12
TRANSFORMASI WAKTU SIPIL DAN WAKTU JULIAN Diusulkan oleh : Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 Kelas: SAG A Dosen: Udiyana Wahyu, ST., MT. JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Sistem waktu sipil dan waktu julian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem waktu sipil dan waktu julian

TRANSFORMASI WAKTU SIPIL DAN WAKTU JULIAN

Diusulkan oleh :

Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015

Kelas: SAG A

Dosen:

Udiyana Wahyu, ST., MT.

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2014

Page 2: Sistem waktu sipil dan waktu julian

BAB I

PENDAHULUAN

I. Pendahuluan

Dalam geodesy satelit, system waktu berperan dalam mendefinisikan system

referensi koordinat, baik itu system CIS, CTS, Ellipsoid, ICRS, maupun ITRS. Sistem

waktu diperlukan untuk menghubungkan ukuran waktu yang biasa kita gunakan (tahun,

bulan, hari, jam, menit, detik) dengan fenomena fisik maupun geometric yang diukur

atau yang diamati. Disamping itu system waktu juga diperlukan dalam penentuan jarak

ke satelit, penentuan orbit satelit, serta studi rotasi bumi dan parameter – parameter

orientasi bumi lainnya.

Transformasi Waktu Sipil ke Waktu julian

Waktu dalam penanggalan sipil dapat ditranformasikan ke waktu Julian dengan

menggunakan algoritma tertentu. Seandainya dalam waktu sipil, tahun dinyatakan

dengan bilangan bulat Y, bulan dinyatakan dengan bilangan bulat M, hari dinyatakan

dengan bilangan bulat D, dan jam dinyatakan dengan bilanagn pecahan UT, maka

waktu tersebut dalam penanggalan Julian di hitung dengan menggunakan formulasi

berikut, menurut Hoffman-Wallenhof et al., 1992 berlaku untuk epok antara Maret

1900 sampai Februari 2100:

JD = INT [365,25 . y] + INT[30,6001 (m + 1)] + D + UT/24 + 1720981,5

Pada rumus di atas:

INT (.) = bilangan bulat dari bilangan pecahan

y = Y – 1 dan m = M + 12 bila M

y = Y dan m = M bila M > 2

Dalam hal pemanfaatan sistem satelit navigasi GPS, maka minggu GPS ang umun

dinyatakan dengan parameter WEEK dapat dihitung dari waktu Julian JD dengan

formula sebagai berikut :

WEEK = INT[(JD – 2444244,5)/7]

Page 3: Sistem waktu sipil dan waktu julian

Transformasi Waktu Julian ke Sipil

Waktu Julian juga dapat ditransformasikan ke waktu dalam penanggalan sipil.

Seandainya waktu Julian JD diketahui, maka parameter-parameter waktu dalam

penanggalan sipil, yaitu bilangan bulat tahun (Y), bilangan bulat bulan (M, bilangan

pecahan hari (D), dapat dihitung dengan algoritma dari Hoffmann-Wellenhof, 1992.

D = b – d – INT (30,6001 . e ) + FRAC (JD + 0,5)

M = e – 1 . 12 . INT ( e / 14)

Y = c – 4715 – INT ( [ 7 +M ] / 10)

Pada rumus rumus diatas:

a = INT (JD + 0,5)

b = a + 1537

c = INT ( [ b – 122.10 ] / 365.250 )

d = INT (365,25 . c )

e = INT ( [ b – d ] / 30,6001 )

FRAC [.] = nilai pecahan dari bilangan pecahan (.)

Perlu juga di catat bahwa nama hari dalam suatu minggu dapat ditentukan dari waktu

Julian Date(JD)-nya, melalui parameter N yang dihitung dengan rumus berikut :

N = Modulo{INT[JD+0,5], 7}

Dalam hal ini, N=0 menunjukkan hari Senin, N =1 hari Selasa, N=2 hari Rabu,

N=3 hari Kamis, N=4 hari Jum’at, N=5 hari Sabtu, N=6 hari Minggu.

Page 4: Sistem waktu sipil dan waktu julian

BAB II

PEMBAHASAN

I. Persoalan

Diketahui : Tanggal Lahir: 22 September 1993

Jam : 17.15 WIB

Ditanya : Buatlah program perhitungan waktu sipil ke waktu Julian atau sebaliknya

waktu Julian ke waktu sipil dengan menggunakan MS. Excel atau Dev

C++ atau CodeBlock

II. Penyelesaian

Perhitungan dengan cara manual:

Untuk Transformasi waktu sipil ke waktu Julian:

JD = INT [365,25 . y] + INT[30,6001 (m + 1)] + D + UT/24 + 1720981,5

= INT [365,25 . 1993] + INT[30,6001 (9 + 1)] + 22 + 17.25/24 + 1720981,5

= 727943 + 306 + 22 + 0,71875 + 1720981,5

= 2449253,219

Untuk Transformasi waktu Julian ke waktu sipil

a = INT (JD + 0,5)

= INT (2449253,219 + 0,5)

= 2449253

b = a + 1537

= 2449253 + 1537

= 2450790

c = INT ( [ b – 122.10 ] / 365.250 )

= INT ( [ 2450790 – 122.10 ] / 365.250 )

= 6709

d = INT (365,25 . c )

= INT (365,25 . 6709 )

Page 5: Sistem waktu sipil dan waktu julian

= 2450462

e = INT ( [ b – d ] / 30,6001 )

= INT ( [ 2450790 – 2450462 ] / 30,6001 )

= 10

D = b – d – INT (30,6001 . e ) + FRAC (JD + 0,5)

= 2450790 – 2450462 – INT (30,6001 . 10) + FRAC (2449253,219 + 0,5)

= 22,719

M = e – 1 . 12 . INT ( e / 14)

= 10 – 1 . 12 . INT (10 / 14)

= 9

Y = c – 4715 – INT ( [ 7 +M ] / 10)

= 6709 – 4715 – INT ( [ 7 +9 ] / 10)

= 1993

Perhitungan menggunakan Software CodeBlock:

#include <stdio.h>

int main()

{

int pilihan = 0, tahun, bulan, tanggal, w, a, b, c, d, e, M, Y, D, hari;

double jam, JD, frac ;

printf ("Nama : Muhammad Irsyadi Firdaus (3512100015)\n");

printf ("Kelas: SAG A\n");

printf (">>>SISTEM WAKTU<<<\n \n");

printf ("Masukkan Pilihan Anda:\n");

printf ("1. Transformasi Waktu Sipil ke Waktu Julian\n");

printf ("2. Transformasi Waktu Julian ke Waktu Sipil\n");

scanf ("%d", &pilihan);

Page 6: Sistem waktu sipil dan waktu julian

switch (pilihan)

{

case 1:

printf("Masukkan Tahun : ");

scanf("%d", &Y);

printf("Masukkan Bulan : ");

scanf("%d", &M);

printf("Masukkan Tanggal: ");

scanf("%d", &tanggal);

printf("Masukkan Jam : ");

scanf("%lf", &jam);

if (M <= 2)

{

bulan = M + 12;

tahun = Y - 1;

}

else

{

bulan = M;

tahun = Y;

}

JD = (floor(365.25 * tahun) + floor(30.6001 * (bulan + 1)) + tanggal +

(jam/24) + 1720981.5);

printf("===========================\n");

printf("Waktu Julian = %.3lf\n", JD);

printf("===========================\n");

break;

case 2:

printf ("Masukkan Waktu Julian: ");

scanf ("%lf", &JD);

Page 7: Sistem waktu sipil dan waktu julian

a = (floor(JD + 0.5));

b = (a + 1537);

c = (floor(b - 122.1) / 365.25);

d = (floor(365.25 * c));

e = (floor((b - d) / 30.6001));

frac = ((JD + 0.5) - a);

D = (b - d - floor(30.6001 * e) + frac);

M = (e - 1 - (12 * floor(e/14)));

Y = (c - 4715 - floor((7 + M) / 10));

hari = a % 7;

if (M <= 2)

{

bulan = M + 12;

tahun = Y - 1;

}

else

{

bulan = M;

tahun = Y;

}

jam = (JD - floor(365.25 * tahun) - floor(30.6001 * (bulan + 1)) - D -

1720981.5) * 24;

printf("===========================\n");

printf ("Waktu Sipil:\n");

printf ("Jam = %.2lf\n", jam);

printf ("Hari = ");

if (hari == 0)

{

printf("Senin\n");

}

Page 8: Sistem waktu sipil dan waktu julian

else if (hari == 1)

{

printf("Selasa\n");

}

else if (hari == 2)

{

printf("Rabu\n");

}

else if (hari == 3)

{

printf("Kamis\n");

}

else if (hari == 4)

{

printf("Jumat\n");

}

else if (hari == 5)

{

printf("Sabtu\n");

}

else if (hari == 6)

{

printf("Minggu\n");

}

printf ("Tanggal= %d\n", D);

printf ("Bulan = %d\n", M);

printf ("Tahun = %d\n", Y);

printf("===========================\n");

break;

Page 9: Sistem waktu sipil dan waktu julian

default:

printf("Pilihan tidak cocok\n");

}

}

III. Analisis

Analisis dari pembahasan tersebut adalah sebagai berikut:

`Perhitungan yang dilakukan secara manual akan sama hasilnya dengan menggunakan

pemrograman. Untuk perhitungan dengan cara manual yaitu memasukan parameter yang

diketahui ke dalam rumus. Sedangkan dalam pemrograman pada waktu dijalankan kita

harus memasukkan data yang nantinya akan di proses

Gambar 1. Tampilan program perhitungan waktu sipil ke waktu julian

Page 10: Sistem waktu sipil dan waktu julian

Gambar 2 Tampilan program perhitungan waktu Julian ke waktu sipil

Transformasi waktu sipil ke waktu Julian

Dalam pemrograman, input yang akan dimaksukkan antara lain jam, tanggal,

bulan, tahun. Sedangkan output yang akan ditampilkan adalah waktu julian

Transformasi waktu Julian ke waktu sipil

Dalam pemrograman, input yang akan waktu julian. Sedangkan output yang

akan ditampilkan antara lain jam, tanggal, bulan, tahun.

Page 11: Sistem waktu sipil dan waktu julian

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari analisis adalah:

1. Hasil perhitungan dengan cara manual akan sama dengan hasil perhitungan

dengan menggunakan program komputer.

2. Sistem waktu diperlukan untuk menghubungkan ukuran waktu yang biasa kita

gunakan (tahun, bulan, hari, jam, menit, detik) dengan fenomena fisik maupun

geometric yang diukur atau yang diamati.

3. Dapat menentukan Transformasi waktu dari penanggalan Julian ke penanggalan

sipil atau sebaliknya Transformasi waktu dari penanggalan sipil ke penanggalan

Julian dengan persoalan yang sama.

Page 12: Sistem waktu sipil dan waktu julian

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Hasanudin Z., 2001, Geodesi Satelit, Jakarta: PT. Pradnya Paramita