Upload
muhammad-luthfi-muharuli
View
104
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
Nama : M.Luthfi MuharuliNIM : 111501055Kelas : Sains dan Teknologi Farmasi 2011
Skema Skrining Golongan Senyawa Kimia TumbuhanI. Skrining Fitokima Golongan Alkaloida
Daun KecubungDitimbang 500 mg serbuk simplisia atau tumbuhan segarDitambahkan 1mL HCl 2 N dan 9 mL airDipanaskan di atas penangas air selama 2 menitDidinginkan
Filtrat IDisaringDipindahkan masing-masing 3 tetes ke dalam spot plat
Jika TerdapatAlkaloidDitambahkan ke masing-masing spot plat 2 tetes LP Meyer, Bouchardat, dan Dragendorf.
Sisa Filtrat IDengan LP Bouchardat,terbentuk endapan coklat, coklat kemerahan sampai coklat kehitamanDengan LP Meyer terbentuk endapan/adanya gumpalan putih atau putih kekuningan.Dengan LP Dragendorf terbentuk endapan kuning jingga
Ditambahkan 3 mL amonia pekat dan 10 mL campuran eter-kloroform (3:1)Diambil fase organikDitambahkan natrium sulfat anhidrat
Filtrat IIDisaring
Diuapkan di atas penangas airDilarutkan sisa dengan sedikit HCl 2 N
HasilDitambahkan ketiga larutan pereaksi (Meyer, Bouchardat,, Dragendorf)Guna penambahan bahan :1. HCl 0.2 N untuk menarik alkaloid dari simplisia. Alkaloid bersifat basa, sehingga dengan penambahan HCl akan terbentuk garam yang mudah larut air.2. Pemanasan berguna untuk memecah ikatan alkaloid dengan HCl sehingga diperoleh bukan bentuk garamnya. (Depkes, 1979)3. Pereaksi Meyer, Bouchardat dan Dragendorf merupakan pereaksi identifikasi alkaloid.4. Amonia pekat untuk memberikan suasana basa.5. Pengocokan dengan campuran eter-kloroform (3:1) adalah untuk menarik dan melarutkan alkaloid.II. Rhizome PacingSkrining Fitokimia Golongan Glikosida
Ditimbang 3 gram serbuk atau bahan tumbuhan segarDimasukkan ke dalam labu erlenmeyerDitambahkan 30 mL campuran etanol 96%-air (7:3)Ditambahkan H2SO4 (P) hingga diperoleh pH larutan 2Direfluks dengan pendingin bola selama 10 mntDidinginkan
Filtrat IResiduDisaring
Diambil 20 ml filtratDitambahkan 25 mL air & 25 timbal (II) asetat 0.4 MDikocok lalu didiamkan 5 menit
Filtrat IIResiduDisaring
Diekstraksi filtrat 3 kali, masing-masing dgn20 mL campuran Kloroform-isopropanol (3:2)Didiamkan
Lapisan atas(Sari air)Diperoleh 2 lapisan
Lapisan bawah(Sari pelarut organik)
Ditambahkan Natrium sulfat anhidrat
Filtrat IIIDisaring
Diuapkan pada suhu tidak lebih dari 50oCDilarutkan sisa pengupan dengan 2 mL metanol
Hasil2.1 Sari PelarutOrganikUji Terhadap Senyawa Non Gula
Diuapkan di atas penangas airDilarutkan sisa penguapan dengan 5 tetes asam asetatanhidrida
Warna biru / hijau(ada glikosida)Ditambahkan 10 tetes H2SO4 (p)
2.2 Sari AirUji Terhadap Senyawa Gula
Diuapkan di atas penangas air.Ditambahkan 2 mL air & 5 tetes LP Molischpada sisa penguapanDitambahkan H2SO4 (p) dengan hati-hati
Terbentuk Cicin Ungu(Ada ikatan gula)Guna penambahan bahan:1. Etanol 96%-air (7:3) untuk melarutkan glikosida2. H2SO4 (p) sebagai asam untuk menghidrolisa (memecah) ikatan antara aglikon dan glikon.3. Campuran air-timbal (II) asetat, campuran kloroform-isopropanol (3:2) untuk memisahkan endapan-endapan halus.4. Na2SO4 anhidrat untuk menarik molekul air5. Pereaksi molish untuk mendeteksi adanya gula.
III. Ubi RacunSkrining Fitokimia Golongan Glikosida Sianogenik
Ditimbang 10 gr Dihaluskan dalam lumpang Dilembabkan dengan sedikit air Diselipkan kertas saring yang telah dibasahi larutan Na. Pikrat dengan bantuan gabus pada erlenmeyer.
Warna merah pada keras saring (ada glikosida sianogenik) Dibiarkan terkena sinar matahari
Guna penambahan bahan:1. Perubahan warna kertas dari kuning menuju kecoklatan menunjukkan adanya pembebasan HCN dari tanaman.IV. Tanaman Lidah BuayaSkrining Fitokima Golongan Antrakuinon
Ditimbang 200 mg sampelDitambahkan 2 mL larutan FeCl3Ditambahkan 8 mL airDitambahkan 5 mL HCl (p)Didihkan selama 5 menitDidinginkanDitambah 5 mL benzeneDigojok dengan corong pisahDibiarkan lapisan benzene memisah
Lapisan benzene berwarna kuningDicuci 2 kali masing-masing dengan 2 mL air
Ditambahkan 2 mL larutan NaOH 2 N
Lapisan air berwarna merah (ada antrakuinon)Lapisan benzene tidak berwarnaDigojok
Guna penambahan bahan:1. Larutan FeCl3, air, HCl (p) untuk memutus ikatan glikon dan aglikon2. Benzene untuk menarik fraksi aglikon ( antrakuinon )3. NaOH untuk reaksi identifikasi antrakuinonV. Buah CermaiSkrining Fitokimia Golongan Saponin
Ditimbang 500 mg bahan.DihaluskanDimasukkan ke dalam tabung reaksiDitambahkan 10 mL air panasDidinginkan\Dikocok kuat-kuat selama 10 detikJika yang diperiksa sediaan cair,Encerkan 1 mL sediaan dengan 10 mL
Terbentuk buih mantap selama > 10 menit setinggi 1-10 cmair, dikocok kuat 10 menit
Terbentuk buih mantap selama > 10 menit setinggi 1-10 cmDitambah 1 tetes HCl 2 N
Guna penambahan bahan :1. Air panas untuk menguji ada atau tidak terbentuknya busa.2. HCl 2 N untuk menguji stabilitas buih.
VI. Daun jambu bijiSkrining Fitokimia Golongan Tanin.
Ditimbang 500 mg bahanDimaserasi dengan 10 mL air selama 15menit.
FiltratResiduDisaring
Diencerkan sampai tidak berwarna
Biru ( ada 3 gugus hidroksil pada inti aromatis )Hijau ( ada 2 gugus hidroksil pada inti aromatis ) Ditambahkan 1-2 tetes FeCl3 10 %
Guna penambahan bahan :1. Air untuk proses maserasi, menarik zat tanin.2. FeCl3 10 % untuk reaksi identifikasi zat tanin
VII. 0.5 gram sampelSkrining Fitokimia Golongan Flavonoida
Disari dengan 10 mL metanol.Direfluks dengan pendingin balik 10 menit.
ResiduFiltratDisaring panas melalui kertas saring berlipat.
Diencerkan dengan 10 mL airDitambah 5 mL eter minyak tanahDikocok dengan hati-hatiDidiamkanDiambil lapisan metanolDiuapkan pada suhu 40 oC dibawah tekananDilarutkan sisanya dalam 5 mL etil asetatDisaring
Larutan PercobaanResidu
Diambil 1 mL Diuapkan sampai kering Dilarutkan dalam 1-2 mL etanol 95% Ditambahkan 0.5 g serbuk Zn dan 2 mL HCl 2 N Didiamkan selama 1 menit.
Warna merah dalam 2-5 menit, ada flavonoida, glikosida 3-flavonol. Ditambahkan 10 mL HCl pekat
Guna penambahan bahan :1. Metanol untuk melarutkan (menyari) flavonoid2. Petroleum eter untuk menarik senyawa-senyawa non polar menuju eter3. Menguapkan metanol untuk memperoleh senyawa-senyawa polar4. Etil asetat untuk menarik flavonoid
VIII. 1 g bahanSkrining Fitokimia Golongan Triterpen/Steroid
Dimaserasi dengan 20 mL eter atau n-heksan selama 2 jam.
SisaResiduFiltrat Disaring.
Diuapkan di cawan penguap.
Ditambahkan 2 tetes asam asetat anhidrat
Warna merah ungu / hijau ( Positif steroid / triterpen ) Ditambahkan 1 tetes H2SO4 (p)
Guna penambahan bahan :1. Eter untuk menarik (melarutkan) steroid / triterpenoid2. Penguapan untuk menguapkan seluruh pelarut3. 2 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes asam sulfat pekat ( LP Liebermann - Bouchardat) untuk identifikasi steroid / terpen.
IX. Sampel Skrining Fitokimia Golongan Minyak Atsiri (Secara Mikroskopik)
Dibuat irisan melintangDiletakkan di objek glassDiteteskan 1-2 tetes kloralhidratDipanaskan hingga bening
Hasil ( ada tidaknya tetesan minyak )Diamati di bawah mikroskop
Guna penambahan bahan :1. Kloralhidrat untuk melarutkan klorofil & pigmen lain.2. Pemanasan untuk meningkatkan kelarutannya.
Pembuatan Larutan Pereaksi Pereaksi MayerSebanyak 2,266 g Raksa (II) klorida dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml. Pada wadah lain dilarutkan 50 g kalium iodida dilarutkan dalam 100 ml air suling. Kemudian 60 ml larutan I dicampurkan dengan 10 ml larutan II dan ditambahkan air suling hingga 100 ml (Materia Medika Indonesia, 1989). Pereaksi Natrium Hidroksida 2 NSebanyak 8,002 g natrium hidroksida dilarutkan dalam air suling hingga diperoleh 100 ml larutan (Farmakope Indonesia, 1979). Pereaksi BouchardatKalium Iodida 4 g dilarutkan dalam air suling, ditambahkan iodium sebanyak 2 g dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml (Materia Medika Indonesia, 1989). Pereaksi DragendorffBismuth (III) Nitrat sebanyak 0,85 g dilarutkan dalam 10 ml asam asetat, lalu ditambahkan 40 ml air suling. Pada wadah lain 8 g kalium iodida dilarutkan dalam 20 ml air suling, masing-masing larutan diambil 5 ml dan ditambahkan 20 ml asam asetat kemudian dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml (Materia Medika Indonesia, 1989). Pereaksi Besi (III) Klorida 1%Besi (III) klorida sebanyak 1g dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml (Materia Medika Indonesia, 1989). Pereaksi Asam Klorida 2 NAsam klorida pekat sebanyak 17 ml diencerkan dengan air suling hingga 100 ml (Farmakope Indonesia, 1979). Pereaksi Timbal (II) Asetat 0,4 MTimbal asetat sebanyak 15,17 g dilarutkan dalam air suling bebas karbondioksida secukupnya hingga 100 ml (Materia Medika Indonesia, 1989). Pereaksi MolishAlfa naftol sebanyak 3 g dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N secukupnya hingga diperoleh larutan 100 ml (Materia Medika Indonesia, 1989). Pereaksi KloralhidratDilarutkan 50 g kloralhidrat dalam 20 ml air suling (Materia Medika Indonesia, 1989).