18
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS FISIKOKIMIA 2 IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL,FENOL, DAN ASAM KARBOKSILAT Disusun Oleh:MOHAMAD AMIRULZAKI BIN MOHAMAD RAFI NPM: 260110132023 LABORATORIUM ANALISIS FISIKOKIMIA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2014

identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

  • Upload
    zakirafi

  • View
    6.475

  • Download
    41

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS

FISIKOKIMIA 2

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN

ALKOHOL,FENOL, DAN ASAM

KARBOKSILAT

Disusun Oleh:MOHAMAD AMIRULZAKI

BIN MOHAMAD RAFI

NPM: 260110132023

LABORATORIUM ANALISIS

FISIKOKIMIA FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR 2014

Page 2: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN ALKOHOL,FENOL, DAN ASAM KARBOKSILAT

I. TUJUAN

Mengetahui dan memahami identifikasi senyawa golongan alcohol, fenol dan asam

karboksilat.

II. PRINSIP

1. Senyawa golongan alcohol

Terbentuk ester jika ditambahkan asam karboksilat yang dapat diamati dari aromanya.

2. Senyawa fenol

Fenol ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk kompleks berwarna ,fenol pengkapelan

dengan reagensia diazotasi ,fenol ditambahkan pereaksi marquis akan terbentuk

kompleks berwarna.

3. Senyawa asam karboksilat

Asam dapat menukarkan kertas litmus biru menjadi merah ,asam dapat tersublimasi jika

dipanaskan dan asam dapat diesterifikasikan dengan alcohol

III. TEORI DASAR

Alkohol adalah golongan senyawa yang mengandung gugus fungsi hidroksil (OH) terikat

pada karbon .Semua alcohol mempunyai reaksi kimia yang sama karena mengandung gugus

fungsional ini. Ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga yang menghubungkan atom-atom

karbon juga dianggap gugus fungsional sebab lebih reaktif daripada ikatan tunggal karbon-

karbon.

(Clark, 2002)

Fenol adalah zat Kristal tidak berwarna yang memiliki bau khas .Rumus kimianya adalah

C6H5OH dan strukturnya berikatan pada gugus hidroksil. Fenol memiliki sifat cenderung asam

kerana ia dapat melepaskan ion H+ dari gugus hidroksil dan memiliki kelarutan terbatas dalam

air .

(Kelly. 2009)

Gugus fungsi adalah suatu atom yang melekat pada suatu senyawa dan berperan

memberikan sifat yang khas dan berpengaruh pada sifat fisik dan kimia senyawa tersebut .

Semyawa organic yang mempunyai ikatan tunggal karbon-karbon dan karbon oksigen dalam

senyawa organic biasanya tidak reaktif kerana mereka non-polar .Golongan polar membentuk

bagian yang reaktif dalam suatu molekul organic yaitu gugus fungsional tersebut.

(Svehla,1985)

Page 3: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

Tujuan identifikasi adalah untuk mengenali gugus fungsi tertentu yang terdapat dalam

suatu senyawa melalui reaksi kimia yang spesifik yaitu reaksi kimia yang hanya bereaksi dengan

gugus fungsi lain .Masing-masing senyawa organic memiliki sifat tertentu yang bergantung pada

gugus fungsional yang dimilikinya .Beberapa senyawa dengan gugus fungsi berbeda dapat

memiliki sifat yang mirip.

(Chang, 2005)

Oksidasi alcohol mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air .Oleh kerana

itu ,ethanol digunakan sebagai bahan bakar spirtus .Gugus karbonil merupakan gugus fungsional

dalam asam –asam karboksilat misalnya asam asetat (CH3COOH) ,asam sitrat ,asam benzoate,

asam oksalat dan lain-lain .Dalam air asam karboksilat terdisosiasi menjadi ion karboksilat dan

ion hidroksonium .

(Fessenden. 1986)

Beberapa reaksi yang menunjukkan adanya gugus karboksil adalah seperti memerahkan

kertas lakmus biru ,dengan logam dapat menghasilkan hydrogen ,dengan alcohol menghasilkan

ester yang berbau harum ,melepaskan iodium dari campuran KI dan KIO3 dan melepaskan

belerang dari larutan tiosulfat

(Petrucci, 1992)

Page 4: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

IV. REAKSI

Page 5: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
Page 6: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
Page 7: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat
Page 8: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

V. DATA PENGAMATAN DAN HASIL

No. Perlakuan Hasil

1.

Golongan alkohol

(a) Etanol

- Etanol + K2Cr2O7 +

H2SO4 50%

(b) Gliserin

- Gliserin + 1 tetes CuSO4

+ dibasakan NaOH

- Dikisatkan

- Larutan warna biru

- Gliserin + CuSO4 ―> biru

jernih

+ NaOH ―> Larutan jernih

- Menjadi cair

Page 9: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

(c) Mentol

- Organoleptis

- Mentol + H2SO4 + Vanilin

sulfat

- Serbuk kristal putih, aroma

pepermin, rasa dingin

- Endapan putih terbentuk

2. Golongan Fenol

(a) Fenol

- Fenol + FeCl3

- Fenol + p-DAB

- Fenol + lieberman

- Fenol + K2Cr2O7

- Larutan hitam abu-abu

- Endapan coklat kekuningan

- Larutan ungu kehitaman

- Larutan kuning oren

(b) Nipagin

Page 10: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

- Nipagin + FeCl3

- Nipagin + HNO3

- Terbentuk ungu kehitaman

- Tiada perubahan, Nipagin larut

sedikit.

(c) Hidrokuinon

- Hidrokuinon +

Ag(NH3)NO3

- Hidrokuinon + FeCl3

- Hidrokuinon +

Pb(CH3C00)2 + NH4OH

- Hidrokuinon + NaOH

- Larutan hijau lumut

- Endapan hitam

- Precipitasi putih

- Bewarna coklat

(d) Resorsinol

- Resorsinol + H2O + p-

DAB

- Resorsinol + FeCl3

- Resorsinol + Lieberman

- Resorsinol +

Ag(NH3)NO3

- Larutan merah muda

- Larutan ungu kehitaman

- Larutan kuning telor

- Larutan hitam

Page 11: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

e)Asetosal

-reaksi Marquis

-ditambah FeCI3

-kristal sublimasi

-Marquis putih

-keunguan

-tidak dilakukan

3. Golongan Asam Karbosilat

(a) Asam Tartrat

- Asam Tartrat + CuSO4 +

NaOH

- Asam Tartrat + besi (ii)

sulfat + hidrogen

- Larutan bewarna biru muda

-tidak dilakukan

Page 12: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

VI. PEMBAHASAN

Praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai identifikasi senyawa golongan alkohol,

fenol, dan asam karboksilat. Praktikum ini dilakukan berdasarkan prinsip esterifikasi,

pembentukan kompleks, dan reaksi pembentukan kristal. Esterifikasi adalah reaksi terbentuknya

ester dari alkohol yang direaksikan dengan asam karboksilat dan aromanya dapat diamati.

Esterifikasi merupakan prinsip dasar dari identifikasi senyawa alkohol. Reaksi pembentukan

kompleks adalah reaksi yang membentuk kompleks suatu kompleks yang sehingga dapat

teridentifikasi dengan adanya perubahan warna dari larutan..Reaksi pembentukan komplek

adalah prinsip dasar dari identifikasi senyawa fenol..Reaksi pembentukan kristal adalah reaksi

peroksida

- Asam Tartrat + KBr +

resorsin + H2SO4

-tidak dilakukan

(b) Asam Benzoat

-panaskan sampel + H2SO4

- Asam Benzoat + FeCl3

-sublimasi

-larutan kuning bening

- Menjadi larutan kuning tua dan

terbentuk endapan

-tidak dilakukan

(c)Asam stearat -tidak dilakukan

Page 13: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

yang menyebabkan asam membentuk kristal dengan proses sublimasi. Reaksi pembentukan

kristal adalah prinsip dasar dari identifikasi senyawa asam karboksilat dimana kristal yang

terbentuk akan diamati pada mikroskop dan akan dibandingkan dengan literatur. Sebelum

percobaan dilakukan, alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan. Alat yang digunakan dicuci

bersih terlebih dahulu agar tidak menggangu hasil dari percobaan. Pada identifikasi etanol

digunakan 3 sampel yaitu etanol, gliserin, dan mentol. Alkohol adalah senyawa yang memiliki

satu atau lebih gugus hidroksi yang berikatan pada rantai alifatik. Pada sampel etanol, reaksi

yang dilakukan adalah reaksi esterifikasi, iodoform, dan reaksi penambahan kalium dikromat

(K2Cr2O7). Pada reaksi identifikasi etanol dengan reaksi esterifikasi hal pertama yang dilakukan

adalah menambahkan etanol ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan asam salisilat

dimana dari hasil penambahan ini terbentuk larutan bening. Kemudian ditambahkan H2SO4

melalui dinding tabung yang dilakukan di ruang asam. Larutan berubah menjadi sedikit keruh.

Asam sulfat pekat berfungsi sebagai katalis untuk mempercepat reaksi dimana reaksi esterifikasi

cenderung berjalan lambat. Asam sulfat akan mendonorkan H+ dan bereaksi dengan reaktan

namun bersifat reversibel setelah reaksi berjalan sempurna. Reaksi esterifikasi bersifat reversibel

makan asam sulfat pekat juga berfungsi sebagai penghidrasi yang dapat menarik air untuk

mendorong reaksi ke arah kanan (produk). Kemudian tabung reaksi ditutup dengan kapas

kemudian tabung reaksi dipanaskan di atas penangas air. Pemanasan disini bertujuan untuk

mempercepat proses esterifikasi karena terjadi tumbukan partikel antar molekul yang ada dalam

larutan sehingga dapat mempercepat reaksi. Fungsi penutupan tabung reaksi dengan kapas

adalah supaya uap yang dihasilkan dari larutan yang dipanaskan terjebak di kapas sehingga

aroma dari hasil reaksi dapat diamati. Setelah pemanasan, aroma yang terjerap pada kapas

diamati. Aroma yang dihasilkan dari reaksi tersebut adalah aroma balsam dimana aroma tersebut

berasal dari etil salisilat yang terbentuk. Pada reaksi identifikasi etanol dengan dilakukan reaksi

iodoform, pertama-tama tabung reaksi yang sudah berisikan etanol ditambahkan reagen NaOH

yang tidak menyebabkan perubahan warna. Kemudian ditambahkan I2, warna larutan menjadi

bening sedikit kekuningan. Pada reaksi iodoform akan diperoleh iodoform (endapan kuning).

Endapan kuning ini menunjukan bahwa adanya alkohol monovalen sekunder. Etanol merupakan

alkohol primer sehingga pada reaksi iodoform tidak diperoleh endapan kuning (iodoform). Pada

reaksi identifikasi etanol dengan penambahan kalium dikromat, pertama-tama tabung reaksi

yang sudah berisikan etanol ditambahkan dengan larutan kalium dikromat jenuh yang

menyebabkan terjadi perubahan warna pada larutan di dalam tabung rekasi yaitu dari warna

bening menjadi kuning. Kemudian ditambahkan beberapa tetes asam sulfat (H2SO4) di ruang

asam kemudian terjadi perubahan warna dari oranye menjadi biru. Kalium dikromat merupakan

oksidator kuat yang dapat mengoksidasi alkohol primer dan alkohol sekunder dimana etanol

merupakan alkohol primer. Alkohol primer dan sekunder akan bereaksi positif dengan kalium

dikromat dan terjadi reaksi oksidasi dimana alkohol primer di oksidasi menjadi aldehida.

Perubahan warna menjadi biru ini menunjukan adanya proses oksidasi dari etanol. Kalium

dikromat berkerja sebagai oksidator dimana dia akan mengalami reduksi dari Cr2O7-2 menjadi Cr

+3. Fungsi dari penambahan dari asam sulfat adalah sebagai katalisator dimana dia akan

Page 14: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

mempercepat proses oksidasi dari etanol yaitu dengan cara mencegah terjadinya hidrolisis

produk reaksi atau mencegah terjadinya reaksi berjalan ke sebelah kiri. Pada sampel gliserin,

reaksi yang dilakukan dengan mereaksikannya dengan CuSO4 dan NaOH. Pertama-tama gliserin

didalam tabung reaksi ditambahkan beberpa tetes CuSO4 dimana tidak terjadi perubahan larutan

tetap bening kemudian ketika ditambahkan NaOH larutan menjadi berwana biru muda.Pengujian

gliserin selanjutnya adalah dengan mengambil gliserin ke atas kaca arloji, kemudian dikisatkan

di atas penangas air. Setelah beberapa saat, gliserin menjadi lebih cair. Hal ini disebabkan

karena struktur gliserin menjadi tidak stabil karena adanya kenaikan panas sehingga terjadi

perubahan viskositas dimana awalnya kental menjadi agak encer. Pada sampel mentol dilakukan

uji organoleptik dan mentol direaksikan dengan asam sulfat dan vanilin. Pada pengujian

organoleptik, mentol beraroma pepermint. Pada percobaan selanjutnya mentol direaksikan

dengan asam sulfat dan vanilin namun tidak terbentuk reaksi dengna vanilin sulfat, hal ini bisa

disebabkan karena kurang baiknya pembuatan fanilin sulfat sehingga tidak terjadi reaksi dengan

mentol. Seharusnya mentol dan vanilin sulfat membentuk suatu senyawa yang dihubungkan

dengan ikatan jembatan O, yang memberikan warna spesifik berwarna merah (Svehla, 1985).

Pada identifikasi golongan selanjutnya yaitu fenol dilakukan 3 sampel yaitu fenol, nipagin , dan

resorsinol. Prinsip dari reaksi pendahuluan untuk golongan ini adalah pembentukan kompleks

berwarna dengan FeCl3, pembentukan kompleks berwarna dengan pereaksi Marquis, dan

pengkopelan dengan reagensia diazotasi. Pembentukan senyawa kompleks dengan FeCl3 dan

pereaksi Marquis terjadi karena adanya pembentukan senyawa kompleks yang terbentuk.

Senyawa kompleks ini menghasilkan suatu warna yang dapat diidentifikasi. Untuk pengkopelan

dengan reagen diazotasi perlu dilakukan sehingga terbentuk warna-warna yang khas untuk setiap

sampel uji terhadap setiap reagen yang digunakan. Pada sampel fenol dilakukan 4 reaksi yaitu

reaksi dengan penambahan larutan FeCl3, p-DAB , Lieberman dan kalium dikormat. Pertama-

tama dilakukan pengujian dengan penambahan larutan FeCl3.Pertama-tama sampel yang berada

diatas pelat tetes diteteskan larutan FeCl3kemudian diamati perubahnnya. Perubaan yang terjadi

adalah terbentuk larutan berwarna ungu kehitaman yaitu senyawa kompleks yang terbentuk

adalah [Fe(OC6H5)6]-3. Ion Fe dalam senyawa kompleks tersebut merupakan atom pusat yang

merupakan atom yang menyusun struktur dasar sehingga terbentuk senyawa kompleks. Reaksi

yang kedua adalah dengan menggunakan p-DAB (para-dimetilaminobenzaldehida). Pertama-

tama sampel dilarutkan dengan air terlebih dahulu, kemudian dipipet ke atas cawan petri

kemudian diteteskan p-DAB kemudian perubahan diamati. Perubahan yang terjadi adalah

terbentuknya larutan berwarna pink oranye dan larutan tidak berwarna. Hal ini menunjukkan

adanya reaksi p-DAB terhadap gugus fenol. Warna ini terbentuk karena fenol tidak mengikat

gugus konjugat yang lain. Reaksi yang ketiga adalah dengna menggunakan lieberman, namun

karena sediaan lieberman habis, maka diganti dengan asam sulfat dan natrium nitrit. Sampel

disimpan diatas pelat tetes kemudian ditambahkan natrium nitrit secukupnya kemudian

ditambahkan asam sulfat. Hasil yang terjadi adalah terbentuk larutan berwarna coklat kemudian

pada saat pereaksian terbentuk gas berwarna coklat, terjadi ledakan-ledakan dan tercium aroma

kaporit. Reaksi selanjutnya adalah dengan mereaksikan fenol dengan kalium dikromat. Sampel

Page 15: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

diletakkan di atas pipet tetes kemudian diteteskan dengan kalium dikromat kemudian perubahan

yang terjadi diamati. Perubahan yang terjadi adalah terbentuknya larutan berwarnya oranye dan

larutan tidak berwarna. Hasil reaksi tersebut menunjukan adanya aminofenol yang memiliki dua

atau lebih gugus hidroksil pada posisi bersebelahan pada cincin. Sampel uji selanjutnya adalah

nipagin dimana dilakukan 2 percobaan yaitu reaksikan dengan FeCl3 dan di reaksikan dengan

HNO3. Pada percobaan pertama, pertama-tama nipagin dilarutkan terlebih dahulu dalam

aquadest namun hasilnya nipagin sedikit larut. Kemudian larutan dipanaskan sehingga nipagin

larut sempurna. kemudian larutan ditambahkan FeCl3 kemudian amati perubahan yang terjadi.

Perubahan yang terjadi adalah larutan berubah menjadi ungu anggur. Perubahan warna ini

menunjukan terbentuknya kompleks CH3(C6H4(OH)COOFeCl2. Pada percobaan kedua,

dilakukan dengan menambahkan HNO3. Hasilnya adalah tidak terjadi perubahan warna. Sampel

uji selanjutnya adalah resorsinol dimana dilakukan 4 percobaan yaitu pereaksian dengan p-

DAB, FeCl3, Lieberman, dan peka nitrat amoniakal. Pertama-tama dibuat larutan resorsinol yang

dilarutkan di dalam air yang akan digunakan pada empat percobaan tersebut. Pada percobaan

pertama, larutan resorsinol diteteskan di atas pelat tetes kemudina ditambahkan pereaksi p-DAB

kemudian perubahan yang terjadi diamati. Hasilnya adalah terbentuknya larutan bening

keoranyean sedikit. Perubahan warna ini menandai terbentuknya senyawa kompleks. Pada

percobaan kedua, pertama-tama larutan resorsinol diteteskan di atas pelat tetes kemudian

ditambahkan larutan FeCl3, perubahan yang terjadi diamati. Perubahan yang terjadi adalah

terbentuknya larutan berwarna ungu kehitaman. Hal ini menunjukan terbentuknya reaksi

kompleks antara resorsinol dan ion Fe3+ sehingga terjadinya perubahan warna. Pada percobaan

ketiga, pertama-tama larutan resorsinol diletakan di atas pelat tetes kemudian ditambahkan

natrium nitrit secukupnya kemudian ditambahkan asam sulfat lalu amati perubahan yang terjadi.

Hasilnya adalah terbentuknya larutan berwarna coklat, mengahsilkan gas berwarna coklat, dan

pada saat pereaksinnya terjadi ledakan-ledakan. Terjadinya perubahan warna ini berarti

menunjukan terbentuknya senyawa kompleks pada percobaan tersebut. Pada percobaan keempat,

pertama-tama larutan resorsinol yang berada di dalam tabung reaksi ditambahkan dengan perak

nitrat amonikal kemudian perubahan yang terjadi diamati. Perubahan yang terjadi adalah larutan

yang asalnya berwarnya bening kecoklatan menjadi hitam pekat. Terjadinya perubahan warna ini

berarti menunjukan terbentuknya senyawa kompleks pada percobaan tersebut. Pada identifikasi

golongan selanjutnya yaitu fenol dilakukan 3 sampel yaitu asam tartrat, asam sitrat, dan asam

benzoat. Prinsip dari golongan karboksilat sendiri adalah asam dapat memerahkan lakmus biru.

Karena kertas lakmus yang berubah warna menjadi merah atau tetap merah, mengindikasikan

bahwa sampel yang diuji memiliki sifat asam. Lalu senyawa asam dapat tersublimasi jika

dipanaskan. Senyawa asam dapat menyublim jika dilakukan pemanasan. Selanjutnya asam

karboksilat dapat teresterifikasi dengan alkohol memebntuk senyawa ester yang memiliki aroma

yang khas. Pada sampel asam tartat dilakukan dua percobaan, yaitu pereaksian dengan CuSO4

dan NaOH dan dilakukannya sublimasi. Pada percobaan pertama, pertama asam tartrat di

reaksikan dengan CuSO4 terjadi perubahan warna menjadi biru. Hal ini disebakan pewarnaan

oleh CuSO4.Kemudian ketika ditambahkan NaOH terjadi perubahan warna dari biru menjadi

Page 16: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

biru langit. Perubaan warna-warna tersebut disebabkan kareana adanya dua reaksi yang terjadi

pada asam tartrat, yang pertama adalah terjadinya penggantian gugus hidroksil dimana atom H

ini akan digantikan dengan ikatan Cu, dimana Cu akan berikatan dengan dua senyawa asam

tartrat yang masing-masing dua atom O dari asam tartrat akan berikatan dengan Cu yang sama.

Yang kedua adalah Cu akan berikatan denga asam tratrat, tetapi hanya satu gugus hidroksil asam

tartrat yang kehilangan atom H dari gugus hidroksil, sementara gugus hidroksil lainnya tidak

mengalami reaksi. Pada percobaan kedua dilakukan sublimasi, yaitu proses perubahan wujud zat

dari padat ke gas tanpa melalui wujud cair terlebih dahulu.Sampel diletakkan di dalam ring

sublimasi di atas kaca objek 1(bagian bawah) yang kemudian ditutup dengan menggunakan kaca

objek 2(bagian atas). Di atas kaca objek 2(bagian atas), diletakkan kapas basah dengan posisi

tepat di atas ring sublimasi kemudian dipanaskan di atas kawat kassa di atas spirtus. Penggunaan

kapas basah ini bertujuan untuk mendinginkan gas yang terbentuk saat pemanasan, sehingga

kristal asam salisilat akan terbentuk kembali dan menempel pada permukaan kaca Sampel

selanjutnya adalah asam benzoat yang akan dilakukan dua percobaan yaitu sampel direaksikan

dengan asam sulfat dan sublimasi. Pada percobaan pertama sampel dimasukkan ke dalam tabung

reaksi kemudian ditambahkan asam sulfat ke dalam tabung reaksi, kemudian tabung reaksi

dipanaskan kemudian amati perubahan yang terjadi. Perubahan yang terjadi adalah terbentuknya

endapan putih pada dinging tabung reaksi. Kemudian pada percobaan kedua dilakukan

sublimasi. Sampel diletakkan di dalam ring sublimasi di atas kaca objek 1 (bagian bawah) yang

kemudian ditutup dengan menggunakan kaca objek 2 (bagian atas). Di atas kaca objek 2,

diletakkan kapas basah dengan posisi tepat di atas ring sublimasi kemudian dipanaskan di atas

kawat kassa di atas spirtus. Penggunaan kapas basah ini bertujuan untuk mendinginkan gas yang

terbentuk saat pemanasan, sehingga kristal asam salisilat akan terbentuk kembali dan menempel

pada permukaan kaca objek 2.

VII. KESIMPULAN

Dari praktikum kali ini ,mahasiswa sudah mengetahui dan memahami identifikasi senyawa

golongan alcohol , fenol dan asam karboksilat.

Ethanol

-Bila ditambah larutan H2SO4 menghasilkan bau mentol yang kuat.

-Bila dilakukan reaksi iodoform menghasilkan warna hijau kebiruan dan ada bau khas.

Gliserin

-Bila ditambah dengan satu tetes CUSO4 dan basakan dengan NaOH dari warna biru muda dan

ada endapan menjadi biru pekat.

-Bila dikisatkan di penangas air ,gliserin kental menjadi encer.

Page 17: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

Mentol

-Bila diletakkan mentol terjadi bau khas seperti rasa dingin.

-Bila ditambahkan larutan H2SO4 dan salisilaldehid menghasilkan warna oren

Fenol

-Bila ditambahkan larutan FeCl menghasilkan dari warna pink rosa menjadi warna hitam

-Bila ditambahkan pereaksi DABdari warna pink rosa menghasilkan warna pink ungu bergas

-Bila diuji Lieberman dari warna pink rosa menghasilkan warna coklat.

-Bila ditambahkan kalium dikromat menghasilkan warna hijau.

Nipagin

-Bila ditambahkan larutan FeCl3 menghasilkan warna ungu kehitaman dan ada endapan.

-Bila ditambahkan larutan HNO3 pekat dari warna kuning tua menghasilkan endapan

kekuningan.

Hidrokuinon

-Bila ditambahkan larutan FeCl3 dari warna kelabu menghasilkan warna ungu.

-Bila ditambahkan larutan timbal asetat dan larutan NH4OH dari warna kelabu menghasilkan

larutan bening dan endapan hitam

-Bila ditambahkan dengan larutan NaOH dari warna kelabu menghasilkan warna coklat.

Resorsinol

-Bila ditambahkan pereaksi PDAB dari warna rosa menghasilkan warna rosa pekat.

-Bila ditambahkan larutan Fecl3 dari warna rosa menjadi warna coklat kehitaman.

–Bila dilakukan uji Lieberman dari warna rosa menjadi warna coklat cair.

Asam Karboksilat

-Bila ditambahkan larutan senyawa tartrat dengan tembaga(ll) sulfat dan NaOH menghasilkan

larutan warna biru muda.

Asetosal

-Bila diuji dengan reaksi marquis menghasilkan endapan putih.

-Bila ditambah larutan FeCl3 menghasilkan warna keungguan.

Asam Benzoat

-Bila direaksikan dengan asam sulfat terjadi sublimasi terdapat Kristal putih di dinding tabung

dipanaskan menghasilkan larutan kuning bening.

-Bila direaksikan dengan larutan besi (ll) klorida dari warna kuning menghasilkan warna kuning

tua dan endapan putih.

Page 18: identifikasi senyawa golongan alkohol ,fenol dan asam karboksilat

VIII. DAFTAR PUSTAKA

Clark, J. 2002. The Mechanism For The Esterification Reaction. Available online at

http://www.chemguide.co.uk/organicprops/estermenu.html#top[Diakses pada tanggal 1 Oktober

2015].

Chang, R. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Fessenden. 1986. Kimia Organik . Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Kelly. 2009. Identity of Phenol. Available On line at

www.sciencemadness.org/talk/files.php?pid=219850&aid=15724 (diakses 1 Oktober 2015).

Petrucci, R. H. 1992.General Chemistry. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Svehla, G. 1985.Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. PT Kalman Media

Pusaka. Jakarta.