6
Skenario C Blok 18 2015 Tn. Tohari, 68 tahun seorang pensiunan PNS, datang dibawa keluarga ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Anda dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 4 jam yang lalu. Perut penderita bagian bawah terasa nyeri dan tegang. Sejak 6 bulan ini penderita merasakan kalau BAK terasa nyeri dan tidak tuntas. Pancaran kencing tidak jauh dan harus menunggu bila ingin memulai BAK. Buang air kecil pada siang hari antara 8-10 kali, dan pada malam hari sering terbangun karena keinginan untuk kencing. Pada 3 bulan yang lalu BAK kadang-kadang disertai warna kemerahan dan hilang timbul. Sejak 4 hari ini penderita harus memakai pempes karena kencing selalu menetes tanpa disadari. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum: tampak kesakitan sambil memegang perut bagian bawah TD: 120/80 mmHg, nadi : 99x/menit, RR: 20x/menit, Temperatur: 36 o C Kepala dan leher : dalam batas normal Thorax : DBN Abdomen: Inspeksi : perut bagian bawah cembung Palpasi : nyeri tekan dan teraba massa pada perut bagian bawah Perkusi : redup pada perut bagian bawah I. Klarifikasi Istilah 1. Perut tegang : perut terasa kencang karena retensi urin yang menyebabkan buli-buli terus berkontraksi. 2. BAK tidak tuntas : keluhan sering BAK sedikit-sedikit diserati dengan ada rasa sisa setelah berkemih.

Skenario C Blok 18 2015 (1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

data

Citation preview

Page 1: Skenario C Blok 18 2015 (1)

Skenario C Blok 18 2015

Tn. Tohari, 68 tahun seorang pensiunan PNS, datang dibawa keluarga ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Anda dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 4 jam yang lalu. Perut penderita bagian bawah terasa nyeri dan tegang. Sejak 6 bulan ini penderita merasakan kalau BAK terasa nyeri dan tidak tuntas. Pancaran kencing tidak jauh dan harus menunggu bila ingin memulai BAK. Buang air kecil pada siang hari antara 8-10 kali, dan pada malam hari sering terbangun karena keinginan untuk kencing. Pada 3 bulan yang lalu BAK kadang-kadang disertai warna kemerahan dan hilang timbul. Sejak 4 hari ini penderita harus memakai pempes karena kencing selalu menetes tanpa disadari.

Pemeriksaan fisik :

Keadaan umum: tampak kesakitan sambil memegang perut bagian bawah

TD: 120/80 mmHg, nadi : 99x/menit, RR: 20x/menit, Temperatur: 36oC

Kepala dan leher : dalam batas normal

Thorax : DBN

Abdomen:

Inspeksi : perut bagian bawah cembung

Palpasi : nyeri tekan dan teraba massa pada perut bagian bawah

Perkusi : redup pada perut bagian bawah

I. Klarifikasi Istilah 1. Perut tegang : perut terasa kencang karena retensi urin yang menyebabkan buli-buli

terus berkontraksi. 2. BAK tidak tuntas : keluhan sering BAK sedikit-sedikit diserati dengan ada rasa sisa

setelah berkemih.3. Harus menunggu bila ingin memulai BAK (hesitansi) : yaitu memulai kencing yang

lama dan disertai dengan mengejan yang disebabkan oleh karena otot detrusor buli-buli memerlukan waktu yang lama untuk meningkatkan tekanan intravesica guna mengatasi adanya tekanan dalam uretra prostatica.

4. Kencing menetes tanpa disadari (inkontinensia paradoksa) : ketidakmampuan untuk menahan urin yang keluar dari buli-buli baik disadari maupun tidak disadari akibat obstruksi sehingga buli-buli semakin penuh dengan urin sehingga urin keluar tanpa disadari.

5. Pancaran kencing tidak jauh : pancaran kencing yang lemah akibat urin yang sedikit karena adanya obstruksi di uretra pars prostatica.

Page 2: Skenario C Blok 18 2015 (1)

II. Identifikasi Masalah 1. Tn. Tohari, 68 tahun seorang pensiunan PNS, datang dibawa keluarga ke Instalasi

Gawat Darurat Rumah Sakit Anda dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 4 jam yang lalu.

2. Perut penderita bagian bawah terasa nyeri dan tegang. 3. Sejak 6 bulan ini penderita merasakan kalau BAK terasa nyeri dan tidak tuntas.

Pancaran kencing tidak jauh dan harus menunggu bila ingin memulai BAK. Buang air kecil pada siang hari antara 8-10 kali, dan pada malam hari sering terbangun karena keinginan untuk kencing.

4. Pada 3 bulan yang lalu BAK kadang-kadang disertai warna kemerahan dan hilang timbul.

5. Sejak 4 hari ini penderita harus memakai pempes karena kencing selalu menetes tanpa disadari.

6. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum: tampak kesakitan sambil memegang perut bagian bawahTD: 120/80 mmHg, nadi : 99x/menit, RR: 20x/menit, Temperatur: 36oCKepala dan leher : dalam batas normalThorax : dbnAbdomen: Inspeksi : perut bagian bawah cembung Palpasi : nyeri tekan dan teraba massa pada perut bagian bawahPerkusi : redup pada perut bagian bawah

III. Analisis Masalah

1. Tn. Tohari, 68 tahun seorang pensiunan PNS, datang dibawa keluarga ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Anda dengan keluhan tidak dapat buang air kecil sejak 4 jam yang lalu. (*****)a. Apa hubungan umur, jenis kelamin dan pekerjaan dengan keluhan yang dialami

Tn. Tohari? wasis, rianab. Apa saja etiologi yang dapat menyebabkan tidak dapat buang air kecil? afifah,

bibic. Bagaimana etiologi dan mekanisme tidak dapat buang air kecil sejak 4 jam yang

lalu? afifah, bibid. Apa saja indikasi pasien dibawa ke IGD pada kasus? (ridho, dul)

2. Perut penderita bagian bawah terasa nyeri dan tegang. a. Apa saja organ yang terletak di perut bagian bawah? Nay, ameng

Page 3: Skenario C Blok 18 2015 (1)

b. Bagaimana anatomi dan fisiologis traktus urogenital bawah pada pria? (dimulai dari bladder ke bawah (prostat : ukurannya dll)(proses miksi)) wasis, riana

c. Bagaimana etiologi dan mekanisme perut bagian bawah terasa nyeri dan tegang pada kasus? wasis, riana

3. Sejak 6 bulan ini penderita merasakan kalau BAK terasa nyeri dan tidak tuntas. Pancaran kencing tidak jauh dan harus menunggu bila ingin memulai BAK. Buang air kecil pada siang hari antara 8-10 kali, dan pada malam hari sering terbangun karena keinginan untuk kencing. a. Bagaimana etiologi dan mekanisme BAK terasa nyeri? wasis, rianab. Bagaimana etiologi dan mekanisme BAK tidak tuntas? ridho, dulc. Bagaimana etiologi dan mekanisme pancaran kencing tidak jauh dan harus

menunggu bila ingin memulai BAK? ridho, duld. Apa makna klinis buang air kecil pada siang hari antara 8-10 kali, dan pada

malam hari sering terbangun karena keinginan untuk kencing? afifah, bibi

4. Pada 3 bulan yang lalu BAK kadang-kadang disertai warna kemerahan dan hilang timbul. a. Bagaimana etiologi da mekanisme BAK kadang-kadang disertai warna

kemerahan dan hilang timbul? wasis, riana

5. Sejak 4 hari ini penderita harus memakai pempes karena kencing selalu menetes tanpa disadari.a. Bagaimana etiologi dan mekanisme kencing selalu menetes tanpa disadari? ridho,

dulb. Bagaimana hubungan riwayat perjalanan penyakit sejak 6 bulan yang lalu pada

kasus? ridho, dul

6. Pemeriksaan fisik : Keadaan umum: tampak kesakitan sambil memegang perut bagian bawahTD: 120/80 mmHg, nadi : 99x/menit, RR: 20x/menit, Temperatur: 36oCKepala dan leher : dalam batas normalThorax : dbnAbdomen: Inspeksi : perut bagian bawah cembung Palpasi : nyeri tekan dan teraba massa pada perut bagian bawahPerkusi : redup pada perut bagian bawah a. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal pada pemeriksaan fisik? mela, ratih b. Bagaimana pemeriksaan fisik traktus urogenital pada kasus? mela, ratih

7. Pemeriksaan penunjang :Laboratorium :

Page 4: Skenario C Blok 18 2015 (1)

HB : 11 gr%Leukosit : 10.000/ mm3, trombosit 150.000/mm3Fungsi ginjal : ureum 24, kreatinin 1,5Lab lain : dbn Penunjang imaging Ultrasonography traktus urinarius (USG TUG) :Prostat membesar 5 x 6 x 7 cm, tampak divertikel pada sisi kanan buli-buli. Tampak batu buli ukuran 3 cm Foto polos perut (BNO/KUB):Tampak bayangan radioopak ukuran 3 x 2 cm pada cavum pelvisa. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal pada pemeriksaan laboratorium?

afifah, bibib. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal pada USG TUG? (imam, veny)c. Apa interpretasi dan mekanisme abnormal pada foto polos perut (BNO/KUB)?

mela, ratihd. Bagaimana gambaran USG dan foto polos perut pada kasus? afifah, bibi

8. Template a. Bagaimana cara penegakkan diagnosis pada kasus? (imam, venyb. Apa saja DD pada kasus? ridho, dulc. Apa diagnosis kerja pada kasus? mela, ratihd. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kasus? (imam, venye. Bagaimana epidemiologi pada kasus? mela, ratihf. Apa etiologi pada kasus? mela, ratihg. Apa faktor risiko dan faktor predisposisi pada kasus? Nay, amengh. Bagaimana patofisiologi pada kasus? (imam, venyi. Apa saja manifestasi klinis pada kasus ini? Nay, amengj. Apa saja komplikasi pada kasus? Nay, ameng k. Bagaimana SKDI pada kasu ini? Nay, amengl. Bagaimana tatalaksana pada kasus (farmako, non farmako dan edukasi)? wasis,

rianam. Bagaimana prognosis pada kasus? (imam, veny

IV. Hipotesis Tn. Tohari 68 tahun, tidak dapat buang air kecil suspek karena mengalami BPH dengan komplikasi batu saluran kemih.

V. Kerangka konsep

VI. Learning Issues

Page 5: Skenario C Blok 18 2015 (1)

a. Anatomi dan fisiologi traktus urogenital (Nay, ameng, wasis, riana)b. BPH (imam, veny, ridho, dul)c. Urolitiasis (afifah, bibi, mela, ratih)