berdasarkan perhitungan tersebut, sampel dalam penelitian ini sebanyak

50 responden.

Page 50: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

35

3.2.5. Teknik Pengolahan Data

Sebelum data diolah, langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :

1. Editing, proses memeriksa kembali seluruh kualitas data yaitu dengan

memeriksa kelengkapan, konsistensi, ketepatan, keseragaman, dan relevansi

data. Dengan kata lain proses ini untuk mengetahui apakah ada kesalahan

dalam pengisian atau tidak.

2. Tabulasi, yakni proses mengubah semua jawaban yang diterima kedalam

bentuk tabel, sehinga data tersebut dapat dipergunakan dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini variabel motivasi diberi simbol (X), sementara

variabel prestasi diberi simbol (Y). Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan, para responden diberikan lima alternatif jawaban yang berbeda satu

sama lainnya. Setiap bobot penilaian skala, adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Likert

Alternatif Jawaban

Skala Nilai

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Selanjutnya dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk

memudahkan penilaian rata-rata tersebut, maka digunakan interval untuk

menentukan panjang kelas interval, maka digunakan rumus menurut Sudjana

(2008 : 47), sebagai berikut :

Keterangan :

P = Panjang kelas interval

Rentang = data terbesar – data terkecil

Page 51: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

36

Banyak kelas interval = 5

Jadi, panjang kelas interval adalah :

5

15 −=P

= 0.8

Maka interval dari kriteria penilaian rata-rata adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3

Skala Interval

Motivasi Kinerja karyawan Skala

Sangat Tinggi Sangat Tinggi 4.20 – 5.00

Tinggi Tinggi 3.40 – 4.19

Cukup Tinggi Cukup tinggi 2.60 – 3.39

Rendah Rendah 1.80 – 2.59

Sangat Rendah Sangat Rendah 1.00 – 1.79

1. Analisis Korelasi Rank Spearman

Penulis menggunakan metode analisis korelasi Rank Spearman dan uji

signifikansi t, dimana kedua alat ukur ini digunakan untuk mengukur kuat-

lemahnya hubungan antara dua variabel yang berbeda.

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah komunikasi sebagai

variabel independent (variabel X) dan tingkat konflik sebagai variabel dependent

(variabel Y). Digunakan Korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut :

a. Apabila tidak terdapat angka kembar

Dimana :

rs = koefisien korelasi Rank Spearman

di = selisih rank X dan Y

n = banyaknya sampel

( )1

61

2

2

−−=∑nn

dirs

Page 52: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

37

b. Apabila terdapat angka kembar

Dimana :

∑∑ −−

= XTnn

X12

32

∑∑ −−

= YTnn

Y12

32

Dan jika itu kembar jumlahnya banyak dalam perhitungan perlu

dimasukan faktor koreksi tersebut dengan rumus :

Keterangan :

t = jumlah rank kembar dari sampel penelitian

T = faktor koreksi

n = banyaknya pasangan data

∑X 2 = jumlah kuadrat variabel X

∑Y 2 = jumlah kuadrat variabel Y

T x = faktor koreksi jumlah kuadrat variabel X sebagai akibat adanya

ranking yang sama

T y = faktor koreksi jumlah kuadrat variabel Y sebagai akibat adanya

ranking yang sama

Metode statistik yang digunakan untuk mencari besar serta jenis hubungan

antara kedua variabel tersebut adalah metode korelasi Rank Spearman, dimana

dalam metode ini skor yang didapat dari hasil kuesioner akan diranking dan diberi

∑ ∑

∑ ∑ ∑×

−+=

22

222

2 YX

diYXrs

∑∑−

==12

3tt

TyTx

Page 53: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

38

bobot. Nilai koefisien korelasi Rank Spearman ( rs ) berkisar antara –1< rs < 1.

Menurut Sugiyono (2009 : 149) tanda negatif atau positif dapat diartikan sebagai

berikut :

Tabel 3.4

Skala Koefisien Korelasi

Koefisien Korelasi Koefisien Korelasi Tafsirannya

0,00 – 0,199 + dan - Hubungan sangat lemah

0,20 – 0,399 + dan - Hubungan yang lemah

0,40 – 0,599 + dan - Hubungan yang cukup kuat

0,60 – 0,799 + dan - Hubungan yang kuat

0,80 – 1,000 + dan - Hubungan yang sangat kuat

Hasil dari analisa tersebut akan memperoleh angka positif atau negatif

jika:

1. Koefisien korelasi ( rs ) positif ( rs > 0 )

Berarti menunjukan hubungan yang positif atau searah, dimana kenaikan

variabel X diikuti oleh kenaikan variabel Y.

2. Koefisien korelasi ( rs ) negatif ( rs < 0 )

Berarti menunjukan hubungan yang negatif atau memilki sifat yang terbalik,

yaitu apabila kenaikan variabel X oleh penurunan variabel Y, atau penurunan

variabel X diikuti oleh kenaikan variabel Y.

3. Koefisien korelasi ( rs = 0 )

Berarti hubungan antara kedua variabel sangat lemah atau tidak memiliki

hubungan.

2. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi yaitu untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan

antara variabel X (motivasi) dan variabel Y (kinerja karyawan), maka digunakan

koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien

korelasinya, yaitu :

Kd = rs2 x 100%

Page 54: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

39

Dimana :

Kd = koefisien determinasi

rs = koefisien korelasi

3. Uji Hipotesis

Untuk membuktikan apa yang menjadi anggapan penulis yaitu pada ada

hubungan atau tidaknya kedua variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya

pengujian hipotesis. Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai

berikut :

a. Menetukan H0 dan Ha

H0 : rs ≤ 0, yaitu motivasi tidak ada hubungan dengan kinerja karyawan

Ha : rs > 0, yaitu motivasi ada hubungan dengan kinerja karyawan

b. Menentukan taraf signifikan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan taraf kepercayaan 95% sehingga

taraf signifikansi atau tingkat kesalahannya (α) sebesar 5% (0,05) serta

menggunakan df = n – ( k + 1 ).

c. Menentukan uji t (t test) yang berguna untuk menguji tingkat signifikansi

dengan rumus :

Dimana : rs = Koefisien Korelasi Spearman

rs2

= Koefisien Determinasi

n = Banyaknya Responden

Dari penerapan rumus diatas maka akan diperoleh t dengan tingkat

kebebasan (dk) = n-2 . Melalui nilai dk dan taraf signifikan akan diperoleh nilai t

tertentu melalui tabel dan keputusan yang akan diambil yaitu :

a. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

b. Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Page 55: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Responden

Dalam penelitian ini, penulis menyebarkan kuesioner sebanyak 50 lembar

dari keseluruhan karyawan di PT. Aero Perdana Internusa sebanyak 100

karyawan, dan kuesioner yang dikembalikan kepada penulis sebanyak 50 lembar

kuesioner. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, yaitu yang pertama adalah

mengenai motivasi dan kedua mengenai kinerja karyawan.

Untuk mendapatkan gambaran mengenai karyawan yang menjadi objek

penelitian ini, maka di bawah ini akan diuraikan pengelompokkan responden

berdasarkan jenis kelamin, usia, lama bekerja, dan pendidikan terakhir. Dari 50

karyawan yang diteliti, maka dapat diketahui profil responden di PT. Aero

Perdana Internusa sebagai berikut :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 39 78

Perempuan 11 22

Jumlah 50 100

Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah laki-laki sebanyak 39 orang atau 78% sedangkan perempuan 11

orang atau 14%.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

Kurang dari 25 tahun 7 14

25 – 35 tahun 13 26

36 – 45 tahun 20 40

Lebih dari 45 tahun 10 20

Jumlah 50 100

Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Page 56: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

41

Dari tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa responden yang berusia antara

kurang dari 25 tahun berjumlah 7 orang atau 14%, yang berusia antara 25 – 35

tahun berjumlah 13 orang atau 26%, yang berusia antara 36 – 45 tahun berjumlah

20 orang atau 40%, dan yang berusia lebih dari 45 tahun berjumlah 10 orang atau

20%.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja Frekuensi Persentase

Kurang dari 1 tahun 6 12

1 – 5 tahun 19 38

6 – 10 tahun 18 36

Lebih dari 10 tahun 7 14

Jumlah 50 100

Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Dari tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa responden yang masa

kerjanya antara kurang dari 1 tahun berjumlah 6 orang atau 12%, responden yang

masa kerjanya antara 1-5 tahun berjumlah 19 orang atau 38%, responden yang

masa kerjanya antara 6-10 tahun berjumlah 18 orang atau 36%, dan responden

yang masa kerjanya lebih dari 10 tahun berjumlah 7 orang atau 14%

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Persentase

SLTA - -

D-3 20 40

S-1 27 54

S-2 dan lainnya 3 6

Jumlah 50 100

Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Page 57: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

42

Dari tabel 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang

berpendidikan terakhir D-3 berjumlah 20 orang atau 40%, yang berpendidikan S-1

berjumlah 27 orang atau 54%, dan yang berpendidikan S-2 dan lainnya berjumlah

3 orang atau 6%.

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas

Untuk mengetahui tingkat validitas setiap pernyataan, penulis

menggunakan bantuan sebuah program komputer yang bernama SPSS dengan

versi 17.0.

Variabel X

Berikut ini adalah perhitungan validitas dari masing-masing pernyataan:

Tabel 4.5

Item-Total Statistics

19.5600 7.966 .355 .713

20.0200 7.122 .461 .684

19.9200 7.830 .361 .712

20.0600 7.241 .478 .679

20.1400 7.102 .526 .664

20.2000 6.980 .561 .653

VAR00001

VAR00002

VAR00003

VAR00004

VAR00005

VAR00006

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Sumber : SPSS v.17.0

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 50 orang, maka nilai r

tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k. K merupakan jumlah

butir pernyataan dalam suatu variabel. Jadi df = 50-6 = 44, maka r tabel = 0.297.

Analisis output dapat dilihat sebagai berikut:

1. Pernyataan 1, nilai 0.355 > 0.297, kesimpulan valid

2. Pernyataan 2, nilai 0.461 > 0.297, kesimpulan valid

3. Pernyataan 3, nilai 0.361 < 0.297, kesimpulan valid

4. Pernyataan 4, nilai 0.478 > 0.297, kesimpulan valid

5. Pernyataan 5, nilai 0.526 > 0.297, kesimpulan valid

Page 58: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

43

6. Pernyataan 6, nilai 0.561 > 0.297, kesimpulan valid

Hasil analisis tersebut menunjukan hampir semua butir pernyataan dapat

digunakan, karena r hitung > r tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat.

Variabel Y

Berikut ini adalah perhitungan validitas dari pernyataan-pernyataan:

Tabel 4.6

Item-Total Statistics

92.5400 116.580 .569 .904

92.6400 119.337 .488 .906

92.9400 117.690 .514 .905

92.7600 120.758 .422 .907

92.7800 118.828 .445 .907

92.9800 119.693 .472 .906

92.7200 118.451 .447 .907

93.0200 119.530 .470 .906

92.7000 118.296 .514 .905

92.7000 117.643 .574 .904

92.9400 117.486 .543 .904

92.7400 118.972 .530 .905

92.7800 117.277 .531 .905

92.9000 117.276 .642 .903

93.0200 118.510 .462 .906

92.8200 118.273 .447 .907

92.6000 118.490 .474 .906

92.6000 118.490 .509 .905

92.8600 118.368 .504 .905

92.6800 117.528 .516 .905

92.9400 115.731 .528 .905

92.8400 116.341 .513 .905

92.5600 115.313 .608 .903

92.8000 114.694 .688 .901

VAR00007

VAR00008

VAR00009

VAR00010

VAR00011

VAR00012

VAR00013

VAR00014

VAR00015

VAR00016

VAR00017

VAR00018

VAR00019

VAR00020

VAR00021

VAR00022

VAR00023

VAR00024

VAR00025

VAR00026

VAR00027

VAR00028

VAR00029

VAR00030

Scale Mean if

Item Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Sumber : SPSS v.17.0

Dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 50 orang, maka nilai r

tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-k. K merupakan jumlah

butir pernyataan dalam suatu variabel. Jadi df = 50-24 = 26, maka r tabel = 0.388.

Analisis output dapat dilihat sebagai berikut:

Page 59: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

44

1. Pernyataan 7, nilai 0.569 > 0.388, kesimpulan valid

2. Pernyataan 8, nilai 0.488 > 0.388, kesimpulan valid

3. Pernyataan 9, nilai 0.514 > 0.388, kesimpulan valid

4. Pernyataan 10, nilai 0.422 > 0.388, kesimpulan valid

5. Pernyataan 11, nilai 0.445 > 0.388, kesimpulan valid

6. Pernyataan 12, nilai 0.472 > 0.388, kesimpulan valid

7. Pernyataan 13, nilai 0.447 < 0.388, kesimpulan valid

8. Pernyataan 14, nilai 0.470 > 0.388, kesimpulan valid

9. Pernyataan 15, nilai 0.514 < 0.388, kesimpulan valid

10. Pernyataan 16, nilai 0.574 > 0.388, kesimpulan valid

11. Pernyataan 17, nilai 0.543 > 0.388, kesimpulan valid

12. Pernyataan 18, nilai 0.530 > 0.388, kesimpulan valid

13. Pernyataan 19, nilai 0.531 > 0.388, kesimpulan valid

14. Pernyataan 20, nilai 0.642 > 0.388, kesimpulan valid

15. Pernyataan 21, nilai 0.462 > 0.388, kesimpulan valid

16. Pernyataan 22, nilai 0.447 > 0.388, kesimpulan valid

17. Pernyataan 23, nilai 0.474 > 0.388, kesimpulan valid

18. Pernyataan 24, nilai 0.509 > 0.388, kesimpulan valid

19. Pernyataan 25, nilai 0.504 > 0.388, kesimpulan valid

20. Pernyataan 26, nilai 0.516 > 0.388, kesimpulan valid

21. Pernyataan 27, nilai 0.528 > 0.388, kesimpulan valid

22. Pernyataan 28, nilai 0.513 > 0.388, kesimpulan valid

23. Pernyataan 29, nilai 0.608 > 0.388, kesimpulan valid

24. Pernyataan 30, nilai 0.688 > 0.388, kesimpulan valid

Hasil analisis tersebut menunjukan hampir semua butir pernyataan dapat

digunakan, karena r hitung > r tabel sehingga dapat dikatakan memenuhi syarat.

Reliabilitas

Untuk mengetahui tingkat reliabilitas dari kuesioner, penulis

menggunakan teknik perhitungan cronbach’s dimana perhitungannya

Page 60: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

45

menggunakan bantuan sebuah program komputer yang bernama SPSS dengan

versi 17.0.

Kriteria uji Reliabilitas:

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik atau reliabel jika memiliki nilai

Cronbach’s alpha > 0,60

Variabel X

Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas untuk kuesioner variabel X:

Tabel 4.7

Reliability Statistics

.723 6

Cronbach's

Alpha N of Items

Output SPSS 17.0 tersebut menunjukkan tabel Reliability Coefficients

yang terlihat sebagai Cronbach’s Alpha 0.723 > 0.60. Dapat disimpulkan bahwa

konstruk pernyataan yang merupakan dimensi variabel X adalah reliabel.

Variabel Y

Berikut adalah hasil perhitungan reliabilitas untuk kuesioner variabel Y:

Tabel 4.8

Reliability Statistics

.909 24

Cronbach's

Alpha N of Items

Output SPSS 17.0 tersebut menunjukan tabel Reliability Coefficients yang

terlihat sebagai Cronbach’s Alpha 0.909 > 0.60. Dapat disimpulkan bahwa

konstruk pernyataan yang merupakan dimensi variable Y adalah reliable.

Page 61: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

46

4.3 Tanggapan Responden Mengenai Motivasi Karyawan pada PT. Aero

Perdana Internusa

Untuk Mengetahui tingkat Motivasi pada PT. Aero Perdana Internusa,

penulis akan mencoba untuk mengolah data dengan menggunakan hasil dari

kuesioner yang dibagikan pada karyawan. Jumlah kuesioner yang dibagikan

sebanyak 50 buah dan seluruhnya dapat terkumpul sebanyak 50 buah.

Berikut ini adalah hasil dari tanggapan responden mengenai motivasi yang

diterapkan pada karyawan PT. Aero Perdana Internusa dengan melihat pada tabel

4.9 sampai dengan 4.14 di bawah ini.

Tabel 4.9

Responden memiliki dorongan untuk mengungguli orang lain

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 29 58

Setuju 13 26

Cukup Setuju 8 16

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden memiliki dorongan untuk mengungguli orang lain”, yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 58%, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki dorongan untuk

mengungguli orang lain dalam bekerja.

Tabel 4.10

Responden mampu berprestasi sesuai dengan standar

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 16 32

Setuju 18 36

Cukup Setuju 14 28

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu berprestasi sesuai dengan standar”, yang menyatakan

Page 62: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

47

setuju sebanyak 36%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan PT.

Aero Perdana Internusa memiliki kemampuan untuk berprestasi dalam bekerja

sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan.

Tabel 4.11

Responden bergulat untuk mencapai kesuksesan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 16 32

Setuju 22 44

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 1 2

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden akan bergulat untuk mencapai kesuksesan”, yang menyatakan

setuju sebanyak 44%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan

PT. Aero Perdana Internusa memiliki motivasi yang tinggi untuk mencapai

kesuksesan dalam bekerja.

Tabel 4.12

Responden memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku rekan kerja

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 13 26

Setuju 22 44

Cukup Setuju 13 26

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku rekan

kerja”, yang menyatakan setuju sebanyak 44%, dengan demikian dapat dikatakan

Page 63: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

48

bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki kemampuan untuk

mempengaruhi perilaku rekan kerja dalam bekerja menjadi lebih baik.

Tabel 4.13

Responden bisa mempengarui orang lain tanpa paksaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 13 26

Setuju 16 32

Cukup Setuju 21 42

Tidak Setuju - -

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden bisa mempengarui orang lain tanpa paksaan”, yang menyatakan

setuju sebanyak 32%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan PT.

Aero Perdana Internusa mampu mempengaruhi karyawan lain untuk bekerja tanpa

ada paksaan.

Tabel 4.14

Responden berkeinginan untuk menjalin hubungan dengan ramah dan

akrab

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 11 22

Setuju 18 36

Cukup Setuju 20 40

Tidak Setuju 1 2

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden berkeinginan untuk menjalin hubungan dengan ramah dan

akrab”, yang menyatakan setuju sebanyak 36%, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki keinginan untuk

Page 64: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

49

menjalin hubungan dengan ramah dan akrab baik sesama karyawan maupun

dengan atasan.

Tabel 4.15

Motivasi Karyawan PT. Aero Perdana Internusa

No.

Pernyataan

Klasifikasi

Total Rata-

rata Keterangan SS

(5)

S

(4)

CS

(3)

TS

(2)

STS

(1)

1 29 13 8 - - 221 4.42 Sangat Tinggi

2 16 18 14 2 - 198 3.96 Tinggi

3 116 22 11 1 - 203 4.06 Tinggi

4 13 22 13 2 - 196 3.92 Tinggi

5 13 16 21 - - 192 3.84 Tinggi

6 11 18 20 1 - 189 3.78 Tinggi

Σ Rata-rata X 23.98

Rata-rata x 4.00 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.15 di atas, diperoleh angka rata-rata mengenai

motivasi pada PT. Aero Perdana Internusa sebesar 4.00. Angka ini dikategorikan

pada interval 3.40 – 4.19. Dengan demikian disimpulkan bahwa motivasi

karyawan pada PT. Aero Perdana Internusa adalah tinggi, karena jika dilihat dari

hasil tabel 4.15 di atas, karyawan di PT.Aero Perdana Internusa sudah dapat

termotivasi dengan apa yang perusahaan telah berikan sebagai balas jasa terhadap

apa yang sudah karyawan hasilkan kepada perusahaan.

Namun demikian, masih terdapat beberapa permasalahan dalam hal

mempengaruhi orang lain tanpa paksaan dan keinginan untuk menjalin hubungan

dengan ramah dan akrab. Kelemahan beberapa karyawan dalam memahami orang

lain, maka perlu karyawan tersebut berusaha bagaimana memahami orang dengan

tepat. Selanjutnya lemahnya potensi berinteraksi dengan orang lain, karyawan

tersebut harus menemukan jenis pekerjaan yang tepat sesuai dengan kompetensi

yang dimilikinya.

Page 65: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

50

4.4 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Karyawan pada PT. Aero

Perdana Internusa

Untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan pada PT. Aero Perdana

Internusa, penulis akan mencoba untuk mengolah data dengan menggunakan hasil

dari kuesioner yang dibagikan pada karyawan. Jumlah kuesioner yang dibagikan

sebanyak 50 buah dan seluruhnya dapat terkumpul sebanyak 50 buah.

Berikut ini adalah hasil dari tanggapan responden mengenai kinerja

karyawan pada PT. Aero Perdana Internusa dapat dilihat pada tabel 4.16 sampai

dengan 4.39 di bawah ini.

Tabel 4.16

Responden mampu menunjukkan tingkat pengabdian yang tinggi kepada

perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 25 50

Setuju 16 32

Cukup Setuju 7 14

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu menunjukkan tingkat pengabdian yang tinggi kepada

perusahaan”, yang menyatakan setuju sebanyak 32%, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki tingkat

pengabdian yang tinggi kepada perusahaan.

Tabel 4.17

Responden membela perusahaan apabila ada ancaman

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 18 36

Setuju 24 48

Cukup Setuju 7 14

Tidak Setuju 1 2

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Page 66: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

51

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden membela perusahaan apabila ada ancaman”, yang menyatakan

setuju sebanyak 48%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan

PT. Aero Perdana Internusa akan membela perusahaan bila ada ancaman dari

pihak luar perusahaan.

Tabel 4.18

Responden menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kualitas yang telah

ditetapkan perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 12 24

Setuju 23 46

Cukup Setuju 12 24

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kualitas yang telah

ditetapkan perusahaan”, yang menyatakan setuju sebanyak 46%, dengan

demikian dapat dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa dapat

menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan sesuai dengan

kualitas yang telah ditetapkan.

Tabel 4.19

Responden menerima beban tugas pekerjaan yang dilimpahkan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 13 26

Setuju 28 56

Cukup Setuju 8 16

Tidak Setuju 1 2

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Page 67: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

52

Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden menerima beban tugas pekerjaan yang dilimpahkan”, yang

menyatakan setuju sebanyak 56%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa bersedia menerima beban tugas pekerjaan

yang dilimpahkan perusahaan dengan senang.

Tabel 4.20

Responden tidak pernah menyalah gunakan wewenang yang diberikan

perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 17 34

Setuju 20 40

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.20 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden tidak pernah menyalah gunakan wewenang yang diberikan

perusahaan”, yang menyatakan setuju sebanyak 40%, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa tidak pernah

menyalahgunakan wewenang yang diberikan perusahaan untuk kepentingan

pribadi maupun kelompoknya.

Tabel 4.21

Responden mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditentukan

perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 8 16

Setuju 28 56

Cukup Setuju 12 24

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Page 68: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

53

Berdasarkan tabel 4.21 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditentukan

perusahaan”, yang menyatakan setuju sebanyak 56%, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa bersedia mematurhi setiap

peraturan yang telah ditentukan perusahaan tanpa ada paksaan dan kesadaran diri.

Tabel 4.22

Responden menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 20 40

Setuju 17 34

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang

diberikan”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 40%, dengan demikian

dapat dikatakan bahwa karyawan PT.Aero Perdana Internusa mampu

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh perusahaan.

Tabel 4.23

Responden menyelesaikan banyak pekerjaan dengan benar dan tepat waktu

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 8 16

Setuju 26 52

Cukup Setuju 14 28

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.23 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden menyelesaikan banyak pekerjaan dengan benar dan tepat

Page 69: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

54

waktu”, yang menyatakan setuju sebanyak 52%, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa dapat menyelesaikan

banyak pekerjaan dengan benar dan tepat waktu.

Tabel 4.24

Responden bekerja menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 17 34

Setuju 24 48

Cukup Setuju 7 14

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.24 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden bekerja menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien”,

yang menyatakan setuju sebanyak 48%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki kemampuan menggunakan

sumber daya yang ada secara efektif dan efisien dalam bekerja.

Tabel 4.25

Responden berpartisipasi dan bekerjasama dengan sesama karyawan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 17 34

Setuju 23 46

Cukup Setuju 9 18

Tidak Setuju 1 2

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.25 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden berpartisipasi dan bekerjasama dengan sesama karyawan”,

yang menyatakan setuju sebanyak 46%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

Page 70: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

55

karyawan PT. Aero Perdana Internusa bersedia untuk berpartisipasi dan

bekerjasama dalam bekerja dengan sesama karyawan lainnya.

Tabel 4.26

Responden mampu memimpin dan memotivasi karyawan lain

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 11 22

Setuju 25 50

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.26 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu memimpin dan memotivasi karyawan lain”, yang

menyatakan setuju sebanyak 50%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki sikap kepemimpinan yang baik

dalam bekerja.

Tabel 4.27

Responden memiliki sikap yang baik dan berpenampilan menarik

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 13 26

Setuju 30 60

Cukup Setuju 5 10

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden memiliki sikap yang baik dan berpenampilan menarik”, yang

menyatakan setuju sebanyak 60%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki sikap yang baik dan penampilan

yang menarik sehingga mampu bekerja dengan baik.

Page 71: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

56

Tabel 4.28

Responden mampu berpikir dan inisiatif sendiri

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 17 34

Setuju 20 40

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.28 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu berpikir dan inisiatif sendiri”, yang menyatakan setuju

sebanyak 40%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan merasa bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki kemampuan untuk berpikir dan

inisiatif yang tinggi dalam bekerja.

Tabel 4.29

Responden menciptakan suasana kerja yang kondusif dan efektif

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 10 20

Setuju 27 54

Cukup Setuju 12 24

Tidak Setuju 1 2

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.29 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden menciptakan suasana kerja yang kondusif dan efektif”, yang

menyatakan setuju sebanyak 54%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa mampu menciptakan suasana kerja yang

kondusif dan efektif sehingga kinerja setiap karyawan meningkat.

Page 72: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

57

Tabel 4.30

Responden mampu memberi alasan dalam penyelesaian setiap tugas

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 12 24

Setuju 18 36

Cukup Setuju 18 36

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.30 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu memberi alasan dalam penyelesaian setiap tugas”, yang

menyatakan setuju sebanyak 36%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa mampu memberi alasan dalam

penyelesaian setiap tugas yang diberikan oleh perusahaan.

Tabel 4.31

Responden mampu menyimpulkan setiap tugas yang diembannya

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 17 34

Setuju 19 38

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.31 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu menyimpulkan setiap tugas yang diembannya”, yang

menyatakan setuju sebanyak 38%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa mampu menyimpulkan setiap tugas yang

diembannya dengan baik dan benar.

Page 73: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

58

Tabel 4.32

Responden mampu membuat keputusan penyelesaian masalah yang

dihadapinya

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 22 44

Setuju 19 38

Cukup Setuju 7 14

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.32 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu membuat keputusan penyelesaian masalah yang

dihadapinya”, yang menyatakan setuju sebanyak 38%, dengan demikian dapat

dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa mampu membuat

keputusan penyelesaian masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.

Tabel 4.33

Responden bekerja secara mandiri dan kelompok dengan baik

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 20 40

Setuju 23 46

Cukup Setuju 5 10

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.33 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden bekerja secara mandiri dan kelompok dengan baik”, yang

menyatakan setuju sebanyak 46%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa mampu bekerja secara mandiri maupun

kelompok.

Page 74: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

59

Tabel 4.34

Responden bekerja berdasarkan penyusunan kebijaksanaan perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 12 24

Setuju 27 54

Cukup Setuju 8 16

Tidak Setuju 3 6

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.34 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden bekerja berdasarkan penyusunan kebijaksanaan perusahaan”,

yang menyatakan setuju sebanyak 54%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa mampu bekerja berdasarkan penyusunan

kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan baik.

Tabel 4.35

Responden menyikapi kebijakan perusahaan dengan baik

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 20 40

Setuju 19 38

Cukup Setuju 9 18

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.35 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden menyikapi kebijakan perusahaan dengan baik”, yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 40%, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki kemampuan

untuk menyikapi setiap kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan baik.

Page 75: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

60

Tabel 4.36

Responden bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 16 32

Setuju 17 34

Cukup Setuju 12 24

Tidak Setuju 5 10

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.36 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan”, yang

menyatakan setuju sebanyak 34%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa

karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki tanggung jawab yang besar

terhadap hasil pekerjaan yang ditugaskan oleh perusahaan.

Tabel 4.37

Responden memperhatikan hasil kerja

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 16 32

Setuju 23 46

Cukup Setuju 5 10

Tidak Setuju 6 12

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.37 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden memperhatikan hasil kerja”, yang menyatakan setuju sebanyak

46%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan PT. Aero Perdana

Internusa akan memperhatikan hasil kerja yang telah dilakukan.

Page 76: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

61

Tabel 4.38

Responden mampu menjaga sarana dan prasana perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 26 52

Setuju 13 26

Cukup Setuju 9 18

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.38 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu menjaga sarana dan prasana perusahaan”, yang

menyatakan sangat setuju sebanyak 52%, dengan demikian dapat dikatakan

bahwa karyawan PT. Aero Perdana Internusa memiliki kemampuan untuk

menjaga sarana dan prasana yang ada di perusahaan.

Tabel 4.39

Responden mampu menjaga perilaku baik di perusahaan

Pernyataan Jumlah Persentase (%)

Sangat Setuju 16 32

Setuju 21 42

Cukup Setuju 11 22

Tidak Setuju 2 4

Sangat Tidak Setuju - -

Jumlah 50 100% Sumber : Kuesioner yang telah diolah

Berdasarkan tabel 4.39 dapat diketahui bahwa dari pernyataan mengenai

“Responden mampu menjaga perilaku baik di perusahaan”, yang menyatakan

setuju sebanyak 42%, dengan demikian dapat dikatakan bahwa karyawan

PT. Aero Perdana Internusa mampu menjaga perilaku dalam bekerja di

perusahaan.

Page 77: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

62

Tabel 4.40

Kinerja Karyawan PT. Aero Perdana Internusa

No.

Pernyataan

Klasifikasi

Total Rata-

rata Keterangan SS

(5)

S

(4)

CS

(3)

TS

(2)

STS

(1)

7 25 16 7 2 - 214 4.28 Sangat Tinggi

8 18 24 7 1 - 209 4.18 Tinggi

9 12 23 12 3 - 194 3.88 Tinggi

10 13 28 8 1 - 203 4.06 Tinggi

11 17 20 11 2 - 202 4.04 Tinggi

12 8 28 12 2 - 192 3.84 Tinggi

13 20 17 11 2 - 205 4.10 Tinggi

14 8 26 14 2 - 190 3.80 Tinggi

15 17 24 7 2 - 206 4.12 Tinggi

16 17 23 9 1 - 206 4.12 Tinggi

17 11 25 11 3 - 194 3.88 Tinggi

18 13 30 5 2 - 204 4.08 Tinggi

19 17 20 11 2 - 202 4.04 Tinggi

20 10 27 12 1 - 196 3.92 Tinggi

21 12 18 18 2 - 190 3.80 Tinggi

22 17 19 11 3 - 200 4.00 Tinggi

23 11 19 7 2 - 211 4.22 Sangat Tinggi

24 20 23 5 2 - 211 4.22 Sangat Tinggi

25 12 27 8 3 - 198 3.96 Tinggi

26 20 19 9 2 - 207 4.14 Tinggi

27 16 17 12 5 - 194 3.88 Tinggi

28 16 23 5 6 - 199 3.98 Tinggi

29 26 13 9 2 - 213 4.26 Sangat Tinggi

30 16 21 11 2 - 201 4.02 Tinggi

Σ Rata-rata Y 96.82

Rata-rata y 4.03 Tinggi

Berdasarkan tabel 4.40 di atas, diperoleh angka rata-rata mengenai kinerja

karyawan pada PT. Aero Perdana Internusa sebesar 4.03 angka ini dikategorikan

pada interval 3.40 – 4.19. Dengan demikian disimpulkan bahwa kinerja karyawan

pada PT. Aero Perdana Internusa adalah tinggi, karena jika dilihat dari hasil tabel

Page 78: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

63

4.40 di atas, karyawan di PT. Aero Perdana Internusa memiliki tingkatan kinerja

yang kuat, sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik pula. Walaupun

demikian, masih ada beberapa faktor yang perlu diperbaiki kembali karena

memiliki nilai di bawah rata-rata.

Namun demikian, masih terdapat beberapa masalah kinerja karyawan

PT. Aero Perdana Internusa, yaitu:

1. Penyelesaian pekerjaan kurang dengan kualitas yang telah ditetapkan. Untuk

mengatasi hal tersebut, pihak perusahaan akan mengadakan pelatihan terhadap

karyawan tersebut supaya memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam

bidang pekerjaan yang dianggap masih kurang baik. Dengan demikian, skill

karyawan meningkat sehingga meningkatkan kualitas pekerjaan.

2. Kurangnya karyawan mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditentukan

perusahaan. Apabila karyawan sudah tidak bisa mematuhi peraturan yang

dibuat oleh perusahaan, maka perusahaan akan memberikan surat peringatan

terhadap karyawan yang tidak disiplin. Selanjutnya, jika masih tidak ada

perubahan, maka langkah akhir adalah pemecatan terhadap karyawan tersebut.

3. Tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan tepat waktu. Buatlah

jadwal dan target setiap karyawan dengan benar dan disesuaikan dengan

kemampuan masing-masing karyawan, sehingga tidak ada pekerjaan yang

tidak dapat diselesaikan tepat waktu.

4. Tidak mampu memimpin dan memotivasi karyawan lain. Untuk menjadi

seorang karyawan yang mampu memimpin sebuah tim selain dibutuhkan jiwa

kepemimpinan juga dibutuhkan kepekaan dan empati. Empati dan kepekaan

bukanlah bakat sejak lahir, melainkan bisa diasah dan dilatih, caranya adalah

dengan rajin mengamati tingkah laku, raut wajah dan kata kata yang dipakai

oleh karyawan lain. Semakin sering mengamati, maka semakin terasah pula

kemampuan empati seseorang sehingga bisa memerintah ataupun

mendelegasikan tugas disaat yang tepat.

5. Tidak mampu memberi alasan dalam penyelesaian setiap tugas. Setiap

karyawan harus dapat menganalisa setiap tugas yang diberikan oleh

perusahaan. Oleh karena itu, perlunya bimbingan dan arahan dari atasan

Page 79: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

64

secara berkala sehingga karyawan tidak akan melakukan kesalahan dalam

setiap tugas yang dijalankannya.

6. Tidak bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan, sosulinya adalah

dengan menciptakan hubungan yang harmonis dan bekerjasama dalam bekerja

yang didukung dengan kondisi lingkungan kerja yang baik dan kesempatan

mengembangkan diri.

4.5 Hubungan Motivasi dengan Kinerja Karyawan pada PT. Aero

Perdana Internusa

Motivasi merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi kinerja

karyawan. Pada bagian ini akan dibahas mengenai hubungan motivasi dengan

kinerja karyawan pada PT. Aero Perdana Internusa. Untuk mengetahui ada

tidaknya hubungan tersebut, maka dilakukan pengujian statistik dengan

menggunakan Korelasi Rank Spearman, karena jawaban kuesioner yang

disebarkan kepada responden mempunyai skala ordinal. Jawaban ini dihitung

berdasarkan hasil kuesioner yang terdiri dari 6 pernyataan yang berhubungan

dengan variabel motivasi dan 24 pernyataan yang berhubungan dengan variabel

kinerja karyawan.

4.5.1 Korelasi Rank Spearman

Dalam bagian ini, akan membahas mengenai hubungan motivasi dengan

kinerja karyawan, disini juga penulis menggunakan program komputer yaitu SPSS

17. Berikut adalah hasil perhitungannya:

Tabel 4.41

Uji Korelasi

1.000 .535**

. .000

50 50

.535** 1.000

.000 .

50 50

Correlation Coefficient

Sig. (1-tailed)

N

Correlation Coefficient

Sig. (1-tailed)

N

Motivasi

Kinerja Karyawan

Spearman's rhoMotivasi

Kinerja

Karyawan

Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).**.

Page 80: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

65

Setelah dilakukan perhitungan, maka didapatkan Rank Spearman untuk

hubungan variabel X (motivasi) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) sebesar

0.535. Angka tersebut berada pada range 0.40 – 0.599, yang dapat disimpulkan

bahwa hubungan antara variabel X (motivasi) dan variabel Y (kinerja karyawan)

adalah cukup kuat dan hubungan tersebut positif atau bisa dikatakan searah.

4.5.2 Koefisien Determinasi

Kd = rs2 x 100%

= 0,535 x 100%

= 28.62%

Dari hasil perhitungan koefisien determinasi, dapat dijelaskan bahwa

hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan sebesar 28.62%, dan sisanya

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang diteliti sebesar 71.38%.

4.5.3 Uji Hipotesis

Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis, dimana

pengujian ini dilakukan untuk membuktikan apakah hubungannya positif atau

tidak. Dengan demikian, penulis menggunakan hipotesis sebagai berikut:

H0 : rs = 0, yaitu motivasi tidak ada hubungan dengan kinerja karyawan

Ha : rs ≠ 0, yaitu motivasi ada hubungan dengan kinerja karyawan

Degree of Freedom

df = n – 2

= 50 – 2

= 48

Tingkat kekeliruan (α) yang digunakan adalah sebesar 5%, maka nilai ttabel

akan diperoleh:

= (α , df)

= (0,05) ; (48)

= 1.677

Page 81: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

66

Kriteria uji:

- Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

- Jika thitung ≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

Berikut adalah perhitungan untuk mencari thitung:

=

2535.01

)250(535.0

= 4.387

Maka diperoleh :

- thitung sebesar 4.387

- ttabel sebesar 1.677

Dari perhitungan di atas, dapat dilihat (thitung > ttabel ) atau (4.387 > 1.677)

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian data, maka dapat disimpulkan

bahwa thitung > ttabel atau 4.387 > 1.677, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini

berarti motivasi ada hubungan positif dengan kinerja karyawan.

Gambar 4.1

Uji Signifikansi Koefisien Korelasi dengan Uji Satu Pihak

1.677

Kriteria thitung berada pada daerah penolakan Ho, sehingga hipotesis yang

diajukan yaitu “Bila motivasi karyawan tinggi, maka kinerja karyawan pada

PT Aero Perdana Internusa akan tinggi” dapat diterima.

Page 82: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

67

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini, penulis membuat kesimpulan dan saran secara keseluruhan

dari hasil penelitian di PT. Aero Perdana Internusa sebagai berikut.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai hubungan motivasi

dengan kinerja karyawan pada PT. Aero Perdana Internusa, penulis

menyimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan melalui perhitungan dan analisa,

menunjukkan bahwa motivasi karyawan di PT. Aero Perdana Internusa

termasuk ke dalam kategori yang tinggi yaitu sebesar 4.00 (3.40 – 4.19).

Terdapat beberapa permasalahan dalam hal memotivasi yaitu karyawan tanpa

paksaan, keinginan untuk menjalin hubungan dengan ramah, akrab, dan hasrat

untuk berprestasi tinggi.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis melalui perhitungan dan

analisa menunjukkan karyawan di PT. Aero Perdana Internusa memiliki

kinerja yang tinggi yaitu sebesar 4.03 (3.40 – 4.19). Terdapat beberapa

permasalahan yaitu dalam hal penyelesaian pekerjaan, kurangnya karyawan

mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditentukan perusahaan, tidak dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan tepat waktu. Untuk hal tersebut

sebaiknya aturlah jadwal kerja dengan jelas dan mudah dipahami.

3. Hubungan antara motivasi dengan kinerja karyawan berdasarkan perhitungan

korelasi Rank Spearman memiliki hubungan yang cukup kuat dan positif yaitu

sebesar 0.535. Sedangkan uji hipotesa diperoleh hasil bahwa nilai thitung lebih

besar dari nilai ttabel. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi

mempunyai hubungan yang cukup kuat dengan kinerja karyawan di PT. Aero

Perdana Internusa. Ini menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu

“Bila motivasi karyawan tinggi, maka kinerja karyawan pada PT Aero

Perdana Internusa akan tinggi” dapat diterima.

Page 83: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

68

5.2. Saran

Adapun saran-saran yang penulis rekomendasikan sehubungan dengan

penelitian yang dilakukan di PT. Aero Perdana Internusa adalah sebagai berikut :

1. Manajer perlu lebih memahami orang dengan tepat dan diberikan jenis

pekerjaan yang tepat sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

2. Diadakannya pelatihan terhadap karyawan agar memiliki pengetahuan dan

keterampilan dalam bidang pekerjaan yang ditugaskan.

3. Disediakan jadwal kerja dengan tepat dan tetapkanlah target pekerjaan yang

ditugaskan.

4. Perlunya bimbingan dan arahan dari atasan secara berkala sehingga karyawan

lebih terpelihara secara kotinu.

Page 84: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

DAFTAR PUSTAKA

Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006, Aplikasi Statistik Dalam

Penelitian, Bandung: Pustaka Setia

Bernardin dan Russel, 2008, Pinter Manajer, Aneka Pandangan Kontemporer.

Alih. Bahasa Agus Maulana. Jakarta: Binarupa Aksara

Buchari Hainun, 2009, Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara

Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi dan Motivasi: Dasar Peningkatan

Produktivitas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi

Aksara.

Mangkunegara, Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mangkunegara, Prabu. 2005. Evaluasi manajemen Sumber Daya Manusia.

Bandung: Refika Aditama.

Mangkunegara, Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Moeheriono, 2009, Pengkuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Bogor: Ghalia.

Indonesia

Mondy R. Wayne, 2007, Human Resource Management, 10th

Ed. New Jersey:

Pearson Education

Nazir, Moh. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nawawi, Hadari, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia: Untuk Bisnis

yang Kompetitif, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Notoatmodjo, Soekidjo, 2009, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta:

Rineka Cipta

Sedarmayanti, 2009, Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Jakarta:

Mandar. Maju

Page 85: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf

Stephen P Robbins,2010. Perilaku Organisasi, Jakarta: PT. Indeks

Sudjana. 2008. Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Page 86: SKRIPSI - ANGKE PRIATINI (02.07.318).pdf