Upload
indraardii
View
40
Download
0
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Skizofrenia
Dr Isa M Noor, MSc, SpKJ(K)FKIK UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Banten 2014
Panduan Skizofrenia1. Nature of the Disorder 2. Prognosis3. Etiological Implications a. Biological Influences b. Genetics c. Physiological Influences d. Psychological Influences e. Environmental Influences 4. Teori-teori yang melandasi
Jenis-Jenis Schizophrenia – DSM IV TR
a. Disorganized Schizophrenia b. Catatonic Schizophrenia c. Paranoid Schizophrenia d. Undifferentiated Schizophrenia e. Residual Schizophrenia f. Schizoaffective Disorder g. Brief Psychotic Disorder h. Schizophreniform Disorder i. Delusional Disorder
SPEKTRUM SKIZOFRENIA & GANGGUAN PSIKOTIK LAINNYA Gangguan Skizotipal Gangguan delusional (waham) Gangguan Psikotik Singkat Gangguan Skizofreniform Skizofrenia Gangguan Skizoafektif Gangguan Psikotik yang di Induksi Zat/ Obat Katatonia Gangguan Spektrum Skiozfrenia Spesifik
Lain dan Gangguan Psikotik Lain
Pendahuluan Istilah Skizofrenia (bahasa Jerman) – Schizo
(Pecah/ Spit) dan Phrenos (Jiwa/ Mind) – perpecahan pikiran, perilaku dan perasaan
Skizofrenia - suatu gangguan fungsi otak (mind) yang bersifat mozaik, karena dipengaruhi oleh peranan faktor biopsikososio-spiritual – perubahan kimiawi (neurotransmiter) dan struktur otak, genetis, eksternal (infeksi virus atau trauma kepala), psikologis dan keimanan terkait stressor psikososial
Skizofrenia – gangguan isi dan proses pikiran yang dapat bermanifestasi dalam bentuk perilaku dan pembicaraan
Epidemiologi Prevalensi sebesar 1% dari populasi di dunia Pada kedua jenis kelamin adalah sama,
tetapi pada laki-laki terjadi lebih awal dibandingkan pada perempuan
Onset laki-laki (15-25 tahun) dan perempuan (25-35 tahun)
Penderita skizofrenia 25-50% memiliki keinginan untuk bunuh diri dan 10% nya berhasil
Sekitar 88% penderita skizofrenia memiliki ketergantungan dengan nikotin
Simptom Simptom positif: waham, halusinasi, disorganisasi
pembicaraan dan perilaku (katatonia atau agitasi) Simptom negatif: affective flattening (ekspresi
emosi yang terbatas dalam rentang dan intensitas), alogia (keterbatasn pembicaraan dan pikiran dalam kelancaran dan produktifitas), avolition (keterbatasan perilaku yang bertujuan), anhedonia (berkurangnya minat dan penarikan diri pada aktifitas yang menyenangkan), gangguan atensi (afek timpul, penarikan emosi dalam komunikasi, rapport buruk dalam lingkungan, sikap pasif, dan penatikan dari hubungan sosial), kesulitan berpikir abstrak, kurangnya spontanitas, apatis
Simptom Simptom kognitif: pengolahan informasi,
verbal fluency (bicara spontan), serial learning (urutan peristiwa), vigilance (kewaspadaan), eksekutif (atensi, konsentrasi, prioritas dan interaksi sosial), inkoheren, asosiasi longgar
Simptom agresif dan hostile: ganguan pengendalian impuls (dorongan), penyerangan fisik atau verbal (kata-kata), meyakiti diri, percobaan bunuh diri (suicide), merusak barang orang lain, atau seksual acting out
Simptom depresi dan anxious: mood yang terdepresi, cemas, rasa bersalah (guilt), tension (tegang), dan iritabilitas.
Kriteria Diagnosis DSM-IV TR Kriteria A - terdapat 2 atau lebih gejala
psikotik berikut selama 1 bulan: waham, halusinasi, disorganisasi bicara (kacau), disorganisasi perilaku (aneh), dan simptom negatif (afek datar, alogia, avolition)
Hanya 1 gejala seperti: waham bizarre (aneh) dan halusinasi auditorik (mengomentari/ commenting dan menyuruh/ commanding)
disertai disfungsi sosial atau pekerjaan
Kriteria Skizofrenia – DSM V Dua atau lebih gejala berikut selama periode
waktu 1 bulan – sedikitnya satu dari point 1, 2, atau 3
1 waham, 2 halusinasi, 3 bicara kacau 4 perilaki tak terorganisir atau katatonik 5 gejala negatif (ekspresi emosi turun atau
avolition) Secara signifikan menganggu fungsi pekerjaan,
hubungan interpersonal, dan perawatan diri Tanda berlanjut dan menetap sedikitnya 6 bulan
Tipe Katatonik Immobilitas motorik (katalepsi,
fleksibilitas lilin, stupor) Aktifitas motorik yang berlebihan yang
tak bertujuan Negativisme yang ekstrim dan mutisme Gerakan involunter yang aneh (posturing,
gerakan stereotipik, manerisme, grimacing/ menyerigai
Ekolalia atau ekopraksia
Tipe Disorganisasi (Hebefrenik) -Disorganisasi bicara dan perilaku yang menonjol, afek datar atau tidak sesuai (in apropriate)
Tipe Paranoid - preokupasi dengan waham atau halusinasi auditorik yang menonjol
Tipe Tidak Tergolongkan (Undifferentiated Type) - Tidak memenuhi kriteria untuk tipe paranoid, disorganisasi, ataupun tipe katatonik
Tipe Residual Tidak terdapat waham, halusinasi,
bicara kacau, perilaku katatonik atau perilaku aneh yang menonjol
Terdapat secara terus-menerus gangguan yang ditunjukkan sebagai berikut: gejala negatif atau 2 atau lebih gejala pada kriteria A dari skizofrenia yang lebih ringan (keyakinan aneh atau pengalaman persepsi yang tidak lazim)
Tipe Simpleks Perkembangan progresif yang telah
berlangsung minimal 1 tahun berikut: penurunan yang nyata dalam fungsi pekerjaan dan akademik
Penampilan secara bertahap dari simptom negatif
Rapport/ laporan interpersonal yang buruk, isolasi sosial atau penarikan sosial
Kriteria A untuk skizofrenia tidak pernah terpenuhi
Kriteria Diagnosis PPDGJ-III Terdapat 1 atau lebih gejala yang
sangat jelas berikut: thought echo, thought insertion, thought withdrawal, atau thought broadcasting, delusion of control, delusion of influence, atau delusion of passivity, halusinasi auditorik (commenting/ mengomentari) atau waham menetap jenis lain yang tidak sesuai budaya
Minimal terdapat 2 gejala berikut, apabila gejala diatas tidak ditemukan, seperti: halusinasi yang menetap, arus pikir yang terputus (inkoherensi/ pembicaraan tidak relevan), perilaku katatonik dan gejala negatif
Tipe Skizofrenia PPDGJ-III Tipe Paranoid – halusinasi/ waham
menonjol seperti: halusinasi auditorik (comenting atau commanding) dan waham dikendalikan, dipengaruhi, passivity (kejar)
Tipe Hebefrenik – gangguan terhadap dorongan kehendak, khas berupa perilaku tanpa tujuan/ maksud (empty of purpose)
Tipe Katatonik – 1 atau lebih gejala: stupor, mutisme, kegelisahan, posturing, negativisme, rigiditas, fleksibilitas lilin, atau command outomatisme
Tipe Tak Terinci (Undifferentiated) – memenuhi kriteria skizofrenia, tetapi tidak memenuhi untuk tipe paranoid, hebefrenik, katatonik, residual, atau depresi paska skizofrenia
Tipe Residual – gejala negatif menonjol, adanya riwayat 1 episode psikotik yang jelas di masa lalu untuk kriteria skizofrenia
Tipe Simpleks – simptom negatif yang progresif, tidak terdapat waham/ halusinasi, simptom negatif timbul tanpa didahului gejala psikotik yang nyata
Depresi Paska Skizofrenia – skizofrenia sudah berlangsung 1 tahun (residual) dan terdapat gejala-gejala depresif yang menonjol yang memenuhi kriteria episode depresif yang berlangsung minimal 2 minggu
Diagnosis Banding PPDGJ-III Gangguan Skizofreniform –
identik dengan skizofrenia hanya durasi gejala yang lebih singkat, dapat kembali ke fungsi dasar (episodik)
DSM-IV TR Gangguan Skizofreniform – kreteria A, D, E dari skizofrenia terpenuhi, bersifat episodik (prodromal, aktif, dan residual) yang berlangsung 1 sampai kurang dari 6 bulan
Gangguan Skizoafektif PPDGJ-III : episodik, terdapat gejala
mood afektif dan skizofrenik yang menonjol dan timbul bersamaan, ada dalam episode yang sama dari penyakit atau setidaknya beberapa hari yang satu sesudah yang lain
DSM-IV TR : tidak terputus baik episode depresi, manik, atau campuran dengan gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia
Gangguan Waham Menetap PPDGJ-III : waham merupakan satu-satunya ciri
khas klinis yang menonjol, minimal berlangsung selama 3 bulan, waham bersifat khas pribadi (personal) dan bukan budaya setempat (subkultural)
DSM-IV TR : terdapat waham non bizarre minimal selama 1 bulan, halusinasi taktil dan penciuman dapat ditemukan apabila berhubungan dengan tema waham, jika episode mood terjadi secara bersamaan dengan waham, lama totalnya relatif singkat dibandingkan lama periode waham
Tipe Spesifik Gangguan Waham Tipe Erotomania – merasa dicintai orang lain Tipe Kebesaran – merasa memiliki kemampuan lebih
dibanding orang lain Tipe Cemburu – merasa bahwa pasangan seksual
penderita tidak jujur atau berselingkuh Tipe Somatik – merasa dirinya memiliki cacat fisik
atau kondisi medis umum yang buruk Tipe Campuran – tidak terdapat tema waham yang
menonjol Catatan klinis: tidak terdapat disintegrasi dalam
kepribadian dan aktifitas harian, dapat terlihat aneh, eksentrik, pencuriga atau bermusuhan pada penderita
Gangguan Psikotik Akut DSM-IV TR – berlangsung singkat (kurang dari 1
bulan), sebagai respons terhadap stressor psikososial yang berat, dapat kembali penuh pada tingkat fungsi premorbid sebelum terjadi gangguan, dapat onset setelah persalinan, 1 atau lebih gejala positif, umumnya usia remaja atau dewasa muda
PPDGJ-III – onset akut (selama 2 minggu atau kurang) simdrom psikotik, terdapat stressor psikososial, terdiri dari: polimorfik akut tanpa gejala skizofrenia, polimorfik akut dengan gejala skizofrenia, lir skizofrenia akut, akut lainnya dengan predominan waham
Etiologi Faktor eksternal dan internal - infeksi virus,
kurang asupan gizi, proses autoimun selama masa kehamilan – mempengaruhi pertumbuhan neuron pada janin
Faktor biologis - penurunan fungsi neuronal secara progresif dan terus-menerus
Neurodegeneratif akibat neurotransmiter glutamat yang berlebihan yang bersifat eksitotoksik (kematian intraseluler dari neuron dan kerusakan sinap-sinap neuron)
Lainnya: pola asuh yang tidak hangat, anak yang tidak diharapkan, gangguan pada tumbuh kembang anak, riwayat trauma masa kecil (kekerasan), hubungan interpersonal keluarga yang buruk
Gangguan Psikotik Lainnya – DSM V Gangguan Skizotipal – pola yang menetap
dari defisit interpersonal dan sosial dengan 5 atau lebih gejala berikut: idea of reference, keyakinan yang aneh atau pikiran magik, pengalaman perseptual yang tidak biasa, pikiran atau bicara kacau (aneh), ide di awasi atau paranoid, afek yang in apropriate atau menyempit, perilaku eksentrik, hambatan dalam pertemanan akrab, cemas sosial yang luar biasa
Gangguan delusional – DSM V 1 atau lebih waham dengan durasi 1
bulan atau lebih Kriteria A skizofrenia tidak terpenuhi Perilaku aneh atau odd tidak secara
nyata
Gangguan Psikotik Singkat – DSM V 1 atau lebih simptom berikut. Sedikitnya
satu dari berikut: 1 waham, 2 halusinasi, bicara kacau
(inkoherensi), perilaku tak terorganisir atau katatonia
Durasi episode gangguan sedikitnya 1 hari tetapi kurang dari 1 bulan
Gangguan Skizofreniform – DSM V Gambaran kriteria A dari skizofrenia Episode dari gangguan sedikitnya 1
bulan dan tidak lebih dari 6 bulan
Gangguan Skizoafektif – DSM V Terdapat periode episode mood (depresi
mayor atau manik) yang bersamaan dengan kriteria A skizofrenia
Waham atau halusinasi selama 2 minggu atau lebih bersamaan dengan kehadiran episode mood mayor
Terdapat simptom untuk kriteria episode mood mayor untuk keseluruhan dari durasi total bentuk aktif atau residual penyakit
Gangguan Psikotik yang di induksi zat atau obat – DSM V Satu atau dua gejala dari: 1 waham, 2
halusinasi Terdapat bukti dari riwayat,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium: intoksikasi atau withdrawal dari zat
Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama perjalanan dari delirium
Katatonia – DSM V Stupor Katalepsi Fleksibilitas lilin Mutisme Negativisme Posturing Stereotipik Agitasi, tidak dipengaruhi stimuli eksternal Menyeringai Ekolalia ekopraksia
Faktor genetik – penelitian kembar identik monozygot (28%) dan dizygot (1,8-4,1%)
Berkaitan dengan kromosom 1, 3, 5, dan 11 dari kromosom X
Faktor psikososial yang menjadi pemicu atau pencetus kekambuhan - ketidakseimbangan dinamika dalam keluarga, peristiwa kehidupan yang stresfull, diskriminasi, kemiskinan, dan masalah sosial lain
Faktor lingkungan emosional yang tidak stabil - kepadatan penduduk, kriminalitas, tempat tinggal yang sempit, lingkungan perkotaan
Faktor psikologis - gangguan psikologis saat masa kehamilan si ibu
Dasar Teori Teori Biologik: gangguan pada pathways (jalur)
dopamin di dalam otak Reseptor D2 (Dopamin 2) sangat
mempengaruhi simptom positif Hiperfungsi dopaminergik (neurotransmiter
dopamin) Hiperaktif dopamin pada jalur mesolimbik –
simptom positif, agresifitas, dan hostilitas Penurunan dopamin di jalur mesokortikal –
simptom negatif (penurunan aktifitas motorik) dan kognitif
Proses degenerasi di jalur mesokortikal – peningkatan defisit perilaku
Penurunan dopamin pada jalur dopamin nigrostriatal – gangguan pergerakan: rigiditas, akinesia, bradikinesia
Penurunan dopamin di daerah basal ganglia – akatisia dan distonia
Teori neurodegeneratif dan neurotoksisitas: abnormalitas perkembangan otak janin selama fase awal pembentukan neuron
Proses degenerasi abnormal perkembangan otak janin
Teori Model Diatesis Stres – seseorang yang rentan (diatesis) jika dikenai stresor akan mengalami gangguan jiwa
Prognosis Ciri prognosis baik: late onset, onset
akut, faktor pencetus yang jelas, riwayat premorbid yang baik (sosial, seksual, dan pekerjaan), dijumpai simptom depresi, telah menikah, riwayat keluarga dengan gangguan mood, sistem support (dukungan) yang baik, gambaran klinis berupa simptom positif
Ciri prognosis buruk: onset usia muda, onset tidak jelas, tidak ada faktor pencetus, riwayat premorbid yang buruk, perilaku menarik diri (autistik), belum menikah atau telah bercerai, riwayat keluarga skizofrenia, sistem support (dukungan) yang buruk, gambaran klinis simptom negatif, riwayat neurologik (kejang), riwayat trauma masa prenatal, tidak remisi selama 3 tahun pengobatan, banyak relaps (kambuh), riwayat skizofrenia sebelumnya
Referensi Sinaga BR, Skizofrenia & Diagnosis Banding, Balai
Penerbit FKUI, Cetakan Pertama, Jakarta, 2007 Schizophrenia: Sebuah Panduan Bagi Keluarga
Penderita Skizofrenia, Kelompok Penerbit Qalam, Cetakan Pertama, Oktober 2005
Tacchi M & Scott J, Improving Adherence in Schizophrenia and Bipolar Disorders, John Wiley & Sons, Ltd, Great Britain, 2006
Maslim R, Penggolongan Diagnosis & Kriteria Diagnostik (Padanan Kode Diagnosis ICD-10) serta Perubahan Perkembangan DSM 5, 2013
TERIMA KASIH