62
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan adalah menyediakan pemahaman tentang cara perusahaan atau lembaga bisnis memperoleh dan mengalokasikan dana yang dimilikinya dikenal dengan keputusan pembelanjaan, menyediakan pemahaman tentang menguji kelayakan suatu investasi yang disebut dengan keputusan investasi dan kebijakan tentang pemberian deviden kepada pemegang saham atau yang disebut dengan keputusan deviden. Dari ketiga keputusan tersebut merupakan hal yang harus diputuskan oleh pengelola keuangan didalam menjalankan bisnisnya. Kombinasi dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi sebagai keputusan yang paling penting bagi pengelolaan keuangan, karena keputusan investasi berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu dalam memilih aktiva jangka panjang. Semua bagian dari perusahaan yaitu produksi, pemasaran dan lain-lain, juga sangat terpengaruh oleh keputusan investasi ini. Dengan demikian semua eksekutif terlepas dari tanggung jawab utamanya, harus mengetahui bagaimana keputusan investasi dilakukan.

Skripsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skripsi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan dari prinsip-prinsip pengelolaan keuangan adalah menyediakan

pemahaman tentang cara perusahaan atau lembaga bisnis memperoleh dan

mengalokasikan dana yang dimilikinya dikenal dengan keputusan

pembelanjaan, menyediakan pemahaman tentang menguji kelayakan suatu

investasi yang disebut dengan keputusan investasi dan kebijakan tentang

pemberian deviden kepada pemegang saham atau yang disebut dengan

keputusan deviden. Dari ketiga keputusan tersebut merupakan hal yang harus

diputuskan oleh pengelola keuangan didalam menjalankan bisnisnya.

Kombinasi dari ketiga keputusan tersebut, keputusan investasi sebagai

keputusan yang paling penting bagi pengelolaan keuangan, karena keputusan

investasi berkaitan dengan proses perencanaan, penetapan tujuan dan prioritas,

pengaturan pendanaan, dan penggunaan kriteria tertentu dalam memilih aktiva

jangka panjang. Semua bagian dari perusahaan yaitu produksi, pemasaran dan

lain-lain, juga sangat terpengaruh oleh keputusan investasi ini. Dengan

demikian semua eksekutif terlepas dari tanggung jawab utamanya, harus

mengetahui bagaimana keputusan investasi dilakukan.

Page 2: Skripsi

2

Tujuan utama suatu perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran

pemegang saham demikian pula tujuan yang harus dicapai dalam investasi

jangka panjang ini adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham,

jika perusahaan melakukan investasi yang memberikan nilai sekarang yang

lebih besar dari investasi, maka nilai perusahaan akan meningkat. Keputusan

investasi harus dinilai dalam hubungannya dengan kemampuan untuk

menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih besar dari yang disyaratkan

oleh pemilik modal, pengertian nilai disini adalah sebesar nilai sekarang dari

aliran kas yang diharapkan atas investasi, setelah penentuan aliran kas relevan

yang dibutuhkan dalam membuat keputusan penganggaran modal dilakukan,

langkah selanjutnya adalah pengevaluasian daya tarik dari berbagai proposal

investasi yang dipertimbangkan, keputusan investasi dapat bersifat menolak

atau menerima proposal yang diajukan.

Ada beberapa alternatif metode-metode yang tersedia dalam pemilihan

keputusan dan pengevaluasian proyek, yaitu Metode Accounting Rate Of

Return (ARR), Metode Profitabili Index (PI), Metode Payback Periode (PBP),

Metode Net Present Value (NPV) dan Metode Internal Rate Of Return (ARR).

Keputusan investasi ini diharapkan memperoleh penerimaan-penerimaan yang

dihasilkan dari investasi tersebut yang dapat menutup biaya-biaya yang

dikeluarkannya. Penerimaan investasi yang akan diterima berasal dari proyeksi

keuntungan atas investasi tersebut untuk menganalisis keputusan usulan

Page 3: Skripsi

3

investasi atau proyek investasi apakah suatu usulan investasi tersebut layak atau

tidak untuk dilaksanakan.

Sehingga bertolak dari masalah tersebut, maka dalam penulisan skripsi ini,

penulis mengambil judul: “ANALISIS UJI KELAYAKAN INVESTASI PADA

PT TRIDIGNITI MEGA POWER ”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang

masalah tersebut, inti permasalahan yang ingin dipecahkan dapat dirumuskan

sebagai berikut: “Apakah investasi yang dilaksanakan layak untuk diterima?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang

ingin dicapai adalah :

Untuk membuktikan kelayakan investasi dengan menggunakan metode

penilaian investasi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai

berikut:

Page 4: Skripsi

4

a. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam melaksanakan

uji kelayakan investasi dalam kaitannya dengan Net Presen Value.

b. Bagi Pembaca

Diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai usaha yang dilakukan

perusahaan untuk melaksanakan investasi.

Page 5: Skripsi

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Manajemen Keuangan

2.1.1.1 Pengertian

Menurut Martono dan D. Agus Harjito (2005:4) Manajemen Keuangan

(financial management) atau dalam literatur lain disebut pembelanjaan adalah

segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana

memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola asset sesuai tujuan

perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan

merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh asset,

mendanai asset dan mengelola asset untuk mencapai tujuan.

Menurut James C Van Horne (2004:714) Manajemen keuangan adalah

sesuatu yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan,dan pengelolaan

ativa dengan beberapa tujuan menyeluruh.

2.1.1.2 Tujuan Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan dalam suatu perusahaan secara

menyeluruh adalah sebagai berikut:

1. Mensejahterakan kemakmuran pemegang saham melalui pencapaian laba

yang maksimal.

Page 6: Skripsi

6

2. Menjaga Kelangsungan hidup perusahaan

3. Mencapai kesejahteraan masyarakat sebagai tanggung jawab sosial

perusahaan.

2.1.2 Keputusan Investasi

2.1.2.1 Pengertian

Investasi menurut Martono dan D. Agus Harjito (2005:138) adalah

penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu aset

(aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan dating.

Dilihat dari jangka waktunya, investasi dibedakan menjadi 3 macam

yaitu investasi jangka pendek, investasi jangka menengah dan investasi jangka

panjang. Sedangkan dilihat dari jenis aktivanya investasi dibedakan kedalam

investasi pada aktiva riil dan investasi non-riil (aktiva finansial). Investasi

pada aktiva riil misalnya dalam tanah, gedung, mesin dan peralatan-peralatan.

Adapun investasi pada aktiva non-riil misalnya investasi kedalam surat-surat

berharga.

Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting bagi

kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Hal ini karena keputusan

investasi menyangkut dana yang digunakan untuk investasi, jenis investasi

yang dilakukan, pengembalian investasi dan resiko investasi yang akan

timbul. Pengambilan keputusan investasi ini mempertimbangkan aliran kas

keluar (cash outflow) dan aliran kas masuk (cash inflow) yang akan

Page 7: Skripsi

7

diperolehnya berkaitan dengan investasi yang akan diambil oleh suatu

perusahaan yang akan berinvestasi.

2.1.2.2 Klasifikasi Usulan Investasi

Menurut Dr. Darmawan Sjahrial, MM (2008:20) secara umum

investasi jangka panjang ini dapat dikelompokkan menjadi empat macam,

yaitu:

1. Investasi Penggantian (Replacements)

Investasi penggantian asset karena sudah usang atau karena adanya

teknologi yang baru.

2. Investasi Perluasan (Expansion)

Investasi perluasan berupa penambahan kapasitas produksi karena adanya

kesempatan usaha yang lebih baik.

3. Investasi Pertumbuhan (Growth)

Investasi pertumbahan menyangkut penembahan produk baru atau

diversivikasi produk.

4. Investasi Lain-Lain (Others)

Investasi lain yang tidak termasuk kedalam ketiga kategori tersebut

meliputi peralatan pengendalian polusi dan investasi peningkatan

keselamatan kerja.

Page 8: Skripsi

8

2.1.2.3 Tipe-tipe Usulan Investasi

Setelah adanya cetusan ide untuk mengadakan investasi, langkah

pertama dalam proses penanaman modal adalah menyusun daftar usulan

investasi baru yang dilengkapi data secukupnya untuk bahan penganalisaan.

Analisis proposal pembelanjaan modal bukanlah suatu aktivitas tanpa biaya,

memang banyak manfaat yang dapat dipetik dengan mengadakan suatu

analisis tetapi kegiatan ini sendiri membutuhkan biaya. Untuk beberapa jenis

proyek, seringkali dibutuhkan suatu analisis yang terperinci, sedangkan untuk

jenis lainnya mungkin cukup diulas secara ringkas. Untuk itu perusahaan-

perusahaan mengadakan klasifikasi proyek menurut kategori-kategori tertentu

(penggantian aktiva tetap, ekspansi pasar, proyek keamanan dan lingkungan).

Semakin besar investasi yang dibutuhkan, akan semakin terperinci analisisnya

dan semakin tinggi tingkat pejabat yang memutuskannya.

Pada kebanyakan perusahaan tersedia lebih banyak usulan/proposal

proyek dari pada kemampuan atau kemauan perusahaan memodalinya.

Sebagian dari usulan itu baik, sedangkan yang lain buruk, sehingga perlu

dikembangkan metode untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk.

Hasil akhir metode ini adalah susunan rangking dari usulan-usulan itu dan

titik batas seberapa jauh susunan itu dibuat. Sementara itu jika dilihat dari

segi keterkaitan antarinvestasi, menurut Arthur Keown (2006:G-7)

mengelompokan investasi menjadi dua, yaitu:

Page 9: Skripsi

9

1. Investasi yang Independen

Investasi dimana keputusan penolakan dan penerimaannya tidak

berpengaruh apapun terhadap investasi lain. Misalnya keputusan untuk

membeli perlengkapan untuk material handling dan mesin pengepakan

rokok.

2. Mutually Exclusive

Suatu proyek yang secara mendasar dilakukan secara bersamaan,

sedemikian sehingga penerimaan terhadap satu berarti penolakan yang

lainnya.

2.1.3 Capital Budgeting

2.1.3.1 Pengertian Capital Budgeting

Modal (capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk

produksi, sedangkan anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yang

memproyeksikan aliran kas masuk dank as keluar selama beberapa periode

pada saat yang akan datang. Kemudian anggaran modal (capital budget)

adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap dan penganggaran modal

(capital budgeting) adalah proses yang menyeluruh dari analisis proyek dan

keputusan yang berkaitan dengan anggaran modal.

Menurut James C Van Horne (2004:324) Penganggaran modal adalah

proses pengidentifikasi, menganalisa, dan memilih proyek investasi yang

pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun.

Page 10: Skripsi

10

Menurut Keown Arthur (2005:306) Penganggaran modal (Capital

Budgeting) adalah proses pembuatan keputusan investasi pada aset tetap.

Perusahaan mengadakan investasi dalam aktiva tetap adalah juga

dengan harapan bahwa perusahaan akan memperoleh kembali dana yang

diinvestasika tersebut seperti halnya pada investasi dalam aktiva lancer.

Perbedaanya terletak pada jangka waktu dan kembalinya dana yang

diivestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut. Batas jangka waktu satu

tahun tersebut tidaklah mutlak.

2.1.3.2 Pentingnya Capital Budgeting

Menurut Dr. Darmawan Sjahrial (2008:19) capital budgeting

mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan karena:

1. Dana yang akan dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat

untuk jangka waktu lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan

(depresiasi) dapat dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap

tersebut.

2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap peningkatan

produksi dan penjualan dimasa datang.

3. Pengeluaran investasi untuk pembelian :tanah, bangunan, mesin-mesin

produksi, alat pembangkit tenaga listrik, alat transportasi merupakan

pengeluaran yang cukup besar.

Page 11: Skripsi

11

4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran

pembelian barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang

dan berat.

2.1.3.3 Manfaat Penyusunan Capital Budgeting

Manfaat dari penyusunan capital budgeting adalah sebagai berikut:

1. Bidang Perencanaan

Yaitu merencanakan penanaman modal sendiri.

2. Bidang Koordinasi

Yaitu mengkoordinir penanaman modal dalam kaitannya dengan:

- kebutuhan pembelanjaan yaitu kebutuhan kas

- pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional

- potensi penjualan

- potensi keuntungan

- potensi return on investmen

3. Bidang Pengendalian

Yaitu mengendalikan perubahan modal.

2.1.3.4 Tahap-tahap Penganggaran Modal

Secara konseptual tahap-tahap dalam membuat penganggaran modal

adalah sebagai berikut:

Page 12: Skripsi

12

1. Biaya Proyek Harus ditentukan.

2. Manajeman harus memperkirakan aliran kas yang diharapkan dari proyek,

termasuk nilai akhir aktiva.

3. Risiko aliran kas proyek harus diestimasi.

4. Dengan mengetahui risiko aliran kas proyek, manajeman menentukan

biaya modal yang tepat untuk mendiskontokan aliran kas proyek.

5. dengan menggunakan dasar nilai waktu uang, aliran kas masuk yang

diharapkan digunakan untuk memperkirakan nilai aktiva pada perusahaan.

6. Nilai Sekarang (present value) aliran kas masuk yang diharapkan dengan

present value pengeluaran yang diperlukan.

2.1.4 Biaya Modal (cost of capital)

Konsep biaya modal menurut Arthur J. Keown (2005:444) merupakan

biaya peluang dari penggunaan dana untuk diinvestasikan dalam proyek baru.

Dan biaya modal tertimbang adalah rata-rata tertimbang dari sumber

pembiayaan pribadi, dimana timbangannya sama dengan persentase modal yang

ada dari beberapa sumber pembiayaan.

Biaya modal menurut Martono dan Agus Harjito (2005:201) adalah

biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik

yang berasal dari hutang , saham preferen, saham biasa maupun laba ditahan

untuk mendanai suatu investasi atau operasi perusahaan.

Page 13: Skripsi

13

Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing

sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual

tersebut dihitung satu per satu untuk tiap jenis modal. Namun, apabila

perusahaan menggunakan beberapa sumber modal maka biaya modal yang

dihitung adalah biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of

capital atau WACC) dari seluruh modal yang digunakan. Sekali lagi bahwa,

konsep biaya modal dimaksudkan untuk menentukan besarnya biaya riil dari

penggunaan dana dari masing-masing sumber dana. Dari biaya modal secara

individual tersebut digunakan untuk menentukan biaya modal rata-ratanya.

Konsep biaya modal erat hubungannya dengan konsep mengenai

pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return).

Tingkat keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak

yaitu dari sisi investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya

required rate of return merupakan tingkat keuntungan yang mencerminkan

tingkat resiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang

menggunakan dana, besarnya required rate of return merupakan biaya modal

yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut.

Selain menghitung besarnya tingkat diskonto dengan biaya modal

(WACC) juga dapat menggunakan Return on Equity (ROE). ROE ini digunakan

untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari

modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut, yang dinyatakan dalam

rumus sebagai berikut:

Page 14: Skripsi

14

100% x SendiriModal

BersihLabaEquity On Return

Setiap sumber dana (modal asing dan modal sendiri) memiliki biaya

modal sendiri yang belum tentu sama, tergantung pada resiko yang terkandung

pada dana yang bersangkutan. Dalam hubungannya dengan penilaian kelayakan

investasi, dalam biaya modal akan terjadi kriteria yang diisyaratkan bagi tingkat

pengembalian investasi sebagai tingkat diskonto analisis kriteria investasi.

Biaya modal yang dipertimbangkan WACC adalah biaya rata-rata

tertimbang dari setiap modal sesudah pajak dari masing-masing sumber dana.

Untuk modal sendiri, biaya modal dapat dihitung dengan menggunakan rumus

Return On Equity (ROE) sebagai tingkat pengembalian yang disyaratkan jika

diketahui modal 100% berasal dari modal sendiri. Sedangkan untuk modal asing,

biaya modalnya sesuai dengan kebijakan kreditur dimana bunga ini akan

terkena pajak penghasilan sesuai dengan tingkat laba usaha yang dihasilkan.

2.1.5 Arus Kas (Cash Flow)

Variabel penting dalam rumusan untuk menghitung NPV adalah arus

kas. Mengapa ada berbagai cara penilaian usul investasi didasarkan pada aliran

kas dan bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku? Jawabnya sangat

sederhana sekali, yaitu bahwa untuk dapat menghasilkan keuntungan tambahan,

kita harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali.

Kita tahu bahwa keuntungan yang dilaporkan dalam buku belum pasti

dalam bentuk kas, sehingga dengan demikian jumlah kas yang ada dalam

Page 15: Skripsi

15

perusahaan belum tentu sama dengan jumlah keuntungan yang dilaporkan

dalam buku.

Menurut James C Van Horne (2004:304) arus kas adalah setiap metode

penilaian dan pemilihan investasi proyek yang menyesuaikan arus kas

sepanjang waktu sesuai dengan nilai waktu uang.

Penjelasan lain juga mengatakan bahwa arus kas merupakan kas masuk

bersih yang tidak sama pengertiannya dengan laba dalam pengertian akuntansi

dan perusahaan menerima atau membayar selama beberapa periode yang

ditentukan.

Menurut Ciaran Walsh (2006:340) Cash Flow adalah Arus Kas masuk

atau keluar ekstra yang berasal dari salah satu alternatif investasi dihitung

selama evaluasi proyek modal.

Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti (2004:105) untuk menaksir

arus kas yang relevan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Taksiran arus kas atas dasar setelah pajak

2. Taksiran arus kas atas dasar incremental atau selisih

3. Taksiran arus kas yang timbul karena keputusan investasi. Arus kas

pendanaan, seperti membayar bunga pinjaman, mengangsur pokok pinjaman

dan pembayaran dividen.

4. Jangan memasukkan sunk cost (biaya yang telah terjadi sehingga tidak akan

berubah karena keputusan yang akan kita ambil).

Page 16: Skripsi

16

Cash flow yang berhubungan dengan suatu keputusan investasi menurut

Drs. Sutrisno, MM (2003:140) dapat dikelompokkan dalam tiga macam aliran

kas, yaitu:

1. Initial Cash Flow (Aliran Kas Permulaan)

Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran kas

untuk keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah,

pembangunan pabrik, pembelian mesin, pembelian peralatan lain dan

pengeluaran lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap. Juga termasuk

kebutuhan modal kerja dan biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian

suatu proyek.

2. Operational Cash Flow (Aliran Kas Operasional)

Operasional Cash Flow merupakan aliran kas yang akan dipergunakan

untuk menutup investasi. Biasanya berupa aliran kas bersih dan dapat

dihitung dengan menambahkan laba akuntansi (EAT) dengan penyusutan.

3. Terminal Cash Flow (Aliran Kas Terminal)

Terminal Cash Flow merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat

habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Apabila proyek investasi

habis umur ekonomisnya biasanya masih ada penerimaan kas, misalnya dari

penjualan aktiva tetap yang masih bisa digunakan, juga dana yang

digunakan sebagai modal kerja. Oleh karena itu termasuk dalam kelompok

terminal cash flow adalah nilai residu dan modal kerja.

Page 17: Skripsi

17

2.1.6 Nilai Waktu Uang

2.1.6.1 Pengertian

Menurut AM. Sumastuti,SE,MM (2004:131),uang dikatakan

mempunyai nilai waktu, karena individu lebih menyukai uang saat ini dari

pada nanti, apabila uang tersebut jumlah nominalnya adalah sama. Hal ini

ditunjukan dengan dipilihnya penerimaan saat ini dari pada nanti dan

dipilihnya pembayaran nanti dari pada saat ini, apabila menyangkut jumlah

uang yang sama.

Kebanyakan keputusan keuangan, individu maupun bisnis, melibatkan

nilai waktu uang sebagai pertimbangan. Sebagaimana telah diketahui bahwa

tujuan manajemen adalah meningkatkan nilai perusahaan (pemegang saham)

dan ini sebagian tergantung dari penentuan arus kas. Oleh karena itu, salah

satu penerapan konsep yang ditekankan disini adalah penilaian aliran arus kas.

Misalnya para investor akan lebih suka suatu proyek yang memberikan

keuntungan setiap tahun mulai dari tahun pertama sampai dengan ketiga, dari

pada proyek yang memberikan keuntungan sama, tetapi mulai dari tahun

keempat sampai dengan keenam. Dengan demikian waktu dari pada aliran kas

yang diharapkan dimasa yang akan datang merupakan hal yang sangat penting

bagi rencana investasi. Untuk menilai perbedaan waktu aliran kas ini dengan

memperhatikan unsur tingkat bunga (menentukan nilai sekarang uang

tersebut).

Page 18: Skripsi

18

Bunga majemuk menunjukan bunga yang dihasilkan pada suatu

periode, juga memberikan bunga pada periode berikutnya. Sedangkan present

value, menunjukan nilai saat ini dari suatu penerimaan atau pengeluaran pada

waktu yang akan datang. Maka dalam analisis-analisis keputusan keuangan

terutama metode Net Present Value (NPV), konsep nilai waktu uang sangat

penting digunakan dalam perhitungannya. Sehingga sering dikatakan bahwa

konsep nilai waktu yang merupakan indikator keunggulan NPV sebagai alat

analisis.

2.1.6.2 Bentuk-bentuk Nilai Waktu Uang

1. Nilai Akan Datang (Future Value)

Berikut ini beberapa pengertian Future Value menurut para ahli,

diantaranya :

Menurut Keown Arthur (2005:157) Future Value adalah nilai masa

depan atas sejumlah uang dengan periode bunga majemuk yang non tahun.

Menurut Dr. Dermawan Sjahrial, MM (2008:38) Future Value

adalah mengetahui nilai beberapa tahun yang akan datang untuk

mengetahui beberapa nilai sekarangnya.

Menurut James C Van Horne (2004:715) nilai masa depan adalah

nilai dimasa depan atas jumlah uang saat ini atau rangkaian pembayaran

dievaluasi berdasarkan tingkat bunga yang telah ditetapkan.

Menurut Eugene Brigham dan Joel Houston (2008:282) Nilai

waktu akan datang adalah sebuah jumlah yang akan dicapai oleh arus kas

Page 19: Skripsi

19

atau serangkaian arus kas yang berkembang setelah melalui jangka waktu

tertentu bila dimajemukkan dengan tingkat suku bunga tertentu.

Dari beberapa pengertian nilai akan datang diatas, maka dapat

ditarik kesimpulan, bahwa nilai akan datang adalah nilai dimasa datang

dari nilai uang sekarang yang dihitung dengan konsep bunga berbunga

atau bunga majemuk dengan asumsi bunga atau tingkat keuntungan yang

diperoleh dari suatu investasi tidak diambil tetapi diinvestasikan kembali.

Rumus

FVn = PV(1+k)n

atau

FVn = PV (FVIF k,n)

Dimana:

FV = nilai akan datang

PV = nilai sekarang

i = bunga

n = periode

2. Present Value (nilai sekarang)

Berikut ini beberapa pengertian nilai sekarang (present value)

menurut para ahli, diantaranya :Menurut Keown Arthur (2005:157)

Present Value adalah nilai sekarang atas sejumlah uang dengan perode

bunga majemuk yang non-tahun.

Page 20: Skripsi

20

Menurut Ciaran Walsh (2006:349) Present Value adalah jumlah

yang dihitung dengan mendiskontokan aliran arus kas masa depan dari

proyek dengan menggunakan suku bunga yang setara dengan tingkat

pengembalian yang diinginkan.

Menurut James C Van Horne (2004:716) Present value adalah nilai

berlaku bagi jumlah uang dimasa depan, atau rangkaian pembayaran

dievaluasi menurut tingkat bunga yang telah ditetapkan.

Menurut Eugene Brigham dan Houston (2008:287) nilai sekarang

adalah nilai dari arus kas masa depan atau serangkaian arus kas dimasa

mendatang.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan, bahwa nilai

sekarang (present value) adalah nilai sekarang dari sejumlah uang pada

masa datang atau merupakan nilai sekarang dari sebuah anuitas dan

identik dengan nilai awal dari penanaman modal.

Rumus:

PV =

nn k

PVk

PV

)1(

1

)1(

Atau

PV = FVn (PVIF k,n)

Dimana:

PV = nilai sekarang

FV = nilai akan datang

Page 21: Skripsi

21

i = bunga

n = periode

2.1.7 Metode Penilaian Investasi

Apabila kita telah mengumpulkan informasi yang diperlukan, kita

sekarang dapat menilai atau mengevaluasi layak tidaknya suatu usulan proyek

dalam rangka mencari ukuran yang menyeluruh sebagai dasar penerimaan

atau penolakan suatu proyek,menurut penelitian terdahulu dengan judul

”Keunggulan NPV sebagai Alat Analisis Uji Kelayakan Investasi dan

Penerapannya” oleh AM. Sumastuti,SE,MM telah dikembangkan beberapa

metode penilaian investasi yaitu metode Accounting Rate of Return

(ARR),metode profitability Index (PI), metode Payback period (PBP), metode

Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR).

Berikut pengertian lima metode dalam penilaian investasi menurut

para ahli, yaitu sebagai berikut:

1. Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Menurut Drs. Martono, SU (2005:140) metode Accounting Rate of

Return adalah mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang

digunakan untuk memperoleh keuntungan tersebut. Keuntungan yang

diperhitungkan adalah keuntungan bersih setelah pajak(EAT), sedangkan

investasi yang diperhitungkan adalah rata-rata investasi yang dipeoleh dari

investasi awal(jika ada) ditambah investasi akhir dibagi dua.

Page 22: Skripsi

22

Menurut Drs. Sutrisno, MM (2007:369) Metode Accounting Rate

Of Return adalah rasio dari laba bersih terhadap pengeluaran investasi

rata-rata.

Untuk menghitung rata-rata EAT dengan cara menjumlahkan EAT

(laba setelah pajak) selama umur investasi dibagi dengan umur investasi.

Sedangkan untuk menghitung rata-rata investasi adalah investasi ditambah

dengan nilai residu dibagi dua.

Setelah angka accounting rate of return dihitung kemudian

dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan. Apabila angka

ARR lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang disyaratkan,

maka proyek investasi ini menguntungkan, apabila lebih kecil daripada

tingkat keuntungan yang disyaratkan proyek ini tidak layak.

Kebaikan metode ini adalah sederhana dan mudah, karena untuk

menghitung ARR cukup melihat laporan rugi laba yang ada. Sedangkan

kelemehan metode ini yaitu mengabaikan nilai waktu uang (time value of

money) dan tidak memperhitungkan aliran kas(cash flow).

2. Metode Profitability Index (PI)

Menurut James C Van Horne (2004:346) profitability index ini

merupakan Rasio nilai sekarang arus kas bersih proyek dimasa depan

terhadap arus keluar kas awal. Metode profitability index sering disebut

dengan cost benefit analysis method. Apabila metode NPV mencari selisih

antara NPV aliran kas bersih dengan present value investasi, maka metode

Page 23: Skripsi

23

PI merupakan pembagian antau rasio antara present value aliran kas bersih

dengan present value investasi.

Metode profitability index atau benefit cost ratio merupakan

metode yang memiliki hasil keputusa sama dengan metode NPV. Artinya,

apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode

NPV maka akan diterima pula jika dihitung menggunakan metode

profitability index ini. Formula metode PI ini adalah:

PI = Investasi

oceedsdariPVTotal Pr

Menurut Martono dan Agus Harjito (2005:145) pengambilan

keputusan apakah suatu usulan proyek investasi akan diterima(layak) atau

ditolak(tidak layak) kita bandingkan dengan angka satu. Apabila PI>1,

maka rencana investasi layak diterima, sedangkan apabila PI<1, maka

rencana investasi tidak layak diterima atau ditolak.

3. Metode Payback Periode

Kadang-kadang investor ingin mengetahui berapa lama semua

investasi yang dikeluarkan dapat tertutup kembali. Untuk mengukur

lamanya dana investasi yang ditanamkan kembali seperti semula disebut

sebagai Payback Periode. Menurut Drs.Sutrisno,MM payback Periode

adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran

investasi dengan menggunakan aliran kas yang diterima.

Page 24: Skripsi

24

Menurut Husein Umar (2003:197) payback period adalah suatu

periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi

(initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas.

Menurut James C Van Horne Periode (2004:340) Pengembalian

adalah periode waktu diminta untuk arus kas komulatif yang diharapkan

dari proyek investasi sehingga sama dengan arus keluar kas awal.

Untuk mengetahui kelayakan investasi dengan metode ini adalah

membandingkan masa payback periode dengan target lamanya kembalian

investasi. Bila payback periode lebih kecil dibandingkan dengan target

kembalinya investasi, maka proyek investasi layak, sedangkan bila lebih

besar proyek tidak layak. Dalam menghitung payback periode laba yang

digunakan adalah laba tunai atau cash flow. Dan untuk menghitung

besarnya payback periode bila cash flownya sama tiap tahun adalah:

Payback Periode = thFlowCash

Investasi1

Kriteria penilaian yang terdapat dalam metode Payback Periode

adalah:

a. investasi akan diterima apabila PP lebih pendek dari PP yang

disyaratkan

b. investasi akan ditolak apabila PP panjang daripada PP yang

disyaratkan.

Page 25: Skripsi

25

Kelemahan pada metode ini adalah :

a. mengabaikan time value of maney

b. mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi setelah payback

periode.

4. Metode Net Present Value (NPV)

Pengertian net present value menurut James C Van Horne

(2004:343) adalah nilai sekarang dari arus kas bersih proyek investasi

dikurang arus keluar kas awal.

Pengertian NPV menurut Drs. Martono,SU (2005:145) merupakan

metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang kas neto(proceeds)

dengan nilai sekarang dari suatu investasi (outlays).

Metode ini merupakan salah satu metode pendiskontoan aliran kas

untuk menerapkan metode ini diperlukan terlebih dahulu discount rate

yang akan digunakan. Pada prinsipnya discount rate yang relevan adalah

menggunakan biaya modal rata-rata tertimbang dengan catatan tingkat

risiko investasi yang sama dengan risiko bisnis perusahan secara

keseluruhan. Faktor nilai sekarang yang sesuai kemudian diterapkan pada

arus masuk dan arus keluar kas selama umur ekonomis dari usulan

investasi. Setelah itu nilai sekarang dari semua arus masuk kas

dijumlahkan dengan arus keluar kas, dimana selisihnya merupakan nilai

sekarang.

Page 26: Skripsi

26

Kebaikan dari metode Net Present Value adalah:

a. memperhitungkan semua arus kas

b. semua arus kas didiskontokan pada biaya modal untuk menentukan

nilai sekarang

c. memperhatikan nilai waktu uang

Kelemahan dari metode ini adalah tidak dapat digunakan sebagai

pedoman untuk membandingkan dua proyek investasi yang tidak sama

sumber pembiyaannya.

Rumus:

NPV = 01 )1(

IK

CFn

tt

t

Dimana:

NPV = Net Present Value

CFt = Arus kas pada tahun ke-t

K = Tingkat diskonto

I0 = Investasi awal

n = Umur ekonomis

Kriteria penilaian yang terdapat dalam metode Net Present Value

yaitu jika NPV sebesar nol menyiratkan bahwa arus kas proyek sudah

mencukupi untuk membayar kembali modal yang diinvestasikan dan

memberikan tingkat pengembalian yang diperlukan atas modal tersebut.

Jika proyek memiliki NPV positif, maka proyek tersebut menghasilkan

Page 27: Skripsi

27

lebih banyak kas dari yang dibutuhkan untuk menutup utang dan

memberikan pengembalian yang diperlukan kepada pemegang saham

perusahaan. Oleh karena itu, jika perusahaan mengembil proyek yang

memiliki NPV positif, maka posisi pemegang saham meningkat.

5. Metode Internal rate Of Return (IRR)

Menurut James C Van Horne (2004:341) IRR adalah tingkat

diskonto yang menyamakan nilai sekarang arus kas bersih dimasa depan

dari proyek investasi dengan arus keluar kas awal , atau IRR sering

diartikan sebagai tingkat pengembalian internal dicari dengan cara trial

and error atau interpolasi, dengan kata lain IRR adalah discount rate yang

membuat net present value sama dengan nol.

Kelemahan metode IRR adalah:

a. Tingkat bunga yang dihitung merupakan angka yang sama untuk

setiap tahun umur ekonomis.

b. Dapat diperoleh tingkat bunga yang lebih dari satu.

Rumus:

0)1(0

n

tt

t

r

A

Dimana:

A = Aliran kas

r = IRR

t = Periode

Page 28: Skripsi

28

Nilai IRR tidak diperoleh secara langsung melainkan melalui

proses trial and error, yaitu dengan mencari nilai NPV pada tingkat suku

bunga tertentu yang dipilih secara acak dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan biaya investasi. Setelah itu dilakukan interpolasi

dengan menggunakan NPV positif (NPV1) dengan tingkat bunga tertentu

(Df1) dan NPV negative (NPV2) dengan tingkat bunga tertentu lainnya

(Df2) dengan rumus sebagai berikut:

IRR = Df1 - )( 1212

1 DfDfXPVPV

NPV

Dimana:

Df1 = Discount factor ke-1

Df2 = Discount factor ke-2

NPV1 = NPV jika digunakan discount factor ke-1

PV1 = Present value of Proceeds pada tingkat bunga yang kecil

PV2 = Present value of Proceeds pada tingkat bunga yang besar

Kriteria yang terdapat dalam metode IRR adalah:

a. Apabila IRR > cost of capital, usulan investasi akan diterima

b. Apabila IRR < Cost of capital, usulan investasi akan ditolak

Page 29: Skripsi

29

2.1.8 Depresiasi

Definisi Depresiasi adalah alokasi periodik biaya aktiva tetap terhadap

pendapataan periodik yang dihasilkan. Dalam arti lain biaya yang dapat

disusutkan adalah jumlah total penyusutan yang diakui selama umur manfaat

aktiva dan ini sama dengan total biaya aktiva yang dikapitalisasikan dikurangi

estimasi nilai residu pada setiap tanggal neraca. Nilai buku minimal adalah

residu, yaitu jumlah yang bukan subjek penyusutan.

Kecendrungan untuk mempertahankan aset lama dalam kegiatan

produksi, ada kalanya kurang menguntungkan karena biaya perawatan dan

pemeliharaan bertambah lama akan bertambah besar disamping kualitas produk

dan kontinuitas usaha yang kurang terjamin. Penentuan beban depresiasi

tergantung pada pemilihaan metode depresiasi yang tepat. Metode depresiasi

yang sering digunakan adalaah metode yang perhitungannya sistematik dan

rasioanal. Metode-metode depresiasi diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Berdasarkan Waktu

a. Metode Garis Lurus

Metode ini adalah metode yang paling sederhana dan banyak

digunakan. Dalam cara ini beban penyusutan tiap periode jumlahnya

sama. Dalam metode ini penyusutan dihitung dengan rumus:

Biaya penyusutan : KegunaanUmurTaksiran

siduNilaiPerolehanaH Rearg

Page 30: Skripsi

30

b. Metode Pembebanan yang Menurun

Metode Jumlah Angka Tahun

Didalam metode ini akan menghasilkan jadwal penyusutan yang

sama dengan metode penyusutan saldo menurun. Jumlah penyusutan

akan semakin menurun dari tahun ketahun, tetapi cara

perhitungannya berbeda dengan metode saldo menurun. Biaya

penyusutan dalam metode ini dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

Biaya penyusutan = Tarif x Harga perolehan nilai sisa

Metode Saldo Menurun

Dalam metode ini, biaya penyusutan makin menurun dari

taahun ketahun. Pembebanan yang makin menurun didasarkaan pada

anggapan bahwa semaakin tua kapasitaas aktiva tetap dalam

memberikan jasanya juga akaan menurun.

Dalam metode ini, biaya penyusutan dihitung dengan rumus

sebagai berikut:

Biaya Penyusutan = Tarif penyusutan x nilai buku

Tarif Penyusutan = 2 x tarif penyusutan garis lurus

Page 31: Skripsi

31

2. Berdasarkan Penggunaan

a. Metode Jam Jasa

Metode ini didasarkan pada tarif bahwa pembelian suatu aktiva

merupakan pembelian sejumlah jam pemakaian langsung. Harga

perolehan yang disusutkan dibaagi dengan total jam pemakaian akan

menghasilkan tarif penyusutan yang dibebankan untuk setiap jam

penggunaan aktiva tersebut. Penggunaan aktiva selama periode akan

diukur dan jumlah jam pemakaian dikalikan dengan tarif penyusutan

untuk mendapat beban penyusutan periodik.

Penyusutan per jam jasa = unitdalamproduktifoutputEstimasi

siduNilaiakuisisiBiaya Re

b. Metode Jumlah Unit Produksi

Metode ini didasarkan pada teori bahwa diperoleh untuk jasa yang

dihasilkan dalam bentuk output produksi. Metode ini mensyaratkan

estimasi atas total unit output aktiva. Harga perolehan yaang disusutkan

bila diabagi dengan total estimasi output akan menghasilkan beban yang

sama besar untuk setiap unit output.

Tingkat penyusutan perunit output =unitdalamproduktifoutputEstimasi

akuisisiBiaya

3. Berdasarkan Kriteria Lainnya

a. Metode Berdasarkan Jenis

Page 32: Skripsi

32

Tarif berdasarkan jenis ditetapkan dengan menganalisa berbagai aktiva

yang digunakan untuk menghitung penyusutan sebagai suatu rata-rata

penyusutan tahunan. Penyusutan composite akan dilaporkan dalam suatu

perkiraan akumulasi penyusutan tunggal setelah tarif composite

ditetapkan angka biasanya terus digunakan apabila tidak ada perubahan-

perubahan besar dalam umur aktiva aataau tambahan aktiva serta

penghentian penggunaan yang sangat berpengaruh atas tarif tersebut.

b. Metode Berdasarkan Kelompok

Metode ini menetapkan himpunan aktiva yang serupa sebagai kelompok

tunggal. Penyusutan diakumulasikan dalam perkiraan penilaian tunggal

dan tarif penyusutan didasarkan pada umur rata-rata aktiva dalaam

kelompok.

Dalam perhitungan nanti akan digunakan Straight line method atau

dengan persentase tetap dari harga beli, perjalanan dari dana yaang

tertanam dalam aktiva tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:

Nilai Residu (nilai sisa) = Harga Pembelian / Umur Ekonomis

Sedangkan untuk penyusutan (depresiasi) pertahunnya yaitu:

Penyusutan (Depresiasi) = ekonomisUmur

siduNilaiPembelianaH Rearg

Page 33: Skripsi

33

2.2 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dimulai dengan adanya suatu kenyataan bahwa setiap

perusahaan pada saat ini pasti memiliki keinginan untuk berinvestasi dalam

rangka mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dan juga memperluas

usaha atau ekspansi produksi. Dalam konteks ini, penelitian akan menganalisa

apakah investasi yang dilaksanakan layak diterima.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam pengambilan keputusan

suatu investasi yaitu sebagai berikut:

1. Accounting Rate of Return (ARR)

Kriteria penerimaanya hanya dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang

disyaratkan, jika ARR > tingkat keuntungan yang disyaratkan maka proyek

diterima.

Manajemen Keuangan

Investasi

Metode Penilaian Investasi

PBP NPV IRR PI ARR

Page 34: Skripsi

34

2. Profitability Index (PI)

Kriteria penerimaannya adalah dengan melihat metode net present value (NPV),

jika NPV mengatakan diterima maka PI juga diterima, demikian pula sebaliknya.

3. Payback Period (PBP)

Kriteria penerimaannya apabila PBP < suatu periode yang telah ditentukan

maka proyek diterima.

4. Net Present Value (NPV)

Kriteria penerimaanya sebagai berikut:

- NPV < 0 maka investasi ditolak

- NPV > 0 maka investasi diterima

5. Internal Rate of Return (IRR)

Kriteria penerimaanya sebagai berikut:

- IRR > cost of capital maka investasi diterima

- IRR < cost of capital maka investasi ditolak

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu proporsi atau anggapan yang mungkin benar

atau salah yang digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan atau pemecahan

persoalan ataupun untuk dasar penelitian lebih lanjut.

Hipotesis yang dapat diambil dari permasalahan tersebut adalah: ”Diduga

investasi yang dilaksanakan layak untuk diterima.

Page 35: Skripsi

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Definisi Operasional

Untuk mendukung penguji hipotesis yang telah dikemukakan, maka

penulis akan melakukan penelitian dari data-data yang telah ada dengan

menggunakan beberapa variabel pendukung untuk pembahasan masalah pokok

tersebut, sebagai berikut :

1. Arus Kas (cash flow)

Aliran kas proyek didefinisikan sebagai selisih atau perbedaan antara

aliran kas untuk setiap periode pada perusahaan dengan ada proyek dan

dengan tidak ada proyek. Arus kas merupakan kas masuk bersih yang tidak

sama pengertiannya dengan laba dalam pengertian akuntansi dan perusahaan

menerima atau membayar selama beberapa periode yang ditentukan.

2. Metode Penilaian Investasi

a. Net Present Value (NPV)

Selisih antara present value aliran kas bersih atau sering disebut juga

dengan proced dengan present value investasi.

b. Internal Rate Of Return (IRR)

Tingkat diskonto/discount rate yang menyamakan present value aliran

kas bersih dengan present value investasi.

Page 36: Skripsi

36

c. Profitability Index (PI)

Total present value dari procceds dibagi dengan investasi yang hasil

keputusanya sama dengan net present value.

d. Payback Periode

Adalah suatu periode yang diperoleh dari suatu investasi terhadap arus

kas dari suatu proyek.

e. Accounting Rate Of Return

Suatu metode yang mengukur rata-rata laba setelah pajak terhadap rata-

rata dari suatu investasi.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengambilan sampel dari populasi dari

mesin pada PT Tridigniti Mega Power, sedangkan sampel yang digunakan

adalah data mesin yang relevan yaitu pada tahun 2007 – tahun 2012.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Penelitian kepustakaan

(library research) dimaksudkan untuk mendapatkan data sekunder/data

pendukung yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas. Data yang

dikumpulkan bersifat teoritis dari buku-buku yang kemudian dijadikan pedoman

untuk mengadakan penelitian.

Page 37: Skripsi

37

3.4 Teknik Analisis

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui sejauh mana

penerapan metode penilaian investasi dengan menggunakan metode, NPV, IRR,

PI, PBP dan ARR didalam menentukan metode mana yang paling unggul dari

nama metode yang satu dengan metode yang lain. Teknik analisis yang

digunakan adalah :

1. Perhitungan cash flow

CF = EAT + Depresiasi

Dimana

Depresiasi : n

I 0

Keterangan :

EAT = laba operasional setelah dikurangi pajak

I0 = investasi awal

n = umur ekonomis

2. Perhitungan biaya modal

Jika modal yang digunakan adalah modal sendiri maka untuk menghitung

discount factor digunakan ROE (Return On Equity) dengan rumus sebagai

berikut:

100% x SendiriModal

BersihLabaEquity On Return

Page 38: Skripsi

38

3. Analisis Keuangan Investasi

a. Net Present Value (NPV)

Rumus :

01 )1(

Ik

CFtNPV

n

tt

Keterangan :

NPV = Net Present Value

CFt = arus kas pada tahun ke-t

k = tingkat diskonto

I0 = investasi awal

n = umur ekonomis

b. Internal Rate of Return (IRR)

Rumus :

112

121 NPV

NPVNPV

DfDfDfIRR

Keterangan :

Df1 = discount factor ke-1

Df2 = discount factor ke-2

NPV1 = NPV ke-1

NPV2 = NPV ke-2

Page 39: Skripsi

39

Dalam menghitung IRR adalah dengan cara interpolasi yaitu dengan

sistem coba-coba. Apabila NPV-nya dari dua percobaan yang

menggunakan tingkat bunga yang berbeda sudah diketahui, dimana NPV

yang satu positif dan yang satulagi NPV-nya harus negatif.

c. Profitabilitas Index (PI)

Rumus :

Investasi

ProccedsdariPVTotalPi

d. Payback Periode (PBP)

thflowCash

InvestasiPeriodePayback 1

e. Accounting Rate of Return (ARR)

%100

InvestasirataRata

EATrataRataARR

Dimana :

Rata-rata EAT = menjumlahkan laba setelah pajak selama umur

investasi dibagi dengan umur investasi

2

residunilaiInvestasiInvestasirata-Rata

Page 40: Skripsi

40

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Perusahaan perbaikan trafo dan purifikkasi oli (pemurniaan oli) yaitu PT

Tridigniti Mega Power adalah perusahaan yang memberikan jasa pelayanan

dalam bidang rekondisi panel, rekondisi cublick, rekondisi motor listrik,

pemeliharaan gardu dan jaringan listrik. Perusahaan ini mengawali usahanya di

Medan, Sumatra Utara, tetapi saat ini telah berpindah lokasi di Bogor, Jawa

Barat pada tahun 2008. Pada awal pendirian, perusahaan ini mempunyai modal

berupa aktiva tetap yaitu mesin perbaikan trafo dan pemurniaan oli (oil purifier)

yang bermerek TD, perusahaan ini terletak di Jl. Raya Ciseeng Prumpung

no.29A Cogreg Kabupatan Bogor Jawa Barat.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan merupakan gambaran skematis tentang bagian –

bagian serta hubungan yang terdapat dalam suatu badan atau lembaga, disamping itu

struktur organisasi tergantung pada pengaturan tugas-tugas yang dilaksanakan serta

wewenang dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh

perusahaan, yaitu mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Page 41: Skripsi

41

Struktur organisasi yang digunakan oleh jasa pemurnian oli PT Tridigniti Mega

Power dapat dikatakan sederhana, yaitu menggunakan bentuk garis lurus. Struktur

organisasi ini menggambarkan hubungan langsung antara pimpinan perusahaan

dengan para karyawan.

Bagan I

Struktur OrganisasiPT Tridigniti Mega Power

Tugas direktur utama disini yaitu mengatur dan mengontrol jalannya kegiatan

dalam perusahaan dan memeriksa semua kebutuhan-kebutuhan dalam proses

berlangsungnya produksi serta memeriksa buku laporan karyawan, selain itu

seorang pemimpin juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan karyawannya.

Sedangkan tugas manajer operasi adalah mengatur jalannya kegiatan operasi pada

mesin pemurnian oli ini agar dapat menghasilkan produksi yang maksimal,

sedangkan manajer keuangan disini bertugas menerima dan memasukkan kas

Direktur Utama

Manajer Operasi Manajer Keuangan

Karyawan

Page 42: Skripsi

42

(pendapatan) yang diterima oleh perusahaan kedalam pembukuan, yang nantinya

sebagai laporan pertanggungjawaban kepada pihak pimpinan.

Sedangkan karyawan bertugas melakukan kegiatan produksi dalam pemurnian oli,

merawat mesin pemurnian oli agar selalu prima, selain itu tugas dari karyawan

adalah menjalin hubungan serta komunikasi yang baik dengan pimpinan sebagai

catatan dalam kegiatan operasional PT Tridigniti Mega Power.

4.1.3 Kegiatan dan Bentuk Perusahaan

4.1.3.1 Kegiatan Perusahaan

Kegiatan yang dilakukan oleh PT Tridigniti Mega Power adalah memberikan

layanan dalam bentuk perbaikan trafo dan pemurnian oli pada perusahaan-

perusahaan dalam bidang rekondisi panel, pemeliharaan gardu dan jaringan listrik

sesuai dengan yang diminta oleh para konsumen yang membutuhkan sekitar 600

unit trafo PLN.

4.1.3.2 Bentuk Perusahaan

Bentuk perusahaan PT Tridigniti Mega Power ini merupakan perusahaan

perseorangan, pemilihan bentuk perusahaan perseorangan ini dikarenakan beberapa

alasan, diantaranya yaitu terbatasnya modal yang dimiliki dan disamping itu

pemilik sekaligus pengelola perusahaan ini ingin menjalankan dan mengembangkan

usahanya tanpa ada campur tangan pihak lain.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Page 43: Skripsi

43

4.2.1 Usulan Investasi Penambahan Mesin

Pembahasan penilaian investasi dalam aktiva tetap disini akan menganalisa

investasi penambahan mesin pemurnian oli dengan menggunakan Capital Budgeting

yaitu metode Accaunting Rate of Return (ARR), metode Profitability Index (PI),

metode Payback Periode (PBP), metode Net Present Value (NPV) dan metode

Internal Rate of Return (IRR). Mesin pemurnian oli yang akan dibeli adalah mesin

pemurnian oli yang bermerek atau tipe lokal yang bermerek TD.

Mesin pemurnian oli tipe TD lokal ini mempunyai banyak keunggulan diantaranya

yaitu harga relatif murah dan terjangkau bagi perusahaan dan mempunyai umur

ekonomis 6 (enam) tahun, dengan keunggulan ini maka PT Tridigniti Mega Power

mendapatkan kesempatan untuk menambah pendapatannya.

4.2.2 Dasar-dasar untuk Penilaian Investasi

Sebelum membahas perhitungan investasi aktiva tetap (mesin) dengan

menggunakan beberapa metode maka perlu diketahui beberapa hal sebagai berikut:

4.2.2.1 Nilai Investasi

Diasumsikan dalam pembelian mesin pemurnian oli merek TD sebesar

Rp.120.000.000 dengan biaya pengiriman sebesar Rp.10.000.000 maka besarnya

nilai investasi aktiva tetap ini dari pembelian mesin pemurnian oli yang baru, yaitu:

Harga Pembelian = Rp. 120.000.000,00

Biaya Pengiriman = Rp. 10.000.000,00

Total Investasi = Rp. 130.000.000,00

Page 44: Skripsi

44

Hasil dari wawancara dengan Direktur PT Tridigniti Mega Power

menunjukkan bahwa pajak perusahaan yang dikenakan sebesar 20%, untuk

kontrak pemurnian oli diperkirakan mengalami kenaikan 10% setiap dua

tahun sekali.

4.2.2.2 Umur Ekonomis

Umur ekonomis mesin pemurnian oli Tipe TD ditaksir berumur 6

(enam) tahun. Penaksiran umur ekonomis ini didasarkan pada pengalaman

dari mesin pemurnian oli yang lama bahwa sebuah mesin pemurnian oli tipe

TD (lokal) setelah digunakan untuk kegiatan operasional selama 6 (enam)

tahun atau memasuki umur yang kedelapan memerlukan perbaikan total baik

mesin atau sparepartnya (onderdil)

4.2.2.3 Penaksiran Aliran Kas Investasi

Sebagai dasar perhitungan penilaian investasi dalam aktiva tetap (mesin)

terlebih dahulu harus dilakukan penaksiran aliran kas masuk maupun aliran kas

keluar. Aliran kas masuk dan keluar tersebut, didapatkan dari kegiatan operasional

dan hasil penjualan dari produk yang dihasilkan oleh mesin pemurnian oli tersebut,

selain itu kita perlu ketahui juga besarnya penyusutan dari mesin percetakan

tersebut. Penaksiran aliran kas masuk dan aliran kas keluar disini didasarkan pada

pengalaman tahun-tahun sebelumnya.

4.2.3 Penaksiran Aliran Kas Masuk

Page 45: Skripsi

45

Penaksiran terhadap aliran kas masuk didasarkan atas jumlah jasa yang dihasilkan

dengan mesin pemurnian oli yang baru. Taksiran aliran kas masuk PT Tridigniti

Mega Power ini berasal dari pendapatan pemurnian oli pada trafo, penjualan oli

bekas dan penjualan kawat bekas, dengan penetapan setiap dua tahun sekali kontrak

mengalami kenaikan sebesar 10% dan dalam satu bulan perusahaan hanya mampu

mengerjakan 2 unit trafo, dengan rincian sebagai berikut:

Tahun 2007 – 2008

Kontrak pemurnian oli trafo = 12 bulan x 2 unit x 7.000.000 = 168.000.000

Penjualan oli bekas = 7.500.000

Penjualan kawat bekas = 4.050.000

Total Rp. 179.550.000

Tahun 2009 – 2010 (kenaikan 10% untuk kontrak)

Kontrak pemurnian oli trafo = 12 bulan x 2 unit x 7.700.000 = 184.800.000

Penjualan oli bekas = 7.500.000

Penjualan kawat bekas = 4.050.000

Total Rp. 196.350.000

Tahun 2011 – 2012 (kenaikan 10% untuk kontrak)

Kontrak pemurnian oli trafo = 12 bulan x 2 unit x 8.470.000 = 203.280.000

Penjualan oli bekas = 7.500.000

Page 46: Skripsi

46

Penjualan kawat bekas = 4.050.000

Total Rp. 214.830.000

Tabel 4.1Perkiraan Aliran Kas MasukPT. Tridigniti Mega Power

Tahun 2007 – 2012

Tahun Trafo (unit) Aliran Kas Masuk Kenaikan

2007 24 179.550.000 -

2008 24 179.550.000 -

2009 24 196.350.000 10%

2010 24 196.350.000 -

2011 24 214.830.000 10%

2012 24 214.830.000 -

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

4.2.4 Penaksiran Aliran Kas Keluar

Penaksiran terhadap aliran kas keluar adalah penaksiran yang terjadi

sehubungan dengan kegiatan operasional mesin percetakan yang baru untuk

menghasilkan produk jasa dan besarnya biaya-biaya yang dikeluarkan dari kegiatan

operasional mesin yang baru, antara lain yaitu:

1) Biaya Listrik

Biaya listrik untuk kegiatan operasional mesin pemurnian oli yang baru adalah

sekitar Rp.300.000 perbulan dan dikalikan kembali dengan 12 bulan untuk tahun

Page 47: Skripsi

47

pertama pengeluaran untuk biaya listrik adalah sebesar Rp.3.600.000 tahun

pertama, dan setiap 2 tahun biaya listrik mengalami kenaikan sebesar 5%. Untuk

lebih jelas mengenai biaya operasional mesin percetakan untuk biaya listrik

terdapat dalam tabel 4.2

Tabel 4.2Proyeksi Biaya Operasional Mesin Pemurnian Oli

Untuk Biaya Listrik Tahun 2007 – 2012Pada PT. Tridigniti Mega Power

Tahun Biaya perbulan Biaya pertahun Kenaikan

2007 Rp 300.000 Rp 3.600.000 -

2008 Rp 300.000 Rp 3.600.000 -

2009 Rp 315.000 Rp 3.780.000 5%

2010 Rp 315.000 Rp 3.780.000 -

2011 Rp 330.750 Rp 3.969.000 5%

2012 Rp 330.750 Rp 3.969.000 -

Total Rp 1.890.000 Rp 22.698.000 -

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

2) Biaya Service

Biaya service yang telah dianggarkan oleh pihak PT Tridigniti Mega

Power adalah sebesar Rp.2.500.000 setiap tahunnya. Sedangkan untuk

tahun 2007 dan 2008 tidak ada biaya service, karena masih ada garansi

untuk pembelian mesin yang baru. Untuk lebih jelas mengenai perincian

biaya service setiap tahunnya dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3Proyeksi Biaya Operasional Mesin Pemurnian Oli

Untuk Biaya Service Mesin Pada Tahun 2007 – 2012

Page 48: Skripsi

48

Pada PT. Tridigniti Mega Power

Tahun Biaya Service Mesin

2007 Garansi

2008 Garansi

2009 Rp 2.500.000

2010 Rp 2.500.000

2011 Rp. 2.500.000

2012 Rp. 2.500.000

Total Rp. 10.000.000

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

3) Gaji

Untuk kegiatan operasional pemurnian oli PT Tridigniti Mega Power

mempunyai 3 orang karyawan dengan gaji masing-masing karyawan

sebesar Rp.1.500.000 per bulan jadi gaji untuk 3 karyawan adalah sebesar

Rp.4.500.000 per bulan. Untuk lebih jelas mengenai perincian gaji

karyawan setiap tahunnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4Proyeksi Biaya Operasional Mesin Pemurnian Oli

Page 49: Skripsi

49

Untuk Gaji Pegawai Pada Tahun 2007 – 2012Pada PT. Tridigniti Mega Power

Tahun Gaji perbulan 3 orang karyawan

Gaji pertahun 3 orang karyawan

2007 Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000

2008 Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000

2009 Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000

2010 Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000

2011 Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000

2012 Rp. 4.500.000 Rp. 54.000.000

Total Rp. 27.000.000 Rp. 324.000.000

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

4) Oli

Oli yang digunakan dalam pemurnian oli pada trafo dalam sebulan adalah sebesar

290 liter dengan harga perliter sebesar Rp.25.000. jadi biaya untuk pembelian oli

sebesar 290 liter dikalikan Rp.25.000 sama dengan Rp.7.250.000 perbulan. Untuk

lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.5Proyeksi Biaya Operasional Mesin Pemurnian Oli

Untuk Pembelian Oli Tahun 2007 – 2012Pada PT. Tridigniti Mega Power

Tahun Biaya (Rp) perbulan Biaya (Rp) pertahun 2007 Rp. 7.250.000 Rp. 87.000.000

2008 Rp. 7.250.000 Rp. 87.000.000

2009 Rp. 7.250.000 Rp. 87.000.000

2010 Rp. 7.250.000 Rp. 87.000.000

2011 Rp. 7.250.000 Rp. 87.000.000

2012 Rp. 7.250.000 Rp. 87.000.000

Page 50: Skripsi

50

Total Rp. 43.500.000 Rp. 522.000.000

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

5) Kawat

Kawat yang diperlukan untuk pemurnian oli pada trafo adalah sebesar 70 pasang

dalam satu tahun, dengan harga perpasang adalah sebesar RP.120.000 pada tahun

pertama mesin yang baru, untuk tahun selanjutnya harga sepasang kawat

diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 10%. Untuk lebih jelas dapat dilihat

pada tabel 4.6 dibawah ini.

Tabel 4.6Proyeksi Biaya Operasional Mesin Pemurnian Oli

Untuk Pembelian Kawat Tahun 2007 – 2012Pada PT. Tridigniti Mega Power

Tahun Pemakaian (pasang)

Harga perpasang Jumlah Kenaikan

2007 70 Rp 120.000 Rp 8.400.000 10%

2008 70 Rp 132.000 Rp 9.240.000 10%

2009 70 Rp 145.200 Rp 10.164.000 10%

2010 70 Rp 159.720 Rp 11.180.400 10%

2011 70 Rp 175.692 Rp 12.298.440 10%

2012 70 Rp 193.261 Rp 13.528.270 10%

Page 51: Skripsi

51

Total 420 Rp 925.873 Rp 64.811.110 -

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

6) Sewa Tempat

Untuk sewa tempat dalam satu tahun dikenakan biaya sebesar Rp.7.000.000.

Tabel 4.7Proyeksi Biaya Operasional Mesin Pemurnian Oli

Untuk Sewa Tempat Tahun 2007 – 2012Pada PT. Tridigniti Mega Power

Tahun Biaya Sewa pertahun (Rp)

2007 Rp. 7.000.000

2008 Rp. 7.000.000

2009 Rp. 7.000.000

2010 Rp. 7.000.000

2011 Rp. 7.000.000

2012 Rp. 7.000.000

Total Rp. 42.000.000

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

Tabel 4.8Perkiraan Aliran Kas Keluar

PT Tridigniti Mega PowerTahun 2007 – 2012

Tahun

Biaya

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Listrik 3.600.000 3.600.000 3.780.000 3.780.000 3.969.000 3.969.000

Service Garansi Garansi 2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000

Gaji 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000 54.000.000

Oli 87.000.000 87.000.000 87.000.000 87.000.000 87.000.000 87.000.000

Kawat 8.400.000 9.240.000 10.164.000 11.180.400 12.298.440 13.528.270

Sewa 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000 7.000.000

Page 52: Skripsi

52

tempat

Total 160.000.000 160.840.000 164.444.000 165.460.400 166.767.440 167.997.270

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

Penyusutan

Nilai residu (nilai sisa) = Harga pembelian / umur ekonomis

= Rp 120.000.000 / 6 tahun

= Rp 20.000.000

6

20.000.000-0120.000.00

ekonomisumur

residunilai-pembelian hargaPenyusutan

= Rp.16.666.667

Tabel 4.9Total Penyusutan

Untuk Mesin Permurnian OliTahun 2007 – 2012

Tahun Penyusutan Mesin (Rp)

2007 16.666.667

2008 16.666.667

2009 16.666.667

2010 16.666.667

2011 16.666.667

2012 16.666.667

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

Page 53: Skripsi

53

Tabel 4.10Perkiraan Laporan Laba / Rugi

PT Tridigniti Mega PowerTahun 2007 – 2012

Tahun

Ket.

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Pendapatan

Biaya

Dep

179.550.000

160.000.000

16.666.667

179.550.000

160.840.000

16.666.667

196.350.000

164.444.000

16.666.667

196.350.000

165.460.006

16.666.667

214.850.000

166.767.440

16.666.667

214.830.000

167.997.270

16.666.667

EBIT

Pajak 20%

36.216.667

7.243.333

35.376.667

7.075.333

48.572.667

9.714.533

47.556.267

9.511.253

64.729.227

12.945.845

63.499.397

12.699.879

EAT

DEP

28.973.334

16.666.667

28.301.334

16.666.667

38.858.134

16.666.667

38.045.014

16.666.667

51.783.382

16.666.667

50.799.518

16.666.667

CF 45.640.001 44.968.001 55.524.801 54.711.681 68.450.049 67.466.185

Sumber : Data diolah dari tabel sebelumnya.

Discount Faktor

Discount faktor yang digunakan adalah dengan menggunaka ROE (Return on

Equity). Untuk lebih jelas perhitungannya dapat dilihat pada tabel 4.10

dibawah ini.

Tabel 4.11Laporan Besarnya Modal dan Laba Bersih

Pada PT Tridigniti Mega PowerPada Tahun 2007 – 2012

Tahun Modal Sendiri (Rp) Laba Bersih (Rp) ROE / tahun

2001 170.000.000 29.937.000 17,61%

Page 54: Skripsi

54

2002 180.000.000 28.041.000 15,58%

2003 195.000.000 35.588.000 18,25%

2004 210.000.000 38.858.000 18,50%

2005 220.000.000 53.280.000 25,37%

2006 230.000.000 52.178.000 22,68%

Total 1.205.000.000 237.882.000 117,99%

Sumber: Data diolah dari PT Tridigniti Mega Power

Rumus :

100% x SendiriModal

BersihLabaEquity On Return

%61,170170.000.00

29.937.0002001Th ROE

%58,150180.000.00

28.041.0002002Th ROE

ROE tahun 2002 sebesar 15,58% terjadi penurunan dibandingkan tahun 2001

yaitu sebesar 2,03% yang berarti terjadi penurunan pada laba bersih karena

biaya yang dikeluarkan cukup besar dan kenaikan pada modal sendiri.

%25,180195.000.00

35.588.0002003Th ROE

ROE tahun 2003 sebesar 18,25% terjadi kenaikan dibandingkan tahun 2002

yaitu sebesar 2,67% yang berarti terjadi kenaikan pada laba bersih karena

biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan dengan diikutinya kenaikan pada

modal sendiri.

%50,180210.000.00

38.858.0002004Th ROE

Page 55: Skripsi

55

ROE tahun 2004 sebesar 18,50% terjadi kenaikan dibandingkan tahun 2003

yaitu sebesar 0,25% yang berarti terjadi kenaikan pada laba bersih karena

biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan dengan diikutinya kenaikan pada

modal sendiri.

%37,250220.000.00

53.280.0002005Th ROE

ROE tahun 2005 sebesar 25,37% terjadi kenaikan dibandingkan tahun 2004

yaitu sebesar 6,87% yang berarti terjadi kenaikan pada laba bersih karena

biaya yang dikeluarkan dapat diminimalkan dengan diikutinya kenaikan pada

modal sendiri.

%68,220230.000.00

52.178.0002006Th ROE

ROE tahun 2006 sebesar 22,68% terjadi penurunan dibandingkan tahun 2005

yaitu sebesar 2,69% yang berarti terjadi penurunan pada laba bersih karena

biaya yang dikeluarkan cukup besar dan kenaikan pada modal sendiri.

Jadi untuk rata-rata ROE / tahun dapat dilihat sebagai berikut:

%67,196

117,99% / tahun ROErata-Rata

4.2.5 Perhitungan Penilaian Investasi

1. Metode Net Present Value (NPV)

Tabel 4.12Perhitungan Metode Net Present Value (NPV)

Dengan discount factor 19,67% untuk tahun 2007 – 2012Pada PT Tridigniti Mega Power

(dalam rupiah)

Page 56: Skripsi

56

Tahun Procceds Discount Factor (19,67%)

Present Value dari Proceeds

2007 Rp 45.640.001 0,837 Rp 38.200.681

2008 Rp 44.968.001 0,700 Rp 31.477.601

2009 Rp 55.524.801 0,586 Rp 32.537.533

2010 Rp 54.711.681 0,491 Rp 26.863.435

2011 Rp 68.450.049 0,411 Rp 28.132.970

2012 Rp 67.466.185 0,344 Rp 23.208.368

Total Rp 180.420.588

Sumber : Data diolah dari tabel sebelumnya.

Present value dari proceeds = 180.420.588

Present value dari investasi = 130.000.000 -

Net Present Value = 50.420.588

NPV bernilai positif maka proyek diterima

2. Metode Internal Rate of Return (IRR)

Tabel 4.13Perhitungan Metode Internal Rate of Return (IRR)

Dengan Discount Factor 40% untuk Tahun 2007-2012Pada PT Tridigniti Mega Power

(dalam rupiah)

Tahun Procceds Discount Factor (40%)

Present Value dari Proceeds

2007 Rp 45.640.001 0,714 Rp 32.586.961

2008 Rp 44.968.001 0,510 Rp 22.933.681

2009 Rp 55.524.801 0,364 Rp 20.211.028

2010 Rp 54.711.681 0,260 Rp 14.225.037

2011 Rp 68.450.049 0,186 Rp 12.731.709

2012 Rp 67.466.185 0,133 Rp 8.973.003

Page 57: Skripsi

57

Total Rp 111.661.419

Sumber : Data diolah dari tabel sebelumnya.

Present value dari proceeds = 111.661.419

Present value dari investasi = 130.000.000 -

Net Present Value (NPV) = (18.338.581)

)Df(Df x PVPV

NPDfIRR 12

21

11

)19,67%(40% x 9111.661.418180.420.58

50.420.58819,67

)(20,33% x 68.759.169

50.420.58819,67

= 19,67% + (0,7333) x (20,33%)

= 19,67% + 14,91%

34,58%

IRR = 34,58% > 19,67% → proyek diterima

3. PI (Profitability Index)

Investasi

proceedsdariPVTotalPI

0130.000.00

8180.420.58

= 1,64

Page 58: Skripsi

58

jika Net Present Value diterima maka Profitability index juga diterima

atau PI >1 maka proyek diterima (1,64 > 1).

4. PBP (Pay Back Periode)

Rata-rata cash flow = 6

718.684.295

= 49.280.786

FlowCash

InvestasiPBP

th1 x 49.280.786

0130.000.00

= 2,6 th

PBP = 2,6 th < 6 th maka proyek diterima

5. ARR (Accounting Rate of Return)

Rata-rata EAT = 6

716.760.236

= Rp.39.460.119

Rata-rata investasi = 2

residunilaiInvestasi

= 130.000.000 + 20.000.000

= Rp.75.000.000

100% x Investasirata-Rata

EATrata-RataARR

Page 59: Skripsi

59

100% x 75.000.000

39.460.119

= 52,61%

ARR = 52,61% > 19,67% Maka proyek diterima

6. Kesimpulan

Maka investasi pembelian mesin pemurnian oli merek TD layak untuk

diterima karena dengan menggunakan kelima metode penilaian investasi

tersebut semuanya layak untuk diterima yaitu NPV diperoleh nilai positif

yaitu sebesar Rp.50.420.588, IRR > tingkat suku bunga yang disyaratkan

(34,58% > 19,67%), PI diperoleh nilai >1 yaitu sebesar (1,64 > 1), PBP <

suatu periode yang telah ditentukan.(2,6 tahun < 6 tahun) dan ARR > tingkat

keuntungan yang disyaratkan (52,61%>19,67%).

Page 60: Skripsi

60

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab

sebelumnya dan ditunjang dengan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Investasi pada mesin pemurnian oli yang dilakukan oleh PT Tridigniti Mega

Power membutuhkan penambahan dana sebesar Rp.130.000.000 dan

kegiatan investasi penggantian aktiva tetap (mesin pemurnian oli) dibiayai

dengan 100% modal sendiri.

2. Berdasarkan kriteria penilaian investasi yang dilakukan oleh PT Tridigniti

Mega Power dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV)

diperoleh nilai positif yaitu sebesar Rp.50.420.588, maka proyek investasi

penambahan mesin pemurnian oli tersebut layak untuk dilaksanakan.

3. Berdasarkan kriteria Internal Rate of Return (IRR) diperoleh nilai sebesar

34,58%. Berdasarkan hasil tersebut, maka proyek investasi penambahan

aktiva tetap layak untuk dilaksanakan, hal didasarkan atas kriteria IRR

yaitu Proyek layak dilaksanakan apabila hasil dari IRR > tingkat suku

bunga yang disyaratkan (34,58% > 19,67%).

Page 61: Skripsi

61

4. Berdasarkan kriteria Profitability index (PI) diperoleh nilai sebesar 1,64.

Berdasarkan teori yang mendukung, jika metode NPV mengatakan layak

untuk diterima maka metode PI juga layak diterima.

5. Berdasarkan kriteria Payback Periode (PBP) diperoleh nilai sebesar 2 tahun

6 bulan. Berdasarkan hasil tersebut maka proyek layak dilaksanakan, hal

tersebut didasarkan atas kriteria PBP < suatu periode yang telah

ditentukan.(2,6 tahun < 6 tahun).

6. Berdasarkan kriteria Accounting Rate of Return (ARR) diperoleh nilai

sebesar 52,61%. Berdasarkan hasil tersebut maka proyek layak dilaksanakan,

hal tersebut didasarkan atas kriteria ARR > tingkat keuntungan yang

disyaratkan. (52,61%>19,67%).

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis dalam penulisan skripsi ini adalah

sebagai berikut:

1. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang diselesaikan, sebaiknya PT

Tridigniti mega Power melaksanakan penambahan mesin Pemurnian oli

hasil analisis yang telah dilakukan terhadap penambahan mesin pemurnian

oli tersebut dengan menggunakan metode penilaian investasi dengan Net

Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI),

Payback Periode (PBP) dan Accounting Rate of Return (ARR) layak untuk

dilaksanakan.

Page 62: Skripsi

62

2. Untuk mengantisipasi kerugian-kerugian yang tidak diharapkan oleh pihak

PT Tridigniti Mega Power harus tetap melakukan analisis kelayakan

investasi sebelum melakukan suatu investasi, agar dapat mengurangi resiko

yang akan terjadi.