19
Pterigium pada Okuler Sinistra 102009272 MUHAMMAD YUSRAN BIN YUSOFF 102011024 ERNESTIN SALMA JELALU 102012026 ELIZA 102012106 EDISON 102012113 NAOMI BESITIMUR 102012226 MELISA 102012295 ALVAN ARESTO 102012391 NATALIA 102012437 I GEDE KARYASA 102012508 KHAIRUNNISA BINTI ESAM HISHAM

sk 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

yhjrsdyjytd

Citation preview

  • Pterigium pada Okuler Sinistra102009272MUHAMMAD YUSRAN BIN YUSOFF102011024ERNESTIN SALMA JELALU102012026ELIZA102012106EDISON102012113NAOMI BESITIMUR102012226MELISA102012295ALVAN ARESTO102012391NATALIA102012437I GEDE KARYASA102012508KHAIRUNNISA BINTI ESAM HISHAM

  • Anamnesis Keluhan utamaRiwayat penyakit sekarangRiwayat penyakit dahuluRiwayat penyakit keluargaRiwayat sosialRiwayat obatKeluhan utama:Mata kiri merah sejak 2 minggu yllRiwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh mata sedikit berair, perih terasa seperti mata berpasir

  • 1. Pemeriksaan FisikPada inspeksi pterigium terlihat sebagai jaringan fibrovaskular pada permukaan konjungtiva. Pterigium dapat memberikan gambaran yang vaskular dan tebal tetapi ada juga pterigium yang avaskular dan flat.

    2. Pemeriksaan PenunjangTopografi Kornea

  • Working diagnosisPterygium merupakan pertumbuhan fibrovaskuler konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif.

    Pterigium berbentuk segitiga dengan puncak di bagian sentral atau di daerah kornea, pertumbuhan ini biasanya terletak pada celah kelopak bagian nasal ataupun temporal konjungtiva yang meluas ke daerah kornea.

  • Epidemiologi

    Pterigium tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering. Prevalensi juga tinggi di daerah berdebu dan kering. Insiden pterigium cukup tinggi di Indonesia yang terletak di daerah ekuator, yaitu 22%.

  • Faktor Risiko

    Usia Pekerjaan Tempat tinggal Jenis kelaminHerediterFaktor resiko lainnya

  • Klasifikasi Pterigium (Youngson)Derajat 1 : jika pterigium hanya terdapat pada limbus kornea

    Derajat 2 : jika sudah melewati limbus kornea tetapi tidak lebih dari 2 mm melewati kornea.

    Derajat 3 : sudah melebihi derajat 2 tetapi tidak melebihi pinggiran pupil mata dalam keadaan cahaya normal ( diameter pupil dalam keadaan normal sekitar 3 -4 mm)

    Derajat 4 : pertumbuhan pterigium melewati pupil sehingga mengganggu penglihatan

  • Etiologi

    Etiologi pasti belum diketahui, diduga disebabkan oleh:Cahaya Matahari (paparan sinar UV) Iritasi kronik dari lingkungan (angin, debu, polutan)

  • PatofisiologiMerusak membran bowman+Peradangan regulasi kolagen migrasi sel angiogenesisTGF-VEGFPelepasan sitokin berlebihan- Paparan UVIritasi kronik mataDegenerasi kolagen elastoid+Jaringan fibrovaskular subepithelial

  • Gejala Klinis Asimptomatis Mata tampak merah dan sering berair Merasa seperti ada benda asing Pada pterigium grade 3 dan 4 terjadi penurunan tajam penglihatan

  • Diagnosis Banding

    Pseudopterigium

    Pinguekula

  • Penatalaksanaan

  • Konservatif

    Penanganan pterigium pada tahap awal adalahberupa tindakan konservatif seperti penyuluhan pada pasien untuk mengurangi iritasi maupun paparan sinar ultraviolet dengan menggunakan kacamata anti UV dan pemberian air mata buatan/topical lubricating drops.pterigium derajat 1-2 yang mengalami inflamasi, pasien dapat diberikan obat tetes mata kombinasi antibiotik dan steroid 3 kali sehari selama 5-7 hari.

  • Operatif

    Pada pterigium derajat 3-4 dilakukan tindakan bedah dengan sisi jaringan fibrovaskular tersebut.Ada berbagai macam teknik operasi yang digunakan dalam penanganan pterigium di antaranya adalah:

    Bare sclera Simple closure Sliding flap Rotational flap Conjungtival graft

  • Komplikasi

    Komplikasi yang dapat timbul pada pterygium, adalah :AstigmatismaPenglihatan berkurangMata merahIritasiScar (jaringan parut) kronis pada konjungtiva dan korneaPada pasien yang belum exicisi, scar pada otot rectus medial dapat menyebabkan terjadinya diplopia.

  • Prognosis Penglihatan dan kosmetik pasien setelah dieksisi adalah baik. Kebanyakan pasien dapat beraktivitas lagi setelah 48 jam post operasi. Pasien dengan pterigium rekuren dapat dilakukan eksisi ulang dan graft dengan konjungtiva autograft atau transplantasi membran amnion.