116
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA MAHASISWA D-3 KEBIDANAN DI POLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON TAHUN 2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (SST) Pada Program Studi D IV Bidan Pendidik Poltekes Bakti Pertiwi Husada Cirebon Oleh TUNISAH NIM : 45440410028

Skrip Si

  • Upload
    mialonk

  • View
    347

  • Download
    9

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Skrip Si

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN

PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

PADA MAHASISWA D-3 KEBIDANAN DI POLTEKES

BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON TAHUN 2011

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (SST) Pada Program Studi D IV Bidan Pendidik

Poltekes Bakti Pertiwi Husada Cirebon

Oleh

TUNISAH

NIM : 45440410028

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK

POLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA

CIREBON

2011

Page 2: Skrip Si

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan

Prestasi Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa

D-3 Kebidanan Di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon

Tahun 2011

Penyusun : TUNISAH

NIM : 45440410028

Cirebon, Oktober 2011

Menyetujui :

Pembimbing

Roni Iryadi SKM, M.Kes

ii

Page 3: Skrip Si

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan

Prestasi Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa

D-3 Kebidanan Di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon

Tahun 2011

Penyusun : TUNISAH

NIM : 45440410028

Cirebon, Oktober 2011

Mengesahkan

Penguji I

( ........................................... )

Penguji II

( .......................................... )

iii

Page 4: Skrip Si

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kuperuntukkan kepada:

Mamahku tercinta dan keluarga

yang senantiasa memberikan kasih

sayang dan doa

Adikku Andika Reza Prayuda dan

Indah Ayu yang tersayang.

Kaka’q dan Someone Special yang

selalu memberikan semangat,

terima kasih atas semuanya.

Teman-teman seperjuangan Bidan

Pendidik Angkatan 2010/2011.

iv

Page 5: Skrip Si

ABSTRAK

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIKPOLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON2011

TUNISAH45440410028

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA MAHASISWA D-3 KEBIDANAN DI POLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON TAHUN 201114 i + 54 hal + 5 tabel + 2 gambar + 6 lampiran

Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Selain faktor intelegensi, terdapat faktor lain yang cukup besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi mendorong seseorang untuk bertingkah laku, salah satu motivasinya adalah untuk menjadi seorang bidan. Intensitas motivasi menjadi bidan yang berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berpengaruh terhadap usaha belajar mahasiswa dalam mempelajari materi setiap mata kuliah, terutama mata kuliah yang berhubungan langsung dengan tugas bidan, seperti mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Motivasi Menjadi Bidan dengan Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

Jenis dan desain dalam penelitian ini adalah jenis deskripstif analitik dengan desain cross sectional. Populasi yaitu semua mahasiswa D-3 kebidanan semester II yang mempelajari askeb 1 (kehamilan) di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011 sebanyak 102 orang. Teknik sampling secara proporsional random sampling berdasarkan stratum (kelas) yang berjumlah 30 responden. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan buku dokumentasi atau arsip akademik, analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan rank spearman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi menjadi bidan sebagian besar dalam kategori tinggi (56,7%), Prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan sebagian besar dalam kategori cukup (46,7%), Ada hubungan antara motivasi

v

Page 6: Skrip Si

menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa (p value =0,000 < 0,05). Disarankan bagi mahasiswa untuk Meningkatkan minat dan motivasi belajar, fokuskan untuk belajar dan belajar dengan penuh kesungguhan serta mengikuti sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh institusi.

Kata Kunci : Motivasi, Bidan, Prestasi, Belajar, Asuhan Kebidanan Kehamilan

Kepustakaan : 24 (2000-2010)KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

senantiasa membimbing dan memberikan cinta dan sayang-Nya serta petunjuk

kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini Dengan judul

“Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan

Kebidanan Kehamil Di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011”.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Saint Terapan

di D IV Kebidanan Polteknik Kesehatan Bhakti Pertiwi Husada Ciribon. Penulis

menyadari bahwa tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak kiranya skripsi

ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, perkenankanlah

peneliti mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada:

1. Bapak H. Sofyan, S.Kom, MM. selaku ketua yayasan Poltekes Bhakti

Pertiwi Husada Cirebon.

2. Bapak H. A.D. Achmad, SE, S.Kom, MM., MBA., M.M.Kes., selaku Ketua

Badan Pelaksana Harian Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

vi

Page 7: Skrip Si

3. Bapak Roni Iryadi, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekes Bhakti Pertiwi

Husada Cirebon sekaligus pembimbing yang dengan sabar memberikan

bimbingan dan petunjuknya.

4. Ibu Hj. Ernawati, S.ST., SKM., selaku Ketua Program Studi D IV Bidan

Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

5. Bapak dan Ibu dosen Politeknik Kesehatan Bhakti pertiwi Husada Cirebon

yang telah memberikan materi yang berkaitan dengan skripsi yang penulis

susun.

6. Pihak Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon yang telah mengijinkan kami

untuk melakukan penelitian.

7. Ayah, Bunda dan Kakakku tercinta atas doa, restu dan semangat yang selalu

diberikan tanpa putus asa dan pamrih.

8. Sahabat serta teman-teman satu angkatan di D IV Bidan Pendidik Poltekes

Bhakti Pertiwi Husada Cirebon atas dukungan selalu semangat.

9. Semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan proposal ini

terselesaikan, yang mana telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada

penulis.

Penulis menyadari dalam penyusun skripsi ini masih banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran dari pembaca akan penulis

terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca dan berguna bagi pendidikan. Semoga Allah Swt membalas

segala amal ibadah kita, Amien.

vii

Page 8: Skrip Si

Cirebon, Oktober 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv

ABSTRAK........................................................................................................ v

KATA PENGANTAR...................................................................................... vi

DAFTAR ISI.................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL............................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xii

Bab I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah......................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian........................................................................ 5

Bab II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 7

viii

Page 9: Skrip Si

A. Motivasi Menjadi Bidan............................................................... 7

B. Prestasi Belajar............................................................................ 20

C. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil............................ 34

D. Hubungan Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil……………………………………………38

Bab III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS 40

A. Kerangka Konsep.......................................................................... 40

B. Definisi Operasional..................................................................... 41

C. Hipotesis Penelitian...................................................................... 42

Bab IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 43

A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................... 43

B. Variabel Penelitian........................................................................ 44

C. Populasi dan Teknik Sampel........................................................ 45

D. Instrumen Penelitian..................................................................... 46

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 47

F. Teknik Pengolahan Data............................................................... 45

G. Rancangan Analisis Data.............................................................. 48

H. Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian ......................................... 51

Bab V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 52

A. Hasil Penelitian............................................................................. 52

B. Pembahasan………………………………………….................. 54

Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 57

A. Kesimpulan................................................................................... 57

ix

Page 10: Skrip Si

B. Saran............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x

Page 11: Skrip Si

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Definisi Operasional....................................................................... 42

Tabel 5.1 : Hasil Analisis…………………………………………………….. 53

xi

Page 12: Skrip Si

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian................................................ 41

xii

Page 13: Skrip Si

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pengolahan data hasil Penelitian

2. Surat Ijin Penelitian

3. Daftar mahasiswa semester II tahun ajaran 2010/2011

4. Daftar hasil belajar mahasiswa semester II tahun ajaran 2010/2011

xiii

Page 14: Skrip Si

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan setiap

individu dan sangat berpengaruh dalam aspek kepribadian. Dan setiap

individu mempunyai keharusan untuk memperoleh pendidikan agar

mendapatkan kehidupan yang layak atau lebih baik dari sebelumnya. Menurut

Syah (2005), pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh

kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara

mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 1, pendidikan didefinisikan sebagai

usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian proses pendidikan

memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas kehidupan

seseorang. Melalui pendidikan, manusia dituntut untuk berpikir, bersikap, dan

bertindak serta melaksanakan setiap peran yang dimainkan dalam hidupnya.

Tujuan pendidikan nasional itu sendiri menurut TAP MPR No. II Tahun

1998, adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman

xiv

Page 15: Skrip Si

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,

berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,

mandiri, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga

harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada tanah air,

mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesetiakawanan sosial. Belajar

merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat

fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal

tersebut berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat

bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia

berada di lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun di lingkungan

rumah atau keluarganya sendiri.

Menurut Syah (2005), Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu

faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor

tersebut dapat mempengaruhi munculnya peserta didik yang berprestasi tinggi

atau rendah atau mungkin gagal sama sekali Intelegensia (IQ) merupakan

salah satu faktor internal yang memiliki peranan penting dalam menentukan

keberhasilan peserta didik. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan

intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk sukses.

Selain faktor intelegensi, terdapat faktor lain yang cukup besar pengaruhnya

terhadap prestasi belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi mendorong seseorang

untuk bertingkah laku. Seseorang yang memiliki motivasi untuk sukses akan

berusaha untuk mencapai keinginannya tersebut. Tanpa motivasi seseorang

akan melakukan kegiatan tanpa terarah dan sungguh-sungguh dan

xv

Page 16: Skrip Si

kemungkinan besar tidak akan membawa hasil (Sukmadinata, 2004). motivasi

berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan adanya

usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang

yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi

seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi

belajarnya. Tumbuhnya motivasi pada seseorang senantiasa dilandasi

kesadaran akan diri berkenaan dengan hakikat dan keberadaan kehidupannya

masing-masing. Motivasi memiliki peranan yang penting ketika seorang

peserta didik melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat lebih tinggi,

termasuk melanjutkan pendidikannya ke DIII Kebidanan. Setiap peserta didik

memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam melanjutkan jenjang

pendidikannya ke DIII Kebidanan. Salah satu motivasinya adalah untuk

menjadi seorang bidan. STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi merupakan

salah satu lembaga pendidikan kesehatan swasta yang ada di kabupaten tegal.

STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi berdiri berdasarkan Surat Keputusan

Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39/D/O/2002. Program

studi D III Kebidanan merupakan salah satu program studi yang terdapat di

STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi. Intensitas motivasi menjadi bidan

yang berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berpengaruh

terhadap usaha belajar mahasiswa dalam mempelajari materi setiap mata

kuliah, terutama mata kuliah yang berhubungan langsung dengan tugas bidan,

seperti mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Asuhan Kebidanan Ibu

Hamil merupakan salah satu mata kuliah yang dipelajari mahasiswa

xvi

Page 17: Skrip Si

kebidanan semester II dan III. Mata kuliah ini sangat diperlukan untuk

mendapatkan pengetahuan yang cukup sebagai bekal seorang bidan dalam

menghadapi pasien di lahan praktek dan di masyarakat setelah lulus nanti.

Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang

berjudul “Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar

Askeb1 (Kehamilan) pada mahasiswa DIII Kebidanan Di STIKes Bakti

Mandala Husada Slawi Tahun 2011”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan

penelitian yaitu “Adakah Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan

Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa D-3

Kebidanan Di STIKes Bakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011?”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui tujuan dari penelitian

antara lain :

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara Motivasi Menjadi Bidan dengan

Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa D-3

Kebidanan Di STIKes Bakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011.

xvii

Page 18: Skrip Si

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui Motivasi Menjadi Bidan Pada Mahasiswa D-3

Kebidanan di STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011.

b. Untuk mengetahui Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

pada mahasiswa D-3 Kebidanan di STIKes Bhakti Mandala Husada

Slawi Tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan

dan dapat membantu menumbuhkan motivasi mahasiswa dengan

mencapai prestasi belajar yang optimal khususnya pada ilmu asuhan

kebidanan kehamilan.

2. Manfaat Praktisi

a. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian yang di peroleh diharapkan dapat berguna sebagai

motivasi belajar pada mahasiswa kebidanan.

b. Bagi Dosen

xviii

Page 19: Skrip Si

Sebagai masukan dalam meningkatkan kemampuan menerapkan

strategi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi

pada mahasiswa kebidanan.

c. Bagi Institusi Pendidikaan

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, khususnya

untuk menambah referensi perpustakaan sebagai bahan acuan

penelitian yang akan datang.

xix

Page 20: Skrip Si

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Motivasi Menjadi Bidan

1. Pengertian Motivasi

Menurut Sabri (2001:9), Motivasi adalah segala sesuatu yang

menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang

untuk memenuhi suatu kebutuhan.

Menurut Winkel (2005), motivasi adalah daya penggerak dalam

diri orang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu

tujuan. Dari pendapat tersebut terlihat bahwa motivasi dapat dikatakan

sebagai daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan aktivitas

tertentu demi mencapai suatu tujuan.

Salah satu teori mengenai motivasi adalah teori kebutuhan Maslow

(dalam Winkel, 2005), yang menyatakan bahwa kebutuhan menjadi suatu

sumber motivasi selama kehidupan. Menurut hierarki kebutuhan Maslow,

xx

Page 21: Skrip Si

kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,

kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dihargai dan dihormati, kebutuhan

aktualisasi diri, dan kebutuhan untuk berpengetahuan.

2. Macam-macam Motivasi

Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha

untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu

organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-

masing. Menurut Sardiman (2007), terdapat empat macam motivasi yang

memegang peranan penting dalam kepribadian individu, yaitu :

a. Motivasi berprestasi (need of achievement), yaitu motivasi untuk

berkompetisi baik dengan dirinya atau dengan orang lain dalam

mencapai prestasi tertinggi.

b. Motivasi berkuasa (need of power), yaitu motivasi untuk mencari

dan memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap orang lain.

c. Motivasi membentuk ikatan (need of affiliation), yaitu motivasi

untuk mengikat diri dalam kelompok, membentuk keluarga,

organisasi, ataupun persahabatan.

d. Motivasi takut akan kegagalan (fear of failure), yaitu motivasi untuk

menghindarkan diri dari kegagalan atau sesuatu yang menghambat

perkembangannya.

Menurut Sukmadinata (2004), yang ada pada diri setiap orang

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

xxi

Page 22: Skrip Si

a. Tekun menghadapi tugas, dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang

lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak

memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk

orang dewasa.

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat

mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

f. Dapat mempertahankan pendapatnya, kalau sudah yakin akan

sesuatu.

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Adapun bentuk motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

a. Motivasi Instrinsik

Motivasi instrinsik menurut Alisuf Sabri (2001:85), adalah

motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang

erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya ingin memahami

suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan.

xxii

Page 23: Skrip Si

Dalam buku lain motivasi instrinsik menurut Muhibbinsyah

(2002:136), adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri

siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.

Faktor yang dapat menimbulkan motivasi instrinsik adalah :

1) Adanya kebutuhan

2) Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri

3) Adanya cita-cita atau inspirasi

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik menurut Muhibbinsyah (2002:82), adalah

hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa, yang

mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi

ektrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk

memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, hadiah

dan pujian, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua

dan dosen merupakan contoh kongkrit dari motivasi ekstrinsik yang

dapat mendorong siswa untuk belajar.

3. Fungsi Motivasi

Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses

belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan

xxiii

Page 24: Skrip Si

berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang dibrikan, makin berhasil

pelajarn itu. Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha

belajar bagi siswa.

Menurut Sardiman (2007) dan Ormrod (2003), motivasi memiliki

beberapa fungsi, yaitu :

a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.

b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus

dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.

c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa

yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan

menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan

tersebut.

d. Meningkatkan usaha dan energi yang dikeluarkan mahasiswa untuk

mencapai tujuan.

e. Meningkatkan perhatian mahasiswa terhadap pelajaran, sehingga

mahasiswa akan memahami materi pelajaran, tidak hanya

menghapal.

4. Upaya Dalam Menumbuhkan Motivasi

xxiv

Page 25: Skrip Si

Membangkitkan motivasi tidaklah mudah, guru/dosen harus dapat

menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa.

Cara membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :

a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan

dalam kurikulum dan kegunaannya dalam kehidupan.

b. Membangkitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar

lingkungan sekolah.

c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.

d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu

tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai

intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas sebaik mungkin.

e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan

kebutuhan siswa.

f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.

g. Menggunakan bentuk-bentuk kompetensi (persaingan) antar

mahasiwa.

Menurut Sardiman (2000:92-95), ada beberapa bentuk dan cara

untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar menjadi bidan, diantaranya

adalah :

a. Memberi angka

xxv

Page 26: Skrip Si

b. Hadiah

c. Saingan / Kompetensi

d. Memberi ulangan

e. Mengetahui hasil

f. Pujian

g. Hukuman

h. Hasrat untuk belajar

i. Minat

j. Tujuan yang diakui.

5. Pengertian Bidan

Bidan menurut Laksman dalam kamus kedokteran (2003:37),

adalah wanita yang didik khusus untuk mennolong dan merawat orang

melahirkan.

Menurut Klinkert yang dikutip oleh Prawirohardjo (2005:3), bidan

berasal dari bahasa sanskerta “widwan” yang artinya cakap “membidan”

yang berarti mengadakan sedekah bagi seorang penolong yang minta diri

setelah bayi berumur 40 hari.

Menurut Sofyan (2006), Bidan merupakan profesi yang diakui

secara nasional dan internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh

xxvi

Page 27: Skrip Si

dunia. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program

pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi

dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu.

Bidan menurut Churchil Medical directory yang dikutip oleh

Kurnia (2009:1), adalah seorah petugas kesehatan yang terlatih secara

formal ataupun tidak dan bukan seorang dokter, yang membantu

kelahiran bayi serta member perawatan maternal yeng terkait.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bidan adalah seorang

yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh negara

tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait

kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki

izin formal untuk praktek bidan.

6. Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan menurut Kurnia (2003:5), adalah penerapan

ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi

tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan masyarakat.

Pelayanan kebidanan menurut Sofyan : 2006, merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan

kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.

Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi bidan menjadi terhormat

di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya

memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu.

xxvii

Page 28: Skrip Si

Jadi dari definisi di atas pelayanan kebidanan merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, yang di fokuskan pada pelayanan

kesehatan dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk

mewujudkankesehatan keluarga yang berkualitas dimasa depan.

7. Tugas Bidan

Berdasarkan pelayanan kebidanan di atas, menurut Kurnia

(2003:49 ), tugas seorang bidan sebagai berikut :

a. Memberi bimbingan, asuhan, dan nasihat kepada remaja (sebagai

calon ibu), ibu hamil termasuk ibu hamil dengan resiko tinggi, ibu

melahirkan, nifas, menyusui, serta dalam masa klimakterium dan

menopause.

b. Menolong ibu yang melahirkan dan member asuhan pada bayi dan

anak-anak prasekolah.

c. Memberi pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan

keluarga kecil, sehat dan sejahtera.

d. Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap kondisi ibu

dan anak balita yang mengalami gangguan kesehatan serta member

bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan

medis lebih lanjut dilakukan.

e. Melakukan penyuluhan kesehatan khususnya mengenai kehamilan,

praperkawinan, penyakit kandungan yang terkait dengan kehamilan

xxviii

Page 29: Skrip Si

dan keluarga berencana, kesehatan balita, gizi, dan kesehatan

lingkungan keluarga.

f. Membimbing dan melatih calon bidan, dukun bayi, serta kader

kesehatan dalam lingkup pelayanan kebidanan.

g. Mengkaji kegiatan pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan

untuk perbaikan dan peningkatan.

h. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat terutama kaum wanita

dalam rangka mewujudkan kesehatan serta kesejahteraan keluarga.

Dari pengertian motivasi dan bidan diatas, pengertian motivasi

menjadi bidan adalah daya penggerak dalam diri orang untuk melakukan

aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan untuk menjadi seorang

bidan. motivasi menjadi bidan mampu memberi dorongan pada

mahasiswa untuk belajar, karena memiliki kesadaran akan kebutuhan

belajar dan harapan akan cita-citanya.

Menurut Uno (2007), motivasi seseorang untuk menjadi bidan

dipengaruhi oleh keinginan, kebutuhan dan lingkungan sosial.

a. Keinginan atau cita-cita

Keinginan atau cita-cita merupakan faktor intrinsik yang berasal dari

dalam diri mahasiswa. Dalam hal ini cita-cita menjadi bidan.

Persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan mendorong motivasi

mahasiswa untuk menjadi bidan.

xxix

Page 30: Skrip Si

b. Kebutuhan

Sebagian masyarakat mempunyai persepsi bahwa pekerjaan bidan itu

mempunyai prospek yang baik, karena bisa membuka praktik sendiri

di rumah. Profesi bidan juga identik dengan mudah mendapatkan

pekerjaan dan mendapat gaji yang memadai.

c. Lingkungan sosial

Lingkungan sosial ini terdiri dari keluarga atau orang tua,

masyarakat serta tenaga pendidik. Dorongan orang tua yang

mengharapkan mahasiswa untuk menjadi bidan mendorong

mahasiswa untuk menjadi bidan. Kedudukan profesi bidan yang

terhormat di masyarakat juga mampu mendorong mahasiswa untuk

menjadi seorang bidan.

B. Prestasi belajar

1. Pengertian Prestasi

Prestasi belajar menurut Depdikbud dalam kamus besar bahasa

Indonesia (1999:1787), adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,

yakni “prestasi” dan “belajar”, mempunyai arti yang berbeda. Untuk

xxx

Page 31: Skrip Si

memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti

menjabarkan makna dari dua kata tersebut.

Prestasi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan, diciptakan baik

secara individual maupun kelommpok. Dalam Kamus Bahasa Indonesia

yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai

(dilakukan dan dikerjakan)

Menurut Djamarah (1994:20-21), Prestasi adalah apa yang telah

diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku prestasi belajar dan

kompetensi guru (1994:20-21) menurut Harahap, bahwa prestasi adalah

“penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa

berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada

siswa / mahasiswa.

Dari pengertian diatas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu

kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan

menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.

2. Pengertian Belajar

Selanjutnya pengertian belajar menurut sumartombs (2009),

http://pengertian prestasi belajar.web id. 01 Agustus 2011 tentang

pengertian belajar antara lain :

Thursan Hakim (2000:1), mengemukakan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia.

xxxi

Page 32: Skrip Si

Menurut Soemanto (2000:98-99), memberikan definisi bahwa

belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan dan pengalaman.

Menurut Muhubinsyah (2002:28), Belajar adalah tahap perubahan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses

kognitif.

Menurut Aqib (2002:42), belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan

atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara

bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Menurut Slameto (2003:2), bahwa Belajar ialah suatu usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.

Sedangkan menurut Yamin (2003:99) mengemukakan bahwa

belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia

dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan

kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga

akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan,

ketrampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan

xxxii

Page 33: Skrip Si

dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dangan

lingkungannya.

Perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan

kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,

pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll.

Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku

seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan

kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses

belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas

dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum

mengalami  proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan

di dalam proses belajar. Proses belajar yang dialami oleh peserta didik

menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat kognitif (pengetahuan),

afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).

3. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.

Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar bergantung kepada

bermacam-macam faktor. Menurut Slameto (2003:54-72), faktor-faktor

yang mempengaruhi belajar dibagi dua golongan yaitu faktor intern dan

faktor ekstern.

a. Faktor intern

xxxiii

Page 34: Skrip Si

Faktor yang berasal dari diri seseorang yang sedang belajar.

Faktor intern ini dibagi menjadi tiga faktor yaitu : faktor jasmani,

faktor psikologi, dan faktor kelelahan.

Faktor jasmani dibagi menjadi dua yaitu :

1) Faktor kesehatan

Kesehatan seseorang sangat mempengaruhi proses belajar

dimana proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang

tidak dalam keadaan baik. Berkaitan dengan hal itu, maka

seorang peserta didik dituntut untuk tetap menjaga kesehatan

bila menginginkan proses belajar tetap berjalan dengan baik.

a) Cacat tubuh

Cacat tubuh adalah keadaan yang menyebabkan

kurang baik atau kurang sempurnanya anggota tubuh.

Keadaan tersebut dapat mempengaruhi belajar seseorang,

karena terganggunya fisik maupun psikis seseorang,

sehingga menjadi kurang dalam menerima yang berakibat

menurunnya hasil belajar.

2) Faktor psikologis

Ada tujuh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi

belajar. Faktor-faktor itu adalah : intelegensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kematangan.

xxxiv

Page 35: Skrip Si

a) Intelegensi

Peserta didik yang mempunyai tingkat intelegensi

yang tinggi akan lebih berhasil bila dibandingkan dengan

peserta didik yang memiliki intelegensi yang rendah.

Walaupun demikian belum tentu peserta didik yang

memiliki intelegensi tinggi berhasil dalam belajarnya.

Karena intelegensi merupakan salah satu faktor penunjang

belajar.

b) Perhatian

Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka

peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan

yang dipelajarinya, jika bahan yang dipelajarinya tidak

diperhatikan, maka akan menimbulkan kebosanan,

sehingga peserta didik malas untuk belajar, hal ini tentu saja

mengakibatkan hasil belajar peserta didik menurun.

c) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Hal ini

dapat diartikan bahwa kegiatan yang diminati oleh

xxxv

Page 36: Skrip Si

seseorang harus diperhatikan terus menerus yang disertai

dengan rasa senang terutama dalam hal belajar. Minat besar

pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran

yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik,

peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,

karena tidak ada daya tarik baginya.

d) Bakat

Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan

ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata

sesudah belajar atau berlatih. Dengan demikian berarti,

bakat yang dimiliki oleh seseorang tidak akan berfungsi bila

tidak dikembangkan oleh seseorang itu sendiri. Dari uraian

tersebut jelaslah bahwa bakat mempengaruhi belajar. Jika

bahan mata kuliah yang dipelajari peserta didik sesuai

dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia

senang dan lebih giat belajar.

e) Motif

Motif berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai

oleh seseorang. Di dalam proses belajar, peserta didik harus

memiliki motif untuk belajar. Hal ini sangat berguna untuk

mendorong peserta didik mencapai keberhasilan di dalam

belajar.

xxxvi

Page 37: Skrip Si

f) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase di dalam

pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah

siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan

dalam hal ini belum berarti seorang anak dapat

melaksanakan kegiatan secara terus menerus. Untuk itu

diperlukan latihan-latihan dalam mata kuliah. Dengan kata

lain kematangan seorang anak memerlukan latihan dan

bimbingan secara terus menerus.

g) Kesiapan

Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi

respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri

seseorang, dan juga berhubungan dengan kematangan.

Karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan

kecakapan, terutama dalam hal belajar.

h) Faktor Kelelahan

Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua

macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.

Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh

dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh,

sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya

kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan

xxxvii

Page 38: Skrip Si

untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas

dapat dimengerti bahwa kelelahan mempengaruhi belajar.

Agar peserta didik dapat belajar dengan baik, jangan

sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu

diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.

b. Faktor-faktor ekstern

Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat

dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor

lingkungan tempat belajar/kampus, dan faktor masyarakat.

1) Faktor keluarga

Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar

terhadap proses belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi

diantaranya adalah bagaimana cara orang tua mendidik anak

dalam belajar, relasi atau hubungan antar anggota keluarga,

suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua dan latar belakang kebudayaan.

2) Faktor tempat belajar/kampus

Faktor tempat belajar yang mempengaruhi proses belajar

mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan

peserta didik, disiplin kampus, mata kuliah dan waktu belajar,

keadaan gedung, metode belajar dan tugas.

xxxviii

Page 39: Skrip Si

3) Faktor masyarakat

Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar peserta

didik. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan peserta didik

dalam masyarakat. Faktor masyarakat yang mempengaruhi

belajar ini mencakup kegiatan peserta didik dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan

bermasyarakat.

4. Keberhasilan Belajar

Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran

dinyatakan berhasil apabila Tujuan Intruksional Khusus (TIK) tersebut

dapat tercapai.

Untuk mengetahui tercapai tidaknya Tujuan Intruksional Khusus

(TIK), pendidik perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan

satu satuan bahasan kepada peserta didik. Indikator daya serap peserta

didik dapat dijadikan sebagai tolak ukur suatu proses belajar mengajar.

5. Indikator Keberhasilan belajar

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan

bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah :

xxxix

Page 40: Skrip Si

a. Daya serap terhadap bahan mata kuliah yang diajarkan mencapai

prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/TIK telah dicapai

peserta didik baik individu maupun klasikal.

Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari

keduanya adalah daya serap peserta didik terhadap mata kuliah.

6. Pengertian Prestasi Belajar

Adapun pengertian prestasi belajar menurut Dekdikbud (1999 :

787), adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau

angka nilai yang diberikan oleh guru.

Menurut Hamalik (2002:115) prestasi/hasil belajar tampak

sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik

yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan,

sikap dan keterampilan.

Prestasi atau hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

keterampilan yang dikembangkan oleh mata kuliah yang biasanya

ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan dosen.

Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap

peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik telah

menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis

xl

Page 41: Skrip Si

yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk

menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas

kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam

perkembangan siswa/mahasiswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar

dalam waktu tertentu. Seluruh pengetahuan, ketrampilan, kecakapan dan

perilaku individu terbentuk dan berkembang melelui proses belajar.

7. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Prestasi Belajar

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:142-171), faktor-faktor

yang mempengaruhi proses dan prestasi/hasil belajar adalah :

a. Faktor Lingkungan

1) Lingkungan Alami

Lingkungan hidup adalah tempat tinggal peserta didik,

hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup

merupakan malapetaka bagi peserta didik yang hidup di

dalamnya. Kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas

diakui sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk

terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.

2) Lingkungan Sosial Budaya

Sebagai anggota masyarakat, peserta didik tidak bisa

melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk

xli

Page 42: Skrip Si

mengikat perilaku peserta didik untuk tunduk pada norma-

norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.

Demikian juga halnya di lingkungan tempat belajar/kampus.

Lahirnya peraturan di lingkungan tempat belajar/kampus

bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku peserta didik

yang menunjang keberhasilan belajar di lingkungan tempat

belajar/kampus.

b. Faktor Instrumental

1) Kurikulum

Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan

unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan

belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi yang

harus disampaikan dosen tersebut harus di programkan

sebelumnya.

2) Program

Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi

kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan diinstitusi

pendidikan tergantung dari baik tidaknya program pendidikan

yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan

potensi institusi pendidikan yang tersedia, baik tenaga, finansial

dan sarana prasarana.

xlii

Page 43: Skrip Si

3) Sarana dan Fasilitas

Peserta didik tentu dapat belajar lebih baik dan

menyenangkan bila suatu institusi pendidikan dapat memenuhi

segala kebutuhan belajar peserta didik. Masalah yang peserta

didik hadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar peserta

didik tentu akan lebih baik.

4) Pendidik/Dosen

Persoalan pendidik memang menyangkut dimensi yang

lebih luas, tidak hanya bersentuhan dengan masalah di luar

dirinya seperti mampu berhubungan dengan baik dengan warga

masyarakat di luar institusi pendidikan dan berhubungan dengan

peserta didiknya, kapan dan dimanapun dia berada, tetapi juga

masalah yang berkaitan dengan diri pribadinya.

c. Kondisi Fisiologis

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar

jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam

keadaan kelelahan.

d. Kondisi Psikologis

xliii

Page 44: Skrip Si

Belajar adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua

keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar

seseorang. Yang termasuk dalam kondisi psikologis antara lain :

a) Minat

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu

hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya.

Semakin kuat atau dekat hubungan itu, semakin besar pula

minat. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk menghasilkan

hasil belajar yang baik dari seorang peserta didik yang tidak

berminat untuk mempelajari sesuatu.

b) Kecerdasan

Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian

banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang

dalam belajar.

c) Bakat

Di samping intelegensi, bakat merupakan faktor yang

besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.

d) Motivasi

Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut

mempengaruhi keberhasilan belajar.

xliv

Page 45: Skrip Si

e) Kemampuan Kognitif

Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai

jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif,

yaitu persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah proses

yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak

manusia. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana

orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa

lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa

yang lampau. Sedangkan berpikir adalah tingkah laku yang

tersembunyi dan biasanya menggunakan simbol-simbol

(gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan konsep-konsep).

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak

mengajar. Dari sisi pendidik, tindak mengajar diakhiri dengan proses

evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan

puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah

dilakukan dan dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara

berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)

maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.

C. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

1. Pengertian Bidang Studi Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

xlv

Page 46: Skrip Si

Asuhan Kebidanan Menurut Kurnia (2009:7), adalah penerapan

fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab dalam pelayanan yang diberikan

kepada klien yang memiliki kebutuhan dan atau masalah kebidanan

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana,

kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat.

Bentuk asuhan kebidanan ibu hamil mencakup diagnosis

kehamilan, pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil, serta nasihat-nasihat

untuk ibu hamil, penanganan akibat langsung dan tidak langsung dalam

kehamilan.

Menurut STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi (20011), Mata

Kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil merupakan mata kuliah yang

membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pendekatan

manajemen kebidanan pada setiap tahap kehamilan, yaitu konsep dasar

asuhan kehamilan pra konsepsi, proses konsepsi, proses adaptasi

psikologi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, kebutuhan ibu hamil,

deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin, asuhan kehamilan pada

kunjungan awal dan ulangan serta sistem dokumentai asuhan.

Prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan ibu hamil adalah

suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang mahasiswa

dalam melakukan kegiatan belajarnya pada mata kuliah Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil.

2. Tolok Ukur Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil

xlvi

Page 47: Skrip Si

Prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui melalui pelaksanaan

evaluasi atau assessment, karena dengan cara itulah dapat diketahui

tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa atau baik buruk prestasi

belajarnya.

Disamping itu evaluasi berguna pula untuk mengukur tingkat

kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa dalam satu kurun waktu proses

belajar tertentu, juga untuk mengukur posisi atau keberadaan siswa

dalam kelompok kelas serta mengetahui tingkat usaha belajar mahasiswa.

tes dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat

keberhasilan dan dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai

berikut :

a. Tes Formatif yaitu penilaian ini digunakan untuk mengukur satu

atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk

memperoleh gambaran tentang daya serap peserta didik terhadap

pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk

memperbaiki proses balajar mengajar bahan tertentu dalam waktu

tertentu.

b. Tes Sub Sumatif yaitu tes yang meliputi sejumlah bahan pengajaran

tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu, bertujuan untuk

memperoleh gambaran daya serap peserta didik untuk meningkatkan

tingkat prestasi belajar peserta didik. Hasil tes ini digunakan untuk

xlvii

Page 48: Skrip Si

memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam

menentukan nilai akhir semester.

c. Tes Sumatif yaitu tes yang dilakukan untuk mengukur daya serap

peserta didik terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah

diajarkan selama satu semester atau dua tahun pelajaran, tes ini

bertujuan untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar

peserta didik dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes ini

digunakan untuk kenaikan kelas/tingkat, menyusun rangking atau

sebagai ukuran mutu institusi.

3. Penilaian Keberhasilan Studi mata Kuliah

Proses untuk menilai hasil sebuah mata kuliah, yang

diselenggarakan, untuk menilai hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa

dalam proses belajar yang merupakan wewenang dosen yang mengajar.

a. Acuan Penilaian

Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap

mata kuliah didasarkan pada tiga kemungkinan acuan penilaian yang

pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan sifat masing-masing mata

kuliah.

xlviii

Page 49: Skrip Si

1) Penilaian Acuan Patokan ( PAP), yaitu dengan cara menentukan

batas kelulusan dengan cara sebagai berikut:

a) A : 85 - 100

b) B : 70 - 85

c) C : 55 - 70

d) D : 40 - 55

e) E : 0 - 40

2) Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara

membandingkan nilai mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

3) Gabungan antara PAP dan PAN , yaitu dengan menentukan

batas kelulusan terlebih dahulu, Kemudian membandingkan

nilai yang lulus relatif dengan nilai kelompoknya.

b. Komponen Penilaian

Nilai keberhasilan studi untuk setiap mata kuliah umumnya

merupakan hasil kumulatif dari komponen kehadiran, tugas, Ujian

Akhir Semester (UAS) dan nilai praktikum bagi mata kuliah yang

berbobot praktikum yang wajib diikuti mahasiswa. Komposisinya

tergantung pada dosen masing-masing mata kuliah, sedangkan

xlix

Page 50: Skrip Si

untuk Ujian Tengah Semester (UTS) mempunyai bobot 30-40%,

UAS 40-50% dan bobot praktikum diharus sesuai dengan kebutuhan

praktikum pada sebuah mata kuliah. Acuan ini digunakan dan

berbobot penilaian harus diberitahukan kepada mahasiswa saat

perkuliahan pada pertemuan pertama.

c. Penilaian Akhir untuk mata kuliah dinyatakan dengan hasil bobot

sebagai berikut :

A : 4

B : 3

C : 2

D : 1

E : 0

Indek Prestasi (IP) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai

oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti

mahasiswa tersebut dalam jangka tertentu, yang dinyatakan dalam

bentuk bilangan.

Penilaian Keberhasilan Studi mahasiswa pada setiap akhir

semester meliputi seluruh mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa

selama semester tersebut menggunakan:

Rumus IP : ∑xy ∑y

l

Page 51: Skrip Si

Keterangan :

IP : Indeks Prestasi

X : Nilai ujian kuliah angka mutu

Y : Satuan Kredit Semester (SKS) untuk mata kuliah tersebut.

D. Hubungan Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan

Kebidanan Ibu Hamil

Motivasi menjadi bidan merupakan motivasi mahasiswa yang

berpangkal pada penghayatan kebutuhan mahasiswa, antara lain kebutuhan

dihargai dan dihormati, kebutuhan aktualisasi diri serta kebutuhan

memperoleh pengetahuan. Motivasi menjadi bidan mendorong atau

menggerakkan individu melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan

yaitu untuk menjadi bidan. Mahasiswa terdorong melakukan tindakan belajar

untuk mencapai prestasi yang baik serta memiliki pengetahuan dan

keterampilan sebagai seorang bidan.

Menurut Sardiman (2007) dan Ormrod (2003), motivasi menjadi bidan

mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa menjadi lebih baik, yaitu dengan :

1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan

motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan

sesuai dengan rumusan tujuannya.

li

Page 52: Skrip Si

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan

perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

4. Meningkatkan usaha dan energi yang dikeluarkan mahasiswa untuk

mencapai tujuan.

5. Meningkatkan perhatian mahasiswa terhadap pelajaran, sehingga

mahasiswa akan memahami materi pelajaran, tidak hanya menghapal.

Adanya usaha yang tekun dan perilaku belajar yang baik, terutama

didasari adanya motivasi, maka seseorang dapat melahirkan prestasi yang

baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat

pencapaian prestasi belajarnya, termasuk prestasi belajar mata kuliah

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.

BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

lii

Page 53: Skrip Si

Indikator mahasiswa yang berkualitas itu dapat dilihat dari prestasi

belajarnya yang baik. Proses pendidikan memiliki peranan yang sangat penting

dalam menentukan kualitas kehidupan seseorang, melalui pendidikan manusia

dituntut untuk berfikir, bersikap, dan bertindak serta melaksanakan setiap peran

yang dimainkan dalam kehidupan.

Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan

belajar, sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat dicapai.

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya

proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Umumnya prestasi belajar

dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru/dosen kepada siswa

sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pembelajaran yang

disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau

kalimat yang dihimpun dalam bentuk buku raport/KHS dengan ketentuan nilai.

Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan serta dapat

dikatakan bahwa pendidikan tidak hanya menitik beratkan pada pengembangan

pola pikir saja, namun juga untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada

diri seseorang. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian

prestasi. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,

maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian

prestasi belajarnya. Tumbuhnya motivasi pada seseorang senantiasa dilandasi

kesadaran akan diri berkenaan dengan hakikat dan keberadaan kehidupannya

liii

Page 54: Skrip Si

masing-masing. Motivasi memiliki peranan yang penting ketika seorang peserta

didik melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat lebih tinggi, termasuk

melanjutkan pendidikannya ke DIII Kebidanan.

A. Kerangka Konsep

Menurut Notoatmodjo (2002:68) Kerangka konsep penelitian

merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.

Oleh karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat

langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur

melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Adapun

kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

Keterangan :

: Diteliti

: Berhubungan

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

liv

Motivasi menjadi bidan- motivasi intrinsik- motivasi ekstrinsik

Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan

Page 55: Skrip Si

No Variabel DefinisiOperasional

AlatUkur

CaraUkur

Hasil Ukur Skala Ukur

1. Motivasi

menjadi

bidan

keseluruhan daya

penggerak yang

menimbulkan

dorongan atau

keinginan dalam diri

mahasiswa dengan

kegiatan belajar atau

semangat untuk

menjadi bidan

sehingga tujuan

belajar yang

diharapkan dapat

dicapai.

Kuesioner Membagikan

kuesioner /

angket

kepada

mahasiswa

D-3

Kebidanan

semester III

Selalu : 4

Sering : 3

Kadang-

kadang : 2

Tidak

Pernah : 1

Ordinal

3. Prestasi

belajar

asuhan

kebidanan

pada

kehamilan

Prestasi atau nilai

yang diraih sebagai

hasil belajar pada

mata kuliah asuhan

kebidanan pada ibu

hamil.

Daftar

nilai

mahasiswa

(KHS)

Melihat

dokumentasi

nilai askeb 1

(kehamilan)

mahasiswa

pada ujian

semester III.

1. Sangat

baik (Nilai

A)

2. Baik

(Nilai B)

3. Cukup

(Nilai C

4. Kurang

(Nilai D)

Ordinal

C. Hipotesis Penelitian

lv

Page 56: Skrip Si

Suharsimi Arikunto (2006:73-74), menyatakan hipotesis dapat

diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara. Jadi hipotesis dalam

penelitian ini adalah :

Ha : “ Ada hubungan antara prestasi belajar askeb 1 (kehamilan) dengan

motivasi menjadi bidan pada mahasiswa DIII kebidanan di STIKes

Bhakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011”.

Ho : “ Tidak ada hubungan antara prestasi belajar askeb 1 (kehamilan)

dengan motivasi menjadi bidan pada mahasiswa DIII kebidanan di

STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011”.

BAB IV

lvi

Page 57: Skrip Si

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan

rancangan cohort. Penelitian analitik yakni suatu penelitian yang bertujuan

untuk menggali bagaimana dan mengapa fonomena itu terjadi. Rancangan

cohort merupakan rancangan penelitian observasional analitik yang

mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek melalui pendekatan

waktu secara longitudinal prospektif, dimana faktor risiko diidentifikasi lebih

dahulu, kemudian dalam periode tertentu dilakukan observasi terhadap efek

(Notoatmodjo, 2002:153).

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian

komparasi. Menurut Aswani Sudjud dalam Arikunto (2006:267) penelitian

komparasi merupakan penelitian yang dapat menemukan persamaan-

persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang,

tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok

terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Dapat juga membandingkan

kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, group

atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.

Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penampang-silang (cross-

sectional). Menurut Arikunto (2006:9) pendekatan penampang-silang

(cross-sectional) yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang

sama.

lvii

Page 58: Skrip Si

B. Variabel Penelitian

Variabel menurut Badriah (2009:72), variabel adalah ukuran atau cirri

yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan

yang dimiliki oleh kelompok yang lain atau suatu yang digunakan sebagai

cirri, sifat, atau ukuran yang dimiliki didapatkan oleh satuan peneliti tentang

suatu konsep, dalil atau pengertian tertentu. Menurut hubungan antara satu

variabel dengan variabel yang lain, maka variabel penelitian ini dapat

dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya

mempengaruhi veriabel lain. Variabel bebas dapat juga berarti variabel

yang pengaruhnya terhadap veriabel lain ingin diketahui dan sengaja

dipilih dan dimanipulasi oleh peneliti agar efeknya terhadap variabel lain

dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah

motivasi menjadi bidan.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel Terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk

mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Dalam penelitian

ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar asuhan kebidanan

kehamilan pada mahasiswa D-3 kebidanan.

C. Populasi dan Teknik Sampel

1. Populasi

lviii

Page 59: Skrip Si

Populasi Menurut Notoatmodjo (2002:79) populasi penelitian

adalah keseluruhan objek penelitian dan objek yang diteliti. Dalam

penelitian ini, peneliti mengamati semua elemen yang ada dalam wilayah

penelitian. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian populasi

atau studi populasi karena subjek dari penelitian ini meliputi semua yang

terdapat di dalam populasi yaitu semua mahasiswa D-3 kebidanan

semester III yang mempelajari askeb 1 (kehamilan) di STikes Bhakti

Mandala Husada Slawi Tahun 2011 sebanyak 100 orang.

2. Sampel

Sampel Menurut Notoadmodjo (2002:79) sampel adalah sebagian

yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili

seluruh populasi peneliti. Pada penelitian ini jumlah sampel ditentukan

dengan mengacu pada tabel Krejcie (Sugyono, 2007:11-12) yang

melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%.

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari jumlah populasi sebanyak

100 orang, diambil sampel sebanyak 80 orang.

Teknik pengambilan sampel mengggunakan simple random

sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak tanpa

memperhatikan strata prestasi mahasiswa sehingga setiap anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai

sampel (Notoatmodjo, 2002:85).

D. Instrumen Peneliti

lix

Page 60: Skrip Si

Kuesioner / angket menurut arikunto (2006:151), adalah sejumlah

pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentnag pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti

memberikan pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk dijawab

dengan menggunakan skala likert. Penyusun angket motivasi belajar menjadi

bidan mengacu kepada motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang terdiri dari 30

item.

Menurut Budiyono (1998:40) metode dokumentasi adalah cara

pengumpulan data dengan cara melihat ke dalam dokumen-dokumen yang

terjamin keakuratannya. Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini

yaitu dokumentasi nilai UAS yang dilihat pada prestasi/hasil belajar (KHS)

mahasiswa pada semester III Tahun 2011.

Menurut Badriah (2009:90) Instrumen penelitian merupakan alat

pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki

standar validitas dan reliabilitas. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini

adalah kuesioner dan buku dokumentasi atau arsip akademik.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sifat dan Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif . Data

kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka. Dan menurut

Arikunto (2006:129) sumber data adalah subjek dari mana data

diperoleh. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah

lx

Page 61: Skrip Si

kuesioner/angket. Angket menurut arikunto (2006:151), adalah sejumlah

pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. Semula peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner pada

responden, kemudian responden dimohon kesediaannya untuk mengisi

kuisioner dan peneliti memberikan pertanyaan secara tertulis kepada

responden untuk dijawab dengan menggunakan skala likert. Penyusunan

angket motivasi belajar menjadi bidan mengacu kepada motivasi

instrinsik dan ekstinsik yang terdiri dari 30 item.

Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data

menggunakan Data sekunder diperoleh dari dokumentasi STIKes

Bhamada berupa jumlah mahasiswa dan daftar nilai UAS mata kuliah

askeb 1 (kehamilan) yang ada dalam KHS pada semester III yang

menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dengan motivasi

menjadi bidan.

2. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengolahan data meliputi :

a. Editing (pengelompokan data)

Memeriksa kelengkapan data dan menyesuaikan data yang telah

terkumpul dari hasil dokumentasi sesuai dengan rencana yang

diinginkan.

b. Coding (Pemberian Kode)

lxi

Page 62: Skrip Si

Memberi kode angka pada artibut variabel agar lebih mudah dalam

menganalisa data.

c. Tabulating (Memasukkan data ke tabel)

Memasukkan jawaban dalam bentuk kode kedalam tabel untuk

memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh.

d. Entri Data

Kegiatan memasukkan data sudah benar-benar valid, tidak ada

kesalahan.

e. Analisa Data

Data yang sudah di olah kemudian dibuat analisa.

F. Rancangan Analisis Data

Dalam tahap ini data diolah dan di analisis dengan teknik-teknik

tertentu. Analisis pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh

data berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus

tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan.

Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif atau disebut

juga teknik statistik. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu univariat dan koefisien korelasi bivariat. Menurut Notoatmodjo (2002 :

188), analisis univariat yaitu teknik analisis yang dilakukan tiap variabel dari

hasil penelitian sedangkan analisis bivariat yaitu teknik analisis yang

dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.

Untuk melakukan analisis bivariat ini menggunakan program SPSS

lxii

Page 63: Skrip Si

(Statistical Program Social Science) For Windows 16,0. Teknik statistik yang

digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment, yaitu salah satu

alat penguji hipotesis asosiatif (hubungan) dengan data ordinal. Rumus itu

adalah sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = Koefisien antara X da Y

X = Jumlah skor item

Y = Jumlah skor total

X2 = Jumlah kuadrat skor item

Y2 = Jumlah kuadrat skor total

XY = Jumlah perkalian skor total item dengan skor total

N = Jumlah sampel/responden

Hasil perhitungan korelasi product moment dengan dasar pengambilan

keputusan berdasarkan kriteria penilaian adalah sebagai berikut :

1. Ho ditolak jika p value <0,05 untuk tingkat signifikan 5%.

Berarti terdapat pengaruh yang bermakna antara motivasi menjadi bidan

dengan prestasi belajar askeb 1 (kehamilan).

2. Ho diterima jika p value >0,05 untuk tingkat signifikan 5%.

lxiii

r xy =N Σ XY − (ΣX ) (ΣY )

√¿¿¿¿¿

Page 64: Skrip Si

Berarti tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara motivasi menjadi

bidan dengan prestasi belajar askeb 1 (kehamilan).

Untuk mengetahui besarnya antara variabel dari koefisien korelasi yang

ditemukan digunakan pedoman pada tabel berikut :

Tabel 4.1 Mengetahui Besarnya Antara Variabel Dari Koefisien Korelasi Pada Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Di STIKes Bhamada Slawi Tahun 2010/2011.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat Rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang/cukup

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,000 Sangat Kuat/sempurna

Sumber data : Menurut Sugiono (2007)

G. Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian

Penelitian Dilaksanakan di STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi, serta

waktu dan jadwal penelitian terlampir.

lxiv

Page 65: Skrip Si

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Analisis Univariat

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi D-

3 Kebidanan Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011 dan

memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Setelah

dilakukan identifikasi data didapatkan jumlah responden yaitu 30

responden..

a. Motivasi Menjadi Bidan

Hasil penelitian tentang motivasi menjadi bidan responden dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Motivasi Menjadi Bidan Mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011.

Motivasi Frekuensi Persentase (%)

Tinggi

Rendah

17

13

56,7

43,3

Total 30 100.0

Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Menjadi Bidan

lxv

57%

43%Tinggi

Rendah

Page 66: Skrip Si

Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 menunjukkan bahwa

responden dengan motivasi menjadi bidan dengan kategori rendah

sebanyak 13 orang (43,3%) dan responden dengan motivasi menjadi

bidan dalam kategori tinggi sebanyak 17 orang (56,7%).

b. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan

Hasil penelitian tentang prestasi belajar asuhan kebidanan

kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi frekuensi prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011

Prestasi Belajar Frekuensi Persentase (%)

Sangat Baik (A)

Baik (B)

Cukup (C)

Kurang (D)

4

11

14

1

13.3

36.7

46.7

3.3

Total 30 100,0

Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas

lxvi

Page 67: Skrip Si

Berdasarkan tabel 4.2 dan Grafik 4.2 menunjukkan bahwa

responden dengan prestasi belajar dalam kategori sangat baik sebanyak

4 orang (13,3%), responden dengan prestasi belajar dalam kategori

baik sebanyak 11 orang (36,7%), responden dengan prestasi belajar

dalam kategori cukup sebanyak 14 orang (56,7%), sedangkan

responden dengan prestasi belajar dalam kategori kurang ada 1 orang

(3,3%).

2. Analisis Bivariat

Untuk mengetahui hubungan antara motivasi menjadi bidan

dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan dapat dilihat pada

tabel dibawah ini :

Tabel 4.3 Hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan pada mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011.

Motivasi

Prestasi Belajar Asuhan Kebidnana Kehamilan

rP

valueSangat Baik

Baik Cukup Kurang

Σ % Σ % Σ % Σ %

Tinggi 4 13,3 10 33,3 3 10 0 0 0,726 0,000Rendah 0 0 1 3,33 11 36,7 1 3,33

Total 4 13,3 11 36,7 14 46,7 1 3,33

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan Tabel 4.3 responden yang mempunyai motivasi

rendah menjadi bidan sebagian besar prestasi belajar asuhan kebidanan

kehamilan cukup yaitu 11 orang (36,7%), sedangkan responden yang

lxvii

Page 68: Skrip Si

mempunyai motivasi tinggi sebagian besar prestasi belajarnya baik

yaitu 10 orang (33,3%).

Hasil uji korelasi rank spearman diperoleh nilai r hitung 0,726

dan p value 0,000, berdasarkan level signifikan 0.05 dengan df=2

maka nilai r tabel adalah 0,361, hal ini menunjukkan bahwa r hitung

lebih besar dari r tabel (0,726>0,361) dan p value lebih kecil dari α

(0,000<0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada

hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar

asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di Stikes

Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

B. Pembahasan

1. Univariat

a. Motivasi mejadi bisan

Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah

laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu

kebutuhan.(Alisuf Sabri, 2001:9).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar

motivasi menjadi bidan adalah dalam kategori tinggi (56,7%), dengan

motivasi yang tinggi akan menimbulkan keinginan belajar yang tinggi

untuk menjadi calon tenaga kesehatan kebidanan yang handal dan

profesional yang menguasai pengetahuan kebidanan, sehingga menjadi

pijakan untuk mahasiswa untuk belajar tekun, sungguh-sungguh dan

lxviii

Page 69: Skrip Si

mengikuti kegiatan belajar yang telah ditetapkan oleh institusi

pendidikan.

Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.

Peranannya yang khas yaitu dalam hal menumbuhkan gairah dalam

belajar, merasa senang dan mempunyai semangat untuk belajar

sehingga proses belajar mengajar dapat berhasil secara optimal

(Sadirman, 2007: 123).

Dengan demikian motivasi menjadi bidan merupakan kondisi

fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat

didalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas

tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi

mungkin).

Prinsip-prinsip motivasi menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008)

adalah motivasi sebagai dasar penegak yang mendorong aktivitas

belajar, motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik

dalam belajar, motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman,

motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, motivasi

dapat memupuk optimisme belajar, motivasi melahirkan prestasi dalam

belajar

Sedangkan responden yang memiliki motivasi yang rendah, hal

ini disebabkan karena dorongan dari orang tua untuk menentukan

jurusan keilmuan, sekedar ikut-ikutan teman, lingkungan belajar yang

kurang memadai atau kurang mendukung ditambah lagi dengan masa

lxix

Page 70: Skrip Si

remaja yang penuh dengan gejolak asmara yang mengakibatkan

perubahan orientasi belajar.

Motivasi yang rendah akan berdampak pada ketidakseriusan

dalam belajar atau belajar tidak sungguh-sungguh, menurut Sardiman

(2007) mengatakan motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki

ciri-ciri sebagai berikut tekun menghadap tugas, ulet menghadapi

kesulitan ( tidak lekas putus asa), lebih senang bekerja sendiri, senang

mencari dan memecahkan masalah soal-soal dan dapat

mempertahankan pendapatnya.

b. Prestasi Belajar

Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses belajar

mengajar. Penilaian selalu ada dalam proses belajar mengajar yang

dinilai adalah hasil belajar mahasiswa seperti ujian mid, ujian akhir

semester. Menurut Djamarah (2002:20-21), Prestasi adalah apa yang

telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang

diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan menurut Depdikbud

dalam kamus besar bahasa Indonesia (1999:1787), Prestasi adalah

suatu kegiatan yang dikerjakan, diciptakan baik secara individual

maupun kelommpok. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang dimaksud

dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan dan

dikerjakan).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden

dengan prestasi belajar dalam kategori cukup (46,7%). Prestasi belajar

lxx

Page 71: Skrip Si

merupakan suatu kecakapan nyata yang diperoleh setelah belajar dan

dapat diukur langsung dengan menggunakan alat test. Berbicara

tentang prestasi belajar atau dalam lingkungan perguruan disebut

dengan istilah prestasi akademik yang tidak lepas dari istilah belajar.

Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studi yang berupa nilai-

nilai dari mata kuliah yang tercermin dalam Indeks Prestasi (IP). IP

adalah nilai kredit rata-rata. Angka indeks prestasi tiap-tiap semester

diperoleh dari jumlah SKS.

Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan menggunakan sistem

kredit semester atau yang sering di sebut SKS. SKS merupakan satuan

yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa,

besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi program-

program tertentu. Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah

nilai kredit rata-rata. Indeks Prestasi Kumulatif digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan mahasiswa, selama mengikuti proses

belajar mengajar sampai semester terakhir yang telah diikuti.

Pengukuran prestasi akademik merupakan hal yang sangat

penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai

mahasiswa dalam belajar. ini sesuai dengan pendapat Winkel (1987)

yang mengartikan bahwa prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang

tercapai.

Prestasi belajar manajemen kebidanan kehamilan yang diperoleh

mahasiwa D-3 Kebidanan Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon

lxxi

Page 72: Skrip Si

adalah dengan kategori sangat baik sebanyak 4 orang (13,3%),

responden dengan prestasi belajar dalam kategori baik sebanyak 11

orang (36,7%), responden dengan prestasi belajar dalam kategori

cukup sebanyak 14 orang (56,7%), sedangkan responden dengan

prestasi belajar dalam kategori kurang ada 1 orang (3,3%). artinya

secara keseluruhan hasil prestasi pendidikan mahasiswa D-3

Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon masih

dikategorikan cukup.

2. Bivariat

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang

yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk

mencapai tujuan (Djamarah, 2002).

Hasil uji korelasi rank spearman diperoleh nilai r hitung 0,726 dan p

value 0,000, berdasarkan level signifikan 0.05 dengan df=2 maka nilai r

tabel adalah 0,361, hal ini menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r

tabel (0,726>0,361) dan p value lebih kecil dari α (0,000<0,05) yang

berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara motivasi

menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan

mahasiswa D-3 Kebidanan Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai

motivasi rendah menjadi bidan sebagian besar prestasi belajar asuhan

kebidanan kehamilan cukup yaitu 11 orang (36,7%), sedangkan responden

yang mempunyai motivasi tinggi sebagian besar prestasi belajarnya baik

lxxii

Page 73: Skrip Si

yaitu 10 orang (33,3%). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi

menjadi bidan maka akan berdampak pada semakin tinggi prestasi belajar,

minat merupakan dari hasil pengamatan belajar. Jenis kepemintanan pada

pendidikan untuk menjadi bidan dapat menimbulkan niat untuk belajar dan

akan menentukan seberapa lama minat bertahan dan kepuasan yang

diperoleh dari minat itu. Untuk mengerti bagaimana minat itu

berkembang, perlu diketahui bukan saja bagaimana minat dipelajari,

melainkan juga bagaimana aspek minat berkembang.

Motivasi merupakan dorongan atau kehendak yang menyebabkan

timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak,

dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar

belakangi oleh adanya motivasi, maka disebut tingkah laku bermotivasi.

Motivasi yang tinggi menjadi bidan akan diaktualisasikan dengan belajar

yang rajin dan mengikuti kegiatan perkuliahan.

Motivasi bagian yang terpenting yang harus dimiliki oleh mahasiswa

demi mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Jika motivasi mahasiswa

dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, maka prestasi

belajar yang baik sukar untuk dicapai.

Motivasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut

(Suryabrata, 2000), melihat hubungan motivasi dan law of effect, dalam

hukum belajar tersebut pembuatan belajar diulangi karena :

a. Interest, motivasi belajar karena tertarik akan pelajaran bagi diri.

b. Significance, pelajaran itu berguna bagi diri.

lxxiii

Page 74: Skrip Si

c. Improvement, tertarik pada usaha memperbaiki diri.

d. Problem attitude, karena mengalami problem dalam diri lalu ingin

memperbaiki dengan jalan belajar.

e. Attentiveness, ingin ikut serta dalam hal yang dipelajari.

Jurusan kebidanan adalah untuk menjadi tenaga kesehatan dalam

kebidanan, oleh karena kalau berdasarkan ketertarikan jurusan kebidanan

dan ingin mencapainya maka motivasi belajar akan tinggi dan seraca tidak

langsung akan berdampak pada prestasi belajar.

Menurut Uno (2006), dengan motivasi maka dapat sebagai

pendorong perbuatan, motivasi sebagai penggerak perbuatan, motivasi

sebagai pengarah perbuatan, sehingga akan berdampak pada prestasi

belajar.

Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian ini

sesuai dengan pendapat Suryabrata dan Uno, bahwa responden yang

mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka akan berdampak pada

semakin tinggi prestasi belajar.

lxxiv

Page 75: Skrip Si

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Motivasi menjadi bidan mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti

Pertiwi Husada Cirebon sebagian besar dalam kategori tinggi (56,7%)

2. Prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di

Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon sebagian besar dalam kategori

cukup (46,7%)

3. Ada hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar

asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes

Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

B. Saran

1. Bagi mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada

Cirebon.

Meningkatkan minat dan motivasi belajar, fokuskan untuk belajar

dan belajar dengan penuh kesungguhan serta mengikuti sesuai dengan

yang telah ditetapkan oleh institusi.

2. Bagi Dosen

lxxv

Page 76: Skrip Si

Meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan membuat suasana

belajar selalu penuh dengan kekeluargaan, sehingga akan berdampak pada

minat dan motivasi yang tinggi mahasiwa untuk belajar.

3. Bagi Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.

Meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbanyak referensi

kesehatan di perpustakaan sehingga dapat mencetak tenaga kesehatan

yang profesional..

lxxvi