Upload
mialonk
View
347
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN
PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN
PADA MAHASISWA D-3 KEBIDANAN DI POLTEKES
BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON TAHUN 2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (SST) Pada Program Studi D IV Bidan Pendidik
Poltekes Bakti Pertiwi Husada Cirebon
Oleh
TUNISAH
NIM : 45440410028
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK
POLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA
CIREBON
2011
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul : Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan
Prestasi Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa
D-3 Kebidanan Di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon
Tahun 2011
Penyusun : TUNISAH
NIM : 45440410028
Cirebon, Oktober 2011
Menyetujui :
Pembimbing
Roni Iryadi SKM, M.Kes
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan
Prestasi Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa
D-3 Kebidanan Di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon
Tahun 2011
Penyusun : TUNISAH
NIM : 45440410028
Cirebon, Oktober 2011
Mengesahkan
Penguji I
( ........................................... )
Penguji II
( .......................................... )
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kuperuntukkan kepada:
Mamahku tercinta dan keluarga
yang senantiasa memberikan kasih
sayang dan doa
Adikku Andika Reza Prayuda dan
Indah Ayu yang tersayang.
Kaka’q dan Someone Special yang
selalu memberikan semangat,
terima kasih atas semuanya.
Teman-teman seperjuangan Bidan
Pendidik Angkatan 2010/2011.
iv
ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIKPOLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON2011
TUNISAH45440410028
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENJADI BIDAN DENGAN PRESTASI ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN PADA MAHASISWA D-3 KEBIDANAN DI POLTEKES BHAKTI PERTIWI HUSADA CIREBON TAHUN 201114 i + 54 hal + 5 tabel + 2 gambar + 6 lampiran
Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Selain faktor intelegensi, terdapat faktor lain yang cukup besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi mendorong seseorang untuk bertingkah laku, salah satu motivasinya adalah untuk menjadi seorang bidan. Intensitas motivasi menjadi bidan yang berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berpengaruh terhadap usaha belajar mahasiswa dalam mempelajari materi setiap mata kuliah, terutama mata kuliah yang berhubungan langsung dengan tugas bidan, seperti mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan antara Motivasi Menjadi Bidan dengan Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
Jenis dan desain dalam penelitian ini adalah jenis deskripstif analitik dengan desain cross sectional. Populasi yaitu semua mahasiswa D-3 kebidanan semester II yang mempelajari askeb 1 (kehamilan) di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011 sebanyak 102 orang. Teknik sampling secara proporsional random sampling berdasarkan stratum (kelas) yang berjumlah 30 responden. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner dan buku dokumentasi atau arsip akademik, analisa univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan menggunakan rank spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi menjadi bidan sebagian besar dalam kategori tinggi (56,7%), Prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan sebagian besar dalam kategori cukup (46,7%), Ada hubungan antara motivasi
v
menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa (p value =0,000 < 0,05). Disarankan bagi mahasiswa untuk Meningkatkan minat dan motivasi belajar, fokuskan untuk belajar dan belajar dengan penuh kesungguhan serta mengikuti sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh institusi.
Kata Kunci : Motivasi, Bidan, Prestasi, Belajar, Asuhan Kebidanan Kehamilan
Kepustakaan : 24 (2000-2010)KATA PENGANTAR
Assalamu ‘alaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa membimbing dan memberikan cinta dan sayang-Nya serta petunjuk
kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini Dengan judul
“Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan
Kebidanan Kehamil Di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Saint Terapan
di D IV Kebidanan Polteknik Kesehatan Bhakti Pertiwi Husada Ciribon. Penulis
menyadari bahwa tanpa bimbingan dan arahan dari berbagai pihak kiranya skripsi
ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, perkenankanlah
peneliti mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setulusnya kepada:
1. Bapak H. Sofyan, S.Kom, MM. selaku ketua yayasan Poltekes Bhakti
Pertiwi Husada Cirebon.
2. Bapak H. A.D. Achmad, SE, S.Kom, MM., MBA., M.M.Kes., selaku Ketua
Badan Pelaksana Harian Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
vi
3. Bapak Roni Iryadi, SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekes Bhakti Pertiwi
Husada Cirebon sekaligus pembimbing yang dengan sabar memberikan
bimbingan dan petunjuknya.
4. Ibu Hj. Ernawati, S.ST., SKM., selaku Ketua Program Studi D IV Bidan
Pendidik Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
5. Bapak dan Ibu dosen Politeknik Kesehatan Bhakti pertiwi Husada Cirebon
yang telah memberikan materi yang berkaitan dengan skripsi yang penulis
susun.
6. Pihak Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon yang telah mengijinkan kami
untuk melakukan penelitian.
7. Ayah, Bunda dan Kakakku tercinta atas doa, restu dan semangat yang selalu
diberikan tanpa putus asa dan pamrih.
8. Sahabat serta teman-teman satu angkatan di D IV Bidan Pendidik Poltekes
Bhakti Pertiwi Husada Cirebon atas dukungan selalu semangat.
9. Semua pihak yang telah membantu hingga penyusunan proposal ini
terselesaikan, yang mana telah memberikan bimbingan dan bantuan kepada
penulis.
Penulis menyadari dalam penyusun skripsi ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan untuk itu kritik dan saran dari pembaca akan penulis
terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca dan berguna bagi pendidikan. Semoga Allah Swt membalas
segala amal ibadah kita, Amien.
vii
Cirebon, Oktober 2011
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................... iv
ABSTRAK........................................................................................................ v
KATA PENGANTAR...................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL............................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xii
Bab I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 5
Bab II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 7
viii
A. Motivasi Menjadi Bidan............................................................... 7
B. Prestasi Belajar............................................................................ 20
C. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil............................ 34
D. Hubungan Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil……………………………………………38
Bab III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS 40
A. Kerangka Konsep.......................................................................... 40
B. Definisi Operasional..................................................................... 41
C. Hipotesis Penelitian...................................................................... 42
Bab IV METODOLOGI PENELITIAN......................................................... 43
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................... 43
B. Variabel Penelitian........................................................................ 44
C. Populasi dan Teknik Sampel........................................................ 45
D. Instrumen Penelitian..................................................................... 46
E. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 47
F. Teknik Pengolahan Data............................................................... 45
G. Rancangan Analisis Data.............................................................. 48
H. Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian ......................................... 51
Bab V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................. 52
A. Hasil Penelitian............................................................................. 52
B. Pembahasan………………………………………….................. 54
Bab VI KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................... 57
A. Kesimpulan................................................................................... 57
ix
B. Saran............................................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Definisi Operasional....................................................................... 42
Tabel 5.1 : Hasil Analisis…………………………………………………….. 53
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Kerangka Konsep Penelitian................................................ 41
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Pengolahan data hasil Penelitian
2. Surat Ijin Penelitian
3. Daftar mahasiswa semester II tahun ajaran 2010/2011
4. Daftar hasil belajar mahasiswa semester II tahun ajaran 2010/2011
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek yang penting dalam kehidupan setiap
individu dan sangat berpengaruh dalam aspek kepribadian. Dan setiap
individu mempunyai keharusan untuk memperoleh pendidikan agar
mendapatkan kehidupan yang layak atau lebih baik dari sebelumnya. Menurut
Syah (2005), pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh
kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara
mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 1, pendidikan didefinisikan sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian proses pendidikan
memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas kehidupan
seseorang. Melalui pendidikan, manusia dituntut untuk berpikir, bersikap, dan
bertindak serta melaksanakan setiap peran yang dimainkan dalam hidupnya.
Tujuan pendidikan nasional itu sendiri menurut TAP MPR No. II Tahun
1998, adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman
xiv
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh, bertanggung jawab,
mandiri, cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani. Pendidikan nasional juga
harus mampu menumbuhkan dan memperdalam rasa cinta pada tanah air,
mempertebal semangat kebangsaan, dan rasa kesetiakawanan sosial. Belajar
merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat
fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Hal
tersebut berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan amat
bergantung pada proses belajar yang dialami peserta didik, baik ketika ia
berada di lingkungan pendidikan seperti sekolah maupun di lingkungan
rumah atau keluarganya sendiri.
Menurut Syah (2005), Belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu
faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar. Faktor-faktor
tersebut dapat mempengaruhi munculnya peserta didik yang berprestasi tinggi
atau rendah atau mungkin gagal sama sekali Intelegensia (IQ) merupakan
salah satu faktor internal yang memiliki peranan penting dalam menentukan
keberhasilan peserta didik. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan
intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk sukses.
Selain faktor intelegensi, terdapat faktor lain yang cukup besar pengaruhnya
terhadap prestasi belajar siswa yaitu motivasi. Motivasi mendorong seseorang
untuk bertingkah laku. Seseorang yang memiliki motivasi untuk sukses akan
berusaha untuk mencapai keinginannya tersebut. Tanpa motivasi seseorang
akan melakukan kegiatan tanpa terarah dan sungguh-sungguh dan
xv
kemungkinan besar tidak akan membawa hasil (Sukmadinata, 2004). motivasi
berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan adanya
usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang
yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajarnya. Tumbuhnya motivasi pada seseorang senantiasa dilandasi
kesadaran akan diri berkenaan dengan hakikat dan keberadaan kehidupannya
masing-masing. Motivasi memiliki peranan yang penting ketika seorang
peserta didik melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat lebih tinggi,
termasuk melanjutkan pendidikannya ke DIII Kebidanan. Setiap peserta didik
memiliki motivasi yang berbeda-beda dalam melanjutkan jenjang
pendidikannya ke DIII Kebidanan. Salah satu motivasinya adalah untuk
menjadi seorang bidan. STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi merupakan
salah satu lembaga pendidikan kesehatan swasta yang ada di kabupaten tegal.
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi berdiri berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39/D/O/2002. Program
studi D III Kebidanan merupakan salah satu program studi yang terdapat di
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi. Intensitas motivasi menjadi bidan
yang berbeda-beda antara mahasiswa satu dengan yang lainnya berpengaruh
terhadap usaha belajar mahasiswa dalam mempelajari materi setiap mata
kuliah, terutama mata kuliah yang berhubungan langsung dengan tugas bidan,
seperti mata kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Asuhan Kebidanan Ibu
Hamil merupakan salah satu mata kuliah yang dipelajari mahasiswa
xvi
kebidanan semester II dan III. Mata kuliah ini sangat diperlukan untuk
mendapatkan pengetahuan yang cukup sebagai bekal seorang bidan dalam
menghadapi pasien di lahan praktek dan di masyarakat setelah lulus nanti.
Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar
Askeb1 (Kehamilan) pada mahasiswa DIII Kebidanan Di STIKes Bakti
Mandala Husada Slawi Tahun 2011”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan
penelitian yaitu “Adakah Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan
Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa D-3
Kebidanan Di STIKes Bakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011?”.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dapat diketahui tujuan dari penelitian
antara lain :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara Motivasi Menjadi Bidan dengan
Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada Mahasiswa D-3
Kebidanan Di STIKes Bakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011.
xvii
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Motivasi Menjadi Bidan Pada Mahasiswa D-3
Kebidanan di STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011.
b. Untuk mengetahui Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
pada mahasiswa D-3 Kebidanan di STIKes Bhakti Mandala Husada
Slawi Tahun 2011.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
dan dapat membantu menumbuhkan motivasi mahasiswa dengan
mencapai prestasi belajar yang optimal khususnya pada ilmu asuhan
kebidanan kehamilan.
2. Manfaat Praktisi
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian yang di peroleh diharapkan dapat berguna sebagai
motivasi belajar pada mahasiswa kebidanan.
b. Bagi Dosen
xviii
Sebagai masukan dalam meningkatkan kemampuan menerapkan
strategi pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan prestasi
pada mahasiswa kebidanan.
c. Bagi Institusi Pendidikaan
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat, khususnya
untuk menambah referensi perpustakaan sebagai bahan acuan
penelitian yang akan datang.
xix
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Motivasi Menjadi Bidan
1. Pengertian Motivasi
Menurut Sabri (2001:9), Motivasi adalah segala sesuatu yang
menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang
untuk memenuhi suatu kebutuhan.
Menurut Winkel (2005), motivasi adalah daya penggerak dalam
diri orang untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan. Dari pendapat tersebut terlihat bahwa motivasi dapat dikatakan
sebagai daya penggerak dari dalam subyek untuk melakukan aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan.
Salah satu teori mengenai motivasi adalah teori kebutuhan Maslow
(dalam Winkel, 2005), yang menyatakan bahwa kebutuhan menjadi suatu
sumber motivasi selama kehidupan. Menurut hierarki kebutuhan Maslow,
xx
kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman,
kebutuhan kasih sayang, kebutuhan dihargai dan dihormati, kebutuhan
aktualisasi diri, dan kebutuhan untuk berpengetahuan.
2. Macam-macam Motivasi
Dilihat dari berbagai sudut pandang, para ahli psikologi berusaha
untuk menggolongkan motif-motif yang ada pada manusia atau suatu
organisme kedalam beberapa golongan menurut pendapatnya masing-
masing. Menurut Sardiman (2007), terdapat empat macam motivasi yang
memegang peranan penting dalam kepribadian individu, yaitu :
a. Motivasi berprestasi (need of achievement), yaitu motivasi untuk
berkompetisi baik dengan dirinya atau dengan orang lain dalam
mencapai prestasi tertinggi.
b. Motivasi berkuasa (need of power), yaitu motivasi untuk mencari
dan memiliki kekuasaan dan pengaruh terhadap orang lain.
c. Motivasi membentuk ikatan (need of affiliation), yaitu motivasi
untuk mengikat diri dalam kelompok, membentuk keluarga,
organisasi, ataupun persahabatan.
d. Motivasi takut akan kegagalan (fear of failure), yaitu motivasi untuk
menghindarkan diri dari kegagalan atau sesuatu yang menghambat
perkembangannya.
Menurut Sukmadinata (2004), yang ada pada diri setiap orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
xxi
a. Tekun menghadapi tugas, dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
(tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya).
c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk
orang dewasa.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya, kalau sudah yakin akan
sesuatu.
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Adapun bentuk motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik menurut Alisuf Sabri (2001:85), adalah
motivasi yang timbul dari dalam diri seseorang atau motivasi yang
erat hubungannya dengan tujuan belajar, misalnya ingin memahami
suatu konsep, ingin memperoleh pengetahuan.
xxii
Dalam buku lain motivasi instrinsik menurut Muhibbinsyah
(2002:136), adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
siswa sendiri yang dapat mendorong melakukan tindakan belajar.
Faktor yang dapat menimbulkan motivasi instrinsik adalah :
1) Adanya kebutuhan
2) Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
3) Adanya cita-cita atau inspirasi
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik menurut Muhibbinsyah (2002:82), adalah
hal atau keadaan yang datang dari luar individu siswa, yang
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Bentuk motivasi
ektrinsik ini merupakan suatu dorongan yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar, misalnya siswa rajin belajar untuk
memperoleh hadiah yang telah dijanjikan oleh orang tuanya, hadiah
dan pujian, peraturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan orang tua
dan dosen merupakan contoh kongkrit dari motivasi ekstrinsik yang
dapat mendorong siswa untuk belajar.
3. Fungsi Motivasi
Motivasi sangat berperan dalam belajar, siswa yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan
xxiii
berhasil belajarnya. Makin tepat motivasi yang dibrikan, makin berhasil
pelajarn itu. Maka motivasi senantiasa akan menentukan intensitas usaha
belajar bagi siswa.
Menurut Sardiman (2007) dan Ormrod (2003), motivasi memiliki
beberapa fungsi, yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa
yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
d. Meningkatkan usaha dan energi yang dikeluarkan mahasiswa untuk
mencapai tujuan.
e. Meningkatkan perhatian mahasiswa terhadap pelajaran, sehingga
mahasiswa akan memahami materi pelajaran, tidak hanya
menghapal.
4. Upaya Dalam Menumbuhkan Motivasi
xxiv
Membangkitkan motivasi tidaklah mudah, guru/dosen harus dapat
menggunakan berbagai macam cara untuk memotivasi belajar siswa.
Cara membangkitkan motivasi belajar diantaranya adalah :
a. Menjelaskan kepada siswa, alasan suatu bidang studi dimasukkan
dalam kurikulum dan kegunaannya dalam kehidupan.
b. Membangkitkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa di luar
lingkungan sekolah.
c. Menunjukkan antusias dalam mengajar bidang studi yang dipegang.
d. Mendorong siswa untuk memandang belajar di sekolah sebagai suatu
tugas yang tidak harus serba menekan, sehingga siswa mempunyai
intensitas untuk belajar dan menjelaskan tugas sebaik mungkin.
e. Menciptakan iklim dan suasana dalam kelas yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
f. Memberikan hasil ulangan dalam waktu sesingkat mungkin.
g. Menggunakan bentuk-bentuk kompetensi (persaingan) antar
mahasiwa.
Menurut Sardiman (2000:92-95), ada beberapa bentuk dan cara
untuk menumbuhkan motivasi dalam belajar menjadi bidan, diantaranya
adalah :
a. Memberi angka
xxv
b. Hadiah
c. Saingan / Kompetensi
d. Memberi ulangan
e. Mengetahui hasil
f. Pujian
g. Hukuman
h. Hasrat untuk belajar
i. Minat
j. Tujuan yang diakui.
5. Pengertian Bidan
Bidan menurut Laksman dalam kamus kedokteran (2003:37),
adalah wanita yang didik khusus untuk mennolong dan merawat orang
melahirkan.
Menurut Klinkert yang dikutip oleh Prawirohardjo (2005:3), bidan
berasal dari bahasa sanskerta “widwan” yang artinya cakap “membidan”
yang berarti mengadakan sedekah bagi seorang penolong yang minta diri
setelah bayi berumur 40 hari.
Menurut Sofyan (2006), Bidan merupakan profesi yang diakui
secara nasional dan internasional dengan sejumlah praktisi di seluruh
xxvi
dunia. Bidan adalah seseorang yang telah menyelesaikan program
pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh kualifikasi
dan diberi izin untuk menjalankan praktek kebidanan di negeri itu.
Bidan menurut Churchil Medical directory yang dikutip oleh
Kurnia (2009:1), adalah seorah petugas kesehatan yang terlatih secara
formal ataupun tidak dan bukan seorang dokter, yang membantu
kelahiran bayi serta member perawatan maternal yeng terkait.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bidan adalah seorang
yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh negara
tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan studi terkait
kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki
izin formal untuk praktek bidan.
6. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan menurut Kurnia (2003:5), adalah penerapan
ilmu kebidanan melalui asuhan kebidanan kepada klien yang menjadi
tanggung jawab bidan, mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir, keluarga berencana, termasuk kesehatan masyarakat.
Pelayanan kebidanan menurut Sofyan : 2006, merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan
kesehatan keluarga dalam rangka tercapainya keluarga yang berkualitas.
Profesi ini telah mendudukkan peran dan posisi bidan menjadi terhormat
di masyarakat karena tugas yang diembannya sangat mulia dalam upaya
memberikan semangat dan membesarkan hati ibu-ibu.
xxvii
Jadi dari definisi di atas pelayanan kebidanan merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, yang di fokuskan pada pelayanan
kesehatan dalam siklus reproduksi, bayi baru lahir, dan balita untuk
mewujudkankesehatan keluarga yang berkualitas dimasa depan.
7. Tugas Bidan
Berdasarkan pelayanan kebidanan di atas, menurut Kurnia
(2003:49 ), tugas seorang bidan sebagai berikut :
a. Memberi bimbingan, asuhan, dan nasihat kepada remaja (sebagai
calon ibu), ibu hamil termasuk ibu hamil dengan resiko tinggi, ibu
melahirkan, nifas, menyusui, serta dalam masa klimakterium dan
menopause.
b. Menolong ibu yang melahirkan dan member asuhan pada bayi dan
anak-anak prasekolah.
c. Memberi pelayanan keluarga berencana dalam rangka mewujudkan
keluarga kecil, sehat dan sejahtera.
d. Melakukan tindakan pencegahan dan deteksi terhadap kondisi ibu
dan anak balita yang mengalami gangguan kesehatan serta member
bantuan pengobatan sebagai pertolongan pertama sebelum tindakan
medis lebih lanjut dilakukan.
e. Melakukan penyuluhan kesehatan khususnya mengenai kehamilan,
praperkawinan, penyakit kandungan yang terkait dengan kehamilan
xxviii
dan keluarga berencana, kesehatan balita, gizi, dan kesehatan
lingkungan keluarga.
f. Membimbing dan melatih calon bidan, dukun bayi, serta kader
kesehatan dalam lingkup pelayanan kebidanan.
g. Mengkaji kegiatan pelayanan asuhan kebidanan yang dilakukan
untuk perbaikan dan peningkatan.
h. Memotivasi dan menggerakkan masyarakat terutama kaum wanita
dalam rangka mewujudkan kesehatan serta kesejahteraan keluarga.
Dari pengertian motivasi dan bidan diatas, pengertian motivasi
menjadi bidan adalah daya penggerak dalam diri orang untuk melakukan
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan untuk menjadi seorang
bidan. motivasi menjadi bidan mampu memberi dorongan pada
mahasiswa untuk belajar, karena memiliki kesadaran akan kebutuhan
belajar dan harapan akan cita-citanya.
Menurut Uno (2007), motivasi seseorang untuk menjadi bidan
dipengaruhi oleh keinginan, kebutuhan dan lingkungan sosial.
a. Keinginan atau cita-cita
Keinginan atau cita-cita merupakan faktor intrinsik yang berasal dari
dalam diri mahasiswa. Dalam hal ini cita-cita menjadi bidan.
Persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan mendorong motivasi
mahasiswa untuk menjadi bidan.
xxix
b. Kebutuhan
Sebagian masyarakat mempunyai persepsi bahwa pekerjaan bidan itu
mempunyai prospek yang baik, karena bisa membuka praktik sendiri
di rumah. Profesi bidan juga identik dengan mudah mendapatkan
pekerjaan dan mendapat gaji yang memadai.
c. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial ini terdiri dari keluarga atau orang tua,
masyarakat serta tenaga pendidik. Dorongan orang tua yang
mengharapkan mahasiswa untuk menjadi bidan mendorong
mahasiswa untuk menjadi bidan. Kedudukan profesi bidan yang
terhormat di masyarakat juga mampu mendorong mahasiswa untuk
menjadi seorang bidan.
B. Prestasi belajar
1. Pengertian Prestasi
Prestasi belajar menurut Depdikbud dalam kamus besar bahasa
Indonesia (1999:1787), adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata,
yakni “prestasi” dan “belajar”, mempunyai arti yang berbeda. Untuk
xxx
memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti
menjabarkan makna dari dua kata tersebut.
Prestasi adalah suatu kegiatan yang dikerjakan, diciptakan baik
secara individual maupun kelommpok. Dalam Kamus Bahasa Indonesia
yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan dan dikerjakan)
Menurut Djamarah (1994:20-21), Prestasi adalah apa yang telah
diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku prestasi belajar dan
kompetensi guru (1994:20-21) menurut Harahap, bahwa prestasi adalah
“penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa
berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada
siswa / mahasiswa.
Dari pengertian diatas bahwa prestasi adalah hasil dari suatu
kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
2. Pengertian Belajar
Selanjutnya pengertian belajar menurut sumartombs (2009),
http://pengertian prestasi belajar.web id. 01 Agustus 2011 tentang
pengertian belajar antara lain :
Thursan Hakim (2000:1), mengemukakan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia.
xxxi
Menurut Soemanto (2000:98-99), memberikan definisi bahwa
belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah
melalui latihan dan pengalaman.
Menurut Muhubinsyah (2002:28), Belajar adalah tahap perubahan
seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil
pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif.
Menurut Aqib (2002:42), belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Menurut Slameto (2003:2), bahwa Belajar ialah suatu usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara menyeluruh, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan menurut Yamin (2003:99) mengemukakan bahwa
belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia
dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan
kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga
akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan,
ketrampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan
xxxii
dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dangan
lingkungannya.
Perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan
kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll.
Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku
seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan
kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses
belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas
dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum
mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan
di dalam proses belajar. Proses belajar yang dialami oleh peserta didik
menghasilkan perubahan-perubahan yang bersifat kognitif (pengetahuan),
afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan).
3. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Belajar
Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya
suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar bergantung kepada
bermacam-macam faktor. Menurut Slameto (2003:54-72), faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar dibagi dua golongan yaitu faktor intern dan
faktor ekstern.
a. Faktor intern
xxxiii
Faktor yang berasal dari diri seseorang yang sedang belajar.
Faktor intern ini dibagi menjadi tiga faktor yaitu : faktor jasmani,
faktor psikologi, dan faktor kelelahan.
Faktor jasmani dibagi menjadi dua yaitu :
1) Faktor kesehatan
Kesehatan seseorang sangat mempengaruhi proses belajar
dimana proses belajar akan terganggu jika kesehatan seseorang
tidak dalam keadaan baik. Berkaitan dengan hal itu, maka
seorang peserta didik dituntut untuk tetap menjaga kesehatan
bila menginginkan proses belajar tetap berjalan dengan baik.
a) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah keadaan yang menyebabkan
kurang baik atau kurang sempurnanya anggota tubuh.
Keadaan tersebut dapat mempengaruhi belajar seseorang,
karena terganggunya fisik maupun psikis seseorang,
sehingga menjadi kurang dalam menerima yang berakibat
menurunnya hasil belajar.
2) Faktor psikologis
Ada tujuh faktor psikologis yang dapat mempengaruhi
belajar. Faktor-faktor itu adalah : intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan.
xxxiv
a) Intelegensi
Peserta didik yang mempunyai tingkat intelegensi
yang tinggi akan lebih berhasil bila dibandingkan dengan
peserta didik yang memiliki intelegensi yang rendah.
Walaupun demikian belum tentu peserta didik yang
memiliki intelegensi tinggi berhasil dalam belajarnya.
Karena intelegensi merupakan salah satu faktor penunjang
belajar.
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan
yang dipelajarinya, jika bahan yang dipelajarinya tidak
diperhatikan, maka akan menimbulkan kebosanan,
sehingga peserta didik malas untuk belajar, hal ini tentu saja
mengakibatkan hasil belajar peserta didik menurun.
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Hal ini
dapat diartikan bahwa kegiatan yang diminati oleh
xxxv
seseorang harus diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang terutama dalam hal belajar. Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat peserta didik,
peserta didik tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya,
karena tidak ada daya tarik baginya.
d) Bakat
Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan
ini baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata
sesudah belajar atau berlatih. Dengan demikian berarti,
bakat yang dimiliki oleh seseorang tidak akan berfungsi bila
tidak dikembangkan oleh seseorang itu sendiri. Dari uraian
tersebut jelaslah bahwa bakat mempengaruhi belajar. Jika
bahan mata kuliah yang dipelajari peserta didik sesuai
dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia
senang dan lebih giat belajar.
e) Motif
Motif berkaitan erat dengan tujuan yang akan dicapai
oleh seseorang. Di dalam proses belajar, peserta didik harus
memiliki motif untuk belajar. Hal ini sangat berguna untuk
mendorong peserta didik mencapai keberhasilan di dalam
belajar.
xxxvi
f) Kematangan
Kematangan adalah suatu tingkat atau fase di dalam
pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah
siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Kematangan
dalam hal ini belum berarti seorang anak dapat
melaksanakan kegiatan secara terus menerus. Untuk itu
diperlukan latihan-latihan dalam mata kuliah. Dengan kata
lain kematangan seorang anak memerlukan latihan dan
bimbingan secara terus menerus.
g) Kesiapan
Kesiapan merupakan kesediaan untuk memberi
respon atau bereaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri
seseorang, dan juga berhubungan dengan kematangan.
Karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan
kecakapan, terutama dalam hal belajar.
h) Faktor Kelelahan
Kelelahan pada seseorang dibedakan menjadi dua
macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani.
Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh
dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh,
sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya
kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan
xxxvii
untuk menghasilkan sesuatu hilang. Dari uraian di atas
dapat dimengerti bahwa kelelahan mempengaruhi belajar.
Agar peserta didik dapat belajar dengan baik, jangan
sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu
diusahakan kondisi yang bebas dari kelelahan.
b. Faktor-faktor ekstern
Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor
lingkungan tempat belajar/kampus, dan faktor masyarakat.
1) Faktor keluarga
Faktor keluarga mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap proses belajar. Beberapa faktor yang mempengaruhi
diantaranya adalah bagaimana cara orang tua mendidik anak
dalam belajar, relasi atau hubungan antar anggota keluarga,
suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orang tua dan latar belakang kebudayaan.
2) Faktor tempat belajar/kampus
Faktor tempat belajar yang mempengaruhi proses belajar
mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi pendidik dengan
peserta didik, disiplin kampus, mata kuliah dan waktu belajar,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas.
xxxviii
3) Faktor masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap belajar peserta
didik. Pengaruh itu terjadi karena keberadaan peserta didik
dalam masyarakat. Faktor masyarakat yang mempengaruhi
belajar ini mencakup kegiatan peserta didik dalam masyarakat,
mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan
bermasyarakat.
4. Keberhasilan Belajar
Suatu proses belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran
dinyatakan berhasil apabila Tujuan Intruksional Khusus (TIK) tersebut
dapat tercapai.
Untuk mengetahui tercapai tidaknya Tujuan Intruksional Khusus
(TIK), pendidik perlu mengadakan tes formatif setiap selesai menyajikan
satu satuan bahasan kepada peserta didik. Indikator daya serap peserta
didik dapat dijadikan sebagai tolak ukur suatu proses belajar mengajar.
5. Indikator Keberhasilan belajar
Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan
bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah :
xxxix
a. Daya serap terhadap bahan mata kuliah yang diajarkan mencapai
prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.
b. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/TIK telah dicapai
peserta didik baik individu maupun klasikal.
Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari
keduanya adalah daya serap peserta didik terhadap mata kuliah.
6. Pengertian Prestasi Belajar
Adapun pengertian prestasi belajar menurut Dekdikbud (1999 :
787), adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau
angka nilai yang diberikan oleh guru.
Menurut Hamalik (2002:115) prestasi/hasil belajar tampak
sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik
yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan,
sikap dan keterampilan.
Prestasi atau hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata kuliah yang biasanya
ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan dosen.
Untuk melihat hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap
peserta didik yang bertujuan untuk mengetahui apakah peserta didik telah
menguasai materi atau belum. Penilaian merupakan upaya sistematis
xl
yang dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan yang ditujukan untuk
menjamin tercapainya kualitas proses pendidikan serta kualitas
kemampuan peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam hal ini prestasi belajar merupakan suatu kemajuan dalam
perkembangan siswa/mahasiswa setelah ia mengikuti kegiatan belajar
dalam waktu tertentu. Seluruh pengetahuan, ketrampilan, kecakapan dan
perilaku individu terbentuk dan berkembang melelui proses belajar.
7. Faktor-faktor yang Mempengeruhi Prestasi Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:142-171), faktor-faktor
yang mempengaruhi proses dan prestasi/hasil belajar adalah :
a. Faktor Lingkungan
1) Lingkungan Alami
Lingkungan hidup adalah tempat tinggal peserta didik,
hidup dan berusaha di dalamnya. Pencemaran lingkungan hidup
merupakan malapetaka bagi peserta didik yang hidup di
dalamnya. Kesejukan udara dan ketenangan suasana kelas
diakui sebagai kondisi lingkungan kelas yang kondusif untuk
terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang menyenangkan.
2) Lingkungan Sosial Budaya
Sebagai anggota masyarakat, peserta didik tidak bisa
melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk
xli
mengikat perilaku peserta didik untuk tunduk pada norma-
norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Demikian juga halnya di lingkungan tempat belajar/kampus.
Lahirnya peraturan di lingkungan tempat belajar/kampus
bertujuan untuk mengatur dan membentuk perilaku peserta didik
yang menunjang keberhasilan belajar di lingkungan tempat
belajar/kampus.
b. Faktor Instrumental
1) Kurikulum
Kurikulum adalah plan for learning yang merupakan
unsur substansial dalam pendidikan. Tanpa kurikulum kegiatan
belajar mengajar tidak dapat berlangsung, sebab materi yang
harus disampaikan dosen tersebut harus di programkan
sebelumnya.
2) Program
Program pendidikan disusun untuk dijalankan demi
kemajuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan diinstitusi
pendidikan tergantung dari baik tidaknya program pendidikan
yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan
potensi institusi pendidikan yang tersedia, baik tenaga, finansial
dan sarana prasarana.
xlii
3) Sarana dan Fasilitas
Peserta didik tentu dapat belajar lebih baik dan
menyenangkan bila suatu institusi pendidikan dapat memenuhi
segala kebutuhan belajar peserta didik. Masalah yang peserta
didik hadapi dalam belajar relatif kecil. Hasil belajar peserta
didik tentu akan lebih baik.
4) Pendidik/Dosen
Persoalan pendidik memang menyangkut dimensi yang
lebih luas, tidak hanya bersentuhan dengan masalah di luar
dirinya seperti mampu berhubungan dengan baik dengan warga
masyarakat di luar institusi pendidikan dan berhubungan dengan
peserta didiknya, kapan dan dimanapun dia berada, tetapi juga
masalah yang berkaitan dengan diri pribadinya.
c. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap
kemampuan belajar seseorang. Orang yang dalam keadaan segar
jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang dalam
keadaan kelelahan.
d. Kondisi Psikologis
xliii
Belajar adalah proses psikologis. Oleh karena itu, semua
keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar
seseorang. Yang termasuk dalam kondisi psikologis antara lain :
a) Minat
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar dirinya.
Semakin kuat atau dekat hubungan itu, semakin besar pula
minat. Tidak banyak yang dapat diharapkan untuk menghasilkan
hasil belajar yang baik dari seorang peserta didik yang tidak
berminat untuk mempelajari sesuatu.
b) Kecerdasan
Kecerdasan merupakan salah satu faktor dari sekian
banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan seseorang
dalam belajar.
c) Bakat
Di samping intelegensi, bakat merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang.
d) Motivasi
Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut
mempengaruhi keberhasilan belajar.
xliv
e) Kemampuan Kognitif
Ada tiga kemampuan yang harus dikuasai sebagai
jembatan untuk sampai pada penguasaan kemampuan kognitif,
yaitu persepsi, mengingat dan berpikir. Persepsi adalah proses
yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak
manusia. Mengingat adalah suatu aktivitas kognitif, di mana
orang menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa
lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh di masa
yang lampau. Sedangkan berpikir adalah tingkah laku yang
tersembunyi dan biasanya menggunakan simbol-simbol
(gambaran-gambaran, gagasan-gagasan, dan konsep-konsep).
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa prestasi
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi pendidik, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan
puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah
dilakukan dan dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara
berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal)
maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu.
C. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
1. Pengertian Bidang Studi Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
xlv
Asuhan Kebidanan Menurut Kurnia (2009:7), adalah penerapan
fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab dalam pelayanan yang diberikan
kepada klien yang memiliki kebutuhan dan atau masalah kebidanan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir, keluarga berencana,
kesehatan reproduksi wanita, dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Bentuk asuhan kebidanan ibu hamil mencakup diagnosis
kehamilan, pemeriksaan dan pengawasan ibu hamil, serta nasihat-nasihat
untuk ibu hamil, penanganan akibat langsung dan tidak langsung dalam
kehamilan.
Menurut STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi (20011), Mata
Kuliah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil merupakan mata kuliah yang
membahas tentang asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan pendekatan
manajemen kebidanan pada setiap tahap kehamilan, yaitu konsep dasar
asuhan kehamilan pra konsepsi, proses konsepsi, proses adaptasi
psikologi ibu hamil, pemeriksaan kehamilan, kebutuhan ibu hamil,
deteksi dini terhadap komplikasi ibu dan janin, asuhan kehamilan pada
kunjungan awal dan ulangan serta sistem dokumentai asuhan.
Prestasi belajar mata kuliah asuhan kebidanan ibu hamil adalah
suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang mahasiswa
dalam melakukan kegiatan belajarnya pada mata kuliah Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil.
2. Tolok Ukur Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil
xlvi
Prestasi belajar mahasiswa dapat diketahui melalui pelaksanaan
evaluasi atau assessment, karena dengan cara itulah dapat diketahui
tinggi rendahnya prestasi belajar mahasiswa atau baik buruk prestasi
belajarnya.
Disamping itu evaluasi berguna pula untuk mengukur tingkat
kemajuan yang dicapai oleh mahasiswa dalam satu kurun waktu proses
belajar tertentu, juga untuk mengukur posisi atau keberadaan siswa
dalam kelompok kelas serta mengetahui tingkat usaha belajar mahasiswa.
tes dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat
keberhasilan dan dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian sebagai
berikut :
a. Tes Formatif yaitu penilaian ini digunakan untuk mengukur satu
atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk
memperoleh gambaran tentang daya serap peserta didik terhadap
pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk
memperbaiki proses balajar mengajar bahan tertentu dalam waktu
tertentu.
b. Tes Sub Sumatif yaitu tes yang meliputi sejumlah bahan pengajaran
tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu, bertujuan untuk
memperoleh gambaran daya serap peserta didik untuk meningkatkan
tingkat prestasi belajar peserta didik. Hasil tes ini digunakan untuk
xlvii
memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam
menentukan nilai akhir semester.
c. Tes Sumatif yaitu tes yang dilakukan untuk mengukur daya serap
peserta didik terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah
diajarkan selama satu semester atau dua tahun pelajaran, tes ini
bertujuan untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar
peserta didik dalam suatu periode belajar tertentu. Hasil tes ini
digunakan untuk kenaikan kelas/tingkat, menyusun rangking atau
sebagai ukuran mutu institusi.
3. Penilaian Keberhasilan Studi mata Kuliah
Proses untuk menilai hasil sebuah mata kuliah, yang
diselenggarakan, untuk menilai hasil yang telah dicapai oleh mahasiswa
dalam proses belajar yang merupakan wewenang dosen yang mengajar.
a. Acuan Penilaian
Penilaian terhadap keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap
mata kuliah didasarkan pada tiga kemungkinan acuan penilaian yang
pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan sifat masing-masing mata
kuliah.
xlviii
1) Penilaian Acuan Patokan ( PAP), yaitu dengan cara menentukan
batas kelulusan dengan cara sebagai berikut:
a) A : 85 - 100
b) B : 70 - 85
c) C : 55 - 70
d) D : 40 - 55
e) E : 0 - 40
2) Penilaian Acuan Normal (PAN), yaitu dengan cara
membandingkan nilai mahasiswa dengan nilai kelompoknya.
3) Gabungan antara PAP dan PAN , yaitu dengan menentukan
batas kelulusan terlebih dahulu, Kemudian membandingkan
nilai yang lulus relatif dengan nilai kelompoknya.
b. Komponen Penilaian
Nilai keberhasilan studi untuk setiap mata kuliah umumnya
merupakan hasil kumulatif dari komponen kehadiran, tugas, Ujian
Akhir Semester (UAS) dan nilai praktikum bagi mata kuliah yang
berbobot praktikum yang wajib diikuti mahasiswa. Komposisinya
tergantung pada dosen masing-masing mata kuliah, sedangkan
xlix
untuk Ujian Tengah Semester (UTS) mempunyai bobot 30-40%,
UAS 40-50% dan bobot praktikum diharus sesuai dengan kebutuhan
praktikum pada sebuah mata kuliah. Acuan ini digunakan dan
berbobot penilaian harus diberitahukan kepada mahasiswa saat
perkuliahan pada pertemuan pertama.
c. Penilaian Akhir untuk mata kuliah dinyatakan dengan hasil bobot
sebagai berikut :
A : 4
B : 3
C : 2
D : 1
E : 0
Indek Prestasi (IP) adalah tingkat keberhasilan studi yang dicapai
oleh mahasiswa dari semua kegiatan akademik yang diikuti
mahasiswa tersebut dalam jangka tertentu, yang dinyatakan dalam
bentuk bilangan.
Penilaian Keberhasilan Studi mahasiswa pada setiap akhir
semester meliputi seluruh mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa
selama semester tersebut menggunakan:
Rumus IP : ∑xy ∑y
l
Keterangan :
IP : Indeks Prestasi
X : Nilai ujian kuliah angka mutu
Y : Satuan Kredit Semester (SKS) untuk mata kuliah tersebut.
D. Hubungan Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan
Kebidanan Ibu Hamil
Motivasi menjadi bidan merupakan motivasi mahasiswa yang
berpangkal pada penghayatan kebutuhan mahasiswa, antara lain kebutuhan
dihargai dan dihormati, kebutuhan aktualisasi diri serta kebutuhan
memperoleh pengetahuan. Motivasi menjadi bidan mendorong atau
menggerakkan individu melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan
yaitu untuk menjadi bidan. Mahasiswa terdorong melakukan tindakan belajar
untuk mencapai prestasi yang baik serta memiliki pengetahuan dan
keterampilan sebagai seorang bidan.
Menurut Sardiman (2007) dan Ormrod (2003), motivasi menjadi bidan
mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa menjadi lebih baik, yaitu dengan :
1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan
motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan
sesuai dengan rumusan tujuannya.
li
3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
4. Meningkatkan usaha dan energi yang dikeluarkan mahasiswa untuk
mencapai tujuan.
5. Meningkatkan perhatian mahasiswa terhadap pelajaran, sehingga
mahasiswa akan memahami materi pelajaran, tidak hanya menghapal.
Adanya usaha yang tekun dan perilaku belajar yang baik, terutama
didasari adanya motivasi, maka seseorang dapat melahirkan prestasi yang
baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat
pencapaian prestasi belajarnya, termasuk prestasi belajar mata kuliah
Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS
lii
Indikator mahasiswa yang berkualitas itu dapat dilihat dari prestasi
belajarnya yang baik. Proses pendidikan memiliki peranan yang sangat penting
dalam menentukan kualitas kehidupan seseorang, melalui pendidikan manusia
dituntut untuk berfikir, bersikap, dan bertindak serta melaksanakan setiap peran
yang dimainkan dalam kehidupan.
Motivasi adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan
belajar, sehingga tujuan belajar yang diharapkan dapat dicapai.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama berlangsungnya
proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Umumnya prestasi belajar
dalam sekolah berbentuk pemberian nilai (angka) dari guru/dosen kepada siswa
sebagai indikasi sejauh mana siswa telah menguasai materi pembelajaran yang
disampaikannya, biasanya prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau
kalimat yang dihimpun dalam bentuk buku raport/KHS dengan ketentuan nilai.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan serta dapat
dikatakan bahwa pendidikan tidak hanya menitik beratkan pada pengembangan
pola pikir saja, namun juga untuk mengembangkan semua potensi yang ada pada
diri seseorang. Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi,
maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian
prestasi belajarnya. Tumbuhnya motivasi pada seseorang senantiasa dilandasi
kesadaran akan diri berkenaan dengan hakikat dan keberadaan kehidupannya
liii
masing-masing. Motivasi memiliki peranan yang penting ketika seorang peserta
didik melanjutkan jenjang pendidikannya ke tingkat lebih tinggi, termasuk
melanjutkan pendidikannya ke DIII Kebidanan.
A. Kerangka Konsep
Menurut Notoatmodjo (2002:68) Kerangka konsep penelitian
merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus.
Oleh karena itu konsep merupakan abstraksi, maka konsep tidak dapat
langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur
melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Adapun
kerangka konsep penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Keterangan :
: Diteliti
: Berhubungan
B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional
liv
Motivasi menjadi bidan- motivasi intrinsik- motivasi ekstrinsik
Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan pada Kehamilan
No Variabel DefinisiOperasional
AlatUkur
CaraUkur
Hasil Ukur Skala Ukur
1. Motivasi
menjadi
bidan
keseluruhan daya
penggerak yang
menimbulkan
dorongan atau
keinginan dalam diri
mahasiswa dengan
kegiatan belajar atau
semangat untuk
menjadi bidan
sehingga tujuan
belajar yang
diharapkan dapat
dicapai.
Kuesioner Membagikan
kuesioner /
angket
kepada
mahasiswa
D-3
Kebidanan
semester III
Selalu : 4
Sering : 3
Kadang-
kadang : 2
Tidak
Pernah : 1
Ordinal
3. Prestasi
belajar
asuhan
kebidanan
pada
kehamilan
Prestasi atau nilai
yang diraih sebagai
hasil belajar pada
mata kuliah asuhan
kebidanan pada ibu
hamil.
Daftar
nilai
mahasiswa
(KHS)
Melihat
dokumentasi
nilai askeb 1
(kehamilan)
mahasiswa
pada ujian
semester III.
1. Sangat
baik (Nilai
A)
2. Baik
(Nilai B)
3. Cukup
(Nilai C
4. Kurang
(Nilai D)
Ordinal
C. Hipotesis Penelitian
lv
Suharsimi Arikunto (2006:73-74), menyatakan hipotesis dapat
diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara. Jadi hipotesis dalam
penelitian ini adalah :
Ha : “ Ada hubungan antara prestasi belajar askeb 1 (kehamilan) dengan
motivasi menjadi bidan pada mahasiswa DIII kebidanan di STIKes
Bhakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011”.
Ho : “ Tidak ada hubungan antara prestasi belajar askeb 1 (kehamilan)
dengan motivasi menjadi bidan pada mahasiswa DIII kebidanan di
STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi Tahun 2011”.
BAB IV
lvi
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan
rancangan cohort. Penelitian analitik yakni suatu penelitian yang bertujuan
untuk menggali bagaimana dan mengapa fonomena itu terjadi. Rancangan
cohort merupakan rancangan penelitian observasional analitik yang
mempelajari hubungan antara faktor risiko dengan efek melalui pendekatan
waktu secara longitudinal prospektif, dimana faktor risiko diidentifikasi lebih
dahulu, kemudian dalam periode tertentu dilakukan observasi terhadap efek
(Notoatmodjo, 2002:153).
Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah penelitian
komparasi. Menurut Aswani Sudjud dalam Arikunto (2006:267) penelitian
komparasi merupakan penelitian yang dapat menemukan persamaan-
persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang,
tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok
terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Dapat juga membandingkan
kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, group
atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penampang-silang (cross-
sectional). Menurut Arikunto (2006:9) pendekatan penampang-silang
(cross-sectional) yaitu banyak obyek penelitian dilihat pada satu waktu yang
sama.
lvii
B. Variabel Penelitian
Variabel menurut Badriah (2009:72), variabel adalah ukuran atau cirri
yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan
yang dimiliki oleh kelompok yang lain atau suatu yang digunakan sebagai
cirri, sifat, atau ukuran yang dimiliki didapatkan oleh satuan peneliti tentang
suatu konsep, dalil atau pengertian tertentu. Menurut hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain, maka variabel penelitian ini dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya
mempengaruhi veriabel lain. Variabel bebas dapat juga berarti variabel
yang pengaruhnya terhadap veriabel lain ingin diketahui dan sengaja
dipilih dan dimanipulasi oleh peneliti agar efeknya terhadap variabel lain
dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah
motivasi menjadi bidan.
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel Terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk
mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Dalam penelitian
ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar asuhan kebidanan
kehamilan pada mahasiswa D-3 kebidanan.
C. Populasi dan Teknik Sampel
1. Populasi
lviii
Populasi Menurut Notoatmodjo (2002:79) populasi penelitian
adalah keseluruhan objek penelitian dan objek yang diteliti. Dalam
penelitian ini, peneliti mengamati semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian. Dengan kata lain, penelitian ini merupakan penelitian populasi
atau studi populasi karena subjek dari penelitian ini meliputi semua yang
terdapat di dalam populasi yaitu semua mahasiswa D-3 kebidanan
semester III yang mempelajari askeb 1 (kehamilan) di STikes Bhakti
Mandala Husada Slawi Tahun 2011 sebanyak 100 orang.
2. Sampel
Sampel Menurut Notoadmodjo (2002:79) sampel adalah sebagian
yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi peneliti. Pada penelitian ini jumlah sampel ditentukan
dengan mengacu pada tabel Krejcie (Sugyono, 2007:11-12) yang
melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%.
Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa dari jumlah populasi sebanyak
100 orang, diambil sampel sebanyak 80 orang.
Teknik pengambilan sampel mengggunakan simple random
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara acak tanpa
memperhatikan strata prestasi mahasiswa sehingga setiap anggota
populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai
sampel (Notoatmodjo, 2002:85).
D. Instrumen Peneliti
lix
Kuesioner / angket menurut arikunto (2006:151), adalah sejumlah
pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentnag pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti
memberikan pertanyaan secara tertulis kepada responden untuk dijawab
dengan menggunakan skala likert. Penyusun angket motivasi belajar menjadi
bidan mengacu kepada motivasi instrinsik dan ekstrinsik yang terdiri dari 30
item.
Menurut Budiyono (1998:40) metode dokumentasi adalah cara
pengumpulan data dengan cara melihat ke dalam dokumen-dokumen yang
terjamin keakuratannya. Dokumentasi yang digunakan pada penelitian ini
yaitu dokumentasi nilai UAS yang dilihat pada prestasi/hasil belajar (KHS)
mahasiswa pada semester III Tahun 2011.
Menurut Badriah (2009:90) Instrumen penelitian merupakan alat
pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki
standar validitas dan reliabilitas. Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini
adalah kuesioner dan buku dokumentasi atau arsip akademik.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Sifat dan Sumber Data
Dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif . Data
kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka. Dan menurut
Arikunto (2006:129) sumber data adalah subjek dari mana data
diperoleh. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah
lx
kuesioner/angket. Angket menurut arikunto (2006:151), adalah sejumlah
pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Semula peneliti menjelaskan cara mengisi kuesioner pada
responden, kemudian responden dimohon kesediaannya untuk mengisi
kuisioner dan peneliti memberikan pertanyaan secara tertulis kepada
responden untuk dijawab dengan menggunakan skala likert. Penyusunan
angket motivasi belajar menjadi bidan mengacu kepada motivasi
instrinsik dan ekstinsik yang terdiri dari 30 item.
Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data
menggunakan Data sekunder diperoleh dari dokumentasi STIKes
Bhamada berupa jumlah mahasiswa dan daftar nilai UAS mata kuliah
askeb 1 (kehamilan) yang ada dalam KHS pada semester III yang
menunjukkan prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa dengan motivasi
menjadi bidan.
2. Teknik Pengolahan Data
Langkah-langkah dalam pengolahan data meliputi :
a. Editing (pengelompokan data)
Memeriksa kelengkapan data dan menyesuaikan data yang telah
terkumpul dari hasil dokumentasi sesuai dengan rencana yang
diinginkan.
b. Coding (Pemberian Kode)
lxi
Memberi kode angka pada artibut variabel agar lebih mudah dalam
menganalisa data.
c. Tabulating (Memasukkan data ke tabel)
Memasukkan jawaban dalam bentuk kode kedalam tabel untuk
memudahkan peneliti dalam menganalisis data yang diperoleh.
d. Entri Data
Kegiatan memasukkan data sudah benar-benar valid, tidak ada
kesalahan.
e. Analisa Data
Data yang sudah di olah kemudian dibuat analisa.
F. Rancangan Analisis Data
Dalam tahap ini data diolah dan di analisis dengan teknik-teknik
tertentu. Analisis pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh
data berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus
tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan.
Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis kuantitatif atau disebut
juga teknik statistik. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu univariat dan koefisien korelasi bivariat. Menurut Notoatmodjo (2002 :
188), analisis univariat yaitu teknik analisis yang dilakukan tiap variabel dari
hasil penelitian sedangkan analisis bivariat yaitu teknik analisis yang
dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkorelasi.
Untuk melakukan analisis bivariat ini menggunakan program SPSS
lxii
(Statistical Program Social Science) For Windows 16,0. Teknik statistik yang
digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment, yaitu salah satu
alat penguji hipotesis asosiatif (hubungan) dengan data ordinal. Rumus itu
adalah sebagai berikut :
Keterangan :
rxy = Koefisien antara X da Y
X = Jumlah skor item
Y = Jumlah skor total
X2 = Jumlah kuadrat skor item
Y2 = Jumlah kuadrat skor total
XY = Jumlah perkalian skor total item dengan skor total
N = Jumlah sampel/responden
Hasil perhitungan korelasi product moment dengan dasar pengambilan
keputusan berdasarkan kriteria penilaian adalah sebagai berikut :
1. Ho ditolak jika p value <0,05 untuk tingkat signifikan 5%.
Berarti terdapat pengaruh yang bermakna antara motivasi menjadi bidan
dengan prestasi belajar askeb 1 (kehamilan).
2. Ho diterima jika p value >0,05 untuk tingkat signifikan 5%.
lxiii
r xy =N Σ XY − (ΣX ) (ΣY )
√¿¿¿¿¿
Berarti tidak terdapat pengaruh yang bermakna antara motivasi menjadi
bidan dengan prestasi belajar askeb 1 (kehamilan).
Untuk mengetahui besarnya antara variabel dari koefisien korelasi yang
ditemukan digunakan pedoman pada tabel berikut :
Tabel 4.1 Mengetahui Besarnya Antara Variabel Dari Koefisien Korelasi Pada Hubungan Antara Motivasi Menjadi Bidan Dengan Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan Di STIKes Bhamada Slawi Tahun 2010/2011.
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang/cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat/sempurna
Sumber data : Menurut Sugiono (2007)
G. Lokasi, Waktu dan Jadwal Penelitian
Penelitian Dilaksanakan di STIKes Bhakti Mandala Husada Slawi, serta
waktu dan jadwal penelitian terlampir.
lxiv
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi D-
3 Kebidanan Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011 dan
memenuhi kriteria yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Setelah
dilakukan identifikasi data didapatkan jumlah responden yaitu 30
responden..
a. Motivasi Menjadi Bidan
Hasil penelitian tentang motivasi menjadi bidan responden dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Motivasi Menjadi Bidan Mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011.
Motivasi Frekuensi Persentase (%)
Tinggi
Rendah
17
13
56,7
43,3
Total 30 100.0
Grafik 4.1 Distribusi Frekuensi Motivasi Menjadi Bidan
lxv
57%
43%Tinggi
Rendah
Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 menunjukkan bahwa
responden dengan motivasi menjadi bidan dengan kategori rendah
sebanyak 13 orang (43,3%) dan responden dengan motivasi menjadi
bidan dalam kategori tinggi sebanyak 17 orang (56,7%).
b. Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Kehamilan
Hasil penelitian tentang prestasi belajar asuhan kebidanan
kehamilan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011
Prestasi Belajar Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik (A)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (D)
4
11
14
1
13.3
36.7
46.7
3.3
Total 30 100,0
Grafik 4.2 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Asuhan Kebidanan Komunitas
lxvi
Berdasarkan tabel 4.2 dan Grafik 4.2 menunjukkan bahwa
responden dengan prestasi belajar dalam kategori sangat baik sebanyak
4 orang (13,3%), responden dengan prestasi belajar dalam kategori
baik sebanyak 11 orang (36,7%), responden dengan prestasi belajar
dalam kategori cukup sebanyak 14 orang (56,7%), sedangkan
responden dengan prestasi belajar dalam kategori kurang ada 1 orang
(3,3%).
2. Analisis Bivariat
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi menjadi bidan
dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 Hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan pada mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon Tahun 2011.
Motivasi
Prestasi Belajar Asuhan Kebidnana Kehamilan
rP
valueSangat Baik
Baik Cukup Kurang
Σ % Σ % Σ % Σ %
Tinggi 4 13,3 10 33,3 3 10 0 0 0,726 0,000Rendah 0 0 1 3,33 11 36,7 1 3,33
Total 4 13,3 11 36,7 14 46,7 1 3,33
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 responden yang mempunyai motivasi
rendah menjadi bidan sebagian besar prestasi belajar asuhan kebidanan
kehamilan cukup yaitu 11 orang (36,7%), sedangkan responden yang
lxvii
mempunyai motivasi tinggi sebagian besar prestasi belajarnya baik
yaitu 10 orang (33,3%).
Hasil uji korelasi rank spearman diperoleh nilai r hitung 0,726
dan p value 0,000, berdasarkan level signifikan 0.05 dengan df=2
maka nilai r tabel adalah 0,361, hal ini menunjukkan bahwa r hitung
lebih besar dari r tabel (0,726>0,361) dan p value lebih kecil dari α
(0,000<0,05) yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar
asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di Stikes
Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
B. Pembahasan
1. Univariat
a. Motivasi mejadi bisan
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah
laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu
kebutuhan.(Alisuf Sabri, 2001:9).
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar
motivasi menjadi bidan adalah dalam kategori tinggi (56,7%), dengan
motivasi yang tinggi akan menimbulkan keinginan belajar yang tinggi
untuk menjadi calon tenaga kesehatan kebidanan yang handal dan
profesional yang menguasai pengetahuan kebidanan, sehingga menjadi
pijakan untuk mahasiswa untuk belajar tekun, sungguh-sungguh dan
lxviii
mengikuti kegiatan belajar yang telah ditetapkan oleh institusi
pendidikan.
Motivasi merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas yaitu dalam hal menumbuhkan gairah dalam
belajar, merasa senang dan mempunyai semangat untuk belajar
sehingga proses belajar mengajar dapat berhasil secara optimal
(Sadirman, 2007: 123).
Dengan demikian motivasi menjadi bidan merupakan kondisi
fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk berprestasi) yang terdapat
didalam diri siswa yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi
mungkin).
Prinsip-prinsip motivasi menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008)
adalah motivasi sebagai dasar penegak yang mendorong aktivitas
belajar, motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik
dalam belajar, motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman,
motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar, motivasi
dapat memupuk optimisme belajar, motivasi melahirkan prestasi dalam
belajar
Sedangkan responden yang memiliki motivasi yang rendah, hal
ini disebabkan karena dorongan dari orang tua untuk menentukan
jurusan keilmuan, sekedar ikut-ikutan teman, lingkungan belajar yang
kurang memadai atau kurang mendukung ditambah lagi dengan masa
lxix
remaja yang penuh dengan gejolak asmara yang mengakibatkan
perubahan orientasi belajar.
Motivasi yang rendah akan berdampak pada ketidakseriusan
dalam belajar atau belajar tidak sungguh-sungguh, menurut Sardiman
(2007) mengatakan motivasi yang ada pada diri setiap orang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut tekun menghadap tugas, ulet menghadapi
kesulitan ( tidak lekas putus asa), lebih senang bekerja sendiri, senang
mencari dan memecahkan masalah soal-soal dan dapat
mempertahankan pendapatnya.
b. Prestasi Belajar
Penilaian merupakan bagian terpenting dalam proses belajar
mengajar. Penilaian selalu ada dalam proses belajar mengajar yang
dinilai adalah hasil belajar mahasiswa seperti ujian mid, ujian akhir
semester. Menurut Djamarah (2002:20-21), Prestasi adalah apa yang
telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Sedangkan menurut Depdikbud
dalam kamus besar bahasa Indonesia (1999:1787), Prestasi adalah
suatu kegiatan yang dikerjakan, diciptakan baik secara individual
maupun kelommpok. Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang dimaksud
dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan dan
dikerjakan).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden
dengan prestasi belajar dalam kategori cukup (46,7%). Prestasi belajar
lxx
merupakan suatu kecakapan nyata yang diperoleh setelah belajar dan
dapat diukur langsung dengan menggunakan alat test. Berbicara
tentang prestasi belajar atau dalam lingkungan perguruan disebut
dengan istilah prestasi akademik yang tidak lepas dari istilah belajar.
Prestasi akademik mahasiswa nampak dalam studi yang berupa nilai-
nilai dari mata kuliah yang tercermin dalam Indeks Prestasi (IP). IP
adalah nilai kredit rata-rata. Angka indeks prestasi tiap-tiap semester
diperoleh dari jumlah SKS.
Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan menggunakan sistem
kredit semester atau yang sering di sebut SKS. SKS merupakan satuan
yang digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi mahasiswa,
besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi program-
program tertentu. Sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah
nilai kredit rata-rata. Indeks Prestasi Kumulatif digunakan untuk
mengukur tingkat keberhasilan mahasiswa, selama mengikuti proses
belajar mengajar sampai semester terakhir yang telah diikuti.
Pengukuran prestasi akademik merupakan hal yang sangat
penting untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai
mahasiswa dalam belajar. ini sesuai dengan pendapat Winkel (1987)
yang mengartikan bahwa prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang
tercapai.
Prestasi belajar manajemen kebidanan kehamilan yang diperoleh
mahasiwa D-3 Kebidanan Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon
lxxi
adalah dengan kategori sangat baik sebanyak 4 orang (13,3%),
responden dengan prestasi belajar dalam kategori baik sebanyak 11
orang (36,7%), responden dengan prestasi belajar dalam kategori
cukup sebanyak 14 orang (56,7%), sedangkan responden dengan
prestasi belajar dalam kategori kurang ada 1 orang (3,3%). artinya
secara keseluruhan hasil prestasi pendidikan mahasiswa D-3
Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon masih
dikategorikan cukup.
2. Bivariat
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang
yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
mencapai tujuan (Djamarah, 2002).
Hasil uji korelasi rank spearman diperoleh nilai r hitung 0,726 dan p
value 0,000, berdasarkan level signifikan 0.05 dengan df=2 maka nilai r
tabel adalah 0,361, hal ini menunjukkan bahwa r hitung lebih besar dari r
tabel (0,726>0,361) dan p value lebih kecil dari α (0,000<0,05) yang
berarti Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada hubungan antara motivasi
menjadi bidan dengan prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan
mahasiswa D-3 Kebidanan Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang mempunyai
motivasi rendah menjadi bidan sebagian besar prestasi belajar asuhan
kebidanan kehamilan cukup yaitu 11 orang (36,7%), sedangkan responden
yang mempunyai motivasi tinggi sebagian besar prestasi belajarnya baik
lxxii
yaitu 10 orang (33,3%). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi motivasi
menjadi bidan maka akan berdampak pada semakin tinggi prestasi belajar,
minat merupakan dari hasil pengamatan belajar. Jenis kepemintanan pada
pendidikan untuk menjadi bidan dapat menimbulkan niat untuk belajar dan
akan menentukan seberapa lama minat bertahan dan kepuasan yang
diperoleh dari minat itu. Untuk mengerti bagaimana minat itu
berkembang, perlu diketahui bukan saja bagaimana minat dipelajari,
melainkan juga bagaimana aspek minat berkembang.
Motivasi merupakan dorongan atau kehendak yang menyebabkan
timbulnya semacam kekuatan agar seseorang berbuat atau bertindak,
dengan perkataan lain bertingkah laku karena tingkah laku tersebut dilatar
belakangi oleh adanya motivasi, maka disebut tingkah laku bermotivasi.
Motivasi yang tinggi menjadi bidan akan diaktualisasikan dengan belajar
yang rajin dan mengikuti kegiatan perkuliahan.
Motivasi bagian yang terpenting yang harus dimiliki oleh mahasiswa
demi mencapai prestasi belajar yang diinginkan. Jika motivasi mahasiswa
dalam mengikuti proses pembelajaran telah menurun, maka prestasi
belajar yang baik sukar untuk dicapai.
Motivasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut
(Suryabrata, 2000), melihat hubungan motivasi dan law of effect, dalam
hukum belajar tersebut pembuatan belajar diulangi karena :
a. Interest, motivasi belajar karena tertarik akan pelajaran bagi diri.
b. Significance, pelajaran itu berguna bagi diri.
lxxiii
c. Improvement, tertarik pada usaha memperbaiki diri.
d. Problem attitude, karena mengalami problem dalam diri lalu ingin
memperbaiki dengan jalan belajar.
e. Attentiveness, ingin ikut serta dalam hal yang dipelajari.
Jurusan kebidanan adalah untuk menjadi tenaga kesehatan dalam
kebidanan, oleh karena kalau berdasarkan ketertarikan jurusan kebidanan
dan ingin mencapainya maka motivasi belajar akan tinggi dan seraca tidak
langsung akan berdampak pada prestasi belajar.
Menurut Uno (2006), dengan motivasi maka dapat sebagai
pendorong perbuatan, motivasi sebagai penggerak perbuatan, motivasi
sebagai pengarah perbuatan, sehingga akan berdampak pada prestasi
belajar.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa hasil penelitian ini
sesuai dengan pendapat Suryabrata dan Uno, bahwa responden yang
mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka akan berdampak pada
semakin tinggi prestasi belajar.
lxxiv
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi menjadi bidan mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti
Pertiwi Husada Cirebon sebagian besar dalam kategori tinggi (56,7%)
2. Prestasi belajar asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di
Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon sebagian besar dalam kategori
cukup (46,7%)
3. Ada hubungan antara motivasi menjadi bidan dengan prestasi belajar
asuhan kebidanan kehamilan mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes
Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
B. Saran
1. Bagi mahasiswa D-3 Kebidanan di Poltekes Bhakti Pertiwi Husada
Cirebon.
Meningkatkan minat dan motivasi belajar, fokuskan untuk belajar
dan belajar dengan penuh kesungguhan serta mengikuti sesuai dengan
yang telah ditetapkan oleh institusi.
2. Bagi Dosen
lxxv
Meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dengan membuat suasana
belajar selalu penuh dengan kekeluargaan, sehingga akan berdampak pada
minat dan motivasi yang tinggi mahasiwa untuk belajar.
3. Bagi Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon.
Meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbanyak referensi
kesehatan di perpustakaan sehingga dapat mencetak tenaga kesehatan
yang profesional..
lxxvi