Upload
gekwahyu
View
61
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
skizofrenia ppt
Citation preview
Anggota KelompokABDUL BASYIT BAFADHAL (H1A212002)AGNESIA NAATHIQ (H1A012004)ARSY CAHYA RAMADHANI (H1A202008)BAIQ HULHIZATIL AMNI (H1A012011)DITA NUR HAPSARI (H1A012015)HUSNUL ASMARONI AS (H1A012021) I GUSTI AYU PUTU WAHYU W (H1A012022) I GUSTI LANANG KRISNA W (H1A202024)KOMANG SEPTIAN TRISNA JAYA (H1A012028)NURSHADRINA HK (H1A212044)USWATUN HASANAH (H1A212062)
Aku Seorang Pendosa
Seorang perempuan berusia 23 th dibawa ayahnya ke RS Jiwa Mutiara Sukma dengan keluhan sering mengamuk dan merusak barang-barang dirumahnya. Pasien juga sering berbicara sendiri. Menurut keluarga kejadian ini bermula sejak 1 bulan yang lalu paska diputus oleh pacarnya dan keluarga hanya membawanya berobat ke dukun. Awalnya pasien menunjukkan perilaku mengurung diri dalam kamar karena merasa dikejar-kejar oleh orang yang akan menghukumnya, menolak bertemu orang lain dan selalu mandi berulang-ulang sampai berpuluh-puluh kali sehari dikarenakan merasa badannya kotor.
Berdasarkan anamnesis lebih lanjut diketahui bahwa selama berpacaran, pasien sering berhubungan seksual dan kemudian pasien putus dengan pacarnya. Diketahui 1 tahun yang lalu pasien menunjukkan gejala yang sama setelah diputus oleh pacarnya yang pertama. Gejala-gejala tersebut diatas terjadi karena pasien merasa mendengar bisikan-bisikan yang membicarakan kejelekan dirinya.
Perempuan 23 tahun Keluhan dan gejala
Penegakan diagnosis awal- Anamnesis : sering mengamuk& merusak barang
sering bicara sendiri merasa dikejarmenolak bertemu dgn orang lain Merasa kotor mandi berpuluh-puluh kali HalusinasiKeluhan : sejak diputus oleh pacarnya 1 bulan yang lalu
- Pemeriksaan fisik neurologis : -
DDGangguan Neurosis
Gangguan Psikosis :- Skizofrenia - Skizotipal- Gangguan Waham
Penegakan diagnosis lanjut- Anamnesis- Pemeriksaan fisik- Pemeriksaan
penunjang
Tatalaksana Awal
LEARNING OBJECTIVESimtomatologi psikiatri (terkait
skenario)SkizofreniaGangguan skizotipalGangguan wahamTatalaksana (non-medikamentosa
dan medikamentosa)
Simtomatologi PsikiatriWaham : Keyakinan palsu yang
didasarkan pada kesimpulan yang salah tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan kecerdasan pasien dan latar belakang budaya, yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan. Contoh : merasa dikejar-kejar oleh orang yang akan menghukumnya, merasa badannya kotor
• Kompulsi : Impuls yang tidak terkontrol untuk melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang. mandi berulang-ulang sampai berpuluh-puluh kali sehari
Halusinasi : Persepsi panca indra palsu/salah yang tidak berhubungan dengan stimulus eksternal yang nyata.◦Halusinasi auditorik : Persepsi panca indra pendengaran palsu, tanpa stimulus eksternal.
pasien merasa mendengar bisikan-bisikan yang membicarakan kejelekan dirinya
SKIZOFRENIASchizo = perpecahan / splitPhrenos = mind
Terjadinya suatu perpecahan pikiran, perilaku, dan perasaan.
Epidemiologi Prevalensi 1 – 1,5 % dari populasi di
dunia. Insiden 1 / 10.000 orang per tahun. Jenis Kelamin: laki-laki = wanita
laki-laki >>> gejala negatif (fungsi sosial wanita lebih baik
Usia: puncak onset laki-laki 15-25 thn, perempuan 25-35 thn.
Individu dengan Skizofrenia 60-70% tidak pernah menikah.
20%-50% penderita Skizofrenia mencoba bunuh diri, 10% berhasil melakukannya.
Etiologi : Model diatesis stres Seseorang yang rentan (diatesis)
terkena stresor lebih mudah. Genetik : kromosom X 1, 3, 5, 11
dihubungkan dengan COMT (catechol-O-Methyl Transferase) dalam encoding dopamin.
Lingkungan emosional yang tidak stabil, stresor sosial, diskriminasi, sosial ekonomi rendah (down ward drift hipotesis) Skizofrenia >>
FAKTOR GENETIK Terdapat beberapa riwayat bahwa
faktor genetik cukup mempengaruhi timbulnya penyakit skizofrenia.
Kecenderungan seseorang menderita skizofrenia berhubungan dengan kedekatan hubungan keluarga (>> pada derajat pertama dan kedua)
Kembar monozigot 4-5 x dizigot 9 linkage sites: 1q, 5q, 6p, 6q, 8p, 10p,
13q, 15q dan 22q
FAKTOR GENETIK
Genetik rentan skizofrenia
Faktor lingkungan SKIZOFRENIA
Faktor biologi dan psikososial mencegah / menyebabkan
skizofrenia pada individu yang rentan secara genetik
Etiologi : Faktor neurobiologisPET (positron emission
tomography) aktivitas lobus frontal <<
Gejala positif; peningkatan aliran darah di daerah temporomedial
Gejala disorganisasi; peningkatan aliran darah daerah korteks singulat dan striatum
Halusinasi; perubahan aliran darah regio hipokampus, parahipokampus, amigdala.
Etiologi : Faktor neurobiologis MRI pelebaran daerah ventrikular III
dan lateral, terutama bila gejala negatif menonjol; implikasi perubahan daerah periventrikular limbik striata, mengecilnya ukuran dari lobus frontal dan temporal.
EEG hilangnya aktivitas gamma band; melemahnya integrasi jaringan saraf di otak.
Teori neurotransmitter; hipotesis Dopamin, Serotonin (5HT), Glutamat dan NMDA, GABA, Norepineprine, Peptida/Neurotensin. Hipotesis Dopamin (D1-D5) gejala positif.
FAKTOR BIOKIMIAHipotesis Dopamin: Terlalu >>
aktivitas dopamin1.Potensi berbagai obat antipsikotik
terkait dengan kerja sebagai reseptor antagonis Dopamin tipe 2.
2.Obat-obatan yang meningkatkan aktivitas dopaminergik seperti kokain dan amfetamin psikotomimetik
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnosis :1.Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini :
a. - Thought echo : Isi pikiran dirinya sendiri yang berulang. - Thought insertion atau withdrawal : Isi pikiran yang asing
masuk kedalam pikirannya atau isi pikirannya diambil. - Thought broadcasting : Isi pikirannya tersiar keluar.b. – Delusion of control : Waham tentang dirinya dikendalikan
oleh suatu kekuatan.- Delusion of influence : Waham tentang dirinya
dipengaruhi suatu kekuatan. - Delusion of passivity : Waham tentang dirinya tidak berdaya dan pasrah thd suatu kekuatan .
- Delusion perception : Pengalaman inderawi yang tidak
wajar.
c. Halusinasi Auditorik d. Waham – waham menetap , yang menurut
budaya setempat tidak wajar 2.Paling sedikit dua gejala :
e. Halusinasi yang menetap dari panca indera. f. Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami
sisipan. g. Perilaku katatonik
h. Gejala – gejala negative seperti sikap yang sangat
apatis, emosional menumpul 3. Gejala – gejala diatas berlangsung selama
kurun waktu satu bulan atau lebih.
- Pasien dengan episode depresi atau manik tetap dapat memenuhi kriteria skizofrenia, jika kriteria untuk skizofrenia ditegakkan terlebih dahulu sebelum onset dari episode mood
- Perjalanan Skizofrenia terus-menerus, episodik dgn kemunduran progresif atau defisit stabil, episodik berulang, remisi komplit atau inkomplit
- Tidak ada penyakit otak- Tidak ada intoksikasi atau
withdrawal obat
Subtipe skizofrenia
F 20.0 Skizpfrenia ParanoidF 20.1 Skizofrenia HebefrenikF 20.2 Skizofrenia KatatonikF 20.3 Skizofrenia tak terinciF 20.4 Depresi Pasca SkizifreniaF 20.5 Skizofrenia ResidualF 20.6 Skizofrenia Simpleks
Prognosis Baik
1. Late onset2. Onset akut3. Faktor pencetus yang jelas4. Riwayat premorbid baik dalam
sosial, seksual dan pekerjaan5. Dijumpai simptom depresi6. Menikah7. Riwayat keluarga dengan gangguan
mood8. Sistem support yang baik9. Gambaran klinis simptom positif
Prognosis Buruk1. Onset usia muda2. Onset perlahan dan tidak jelas3. Tidak ada faktor pencetus4. Riwayat premorbid jelek5. Perilaku menarik diri atau autistik6. Belum menikah atau telah bercerai7. Riwayat keluarga skizofrenia8. Sistem support yang buruk9. Gambaran klinis adalah simptom negatif10. Riwayat trauma perinatal11. Tidak ada remisi selama 3 tahun terapi12. Sering kambuh13. Riwayat skizorenia sebelumnya
Penatalaksanaan / Therapi
1. Pengobatan Somatic :
* Obat – obatan ( Dopamin reseptor antagonis ) :
- Chlorpromazine
- Trifluoperazine ( pd penderita paranoid )
- Thidridazine
- Haloperidol
* Anti psikotik non konvesional :
- Risperidone
- Clozapine
Fisik :
- Elektrokonvalsif Theraphy ( ECT )
- Therapy Kejang Listrik ( TKL )
Penatalaksanaan / Therapi
2. Pengobatan Psikososial - Therapy perilaku ; latihan keterampilan
perilaku
- Therapi berorientasi pada keluarga
( family oriented therapy )
- Terapi kelompok
- Psikoterapi individual
GANGGUAN SKIZOTIPAL
Definisi : Gangguan yang ditandai secara khas oleh perilaku yang eksentrik dan anomali – anomali dalam berfikir , afek menyerupai skizofrenia.
Pedoman Diagnosis Bila istilah ini digunakan untuk diagnosis 3 atau 4
gejala khas berikut ini harus ada, secara terus menerus atau episodik sedikitnya untuk 2 tahun lamanya
Afek yang tidak wajar / menyempit, individu acuh tak acuh
Perilaku atau penampilan yang aneh , eksentrikHubungan sosial yang buruk dengan orang lain dan
tendensi menarik diri dr pergaulan sosial Kepercayaan yang aneh, tidak serasi dengan norma –
norma budaya setempat
Kecurigaan atau ide – ide paranoid Pikiran obsesif yang berulang – ulang, bersifat
dysmorphophobic Persepsi panca indera yang tidak lazim atau ilusi Pikiran yang bersifat samar – samar ( vague,
penuh kiasan, berputar-putar)Sewaktu waktu ada episode menyerupai keadaan
sikotik yang bersifat sementara dengan ilusi, halusinasi auditorik, atau lainnya yang bertubu tubu, dan gagasan yang mirip waham, biasnya terjadi tanpa provokasi dari luar.
Individu harus tidak pernah memenuhi kriteria skizofrenia dalam stadium apapun
Perjalanan dan prognosis
Tidak ada kepastian onset perkembangan Perjalanan menyerupai gangguan
kepribadian Dianggap sebagai spektrum genetic dari
skizofrenia
TERAPI
Pemberian antipsikotik terutama haloperidol
Anti depresan bila terdapat tanda – tanda depresi
GANGGUAN WAHAM
Definisi :
Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataanya atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaanya, biarpun dibuktikan kemustahilan hal itu.
Diagnostik :
Waham merupakan satu – satunya ciri khas klinis atau gejala yang paling mencolok.
Waham-waham tersebut harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya
Gejala – gejala depresif , mungkin terjadi secara intermitten.
Tidak boleh ada bukti – bukti tentang adanya penyakit otak.
Tidak boleh ada halusinasi auditorik atau hanya kadang – kadang saja ada dan bersifat sementara.
Tidak ada riwayat gejala – gejala skizofrenia ( waham dikendalikan , siar pikiran, penumpulan afek, dsb )
Perjalanan penyakit & Prognosis
Kurang dari 25 % gangguan delusi / waham menjadi skizofrenia
Prognosis menjadi lebih baik pada kondisi pekerja level atas, daya penyesuaian sosial dan pekerjaan ; wanita; usia dibawah 30 thn; masa sakit singkat ada faktor pencetus.
FARMAKOTERAPI
Haloperidol dosis rendah dinaikan secara bertahap
Dalam 6 minggu tidak ada respon – ganti dengan pimozide
Membina hubungan saling percaya antara pasien dan sang therapis
Teknik kognitif, suportifIndividual lebih bermanfaat dari pada
kelompok
ANALISIS SKENARIOSeorang perempuan berusia 23 th dibawa ayahnya ke
RS Jiwa Mutiara Sukma dengan keluhan sering mengamuk dan merusak barang-barang dirumahnya. Pasien juga sering berbicara sendiri. Menurut keluarga kejadian ini bermula sejak 1 bulan yang lalu paska diputus oleh pacarnya dan keluarga hanya membawanya berobat ke dukun. Awalnya pasien menunjukkan perilaku mengurung diri dalam kamar karena merasa dikejar-kejar oleh orang yang akan menghukumnya, menolak bertemu orang lain dan selalu mandi berulang-ulang sampai berpuluh-puluh kali sehari dikarenakan merasa badannya kotor.
Berdasarkan anamnesis lebih lanjut diketahui bahwa selama berpacaran, pasien sering berhubungan seksual dan kemudian pasien putus dengan pacarnya. Diketahui 1 tahun yang lalu pasien menunjukkan gejala yang sama setelah diputus oleh pacarnya yang pertama. Gejala-gejala tersebut diatas terjadi karena pasien merasa mendengar bisikan-bisikan yang membicarakan kejelekan dirinya.
Kriteria diagnosisPada skenario pasien masuk ke
dalam kriteria diagnosis skizofrenia menunjukan gejala waham, halusinasi auditorik, dan sudah mengalaminya selama satu bulan
Ggn waham tersingkirkan karena terdapat halusinasi auditorik dan onsetnya < 3 bulan
Skizotipal tersingkirkan karena onset kurang dari 2 tahun